bab 1 pendahuluan

4
 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menstruasi atau haid merupakan topik yang banyak menarik minat sebagian  besar kalangan wanita karena setiap bulannya wanita selalu meng alami menstruasi dan ser ing men gal ami nye ri. Nye ri ini timb ul ber samaan den gan men stru asi, sebelum menstruasi atau bisa juga segera setelah menstruasi.  Nyeri haid atau yang biasa disebut dengan dismenore merupakan kram & nyeri menusuk yang terasa di perut bagian bawah & paha, punggung bawah, mual muntah diare, kram yang nyeri selama menstruasi, lemah, dan berkeringat. Pen yeb ab nye ri haid bis a ber maca m-macam, bis a kare na sua tu pro ses  pen yak it (mis aln ya rad ang pan gg ul), end ome trio sis, tumor atau kel aina n leta k uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang  be rle bih an. Ak an te tap i pe nyeb ab te rse rin g nyer i ha id did ug a ka rena tid ak seimbangnya hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi. Ada dua jenis nyeri haid, yaitu primer dan sekunder. Pembagian ini atas dasar sudah diketahui sebabnya dan yang belum diketahui sebabnya. Pada yang  primer biasanya terjadi pada umur kurang 20 tahun dan biasanya bisa hilang bila yang bersangkutan hamil. Sebaliknya yang sekunder terjadi pada umur lebih dari 20 tahun dan biasanya dijumpai adanya penyakit penyerta, seperti endometriosis. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Cakir M et al. Terdapat 75% gangguan menstruasi yang paling sering muncul, yaitu oligomenore (jangka waktu haid terlalu lama) 50%, pol ime nore (ter lalu ser ing hai d) 10,5%, hipe rmenorea (dar ah haid terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), amenore (tidak haid sama sekali) 15,8%, dan dismenorea (nyeri haid) merupakan prevalensi paling besar yaitu 89,5%. Di Indonesia dari keseluruhan angka kejadian kasus nyeri haid, 54,89% dia ntar anya mer upa kan dis menorea pri mer dan 9,36 % mer upa kan dis men ore a sekunder. Gejala nyeri haid terjadi pada perempuan usia produktif 3-5 tahun setelah haid pertama dan belum pernah hamil. Nyeri haid primer sampai sekarang tidak 1

Upload: kareen-karina

Post on 17-Jul-2015

208 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/14/2018 BAB 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a930661e650 1/4

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menstruasi atau haid merupakan topik yang banyak menarik minat sebagian

 besar kalangan wanita karena setiap bulannya wanita selalu mengalami menstruasi

dan sering mengalami nyeri. Nyeri ini timbul bersamaan dengan menstruasi,

sebelum menstruasi atau bisa juga segera setelah menstruasi.

 Nyeri haid atau yang biasa disebut dengan dismenore merupakan kram &

nyeri menusuk yang terasa di perut bagian bawah & paha, punggung bawah, mual

muntah diare, kram yang nyeri selama menstruasi, lemah, dan berkeringat.

Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa karena suatu proses

  penyakit (misalnya radang panggul), endometriosis, tumor atau kelainan letak 

uterus, selaput dara atau vagina tidak berlubang, dan stres atau kecemasan yang

  berlebihan. Akan tetapi penyebab tersering nyeri haid diduga karena tidak 

seimbangnya hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.

Ada dua jenis nyeri haid, yaitu primer dan sekunder. Pembagian ini atas

dasar sudah diketahui sebabnya dan yang belum diketahui sebabnya. Pada yang

 primer biasanya terjadi pada umur kurang 20 tahun dan biasanya bisa hilang bila

yang bersangkutan hamil. Sebaliknya yang sekunder terjadi pada umur lebih dari 20

tahun dan biasanya dijumpai adanya penyakit penyerta, seperti endometriosis.

Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Cakir M et al. Terdapat 75% gangguan

menstruasi yang paling sering muncul, yaitu oligomenore (jangka waktu haid terlalu

lama) 50%, polimenore (terlalu sering haid) 10,5%, hipermenorea (darah haid

terlalu banyak), hipomenorea (darah haid terlalu sedikit), amenore (tidak haid sama

sekali) 15,8%, dan dismenorea (nyeri haid) merupakan prevalensi paling besar yaitu

89,5%.

Di Indonesia dari keseluruhan angka kejadian kasus nyeri haid, 54,89%

diantaranya merupakan dismenorea primer dan 9,36 % merupakan dismenorea

sekunder. Gejala nyeri haid terjadi pada perempuan usia produktif 3-5 tahun setelah

haid pertama dan belum pernah hamil. Nyeri haid primer sampai sekarang tidak 

1

5/14/2018 BAB 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a930661e650 2/4

 

  jelas apa penyebabnya, tiba-tiba begitu seorang gadis mulai menstruasi selalu

disertai keluhan nyeri. Bukan nyeri sekedar mules tapi jenis nyeri yang melilit hebat

  jika keluhan yang sama tidak berhenti setiap kali haid datang itulah yang

diogolongkan sebagai dismenorea primer.

Menurut Baziad (2004), wanita Indoesia yang mengalami dismenore lebih

  banyak mengatasinya dengan mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri

yang beredar dipasaran. Sebagian masyarakat mempunyai anggapan yang salah

 bahwa nyeri ini dapat hilang dengan sendirinya apabila wanita yang bersangkutan

menikah, sehingga mereka membiarkan gangguan tersebut. Seorang wanita yang

 berpengetahuan kurang tentang upaya penanganan dismenore akan mudah terkena

dibandingkan dengan wanita yang sudah mendapatkan penerangan dengan baik 

tentang upaya penanganan terhadap dismenore, informasi yang diperoleh dapat

 bersumber dari orang tua, guru, dokter (tenaga kesehatan).

Mengingat dampak yang disebabkan dismenorea pada remaja putri, maka

 perlu dilakukan upaya penanganan secara serius. Setiap wanita yang mengalami

dismenorea mempunyai cara tersendiri untuk mengatasi dismenorea yang seringkali

mengganggu aktivitas mereka. Topik pengetahuan, sikap, dan upaya personal

mahasiswi fakultas kedokteran dalam mengatasi dismenorea ini penting untuk 

diteliti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mereka yang mengalami

dismenorea untuk mengatasi secara efektif sehingga aktivitas mereka dapat berjalan

dengan baik.⁵ 

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana karakteristik pengetahuan, sikap, dan upaya personal Mahasiswi

angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dalam mengatasi

Dismenorea?

2

5/14/2018 BAB 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a930661e650 3/4

 

1.3. Tujuan Penelitian

.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pengetahuan,

sikap, dan upaya personal Mahasiswi angkatan 2010 Fakultas Kedokteran

Universitas Sriwijaya dalam mengatasi Dismenorea.

.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui prevalensi Dismenorea pada Mahasiswi angkatan

2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Mahasiswi angkatan 2010

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya tentang Defenisi, Penyebab, dan

Gejala Klinik Dismenorea

3. Untuk mengetahui pengetahuan Mahasiswi angkatan 2010 Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya mengenai Cara Mengatasi Dismenorea

4. Untuk mengetahui Upaya Personal yang dilakukan Mahasiswi angkatan

2010 Fakultas Kedokteran universitas Sriwijaya dalam mengatasi

Dismenorea

5. Untuk mengetahui alasan Mahasiswi angkatan 2010 Fakultas

Kedokteran Universitas Sriwijaya melakukan upaya yang mereka lakukan

dalam mengatasi Dismenorea

1.4. Manfaat Penelitian

Praktisi

1. Bagi Responden

Hasil penelitian ini dapat mendeskripsikan bagaimana pengetahuan

responden tentang Dismenorea, bagaimana cara menyikapi Dismenorea, serta

upaya yang dilakukan untuk mengatasi Dismenorea.

2. Bagi Pendidik 

Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi pihak pendidik untuk 

memberikan pendidikan dan penyuluhan tentang Dismenorea dan cara

mengatasinya.

3

5/14/2018 BAB 1 Pendahuluan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-1-pendahuluan-55a930661e650 4/4

 

Ilmiah

1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan bisa memberi informasi dalam mengembangkan

 pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai pengetahuan, cara menyikapi, dan

upaya yang dilakukan dalam mengatasi Dismenorea.

4