bab 1 pneumotoraks

3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pneumotoraks didefinisikan sebagai adanya udara atau gas dalam rongga pleura, yaitu diruang potensial antara pleura viseral dan parietal paru-paru. Hasilnya adalah kolaps dari paru-paru pada sisi yang terkena. Udara bisa masuk ruang intrapleura melalui komunikasi dari dinsing dada atau melaui parenkim paru-paru di pleura viceralis. Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas lain dalam kantung pleura. Kelainan ini dapat terjadi pada dewasa muda yang tampak sehat. Pneumotoraks sekunder terjadi pada ruptur semua lesi paru yang terletak didekat permukaan pleura sehingga udara inspirasi memperoleh akses ke rongga pleura. Lesi pleura ini dapat terjadi pada emfisema, abses paru, tuberculosis, karsinoma, dan banyak proses lainnya. Alat bantu ventilasi mekanisme dengan tekanan tinggi juga dapat menyebabkan pneumotoraks sekunder. (Robbins, 2007) Pneumothoraks spontan terbagi atas pneumothoraks primer dan sekunder.Pneumothoraks spontan primer dapat muncul pada individu sehat sedangkan pneumothoraks spontan sekunder muncul sebagai akibat komplikasi dari penyakit dasar. Pada penelitian terkini dari 505 pasien di Israel dengan pneumothoraks spontan sekunder didapatkan penyebab terbanyak adalah PPOK 348, tumor 93, sarkoidosis 26, tuberkulosis 9, penyakit infeksi paru lainya 16, dan lainlain 13 orang. Data di RSU dr.Soetomo tahun 2000-2004 menyebutkan terdapat 392 orang pasien pneumotoraks

Upload: merry-kristin-waruwu

Post on 27-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 Pneumotoraks

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pneumotoraks didefinisikan sebagai adanya udara atau gas dalam rongga pleura, yaitu

diruang potensial antara pleura viseral dan parietal paru-paru. Hasilnya adalah kolaps dari

paru-paru pada sisi yang terkena. Udara bisa masuk ruang intrapleura melalui komunikasi

dari dinsing dada atau melaui parenkim paru-paru di pleura viceralis.

Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas lain dalam kantung pleura.

Kelainan ini dapat terjadi pada dewasa muda yang tampak sehat. Pneumotoraks sekunder

terjadi pada ruptur semua lesi paru yang terletak didekat permukaan pleura sehingga udara

inspirasi memperoleh akses ke rongga pleura. Lesi pleura ini dapat terjadi pada emfisema,

abses paru, tuberculosis, karsinoma, dan banyak proses lainnya. Alat bantu ventilasi

mekanisme dengan tekanan tinggi juga dapat menyebabkan pneumotoraks sekunder.

(Robbins, 2007)

Pneumothoraks spontan terbagi atas pneumothoraks primer dan sekunder.Pneumothoraks

spontan primer dapat muncul pada individu sehat sedangkan pneumothoraks spontan

sekunder muncul sebagai akibat komplikasi dari penyakit dasar. Pada penelitian terkini dari

505 pasien di Israel dengan pneumothoraks spontan sekunder didapatkan penyebab terbanyak

adalah PPOK 348, tumor 93, sarkoidosis 26, tuberkulosis 9, penyakit infeksi paru lainya 16,

dan lainlain 13 orang. Data di RSU dr.Soetomo tahun 2000-2004 menyebutkan terdapat 392

orang pasien pneumotoraks spontan sekunder yang dirawat di bangsal paru, dan pasien

dengan penyakit dasar Tuberkulosis paru sebanyak 304 orang (76%). Fistel bronkopleura

adalah keadaan dimana terjadi hubungan antara rongga pleura dan bronkus, hal ini

merupakan hal yang relatif jarang terjadi tetapi membawa dampak terhadap tingginya

morbiditas dan mortalitas serta berhubungan dengan lamanya perawatan di rumah sakit.

Keseriusab masalah tergantung pada jumlah dan kecepatan pedarahan toraks. Rongga

pleura dapat didekompresi dengan aspirasi jarum (torasentesis) atau drainase selang dada

darah dan udara. Paru kemudian mampu untuk mengembang kembali dan melakukan

funsinya dalam pernafasan. (Brunner dan Suddarth, 2001)

Page 2: BAB 1 Pneumotoraks

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi penyakit pneumotoraks?

2. Apa saja etiologi penyakit pneumotoraks?

3. Apa saja manifestasi klinis penyakit pneumotoraks?

4. Bagaimana patofisologi dan WOC penyakit pneumotoraks?

5. Apa saja pemeriksaan diagnostik penyakit pneumotoraks?

6. Bagaimana penatalaksanaan penyakit pneumotoraks?

7. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien pneumotoraks?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Setelah perkuliahan diharapkan mahasiswa mengetahui asuhan keperawatan dan

penyebab terjadinya pneumotoraks

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui definisi penyakit pneumotoraks.

2. Mengetahui etiologi penyakit pneumotoraks.

3. Mengetahui manifestasi klinis penyakit pneumotoraks.

4. Mengetahui patofisologi dan WOC penyakit pneumotoraks.

5. Mengetahui pemeriksaan diagnostik penyakit pneumotoraks.

6. Mengetahui penatalaksanaan penyakit pneumotoraks.

7. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien pneumotoraks.

- Robbins, et al.2007.Buku Ajar Patologi. Jakarta:EGC 17

- Brunner & Suddarth.2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal bedah.Jakarta:EGC

- Jurnal: Nurjanah L, Isnu P.(2010).seorang penderita pneumotoraks spontan sekunder sengan single

fistel bronkopleura. Jurnal Fakultas Kedokteran Unair. Surabaya.hlm :24