bab 1 hakikat bangsa dan negara

25

Click here to load reader

Upload: lini1969n10tangsel

Post on 19-Jun-2015

21.458 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

HAKIKAT BANGSA DAN HAKIKAT BANGSA DAN NEGARANEGARA

HAKIKAT BANGSA DAN HAKIKAT BANGSA DAN NEGARANEGARA

Pada hakikatnya antara bangsa dan negara tidak dapat Pada hakikatnya antara bangsa dan negara tidak dapat dipisahkandipisahkan Bangsa merupakan bahagian dari unsur negara, yaitu Bangsa merupakan bahagian dari unsur negara, yaitu rakyatrakyat Sedangkan pembentukan negara dalam rangka Sedangkan pembentukan negara dalam rangka perlindungan perlindungan hak dan kewajiban manusia baik sebagai makhluk hak dan kewajiban manusia baik sebagai makhluk individu individu maupun sebagai makhlukmaupun sebagai makhluk sosialsosial

INDIVIDU SUKU BANGSA NEGARA

Page 2: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

HAKIKAT BANGSAHAKIKAT BANGSA Ernest Renan (Prancis)Ernest Renan (Prancis)

Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama Bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama (Hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung.(Hasrat bersatu) dengan perasaan setia kawan yang agung.

Otto Bauer (Jerman)Otto Bauer (Jerman)Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan Bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter yang tumbuh akibat adanya persamaan nasib.karakter yang tumbuh akibat adanya persamaan nasib.

F. Ratzel (Jerman)F. Ratzel (Jerman)Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu, yang timbul karena Bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu, yang timbul karena adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.

Hans Kohn (Jerman)Hans Kohn (Jerman)Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Secara umum bangsa memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang Secara umum bangsa memiliki faktor-faktor objektif tertentu yang membedakan dengan bangsa lain, yaitu persamaan keturunan, membedakan dengan bangsa lain, yaitu persamaan keturunan, wilayah, adat-istiadat, bahasa, agama, perasaan dan kesamaan politik.wilayah, adat-istiadat, bahasa, agama, perasaan dan kesamaan politik.

Page 3: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

UNSUR PEMBENTUK BANGSAUNSUR PEMBENTUK BANGSA

Menurut Friedrich Hertz dalam bukunya Menurut Friedrich Hertz dalam bukunya Nationality in History and Nationality in History and PoliticsPolitics mengemukakan bahwa setiap bangsa memiliki 4 (unsur) mengemukakan bahwa setiap bangsa memiliki 4 (unsur) aspirasi, yaitu:aspirasi, yaitu:1.1. Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional, yang terdiri Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional, yang terdiri

atas kesatuan sosial, ekonomi, politik agama, kebudayaan atas kesatuan sosial, ekonomi, politik agama, kebudayaan dan dan Solidaritas.Solidaritas.2.2. Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan Keinginan untuk mencapai kemerdekaan dan kebebasan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan nasional sepenuhnya, yaitu bebas dari dominasi dan campur campur tangan tangan bangsa lain terhadap urusan dalam negerinya.bangsa lain terhadap urusan dalam negerinya.3.3. Keinginan dalam Kemandirian, keunggulan, Individualitas, Keinginan dalam Kemandirian, keunggulan, Individualitas,

keaslian atau kekhasan, misalnya menjunjung tinggi keaslian atau kekhasan, misalnya menjunjung tinggi bahasa Nasional yang mandiri.bahasa Nasional yang mandiri.4.4. Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa Keinginan untuk menonjol (unggul) di antara bangsa-bangsa

dalam mengejar kehormatan, prestise dan pengaruh.dalam mengejar kehormatan, prestise dan pengaruh.

Page 4: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

HAKIKAT NEGARAHAKIKAT NEGARA George JellinekGeorge Jellinek

Negara ialah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah Negara ialah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.berkediaman di wilayah tertentu.

George William Friedrich HegelGeorge William Friedrich HegelNegara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal.

Mr. KranenburgMr. KranenburgNegara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri.golongan atau bangsanya sendiri.

Roger F. SoltauRoger F. SoltauNegara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakatmengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat

Prof. R. DjokosoetomoProf. R. DjokosoetomoNegara ialah organisasi manusia atau sekumpulan manusia yang berada di Negara ialah organisasi manusia atau sekumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.bawah suatu pemerintahan yang sama.

Prof. M. SoenarkoProf. M. SoenarkoNegara ialah ornganisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, di Negara ialah ornganisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, di mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai souverignsouverign (kedaulatan). (kedaulatan).

Page 5: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA

Konvensi Montevideo tahun 1933 menyebutkan bahwa unsur-unsur berdirinya suatu negara terdiri dari rakyat (penghuni), Wilayah yang permanen, penguasa yang berdaulat, kesanggupan hubungan dengan negara-negara lain, dan unsur pengakuan (deklaratif)

Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht unsur-unsur yang harus terpenuhi sebagai syarat berdirinya negara adalah :a. Rakyat yang bersatub. Daerah atau Wilayahc. Pemerintah yang berdaulatd. Pengakuan dari negara lain

Konstitutif

Deklaratif

Page 6: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

RAKYAT Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau

berdomisili didaalam suatu wilayah negara (menetap). Penduduk adaalah mereka yang lahir secara turun temurun dan besar di dalam suatu negara

Bukan Penduduk adalah mreka yang berada dalam suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu, seperti wisatawan mancanegara atau tamu-tamu asing dlaam suatu negara

Warga Negara adalah mereka yang beradasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari suatu negara. Warga Negara adalah mereka yang menurut undang-undang atau perjanjian diakui sebagai warga negara, atau melalui proses naturalisasi

Bukan Warga Negara (Orang Asing) adalah mereka yang berada pada suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk pada pemerintahan dimana mereka berada. Contohnya adalah korps kiplomatik, konsuler, orang asing dan sebagainya.

Page 7: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

WILAYAH1.WILAYAH DARATAN

Wilayah Daratan merupakan daerah dipermukaan bumi berserta kandungan dibawahnya dalam batas wilayah negara

Penentuan batas-batas suatu wilayah daratan, baik yng mencakup dua negara atau lebih pada umumnya berbentuk perjanjan atau traktat.

Wilayah Ekstra Teritorial Daerah Ekstra Teritorial adalah tempat yang menurut

kebiasaan internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara meskipun tempat itu secara nyata berada diwilayah negara lain

Menurut Hasil Reglemen dalam Kongres Wina (1815) dan Kongres Achen (1818) “Perwakilan Diplomatik suatu negara dinegara lain merupakan daerah ekstra teritorial”

Page 8: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

2. WILAYAH LAUT

Wilayah Lautan merupakan perairan berupa samudra, laut, selat, daanau dan sungai dalam batas wilayah negara

Terdapat 2 (dua) konsepsi pokok mengenai wilayah laut suatu negara, yaitu :

1). Res Nullius adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut dapat diambil dan dimiliki

oleh masing-masing negara.

2). Res Communish adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut adalah milik

masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing- masing negara.

Page 9: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

Dalam bentuk Traktat Multilateral, batas laut suatu negara, terdiri dari :

1). Batas Laut TeritorialSetiap negara mempunyai kedaulaatan atas laut territorial yang berjarak 12 mil laut, diukur dari garis lurus yang ditarik dari pantai

2). Batas Zona BersebelahanSejauh 12 mil laut diluar batas laut territorial atau 24 mil dari pantai. Di dalam wilaayah ini negara pantai dapat mengambil tindakan dan menghukum pihak-pihak yang melanggar undang-undang bea cukai, Fiskal, imigrasi dan ketertiban negara

3). Batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Zona Ekonomi Eksklusif adalah wilayah laut dari suatu negara pantai yang batasnya 200 mil laut diukur dari pantai. Didalam wilayah ini negara pantai yang bersangkutan berhak menggali kekayaan alam lautan serta melakukan kegiatan ekonomi tertentu.

4). Batas Landas BenuaLandas Benua adalah wilayah laut suatu negara yang lebih dari 200 mil laut. Dalam wilayah ini negara pantai boleh mengadakan eksplorasi dan eksploitasi kekayaan lautnya, dengan kewajiban membagi keuntungan dengan masyaarakat internasional

Page 10: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

3. WILAYAH UDARA

Wilayah Udara adalah udara yang berada dipermukaan bumi diatas wilayah darat dan laut. Pasal 1 Konvensi Paris 1919 menyatakan bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakajn eksplorasi dan eksploitasi diwilayah udaranya, seperti dalam rangka penerbangan, komunikasi radio, satelit dan sebgainya.

Pasal 1 Konvensi Chicago 1944 menyatakan :“Setiap negara memiliki kedaulatan yang utuh dan eksklusif diruang udara diatas wilayahnya”

Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 1982, wilayah kedaulatan dirgantara RI termasuk orbit geo stationer adalah 35.761 km.

Page 11: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

PEMERINTAH YANG BERDAULAT

Pada hakikatnya yang dimaksud dengan pemerintah yang berdaulat adalah pemerintahan yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat itu serta diakui dan dihormati oleh negara lain.

Kata daulat dalam pemerintahan berasal Bahasa Latin Supremus , daulah (Bahasa Arab), Souvereignity (Inggris), Souvereiniteit (Prancis), dan sovranita (Italia) yang berari “Kekuasaan Tertinggi”

Page 12: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

SIFAT KEDAULATAN, MENURUT JEAN BODIN

AsliArtinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan

lain yang lebih tinggi Permanen

Artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri, sekalipun pemegang kedaulatan sudah berganti-ganti

Tunggal (bulat)Artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya

kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak diserahkan atau dibagi- bagikan kepada badan lain

Tidak Terbatas (absolut)Artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan

lain. Bila ada kekuasaan lain yang membatasinya, tentu kekuasaaan tertinggi yang dimilikinya itu akan lenyap

Page 13: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

ASAL MULA TERJADINYA NEGARAASAL MULA TERJADINYA NEGARATerjadinya Negara secara PrimerTerjadinya Negara secara PrimerSecara primer negara dimulai dari masyarakat hukum yang Secara primer negara dimulai dari masyarakat hukum yang paling sederhana, kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih paling sederhana, kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih maju. maju. Secara singkat terjadinya negara secara primer adalah Secara singkat terjadinya negara secara primer adalah sebagai berikut:sebagai berikut:– Suku/persekutuan masyarakt (genootschaft)Suku/persekutuan masyarakt (genootschaft)– Kerajaan (Rijk)Kerajaan (Rijk)– Negara NasionalNegara Nasional– Negara DemokrasiNegara Demokrasi

Terjadinya Negara secara SekunderTerjadinya Negara secara SekunderTeori terjadinya negara secara sekunder berangapan Teori terjadinya negara secara sekunder berangapan bahwa negara telah ada sebelumnya, namun karena bahwa negara telah ada sebelumnya, namun karena adanya revolusi, intervensi dan penaklukan timbul adanya revolusi, intervensi dan penaklukan timbul negara yang menggantikan negara yang telah ada negara yang menggantikan negara yang telah ada tersebut.tersebut.Dalam kenyataannya terjadinya negara secara sekunder Dalam kenyataannya terjadinya negara secara sekunder kadang-kadang proses terbentuknya tidak sah menurut kadang-kadang proses terbentuknya tidak sah menurut hukum.hukum.

Page 14: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

TERJADINYA NEGARA BERDASARKAN FAKTA SEJARAH

a. Occupatie (Pendudukan)Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai oleh kelompok tertentu.Contoh: Liberia yang diduduki Budak negro

dimerdekakan tahun 1847.b. Fusi (Peleburan)

Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi satu. Contoh: Jerman

c. Cessie (Penyerahan)Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu. Contohnya Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman) pada PD I.

Page 15: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

d. Acessie (Penaikan)Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari dasar laut.Contoh : Negara Mesir

e. Anexatie (Pencaplokan/Penguasaan)Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti. Contoh: Israel (1948) mencaplok daerah Palestina.

f. Proclamation (Proklamasi)Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain perlawanan sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali dan menyatakan merdeka. Contoh: Indonesia

g. Innovation (Pembentukan Baru)Munculnya suatu negara baru di atas wilayah suatu negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian lenyap. Contoh: Venezuela dan Columbia baru

h. Separatise (pemisahan)Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaannya. Contoh: Belgia (1939) memisahkan diri dari Belanda.

Page 16: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

SIFAT HAKIKAT NEGARASIFAT HAKIKAT NEGARA• Sifat hakikat negara berkaitan erat dengan dasar Sifat hakikat negara berkaitan erat dengan dasar

terbentuknya negara, norma dasar yang menjadi terbentuknya negara, norma dasar yang menjadi tujuannya, falsafah hidup yang ingin diwujudkannya tujuannya, falsafah hidup yang ingin diwujudkannya serta perjalanan sejarah dan tata nilai sosial budaya serta perjalanan sejarah dan tata nilai sosial budaya yang telah berkembang di dalam negarayang telah berkembang di dalam negara..

• Menurut Prof. Miriam Budiarjo, sifat hakikat mencakup Menurut Prof. Miriam Budiarjo, sifat hakikat mencakup hal-hal sebagai berikut:hal-hal sebagai berikut:

Sifat memaksaSifat memaksaNegara memiliki sifat memaksa, dalam arti negara memiliki Negara memiliki sifat memaksa, dalam arti negara memiliki kekuatan fisik secara legal.kekuatan fisik secara legal.Sifat monopoliSifat monopoliNegara mempunyai sifat monopoli dalam menetapkan Negara mempunyai sifat monopoli dalam menetapkan tujuan tujuan bersama masyarakat.bersama masyarakat.Sifat mencakup semua (all-embracing)Sifat mencakup semua (all-embracing)Semua peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah Semua peraturan perundang-undangan yang berlaku adalah untuk semua orang tanpa kecuali.untuk semua orang tanpa kecuali.

Page 17: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

TUJUAN NEGARATUJUAN NEGARA

1). Plato1). PlatoTujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun makhluk sosial.sebagai individu maupun makhluk sosial.

2). Harold J. Laski2). Harold J. LaskiTujuan negara adalah menciptakan keadaan di mana rakyat dapat Tujuan negara adalah menciptakan keadaan di mana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.mencapai keinginan-keinginannya secara maksimal.

3). Roger F. Soltau3). Roger F. SoltauTujuan negara adalah memungkinkan rakyat berkembang serta Tujuan negara adalah memungkinkan rakyat berkembang serta memungkinkan daya ciptanya sebebas mungkin.memungkinkan daya ciptanya sebebas mungkin.

4) 4) Thomas Aquino dan AgustinusThomas Aquino dan AgustinusTujuan negara adalah mencapai penghidupan dan kehidupan Tujuan negara adalah mencapai penghidupan dan kehidupan aman dan tenteram dengan taat kepada dan di bawah pimpinan aman dan tenteram dengan taat kepada dan di bawah pimpinan Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaan hanyalah Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaan hanyalah berdasarkan kekusaan Tuhan yang diberikan kepadanyaberdasarkan kekusaan Tuhan yang diberikan kepadanya..

Page 18: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

FUNGSI NEGARAFUNGSI NEGARA

Fungsi negara dapat diartikan sebagai tugas Organisasi Fungsi negara dapat diartikan sebagai tugas Organisasi negara itu sendiri. Secara umum tugas negara dibagi 2 negara itu sendiri. Secara umum tugas negara dibagi 2 (dua) yaitu:(dua) yaitu:1). 1). Tugas EsensialTugas Esensial

yaitu tugas untuk mempertahankan negara sebagai yaitu tugas untuk mempertahankan negara sebagai organisasi organisasi politik yang berdaulat. Tugas ini politik yang berdaulat. Tugas ini merupakan tugas merupakan tugas internal internal negara (memelihara perdamaian, ketertiban, dan negara (memelihara perdamaian, ketertiban, dan perlindungan perlindungan hak milik warga negara) dan tugas eksternal hak milik warga negara) dan tugas eksternal (mempertahankan (mempertahankan kemerdekaan negara)kemerdekaan negara)

2). 2). Tugas FakultatifTugas Fakultatifyaitu tugas untuk memperbesar kesejahteraan umum, yaitu tugas untuk memperbesar kesejahteraan umum, baik baik moral, intelektual, sosial, maupun ekonomi, misalnya moral, intelektual, sosial, maupun ekonomi, misalnya

memelihara fakir miskin, kesehatan dan memelihara fakir miskin, kesehatan dan pendidikan warga pendidikan warga negaranegara

Page 19: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

Fungsi Negara menurut AhliFungsi Negara menurut Ahli

a). a). John LockeJohn LockeMembagi fungsi negara menjadi 3 (tiga), yaitu:Membagi fungsi negara menjadi 3 (tiga), yaitu:

1. 1. Fungsi LegislatifFungsi Legislatif; membuat peraturan; membuat peraturan2. 2. Fungsi eksekutifFungsi eksekutif; melaksanakan peraturan; melaksanakan peraturan3. 3. Fungsi FederatifFungsi Federatif; mengurus urusan luar ; mengurus urusan luar

negeri, negeri, perang serta damai. perang serta damai.

b). b). Montesquieu Montesquieu ((Trias PoliticaTrias Politica))Fungsi negara mencakup 3 (tiga) tugas pokok, Fungsi negara mencakup 3 (tiga) tugas pokok,

yaitu:yaitu:1.1. Fungsi LegislatifFungsi Legislatif; membuat undang- undang.; membuat undang- undang.2.2. Fungsi eksekutifFungsi eksekutif; melaksanakan undang-undang.; melaksanakan undang-undang.3.3. Fungsi YudikatifFungsi Yudikatif; mengawasi agar semua peraturan ; mengawasi agar semua peraturan

ditaati (fungsi ditaati (fungsi mengadilimengadili).).

Montesquieu

Page 20: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

PENGAKUAN NEGARA LAINPENGAKUAN NEGARA LAIN

1.1. Pengakuan secara de factoPengakuan secara de factoYaitu pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara yang dapat Yaitu pengakuan tentang kenyataan adanya suatu negara yang dapat mengadakan hubungan dengan negara lain yang mengakuinya.mengadakan hubungan dengan negara lain yang mengakuinya.Pengakuan secara de facto menurut sifatnya dibedakan menjadi:Pengakuan secara de facto menurut sifatnya dibedakan menjadi: a). Pengakuan de facto bersifat tetapa). Pengakuan de facto bersifat tetap Pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara hanya Pengakuan dari negara lain terhadap suatu negara hanya

bisa bisa menimbulkan hubungan di lapangan perdagangan menimbulkan hubungan di lapangan perdagangan dan ekonomi dan ekonomi (konsul) Sedangkan untuk tingkat duta belum (konsul) Sedangkan untuk tingkat duta belum dapat dilaksanakandapat dilaksanakan

b). b). Pengakuan de facto bersifat SementaraPengakuan de facto bersifat Sementara Pengakuan yang diberikan negara lain dengan tidak Pengakuan yang diberikan negara lain dengan tidak melihat lebih melihat lebih jauh pada hari depan. Apakah negara tersebut jauh pada hari depan. Apakah negara tersebut akan eksis atau akan eksis atau hancur. Apabila ternyata negara baru hancur. Apabila ternyata negara baru tersebut hancur atau jatuh, tersebut hancur atau jatuh, maka negara lain akan menarik maka negara lain akan menarik kembali pengakuannya.kembali pengakuannya.

Page 21: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

2.2. Pengakuan secara de jurePengakuan secara de jureAdalah pengakuan secara resmi berdasarkan Adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh negara lain dengan segala hukum oleh negara lain dengan segala konsekuensinya.konsekuensinya.Menurut sifatnya pengakuan de jure dibedakan Menurut sifatnya pengakuan de jure dibedakan menjadi:menjadi: a). a). Pengakuan de jure bersifat tetapPengakuan de jure bersifat tetap Pengakuan dari negara lain berlaku Pengakuan dari negara lain berlaku

untuk untuk selama-lamanya. selama-lamanya. Setelah melihat kenyataan bahwa Setelah melihat kenyataan bahwa negara baru negara baru tersebut dalam tersebut dalam beberapa waktu beberapa waktu lamanya lamanya menunjukkan pemerintahan menunjukkan pemerintahan yang stabil.yang stabil.

b). Pengakuan de jure bersifat penuhb). Pengakuan de jure bersifat penuhTerjadi hubungan antara negara yang Terjadi hubungan antara negara yang

mengakui dan diakui yang meliputi mengakui dan diakui yang meliputi hubungan dagang, ekonomi dan diplomatik. hubungan dagang, ekonomi dan diplomatik. Negara yang mengakui berhak menempati Negara yang mengakui berhak menempati konsulat atau membuka kedutaan.konsulat atau membuka kedutaan.

Page 22: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

NASIONALISME• Nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang tumbuh

karena perasaan senasib dan sepanggungan untuk senantiasa mendahulukan kepentingan bersama (nasional) dari kepentingan individu atau kelompoknya

• Dengan semangat kebangsaaan “nasionalisme” diharapkan bangsa Indonesia bangkit dan bersatu untuk membangun negeri dengan kekuatan dan kemampuan sendiri serta tetap berpedoman pada pancasila dan UUD 45

• Di dalam jiwa nasionalisme tertanam sebuah keinginan utnuk membangun negeri sesuai dengan cita-cita, harapan dan kemampuan bangsa sendiri. Jiwa nasionalisme adalah idiologi yang berlandaskan pada keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara secara utuh dan menyeluruh tanpa bergantung pada pihak lain

• Dalam konteks pembangunan bangsa, nasionalisme yang dibutuhkan adalah sebuah sikap nasionalisme yang mengutamakan etika, moral agama, keadilan, keadaban, persatuan, demokratis dan Kemanusiaan

Page 23: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

PATRIOTISME

• Istilah patrotisme berasal dari bahasa Inggris, “patriotisme” yang berarti cinta tanah air

• Patriotisme adalah semangat cinta tanah air dan sikap untuk bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kemakmuran dan kejayaan tanah airnya.

• Tumbuhnya jiwa patriotisme berhubungan erat dengan rasa memiliki “sense of belonging” terhadap tanah airnya

• Warga negara yang memiliki sense of belonging akan melahirkan rasa bertanggung jawab. “sense of responsibility” terhadap apa yang dimiliki atau apa yang dicintainya.

• Seseorang yang menyatakan diri mencintai tanah air Indonesia, ia harus menjaga, memelihara dan bertanggung jawab atas keselamatan dan kemajuan bangsa Indonesia

Page 24: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM MAKNA YANG TERKANDUNG DALAM SEMANGAT PATRIOTISMESEMANGAT PATRIOTISME

Merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia, Merupakan ciri khas kepribadian bangsa Indonesia, yaitu bangsa yaitu bangsa yang mencintai tanah air, yang mencintai tanah air, bangsa dan negarabangsa dan negara

Merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia, Merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia, sebagaimana sebagaimana tercermin dalam nilai moral tercermin dalam nilai moral yang terkandung dalam sila yang terkandung dalam sila Persatuan Persatuan IndonesiaIndonesia

Merupakan alat pemersatu bangsa dalam Merupakan alat pemersatu bangsa dalam mewujudkan cita-cita mewujudkan cita-cita bangsa yang merdeka bangsa yang merdeka bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan bersatu, berdaulat, adil dan makmur berdasarkan pancasila dan UUD pancasila dan UUD 19451945

Page 25: Bab 1 Hakikat Bangsa Dan Negara

TUGAS SISWA

• Buatlah AnalisaKondisi Nasionalisme dan Patriotisme Bangsa Indonesia ditengah Percaturan Dunia Global “Global village”Analisa ditinjau dari Aspek :1. Dampak positif2. Dampak Negatif3. Penerapan dalam Pembangunan nasional

Sumber bahan :Surat Kabar, Majalah / Internet

Sifat Tugas : Individual

PORTOPOLIO