bab 1 pendahuluan latar belakangeprints.ums.ac.id/37891/3/bab 1.pdfdasar 3.4 pada materi bentuk muka...

7
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. .Latar Belakang Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya mendapat perhatian terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya. Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber daya manusia. Perlu dilakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan dari waktu ke waktu tanpa henti. Guna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus di kembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, maupun global. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Belajar mengajar memerlukan strategi pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Komponen dalam pembelajaran diantaranya adalah tujuan, materi, strategi dan evaluasi. Pemilihan strategi pembelajaran harus tepat supaya menarik perhatian peserta didik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa untuk menerima materi pembelajaran dari guru, sehingga strategi pembelajaran yang efektif ketika mampu memeberikan pengaruh perubahan atau membawa hasil.

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakangeprints.ums.ac.id/37891/3/BAB 1.pdfdasar 3.4 pada materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk di Indonesia tentang dataran tendah, dataran tinggi,

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. .Latar Belakang

Pendidikan merupakan sumber daya insani yang sepatutnya

mendapat perhatian terus menerus dalam upaya peningkatan mutunya.

Peningkatan mutu pendidikan berarti pula peningkatan kualitas sumber

daya manusia. Perlu dilakukan pembaharuan dalam bidang pendidikan dari

waktu ke waktu tanpa henti. Guna untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

maka peningkatan mutu pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi

pembangunan berkelanjutan di segala aspek kehidupan manusia. Sistem

pendidikan nasional senantiasa harus di kembangkan sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, maupun

global.

Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif.

Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak

didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar

mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang

telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Belajar mengajar

memerlukan strategi pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen

yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Komponen dalam

pembelajaran diantaranya adalah tujuan, materi, strategi dan evaluasi.

Pemilihan strategi pembelajaran harus tepat supaya menarik perhatian

peserta didik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi

pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa untuk menerima

materi pembelajaran dari guru, sehingga strategi pembelajaran yang

efektif ketika mampu memeberikan pengaruh perubahan atau membawa

hasil.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakangeprints.ums.ac.id/37891/3/BAB 1.pdfdasar 3.4 pada materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk di Indonesia tentang dataran tendah, dataran tinggi,

2

Pembelajaran adalah kegiatan terencana yang

mengkondisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik agar

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran akan bermuara

pada dua kegiatan pokok. Pertama, bagaimanana orang melakukan

tindakan perubahan tingkah laku melalui kegiatan belajar. Kedua,

bagaimana orang melakukan tindakan penyampaian ilmu pengetahuan

melalui kegiatan mengajar. Pembelajaran merupakan kondisi eksternal

kegiatan belajar yang antara lain dilakukan oleh guru dalam

mengkondisikan seseorang untuk belajar.

Strategi pembelajaran menurut Kemp (1995) dalam Abdul Majid

(2013) menjelaskan strategi pembelajaran adalah merupakan usaha untuk

memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan.Strategi

pembelajaran merupakan tindakan (rangakaian kegiatan) termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau

kekuatan dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan

tertentu, yakni tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah suatu

kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar

tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Menurut Edi Purwanto (2010), Kelemahan utama kompetetnsi

yang dimiliki oleh guru geografi adalah penguasaan bahan ajar mereka

tidak lebih dari pada apa yang tertulis dalam buku teks, sehingga

kesalahan-kesalahan yang terjadi tidak dikenali dan bahkan diajarkan

begitu saja kepada siswa.

Kompetensi Guru Geografi ini diduga karena hal-hal sebagai

berikut, pertama guru tidak gemar membaca dan tidak lagi belajar, selain

membaca buku pelajaran, kedua, guru tidak memiliki buku-buku geografi

yang dapat digunakan untuk memperkarya kasanah pengetahuan mereka.

dan ketiga, tidak ada tantangan dan hadiah yang mampu memotivasi guru

untuk belajar hingga menjadi professional. Kegiatan sertifikasi baik

melalui portofolio, PLPG, maupun pendidikan masih terkesan seperti

proyek-proyek sebelumnya yang telah mereka lalui.

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakangeprints.ums.ac.id/37891/3/BAB 1.pdfdasar 3.4 pada materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk di Indonesia tentang dataran tendah, dataran tinggi,

3

Strategi pembelajaran jigsaw menurut Lie (1993) dalam Abdul

Majid (2013) menjelaskan strategi pembelajaran jigsawmerupakan proses

belajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi,

pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan seluruh anggota.

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah model belajar kooperatif

dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri atas empat

sampai dengan enam orang secara heterogen, dan siswa bekerjasama

saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri.

Penerapan model jigsaw ini dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) melibatkan siswa untuk dapat berperan aktif dengan bimbingan guru,

agar peningkatan kemampuan siswa dalam memahami konsep dapat

terarah dengan baik.

Penerapan strategi yang tepat dalam pembelajaran akan

memudahkan pencapaian tujuan masalah. Tujun pembelajaran yang efektif

menunjukkan bahwa guru berhasil dalam mengajar. Atas dasar alasan

tersebut penelitian tentang model pembelajaran jigsaw pada kompetensi

dasar 3.4 pada materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk di

Indonesia tentang dataran tendah, dataran tinggi, bukit dan perbukitan dan

gunung dan pegunungan perlu dilakukan. Strategi konvensional dan

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mempunyai kelebihan, dapat

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa

lain, siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan, setiap siswa

berhak menjadi ahli dalam kelompoknya, proses belajar mengajar siswa

saling ketergantungan positif dan Setiap siswa dapat saling mengisi satu

sma lain. Kekurangannya membutuhkan waktu yang lama, dan siswa yang

pandai cenderung tidak mau disatukan dengan temannya yang kurang

pandai, dan yang kurang pandai pun merasa minder apabila digabungkan

dengan temannya yang pandai, walaupun lama kelamaan perasaan itu akan

hilang dengan sendirinya.

Strategi jigsaw di gunakan pada saat menguji pemahaman siswa,

terutama bagi siswa-siswa yang perlu meningkatkan pemahamannya.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakangeprints.ums.ac.id/37891/3/BAB 1.pdfdasar 3.4 pada materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk di Indonesia tentang dataran tendah, dataran tinggi,

4

Tujuannya untuk meninjau ulang bahan pelajaran dalam jumlah yang besar

menggunakan strategi kerjasama. Strategi Jigsawditerapkan pada materi

bentuk muka bumi dan aktivitas penduduk di Indonesia karena pada materi

Bentuk muka bumi ini, memiliki sub-sub bab atau poin-poin materi seperti

dataran rendah, dataran tinggi, bukit dan perbukitan, dan gunung dan

pegunungan, dimana pada sub-sub materi dibagikan pada setiap kelompok,

kemudian masing-masing kelompok mempelajarinya, setelah itu baru tim

ahli menjelaskan semua materinya kekelompok 1-4.Strategi yang tepat

dalam penerapan pada pembelajaran memudahkan dalam pencapaian

tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peneliti dapat

memberikan judul “PENERAPAN STRATEGI JIGSAW PADA MATA

PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) DENGAN

MATERI BENTUK MUKA BUMI DAN AKTIVITAS PENDUDUK DI

INDONESIAUNTUK SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 10

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di

identifikasi masalah yang ada yaitu:

1. Penggunaan strategi jigsaw dapat mencapai tujuan pembelajaran

dengan bentuk muka bumi dan aktivitas penduduk di Indonesia

mata pelajaran IPS.

2. Strategi pembelajaran jigsaw lebih efektif dari pada strategi

pembelajaran konvensional.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakangeprints.ums.ac.id/37891/3/BAB 1.pdfdasar 3.4 pada materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk di Indonesia tentang dataran tendah, dataran tinggi,

5

C. Pembatas Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah dapat

diungkapkan bahwa strategi pembelajaran jigsaw dapat member efektifitas

pembelajaran IPS kelas VII dengan materi bentuk muka bumi dan aktivitas

penduduk di Indonesia.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas permasalahan yang akan di kaji

dalam peneliti ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana keefektifan belajar siswa dengan penerapan

strategijigsaw pada materi bentuk muka bumi dan aktivitas

penduduk di Indonesia kelas VII SMP Muhammadiyah 10

Surakarta tahun ajaran 2014/2015?

2. Seberapa besar pengaruh strategi pembelajaran jigsaw terhadap

pengetahuan siswa dalam materi bentuk muka bumi dan aktivitas

penduduk di Indonesia pada kelas VII SMP Muhammadiyah 10

Surakarta?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari peneliti adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui keefektifan belajar siswa dengan menggunakan

strategi jigsawpada materi bentuk muka bumi dan aktivitas

penduduk di Indonesia kelas VII.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh strategijigsawterhadap

pengetahuan siswa dalam materi bentuk muka bumi dan aktivitas

penduduk di Indonesia kelas VII.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Penelitian dari penerapan metode jigsaw dapat bermanfaat untuk

dapat lebih menambah wawasan.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakangeprints.ums.ac.id/37891/3/BAB 1.pdfdasar 3.4 pada materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk di Indonesia tentang dataran tendah, dataran tinggi,

6

2. Mendapatakan teori baru tentang penggunaan metode jigsaw.

3. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk penelitian

selanjutnya.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi guru

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat dalam menambah

pengetahuan dan memberikan inspirasi tentang penggunaan strategi

tertentu dalam belajar Untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mendorong siswa agar

siswa menyukai pembelajaran dengan strategi jigsaw sehingga dapat

meningkatkan pemahaman siswa terhadap muka bumi dan aktivitas

penduduk di Indonesia.

3. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran khususnya IPS terpadu pada muka bumi dan aktivitas

penduduk di Indonesia.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakangeprints.ums.ac.id/37891/3/BAB 1.pdfdasar 3.4 pada materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk di Indonesia tentang dataran tendah, dataran tinggi,

KABU

PATE

NCI

LACA

P

KABU

PATE

NGR

OBOG

AN

KABU

PATE

NBL

ORA

KABU

PATE

NW

ONOG

IRI

KABU

PATE

NBR

EBES

KABU

PATE

NPA

TI

KABU

PATE

NBA

NYUM

AS

KABU

PATE

NKE

BUM

EN

KABU

PATE

NMA

GELA

NG

KABU

PATE

NPE

MALA

NG

KABU

PATE

NBO

YOLA

LI

KABU

PATE

NPU

RWOR

EJO

KABU

PATE

NSE

MARA

NG

KABU

PATE

NRE

MBAN

G

KABU

PATE

NKE

NDAL

KABU

PATE

NW

ONOS

OBO

KABU

PATE

NSR

AGEN

KABU

PATE

NDE

MAK

KABU

PATE

NTE

GAL

KABU

PATE

NJE

PARA

KABU

PATE

NBA

TANG

KABU

PATE

NBA

NJAR

NEGA

RA

KABU

PATE

NPE

KALO

NGAN

KABU

PATE

NTE

MANG

GUNG

KABU

PATE

NKL

ATEN

KABU

PATE

NPU

RBAL

INGG

A

KABU

PATE

NKA

RANG

ANYA

R

KABU

PATE

NSU

KOHA

RJO

KABU

PATE

NKU

DUS

KOTA

SEM

ARAN

G

KOTA

SALA

TIGA

KOTA

TEGA

L

KOTA

SURA

KART

A

KOTA

PEKA

LONG

AN

KOTA

MAG

ELAN

G

PROV

INSI

JAWA

TIM

UR

PROV

INSI

JAWA

BAR

AT

PROV

INSI

D.I.Y

PROV

INSI

JAWA

TENG

AH

Wadu

k Ga

jah M

ungk

ur

Rawa

Penin

g

S A

M U

D R

A

H

I N

D I

A

L A

U T

J A

W A

111°

0'0"

111°

0'0"

110°

0'0"

110°

0'0"

109°

0'0"

109°

0'0"

6°0'0"

6°0'0"

7°0'0"

7°0'0"

8°0'0"

8°0'0"

PETA

INDE

KS

KERA

WANA

N BE

NCAN

APR

OVIN

SI JA

WA TE

NGAH

TAHU

N 20

10/20

11

¾U

200

2040

60KM

Proy

eksi

: Tr

ansv

erse M

ercart

orGr

id Ko

ordina

t : Si

stem

Koord

inat G

eogra

fiDa

tum

: W

GS 19

84 Le

gend

a

Skala

1:2,00

0,000

Keter

anga

n War

naTin

ggi

Rend

ah

135°

0'0"

135°

0'0"

120°

0'0"

120°

0'0"

105°

0'0"

105°

0'0"

10°0'0"

10°0'0"

0°0'0"

0°0'0"

10°0'0"

10°0'0"

Daera

h Yan

g Dipe

takan

SAMU

DRA H

INDI

A

LAUT

CIN

A SEL

ATAN

Sumb

er Pe

ta : D

ata S

pasia

l Jate

ng - D

IY Ba

dan I

nform

asi

G

eosp

asial

(BIG

)Su

mber

Data

:1. In

deks

Keraw

anan

Ben

cana

Indo

nesia

BNPB

Dis

alin O

leh:

Qowi

yyu F

ajar R

iah ( A

6101

1002

0)Pe

ndidi

kan G

eogra

fiUn

iversi

tas M

uham

madiy

ah S

uraka

rta

BT

LS

BTLS

Sung

ai

Garis

Pan

tai

Wadu

k

Batas

Prov

insi

Batas

Kab

upate

nJa

lan Ar

teri/U

tama

Jalan

Kere

ta Ap

i

Kanto

r Prov

insi

Kanto

r Kab

upate

n/Kota