bab 1 pendahuluan(1)

3
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Besi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh manusia dan hewan. Besi mempunyai peran penting dalam berbagai reaksi biokimia, misalnya pada proses transfer oksigen. Secara alamiah, besi dapat diperoleh manusia dari makanannya, antara lain daging, jantung, hati, ikan, kuning telur, serta sayuran (Ardyah, 2009). Besi adalah unsur keempat di bumi, merupakan logam yang keberadaannya memiliki jumlah besar dan beragam penggunaannya. Besi dikulit bumi pengolahannya relatif mudah dan murah, serta mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi sehingga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri. Penggunaan besi yang luas tersebut berimplikasi pada peningkatan pencemaran di lingkungan. Oleh karena itu suatu metode diperlukan untuk analisis besi baik dalam proses industri, kesehatan maupun lingkungan diperlukan metode suatu analisis yang tepat untuk menjamin mutu data yang diperoleh (Indriyanti, 2004). Berbagai metode analitik telah dilakukan untuk menentukan kadar besi seperti AAS, Graphite Furnace AAS, semiluminisens, potensiometri, Anodic Stripping Voltammetry dan spektrofotometri UV-Vis. Penentuan kadar besi secara spektrofotometri UV-Vis telah banyak dilakukan karena prosesnya cepat, mudah dan murah. Besi (baik dalam bentuk besi(II) atau besi(III)) perlu dikomplekskan terlebih dahulu I-1

Upload: verychafinish

Post on 06-Feb-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ferro

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 Pendahuluan(1)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Besi merupakan mikromineral yang paling banyak dalam tubuh

manusia dan hewan. Besi mempunyai peran penting dalam berbagai

reaksi biokimia, misalnya pada proses transfer oksigen. Secara alamiah,

besi dapat diperoleh manusia dari makanannya, antara lain daging,

jantung, hati, ikan, kuning telur, serta sayuran (Ardyah, 2009).

Besi adalah unsur keempat di bumi, merupakan logam yang

keberadaannya memiliki jumlah besar dan beragam penggunaannya.

Besi dikulit bumi pengolahannya relatif mudah dan murah, serta

mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi

sehingga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat dan industri.

Penggunaan besi yang luas tersebut berimplikasi pada peningkatan

pencemaran di lingkungan. Oleh karena itu suatu metode diperlukan

untuk analisis besi baik dalam proses industri, kesehatan maupun

lingkungan diperlukan metode suatu analisis yang tepat untuk

menjamin mutu data yang diperoleh (Indriyanti, 2004).

Berbagai metode analitik telah dilakukan untuk menentukan

kadar besi seperti AAS, Graphite Furnace AAS, semiluminisens,

potensiometri, Anodic Stripping Voltammetry dan spektrofotometri UV-

Vis. Penentuan kadar besi secara spektrofotometri UV-Vis telah banyak

dilakukan karena prosesnya cepat, mudah dan murah. Besi (baik dalam

bentuk besi(II) atau besi(III)) perlu dikomplekskan terlebih dahulu

dengan pengompleks besi yang membentuk suatu warna spesifik

(Sugiarso, 2015).

Penentuan kadar besi dapat dilakukan dengan metode

spektrofotometri UV-Vis. Besi (Fe) mempunyai dua tingkat oksidasi,

yaitu +2 (ferro), dan +3 (ferri), sehingga terbentuk ion Fe2+ dan Fe3

+

(Ardyah, 2009).

I.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari percobaan spektrofotometri ferro yaitu :

I-1

Page 2: BAB 1 Pendahuluan(1)

Laboratorium Analisa InstrumenProgram Studi D3 Teknik Kimia

FTI-ITS

Pendahuluan

1. Bagaimana cara menentukan absorbansi dan konsentrasi ferro

pada larutan standar FeSO4 dengan menggunakan metode analisa

spektrofotometri?

2. Bagaimana cara menentukan absorbansi dan konsentrasi

ferro pada air limbah rumah tangga, air Sungai depan Hotel

Novotel dengan menggunakan metode analisa spektrofotometri?

I.3 Tujuan percobaan

Tujuan dari percobaan spektrofotometri ferro yaitu :

1. Untuk menentukan absorbansi dan konsentrasi ferro pada larutan

standar FeSO4 dengan menggunakan metode analisa

spektrofotometri

2. Untuk menentukan absorbansi dan konsentrasi ferro pada air

limbah rumah tangga, air Sungai depan Hotel Novotel dengan

menggunakan metode analisa spektrofotometri.

I-2