bab 1 baru

13
BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL Ditinjau dari pengertian umum “Resort dan Wisata Pantaidengan pendekatan Arsitektur Ekologi di Pulau Sangiang. 1. Resort Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kesegaranjiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. (Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988). Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di pegunungan yang banyak dikunjungi (John M Echols, Kamus lnggris• Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987). Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S. Hornby, Oxford Leaner's Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974). Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, hila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini (Nyoman.S. Pendit. llmu Pariwisata, Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999). Resort adalah sebuah kawasan yang terrencana yang tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988). Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai (Nyoman S. Pendit. llmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999). Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Resort adalah sebuah tempat peristirahatan yang terletak di area-area wisata seperti di tepi pantai, di pegunungan dimana memiliki fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dimana fasilitas ini diperuntukan untuk pengunjung yang datang untuk menikmati potensi alam yang ada dan berekreasi.

Upload: muthiazalia

Post on 29-Jan-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sangiang Eco Resort

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1 BARU

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN JUDUL

Ditinjau dari pengertian umum “Resort dan Wisata Pantai” dengan pendekatan

Arsitektur Ekologi di Pulau Sangiang.

1. Resort

Resort adalah suatu perubahan tempat tinggal untuk sementara bagi

seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain untuk

mendapatkan kesegaranjiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu.

Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan

kegiatan olah raga, kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha

lainnya. (Dirjen Pariwisata , Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November,

1988).

Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di

pegunungan yang banyak dikunjungi (John M Echols, Kamus lnggris• Indonesia,

Gramedia, Jakarta, 1987).

Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang

dimana pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S. Hornby,

Oxford Leaner's Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974).

Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus

untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan

jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan

resor, hila ada tamu yang mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati

keindahan alam sekitar resort ini (Nyoman.S. Pendit. llmu Pariwisata, Jakarta:

Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).

Resort adalah sebuah kawasan yang terrencana yang tidak hanya sekedar

untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y. Gee, Resort

Development and Management, Watson-Guptil Publication

1988).

Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada

kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada

pada perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran

pantai (Nyoman S. Pendit. llmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata

Trisakti, 1999).

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Resort adalah

sebuah tempat peristirahatan yang terletak di area-area wisata seperti di tepi

pantai, di pegunungan dimana memiliki fasilitas khusus untuk kegiatan

bersantai dimana fasilitas ini diperuntukan untuk pengunjung yang datang untuk

menikmati potensi alam yang ada dan berekreasi.

Page 2: BAB 1 BARU

2. Wisata Pantai

Undang-undang Nomor 10 tahun 2009, menyebutkan pariwisata adalah

segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek

dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pariwisata, dengan demikian pariwisata meliputi:

1. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata

2. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti: kawasan wisata,

Taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum, pagelaran seni budaya,

tata kehidupan masyarakat atau yang bersifat alamiah: keindahan alam,

gunung berapi, danau, pantai.

3. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa pariwisata

(biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, konvensi, perjalanan insentif dan

pameran, konsultan pariwisata, informasi pariwisata). Usaha sarana

pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata.

Pariwisata menurut daya tariknya menurut Fandeli (1995:3) dapat dibedakan

menjadi 3 bagian, yaitu:

a. Daya Tarik Alam

Pariwisata daya tarik alam yaitu wisata yang dilakukan dengan mengunjungi

daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan daya tarik alamnya, seperti laut,

pesisir pantai, gunung, lembah, air terjun, hutan dan objek wisata yang masih

alami.

b. Daya Tarik Budaya

Pariwisata daya tarik budaya merupakan suatu wisata yang dilakukan dengan

mengunjungi tempat-tempat yang memiliki keunikan atau kekhasan budaya,

seperti kampung naga, tanah toraja, kampung adat banten, kraton kasepuhan

Cirebon, kraton Yogyakarta, dan objek wisata buidaya lainnya.

c. Daya Tarik Minat Khusus

Pariwisata ini merupakan pariwisata yang dilakukan dengan mengunjungi objek

wisata yang sesuai dengan minat seperti wisata olahraga, wisata rohani, wisata

kuliner, wisata belanja, dengan jenis-jenis kegiatannya antara lain bungee

jumping.

Dalam kegiatan kepariwisataan ada yang disebut subjek wisata yaitu orang

orang yang melakukan perjalanan wisata dan objek wisata yang merupakan

tujuan wisatawan. Bermacam-macam pendapat para ahli mengenai

pengertian pariwisata dalam buku Wahab (1992:15) diantaranya:

1. Menurut Gamal Suwartono, SH

Kepariwisataan adalah suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih

menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah

karena berbagai kepentingan baik karena kepentingan ekonomi, sosial, budaya,

politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.

Page 3: BAB 1 BARU

2. E. Guyer Freuler

Pariwisata merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas

kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan

menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan

oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas masyarakat manusia

sebagai hasil dari pada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan

serta penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan.

3. A.J. Burkart dan S. Malik

Dalam bukunya yang berjudul “Tourism, Past, Present, and Future”, berbunyi

bahwa pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka

waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup

dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat tujuan itu.

Jenis Pariwisata

Seorang wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena didorong oleh

berbagai motif yang tercermin dalam berbagai macam jenis pariwisata. Bagi

daerah sangat perlu mempelajari motif ini karena berhubungan dengan fasilitas

yang perlu disiapkan dan program-program promosinya.

Beberapa jenis pariwisata yang sudah dikenal, antara lain Pendit (1994:14):

1. Wisata Budaya yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk

memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan

ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasan dan

adat istiadat, cara hidup, kebudayan dan seni mereka.

2. Wisata Kesehatan yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang bertujuan

untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal

demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani.

3. Wisata Olahraga yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan

tujuan untuk berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil bagian aktif

dalam pesta olahraga di suatu tempat atau Negara.

4. Wisata Komersial yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk

mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial seperti

pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.

5. Wisata Industri yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa

atau pelajar, atau orang-orang awam ke suatu tempat perindustrian dengan

maksud dan tujuan untuk mengadakan penelitian.

6. Wisata Bahari yaitu perjalanan yang banyak dikaitkan dengan olahraga air

seperti danau, pantai atau laut.

7. Wisata Cagar Alam yaitu jenis wisata yang biasanya banyak

diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan

usaha-usaha dengan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam,

Page 4: BAB 1 BARU

Taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya, yang

kelestariannya dilindungi oleh Undang- Undang.

8. Wisata Bulan Madu yaitu suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan

pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan

tersendiri demi kenikmatan perjalanan.

3. Ekologi

Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi

segala jenis makhluk hidup (tumbuhan, binatang, manusia) dan lingkungannya

(cahaya, suhu, curah hujan, kelembapan, topografi, dsb). Demikian juga proses

kelahiran, kehidupan, pergantian generasi, dan kematian yang semuanya

menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Proses itu berlangsung terus dan

dinamakan sebagai ‘hukum alam’.

Ekologi didefinisikan sebagai ilmu tentang hubungan timbal balik antara

makhluk hidup dengan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali diperkenalkan

oleh Haeckel, seorang ahli biologi, pada pertengahan dasawarsa 1860-an. Ekologi

berasal dari bahasa Yunani, oikos yang berarti rumah, dan logos yang berarti

ilmu, sehingga secara harafiah ekologi berarti ilmu tentang rumah tangga

makhluk hidup (KRISTANTO, Ir.Philip. 2002. Ekologi Industri, Ed.I. ANDI;

Yogyakarta.11).

Ekolog De Bel mengemukakan, bahwa ekologi adalah suatu “study of the

total impact of man and other animals on the balance of nature”. Rumusan

ekologi yang menekankan pada hubungan makhluk hidup dikemukakan dalam

buku William H. Matthews et. Al. sebagai berikut: “ecology focuses the

interrelationship between living organism and their environment”, sedang

rumusan Joseph van Vleck lebih mengetengahkan isi dan aktivitas hubungan

makhluk hidup, yaitu “ecology is study of such communities and how each species

takes to meet its own needs and contributes toward meeting the need of its

neighbours”. Definisi ekologi menurut Otto Soemarwoto adalah “ilmu tentang

hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya”.

(HARDJASOEMANTRI, Koesnadi. Hukum Tata Lingkungan, Cet. Ke-12, Edisi ke-6.

Gadjah Mada University Press;Yogyakarta. 1996. 2)

4. Pulau Sangiang

Pulau Sangiang ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam pada 12 Oktober

1993 berdasarkan Surat Keputusan Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor

698/Kpts-II/93. Dengan luas daratan 700.35 Ha dan luas taman laut 720 Ha.

Sebelumnya pulau Sangiang sempat akan dijadikan sebagai obyek wisata terpadu

dengan berbagai fasilitas seperti hotel & resort, villa, padang golf, kereta

gantung, spot diving dan selancar, serta rumah sakit berskala Internasional untuk

menarik wisatawan baik domestik hingga wisatawan Internasional.

Page 5: BAB 1 BARU

Akan tetapi pembangunan mega proyek tersebut mengalami kendala,

mandeg karena terkena dampak krisis ekonomi tahun 1998, dan kemudian

diketahui pembangunan tersebut menyebabkan perusakan alam. Sehingga

direktur utama perusahaan yang mengelola proyek tersebut diseret ke meja

hijau. Sepertinya kita perlu bersyukur karena proyek itu gagal, seandainya

berhasil mungkin backpacker seperti kita harus rela mengeluarkan uang lebih

untuk bisa menikmati keindahan pulau Sangiang.

Daya tarik pulau Sangiang

Yang menjadi daya tarik utama pulau Sangiang adalah keindahan alamnya.

Banyak tanaman langka yang tumbuh di pulau Sangiang, dan rata-rata tanaman

tersebut masuk ke dalam tumbuhan laut seperti cemara laut, bayur, dadap laut,

ketapang, waru laut, api-api dan masih banyak lagi yang lainnya.

Indah ragam tanaman tersebut menjadi semakin lengkap dengan dihuni oleh

banyak binatang langka yang juga dilindungi undang-undang seperti lutung,

kucing hutan, landak, biawak, elang laut, dara laut, raja udang, belibis, kuntul

karang, burung camar, pelatuk besi, burung cangak, ular sanca dan berbagai

biota laut. Dengan keindahan ragam biota laut yang dimiliki Pulau Sangiang,

banyak spot di pulau ini yang digunakan sebagai lokasi snorkeling dan diving.

Pulau Sangiang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama yang

menyukai wisata bahari. Keindahan alam dan pantai serta karang hidup yang

dihiasi ikan berwarna-warni merupakan obyek wisata utama di kawasan ini.

Selain itu Taman Wisata Alam Pulau Sangiang memiliki potensi flora dan fauna

yang beragam dan masih asli, terdapat pula bangunan dan goa-goa peninggalan

zaman Jepang yang mempunyai nilai historis.

Pulau Sangiang memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, terutama yang

menyukai wisata bahari. Keindahan alam dan pantai serta karang hidup yang

dihiasi ikan berwarna-warni merupakan obyek wisata utama di kawasan ini.

Selain itu Taman Wisata Alam Pulau Sangiang memiliki potensi flora dan fauna

yang beragam dan masih asli, terdapat pula bangunan dan goa-goa peninggalan

zaman Jepang yang mempunyai nilai historis.

B. LATAR BELAKANG

1. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia merupakan salah satu yang terkenal kaya akan sumber daya alam

dan kebudayaannya yang menarik dan indah. Sejak Bangsa Indonesia sendiri telah mengerti

kelebihan yang dimilikinya, maka kelebihan akan SDA nya dimanfaatkan menjadi sektor

yang dapat menmbah pemasukan bagi Negara Indonesia sendiri. Untuk itu terdapat bagian

Page 6: BAB 1 BARU

pengelolaan negara yang secara khusu menangani tentang wisata akan sumber daya alam

dan kebudayaan di Indonesia yaitu bagian Kepariwisataan.

Pariwisata merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan nasional.

Peranan pariwisata di Indonesia sangat dirasakan manfaatnya, karena pembangunan dalam

sektor pariwisata serta pendayagunaan sumber potensi kepariwisataan menjadi kegiatan

ekonomi yang dapat diandalkan untuk memperbesar penerimaan Negara, memperluas

lapangan pekerjaan dan kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat, mendorong

pembangunan daerah serta memperkenalkan alam, nilai budaya dan bangsa.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki ribuan pulau dengan kekayaan

melimpah serta mempunyai keanekaragaman budaya. Salah satu potensi yang dimiliki

bangsa Indonesia adalah pariwisata dimana Indonesia sangat diperhitungkan didalam

Pariwisata Internasional. Pulau pulau kecil di Indonesia terkenal dengan potensi alam yang

besar. Namun untuk dapat menikmati segala potensi alam yang tersedia, butuh sarana

prasana dan akomodasi sebagai wadah yang mampu menampung segala aktifitas wisatawan

yang berkunjung.

Salah satu wadah arsitektural yang mampu menampung aktiitas pariwisata di sebuah

pulau adalah bangunan resort. Pengertian resort sendiri adalah suatu perubahan tempat

tinggal untuk sementara bagi seseorang di luar tempat tinggalnya dengan tujuan antara lain

untuk mendapatkan kesegaranjiwa dan raga serta hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat

juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan kegiatan olah raga,

kesehatan, konvensi, keagamaan serta keperluan usaha lainnya. (Dirjen Pariwisata ,

Pariwisata Tanah air Indonesia, hal. 13, November, 1988).

Resort adalah tempat peristirahatan di musim panas, di tepi pantai/di pegunungan

yang banyak dikunjungi (John M Echols, Kamus lnggris• Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1987).

Resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang sering dikunjungi orang dimana

pengunjung datang untuk menikmati potensi alamnya. (A.S. Hornby, Oxford Leaner's

Dictionary of Current English, Oxford University Press, 1974).

Resort adalah sebuah tempat menginap dimana mempunyai fasilitas khusus untuk

kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian

concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resor, hila ada tamu yang

mau hitch-hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini

(Nyoman.S. Pendit. llmu Pariwisata, Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).

Resort adalah sebuah kawasan yang terrencana yang tidak hanya sekedar untuk

menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi (Chuck Y. Gee, Resort Development

and Management, Watson-Guptil Publication 1988).

Page 7: BAB 1 BARU

Sebuah hotel resort sebaiknya mempunyai lahan yang ada

kaitannya dengan obyek wisata, oleh sebab itu sebuah hotel resort berada pada

perbukitan, pegunungan, lembah, pulung kecil dan juga pinggiran pantai (Nyoman S.

Pendit. llmu Pariwata. Jakarta: Akademi Pariwisata Trisakti, 1999).

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Resort adalah sebuah

tempat peristirahatan yang terletak di area-area wisata seperti di tepi pantai, di

pegunungan dimana memiliki fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dimana fasilitas ini

diperuntukan untuk pengunjung yang datang untuk menikmati potensi alam yang ada dan

berekreasi.

Sesuai dengan tujuan dari keberadaan Hotel Resort yaitu selain untuk menginap juga

sebagai sarana rekreasi. Oleh sebab itu timbulnya hotel resort disebabkan oleh faktor-faktor

berikut :

a) Berkurangnya waktu untuk beristirahat

Bagi masyarakat kota khususnya kota Medan kesibukan mereka akan pekerjaan

selalu menyita waktu mereka untuk dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman.

b) Kebutuhan Manusia akan rekreasi

Manusia pada umumnya cenderung membutuhkan rekreasi untuk dapat bersantai

dan menghilangkan kejenuhan yang diakibatkan oleh aktivitas mereka.

c) Kesehatan

Gejala-gejala stress dapat timbul akibat pekerjaan yang melelahkan sehingga dapat

mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Untuk dapat memulihkan kesehatan baik para

pekerja maupun para manula membutuhkan kesegaran jiwa dan raga yang dapat diperoleh

di tempat berhawa sejuk dan berpemandangan indah yang disertai dengan akomodasi

penginapan sebagai sarana peristirahatan.

d) Keinginan Menikmati Potensi Alam

Keberadaan potensi alam yang indah dan sejuk sangat sulit didapatkan di daerah

perkotaan yang penuh sesak dan polusi udara. Dengan demikian keinginan

masyarakat perkotaan untuk menikmati potensi alam menjadi permasalahan, oleh sebab itu

hotel resort menawarkan pemandangan alam yang indah dan sejuk sehingga dapat

dinikmati oleh pengunjung ataupun pengguna hotel tersebut.

Jenis Jenis Resort Berdasarkan Atraksi Wisata

a. Resort gabungan (intergrated resort)

Resort gabungan termasuk perkampungan pedesaan untuk tempat berlibur adalah

resort yang direncanakan secara khusus. Dimana para pekerjanya dapat tinggal

Page 8: BAB 1 BARU

didalam atau dekat dengan resort. Orientasi resort ini dikhususkan pada

keistimewaan alam seperti pantai, laut, lereng-lereng ski, pemandangan gunung,

taman nasional, atau keistimewaan lain seperti daerah dengan arkeologi dan sejarah,

iklim yang menyehatkan, lapangan golf atau fasilitas olahraga lain atau kombinasi

diantaranya.

b. Resort perkotaan (town resort)

Resort perkotaan menggabungkan penggunaan lahan dan aktifitas pada komunitas

perkotaan, tetapi secara ekonomi difokuskan kepada aktifitas resort yang memiliki

akomodasi eperti hotel dan fasilitas pelayanan wisata. Ada beberapa contoh resort

perkotaan seperti resort ski, resort pantai, dan resort spa dikota-kota Eropa dan

Amerika utara. Resort pantai di Australia dan resort spa diperkotaan Jepang.

c. Resort retreat (retreat resort)

Skala resort ini lebih kecil, kira-kira 25-50 kamar, tetapi direncanakan dengan kualitas

tinggi. Terdapat didaerah-daerah terpencil seperti di pegunungan atau dipulau-pulau

kecil. Akses satu-satunya hanya melalui kapal boat atau kapal udara kecil atau jalan

layang.

d. Rekreasi air (perairan)

Yang dimaksud dengan rekreasi air (perairan) yaitu rekreasi yang dilakukan pada

media perairan, baik sungai, danau, waduk atau laut. Rekreasi ini memanfaatkan

potensi alam perairan. Jenis aktifitas yang dapat dilakukan pada rekreasi perairan

ditentukan oleh kondisi perairannya. Aktifitas tersebut dapat bersifat pasif atau aktif.

Sebagai contoh untuk perairan yang airnya deras bergelombang tetapi mempunyai

pemandangan yang indah, maka aktifitasnya cendrung pasif (contohnya pada pantai

Parangritis, Jogjakarta). Sedangkan untuk perairan yang tenang maka aktifitasnya

cendrung aktif (seperti Marina Ancol, Pantai Kuta Bali).

2. Latar Belakang Lokasi

Karena perncanaan dan pembanunan resort akan di dampingi dengan

fasilitas wisata bahari makan dibutuhhkan lokasi yang mampu menampung kegiatan

resort dan wisata bahari di dalamnya. Selain itu kebutuhan resort akan

pemandangan sebagai salah satu bentuk nilai tambah yang ditawarkan di dalamnya

maka membutuhkan lokasi yang mempu menyediakan keindahan alam yang masih

asli. Selain itu untuk memenuhi kebutuhan akan kegiatan wisata bahari yang

ditawarkan nanti, maka membutuhkan lokasi yang mampu menarik perhatian

wisatawan. Selain itu karena pemilihan jenis resort yang berintegrasi maka lokasi

resort dan wisata pantai perlu memiliki penduduk yang belum dapat mengolah

potensinya sehingga dapat ikut serta menjadi bagian pengelolaan resort dan wisata

pantai di dalamnya,

Maka lokasi yang dipilih antara lain jika bukan merupakan sebuah pantai

lepas adalah sebuah pulau kecil di Negara Indonesia yang masih mempunyai

Page 9: BAB 1 BARU

keindahan alami yang belum tersentuh dan memiliki penduduk yang dapat diajak

ikut serta dalam pengelolaannya.

Di salah satu provinsi di Negara Indonesia, Provinsi Banten memiliki salah

satu pulau kecil yang mempunyai potensi besar akan wisata bahari. Hal ini

dibuktukan dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung untuk melakukan wisata

bahari dengan jalan swasta atau mandiri. Namun kurangnya sarana penginapan yang

mumpuni di pulau ini membuat administrasi wisata bahari di pulau ini terbilang

mahal. Kurangnya pengetahuan masyarakat setempat unruk mengelola potensi

pariwisata di dalamnya juga menjadi salah satu alasan penyebab administrasi mahal

berwisata di pulau ini. Aset alam yang di tawarkan di pulau ini juga masih asli. Pulau

tersebut bernama Pulau Sangiang.

Melihat fenomena alam yang begitu indah di pulau ini serta

peristiwa masa lalu Pulau Sangiang dengan kegagalan rencana dibangun sebuah

resort di Pulau Sangiang, sampai sekarang belum ada lagi pembangunan tempat

wisata di Pulau Sangiang. Wisatawan yang bekunjung di Pulau Sangiang yang

mempunyai rencana menginap biasanya akan dibantu oleh warga sekitar dengan

menyewakan rumahnya kepada wisatawan. Selain itu juga, fasilitas fasilitas

penunjang pariwisata seperti tempat makan belum tersedia cuk banyak dan memadi

di sana, sehingga biasanya wisatawan akan disarankan membawa makanan sendiri

jika ingin melakukan barbeque.

Gambar 6.

Sumber. www.backpackerindonesia.com

Melihat potensi potensi alam yang disuguhkan oleh Pulau Sangiang sangat

disangkan belum tersedianya fasilitas sarana prasarana yang mendukung pariwisata

Pulau Sangiang dengan maksimal. Dengan sulitnya mencari fasilitas penginapan di

sana. Rencana perancangan yang akan dilakukan di Pulau Sangiang untuk spa 5 ini

adalah pembangunan penginapan berupa resort.

Menurut salah satu ahli, resort adalah sebuah kawasan yang terrencana yang

tidak hanya sekedar untuk menginap tetapi juga untuk istirahat dan rekreasi. (Chuck

Y. Gee, Resort Development and Management, Watson-Guptil Publication 1988).

Page 10: BAB 1 BARU

Dengan pengertian resort sendiri yang berbeda dengan hotel sebagai pelayanan

penginapan yang tidak harus menyediakan fasilitas rekreasi cocok dengan rencana

pembangunan penginapan di Pulau Sangiang ini. Karena penginapan yang yang

direncanakan ini tidak hanya membangun sembuah tempat untuk menginap tapi

juga pembangunan fasilitas fasilitas rekreasi yang memanfaatkan potensi alam yang

terdapat di Pulau Sangiang sendiri.

Perencanaan pembangunan yang akan di lakukan di pulau yang masih

menyimpan kekayaan alam yang masih melimpah akan membuat keinginan

memanfaatkan kekayaan alam sebagai salah satu komponen perencanaan di

dalamnya. Dengan adanya destinasi wisata yang terdapat di Pulau Sangiang yang

direkomendasikan sebagai lokasi snorkeling, diving dan canoing dapat menjadi salah

satu wisata air yang dapat dikembangkan menjadi wisata di dalam resort.

Namun mengingat keasliaan potensi alam yang tersedia di Pulau Sangiang

perencanaan resort dan wisata alam harus menciptakan interaksi yang pas antata

bangunan, alam, dan penggunanya. Adanya 50 Kepala Keluarga yang menjadi

penduduk asli Pulau Sangiang juga harus dipertimbangkan sebagai salah satu

komponen di dalam interaksi.

3. Latar Belakang Arsitektur Ekologi

Dengan keinginan penulis akan merancang kawasan pariwisata bahari

terpadu yang memerhatikan setiap komponen yang terlibat di dalamnya, maka

pemilihian ilmu arsitektur yang mampu menunjang perencanaan dan

perancangan di dalamnya adalah arsitektur Ekologi.

Hal ini dibuktikan melalui pengertian arsitektur ekologi sendiri yaitu

sebagai ilmu teknik dialihkan kepada arsitektur kemanusiaan yang

memperhitungkan juga keselarasan dengan alam dan kepentinagn manusia

penghuninya. Pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan

kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya

dinamakan arsitektur ekologis atau eko-arsitektur. (Krusche, Per et sl.

Oekologisches Bauen. Wiesbaden, Berlin 1982. Hlm.7 )

Arsitektur surya

Arsitektur

biologis

Arsitektur

alternatif

Eko-arsitektur

Bionik-struktur

alamiah

Bahan dan

konstruksi yang

ekologis

Page 11: BAB 1 BARU

Gambar 1 Konsep eko-arsitektur yang holistis (sistem keseluruhan)

(Sumber : Heinz Frick. 1997. Hal. 39)

Sebenarnya, eko-arsitektur tersebut mengandung juga bagian-bagian

dari arsitektur biologis (arsitektur kemanusiaan yang memperhatikan

kesehatan), arsitektur alternative, arsitektur matahari (dengan memanfaatkan

energi surya), arsitektur bionic (teknik sipil dan konstruksi yang memperhatikan

kesehatan manusia), serta biologi pembangunan.Eko-arsitektur tidak

menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam arsitektur karena tidak ada sifat

khas yang mengikat sebagai standar atau ukuran baku. Namun, eko-arsitektur

mencakup keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya.

C. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN

1. Permasalahan

Bagaimana bentuk perencanaan kawasan wisata berupa resort dan wiata bahari

di Pulau sangiang sehingga dapat memaksimalkan keterlibatan dari setiap

komponen perencanaan sehingga menjadi kawasan wisata yang ramah lingkunan

dan berkelanjutan.

2. Persoalan

a. Bagaimana mengolah site yang ditentukan agar menjadi dapat menampung

aktifitas resrt dan wisata bahari yang memaksimalkan keterlibatan setiap

komponen di dalamnya ?

b. Bagaimana merencanakan perancangan resort dan wisata alam yang ramah

lingkungan dan sustainabel

D. TUJUAN DAN SASARAN

a. Tujuan

1. Terwujudnya konsep ramah lingkungan pada resort dan wisata bahari dengan

memaksimalkan segala potensi alam yang masih asli di dalamnya.

2. Terciptanya perencanaan kawasan resort dan wisata bahari yang

memberikan kenyamanan terhapat wisatawan.

3. Terciptanya perencanaan kawasan resort dan wisata bahari yang ramah

lingkungan dan berkelanjutan.

b. Sasaran

Mewujudkan kawasan wisata beruoa resort dan wisata bahari yang

memkasimalkan keterlibatan setiap komponennya dengan memerhatikan

keberlanjutannya sehinggan meminimalkan kerusakan pada lokasi yang dipilih

sebagai site dan sekitarnya.

Page 12: BAB 1 BARU

E. METODE PENYELESAIAN

Metode yang digunakan dalam pembahasan adalah deskriptif, yaitu dengan

mengumpulkan, memaparkan, kompilasi, dan menganalisis data yang diperoleh baik

data primer maupun sekunder sehingga diperoleh suatu pendekatan program

perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan

program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Data-data tersebut

diantaranya:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung didapat dari sumber pertama dan bukan

berasal dari pengumpulan data yang pernah dilakukan sebelumnya. Data primer

dapat didapatkan melalui wawancara atau observasi lapangan (sudi kasus dan studi

banding).

• Wawancara dengan narasumber yang berkaitan langsung dengan Rumah Sakit

Ibu dan Anak untuk mendapatkan informasi yang terpercaya

• Observasi Lokasi dan Tapak

• Studi banding lembaga sejenis

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data atau informasi yang dikumpulkan bukan untuk

kepentingan studi yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain.

Data sekunder didapatkan melalui studi literatur dan referensi yang berkaitan

dengan perancangan bangunan Rumah Sakit .

• Studi Literatur

Literatur yang digunakan dalam proses ini berasal dari buku-buku pedoman yang

berkaitan dengan perencanaan dan perancangan desain Rumah Sakit. Terdapat juga

materi-materi yang di-download dari internet.

• Referensi

Referensi didapat dari pengumpulan data, peta, dan peraturan dari instansi terkait

serta browsing materi-materi dari internet untuk mendukung proses perencanaan

Rumah Sakit seperti data jumlah penduduk, peta, data fasilitas kesehatan dan juga

peraturan setempat mengenai Bangunan.

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika dalam perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum

di Surakarta adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang definisi, pengertian judul, latar belakang masalah, permasalah isu,

tujuan dan sasaran perancangan, metode penyelesaian, sistematika pembahasan.

Page 13: BAB 1 BARU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan tinjauan umum dan tinjauan khusus rumah sakit umum di Surakarta,

serta referensi tentang standar rumah sakit umum di Indonesia.

BAB III TINJAUAN DATA

Menguraikan tinjauan tentang lokasi dan data preseden rumah sakit yang telah di

survey.

BAB IV TINJAUAN KHUSUS BANGUNAN

Berisi tentang pengertian judul atau fungsi, struktur organisasi, pemakai dan

kegiatan, dan kesimpulan (kriteria perancangan).

BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Menguraikan tentang pendekatan yang meliputi Pendekatan Aspek Fungsional,

Pendekatan Lokasi dan Tapak, Pendekatan Arsitektural, Pendekatan Teknis dan

Pendekatan Kinerja.