bab 1 pendahuluaneprints.umm.ac.id/39534/2/bab i.pdf · 2018-11-07 · 3 et al., 2016). penyakit...

5
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana banjir merupakan bencana yang setiap tahun terjadi di Indonesia dan berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungannya. Bencana banjir didefiniskan sebagai aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan tidak dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga melimpah serta menimbulkan genangan/aliran melebihi jumlah normal dan mengakibatkan kerugian pada manusia (Rahayu, et al., 2014). Hampir semua wilayah Indonesia berpotensi terjadi bencana banjir. Kepadatan penduduk menjadi pemicu sering terjadinya bencana banjir tersebut. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa yang sering dilanda bencana banjir (Rosa, et al., 2013). Bencana banjir di Jawa Timur sebagian besar disebabkan oleh Kali Lamong, DAS Kali Lamong merupakan satu kesatuan sistem pengelolaan sumber daya air dalam wilayah Sungai Bengawan Solo. DAS Kali Lamong mempunyai tingkat risiko banjir lebih tinggi dari Kali Pucang yang merupakan anak sungai dari Sungai Brantas. Berdasarkan data kejadian bencana banjir Kali Lamong milik Dinas PU Pengairan Jawa Timur, bencana banjir sering terjadi di Kabupaten Gresik terutama di Kecamatan Cerme, Balongpanggang, Benjeng, dan Menganti. (Fristyananda & Idajati, 2017). Dan dari Jurnal Teknik POMITS Vol. 3, No. 2 tahun 2014 dijelaskan bahwa kejadian bencana banjir tertinggi di Jawa Timur terjadi di kecamatan Cerme kabupaten Gresik (Dewandaru & Lasminto, 2014). Penyakit-penyakit yang muncul akibat bencana banjir umumnya berkaitan dengan faktor-faktor predisposisi yang muncul saat terjadi banjir. Penyakit yang

Upload: others

Post on 29-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/39534/2/BAB I.pdf · 2018-11-07 · 3 et al., 2016). Penyakit ini sering terjadi pada dewasa dan jarang pada anak-anak. Tinea pedis disebabkan tersering

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana banjir merupakan bencana yang setiap tahun terjadi di Indonesia

dan berdampak pada kehidupan manusia dan lingkungannya. Bencana banjir

didefiniskan sebagai aliran air di permukaan tanah yang relatif tinggi dan tidak

dapat ditampung oleh saluran drainase atau sungai, sehingga melimpah serta

menimbulkan genangan/aliran melebihi jumlah normal dan mengakibatkan

kerugian pada manusia (Rahayu, et al., 2014). Hampir semua wilayah Indonesia

berpotensi terjadi bencana banjir. Kepadatan penduduk menjadi pemicu sering

terjadinya bencana banjir tersebut. Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di

Pulau Jawa yang sering dilanda bencana banjir (Rosa, et al., 2013).

Bencana banjir di Jawa Timur sebagian besar disebabkan oleh Kali Lamong,

DAS Kali Lamong merupakan satu kesatuan sistem pengelolaan sumber daya air

dalam wilayah Sungai Bengawan Solo. DAS Kali Lamong mempunyai tingkat

risiko banjir lebih tinggi dari Kali Pucang yang merupakan anak sungai dari Sungai

Brantas. Berdasarkan data kejadian bencana banjir Kali Lamong milik Dinas PU

Pengairan Jawa Timur, bencana banjir sering terjadi di Kabupaten Gresik terutama

di Kecamatan Cerme, Balongpanggang, Benjeng, dan Menganti. (Fristyananda &

Idajati, 2017). Dan dari Jurnal Teknik POMITS Vol. 3, No. 2 tahun 2014 dijelaskan

bahwa kejadian bencana banjir tertinggi di Jawa Timur terjadi di kecamatan Cerme

kabupaten Gresik (Dewandaru & Lasminto, 2014).

Penyakit-penyakit yang muncul akibat bencana banjir umumnya berkaitan

dengan faktor-faktor predisposisi yang muncul saat terjadi banjir. Penyakit yang

Page 2: BAB 1 PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/39534/2/BAB I.pdf · 2018-11-07 · 3 et al., 2016). Penyakit ini sering terjadi pada dewasa dan jarang pada anak-anak. Tinea pedis disebabkan tersering

2

disebabkan bencana banjir sebagian besar menular (Suryani, 2013). Kondisi ini

diperburuk dengan kebersihan diri dan kondisi kebersihan lingkungan rumah yang

menurun akibat terjadinya banjir. Kondisi ini memudahkan penularan penyakit

terutama penyakit seperti dermatofitosis, leptospirosis, ISPA, diare, malaria, dan

demam berdarah (Rahayu et al., 2014).

Salah satu penyakit akibat bencana banjir yaitu dermatofitosis yang

merupakan masalah kesehatan masyarakat luas yang berdampak pada jutaan orang

di seluruh dunia. Definisi dari dermatofitosis merupakan penyakit pada jaringan

yang mengandung zat tanduk, seperti stratum korneum pada epidermis, rambut dan

kuku, yang disebabkan oleh jamur dermatofita (William et al., 2016).

Dalam evaluasi epidemologi oleh Timely Data Resource tahun 2013 yang

mencakup 16 negara di Eropa menunjukkan bahwa 35% - 40% mengidap tinea

pedis yang disebabkan oleh dermatofit. Prevelansi tinea pedis di Eropa dan Asia

dilaporkan 22% menurut Europe Study, 24% menurut Europe Survey, dan 37%

menurut East Asia Survey. Dilihat dari data tersebut, prevalensi tinea pedis tertinggi

berada di Asia (37% dari total kasus dan 61% dari populasi). Pada data rekapan

jumlah dan jenis angka kejadian penyakit di Puskesmas Dadapkuning Kecamatan

Cerme Gresik tahun 2015 - 2017 menunjukkan bahwa kasus dermatofitosis

mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data Puskesmas

Dadapkuning jumlah kasus dermatofitosis pada tahun 2015 sebanyak 105 kasus,

pada tahun 2016 sebanyak 218 kasus, dan pada tahun 2017 sebanyak 270 kasus

dermatofitosis yang sebagian besar disebabkan oleh tinea pedis.

Tinea pedis (athlete’s foot) adalah salah satu infeksi jamur superfisial pada

kulit kaki yang sering terjadi pada kasus dermatofitosis umumnya saat ini (William

Page 3: BAB 1 PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/39534/2/BAB I.pdf · 2018-11-07 · 3 et al., 2016). Penyakit ini sering terjadi pada dewasa dan jarang pada anak-anak. Tinea pedis disebabkan tersering

3

et al., 2016). Penyakit ini sering terjadi pada dewasa dan jarang pada anak-anak.

Tinea pedis disebabkan tersering oleh Trichophyton rubrum atau Trichophyton

mentagrophytes (Andrew, 2013).

Faktor penyebab tinea pedis yang dikarenakan bencana banjir dipandang

dari sisi kesehatan masyarakat disebabkan oleh penularan secara langsung dari

individu ke individu lain, dari tanah ke manusia, dari hewan ke manusia, dan secara

tidak langsung dari benda sehari – hari yang digunakan (Andrew, 2013).

Kelembaban, suhu tinggi, tingkat kebersihan diri & lingkungan yang rendah, dan

pemakaian sepatu tertutup dalam jangka waktu lama dikenal sebagai pemegang

terpenting faktor resiko untuk terjadinya tinea pedis akibat bencana banjir (Behzadi

et al., 2014).

Berdasarkan uraian di atas serta saran dan rekomendasi dari kepala

puskesmas Dadapkuning kecamatan Cerme kabupaten Gresik maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang hubungan bencana banjir terhadap kejadian

tinea pedis di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning Kecamatan Cerme Kabupaten

Gresik tahun 2018.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/39534/2/BAB I.pdf · 2018-11-07 · 3 et al., 2016). Penyakit ini sering terjadi pada dewasa dan jarang pada anak-anak. Tinea pedis disebabkan tersering

4

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah hubungan bencana banjir terhadap kejadian tinea pedis di

wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik tahun

2018?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara bencana banjir terhadap kejadian tinea

pedis di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning Kecamatan Cerme

Kabupaten Gresik.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui prevalensi kejadian tinea pedis di wilayah kerja Puskesmas

Dadapkuning Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.

2. Mengetahui hubungan kebersihan individu akibat bencana banjir

terhadap kejadian tinea pedis di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning

Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.

3. Mengetahui hubungan aktifitas individu akibat bencana banjir terhadap

kejadian tinea pedis di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning

Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.

4. Mengetahui hubungan lingkungan rumah akibat bencana banjir

terhadap kejadian tinea pedis di wilayah kerja Puskesmas Dadapkuning

Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/39534/2/BAB I.pdf · 2018-11-07 · 3 et al., 2016). Penyakit ini sering terjadi pada dewasa dan jarang pada anak-anak. Tinea pedis disebabkan tersering

5

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Untuk Akademis

1. Menambah wawasan tentang penelitian kesehatan terutama mengenai

tinea pedis.

2. Dapat dijadikan sebagai bahan atau sumber data untuk pengembangan

penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Manfaat Untuk Klinis

1. Memberi informasi bagi tenaga medis tentang hubungan bencana banjir

terhadap kejadian tinea pedis dalam upaya pencegahan dan perawatan

bagi penderita.

2. Menjadi bahan acuan dalam penyuluhan, sehingga diharapkan dapat

menurunkan kejadian tinea pedis.

1.4.3 Manfaat Untuk Masyarakat

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dalam

peningkatan pencegahan dan promosi kesehatan terhadap kejadian tinea

pedis.