bab 1 pendahuluan hidroponik

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga banyak masyarakat terutama masyarakat yang ada di desa masih tertinggal dalam memanfaatkan kemajuan teknologi. Sehingga mereka tidak akan memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu perkembangan teknologi budidaya pertanian yang sebenarnya sudah ada sejak lama tetapi jarang masyarakat yang bisa menerapkan tehnik tersebut adalah teknologi hidroponik. Penerapan teknologi hidroponik ini pada awalnya disebabkan oleh semakin langkanya sumber daya lahan, terutama akibat perkembangan sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian konvensional semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan. Teknologi budidaya pertanian sistem hidroponik memberikan alternatif bagi para petani yang memiliki lahan sempit atau yang hanya memiliki pekarangan rumah untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang memadai. 1.2 RumusanMasalah 1. Apakah pengertian dari hidroponik ? 2. Bagaimana teknik bercocoktanam secara hidroponik? Page 1

Upload: lailatul-qomariyah

Post on 11-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi di bidang pertanian demikian pesat, sehingga

banyak masyarakat terutama masyarakat yang ada di desa masih tertinggal dalam

memanfaatkan kemajuan teknologi. Sehingga mereka tidak akan memperoleh

keuntungan yang maksimal dari kegiatan usaha yang dilakukannya. Salah satu

perkembangan teknologi budidaya pertanian yang sebenarnya sudah ada sejak

lama tetapi jarang masyarakat yang bisa menerapkan tehnik tersebut adalah

teknologi hidroponik. Penerapan teknologi hidroponik ini pada awalnya

disebabkan oleh semakin langkanya sumber daya lahan, terutama akibat

perkembangan sektor industri dan jasa, sehingga kegiatan usaha pertanian

konvensional semakin tidak kompetitif karena tingginya harga lahan. Teknologi

budidaya pertanian sistem hidroponik memberikan alternatif bagi para petani yang

memiliki lahan sempit atau yang hanya memiliki pekarangan rumah untuk dapat

melaksanakan kegiatan usaha yang dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan

yang memadai.

1.2 RumusanMasalah

1. Apakah pengertian dari hidroponik ?

2. Bagaimana teknik bercocoktanam secara hidroponik?

3. Apa keunggulan dan kelemahandari media hidroponik ?

4. Jenis tanaman apa saja yang dapat dikembangkan dengan media hidroponik?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian hidroponik.

2. Mengetahui teknik bercocoktanam secara hidroponik

3. Mengetahui keunggulan dan kelemahan media hidroponik..

4. Mengetahui jenis tanaman apa saja yang dapat dikembangkan dengan media

hidroponik.

Page 1

Page 2: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hidroponik

Hidroponik secara harfiah berarti hidro = air, dan phonic = pengerjaan,

sehingga secara umum berarti sistem budidaya pertanian tanpa menggunakan

tanah tetapi menggunakan air yang berisi larutan nutrient. Dalam kajian bahasa,

hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja.

Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan

menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam

pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat

bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin

tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman. Di

mana pun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik

apabila nutrisi (unsur hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini

fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan

pelarut nutrisi, untuk kemudian bisa diserap tanaman. Pola pikir inilah yang

akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, di mana yang

ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Budidaya hidroponik biasanya dilaksanakan di dalam rumah kaca

(greenhouse) untuk menjaga supaya pertumbuhan tanaman secara optimal dan

benar-benar terlindung dari pengaruh unsur luar seperti hujan, hama penyakit,

iklim dll.

Page 2

Page 3: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

2.2 Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Hidroponik

Unsur Hara

Unsur hara yang harus ada dalam tanaman ada 2 yaitu :

1. Unsur hara makro, diperlukan dalam jumlah besar dan konsentrasi dalam

larutan relatif tinggi.Yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca,

Mg, dan S.

2. Unsur hara mikro yang diperlukan dalam jumlah kecil dan konsentrasi

dalam larutan relative rendah, yaitu  Fe, Mn, Zn, Cu, B, Mo, dan Cl.

Unsur hara yang dibutuhkan tanaman berbeda-beda sesuai sesuai dengan jenis

tanaman. Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik,

karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana meneruskan

larutan atau air yang berlebihan. Unsur hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 –

7.5 tetapi yang terbaik adalah 6.5, karena pada kondisi ini unsur hara tersedia bagi

tanaman.

Oksigen

Kekurangan oksigen dapat menyebabkan tanaman layu. Hal ini dikarenakan

permeabilitas membran sel menurun, sehingga dinding sel makin sukar untuk

ditembus, Akibatnya tanaman akan kekurangan air. Pemberian oksigen ini dapat

dilakukan dengan berbagai cara, seperti: memberikan gelembung-gelembung

udara pada larutan (kultur air), penggantian larutan hara yang berulang-ulang,

mencuci atau mengabuti akar yang terekspose dalam larutan hara dan memberikan

lubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur agregat.

Air

Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara hidroponik

mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai

EC tidak lebih dari 6,0 mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat

dalam jumlah besar karena dapat meracuni tanaman.

Page 3

Page 4: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

2.3 Tata Cara Penanaman Hidroponik

1.  Pembibitan

Saat pembibitan disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu

buah atau sayur yang dihasilkan cukup optimal.

2. Penyemaian

Penyemaian sistem hidroponik menggunakan bak dari kayu atau plastik.

Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar,

kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut

dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm.

Memasukkan biji tanam dengan jarak 1x1,5cm. Menutupnya dengan

tisue/karung/kain yang telah dibasahi, supaya kondisi tetap lembab. Lakukan

penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup

setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang

lebih besar bila pada bibit telah tumbuh, minimal 2 lembar daun.

3. Persiapan Media Tanam

Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan

menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dan lain-

lain. Media tanam yang bias digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam

bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot

plastik, karung plastik, atau bantalan plastic dengan media tanam yang sudah

disiapkan.

4. Pembuatan Green House

Bercocoktanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house.

Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu. Green

house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap

persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.

Page 4

Page 5: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

5.Pupuk

Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai

pegangan akar dan perantara larutan nutrisi untuk mencukupi kebutuhan unsur

hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiram ke

media tanam. Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan

pupuk pada penanaman sistem konvensional.

6. Perawatan Tanaman

Perawatan pada sistem hidroponik pada dasarnya tidak berbeda jauh

dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan,

pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun dan lain-lain. Selain itu nutrisi

yang dibutuhkan oleh tenaman tersebut juga harus tetap terpenuhi agar tanaman

tetap terjaga nutrisinya, sehingga dapat tumbuh optimal dengan hasil yang

maksimal. Nutrisi yang dibutuhkan tanaman tersebut tidak hanya terdapat dari

dalam tanah tetapi dapat juga dibuat sendiri dengan cara-cara yang sederhana,

misalnya :

Berikut ini contoh untuk membuat nutrisi hidroponik sebanyak 1000L:

Bahan untuk Larutan nurisi A adalah kalsium nitrat sebanyak 1176 gram,

kalium nitrat sebanyak 616 gram dan Fe EDTA sebanyak 38 gram.

Bahan untuk Larutan nurisi B adalah kalium dihidro fosfat sebanyak 335 gram,

amnonium sulfat sebanyak 122 gram, kalium sulfat sebanyak 36 gram,

magnesium sulfat sebanyak 790, cupri sulfat sebanyak 0,4 gram, zinc sulfat

sebanyak 1,5 gram, asam borat sebanyak 4,0 gram, mangan sulfat sebanyak 8

gram, amonium hepta molibdat sebanyak 0,1 gram.

Cara pembuatannya yaitu nutrisi A dilarutkan dengan air sampai volume

20liter, dan nutrisi B dilarutkan dengan air sampai volumenya menjadi 20liter.

Jadi dalam pembuatan nutrisi hidroponik untuk sayuran atau buah kita

perlu membuat dua buah larutan misalkan larutan A dan B, kenapa? Karena jika

Ca bereaksi dengan Anion Sulfat akan terbentuk endapan ferri fosfat  sehingga

unsur hara makro Ca dan S tidak bisa diserap oleh akar tanaman.

Page 5

Page 6: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

2.4 Media Tanam Hidroponik

Berikut ini adalah beberapa media yang dapat digunakan untuk

mendukung sistem tanam hidoponik dari yang sudah sering kita dengar sampai

yang mungkin belum pernah diketahui sebelumya

1. Arang sekam

Penggunaan arang sekam sudah banyak di Indonesia, karena bahan

bakunya ampas padi yang mudah didapatkan. Arang sekam mampu memberikan

hasil terbaik untuk memproduksi sayur mayur dan pembibitan bermacam pohon.

2. Spons

Mungkin semua sudah tahu tentang spons yang dimana sering di gunakan

untuk mencuci piring dan membersihkan kaca jendela kamar dsb,tapi pernahkah

diperhatikan apabila spoon dibiarkan di alam terbuka kena hujan dan panas makan

akan tumbuh lumut hijau dan terkadang hitam dan terkadang ada rumput yang

tumbuh juga tapi belum banyak yang menggunkan cara ini.

Page 6

Page 7: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

3.Expanded clay

Expanded clay adalah sejenis tanah liat yang sudah berisikan mineral

penting bagi pertumbuhan tanaman muda sangat cocok buat penyemaian.

4. Rock wool

Rock wool, atau sering juga disebut dengan mineral wool, adalah bahan non-

organik yang dibuat dengan cara meniupkan udara atau uap ke dalam batuan yang

dilelehkan. Hasilnya adalah sejenis fiber yang memiliki rongga-rongga dengan

diameter umumnya antara 6—10 mikromoter. Rockwool memiliki kemampuan

menahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan

akar tanaman.

Page 7

Page 8: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

5. Coir

Coir ataupun sabut kelapa yang dibaik digunakan untuk menyemai biji

tumbuhan contoh pada biji bambu di atas

6. Perlite

Perlite adalah kaca vulkanik amorf yang memiliki kandungan air yang

relatif tinggi, biasanya dibentuk oleh hidrasi obsidian,yang dimana cocok untuk

penetasan telur hewan dan mepercepat pertumbuhan tanaman dari biji nya

7. Pumice

Pumice berasal dari batuan basalt yang terdapat dipantai akibat dari

letusan gunung merapi beratus tahun sebelumnya.

Page 8

Page 9: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

8. Vermiculite

Sekelompok mineral memiliki, struktur dari mika. Mereka adalah silikat

hydrous, berasal umumnya dari perubahan semacam mika. Disebut demikian

karena timbangan, ketika dipanaskan, membuka keluar ke bentuk nguler.

9. Pasir

Pasir bisa juga untuk pembenihan tanaman pantai dan pegunungan contoh

di pantai seperti buah kelapa dan biji kacang.

Page 9

Page 10: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

10. Kerikil

Dapat digunakan untuk penanaman di dalam rumah kita jika ingin

menambah kesan keindahan interior rumah, yang dapat di tanam dengan media

kerikil hanya tanaman yang tahan ter hadap air atau kebutuhan airnya tinggi

11. Serbuk kayu

Biasa yang digunakan untuk tanaman yang memerlukan kelembababan

yang tinggi misalnya jamur

2.5 Kriteria Tanaman yang Dapat Dikembangkan dengan Sistem

Hidroponik

Golongantanamanhortikultura

Meliputi : tanamansayur, tanamanbuah, tanamanhias, pertamanan,

dantanamanobat-obatan

Padahakekatnyaberlakuuntuksemuajenistanamanbaiktahunan, biennial,

maupun annual

Padaumumnyamerupakantanaman annual (semusim).

Jenis tanaman yang biasa dibudidayakan melalui hidroponik adalah :

paprika, tomat, timun jepang, melon, terong jepang, selada, berbagai

tanaman hias dan apotek hidup.

Page 10

Page 11: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Tanam Hidroponik

Kelebihan Hidroponik

1. Hemat tempat/lahan

2. Pemakaian air lebih efesien

3. Pemakaian pupuk lebih hemat

4. Tanaman tumbuh lebih cepat

5. Kualitas daun, bunga dan buah lebih sempurna dan tidak kotor

6. Tidak tergantung kondisi alam

7. Tanaman yang rusak / mati bisa langsung diganti yang baru dengan mudah

8. Lingkungan kerja bersih

9. Tenaga kerja sedikit

10. Kontrol air, hara dan PH lebih teliti

11. Masalah hama dan penyakit tanaman dapat dikurangi

12. Tanpa menggunakan pestisida kimia

Kekurangan dan kendala hidroponik

1. Perangkat hidroponik agak sulit dan mahal

2. Memerlukan keterampilan khusus

3. Biaya investasi mahal

4. Cepat mati bila salah dalam sisitemnya

Page 11

Page 12: Bab 1 Pendahuluan Hidroponik

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hidroponik adalah sistem bertanam yang tidak menggunakan media tanah

tetapi menggunakan media selain tanah, meskipun menanam dengan cara

hidroponik mempunyai banyak kelebihan menanam dengan sistem hidroponik

juga memiliki beberapa kekurangan.

Adabanyak media yang dapat digunakan untuk menanam dengan sistem

hidroponik yaitu arang sekam, expanded clay, rock wool, coir, parlite, pumice,

vermiculite, pasir, kerikil, dan serbuk kayu.

Page 12