bab 1 pendahuluan

8
BANTUAN TEKNIS PENYEHATAN PDAM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA LAPORAN ANTARA B A B 1 B A B 1 P e n d a h u l u a N 1.1 LATAR BELAKANG a. Dasar hukum Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahap pelaksanaan konstruksi SPAM meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan, pelaksanaan konstruksi dan pengawasan, uji coba, masa pemeliharaan, dan serah terima pekerjaan. Kegiatan persiapan pelaksanaan dimulai sejak diterbitkannya surat perintah mulai kerja oleh Pengguna Jasa. b. Gambaran Umum Cakupan pelayanan air minum perpipaan di perkotaan saat ini masih rendah, dimana di perkotaan baru mencapai 33% dan di perdesaan 7% atau rata-rata secara nasional adalah 18%. Hal ini disebabkan diantaranya kinerja PDAM sebagai penyelenggara SPAM dinilai masih belum optimal. Berdasarkan data BPPSPAM tahun 2004 dari 318 PDAM di seluruh Indonesia adalah sebanyak 17% masuk dalam kategori sehat, 44 % kurang sehat dan 39% CV. ERA TEKNIK CONSULTANT I - 1

Upload: annas-frendytre

Post on 13-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh

TRANSCRIPT

B A B 1

BANTUAN TEKNIS PENYEHATAN PDAM

KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

LAPORAN ANTARA

B A B 1

P e n d a h u l u a N1.1 LATAR BELAKANG a.Dasar hukum

Sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tahap pelaksanaan konstruksi SPAM meliputi kegiatan persiapan pelaksanaan, pelaksanaan konstruksi dan pengawasan, uji coba, masa pemeliharaan, dan serah terima pekerjaan. Kegiatan persiapan pelaksanaan dimulai sejak diterbitkannya surat perintah mulai kerja oleh Pengguna Jasa.

b.Gambaran Umum

Cakupan pelayanan air minum perpipaan di perkotaan saat ini masih rendah, dimana di perkotaan baru mencapai 33% dan di perdesaan 7% atau rata-rata secara nasional adalah 18%. Hal ini disebabkan diantaranya kinerja PDAM sebagai penyelenggara SPAM dinilai masih belum optimal. Berdasarkan data BPPSPAM tahun 2004 dari 318 PDAM di seluruh Indonesia adalah sebanyak 17% masuk dalam kategori sehat, 44 % kurang sehat dan 39% sakit. Beberapa aspek yang mempengaruhi kinerja PDAM di Indonesia antara lain: (i) aspek keuangan (operating ratio, ratio hutang jangka panjang, ratio pendapatan terhadap hutang jangka panjang dan kas terhadap pendapatan), (ii) aspek manajemen (konsumsi air m3/pelanggan/bln, struktur pelanggan dan ratio pegawai per 1.000 pelanggan) dan (iii) aspek teknis (kebocoran air, efisiensi produksi, jam operasi produksi dan idle capacity).

c.Alasan Kegiatan DilaksanakanMemperhatikan kondisi tersebut dan dalam rangka mendukung pengembangan SPAM sesuai dengan Jakstra Nasional Pengembangan SPAM, maka pemerintah perlu melakukan upaya strategis untuk meningkatkan kinerja PDAM. Upaya strategis tersebut diantaranya adalah meningkatkan kondisi PDAM Sakit dan PDAM Kurang Sehat menjadi PDAM Sehat.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Pengembangan Air Minum, DJCK di TA. 2010 akan menyelenggarakan kegiatan bantuan teknik dan bantuan program sebagai stimulan untuk upaya penyehatan PDAM.

Kerangka acuan kerja (KAK) ini menguraikan tugas Konsultan untuk melakukan kajian ulang perencanaan teknis yang disusun oleh Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan konstruksi pengembangan SPAM hingga tahap uji coba.

1.2KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

a.Uraian Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan jasa konsultasi ini adalah untuk memberikan bantuan teknis berupa advisory bagi PDAM dalam menyusun rencana penyehatan PDAM jangka pendek (1 tahunan), jangka menengah (5 tahunan) dan jangka panjang (hingga tahun 2015).

b.Batasan Kegiatan

Kegiatan Konsultan ini adalah memberikan bantuan teknis berupa advisory bagi PDAM dalam menyusun rencana penyehatan PDAM jangka pendek (1 tahunan), jangka menengah (5 tahunan) dan jangka panjang (hingga tahun 2015) yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengembangan / Kinerja Pengelolaan Air Minum Kalimantan Timur.

1.3MAKSUD DAN TUJUAN

a.Maksud

Maksud dari pekerjaan ini adalah memberikan bantuan teknis berupa advisory bagi PDAM dalam menyusun rencana penyehatan PDAM jangka pendek (1 tahunan), jangka menengah (5 tahunan) dan jangka panjang (hingga tahun 2015) yang akan dilaksanakan pada tahun 2010 oleh Satker PKPAM Kaltim.

b.Tujuan

Secara umum tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan adalah meningkatkan kinerja PDAM yang sakit sehingga dapat secara mandiri dan berkesinambungan meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan air minum. Adapun tujuan yang lebih spesifik dari pekerjaan ini adalah :

1. Menyiapkan setting permasalahan PDAM secara detail dari aspek teknis, keuangan dan manajemen yang secara langsung/tidak langsung menyebabkan kondisi sakit.

2. Menyediakan alternatif-alternatif penyelesaian masalah dan menyusun pipe line kegiatan.3. Menyusun rencana tindak penyehatan PDAM yang sesuai dengan pipeline kegiatan.4. Menyiapkan rekomendasi program fisik yang berfungsi sebagai starter/stimulan kegiatan penyehatan PDAM untuk dilaksanakan pada TA 2010 (crash program) dan Program lanjutan.

5. Memfasilitasi kesepakatan PDAM dan pemerintah Daerah dengan DJCK dalam hal komitmen dan alokasi biaya untuk investasi komplementer bagi program penyehatan PDAM.1.4HASIL KELUARAN YANG DIHARAPKAN

Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1. Permasalahan PDAM terkait dengan kinerja teknis, keuangan dan manajemen;2. Rencana Tindak penyehatan PDAM ( Business Plan, RPKP dll);3. Rekomendasi Bantuan Program Jangka Pendek, Jangka Menengah, Jangka Panjang (program stimulan penyehatan PDAM berupa kegiatan fisik);4. Konsep MoU antara Direktur Jenderal Cipta Karya dan Bupati/Walikota untuk program penyehatan PDAM untuk jangka pendek.

1.5 CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Metode PelaksanaanKegiatan ini merupakan pekerjaan cukup kompleks yang meliputi aspek teknis, keuangan dan manajemen. Oleh karenanya, untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibutuhkan konsultan yang betul-betul memiliki pengalaman dalam bidang teknis, keuangan dan manajemen PDAM dan pengembangan air minum pada umumnya.

b.Tahapan KegiatanTahapan kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan sosialisasi (project launching) kepada Pemda, PDAM dan stakeholder terkait dengan program penyehatan PDAM (pengembangan SPAM). Sosialisasi dilakukan untuk membuat kesepahaman mengenai lingkup kegiatan, skenario dan strategi pelaksananaan kegiatan, jadwal kunjungan lapangan, serta data-data yang diperlukan dari stakeholder untuk melaksanakan seluruh lingkup kegiatan bantuan teknis.

2. Mengevaluasi kondisi pelayanan air minum dan kinerja PDAM dengan menggunakan indikator/parameter teknis dan non teknis yang baku. Evaluasi teknis dimulai dari unit air baku, unit produksi, unit transmisi dan distribusi sampai dengan unit pelayanan. Sedangkan kondisi non teknis PDAM antara lain aspek keuangan termasuk tarif air, dan aspek manajemen yang termasuk didalamnya kelembagaan dan Sumber Daya Manusia.

3. Mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan PDAM secara detail untuk seluruh aspek (teknis, keuangan dan manajemen) 4. Menyusun opsi-opsi penyehatan PDAM untuk aspek-aspek pengusahaan yang bermasalah. 5. Menyusun skenario dan rencana tindak pemulihan untuk masing-masing aspek, yang diantaranya dituangkan dalam bentuk FRAP ( Financial Recovery Action Plan ) serta Business Plan. Bagi PDAM yang telah memiliki FRAP dan Business Plan, konsultan melakukan updating kedua dokumen tersebut sesuai dengan rencana tindak pemulihan PDAM. 6. Menyiapkan rekomendasi bantuan fisik kepada PDAM sebagai stimulan/starter bagi program penyehatan PDAM yang akan dilaksanakan TA 2010 (crash program) dan bantuan fisik lanjutan. Bantuan fisik tersebut merupakan opsi terpilih yang dapat memberikan dampak positif yang paling signifikan terhadap program penyehatan PDAM namun sesuai dengan alokasi biaya yang tersedia pada tahun anggaran 2010.

7. Melakukan diskusi dengan stakeholder (focus group discussion) untuk membahas dan menyepakati opsi-opsi penyelesaian masalah, rencana tindak, termasuk sharing Pemerintah Daerah dan PDAM. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam Naskah Kesepahaman antara Bupati/Walikota dengan Direktur Jenderal Cipta karya Dep. PU.

1.6 WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAANWaktu pelaksanaan pekerjaan ini diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu selama 4 (Empat) bulan kalender.

1.7 SISTEMATIKA PELAPORANSesuai dengan tujuan kegiatan, ruang lingkup pembahasan Laporan Antara Pekerjaan Bantuan Teknis Penyehatan PDAM ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

1. Pendahuluan

Berisi tentang uraian singkat latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran, hasil keluaran yang diharapkan, cara pelaksanaan kegiatan dan waktu pelaksanaan pekerjaan. 2. Gambaran Umum Wilayah StudiBerisikan gambaran umum wilayah studi antara lain : kondisi umum fisik wilayah, batas administrasi dan letak geografis. Kondisi sosial dan ekonomi selain itu diuraikan juga mengenai kondisi eksisting sarana dan prasarana kota yang ada.3. Kondisi EksistingBerisikan gambaran umum PDAM Kabupaten Penajam yang meliputi wilayah pelayanan, cakupan pelayanan dan kapasitas sistem eksisting. Selain itu juga disampaikan mengenai hasil identifikasi lapangan untuk masing-masing sistem yang ada di PDAM Kabupaten Penajam. Selain aspek teknis disajikan pula kondisi dari aspek keuangan dan manajemennya. 4. Penilaian Kinerja PDAMBerisikan Uraian mengenai evaluasi dan penilaian kinerja PDAM selama 3 tahun terakhir yang meliputi aspek teknis, aspek keuangan dan aspek manajemen, yang menghasilkan kesimpulan kondisi PDAM sesuai dengan kriteria dan kategori penilaian dari BPPSPAM. 5. Identifikasi PermasalahanBerisikan analisis dan uraian hasil identifikasi permasalahan kondisi PDAM, untuk aspek teknis, keuangan dan manajemen. Juga disampaikan mengenai alternatif pemecahan masalahnya dan rencana tindak lanjutnya.

CV. ERA TEKNIK CONSULTANT

I - 6