bab 1: pendahuluan - nawasis

113
STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014 Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN 1 Bab 1: Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kondisi sanitasi di Indonesia masih relatif buruk dan jauh tertinggal dari sektor-sektor pembangunan lainnya. Salah satu penyebabnya adalah bahwa sanitasi yang merupakan salah satu pelayanan dasar masih kurang mendapat perhatian dan belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Sistem air bersih dan sanitasi yang baik akan menghasilkan manfaat ekonomi, melindungi lingkungan hidup, dan vital bagi kesehatan manusia. Hingga kini masyarakat tidak selalu menyadari pentingnya kebersihan sehingga berakibat masih tingginya angka kejadian diare, penyakit kulit, penyakit usus dan penyakit-penyakit lain yang berasal dari air di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Selain akses yang buruk terhadap air bersih, kegagalan untuk mendorong perubahan perilaku khususnya di kalangan keluarga berpenghasilan rendah dan penduduk di daerah kumuh telah memperburuk situasi air bersih dan sanitasi di Indonesia. Penyebab buruknya kondisi sanitasi di Kota Palangka Raya adalah lemahnya perencanaan pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai kebutuhan, tidak berkelanjutan serta kurang memperhatikan pada perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Oleh karena itulah, Pemerintah Kota berinisiatif mengikuti program Percepatan Pembanguanan Sanitasi Pemukiman (PPSP) yaitu dengan untuk menyusun/menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang resposif dan berkelanjutan yang disebut Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) yang memiliki prinsip: berdasarkan data aktual, berskala kabupatan/kota, disusun sendiri oleh Pemerintah Kabupaten/Kota (dari, oleh dan untuk Pemerintah Kabupaten/Kota), dan menggabungkan pendekatan bottom-up dan top-down. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Palangka Raya adalah suatu dokumen perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada tingkat kota yang di maksud untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan. Guna menghasilkan Strategi Sanitasi Kota sebagaimana tersebut di atas, maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja Strategi Sanitasi Kota Palangka Raya merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN

1

1

Bab 1: Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Kondisi sanitasi di Indonesia masih relatif buruk dan jauh tertinggal dari

sektor-sektor pembangunan lainnya. Salah satu penyebabnya adalah bahwa sanitasi

yang merupakan salah satu pelayanan dasar masih kurang mendapat perhatian dan

belum menjadi prioritas pembangunan di daerah. Sistem air bersih dan sanitasi

yang baik akan menghasilkan manfaat ekonomi, melindungi lingkungan hidup, dan

vital bagi kesehatan manusia. Hingga kini masyarakat tidak selalu menyadari

pentingnya kebersihan sehingga berakibat masih tingginya angka kejadian diare,

penyakit kulit, penyakit usus dan penyakit-penyakit lain yang berasal dari air di

kalangan masyarakat berpenghasilan rendah. Selain akses yang buruk terhadap air

bersih, kegagalan untuk mendorong perubahan perilaku khususnya di kalangan

keluarga berpenghasilan rendah dan penduduk di daerah kumuh telah

memperburuk situasi air bersih dan sanitasi di Indonesia.

Penyebab buruknya kondisi sanitasi di Kota Palangka Raya adalah lemahnya

perencanaan pembangunan sanitasi: tidak terpadu, salah sasaran, tidak sesuai

kebutuhan, tidak berkelanjutan serta kurang memperhatikan pada perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS). Oleh karena itulah, Pemerintah Kota berinisiatif mengikuti

program Percepatan Pembanguanan Sanitasi Pemukiman (PPSP) yaitu dengan

untuk menyusun/menyiapkan sebuah perencanaan pembangunan sanitasi yang

resposif dan berkelanjutan yang disebut Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)

yang memiliki prinsip: berdasarkan data aktual, berskala kabupatan/kota, disusun

sendiri oleh Pemerintah Kabupaten/Kota (dari, oleh dan untuk Pemerintah

Kabupaten/Kota), dan menggabungkan pendekatan bottom-up dan top-down.

Strategi Sanitasi Kota (SSK) Palangka Raya adalah suatu dokumen

perencanaan yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara

komprehensif pada tingkat kota yang di maksud untuk memberikan arah yang jelas,

tegas dan menyeluruh bagi pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya dengan

tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara sistematis,

terintegrasi, dan berkelanjutan.

Guna menghasilkan Strategi Sanitasi Kota sebagaimana tersebut di atas,

maka diperlukan suatu kerangka kerja yang menjadi dasar dan acuan bagi

penyusunan Strategi Sanitasi Kota dengan tujuan agar strategi sanitasi tersebut

memiliki dasar hukum yang jelas dan dapat diimplementasikan. Kerangka kerja

Strategi Sanitasi Kota Palangka Raya merupakan bagian yang tidak terpisahkan

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN

2

2

dari Strategi Sanitasi Kota Palangka Raya. Kerangka kerja sanitasi ini merupakan

salah satu produk yang dihasilkan oleh kelompok kerja sanitasi.

Penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan dokumen perencanaan

sanitasi jangka menengah (5 tahunan) yang komprehensif dan bersifat strategis.

Dengan tetap memperhatikan skala prioritas sesuai dengan kemampuan daerah.

Sebagai dokumen perencanaan, SSK tidak boleh bertentangan dengan dokumen

perencanaan lainnya yang ada di Kota Palangka Raya. Oleh sebab itu, dalam

penyusunannya SSK harus mengacu kepada Rancangan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kota Palangka Raya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(RPJM) Kota Palangka Raya. Selain itu juga perlu mengacu kepada target-target

Millinium Development Goals (MDGs) maupun peraturan dan perundangan yang

berlaku di tingkat nasional maupun provinsi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah tersusunnya

dokumen perencanaan strategi sanitasi kota yang dapat dijadikan rujukan

perencanaan pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya dalam jangka menengah

(5 tahunan).

Tujuan penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) adalah:

a. Sebagai rencana pembangunan 5 tahunan bidang/sektor sanitasi dan dijadikan

sebagai pedoman pembangunan sanitasi sampai tahun 2019.

b. Sebagai dasar penyusunan rencana operasional tahapan pembangunan sanitasi.

c. Sebagai dasar dan pedoman bagi semua pihak (instansi,masyarakat dan pihak

swasta) yang akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam

pembangunan sanitasi daerah Kota Palangka Raya.

1.3 Metodologi

SSK Kota Palangka Raya disusun oleh Pokja Sanitasi dan dilakukan secara

partisipatif serta terintegrasi melalui berbagai diskusi secara rutin, lokakarya dan

FGD. Data sekunder (Buku Putuh Sanitasi dan hasil Studi EHRA) akan menjadi jenis

data yang paling dominan yang digunakan dalam penyusunan dokumen ini,

sedangkan yang bersifat primer akan dilakukan jika dalam proses penyusunan

dokumen dibutuhkan peninjauan lapangan oleh Pokja. Metode penyusunan SSK ini,

terdiri dari tahapan-tahapan berikut ini:

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN

3

3

a. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan kedepan yang dituangkan kedalam

visi, misi sanitasi Kota Palangka Raya, dan tujuan serta sasaran pembangunan

sanitasi. Dalam perumusan bagian ini tetap mengacu kepada rancangan Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD), Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM), dan

dokumen perencanaan lainnya yang terdapat di Kota Palangka Raya.

b. Menetapkan rencana sistem sanitasi jangka panjang (10 – 15 tahun) yang

memperhatikan: Rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW); proyeksi

kepadatan penduduk; dan kondisi lingkungan.

c. Menetapkan “zona sistem sanitasi” untuk masing-masing sistem sanitasi, yang

meliputi air limbah, persampahan, dan drainase. Beberapa kelurahan yang

letaknya berdekatan dan memiliki sistem yang sama digabungkan menjadi satu

zona sistem sanitasi untuk masing-masing sub-sektor.

d. Menetapkan tahapan pengembangan sanitasi yang dibagi sesuai dengan jangka

waktu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) (5 tahun).

e. Melakukan analisis kemampuan daerah untuk pendanaan sanitasi.

f. Penetapan Strategi Percepatan Pembangunan

g. Penyusunan Program dan Kegiatan dan teridentifikasinya indikasi pendanaan

kegiatan dari APBD, APBD Provinsi, dan APBN.

h. Finalisasi SSK berupa disahkannya dokumen SSK oleh Walikota Palangka Raya

serta adanya kesepamahaman persepsi di lingkungan internal SKPD-SKPD

tentang dokumen SSK yang telah disusun, terutama terkait dengan Program dan

Kegiatan yang dirumuskan. Hal ini akan menjamin hasil dari SSK masuk di dalam

proses penganggaran formal di masing-masing SKPD untuk memastikan

implementasi dari strategi yang telah disusun.

1.4 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain

SSK Kota Palangka Raya adalah dokumen rencana strategis berjangka

menengah yang disusun untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi Kota

Palangka Raya, yang berisi tentang potret kondisi sanitasi saat ini, rencana strategi

dan rencana tindak pembangunan sanitasi jangka menengah. SSK Kota Palangka

Raya merupakan penjabaran dari strategi sanitasi yang memuat 4 pilar utama

sanitasi yaitu Air Limbah Domestik, Persampahan, Drainase, dan PHBS Terkait

Sanitasi.

Penyusunan dokumen SSK Kota Palangka Raya berdasarkan Buku Putih

Sanitasi yang telah disusun. Kedudukan SSK diantara dokumen perencanaan di

bidang sanitasi lainnya yang terdapat di Kota Palangka Raya adalah sebagai

penyempurna dokumen - dokumen perencanaan bidang sanitasi yang telah ada,

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 1 : PENDAHULUAN

4

4

seperti RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, RTRW, RPIJM, RENJA SKPD dan dokumen-

dokumen perencanaan lain yang memuat air limbah domestik, persampahan,

drainase, dan PHBS terkait sanitasi.

Gambar 1

Kedudukan SSK Terhadap Dokumen Perencanaan Lain

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

5

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi

Kerangka pengembangan sanitasi berisikan mengenai sistem sanitasi di

masa depan yang akan dicapai, dalam kerangka perencanaan jangka pendek

(1-2 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang (10-15 tahun).

Dalam menentukan sistem sanitasi, digunakan beberapa dokumen antara lain

Buku Putih Sanitasi (BPS), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD), dan Draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Palangka Raya.

Hal tersebut dillakukan agar ada jaminan bahwa sistem sanitasi yang dipilih

sesuai dengan kebutuhan daerah dan kondisi saat ini.

2.1 Visi Misi Sanitasi

Pembangunan sektor sanitasi memerlukan visi guna menetapkan arah

pembangunan sanitasi, menjaga fokus pembangunan sanitasi, menetapkan

koridor pembangunan sanitasi, serta menjalankan komitmen seluruh

stakeholder pengelola pembangunan sanitasi. Pada dasarnya, visi sanitasi adalah

kondisi sanitasi yang ingin diwujudkan di Kota dalam jangka waktu tertentu dan

menjadi bagian dari visi Kota, dan upaya-upaya yang dilakukan guna

mewujudkan visi sanitasi tersebut dirangkum dalam misi sanitasi. Kelompok

Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Palangka Raya telah menyepakati rumusan visi dan

misi sanitasi, dengan tetap berpedoman pada visi dan misi Kota, sebagaimana

dijabarkan dalam tabel berikut ini :

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

6

Tabel 2.1: Visi dan Misi Sanitasi Kota Palangka Raya

Visi Kota Misi Kota Visi Sanitasi Kota Misi Sanitasi Kota

TERWUJUDNYA KOTA PALANGKA

RAYA SEBAGAI KOTA

PENDIDIKAN, JASA DAN WISATA

BERKUALITAS, TERTATA DAN

BERWAWASAN LINGKUNGAN.

MENUJU MASYARAKAT

SEJAHTERA SESUAI FALSAFAH

BUDAYA BETANG

a. Mewujudkan kota Palangka Raya sebagai kota pendidikan

yang berkualias dengan orientasi Nasional dan Global,

sumber daya manusia yang berilmu, beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mewujudkan Pemerintah kota Palangka sebagai pelayanan

jasa terhadap masyrakat.

c. Mewujudkan Kota Palangka Raya sebagai Kota Wisata yang

Terencana, Tertata, Berwawasan dan Ramah Lingkungan.

d. Mewujudkan Kota Palangka Raya menuju masyarakat

sejahtera.

e. Mewujudkan Pemerintahan yang baik dan bersih dengan

kedisplinan tinggi, sikap profesional, beribawa dan

bertanggungjawab untuk memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat.

f. Mewujudkan masyarakat yang memiliki kesadaran politik,

hukum, tertib dan demokratis

Terwujudnya Sanitasi Kota Palangka

Raya yang Terencana, Bersih, Sehat

dan Ramah Lingkungan Menuju

Masyarakat Sejahtera Sesuai Falsafah

Budaya BetangTahun 2019

Misi Air Limbah Domestik:

Meningkatkan kualitas dan kuantitas

cakupan pelayanan pengelolaan air limbah

domestik melalui peningkatan sarana dan

prasarana yang berwawasan lingkungan

Misi Persampahan

Meningkatkan kualitas dan kuantitas

cakupan pelayanan pengelolaan

persampahan melalui peningkatan sarana

dan prasarana yang berwawasan

lingkungan

Misi Drainase

Mengurangi luas genangan di Kota

Palangka Raya dari 93.7 Ha menjadi bebas

genangan

Misi PHBS terkait sanitasi

Meningkatkan Pengetahuan, Kesadaran

dan Peran Serta Masyarakat dalam

Penerapan PHBS

Sumber Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya, 2014

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

7

2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi

Salah satu dasar yang bersifat mendesak dalam penentuan arah dan

tahapan pengembangan sanitasi adalah permasalahan mendesak dan isu-isu

strategis, serta area berisiko sanitasi di Kota Palangka Raya yang merupakan

hasil analisis Pokja Sanitasi yang tertuang dalam Buku Putih Sanitasi.

Penyusunan pengembangan sistem sanitasi dilakukan dengan melakukan

identifikasi sistem sanitasi yang paling sesuai untuk suatu kelurahan serta

perumusan program dan kegiatan yang diusulkan, dirangkum dalam penetapan

sistem dan zona sanitasi.

Tahapan pengembangan sanitasi akan lebih dijabarkan sesuai dengan

sektor sanitasi, yaitu air limbah domestik, persampahan dan drainase.

2.2.1 Tahapan Pengembangan Sanitasi Sektor Air Limbah Domestik

Kota Palangka Raya telah memiliki IPLT sebagai sarana pengolahan

lumpur tinja dengan unit mobil sedot tinja yang beroperasi sebanyak 1 (satu)

unit milik pemerintah kota dan 8 (delapan) unit milik swasta yang bekerja

sama dengan pemerintah kota. Lumpur tinja yang diolah di IPLT merupakan

hasil dari penyedotan tangki septik baik itu pribadi milik masyarakat

maupun tangki septik komunal, namun demikian masih banyak masyarakat

yang tidak pernah melakukan sedot tinja yaitu sebesar 82% (berdasarkan

hasil studi EHRA).

Untuk pengolahan grey water, Kota Palangka Raya masih belum

mempunyai sarana dan prasarananya. Sebagian besar masyarakat

mengalirkan air limbah rumah tangganya ke sumur/lubang resapan,

mengalirkanya ke saluran drainase atau ke tempat terbuka (kebun/

pekarangan).

Berdasarkan beberapa kriteria seperti: kepadatan penduduk,

klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna

lahan/Center of Business Development (CBD) (komersial atau rumah tangga),

dan resiko kesehatan lingkungan, serta berdasarkan Instrumen Profil Sanitasi

Kota Palangka Raya diperoleh peta yang menggambarkan kebutuhan sistem

(off-site maupun on-site) pengelolaan air limbah untuk perencanaan

pengembangan sistem di Kota Palangka Raya. Peta tersebut terbagi dalam

beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi kota

dalam merencanakan pengembangan jangka panjang pengelolaan air limbah

Kota Palangka Raya.

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

8

Rencana pengembangan tersebut diilustrasikan sebagai berikut:

Zona 1, merupakan area berkepadatan penduduk tinggi dengan tingkat

resiko sedang dan tinggi yang dapat diatasi dalam jangka pendek dengan

perubahan perilaku serta sistem setempat dengan pendekatan on site

individual (tidak berbasis rumah tangga). Zona ini mencakup 7 kelurahan.

Zona 2, merupakan area dengan tingkat resiko sedang yang dapat diatasi

dalam jangka menengah dan panjang dengan pilihan sistem setempat (on

site) dengan skala rumah tangga dan sistem komunal. Zona ini mencakup

11 kelurahan.

Zona 3, merupakan area dengan tingkat resiko sedang dan rendah yang

dapat diatasi dalam jangka panjang dengan pilihan sistem komunal. Zona

ini mencakup 12 kelurahan.

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

9

Peta 2.1: Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

10

Tabel 2.2: Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Palangka Raya

No Sistem Cakupan layanan

eksisting* (%)

Target cakupan layanan* (%)

Jangka pendek Jangka

menengah

Jangka

panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A Buang Air Besar Sembarangan

(BABS)** 15.89% 10% 0% 0%

B Sistem On-site (setempat) 65.89% 60% 30% 20%

1 Cubluk dan sejenisnya. 54.03% 45% 0% 0%

2 Individual (tangki septik) 11.86% 15% 30% 20%

C Sistem Komunal 18.22% 30% 40% 40%

1 MCK/MCK++ 7.16% 11% 12% 12%

2 IPAL komunal 0% 0% 0% 0%

3 Tangki septik komunal 0.20% 4% 8% 8%

4 IPLT 11.86% 15% 20% 20%

D Sistem Off-site (terpusat) skala

kawasan 0% 0% 30% 40%

E Sistem Off-site (terpusat) 0% 0% 0% 0%

TOTAL 100% 100% 100% 100%

2.2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi Sektor Persampahan

TPA Kota Palangka Raya sepenuhnya telah dioperasionalkan oleh

Dinas Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya dan sampai saat ini masih

dioperasikan secara Open Dumping meskipun pada awalnya didesain untuk

dioperasionalkan secara Control Landfill. Hal tersebut dikarenakan Dinas

Pasar dan Kebersihan Kota Palangka Raya terkendala dana untuk pembelian

tanah untuk menutup sampah setiap harinya yang luasnya mencapai 4

(empat) Ha.

Daerah palayanan persampahan di Kota Palangka Raya saat ini baru

mencakup 12 (dua belas) Kelurahan di 4 (empat) Kecamatan dari 30 (tiga

puluh) Kelurahan di 5 (lima) Kecamatan. Pada tahun 2013, tingkat pelayanan

yang diberikan oleh pemerintah kota baru mencapai 55,92% sehingga

45,08% masyarakat belum mendapatkan pelayanan persampahan, dimana

sampah yang belum terangkut tersebut dikelola massyarakat dengan cara di

timbun, dibakar atau dibuang ke sungai.

Terdapat 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas

penanganan persampahan berdasarkan Standar Pelayanan Minimun (SPM),

yaitu: tata guna lahan/klasifikasi wilayah (komersial/CBD, permukiman,

fasilitas umum, terminal, dan sebagainya) dan kepadatan penduduk. Hasil

dari penentuan wilayah dan kebutuhan pelayanan persampahan Kota

Palangka Raya yang ditunjang dengan hasil dari Instrument Profil Sanitasi

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

11

Kota Palangka Raya terdapat 3 (tiga) zona yang dapat diilustrasikan sebagai

berikut:

Zona 1, merupakan area yang harus terlayani dengan sistem tidak

langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan Sementara

(TPS) baru ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Minimal 65% hingga 85%

cakupan layanan harus diatasi dalam jangka pendek dan menengah.

Terdapat 7 kelurahan yang tersebar di Kecataman Pahandut, Jekaan Raya

dan Sabangau.

Zona 2, merupakan area yang harus terlayani dalam jangka menengah

dan jangka panjang dengan sistem layanan langsung dari sumber ke TPA

dengan kisaran 15% - 25% dan sistem layanan tidak langsung dengan

kisaran 75% - 85% untuk 16 kelurahan dalam zona ini.

Zona 3, merupakan area yang harus terlayani dalam jangka menengah

dan jangka Panjang dengan sistem layanan langsung dari sumber ke TPA

dan sistem layanan tidak langsung untuk 7 kelurahan.

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

12

Peta 2.2: Peta Tahapan Pengembangan Persampahan

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

13

Tabel 2.3: Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Palangka Raya

No Sistem Cakupan layanan

eksisting(1) (%)

Cakupan layanan (%)

Jangka

pendek

Jangka

menengah

Jangka

panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

A Prosentase sampah yang

terangkut 54,84% 60% 75% 100%

1 Penanganan langsung (direct)(2) 0% 2% 5% 10%

2 Penanganan tidak langsung

(indirect)(3) 54,84% 58% 70% 87.5%

B

Dikelola mandiri oleh

masyarakat atau belum

terlayani

45,16% 38.8% 0% 0%

C Dikelola secara 3R 0% 0.2% 1% 2.5%

TOTAL 100% 100% 100% 100%

2.2.3 Tahapan Pengembangan Sanitasi Sektor Drainase

Dalam rangka mengurangi genangan yang ada di Kota Palangka Raya,

tindakan jangka pendek yang harus dilakukan adalah perbaikan saluran

drainase yang ada pada kawasan permukiman yang mengalami genangan.

Pembangunan saluran pembuangan air hujan pada kawasan permukiman

untuk membantu mempercepat aliran air hujan ke saluran pembuang utama.

Selain itu pembangunan saluran drainase jalan juga sangat mendesak untuk

dibangun, mengingat hampir setiap jalan yang ada belum memiliki saluran

drainase jalan yang memadai yaitu masih berupa galian tanah, hal inilah yang

seringkali menjadi penyebab beberapa titik genangan di Kota Palangka Raya

ketika musim penghujan tiba.

Pada lingkup wilayah perdesaan sistem saluran drainase lingkungan

belum terencana dengan baik, penyusunan perencanaan, program dan target

pencapaian umumnya disusun berdasarkan kebutuhan program dan

anggaran yang tersedia.

Dalam menentukan wilayah pengembangan saluran drainase yang

sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah di tingkat kelurahan, maka

disusun prioritas pengembangan sistem drainase. Penentuan daerah

prioritas ini disusun berdasarkan 5 (lima) kriteria seleksi yang mengacu ke

SPM, yaitu kepadatan penduduk, tata guna lahan (perdagangan, jasa, maupun

permukiman), daerah genangan air hujan, serta tingkat resiko kesehatan.

Perencanaan penanganan ke depan dilakukan dengan pembangunan

drainase tersier, sekunder maupun primer, serta penanganan genangan yang

berada di Kecamatan Pahandut dan Jekan Raya.

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

14

Peta 2.3: Peta Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan

Catatan:

Penting untuk dipastikan bahwa daerah rawan genangan tergambarkan di dalam peta.

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

15

Tabel 2.4: Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kota Palangka Raya

No Kecamatan Luas genangan

eksisting (ha)

Luas genangan (ha)

Jangka

pendek

Jangka

menengah

Jangka

panjang

(a) (b) (c) (d) (e) (f)

1 Kecamatan Pahandut

Kelurahan Panarung 8,1 5,0 0 0

2 Kecamatan Jekan Raya

Kelurahan Bukit Tunggal 2,04 1,0 0 0

Kelurahan Menteng 22,29 12,0 0 0

Total 93.70 60,0 0 0

2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi

Berdasarkan hasil rujukan dari berbagai dokumen strategis daerah, maka

Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya telah menyusun proyeksi dan perencanaan

perhitungan tentang pendanaan sanitasi Kota Palangka Raya dalam kurun waktu

5 (lima) tahun kedepan hingga tahun 2019. Hasil proyeksi dan analisis ini

dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang rinci dan jelas mengenai

kemampuan daerah dalam pendanaan sanitasi sebagaimana diidentifikasikan di

dalam dokumen SSK Kota Palangka Raya sebagaimana tertuang dalam tabel-tabel

di bawah ini.

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

16

Tabel 2.5: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Sanitasi

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata Pertumbuhan

(%) 2010 2011 2012 2013 2014

1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 12.685.655.507 12.104.611.623 17.419.139.590 24.304.656.658 25.237.744.152 7,67

1.1 Air Limbah Domestik 1.133.530.725 1.839.745.500 4.608.664.200 3.274.376.468 3.157.367.500 11,30

1.2 Sampah rumah tangga 5.047.405.600 6.741.765.870 8.794.112.270 11.198.756.712 12.543.701.652 8,17

1.3 Drainase perkotaan 5.595.964.229 1.907.500.000 2.662.500.000 9.270.750.000 7.880.000.000 7,77

1.4 PHBS 908.754.953 1.615.600.253 1.353.863.120 560.773.478 1.656.675.000 -3,50

2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) 8.015.151.320 7.164.191.733 8.284.370.000 14.005.110.000 7.072.180.000 14,12

2.1 DAK Sanitasi 1.354.425.638 2.843.461.733 2.207.810.000 1.838.651.000 2.836.610.000 2,85

2.2 DAK Lingkungan Hidup 4.320.725.682 4.320.730.000 2.514.060.000 4.841.459.000 910.570.000 9,53

2.3 DAK Perumahan dan Permukiman 2.340.000.000 0 3.562.500.000 7.325.000.000 3.325.000.000 24,99

3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi 0 0 0 0 0 0

4 Bantuan Keuangan Provinsi untuk Sanitasi 0 0 0 0 0 0

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) 4.670.504.187 4.940.419.890 9.134.769.590 10.299.546.658 18.165.564.152 5,16

Total Belanja Langsung 209.956.438.218 250.180.820.520 266.223.161.829 371.627.060.315 414.767.013.140 6,50

% APBD murni terhadap Belanja Langsung 0,099 0,077 0,097 0,103 0,078 0,85

Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut) 3,0

Tabel 2.6: Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan

No Uraian Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.)

Total Pendanaan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Perkiraan Belanja Langsung 482.099.320.467 560.362.197.167 651.330.086.317 757.065.489.940 879.965.731.814 3.330.822.825.708

2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 21.114.519.371 24.542.201.087 28.526.324.640 33.157.221.498 38.539.887.325 145.880.153.923

3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 14.462.979.614 16.810.865.915 19.539.902.589 22.711.964.698 26.398.971.954 99.924.684.771

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

17

Tabel 2.7: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Operasional/Pemeliharaan Sanitasi

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Pertumbuhan

rata-rata 2010 2011 2012 2013 2014

1 Belanja Sanitasi

1.1 Air Limbah Domestik

1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 17.777.500 35.000.000 73.440.000 52.543.968 60.314.494 9.61

1.2 Sampah rumah tangga

1.2.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 3.896.030.600 4.963.080.770 7.214.678.814 9.669.917.812 10.363.189.110 9.29

1.3 Drainase lingkungan

1.3.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 427.067.829 215.302.900 512.080.700 447.302.900 247.302.900 1.36

Tabel 2.8: Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2019

No Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) Total

Pendanaan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Belanja Sanitasi

1.1 Air Limbah Domestik

1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 65.999.177 72.219.646 79.026.399 86.474.693 94.624.994 398.s344.912

1.2 Sampah rumah tangga

1.2.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 11.339.927.009 12.408.723.145 13.578.254.073 14.858.014.118 16.258.392.451 68.443.310.798

1.3 Drainase lingkungan

1.3.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 270.611.373 296.116.686 324.025.893 354.565.562 387.983.617 1.633.303.133

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 2 : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

18

Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kota Palangka Raya dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK

No Uraian Pendanaan (Rp.)

Total Pendanaan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan 11.676.537.559 12.777.059.478 13.981.306.366 15.299.054.374 16.741.001.064 70.474.958.844

2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 21.114.519.371 24.542.201.087 28.526.324.640 33.157.221.498 38.539.887.325 145.880.153.923

3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 14.462.979.614 16.810.865.915 19.539.902.589 22.711.964.698 26.398.971.954 99.924.684.771

4 Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 9.437.981.812 11.765.141.609 14.545.018.274 17.858.167.124 21.798.886.261 75.405.195.079

5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) 2.786.442.055 4.033.806.437 5.558.596.223 7.412.910.324 9.657.970.890 29.449.725.927

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

19

Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman didefinisikan sebagai

upaya melalui berbagai cara atau pendekatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

sanitasi 5 (lima) tahun kedepan. Oleh Karena itu, guna mewujudkan visi misi sanitasi

Kota Palangka Raya, perlu ditetapkan tujuan dan sasaran yang jelas yang hendak

dicapai tentang pengelolaan sanitasi. Tujuan dan sasaran strategis dirumuskan untuk

memberikan arah terhadap program pembangunan sanitasi serta dalam rangka

memberikan kepastian operasionalisasi dan keterkaitan antara misi dengan program

pembangunan sanitasi, sehingga memberikan gambaran yang jelas tentang ukuran-

ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi.

Terdapat beberapa pengertian dari tujuan, diantaranya adalah sesuatu yang

ingin dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, mengacu kepada pernyataan

visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik. Sedangkan sasaran

diartikan sebagai hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu lembaga/organisasi

dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang ditargetkan

berdasarkan tujuan.

Sebelum menetapkan tujuan dan sasaran, perlu dilakukan analisa kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT) untuk sektor air limbah domestik,

persampahan, drainase perkotaan dan PHBS terkait sanitasi. Dengan melakukan analisa

SWOT, pembahasan atau penggambaran kondisi existing sanitasi untuk masing-masing

sektor sanitasi akan lebih mendalam dan terarah, sehingga akan didapatkan

perencanaan atau strategi yang sesuai dengan kondisi dan potensi yang dimiliki.

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

Berdasarkan pada permasalahan mendesak, isu strategis serta hasil

analisi SWOT, dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan indikator sektor

pengelolaan air limbah domestik Kota Palangka Raya yang akan digunakan untuk

mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan sebelumnya.

Tujuan, sasaran dan indikator sektor pengelolaan air limbah domestik

Kota Palangka Raya tercantum pada tabel dibawah ini :

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

20

Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Tersedianya sarana dan

prasarana air limbah

domestik

Tersedianya kendaraan

operasional berupa WC

Mobile dari tidak ada

menjadi 2 unit hingga

tahun 2017

Masyarakat Kota

Palangka Raya dapat

mengakses fasilitas

WC umum di tempat-

tempat keramaian

Meningkatan sarana dan

prasarana pengelolaan air

limbah domestik

(pengadaan WC Mobile)

Tersedianya kendaraan

operasional mobil sedot

tinja dari 1 unit menjadi

4 unit hingga tahun 2020

60.158 KK di Kota

Palangka Raya dapat

mengakses fasilitas

sedot tinja

Meningkatan sarana dan

prasarana pengelolaan air

limbah domestik

(pengadaan mobil sedot

tinja)

Meningkatkan sarana

dan prasarana

pengelolaan air limbah

domestik berupa

MCK/MCK++ dari 7.16%

ke 12% pada tahun

2019

854 KK yang

melakukan BABS

dapat mengakses ke

fasilitas MCK/MCK++

Meningkatkan jumlah dan

cakupan layanan

pengelolaan air limbah

secara komunal (MCK

/MCK++)

Bertambahnya jumlah

tangki septik komunal

dari 5 buah menjadi 8

buah pada tahun 2019

800 KK di Kota

Palangka Raya

terlayani sistem tangki

septik komunal

Mengeluarkan perda yang

mengatur tentang

pengembang perumahan

harus menyertakan tangki

septik komunal sebagai

sarana pengelolaan air

limbah domestiknya

Tersedianya IPAL

Terpusat Skala

Kawasan di Kecamatan

Pahandut

21.398 KK di

kecamatan Pahandut

tersambung ke fasilitas

pengolahan terpusat

(IPAL terpusat secara

skala kawasan)

Meningkatkan daya

dukung pemerintah untuk

peningkatan sarana dan

prasarana pengelolaan air

limbah domestik

(Pembangunan IPAL

terpusat skala kawasan)

Tersedianya

sambungan rumah ke

IPAL Terpusat Skala

Kawasan hingga 30%

dari total rumah di Kota

Palangka Raya pada

tahun 2019

21.398 KK di

kecamatan Pahandut

memiliki sambungan

rumah ke fasilitas

pengolahan terpusat

(IPAL terpusat secara

skala kawasan)

Meningkatkan daya

dukung pemerintah untuk

peningkatan sarana dan

prasarana pengelolaan air

limbah domestik

(pembuatan sambungan

rumah ke IPAL terpusat

skala kawasan)

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

21

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

meningkatnya kesadaran

masyarakat dalam

berperilaku hidup bersih

dan sehat serta Stop

Buang Air Besar

Sembarangan (BABS)

Berkurangnya praktek

Buang Air Besar

Sembarangan (BABS)

dari 47.4% menjadi 0%

pada tahun 2019

Tidak ada penduduk

yang melakukan

praktek BABS di tahun

2019

Memaksimalkan kegiatan

pemicuan melalui

pemberdayaan

masyarakat untuk stop

Buang Air Besar

Sembarangan (BABS)

Tersedianya peraturan

daerah yang mengatur

tentang pengelolaan air

limbah domestik Kota

Palangka Raya

Tersedianya landasan

hukum dalam sistem

pengelolaan air limbah

dan penetapan retribusi

pengelolaan air limbah

5 Kecamatan di

wilayah kajian lebih

terarah berdasarkan

peraturan yang

berlaku

Menyusun Peraturan

Daerah yang mengatur

tentang pengelolaan air

limbah

3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan

Berdasarkan pada permasalahan mendesak, isu strategis serta hasil

analisi SWOT, dapat dirumuskan tujuan, sasaran dan indikator sektor

pengelolaan persampahan Kota Palangka Raya yang akan digunakan untuk

mencapai visi dan misi sanitasi yang telah dirumuskan sebelumnya.

Tujuan, sasaran dan indikator sektor pengelolaan persampahan Kota

Palangka Raya tercantum pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.2: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan

Tujuan

Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Tersedianya sarana dan

prasarana persampahan

yang memadai

Tersedianya Truk

Kompresor dari tidak

ada menjadi 1 unit pada

tahun 2017

Semua kecamatan di

Kota Palangka Raya

terlayani layanan

persampahan Dinas

Pasar dan Kebersihan

Kota Palangka Raya

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

Tersedianya Transfer

depo 6 unit pada tahun

2019

Semua kecamatan di

Kota Palangka Raya

terlayani layanan

persampahan Dinas

Pasar dan Kebersihan

Kota Palangka Raya

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

22

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Tersedianya sarana dan

prasarana persampahan

yang memadai

Tersedianya tong

sampah sebanyak 280

buah sampai tahun 2019

5 Kecamatan di Kota

Palangka Raya

masing-masing punya

tong sampah dengan

jumlah yang memadai

sesuai dengan

kepadatan penduduk

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

Pembuatan landasan

container sampai 8 buah

sampai tahun 2019

Semua kecamatan di

Kota Palangka Raya

terlayani layanan

persampahan Dinas

Pasar dan Kebersihan

Kota Palangka Raya

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

Tersedianya arm roll

truck dari 5 unit menjadi

13 unit sampai tahun

2019

Semua kecamatan di

Kota Palangka Raya

terlayani layanan

persampahan Dinas

Pasar dan Kebersihan

Kota Palangka Raya

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

Tersedianya dump truck

dari 16 unit menjadi 28

unit tahun 2019

Semua kecamatan di

Kota Palangka Raya

terlayani layanan

persampahan Dinas

Pasar dan Kebersihan

Kota Palangka Raya

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

Tersedianya Kontainer

sampah dari 15 unit

menjadi 47 unit sampai

tahun 2019

Semua kecamatan di

Kota Palangka Raya

terlayani layanan

persampahan Dinas

Pasar dan Kebersihan

Kota Palangka Raya

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

Tersedianya Road

Sweeper sebanyak 2

unit pada tahun 2019

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan Tersedianya TPST 3R

sebanyak 3 unit sampai

tahun 2019

Kecamatan Pahandut,

Jekan Raya dan Bukit

Batu masing-masing

memiliki 1 unit TPST

3R

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

23

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Tersedianya sarana dan

prasarana persampahan

yang memadai

Tersedianya mesin

pencacah sampah

sebanyak 1 unit pada

tahun 2019

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan di TPA Terdianya mesin

pemotong rumput

sebanyak 43 unit sampai

tahun 2019

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan Tersedianya incinerator

sebanyak 1 unit pada

tahun 2019

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan Tersedianya jembatan

timbang sebanyak 1 unit

sampai tahun 2019

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan Meningkatkan fungsi

TPA yang sudah ada

pada tahun 2017

TPA sudah beroperasi

secara landfill pada

tahun 2019

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan

persampahan

(pengoperasionlan TPA

secara landfill)

Meningkatkan kuantitas

dan kualitas pengelolaan

persampahan yang

berwawasan lingkungan.

Tersedianya

perencanaan

pengolahan

persampahan skala kota

pada tahun 2019

Di semua kecamatan

dapat terencana

dengan baik sistem

pengelolaan

persampahannya

Membuat outlineplan

dan standar

pengelolaan sampah

skala kota

Terlaksana dengan efisien

peraturan daerah tentang

pengelolaan persampahan

Tersedianya dan

berlakunya sanksi

hukum pengelolaan

sampah

Diterapkanya perda

persampahan di

semua Kecamatan di

Kota Palangka Raya

Menggencarkan

sosislisasi perda

persampahan

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

24

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Tersedianya dana untuk

pengelolaan persampahan

Kota Palanngka Raya baik

dari pusat, provinsi

maupun dari pihak swasta.

Meningkatnya anggaran

untuk sektor

persampahan sebesar

5% setiap tahunnya

Semua Kecamatan di

Kota Palangka Raya

mendapatkan

penganggaran yang

merata terkait

pengelolaan sampah

sesuai dengan tingkat

risiko pada dokumen

BPS

Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk mensosialisasikan

pentingnya pengelolaan

sampah

3.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan

Berdasarkan pada permasalahan mendesak, isu strategis serta hasil

analisi SWOT, Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya telah merumuskaan tujuan,

sasaran dan indikator sektor pengelolaan drainase perkotaan Kota Palangka

Raya yang akan digunakan untuk mencapai visi dan misi sanitasi yang telah

dirumuskan sebelumnya.

Tujuan, sasaran dan indikator sektor pengelolaan drainase perkotaan

Kota Palangka Raya tercantum pada tabel dibawah ini :

Tabel 3.3: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan

Tujuan Sasaran

Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Tersedianya sarana dan

prasarana drainase yang

memadai dan terintegrasi

Berkurangnya area

genangan di Kota

Palangka Raya dari

93,70 Ha menjadi tidak

ada area genangan

pada tahun 2019

Tidak ada genangan di

Kota Palangka Raya

pada tahun 2019

Meningkatkan

pembangunan sarana

dan prasarana drainase

pada area genangan

daan area rawan

genangan serta

mengoptimalkan fungsi

drainase yang sudah

ada

Meningkatnya intensitas

perawatan sarana dan

prasarana drainase Kota

Palangka Raya dari 2

kali menjadi 4 kali per

tahun

Dilakukanya

perawatan sarana dan

prasarana drainase

Kota Palangka Raya 4

kali per tahun

Meningkatkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan drainas

perkotaan

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

25

Tujuan Sasaran Strategi

Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Tersedianya sarana dan

prasarana drainase yang

berwawasan lingkungan.

Tersedianya

perencanaan sistem

drainase perkotaan pada

tahun 2019

Semua kecamatan di

Kota Palangka Raya

memiliki perencanaan

dan pengelolaan

drainase yang baik

Membuat outlineplan

dan standar sistem

drainase perkotaan

Tersedianya SDM

pengelolaan drainase

perkotaan yang

memadai

Pengelolaan drainase

perkotaan dapat

terlaksana dengan

baik di semua

kecamatan

Melakukan pelatihan-

pelatihan terhadap

pegawai dinas PU Kota

Palangka Raya

Tersedianya dana untuk

sektor drainase baik dari

pusat, provinsi maupun

dari pihak swasta.

Meningkatnya anggaran

untuk sektor drainase

sebesar 5% setiap

tahunnya

Seluruh kecamatan

memiliki anggaran

yang mencukupi

dalam pengelolaan

drainase sesuai

dengan tingkat risiko

pada dokumen BPS

Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk mensosialisasikan

pentingnya sistem

drainase

3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi PHBS terkait Sanitasi

Tujuan, sasaran dan indikator PHBS terkait sanitasi Kota Palangka Raya

untuk tatanan rumah tangga dan sekolah telah dirumuskan oleh Pokja Sanitasi

Kota Palangka Raya berdasarkan pada permasalahan mendesak, isu strategis

serta hasil analisi SWOT. Tujuan, sasaran dan indikator PHBS terkait sanitasi

Kota Palangka Raya untuk tatanan rumah tangga dan sekolah tercantum pada

tabel dibawah ini :

Tabel 3.4: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS terkait sanitasi (tatanan rumah tangga)

Tujuan Sasaran

Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Meningkatkan kesadaran

masyarakat dalam Pola

hidup sehat

Meningkatkan

prosentase kebiasaan

masyarakat CTPS di

lima waktu penting dari

14.3% menjadi 30%

padatahun 2020

18.047 KK Kota

Palagka Raya

melakukan perilaku

CTPS di lima waktu

penting di tahun 2020

Mengembangan dan

mengoptimalkan

program kesehatan

berbasis masyarakat

untuk meningkatkan

peran serta masyarakat

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

26

Menurunkan prosentase

pencemaran pada

wadah penyimpanan

dan penanganan air dari

13.5% menjadi 0% pada

tahun 2020

Tidak terdapat

pencemaran pada

wadah penyimpanan

dan penanganan air

pada tahun 2020

dalam PHBS TERKAIT

SANITASI serta

Mengoptimalkan media

promosi yang ada

dalam menyalurkan

informasi mengenai

PHBS terkait sanitasi Menurunkan prosentase

pencemaran karena

SPAL dari 50.3%

menjadi 20% pada tahun

2020

Berkurangnya

pencemaran karena

SPAL pada tahun

2020

Meratanya tingkat pelayan

penyuluhan PHBS terkait

sanitasi di seluruh

masyarakat

Meningkatknya

prosentase masyarakat

yang pernah mengikuti

penyuluhan/sosialisasi

PHBS terkait sanitasi

dari 26% menjadi 50%

pada tahun 2020

30.000 KK di Kota

Palangka Raya pernah

mengikuti

penyuluhan/sosialisasi

PHBS terkait sanitasi

pada tahun 2020

Mengoptimalkan media

promosi yang ada

dalam menyalurkan

informasi mengenai

PHBS terkait sanitasi

Tersedianya anggaran

untuk sektor sanitasi

sekolah baik dari pusat,

provinsi maupun dari

pihak swasta.

Meningkatnya anggaran

untuk sektor PHBS

terkait sanitasi sebesar

2% setiap tahunnya

Seluruh puskesmas

setiap kecamatan di

Kota Palangka Raya

mempunyai anggaran

yang memadai untuk

menerapkan PHBS

terkait sanitasi pada

tahun 2024

Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk mensosialisasikan

pentingnya PHBS

sekolah

Tabel 3.5: Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan PHBS terkait sanitasi (tatanan sekolah)

Tujuan Sasaran

Strategi Pernyataan sasaran Indikator sasaran

Meningkatkan kesadaran

pelaku pendidik dalam

menjalankan kehidupan

yang bersanitasi yang

berwawasan lingkungan

Meningkatkan

prosentase perilaku

CTPS disekolah dari

32% menjadi 50% pada

tahun 2019

Meningkatnya perilaku

CTPS disekolah pada

tahun 2019

Meningkatkan program

kesehatan berbasis

sekolah untuk

meningkatkan peran

peserta pendidikan

dalam PHBS terkait

sanitasi

Meningkatkan

prosentase perilaku

buang sampah pada

tempatnya disekolah

dari 97% menjadi 100%

pada tahun 2019

Meningkatnya perilaku

buang sampah pada

tempatnya pada tahun

2019

Meningkatkan program

kesehatan berbasis

sekolah untuk

meningkatkan peran

peserta pendidikan

dalam PHBS terkait

sanitasi

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 3 : STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

27

Tersedianya anggaran

untuk sektor sanitasi

sekolah baik dari pusat,

provinsi maupun dari

pihak swasta.

Meningkatnya anggaran

untuk sektor PHBS

terkait sanitasi sebesar

2% setiap tahunnya

Seluruh Sekolah

Dasar di Kota

Palangka Raya

mempunyai anggaran

yang memadai untuk

menerapkan PHBS

terkait sanitasi pada

tahun 2024

Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk mensosialisasikan

pentingnya PHBS

sekolah

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

28

Bab 4: Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi

Program dapat dipahami sebagai kumpulan beberapa kegiatan yang mengarah

kepada sebuah perubahan sesuai dengan strategi yang telah disusun. Tidak hanya terbatas

pada implementasi, tetapi juga mencakup usaha menjaga keberlangsungan operasi

infrastruktur yang ada. Bisa dari sisi keuangan (tersedianya biaya Operasi dan

Pemeliharaan - OM yang memadai), atau meningkatkan kesadaran dan kebutuhan

masyarakat akan sanitasi yang baik. Program dan kegiatan ini disusun sesuai dengan

strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran masing-masing komponen sanitasi yaitu

komponen air limbah, komponen persampahan, komponen drainase dan PHBS terkait

sanitasi. Hasil dari proses ini menjadi penting karena akan menjadi dasar dan masukan

bagi proses penyusunan program maupun penganggaran rutin dan formal terutama bagi

Pemerintah Kota Palangka Raya.

Pada bagian ini menyajikan program dan kegiatan yang menjadi prioritas

pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya tahun 2015 – 2019, kegiatan yang sudah

disusun sebagai bagian dari pelaksanaan sebuah program yang selanjutnya dibuat indikasi

jadwal pelaksanaannya, volume kegiatannya, indikasi biaya yang diperlukan, serta indikasi

apakah kegiatan tersebut dapat didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) atau tidak.

4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi

Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi Kota Palangka Raya akan disajikan

dalam bentuk ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/

pembiayaan pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang berdasarkan

sumber pendanaan baik dari APBD Kota, APBD Provinsi, APBN, Swasta/CSR atau dari

masyarakat.

Indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan pengembangan

sanitasi untuk 5 (lima) tahun kedepan berkisar Rp. 200.887.000.000,00 yang terdiri

dari komponen air limbah domestik dengan total indikasi biaya sebesar

Rp. 20.745.000.000,00 Komponen persampahan indikasi biaya 5 (lima) tahun

kedepan sebesar Rp. 98.258.000.000,00 komponen drainase indikasi biaya 5 (lima)

tahun kedepan sebesar Rp. 76.785.000.000,00 sedangkan untuk PHBS terkait sanitasi

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

29

indikasi biaya untuk 5 (lima) tahun kedepan sebesar Rp. 3.749.000.000,00 Total

sumber pendanaan/ pembiayaan yang berasal dari APBD Kota sebesar Rp.

195.037.000.000,00 dari APBD Provinsi dengan total sebesar Rp. 2.850.000.000,00

sedangkan yang bersumber dari APBN sebesar Rp. 3.000.000.000,00. Berikut adalah

tabel ringkasan indikasi kebutuhan biaya dan sumber pendanaan/pembiayaan

pengembangan sanitasi untuk 5 (lima) tahun mendatang.

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

30

Tabel 4.1. Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan atau Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun

NOMOR PROGRAM / KEGIATAN

(Output/Sub Output/Komponen)

Indikasi Biaya (juta rupiah) Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

KAB. PROV. APBN SWASTA/

CSR

MASYAR

AKAT 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah

A. SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK 3,479 4,056 5,260 6,530 1,415 20,745 16,245 1,500 3,000 - -

B. SEKTOR PERSAMPAHAN 14,100 20,627 20,988 18,116 24,427 98,258 98,258 - - - -

C. SEKTOR DRAINASE PERKOTAAN 6,635 10,000 15,400 20,950 23,800 76,785 76,785 - - - -

D. SEKTOR PHBS TERKAIT SANITASI 865 940 1,015 1,127 1,152 5,099 3,749 1,350 - - -

JUMLAH TOTAL 25,079 35,623 42,663 46,723 50,794 200,887 195,037 2,850 3,000 - -

Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 2014

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

31

4.2. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik

Program dan Kegiatan pengembangan air limbah domestik Kota Palangka Raya

akan dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang

bersumber dari APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya

misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat. Dari Total indikasi biaya

untuk pengelolaan air limbah domestik yakni sebesar Rp. 20.745.000.00,00 diketahui

Rp. 16.245.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari pembiayaan APBD Kota , dan

Rp. 1.500.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari APBD provinsi dan Rp.

3.000.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari APBN. Program dan kegiatan

pengembangan air limbah domestik tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

32

Tabel 4.2. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik

NO

PROGRAM / KEGIATAN

(Output/Sub

Output/Komponen)

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./

Kws)

Estimasi Outcome Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jumlah

Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayani KAB. PROV. APBN SWAST

A/CSR

MASY

ARAK

AT 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah

(Jiwa) (Km2)

1 Program Pengembangan dan Pengelolaan dan Air Limbah

- Sosialisasi Air Limbah Kel. Pahandut 80 25 25 30 30 35 150 150

- Penyusunan Peraturan

Daerah Kota Palangka Raya 224.663 50 0 0 0 0 50 50

- Pengadaan WC Mobile Kota Palangka Raya - 557 0 550 0 0 1,107 1,107

- Pengadaan Peralatan

Pengelolaan Air Tinja Kota Palangka Raya - 0 0 600 300 0 900 900

- Pengawasan dan

Pengendalian Air Limbah Kota Palangka Raya - 40 40 50 50 0 180 180

- Pembangunan Tangki

Septik Komunal Kel. Palangka - 1,200 2,100 2,100 3,640 0 9,040 9,040

- Pembangunan MCK Kec. Sabagau - 0 0 100 150 0 250 250

- Pendataan sanitasi

Masyarakat Kota Palangka Raya 117 131 0 300 0 548 548

- Pembangunan IPAL

Terpusat skala Kawasan Kota Palangka Raya 78.504 1,000 1,000 1,000 1,000 500 4,500

1,500 3,000

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

33

2 PEMBANGUNAN SARANA DAN PRSARANA AIR BERSIH PEDESAAN

-

Pembangunan Sarana

dan Prasarana Air Bersih

Pedesaan

Kel. Mungku Baru 320 0 0 0 80 90 170 170

Kel. Bukit Sua 320 0 0 70 0 90 160 160

Kel. Panjehang 320 0 60 0 80 0 140 140

Kel. Gaung Baru 320 50 0 70 0 0 120 120

Kel. Pager 320 50 0 70 0 0 120 120

Kel. Kanarakan 160 0 0 0 80 0 80 80

Kel. Petuk Berunai 320 0 0 70 80 0 150 150

Kel. Petuk Bukit 160 0 60 0 0 0 60 60

Kel. Habaring

Hurung 160 0 0 0 80 0 80 80

Kel. Marang 320 50 0 0 80 0 130 130

Kel. Banturung 320 0 0 70 0 90 160 160

Kel. Petuk

Katimpun 320 50 0 0 80 0 130 130

Kel. Kameloh Baru 320 0 0 70 0 90 160 160

Kel. Pahandut

Seberang 320 50 60 0 0 0 110 110

Kel. Bereng

Bengkel 320 0 60 0 0 90 150 150

Kel. Kalampangan 160 0 0 0 0 90 90 90

Kel. Kereng

Bangkirai 160 0 0 70 0 0 70 70

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

34

Kel. Tanjung

Pinang 160 0 60 0 80 0 140 140

Kel. Pahandut

Seberang 160 0 60 0 0 0 60 60

- Kel. Bukit Tunggal 320 0 60 0 80 0 140 140

3

Sosialisasi Pembinaan

Kelompok Pemanfaat

dan Penerima (KP2) Air

Bersih

40 40 40 40 40 200 200

4

Pemeliharaan/

Peningkatan Sarana

dan Prasarana Air

Bersih Pedesaan

200 300 300 300 300 1,400 1,400

JUMLAH TOTAL 3,479 4,056 5,260 6,530 1,415 20,745 16,245 1,500 3,000 - -

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

35

4.3. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan

Program dan Kegiatan pengembangan persampahan Kota Palangka Raya akan

dijabarkanberdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang

bersumber dari APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya

misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat. Dari Total indkasi biaya

untuk pengelolaan persampahan yakni sebesar Rp. 98.258.000.000,00 diketahui

seluruhnya bersumber dari pembiayaan APBD Kota. Program dan kegiatan

pengembangan persampahan tersebut dapat dilihat pada tabel diawah ini :

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

36

Tabel 4.3. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan

NO

PROGRAM / KEGIATAN

(Output/Sub Output/Komponen)

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi Outcome Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml.

Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayani KAB. PROV. APBN

SWAST

A/CSR

MASYA

RAKAT

2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah

(Jiwa) (Km2)

- Operasional Angkutan Sampah Kota Palangka Raya

6,000 6,350 7,000 8,022 8,750 36,122 36,122

-

Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana TPS dan Kontainer Kota Palangka Raya 0 350 400 500 600 1,850 1,850

-

Pengadaan Truck Compector/Pres

Sampah Kota Palangka Raya 0 0 1,681 0 0 1,681 1,681

-

Pembangunan transer depo

sampah Kota Palangka Raya 2,400 1,200 1,500 1,800 2,000 8,900 8,900

- Pengadaan tong sampah Kota Palangka Raya 50 60 100 70 80 360 360

- Pengadaan Gerobak sampah Kota Palangka Raya 40 50 125 50 100 365 365

- Penyuluhan Kebersihan Kota Palangka Raya 40 40 60 60 70 270 270

-

Pengawasan dan Pengedalian

kebersihan Kota Palangka Raya 40 40 50 50 60 240 240

- Sosialisasi 3R Kota Palangka Raya 27 30 32 34 35 158 158

-

Penyusunan Perda Pengelolaan

Sampah/Kebersihan Kota Palangka Raya 0 60 0 0 0 60 60

-

Penegakan Perda Pengelolaan

Sampah dan Kebersihan/Sanksi Kota Palangka Raya 0 0 40 40 50 130 130

- Pelaksanaan Pengadaan tanah Kota Palangka Raya 200 226 200 200 200 1,026 1,026

- Penyerahan tanah Kota Palangka Raya 2 3 5 5 6 21 21

- Pembuatan landasan kontainer Kota Palangka Raya 0 20 20 20 20 80 80

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

37

- Pengadaan Truck Arm ROLL Kota Palangka Raya 0 950 950 0 950 2,850 2,850

- Pengadaan Dump Truck Kota Palangka Raya 0 1,350 1,360 1,370 1,380 5,460 5,460

- Pengadaan Kontainer Kota Palangka Raya 246 0 800 200 400 1,646 1,646

-

Penyusunan master plan

pengelolaan persampahan Kota

Palanka Raya

Kota Palangka Raya 350 0 0 0 0 350 350

- Operasional Kebersihan

lingkungan Kota Palangka Raya 2,650 2,700 2,800 2,900 3,000 14,050 14,050

- Pengadaan Road Sweeper/Mobil

Penyapu Jalan Kota Palangka Raya 0 1,850 0 0 2,500 4,350 4,350

- Operasional TPST Kota Palangka Raya 30 30 50 50 50 210 210

- Pembangunan TPST Kota Palangka Raya 0 2,000 2,000 0 2,000 6,000 6,000

- Pembentukan UKM dan Posdaya

masyarakat peduli sampah Kota Palangka Raya 0 25 0 0 30 55 55

- Operasional TPA Kota Palangka Raya 800 900 1,100 1,300 1,300 5,400 5,400

- Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana TPA Kota Palangka Raya 300 350 400 500 600 2,150 2,150

- Pembuatan Pagar Batas TPA tahap

III Kota Palangka Raya 0 363 0 0 0 363 363

- Peningkatan jalan lingkungan TPA Kota Palangka Raya 750 0 0 700 0 1,450 1,450

- Pengadaan Mesin Pencacah

sampah Kota Palangka Raya 0 0 100 0 0 100 100

- Pengadaan Mesin Potong Rumput Kota Palangka Raya 25 30 40 45 46 186 186

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

38

- Pengadaan incinerator Kota Palangka Raya 0 750 0 0 0 750 750

- Pemanfaatan Gas Metan TPA Kota Palangka Raya 100 100 125 150 150 625 625

Pembangunan Jembatan Timbang Kota Palangka Raya 0 750 0 0 0 750 750

-

Operasional Kajian Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)

Kota Palangka Raya 50 50 50 50 50 250 250

JUMLAH TOTAL 14,100 20,627 20,988 18,116 24,427 98,258 98,258 - - - -

Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya 2014

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

39

4.4. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Perkotaan

Program dan Kegiatan pengembangan drainase perkotaan Kota Palangka Raya

akan dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya. Dari Total

indikasi biaya untuk pengelolaan drainase perkotaan yakni sebesar Rp.

76.785.000.000,00 diketahui semua pendanaan berasal dari pembiayaan APBD Kota.

Program dan kegiatan pengembangan drainase perkotaan tersebut dapat dilihat pada

tabel diawah ini :

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

40

Tabel 4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Perkotaan

NO

PROGRAM / KEGIATAN

(Output/Sub Output/Komponen)

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi Outcome Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml.

Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayani KAB. PROV. APBN SWAST

A/CSR

MASYA

RAKAT 2015 2016 2017 2018 2019 Jumlah

(Jiwa) (Km2)

1 Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong

-

Program Pembangunan

Saluran Drainase Gorong

Gorong

Ke. Panarung 22.445 26.700 1,400 2,500 3,000 4,200 4,800 15,900 15,900

- Pembangunan Saluran

Drainase/Gorong Gorong (DAU) Kel. Pahandut 27.180 10.800 450 750 1,200 1,400 1,600 5,400 5,400

- Kel. Menteng 40.839 20.600 1,500 2,500 3,000 4,200 5,600 16,800 16,800

- Kel. Langkai 27.881 11.300 300 500 1,800 2,100 3,200 7,900 7,900

Kel. Palangka 45.126 16.400 700 500 900 1,400 1,600 5,100 5,100

Kel. Kereng 6.797 20.600 575 500 1,200 1,400 1,600 5,275 5,275

Kel. Bukit Tunggal 36.936 157.400 1,250 1,500 2,400 4,200 4,000 13,350 13,350

Kel. Petuk Ketimpun 1.817 39.700 150 250 900 1,050 400 2,750 2,750

-

Pemeliharaan Saluran

Drainase/Gorong Gorong Kota Palangka Raya 240.632 466.700 310 1,000 1,000 1,000 1,000 4,310 4,310

JUMLAH TOTAL 6,635 10,000 5,400 20,950 23,800 76,785 76,785 - - - -

Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 2014

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

41

4.5. Program dan Kegiatan PHBS terkait Sanitasi

Program dan Kegiatan PHBS terkait Sanitasi Kota Palangka Raya akan

dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang

bersumber dari APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya

misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan masyarakat. Dari Total indkasi biaya

untuk PHBS terkait Sanitasi yakni sebesar Rp. 5.009.000.000,00 diketahui

Rp. 3.749.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari pembiayaan APBD Kota, dan

sumber pendanaan yang berasal dari APBD Provinsi sebesar Rp. 1.350.000.000,00.

Program dan kegiatan PHBS terkait sanitasi tersebut dapat dilihat pada tabel diawah

ini :

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

42

Tabel 4.5.Program dan Kegiatan Pengelolaan PHBS Trekait Sanitasi

NO

PROGRAM / KEGIATAN

(Output/Sub Output/Komponen)

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./K

ws)

Estimasi Outcome Indikasi Biaya (juta rupiah)

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

Jml.

Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayani KAB. PROV. APBN SWAST

A/CSR

MASYA

RAKAT 2015 2016 2017 2018 2019 Jumla

h (Jiwa) (Km2)

A PHBS TERKAIT SANITASI

TATANAN RUMAH TANGGA

1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

- Peningkatan Pendidikan

Tenaga Penyuluh Kesehatan

Seluruh

Puskesmas di

Seluruh

Kecamatan

240,632 466,700 175 200 225 250 250 1,100 1,100

-

Pengembangan Media

Promosi dan Informasi Sadar

Hidup Sehat

Semua

Kecamatan 240,632 466,700 100 100 125 125 125 575 575

2 Program Lingkungan Sehat

- Penyuluhan Menciptakan

Lingkungan Sehat

Semua

Kecamatan 240,632 466,700

125 150 175 200 225

875 875

-

Penyuluhan Kesehatan

Kepada Masyarakat Tentang

Pola Hidup Sehat

Semua

Kecamatan 240,632 466,700 37 37 39 39 40 192 192

Promosi Kesehatan Penyakit

Menular

Semua

Kecamatan 240,632 466,700 20 22 22 22 25 111 111

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor PHBS terkait sanitasi Tatanan Rumah Tangga 400 450 525 575 600 2,550 2,550 - - - -

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 4 : PROGRAM DAN KEGIATAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

43

B PHBS TERKAIT SANITASI

TATANAN SEKOLAH

1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

-

Pengembangan Media

Promosi dan Informasi Sadar

Hidup Sehat

Semua

Kecamatan 30,000 1,070 55 55 55 55 55

275 275

2 Program Lingkungan Sehat

- Penyuluhan Menciptakan

Lingkungan Sehat

Semua

Kecamatan 30,000 1,070

100 125 125 125 125

600 600

- Penyediaan/Pembangunan

sarana CTPS di Sekolah

Semua

Kecamatan 30,000 1,070 50 50 50 60 60

270 270

- Pembangunan Jamban dan

Air bersih di Sekolah

Semua

Kecamatan 30,000 1,070

250 250 250 300 300

1,350 1,350

-

Penyediaan Sarana

Pembuangan sampah di

Sekolah

Semua

Kecamatan 30,000 1,070 10 10 10 12 12 54 54

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor PHBS terkait sanitasi Tatanan Sekolah 465 490 490 552 552 2,549 1,199 1,350 - - -

JUMLAH TOTAL PEMBIAYAAN PHBS TERKAIT SANITASI 865 940 1,015 1,127 1,152 5,099 3,749 1,350 - - -

Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 2014

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

44

Bab 5: Strategi Monev

Pemerintah Kota Palangka Raya, dalam hal ini Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya

telah menyusun atau menetapkan tujuan pembangunan sanitasi untuk 5 (lima) tahun

kedepan yang dinyatakan dan dituangkan dalam dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK). Di

dalam Strategi Sanitasi Kota (SSK) juga dicantumkan target-target, strategi, kebijakan,

daftar program dan kegiatan pembangunan sanitasi untuk sektor air limbah domestik,

persampahan, drainase perkotaan dan PHBS terkait sanitasi.

Strategi monitoring dan evaluasi (Strategi Monev) merupakan salah satu strategi

pendukung yang akan turut menentukan keberhasilan program pembangunan dibidang

sanitasi kedepannya. Monitoring merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah

suatu kegiatan berjalan sesuai dengan rencana serta menggunakan sumber daya secara

tepat. Evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dijalankan, apakah proses dan

dampaknya sudah sesuai dengan yang diharapkan, mengidentifikasi faktor-faktor

penghambat yang dihadapi dan faktor-faktor pendukung yang dimiliki untuk mencapai

tujuan. Dengan kata lain, monitoring dan evaluasi adalah kegiatan untuk mengawasi,

memeriksa, dan menilai jalannya program mulai dari tahap sosialisasi dan orientasi awal,

perencanaan, pelaksanaan konstruksi, hingga pada kegiatan penyelesaian pembangunan

fisik sampai dengan pemeliharaannya.

Monitoring dan evaluasi merupakan suatu bagian dalam Perencanaan Strategi

Sanitasi Kota Palangka Raya untuk mengetahui sejauh mana batasan kegiatan dan hasil

dari pelaksanaan Strategi Sanitasi Kota yang akan dan telah dicapai berdasarkan tahun

kegiatan. Monitoring dan evaluasi juga merupakan kontrol untuk perencanaan program

tahun berikutnya dan membahas penyelesaiaan kegiatan yang tertunda bahkan sebagai

data dasar kegiatan dari perencanaan yang berkelanjutan.

Dokumen Strategi Sanitasi Kota Palangka Raya bertujuan untuk menyusun strategi

monitoring dan evaluasi sanitasi adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan

memperbaharui kondisi dasar sanitasi, memantau dampak, hasil dan keluaran dari

kegiatan sektor sanitasi, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi, rencana

pengembangan dan target tertentu sanitasi, serta kepatuhan pada standar pelayanan

minimum yang ada sudah dilaksanakan secara efektif. Strategi ini adalah alat pengendali

yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi dan akhirnya proses pengambilan

keputusan. Strategi monitoring dan evaluasi akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

45

monitoring dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi di Kota Palangka

Raya.

Monev ini perlu dilakukan secara rutin oleh Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya. Hal

ini dilakukan sebagai umpan balik bagi pengambil keputusan berkaitan capaian sasaran

pembangunan sanitasi dengan dilaksanakannya kegiatan pembangunan dalam kerangka

kebijakan dan strategi yang disepakati, kegiatan dalam petunjuk praktis ini yang

mencakup:

1. Menilai ulang kerangka hasil/kerangka SSK. Kerangka hasil seperti tujuan, sasaran,

input, kegiatan dan output.

2. Menetapkan mekanisme monitoring dan evaluasi implementasi SSK di tingkat pokja.

3. Memasukkan informasi kerangka hasil ke dalam sistem monev berbasis Nawasis PPSP

Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan Program Percepatan

Pembangunan Sanitasi Permukiman Kota Palangka Raya, perlu ada keselarasan dan

kesesuain antara pelaksanaan dan perencanaan yang telah dibuat. Pengendalian

monitoring dan evaluasi selama pelaksanaan program dengan evaluasi dampak yang

dilakukan setelah program selesai dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Waktu dan tahapan Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan

secara berkelanjutan dan berkala pada saat program dan kegiatan sedang jalan.

Evaluasi dampak dilaksanakan pada status akhir program dan kegiatan atau

pelaksanaan telah selesai.

b. Tingkat harapan dalam kerangka kerja logis monitoring dan evaluasi lebih kearah

tingkat keluaran (output) sedangkan evaluasi dampak kearah tingkat tujuan

fungsional.

c. Informasi yang dibutuhkan dalam monitoring dan evaluasi selektif tertentu dan

mempunyai peringatan dini terutama pada saat penentuan penyimpangan kritis dari

jadwal pelaksanaan. Sedangkan evaluasi dampak menyeluruh tergantung pada

kegiatan pengendalian (Monev).

d. Kebijakan yang dijalankan bersifat korektif dan segera dilaporkan, sedangkan

evaluasi dampak memandang kedepan pada program dan kegiatan lanjutan yang

akan direncanakan selanjutnya.

e. Cara penilaian dan analisis yaitu membandingkan antara pencapaian realisasi dengan

rencana. Sedangkan evaluasi dampak perbandingan antara yang diharapkan dengan

dampak, pola perubahan sebelum dan sesudah adanya program.

f. Kegiatan monitoring dan evaluasi diarahkan pada pengelolaan program untuk

memperbaiki penyimpangan dalam implementasi program. Sementara Evaluasi

dampak diarahkan kepada kelompok sasaran, untuk menilai keuntungan yang

diperoleh dalam kelompok sasaran.

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

46

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan dan pencapaian program dari Strategi Sanitasi

Kota Palangka Raya terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan demi menjamin

tercapainya tujuan kegiatan monev tersebut yaitu obyektif, profesional, partisipasi, tepat

waktu, transparan, akuntabel, berkesinambungan dan berbasis kinerja. Untuk itu Kota

Palangka Raya mempersiapkan startegi monev dalam SSK, maka perlu diperhatikan

matriks kerangka logis yang telah disepakati bersama. Dari kerangka logis inilah maka

Pokja dapat mengetahui kearah mana dan sampai dimana tujuan serta sasaran yang ingin

dicapai dapat dilihat pada tabel berikut ini:

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

47

Tabel 5.1. Matrik Monitoring dan Evaluasi Implementasi

Tujuan

1. Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik yang memadai 2. Tersedianya peraturan deerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah 3. Tewujudnya kehidupan masyarakat yang ber prilaku hidup bersih dan sehat serta Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Berkurangnya

praktek Buang Air

Besar

Sembarangan

(BABS) dari 47,4%

menjadi 0% pada

tahun 2019

Berkurangnya penduduk yang melakukan praktek BABS di tahun 2019

Sebanyak 47.4%

masyarakat

masih BABS, baik

di kebun, sungai,

saluran air

maupun di tanah

kosong

Studi EHRA

tahun 2014

Tidak ada

masyarakat yang

melakukan

praktek (BABS)

pada tahun 2019

7.4% - 10% - 10% - 10% - 10% -

Tersedianya

landasan hukum

dalam sistem

pengelolaan air

limbah dan

penetapan retribusi

pengelolaan air

limbah bagi rumah

tangga

Ada dan

diterapkanya

peraturan daerah

sistem pengelolaan

air limbah domestik

dan retribusi bagi

rumah tangga di 5

Kecamatan di Kota

Palangka Raya

Belum adanya

peraturan daerah

yang mengatur

pengelolaan air

limbah domestik

dan retribusi bagi

rumah tangga

Dinas Pasar

dan

Kebersihan

Kota Palangka

Raya

Tersedianya

peraturan deerah

yang mengatur

pengelolaan air

limbah domestik

dan retribusi bagi

rumah tangga

0% - 0% - 100% - 0% - 0% -

Bertambahnya

jumlah MCK

(jamban bersama)

sebanyak 2 unit

sampai tahun 2019

Jumlah MCK

bertambah dari 104

unit menjadi 106 di

tahun 2019

Jumlah MCK

yang ada dan

berfungsi

sebanyak 104

unit

Dinas PU Kota

dan PNPM

Mandiri Tahun

2014

Adanya

penambahan 2

unit MCK

(jamban

bersama) di Kota

Palangka Raya

0% 0% 1 unit 0% 1 unit

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

48

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Tersedianya WC

Mobile dari tidak

ada menjadi 2 unit

sampai tahun 2019

Bertambahnya WC

Mobile dari tidak

ada menjadi 2 unit

sampai tahun 2019

Belum adanya

WC Mobile

Dinas Pasar

dan

Kebersihan

tahun 2014

Tersedianya 2 unit WC Mobile pada tahun 2019

- - 1 unit - 1unit - 0 unit - 0 unit -

Tersedianya dan

berfungsinya IPAL

Terpusat Skala

Kawasan pada

tahun 2019

Rumah tangga di

wilayah perkotaan

dapat terlayani dan

tersambung dengan

IPAL Terpusat

Skala Kawasan

Belum adanya

IPAL Terpusat

Skala Kawasan

Dinas Pasar

dan

Kebersihan

tahun 2014

Ada dan

beroperasinya

IPAL Terpusat

Skala Kawasan

0 % - 0 % - 30 % - 60 % - 100 % -

Tujuan

1. Tersedianya sarana dan prasarana persampahan yang memadai 2. Terlaksana dengan efisien peraturan daerah dan dangsi hukum tentang pengelolaan persampahan 3. Tersedianya Masterplan pengelolaan persampahan

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Tersedianya tambahan 280 unit tong sampah sampai tahun 2019

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Memiliki 280 unit tong sampah pada tahun 2019

40 unit - 40 unit - 80 unit - 60 unit - 60 unit -

Tersedianya gerobak sampah sebanyak 64 unit sampai tahun 2019

Masin-masing kecamatan di wilyah kajian memiliki masing-masing 13 unit gerobak sampah

Tidak adanya sarana pengangkutan berupa gerobak sampah di wilayah kajian

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Memiliki 64 unit gerobak sampah pada tahun 2019

9 unit - 9 unit - 22 unit - 9 unit - 15 unit -

Tersedianya tambahan 32 unit container sampai tahun 2019

Terdapat 15 unit container yang beroperasi di wilayah kajian

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Memiliki 47 unit container pada tahun 2019

4 unit - 0 unit - 16 unit - 4 unit - 8 unit -

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

49

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Tersedianya tambahan armada pengangkutan sampah berupa dump truck sebanyak 12 unit sampai tahun 2019

Terdapat 16 unit dump truck yang beroperasi di wilayah kajian

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Memiliki armada pengagkutan sampah berupa 28 unit dump truck pada tahun 2019

0 unit - 3 unit - 3 unit - 3 unit - 3 unit -

Tersedianya tambahan arm roll truck sebanyak 6 unit sampai tahun 2019

Terdapat 5 unit arm roll truk yang beroperasi di wilayah kajian

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Memiliki arm roll truk sebanyak 11 unit pada tahun 2019

0 unit - 2 unit - 2 unit - 0 unit - 2 unit -

Tersedianya compactor truck sebanyak 1 unit sampai tahun 2019

Tidak terdapat compactor truck di wilayah kajian

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Memiliki 1 unit compactor truck pada tahun 2019

0 unit - 0 unit - 1 unit - 0 unit - 0 unit -

Tersedianya transfer depo sebanyak 6 unit sampai tahun 2019

Tidak terdapat transfer depo di wilayah kajian

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Memiliki 6 unit transfer depo pada tahun 2019

2 unit - 1 unit - 1 unit - 1 unit - 1 unit -

Tersedianya TPST 3R sebanyak 3 unit smpai tahun 2019

tidak terdapat TPST 3R di wilayah kajian

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Memiliki 3 unit TPST 3R pada tahun 2019

0 unit - 1 unit - 1 unit - 0 unit - 1 unit -

Meningkatnya partispasi masyarakat dalam pengolahan sampah dengan sistem 3R skala rumah tangga dari 0% menjadi 2,5% pada tahun 2019

Terbangunnya 3 unit TPST di wilayah kajian

Tidak adanya TPST 3R di kecamatan wilayah kajian

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Terbangunnya 3 unit TPST di wilayah kajian pada tahun 2019

0 unit - 1 unit - 1 unit - 0 unit - 1 unit -

Telah dilakukan revisi atas Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2006 Tentang Pengolaan Kebersihan dan Pertamanan

5 Kecamatan di wilayah kajian diberlakukan peraturan daerah persampahan

Perda sudah tidak sesuai dengan keadaan di lapangan saat ini serta belum berlakunya sanksi hukum pengelolaan persampahan

Dinas Pasar dan Kebersihan Tahun 2014

Adanya Perda pengelolaan persampahan yang baru dan ditegakkannya sanksi hukum pengelolaan persampahan

0 % - 100% - 0% - 0% - 0% -

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

50

Tujuan

1. Tersedianya sarana dan prasarana drainase yang memadai 2. Tersedianya masterplan drainase perkotaan 3. Tersedianya dana untuk sektor drainase baik dari pusat, provinsi maupun dari pihak swasta

4. Tewujudnya kehidupan masyarakat yang ber prilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kelestarian lingkungan

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Berkurangnya luas genangan di Kota Palangka Raya di tahun 2019

Tidak terjadi

genangan akibat

hujan deras setinggi

30 cm, selama 2

jam dan tidak lebih

dari 2 kali dalam

setahun pada tahun

2019

Sebanyak 45 %

Masih mengalami

banjir secara rutin

(Hasil EHRA)

Study EHRA

dan Dinas PU

Tahun 2014

Tidak adanya

genangan di

Kota Palangka

Raya

khususnya

pada wilayah

kajian pada

tahun 2019

5 % - 10 % - 10 % - 10 % - 10 % -

Tersedianya dana untuk sektor drainase baik dari pusat, provinsi maupun dari pihak swasta

5 Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan

penganggaran yang

merata terkait

sistem drainase

sesuai dengan

tingkat risiko pada

dokumen BPS

Kurangnya

pertumbuhan

pendanaan di

sektor drainase

Dinas PU

Tahun 2014

Terpenuhinya

kebutuhan

dana untuk

sektor drainase

pada tahun

2019

9 % - 9 % - 9 % - 9 % - 9 % -

5 Kecamatan di wilayah kajian pengelolaan drainase dapat terlaksana dengan baik

Meningkatkan

kesadaran

masyarakat melalui

penyuluhan atau

sosialisasi

Kurangnya

Masyarakat yang

peduli dengan

drainase yang

ada

Study EHRA

dan Dinas PU

Tahun 2014

pengelolaan

drainase dapat

terlaksana

dengan baik

20 % - 20 % - 20 % - 20 % - 20 % -

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

51

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam sistem pengelolaan dan pemeliharaan drainase pada tahun 2019

Meningkatnya

kesadaran

masyarakat dalam

sistem pengelolaan

dan pemeliharaan

drainase

Kurangnya

penyuluhan dan

pendidikan

mengenai sistem

pengelolaan dan

pemeliharaan

drainase kepada

masyarakat

Study EHRA

dan Dinas PU

Tahun 2014

Adanya peran

serta

masyarakat

dalam sistem

pengelolaan

dan

pemeliaharaan

drainase pada

tahun 2019

5 % - 5 % - 5 % - 5 % - 5 % -

Tujuan PHBS Tatanan Rumah Tangga

1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pola hidup sehat 2. Meningkatkan sumber daya manusia dalam menyampaikan cara hidup sehat, bersih dan bersanitasi yang berwawasan lingkungan 3. Tersedianya Anggaran untuk sektor PHBS Terkai Sanitasi baik dari pusat, provinsi maupun dari pihak swasta

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Meningkatkan prosentase kebiasaan masyarakat CTPS di lima waktu penting dari 14,3% menjadi 50% pada tahun 2019

Berkurangnya

penduduk yang

tidak melakukan

perilaku CTPS di

lima waktu penting

di tahun 2019

Sebanyak 85,8%

penduduk Kota

Palangka Raya

tidak melakukan

CTPS di lima

waktu penting

Sudy EHRA

Tahun 2014

50%

Masyarakat

melakukan

perilaku CTPS

di lima waktu

penting pada

tahun 2019

2,7 % - 6 % - 7 % - 10 % - 10 % -

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

52

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Berkurangnya praktek Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dari 47,4% menjadi 0% pada tahun 2019

Tidak adanya

masyarakat yang

melakukan BABS

pada tahun 2019

Sebanyak 47,4%

masyarakat

masih BABS, baik

di kebun, sungai,

saluran air

maupun di tanah

kosong

Studi EHRA

tahun 2014

Masyarakat

melakukan

praktek Buang

Air Besar

Sembarangan

(BABS) pada

tahun 2019

sebanyak 0%

2,4 % - 5 % - 10 % - 15 % - 15 % -

Menurunkan prosentase pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air dari 13,5% menjadi 0% pada tahun 2019

Berkurangnya

pencemaran pada

wadah

penyimpanan dan

penanganan air

pada tahun 2019

Sebanyak 13,5%

pencemaran pada

wadah

penyimpanan dan

penanganan air

Studi EHRA

tahun 2014

0%

pencemaran

pada wadah

penyimpanan

dan

penanganan air

tahun 2019

1,5 % - 3 % - 3 % - 3 % - 3 % -

Meratanya penyuluhan PHBS Terkait Sanitasi di seluruh masyarakat di wilayah kajian

5 Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan

informasi dan media

PHBS Terkait

Sanitasi tahun 2019

kurangnya

cakupan layanan

PHBS Terkait

Sanitasi

Studi EHRA,

DINKES tahun

2014

Meningkatknya

cakupan

layanan PHBS

Terkait Sanitasi

pada tahun

2019

10 % - 10 % - 10 % - 10 % - 10 % -

Adanya dukungan sektor swasta (CSR) dalam PHBS Terkait Sanitasi sampai tahun 2019

5 Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan

dukungan PHBS

Terkait Sanitasi

pada tahun 2019

Belum adanya

dukungan swasta

(CSR) dalam

PHBS Terkait

Sanitasi

Dinas

Kesehatan

tahun 2014

5 Kecamatan

pada wilayah

kajian

mendapat

dukungan

layanan PHBS

tahun 2019

5 % - 5 % - 5 % - 5 % - 5 % -

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

53

Tujuan PHBS Tatanan Sekolah

1. Meningkatkan kesadaran pelaku pendidik dalam menjalankan kehidupan yang bersanitasi yang berwawasan lingkungan 2. Mengoptimalkan media promosi kesehatan sekolah 3. Tersedianya sarana dan prasarana PHBS berupa Fasilitas cuci tangan pakai sabun yang memadai 4. Tersedianya dana untuk sektor sanitasi sekolah baik dari pusat, provinsi maupun dari pihak swasta.

Sasaran

Indikator

Data Dasar

Target

Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

Nilai Sumber & Tahun Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi Rencana Realisasi

Meningkatknya cakupan PHBS Terkait Sanitasi diseluruh sekolah dasar yang ada diwilayah kajian pada tahun 2019

Sekolah Dasar di 5

Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapat informasi

dan media PHBS

pada tahun 2019

Tidak meratanya

media promosi

yang disalurkan

langsung ke

sekolah-sekolah

dasar

Kajian Santasi

Sekolah dan

Dinas

Kesehatan

tahun 2014

Tersalurkannya

informasi dan

media promosi

keseluruh

sekolah dasar

yang ada di

wilayah kajian

10 % - 10 % - 10 % - 10 % - 10 % -

Meningkatkan prosentase perilaku CTPS disekolah dari 32% menjadi 70% pada tahun 2019

Sekolah Dasar di 5

Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan

Fasilitas Cuci

tangan tahun 2019

32% siswa tidak

melakukan

perilaku CTPS di

sekolah

Kajian Sanitasi

Sekolah tahun

2014

70% siswa

melakukan

perilaku CTPS

di sekolah

2 % - 6 % - 10 % - 10 % - 10 % -

Adanya dukungan sektor swasta (CSR) dalam PHBS Terkait Sanitasi di sekolah sampai tahun 2019

Seluruh Sekolah

Dasar di 5

Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan

dukungan PHBS

Terkait Sanitasi di

sekolah pada tahun

2019

Belum adanya

dukungan swasta

(CSR) dalam

PHBS Terkait

Sanitasi

Kajian Sanitasi

Sekolah tahun

2014

Terpenuhinya

kebutuhan dana

untuk sektor

PHBS Terkait

Sanitasi di

sekolah pada

tahun 2024

5 % - 5 % - 5 % - 5 % - 5 % -

Sumber : Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 2014

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

54

Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi, hal yang terpenting adalah

sanitasi merupakan permasalahan bersama dimana sistem monitoring dan evaluasi

sanitasi harus terbuka dan melibatkan seluruh pihak yang berkepentingan. Mekanisme

monitoring dan evaluasi kondisi Sanitasi terdiri atas 4 (empat Sektor) yaitu:

1. Pengumpulan data yang terdiri dari program yang berkaitan dengan sanitasi:

kegiatan, lokasi kegiatan, jumlah yang terlibat, sasaran kegiatan dan hasil kegiatan.

2. Analisa data dan Pelaporan yang berisi penggambaran kondisi pelaksanaan Sanitasi

di Kota Palangka Raya yaitu keberhasilannya, dampak dan juga permasalahan yang

timbul sehingga dapat dicarikan solusi yang terbaik bagi semua stakeholder.

3. Perencanaan dan pengambilan keputusan untuk rencana tindak lanjut tentang

perkembangan program dan kegiatan sanitasi.

4. Tindakan pengimplementasian perencanaan dan keputusan yang telah diambil dari

rangkaian tahap tersebut di atas.

Mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan sanitasi untuk

mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dari kebijakan sanitasi di tingkat Kota, yaitu

dengan memonitor pelaksanaan kebijakan oleh berbagai pelaku melalui indikator keluaran

dan manfaat serta mengevaluasi hasil-hasilnya melalui indikator dampak sebagai masukan

perumusan kembali kebijakan dan program. Pelibatan stakeholders yang penting ada pada

evaluasi hasil dan perumusan program sangat mendukung pelaksanaan monitoring dan

evaluasi. Mekanisme Monitoring dan evaluasi ditingkat lokal dimaksudkan untuk

mengetahui tercapai atau tidaknya sasaran dan hasil-hasil yang diinginkan dari kegiatan

sanitasi yang dilaksanakan di tingkat lokal yaitu dengan memonitoring pelaksanaannya

berdasarkan indikator kinerja sebagai bahan input terhadap perkembangan dan hambatan

dalam pelaksanaan Sanitasi di Kota Palangka Raya. Dapat dilihat pada tabel berikut ini:

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

55

Tabel 5.2. Mekanisme Monev Implementasi SSK

OBJEK PEMANTAUAN

Penanggung Jawab Waktu

Pelaksanaan

Pelaporan

Penanggung Jawab Utama

Pengumpulan Data Dan Dokumentasi

Pengolah Data/ Pemantau

Penerima Laporan Format

Air Limbah

Program Pengembangan dan Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah

Sosialisasi pengelolaan air limbah domestik

BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2015-2018

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Biaya Operasional Pemeliharaan IPLT BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2015-2019

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Biaya Operasional Pemeliharaan Truk Tinja

BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2015-2019

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pengadaan WC Mobile BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2016-1018

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan MCK BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2017

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan Tangki Septik Komunal BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2016-2018

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Sosialisasi Rencana pembangunan IPAL Terpusat Skala Kawasan kepada masyarakat

BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2015

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pembebasan Lahan/tanah IPAL Terpusat Skala Kawasan

BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2016

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan IPAL Terpusat Skala Kawasan

BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2017

Bappeda/ Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan sarana dan prasarana air bersih pedesaan

BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

Sosialisasi Pembinaan Kelompok Pemanfaat dan Penerima (KP2) Air Bersih

BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pemeliharaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pedesaan

BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

56

OBJEK PEMANTAUAN

Penanggung Jawab Waktu

Pelaksanaan

Pelaporan

Penanggung Jawab Utama

Pengumpulan Data Dan Dokumentasi

Pengolah Data/Pemantau

Penerima Laporan Format

Persampahan

Sosialisasi kebijakan pengelolaan persampahan dan penyusunan data penduduk wajib retribusi sampah

BLH Dinas Pasar dan Kebersihan

Dinas Pasar dan Kebersihan 2015-2019

Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Sosialisasi Kebersihan BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2015-2019

Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Operasional Pemeliharaan TPA BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2015-2019

Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pengadaan sarana dan prasarana penampungan sampah sementara berupa tong sampah dan container

BLH Dinas Pasar dan

Kebersihan Dinas Pasar dan

Kebersihan 2015-2019 Bappeda/Dinas Pasar

dan Kebersihan Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

Pengadaan armada pengangkutan sampah Gerobak Sampah, Dump Truck, Arm Roll Truk

BLH Dinas Pasar dan Kebersihan

Dinas Pasar dan Kebersihan 2015-2019

Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Peningkatan Operasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan (Dump Truck)

BLH Dinas Pasar dan Kebersihan

Dinas Pasar dan Kebersihan 2016-2019

Bappeda/Dinas Pasar dan Kebersihan

Ditentukan oleh Tim Monitoring dan Evaluasi

Pengembangan Kinerja Persampahan

Merevisi Perda Kebersihan tahun 2006 Dinas PU Dinas PU Dinas PU 2016 & 2018 Bappeda/Dinas

PU/BLHD Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Peran serta masyarakat dalam Pengelolaan persampahan

BLH BLH BLH 2015-2019 Bappeda/BLHD Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

Penyediaan Prasarana dan Pengelolaan Sampah (pengadaan TPST 3R)

BLH BLH BLH 2016-2019 Bappeda/BLHD Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

57

OBJEK PEMANTAUAN

Penanggung Jawab Waktu

Pelaksanaan

Pelaporan

Penanggung Jawab Utama

Pengumpulan Data Dan Dokumentasi

Pengolah Data/Pemantau

Penerima Laporan Format

Drainase Pekotaan

Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong

Pembangunan Drainase Primer BLH Dinas PU Dinas PU 2016-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

Pembangunan Drainase Sekunder/Rehabilitas Drainase

BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

Pemeliharaan Drainase Primer BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

Pemeliharaan Drainase Sekunder BLH Dinas PU Dinas PU 2015-2019 Bappeda/Dinas PU Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

OBJEK PEMANTAUAN

Penanggung Jawab Waktu

Pelaksanaan

Pelaporan

Penanggung Jawab Utama

Pengumpulan Data Dan Dokumentasi

Pengolah Data/Pemantau

Penerima Laporan Format

PHBS Terkait Sanitasi

PHBS TERKAIT SANITASI TATANAN RUMAH TANGGA

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Program Lingkungan Sehat

Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-219 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Dukungan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

58

Penanggung Jawab Waktu

Pelaksanaan

Pelaporan

Penanggung Jawab Utama

Pengumpulan Data Dan Dokumentasi

Pengolah Data/Pemantau

Penerima Laporan Format

PHBS TERKAIT SANITASI TATANAN SEKOLAH

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2015-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Program Lingkungan Sehat

Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2016-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS di Sekolah

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2015-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Jamban dan Air bersih di Sekolah

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2015-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Penyediaan Sarana Pembuangan sampah di Sekolah

BLH Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 2015-2019 Bappeda/Dinkes Ditentukan oleh Tim

Monitoring dan Evaluasi Sumber: Pokja Sanitasi Kota Palangka Raya Tahun 201

STRATEGI SANITASI KOTA KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Percapatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) |BAB 5 : STRATEGI MONEV

59

PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN

SANITASI PERMUKIMAN (PPSP)

KOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya

kepada seluruh warga Kota Palangka Raya khususnya Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi,

sehingga dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota Kota Palangka Raya dapat terselesaikan.

Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota Kota Palangka Raya memuat visi misi, tujuan dan

sasaran sanitasi, strategi, program dan kegiatan percepatan pembangunan sanitasi serta

rencana penanganan daerah rawan sanitasi untuk percepatan pembangunan sektor sanitasi

yang terpadu dan menyeluruh mulai dari tahap kampanye, usaha perubahan pola pikir dan

perilaku hidup bersih dan sehat, pembangunan infrastruktur air limbah domestik,

persampahan, drainase dan infrastruktur PHBS terkait sanitasi yang sesuai kondisi dan

kebutuhan masyarakat hingga 5 (lima) tahun kedepan.

Menyadari akan keterbatasan pemikiran dan kemampuan yang ada pada Pokja

SanitasiKota Palangka Raya, maka tidak lupa kami harapkan saran, masukan, dan kritikan dari

semua pihak yang bersifat konstruktif demi terwujudnya upaya penyempurnaan dokumen

Startegi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) ini.

Palangka Raya, 3 Januari 2015

SEKRETARIS DAERAH

SELAKU KETUA POKJA SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA

Ir. Kandarani

NIP. 19620916 198903 1 007

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF

Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) merupakan dokumen perencanaan yang

dijadikan sebagai pedoman semua pihak dalam membangun dan mengelola sanitasi secara

komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif untuk memperbaiki perencanaan dan

pembangunan sanitasi dalam rangka mencapai target-target pencapaian layanan sektor

sanitasi Kabupaten dalam tiga kerangka waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah dan

jangka panjang dengan tujuan agar pembangunan sanitasi dapat berlangsung secara

sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan. Dalam konteks yang lebih luas, SSK adalah sebuah

langkah penting menuju pencapaian Universal Access di tahun 2019.

Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota Kota Palangka Raya disusun oleh Kelompok Kerja

(Pokja) Sanitasi sebagai payung hukum perencanaan pembangunan sektor sanitasi jangka

pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Penyusunan SSK pada dasarnya bertujuan

memberikan instrumen bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan stakeholeder lainnya

untuk terus bersinergi mengembangkan layanan sanitasi. Instrumen tersebut kemudian

digambarkan melalui penyiapan kerangka pengembangan sanitasi, penetapan strategi

percepatan pembangunan sanitasi, penyusunan program dan kegiatan, serta penyepakatan

strategi sanitasi yang seluruhnya dirangkum sebagai proses penyusunan SSK.

Hubungan antara Dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten dengan Dokumen perencanaan

lainnya adalaha sebagai berikut.

a. Hubungan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dengan RPJMD

RPJMD sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

dipergunakan sebagai sumber dasar bagi penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten. Oleh

karena itu, Strategi Sanitasi Kabupaten ini merupakan penjabaran operasional dari

RPJMD khususnya yang berkaitan dengan pembangunan sanitasi yang bersifat lintas

sektor, komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif sesuai dengan konsep dasar

pemikiran RPJMD.

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

b. Hubungan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dengan Renstra SKPD

Renstra SKPD sebagai penjabaran dari RPJMD juga dipergunakan sebagai bahan

penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten. Renstra SKPD dipergunakan sebagai dasar dari

penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten ini maka implementasi pembangunan sanitasi

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan SKPD yang terkait dengan sanitasi.

c. Hubungan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dengan Rencana Tata Ruang

Wilayah (RTRW) Kota Palangka Raya

RTRW dipergunakan sebagai salah satu bahan dasar bagi penyusunan Strategi

Sanitasi Kabupaten, dimana untuk rencana tahun 2016 perkiraan jumlah penduduk dan

volume sektor sanitasi diperhitungkan sesuai dengan perkiraan dan prediksi dalam

RTRW. Strategi Sanitasi Kota mengarah pada operasionalisasi teknis urusan khusus

sanitasi dari RTRW, agar pada saat pengendalian pemanfaatan ruang wilayah terlaksana

pula implementasi dari Buku Putih Sanitasi.

Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kota Palangka Raya berisi visi, misi, dan tujuan

pembangunan sanitasi Kota Palangka Raya berikut strategi-strategi pencapaiannya. Tiap-tiap

strategi kemudian diterjemahkan menjadi berbagai usulan kegiatan berikut komponen-

komponen kegiatan indikatifnya. Cakupan suatu Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) akan

meliputi:

Aspek Teknis; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan sektor sanitasi

yang terdiri dari (a) layanan sektor air limbah domestik, (b) layanan sektor

persampahan, dan (c) sektor drainase lingkungan, serta sektor air bersih dan aspek

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Aspek Pendukung; mencakup strategi dan usulan kegiatan pengembangan komponen

(a) Kebijakan Daerah dan Kelembagaan, (b) Keuangan (c) Komunikasi, (d) Keterlibatan

Pelaku Bisnis, (e) Pemberdayaan Masyarakat, aspek Jender dan Kemiskinan, (f)

Monitoring dan evaluasi

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Untuk mewujudkan percepatan pembangunan sektor sanitasi diKota Palangka Raya,

maka dibutuhkan pendanaan/pembiayaan terhadap program dan kegiatan yang telah

ditetapkan. Adapun pendanaan/pembiayaan tersebut, adalah sebagai berikut :

1. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik

Program dan Kegiatan pengembangan air limbah domestik Kota Palangka Raya akan

dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari

APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya misalnya APBD Provinsi, APBN,

Swasta dan masyarakat. Dari Total indikasi biaya untuk pengelolaan air limbah domestik

yakni sebesar Rp. 20.745.000.00,00 diketahui Rp. 16.245.000.000,00 sumber pendanaan

berasal dari pembiayaan APBD Kota, dan Rp. 1.500.000.000,00 sumber pendanaan berasal

dari APBD provinsi dan Rp. 3.000.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari APBN

2. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan

Program dan Kegiatan pengembangan persampahan Kota Palangka Raya akan

dijabarkanberdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari

APBD Kota maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya misalnya APBD Provinsi, APBN,

Swasta dan masyarakat. Dari Total indkasi biaya untuk pengelolaan persampahan yakni

sebesar Rp. 98.258.000.000,00 diketahui seluruhnya bersumber dari pembiayaan APBD

Kota.

3. Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase

Program dan Kegiatan pengembangan drainase perkotaan Kota Palangka Raya akan

dijabarkan berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya. Dari Total indikasi biaya

untuk pengelolaan drainase perkotaan yakni sebesar Rp. 76.785.000.000,00 diketahui

semua pendanaan berasal dari pembiayaan APBD Kota.

4. Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS terkait Sanitasi

Program dan Kegiatan PHBS terkait Sanitasi Kota Palangka Raya akan dijabarkan

berdasarkan indikasi biaya dan sumber pendanaannya, baik yang bersumber dari APBD Kota

maupun yang bersumber dari pendanaan lainnya misalnya APBD Provinsi, APBN, Swasta dan

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

masyarakat. Dari Total indkasi biaya untuk PHBS terkait Sanitasi yakni sebesar

Rp. 5.009.000.000,00 diketahui Rp. 3.749.000.000,00 sumber pendanaan berasal dari

pembiayaan APBD Kota, dan sumber pendanaan yang berasal dari APBD Provinsi sebesar

Rp. 1.350.000.000,00.

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ....................................................................................................................................................... i

Ringkasan Eksekutif ............................................................................................................................................. ii

Daftar Isi .................................................................................................................................................................... v

Daftar Tabel ............................................................................................................................................................. vii

Daftar Peta ................................................................................................................................................................ viii

Daftar Gambar ........................................................................................................................................................ ix

Daftar Istilah ............................................................................................................................................................ x

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................................ 1

1.2 Maksud dan Tujuan ...................................................................................................................................... 2

1.3 Metodologi ........................................................................................................................................................ 2

1.4 Posisi SSK dan Kaitanya dengan Dokumen Perencanaan Lain ................................................ 3

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

2.1 Visi Misi Sanitasi ............................................................................................................................................ 5

2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi ........................................................................................................... 7

2.2.1 Sektor Air Limbah Domestik ........................................................................................................ 7

2.2.2 Sektor Persampahan ........................................................................................................................ 10

2.2.3 Sektor Drainase Perkotaan ............................................................................................................ 13

2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi ............................................................................... 15

BAB III Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik ................................... 19

3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan ................................................... 21

3.2.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Perkotaan .................................. 24

3.2.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan PHBS Terkait Sanitasi .............................. 25

BAB IV Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi

4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi ....................................................................................... 28

4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik ................................................ 31

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ................................................................ 35

4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Perkotaan ................................................... 39

4.5 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Terkait Sanitasi ............................................... 41

BAB V Strategi Monitoring dan Evaluasi (Monev) .......................................................................... 44

Lampiran ................................................................................................................................................................... 60

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Visi dan Misi Sanitasi Kota Palangka Raya .............................................................................. 6

Tabel 2.2 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Palangka Raya ........................ 10

Tabel 2.3 Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Palangka Raya ......................................... 13

Tabel 2.4 Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kota Palangka Raya ........................... 15

Tabel 2.5 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Sanitasi 16

Tabel 2.6 Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke Depan Kota Palangka Raya .................... 16

Tabel 2.7 Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Operasional/

Pemeliharaan Sanitasi .. .................................................................................................................... 17

Tabel 2.8 Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kota Palangka Raya untuk Kebutuhan

Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun Hingga Tahun 2019 ............ 17

Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kota Palangka Raya Dalam Mendanai Program/

Kegiatan SSK .......................................................................................................................................... 18

Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Air Limbah Domestik ................................ 20

Tabel 3.2 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Persampahan ................................................ 21

Tabel 3.3 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan ................................... 24

Tabel 3.4 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi Tatanan Rumah

Tangga ........................................................................................................................................................ 25

Tabel 3.5 Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengelolaan PHBS Terkait Sanitasi Tatanan Sekolah 26

Tabel 4.1 Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan/Pembiayaan

Pengembangan Sanitasi untuk 5 Tahun .................................................................................... 30

Tabel 4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik ...................................... 32

Tabel 4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan ....................................................... 36

Tabel 4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase ................................................................ 40

Tabel 4.5 Program dan Kegiatan Pengembangan PHBS Terkait Sanitasi ..................................... 42

Tabel 5.1 Matriks Monitoring dan Evaluasi Implementasi .................................................................. 47

Tabel 5.2 Mekanisme Monitoring dan Evaaluasi Implementasi SSK .............................................. 55

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

DAFTAR PETA

Halaman

Peta 2.1 Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Palangka Raya ................... 9

Peta 2.2 Peta Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Palangka Raya .................................... 12

Peta 2.3 Peta Tahapan Pengembangan Drainase Kota Palangka Raya............................................... 14

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

DAFTAR ISTILAH

I. Umum

1.1 AMPL: Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

1.2 BPS : Buku Putih Sanitasi

1.3 DSS : Diagram Sistem Sanitasi

Diagram yang digunakan untuk membantu dalam identifikasi sistem sanitasi yang

berlaku saat ini (maupun pengembangan yang diperlukan) dimulai dari produksi

limbah sampai kembali ke lingkungan

1.4 EHRA : Environmental Health Risks Assessment

1.5 Masterplan (Rencana Induk)

Perencanaan dasar yang menyeluruh Kabupaten/Kota untuk jangka panjang

1.6 Milestone: Tahapan pencapaian sebuah proses yang terdiri dari satu atau lebih

kegiatan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi

1.7 MPS: Memorandum Program

1.8 PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sekumpulan perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu

menolong dirinya sendiri (mandiri) dibidang kesehatan dan berperan aktif dalam

mewujudkan kesehatan

1.9 PPSP: Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman

1.10 RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

1.11 RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

1.12 Sanitasi

Sanitasi secara umum mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk

pembuangan urin dan tinja yang aman. Sanitasi yang tidak memadai adalah

penyebab utama penyakit di seluruh dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak

positif bagi kesehatan baik di lingkungan rumah tangga dan di masyarakat pada

umumnya. Kata 'Sanitasi„ juga mengacu pada kemampuan menjaga kondisi higienis,

melalui layanan pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah

(WHO, http://www.who.int/topics/sanitation/en/. Diakses pada 30 November 2011)

1.13 SSK: Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

II. Air Limbah

2.1 Aerobic

Dikondisikan oleh kehadiran oksigen bebas (Water Environment Federation)

2.2 Air limbah

Air yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang mengandung zat-zat yang dapat

mempengaruhi kualitas lingkungan

2.3 Air limbah domestik

Air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman, rumah makan,

perkantoran, perniagaan, apartemen, dan asrama (Lampiran 2 Permen PU No.

14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang)

2.4 Anaerobic

Dikondisikan oleh ketidakhadiran oksigen bebas (Water Environment Federation)

2.5 Badan air penerima

Sungai, kali, danau, saluran, kolam, dan lain-lain yang menerima pembuangan

limbah

2.6 Bangunan atas jamban

Bagian dari fasilitas pembuangan yang berfungsi melindungi pemakai dari

gangguan cuaca, kontaminasi dari tinja manusia dan/atau melalui lingkungannya,

baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui vektor pembawa penyakit

2.7 Bangunan bawah

Bangunan penampung dan pengolah tinja yang bisa berupa cubluk atau tangki

septik

2.8 Bangunan tengah jamban

Bangunan yang terdiri dari plat jongkok dan lantai jamban

2.9 Bidang resapan

Daerah permukaan untuk menampung air yang keluar dari suatu sistem pengolahan

air limbah rumah tangga

2.10 Biochemical Oxygen Demand (BOD)

Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk menstabilkan secara biologis kehadiran zat

organik (Metcalf & Eddy)

2.11 Biofilter

Instalasi pengolahan air limbah rumah tangga dengan menggunakan media kontak

2.12 Black water

Air limbah yang berasal dari jamban atau WC saja

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

2.13 Cubluk

Sistem pembuangan tinja sederhana, terdiri atas lubang yang digali secara manual

dilengkapi dengan dinding rembes air

2.14 Dissolved Oxygen

Oksigen terlarut dalam cairan (Water Environment Federation)

2.15 Faeces (feces)

Buangan tinja dari manusia atau hewan tanpa urine (Water Environment

Federation)

2.16 Grey water

Air limbah yang berasal dari mandi, cuci, dan dapur

2.17 Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)

Instalasi pengolahan air limbah yang didisain hanya menerima lumpur tinja melalui

mobil atau gerobak tinja (tanpa perpipaan) (Lampiran 2 Permen PU No.

14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang)

2.18 Jamban

Fasilitas pembuangan tinja

2.19 Kolam anaerob

Kolam yang ditempatkan pada awal dari rangkaian kolam stabilisasi, digunakan

untuk pengendapan dan pemisahan materi organik

2.20 Kolam fakultatif

Kolam yang digunakan untuk memisahkan BOD dan bakteri patogen secara anaerob.

Di lapisan atas kolam ini ditumbuhi alga yang akan mendapatkan nutrisi dari

bakteri, dan menghasilkan oksigen yang dibutuhkan bakteri aerob

2.21 Kolam maturasi

Kolam yang digunakan untuk mengurangi bakteri patogen pada akhir dari

rangkaian kolam stabilisasi. Kolam ini mengandung oksigen di setiap kedalamannya,

karena konsentrasi organik yang rendah dan konsentrasi alga yang tinggi

2.22 Kolam stabilisasi

Bentuk paling sederhana pada pengolahan air limbah tempat terjadi proses

penguraian zat-zat pencemar secara alamiah

2.23 Lantai jamban

Sarana atau perlengkapan bangunan atas, agar bangunan kuat menopang leher

angsa

2.24 Leher angsa

Komponen plat jongkok yang berisi air perapat untuk menahan bau agar tidak

keluar dari jamban

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

2.25 Off site system (sistem sanitasi terpusat)

Sistem pembuangan air limbah dimana air limbah dibuang serta diolah secara

terpusat di Instalasi Pengolahan Limbah Kota. Sebelumnya lebih dulu melalui

penyaluran perpipaan air limbah kota (sewer pipe)

2.26 Onsite system (sistem sanitasi setempat)

Sistem pembuangan air limbah secara individual yang diolah dan dibuang di tempat.

Sistem ini meliputi cubluk, tangki septik dan resapan, unit pengolahan setempat

lainnya, sarana pengangkutan, dan pengolahan akhir lumpur tinja (Lampiran 2

Permen PU No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang)

2.27 Pencemaran

Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain

ke dalam air oleh kegiatan manusia. Akibatnya kualitas air turun sampai ke tingkat

yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya

2.28 Pengolahan air limbah

Perlakuan terhadap air limbah, agar air dapat dibuang ke badan air sesuai baku

mutu yang disyaratkan

2.29 Plat jongkok

Sarana atau perlengkapan jamban, yang dilengkapi lubang masuk tinja dan air kotor

untuk dialirkan ke cubluk atau tangki septik

2.30 Sewage

Lihat wastewater (Water Environment Federation)

2.31 Sewer

Pipa atau pembawa lainnya yang mengalirkan air limbah dari beberapa atau banyak

properti (Sanitation and Hygiene Promotion)

2.32 Sewerage

Sistem pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan akhir air limbah (Water

Environment Federation)

2.33 Wastewater

Zat cair atau air buangan tercemar dari kegiatan operasi rumah tangga atau

komersial atau industri, yang tercampur dengan air hujan atau air tanah akibat

infiltrasi (Water Environment Federation)

2.34 Water seal (air perapat)

Air yang ditahan pada pipa bengkok, menyerupai leher angsa, untuk mencegah bau

dan masuknya hewan kecil

2.35 Wetland aliran permukaan

Salah satu jenis constructed wetland yang airnya menggenang pada kolam. Atau air

yang mengalir berada di atas permukaan media, seperti kolam, empang, dan rawa

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

2.36 Wetland aliran sub-permukaan (subsurface flow system wetland)

Salah satu jenis constructed wetland yang airnya mengalir di bawah permukaan

media

2.37 Tangki septik (septic tank)

Ruang kedap air yang berfungsi menampung dan mengolah air limbah rumah

tangga

2.38 Yellow water

Air limbah yang mengandung urine saja

III. Persampahan

3.1 3R

Reduce, Reuse, dan Recycle. Sebuah pendekatan untuk mengurangi timbulan

sampah melalui: mengurangi, menggunakan kembali, serta mendaur ulang sampah

3.2 Bangunan sarana pembuatan kompos

Prasarana pembuatan kompos yang terdiri dari kantor, gudang, pemilihan

pengomposan (berfungsi sebagai tempat kegiatan pengomposan yang terlindung

dari gangguan cuaca)

3.3 Controlled Landfill (Lahan Urug Terkendali)

Metode pengurugan di areal pengurugan sampah, dengan cara dipadatkan dan

ditutup dengan tanah penutup sekurang-kurangnya setiap tujuh hari

3.4 Daur ulang kertas

Usaha pengolahan kertas bekas menjadi kertas yang dapat dipakai kembali melalui

cara-cara sederhana

3.5 Jenis sampah (UU No. 18 tahun 2008)

- Sampah rumah tangga

Sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak

termasuk tinja dan sampah spesifik

- Sampah sejenis sampah rumah tangga

Sampah yang berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan

khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya

- Sampah spesifik

Adalah sampah yang meliputi:

Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun

Sampah yang mengandung limbah berbahaya dan beracun

Sampah yang timbul akibat bencana

Puing bongkaran bangunan

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

Sampah yang secara teknologi belum dapat diolah, dan/atau

Sampah yang timbul secara tidak periodik

3.6 Kompos

Produk lumpur atau material lain yang teroksidasi secara thermophilic dan biologis

3.7 Komposter windrow

Metode pengomposan dengan pengudaraan menggunakan terowongan angin yang

terbuat dari bambu

3.8 Landfill

Lahan pembuangan sampah yang menggunakan teknologi pembuangan sampah.

Gunanya untuk meminimalkan dampak lingkungan dan melindungi kualitas air

(baik air permukaan maupun bawah permukaan)

3.9 Leachate (Lindi)

Cairan yang timbul sebagai limbah akibat masuknya air eksternal ke dalam urugan

atau timbunan sampah, melarutkan dan membilas materi terlarut, termasuk juga

materi organik hasil proses dekomposisi biologis

3.10 Open dumping (penimbunan terbuka)

Proses penimbunan sampah di TPA tanpa melalui proses pemadatan dan penutupan

secara berkala

3.11 Pengelolaan sampah

Kegiatan sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi

pengurangan dan penanganan sampah

3.12 Pipa gas

Sarana untuk mengalirkan gas hasil proses penguraian zat organik

3.13 Sampah

Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat (UU

No. 18 tahun 2008)

3.14 Sanitary Landfill

Metode pengurugan di areal pengurugan sampah yang disiapkan dan dioperasikan

secara sistematis, dengan penyebaran dan pemadatan sampah pada area

pengurugan serta penutupan sampah setiap hari (Permen PU No. 03/PRT/M/2013)

3.15 Tempat Penampungan Sementara (TPS)

Tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan,

dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu (UU No. 18 tahun 2008)

3.16 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang,

pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah (UU No. 18 tahun

2008)

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

3.17 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)

Tempat untuk memroses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara

aman bagi manusia dan lingkungan (UU No. 18 tahun 2008)

3.18 TPA Regional

TPA yang digunakan oleh lebih dari satu Kabupaten/Kota. TPA regional menjadi

salah satu pilihan untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan yang dihadapi

Kabupaten/Kota

3.19 Transfer Depo

Tempat memindahkan sampah dari alat pengumpul ke alat pengangkut

IV. Drainase

4.1 Badan penerima air

wadah-wadah air alamiah atau buatan berupa laut, sungai, danau, kolam retensi,

kolam detensi, kolam tandon, sumur resapan dan sarana resapan lainnya yang

ramah lingkungan

4.2 Drainase

Prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air penerima air

dan atau ke bangunan resapan manusia

4.3 Drainase perkotaan

Drainase di wilayah perkotaan yang berfungsi mengendalikan air permukaan

sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi

kehidupan manusia

4.4 Saluran primer

Saluran drainase yang menerima air dari saluran sekunder dan menyalurkannya ke

badan penerima air

4.5 Saluran sekunder

Saluran drainase yang menerima air dari saluran tersier dan menyalurkannya ke

saluran primer

4.6 Saluran tersier

Saluran yang menerima air dari sistem drainase lokal dan menyalurkannya ke

saluran drainase sekunder

4.7 Sistem drainase lokal

Saluran dan bangunan pelengkap yang melayani sebagian wilayah perkotaan

BUKU PUTIH SANITASI

KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2014

4.8 Sistem drainase perkotaan berwawasan lingkungan

Jaringan drainase perkotaan yang terdiri dari saluran induk/primer, saluran

sekunder, saluran tersier, bangunan peresapan, bangunan tampungan, beserta

sarana pelengkapnya yang berhubungan secara sistematis satu dengan lainnya.

V. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terkait Sanitasi

5.1 Cuci Tangan Pakai Sabun

Perilaku cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir

(Pedoman STBM, 2008)

5.2 Sanitasi total

Kondisi ketika suatu komunitas (Pedoman STBM, 2008):

- Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)

- Mencuci tangan pakai sabun

- Mengelola air minum dan makanan yang aman

- Mengelola sampah dengan benar

- Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman

(Jiwa) (Km2) 2015 2016 2017 2018 2019

A.

1 Sosialisasi Air Limbah Kel. Pahandut 80 org 1 1 1 1 5 25 25 30 30 35 150 150

2Penyusunan Peraturan

Daerah

Kota Palangka

Raya224.663 jw 1 1 50 50 50

3 Pengadaan WC MobileKota Palangka

Raya- 1 1 2 557 550 1,107 1,107

4Pengadaan Peralatan

Pengelolaan Air Tinja

Kota Palangka

Raya- 1 1 2 600 300 900 900

5 Pengawasan dan

Pengendalian Air Limbah

Kota Palangka

Raya- 1 1 1

4 40 40 50 50 180 180

6Pembangunan Tangki

Septik KomunalKel. Palangka - 1 1 1 3 1,200 2,100 2,100 3,640 9,040 9,040

7 Pembangunan MCK Kec. Sabagau - 1 1 2 100 150 250 250

8Pendataan sanitasi

Masyarakat

Kota Palangka

Raya1 1 1 3 117 131 300 548 548

9Pembangunan IPAL

Terpusat skala Kawasan

Kota Palangka

Raya78,504 1

1 1,000 1,000 1,000 1,000 500 4,500

1,500 3,000

10

Kel. Mungku

Baru320 Pkt 1 1 2 80 90 170 170

Kel. Bukit Sua 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160

Kel. Panjehang 320 Pkt 1 1 2 60 80 140 140

Kel. Gaung

Baru320 Pkt

1 12 50 70 120 120

Kel. Pager 320 Pkt 1 1 2 50 70 120 120

Kel. Kanarakan 160 Pkt 1 1 80 80 80

Kel. Petuk

Berunai320 Pkt 1 1 2 70 80 150 150

Kel. Petuk Bukit 160 Pkt 1 1 60 60 60

Kel. Habaring

Hurung160 Pkt 1 1 80 80 80

Kel. Marang 320 Pkt 1 1 2 50 80 130 130

Kel. Banturung 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160

Kel. Petuk

Katimpun320 Pkt 1 1 2 50 80 130 130

Kel. Kameloh

Baru320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160

Kel. Pahandut

Seberang320 Pkt 1 1 2 50 60 110 110

Kel. Bereng

Bengkel320 Pkt 1 1 2 60 90 150 150

Kel.

Kalampangan160 Pkt 1 1 90 90 90

NOMOR

PROGRAM / KEGIATAN DETAIL

LOKASI

(Kec./Desa/K

el./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh

Volume Total

Volume

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

(Output/Sub

Output/Komponen)Jml. Penduduk

terlayani

Luas Wilayah

terlayani KAB. PROV. APBNSWASTA/

CSR

MASYARA

KATSAT

Indikasi Biaya (juta rupiah)

2015 2016 2018 2019 Jumlah2017

SEKTOR AIR LIMBAH

DOMESTIK

PEMBANGUNAN SARANA

DAN PRSARANA AIR

BERSIH PEDESAAN

Kel. Kereng

Bangkirai160 Pkt 1 1 70 70 70

Kel. Tanjung

Pinang160 Pkt 1 1 60 80 140 140

Kel. Tanjung

Pinang 160 Pkt 1 1 60 60 60

Kel. Bukit

Tunggal320 Pkt 1 1 2 60 80 140 140

11 LS 1 1 1 1 1 5 40 40 40 40 40 200 200

12 LS 1 1 1 1 1 5 200 300 300 300 300 1,400 1,400

3,479 4,056 5,260 6,530 1,415 20,745 16,245 1,500 3,000 - - Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor

Air Limbah Domestik

Sosialisasi Pembinaan

Kelompok Pemanfaat dan Pemeliharaan/Peningkatan

Sarana dan Prasarana Air

(Jiwa) (Km2) 2015 2016 2017 2018 2019

C. SEKTOR DRAINASE PERKOTAAN

1

Ke. Panarung 22.445 26.700 

M' 3,500 5,000 5,000 6,000 6000 25,500 1,400

Kel. Pahandut 27.180 10.800 

M' 300 1,500 2,000 2,000 2000 7,800 450

Kel. Menteng 40.839  20.600  M' 3,000 5,000 5,000 6,000 7000 26,000 1,500

Kel. Langkai 27.881  11.300  M' 300 1,000 3,000 3,000 4000 11,300 300

Kel. Palangka 45.126  16.400  M' 700 1,000 1,500 2,000 2000 7,200 700

Kel. Kereng 6.797  20.600  M' 700 1,000 2,000 2,000 2,000 7,700 575

Kel. Bukit Tunggal 36.936  157.400  M' 2,000 3,000 4,000 6,000 5000 20,000 1,250

Kel. Petuk Ketimpun 1.817  39.700  M' 150 500 1,500 1,500 500 4,150 150

Kota Palangka Raya 240.632  466.700  M' 10,000 100,000 100,000 100,000 100,000 410,000 310

6,635 Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sekotr Drainase Perkotaan

Program Pembangunan Saluran Drainase Gorong

Gorong

Pembangunan Saluran Drainase/Gorong Gorong

(DAU)

NOMOR

PROGRAM / KEGIATAN

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi OutcomeKebutuhan Penanganan menyeluruh

Volume Total

Volume

(Output/Sub Output/Komponen) Jml

Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayaniSAT

Indikasi Biaya (juta rupiah)

2015

Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong Gorong

Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong

2,500 3,000 4,200 4,800 15,900 15,900

750 1,200 1,400 1,600 5,400 5,400

2,500 3,000 4,200 5,600 16,800 16,800

500 1,800 2,100 3,200 7,900 7,900

500 900 1,400 1,600 5,100 5,100

500 1,200 1,400 1,600 5,275 5,275

1,500 2,400 4,200 4,000 13,350 13,350

250 900 1,050 400 2,750 2,750

1,000 1,000 1,000 1,000 4,310 4,310

10,000 15,400 20,950 23,800 76,785 76,785 - - - -

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

KAB. PROV. APBNSWASTA/

CSR

MASYARA

KAT

Indikasi Biaya (juta rupiah)

2016 2017 2018 2019 Jumlah

PROGRAM / KEGIATAN

(Output/Sub Output/Komponen)

(Jiwa) (Km2)

1 Operasional Angkutan Sampah Kota Palangka Raya 205307 551 km2

2Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana TPS dan KontainerKota Palangka Raya

3Pengadaan Truck

Compector/Pres SampahKota Palangka Raya

4Pembangunan transer depo

sampahKota Palangka Raya

5 Pengadaan tong sampah Kota Palangka Raya

6 Pengadaan Gerobak sampah Kota Palangka Raya

7 Penyuluhan Kebersihan Kota Palangka Raya

8Pengawasan dan Pengedalian

kebersihanKota Palangka Raya

9 Sosialisasi 3R Kota Palangka Raya

10Penyusunan Perda Pengelolaan

Sampah/KebersihanKota Palangka Raya

11Penegakan Perda Pengelolaan

Sampah dan Kebersihan/SanksiKota Palangka Raya

12 Pelaksanaan Pengadaan tanah Kota Palangka Raya

13 Penyerahan tanah Kota Palangka Raya

14 Pembuatan landasan kontainer Kota Palangka Raya

15 Pengadaan Truck Arm ROLL Kota Palangka Raya

16 Pengadaan Dump Truck Kota Palangka Raya

17 Pengadaan Kontainer Kota Palangka Raya

18Penyusunan master plan

pengelolaan persampahan

Kota Palanka Raya

Kota Palangka Raya

19Operasional Kebersihan

lingkunganKota Palangka Raya

20Pengadaan Road Sweeper/Mobil

Penyapu JalanKota Palangka Raya

21 Operasional TPST Kota Palangka Raya

22 Pembangunan TPST Kota Palangka Raya

Jml. Penduduk

terlayani

Luas

Wilayah

terlayani

NOMORDETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi Outcome

23Pembentukan UKM dan Posdaya

masyarakat peduli sampahKota Palangka Raya

24 Operasional TPA Kota Palangka Raya

25Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana TPAKota Palangka Raya

26Pembuatan Pagar Batas TPA

tahap IIIKota Palangka Raya

27Peningkatan jalan lingkungan TPA

Kota Palangka Raya

28Pengadaan Mesin Pencacah

sampahKota Palangka Raya

29Pengadaan Mesin Potong Rumput

Kota Palangka Raya

30 Pengadaan incenerator Kota Palangka Raya

31 Pemanfaatan Gas Metan TPA Kota Palangka Raya

32Pembangunan Jembatan Timbang

Kota Palangka Raya

33

Operasional Kajian Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)

Kota Palangka Raya

2015 2016 2017 2018 2019

m3 432 480 528 660 636 2736 6,000 6,350

unit 12 12 14 14 52 0 350

Unit 1 1 0 0

Unit 2 1 1 1 1 6 2,400 1,200

Unit 40 40 80 60 60 280 50 60

Unit 9 9 22 9 15 64 40 50

kali 48 48 48 48 48 240 40 40

kali 48 48 48 48 48 240 40 40

kali 7 7 21 42 42 119 27 30

1 1 0 60

0 0 2 2 2 6 0 0

1 1 1 1 1 5 200 226

1 1 1 1 1 5 2 3

Unit 2 2 2 2 8 0 20

Unit 2 2 2 6 0 950

Unit 3 3 3 3 12 0 1,350

Unit 4 16 4 8 32 246 0

1 1 350 0

m 26700 30700 30700 32700 32700 153500 2,650 2,700

Unit 1 1 2 0 1,850

KK 20 20 23 23 23 109 30 30

Unit 1 1 1 3 0 2,000

Indikasi Biaya (juta rupiah)

2015 2016

Kebutuhan Penanganan menyeluruh

SATVolume Total

Volume

2 3 5 0 25

0 800 900

0 300 350

m 200 200 0 363

m 300 300 600 750 0

Unit 1 1 0 0

Unit 6 7 10 10 10 43 25 30

Unit 1 1 0 750

KK 20 20 25 25 25 115 100 100

Unit 1 1 0 750

10 10 10 10 10 50 50 50

14,100 20,627

7,000 8,022 8,750 36,122 36,122

400 500 600 1,850 1,850

1,681 0 0 1,681 1,681

1,500 1,800 2,000 8,900 8,900

100 70 80 360 360

125 50 100 365 365

60 60 70 270 270

50 50 60 240 240

32 34 35 158 158

0 0 0 60 60

40 40 50 130 130

200 200 200 1,026 1,026

5 5 6 21 21

20 20 20 80 80

950 0 950 2,850 2,850

1,360 1,370 1,380 5,460 5,460

800 200 400 1,646 1,646

0 0 0 350 350

2,800 2,900 3,000 14,050 14,050

00

2,500 4,350 4,350

50 50 50 210 210

2,000 0 2,000 6,000 6,000

Jumlah

Indikasi Biaya (juta rupiah)Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

KAB. PROV. APBNSWASTA/

CSR

MASYARA

KAT2017 2018 2019

0 0 30 55 55

1,100 1,300 1,300 5,400 5,400

400 500 600 2,150 2,150

0 0 0 363 363

0 700 0 1,450 1,450

100 0 0 100 100

40 45 46 186 186

0 0 0 750 750

125 150 150 625 625

0 0 0 750 750

50 50 50 250 250

20,988 18,116 24,427 98,258 98,258 - - - -

Kota : Palangka Raya

Provinsi : Kalimantan Tegah

Tahun : 2014

Halaman ……dari……

(Jiwa) (Km2) 2015 2016 2017 2018 2019

A.

1 Sosialisasi Air Limbah Kel. Pahandut 80 org 1 1 1 1 5 25 25 30 30 35 150 150

2 Penyusunan Peraturan Daerah Kota Palangka Raya 224.663 jw 1 1 50 50 50

3 Pengadaan WC Mobile Kota Palangka Raya - 1 1 2 557 550 1,107 1,107

4 Pengadaan Peralatan Pengelolaan Air Tinja Kota Palangka Raya - 1 1 2 600 300 900 900

5 Pengawasan dan Pengendalian Air Limbah Kota Palangka Raya - 1 1 1 4 40 40 50 50 180 180

6 Pembangunan Tangki Septik Komunal Kel. Palangka - 1 1 1 3 1,200 2,100 2,100 3,640 9,040 9,040

7 Pembangunan MCK Kec. Sabagau - 1 1 2 100 150 250 250

8 Pendataan sanitasi Masyarakat Kota Palangka Raya 1 1 1 3 117 131 300 548 548

9 Pembangunan IPAL Terpusat skala Kawasan Kota Palangka Raya 78,504 1 1 1,000 1,000 1,000 1,000 500 4,500 1,500 3,000

10

Kel. Mungku Baru 320 Pkt 1 1 2 80 90 170 170

Kel. Bukit Sua 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160

Kel. Panjehang 320 Pkt 1 1 2 60 80 140 140

Kel. Gaung Baru 320 Pkt 1 1 2 50 70 120 120

Kel. Pager 320 Pkt 1 1 2 50 70 120 120

Kel. Kanarakan 160 Pkt 1 1 80 80 80

Kel. Petuk Berunai 320 Pkt 1 1 2 70 80 150 150

Kel. Petuk Bukit 160 Pkt 1 1 60 60 60

Kel. Habaring Hurung 160 Pkt 1 1 80 80 80

Kel. Marang 320 Pkt 1 1 2 50 80 130 130

Kel. Banturung 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160

Kel. Petuk Katimpun 320 Pkt 1 1 2 50 80 130 130

Kel. Kameloh Baru 320 Pkt 1 1 2 70 90 160 160

Kel. Pahandut

Seberang320 Pkt 1 1 2 50 60 110 110

Kel. Bereng Bengkel 320 Pkt 1 1 2 60 90 150 150

Kel. Kalampangan 160 Pkt 1 1 90 90 90

Kel. Kereng Bangkirai 160 Pkt 1 1 70 70 70

Kel. Tanjung Pinang 160 Pkt 1 1 60 80 140 140

Kel. Tanjung Pinang 160 Pkt 1 1 60 60 60

Kel. Bukit Tunggal 320 Pkt 1 1 2 60 80 140 140

11 LS 1 1 1 1 1 5 40 40 40 40 40 200 200

12 LS 1 1 1 1 1 5 200 300 300 300 300 1,400 1,400

3,479 4,056 5,260 6,530 1,415 20,745 16,245 1,500 3,000 - -

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRSARANA AIR BERSIH

PEDESAAN

Sosialisasi Pembinaan Kelompok Pemanfaat dan Penerima

(KP2) Air BersihPemeliharaan/Peningkatan Sarana dan Prasarana Air

Bersih Pedesaan

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI JANGKA MENENGAH

MASYARA

KATKAB.

NOMOR

Sumber Pendanaan/Pembiayaan (juta rupiah)

2018 2019PROV.

SWASTA/C

SRAPBN

2016

Jml. Penduduk

terlayani

SEKTOR AIR LIMBAH DOMESTIK

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor Air Limbah Domestik

Jumlah

Indikasi Biaya (juta rupiah)PROGRAM / KEGIATAN

(Output/Sub Output/Komponen)Kebutuhan Penanganan menyeluruh

SATVolume Total

Volume

Luas Wilayah

terlayani

20172015

DETAIL LOKASI

(Kec./Desa/Kel./Kws)

Estimasi Outcome

B.

1 Operasional Angkutan Sampah Kota Palangka Raya 205307 551 km2 m3 432 480 528 660 636 2736 6,000 6,350 7,000 8,022 8,750 36,122 36,122

2 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana TPS dan Kontainer Kota Palangka Raya unit 12 12 14 14 52 0 350 400 500 600 1,850 1,850

3 Pengadaan Truck Compector/Pres Sampah Kota Palangka Raya Unit 1 1 0 0 1,681 0 0 1,681 1,681

4 Pembangunan transer depo sampah Kota Palangka Raya Unit 2 1 1 1 1 6 2,400 1,200 1,500 1,800 2,000 8,900 8,900

5 Pengadaan tong sampah Kota Palangka Raya Unit 40 40 80 60 60 280 50 60 100 70 80 360 360

6 Pengadaan Gerobak sampah Kota Palangka Raya Unit 9 9 22 9 15 64 40 50 125 50 100 365 365

7 Penyuluhan Kebersihan Kota Palangka Raya kali 48 48 48 48 48 240 40 40 60 60 70 270 270

8 Pengawasan dan Pengedalian kebersihan Kota Palangka Raya kali 48 48 48 48 48 240 40 40 50 50 60 240 240

9 Sosialisasi 3R Kota Palangka Raya kali 7 7 21 42 42 119 27 30 32 34 35 158 158

10 Penyusunan Perda Pengelolaan Sampah/Kebersihan Kota Palangka Raya 1 1 0 60 0 0 0 60 60

11Penegakan Perda Pengelolaan Sampah dan

Kebersihan/SanksiKota Palangka Raya 0 0 2 2 2 6 0 0 40 40 50 130 130

12 Pelaksanaan Pengadaan tanah Kota Palangka Raya 1 1 1 1 1 5 200 226 200 200 200 1,026 1,026

13 Penyerahan tanah Kota Palangka Raya 1 1 1 1 1 5 2 3 5 5 6 21 21

14 Pembuatan landasan kontainer Kota Palangka Raya Unit 2 2 2 2 8 0 20 20 20 20 80 80

15 Pengadaan Truck Arm ROLL Kota Palangka Raya Unit 2 2 2 6 0 950 950 0 950 2,850 2,850

16 Pengadaan Dump Truck Kota Palangka Raya Unit 3 3 3 3 12 0 1,350 1,360 1,370 1,380 5,460 5,460

17 Pengadaan Kontainer Kota Palangka Raya Unit 4 16 4 8 32 246 0 800 200 400 1,646 1,646

18Penyusunan master plan pengelolaan persampahan

Kota Palanka RayaKota Palangka Raya 1 1 350 0 0 0 0 350 350

19 Operasional Kebersihan lingkungan Kota Palangka Raya m 26700 30700 30700 32700 32700 153500 2,650 2,700 2,800 2,900 3,000 14,050 14,050

20 Pengadaan Road Sweeper/Mobil Penyapu Jalan Kota Palangka Raya Unit 1 1 2 0 1,850 0 0 2,500 4,350 4,350

21 Operasional TPST Kota Palangka Raya KK 20 20 23 23 23 109 30 30 50 50 50 210 210

22 Pembangunan TPST Kota Palangka Raya Unit 1 1 1 3 0 2,000 2,000 0 2,000 6,000 6,000

23Pembentukan UKM dan Posdaya masyarakat peduli

sampahKota Palangka Raya 2 3 5 0 25 0 0 30 55 55

24 Operasional TPA Kota Palangka Raya 0 800 900 1,100 1,300 1,300 5,400 5,400

25 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana TPA Kota Palangka Raya 0 300 350 400 500 600 2,150 2,150

26 Pembuatan Pagar Batas TPA tahap III Kota Palangka Raya m 200 200 0 363 0 0 0 363 363

27 Peningkatan jalan lingkungan TPA Kota Palangka Raya m 300 300 600 750 0 0 700 0 1,450 1,450

28 Pengadaan Mesin Pencacah sampah Kota Palangka Raya Unit 1 1 0 0 100 0 0 100 100

29 Pengadaan Mesin Potong Rumput Kota Palangka Raya Unit 6 7 10 10 10 43 25 30 40 45 46 186 186

30 Pengadaan incenerator Kota Palangka Raya Unit 1 1 0 750 0 0 0 750 750

31 Pemanfaatan Gas Metan TPA Kota Palangka Raya KK 20 20 25 25 25 115 100 100 125 150 150 625 625

32 Pembangunan Jembatan Timbang Kota Palangka Raya Unit 1 1 0 750 0 0 0 750 750

33Operasional Kajian Percepatan Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)Kota Palangka Raya 10 10 10 10 10 50 50 50 50 50 50 250 250

14,100 20,627 20,988 18,116 24,427 98,258 98,258 - - - -

C.

1

Program Pembangunan Saluran Drainase Gorong Gorong Ke. Panarung  22.445 26.700  M' 3,500 5,000 5,000 6,000 6000 25,500 1,400 2,500 3,000 4,200 4,800 15,900 15,900

Pembangunan Saluran Drainase/Gorong Gorong (DAU) Kel. Pahandut  27.180 10.800  M' 300 1,500 2,000 2,000 2000 7,800 450 750 1,200 1,400 1,600 5,400 5,400

Kel. Menteng 40.839  20.600  M' 3,000 5,000 5,000 6,000 7000 26,000 1,500 2,500 3,000 4,200 5,600 16,800 16,800

Kel. Langkai 27.881  11.300  M' 300 1,000 3,000 3,000 4000 11,300 300 500 1,800 2,100 3,200 7,900 7,900

Kel. Palangka 45.126  16.400  M' 700 1,000 1,500 2,000 2000 7,200 700 500 900 1,400 1,600 5,100 5,100

Kel. Kereng 6.797  20.600  M' 700 1,000 2,000 2,000 2,000 7,700 575 500 1,200 1,400 1,600 5,275 5,275

Kel. Bukit Tunggal 36.936  157.400  M' 2,000 3,000 4,000 6,000 5000 20,000 1,250 1,500 2,400 4,200 4,000 13,350 13,350

Kel. Petuk Ketimpun 1.817  39.700  M' 150 500 1,500 1,500 500 4,150 150 250 900 1,050 400 2,750 2,750

Pemeliharaan Saluran Drainase/Gorong Gorong Kota Palangka Raya 240.632  466.700  M' 10,000 100,000 100,000 100,000 100,000 410,000 310 1,000 1,000 1,000 1,000 4,310 4,310

6,635 10,000 15,400 20,950 23,800 76,785 76,785 - - - -

SEKTOR PERSAMPAHAN

SEKTOR DRAINASE PERKOTAAN

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sekotr Drainase Perkotaan

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor Persampahan

Program PembangunanSaluran Drainase/ Gorong-gorong

D.

1

- Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh KesehatanSeluruh Puskesmas di

Seluruh Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 175 200 225 250 250 1,100 1,100

-Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup

SehatSemua Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 100 100 125 125 125 575 575

2

- Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat Semua Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 125 150 175 200 225 875 875

-Penyuluhan Kesehatan Kepada Masyarakat Tentang Pola

Hidup SehatSemua Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 37 37 39 39 40 192 192

- Promosi Kesehatan Penyakit Menular Semua Kecamatan 240,632 466,700.00 Paket 1 1 1 1 1 5 20 22 22 22 25 111 111

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor PHBS Terkait Sanitasi Tatanan Rumah Tangga 400 450 525 575 600 2,550 2,550 - - - -

D.

1

-Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup

SehatSemua Kecamatan 30,000 1,070.95 Paket 1 1 1 1 1 5 55 55 55 55 55 275 275

2

- Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat Semua Kecamatan 30,000 1,070.95 Paket 1 1 1 1 1 5 100 125 125 125 125 600 600

- Penyediaan/Pembangunan sarana CTPS di Sekolah Semua Kecamatan 30,000 1,070.95 Unit 10 10 10 12 12 54 50 50 50 60 60 270 270

- Pembangunan Jamban dan Air bersih di Sekolah Semua Kecamatan 30,000 1,070.95 Unit 10 10 10 12 12 54 250 250 250 300 300 1,350 1,350

- Penyediaan Sarana Pembuangan sampah di Sekolah Semua Kecamatan 30,000 1,070.95 Unit 10 10 10 12 12 54 10 10 10 12 12 54 54

465 490 490 552 552 2,549 1,199 1,350 - - -

25,079 35,623 42,663 46,723 50,794 200,887 195,037 2,850 3,000 - -

PHBS TERKAIT SANITASI TATANAN SEKOLAH

PHBS TERKAIT SANITASI TATANAN RUMAH TANGGA

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Program Lingkungan Sehat

Program Lingkungan Sehat

Nip. 19620916 198903 1 007

Ketua,

Pokja Sanitasi

Ir. Kandarani

Palangka Raya, 15 Desember 2014

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kota Palangka Raya

Jumlah Pembiayaan / Pendanaan Sektor PHBS Terkait Sanitasi Tatanan Sekolah

JUMLAH TOTAL

Matrik Kerangka Kerja Logis

Kelembagaan Keuangan Komunikasi Teknis Operasional SDM

Partisipasi Masyarakat,

Swasta dan Kesetaraan

Gender

Rumusan Tujuan Rumusan Sasaran Target Capaian Indikator Nilai Data DasarSumber & Tahun Data

DasarProgram Kegiatan

Air Limbah Belum memadainya

sarana dan

prasarana

pengelolaan air

limbah domestik di

Kota Palangka Raya

Adanya peluang

program dalam

meningkatan

pengelolaan air limbah

domestik dari pusat,

provinsi maupun pihak

swasta

Adanya potensi

pembiayaan dari pusat,

provinsi maupun pihak

swasta

Belum adanya IPAL

terpusat skala kawasan

tersedianya SDM yang

telah mendapatkan

kursus, pelatihan dan

Bintek yang

dilaksanakan

kementrian PU

kerjasama penyedotan tinja

dengan melibatkan pihak

swasta (Penyedotan

swasta)

Tersedianya sarana

dan prasarana air

limbah domestik yang

memadai

Meningkatkan sarana

dan prasarana

pengelolaan air limbah

domestik sambungan

rumah menuju IPAL

skala kawasan

terbangunnya IPAL

terpusat skala kawasan

21.398 KK berdomisili

di wilayah kecamatan

Pahandut tersambung

ke fasilitas pengolahan

terpusat (IPAL terpusat

secara skala kawasan)

Belum ada IPAL

terpusat skala kawasan

Dinas Pasar dan

Kebersihan Kota

Palangka Raya Tahun

2014

Mengoptimalkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan air limbah

domestik

(pembangunan IPAL

terpusat skala

kawasan)

Program

Pengembangan dan

Pengelolaan Air Minum

dan Air Limbah

Sosialisasi Rencana

pembangunan IPAL

terpusat secara

kawasan

Pembebasan

Lahan/tanah

Pembangunan IPAL

terpusat dan

sambungan rumahTersedianya

tankiseptic Komunal

untuk rumah tangga

dari tidak ada menjadi

8 unit pada tahun 2019

Terbangunnya 8 unit

tangki septic kajian

pada tahun 2019

2 Kecamatan pada

wilayah kajian dapat

mengakses fasilitas

tangki saptic komunal

Terdapat 3 unit tangki

saptic Komunal

diwilayah kajian

Dinas Pasar dan

kebersihan Tahun

2014

Mengoptimalkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan air limbah

domestik

(Pembangunan tangki

septic Komunal)

Program

Pengembangan

Pengelolaan air Limbah

Sosialisasi Rencana

pembangunan tangki

septic Komunal kepada

masyarakat

Pembebasan

Lahan/tanah

Pembangunan tangki

septic Komunal

Tersedianya kendaraan

operasional sedot tinja

dari tidak ada menjadi

4 unit pada tahun 2020

Memiliki 4 unit

kendaraan operasional

sedot tinja pada tahun

2020

5 Kecamatan pada

wilayah kajian dapat

mengakses fasilitas

sedot tinja

terdapat 1 unit

kendaraan operasional

sedot tinja milik

pemerintah kota

Dinas Pasar dan

kebersihan Tahun

2014

Mengoptimalkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

pengelolaan air limbah

domestik (pengadaan

kendaraan operasional

penyedot tinja)

Program

Pengembangan dan

Pengelolaan Air Minum

dan Air Limbah

Pengadaan Truk Tinja

Belum adanya Perda

yang mengatur

tentang pengelolaan

air limbah.

Sudah adanya

Stekholder yang

menangani

pengelolaan air limbah

belum adanya retribusi

pegelolaan air limbah

domestik (tersedia

hanya dari retribusi

pelayanan sedot kakus

(perda20tahun 2011))

Kurangnya sosialisasi

dan penyuluhan

mengenai pengelolaan

air limbah domestik

Tersedianya peraturan

deerah yang mengatur

tentang pengelolaan air

limbah dan penetapan

retribusi bagi rumah

tangga

Tersedianya landasan

hukum dalam sistem

pengelolaan air limbah

dan penetapan retribusi

pengelolaan air limbah

Tersedianya peraturan

deerah yang mengatur

tentang pengelolaan air

limbah

5 Kecamatan di wilayah

kajian lebih terarah

berdasarkan peraturan

yang berlaku

Belum adanya

peraturan daerah yang

mengatur tentang

pengelolaan air limbah

Dinas Pasar dan

Kebersihan Tahun

2014

Menyusun Peraturan

Daerah yang mengatur

tentang pengelolaan air

limbah

Pengendalian

Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan

HidupPengendalian

Pencemaran dan

Perusakan Lingkungan

Hidup

Penyusunan peraturan

tentang pengelolaan air

limbah

Kurangnya

kesadaran

masyarakat akan

pentingnya

pengelolaan limbah

domestik.

Adanya dana/anggaran

untuk program limbah

domestik

Kurangnya media

komunikasi dalam

menyalurkan informasi

mengenai pengelolaan

air limbah domestik

Prosentasi pencemaran

karena pembuangan isi

tangki septik sebesar

100%

Terciptanya lingkungan

yang bersih dan sehat

serta terbebas dari

pencemaran air limbah

domestik

Tersisa 0%

pencemaran karena

pembuangan isi tangki

septik pada tahun 2019

meningkatnya

kesadaran masyarakat

melakukan sedot kakus

82 % isi tangki septik

masyarakat tidak

pernah disedot

Studi EHRA tahun 2014 Memaksimalkan

soaialisasi dan

pendampingan

terhadap masyarakat

untuk ber PHBS

Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Pengembangan Media

Promosi dan Informasi

Sadar Hidup Sehat

Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk

mensosialisasikan

pentingnya jamban

dengan tangki septik

Program

Pengembangan dan

Pengelolaan Air Limbah

Dukungan Program

Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)

Kebiasaan buang air

besar sembarangan

(BABS) saat ini di

Kota Palangka Raya

masih 47,4 %

Belum adanya Perda

terkait pengelolaan air

limbah domestik

Sudah adanya

penyuluhan-

penyuluhan tentang

Stop BABS, tetapi

masih belum

menyentuh seluruh

lapisan masyarakat

Sarana dan prasarana

pengelolaanair limbah

domestik yang tidak

memadai

Belum adanya petugas

pengelola air lmbah

domestik

Tewujudnya kehidupan

masyarakat yang ber

prilaku hidup bersih

dan sehat serta Stop

Buang Air Besar

Sembarangan (BABS)

Berkurangnya praktek

Buang Air Besar

Sembarangan (BABS)

dari 47,4% menjadi

0% pada tahun 2019

Tersisa 0%

masyarakat yang

melakukan praktek

Buang Air Besar

Sembarangan (BABS)

pada tahun 2019

Berkurangnya

penduduk yang

melakukan praktek

BABS di tahun 2019

Sebanyak 47,4 %

masyarakat masih

BABS, baik di kebun,

sungai, pinggir laut,

saluran air maupun di

tanah kosong

Studi EHRA tahun 2014 Memaksimalkan

soaialisasi dan

pendampingan

terhadap masyarakat

untuk stop buang air

besar sembarangan

(BABS)

Program Lingkungan

Sehat

Pengkajian

pengembangan

Lingkungan Sehat

Penyuluhan

Menciptakan

Lingkungan Sehat

Program & Kegiatan

StrategiPermasalahan

Mendesak Subsektor

Tujuan & Sasaran Isu-isu Strategis

Persampahan Kurangnya

memadainya sarana

dan prasarana

persampahan yang

ada di Kota Palangka

Raya

Adanya peluang

program peningkatan

layanan persampahan

dari pusat, provinsi

maupun pihak swasta

Adanya potensi

pembiayaan dari pusat,

provinsi maupun pihak

swasta

Sebagian besar

pengelolaan sampah masih

dengan cara

dibakar/ditimbun

Tersedianya sarana

dan prasarana

persampahan yang

memadai

Meningkatnya

efektifitas layanan

pengelolaan sampah

dari 54.84 % menjadi

75% pada tahun 2019

Terbangunya 5 Unit

TPS di setiap

kecamatan wilayah

kajian pada tahun 2019

50,000 rumah tangga

terakses ke sarana

TPS

Layanan Pengelolaan

sampah yang hanya

mencapai 54,84 %

Dinas Pasar dan

Kebersihan Kota

Palangka Raya Tahun

2014

Mengurangi timbunan

sampah yang tidak

terkumpul dengan

pengadaan TPS

Program

Pengembangan kinerja

Pengelolaan

Persampahan

Pembangunan Tempat

Penampuangan

Sementara (Bak Beton)

Kurangnya sarana

persampah (TPS)

Meningkatkan fungsi

TPA yang sudah ada

pada tahun 2017

Berfungsi dan

memadainya TPA yang

sudah ada pada tahun

2017

5 Kecamatan pada

wilayah kajian dapat

mengakses fasilitas

TPA

Kurang maksimalnya

fungsi TPA yang sudah

ada

Dinas Pasar dan

Kebersihan Kota

Palangka Raya Tahun

2014

Mengoptimalkan daya

dukung pemerintah

untuk peningkatan

sarana dan prasarana

Program

Pengembangan kinerja

Pengelolaan

Persampahan

Pengadaan fasilitas

Operasional TPA

(Bulldozer)

Meningkatnya

partispasi masyarakat

dalam pengolahan

sampah dengan sistem

3R skala rumah tangga

dari tidak ada menjadi

2.5% pada tahun 2019

Memiliki 10 unit TPST

3R di 5 kecamatan

wilayah kajian pada

tahun 2025

Memiliki minimal 1 unit

TPST 3R di setiap

kecamatan wilayah

kajian

Tidak adanya TPST 3R

di kecamatan wilayah

kajian

Dinas Pasar dan

Kebersihan Kota

Palangka Raya Tahun

2014

Mendorong

peningkatan

pengelolaan

persampahan yang

berbasis masyarakat

Pengembangan Kinerja

Persampahan

Peningkatan Peran

serta masyarakat

dalam Pengelolaan

persampahan

Penyediaan Prasarana

dan Pengelolaan

Sampah

Pemerintah Kota

Palangka Raya

belum memiliki

Outlineplan

persampahan.

Kurangnya sosialisasi

dan penyuluhan

mengenai pengelolaan

air limbah domestik

Kurang maksimalnya

fungsi TPA yang sudah

ada

Meningkatkan kuantitas

dan kualitas sarana

dan prasarana

pengelolaan

persampahan yang

Tersedianya

perencanaan

pengolahan

persampahan skala

kabupaten pada tahun

Tersedianya

Outlineplan

perencanaan

pengelolaan

persampahan skala

5 Kecamatan di wilayah

kajian dapat terencana

dengan baik sistem

pengelolaan

persampahannya

Belum adanya

Outlineplan

perencanaan

pengelolaan sampah

Dinas Pasar dan

Kebersihan Kota

Palangka Raya Tahun

2014

Membuat outlineplan

dan standar

pengelolaan sampah

skala per kabupaten

Program

Pengembangan kinerja

Pengelolaan

Persampahan

Penyusunan

outlineplan Sistem

pengelolaan sampah

Adanya teknologi

pengelolaan

persampahan tetapi Kurangnya

penganggaran untuk

subsektor

persampahan

Belum adanya Perda

Pengelolaan Sampah

Tidak berimbangnya

kebutuhan dengan

dana yang tersedia

Kurangnya petugas

pengelola sampah

Tersedianya dana

untuk sektor

persampahan baik dari

pusat, provinsi maupun

dari pihak swasta.

Meningkatnya

anggaran untuk sektor

persampahan sebesar

0,5% setiap tahunnya.

Terpenuhinya

kebutuhan dana untuk

sektor persampahan

pada tahun 2019

Adanya dana yang

mencukupi untuk

operasional

pengelolaan

persampahan Kota

Palangka Raya

tidak sesuainya

anggaran yang tersedia

dengan anggaran yang

dibutuhkan untuk

sektor persampahan

Dinas Pasar dan

Kebersihan Kota

Palangka Raya Tahun

2014

Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk meningkatkan

anggaran sub sektor

persampahan

Perencanaan

Prasarana Wilayah dan

Sumber Daya Alam

Dukungan Program

Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)

Kurangnya petugas

kebersihan kota

sehingga berdampak

pada kurangnya

pelayanan di

masyarakat

Ada dana/Anggaran

untuk program

persampahan

Belum meratanya

pelayanan

pengangkutan sampah

Tersedianya petugas

kebersihan setempat

disetiap kecamatan

wilayah kajian

Meningkatnya

efektifitas layanan

pengelolaan sampah

dari 54.84 % menjadi

75% pada tahun 2019

Adanya petugas

pelayanan

pengangkutan sampah

disetiap kecamatan

wilayah kajian pada

tahun 2019

Memiliki 150 petugas

pelayanan

pengangkutan sampah

di 5 kecamatan wilayah

kajian

Tidak adanya petugas

pelayanan

pengangkutan sampah

di kecamatan wilayah

kajian selain di

perkotaan

Dinas Pasar dan

Kebersihan Kota

Palangka Raya Tahun

2014

Meningkatkan kualitas

SDM dalam

pengelolaan

persampahan

Program

Pengembangan kinerja

Pengelolaan

Persampahan

Peningkatan

kemampuan Sumber

Daya Manusia dalam

Pengelolaan

Persampahan

Program

Pengembangan kinerja

Pengelolaan

Persampahan

Sosialisasi kebijakan

pengelolaan

persampahan dan

penyusunan data Meningkatnya

partispasi masyarakat

dalam pengolahan

sampah dengan sistem

3R skala rumah tangga

dari 9% menjadi 15%

pada tahun 2017

Memiliki 12 unit TPST

3R di 12 kecamatan

wilayah kajian pada

tahun 2017

Memiliki 1 unit TPST 3R

di setiap kecamatan

wilayah kajian

Tidak adanya TPST 3R

di kecamatan wilayah

kajian selain di ibu kota

kabupaten

Badan Lingkungan

Hidup Tahun 2014

Mendorong

peningkatan

pengelolaan

persampahan yang

berbasis masyarakat

Pengembangan Kinerja

Persampahan

Peningkatan Peran

serta masyarakat

dalam Pengelolaan

persampahan

Penyediaan Prasarana

dan Pengelolaan

Sampah

Drainase Kurangnya

penganggaran untuk

sektor drainase

Sudah adanya

Stekholder yang

menangani drainase

Tersedianya dana

untuk sektor drainase

baik dari pusat, provinsi

maupun dari pihak

swasta.

Meningkatnya

anggaran untuk sektor

drainase sebesar 0,5%

setiap tahunnya.

Terpenuhinya

kebutuhan dana untuk

sektor drainase pada

tahun 2025

5 Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan

penganggaran yang

merata terkait sistem

drainase sesuai

dengan tingkat risiko

pada dokumen BPS

Kurangnya

pertumbuhan

pendanaan di sektor

drainase

Dinas PU Tahun 2014 Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk

mensosialisasikan

pentingnya sistem

drainase

Perencanaan

Prasarana Wilayah dan

Sumber Daya Alam

Dukungan Program

Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)

Sarana dan

prasarana saluran

drainase masih

kurang memadai

Adanya peluang

program peningkatan

layanan drainase dari

pusat, provinsi maupun

pihak swasta

Adanya potensi

pembiayaan dari pusat,

provinsi maupun pihak

swasta

Beberapa drainase

tidak berfungsi dengan

baik

Adanya kelompok

masyarakat yang

melakukan pengelolaan

drainase secara gotong-

royong

Tersedianya sarana

dan prasarana

drainase yang

memadai

Berkurangnya luas

genangan di Kota

Palangka Raya di tahun

2020

Berkurangnya luas

genangan di Kota

Palangka Raya

khususnya pada

wilayah kajian dari 93,7

ha menjadi 0 ha di

tahun 2019

Tidak terjadi genangan

akibat hujan deras

setinggi 30 cm, selama

2 jam dan tidak lebih

dari 2 kali dalam

setahun pada tahun

2019

Luas genangan di Kota

Palangka Raya adalah

93,7 Ha

Dinas PU Tahun 2014 Meningkatkan

pembangunan sarana

dan prasarana

drainase pada area

rawan genangan

Program

PembangunanSaluran

Drainase/ Gorong-

gorong

Pembangunan

drainase Primer

Pembangunan

Drainase sekunder

Pembangunan

Drainase

tersier/lingkungan

Mengoptimalkan fungsi

drainase yang sudah

ada

Pemeliharaan Drainase

Primer

Pemeliharaan Drainase

Sekunder

Pemeliharaan Drainase

tersier/lingkungan

Pemerintah Kota

Palangka Raya

belum memiliki

Outlineplan Drainase

Tidak berimbangnya

kebutuhan dengan

dana yang tersedia

Meningkatkan kuantitas

dan kualitas sarana

dan prasarana

drainase yang

berwawasan

lingkungan.

Tersedianya

perencanaan sistem

drainase skala

kabupaten pada tahun

2020

Tersedianya

Outlineplan

perencanaan sistem

drainase skala

kabupaten pada tahun

2020

5 Kecamatan di wilayah

kajian dapat terencana

dengan baik sistem

drainasenya

Belum adanya

Outlineplan

perencanaan sistem

drainase

Dinas PU Bidang Cipta

Karya Tahun 2014

Membuat outlineplan

dan standar sistem

drainase skala per

kabupaten

Program

PembangunanSaluran

Drainase/ Gorong-

gorong

Penyusunan

outlineplan Sistem

pengelolaan drainase

PHBS terkait

sanitasi

Tatanan Rumah

Tangga

Kesadaran

masyarakat tentang

PHBS yang masih

rendah

Adanya Program-

program PHBS terkait

sanitasi

Kurangnya media

komunikasi

Adanya SDM yang

melakukan penyuluhan-

penyuluhan

Tidak adanya kesadaran

masyarakat untuk

mengikuti penyuluhan

terkait PHBS

Meningkatkan

kesadaran masyarakat

dalam menjalankan

kehidupan yang

bersanitasi yang

berwawasan

Meningkatkan

prosentase kebiasaan

masyarakat CTPS di

lima waktu penting dari

27,7% menjadi 60%

padatahun 2020

Perilaku CTPS di lima

waktu penting

sebanyak 60% pada

tahun 2020

Berkurangnya

penduduk yang tidak

melakukan perilaku

CTPS di lima waktu

penting di tahun 2020

Sebanyak 72,3 %

penduduk Kota

Palangka Raya tidak

melakukan CTPS di

lima waktu penting

Studi EHRA tahun 2014 Mengembangan dan

mengoptimalkan

program kesehatan

berbasis masyarakat

untuk meningkatkan

peran serta masyarakat

Program Lingkungan

Sehat

Penyuluhan

Menciptakan

Lingkungan Sehat

Menurunkan

prosentase kebiasaan

masyarakat BABS dari

47,4% menjadi 0%

padatahun 2019

tidak ada masyarakat

yang melakukan

praktek Buang Air

Besar Sembarangan

(BABS) pada tahun

2019

Berkurangnya

penduduk yang

melakukan praktek

BABS di tahun 2019

Sebanyak 47,4 %

masyarakat masih

BABS, baik di kebun,

sungai, pinggir laut,

saluran air maupun di

tanah kosong

Studi EHRA tahun 2014

Menurunkan

prosentase

pencemaran pada

wadah penyimpanan

dan penanganan air

dari 18,4% menjadi

Tersisa 10%

pencemaran pada

wadah penyimpanan

dan penanganan air

pada tahun 2020

Berkurangnya

pencemaran pada

wadah penyimpanan

dan penanganan air

pada tahun 2020

Sebanyak 18,4 %

pencemaran pada

wadah penyimpanan

dan penanganan air

Studi EHRA tahun 2014

Menurunkan

prosentase sampah

yang tidak diolah dari

91% menjadi 70%

padatahun 2020

Tersisa 70% sampah

yang tidak diolah pada

tahun 2020

Berkurangnya timbunan

sampah yang tidak

diolah pada tahun 2020

Sebanyak 91 %

sampah tidak diolah

Studi EHRA tahun 2014

Menurunkan

prosentase

pencemaran karena

SPAL dari 53,9%

menjadi 25% pada

Tersisa 25%

pencemaran karena

SPAL pada tahun 2020

Berkurangnya

pencemaran karena

SPAL pada tahun 2020

Sebanyak 53,9%

pencemaran karena

SPAL

Studi EHRA tahun 2014

Kampanye PHBS

belum menyentuh

semua tatanan dan

seluruh wilayah Kota

Palangka Raya

Kurang optimalnya

program penyuluhan

yang dilakukan oleh

pemerintah daerah

Terbatasnya dana

promosi PHBS

Tidak sampainya media

promosi ke berbagai

daerah terpencil

Meratanya tingkat

pelayan penyuluhan

PHBS terkait sanitasi di

seluruh lapisan

masyarakat

Meningkatknya

cakupan PHBS terkait

sanitasi pada tahun

2020

Tersalurkannya

informasi dan media

promosi keseluruh

lapisan masyarakat

yang ada di wilayah

kajian

5 Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan informasi

dan media PHBS terkait

sanitasi pada tahun

2025

Kurangnya media

promosi yang

menyentuh langsung

ke masyarakat

Dinas Kesehatan tahun 2014Mengoptimalkan media

promosi yang ada

dalam menyalurkan

informasi mengenai

PHBS terkait sanitasi

Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Pengembangan Media

Promosi dan Informasi

Sadar Hidup Sehat

Alokasi Anggaran

khusus sanitasi dan

CTPS belum

maksimal

Adanya Pokja Sanitasi Adanya potensi

pembiayaan dari pusat,

provinsi maupun pihak

swasta

Sasaran program dan

kegiatan belum merata

Tersedianya dana

untuk sektor PHBS

terkait sanitasi baik dari

pusat, provinsi maupun

dari pihak swasta.

Meningkatnya jumlah

dukungan sektor

swasta (CSR) dalam

PHBS terkait sanitasi

sampai tahun 2020

Terpenuhinya

kebutuhan dana untuk

sektor PHBS terkait

sanitasi pada tahun

2025

5 Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan

dukungan PHBS terkait

sanitasi pada tahun

2025

Belum adanya

dukungan swasta

(CSR) dalam PHBS

terkait sanitasi

Dinas Kesehatan tahun 2014Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk

mensosialisasikan

pentingnya sistem

drainase

Perencanaan

Prasarana Wilayah dan

Sumber Daya Alam

Dukungan Program

Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)

Tatanan sekolah Jumlah toilet siswa

tidak memadai

Masih rendahnya

perilaku CTPS di

sekolah

Belum ada

pengelolaan dan

layanan

persampahan di

sekolah

Terbatasnya alokasi

pendanaan Higiene

dan sanitasi di

sekolah

Sudah adanya

peraturan tentang

sanitasi di beberapa

sekolah

Adanya potensi

pembiayaan dari pusat,

provinsi maupun pihak

swasta

Tidak berfungsinya

sarana dan prasarana

sanitasi disebagian

besar sekolah-sekolah

Adanya petugas

kebersihan di sekolah

Tersedianya dana

untuk sektor sanitasi

sekolah baik dari pusat,

provinsi maupun dari

pihak swasta.

Meningkatnya jumlah

dukungan sektor

swasta (CSR) dalam

PHBS terkait sanitasi di

sekolah sampai tahun

2020

Terpenuhinya

kebutuhan dana untuk

sektor PHBS terkait

sanitasi di sekolah

pada tahun 2025

Seluruh Sekolah Dasar

di 12 Kecamatan pada

wilayah kajian

mendapatkan

dukungan PHBS terkait

sanitasi di sekolah

pada tahun 2025

Belum adanya

dukungan swasta

(CSR) dalam PHBS

terkait sanitasi

Kajian Sanitasi Sekolah

PPSP Tahun 2014

Meningkatkan

koordinasi antar SKPD

untuk

mensosialisasikan

pentingnya sistem

drainase

Perencanaan

Prasarana Wilayah dan

Sumber Daya Alam

Dukungan Program

Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)

Program Lingkungan

Sehat

Dukungan Program

Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Permukiman (PPSP)

Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya aparatur

Dukungan Program

Percepatan

Pembangunan Sanitasi

Pemukiman (PPSP)

Sektor : Air Limbah Domestik

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1 Adanya instansi yang menangani air limbah √ 3.00

1.2Adanya Perda Kota Palangka Raya No. 20 Tahun 2011

tentang Retribusi Penyedotan Kakus bagi penyedotan

swasta

√ 1.00

2 Aspek Keuangan

2.1 Ada dana/Anggaran untuk program limbah domestik √ 2.00

2.2 Adanya Retribusi Pengelolaan Air Limbah Domestik √ 2.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1 Adanya sarana dan prasarana pengelolaan air limbah √ 3.00

4 Aspek Komunikasi

4.1

Adanya penyuluhan yang dilakukan Dinas Pasar dan

Kebersihan tentang pengelolaan air limbah domestik di

sekolah-sekolah

√ 2.00

5 SDM

5.1 Adanya petugas pengelola air limbah √3.00

JUMLAH NILAI KEKUATAN 16.00

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1Belum ada perda retribusi pengelolaan air limbah

domestik bagi rumah tangga √ 3.00

2 Aspek Keuangan

2.1

3 Aspek Teknis Operasional

3.1Rendahnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan air

limbah domestik√ 2.00

4 Aspek Komunikasi

4.1Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat mengenai air

limbah domestik√ 3.00

5 SDM

5.1

8.00

8.00

AngkaSkor

No. Faktor Internal

KEKUATAN (STRENGHTS)

JUMLAH NILAI KELEMAHAN

SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1Adanya Program Peningkatan Air Limbah Domestik dari

Pusat dan Provinsi √ 2.00

2 Aspek Keuangan

2.1Potensi pembiayaan sumber dana lainnya baik dari pusat,

provinsi maupun pihak swasta√ 3.00

3 Aspek Komunikasi

3.1

Adanya media elektronik lokal (TV dan radio) yang dapat

menginformasikan mengenai pengelolaan air limbah

kepada masyarakat

√ 2.00

4 Aspek Teknis Operasional

4.1 Adanya teknologi pengelolaan air limbah √ 1.00

5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1

6 Aspek Sosial Budaya

6.1

7 Demografi dan LH

7.1

JUMLAH NILAI PELUANG 8.00

ANCAMAN (THREATS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1Kurangnya pemahaman berbagai pihak tentang

pentingnya pengelolaan limbah domestik√ 2.00

2 Aspek Keuangan

2.1Terbatasnya pembiayaan yang besumber dari dana

lainnya, misalnya dari pusat atau provinsi√ 2.00

3 Aspek Komunikasi

3.1Media belum menganggap penting informasi tentang

sanitasi√ 2.00

4 Aspek Teknis Operasional

4.1 Masih banyak masyarakat yang melakukan BABs √ 3.00

4.2Pelaku konstruksi masih ada yang belum memahami

teknis pembuatan tangki septik yang memenuhi standar√ 2.00

AngkaSkor

PELUANG (OPPORTUNITIES)

No. Faktor Eksternal

5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap

permasalahan lingkungan√ 4.00

6 Aspek Sosial Budaya

6.1 Budaya masyarakat dalam BABs d sungai masih tinggi √ 4.00

7 Demografi dan LH

7.1Sulitnya membuat tangki septik akibat padatnya

penduduk di beberapa daerah√ 2.00

21.00

-13.00SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN

JUMLAH NILAI ANCAMAN

Sektor : Drainase

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1 Adanya SKPD yang menangani drainase √ 4.00

2 Aspek Keuangan

2.1 Ada dana/Anggaran untuk program drainase √ 3.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1 Adanya sarana dan prasarana √ 2.00

4 Aspek Komunikasi

4.1

5 SDM

5.1Ada tenaga yang secara khusus merencanakan bidang

drainase√

3.00

JUMLAH NILAI KEKUATAN 12.00

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1 Belum adanya perda terkait drainase perkotaan √ 3.00

1.2 Belum adanya masterplan drainase perkotaan √ 3.00

2 Aspek Keuangan

2.1 Pendanaan belum sesuai dengan kebutuhan √ 2.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1 Beberapa Drainase tidak berfungsi dengan baik √ 3.00

3.2 Kurangnya pemeliharaan drainase yang telah terbangun √ 2.00

3.3 Terjadinya genangan air pada musim hujan di beberapa titik √ 2.00

4 Aspek Komunikasi

4.1Kurangnya sosialisasi atau penyuluhan tentang

pemeliharaan drainase√ 2.00

4.2Pemanfaatan media lokal sebagai media promosi masih

belum optimal√ 2.00

19.00

-7.00

No. Faktor InternalSkor

Angka

KEKUATAN (STRENGHTS)

JUMLAH NILAI KELEMAHAN

SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1Program Peningkatan drainase dari pusat, provinsi

maupun pihak swasta√ 3.00

2 Aspek Keuangan

2.1Potensi pembiayaan sumber dana lainnya baik dari pusat,

provinsi maupun pihak swasta√ 3.00

3 Aspek Komunikasi

3.1Kerjasama Dengan media Cetak dan elektronik lokal

dalam Sosialisasi Penelolaan Drainase√ 2.00

4 Aspek Teknis Operasional

4.1

5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1

6 Aspek Sosial Budaya

6.1

7 Demografi dan LH

7.1

JUMLAH NILAI PELUANG 8.00

ANCAMAN (THREATS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1

2 Aspek Keuangan

2.1

3 Aspek Komunikasi

3.1 Kurangnya informasi terkait drainase dari pemerintah

pusat√ 2.00

4 Aspek Teknis Operasional

4.1masih adanya pembuangan air limbah domestik ke

dalam saluran drainase √ 3.00

4.2 Adanya bangunan di atas saluran drainase √ 3.00

5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1Partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan drainase

masih rendah√ 3.00

SkorAngka

PELUANG (OPPORTUNITIES)

No. Faktor Eksternal

6 Aspek Sosial Budaya

6.1 Kurangnya tradisi dan budaya kerja bakti di masyarakat √ 2.00

6.2

7 Demografi dan LH

7.1

13.00

-5.00

JUMLAH NILAI ANCAMAN

SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN

Hasil Posisi Pengelolaan Sanitasi

Posisi Pengelolaan Air Limbah Domestik

Posisi Pengelolaan Persampahan

W-O S-O

W-T W-O

Lingkungan Mendukung (+)

Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)

Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)

Pertumbuhan Stabil

Pertumbuhan Cepat

Pemeliharaan Agresif

Pemeliharaan Selektif

Berputar

Ceruk

Diversifikasi Terpusat

Diversifikasi Besar-Besaran

1 2

3 4 (8,-13)

W-O S-O

W-T W-O

Lingkungan Mendukung (+)

Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)

Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)

Pertumbuhan Stabil

Pertumbuhan Cepat

Pemeliharaan Agresif

Pemeliharaan Selektif

Berputar

Ceruk

Diversifikasi Terpusat

Diversifikasi Besar-Besaran

1 2

3 4 (-1,-7)

Posisi Pengelolaan Drainase

Posisi PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Rumah Tangga)

W-O S-O

W-T W-O

Lingkungan Mendukung (+)

Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)

Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)

Pertumbuhan Stabil

Pertumbuhan Cepat

Pemeliharaan Agresif

Pemeliharaan Selektif

Berputar

Ceruk

Diversifikasi Terpusat

Diversifikasi Besar-Besaran

1 2

3 4

(-7,-5)

W-O S-O

W-T W-O

Lingkungan Mendukung (+)

Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)

Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)

Pertumbuhan Stabil

Pertumbuhan Cepat

Pemeliharaan Agresif

Pemeliharaan Selektif

Berputar

Ceruk

Diversifikasi Terpusat

Diversifikasi Besar-Besaran

1 2

3 4

(-4,-3)

Posisi PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Sekolah)

W-O S-O

W-T W-O

Lingkungan Mendukung (+)

Lingkungan Tidak/Kurang Mendukung (-)

Internal Kuat (+) Internal Lemah (-)

Pertumbuhan Stabil

Pertumbuhan Cepat

Pemeliharaan Agresif

Pemeliharaan Selektif

Berputar

Ceruk

Diversifikasi Terpusat

Diversifikasi Besar-Besaran

1 2

3 4

(-8,3)

Sektor : Persampahan

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1 Adanya Stekholder yang menangani persampahan √ 3.00

1.2Peraturaan Daerah Nomor 19 Tahun 2011 tentang

Retibusi Pelayanan Kebersihan/ Persampahan√ 3.00

1.3 Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2006 Tentang

Pengolaan Kebersihan dan Pertamanan√ 3.00

2 Aspek Keuangan

2.1 Ada dana/Anggaran untuk program persampahan √ 2.00

2.2 Ada retribusi persampahan √ 3.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1 Adanya sarana dan prasarana (TPS dan kendaraan) √ 2.00

4 Aspek Komunikasi

4.1Adanya sosialisasi kepada masyarakat melalui spanduk

dan baliho√ 2.00

5 SDM

Adanya petugas persampahan √2.00

JUMLAH NILAI KEKUATAN 20.00

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1 Belum adanya masterplan persampahan √ 4.00

1.2 Peraturan tidak dilaksanankan secara optimal √ 2.00

2 Aspek Keuangan

2.1 Dana yang ada belum sesuai dengan kebutuhan √ 2.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1 TPA masih Open Damping √ 4.00

3.2 Belum memiliki alat berat untuk pengelolaan sampah √ 3.00

3.3Pelayanan persampahan masih terbatas pada wilayah

perkotaan√ 3.00

3.4 Belum adanya Pengelolaan Sampah di TPA √ 3.00

21.00

-1.00

No. Faktor InternalSkor

Angka

KEKUATAN (STRENGHTS)

JUMLAH NILAI KELEMAHAN

SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1Adanya program Peningkatan layanan Persampahan dari

pusat, provinsi maupun pihak swasta√ 2.00

2 Aspek Keuangan

2.1Potensi pembiayaan sumber dana lainnya baik dari pusat,

provinsi maupun pihak swasta√ 3.00

3 Aspek Komunikasi

3.1Kerjasama Dengan media Cetak dan elektronik lokal

dalam Sosialisasi Pengelolaan sampah

4 Aspek Teknis Operasional

4.1 Adanya teknologi pengelolaan persampahan √ 2.00

5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1Adanya peluang kerja sama dengan pihak swasta dalam

pengelolaan sampah√ 2.00

5.2 Adanya pengepul sampah di masyarakat √ 3.00

6 Aspek Sosial Budaya

6.1

7 Demografi dan LH

7.1

JUMLAH NILAI PELUANG 12.00

ANCAMAN (THREATS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1

2 Aspek Keuangan

2.1

3 Aspek Komunikasi

3.1

4 Aspek Teknis Operasional

4.1Kecamatan yang ada selain ibu kota kabupaten belum

terlayani pengangkutan sampah√ 3.00

4.2 Pengangkutan sampah ke TPS Belum Teratur √ 3.00

5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1Rendahnya Kesadaran Masyarakat kebersihan lingkungan

√ 3.00

5.2 Berkurangnya semangat gotong royong √ 2.00

SkorAngka

PELUANG (OPPORTUNITIES)

No. Faktor Eksternal

6 Aspek Sosial Budaya

6.1Meningkatnya Timbulan sampah seiring dengan

bertambahnya jumlah penduduk√ 4.00

6.2Masih ada anggapan di Masyarakat bahwa Penanganan

sampah masih Milik Pemerintah√ 4.00

7 Demografi dan LH

7.1

19.00

-7.00

JUMLAH NILAI ANCAMAN

SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN

Sektor : PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Rumah Tangga)

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1 Adanya Pokja Sanitasi √ 2.00

2 Aspek Keuangan

2.1 Ada dana/Anggaran untuk promosi PHBS √ 2.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1 Adanya media promosi √ 2.00

4 Aspek Komunikasi

4.1 Adanya Penyuluhan-penyuluhan terkait PHBS √ 2.00

5 SDM

5.1

JUMLAH NILAI KEKUATAN 8.00

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1

2 Aspek Keuangan

2.1 Terbatasnya dana promosi PHBS √ 3.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1 Sasaran program dan kegiatan belum merata √ 3.00

4 Aspek Komunikasi

4.1Kurang optimalnya program penyuluhan yang dilakukan

oleh pemerintah daerah√ 3.00

5 SDM

5.1 Kurangnya petugas promosi PHBS √ 3.00

12.00

-4.00

No. Faktor InternalSkor

Angka

KEKUATAN (STRENGHTS)

JUMLAH NILAI KELEMAHAN

SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1

2 Aspek Keuangan

2.1Potensi pembiayaan sumber dana lainnya baik dari

pusat, provinsi maupun pihak swasta√ 2.00

3 Aspek Komunikasi

3.1 Adanya media massa dan elektronik lokal √ 2.00

4 Aspek Teknis Operasional

4.1

5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1

6 Aspek Sosial Budaya

6.1

7 Demografi dan LH

7.1

JUMLAH NILAI PELUANG 4.00

ANCAMAN (THREATS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1

2 Aspek Keuangan

2.1

3 Aspek Komunikasi

3.1

4 Aspek Teknis Operasional

4.1Tidak sampainya media promosi ke berbagai daerah

terpencil√ 3.00

5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1Tidak adanya kesadaran masyarakat untuk mengikuti

penyuluhan terkait PHBS√ 4.00

6 Aspek Sosial Budaya

6.1

7.00

-3.00

SkorAngka

PELUANG (OPPORTUNITIES)

JUMLAH NILAI ANCAMAN

SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN

No. Faktor Eksternal

Sektor : PHBS Terkait Sanitasi (Tatanan Sekolah)

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1

2 Aspek Keuangan

2.1Ada dana/Anggaran untuk khusus untuk sanitasi di

sekolah√ 2.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1 Adanya sarana dan prasarana sanitasi di sekolah √ 2.00

4 Aspek Komunikasi

4.1 Adanya Penyuluhan-penyuluhan terkait PHBS disekolah √ 3.00

5 SDM

5.1 Adanya petugas kebersihan di sekolah √ 2.00

JUMLAH NILAI KEKUATAN 9.00

KELEMAHAN (WEAKNESS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1Kurang optimalnya program penyuluhan yang dilakukan

oleh pemerintah daerah√ 3.00

2 Aspek Keuangan

2.1 Terbatasnya dana sanitasi di sekolah √ 3.00

3 Aspek Teknis Operasional

3.1Tidak berfungsi secara maksimal sarana dan prasarana

sanitasi di sekolah√ 3.00

4 Aspek Komunikasi

4.1 Kurangnya media komunikasi √ 3.00

5 SDM

5.1Kurangnya petugas kesehatan untuk mempromosikan

PHBS disekolah-sekolah√ 3.00

15.00

-6.00SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN

No. Faktor InternalSkor

Angka

KEKUATAN (STRENGHTS)

JUMLAH NILAI KELEMAHAN

1.00 2.00 3.00 4.00

1 Aspek Kelembagaan

1.1Adanya Program Peningkatan SDM tenaga pendidik

terkait sanitasi √ 2.00

2 Aspek Keuangan

2.1 Potensi pembiayaan sumber dana lainnya √ 2.00

3 Aspek Komunikasi

3.1

4 Aspek Teknis Operasional

4.1

5Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1Adanya partisipasi swasta dalam melakukan penyuluhan

dan promosi PHBS di sekolah-sekolah√ 2.00

5.2Adanya partisipasi swasta dalam menyediakan sarana

dan prasarana sanitasi di sekolah-sekolah√ 2.00

5.3Adanya partisipasi masyarakat dalam menyediakan

sarana dan prasarana sanitasi di sekolah-sekolah√ 1.00

6 Aspek Sosial Budaya

6.1

JUMLAH NILAI PELUANG 9.00

ANCAMAN (THREATS)

1 Aspek Kelembagaan

1.1

2 Aspek Keuangan

2.1

3 Aspek Komunikasi

3.1

4 Aspek Teknis Operasional

4.1Tidak adanya sarana dan prasarana sanitasi di sebagian

besar sekolah-sekolah √ 4.00

5Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan

Kesetaraan Gender

5.1Tidak adanya kesadaran pelaku pendidik untuk

memelihara sarana dan prasarana yang sudah ada√ 2.00

6 Aspek Sosial Budaya

6.1

6.00

3.00

JUMLAH NILAI ANCAMAN

SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN

No. Faktor EksternalSkor

Angka

PELUANG (OPPORTUNITIES)