bab 1 pendahuluan

15
1-1 DRAFT LAPORAN AKHIR BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan dengan berbasis sumberdaya lokal untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah, pengentasan kemiskinan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa (local governance), serta penguatan kelembagaan lokal di tingkat desa. Untuk mencapai tujuan diatas, PISEW bersinergi dengan program-program lain yang sejenis dalam suatu kerangka Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) sehingga program PISEW disebut sebagai PNPM-PISEW. PNPM-PISEW telah menetapkan upaya pencapaian tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antarwilayah melalui pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten atau (KSK) yang berfokus pada pengembangan ekonomi lokal yang akan memberikan dorongan dalam mengembangkan sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Dalam rangka persiapan pelaksanaan PISEW Mandiri, terutama untuk tetap mendukung pengembangan KSK, upaya penguatan yang akan dilakukan antara lain : a. Mensinergikan kebijakan perencanaan pembangunan yang memayungi pengembangan KSK, mulai dari kebijakan pusat, provinsi, dan kabupaten.

Upload: budiirawanoku

Post on 08-Dec-2015

238 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

latar belakang

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Pendahuluan

1-1

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) merupakan salah satu

upaya Pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan dengan

berbasis sumberdaya lokal untuk mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah,

pengentasan kemiskinan, memperbaiki pengelolaan pemerintahan di tingkat kabupaten, kecamatan,

dan desa (local governance), serta penguatan kelembagaan lokal di tingkat desa. Untuk mencapai

tujuan diatas, PISEW bersinergi dengan program-program lain yang sejenis dalam suatu kerangka

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) sehingga program PISEW

disebut sebagai PNPM-PISEW.

PNPM-PISEW telah menetapkan upaya pencapaian tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan dan

mengurangi kesenjangan antarwilayah melalui pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten atau

(KSK) yang berfokus pada pengembangan ekonomi lokal yang akan memberikan dorongan dalam

mengembangkan sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Dalam rangka persiapan pelaksanaan PISEW

Mandiri, terutama untuk tetap mendukung pengembangan KSK, upaya penguatan yang akan

dilakukan antara lain :

a. Mensinergikan kebijakan perencanaan pembangunan yang memayungi pengembangan

KSK, mulai dari kebijakan pusat, provinsi, dan kabupaten.

b. Mengembangkan potensi ekonomi masyarakat pedesaan berbasis sumberdaya lokal di

KSK yang terintegrasi dengan jaringan pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya baik pusat

kegiatan nasional (PKN), pusat kegiatan provinsi (PKP), atau pusat kegiatan wilayah (PKW).

c. Mengembangkan infrastruktur secara terpadu untuk mewujudkan pengembangan KSK.

d. Memperkuat peran pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengembangan KSK, serta

sesuai potensi pengembangan KSK dapat merekomendasikan pembentukan kelembagaan

pengelola KSK dan untuk mendorong keterlibatan pelaku lainnya terutama swasta untuk

percepatan pengembangan KSK.

Page 2: Bab 1 Pendahuluan

1-2

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

e. Mendorong pelibatan masyarakat yang sebesar-besarnya dalam proses pengembangan

KSK, mulai dari perencanaan, pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan, serta

pengembangan kedepannya.

Berdasarkan upaya diatas, persiapan pelaksanaan PISEW Mandiri (2012-2013) dan Pasca PNPM-

PISEW, terutama upaya mewujudkan keterpaduan dan kesinambungan pengembangan KSK,

diperlukan upaya penguatan pengelolaan pengembangan KSK dengan menetapkan lokasi dan

komoditas unggulan yang tepat serta menilai kelayakan investasi pengembangan KSK dan pelaku

yang akan dilibatkan.

Untuk mendukung realisasi dan operasionalisasi pengembangan KSK sesuai potensial

pengembangannya akan membutuhkan pendanaan yang dapat bersumber dari APBD Kabupaten dan

Provinsi, APBN, Swasta dan sumber keuangan lainnya. Peranan kelembagaan pengelola KSK yang

direkomendasikan akan menjadi sangat strategis untuk membangun kerjasama ataupun menarik

investasi baik pemerintah terlebih swasta dan masyarakat, ataupun sumber keuangan lainnya untuk

pengembangan kawasan strategis yang akan dikembangkan.

Dalam upaya mewujudkan penguatan dan pengembangan KSK secara terpadu dan berkelanjutan,

diperlukan data-data pendukung baik data sekunder maupun data primer, kemudian data tersebut di

kaji, dianalisa untuk dapat dirumuskan dan diambil kesimpulan apakah KSK yang telah ditetapkan

pada program PISEW 2008-2011 tetap dipertahankan atau dikurangi atau ditambah serta apakah

komoditas unggulan yang juga telah disepakati dan ditetapkan akan dipertahankan, dikurangi atau

ditambah.

Untuk lebih memantapkan komoditas terpilih ini akan dilakukan kajian lebih lanjut, yang kemudian

dilaksanakan kesepakatan pada rapat koordinasi Focus Group Discussion (FGD) dan penentuan usaha

lokal yang akan dkembangkan dan menentukan Kawasan Strategis Kabupaten untuk masa 20 tahun

kedepan. Selanjutnya akan dilakukan pengukuran kelayakan investasi terhadap potensi

pengembangan usaha berbasis sumberdaya lokal di KSK yang dinilai tepat untuk dikembangkan,

mengidentifikasi alternatif dan strategi pengelolaan KSK yang sesuai dengan potensi pengembangan

kawasan serta menetapkan pelaku-pelaku yang akan dilibatkan dan mekanisme pelaksanaan dan

pembiayaan dalam mengembangkan KSK tersebut.

Page 3: Bab 1 Pendahuluan

1-3

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

Untuk itu sebelum pre studi kelayakan dipersiapkan diperlukan data-data pendukung seperti data

sekunder dengan melakukan studi literature atau data primer yang dilaksanakan langsung ke

beberapa petani dan kepala desa.

1.2 MAKSUD TUJUAN, SASARAN DAN MANFAAT KEGIATAN

1.2.1 Maksud

1) Pelaksanaan Survey

dilaksanakan dalam rangka pengumpulan data sekunder sesuai usulan dan data primer

langsung dari masyarakat dalam wilayah KSK.

2) Pelaksanaan FGD maksudnya,

a. untuk memantapkan lokasi kawasan Strategis Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong

yang telah ditetapkan dan kecamatan potensi lainnya

b. Memantapkan penentuan komoditas unggulan yang telah ditetapkan

c. Mengidentifikasi program-program yang berkaitan dengan Usaha Lokal dan infrastruktur

di KSK Kaur dan Lebong provinsi Bengkulu.

1.2.2 Tujuan

1) Pelaksanaan Survey

Untuk mendapatkan informasi riel sesuai kondisi desa di Kecamatan wilayah KSK Kaur dan

Lebong

2) Kegiatan FGD ini bertujuan untuk :

a. Memantapkan dan perkuatan Kecamatan Uram Jaya dan kecamatan Pinang Belapis

sebagai KSK di kabupaten Lebong dan Kecamatan Kaur Tengah, Kecamatan Muara

Sahung, kecamatan Luas di Kabupaten kaur untuk pertumbuhan ekonomi.

b. Memantapkan komoditas unggulan yang telah disepakati pada program PISEW 2008 –

2011.

c. Mengidentifikasi dan menggambarkan potensi KSK yang telah ditetapkan.

d. Mendapatkan komoditas prioritas atau potensi untuk dapat dikembangkan pada

program berikutnya

e. Mengidentifikasi kondisi, isu-isu strategis, dan kebutuhan infrastruktur pendukung

pengembangan social ekonomi KSK berbasis komoditas unggulan

Page 4: Bab 1 Pendahuluan

1-4

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

1.2.3 Sasaran

1) Pelaksanaan Survey

a. Untuk mengidentfikasi potensi, kendala dan harapan wilayah KSK Kabupaten Kaur dan

KSK Kabupaten Lebong

b. Meningkatkan komoditas yang diunggulkan di Wilayah KSK

2) Pelaksanaan FGD

a. Teridentifikasi dan ditetapkannya lokasi di wilayah Kecamatan yang layak dikembangkan

sebagai KSK Kaur dan Kabupaten Lebong untuk tahun 2013 – 2032

b. Teridentifikasi dan ditetapkan komoditas unggulan yang layak dikembangkan sebagai

KSK Kaur dan Lebong

c. Teridentifikasi kondisi, isu-isu strategis dan kebutuhan infrastruktur pendukung

pengembangan social ekonomi KSK berbasis komoditas unggulan

1.2.4 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup pekerjaan terdiri:

a. Melaksanakan pengumpulan data-data sekunder termasuk dokumen kebijakan dan rencana

pembangunan daerah, serta konsultasi dengan pelaku terkait di provinsi dan kabupaten.

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan untuk memperoleh masukan dalam

menyusun rencana kelayakan investasi pengembangan usaha lokal dalam kawasan strategis

kabupaten (KSK).

b. Melaksanakan kajian penetapan komoditas unggulan beserta usaha lokal terkaitnya yang

akan dikembangkan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK) yang terpilih dalam kerangka

sistem produksi mulai input produksi, proses produksi, pengolahan hasil produksi maupun

pemasarannya.

c. Melaksanakan kajian infrastruktur untuk mengidentifikasi kebutuhan infrastruktur dalam

pengembangan usaha lokal terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten

(KSK) yang terintegrasi dan terpadu dengan kerangka system infrastruktur nasional dan

wilayah.

d. Melaksanakan kajian pemilihan lokasi yang merekomendasikan lokasi untuk pengembangan

kawasan strategis kabupaten (KSK) yang memiliki keterkaitan dengan pusat pertumbuhan

wilayah sekitarnya (PKW/PKP/PKN).

Page 5: Bab 1 Pendahuluan

1-5

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

e. Melaksanakan FGD di kabupaten untuk memperoleh masukan tentang kebijakan, strategi

dan rencana pengembangan kawasan strategis (KSK) sesuai amanat RTR Wilayah atau RTR

Kawasan Strategis Kabupaten, kebijakan pengembangan komoditas unggulan di kabupaten,

serta pelaku usaha dan dukungan perbankan/lembaga kredit mikro dalam pengembangan

investasi komoditas unggulan di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK). Peserta FGD di

kabupaten antara lain pemerintahan daerah kabupaten, perguruan tinggi, pelaku dunia

usaha, perbankan/lembaga kredit mikro, dll.Melaksanakan kajian kebijakan terkait

penetapan kawasan strategis kabupaten (KSK) dan komoditas unggulan beserta usaha lokal

terkaitnya berdasarkan RTR Wilayah/ RTR Kawasan Strategis Kabupaten dan RPJP/M Daerah

Kabupaten.

f. Melaksanakan workshop di pusat dalam rangka memberikan masukan awal panduan

penguatan pengelolaan pengembangan usaha lokal dan infrastruktur kawasan strategis

kabupaten (KSK), serta merumuskan metodologi dan menetapkan rencana kerja

pelaksanaan untuk mengoptimalkan pelaksanaan pekerjaan Pembiayaan dan Pengelolaan

Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di Kawasan Strategis Kabupaten (KSK). Peserta

workshop antara lain Team Leader dan Tenaga Ahli dari Konsultan Pelaksana Bantuan Teknis

dengan fasilitasi PMU dan PIU Ditjen Cipta Karya, Aparatur Kabupaten dan Provinsi Lokasi

Pekerjaan.

1.2.5 Manfaat Kegiatan

1. Sebagai arahan pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung

pengembangan KSK berbasis komoditas unggulan dan sumberdaya sosial ekonomi lokal

2. Sebagai arahan penyusunan pembiayaan dan pengelolaan pengembangan usaha lokal dan

infrastruktur di KSK Kaur dan Lebong

1.3 KELUARAN

Keluaran pekerjaan antara lain:

a. Adanya rekomendasi lokasi, komoditas unggulan dengan usaha-usaha lokal potensial

terkaitnya dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

Page 6: Bab 1 Pendahuluan

1-6

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

b. Adanya rekomendasi kebutuhan infrastruktur untuk mewujudkan pengembangan usaha lokal

potensial terkait komoditas unggulan dalam kawasan strategis kabupaten (KSK).

c. Adanya kebijakan dan strategi pengelolaan pengembangan usaha lokal potensial dalam

kawasan strategis kabupaten (KSK).

d. Adanya Rencana Bisnis Pengembangan Usaha Lokal di KSK.

1.4 PENDEKATAN DAN METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.4.1 Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan

Sesuai dengan maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan, pendekatan yang digunakan menyangkut

kajian, rumusan kebijakan dan analisis dalam penentuan kawasan Strategi Kabupaten serta

Komoditas unggulannya yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama antara DPRD Kabupaten

Kaur dan Kabupaten Lebong, Pemerintah Daerah Kabupaten, Bappeda, SKPD, Tokoh Masyarakat,

Akademisi serta peserta undangan lainnya.

Prinsip dasar pendekatan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Pembiayaan dan Pengelolaan

Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di KSK Kaur dan Lebong ini , diantaranya :

1) Review produk tata ruang seperti RTRW Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, RPIJM

Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, RPJM Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong,

penetapan KSK dan Komoditas Unggulan program PNPM PISEW untuk tahun 2008- 2011 dan

lainnya.

2) Mengindentifikasi Arah Kebijakan RTRW Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Kaur dan

Kabupaten Lebong, terhadap :

Sistem Perkotaan pada Struktur Tata Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang, serta peta

Penggunaan Tanah, penduduk.

Infrastruktur provinsi dan kabupaten,

Kawasan Strategis

Program pembangunan sarana Prasarana, Program Pengembangan Sosial Ekonomi

Kabupaten.

3) Mengidentifikasi komoditas potensial dan usaha lokal (industry pertanian/perkebunan) yang

terdapat dalam Bengkulu dalam Angka 2011 dan Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong

Dalam Angka tahun 2011 dan kunjungan langsung ke lokasi KSK-KSK sesuai dalam RTRW

Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong.

Page 7: Bab 1 Pendahuluan

1-7

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

4) Mengidentifikasi kelembagaan yang ada.

5) Mengidentifikasi kondisi Kawasan Strategi Kabupaten yang terpilih dan Kawasan potensial

disekitarnya

6) Perumusan Potensi dan Permasalahan (Isu strategis) serta Peluang Pengembangannya.

1.4.2 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

1.4.2.1 Tahap Persiapan

1) Melakukan pendalaman terhadap Kerangka Acuan Kerja, melakukan koordinasi antara Tim

Teknis pemberi kerja dan Tenaga Ahli pelaksana pekerjaan,

2) Melakukan Desk Study untuk melakukan kajian kebijakan dan kajian literature,

3) Persiapan pelaksanaan pengumpulan data dari mulai dari

a. persiapan administrasi internal berupa Surat Perintah Perjalanan Dinas, daftar kebutuhan

data, Blanko Absensi Rapat dan Survey kit

b. persiapan administrasi eksternal berupa surat pemberitahuan akan diadakan pengumpulan

data dari pemberi tugas kepada Pemerintah setempat yang akan dikunjungi dalam kegiatan

ini ditujukan ke Tim Koordinasi Provinsi Bengkulu, Tim Sekretariat Provinsi Bengkulu, Tim

Koordinasi Kabupaten, Tim Sekretariat Kabupaten, Satker PIP Kabupaten, PPK PNPM PISEW,

PJOK Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, Pokja Kecamatan, PJOK Kecamatan, Kepala

Desa, Konsultan Manajemen Provinsi Bengkulu, Konsultan Manajemen Teknik Bengkulu,

KMK Kaur dan Kabupaten Lebong, ATK Kaur dan Kabupaten Lebong, FK/Ttl dan Fasilitator

Desa.

1.4.2.2 Tahap Pengumpulan Data

Pengumpulan Data Sekunder

1) Survei ini dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dari Kantor Pusat Statistik, yaitu

Bengkulu Dalam Angka 2011 dan Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong Dalam Angka 2010”

dan dari instansi SKPD terkait lainnya untuk mendapat bahan dan masukan tentang

kebijakan-kebijakan dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kaur dan

Lebong juga dilakukan pengumpulan data yang diterbitkan oleh institusi yang relevan seperti

Bappenas, Bappeda Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, Tim Sekretariat PNPM–PISEW

Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong, Dinas Pertanian Perternakan Kabupaten Kaur dan

Kabupaten Lebong, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kaur dan Kabupaten

Page 8: Bab 1 Pendahuluan

1-8

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

Lebong, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kaur dan Kabupaten

Lebong, Dirjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Departemen Sosial, Kementrian

Perumahan Rakyat, Deptrans dan Tenaga Kerja, Jamsostek dan beberapa Perda Kabupaten

Kaur dan Kabupaten Lebong sebagai sasaran survei.

2) Pengumpulan data langsung dari para petani pengelola kebun, pemilik Kebun, Pedagang,

kepala desa dan camat setempat. Walaupun dalam kick off meeting pertama dan beberapa

pelaksanaan rapat koordinasi sebelum dilaksanakan survey, Tim Teknis selalu mengarahkan

bahwa data yang diperlukan cukup data sekunder dan salah satu keluaran study yang

dilaksanakan adalah untuk “PRE FEASIBILITY STUDY (Pra Studi Kelayakan), hanya untuk

sebagai bahan pembanding mendukung kajian dari data sekunder yang diterima dari instansi

terkait di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong Dalam Angka 2011. Di dalam pelaksanaan

Pengumpulan data konsultan berkaitan dengan :

Sebaran lokasi penanaman komoditi

Luasan lahan garapan (luas Tanam)-dalam m2/tahun,

Tingkat Produksi hasil panen per Ha/tahun,

Rata-rata Biaya Produksi dalam Rp./ha/tahun

Rata-rata Harga Jual dalam Rp/Kg/tahun

Jumlah Petani,Pemilik/Pengelola dalam KK/tahun

Tempat penjualan atau Jangkauan Pemasaran hasil panen.

Potensi, Kendala dan Hambatan

3) Pada survai sekunder ini dilakukan pula wawancara informal dengan beberapa pejabat baik

di Sekertariat PNPM PISEW maupun di Pemerintah Daerah, tentang penerapan perundangan,

peraturan maupun ketentuan-ketentuan yang ada, potensi, permasalahan dalam penerapan

di lapangan terhadap dan harapan kedepannya.

4) Data sekunder lainnya sebagai pembanding dalam analisa Location Quotient (LQ maka di

perlukan data dari Bengkulu Dalam Angka 2011 , Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong

Dalam Angka 2011.

5) Prosiding hasil Seminar tentang Kawasan Strategis Kabupaten dari beberapa nara sumber.

6) Materi-materi lain pada workshop pembahasan Laporan Pendahulan Kegiatan Penyusunan

Pembiayaan dan Pengelolaan Pengembangan Usaha Lokal dan Infrastruktur di KSK Kaur dan

Lebong di Hotel Grand Kemang Jakarta bulan Juli 2011, dan Rapat-rapat Koordinasi di tingkat

Pusat Jakarta.

Page 9: Bab 1 Pendahuluan

1-9

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

1.4.2.3 Tahap Review Arah Kebijakan dan Kajian Literatur

Pada tahap ini dilakukan review dan kajian terhadap :

1) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong tahun 2011 -

2031,

2) Rencana Program Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong tahun

2011 - 2016

3) Rencana Program Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025

4) Arah kebijakan Program Jangka Menengah Pengembangan Sosial Ekonomi (PJM-PSE )

Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong

5) Profil PSE Kabupaten dan Gambaran Umum Renstra Kecamatan

6) Penetapan KSK PNPM Pisew tahun 2008

7) Data luas tanam (m2), Produksi (Ton) dan Produktivitas Tanaman Sayuran, Perkebunan

Rakyat di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong.

8) Analisa Kesesuaian Lahan untuk Tanaman di Kecamatan KSK

1.4.2.4 Tahap Penetapan Komoditas Unggulan, Usaha Lokal dan Deliniasi KSK

Setelah dilakukan review dan kajian terhadap butir 1.4.2.3 diatas, maka dilakukan analisa,

perumusan dan penetapan Kawasan Strategi Kabupaten

1. Kajian dilakukan terhadap lingkup Wilayah Kecamatan yang termasuk dalam KSK Kaur dan

Kabupaten Lebong

2. Kajian terhadap kondisi geografis terhadap KSK

3. Kajian dilakukan terhadap rencana penggunaan lahan, sistem perkotaan dan Infrastruktur

dalam struktur ruang dan pola pemanfaatan di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong.

4. Tinjauan terhadap sasaran dan arah kebijakan kembangunan Infrastruktur perdesaan dan

transportasi di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong.

5. Tinjauan terhadap Kebijakan Kawasan Strategis (KSK) Kabupaten

6. Tinjauan terhadap Penetapan KSK

7. Tinjauan terhadap Wilayah Pengembangan KSK yang telah ditetapkan dan Kawasan lain yang

memiliki potensi sama

8. Tinjauan Arah Kebijakan Sektor Strategis Kabupaten

Page 10: Bab 1 Pendahuluan

1-10

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

9. Sebaran Komoditi Desa di KSK Kaur dan Kabupaten Lebong

10. Cakupan wilayah produksi komoditas di KSK dan kawasan sekitarnya

11. Komoditas desa dalam di KSK yang telah ditetapkan dan kawasan lain yang memiliki potensi

yang sama

12. Tinjauan kesesuaian lahan (syarat tumbuh) tanaman unggulan di KSK Kaur dan Kabupaten

Lebong

13. Perkembangan Komoditas Padi Sawah, Kopi dan Karet Perkebunan Rakyat.

14. Kondisi Harga Jual komoditas saat dilakukan survey

15. Komoditas Potensi di KSK terpilih dan Kawasan sekitar yang berpotensi Sama

16. Tinjauan terhadap infrastruktur tersedia dan yang telah dilaksasanakan serta pendukungnya.

17. Analisis Prioritas (Ranking) komoditas

18. Analisa Penentuan Lokasi terhadap komoditas di KSK Kaur dan Kabupaten Lebong

19. Analisa Penentuan Lokasi sector dari PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha

di Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong

1.4.2.5 Tahap Penentuan Dan Penetapan KSK Dan Komoditas Terpilih Untuk Tahun 2012

Sampai Tahun 2032. (Pelaksanaan FGD)

1) Sambutan dan Pengarahan Tim Teknis Pusat

2) Sambutan Ketua Bappeda Kabupaten Kaur dan Kabupaten Lebong

3) Paparan materi dari Konsultan

4) Acara Tanya Jawab

5) Kesepakatan Penentuan Kawasan Strategi Kabupaten dan Komoditas Unggulan untuk tahun

2012 sampai tahuan 2032.

Page 11: Bab 1 Pendahuluan

1-11

DRAFTLAPORAN AKHIR

DRAFTLAPORAN AKHIR

Sumber: PNPM PISEW 2011

Gambar 1.1. Pola Pikir Penyusunan Rencana Bisnis Pengembangan KSK