bab 1 hnp

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herniasi diskus intervertebralis, merupakan penyakit dimana bagian nucleus yang terbuat dari material berbentuk gel dalam spinal cord keluar dari annulus atau bagian yang melindunginya sehingga terjadi penekanan atau penyempitan pada saraf spinalis dan mengakibatkan nyeri (Nettina & Millis, 2006). Nama-nama lainnya adalah Herniated Nucleus Pulposus (HNP), Herniated Intervertebral Disk (HID) dan Degenerative Disc Disease dan penyakit ini merupakan penyebab nyeri punggung bawah yang paling sering (Smeltzer, Bare, Hinkle & Cheever, 2007). Prevalensi HNP berkisar antara 1-2% dari populasi (Purwanto, 2003). Perbandingan laki-laki dengan perempuan adalah seimbang, yaitu 1 : 1 (Ramacandran TS et all, 2003). HNP lumbalis paling sering 90% mengenai diskus intervertrebalis L5-S1 dan L4-L5 (Purwanto, 2003). Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan salah

Upload: masudatun-khoiroh

Post on 07-Jul-2016

14 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

BAB IPENDAHULUANA.Latar BelakangHerniasi diskus intervertebralis, merupakan penyakit dimana bagian nucleus yang terbuat dari material berbentuk gel dalam spinal cord keluar dari annulus atau bagian yang melindunginya sehingga terjadi penekanan atau penyempitan pada saraf spinalis dan mengakibatkan nyeri (Nettina & Millis, 2006). Nama-nama lainnya adalah Herniated Nucleus Pulposus (HNP), Herniated Intervertebral Disk (HID) dan Degenerative Disc Disease dan penyakit ini merupakan penyebab nyeri punggung bawah yang paling sering (Smeltzer, Bare, Hinkle & Cheever, 2007). Prevalensi HNP berkisar antara 1-2% dari populasi (Purwanto, 2003). Perbandingan laki-laki dengan perempuan adalah seimbang, yaitu 1 : 1 (Ramacandran TS et all, 2003). HNP lumbalis paling sering 90% mengenai diskus intervertrebalis L5-S1 dan L4-L5 (Purwanto, 2003). Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan salah satu alasan mengunjungi dokter (Ignatavicius & Workman, 2006). Faktor risiko timbulnya HNP antara lain sebagai berikut :

TRANSCRIPT

Page 1: bab 1 hnp

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Herniasi diskus intervertebralis, merupakan penyakit dimana bagian nucleus

yang terbuat dari material berbentuk gel dalam spinal cord keluar dari annulus atau

bagian yang melindunginya sehingga terjadi penekanan atau penyempitan pada saraf

spinalis dan mengakibatkan nyeri (Nettina & Millis, 2006). Nama-nama lainnya

adalah Herniated Nucleus Pulposus (HNP), Herniated Intervertebral Disk (HID)

dan Degenerative Disc Disease dan penyakit ini merupakan penyebab nyeri

punggung bawah yang paling sering (Smeltzer, Bare, Hinkle & Cheever, 2007).

Prevalensi HNP berkisar antara 1-2% dari populasi (Purwanto, 2003). Perbandingan

laki-laki dengan perempuan adalah seimbang, yaitu 1 : 1 (Ramacandran TS et all, 2003).

HNP lumbalis paling sering 90% mengenai diskus intervertrebalis L5-S1 dan L4-L5

(Purwanto, 2003).

Nyeri punggung bawah merupakan keluhan yang sering dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari dan merupakan salah satu alasan mengunjungi dokter

(Ignatavicius & Workman, 2006). Faktor risiko timbulnya HNP antara lain sebagai

berikut :

1. Umur

Kandungan air di dalam diskus intervertebralis akan berkurang secara alamiah

akibat bertambahnya usia sekitar 50 –60 tahun. Akan tetapi, beberapa

penelitian juga menunjukkan bahwa HNP dapat terjadi di usia produktif yaitu

diantara umur 30 –55 tahun (Atlas et al., 2000).

Page 2: bab 1 hnp

2. Jenis Kelamin

Laki-laki dan perempuan memiliki resiko yang samaterhadap keluhan nyeri

pinggang sampai umur 60 tahun, namun pada kenyataannya jenis kelamin

seseorang dapat mempengaruhi timbulnya keluhan nyeri pinggang, karena pada

wanita keluhan ini lebih sering terjadi misalnya pada saat mengalami siklus

menstruasi, selain itu proses menopause juga dapat menyebabkan kepadatan

tulang berkurang akibat penurunan hormon estrogen sehingga memungkinkan

terjadinya nyeri pinggang. Bagaimanapun juga, interpretasi dari perbedaan

jenis kelamin terletak juga pada perbedaan pekerjaan dan tugas–tugasnya.

3. Body Mass Indeks (BMI)

Kelebihan berat badan meningkatkan berat pada tulang belakang dan tekanan

pada diskus, struktur tulang belakang, serta herniasi pada diskus lumbalis yang

rawan terjadi (Elders D, 2007).

4. Merokok

Keterkaitan antara merokok dengan batuk dapat meningkatkan tekanan

intradiscal yang mengakibatkan pembengkakan pada diskus dan timbul hernia.

Penelitian lain menjelaskan efek dari nikotin menyebabkan penurunan aliran

darah pada vertebra dan merusak metabolisme diskus 17 intervertebralis

sehingga diskus intervertebralis lebih sensitive pada stress fisik.

5. Faktor Fisik/Pekerjaan

Beberapa pekerjaan yang dapat menyebabkan nyeri pada tulang belakang

antara lain mengangkat (lifting), menarik (pulling), mendorong (pushing),

membawa (carrying), menurunkan (lowering), membungkuk (bending),

Page 3: bab 1 hnp

memutar (twisting), terjatuh (falling), terpeleset (slipping) merupakan faktor

yang signifikan yang dapat menimbulkan nyeri pada tulang belakang (White &

Panjabi, 1990). Misalnya pada saat membungkuk menimbulkan beban pada

otot, ligament, dan diskus pada bagian belakang bawah. Karena tekanan pada

bagian diskus belakang bawah meningkat, maka nucleus pulposus dipaksa

untuk keluar sehingga bisa menyebabkan HNP. Chaffin dan Park melaporkan

insiden cedera pada bagian belakang delapan kali lebih tinggi pada pekerja

yang terlibat aktifitas manual handling yang berat dibanding dengan work

sedentary.

6. Faktor Psikososial dan Lingkungan Kerja

Dalam hal nyeri spinal, tingkat pendidikan yang rendah, status sosial ekonomi

yang rendah, intelegensi yang rendah, dan persepsi dari kinerja pekerjaan yang

menurutnya tidak penting semuanya dapat mempengaruhi untuk absen/tidak

masuk kerja karena nyeri pinggang (White & Panjabi, 1990).

Di Amerika Serikat diperkirakan lebih 15% orang dewasa mengeluh nyeri

punggung bawah atau nyeri yang bertahan hampir dua minggu (Lawrence dkk,

1998). Nyeri punggung bawah adalah suatu sindroma nyeri yang terjadi pada regio

punggung bagian bawah dan merupakan work related musculoskeletal disorders.

Nyeri punggung bawah telah teridentifikasi oleh Pan American Health Organization

antara tiga masalah kesehatan pekerjaan yang dikenalpasti oleh WHO (Choi dkk,

2001). Menurut Punnett L dkk, prevalensi 37% daripada nyeri punggung bawah

disebabkan oleh pekerjaan individu-individu tersebut, dengan pembahagian lebih

banyak pada laki-laki berbanding wanita. Sedangkan penelitian Community

Page 4: bab 1 hnp

Oriented Program for Controle of Rheumatic Disease (COPORD ) Indonesia

menunjukan prevalensi nyeri punggung 18,2 % pada laki-laki dan 13,6 % pada

wanita. National Safety Council pula melaporkan bahwa sakit akibat kerja yang

frekuensi kejadiannya paling tinggi adalah sakit/nyeri pada punggung, yaitu 22%

dari 1.700.000 kasus (Tarwaka, dkk, 2004).

Walaupun lumbar disc herniation sering terjadi dan bisa membatasi aktivitas

serta menjadi penyebab kunjungan rumah sakit, namun dengan penanganan cepat

dan tepat, penyakit ini sangat bisa disembuhkan (Hospital for Surgery, 2009).

Menurut catatan medical record RSUD. A. Wahab Sjahranie Samarinda, di ruang

Angsoka jumlah penderita penyakit HNP 3 bulan terakhir pada tahun 2016 sebanyak

3 orang.

Sesuai dengan kasus ujian yang dilaksanakan pada tanggal 20 s/d 22 Juni 2016

di ruangan Angsoka RSUD. A. Wahab Sjahranie Samarinda, penulis melaporkan

pengelolaan dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan judul, “ Asuhan Keperawatan

klien Tn. S dengan HNP di Ruang Angsoka RSUD. A. Wahab Sjahranie Samarinda”.

B. Ruang Lingkup

Sebagaimana yang telah diuraikan pada latar belakang, maka ruang lingkup

bahasan pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah mengenai asuhan keperawatan

pada klien Tn. S dengan HNP di ruang Angsoka RSUD A. Wahab Syahranie yang

dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 20 s/d 22 Juni 2016.

Page 5: bab 1 hnp

C. Tujuan Penulisan Laporan Tugas Akhir

1. Tujuan Umum

Memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien Tn. S

dengan HNP di Ruang Angsoka RSUD A. Wahab Syahranie melalui pendekatan

proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus

Memberikan gambaran dalam hal :

a. Pengakajian klien Tn. S dengan Herniated Nucleus Pulposus (HNP)

b. Penegakan diagnosa keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated

Nucleus Pulposus (HNP)

c. Penyusunan rencana asuhan keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated

Nucleus Pulposus (HNP)

d. Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated

Nucleus Pulposus (HNP)

e. Penilaian asuhan keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated Nucleus

Pulposus (HNP)

D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif dengan

tipe stidi kasus pendekatan proses keperawatan. Pengumpulan data yang

dilakukan panulis diantaranya :

Page 6: bab 1 hnp

1. Observasi

Pengaruh secara langsung terhadap klien yang dikelolah/ mengamati

prilaku dan kebiasaan klien.

2. Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung kepada klien.

3. Pemeriksaan Fisik

Meliputi pemeriksaan head to toe dengan melakukan tehnik inspeksi,

palpasi, perkusi dan auskultasi yang dilakukan untuk memperoleh data

sampai dengan kasus yang dikelolah.

4. Studi Dokumentasi

Menggunakan dokumentasi yang berhubungan dengan judul Karya Tulis

Ilmiah ini seperti catatan medis, catatan keperawatan dengan judul Katya

Tulis Ilmiah ini, berupa buku Diklat dan lain-lain yang dapat didukung

dengan teori yang ada.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari :

Bab I berisi pendahuluan, terdiri dari latar belakang, ruang lingkup bahasan, tujuan,

metode penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tinjauan pustaka

menguraikan tentang konsep dasar penyakit yang meliputi pengertian, patofisiologi

(etiologi, proses penyakit, manifestasi klinis dan komplikasi), pemeriksaan

penunjang, penatalaksanaan, tindakan pencegahan, dampak masalah, pengkajian

keperawatan (pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan

Page 7: bab 1 hnp

keperawatan, pelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan). Bab III berisi

tinjauan kasus berisi laporan kasus yang menguraikan tentang pelaksanaan asuhan

keperawatan pada klien Tn. S dengan Herniated Nucleus Pulposus (HNP) di Ruang

Angsoka RSUD AWS Sjahranie Samarinda yang terdiri dari pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Bab IV berisi

pembahasan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan

keperawatan, pelaksanaan keperawatan, dan evalusi keperawatan. Bab V berisi

penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran, daftar pustaka, dan lampiran.