bab 1 - pendahuluan

31
1 METODE KUANTITATIF Pemodelan Persamaan Struktural Pendekatan PLS dan SEM Aplikasi Software SmartPLS dan AMOS Instruktur : S o l i m u n Nurjannah Disampaikan pada: WORKSHOP PENGUATAN CONFIRMATORY RESEARCH BAGI DOSEN PERGURUAN TINGGI ISLAM SWASTA SELURUH INDONESIA Tanggal 8 – 11 Desember 2006 Di Balai Besar Diklat Agribisnis Persusuan dan Teknologi Hasil Ternak (BBDAPTHT) Songgoriti Batu Kerjasama UNIVERSITAS ISLAM MALANG Dengan DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 2006

Upload: basmalah-ehm

Post on 26-Jul-2015

44 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 - Pendahuluan

1

METODE KUANTITATIFPemodelan Persamaan Struktural

Pendekatan PLS dan SEMAplikasi Software SmartPLS dan AMOS

Instruktur :

S o l i m u nNurjannah

Disampaikan pada:WORKSHOP PENGUATAN CONFIRMATORY RESEARCH BAGI DOSEN PERGURUAN TINGGI

ISLAM SWASTA SELURUH INDONESIATanggal 8 – 11 Desember 2006

Di Balai Besar Diklat Agribisnis Persusuan dan Teknologi Hasil Ternak (BBDAPTHT) Songgoriti Batu

KerjasamaUNIVERSITAS ISLAM MALANG

DenganDEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

2006

Page 2: Bab 1 - Pendahuluan

2

PENDAHULUAN

Page 3: Bab 1 - Pendahuluan

3

PENGANTAR PENELITIAN

Penelitian dilakukan karena adanya fenomena empirik atau kesenjangan teoritis (masalah).

Fenomena Kompleks Kompleksitas dalam suatu permasalahan penelitian

harus diselidiki secara komprehensif Salah satu Pendekatan Sistem Sistem dicirikan oleh:

– kumpulan materi (communicating material) dan atau proses yang membentuk fungsi

– keterpautan beberapa proses yang dicirikan oleh lintasan sebab akibat

Page 4: Bab 1 - Pendahuluan

4

SISTEM HUBUNGAN TINGKAT DENDA DENGAN KEPATUHAN BERLALULINTAS

TINGKATDENDASulitnya Urusan

1Besarnya

SIKAPPENOLAKAN

PERILAKUPENOLAKAN

KEPATUHAN

Rambu LALIN

ANTRIAN

1

Kelengkapan

Y1.1 Y1.2 Y1.3

Y2.4Y2.3Y2.2Y2.1

1

1

Page 5: Bab 1 - Pendahuluan

5

BAGAN SISTEM HUBUNGAN ANTAR VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KETAHANAN BANK ISLAM

Page 6: Bab 1 - Pendahuluan

6

BAGAN SISTEM HUBUNGAN ANTAR VARIABEL YANG MENENTUKAN MINAT TKI UNTUK KEMBALI KE LUAR NEGERI

Pendidikan

Bangunan Tempat Tinggal

Rasio Densitas Keluarga per Luas Lantai

Faktor Status Sosial Keluarga

Pendorong ke Luar Negeri

Penarik yang berasal dari Luar

Negeri

Ikut Keluarga / kawan

Motivasi Kerja ke Luar Negeri

PendapatanKeluarga

Pengeluaran Keluarga

Jumlah Angg. Keluarga yg

Bekerja

Faktor EkonomiKeluarga

KesejahteraanKeluarga

Kesehatan Kekayaan

Minat Kembali ke Luar Negeri

Diri Sendiri Orang Lain

Page 7: Bab 1 - Pendahuluan

7

PENYEDERHANAAN SISTEM

Sistem yang kompleks disederhanakan, melalui model

Model Matematika

– Konstruksi matematika yang dirancang untuk mempelajari sistem atau fenomena alam nyata (dunia riil)

Model Statistika: SEM - PLS

Page 8: Bab 1 - Pendahuluan

8

PENDEKATAN PENELITIAN

Pendekatan kualitatif memiliki beberapa sifat, antara lain:

– Academic Affiliation: sociology, history, anthropology, etc; – Design: Developing flexible, general; – Research Proposals: brief, speculative, often writen after

some data has been collected; – Sample: small, nonrepresentative; dan – Methods: observation, reviewing document,

participant, open-ended interviewing.– Data: descriptive, personal document, field notes,

photographs;

Page 9: Bab 1 - Pendahuluan

9

PENDEKATAN PENELITIAN

Pendekatan kuantitatif memliki beberapa ciri, antara lain: – Academic Affiliation: psychology, economics, sociology, political

science, etc.; – Design: structured, formal, specific, detailed plan of operation; – Research Proposals: extensive, detailed and specific in focus and

procedure, through review of substantive literature, written prior to data collection, hypothesis stated;

– Sample: large, repesentative, precise, control for extraneous variables, random selection;

– Methods: experiments (quasi), survey research, structered observation and interviewnig, data sets;

– Concept Assosiated with the Approach: variable, reliability, validity, statistically, significant, hypothesis; dan

– Data: quantitative, quantitatifable coding, counts, measures.

Page 10: Bab 1 - Pendahuluan

10

RANCANGAN PENELITIAN KUALTITATIF

Di dalam rancangan penelitian kualitatif secara detail peneliti harus mengungkapkan:

– Pertanyaan penelitian (research quation), sehingga peneliti dapat menemukan fokus yang harus diteliti.

– Menyusun kajian pustaka dalam rangka menyususn ’theoritical framework’ atau ’paradigma’ yang menjadi landasan teorenya.

– Dapat memberikan arah yang jelas tentang tujuan penelitian.

– Menjelaskan tentang ruang lingkup dan seting penelitian.– Cara pengumpulan dan pengklasifikasian data– Melihat keabsahan data– Cara menganalisis data.

Page 11: Bab 1 - Pendahuluan

11

RANCANGAN PENELITIAN KUANTITATIF

Tetapkan informasi yang diperlukan Jenis penelitian (eksperimentasi atau

observasional, dan eksploraif, diskriptif atau eksplanatif)

Pilih prosedur pengukuran (skala) yang digunakan Konstruksi & uji coba instrumen penelitian

(kuisioner) Tetapkan Metode Pengumpulan Data Pilih teknik sampling dan tentukan besar sampel Kembangkan rencana metode analisis data

Page 12: Bab 1 - Pendahuluan

12

PENDEKATAN KUANTITATIF

Scientific Problem Hypothesis

Obyek Penelitian

Responden

Unit Sample Unit Analisis

Verifikasi:Data Empirik

Varriabel

LANDASAN

ILMIAH

Page 13: Bab 1 - Pendahuluan

13

STATISTIKA

Ciri pokok statistika adalah merupakan pendekatan kuantitatif, yaitu menghendaki data bersifat numerik. Sehingga data kualitatif harus dirubah ke bentuk numerik (dengan cara memberikan skor).

Statistika merupakan alat yang memberikan obyektivitas dan ketelitian pengamatan, dan keuntungan berpikir statistika adalah:

Lebih mementingkan fakta dari pada konsep (teori) yang bersifat abstrak ataupun prasangka/perasaan.

Tidak mengekspresikan fakta ke dalam perasaan atau ide. Menggunakan gambaran yang diturunkan dari hasil pengamatan (data) spesifik.

Di dalam hasil pengamatan terdapat variasi yang merupakan bagian yang tersembunyi, dan mencari bagian tersembunyi ini merupakan tujuan puncak pengamatan.

Page 14: Bab 1 - Pendahuluan

14

BEBERAPA ISTILAH PENTING

Obyek atau subyek penelitian, Sesuatu (bisa berupa individu, keluarga, organisasi, institusi dan

lain sebagainya) dimana permasalahan penelitian melekat padanya.

Variabel penelitian, karakteristik dari obyek penelitian yang relevan dengan

permasalahan, dimana data akan diukur padanya. Untuk topik tersebut, variabel penelitian: Diklat, motivasi dan kinerja.

Unit sampel, satuan yang digunakan sebagai dasar dalam pengambilan

sampel. Unit analisis,

satuan yang akan digunakan sebagai dasar proses perhitungan atau analisis statistika, di dalam program SPSS disebut case.

Responden, seseorang yang dapat memberikan jawaban pada proses

pengukuran variabel.

Page 15: Bab 1 - Pendahuluan

15

VARIABEL PENELITIAN

Intraneous variables meliputi :

Variabel tergantung (dependent variables), Variabel bebas (independent variables), Variabel antara atau variabel intervening (intervene

variables) Variabel Moderator

Extraneous variables meliputi : Variabel pembaur (confounding variables), Variabel kendali (control variables), Variabel penyerta (concomitant variables),

Page 16: Bab 1 - Pendahuluan

16

JENIS VARIABEL

Independen

Intervening(Mediating)

Dependen

Confounding

Moderator

Concomitant Control

EXTRANEOUS

INTRANEOUS

Antecedent

Page 17: Bab 1 - Pendahuluan

17

D A T A

D a t a adalah bentuk jamak dari kata datum (Bahasa Latin) yang artinya kurnia atau pemberian atau penyajian. Dalam kontek statistika, data diartikan sebagai berikut :

– Data adalah kumpulan angka, fakta, fenomena atau keadaan atau lainnya yang merupakan hasil pengamatan, pengukuran, atau pencacahan dan sebagainya terhadap variabel dari suatu obyek kajian, yang berfungsi dapat digunakan untuk membedakan obyek yang satu dengan lainnya pada variabel yang sama.

Page 18: Bab 1 - Pendahuluan

18

JENIS DATA BERDASARKAN SIFAT KEKONTINYUANNYA

Data diskrit, adalah data yang hanya dapat menempati titik-titik tertentu pada sebuah garis bilangan. – Misal : jumlah anak

Data kontinyu, adalah data yang dapat menempati seluruh titik pada sebuah garis. – Misal : Data Pendapatan Per Kapita Per Bulan = 150

ribu rupiah sampai dengan 2 juta rupiah

Page 19: Bab 1 - Pendahuluan

19

JENIS DATA BERDASARKAN SKALA UKURNYA

Data nominal, adalah data yang hanya mengandung unsur penamaan (Bahasa Latin, nomos = nama).(jenis kelamin, jenis pekerjaan).

Data ordinal, adalah data yang selain mengandung unsur penamaan juga memiliki unsur urutan (order = urutan). (tkt pendidikan), tidak mengandung selang

Data interval, adalah data yang selain mengandung unsur penamaan dan urutan juga memiliki sifat interval (selang)-nya bermakna. Di samping itu, data ini memiliki ciri angka nol-nya tidak mutlak. (IPK mahasiswa, skala likert,

Data ratio, adalah data yang memiliki unsur penamaan, urutan, intervalnya bermakna dan angka nolnya mutlak, sehingga rationya mempunyai makna. (Pendapatan)

Page 20: Bab 1 - Pendahuluan

20

JENIS DATA BERDASARKAN SUMBERNYA

DATA SEKUNDER : Data penelitian yang dikumpulkan peneliti tidak langsung dari obyek penelitian (sumber orisinil), tetapi berasal dari lembaga pengumpul data atau penelitian lain. Sumber data sekunder : Perusahaan atau Biro atau Lembaga

Penelitian dan Pemerintah serta penelitian sebelumnya. Misal : Perusahaan Riset AC Nelsen, BPS, BEJ, BAPENAS, Departemen Keuangan

Sifat : Peneliti pada umumnya menerima apa adanya, tetapi harus diperiksa dengan teliti dan diperhatikan kebenarannya.

DATA PRIMER : Data penelitian yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari obyek penelitian.

– Dalam pengumpulannya dibutuhkan instrumen.

Page 21: Bab 1 - Pendahuluan

21

JENIS DATA BERDASARKAN CARA PENGUMPULANNYA

DATA CROSS SECTIONAL : Data penelitian yang dikumpulkan dari n obyek pada suatu waktu tertentu. (misal menyebarjkan 50 qoesioner pada 50 santri dalam waktu yang bersamaan)

DATA TIME SERIES : Data penelitian yang dikumpulkan dari suatu obyek secara longitudinal atau pada beberapa waktu secara runtun (series).biasanya data sekunder

POOLED DATA : Gabungan data cross sectional dengan data time series

Page 22: Bab 1 - Pendahuluan

22

DATA NORMAL BAKU (STANDARDIZE)

RevBill = total revenue billing dalam juta rupiah, SLI = pemakaian SLI (Sambungan Langsung Internasional) dalam juta rupiah, TNI = trafik internet melalui Telkomnet Instant dalam jutaan rupiah Lokal = pembicaraan lokal menuju sambungan seluler dalam jutaan rupiah.

Page 23: Bab 1 - Pendahuluan

23

Data Standardize

Page 24: Bab 1 - Pendahuluan

24

HIPOTESIS PENELITIAN

• Berasal dari kata HIPO dan THESIS, yang umumnya diartikan sebagai pernyataan yang masih lemah

• HIPOTESIS adalah Kesimpulan sementara yang kebenarannya harus dibuktikan

• Asal Hipotesis : Permasalahan atau tujuan penelitian dan kerangka teori hasil tinjauan terhadap pustaka

• Isi Hipotesis : Keterkaitan atau hubungan antar konsep (mayor) atau variabel (minor)

• Rumusan Hipotesis : Kalimat pernyataan– Ada yang dirumuskan secara eksplisit dan ada yang tidak– Bilamana secara eksplisit, perumusannya mengikuti

pedoman penulisan yang berlaku– Letaknya di dalam sistematika tulisan ilmiah sesuai dengan

pedoman penulisan yang berlaku

Page 25: Bab 1 - Pendahuluan

25

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS :– Komparatif– Asosiatif (Korelasional) :

Nonkausal Kausalitas (Fungsional)

JENIS HUBUNGAN– Simetri: terdapat hubungan antar variabel dan bersifat tidak ada

yang saling mempengaruhi (nonkausalitas) – Asimetri: hubungan antar variabel yang terjadi bersifat yang satu

mempengaruhi (independen) dan lainnya dipengaruhi (dependen) (kausalitas)

– Resiprok: hubungan antar variabel yang terjadi bersifat saling mempengaruhi (kusalitas bolak-balik)

Page 26: Bab 1 - Pendahuluan

26

Signifikansi Uji Hipotesis

Taraf nyata adalah peluang menolak Ho yang pada hakekatnya benar, disebut peluang salah jenis tipe I.

= P(Ho ditolak Ho benar).

Ilustrasi : Pelaksanaan pelatihan terhadap karyawan diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. Untuk itu dilakukan penelitian dengan mengajukan hipotesis statistika:

Ho : b = s lawan

H1 : b < s .

Page 27: Bab 1 - Pendahuluan

27

Signifikansi Uji Hipotesis

Dalam hal ini b = kinerja sebelum dilakukan pelatihan dan s = kinerja sesudah dilakuan pelatihan. Katakanlah hasil pengujian cukup bermakna, dengan p = 0.027.

Interpretasi : Pelatihan dapat meningkatkan kinerja karyawan.Dimana kesimpulan tersebut mengandung resiko salah sebesar 2.7 %. Arti pragmatisnya : Seandainya akan dilakukan pelatihan terhadap 1000 karyawan, maka berdasarkan hasil penelitian tersebut dimungkinkan 27 orang kinerjanya tidak meningkat.

Page 28: Bab 1 - Pendahuluan

28

Taraf Nyata () dan p-value

Untuk menghitung p pada uji t dengan nilai thitung = 2.288 pada derajat bebas (db) = 10, adalah :

B(__,__) adalah fungsi Beta.

Dengan kata lain untuk thit = 2.288 dengan db=10 diperoleh p = 0.05; atau dengan = 0.05 dan db=10 diperoleh ttabel = 2.288.

0.05 dtt1 10

2

10 ,

2

11

2

1102

288.2

1. thit < ttabel , terima H0 dan sebaliknya

2. p > , terima H0 dan sebaliknya

3. Tolak H0 (bermakna) dengan resiko salah sebesar p x 100 %.

Page 29: Bab 1 - Pendahuluan

29

Misal tdpt Hipotesis : Pemberian MOTIVASI meningkatkan PRESTASI

KERJA KARYAWAN

Misal Hasil Analisis :

thitung = 2.275

p = 0.057

Pada = 0.05 dan db=10 diperoleh ttabel = 2.288

Keputusannya Bagaimana ?

1. thit < ttabel , terima H0 : pemberian motivasi tidak Prestasi Kerja

2. p > , terima H0 : pemberian motivasi tdk meningkatkan Prestasi Kerja3. Tolak H0 (bermakna) dengan resiko salah sebesar p x 100 % : pemberian motivasi dapat meningkatkan Prestasi Kerja (p = 0.057, bilamana ada 100 karyawan yang diberi motivasi, maka hanya 6 orang yang tidak meningkat Prestasi Kerjarnya)

ILUSTRASI

Page 30: Bab 1 - Pendahuluan

30

Untuk melihat pengaruh dominan dari dua variabel gunakan standardize. Karena dalam pembandingan ke dua variabel harus memiliki satuan yang sama

Jika tujuannya untuk prediksi, maka kita gunakan unstandardize.

Page 31: Bab 1 - Pendahuluan

31