bab i pendahuluaneprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf ·...

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelestarian kesenian budaya akan dihadapkan kepada keadaan yang semakin menantang sekaligus membawa peluang untuk dapat disikapi secara konsepsional. Pelestarian kesenian budaya mempunyai andil yang sangat besar dalam membangun watak dan bangsa yang berbudaya menuju perwujudan masyarakat madani. Ketentuan dalam pelestarian kesenian akan adanya wujud budaya, dimana artinya bahwa kesenian yang dilestarikan memang masih ada dan diketahui, walaupun pada perkembangannya semakin terkisis atau dilupakan serta dengan melalui kesenian budaya lokal maka kemajemukan dapat terukur dengan banyaknya jenis kesenian yang dimiliki oleh Indonesia. Mengenai pelestarian budaya lokal, Jacobus Ranjabar (2006:114) mengemukakan bahwa pelestarian norma lama bangsa (budaya lokal) adalah mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan berkembang. Maka pelestarian kesenian budaya ini sangat berharga jika nilai- nilai budaya itu masih dipergunakan dan dilestarikan, tidak menutup kemungkinan seni budaya lama itu masih dibutuhkan sesuai aturan dan pemakaiannya.

Upload: phungliem

Post on 06-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelestarian kesenian budaya akan dihadapkan kepada keadaan yang

semakin menantang sekaligus membawa peluang untuk dapat disikapi secara

konsepsional. Pelestarian kesenian budaya mempunyai andil yang sangat

besar dalam membangun watak dan bangsa yang berbudaya menuju

perwujudan masyarakat madani. Ketentuan dalam pelestarian kesenian akan

adanya wujud budaya, dimana artinya bahwa kesenian yang dilestarikan

memang masih ada dan diketahui, walaupun pada perkembangannya

semakin terkisis atau dilupakan serta dengan melalui kesenian budaya lokal

maka kemajemukan dapat terukur dengan banyaknya jenis kesenian yang

dimiliki oleh Indonesia.

Mengenai pelestarian budaya lokal, Jacobus Ranjabar (2006:114)

mengemukakan bahwa pelestarian norma lama bangsa (budaya lokal) adalah

mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan

mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan

berkembang. Maka pelestarian kesenian budaya ini sangat berharga jika nilai-

nilai budaya itu masih dipergunakan dan dilestarikan, tidak menutup

kemungkinan seni budaya lama itu masih dibutuhkan sesuai aturan dan

pemakaiannya.

Page 2: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

2

Kesenian yang maju dan dinamis menegaskan bahwa kesenian itu akan

terus berkembang dan senantiasa bergerak dinamis. Apabila dalam kenyataan

terdapat kesenian budaya yang terkesan kurang dinamis, hal tersebut terjadi

karena kesenian budaya sedang bergerak spiralik melalui suatu proses evolusi

mengitari para pelakunya. Selain kesenian budaya yang maju dan dinamis,

kesenian juga selalu tumbuh berkembang mengikuti kebutuhan serta tuntunan

perkembangan zaman.

Pandangan seni budaya sebagai objek dari kemajemukan itu sendiri

adalah selain kesenian sebagai icon, juga dikarenakan kesenian budaya

mengalami gesekan tersendiri sejak dahulu. Kabupaten Malang sebagai “kota

pelajar dan pariwisata” yang merupakan daerah akan kaya seni dan budaya.

Di sini ada dua ruang lingkup seni rupa dan seni suara yang berkembang

pesat. Seni rupa meliputi seni arsitektural bangunan, seni rias (terutama seni

pakaian kebaya yang telah menjadi kebudayaan nasional dengan seni batik

dan lurik), seni kerajinan (kulit atau topeng wayang). Selain itu, seni suara

yang ada di Malang meliputi seni vocal dan instrumental (karawitan dan

macapat) tergabung dengan seni tari.

Salah satunya yang terkenal adalah Topeng Malangan. Gaya kesenian

ini adalah wujud pertemuan tiga budaya (Jawa Tengahan, Jawa Timur –

Selatan, Blambangan). Hal tersebut terjadi karena Malang memiliki tiga sub-

kultur, yaitu sub-kultur budaya Jawa Tengahan (Solo,Yogya) yang hidup

dilereng gunung Kawi, Sub-kultur Jawa Timur-Selatan (Ponorogo,

Tulungagung, Blitar) yang hidup di lereng gunung Arjuno, dan sub-kultur

Page 3: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

3

Blambangan (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi) sisa

budaya Majapahit yang hidup di lereng gunung Bromo-Semeru. Perpaduan

beberapa budaya itu menyebabkan akar gerakan tari ini dapat mengandung

unsur kekayaan dinamis dan musik dari etnik Jawa, Madura dan Bali yaitu

(sitar Jawa) seruling Madura (yang mirip dengan terompet Ponorogo) dan

karawitan model Blambangan.

Tari Topeng diperkirakan muncul pada masa awal abad ke - 20 dan

berkembang luas semasa perang kemerdekaan. Sampai saat ini Tari Topeng

masih bertahan dan memiliki sesepuh yaitu almarhum Mbah Karimun yang

tidak hanya memiliki keterampilan memainkan tari ini namun juga

menciptakan model - model topeng dan menceritakan kembali hikayat yang

sudah berumur ratusan tahun. 1

Adapun bukti mengenai keberadaan tari topeng di masa kerajaan

Singosari adalah adanya relief di beberapa candi peninggalan kerajaan

Singosari yang dalam relief tersebut digambarkan suasana di dalam lokasi

kerajaan yang di dalamnya dimainkan tarian bertopeng. Dalam relief tersebut

para penari topeng memakai atribut endhong (sayap belakang), rapek (hiasan

setengah lingkaran di depan celana, lazim juga disebut pedangan), bara-bara

dan irah-irahan (mahkota) yang bentuknya sama dengan kostum tari topeng di

masa sekarang.

Malang sebagai bagian dari kota sejarah kerajaan Jawa (Singosari)

semasa penjajahan Belanda beberapa komunitas tersebut muncul kembali

1 http://www.infokepanjen.com/2011/03/profil-kerajinan-topeng-malang.html

Page 4: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

4

setelah sekian lama sejak kesejarahan mereka tidak tercatat oleh pewarta hasil

budaya. Tak kurang dari 11 komunitas (Ta miajeng, Nduwet, Precet,

Pucangsongo, Wangkal, Gubuklakah, Jambesari, Jedungmonggo, Jabung,

Glagahdowo dan Karangpandan) dahulu pernah meramaikan kesenian budaya

tradisional Malang.2 Namun seperti yang telah disebutkan di atas bahwa

perguliran sejarah dari kebudayaan Hindu-Jawa menjadi kebudayaan Islam

menjadi salah satu penyebab kemunduran eksistensi kesenian ini di tanah

Jawa, tak terkecuali di wilayah Malang. Sampai saat ini, di wilayah Malang

Raya komunitas tari topeng hanya bisa ditemui sedikitnya 4 komunitas yang

aktif berkesenian. Itupun yang terlihat masih eksis adalah kesenian di

kedungmonggo yang dikembangkan oleh sang maestro yaitu Almarhum mbah

Karimun.

Eksistensi topeng Kedungmonggo berlangsung turun temurun sejak

akhir abad 18, sekitar tahun 1897. Ketika itu, almarhum Mbah Serun (kakek

Mbah Mun) berguru kepada Gurawan asal Bangelan. Ilmu Mbah Serun itu

kemudian diturunkan kepada Karimun kemudian diwariskan kepada Taslan

anak pertamanya hingga kepada putra pertama Suroso dan putra ketiga

Handoyo.3

Kini setelah Mbah Karimun wafat, sesuai dengan cita - cita Mbah

Karimun, Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia

khususnya di Malang Raya melalui kerajinan dan tarian wayang topeng

2 http://topengmalangofmalang.blogspot.com/ diakses pada tanggal 14 september 2012 pada pukul

14.38 WIB. 3 http://travel.okezone.com/read/2011/08/02/407/487364/kerajinan-tangan-mbah-karimun-buah-

tangan-dari-malang

Page 5: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

5

Malang. Saat ini, usaha kerajinan topeng ini dikelola oleh Mas Handoyo

bersama 5 orang pegawainya yang juga sesama pengrajin topeng. Dikisahkan

oleh Mas Handoyo bahwa Mbah Karimun memperoleh ilmu membuat topeng

secara otodidak sewaktu dia berumur kurang lebih 14 tahun.

Dahulu, sebelum pemerintah peduli terhadap kesenian budaya lokal

perkumpulan topeng Malangan di desa-desa tidak mewujudkan kelompok-

kelompok yang terorganisasi dengan baik. Karena itu tingkat kehidupan serta

perkembangan seni mutunya tidak menunjukkan laju yang meningkat. Seni

yang luhur itu sudah tidak berfungsi lagi sebagaimana seni budaya. Karena itu

tidak mengherankan jika kesenian budaya topeng Malangan pada waktu itu

perkembangannya kurang mendapat perhatian, pembinaan maupun fasilitas

khusus. Akan tetapi, sekarang mengalami peningkatan mutu karena perhatian

dan pembinaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang

dimasukan program kerja tahunan kesenian budaya.

Baru sampai disini saja sudah dapat diketahui akan pentingnya unsur

pembinaan dalam bidang kesenian budaya topeng Malangan, yang diharapkan

dapat mendudukkan kesenian tersebut sebagaimana fungsinya. Sangatlah

disayangkan bila kesenian budaya daerah ini kemudian jadi terlepas dari ide

penciptannya. Sehingga kendala yang kini dihadapi seiring berjalannya waktu

dan ketertatihan eksisitensi budaya tradisonal, kesenian ini perlahan-lahan

tergusur oleh arus budaya modern. Ini lebih dikarenakan begitu banyaknya

kesenian tradisonal dari setiap sudut kecamatan di Kabupaten Malangan tetapi

Page 6: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

6

intensitasnya pertunjukkan mengalami penurunan dan terbatasnya anggaran

sehingga untuk pemberian bantuan itu tidak bisa semaksimal mungkin.

Lama kelamaan hal tersebut dirasakan oleh pemerintah dan untuk

menindak lanjutinya dengan diadakan mengikuti even-even penting kesenian

tradisional tingkat nasional maupun internasional seperti halnya mengikuti

pertunjukan tari maupun wayang topeng Malangan di Thailand pada bulan

Maret 2013 dan melakukan pertunjukan setiap bulan sekali pada hari senin

legi di padepokan asmoro bangun yang di pimpin oleh bapak Handoyo dan di

setiap bulan suro (bulan dalam kalender Jawa) menyelengarakan pertunjukkan

di padepokan yang ada di Kabupaten Malang.

Berkaitan dengan pelestarian kesenian budaya lokal topeng Malangan

maka perlu adanya pengembangan dan pengelolaan sektor kebudayaan yang

tidak mungkin dapat berdiri sendiri karena baik secara langsung maupun tidak

langsung akan di pengaruhi oleh berbagai lingkup strategis peran pemerintah,

antara lain: Pertama, arus globalisasi, yang terjadi secara modial dan bersifat

multidimensi akan membawa dampak perubahan terhadap kehidupan bangsa

dan Negara Indonesia. Kedua, reformasi yang timbul akibat ditekannya

berbagai aspek kehidupan oleh pemerintahan yang bersifat otoriter sehingga

aspirasi rakyat tidak dapat disalurkan secara utuh dan normal. Ketiga, adanya

perubahan sistem pemerintahan dan sistem sentralisasi ke sistem

desentralisasi. 4

4 Sedarmayanti., 2005, Membangun Kebudayaan dan Pariwisata (Bunga Rampai Tulisan

Pariwisata), Bandung

Page 7: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

7

Hal ini terjadi dengan ditetapkannya UU Nomor 12 Tahun 2008

tentang Pemerintah Daerah dan Surat Keputusan Bupati Malang

No.180/696/KEP/421.013/2012 tentang penetapan penerimaan belanja hibah

bidang kesenian dan budaya tahun anggaran 2012 melakukan program

pembinaan oleh pemerintah yang diberikan kepada para pelaku kesenian yang

eksis dan benar-benar membutuhkan bantuan.

Apabila kita cermati antara tugas Negara yang tercantum dalam

berbagai peraturan perundang-undangan jelas tergambar bahwa Negara ini

lahir untuk memberikan pelayanan kepada rakyatnya. Sementara itu,

keputusan kebijakan (policy demands) didefinisikan sebagai keputusan –

keputusan yang di buat oleh pejabat-pejabat pemerintah yang mengesahkan

atau memberi arah dan substansi kepada tindakan-tindakan kebijakan publik.

Termasuk dalam kegiatan ini adalah menetapkan undang-undang, memberikan

perintah-perintah eksekutif atau pernyataan-pernyataan resmi, mengumumkan

peraturan administrative atau membuat interprestasi yuridis terhadap Undang-

Undang.

Dengan adanya kebijakan tersebut, maka secara otomatis mengalami

peningkatan untuk melestarikan kesenian budaya topeng Malangan. Untuk itu

banyak cara-cara yang dapat digunakan dalam melestarikan kesenian budaya

lokal agar tidak semena-mena diklaim bangsa lain. Hal inilah yang perlu

dicermati Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang untuk dapat

melestarikan kesenian budaya lokal yaitu topeng Malangan. Hal ini mungkin

dapat diatasi dengan salah satu hal yang selama ini masih dikembangkan

Page 8: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

8

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang dalam melestarikan

kesenian budaya , yaitu melakukan pengelolaan dan pembinaan dengan cara

sedikit banyak memberikan bantuan, melakukan pengembangan dengan

mengadakan pameran, festival, lomba, maupun pertunjukkan di Malang raya

antar daerah maupun keranah internasional.

Namun dewasa ini hanya tinggal beberapa kelompok wayang topeng

yang masih bertahan dan banyak diantaranya didesak mundur oleh tontonan -

tontonan baru yang lebih digemari oleh masyarakat setempat. Beberapa

pecinta budaya muncul kekawatiran akan kepunahan wayang topeng ini. Oleh

karena itu penulis juga berusaha ikut mengambil peran dalam pelestarian

kesenian topeng Malang-an dengan mengambil salah satu gaya wayang topeng

Malang -an yang masih dipertahankan secara turun temurun yakni wayang

topeng Karangpandan untuk dijadikan obyek penelitian.

Dengan demikian dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah

pada Kebijakan Pemerintah Kabupten Malang terhadap pelaku kesenian

budaya topeng Malangan. Sehingga penulis tertarik untuk lebih jauh meneliti

dan mencoba untuk melihat dari dekat mengetahui dan menganalisa secara

cermat problem tersebut, sehingga peneliti dapat mengangkat pemasalahan

tersebut tentang “Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Malang

dalam Pelestarian Kesenian Budaya Lokal Topeng Malangan”.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam suatu

penelitian maka dalam penelitian ini dapat penulis rumuskan sebagai berikut :

Page 9: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

9

1. Bagaimana Kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang dalam

pelestarian kesenian budaya lokal topeng malangan?

2. Faktor pendukung dan penghambat apa sajakah yang mempengaruhi

kebijakan pemerintah dalam pelestarian kesenian budaya lokal

topeng malangan?

C. Tujuan Penelitian

Dilakukannya suatu penelitian adalah untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu,

maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten

Malang dalam pelestarian kesenian budaya lokal topeng Malangan.

2. Untuk mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat apa

sajakah yang mempengaruhi kebijakan Pemerintah Daerah dalam

pelestarian kesenian budaya lokal topeng Malangan.

D. Manfaat penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah

diuraikan di atas, juga diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan ataupun bahan referensi

dalam konsep perumusan kebijakan Pemerintah Kabupaten Malang

dalam pelestarian kesenian budaya lokal topeng Malangan, sekaligus

juga sebagai bahan informasi dalam rangka menambah wawasan bagi

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang.

Page 10: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

10

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan kepada Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kabupten Malang yang bisa dijadikan

pijakan dalam menentukan suatu pendapat dan peran sertanya dalam

mengembangkan kesenian budaya lokal topeng Malangan. Selain itu

dapat dimanfaatkan sebagai sumbangan pemikiran dalam pelaksanaan

kebijakan pemerintah daerah dengan menetapkan surat keputusan

bahwa wayang topeng Malangan sebagai semboyan Malang Raya.

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual bersandar pada tema penelitian dan latar belakang

masalah, maka dapat ditemukan konsep yang perlu didefinisikan dengan

tujuan agar peneliti dan pembaca memiliki kesamaan persepsi dan

pemahaman. Dalam penelitian ini ada beberapa konsep yang perlu untuk

didefinisikan antara lain adalah :

1. Kebijakan

Pengertian kebijakan yang dikemukakan oleh Anderson dalam

Nugroho mendefinisikan kebijakan sebagai “A relative stable, purposive

course of action followed by an actor or set of actor in dealing with a problem

or matter of concern.” Kebijakan merupakan arah tindakan yang mempunyai

maksud yang ditetapkan oleh seorang aktor atau sejumlah aktor dalam

mengatasi suatu masalah atau persoalan.5 Senada dengan hal di atas Dye

5 Riant Nugroho. 2009. Public Policy, Jakarta : Elex Media Komputindo. Hlm: 83.

Page 11: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

11

dalam Widodo mengemukakan bahwa dalam sistem kebijakan terdapat tiga

elemen yaitu “(a) stakeholders kebijakan, (b) pelaku kebijakan (policy

contents), dan (c) lingkungan kebijakan (policy environment)”.6 Berdasarkan

teori tersebut dapat disimpulkan bahwasannya suatu kebijakan di buat oleh

pemerintah untuk mencapai tujuan tertentu yang didalamnya terdapat pelaku

pelaku yang terlibat dalam mengatasi masalah yang timbul dari

lingkungannya. Proses lengkapnya dapat dilihat sepeperti gambar dibawah ini:

Bagan 1

Konsep sistem Kebijakan

Sumber: Kesimpulan penulis menurut Dye dalam widodo (2008)

2. Pemerintah Daerah

Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah

Daerah dan Surat Keputusan Bupati Malang No.180/696/KEP/421.013/2012

tentang penetapan penerimaan belanja hibah bidang kesenian dan budaya

tahun anggaran 2012. Bahwasanya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Malang bertanggung jawab dalam melakukan pengawasan secara

administratif maupun teknis atas pemberian belanja hibah yang diberikan

6 Joko Widodo. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Jakarta: Bayumedia. Hlm: 13.

KEBIJAKAN (isi)

AKTOR

(Pelaku kesenian dan

Pemerintahan)

KONDISI EKONOMI, POLITIK,

AGAMA, PENDIDIKAN

CAPAIAN (Hasil)

Page 12: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

12

kepada organisasi kelompok kesenian dan budaya di wilayah Kabupaten

Malang yang eksis dan benar-benar membutuhkan bantuan.

3. Pelestarian Kesenian Topeng Malangan Budaya Lokal

a. Definisi Pelestarian Budaya Lokal

Mengenai pelestarian budaya lokal, Jacobus Ranjabar (2006:114)

mengemukakan bahwa pelestarian norma lama bangsa (budaya lokal) adalah

mempertahankan nilai-nilai seni budaya, nilai tradisional dengan

mengembangkan perwujudan yang bersifat dinamis, luwes dan selektif, serta

menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang selalu berubah dan

berkembang.

Upaya pelestarian kesenian budaya sebagai aset jati diri dan identitas

sebuah masyarakat di dalam suatu komunitas seni budaya menjadi bagian

yang penting ketika mulai dirasakan semakin kuatnya arus globalisasi yang

berwajah modernisasi ini. Pembangunan sektor kesenian budaya selanjutnya

juga akan menjadi bagian yang integral dengan sektor lain untuk mewujudkan

kondisi yang kondusif di tengah masyarakat.7

b. Kesenian Budaya

Dalam kajian kebudayaan, kesenian dapat dijadikan pokok perhatian

khusus yang didalamnya pun dipilah satuan-satuan permasalahan yang lebih

khusus lagi. Filsafat seni atau “teori keindahan”, adalah bagian saja,meskipun

7 Joharnoto, Puji. 2005. Museum dalam Pelestarian Budaya. Dalam Makalah Lokakarya

perseuman di Kabupaten Kendal Tanggal 15-17 Juni 2005. Diterbitkan di website

http://larantuka.com/blog/melestarikan-kebudayaan-lokal.html

Page 13: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

13

bagian yang teramat penting, dari keseluruhan pranata kesenian, dan pranata

tersebut dapat dilihat sebagai suatu keterpanduan sistemik.

Dalam hal ini, kesenian wayang topeng mengalami perkembangan

seirama dengan perkembangan alam pikiran manusia pendukungnya.

Perkembangan ini tampak dalam wujud bentuk, teknik pakeliran dan

peranannya dalam kehidupan manusia. Sementara manusia hidup dalam alam

pikiran animis, kesenian wayang topeng umumnya selalu dikaitkan dengan

ritus yakni dimanfaatkan sebagai media pemujaan terhadap roh leluhur. Oleh

sebab itu topeng malang-an ini mempunyai sifat yang sakral.

c. Definisi Topeng

Topeng adalah benda dari kertas, kayu, plastik, kain, atau logam yang

dipakai menutup wajah seseorang. Topeng telah menjadi salah satu bentuk

ekspresi paling tua yang pernah diciptakan manusia. Pada sebagian besar

masyarakat dunia, topeng memegang peranan penting dalam berbagai sisi

kehidupan, karena menyimpan nilai-nilai magis dan juga religis. Peranan

topeng yang besar sebagai simbol-simbol khusus dalam berbagai uparaca dan

kegiatan adat.

Topeng di berbagai daerah umumnya dapat berupa aktifitas

penghormatan berupa adegan sesembahan (pemujaan) atau memperjelas

watak (karakter) tertentu dalam sajian seni pertunjukan. Bentuk topeng

bermacam-macam, hal ini disebabkan oleh prilaku adaptif dari manusia yang

mengimitasi berbagai objek, misalnya menggambarkan binatang dalam

bentuk atraksi ritual ‘perburuan’, menggambarkan roh-roh atau mahluk-

Page 14: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

14

mahluk mitolisi tertentu. Pada perkembangannya, topeng lebih sepesifik juga

menggambarkan watak manusia, dan tempramental emosionalnya, seperti:

marah, ada yang lembut, dan adapula yang kebijaksanaan.

d. Topeng Malangan

Topeng Malangan di lihat dari konsep tersebut menunjukan bahwa

bagaimana sebuah daerah yang mempunyai sebuah Budaya khas di Indonesia.

Sebagai ciri khas atau budaya, seharusnya daerah tersebut bisa

memberdayakan sesuai dengan peraturan budaya lokal yang ada di daerahnya.

Malang sebagai daerah yang menjadi objek kita dalam meneliti adalah salah

satu dari banyak daerah yang mempunyai ciri khas yang dimana di segani oleh

daerah lain di Indonesia, yaitu “Topeng Malangan”.

Topeng malangan pun biasanya di pertunjukan dalam acara- acara

yang di selenggarakan oleh pemerintah daerah Malang, akan tetapi hanya

beberapa kali, sehingga warga Malang seharusnya bisa mempertahankan

budaya tersebut. Topeng Malangan di daerah Malang sekarang cukup langka,

karena budaya di daerah Malang belum bisa membudayakan bagaimana

supaya seni “Topeng Malangan“ ini bisa menjadi objek utama di Malang,

sekarang Malang menjadi area pendidikan dan wisata, dimana banyak

perantauan yang singgah di kota ini , sehingga disini budaya topeng Malangan

ini bisa popular lagi dan menjadi objek inti dalam suatu acara atau

perkumpulan budaya dalam festifal – festifal di Malang.

Page 15: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

15

F. Definisi Operasional

Definisi Operasional merupakan suatu unsur yang memberitahukan

bagaimana cara mengukur suatu variable. Untuk menilai variable dapat dilihat

melalui indikator yang ada. Adapun indikator penelitian ini adalah:

1. Kebijakan Pemerintahan Dearah Kabupaten Malang dalam pelestarian

budaya lokal topeng Malangan

a. Isi Kebijakan

b. Strategi pelestarian budaya lokal topeng Malangan

c. Kondisi Budaya Lokal Topeng Malangan di Kabupaten Malang dalam

keterkaitan fungsionalnya dapat ditinjau dari berbagai segi kehidupan

lain seperti ekonomi, agama, politik, dan pendidikan

d. Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan

kebijakan

G. Metode Penelitian

Metode yang bersifat ilmiah diperlukan dalam melakukan penelitian

ilmiah yang bertujuan untuk mencari data mengenai suatu masalah. Metode

yang bersifat ilmiah adalah suatu metode penelitian yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti sehingga data-data yang dikumpulkan dapat

menjawab permasalahan yang teliti. Istilah “metodologi” berasal dari kata

“metode” yang berarti “jalan ke”, namun demikian menurut kebiasaan metode

dirumuskan, dengan kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :

1. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian.

2. Suatu tipe pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian dan penilaian.

3. Suatu teknik yang umum bagi ilmu pengetahuan

Page 16: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

16

4. Cara tertentu untuk melaksanakan suatu prosedur8

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian deskriptif kualitatif yang berusaha memberikan gambaran

sekaligus menerangkan fenomena-fenomena yang ada sebagai prosedur

pemecahan masalah yang diselidiki dari keadaan yang ada di masyarakat

pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana

mestinya sesuai dengan permasalahan penelitian.

Menurut Soerjono Soekanto, jenis penelitian ini deskriptif

kualitatif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan

data yang seteliti mungkin tentang budaya, keadaan atau gejala-

gejalannya. Maksudnya adalah mempertegas hipotesis agar dapat

membantu di dalam memperkuat teori-teori lama atau di dalam kerangka

menyusun teori-teori baru.9

2. Sumber Data

Sumber data merupakan tempat data diperoleh. Sumber data yang

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

narasumber penelitian. Sumber datanya dengan melakukan teknik

8 Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-

Press). 1986. Hlm:5 9 Ibid. (Soerjono Soekanto,1986:10).Hlm:17

Page 17: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

17

wawancara langsung kepada orang-orang yang dianggap tahu dan

dapat dipercaya untuk menjadi sumber data atau informasi yang dapat

memberikan sejumlah informasi yang dibutuhkan sebagai data

pelengkap penelitian ini. Dalam hal ini penulis sengaja menentukan

orang-orang yang memberikan informasi dengan pertimbangan

narasumber yang dipilih tersebut berkualitas dan benar-benar

kenyataan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan. Data primer

juga bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan data sekunder.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini yaitu dengan teknik

mencari data melalui sumber informasi yang ada seperti, buku-buku,

internet, arsip, majalah, dan berkas-berkas benda topeng Malangan

hasil karyanya yang dipotret dan sumber data lainnya yang terkait

dengan permasalahan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Sebagai upaya untuk mengumpulkan data-data dari berbagai

sumber data di atas, penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang

meliputi :

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan

kegiatan pengamatan tanya jawab/wawancara dan pencatatan secara

sistematis yang langsung terhadap gejala-gejala dan peristiwa yang

Page 18: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

18

diteliti. Data yang diperoleh dari metode observasi dengan cara

mengamati pelaksanaan kebijakan tentang pelestarian budaya lokal

yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang.

b. Interview (Wawancara)

Wawancara adalah suatu cara untuk mendapatkan data dengan

mengandalkan hubungan secara lisan atau tanya jawab yang tidak

beraturan. Percakapan tersebut dilakukan dengan dua orang pihak,

yaitu wawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

itu.10

Interviewer dalam mengumpulkan data ini bertujuan untuk

mengumpulkan keterangan yang dikumpulkan melalui sumber data

yang tersedia.

Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara dalam

bentuk wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang disusun secara

terperinci atau jelasnya menggunakan draft pertanyaan dengan pihak-

pihak yang dapat memberikan penjelasan yang berkaitan dengan

penelitian yang akan diteliti. Dengan maksud wawancara yang

dilakukan peneliti akan tetap dalam lingkup peneliti dan tidak meluas

pada masalah-masalah lain.

10

Lexy J. Moleong. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Resdarya. Hlm:135

Page 19: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

19

c. Teknik Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data

melalui arsip, buku-buku, pendapat/delik, dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian yang diambil. Data yang

didapat dari hasil penelitian melalui dokumen ini adalah data

pelengkap dan cara pencatatan, pengutipan, dan pengambilan foto

dokumentasi dari kegiatan pelaksanaan pameran maupun pementasan

untuk melestarikan kesenian budaya topeng Malangan, dan sumber

lainnya untuk melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden

yang terkait dengan kepentingan penelitian.

4. Subyek Penelitian

Subyek penelitian berkaitan dengan sumber informasi berupa

orang yang bisa memberikan informasi secara lengkap terkait dengan

masalah penelitian. Dalam hal ini, subjek penelitian yang kami gunakan

adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, Badan Pusat

Statistik Kabupaten Malang, dan penerus kesenian topeng Malangan di

sanggar seni topeng asmoro bangun oleh bapak Handoyo.

5. Lokasi Penelitian

Tempat lokasi penelitian merupakan tempat dimana wilayah yang

akan menjadi tempat peneliti sebagai objek lapangan dimana peneliti

mendapatkan informasi, gambaran, data-data yang diteliti dari tempat

Page 20: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

20

tersebut. Tempat penelitian yang di maksud adalah Kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan langkah yang harus dilakukan

setelah data-data terkumpul sehingga dalam penelitian teknik analisis data

merupakan hal yang sangat penting agar data-data yang sudah terkumpul

yang diperoleh dapat diinterprestasikan kemudian ditarik kesimpulan logis

secara induktif sebagai hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan

dan memberikan jawaban dari permasalahan yang diteliti. Dalam proses

analisis terdapat 3 (tiga) komponen utama, yaitu:

a. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi

data dari fieldnote. Dalam penelitian ini data di analisis secara

normative melalui studi literature dan hasil analisis bersifat kualitatif

dalam bentuk deskripsi atau uraian.11

Maksudnya diatas, dimana

peneliti merangkum hal-hal yang penting agar bisa mendapatkan

gambaran yang lebih jelas dan memudahkan peneliti untuk

mengumpulkan data selanjutnya.

11

Ibid. (Lexy J. Moleong, 2000:135). Hlm:20.

Page 21: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

21

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi

deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan

penelitian dapat dilakukan. Sajian data selain dalam bentuk narasi

kalimat juga dapat meliputi berbagai gambar, atau skema, jaringan

kerja berkaitan dengan kegiatan sebagai pendukung narasinya. Maksud

dari penjelasan diatas, dimana peneliti menyajikan data-data yang telah

diperoleh dari proses pengumpulan data.

c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Kesimpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses

pengumpulan data berakhir. Kesimpulan tersebut perlu diverifikasi

agar mantap dan benar-benar bisa dipertanggungjawabkan. Pada waktu

pengumpulan data sudah berakhir, peneliti mulai melakukan usaha

untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan pada semua

hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian datanya.

Jika kesimpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya

rumusan dalam reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti dapat

kembali melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus

untuk mencari pendukung kesimpulan yang ada dan juga bagi

pendalaman data. 12

Sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa adanya kesimpulan yang menjadi titik temu dari data-data yang

terkumpul agar bisa menemukan jawaban dalam penelitian tersebut.

12

HB. Sutopo. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta:UNS Press. 2002. Hlm : 96.

Page 22: BAB I PENDAHULUANeprints.umm.ac.id/27485/1/jiptummpp-gdl-alfinandiy-32481-2-babi.pdf · perkembangan zaman. ... Mas Handoyo ingin melestarikan khasanah budaya di Indonesia ... pertunjukan

22