bab 1, 11 analisis swot (1)

14
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting yang mempengaruhi produktivitas dan kualitas sumber daya manusia, hal ini tercantum dalam UU Republik Indonesia yang menetapkan bahwa kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara, oleh karena itu negara bertanggung jawab terhadap hak untuk sehat bagi warga negaranya. Pembangunan dibidang kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang ditata dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dan produktif sebagai perwujudan dari kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan UUD. Tahun 1945 dan UU. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap penduduk Indonesia, pelayanan kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu dalam pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan keluarga, maupun pelayanan kesehatan masyarakat (Anadhilfani, 2014). Selain itu, pembangunan

Upload: didi-ok

Post on 08-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

IUHU

TRANSCRIPT

8

9

BAB IPENDAHULUAN

0. Latar BelakangDefinisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting yang mempengaruhi produktivitas dan kualitas sumber daya manusia, hal ini tercantum dalam UU Republik Indonesia yang menetapkan bahwa kesehatan merupakan hak dasar bagi setiap warga negara, oleh karena itu negara bertanggung jawab terhadap hak untuk sehat bagi warga negaranya.Pembangunan dibidang kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional yang ditata dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dan produktif sebagai perwujudan dari kesejahteraan umum seperti yang dimaksud dalam pembukaan UUD. Tahun 1945 dan UU. No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap penduduk Indonesia, pelayanan kesehatan harus dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu dalam pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan keluarga, maupun pelayanan kesehatan masyarakat (Anadhilfani, 2014). Selain itu, pembangunan di bidang kesehatan bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia dan derajat kesehatan masyarakat dalam aspek pencegahan, penyembuhan dan pemulihan penyakit (Marbun, 2009).Demi tercapainnya pembangunan di bidang kesehatan maka pemerintah memiliki Badan Layanan Umum yang merupakan ujung tombak dari pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Menurut UU No. 75 tahun 2014 bahwa Puskesmas adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat.Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.Puskesmas sendiri adalah salah sau unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pembangunan kesehatan, pusat pembinaan dan pusat kinerja kesehatan tingkat pertama yang memberikan kinerja kesehatan yang bersifat dasar, serta menyelenggarakan kegiatan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.Puskesmas berperan penting dalam pembangunan kesehatan maka pada tahun 2014 menteri kesehatan republik Indonesia telah mengeluarkan peraturan mentri kesehatan No.75 tahun 2014 tentang Pusat kesehatan masyarakat yang berisi mengenai ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan puskesmas agar puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal. Dalam menjalankan rencana strategis maka diperlukan suatu analisa yang mendalam, dan analisa yang cukup terkenal adalah analisis SWOT (Strengs, Weaknesses, opportunities, dan threats) adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekauatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu prencanaan atau program.Mengingat bahwa pada kepaniteraan klinik senior bidang Ilmu Kedokteran Keluarga ini penulis ditempatkan di puskesmas kampus Palembang untuk melakukan tugas belajar dan terdapat peraturan baru Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 mengenai puskesmas, maka penulis tertarik untuk melakukan Analisis SWOT mengenai Permenkes No.75 tahun 2014 terhadap kinerja puskesmas kampus Palembang.

0. Rumusan MasalahDari Latar Belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut,1. Bagaimana kekuatan dan Kelemahan pelaksanaan program di puskesmas kampus Palembang?2. Bagaimana peluang ancaman pelaksanaan program di puskesmas kampus Palembang?3. Bagaimana rencana strategik (Renstra) pengembangan pelaksanaan program di puskesmas kampus Palembang?

0. Tujuan Penelitian2. Tujuan UmumMengetahui analisa SWOT di puskesmas kampus Palembang.

2. Tujuan Khusus1. Mengetahui kekuatan dan kelemahan pelaksanaan program di puskesmas kampus Palembang.1. Mengetahui peluang ancaman pelaksanaan program di puskesmas kampus Palembang.1. Mengetahui rencana strategik (Renstra) pengembangan pelaksanaan program di puskesmas kampus Palembang.

0. Manfaat Penelitian3. Bagi PuskesmasMembantu untuk memberikan masukan dan informasi mengenai rencana strategis untuk melaksanakan program yang ada di puskesmas kampus Palembang yang lebih baik sehingga dapat lebih bermanfaat.

3. Bagi Dinas KesehatanSebagai acuan dinas kesehatan untuk membuat program agar setiap puskesmas dapat melakukan analisis mengenai program yang ada di setiap puskesmas di Kota Palembang.

3. Bagi Instansi PendidikanDiharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi mengenai pelaksanaan dan penerapan analisis SWOT .BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Definisi PuskesmasMenurut Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginyadi wilayah kerjanya. Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. (Azrul, azwar)Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi, 2009).

2.2 Tujuan PuskesmasTujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya (Trihono, 2005). 2.3 Tugas PuskesmasPuskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. (Permenkes No.75, 2014)Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk keikutsertaan dalam menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Pada masa mendatang, puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu (Effendi, 2009). 2.3 Fungsi PuskesmasMenurut Trihono (2005) ada 3 (tiga) fungsi puskesmas yaitu: pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan yang berarti puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pusat pemberdayaan masyarakat berarti puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat. (trihono, 2005)Pusat pelayanan kesehatan strata pertama berarti puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :a. Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (privat goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat disebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. (Trihono, 2005)2.4 Wewenang PuskesmasAdapun wewenang dari puskesmas adalah:a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan bermutu.b. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upayapromotif dan preventif.c. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi padaindividu, keluarga, kelompok dan masyarakat.d. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakankeamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.e. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.f. Melaksanakan rekam medis.g. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu danakses Pelayanan Kesehatan.h. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatani. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayananj. Kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis danSistem Rujukan.(Permenkes No.75, 2014)2.5 Standar Pelayanan Minimal PuskesmasStandar pelayanan minimal yg aku tau tahun 2008, tp kyknya dk valid utk sekarang alias ada yg baru kyknya2.6 Azas Penyelenggaraan PuskesmasPenyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas penyelenggaraan puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Azas penyelenggaraan puskesmas yang dimaksud adalah azas pertanggungjawaban wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan dan azas rujukan (Trihono, 2005). Azas pertanggungjawaban wilayah berarti puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan seperti menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga berwawasan kesehatan, memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya, membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya dan menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya (Trihono, 2005). Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yaitu keterpaduan lintas program dan keterpaduan lintas sekto. Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas sedangkan untuk keterpaduan lintas sektor merupakan upaya memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat kecamatan termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha (Trihono, 2005). Azas rujukan digunakan sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas terbatas. Padahal puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai permasalahan kesehatannya. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka penyelenggaraan setiap upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan (Trihono, 2005). 2.7 Penilaian Kinerja PuskesmasPenilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas.Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapai.b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out putdanout come).c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.Dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas. (DEPKES, 2006)

Daftar pustakaPermenkes no 75 thn 2014Kepmenkes no 857 thn 2009Trihono. 2005.manajemen puskesmas berbasis paradigma sehat. Jakarta: Sagung seto

Efendi, F. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktek dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba MedikaDEPKES. 2006. Pedoman penilaian kinerja puskesmas