bab 1 pendahuluan - bina nusantaralibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab1/2008-2-00488-ti bab...

27
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah sangat maju telah membawa perubahan di hampir semua bidang. Salah satunya adalah dunia industri yang secara langsung melibatkan perkembangan teknologi dalam kegiatan produksinya. Dengan adanya perkembangan teknologi maka terjadi suatu persaingan- persaingan antar perusahaan di berbagai bidang usaha. Setiap perusahaan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitasnya baik dari dalam perusahaan itu sendiri maupun dari luar perusahaan, dengan tujuan agar perusahaan dapat selalu bertahan dengan banyaknya persaingan yang ada. Salah satu cara meningkatkan kualitas dari dalam perusahaan adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (karyawan) yang bekerja di dalam perusahaan tersebut. Kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam meningkatkan produktivitas kinerja suatu organisasi di dalam perusahaan yang belum mempunyai karyawan dengan kompetensi yang memadai, sehingga terlihat dari rendahnya produktivitas karyawan. Oleh karena itu, agar suatu perusahaan dapat selalu bertahan dalam menghadapi persaingan, maka diperlukan suatu SDM yang mempunyai kompetensi

Upload: docong

Post on 05-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah sangat

maju telah membawa perubahan di hampir semua bidang. Salah satunya adalah dunia

industri yang secara langsung melibatkan perkembangan teknologi dalam kegiatan

produksinya. Dengan adanya perkembangan teknologi maka terjadi suatu persaingan-

persaingan antar perusahaan di berbagai bidang usaha. Setiap perusahaan selalu

berusaha untuk meningkatkan kualitasnya baik dari dalam perusahaan itu sendiri

maupun dari luar perusahaan, dengan tujuan agar perusahaan dapat selalu bertahan

dengan banyaknya persaingan yang ada.

Salah satu cara meningkatkan kualitas dari dalam perusahaan adalah

meningkatkan kualitas sumber daya manusia (karyawan) yang bekerja di dalam

perusahaan tersebut. Kualitas dari Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah

satu faktor yang sangat mempengaruhi dalam meningkatkan produktivitas kinerja

suatu organisasi di dalam perusahaan yang belum mempunyai karyawan dengan

kompetensi yang memadai, sehingga terlihat dari rendahnya produktivitas karyawan.

Oleh karena itu, agar suatu perusahaan dapat selalu bertahan dalam

menghadapi persaingan, maka diperlukan suatu SDM yang mempunyai kompetensi

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

2

tinggi karena keahlian yang dimiliki oleh karyawan akan sangat mendukung

peningkatan prestasi kinerja karyawan.

Dalam rangka untuk menghadapi persaingan itu, maka dilakukan suatu

penelitian Manajemen Sumber Daya Manusia yang ada di PT. Tekun Asas Sumber

Makmur yang akan digunakan sebagai syarat kelulusan S1 bagi mahasiswa jurusan

Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk penulisan

skripsi atau tugas akhir.

Dalam penelitiannya, dikembangkan suatu penilaian kinerja di PT. Tekun

Asas Sumber Makmur dengan berdasarkan pada teori kompetensi. Pengertian dari

Kompetensi itu sendiri menurut teori Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer (1993)

adalah merupakan suatu bagian dalam dan yang selamanya akan selalu ada pada

kepribadian seseorang dan dapat diprediksi melalui tingkah laku dan performansi

secara luas pada semua situasi dan job tasknya.

PT. Tekun Asas Sumber Makmur (TASM) merupakan suatu perusahaan yang

bergerak di bidang produksi industri metal stamping, powder coating dan dies.

Produksi utamanya ialah produk-produk dari hasil metal stamping dan powder

coating.

Untuk dapat bersaing dengan perusahaan industri metal lainnya maka PT.

TASM berusaha menghasilkan produk dengan kualitas yang tinggi guna memberikan

kepuasan kepada pelanggan. Setiap industri selalu dianjurkan untuk memperhatikan

segi kuantitas dan segi kualitas dari produk yang dihasilkannya dan tentunya yang

sangat mendukung agar tercipta suatu produk yang dapat memuaskan pelanggan

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

3

maka produk disesuaikan dengan keinginan konsumen dari kebutuhan industri yang

bersangkutan. Dan yang tak kalah pentingnya dari kesempurnaan produk adalah

penggunaan sumber daya yang digunakan dalam industri. Penggunaan dan pembagian

kerja sumber daya manusia juga harus dapat diatur seefisien dan seefektif mungkin

sehingga semua karyawan di PT. TASM dapat bekerja dengan seoptimal, seefektif,

seefisien, dan semaksimal mungkin sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai

dengan keinginan pelanggan.

Dilihat dari banyaknya persaingan yang timbul di dunia industri yang semakin

ketat dan menggila, maka untuk menghasilkan suatu produk yang dapat bersaing

dengan perusahaan lain PT. TASM secara khusus mempunyai konsep tentang

penilaian kinerja karyawan dari perusahaan, yang baik secara langsung maupun tidak

langsung kinerja karyawan perusahaan sangat mempengaruhi perusahaan dalam

menghasilkan produk. Konsep penilaian tentang kinerja karyawan inilah yang

kemudian akan digunakan sebagai acuan oleh perusahaan untuk menentukan

besarnya gaji, insentif dan tunjangan yang akan diberikan kepada karyawan sehingga

karena adanya penilaian kinerja yang akan menentukan kesejahteraannya, maka

karyawan mempunyai suatu tujuan dan motivasi tertentu dalam bekerja.

Kemampuan kinerja karyawan yang baik akan sangat membantu dan

menunjang terciptanya suatu produk yang sebaik mungkin. Oleh karena itu, maka

akan membahas, meneliti dan mengetahui tentang permasalahan penilaian kinerja

karyawan yang sudah ada di PT. TASM, tetapi belum dilaksanakan seefektif dan

seefisien mungkin sehingga sering terjadi tuntutan dari karyawannya yang

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

4

berhubungan kriteria dan konsep penilaian kinerjanya atau cara kerjanya yang secara

langsung akan sangat mempengaruhi kelangsungan kesejahteraan hidupnya. Oleh

karena itu maka diperlukan suatu perbaikan, pengembangan dan perubahan standard

khusus dalam menentukan kriteria penilaian kinerja karyawan di PT. TASM sehingga

penilaian kinerja yang ada di PT. TASM dapat dijalankan lebih efektif dan efisien

sehingga tidak terjadi suatu permasalahan yang ditimbulkan karena permasalahan

gaji, insentif dan tunjangan yang biasanya akan menimbulkan suatu demonstrasi-

demonstrasi atau pemogokan kerja karyawan dan buruh.

Jika dilihat dari segi perusahaan, alat ukur yang digunakan oleh perusahaan

dalam menentukan standart kualitas Manajemen SDM ketika akan merekrut atau

menerima pegawai atau karyawan baru adalah jenjang pendidikan yang dimiliki oleh

calon karyawan baru tersebut, apakah ia seorang lulusan S1, S2, S3, SMK, ataukah

SMA. Selain itu, penerimaan atau perekrutan calon pegawai baru juga berdasarkan

atas pengalaman kerja mereka, dimanakah tempat mereka kerja dulu sebelum mereka

melamar pekerjaan di perushaan. Untuk menentukan banyaknya jumlah calon

pegawai baru yang akan diterima atau direkrut, itu tergantung pada kebutuhan dari

perusahaan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan rumusan latar belakang di atas, maka dilakukan identifikasi dan

perumusan permasalahan untuk mengetahui dan meneliti Manajemen Sumber Daya

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

5

Manusia di PT. Tekun Asas Sumber Makmur yang akan digunakan sebagai topik

dalam penulisan tugas akhir atau skripsi. Apakah di dalam penilaian kinerja

manajemen sumber daya manusia (karyawan) yang sudah ada di PT. TASM terdapat

suatu permasalahan yang disebabkan karena tidak mempunyai formulasi atau

perangkat kinerja yang baku dan objektif terhadap karyawannya. Dengan merancang

suatu perangkat penilaian kinerja yang berdasarkan kompetensi, maka diharapkan

dapat menghilangkan adanya suatu penilaian kinerja karyawan yang bersifat

subyektif.

Selain itu penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui mengapa di

perusahaan dibutuhkan suatu formulasi atau perangkat penilaian kinerja yang baku

dan obeyektif terhadap karyawannya berdasarkan atas teori-teori yang akan

digunakan. Disamping kedua hal tersebut, ada satu permasalahan lain yang juga

sering muncul dari konsep penilaian tentang kinerja manajemen sumber daya manusia

yaitu bagaimana cara mengefektifkan perangkat penilaian kinerja dari karyawan yang

sudah ada tersebut.

1.3 Ruang Lingkup

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka dalam menuliskan

skripsi ini pembatasan permasalahan hanya pada departemen bagian manajemen

sumber daya manusianya saja, yang lebih tepatnya adalah bagian HRD yang tugas

utama dan tanggung jawabnya adalah untuk menyelesaikan masalah gaji, insentif,

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

6

tunjangan dan kesejahteraan karyawannya berdasarkan suatu penilaian kinerja

karyawannya. Pengumpulan data akan dilakukan berdasarkan wawancara secara

langsung kepada kepala bagian setiap departemen dan khususnya kepala bagian HRD

dan para staf kantor yang juga berperan dalam menentukan penilaian kinerja

karyawan. Selain melalui wawancara secara langsung pengumpulan data akan

dilakukan melalui pengisian kuisiner tentang kriteria apa saja yang diperlukan untuk

membuat suatu perangkat atau formulasi penilaian kinerja karyawan berdasarkan

pada metode kompetensi menurut teori Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer

(1993).

Agar pembahasan dalam skripsi ini dapat lebih terarah dan terfokus serta

mengingat adanya keterbatasan kemampuan dan waktu yang dimiliki, maka ruang

lingkup atau batasan masalah sebagai berikut :

1. Objek penelitian yang akan diambil dengan melakukan wawancara

secara langsung kepada karyawan kantor dan staf pada PT. Tekun

Asas Sumber Makmur yang ikut berperan dalam memberikan

penilaian terhadap kinerja karyawan

2. Mengamati dan mengambil data melalui pengisian kuisioner yang

ditujukan kepada karyawan kantor dan staf pada PT. Tekun Asas

Sumber Makmur

3. Pembahasan yang dilakukan sampai pada tahap usulan perancangan

perangkat penilaian kinerja

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

7

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dan manfaat khusus dari dilakukannya penelitian dan

pembuatan skripsi atau tugas akhir ini adalah :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang sesuai untuk digunakan

dalam mengukur kinerja dari karyawan kantor dan staf di PT. TASM

2. Merancang suatu perangkat penilaian kinerja yang dapat digunakan

untuk mengukur kinerja dari karyawan kantor dan staf

Sedangkan tujuan dan manfaaat secara umum dari penelitian dan pembuatan

skripsi atau tugas akhir ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

a. Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai masukan hasil evaluasi dan

analisa pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan dimasa

mendatang yang berhubungan pemberian gaji, insentif, dan tunjangan

bagi para karyawannya

b. Memberikan suatu usulan perancangan formulir atau perangkat

penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja

karyawannya

2. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat menambah koleksi atau daftar pustaka di

perpustakaan Universitas Bina Nusantara khususnya di Jurusan Teknik

Industri yang mungkin dapat digunakan sebagai referensi bagi

mahasiswa lainnya untuk menyelesaikan penulisan skripsi atau tugas

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

8

akhir dalam kaitannya dengan keilmuan Manajemen Sumber Daya

Manusia.

3. Bagi Keilmuan

Penelitian ini sangat berguna dan bermanfaat di bidang keilmuan

karena sebagai syarat utama kelulusan untuk menyelesaikan

pendidikan di jenjang studi Strata 1 (S1), disamping juga tujuan dan

manfaat penting lainnya adalah untuk menambah pengalaman dan

pengetahuan serta wawasan berpikir ketika melakukan penelitian dan

menyelesaikan penulisan skripsi atau tugas akhir ini. Serta yang juga

tak kalah pentingnya adalah sebagai seorang lulusan baru earni untuk

mencoba mengaktualisasikan teori dan ilmu yang didapat selama

perkuliahan dengan lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

PT. TASM merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri

metal stamping, powder coating dan dies. PT. TASM ini didirikan pada tahun 1992 di

desa Pasir Gombong, kecamatan Lemahabang, Cikarang, Bekasi. Pendirinya adalah

Samsudin Tjokro. Sebagian besar saham PT. TASM dipegang oleh PT. Tanah

Sumber Makmur.

PT. TASM menggunakan bahan baku utama seperti speaker grille,

aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan therne sheet. Selain menggunakan bahan

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

9

baku utama, PT. TASM juga menggunakan bahan baku penolong seperti powder

coating, cat cair atau wet paint, thiner, HCl, cutting oil, lubricating oil, degreaser,

dan zink phospating.

Pada masa awal-awal merintis perusahaan, mesin-mesin yang terdapat di PT.

TASM ini masih terbatas. Tapi kemudian setapak demi setapak perusahaan ini mulai

berkembang dengan semakin meningkatnya permintaan dari para buyer. Hal ini tentu

saja disertai dengan kerja keras yang tiada henti dari keseluruhan personil yang ada di

PT. TASM.

PT. TASM memulai proses produksinya dari proses awal bahan baku yang

berupa speaker grille, aluminium, tin plate, SPCC dan SECC, hingga menjadi produk

jadi yang siap dijual ke konsumen.

PT. TASM memiliki 2 jenis order yaitu order pembuatan produk metal

stamping baik yang melalui proses coating / painting / polos dan order proses coating

atau painting produk milik konsumen.

Jumlah karyawan di PT. TASM sebanyak 144 orang. Mengenai kualitas produk yang

dihasilkan oleh PT. TASM tidak perlu diragukan lagi. Hal ini dapat dilihat dari

banyaknya order yang diterima oleh PT. TASM.

Konsumen PT. TASM adalah perusahaan-perusahaan yang menggunakan

produk dari hasil metal stamping dan powder coating. Beberapa perusahaan yang

merupakan konsumen PT. TASM misalnya PT. Hartono Istana Teknologi, PT. Wang

Sari Multi Utama, PT. Yamaha Music Manufacturing Asia, PT. JVC Elektronik

Indonesia, PT. Sanyo Elektronik Indonesia, PT. Yamaha Music Manufacturing

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

10

Indonesia, PT. Yamaha Electronic Manufacturing Indonesia, PT. KIYOKUNI

Technology, PT. Oriental Kyowa Industri, PT. Pembina Galindra Indonesia, PT.

Heng Huat, PT. Audio Sumitomo Technology, PT. Honoris Industry, PT. Toppan,

PT. Alpha Austenite, PT. Showpla, PT. Indocipta Hasta Perkasa, PT. Toa Galva

Indonesia.

Produk-produk yang dikerjakan oleh PT. TASM sebagian berasal dari

permintaan design para konsumen sendiri. Para konsumen membuat suatu rancangan

design yang berupa gambar teknik dan PT. TASM akan membuat produk yang sesuai

dengan spesifikasi tersebut.

1.5.1 Proses Produksi

PT. TASM memproduksi berbagai macam produk metal stamping dan produk

powder coating atau painting dengan bahan baku utama berupa speaker grille,

aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan therne sheet. Sedangkan untuk bahan baku

penolongnya berupa powder coating dengan beberapa warna, cat cair atau wet paint,

thinner, HCl, degreaser, cutting oil, lubricating oil, grease dan zink phospating.

Jumlah produk yang dibuat oleh PT. TASM mencapai 344 macam produk

dimana terdapat kira kira 120 macam produk powder coating dan wet painting. Bahan

baku yang digunakan oleh PT. TASM berupa speaker grille, aluminium, tin plate,

SPCC, SECC, dan therne sheet. Bahan baku ini diperoleh dari berbagai supplier

seperti UD. Naga Mas, PT. Mekanindo, PT. Indocipta, PT. Super Steel, PT. Kawasho,

dan lain sebagainya.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

11

Bahan baku speaker grille digunakan dalam pembuatan tutup speaker. Bahan

baku ini dipesan dalam bentuk coil dan kemudian diproses di mesin press untuk

diolah lebih lanjut menjadi produk jadi. Aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan

therne sheet dipesan dalam bentuk lembaran.

Material SPCC merupakan material SECC yang telah mengalami proses

powder coating. Karakteristik dari material SPCC yaitu tidak mudah berkarat

meskipun disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama karena telah dilapisi

dengan powder coating. Lain halnya dengan material SECC yang dapat dengan

mudah berkarat.

Bahan baku dipesan dengan menghubungi tiap supplier. Biasanya lama

pengiriman untuk bahan baku speaker grille, aluminium, SPCC, SECC, thin plate dan

therne sheet adalah 3–4 hari, sedangkan untuk powder coating adalah 1 bulan.

Powder coating ini dipesan dari supplier PT. Jotun Powder Coat, PT. Dupont Powder

Coating, PT. Internasional Paint Indonesia. Selain powder coating, bahan penolong

yang digunakan yaitu wet paint yang diperoleh dari supplier PT. Durachem

Indonesia.

Departemen-departemen yang ada di PT. TASM yaitu sebagai berikut:

a. Gudang bahan baku atau raw material

Setelah menerima data permintaan material dari bagian purchasing, bagian

gudang mengecek kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk produksi. Persediaan

bahan baku dalam gudang dapat memenuhi untuk kebutuhan produksi maka bagian

gudang menyiapkan sejumlah bahan baku yang diperlukan untuk dikirim ke

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

12

departemen punching. Bila kebutuhan bahan baku dalam gudang tidak mencukupi

maka dilakukan pemesanan kembali. Pengiriman material ke departemen punching

memakai alat bantu berupa forklift karena bahan baku jumlahnya banyak dan berat.

b. Departemen Punching

Departemen punching merupakan departemen utama yang memproses bahan

baku menjadi produk jadi (namun masih kotor dengan septi oil). Departemen

punching terdiri dari mesin press dengan kekuatan 45 ton, 60 ton, 110 ton dan 160

ton.

Proses-proses yang dilakukan pada departemen punching antara lain :

1. Proses blanking

Proses untuk memberi bentuk gambar plat yang sudah dipotong, yang dilakukan

dengan mesin press.

2. Proses forming

Proses pembentukkan plat yang mengikuti bentuk cetakannya. Proses ini

menggunakan mesin press.

3. Proses piercing

Proses untuk memberi lubang pada plat. Proses ini menggunakan mesin press.

4. Proses bending

Proses membengkokkan sisi luar dan dalam dari plat yang telah dipotong. Proses

ini dilakukan dengan menggunakan mesin press.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

13

5. Proses sanding

Proses untuk menghaluskan tiap jenis komponen setelah diproses di bagian

punching. Hasil pekerjaan dari bagian ini amat menentukan kualitas produk

akhir. Semakin halus permukaannya, maka kualitas produknya pun semakin baik.

Proses ini menggunakan mesin surface grinding machine.

6. Proses tapping

Proses tapping merupakan proses untuk membuat ulir. Proses ini menggunakan

mesin tapping.

7. Proses cutting

Proses cutting merupakan proses untuk memotong material yang berupa sheet

menjadi bentuk cutting size material. Proses cutting menggunakan mesin

shearing machine.

Departemen punching memiliki mesin press yang bersifat general. Untuk tiap

produk dengan ukuran dan bentuk yang berbeda maka hanya perlu mengganti dies

pada mesin untuk masing-masing proses.

c. Departemen Spray

Setelah produk selesai diproses di mesin press, produk akan dikirim ke

departemen spray dengan menggunakan hand pallet. Material tersebut akan

mengalami proses degreasing yaitu proses pembersihan produk dari kotoran dan oli

yang menempel. Proses degreasing ini dilakukan dengan menggunakan sprinkle

system degreasing machine. Di mesin ini terdapat konveyor berjalan dengan rata-rata

Page 14: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

14

kecepatannya 300 rpm, dengan panjang konveyor 30 meter dan lebarnya 1,5 meter.

Beberapa proses yang terjadi di mesin ini yaitu:

- Degreasing

Degreasing merupakan proses pembersihan produk hasil stamping dengan

menggunakan degreaser.

- Rinsing

Rinsing merupakan proses pembilasan menggunakan air dari produk yang

telah mengalami proses degreasing.

- Zink Phospating

Setelah mengalami proses rinsing, produk akan mengalami proses pelapisan

dengan menggunakan zink phospating. Proses zink phospating ini hanya

dilakukan terhadap material jenis SPCC dengan tujuan untuk mencegah

terbentuknya karat dan untuk lebih memudahkan dalam proses spray.

Setelah proses degreasing, produk akan mengalami proses spray. Proses spray

ini dapat menggunakan powder coating atau wet paint atau cat cair tergantung dari

spesifikasi produk yang diinginkan oleh konsumennya. Untuk proses spray ini, PT.

TASM memiliki 3 buah spray booth untuk proses powder coating dan 2 buah spray

gun untuk proses wet painting.

Setelah selesai dispray, produk kemudian diletakkan di oven konveyor. Rata-

rata suhu yang digunakan sekitar 200°C dan kecepatan konveyor mengikuti suhu

Page 15: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

15

yang digunakan. Hal ini dilakukan untuk mengeringkan cat ataupun powder pada

produk jadi. Setelah melalui oven, produk kemudian melewati suatu inspeksi sebelum

dikirim ke departemen finishing.

d. Departemen Finishing

Departemen finishing memiliki kegiatan-kegiatan di antaranya :

1. Printing

Divisi printing terdiri dari 1 mesin printing, 1 mesin oven dengan konveyor,

dan tempat pengeringan. Hanya beberapa produk yang melalui proses

printing, dan biasanya merupakan produk subcontract dari industri lain.

2. Packing

Divisi packing terdapat di 2 tempat yaitu bagian produk finishing dan bagian

produk coated atau painted. Divisi ini juga merangkap sebagai in line checker.

Packing yang dilakukan meliputi packing polybag, packing koran,

penambahan layer, packing box.

3. Degreasing manual

Untuk metal part yang berukuran kecil, proses degreasing tidak melalui

konveyor namun dilakukan secara manual karena rata-rata produk berukuran

kecil.

e. Departemen Quality Assurance

PT. TASM melakukan pengendalian kualitas dari produk yang dihasilkan

dengan membentuk depertemen QA (quality assurance). Tugas dari depertemen QA

Page 16: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

16

ini adalah untuk mengurangi terjadinya cacat pada produk yang dibuat oleh PT.

TASM. Dengan adanya cacat pada produk, maka hal ini menyebabkan munculnya

complain dari konsumen dan nantinya akan menyebabkan kerugian jangka panjang

maupun jangka pendek. Produk yang dinyatakan cacat bila masih dapat diperbaiki

akan dirework, tetapi bila tidak dapat diperbaiki, produk tersebut akan menjadi scrap

dan dibuang di tempat yang telah ditentukan.

f. Gudang Barang Jadi atau Finished Good Store

Setelah barang ditata dalam dus kemudian disimpan dalam gudang.

Penyimpanan dalam gudang untuk menunggu jumlah barang sesuai dengan jumlah

pesanan dan menunggu waktu pengiriman.

g. Dies Room

Dies room merupakan tempat untuk menyimpan dies-dies yang digunakan

dalam proses stamping. Dies ini diangkut dengan hand pallet atau forklift sesuai

dengan besar dan berat diesnya.

h. Tooling Room

Di tooling room terdapat mesin-mesin seperti mesin bubut, mesin milling,

mesin gerinda, dan mesin drilling, baking oven.

i. Engineering Room

Engineering room merupakan ruangan yang digunakan untuk mendesain dies.

Di ruangan ini terdapat mesin CNC dan wire cutting yang digunakan untuk membuat

dies.

Page 17: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

17

Produk yang telah selesai diproses akan disimpan di gudang produk jadi.

Sesuai dengan waktu delivery yang ditentukan oleh konsumen, maka produk akan

diangkut dengan menggunakan mobil box atau truk tergantung kapasitas yang

diangkut.

1.5.2 Tata Letak Pabrik

Dalam berproduksi diperlukan peralatan-peralatan, perlengkapan, mesin-

mesin atau fasilitas produksi. Keseluruhan fasilitas tersebut harus diatur sesuai

dengan kebutuhan proses produksi dengan jumlah dan kualitas sesuai dengan yang

diharapkan, dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan biaya yang minimal.

Perencanaan layout pabrik merupakan pemilihan secara optimum penempatan mesin

dan peralatan, tempat kerja, tempat penyimpanan dan fasilitas servis, bersama-sama

dengan penentuan bentuk gedung pabriknya.

1.5.3 Pengendalian Kualitas

PT. TASM melakukan pengendalian kualitas dari produk yang dihasilkan

dengan membentuk depertemen QC (Quality Control) dan QA (Quality Assurance).

Tugas dari depertemen QC ini adalah untuk mengurangi terjadinya cacat pada produk

yang dibuat oleh PT. TASM. Sebab dengan adanya cacat pada produk, maka hal ini

menyebabkan munculnya complain dari konsumen dan nantinya akan menyebabkan

kerugian jangka panjang maupun jangka pendek. Tapi, ada juga konsumen yang

Page 18: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

18

mengirimkan petugas pengendalian kualitas mereka sendiri, dengan standar yang

telah mereka tetapkan sendiri. Departemen QA dibentuk untuk menjamin kualitas

produk tinggi sampai di tangan konsumen. Selain itu bagian QA juga melakukan

pengedalian kualitas pada bahan baku yang dibeli dari supplier. Jadi tugas seorang

QA lebih cenderung berhubungan dengan supplier dan konsumen.

1.5.4 Perencanaan Produk

Dalam kegiatan produksi, dikenal adanya hasil produksi yang berupa produk

(barang atau jasa). Produk merupakan hasil produksi yang berwujud benda dan

memiliki sifat atau karakteristik fisik serta memiliki tenggang waktu antara benda

diproduksi sampai dengan benda dikonsumsi. Sedangkan jasa merupakan hasil

kegiatan produksi yang tidak berwujud.

PT. TASM termasuk dalam perusahaan penghasil produk yang berwujud

barang. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam produk metal stamping dan

produk powder coating atau painting dengan bahan baku utama berupa speaker grille,

aluminium, tin plate, SPCC, SECC, dan therne sheet. Produk yang diproduksi

beragam bentuk, ukuran dan variasi berdasarkan pesanan.

Suatu perusahaan sebelum memproduksi produk maka terlebih dahulu

melakukan kegiatan perencanaan produk. Kegiatan perencanaan produk ini meliputi

perencanaan produk apa yang akan dibuat, berapa jumlahnya, bagaimana cara

memproduksinya dan siapa yang bertanggung jawab sebagai kepala bagian yang

mengurusi pembuatan produk tersebut.

Page 19: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

19

Di PT. TASM, hal tersebut dilakukan oleh menajer produksi yang dibantu

oleh kepala-kepala departemennya. Untuk produk tertentu, PT. TASM akan

memperoleh gambar produk yang akan dipesan oleh konsumen. Kemudian bagian

engineering akan memindahkan gambar tersebut ke dalam komputer dengan bantuan

software Autocad dan mastercam kemudian dengan menggunakan bantuan mesin

CNC atau mesin perkakas, bagian tooling membuat cetakan produk pesanan.

1.5.5 Perancangan Proses

Perancangan proses dilakukan dengan menentukan urut-urutan proses operasi

produk. Kemudian dilanjutkan dengan proses pembuatan template untuk proses

pengerjaan tiap komponen, sehingga akan memudahkan pekerja dalam melakukan

proses produksi.

Perancangan proses di PT. TASM dilakukan oleh departemen engineering.

Setelah mengidentifikasi proses apa yang dilalui oleh produk pesanan, departemen

tooling dan engineering membuat cetakan serta melakukan trial di mesin stamping.

Jika hasil trial baik, maka dapat diketahui urutan proses serta dies yang digunakan

untuk membuat produk pesanan tersebut.

1.5.6 Perencanaan Kapasitas Produksi

PT. TASM memproduksi sesuai dengan pesanan atau order. Namun kuantitas

produk biasanya melebihi pesanan. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi reject ratio

produk. Dalam perencanaan kapasitas produksi juga dipengaruhi dengan batas waktu

Page 20: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

20

yang diberikan konsumen bagi perusahaan untuk menyelesaikan pesanannya. Oleh

karena itu, jika pesanan tidak dapat diselesaikan dengan kapasitas produksi normal

maka perusahaan akan menyelesaikan pesanan tersebut dengan mengadakan lembur.

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan oleh manajer produksi yang dibantu oleh

supervisor produksi.

1.5.7 Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku

Untuk masalah perencanaan kebutuhan bahan baku, biasanya diurus oleh

manajer PPIC (Production Planning and Inventory Control). Untuk masalah ini

biasanya tidak dilakukan peramalan tertentu untuk menentukan kapan bahan baku

tersebut akan habis atau segera habis. Akan tetapi bagian PPIC melihat secara

langsung dan rutin ke gudang bahan baku. Apabila jumlah bahan baku mulai

berkurang kemudian bagian PPIC melaporkan hal tersebut kepada manajer PPIC

untuk memutuskan membeli atau tidak. Setelah manajer PPIC memutuskan untuk

menyediakan bahan baku baru, bagian PPIC segera memesan bahan baku dari

supplier melalui bagian purchasing.

1.5.8 Penjadwalan Mesin dan Tenaga Kerja

Kepala bagian produksi menentukan jumlah tenaga kerja pada masing-masing

bagian. Biasanya satu mesin dioperasikan oleh seorang operator. Namun untuk

produk tertentu dengan ukuran yang lebih besar, maka biasanya terdapat dua operator

atau lebih. Tenaga kerja bekerja menurut jadwal kerja masing-masing sesuai dengan

Page 21: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

21

mesin yang ditanganinya. Apabila target produksi belum tercapai padahal batas waktu

penyerahan sudah hampir tiba, maka dapat dilakukan beberapa cara untuk

mengatasinya, yaitu :

1. Menambah jam kerja (long shift), yaitu memberikan jam lembur pada tenaga

kerja, sebagai konsekuensinya tenaga kerja mendapatkan upah lembur.

2. Subkontrak, yaitu melakukan kontrak kerja dengan perusahaan lain untuk

membantu memproduksi kekurangan produk.

Apabila ada kerusakan mesin yang membutuhkan waktu yang lama untuk

memperbaiki kerusakan tersebut maka pihak produksi akan mengkonfirmasikan

persoalan tersebut, kepada konsumen dan meminta tambahan waktu proses

pengerjaan.

1.5.9 Kegiatan Operasi dan Tenaga Kerja

Penanganan masalah ketenagakerjaan di PT. TASM tidak banyak mengalami

kesulitan, karena banyak tenaga kerja yang berasal dari daerah sekitar lingkungan

kerja perusahaan tersebut, meskipun ada juga yang berasal dari luar lingkungan kerja.

Sampai dengan sekarang, PT. TASM mempunyai jumlah karyawan tetap 144

orang yang terbagi dalam 2 shift kerja. Jika order meningkat, perusahaan akan

merekrut tenaga kerja baru dengan sistem kontrak, yang sebagian besar berasal dari

masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan kerja.

Page 22: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

22

PT. TASM memberlakukan 5 hari kerja, 2 shift, dengan jumlah jam kerja 40

jam/minggu/orang dan juga terdapat jam lembur jika memang diperlukan untuk

menambah kapasitas produksi oleh perusahaan.

Jam kerja Senin-Kamis :

Operator mesin shift 1 : 07.00 – 16.00

Operator mesin shift 2 : 16.00 – 01.00

Staf Kantor : 08.00 – 17.00

Istirahat Senin-Kamis : 12.00 - 13.00

Jam kerja Jumat :

Operator mesin shift 1 : 07.30 – 17.00

Operator mesin shift 2 : 07.30 – 17.00

Staf Kantor : 07.30 – 17.00

Istirahat Jumat : 11.30 – 13.00

1.5.10 Manajemen Perawatan Mesin

Perawatan mesin di PT. TASM terdiri dari 2 jenis perawatan yaitu perawatan

preventif (preventive maintenance) dan perawatan korektif (corrective maintenance).

Perawatan secara preventif dilakukan pada mesin oven dan stamping dengan jangka

waktu yang berbeda. Perawatan untuk mesin oven dilakukan 1 minggu sekali, dimana

operator masuk ke dalam oven untuk membersihkan bekas-bekas asap dan kotoran.

Sedangkan untuk mesin stamping dilakukan proses maintenance harian dimana

Page 23: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

23

dilakukan penambahan oli. Hal ini dimaksudkan agar tidak mudah terjadi kerusakan

mesin. Sedangkan perawatan korektif dilakukan saat terjadi kerusakan mesin.

1.5.11 Produk

PT. TASM menghasilkan berbagai jenis produk yang dihasilkan melalui

proses metal stamping dan powder coating. Contoh beberapa produk yang dihasilkan

oleh PT. TASM diantaranya: metal handle, rear panel, heat sink, case, stand hook,

dan lain sebagainya. Sampai dengan saat ini, PT. TASM telah mempunyai produk

hampir 300 macam.

1.5.12 Limbah

Limbah yang terdapat di PT. TASM antara lain :

- Limbah padat, berupa scrap bahan-bahan baku serta sampah padat yang

berasal dari aktivitas domestik

- Limbah cair, berupa limbah cair dari proses degreasing dan limbah cair yang

berasal dari aktivitas domestik

- Limbah gas, berupa gas-gas buang yang berasal dari mesin-mesin produksi dan

lalu lintas kendaraan

- Debu, yang berasal dari proses powder coating

- Kebisingan, berupa suara bising yang dihasilkan oleh mesin-mesin produksi

dan suara lalu lintas kendaraan di depan pabrik.

Page 24: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

24

Penanganan yang dilakukan oleh PT. TASM terhadap limbah tersebut :

- Pengelolaan Limbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan berupa scrap bahan baku yang berasal

dari proses punching, powder coating, dan inspection. Scrap ini kemudian

dikumpulkan di bagian belakang pabrik dan dijual kepada Pihak Ketiga (CV.

Yasin Jaya), yang selanjutnya dijual kepada industri pengolah besi baja seperti

pabrik di Suka Danau, Cikarang Barat.

Selain limbah scrap tersebut, limbah padat juga berupa sampah

domestik yang berasal dari aktivitas kantor, mess karyawan, serta sisa-sisa

potongan rumput. Sampah domestik ini dikumpulkan pada container-

container kecil di masing-masing tempat aktivitas dilakukan lalu dibuang di

tempat pembuangan sampah, dan selanjutnya diambil setiap hari oleh CV.

Yasin Jaya untuk dibuang di TPA Burangkeng, Setu.

- Pengelolaan Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan dari pemakaian domestik, saluran air

hujan dan air limbah dari proses degreasing. Limbah cair yang berasal dari

kegiatan domestik dialirkan ke saluran khusus limbah domestik untuk

selanjutnya akan disalurkan ke WWTP PT. Jababeka Infrastruktur (JI) dan

masih memenuhi ketentuan Baku Mutu Kawasan (BKW).

Page 25: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

25

Untuk air hujan yang berasal dari lokasi pabrik dialirkan melalui

saluran-saluran air hujan yang telah disediakan menuju saluran drainase

kawasan yang ada di depan pabrik.

Sedangkan limbah cair dari proses degreasing ditampung dulu dalam

bak penampung sebelum dialirkan ke saluran air limbah JI yang akan menuju

WWTP JI. Bak penampung ini berguna untuk memenuhi Baku Mutu

Kawasan misalkan limbah cair di bak penampung diberi treathment

penambahan asam ataupun unsur-unsur lain sehingga terjadi proses defoaming

dan pH balance tercapai.

- Pengelolaan Kualitas Udara

Pengelolaan ini terutama dilakukan di dalam ruangan produksi, yaitu

dengan meningkatkan disiplin pemakaian peralatan pelindung atau pengaman

(masker), terutama pada lokasi yang berpotensi mengeluarkan gas polutan.

Kualitas udara PT TASM baik dalam ruangan, depan pabrik, dan belakang

pabrik masih baik karena tidak melebihi Baku Mutu Lingkungan (BML) yang

ditetapkan.

- Pengelolaan Debu

Debu dihasilkan dari proses powder coating dan treathment-nya

dengan penghisap debu plus pipa besar di mana outletnya ditaruh di atas atap

pabrik, sehingga debu dalam ruang bisa terkendali.

Page 26: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

26

- Pengelolaan Kebisingan

Kebisingan dalam pabrik dikendalikan dengan pemakaian ear plug

ataupun service mesin-mesin produksi secara berkala sehingga kebisingan

dalam pabrik masih di bawah BML.

Kebisingan di depan pabrik melebihi BML karena jalan raya depan

pabrik sekarang ini dipakai sebagai lalu lintas utama kendaraan-kendaraan

besar sejenis truk dan bus sehingga walaupun TASM sudah menanam

pepohonan yang cukup banyak hasilnya masih sedikit di atas BML.

Kebisingan di belakang pabrik juga belum memenuhi BML

disebabkan generator pabrik tetangga (pabrik accu) berada di bagian belakang

sehingga perlu kerja sama dengan pabrik tersebut dalam penanggulangannya.

1.5.13 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Setiap perusahaan harus memperhatikan keselamatan dan kesehatan karyawan

karena karyawan merupakan aset yang paling utama.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan oleh PT. TASM untuk menjaga

keselamatan dan kesehatan pekerja adalah:

- Bahan baku dan bahan penolong diletakkan di gudang tertutup, terutama

untuk bahan-bahan yang berbahaya.

Page 27: BAB 1 PENDAHULUAN - BINA NUSANTARAlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2008-2-00488-TI Bab 1.pdf · Teknik Industri di Universitas Bina Nusantara, yaitu sebagai bahan untuk

27

- Terdapatnya instruksi kerja dan tanda-tanda bahaya pada tiap mesin untuk

menghindari terjadinya kecelakaan kerja pada mesin tersebut.

- Adanya jaminan sosial tenaga kerja.

- Adanya peraturan untuk para operator yang mengharuskan operator

menggunakan sepatu tertutup.

- Penggunaan sarung tangan bagi setiap pekerja

- Penggunaan masker pada operator terutama yang bekerja di departemen spray

yang menghasilkan banyak debu dan gas. Debu, gas, dan zat-zat kimia yang

terkandung di dalamnya sangat berbahaya bagi kesehatan terutama bagi

pernapasan.

- Penggunaan kacamata pada operator mesin bubut, milling dan gerinda.

- Penggunaan kapas dan penutup telinga untuk menutup telinga bagi operator

yang bekerja di tempat bising.

- Adanya pemberian cuti. Untuk cuti hamil diberikan waktu 3 bulan dan cuti

haid diberikan 1 hari, cuti acara keluarga seperti khitanan, perkawinan akan

diberikan waktu 2 hari. Cuti tahunan diberikan dengan total cuti selama 12

hari dan diambil tahun berikutnya.