bab 1 (accepted)
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
1/19
BAB I PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Eksistensi Sumber Daya Manusia dalam program aktivitas bisnis dapat di
bilang sebagai Main atau sentral dari seluruh kegiatan yang dilakukan untuk
menunjang kehidupan organisasi. SDM merupakan pemegang dari seluruh
kegiatan mulai dari finansial organisasi, pemasaran organisasi, dan operasional
organisasi. Meski seiring zaman teknologi tinggi sudah merambah dalam proses-
proses tersebut, tetap saja dibutuhkan tenaga kerja manusia. Ambil saja ontoh,
dalam pengoperasian dan maintenance sebuah program komputer, mesin atau
apapun dibutuhkan ahli dalam melakukan hal tersebut. !eknologi hanya berperan
sebagai penunjang dalam proses peningkatan produktivitas organisasi yang
diperankan oleh Sumber Daya Manusia.
"enunjang proses produksi organisasi, tidak hanya penerapan teknologi
tinggi dalam organisasi saja yang menjadi faktor pendukung tingginya
produktivitas tenaga kerja. Sebagai individu berlogika dan emosional yang
mempunyai tujuan dalam hidup untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya,
faktor internal dalam diri individu pun berperan penting dalam tingginya angka
produktif seorang tenaga kerja.
Salah satu untuk meningkatkan motivasi kerja pada karya#an adalah
dengan ara memberi kompensasi. "emberian kompensasi dengan ara adil
merupakan daya penggerak yang dapat merangsang teriptanya pemeliharaan
karya#an. $arena dengan pemberian kompensasi karya#an merasa mendapat
pengakuan dan perhatian terhadap prestasi yang diapainya, sehingga semangat
kerja dan sikap loyal karya#an akan lebih baik.
$ompensasi dapat diberikan seara langsung dan tidak langsung.Adapun
pemberian kompensasi seara langsung yaitu gaji, upah, insentif, bonus.
Sedangkan kompensasi yang diberikan seara tidak langsung antara lain asuransi
1
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
2/19
BAB I PENDAHULUAN 2
kesehatan, uang uti atau uang pensiun, tunjangan pendidikan, tunjangan soial
(Sumber: Sirait 2006 : 2002).
%nsentif sebagai bagian dari bentuk kompensasi, merupakan pemberian
balas jasa uang oleh organisasi kepada pega#ai diluar gaji atau upah sebagai
pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi karya#an pada
organisasi.Sebagai ontoh fenomena yang terjadi di &a#a !imur, ribuan buruh
sebuah pabrik elektronik mogok kerja dan berdemonstrasi untuk menuntut
kenaikan insentif, namun tuntutan ditolak. Dan pihak manajemen pun berenana
menutup dua dari lima pabriknya sbagai akibat tingginya biaya produksi
(Sumber:.k!m"a#.$!m).
'ontoh kasus lain seperti yang terjadi pada fatory outlet di (andung yaitu
))), belum sepenuhnya memberikan insentif yang sesuai dengan yang
diharapkan karya#an itu sendiri, padahal tingkat penjualan pada akhir pekan dan
libur panjang ukup tinggi. %ni terjadi karena pihak manajemen yang kurang
memperhatikan kesejahteraan karya#annya sehingga hal ini sangat berpengaruh
dalam motivasi kerja karya#an (Sumber: .in%!belan&a.$!m).
%nsentif merupakan sarana motivasi yang mendorong para pega#ai untuk
bekerja dengan kemampuan maksimum. %nsentif mempunyai hubungan yang
positif terhadap motivasi karya#an. !ujuan utama dari pemberian insentif adalah
untuk memberikan tanggung ja#ab dan dorongan kepada karya#an dalam rangka
meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil kerja *'iai+.Sebagaimana penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya, bah#a pemberian insentif berpengaruh positif
dan signifikan terhadap motivasi kerja karya#an.asil dari penelitian tersebut,
terdapat pengaruh langsung antara insentif terhadap motivasi kerja sebesar ,/0.
al ini mengindikasikan bah#a semakin baik insentif yang diberikan
mengakibatkan semakin meningkat pula motivasi kerja karya#an (Sumber
*urnal Unier#ita# Brai&a+a ,alang: Dian Nata#ari -an Armanu 11/12).
1ingkungan kerja pun menjadi salah satu faktor dalam pembentukan
motivasi para pekerja juga. (ah#a lingkungan kerja ikut serta dalam
http://www.kompas.com/http://www.infobelanja.com/http://www.infobelanja.com/http://www.kompas.com/ -
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
3/19
BAB I PENDAHULUAN 3
pembentukan motivasi dan kepuasan kerja karya#an. 1ingkungan kerja yang
kondusif, nyaman, aman dan terfasilitasi dengan lengkap akan menjadi penunjang
semangat kerja para karya#an. 1ingkungan kerja dibentuk oleh budaya organisasi
dan lingkungan sekitar organisasi baik internal maupun eksternalnya. "eniptaan
kerja sama yang baik, relasi atasan dengan ba#ahan teripta dengan baik, itra
organisasi di mata masyarakat baik, maka akan teripta lingkungan kerja yang
baik dan akan berpengaruh pada semangat dan motivasi kerja para karya#an.
Sebagai ontoh diambil dari organisasi 2aebook, organisasi 2aebook
mempunyai berbagai daftar kenyamanan kerja, antara lain opsi saham, jam kerja
yang fleksibel dan bisa bekerja di rumah, banyak makanan, tidak ada bilik kerja
sehingga para karya#an bisa saling berkomunikasi dan bermain, budaya yang
terbuka terhadap ide (Sumber: tekn!.li"utan6.$!m).
al ini dibuktikan dalam penelitianbah#a terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara budaya organisasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karya#an sebesar ,3.Menurut Edy, dalam meniptakan kepuasan kerja
karya#an, organisasi harus terlebih dahulu meningkatkan motivasi karya#an agar
didapat kepuasan kerja yang baik.Sedangkan untuk meniptakan motivasi kerja
yang tinggi, faktor yang diperhatikan adalah budaya organisasional dan
lingkungan kerja dimana dua faktor ini seara bersama mempengaruhi motivasi
kerja karya#an. Adanya budaya organisasional dan lingkungan kerja yang baik
akan meniptakan atau menumbuhkan motivasi kerja yang tinggi(Sumber *urnal
Ek!n!mi -an Bi#ni# S3E: E-+ 14/15 ).
Motivasi terbentuk berdasarkan dorongan dari faktor internal dan atau
eksternal individu tersebut. 2aktor internal, motivasi terbentuk karena adanya
kebutuhan dan keinginan yang bersifat biologis dan psikologis. "engaruh faktor
eksternal terdiri dari insentif dan lingkungan kerja adalah salah satu penentunya.
Motivasi dibentuk dengan tujuan agar dapat mengarahkan keputusan seseorang
langsung pada tujuan. Sehingga pekerjaan tenaga kerja tersebut terarah dan
langsung ke tujuan, seperti yang dikemukakan oleh '!bbin bah#a motivasi
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
4/19
BAB I PENDAHULUAN 4
adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat
upaya yang tinggi untuk penapaian tujuan-tujuan organisasi. Motivasi yang
tinggi akan berdampak pada keefektifan organisasi, Manzoor menuturkan dalam
penelitiannya bah#a karya#an yang termotivasi baik akan bekerja dengan
kesungguhan dan keikhlasan, hal itu yang mengakibatkan organisasi terus tumbuh
dan berkembang. %ni mengartikan bah#a motivasi karya#an mempunyai
pengaruh langsung terhadap efektifitas organisasi seara positif sebesar
,43(Sumber Eur!"ean *!urnal !% Bu#ine## ,anagement: ,an!!r 7!l 8
N!. 8).
5niversitas, organisasi pelayanan akademi publik yang menggunakan
SDM sebagai pengelola dan tenaga pengajar juga mempunyai karya#an yang
berbeda adat, kebutuhan dan keinginan masing-masing individu. Seperti yang
dituturkan oleh MDonald, bah#a pembentukan motivasi adalah masalah yang
kompleks di dalam setiap organisasi, karena tidak setiap karakter, latar belakang,
kebutuhan dan keinginan seseorang dengan yang lain itu sama.
5niversitas 6idyatama yang berdiri 7 Agustus 70 merupakan salah satu
pelaku dalam bidang pelayanan akademi publik di $ota (andung yang akan
menjadi objek penelitian penulis. $arya#an bukan hanya tenaga kerja semata
tetapi lebih sebagai aset organisasi juga yang sangat penting untuk dikelola agar
mampu menjaga kelangsungan hidup organisasi. 5niversitas sebagai salah satu
lembaga pendidikan, membutuhkan tenaga kerja sebagai tenaga pengajar,
akademik, administrasi, dan bagian lainnya.
5ntuk membentuk para tenaga pengajar yang profesional, para pengajar
harus mempunyai #a#asan sangat luas. Maka dari itu pemberian insentif
dilakukan, misalnya dengan memberangkatkan tim pengajar ke suatu seminar,
lingkungan kerja yang nyaman seperti disediakan ruang dosen bagi para tenaga
pengajar untuk beristirahat, dan pemenuhan alat-alat penunjang kerja seperti
komputer. Disini, insentif dan lingkungan kerja berperan penting dalam
membentuk motivasi para tenaga pengajar untuk memenuhi tujuan organisasi.
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
5/19
BAB I PENDAHULUAN 5
Menurut pengamatan penulis, ada beberapa dosen yang sudah
mengundurkan diri dari 5niversitas 6idyatama. (erdasarkan latar belakang
diatas, maka peneliti terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk
penelititan dengan judul 8Pengaru9 3n#enti% -an Lingkungan er&a ter9a-a"
,!tia#i ar+aan Unier#ita# ;i-+atama8.
1.2 3-enti%ika#i ,a#ala9
"enyelenggaraan dan pengembangan suatu organisasi tidak terlepas dari
pembinaan dan pengelolaan sumber daya manusia, salah satu usaha yang
dilakukan oleh 5niversitas 6idyatama untuk meningkatkan motivasi kerja dan
menambah loyalitas karya#annya adalah dengan pemberian insentif dan
lingkungan kerja yang baik.
Setiap organisasi akan selalu meningkatkan motivasi kerja karya#annya
semaksimal mungkin, dalam batas-batas dan kemampuan organisasi dan tujuan
yang akan diapai.
Demikian keberhasilan ataupun kejelasan di dalam penempatan balas jasa
berupa insentif ini dapat memberikan pengaruh positif ataupun negatif bagi
organisasi dan karya#annya.
Dari uraian diatas maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah sebagai
berikut9
0. (agaimana tanggapan karya#an tentang pemberian insentif
5niversitas 6idyatama:7. (agaimana tanggapan karya#an tentang lingkungan kerja 5niversitas
6idyatama:
;. (agaimana tanggapan karya#an tentang motivasi kerja karya#an
5niversitas 6idyatama:
. Seberapa besar pengaruh pemberian insentif dengan motivasi kerja
karya#an 5niversitas 6idyatama:
3. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja dengan motivasi karya#an
5niversitas 6idyatama:
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
6/19
BAB I PENDAHULUAN 6
4. Seberapa besar pengaruh pemberian insentif dan lingkungan kerja
terhadap motivasi kerja karya#an 5niversitas 6idyatama:
1.8 u&uan Penelitian
!ujuan dilakukannya penelitian ini adalah9
0. 5ntuk mengetahui bagaimana tanggapan karya#an 5niversitas
6idyatama terhadap pemberian insentif.
7. 5ntuk mengetahui bagaimana tanggapan karya#an 5niversitas
6idyatama terhadap lingkungan kerja.
;. 5ntuk mengetahui motivasi kerja karya#an 5niversitas 6idyatama.. 5ntuk mengetahui besarnya pengaruh pemberian insentif dengan
motivasi kerja karya#an 5niversitas 6idyatama.
3. 5ntuk mengetahui besarnya pengaruh lingkungan kerja dengan
motivasi kerja karya#an 5niversitas 6idyatama.
4. 5ntuk mengetahui besarnya pengaruh pemberian insentif dan
lingkungan kerja terhadap motivasi karya#an 5niversitas 6idyatama.
1.5 ,an%aat Penelitian
"enelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai berikut 9
0. (agi
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
7/19
BAB I PENDAHULUAN 7
Sebagai tambahan pengetahuan, #a#asan, dan referensi bagi
yang ingin mengembangkan penelitian ini, dan sebagai sumbangan
pemikiran dalam menyebarluaskan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan kepada masyarakat.
1.4 erangka Pemikiran
"eranan Manajemen Sumber Daya Manusia menjadi sangat penting dalam
organisasi, tenaga kerja merupakan salah satu sumber utamanya.Dalam kehidupan
manusia selalu mengadakan bermaam-maam aktivitas, salah satu aktivitas
tersebut di#ujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan bekerja.
(ekerja mengandung arti melakukan suatu tugas yang diakhiri dengan
buah kerja yang dinikmati oleh manusia yang bersangkutan.2aktor pendorong
penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah untuk memenuhi
kebutuhannya dan mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya.Dengan demikian
pada hakekatnya orang bekerja tidak saja untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya tetapi juga untuk menapai taraf hidup yang lebih baik.
"ada dasarnya karya#an adalah seorang individu yang mengharapkan
balas jasa yang sesuai dengan pengorbanan yang diberikan kepada organisasi
dimana ia bekerja. Salah satu bentuk balas jasa yang diinginkan tersebut adalah
insentif selain upah dan gaji pokok yang diterima.
%nsentif merupakan balas jasa tambahan yang diberikan kepada karya#an
yang jumlahnya relative keil dan akan diberikan pada karya#an jika dapat
melampaui standar-standar kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Maka apabila insentif telah dianggap ukup dan menarik, maka karya#an
akan merasa telah memperoleh keuntungan. Sehingga mereka akan turut serta
bekerja sama dengan pihak organisasi untuk menapai tujuan organisasi.
Menurut De##ler (2008:885) menyatakan9
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
8/19
BAB I PENDAHULUAN 8
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
9/19
BAB I PENDAHULUAN 9
Merupakan insentif dalam bentuk material *uang+ yang biasa
diberikan seara bersamaan dengan upah atau gaji.%nsentif ini diberikan
kepada karya#an yang memiliki prestasi kerja melebihi standar kinerja
yang ditetapkan oleh organisasi.
%nsentif material ini terbagi dua bagian, yaitu9
a. Seara langsung, yang terdiri atas pembayaran yang diterima oleh
seseorang dalam bentuk gaji atau upah, bonus dan komisi.
b. Seara tidak langsung, meliputi semua balas jasa finanial yang
termasuk dalam insentif seara langsung, seperti tunjangan karya#an,
asuransi, bantuan soial karya#an dan sebagainya.
7. %nsentif =on Material!erdiri dari berbagai bentuk kepuasan yang diterima karya#an dari
pekerjaan itu sendiri atau berupa lingkungan fisik tempat orang tersebut
bekerja. $epuasan dari pekerjaan ini dapat dilihat dengan adanya tanggung
ja#ab dari karya#an dalam mengerjakan tugas yang dibebankan
kepadanya, adanya peluang dalam mengembangkan diri, tugas-tugas yang
menarik serta merasa tertantang dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
kepuasan yang berasak dari lingkungan kerja adalah rekan dan kerja yang
nyaman.
(aik insentif material maupun non material, masing-masing memberikan
dorongan yang memungkinkan karya#an memberikan prestasi kerja seara
optimal.(entuk-bentuk ini mempunyai hubungan yang erat. Satu ara lainnya dan
saling melengkapi sehingga terapai tujuan dari pemberian insentif tersebut.
(erdasarkan bentuk-bentuk insentif diatas maka terdapat beberapa kriteria
dari insentif, antara lain9
0. Dorongan material berupa uang atau barang.
7. $esempatan untuk mendapatkan penghargaan dan kekurangan seseorang.
;. !erpenuhinya syarat-syarat fisik pekerjaan yang diinginkan, lingkungan
yang bersih dan tenang serta ruangan kantor sendiri.
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
10/19
BAB I PENDAHULUAN 10
%nsentif ini dimaksudkan untuk menggunakan tenaga-tenaga yang
potensial agar tidak beralih atau keluar dari organisasi, karena tenaga-tenaga
semaam ini merupakan asset yang sangat berharga bagi organisasi.
Pe-!man Pemberian 3n#enti%
"emberian insentif harus terukur dan adil sehingga karya#an merasa
mereka layak melakukan pekerjaan terbaik mereka dan merasa dihargai dengan
adanya kerja keras yang mereka lakukan bagi organisasi. Aturan jelas dalam
memberikan insentif kepada karya#an.
Menurut >a#$i! (1//4) syarat-syarat yang patut dipenuhi dalam
pemberian insentif agar dapat digunakan tujuan pemberian insentif dapat
di#ujudkan terdiri atas hal-hal sebagai berikut9
0. Sederhana, peraturan dari sistem insentif harus singkat, jelas, dan dapat
dimengerti.
7. Spesifik, karya#an perlu tahu dengan tepat apa yang diharapkan untuk
mereka lakukan.;. Dapat diapai, setiap karya#an seharusnya mempunyai kesempatan yang
masuk akal untuk memperoleh sesuatu.
. Dapat diukur, sasaran dapat diukur merupakan dasar untuk menentukan
renana insentif.
"engertian ini menghubungkan motivasi dengan kebutuhan individu
dengan kepuasan kebutuhannya.
Mengau pada teori kebutuhan Maslo# yang dikutip oleh Ha#ibuan
(2002:148146) mengemukakan, bah#a hamper semua orang mempunyai
kebutuhan yang tersusun dalam suatu hirarki, kebutuhan-kebutuhan tersebut
antara lain sebagai berikut9
Ph!siolo"ical Needs *kebutuhan fisik dan biologis+
$ebutuhan untuk mempertahankan hidup seperti kebutuhan makan,
minum, perumahan dan lain sebagainya.
#afet! and #ecurit! Needs *kebutuhan keselamatan dan keamanan+
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
11/19
BAB I PENDAHULUAN 11
$ebutuhan akan kebebasan dari anaman yakni merasa aman dari
anaman keelakaan dan keselamatan dalam melaksanakan
pekerjaan.
Affliation or Acceptunce Needs or Belon"in"ness *kebutuhan
sosial+
$ebutuhan soial, teman, afiliasi, interaksi, diintai dan menintai.
Esteem or #tatus Needs *kebutuhan akan penghargaan dan
prestise+
$ebutuhan akan penghargaan diri dan pengakuan serta
penghargaan prestise dari karya#an dan masyarakat
lingkungannya.
#elf Actuali$ation *aktualisasi diri+
$ebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kemampuan,
keterampilan, dan potensi optimal untuk menapai prestasi kerja
yang sangat memuaskan atau luar biasa.
3n-ikat!rin-ikat!r "emberian in#enti% (Sumber: S!n-ang P. Siagian
(2002:26/)
0. $inerja, yakni sistem insentif dengan ara ini langsung mengaitkan
besarnya insentif dengan kinerja yang telah ditunjukkan oleh pega#ai
yang bersangkutan, berarti besar keilnya insentif tergantung pada
banyak sedikitnya hasil yang diapai dalam #aktu kerja karya#an.
7. 1ama kerja, yakni besarnya insentif ditentukan atas dasar lamanya
karya#an mengerjakan atau menyelesaikan suatu pekerjaan, dengan
perhitungan per jam, per hari, per minggu atau per bulan.
;. Senioritas, yakni sistem insentif yang didasarkan pada masa kerja atausenioritas pega#ai yang bersangkutan dalam suatu organisasi. Dasar
pemikirannya adalah, pega#ai senior menunjukkan adanya kesetiaan
yang tinggi dari pega#ai yang bersangkutan pada organisasi dimana
mereka bekerja.
. $eadilan dan kelayakan, yakni dalam sistem pemberian insentif harus
terkait dengan adanya hubungan antara pengorbanan *input+ dengan
output, dan membandingkan besarnya insentif dengan organisasi lain
yang bergerak dalam bidang usaha sejenis.
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
12/19
BAB I PENDAHULUAN 12
!erpenuhinya tingkat kebutuhan hidup karya#an berpengaruh pada
timbulnya motivasi kerja karya#an.5ntuk mengetahui apakah motivasi kerja yang
efektif dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya produktivitas kerja karya#an,
tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, tingkat kerusakan, kegelisahan, tuntutan,
dan pemogokan. Dengan kata lain, setiap karya#an memerlukan motivasi kerja
yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaan dengan disertai dedikasi dan
loyalitas. 5ntuk itulah pemberian insentif akan mendorong motivasi kerja
karya#an.
1ingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat penting untuk
dipertahankan oleh manajemen organisasi. "enyusunan suatu system produksi
yang baik tidak akan dapat dilaksanakan dengan efektif, apabila tidak didukung
dengan lingkungan kerja yang memuaskan didalam organisasi yang bersangkutan.
Menurut !maru-in (1/?8) lingkungan ker&a a-ala9
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
13/19
BAB I PENDAHULUAN 13
"enerangan yang ukup
Suhu udara yang tepat
Suara bising yang dapat dikendalikan
"enggunaan #arna
>uang gerak yang diperlukan, serta keamanan kerja para karya#an
2. Pela+anan ar+aan
"ara karya#an yang merasa memperoleh pelayanan yang lebih baik dari
organisasi dimana mereka bekerja akan dapat menumbuhkan gairah kerja yang
tinggi, rasa tanggung ja#ab terhadap penyelesaian kerja yang lebih besar serta
dapat menjaga nama organisasi dimana mereka bekerja dengan sebaik-baiknya.
Sebaliknya para karya#an yang bekerja didalam organisasi tidak
mendapatkan pelayanan yang semestinya, akan merasa sangat terpaksa didalam
penyelesaia tugas-tugasnya yang dibebankan kepada mereka."ada umumnya
pelayanan karya#an ini akan meliputi beberapa hal, yaitu pelayanan makan,
pelayanan kesehatan bagi para karya#an dan keluarganya.
8. Hubugan ar+aan +ang Ber#angkutan
Sebagai individu, para karya#an yang bekerja pada organisasi yang
bersangkutan, umumnya bekerja untuk menopang kebutuhan hidupnya.Dengan
demikian, para karya#an ini apabila tidak memperoleh perhatian dan pengarahan
yang baik oleh manajemen organisasi yang bersangkutan, maka para karya#an
tersebut enderung untuk mengejar kuantitas kerja mereka saja, tanpa
memperhatikan kualitas produk sebagai hasil kerja mereka.
&enis lingkungan kerja terdiri dari beberapa maam. Menurut A.A Anar
Prabu ,angkunegara (2004) menyatakan bah#a ada beberapa jenis lingkungan
kerja, yaitu9
!n-i#i lingkungan ker&a %i#ik +ang meli"uti:
0. 2aktor lingkungan tata ruang kerja yang baik akan mendukung
teriptanya hubungan kerja yang baik antar sesama karya#an maupun
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
14/19
BAB I PENDAHULUAN 14
dengan atasan karena akan mempermudah mobilitas bagi karya#an
untuk bertemu. !ata ruang yang tidak baik akan membuat
ketidaknyamanan dalam bekerja sehingga menurunkan efektivitas
kinerja karya#an.
7. 2aktor kebersihan dan kerapian ruang kerja yang bersih, rapi, sehat dan
aman akan menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja. al ini akan
meningkatkan gairah dan semangat kerja karya#an dan seara tidak
langsung akan meningkatkan efektivitas kinerja karya#an.
!n-i#i lingkungan ker&a n!n %i#ik meli"uti:
0. 2aktor lingkungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap kinerja
karya#an adalah latar belakang keluarga, yaitu antara lain status
keluarga, jumlah keluarga, tingkat kesejahteraan dan lain-lain.
7. 2aktor status sosial yang semakin tinggi jabatan seseorang semakin
tinggi pula ke#enangan dan kekuasaan dalam mengambil keputusan.
;. 2aktor hubungan kerja dalam organisasi yang ada dalam organisasi
adalah hubungan kerja antara karya#an dengan karya#an dan antara
karya#an dengan atasan.
. 2aktor sistem informasi, hubungan kerja akan dapat berjalan dengan
baik apabila ada komunikasi yang baik diantara anggota organisasi.
Dengan adanya komunikasi di lingkungan organisasi maka anggota
organisasi akan berinteraksi, saling memahami, saling mengerti satu
sama lain dan dapat menghilangkan perselisihan salah paham.
!n-i#i "#ik!l!gi# -ari lingkungan ker&a meli"uti:
0. >asa bosan yang dapat disebabkan perasaan yang tidak enak, kurangbahagia, kurang istirahat dan perasaan lelah.
7. $eletihan dalam bekerja terdiri dari dua maam yaitu, keletihan kerja
psikis dan keletihan psikologis yang dapat menyebabkan
meningkatnya absensi, turn over, dan keelakaan.
1ingkungan kerja yang memuaskan bagi para karya#an organisasi akan
dapat meningkatkan gairah kerja didalam organisasi yang bersangkutan, serta
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
15/19
BAB I PENDAHULUAN 15
mendorong bagi para karya#an tersebut untuk bekerja sebaik-baiknya, sehingga
pelaksanaan proses produksi didalam organisasi akan dapat berjalan dengan baik.
Seperti yang diungkapkan An!raga (2001:?6) bah#a
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
16/19
BAB I PENDAHULUAN 16
Se-arma+anti (2001:4) mengungkapkan
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
17/19
BAB I PENDAHULUAN 17
kerja yang efektif dapat dilihat dari tata ruang kerja, kebersihan dan kerapian
ruang kerja,lingkungan sosial, status sosial, hubungan kerja, sistem informasi
dalam organisasi. Dengan kata lain, setiap karya#an memerlukan motivasi kerja
yang kuat agar bersedia melaksanakan pekerjaan dengan disertai dedikasi dan
loyalitas. 5ntuk itulah lingkungan kerja yang baik akan mendorong motivasi kerja
karya#an.
Motivasi kerja dapat dipandang sebagai suatu iri yang ada pada alon
tenaga kerja ketika diterima masuk kerja di suatu organisasi atau organisasi. al
ini sangat mendukung karena adanya defenisi motivasi kerja adalah suatu kondisi
yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku
yang berhubungan dengan lingkungan kerja *Sumber: ,angkunegara 2000
,unan-ar 2001+.
Motivasi kerja dapat memberi energi yang menggerakkan segala potensi
yang ada, meniptakan keinginan yang tinggi dan luhur, serta meningkatkan
kebersamaan. Ada dua aspek motivasi, yaitu segi pasif dimana motivasi tampak
sebagai kebutuhan dan sekaligus pendorong, dan dari segi statis dimana motivasitampak sebagai satu usaha positif dalam menggerakkan daya dan potensi tenaga
kerja agar seara produktif berhasil menapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya *Sumber: Ha#ibuan 200?+.
(erdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bah#a motivasi kerja adalah
suatu daya penggerak yang mampu meniptakan kegairahan kerja dengan
membangkitkan, mengarahkan, dan berperilaku kerja serta mengeluarkan tingkat
upaya untuk memberikan kontribusi yang sebesar besarnya demi keberhasilan
organisasi dalam menapai tujuannya.
3n-ikat!rin-ikat!r m!tia#i ker&a
Herberg mengembangkan teori isi yang dikenal sebagai teori motivasi
dua faktor yang dikutip oleh *!9n ,. 3an$ei$9 '!bert !n!"a#ke ,i$9ael
. ,atte#!n dalam buku mereka Perilaku -an ,ana&emen @rgani#a#i (2006:
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
18/19
Lingkungan Kerja
Tata ruang
Kerapian ruang
Lingkungan sosial
Status sosial
Hubungan kerja
Sistem informasi dalam organisasiSumber: A.A Anwar Prabu Mangkunegara (2005)
Insentif
Kinerja
Lama kerja
Senioritas
Keadilan
Kelayakan
Sumber: Sondang P. Sagan (2002:269)
Motivasi
Perasaan pencapaian
Pekerjaan yang berarti
Tanggung jawab yang meningkat
Pengakuan
Kesempatan untuk tumbu dan maju
!ajiKeamanan
Kebijakan dan prosedur
Hubungan interpersonal
Sumber: !er"berg
BAB I PENDAHULUAN 18
141). $edua faktor tersebut disebut dissatisfier dan Satisfier, motivator higieni,
atau faktor ekstrinsik-intrinsik, bergantung pada pembahasan dari teori.
2aktor-faktor berdasarkan faktor motivator9
"erasaan penapaian
"ekerjaan yang berarti
!anggung ja#ab yang meningkat
"engakuan
$esempatan untuk tumbuh dan maju
2aktor-faktor berdasarkan faktor igieni9
?aji
$eamanan pekerjaan
$ondisi kerja
$ebijakan dan prosedur
ubungan interpersonal
(erikut adalah gambar kerangka pemikiran yang digambarkan pada bagan
berikut9
ambar 1.1 ambar erangka Pemikiran
-
7/25/2019 BAB 1 (Accepted)
19/19
BAB I PENDAHULUAN 19
1.6 Hi"!te#i#
Menurut Sugi+!n! *200?: 221+ menyatakan bah#a hipotesis diartikan
sebagai ja#aban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
ipotesis 5tama9!erdapat pengaruh antara insentif dan lingkungan kerja terhadap motivasi
kerja karya#an 5niversitas 6idyatama.
Sub ipotesis9
!erdapat pengaruh antara insentif terhadap motivasi kerja
karya#an 5niversitas 6idyatama (andung.
!erdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap motivasi
kerja karya#an 5niversitas 6idyatama (andung.
1. L!ka#i Penelitian
1okasi penelitian untuk memperoleh data dalam penyusunan skripsi akan
dilaksanakan di 5niversitas 6idyatama, yang berlokasi di &l. 'ikutra =o. 7A
(andung, &a#a (arat.