b a bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · dengan sistem...

619

Upload: vantuyen

Post on 16-Mar-2019

301 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 2: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

1RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

1.1 LATAR BELAKANG

Kota Bandar Lampung memiliki fungsi penting bagi Sumatera bagian Selatan. Posisi

geografisnya menjadikan Bandar Lampung pintu gerbang Sumatera dengan Jawa,

yang diperkuat oleh rencana pembangunan jembatan penghubung Merak-Bakauheni.

Kecenderungan yang terjadi seperti proses relokasi kegiatan ekonomi dari Pulau Jawa

bagian Barat ke Lampung juga menunjukkan betapa Kota Bandar Lampung berada

dalam posisi yang sangat strategis. Bahkan kebijakan tingkat nasional pada beberapa

sektor telah menetapkan Provinsi Lampung dan Bandar Lampung di dalamnya sebagai

basis produksi nasional.

Melihat perkembangan yang terjadi di Kota Bandar Lampung pada saat ini, maka

perkembangan percepatan pembangunan pasti akan terjadi. Namun di lain pihak, Kota

bandar Lampung ternyata dihadapkan pada bebagai batasan fisik, kendala prasarana

dan sarana, serta distribusi ruang kegiatan yang mengakibatkan menurunnya

beberapa fungsi ruang kota, seperti terjadinya banjir, jenuhnya fungsi pusat kota, dan

permasalahan kota lainnya. Oleh karena itu, potensi dan permasalahan tersebut harus

dijadikan landasan dalam membangun Bandar Lampung ke depan.

Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional, di setiap kabupaten/kota wajib menyusun

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan memperhatikan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Provinsi. Selanjutnya, sesuai pasal 4 Undang Undang

Nomor 25 Tahun 2004 tersebut, maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah

1 PENDAHULUAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 3: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

2RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Daerah (RPJMD) Kota Bandar Lampung 2010-2015 adalah penjabaran visi, misi dan

program dari kepala daerah terpilih selama 5 (lima) tahun mendatang.

Visi dan Misi kepala daerah tersebut selanjutnya dilaksanakan melalui strategi

pembangunan daerah yang memuat sasaran-sasaran pokok yang harus dicapai, yang

dijabarkan dalam arah kebijakan, program-program pembangunan dan kegiatan-

kegiatan pokok. Dalam penjelasan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 disebutkan

bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) merupakan

perencanaan strategik daerah selama lima tahun berdasarkan kewenangan yang

dimiliki oleh pemerintah daerah berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah.

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tersebut menetapkan bahwa pemerintah

daerah (provinsi dan kabupaten/kota) mempunyai kewenangan untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan selain yang menjadi kewenangan pemerintah pusat:

politik luar negeri, keuangan, yudisial, hankam, agama dan urusan lain. Ini artinya

bahwa pemerintah daerah mempunyai kewenangan menyelenggarakan urusan

pemerintahan yang sangat luas dan utuh. Luas artinya pemerintah daerah

dipersilahkan menyelenggarakan semua urusan sesuai dengan potensi yang

dimilikinya tanpa campur tangan langsung dari pemerintah pusat. Utuh artinya daerah

diberikan kepercayaan penuh untuk mengatur dan mengurus semua urusan yang

menjadi kewenangannya tersebut mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasinya.

Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut,

maka daerah harus mampu membuat perencanaan pembangunan secara mandiri.

Daerah harus mampu membuat perencanaan pembangunan yang sesuai dengan

kebutuhan dan kepentingan masyarakatnya, rasional, tepat sasaran, dapat

dilaksanakan, efisien, dan berdampak langsung pada upaya peningkatan

kesejahteraan masyarakat; sebagaimana janji program dari calon kepala daerah pada

saat kampenye pemilihan kepala daerah.

Oleh karena itu, dalam menyeimbangkan tuntutan legalitas dan tuntutan psikopolitik

masyarakat terhadap pemerintah daerah (terutama kepala daerah hasil pemilihan

kepala daerah secara langsung), maka pada dasarnya proses perencanaan

Page 4: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

3RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

pembangunan harus mencakup substansi pendekatan :

1. Politik; pendekatan ini memandang bahwa pemilihan kepala daerah adalah proses

penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan

program-program pembangunan yang ditawarkan para calon kepala daerah

terpilih. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-

agenda pembangunan yang ditawarkan calon kepala daerah pada saat kampanye

ke dalam dokumen RPJMD sebagai jawaban atas program yang ditawarkan

tersebut.

2. Teknokratik; pendekatan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode dan

kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga yang secara fungsional bertugas untuk itu.

3. Partisipatif; pendekatan ini dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku

kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan ini adalah untuk

mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.

4. Atas-Bawah (top-down) dan Bawah-Atas (bottom-up); pendekatan top-

down dan bottom-up dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil

proses atas-bawah dan bawah-atas tersebut diselaraskan melalui musyawarah yang

dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan

kelurahan/desa.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar Lampung

Tahun 2010-2015 ini merupakan tahap kedua dari pelaksanaan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandar Lampung Tahun 2005-

2025. RPJMD 2010-2015 ini selanjutnya menjadi pedoman bagi satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) dalam menyusun Rencana Strategis satuan kerja perangkat

daerah (Renstra-SKPD) dan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah

dalam menyusun/menyesuaikan rencana pembangunan selama lima tahun ke depan.

Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMD akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan Rancangan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bandar Lampung.

1.2DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Page 5: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

4RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Landasan hukum dalan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Bandar Lampung 2010-2015 ini adalah :

1) Undang Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang Undang

Darurat Nomor 4 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956

Nomor 55), Undang Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 56) dan Undang Undang Darurat Nomor

5 Tahun 1956 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 57),

tentang Pembentukan Daerah Tingkat II termasuk Kotapraja dalam Lingkungan

Daerah Tingkat I Sumatera Selatan sebagai Undang Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 1821);

2) Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4286);

3) Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor

53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

4) Undang Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4400);

5) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah

kedua kalinya, terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7) Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

Page 6: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

5RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

8) Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

9) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1982, tentang Perubahan Batas Wilayah

Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3213);

10) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1983, tentang Perubahan Nama

Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung menjadi Kotamadya

Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3254);

11) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

12) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010 - 2014;

14) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah;

15) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

16) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 6 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Lampung Tahun 2005 -

2025;

Page 7: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

6RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

17) Peraturan Gubernur Lampung Nomor 41 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun

2010-2014;

18) Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 10 Tahun 2007 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandar Lampung Tahun

2005-2025;

19) Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 01 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung (Lembaran Daerah Kota Bandar

Lampung Tahun 2008 Nomor 01);

20) Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 21 Tahun 2008 tentang Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Kota Bandar Lampung.

1.3HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar Lampung ini

tidak dapat dilepaskan dan harus berintegrasi dengan keberadaan dokumen

perencanaan pembangunan lainnya sebagai dasar penyelenggaraan pemerintahan.

Bagan berikut ini adalah kaitan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota

Bandar Lampung dengan dokumen–dokumen perencanaan pembangunan lainnya.

Bagan 1 : Hubungan RPJM Kota Bandar Lampung 2010 – 2015dengan Dokumen Perencanaan Pembangunan Lainnya

Pedoman

Pedoman

Diperhatikan

Pedoman

PedomanDijabarkan

Dijabarkan

Pedoman

RPJPNasional

RPJMNasional

RPJPDaerah

RPJMDaerah

RenstraKL

RKA - KL

RAPBN APBN

RincianAPBN

Renja–KL

RKP

RKPDaerah

RAPBD APBD

diacu Diserasikan melalui Musrenbang

Pedoman Pedoman

diacu

diacu

Page 8: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

7RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

1.4SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Penulisan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Bandar Lampung Tahun 2010-2015 sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan atas Peraturan Pemerintah No. 8

Tahun 2008 adalah sebagai berikut :

I. Pendahuluan

Secara substansi, bab ini akan memuat tentang latar belakang penyusunan

RPJMD Kota Bandar Lampung, dasar hukum penyusunan, hubungan antar

dokumen, sistematika penyusunan serta maksud dan tujuan penyusunan

RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015.

II. Gambaran Umum Kota Bandar Lampung

Menjelaskan tentang kondisi geografis dan demografi, aspek kesejahteraan

masyarakat, aspek pelayanan umum, dan aspek daya saing daerah. Bab ini

juga menggambarkan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintah yakni

uraian tentang hasil evaluasi terhadap pencapaian indikator sasaran dalam

RPJMD Kota Bandar Lampung sebelumnya (2005-2010) dibandingkan

dengan sasaran yang ingin dicapai dalam RPJPD Bandar Lampung 2005-2025

tahap I (pertama). Evaluasi ini akan difokuskan terhadap kinerja

pembangunan pendidikan, kehidupan beragama, kesehatan, sarana dan

prasarana perkotaan, keamanan dan ketertiban kota, pembangunan

perekonomian, SDA dan lingkungan, dan penyelenggaraan pemerintahan.

III. Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Bab ini menguraikan kondisi keuangan daerah baik sisi pendapatan dan

belanja serta gambaran ekonomi makro dalam kurun waktu lima tahun yang

lalu (2005-2010). Secara detail, bab ini akan menggambarkan hasil kinerja

PedomanPedoman

RenstraSKPD

RenjaSKPD

RKA-SKPD

RincianAPBD

UU SPPNUU KEUANGAN

NEGARA

Page 9: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

8RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

keuangan masa lalu (2006-2010), kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu

dan kerangka pendanaan sebagai dasar dalam perumusan arah kebijakan

keuangan daerah yang mencakup bidang pendapatan, belanja, dan

pembiayaan dalam periode 2010-2015 mendatang.

IV. Analisis Isu-Isu Strategis

Bab ini secara rinci terdiri dari dua substansi yakni permasalahan

pembangunan serta isu-isu strategis. Keduanya akan memaparkan gambaran

dan analisis situasi lingkungan baik internal maupun eksternal yang

diestimasikan akan berpengaruh terhadap perkembangan dan pembangunan

Kota Bandar Lampung dalam kurun waktu lima tahun ke depan sampai

Tahun 2015. Analisis lingkungan eksternal adalah isu yang ada pada tingkat

nasional dan isu tingkat Provinsi Lampung. Sedangkan analisis lingkungan

internal merupakan isu yang ada di Kota Bandar Lampung saat ini baik

bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial,

kepemerintahan, tata ruang, lingkungan hidup serta infrastruktur.

V. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan 2010-2015

Bab ini memaparkan visi dan misi Kepala Daerah terpilih yang menjadi

orientasi utama dalam penyusunan dan pelaksanaan pembangunan Kota

Bandar Lampung yang selanjutnya akan menjadi Visi dan Misi Pemeirntah

Kota Bandar Lampung dalam RPJMD selama 5 (lima) tahun dari Tahun 2010

sampai dengan tahun 2015. Selain itu, juga akan diuraikan tujuan serta

sasaran yang hendak dicapai dari masing-masing misi tersebut

VI. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

Bab ini menyajikan strategi pembangunan daerah berupa kebijakan Kepala

Daerah terpilih sebagai payung dalam perumusan program dan kegiatan

pembangunan Kota Bandar Lampung dalam mewujudkan visi dan misi kepala

daerah terpilih sesuai dengan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai.

Dalam bab ini juga akan diuraikan Kebijakan Prioritas Tahap II (2011-2015)

dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandar

Lampung 2005-2025 sebagai salah satu dasar dalam penetapan strategi dan

arah kebijakan dalam RPJMD 2010-2015.

VII. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Page 10: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

9RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bab ini menyajikan penjabaran kebijakan umum kepala daerah terpilih

sebagai arah bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun lintas

SKPD dalam merumuskan kebijakan guna mencapai kinerja sesuai dengan

tugas dan fungsinya. Substansi dari Bab ini adalan rumusan program (baik

SKPD maupun lintas SKPD) yang selanjutnya akan diturunkan ke dalam

bentuk kegiatan serta indikator output (capaian) dari masing-masing

kegiatan. Program dan kegiatan ini juga menjadi landasan bagi SKPD dalam

menyusun Renstra SKPD sebagai penjabaran RPJMD 2010-2015.

Dalam bab ini juga akan diuraikan tentang kegiatan indikatif yang akan

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja

Perangkat Daerah serta asumsi kebutuhan pendanaan per tahun. Sedangkan

rencana kerja terdiri atas rencana kerja kerangka regulasi dan kerangka

pendanaan yang disusun secara indikatif dan disesuaikan dengan kapasitas

fiskal daerah, bersumber dari APBD Kota Bandar Lampung, APBD Provinsi,

APBN dan sumber pendanaan lainnya yang sah.

VIII.Penetapan Indikator Kinerja Daerah

Bab ini akan menguraikan indikator kinerja daerah sebagai ukuran

keberhasilan pelaksanaan visi, misi, kebijakan, program dan kegiatan dalam

bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, aparatur

dan kepemerintahan, lingkungan hidup dan tata ruang serta pengembangan

infrastruktur.

IX. Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Bab ini memuat penjelasan tentang kaidah (pedoman) transisi dan kaidah

pelaksanaan RPJMD Kota Bandar Lampung serta mekanisme perencanaan

transisi untuk mengantisipasi kekosongan dokumen perencanaan jangka

menengah. Hal ini penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan

dan mengisi kekosongan RKPD dan RPJMD setelah RPJMD berakhir.

Pedoman transisi bertujuan menyelesaikan masalah pembangunan yang

belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD.

Sedangkan kaidah pelaksanaan, memuat ketentuan bahwa RPJMD ini

merupakan pedoman bagi SKPD dalam menyusun Renstra SKPD; digunakan

dalam penyusunan RKPD; penguatan peran para stakeholders dalam

pelaksanaan RPJMD; dan menjadi dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan

Page 11: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

10RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

atas kinerja lima tahunan dan tahunan dengan berpedoman pada peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan arahan kebijakan nasional.

1.5MAKSUD DAN TUJUAN RPJMD

MAKSUD

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun dengan maksud

sebagai dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan yang akan dipergunakan

sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renstra SKPD), dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD).

TUJUAN

Tujuan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar

Lampung Tahun 2010-2015 ini adalah :

1. Tersedianya satu pedoman resmi bagi seluruh jajaran pemerintah daerah dan

DPRD Kota Bandar Lampung dalam menentukan prioritas program dan kegiatan

tahunan yang akan dibiayai oleh APBD Kota Bandar Lampung dan sumber-

sumber pembiayaan lainnya.

2. Tersedianya satu tolok ukur untuk melakukan evaluasi kinerja tahunan bagi

setiap satuan kerja perangkat daerah dan pemerintah daerah.

3. Memberi gambaran tentang kondisi umum Kota Bandar Lampung saat ini dalam

konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin

dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi daerah dalam kurun waktu lima

tahun ke depan.

4. Adanya panduan penyusunan program dan kegiatan yang terpadu, terarah, dan

terukur bagi seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah dan DPRD Kota Bandar

Lampung.

5. Adanya arahan dalam memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta

kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.

Page 12: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

11RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI

2.1.1 Gambaran Umum

Kota Bandar Lampung dengan luas wilayah 197,22 Km² Atau 19.722 hektar terdiri dari

13 Kecamatan dan 98 Kelurahan. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak

pada 50 20’ sampai dengan 50 30’ lintang selatan dan 1050 28’ sampai dengan 1050 37’

bujur timur. Letak tersebut berada pada Teluk Lampung di ujung selatan pulau

Sumatera. Secara administratif batas daerah Kota Bandar Lampung adalah:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan.

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Cermin Kabupaten

Pesawaran dan Kecamatan Ketibung serta Teluk Lampung.

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gedong Tataan dan Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran.

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten

Lampung Selatan.

Tabel 1. Data Wilayah Administrasi Kota Bandar Lampung

No. Kecamatan Luas WilayahKm2 *)

JumlahKelurahan

1. Telukbetung Barat 20,99 82. Telukbetung Selatan 10,07 113. Panjang 21,16 74. Tanjungkarang Timur 21,11 115. Telukbetung Utara 10,38 106. Tanjungkarang Pusat 6,68 117. Tanjungkarang Barat 15,14 68. Kemiling 27,65 79. Kedaton 10,88 810. Rajabasa 13,02 411. Tanjung Senang 11,62 412. Sukarame 16,87 513. Sukabumi 11,64 6

Jumlah 197,22 98

2 GAMBARAN UMUMKOTA BANDAR LAMPUNG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 13: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

12RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 20102.1.2 Topografi dan Kelerengan

Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai sampai

kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0

sampai 500 m daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang

dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat

dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-

tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut :

Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau di bagian

Selatan

Wilayah landai/dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame di bagian Utara

Wilayah perbukitan terdapat di sekitar Telukbetung bagian Utara

Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang

bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, dan Gunung Dibalau serta perbukitan

Batu Serampok di bagian Timur.

Dilihat dari ketinggian yang dimiliki, Kecamatan Kedaton dan Rajabasa merupakan

wilayah dengan ketinggian paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan

lainnya yaitu berada pada ketinggian maksimum 700 mdpl. Sedangkan Kecamatan

Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Panjang memiliki ketinggian masing-masing

hanya sekitar 2 – 5 mdpl atau kecamatan dengan ketinggian paling rendah/minimum

dari seluruh wilayah di Kota Bandar Lampung.

Kondisi kelerengan yang terdapat di Kota Bandar Lampung juga sangat beragam,

kondisi geografis wilayah yang berbukit serta berada di kaki Gunung Betung

merupakan faktor pembentuk keragaman kelerengan di Kota Bandar Lampung

tersebut. Tingkat kemiringan lereng rata-rata wilayah di Kota Bandar Lampung berada

pada kisaran 0 – 20 % dan secara umum kelerengan wilayah Kota Bandar Lampung

berada pada 0 – 40 %, wilayah yang memiliki kemiringan lereng 0 % diantaranya

berada di wilayah Kecamatan Sukarame, Tanjung Karang Pusat, Tanjung Seneng,

Panjang, Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Kedaton. Adapun wilayah yang

memiliki tingkat kemiringan lereng mencapai 40 % di antaranya adalah Kecamatan

Panjang, Teluk Betung Barat, Kemiling, dan Tanjung Karang Timur. Kondisi

kelerengan ini berpengaruh terhadap jumlah lahan yang dapat dimanfaatkan.

Page 14: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

13RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

2.1.3 Hidrologi

Air Permukaan

Secara hidrologis Kota Bandar Lampung dilalui oleh sungai-sungai yang masuk dalam

Wilayah Sungai (WS) Way Seputih dan Way Sekampung yaitu Sungai Way Halim, Way

Awi, Way Simpur di wilayah Tanjung Karang dan Way Kuripan, Way Balau, Way

Kupang, Way Garuntang, Way Kuala, mengalir di wilayah Teluk Betung. Daerah hulu

sungai berada di bagian Barat, daerah hilir sungai berada di wilayah bagian Selatan

yaitu pada dataran pantai. Luas wilayah yang datar sampai landai meliputi 60 %.

Landai sampai miring 35 %, sangat miring sampai curam berjumlah 4 %.

Dilihat secara hidrologi maka Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai besar yaitu

Way Kuripan dan Way Kuala, dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut

merupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berada dalam wilayah Kota Bandar

Lampung dan sebagian besar bermuara di Teluk Lampung.

Sungai-sungai yang melintasi Kota Bandar Lampung adalah sungai kecil dengan debit

air yang kecil, diantaranya adalah Way Simpur, Way Penengahan, Way Kunyit, dan

Way Keteguhan Pada musim kemarau,sungai cenderung mengering,tetapi pada

musim hujan debit air akan bertambah semakin cepat, sedangkan daya tampung

sungai semakin terbatas akibat terjadinya penyempitan daerah aliran sungai yang

merupakan efek dari kegiatan pembangunan yang tidak memperhatikan garis

sempadan sungai serta pencemaran lingkungan sungai

Menurunnya daya dukung lingkungan menyebabkan kualitas air menurun, polusi

udara dan polusi tanah membawa dampak pula bagi pencemaran air. Pencemaran air

secara eksisting menurut laporan Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan

Hidup (BPPLH) Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 cenderung meningkat seiring

dengan meningkatnya pembangunan dan jumlah penduduk di wilayah Kota Bandar

Lampung serta meningkatnya kegiatan pembangunan di daerah hulu. Sumber

pencemaran air permukaan berasal dari kegiatan domestik rumah tangga, industri,

pasar, rumah sakit, dan lainnya. Kualitas air sungai di Bandar Lampung sebagian

besar telah mengalami penurunan. Kualitas air sungai Kota Bandar Lampung

Page 15: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

14RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

digolongkan menjadi kelas III dan IV. Hal ini menjadi salah satu isu strategis dalam

pembangunan Kota Bandar Lampung lima tahun mendatang.

Air Tanah

Hingga saat ini kebutuhan air bersih penduduk Kota Bandar Lampung dipenuhi oleh

PDAM (air ledeng), air sumur permukaan, dan air tanah (sumur bor). Layanan air oleh

PDAM baik sambungan langsung maupun hidran umum belum mencapai 50 % dari

seluruh wilayah Kota Bandar Lampung. Sumber air untuk PDAM ini berasal dari Way

Rilau, Tanjung Aman, Batu Putih, Way Linti, Way Gudang, dan pengolahan air Sumur

Putri dengan debit air minimum 432 liter/detik dan maksimum 693 l/detik.

Dilihat dari akuifer yang dimilikinya, air tanah di Kota Bandar Lampung dapat dibagi

dalam beberapa bagian berdasarkan pourusitas dan permaebilitas yaitu:

Akuifer dengan produktifitas sedang, berada di kawasan pesisir Kota Bandar

Lampung, yaitu di Kecamatan Panjang, Teluk Betung Selatan, dan Teluk Betung

Barat.

Air tanah dengan akuifer produktif, berada di Kecamatan Kedaton, Tanjung

Senang, Kedaton, bagian selatan Kecamatan Kemiling, bagian selatan Tanjung

Karang Barat, dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Sukabumi.

Akuifer dengan produktifitas sedang dan penyebaran luas, berada di bagian utara

Kecamatan Kemiling, bagian utara Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Pusat,

Teluk Betung Utara, dan sebagian kecil Kecamatan Tanjung Karang Timur.

Akuifer dengan produktifitas tinggi dan penyebaran luas, berada di sebagian besar

Kecamatan Rajabasa dan Tanjung Karang Timur.

Akuifer dengan produktifitas rendah, berada di bagian utara Kecamatan Panjang,

Tanjung Karang Timur, dan bagian barat Kecamatan Teluk Betung Selatan.

Air tanah langka, berada di Kecamatan Panjang.

Tabel 2. Zonasi Kawasan Resapan AirKota Bandar Lampung

ZONA KATEGORI RESAPAN WILAYAHI Recharge Area Kemiling dan Teluk Betung Barat

II Area PenyanggaKecamatan Tanjung Karang Barat, Tanjung KarangTimur, Panjang, Tanjung Karang Pusat, Teluk BetungUtara, dan Teluk Betung Selatan.

III Resapan Rendah Kedaton, Sukarame, Tanjung Karang BaratIV Resapan Sedang Tanjung Karang Pusat, Sukabumi, Tanjung Karang TimurV Resapan Tinggi Sukabumi dan Sukarame

Page 16: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

15RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

ZONA KATEGORI RESAPAN WILAYAH

VI Kawasan DipengaruhiAir Laut

Pesisir Teluk Lampung, Teluk Betung Selatan, Panjang,Teluk Betung Barat

Sumber: Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPPLH) Bandar Lampung, 20102.1.4 Kondisi Iklim

a. Curah dan Hari Hujan

Pada tahun 2009 jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember, yaitu

433,10 MM, sedangkan yang terendah terjadi pada bulan Juli yaitu hanya 0,30

MM.berdasarkan data tersebut, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, curah

hujan rata-rata tertinggi pada tahun 2009, yaitu mencapai 179,30 MM. Tingginya rata-

rata curah hujan pada tahun 2009 berimplikasi pada meningkatnya volume air sungai

sehingga pada akhir tahun 2008 pernah terjadi banjir besar di Kota Bandar Lampung.

Bulan basah/kering terjadi jika jumlah curah hujan yang terjadi pada bulan tersebut

melebihi/kurang dari rerata curah hujan pada tahun bersangkutan. Berdasarkan rerata

curah hujan mengindikasikan bahwa bulan basah Kota Bandar Lampung pada tahun

2009 terjadi pada bulan November – Maret dengan rerata curah hujan bulanan berada

diatas 179,30 mm, sedangkan bulan keringnya yaitu bulan April – Agustus dengan

rata-rata curah hujan bulanan kurang dari 179 mm.

b. Temperatur Rata-Rata

Kota Bandar Lampung termasuk beriklim tropis basah yang mendapat pengaruh dari

angin musim (Monsoon Asia). Data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika

Provinsi Lampung menunjukan bahwa temperatur Kota Bandar Lampung dalam kurun

waktu lima tahun terakhir berada pada kisaran 25 – 280C dengan suhu rata-rata

pertahun 26,30C. Temperatur udara di Kota Bandar Lampung sepanjang relatif stabil

dan tidak pernah menunjukan perubahan yang ekstrim, hal tersebut dapat

mengindikasikan bahwa kualitas lingkungan di Kota Bandar Lampung masih cukup

baik.

c. Kelembaban Udara

Kelembaban udara Kota Bandar Lampung antara tahun 2005 – 2009 rata-rata berkisar

antara 74 – 85 % dengan kelembapan rata-rata 78,4% per tahunnya. Kondisi tersebut

menunjukkan Kota Bandar Lampung memiliki kelembaban yang relatif tinggi. Pada

bulan Oktober hingga Januari kelembaban udara berada diatas kelembaban rata-rata.

Page 17: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

16RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Klasifikasi iklim menurut Koppen dikenal dan digunakan secara internasional

didasarkan pada curah hujan dan temperatur. Oleh sebab curah hujan tahunan rata-

rata sebesar 135,49 mm dan temperatur lebih dari 18 0C maka dilokasi termasuk iklim

A. Dengan rata-rata hujan setiap bulan lebih besar dari 60 mm maka di Kota Bandar

Lampung masuk pada zona iklim A, yaitu iklim hujan tropik yang kemaraunya pendek

dengan vegetasi hutan hujan tropik.

d. Hidrooceanografi

Kondisi hidrooseanografi Teluk Lampung yang termasuk dalam wilayah pesisir Kota

Bandar Lampung digambarkan dalam uraian mengenai bathimetri, pasang surut

(pasut), arus, gelombang, sedimen dan material dasar laut, dan kualitas air.

- Bathimetri

Teluk Lampung merupakan salah satu dari dua teluk di ujung paling Selatan

Pulau Sumatera. Kota Bandar Lampung dan wilayah pesisir Kota Bandar Lampung

terletak pada pangkal teluk, dan bagian mulut teluk (arah Selatan - Tenggara)

berhadapan langsung dengan Selat Sunda yang merupakan perairan penghubung

antara Laut Jawa di sebelah Utara dan Samudera Hindia di Selatan.

Deskripsi bathimetri wilayah pesisir Kota Bandar Lampung didasarkan pada Peta

Sumatera-Pantai Selatan, Teluk Kalumbayan hingga Pulau-Pulau Tiga skala

1:75.000 dengan inset Pelabuhan Panjang skala 1:25.000 dan Pelabuhan

Batubara Tarahan skala 1:20.000 (Dishidros TNI-AL, 1998). Dasar laut disisi

Timur teluk lebih curam daripada sisi Utara dan Barat atau pangkal teluk. Dasar

laut terdalam di wilayah Teluk Lampung hanya sekitar -27,49 m, dan hanya

berlokasi di batas arah Selatan wilayah pesisir Kota Bandar Lampung.

Apabila dilihat dari arah Utara ke Selatan dasar laut Teluk Lampung lebih landai,

kedalaman perairan Teluk Lampung sangat bervariasi dari -1 m sampai dengan -

27 m. Apabila dilihat dari arah Utara ke Selatan dasar laut Teluk Lampung lebih

landai, dari kedalaman -3,00, -14, dan -27 m baru dijumpai berturut-turut pada

jarak 113 m, 859 m dan 1,16 km. Sedangkan dari arah Barat ke Timur kedalaman

-1 m, -7 m dan -27 m baru dijumpai pada jarak 226 m, 169 m dan 1,16 km.

- Pasang Surut Laut (Pasut)

Page 18: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

17RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Tipe pasut di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung adalah campuran dominasi

harian ganda (mix semi diurnal) dengan nilai bilangan Formzhal sekitar 0,45 (PT.

TELPP, 1999; PT. Pelindo II, 2001a). Pasut tipe ini bercirikan dua kali air naik dan

dua kali turun dalam satu hari lunar (24 jam 50 menit) namun ketinggian muka

air pada saat dua kali naik atau dua kali turun tersebut tidak sama. Tunggang

pasut (tidal range) atau beda tinggi antara muka air tertinggi dan terendah

berkisar antara 123–143 cm (Dinas Tata Kota Bandar Lampung, 2001; Pelindo II,

2001a). Karakteristik pasut Teluk Lampung adalah sebagai berikut:

Tipe pasut mixed semi diurnal, dimana pada kawasan tersebut mengalami dua

kali pasang dan dua kali surut setiap harinya. Dalam satu hari, pasang pertama

akan berbeda dengan pasang kedua. Demikian pula halnya dengan surut

pertama akan berbeda dengan surut kedua. Hal ini biasa disebut sebagai

ketidaksamaan harian (daily inequality).

Dalam satu bulan terjadi dua kali pasang tinggi (spring tide) dan dua kali

pasang rendah (neap tide). Pada saat pasang tinggi maka akan terjadi pasang

yang sangat tinggi dan surut yang sangat rendah. Sedangkan pada saat

pasang rendah akan terjadi pasang dan surut yang sangat kecil.

Pasang-surut di Kawasan Pantai Teluk Betung Bandar Lampung mempunyai

kisaran tunggang pasut (tidal range) maksimal sebesar 143,8 cm.

Satu periode pasang-surut di Kawasan Pantai Teluk Betung Bandar Lampung

adalah antara 10 jam hingga 14,5 jam.

Tabel 3. Tinggi Muka Air dari Low Water Spring (LWS)

No Muka Air Singkatan Ketinggian (M)12345678

Highest astronomical tideMean high water springMean high water neapMean sea levelMean low water neapMean low water springLow water springLowest astronomical tide

HATMHWSMHWNMSL

MLWNMLWSLWSLAT

+1,80 M LWS+1,20 M LWS+1,00 M LWS+0,80 M LWS+0,60 M LWS+0.30 M LWS

0,00 M LWS- 0,10 M LWS

Sumber :Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau kecil Kota Bandar Lampung

- Arus

Page 19: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

18RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Arus di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung terdiri dari arus pasut (tidal current)

yang dibangkitkan oleh pasut dan arus non pasut yang utamanya dibangkitkan

oleh angin (wind drive current). Dominasi yang ada merupakan arus pasut

dengan kecepatan maksimum berkisar 0,12–0,40 knot sedangkan arus non pasut

hanya berkisar 0,04–0,12 knot. Mengacu pada hasil kajian yang tercantum dalam

Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung (1999), iklim di perairan pesisir,

terutama Pantai Barat Lampung dipengaruhi oleh Samudera Hindia yang dicirikan

oleh adanya angin muson dan curah hujan yang tinggi, sekitar 2500 – 3000

mm/tahun (Titik Kalianda, 1991). Angin berhembus dari arah Selatan selama

bulan Mei sampai September, dan dari arah yang berlawanan selama bulan

November sampai Maret. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Bulan

Desember, misalnya, belahan bumi Utara mengalami musim dingin.

Sedangkan belahan bumi Selatan akan mengalami musim panas. Sehingga angin

akan berhembus dari Lautan Pasifik yang basah ke arah Australia. Berlawanan

dengan arah angin, arus musim di Pantai Barat Lampung sepanjang tahun

mengalir ke arah Tenggara hingga Barat Daya.

Tabel 4. Kondisi Arus Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung

Ulangan KedalamanArus Pasut Arus Non Pasut

V maks(knot)

Arah(0)

V Maks(knot)

Arah(0)

1

0,2 D0,34 258

0,06 1180,12 60

0,5 D0,26 206

0,06 1690,26 334

0,8 D0,12 205

0,06 1840,34 334

2

0,2 D0,22 202

0,10 1630,24 305

0,5 D0,20 190

0,10 1910,24 317

0,8 D0,32 13

0,12 1970,20 217

3

0,2 D0,40 141

0,04 2360,40 344

0,5 D0,22 90

0,06 2590,36 294

0,8 D0,34 103

0,06 2460,30 342

Keterangan :D=Kedalaman -16 m,lokasi perairan pantai di Kel.SrengsemSumber :PT TELPP (1999)

Page 20: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

19RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kondisi ini diperkirakan disebabkan oleh gradien tekanan antara perairan di Barat

Laut dengan perairan dibagian Tenggara dari Pantai Barat Sumatera. Kekuatan

arus berkisar antara 1 cm/detik hingga 45 cm/detik. Pada musim barat antara

bulan November hingga bulan Maret, arus mengalir dengan kecepatan 27

cm/detik hingga 45 cm/detik dan mencapai kecepatan maksimum pada bulan

Desember. Arus pada musim barat ini mengalir dengan tetap menuju kearah

Tenggara. Sedangkan arus pada musim timur antara bulan April hingga Oktober

melemah dengan kisaran kecepatan 1 cm/detik hingga 36 cm/detik. Pada bulan

Juli arus mencapai minimum, berkisar antara 1 cm/detik hingga 5 cm/detik.

Pada perairan mulut Teluk Lampung, kekuatan arus rata-rata bulanan berkisar

antara 1 cm/detik hingga 45 cm/detik, dimana kecepatan maksimum terjadi pada

bulan Januari dan Februari, dan kecepatan minimum pada bulan Maret dan April.

Arus rata-rata bulanan di Selat Sunda ini umumnya mengalir kearah Lautan

Hindia, kecuali pada bulan Maret, Agustus, dan Oktober. Bulan Maret, arus

mengalir ke Timur Laut (dari Lautan Hindia menuju Laut Jawa) dengan kecepatan

rata-rata 1 cm/detik. Agustus dan Oktober, arus mengalir ke Timur dengan

kecepatan 23 cm/detik pada Agustus dan 5 cm/detik pada Oktober.

- Gelombang

Informasi gelombang di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung didasarkan pada

data tinggi gelombang maksimum dari PT. TELPP (1999). Pergerakan gelombang

dominan yang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kota Bandar

Lampung 39 terjadi adalah dari arah Tenggara dan Selatan dengan persentase

kejadian berturut-turut sebesar 26,48% dan 31,83%. Tinggi gelombang

maksimum yang paling dominan adalah >50 cm dengan persentase kejadian

sebesar 58,59%.

Tabel 5. Arah dan Tinggi Maksimum Kejadian Gelombang di PesisirBandar Lampung

TinggiGelombang

H maks (cm)

Arah Datang Gelombang Jumlah(%)

Utara TimurLaut Timur Teng-

gara Selatan BaratDaya Barat Barat

LautPersentase Kejadian

25-3030-4040-50

0,000,560,26

0,000,001,41

0,000,851,69

0,282,829,58

0,564,237,89

0,283,663,94

0,280,862,25

0,000,000,00

1,4112,9627,04

Page 21: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

20RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

>50 0,00 4,51 7,32 13,80 19,15 9,86 3,94 0,00 58,59

Jumlah (%) 0,85 5,92 9,86 26,48 31,83 7,75 7,32 0,00 100,00Keterangan : Lokasi perairan pantai di Kelurahan SrengsemSumber :PT TELPP 1999

Arah Tenggara merupakan arah dominan berhembusnya angin. Hal ini terkait

dengan orientasi Teluk Lampung yang menghadap ke arah Tenggara. Dengan

kata lain, jika arah angin terbesar dari Barat Laut misalnya, maka untuk

pembangkitan gelombang di kawasan pantai Teluk Betung Bandar Lampung tidak

akan berpengaruh banyak. Gelombang di Pesisir Bandar Lampung yang relatif

rendah tersebut, disebabkan kedekatan dengan garis pantai, dan kedalaman air

(bathimetri) yang relatif dangkal. Dalam perambatan gelombang ke arah pantai,

maka gelombang akan mengalami proses refraksi, shoaling (pendangkalan),

difraksi, serta refleksi. Proses refraksi merupakan pembelokan arah gelombang

untuk mendekati kearah tegak lurus terhadap kontur dasar pantai. Hal ini

menyebabkan gelombang yang datang di pantai akan mempunyai orientasi yang

mendekati tegak lurus terhadap garis pantai. Proses shoaling adalah

berkurangnya secara berangsur-angsur tinggi gelombang sebagai akibat

pendangkalan kontur laut kearah pantai. Dengan demikian proses refraksi dan

shoaling berkaitan erat dengan profil pantai.

Kondisi fisik dan profil pantai terbentuk sebagai akumulasi pengaruh kondisi-

kondisi batas yang ada seperti gelombang, arus dan transportasi sedimen baik

secara langsung maupun tidak langsung terhadap pantai. Pengaruh kondisi-

kondisi batas ini akan menentukan bentuk pantai, keberadaan vegetasi penutup

pantai, kemiringan pantai, dan sebagainya. Proses difraksi adalah proses yang

dialami oleh gelombang jika menemui suatu rintangan. Rintangan tersebut bisa

berupa bangunan pemecah gelombang, setelah terkena penghalang maka

gelombang akan menjadi lebih kecil dibanding dengan tinggi gelombang datang.

Di Teluk Lampung terdapat banyak pulau dengan beraneka ragam ukuran.

Dengan demikian pulau pulau tersebut berfungsi sebagai rintangan yang akan

menyebabkan terdifraksinya gelombang yang datang di laut lepas. Tinggi

gelombang yang sampai di pesisir Bandar Lampung tidak akan terlalu besar

karena telah tereduksi oleh proses difraksi.

Page 22: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

21RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sedangkan proses refleksi atau pemantulan adalah terpantulnya gelombang oleh

karena mengenai suatu lereng tertentu. Jika pengembangan kawasan pesisir

Bandar Lampung dengan menggunakan tanggul yang berdinding tegak maka

gelombang yang dipantulkan akan relatif besar, sedangkan jika menggunakan

dinding dengan sisi miring maka gelombang yang dipantulkan akan relatif sedikit

dan sebagian besar gelombang akan berubah menjadi gelombang rayapan.

- Sedimen dan Material Dasar Laut

Pergerakan sedimen sangat berhubungan dengan sungai, serta arus dan

gelombang laut. Wilayah pantai Kecamatan Teluk Betung Barat dan Teluk Betung

Selatan, serta Kecamatan Panjang bagian Utara merupakan muara dari sungai-

sungai utama di Bandar Lampung. Pada wilayah tersebut dominan terjadi

pergerakan sedimen yang berasal dari sungai dan kemudian terendapkan di dasar

laut, bahkan pada muara sungai Way Kuripan telah terbentuk tanah timbul yang

cukup luas. Pada wilayah Kecamatan Panjang bagian Selatan, pergerakan

sedimen lebih dominan berasal dari laut berupa pecahan koral dan pasir, kecuali

pada muara sungai Way Galih Panjang lebih didominasi oleh material yang

berasal dari sungai. Karakteristik sedimen tersebut, mempengaruhi bentukan

material dasar laut di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung. Material dasar laut di

wilayah Kecamatan Teluk Betung Barat, Teluk Betung Selatan, Panjang bagian

Utara, dan muara sungai Way Galih Panjang adalah lempung, lanau, pasir, dan

pecahan koral. Sedangkan material dasar laut di wilayah Kecamatan Panjang

bagian Selatan kecuali muara sungai Way Galih Panjang, adalah pasir, kerikil,

kerakal, bongkah, batuan dasar, dan pecahan koral (PT. TELPP, 1999; PT. Pelindo

II, 2000, 2001a, dan 2001b; Dinas Tata Kota Bandar Lampung, 2001, Maryam,

2002).

f. Jenis Tanah

Kondisi tanah di Kota Bandar Lampung terdiri dari endapan bekas pantai dan endapan

bekas rawa dan sungai terdiri yang meliputi tanah lempung lembek, tanah lempung

bercampur pasir, semakin ke baratdaya semakin tebal, seperti di sekitar Pelabuhan

Panjang dan Tarahan. Dari potongan melintang bor dangkal (Sumber Seksi

Inventarisasi- Subdit Geologi Teknik – Direktorat dan Daerah Pertambangan) terlihat

bahwa semakin ke barat laut kedalaman lapisan pasir semakin mendominasi. Di Kota

Page 23: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

22RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bandar Lampung dan sekitarnya kedalaman muka air tanah sangat dangkal sekitar 1,5

meter dan ke arah utara semakin dalam dari 5 meter sampai > 10 meter (Sub-

Direktorat Hidro-Geologi, Dit. GTL, 1984). Berdasarkan keterdapatan lapisan pasir, dan

muka air tanah yang cukup dangkal, maka di daerah–daerah tersebut sangat

berpotensi terjadi peristiwa pelulukan/likuifaksi, seperti di daerah–daerah Teluk

Betung Selatan, dan Utara. Kota Bandar Lampung secara eksisting juga dilewati oleh

patahan dan sesar aktif.

Dalam Sidarto dan S. Andi Mangga (2001), Harsa (1978) dan de Coster (1984)

menyatakan bahwa terdapat 4 perioda tektonik di Sumatera bagian Selatan, yaitu:

Tektonik Mesozoikum Tengah,

Tektonik Kapur Akhir – Tersier Awal,

Tektonik Miosen Tengah, dan

Tektonik Plio-Plistosen.

Untuk tujuan kajian tektonik Kuarter yang beraspek pengembangan wilayah, bahwa

tektonik pada masa Plio-Plestosin merupakan salah satu faktor utama dalam analisis

kajian ini. Hal ini disebabkan bahwa tektonik pada saat ini sangat berpengaruh

terhadap bentuk dan struktur geologi Sumatera sekarang.

Pada periode Pliosin – Plestosin ini ditandai oleh meningkatnya percepatan

konvergensi antara lempeng–lempeng Hindia – Australia dan Eurasia mencapai

kecepatan sekitar 7 cm/tahun sehingga menyebabkan Pegunungan Bukit Barisan

terangkat lagi, sementara Sesar Sumatera semakin berkembang, sementara itu di lajur

Lajur Busur Belakang batuan sedimen yang terbentuk, semakin terlipatkan dan

membentuk lipatan en echelon. Pada perioda ini juga, dicirikan dengan perubahan

sesar–sesar tegak dan sesar mengiri menjadi sesar menganan “dextral” (Kusnama

drr., 1994). Sesar lain yang berkembang sejajar dengan arah sesar Sumatera dan

selain itu sesar yang telah terbentuk sebelumnya teraktifkan kembali (Harsa, 1978 dan

De Coster, 1984 – dalam Sidarto dan S.A.Mangga , 2001).

Sesar yang telah terbentuk dan teraktifkan kembali itu menjadi obyek utama dalam

kajian ini dan diantaranya:

Sesar Panjang,

Sesar Padang cermin, dan

Page 24: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

23RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sesar Pantai Timur ( Sidarto dan S.Andi Mangga, 2001).

Topografi sesar Panjang merupakan tebing memanjang baratlaut – tenggara dengan

landai ke baratdaya. Bentuk lereng curam, kemiringan umumnya 500 atau lebih curam

kecuali di beberapa tempat bervariasi dari landai sampai menengah seperti disekitar

Tarahan dan Panjang. Batas tebing merupakan daerah perdataran pantai pada

umumnya merupakan daerah-daerah permukiman dan persawahan serta ladang.

Penampang memanjang memperlihatkan bahwa perbedaan kelandaian daerah

perdataran pantai dimana melandai ke arah baratlaut dengan perbedaan ketinggian

umumnya berbeda 1 meter namun di beberapa tempat terlihat bervariasi dari 7 meter

sampai 5 meter.

Topografi lainnya yang menunjukkan adanya penyesaran, terdiri dari pergeseran

sungai ataupun anak-anak sungainya serta pergeseran lembah-lembah, dan

terpotongnya teras-teras sungai pada arah barat laut – tenggara. Lima sampai tujuh

aliran sungai dan lembah serta teras-teras terpotong memperlihatkan pergeseran

menganan.

2.1.5 Geologi Lingkungan

Kondisi geologi dan tektonika di Indonesia tergolong rumit, hal tersebut dikarenakan

Indonesia merupakan pertemuan 3 lempeng utama yaitu Lempeng Samudera Hindia-

Australia yang bergerak ke Utara dan Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat

membentur Lempeng Eurasia. Akibatnya di wilayah ini terjadi berbagai peristiwa

geologi/tektonika, seperti diantaranya pergeseran kerak bumi yang menyebabkan

peristiwa gempa bumi dan kegiatan magmatik atau gunung api, pertumbuhan busur

kepulauan dan lain sebagainya.

Dampak dari mekanisma peristiwa geologi tersebut diantaranya menimbulkan potensi-

potensi berlimpahnya kekayaan alam juga menyebabkan terjadinya potens bahaya

geologi, yang akan menjadi ancaman terhadap kekayaan, hasil pembangunan dan

masyarakatnyanya sendiri di wilayah NKRI ini, termasuk di dalamnya Kota Bandar

Lampung.

Peta Geologi Lembar Tanjung Karang (Andimangga dkk, 1993), menunjukan kondisi

geologi di Kota Bandar Lampung, dimana di dalamnya terlihat jelas beberapa patahan

Page 25: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

24RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

yang melintas Kota Bandar Lampung. Patahan-patahan tersebut cenderung

merupakan patahan berpotensi aktif, tempat tertimbunnya energi kinetis yang setiap

saat terlepas yang akan menimbulkan goncangan gempa dan merupakan suatu

ancaman terhadap Kota Bandar Lampung.

Kondisi tanah yang mendominasi kota ini merupakan tanah-tanah bekas endapan

pantai dan sungai yang tersebar disekitar Teluk Lampung, dan di sekitar Tanjung

Karang didominasi oleh tanah lapukan hasil kegiatan gunung api muda dari Formasi

Lampung yang umumnya batuan tuffa. Sementara di tengah-tengah Kota Bandar

Lampung muncul bukit bukit mencuat dari tufa dan andesit.

a. Tutupan Lahan

Tutupan lahan di Kota Bandar Lampung secara eksisting sampai saat ini secara garis

besar terdiri dari kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kegiatan reklamasi pantai

di Kota Bandar Lampung secara eksisting juga telah menambah luas daratan Kota

Bandar Lampung, jika pada tahun 2003 luas Kota Bandar Lampung hanya 19.218 Ha,

maka saat ini akibat adanya kegiatan tersebut luas Kota Bandar Lampung sudah

berjumlah 19.722 Ha. Secara umum jumlah lahan terbangun sampai saat ini telah

berjumlah 9920 Ha atau sekitar 54,65 % dari seluruh luas Kota Bandar Lampung,

sedangkan lahan yang belum terbangun saat ini memiliki luas sekitar 8230,89 Ha atau

sekitar 45,35 %

Kawasan Lindung

- Kawasan Resepan Air

- Kawasan Sempadan Pantai

- Kawasan Sempadan Sungai

- Kawasan Sekitar Mata Air

- Kawasan Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota

Kawasan Budidaya

- Kawasan Perumahan

- Kawasan Perdagangan dan Jasa

- Kawasan Perkantoran

- Kawasan Industri

- Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)

- Ruang terbuka Hijau Non Alami

- Kawasan Peruntukan Lainnya

Page 26: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

25RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

2.1.6 Potensi Pengembangan Wilayah

Dalam RTRW Kota Bandar Lampung 2010-2030 dijelaskan bahwa dengan potensi

serta kecenderungan perkembangan yang ada, ditunjang dengan lokasi yang

strategis, potensi alam, penduduk, dan potensi wilayah belakangnya, kota Bandar

Lampung terlihat menuju perkembangan yang prospektif. Dengan kedudukan potensi

tesebut, Bandar Lampung dapat berperan sebagai pusat pertumbuhan bagi Sumatera

bagian Selatan, serta pendukung Provinsi Lampung sebagai pusat produksi pertanian

nasional.

Kota Yang Prospektif

Kota Bandar Lampung memiliki prospek yang kuat untuk berkembang menjadi kota

besar dalam skala regional, nasional, bahkan internasional. Potensi kota Bandar

Lampung yang mendukung antara lain adalah (1) Lokasi geografis yang sangat

strategis, (2) Kedudukan yang dituju dalam kebijaksanaan tingkat nasional dan

regional, (3) Pemandangan alam yang indah yang dapat dimanfaatkan untuk menarik

wisatawan, (4) Keanekaragaman suku bangsa (multi ethnic), dan (5) Dukungan

wilayah sekitarnya (hinterland) yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan

kota Bandar Lampung.

a. Lokasi yang strategis

Kota Bandar Lampung menempati posisi geografis yang sangat strategis, baik dalam

konstelasi internasional, nasional, maupun regional. Posisinya terhadap Singapura dan

Jakarta merupakan potensi bagi pengambilan peran dalam kerjasama ekonomi

regional IMS-AFTA. Dari segi jarak kedudukan kota Bandar Lampung terhadap kota-

kota besar seperti Jakarta dan wilayah pertumbuhan ekonomi Jabotabek dan Jawa

Barat menjadikannya salah satu pilihan bagi relokasi dan tempat limpahan kegiatan

ekonomi dari wilayah tersebut. Dalam kaitan ini, Bandar Lampung menjadi bagian dari

poros pertumbuhan Pantai Utara Jawa dan bagian dari proses perkembangan Pulau

Jawa bagian Barat.

Page 27: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

26RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Dalam kedudukannya kini, Bandar Lampung menjadi salah satu unggulan untuk

menjadi pusat pertumbuhan Sumatera bagian Selatan. Lokasinya di ujung Selatan

Pulau Sumatera akan memantapkan posisinya sebagai pintu gerbang utama antara

Pulau Jawa dengan Sumatera.

Kedudukan Bandar Lampung pada posisi geografis yang strategis ini didukung pula

oleh aksebilitas yang tinggi. Bandar Lampung dapat dicapai melalui jalan raya Tran

Sumatera, transportasi laut melalui Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang,

serta jalur udara melalui Bandar Udara Branti yang berjarak lebih kurang 18 km dari

Bandar Lampung. Bandar Lampung pun memiliki posisi yang menguntungkan

terhadap obyek dan daya tarik wisata nasional maupun internasional, sepertiGunung

Krakatau, pelatihan gajah Way Kambas, dan lain sebagainya.

b. Kedudukan dalam Kebijaksanaan Nasional

Kebijakan nasional dan regional menetapkan Bandar Lampung sebagai pusat

pertumbuhan nasional dan merupakan orientasi bagi pusat pengembangan antar

daerah, pusat pengembangan daerah, dan pusat local.

Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi potensial, kawasan Bandar Lampung – Metro

dijadikan salah satu kawasan andalan di Pulau Sumatera dengan sektor unggulan :

perdagangan; jasa; akomodasi; pariwisata; industry kerajinan; agroindustri; dan

industry manufaktur; transportasi; selain sebagai pusat pemerintahan. Berbagai

kebijaksanaan di atas, baik RTRW Nasional, RTRW Provinsi Lampung 2009-2029, dan

RTRW Kota Bandar Lampung 2010-2030 mempertimbangkan kedudukan Kota Bandar

Lampung sebagai pintu gerbang terhadap Pulau Jawa; adanya jalur lintas Trans-

Sumatera; pelabuhan Panjang; serta keberadaan pusat komando operasi Angkatan

Laut di Teluk Ratai bagi Indonesia bagian Barat.

Dalam perkembangan terakhir terungkap adanya pandangan ke depan bagi Provinsi

Lampung untuk berkembang tidak sekedar sebagai hinterland Jakarta dan Jawa Barat,

melainkan menjadi salah satu simpul distribusi barang dan jasa nasional melalui kota

Bandar Lampung. Hal ini selaras dengan arah kebijaksanaan penataan ruang nasional,

regional, dan lokal untuk Bandar Lampung.

c. Potensi Alam

Page 28: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

27RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Selain wilayah yang cukup luas, kota Bandar Lampung juga memiliki potensi alam

yang sangat indah, terutama laut dan perbukitannya. Kekhasan morfologinya mulai

dari pegunungan, perbukitan, daratan, hingga pantai yang terletak di bagian dalam

Teluk Lampung, menjadikan kota Bandar Lampung sangat potensial untuk dikunjungi

wisatawan. Citra endogenik “laut dan gunung” tersebut merupakan potensi keindahan

dan daya tarik kota Bandar Lampung.

Pantai yang berada di kota Bandar Lampung memiliki pemandangan yang

mempesona. Pantai Bandar Lampung ini memiliki keistimewaan tersendiri yaitu

terletak di suatu teluk yang nyaman, dengan keindahan panorama laut dan beberapa

gugusan pulau kecil di tengah teluk, yang potensial dikembangkan untuk wisata

rekreasi bahari. Hal ini juga ditunjang oleh letaknya yang tidak jauh dari pusat kota.

Fisiografi marin tersebut memanjang dari Tarahan, Panjang, Way Lunik, Teluk Betung.

Pesawahan, sampai ke arah Lempasing. Keindahan pantai dan Teluk Lampung ini

menjadi modal utama bagi Bandar Lampung untuk mengembangkan diri sebagai kota

pantai (waterfront city).

Perbukitan yang terletak di pusat kota dan bagian kota lainnya, juga merupakan

potensi alam yang secara khas dimiliki oleh Bandar Lampung. Selain berfungsi lindung

bagi pelestarian tata air dan konservasi tanah, perbukitan dengan tanaman hijaunya

akan berfungsi pula sebagai paru-paru kota. Pemanfaatannya yang terbatas dapat

diselaraskan dengan pengembangan wisata hutan raya.

d. Keanekaragaman Suku Bangsa

Salah satu cirri khas kota Bandar Lampung adalah keanekaragaman suku bangsanya.

Sejak dimulainya program transmigrasi dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera khususnya

ke Provinsi Lampung, penduduk Lampung terdiri dari berbagai suku bangsa. Dengan

keanekaragaman suku bangsanya, Lampung dikenal sebagai negeri yang ruwa jurai

(dua unsur) karena dihuni oleh masyarakat asli dan pendatang. Keanekaragaman suku

bangsa ini harus dipandang sebagai potensi atau kekuatan untuk membangun kota

Bandar Lampung, dalam arti kota Bandar Lampung menjadi semakin mudah

beradaptasi dan menerima pendatang baru, sehingga juga semakin mudah menerima

pengaruh pembangunan bagi wilayahnya.

Page 29: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

28RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

e. Dukungan Wilayah Belakang

Kota Bandar Lampung didukung oleh hinterland yang merupakan wilayah penghasil

perikanan, perkebunan, dan lokasi berbagai industri. Dengan wilayah seluas 35.376,50

km², propinsi Lampung dijuluki wilayah unggulan, sentra pertumbuhan industri baru

dan pintu gerbang lintas Jawa-Sumatera. Provinsi Lampung tumbuh menjadi wilayah

penyangga bagi kegiatan pertanian dan industri pengolah hasil pertanian. Tanaman

perkebunan telah memperlihatkan perkembangan yang berarti sehingga sebagian di

antaranya mampu menjadi salah satu pemasok produk nasional. Komoditi yang

memegang peranan penting adalah gula, kelapa, lada, dan kopi robusta. Provinsi ini

segera akan menjadi daerah produsen gula terbesar di Indonesia yang mampu

memasok 40% kebutuhan gula nasional, setelah berbagai daerah produsen di Pulau

Jawa menghadapi keterbatasan lahan perkebunan tebu. Iklim industri gula yang sehat

sejak dua tahun terakhir menjadikan Lampung sebagai lumbung gula nasional, di

samping produk gula tetes yang diekspor. Selain gula, Provinsi Lampung juga

diharapkan mampu memasok kebutuhan daging segar. Sub-sektor peternakan juga

tumbuh pesat melalui pola PIR dan didukung pihak swasta melalui program kemitraan.

Sub-sektor perikanan juga mencatat perkembangan yang positif, terutama untuk

komoditi udang yang diternak di pertambakan.

Kegiatan industri yang terkait dengan hasil produksi pertanian selama ini relatif telah

berkembang. Dalam RPJP Provinsi Lampung, provinsi ini memastikan diri menjadi

sentra agroindustri pada skala nasional, dengan kopi dan lada sebagai komoditi

tradisional andalan. Namun demikian provinsi ini juga menunjukkan kecenderungan

diminati oleh industri manufaktur da kimia baik dalam rangka PMDN maupun PMA

sebagai limpahan kegiatan industri di Jabotabek, Banten dan Jawa Barat yang

semakin padat. Peran pihak swasta dalam perkembangan Provinsi Lampung terlihat

dari arus investasi yang tinggi, dimana lebih dari separuhnya ditujukan untuk bidang

pertanian dan agroindustri. Dalam hal ini, Provinsi Lampung termasuk daerah paling

unggul di luar Jawa.

Pusat Pertumbuhan

Sebagai pusat kegiatan Propinsi Lampung, sekitar 12,4% penduduk Provinsi Lampung

berada di kota Bandar Lampung. Berbagai pelayanan bagi wilayah yang lebih luas

Page 30: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

29RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

disediakan oleh Kota Bandar Lampung, baik di bidang pemerintahan, niaga, jasa

keuangan, pendidikan, dan sebagainya.

Peran sebagai pusat pertumbuhan ditunjang oleh rencana peningkatan aksesibilitas

dari dan ke Kota Bandar Lampung. Dalam mewujudkan tercapainya mekanisme sistem

pusat pertumbuhan di Provinsi Lampung, telah terdapat tiga jalur lintas Sumatera,

yaitu :

Jalur Tengah, mulai Pelabuhan Bakauheni - Bandar Lampung – Kotabumi dan

selanjutnya ke Muara Enim.

Rencana Jalur Lintas Barat, mulai dari Bandar Lampung – Kota Agung – Liwa

dan selanjutnya ke Provinsi Bengkulu.

Rencana Jalur Lintas Timur, mulai Pelabuhan Bakauheni – Menggala – Kayu

Agung dan seterusnya hingga ke Palembang.

Kesemuanya melintasi Bandar Lampung. Di samping itu, Bandar Lampung siap

berfungsi sebagai transhipment point dari berbagai moda angkutan. Hal ini didukung

oleh berbagai rencana pengembangan dalam sistem transportasi regional. Rencana

pembangunan Jembatan Selat Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa da Sumatera

akan memperlancar aliran pergerakan penumpang dan barang antar pulau Jawa dan

Sumatera. Pelabuhan Panjang melengkapi sistem angkutan antar-moda bagi seluruh

Provinsi Lampung dan Sumatera bagian Selatan. Gagasan jaringan kereta api Trans

Sumatera menjadi salah satu alternatif sarana pergerakan antar-moda. Adanya

rencana pembangunan jaringan jalan tol ke arah Palembang juga akan turut

mendukung kelancaran aksesibilitas tersebut.

Kecenderungan perkembangan menunjukkan proses relokasi kegiatan ekonomi dari

Pulau Jawa bagian Barat ke Lampung. Bahkan untuk beberapa sektor ditetapkan

kebijaksanaan menjadikan Lampung sebagai basis produksi nasional. Hal ini

menjadikan Bandar Lampung potensial sebagai pusat distribusi barang dan jasa untuk

wilayah Sumatera bagian Selatan.

Pusat Koleksi dan Distribusi

Dengan lokasi yang strategis secara geografis, ketersediaan akses yang memadai, dan

jalur transportasi yang mendukung serta kelengkapan fasilitas penunjangnya,

Page 31: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

30RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

menjadikan kota Bandar Lampung potensial sebagai pusat koleksi dan distribusi

berbagai barang dan jasa.

Perkembangan sektor ekonomi, khususnya pertanian di wilayah Provinsi Lampung

maupun Sumatera bagian Selatan, mendorong fungsi Bandar Lampung sebagai pusat

koleksi dan distribusi berbagai komoditi yang dihasilkan oleh wilayah belakangnya.

Fungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi berbagai komoditi yang dihasilkan oleh

Sumatera bagia Selatan dilangsungkan oleh rencana pengembangan jaringan jalan

told an kereta api, jaringan jalan Trans Sumatera, serta rencana pengembangan

Pelabuhan Panjang. Kelengkapan fasilitas yang tersedia di kota Bandar Lampung juga

mendukungnya sebagai pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa pada berbagai

skala pelayanan.

Aksesbilitas yang Semakin Baik

Kecenderungan pergerakan Pulau Jawa-Sumatera yang memberikan indikasi peranan

penting kegiatan sosial dan ekonomi keduanya menempatkan Provinsi Lampung pada

posisi sentral. Sejak tahun 1996, jumlah arus lalu lintas antara Pulau Jawa dan

Sumatera melalui pelabuhan Merak-Bakauheni menunjukkan pertumbuhan yang terus

meningkat. Kota Bandar Lampung sebagai pusat pertumbuhan akan memperoleh

pengaruh yang signifikan dari pergerakan tersebut melalui kemungkinan peningkatan

investasi di sektor regional, nasional, dan internasional. Bandar Lampung akan

menjadi salah satu alternatif pilihan setelah Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Untuk menampung peningkatan arus pergerakan dan mengatasi persoalan lalu lintas

yang selama ini ada, pemerintah telah merencanakan membangun jembatan Selat

Sunda untuk menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera. Mega-proyek ini sangat

prospektif karena pertumbuhan aliran penumpang dan barang antar kedua pulau

tersebut sangat tinggi, selama hamper satu dekade meningkat hingga 100%. Rencana

pembangunan jembatan ini akan memberikan dampak pada peningkatan aksesibilitas

dan berlanjut pada peningkatan aliran pergerakan orang dan barang antara Pulau

Jawa dan Sumatera.

Pembangunan jembatan Selat Sunda ini akan menggantikan peran transportasi laut

yang selama ini dilakukan oleh kapal penyeberangan melalui Pelabuhan Merak-

Page 32: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

31RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bakauheni. Jembatan ini direncanakan memiliki panjang 60 km dan melintasi

beberapa pulau kecil di Selat Sunda, antara lain Pulau Panjurit, Pulau Rimau Balak,

Pulau Kandang Lunik, dan Pulau Sindu. Walaupun perspektif waktu pembangunan

jembatan Selat Sunda berjangka panjang, namun rencana jembatan tersebut menjadi

faktor yang harus dipertimbangkan dalam perkembangan Kota Bandar Lampung.

Untuk mendukung pergerakan antara Pulau Jawa dan Sumatera direncanakan

pembangunan prasarana transportasi darat mencakup jaringan jalan arteri primer,

jalan tol dan kereta api. Jalan tol direncanakan di bagian timur kota Bandar Lampung

ke arah Palembang sebagai kelanjutan jalur Jawa – Sumatera. Arteri primer sebagai

bagian Trans Sumatera dilengkapi jalur Lintas Barat dan Lintas Timur ke Provinsi

Bengkulu dan ke Sumatera Selatan. Gagasan pembangunan jalur kereta api Trans

Sumatera hingga Sumatera Utara akan berada pada sisi pantai Timur. Bandar

Lampung sebagai salah satu pusat jaringan pergerakan nasional melengkapi dirinya

dengan pembangunan Pelabuhan Panjang yang diarahkan sebagai pelabuhan ekspor-

impor dan antar-pulau. Kondisi fisik perairan pelabuhan memungkinkan

pengembangan sebagai gerbang internasional.

Pengembangan Transhipment Point Akibat Perkembangan Akses

Peran Bandar Lampung sebagai pusat koleksi dan distribusi barang dan jasa didukung

oleh Pelabuhan Panjang yang telah diminati oleh berbagai pihak untuk dikembangkan

sebagai pelabuhan antar Negara, terutama dalam konteks region Sumatera bagian

Selatan. Peranan yang dituju oleh pelabuhan ini adalah sebagai pelabuhan ekspor bagi

komoditi dan produk yang dihasilkan oleh Sumatera bagian Selatan. Pilihan ini

mempertimbangkan posisi strategis Pelabuhan Panjang sebagai gerbang lintas dua

kawasan ekonomi penting yaitu Sijori (Singapura-Johor-Riau) dan pusat pasar nasional

Jakarta dan Jawa Barat bagian Barat, terutama dalam mengisi kerjasama ekonomi

regional IMS-GT.

Untuk mendukung peran Pelabuhan Panjang sebagai pintu gerbang ekspor-impor bagi

Sumatera bagian Selatan, perlu dibangun berbagai saran dan prasarana penunjang, di

antranya adalah pembangunan terminal peti kemas dan curah yang kompetitif

terhadap pelabuhan lainnya seperti Tanjung Priok, Bojonegara, dan Palembang serta

mendorong pertumbuhan investasi di bidang jasa kargo.

Page 33: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

32RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Prospek Pengembangan Kota

Berbagai potensi yang dimiliki Bandar Lampung serta hinterland-nya, yang sebagian

telah diakomodasikan dalam kebijaksanaan dan rencana baik lingkup nasional,

regional maupun lokal, menggambarkan masa depan kota Bandar Lampung yang

prospektif. Antisipasi yang bersifat proaktif menjadi kebutuhan utama dalam

mendorong dan mengendalikan perkembangan kota Bandar Lampung, di mana tidak

lagi memadai apabila dalam menyongsong tahun 2015 semata mengandalkan

kecenderungan perkembangan kota Bandar Lampung secara berdiri sendiri sehingga

perlu didorong menuju kondisi yang kompetitif, baik pada skala internasional,

nasional, maupun regional.

Posisi geografis mengantar Bandar Lampung untuk meraih peluang menjadi salah satu

pusat pertumbuhan yang berperan dalam sistem ekonomi regional IMS-GT maupun

menjadi bagian dari koridor kegiatan ekonomi Indonesia yang terbesar, yaitu

Sumatera Selatan – Lampung – Banten – Jabotabek. Dalam konstelasi ruang

perekonomian tersebut, Bandar Lampung berpeluang mengisi fungsi-fungsi ekonomi

secara selektif dan kompetitif, terutama dalam sistem pusat-pusat pertumbuhan yang

ada. Peningkatan akses yang strategis bagi aliran barang adalah melalui

pengembangan Pelabuhan Panjang. Pelabuhan ini yang diharapkan menjadi

pelabuhan ekspor-impor terbesar di Sumatera bagian Selatan harus memanfaatkan

peluang dari limpahan daya tampung Tanjung Priok, bahkan menciptakan pelayanan

yang bersaing dengan Pelabuhan Bojonegara dan Palembang hingga menjadi

alternatif pilihan bagi aliran barang ke dan dari negara lain.

Dalam sektor ekonomi, kota Bandar Lampung memiliki peluang yang besar untuk

memantapkan diri menjadi pusat perdagangan dan jasa pada skala Sumatera bagian

Selatan. Sejalan dengan aktifitas ekspor-impor dan perdagangan antar-pulau, Bandar

Lampung memiliki peluang untuk menjadi pusat perdagangan hasil pertanian dan

industri dari Sumatera bagian Selatan maupun yang didatangkan dari daerah luar.

Hinterland Bandar Lampung pada waktu ini telah berperan sebagai pemasok hasil

perkebunan, peternakan dan perikanan yang diunggulkan, terutama komoditi gula,

kopi, lada, kelapa, daging segar dan udang. Juga terlihat kecenderungan tumbuhnya

kegiatan agroindustri menuju sentra agroindustri andalan di pulau Sumatera. Hal ini

Page 34: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

33RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

memberikan peluang bagi Bandar Lampung untuk menyediakan fasilitas perdagangan

dan jasa bisnis seperti perbankan, perkantoran, dan sebagainya.

Sektor lainnya yang prospektif bagi Bandar Lampung adalah pariwisata, baik dalam

rangka menunjang pembangunan pariwisata di Sumatera bagian Selatan maupun

mendayagunakan potensi keindahan alam Bandar Lampung. Pengembangan obyek

wisata pantai dan laut serta perbukitan dalam kota Bandar Lampung menciptakan

daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun nusantara. Kelengkapan yang dapat

dipersiapkan oleh Bandar Lampung adalah penyediaan prasarana dan jasa pariwisata

seperti perhotelan, agen perjalanan, perbankan, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Berbagai peluang perkembangan yang prospektif juga membawa prasyarat agar

kehidupan kota yang diharapkan dapat tercapai. Pertama adalah restrukturisasi trend

perkembangan fisik dan kedua adalah penciptaan iklim yang kondusif bagi

perkembangan kota Bandar Lampung.

Selain penyediaan prasarana dan sarana pendukung kegiatan ekonomi; penyiapan

kebijaksanaan, peraturan, dan program pembangunan menuju pemantapan Bandar

Lampung dalam memanfaatkan peluang ekonomi yang ada; perlu disiapkan pula

sumber daya manusia yang menunjang perkembangan ekonomi tersebut.

2.1.7 Kawasan Strategis Kota Bandar Lampung

Dasar Penetapan Kawasan Strategis

Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena

mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap ekonomi, sosial

budaya dan lingkungan. Dalam rangka mengembangkan, melestarikan, melindungi

atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan (Kepmen PU Nomor 1 Tentang

Pedoman Penyusunan RTRW Kota). Kawasan Strategis merupakan kawasan yang

diprioritaskan/diperhatikan pertumbuhan dan pembangunannya.

Kawasan Strategis kota berfungsi untuk (a) Mengembangkan, melestarikan,

melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis

kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kota, (b)

Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan pertumbuhan ekonomi, sosial dan

Page 35: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

34RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

budaya, serta fungsi dan daya dukung lingkungan hidup dalam wilayah kota yang

dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kota bersangkutan; (c)

Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kota; dan

(d) Sebagai dasar penyusunan rencana tata ruang wilayah kota

Kawasan Strategis Kota ditetapkan berdasarkan:

a) Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kota;

b) Nilai strstegis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi

penanganan kawasan;

c) Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan

terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan pada

kawasan yang akan ditetapkan

d) Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kota;dan

e) Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait

Kawasan strategis kota ditetapkan dengan kriteria, sebagai berikut:

a) Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis provinsi yang

ada di wilayah kota

b) Kawasan strategis kota dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional dan

/atau kawasan strategis provinsi, namun harus memiliki kepentingan/kekhususan

yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan yang jelas

c) Dapat merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan

ekonomi, yaitu merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki:

a) Pertumbuhan Ekonomi

- Berpotensi bagi pengembangan ekonomi kota;

- Sumber komoditi unggulan kota;

- Berpotensi ekspor;

- Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;

- Merupakan bagian wilayah kota untuk pengembangan bagian wilayah kota

lainnya yang tertinggal, atau bagian kota yang memiliki ketertinggalan

secara ekonomi;

- Dan kriteria lainnya sesuai dengan kepentingan pembangunan kota.

Secara Tipologi Kawasan Strategis Kota dari aspek ini, dapat berupa

kawasan perdagangan dan jasa, kawasan pelabuhan, kawasan berikat,

Page 36: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

35RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

dan kawasan lainnya yang memiliki andil strategis dalam pengembangan

ekonomi kota.

b) Sumber daya alam (SDA) dan/atau teknologi tinggi.

- Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis, pengembangan

antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;

- Memiliki sumber daya alam strategis;

- Mendayagunakan SDA yang dimiliki kota dan strategis untuk kepentingan

pembangunan kota;

- Dan kriteria lainnya sesuai dengan kepentingan pembangunan kota;

Secara Tipologi Kawasan Strategis Kota dari aspek ini dapat berupa kawasan

pelabuhan, kawasan Industri strategis, kota, kawasan pertambangan strategis kota,

dan kawasan lainnya yang mendayagunakan SDA atau menggunakan teknologi tinggi

strategis kota

c) Daya dukung lingkungan hidup

Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung

lingkungan hidup meliputi:

- Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;

- Merupakan kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan

ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan

akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan;

- Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun

berpeluang menimbulkan kerugian;

- Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;

- Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;

- Merupakan kawasan rawan bencana alam;

d) Sosial Budaya

- Tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;

- Prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;

- Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;

- Tempat perlindungan peninggalan budaya;

- Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya;

- Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial;

Page 37: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

36RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

- Merupakan hasil karya cipta budaya masyarakat kota yang dapat

menunjukkan jati diri maupun penanda (vocal point, landmark) budaya

kota;

- Kriteria lainnya yang dikembangkan sesuai dengan kepentingan

pembangunan kota.

Secara tipologi kawasan kota dari aspek ini dapat berupa kawasan pusat perkatoran,

pemerintahan, pendidikan, kawasan wisata budaya, kawasan wisata buatan unggulan

kota, dan kawasan olah raga, kawasan cagar budaya, dan kawasan sosial budaya

strategis kota lainnya

Kawasan Strategis Kota Bandar Lampung

Kawasan yang berpotensi strategis dalam skala Provinsi dan Kota Bandar Lampung

yang perlu dikembangkan adalah :

a. Kawasan strategis berdasarkan RTRW Provinsi Lampung 2009 – 2029

1. Aspek Ekonomi

• Kawasan Pelabuhan Terpadu Panjang di Kota Bandar Lampung. Kawasan

pelabuhan terpadu terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya tempat

kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang, bongkar muat barang

yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran, kegiatan

penunjang pelabuhan, dan antar moda transportasi. Untuk Meningkatkan

peran dari pelabuhan tersebut, maka dikembangkan pula fungsi industri.

Terkait dengan penetapan kawasan strategis ini, maka kewenangan dari

Pemerintah Provinsi adalah dimulai dari penyusunan Rencana Rinci

Kawasan Strategis, penyusunan DED prasarana kawasan, pembiayaan

pembangunan dan pengawasan.

2. Aspek Sosial Budaya

• Pengembangan kawasan olahraga terpadu di Kemiling (Kota Bandar

Lampung) yang dilengkapi dengan sarana prasarana berstandar nasional.

Pengembangan Kawasan Olah Raga Terpadu di Kemiling saat ini

didasarkan pada upaya Pemda Provinsi Lampung untuk menciptakan atlet-

atlet handal di berbagai bidang di tingkat nasional maupun internasional.

Untuk itu perlu didukung dengan pengembangan sarana dan prasarana

Page 38: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

37RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

penunjang yang berskala nasional dan internasional, baik untuk latihan

maupun menciptakan event-event olahraga sebagai upaya peningkatan

kemampuan atlet di kancah nasional maupun internasional. Saat ini telah

terdapat GOR Saburai di Enggal ke Kecamatan Kemiling, yang dapat

dijadikan cikal bakal Kawasan Olahraga Terpadu dimaksudkan untuk

mendistribusikan beban spasial pusat kota ke wilayah pinggiran yang masih

terbuka peluang untuk pengembangannya. Pembangunan ini juga

dimaksudkan untuk membudayakan hidup sehat bagi masyarakat.

b. Arahan Rencana Kawasan Strategis Kota Bandar Lampung

1. Aspek Ekonomi

a) Kawasan Perdagangan Jasa Pusat Kota

- Merupakan kawasan pusat perdagangan dan jasa

- Munculnya aktivitas informal yang kecenderungannya cukup signifikan

- Aktifitas campuran komersial dengan rumah tinggal (Ruko),

permukiman

- Menjadi kawasan perdagangan (super blok perdagangan dan jasa) Jl.

R.A Kartini – Jl Radin Intan – Jl Ahmad Yani berikut beberapa kawasan

yang berada di sekitarnya.

b) Kawasan Water Front City

- Revitalisasi dan penataan kawasan pantai

- Menjaga keseimbangan ekosistem dan kelestarian lingkungan hidup

dan meningkatkan estetika kota

- Mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumber daya

alam dan kegiatan pariwisata sebagai penggerak utama pengembangan

wilayah

- Menjadikan kawasan yang memiliki nilai ekonomis

- Aktifitas campuran komersial dengan sarana fasilitas wisata dan

pelestarian lingkungan hidup

- Mengintensifkan promosi peluang investasi dan menjadikan kawasan

sarana penunjang kegiatan ekonomi

2. Aspek SDA dan Teknologi

Page 39: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

38RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kawasan Pendidikan Tinggi Munculnya aktivitas pendidikan tinggi di

sepanjang Jalan ZA Pagar Alam (Kedaton, Gedong Meneng, Rajabasa) dan

sekitarnya (fungsi sosial budaya) dan wilayah Sukarame

- Aktivitas ini juga mendorong pertumbuhan kegiatan perdagangan pada

sekitar jalan ini yang cenderung tidak tertata dan terkendali

- Selain itu, akibat aktivitas pendidikan tinggi tersebut, muncul klaster-

klaster rumah sewa (kost – kostan)

- Aktivitas perekonomian pada kawasan inipun menjadi cukup dinamis

- Perlu adanya upaya penataan dan pengendalian sehingga kawasan ini

tumbuh menjadi kawasan pendidikan tinggi yang terpadu.

3. Aspek Lingkungan Hidup

Kawasan TAHURA Wan Abdurahman (Reg 19), Kawasan Batu Putu, dan

Sukadanaham

- Kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan lindung

- Merupakan daerah tangkapan air serta hulu beberapa sungai besar di

Kota Bandar Lampung

- Menjaga kelestarian air permukaan sebagai alternatif utama dalam

pemenuhan sumber air baku Kota Bandar Lampung

- Hanya 30% berada pada administrasi Bandar Lampung (sisanya Kab.

Pesawaran)

- Pengembangan wisata alam (ekowisata)

- Menjadikan kawasan lindung yang memiliki nilai ekonomis

- Kawasan Batu putu harus dikendalikan untuk kegiatan budidaya

4. Aspek Sosial Budaya

Kawasan bersejarah Situs budaya di wilayah Kedamaian merupakan kawasan

cagar budaya yang harus dilindungi dan dilestarikan keberadaanya. Hal ini

dimaksudkan untuk melindungi kekayaan budaya berupa peninggalan-

peninggalan sejarah dari ancaman kepunahan yang disebabkan oleh kegiatan

alam maupun manusia.

Rencana penanganan situs budaya wilayah Kedamaian adalah:

- Rencana Pemeliharaan dan pelestarian situs budaya

- Revitalisasi situs budaya

- Pengembangan sistem kepariwisataan khususnya wisata budaya

- Mengembangkan ilmu pengetahuan dan Teknologi

Page 40: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

39RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

- Menjaga kelestarian keberlanjutan lingkungan hidup

2.1.8 Wilayah Rawan Bencana di Kota Bandar Lampung

Kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi

mengalami bencana alam. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi

Lampung 2009-2029 dan studi mitigasi bencana Kota Bandar Lampung tahun 2009

wilayah Kota Bandar Lampung saat ini memiliki beberapa kawasan yang diidentifikasi

sebagai kawasan rawaan bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor dan

banjir. Perlindungan terhadap kawasan rawan bencana alam dilakukan untuk

melindungi manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam

maupun secara langsung tidak langsung oleh perbuatan manusia.

Arahan pemanfaatan dan pengelolaan ruang kawasan bencana alam dilaksanakan

melalui :

- Pengurangan dampak bencana karena abrasi pantai, intrusi air laut, dan

amblesan (land subsidence), banjir, gempa dan kebakaran;

- Pemanfaatan ruang dengan mempertimbangkan karakteristik, jenis ancaman

bencana;

- Pengurangan dampak bencana melalui penentuan jalur evakuasi dari

permukiman penduduk dan pusat-pusat kegiatan perkotaan;

- Pengurangan dan pengendaliaan pemanfaatan ruang bagi kegiatan

permukiman dan fasilitas umum penting lainnya;

- Pengembangan ruang terbuka hijau dan pembangunan fasilitas umum

- Pelaksanaan rekayasa teknik dan penyediaan fasilitas guna mengantisipasi

terjadinya bencana

Rawan Bencana Tanah Longsor dan Gerakan Tanah

Secara eksisting kawasan rawan tanah longsor di Kota Bandar Lampung terdapat di

daerah yang kondisi tanahnya sangat miring sampai curam di wilayah bagian barat

yaitu kawasn gunung betung, gunung Balau serta perbukitan serampok dibagian

timur. Berdasarkan laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesi bulan September

2010, beberapa wilayah di Bandar Lampung juga memiliki potensi gerakan tanah

Page 41: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

40RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

kategori menengah di Kecamatan Sukarame, Tanjung Karang Timur, Panjang, Teluk

Betung Utara, Teluk Betung Barat, Tanjung Karang Pusat, dan Tanjung Karang Barat.

Arahan untuk perlindungan terhadap kawasan rawan bencana longsor, sebagai

berikut:

- Pembatasan pengembangan prasarana dan sarana umum di kawasan rawan

bencana longsor khusunya pada kawasan dengan kemiringan lereng >40%

- Menutup dan melarang kegiatan penambangan di seluruh bukit dan gunung serta

revitalisasi kawasan lindung lainnya

- Penerapan sanksi yang tegas bagi kegiatan maupun pelaku yang merusak

kawasan lindung

- Pengenaan kewajiban kepada pemanfaat ruang di kawasan rawan bencana

longsor (penghijauan,pembangunan retaining wall, dsb) dalam cakupan yang

lebih luas daripada lahan yang dikuasi;

- Pemberian prefensi kepada pemanfaat ruang yang tersedia untuk membebaskan

dan menghutankan lahan kawasan rawan bencana longsor.

Rawan Gelombang Pasang dan Tsunami

Berdasarkan analisis tektonik kawasan yang rawan terhadap bencana tsunami di Kota

Bandar Lampung dan sekitarnya terletak di bagian utara komplek hunjaman Sunda

dan di barat-utara Gn.Krakatau yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Kondisi eksisting menunjukan beberapa kawasan di Bandar Lampung berbatasan

langsung dengan Teluk Lampung dan memiliki topografi landai, yaitu wilayah-wilayah

Kecamatan Teluk Betung Selatan, Teluk Betung Barat, dan Panjang dimana daerah ini

teridentifikasi sebagai kawasan terhadap rawan bencana gelombang tsunami. Jumlah

penduduk di kawasan rawan tsunami ini diperkirakan berjumlah 184.759 jiwa dengan

kepadatan sekitar 70 jiwa/hektar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2

Rawan tsunami Kota Bandar lampung.

Tabel 6. Sebaran Penduduk di Kawasan Rawan Tsunami Tahun 2010

No Kelurahan Luas(Ha)

Penduduk(Jiwa)

Kepadatan(Jiwa/Ha)

Kecamatan Teluk Betung Barat1 Sukamaju 550 5.177 92 Keteguhan 256 9.020 35

Page 42: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

41RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

No Kelurahan Luas(Ha)

Penduduk(Jiwa)

Kepadatan(Jiwa/Ha)

3 Kota Karang 80 22.122 2774 Perwata 40 4.197 1055 Kuripan 84 6.213 74

Kecamatan Teluk Betung Selatan6 Pesawahan 63 22.941 3647 Kangkung 30 14.462 4828 Bumi Waras 72 24.617 3429 Sukaraja 79 13.866 17610 Way Lunik 144 10.882 7611 Ketapang 339 5.595 17

Kecamatan Panjang12 Srengsem 556 9.165 1613 Panjang Selatan 106 12.756 12014 Panjang Utara 122 13.890 11415 Karang Maritim 105 9.855 94

Total 2.626 184.759 70Sumber: BPS Kota Bandar Lampung, 2010

Arahan terhadap kawasan rawan gelombang tsunami yaitu :

- Perencanaan jalan akses untuk jalur evakuasi disetiap beberapa kilometer,

menggunakan jalan yang sudah ada atau perencanaan jalan tersendiri (rencana

jalur evakuasi lihat bab 3 sub bab jalur evakuasi bencana)

- Pembuatan tanggul penahan – pemecah gelombang

- Revitalisasi dan reboisasi garis sempadan pantai, pengembangan sabuk hijau dan

jalan inspeksi sebagai buffer

- Pengembangan rumah bangunan berbasis mitigasi bencana

- Pengembangan ruang evakusi dapat berupa bukit, tanggul atau bangunan

bertingkat yang berfungsi untuk menyelamatkan diri

Rawan Banjir

Kawasan rawan banjir adalah kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi

terjadi banjir. Kawasan rawan banjir terjadi disebabkan oleh tersumbatnya sungai

maupun karena penggundulan hutan disepanjang sungai, bencana banjir terjadi

hampir disetiap musim penghujan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam berupa

curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut. Disamping itu faktor

Page 43: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

42RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

lainnya adalah ulah manusia juga seperti penggunaan lahan yang tidak tepat

(permukiman bantaran sungai, daerah resapan, penggundulan hutan dan sebagainya),

pembuangan sampah ke dalam sungai, dan permukiman di daerah dataran banjir dan

sebagainya. Beradasarkan analisis kawasan rawan banjir di Kota Bandar Lampung

tersebar di beberapa lokasi. Arahan pengembangan daerah rawan bencana banjir

diantaranya :

- Memperbaiki kondisi fisik saluran drainase yang ada dengan meningkatkan

kualitas pelayananya dan segala jenis kegiatan yang mempengaruhi kelancaran

tata drainase di kawasan banjir dilarang

- Pembangunan fisik berupa pengembangan saluran drainase diutamakan

- Pembuatan tanggul pada sungai-sungai

- Pembuatan kolam penampung air pada daerah-daerah yang memiliki potensi

banjir

- Dilakukanya kegiatan-kegiatan reboisasi atau penghijauan dan penyuluhan

terhadap masyarakat yang tinggal pada wilayah yang memiliki potensi bahaya

banjir

Rawan Gempa Bumi

Pengamatan lapangan dan penelitian menjelaskan bahwa Kota Bandar Lampung

memiliki potensi bahaya alam yang terdiri dari bahaya goncangan gempa bumi,

pergeseran tanah “ ground – faulting” bahaya pelulukan/likuifaksi akibat dari bahaya

ikutan “colateral hazard” gempa bumi, tumbuh-tumbuhan yang semakin gundul,

kondisi batuan yang sebagian sudah lapuk, pola drainase, kandungan cairan dalam

batuan dan tanah lapukan dan tanah di beberapa tempat menunjukkan kondisi yang

rentan terhadap gempa bumi.

Kawasan rawan gempabumi teridentifikasi dan dikelompokan dalam 5 zona

berdasarkan potensi besaran gempa dengan skala VII MMI – IX MMI. Wilayah paling

rawan berada di sekitar Teluk Betung Selatan, Panjang, sebagian Teluk Betung Utara,

Teluk Betung Barat, dan Tanjung Karang Pusat. Sedangkan kawasan yang relatif

aman dengan potensi paling rendah ada di Kecamatan Rajabasa, Kecamatan Kedaton,

Kecamatan Sukarame, dan Kecamatan Tanjung Senang. Arahan pengendalian

kawasan rawan gempabumi adalah:

Page 44: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

43RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Menyiapkan ruang terbuka hijau dan non hijau yang dapat berfungsi sebagai

tempat evakuasi

Pembangunan perumahan dan sarana umum agar menggunakan kontruksi

bangunan tahan gempa

Tabel 7. Rencana Tindak Mitigasi Bencana Kota Bandar Lampung

NO RENCANA TINDAK BENTUK TINDAKAN

1 Memperkuat InstitusiPenanggulanganBencana

Meningkatkan koordinasi pertolongan ataumemanfaatkan koordinasi yang ada daklam keadaandarurat serta meningkatkan kemampuan komunikasiuntuk keadaan darurat antar instansi terkait,Mengadakan kerjasama antar pihak-pihak yangberkaitan dengan masalah bencanaMengembangkan dan meningkatkan kemampuanpusat kendali operasi (PUSDALOP) dalam keadaandarurat

2 Meningkatkan danmemantapkan rencanadan kemampuantanggap darurat

Mempersiapkan rencana penanggulangan keadaandarurat yang mendalam dan terpadu. Rencanatersebut berisi; Tugas dan tanggung jawab setiap organisasi atau

pihak yang terlibat secara internal dan eksternal. Tugas-tugas yang diuraikan secara eksplisit dan

harus ada daftar keberhasilan tiap tugas Uraikan struktyur organisasi penanggulangan

bencana secara terstruktur dan jelas kedudukannyaterutama aspek dasar hukumnya. Uraikan mekanisme koordinasi manajemen sistem

informasi, sistem pembiayaan, sistem komunikasidan mekanisme administrasi/logistik Mekanisme penyelamatan dan pencarian korban

(SAR) saat tanggap darurat Inventarisasi peralatan, fasilitas-fasilitas baru yang

saat ini telah ada Penetapan dan revisi rencana tanggap darurat

secara berkala (misalnya tiap tahun atau limatahun sekali).

Mengadakan pelatihan untuk melaksanakan rencanatindakMeningkatkan koordinasi pertolongan keadaandarurat dan kemampuan komunikasi untuk keadaandarurat antar instansiMemberikan informasi kepada masyarakat gunameningkatkan kewaspadaan dalam menghadapikeadaan darurat bila terjadi bencana (gempabumi,tsunami dan banjir), bisa melalui media-media yangada

Page 45: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

44RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

NO RENCANA TINDAK BENTUK TINDAKAN

Meningkatkan wawasan dan kemampuan tanggapdarurat melalui pertemuan rutin anggota SATLAK PBatau kegiatan ilmiah seperti: seminar, lokakarya dantraining, dllMeningkaatkan fasilitas sinyaal tanda keadaandarurat kota seperti pemasangan alarem, dan tandabahaya lainnyaMengadakan pelatihan untuk melaksanakan rencanatindak, melalui simulasi atau pertolongan padamusibah-musibah kecil yang terjadi di lapanganMelatih personil yang terlibat dalam penanggulangankeadaan darurat baik melalui rutin SDATLAK, POLRIyang tergantung dalam tim SAR, pelatihan UPGD(Upaya Penanggulangan Gawat darurat ) bagi timmedis, maupun pelatihan formal lainnyaSecara berkala mengadakan latihan penanggulangankeadaan daruraat berdasarkan perkiraan kerusakandan gangguan/kekacauanMengadakan pelatihan personil seperti P3K, dapurumum, SAR bagi anggota masyarakat/pegawaiintansi/perusahaan tertentu bekerjasama dengandinas terkaitMengembangkan disiplin bekerja dan tanggungjawab semua pihak yang memakai fasilitas RSMengadakan pelatihan untuk persiapan dan tindakdarurat di sekolah-sekolah kantor dll sertamenggunakan pengalaman untuk mengidentifikasititrik titik lemah, meningkatkan tanggap darurat danestimasi kerugian

3 Meningkatkan kepedulianmasyarakat padamasalah-masalah yangberhubungan denganrisiko bencana (gempa,tsunami dan banjir),

Mengembangkan program kepedulian masyarakatterhadap bahaya serta bencana (gempa, tsunami,dan banjir).ProgramYang dikembangkan mencakup tiga langkahpenanganan dan pilihan yang harus di ambil dalamkeadaan darurat akibat bencana (gempa, tsunamidan banjir), yang meliptuti: bagaimanamempeersiapkan diri bila bencana terjadi (gempa,tsunami dan banjir), bagaimana memperbaikikeadaan setelah bencana tersebut, dan pilihan-pilihan sulit yang harus diambil dalammenanggulangi bencanaPenyebaran informasi bencana (gempa, tsunami danbanjir) yang singkat dan jelas melalui media massa,media elektronik, poster dll,Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat secararutin melalui organisasi-organisasi kemasyarakatanyang adaKampanye bencana (gempa, tsunami dan banjir)

Page 46: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

45RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

NO RENCANA TINDAK BENTUK TINDAKAN

melalui workshop dan seminar4 Meningkatkan kinerja

sistem infrastruktur danutilitas dalammenghadapi bencana(gempa, tsunami danbanjir

Identifikasi daerah-daerah operasi yang paling rawandan memfokuskan prioritas utama pada peningkatanketahanan bencana (gempa, tsunami dan banjir) darisistem –sistem infrastruktur dan utilitas pada daerahtersebutKerangka utama dalam program jangka pendek danjangka panjang diprioritaskan pada peningkatankemampuan dan kekuatan sistem infrastruktur danutilitas daklam menghadapi bahaya (gempa, tsunamidan banjir)Mengadakan kajian kerawanan bahaya (gempa,tsunami dan banjir) terhadap infrastruktur dansistem utilitas yang ada berdasarkan hasil kajianrisiko bahaya (gemap, tsunami dan banjir). Sektor-sektor yang akan dikaji meliputi: pengadaan air Listrik Telekomuinikasi Jembatan dan jalan Sistem drainase Saluran pembuangan air kotor dan limbah depot minyak dan gas Rel dan jembatan kereta api Menara penghontrol lau lintas udara (ATC), fasilitas

bandara dan landasanMeningkatkan ketahanan dan kinerja fasilitas-fasilitas penting dan esensial yang ada terhadapkeadaan darurat akibat bencana (gempa, tsunamidan banjir), meliputi fasilitas-fasilitas: Jalan utama,jaringan kereta api, jembatan, Bagian-bagian pentingdari jaringan telekomunikasi, listrik, air minum, danLapangan terbang.Meningkatkan kesiapan masing-masing instansidalam menghadapi bencana (gempa, tsunami danbanjir)

Mengkaji dan meningkatkan kualitas sistem drainasebawah permukaan, baik untuk air bersih maupun airlimbahMeningkatkan ketahanan fasilitas dan petraalatanteknis lapangan

5 Meningkatkan ketahananterhadap gempa padabangunan strategis danpenting

Mengidentifikasi dan menilai kerawanan bangunan-bangunan strategis dan penting terhadap bencana(gempa, tsunami dan banjir) beserta alat-alatkeselamatan.Meningkatkan ketahanan bencana (gempa. tsunamidan banjir) pada bangunan-bangunan yang melayani

Page 47: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

46RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

NO RENCANA TINDAK BENTUK TINDAKAN

fungsi-fungsi penting seperti: gedung-gedungpemerintah, rumah sakit, gedung dinas kebakaran dllMemberikan rekomendasi teknis untukmengantisipasi risiko bencana pada pengelola danpengguna gedung yangmeliputi; sebelum terjadi(pendataan/inventarisasi barang/benda penting,sesaat : prosedur penyelamatan benda-benda-bendaberharga/penting (dokumen dll), setelah bencana :inventarisasi benda-benda berharga.

6 Meningkatkan ketahananterhadap gempa padabangunan perumahandan fasilitas umum

Mengidentifikasi dan menilai kerawanan bangunan disekitar perumahan dan pasilitas umum, terutamayang terletak pada daerah – daerah yang palingrawan terhadap bencana (gempa, tsunami danbanjir)Mengupayakan peningkatan ketahanan bencana(gempa, tsunami dan banjir) pada bangunan-bangunan perumahan, dan bangunan yangberfungsi sebagai fasilitas umum ( mall & supermarket), pasar tradisional, pertokoan, stasiun KA danterminal bis.Meningkatkan kinerja pada bangunan perumahandan fasilitas umum yang akan mendukung kegiatandarurat bencana (rumah sakit dan fasilitas-fasilitaspendukung medis), Dinas kebakaran di lokasi sekitarperumahan dan fasilitas umum.Memberikan prosedur atau rekomendasi teknis untukmengantisipasi risiko bencana kepada pengelolafasilitas dan penghuni, meliputi ((Sebelum terjadi:pemberian informasi prioritas yang perludiselamatkan; Sesaat: prosedur prioritaspenyelamatan, dan setelah bencana: pertimbanganuntuk rehabilitasi dan rekontruksi)

7 Menuingkatkanketahanan terhadapgempa pada kawasanindustri dan manufaktur

Mengidentifikasi dan menilai tingkat kerawananbangunan-bangunan di sekitar kawasan industri danmanufakturMengupayakan peningkatan ketahanan bangunan-bangunan pada kawasan industri dann manufakturyang akan membahayakan lingkungan sekitarnya bilaterkena bencana, khususnya gempabumi danberpotensi tinggi terhadap limbah dan polusi (B3).Meningkatkan ketahanan terhadap bangunan-bangunan strategis dan fasilitas penting untukmendukung kegiatan tanggap darurat gempa seperti(fasilitas-fasilitas pendudkung medis dan fasilitaspemadam kebakaran pada kawasan industri danmanufaktur)Memberikan rekomendasi teknis untukmengantisipasi risiko gempa dan bencana ikutannya

Page 48: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

47RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

NO RENCANA TINDAK BENTUK TINDAKAN

(seperti kebakaran, kontaminasi lim bah dan banjir)kepada pengelola dan pihak yang berwenang dikawasan industri dan manufakturMembangun instalasi sistem peringatan dini padabangunan-bangunan industri dan manufaktur

8 Meningkatkanpengendalian bajir secaraStruktural/Fisik dannonfisik-nonstruktural

Mencegah meluapnya aliran banjir dengan intensitastertentu dari palung sungai antara lain denganpembuatan tanggul,Memperlancar dan mempercepat aliran mencvapaimuara dengan cara pelurusan sungaiMemperbanyak resapan air hujan dengan caramembuat sumur-sumur resapanMembuang air genangan pada suatu daerah denganpompa dan sistem polderPengaturan penggunaan lahan/penataan ruang didataran banjirPenerapan batas sempadan sungai,Pemasangan rambu-0rambu atau papan-papanperingatan banjir (Flood Warning Board)

9 Meningkatkan keamanananak-anak sekolah dangedung sekolah dalammenghadapi gempa

Mengadakan program kampanye pendidikanmengenai bahaya (gempa, tsunami dan banjiir dll)bagi anak-anak sekolah untuk menciptakan budayapeduli dan meningkatkan kesiapan, melalui kegiatanberikut : Penjelasan, latihan menghadapi bencana

(earthquakie drill, banjir dll), pemutaran filmdan lomba poster mengenai bagaimana persiapanmeghadapi bencana (gempa, tsunami dan banjirdll) apa yang harsus dilakukan bila terjadi bencana(gempa, tsunami dan banjir) dan apa yang harusdilakukan setelah terjadi bencana. Sasaranprogram imi adalah: Anak-anak sekolah, Guru-gurudan Organisasi kegiatan ekstrakurikuler, sepertiPramuka, dll Membuat dan mengembangkan materi kampanye

pendidikdn mengenai bencana untuk anak-anaksekolah Meningkatkan kepedulian Disdik Kota

Bandarlampung dan instansi terkait lainya untukmemasukkan konseop-konsep risiko bencana danpelatihan kebakaran/bencana dalam kegiatanekstra kurikuler/Pramuka dll.

Mengadakan program keamanan gedung sekolahterhadap bahaya gempa dan banjir melalui : Identifikasi sekolah-sekolah yang paling rawan

terhadap ancaman bahaya gempa/banjir Penilaian / pengenalan tingkat kerawanan terhadap

Page 49: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

48RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

NO RENCANA TINDAK BENTUK TINDAKAN

sekolah-sekolah tersebut Mengadakan program untuk perbaikan atau

relokasi gedung sekolah yang sangat rawanbencana (gempa, banjir, dll) Merekomendasikan petunjuk teknis/praktis untuk

perbaikan struktur bangunan sekolah Merekomendasikan petunjuk praktis mengenai tata

letak/tata ruang sekolah dan lingkungansekitar sekolah, seperti perlu adanya tempatterbuka di sekitar sekolah

10 Memperhatikan kaidah-kaidah bangunan tahangempa untuk kontruksibaru

Merancang peraturan yang berkaitan dengan mitigasibencana di Kota Bandar Lampung dalam disainstruktur bangunan tahan gempaMemotivasi Dinas Pengawas Bangunan untukmemasukkan peraturan bangunan (building code)sebagai salah satu syarat dalam pengajuan perijinanmendirikan bangunan dan prosedur pengesahannyaMenekannkan pemakaian dan perhitungan gempabagi semua gedung pemerintah dan swasta, sisteminfrastruktur dan utilitas , gedung-gedung strategisdan penting, perumahan, fasilitas umum, bangunanindustri dan manufaktur serta bangunan sekolahMeningkatkan pengetahuan dan pengetiantentangprinsip-prinsip bahaya (gempa dan banjir, dll)khususnya gempa kontraktor, sarjana teknik sipil danarsitek, Pemda yang bertanggung jawab bagipembangunan fasilitas umum dan pihak-pihak yangbertanggung jawab terhadap pelaksanaan peraturan– peraturan gempaMerekomendasikan pembangunan instalasi sistimperingatan dini pada bangunan-bangunan yangstrategis dan pentingMemasukkan aspek bencana kedalam persyaratan

AMDAL11 Mendorong tumbuhnya

partisipasi aktifmasyarakat dalampenanggulanganbencana

Pengelolaan bencana berbasis masyarakat berartimasyakarat terlibat secara aktif dalam prosespengelolaan bencana, dalam hal ini masyarakatmenjadi jantung dari pembuatan keputusan danpelaksanaan dari kegiatan Manajemen RisikoBencana.Masyarakat yang rentan dilibatkan dalamperencanaan dan pelaksanaan pengelolaan risikobencana bersama-sama dengan pemerintah lokal,propinsi, dan nasional melalui suatu jaringan

Page 50: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

49RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

NO RENCANA TINDAK BENTUK TINDAKAN

kerjasama.

Menyiapkan program tanggap darurat bencana yangdidukung oleh organisasi- organisasi seperti LSM(Lembaga Swadaya Masyarakat), Karang tarunaMelaksanakan penyuluhan dan pelatihan kepadamasyarakat danmenyebarkan informasi yangberhubungan dengan rencvana tindak bencana(gempabumi, tsunami dan banjir)Pendidikan masyarakat awam mengenaipenanggulangan bencana khususnya di daeraahpaling rawan bencana. Misalnya di Teluk BetungSelatan.

Pengembangan materi pendidikan dan penyuluhankepada masyarakat awam. Materi tersebut harusmemenuhi criteria: mudah dimengerti dan diterimaoleh masyarakat, Penyebaran bersifat intensif,berulang-ulang.

12 Meningkatkanpengetahuan para ahlimengenai fenomena-fenomena gempa,tsunami dan banjir, danteknik mitigasi,

Mendukung pengembangan penelitian pada:gedung-gedung dan bangunan rawan gempa diBandarlampung; Metoda untuk memperbaikikelemahan-kelemahan; Daerah-daerah tertentuuntuk mengetahui bencana/bahaya yang mungkintimbul pasca bencana seperti banjir, kebakaran,kontaminasi air minumMengadakan pelatihan-pelatihan, pendidikan danstudi banding bagi prefesional dalam mengadakanpenilaian kerawanan dan disain rerrofit.Mengadakan simulasi penanggulangan bencana(gempa,. tsunami dan banjir) pada strategipelaksanaan

13 Memasukkanpertimbangan risikobencana sertapengelolaan bencana kedalam perencanaan tataruang kota

Mengusulkan hasil kajian risiko bencana (gempa,tsunami dan banjir) ke dalam Rencana Umum TataRuang (RUTR), baik bersifat nasional maupunpropinsi.Memberdayakan landasan hukum bagi perijinanbangunan

Mengawasi ijin pendirian bangunan.

14 Meningkatkankemampuan masyarakatdan kota dalampemulihan jangkapanjang setelah terjadi9bencana besar (gempa,tsunami dan banjir)

Mempersiapkan rencana pemulihan kota yangmeliputi : Pemulihan masyarakat korban bencana,Pemulihan gedung-gedung strategis, Pemulihanjaringan utilitas (lifelines). Rencana tersebut perludiakomodasikan ke dalam keputusan-keputusandarurat sewaktu terjadi bencanaPembentujkan forum peduli banjir sebagai wadah

Page 51: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

50RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

NO RENCANA TINDAK BENTUK TINDAKAN

bagi masyarakat Kota Bandar Lampung sebagaipengendali banjir

Penyediaan perumahan dan sekolah sementara

Pendayagunaan peran aktif dari Departemen Sosial,departemen ) dan , dan Departemen Agamaterhadap pemulihan mental dan spiritual korbanbencana

Merencanakan sistem pendanaan dan manajemenpenyaluran bantuan yang transfaran danterintegritas dengan baik

15 Meningkatkan SistemInformasi dalam rangkameningkatkan kesiapanmasyarakat dan kotadalam menghadapibencana (gempa,tsunami dan banjir)

Membentuk komite pengarah sistem informasi danmenyusun strategi sistem informasi, yangmencakup: Mendifinisikan tugas dan tanggung jawabantara pemakai dengan personil pada pusat sisteminformasi, melakukan audit internal untuk memeriksakontrol-kontrol dalam sistem, mengevaluasiefektifitas sistem.Mengembangkan sistem kontrol organisasi yangterkoordinir dalam mitigasi bencanaMengembangkan sistem dokumentasi pada siklusmitigasi bencana; Tindakan-tindakan yang dilakukanmeliputi: Kebijakan dan prosedur standarpenggunaan informasi,; Penyusunan sistem codinmginformasi yang mendukung mitigasi bencana danprosedur standar aplikasi dokumentasi.Mengembangkan sistem penyebaran informasi keinstansi-instansi dan pihak-pihak yang terkait denganmitigasi bencana, baik sebelum, saat dan pascabencanaMengembangkan sistem informasi keuanganorganisasi dan pengelolaan bantuan bencana yangtransfaran dan dapat diakses oleh masyarakat luas(domestik/internasional)Menyiapkan database kajian bahaya: gempa,

tsunami dan banjirSumber: Skenario Design Mitigasi Bencana Kota Bandar Lampung, 2009

2.1.9 Aspek Demografi

Jumlah penduduk Kota Bandar Lampung pada Tahun 2010 sebesar 879.651 jiwa, yang

tersebar di 13 Kecamatan terdiri dari 444.373 jiwa laki-laki atau 50,5% dan 435.278

jiwa perempuan atau 49,5%. Kepadatan penduduk rata-rata 4.172 jiwa/km². Tingkat

Page 52: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

51RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

penyebaran penduduk tidak merata dengan tingkat kepadatan penduduk terbesar

berada di Kecamatan Tanjungkarang Pusat dengan kepadatan 12.144 jiwa/km2,

terjarang pada Kecamatan Kemiling dengan kepadatan 1.924 jiwa/km2.

Tabel 8. Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung Tahun 2006 – 2010

Tahun Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa) Jumlah (Jiwa)

2006 423.423 421.185 844.6082007 409.433 402.700 812.1332008 414.938 407.942 822.8802009 420.685 412.832 833.5172010 444.373 435.278 879.651

Sumber: BPS Kota Bandar Lampung, Tahun 2010

Tabel 9. Jumlah Penduduk dan Tingkat Kepadatan Tahun 2010

No Kecamatan Luas(Ha)

Jumlah Penduduk(jiwa)

JmlPddk

(Jiwa)

Distribusi(%)

Kepadatan(jiwa/ha)

KatagoriKepadatanLaki-Laki Pr

1 Teluk Betung Barat 2099 30785 28850 59635 6.78 28 Rendah2 Teluk Betung Selatan 1007 46642 44613 91255 10.37 91 Sedang3 Panjang 2116 32358 30896 63254 7.19 30 Rendah

4Tanjung KarangTimur 2111 44430 44045 88475 10.06 42

Rendah

5 Teluk Betung Utara 1038 31391 30899 62290 7.08 60 Sedang

6Tanjung KarangPusat 668 35870 36797 72667 8.26 109

Sedang

7 Tanjung Karang Barat 1514 32141 31307 63448 7.21 42 Rendah8 Kemiling 2765 35427 35287 70714 8.04 26 Rendah9 Kedaton 1088 43714 43673 87387 9.93 80 Sedang

10 Rajabasa 1302 23076 21592 44668 5.08 34 Rendah11 Tanjung Seneng 1163 20682 20509 41191 4.68 35 Rendah12 Sukarame 1687 35524 35355 70879 8.06 42 Rendah13 Sukabumi 1164 32333 31455 63788 7.25 55 Sedang

Jumlah 19722 444373 435278 879651 100 45 Rendah

Sumber : Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010BPS Kota Bandar Lampung 2010Kepadatan <50 jiwa/ha tergolong kedalam kepadatan rendahkepadatan 50-120 jiwa/ha tergolong kedalam kepadatan sedang>120 tergolong kedalam kepadatan tinggi

Dari hasil pengolahan dan analisis data, dapat diketahui hasil proyeksi jumlah

penduduk untuk untuk sepuluh dan dua puluh tahun ke depan. Berdasarkan

perhitungan tersebut rata-rata pertumbuhan penduduk Kota Bandar Lampung tiap

tahunnya meningkat, hal ini disebabkan beberapa faktor antara lain karena faktor

topografi wilayah yang relatif datar dan merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung dan

memiliki aksesibilitas yang baik dari berbagai moda, dan memiliki sarana prasarana

Page 53: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

52RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

yang cukup menarik untuk aktivitas. Selain itu Kota Bandar Lampung memiliki sektor

usaha dan penyediaan lapangan usaha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel

7 Proyeksi Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung.

Dilihat dari sebaran penduduk di wilayah perencanaan, maka kondisi kepadatan di

wilayah perencanaan masih memiliki daya tampung berkategori rendah hanya ada

beberapa Kecamatan yang memiliki daya tampung sedang ini terjadi di Kecamatan

Teluk Betung Selatan, Tanjung Karang Pusat, Kedaton dan Sukabumi. Kecamatan

Teluk Betung Selatan ini merupakan Pusat pemerintahan, perdagangan grosir.

Begitupun Kecamatan Tanjung Karang Pusat yang mempunyai fungsi utama

perdagangan umum dan jasa, sedangkan Kedaton merupakan pusat pendidikan

karena faktor tersebut mengakibatkan Kecamatan ini memiliki kepadatan sedang dari

pada Kecamatan lainnya. Pusat-pusat kegiatan seperti perdagangan dan jasa tempat-

tempat hiburan, pendidikan dan aktivitas-aktivitas yang terdapat di Kecamatan ini

menjadi daya tarik penduduk untuk tinggal sehingga mengakibatkan kepadatan

penduduk.

Tabel 10. Proyeksi Jumlah Penduduk di Kota Bandar Lampung

No Kecamatan Rata-rataPertumbuhan

Jumlah Penduduk2010 2011 2020 2030

1 Teluk Betung Barat 0.008 59635 60112 64581 699382 Teluk Betung Selatan 0.004 91255 91606 94822 985283 Panjang 0.005 63254 63590 66696 703254 Tanjung Karang timur 0.036 88475 91662 126039 1795525 Teluk Betung Utara 0.000 62290 62298 62369 624476 Tanjung Karang Pusat 0.006 72667 73103 77147 819027 Tanjung Karang Barat 0.042 63448 66124 95904 1449638 Kemiling 0.076 70714 76054 146451 3033079 Kedaton 0.004 87387 87737 90946 94650

10 Rajabasa 0.072 44668 47905 89908 18096811 Tanjung Seneng 0.083 41191 44621 91649 20391812 Sukarame 0.057 70879 74931 123577 21545713 Sukabumi 0.047 63788 66798 101159 160425

Total Jumlah 0.021 879651 906540 1231249 1866380

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2010

Hasil analisa proyeksi terhadap tingkat kepadatan penduduk menunjukkan bahwa

secara umum kepadatan penduduk di Kota Bandar Lampung masih dalam kategori

sedang sampai akhir tahun 2030. Jika di ukur dengan menggunakan perbandingan

Page 54: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

53RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

luas wilayah satuan hektar maka rata-rata kepadatan penduduk di Kota Bandar

Lampung hanya sekitar 95 jiwa/ha.

Berdasarkan hasil proyeksi kepadatan penduduk sampai akhir tahun 2030 Kota

Bandar Lampung yang berkategori tinggi berada di Kecamatan Tanjung Karang Pusat

sebesar 123 jiwa/ha, Kemiling sebesar 110 jiwa/ha, Rajabasa 139 jiwa/ha, Tanjung

Seneng 175 jiwa/ha, Sukarame 128 jiwa/ha, Sukabumi 138 jiwa/ha.

Dilihat dari daya tampung yang dimiliki Kota Bandar Lampung diketahui bahwa secara

keseluruhan memiliki daya tampung efektif mencapai 1.972.200 jiwa. Jumlah tersebut

didapatkan dari luas Kota Bandar Lampung 19.722 ha dikalikan dengan 100 jiwa,

asumsinya pada setiap 1 hektar lahan dapat menampung 100 orang, dengan demikian

berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk hingga akhir tahun 2030 Kota Bandar

Lampung diprediksi masih mampu untuk menampung pertambahan jumlah penduduk

sampai akhir tahun 2030.

2.2 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

2.2.1. Rumah Tangga Miskin di Kota Bandar Lampung

Selanjutnya berdasarkan variabel kemiskinan yang ditetapkan oleh Badan Pusat

Statistik, jika pada tahun 2005 terdapat 59.183 rumah tangga miskin, maka pada

tahun 2008 jumlahnya menjadi 55.896 rumah tangga miskin. Dari jumlah tersebut,

Kecamatan Teluk Betung Selatan mempunyai jumlah rumah tangga miskin terbesar

yaitu 7.871 rumah tangga pada tahun 2005 dan 8.262 rumah tangga pada tahun

2008, sedangkan Kecamatan dengan jumlah rumah tangga miskin terkecil adalah

Kecamatan Tanjung Senang dengan jumlah rumah tangga miskin 834 rumah tangga

pada tahun 2005 dan 972 rumah tangga pada tahun 2008. Pada akhir Tahun 2009,

jumlah 50.890 rumah tangga atau 29% dari jumlah seluruh rumah tangga di Kota

Bandar Lampung. Upaya menurunkan jumlah rumah tangga miskin harus terus

menjadi prioritas bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Tabel 11. Jumlah Rumah Tangga (RT) Miskin per Kecamatan Kota BandarLampung Tahun 2005 – 2009

KecamatanJumlah Rumah Tangga Miskin

2005 2006 2007 2008 2009

Page 55: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

54RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Telukbetung Barat 6.159 6.897 6.816 6.110 5.896Telukbetung Selatan 7.871 8.077 8.021 8.262 7.973Panjang 4.932 6.386 6.279 4.561 4.401Tanjungkarang Timur 4.845 5.605 5.682 4.727 4.562Telukbetung Utara 4.427 5.180 7.785 4.677 4.328Tanjungkarang Pusat 6.360 5.297 4.411 4.749 4.583Tanjungkarang Barat 4.429 4.222 4.227 4.771 4.604Kemiling 4.232 4.996 4.937 4.363 4.205Kedaton 4.933 4.992 4.735 4.238 4.081Rajabasa 2.286 2.374 2.348 2.238 2.155Tanjung Senang 834 871 861 972 936Sukarame 3.543 4.138 4.128 3.288 3.166Sukabumi 4.332 4.300 4.250 2.940 2.831Jumlah 59.189 63.335 61.480 55.896 50.890

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2010

2.2.2. Tenaga Kerja

Kondisi ketenagakerjaan di Kota Bandar Lampung tahun 2009 mengalami perbaikan.

Hal ini tercermin dari meningkatnya jumlah penduduk yang bekerja, dari 323.881

orang pada tahun 2005 menjadi 337.702 orang pada tahun 2009. Namun demikian,

angka pengangguran di Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan dari 34.632

orang pada tahun 2005 naik menjadi 37.564 orang pada tahun 2009. Indeks

Pembangunan Manusia, yang merupakan salah satu indikator kesejahteraan

masyarakat juga relatif tidak banyak berubah

Jumlah penduduk yang berusia kerja (>15 tahun) tahun 2009 sebesar 580.006 orang,

dengan jumlah angkatan kerja sebesar 375.266 orang atau Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 64,70. Angka ini mengalami peningkatan

dibandingkan tahun 2005 yaitu sebesar 64,54. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK) adalah jumlah penduduk berusia 15 tahun atau lebih yang secara ekonomi

melakukan kegiatan aktif baik sedang bekerja, mempersiapkan diri untuk berusaha

mandiri maupun sedang mencari pekerjaan.

Peningkatan TPAK berarti secara kuantitas jumlah penduduk yang memasuki pasar

kerja menjadi semakin besar, sehingga diperlukan kesempatan kerja yang lebih luas

untuk menampung jumlah tenaga kerja tersebut apabila Tingkat Pengangguran

Terbuka hendak diturunkan. Berdasarkan data jumlah angkatan kerja pada tahun

2009 mengalami peningkatan sebesar 16.753 orang dibandingkan tahun 2005.

Page 56: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

55RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Tabel 12. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Bandar LampungLampung Tahun 2005 - 2009

Uraian 2005 2006 2007 2008 2009

Penduduk Usia 15 Tahun keAtas

555.495 561.996 567.735 575.247 580.006

Angkatan Kerja 358.513 360.577 363.511 371.728 375.266Bekerja 323.881 325.096 327.960 334.630 337.702Pengangguran Terbuka 34.632 35.481 35.551 37.098 37.564Bukan Angkatan Kerja 196.982 201.419 204.224 203.519 204.740Tingkat Partisipasi AngkatanKerja

64,54 64,16 64,03 64,62 64,70

Sumber : BPS Kota Bandar Lampung, 2010

Permasalahan ketenagakerjaan yang dihadapi merupakan akibat dari pertambahan

angkatan kerja setiap tahun yang selalu melebihi pertambahan jumlah lapangan kerja.

Upaya memperluas kesempatan kerja selalu dilakukan dengan berbagai cara guna

menjawab permasalahan ketenagakerjaan. Angkatan kerja yang masuk dunia kerja

diharapkan dapat tertampung sehingga tidak menambah jumlah pengangguran.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) merupakan salah satu indikator untuk

melihat besarnya pengaruh kegiatan masyarakat terhadap angka persediaan tenaga

kerja. Tinggi rendahnya TPAK dipengaruhi oleh faktor-faktor demografis dan sosial

ekonomi antara lain umur, tingkat pendidikan dan daerah tempat tinggal. Semakin

tinggi tingkat partisipasi angkatan kerja menunjukkan semakin besarnya jumlah

tenaga kerja yang ikut serta dalam kegiatan ekonomi. Jumlah penduduk yang

tergolong angkatan kerja dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja merupakan

ukuran tingkat partisipasi angkatan kerja.

Berkaitan dengan hal tersebut, pada tahun 2005 jumlah angkatan kerja di Kota

Bandar Lampung sebesar 358.513 orang, tahun 2006 sebesar 360.577 orang, tahun

2007 sebesar 363.511 orang dan tahun 2008 sebesar 371.728 orang serta tahun

2009 sebesar 375.266 orang. Data tersebut menunjukkan bahwa meskipun setiap

tahun terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja di Kota Bandar Lampung secara

siginifikan, namun belum berimplikasi terhadap TPAK.

Tabel 13. Jumlah Penduduk yang bekerja menurut sektor lapangan usahadi Kota Bandar Lampung

Page 57: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

56RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

No Sektor LapanganUsaha

Tahun2005

Tahun2006

Tahun2007

Tahun2008

Tahun2009

1 Pertanian 10.374 10.605 10.659 10.775 10.5702 Pertambangan 3.362 3.554 3.181 3.279 3.3433 Industri 6.112 6.235 8.199 8.366 8.4434 Listrik, gas dan air 912 903 885 904 9125 Bangunan 6.059 6.189 3.870 3.949 3.9856 Perdagangan 126.783 128.526 134.496 137.232 138.4927 Angkutan 56.454 55.523 55.786 57.255 57.7818 Bank/Keuangan 14.872 14.729 14.561 14.924 14.9949 Jasa 98.952 98.832 96.322 97.946 99.183

Jumlah 323.881 325.096 327.960 334.630 337.702

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung, 2009

2.2.3. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit yang digunakan

untuk memantau dan mengevaluasi kinerja pembangunan sumberdaya manusia.

Komponen pembentuk IPM terdiri atas Indeks Kelangsungan Hidup, Indeks

Pengetahuan, dan Indeks Daya Beli. IPM Kota Bandar Lampung pada tahun 2008

menunjukkan angka 74,86 meningkat dibandingkan tahun 2005 sebesar 73,90.

Peningkatan IPM dari tahun ke tahun menunjukkan adanya perubahan ke arah

kemajuan yang cukup berarti. Pada tahun 2009 nilai Indeks Pembangunan Manusia

Kota Bandar Lampung naik sebesar 0,6% menjadi 75,35

Tabel 14. Perkembangan IPM Kota Bandar Lampung Tahun 2005 - 2009

Tahun IPM2004 72,902005 73,902006 73,762007 74,292008 74,862009 75,35

2.3 ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan tingkat kemajuan

masyarakat, makin tinggi tingkat pendidikan maka gambaran kemajuan masyarakat

Page 58: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

57RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

makin tinggi. Kemajuan pendidikan di Kota Bandar Lampung cukup baik. Jenjang

pendidikan dan sarana pendidikan yang dikelola oleh sekolah negeri dan swasta di

Kota Bandar Lampung cukup berkembang. Pada setiap tahun anggaran pemerintah

daerah Kota Bandar Lampung senantiasa mengalokasikan anggaran untuk

peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan seperti rehabilitasi gedung

sekolah, pembangunan ruang kelas baru maupun pembangunan Unit Sekolah Baru

(USB). Hal ini dimaksudkan untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar

dan menengah serta meningkatkan daya tampung sekolah-sekolah di Kota Bandar

Lampung sehingga dapat memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagi

masyarakat.

Pada tahun 2005, untuk jenjang pendidikan sekolah dasar didominasi oleh sekolah

negeri sebanyak 213 unit dengan jumlah guru sebanyak 3.262 guru. Sedangkan

sekolah dasar swasta hanya 31 buah dengan jumlah guru 583 orang. Namun untuk

jenjang pendidikan menengah lebih banyak didominasi oleh sekolah swasta dimana

jumlah SMP negeri hanya 30 buah sedangkan swasta 68 buah. Jumlah SMA negeri 14

buah dan SMA Swasta 8 buah sedangkan jumlah SMK Negeri 5 buah dan SMK swasta

34 buah. Perkembangan jumlah sekolah, guru, siswa dan ruang kelas baik negeri

maupun swasta dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 15. Jumlah sekolah, guru, siswa dan ruang kelas negeri dan swastadi kota Bandar Lampung Tahun 2009

No JenjangPendidikan

SekolahNegeri

RombelNegeri

SekolahSwasta

RombelSwasta

GuruNegeri

GuruSwasta

SiswaNegeri

SiswaSwasta

R.KelasNegeri

R. KelasSwasta

1 Sekolah DasarNegeri/ Swasta

201 2236 43 433 3894 871 82056 16314 1370 341

2 MI Negeri/Swasta

10 96 48 324 207 596 3190 7850 54 214

3 SMP Negeri/Swasta

34 626 80 638 1727 1638 22263 33527 626 532

4 MTs Negeri/Swasta

2 47 21 136 160 328 1986 2754 47 69

5 SMA Negeri/Swasta

17 314 37 394 1042 1254 11089 14136 295 407

6 MA Negeri/Swasta

2 51 10 25 155 139 1842 666 51 25

7 SMKNegeri/Swasta

7 169 34 320 476 1014 5613 10709 123 370

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Tahun 2010

Page 59: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

58RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sebagai tolok ukur peningkatan kualitas hidup dibidang pendidikan dapat tercermin

dari beberapa indikator yaitu Angka partisipasi kasar (APK) dan Angka Partisipasi

Murni (APM). Angka partisipasi kasar (APK) merupakan gambaran banyaknya anak

yang bersekolah pada jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat usianya. Sedangkan

Angka Partisipasi Murni (APM) adalah gambaran proporsi anak yang bersekolah pada

kelompok umur tertentu sesuai dengan jenjang pendidikan pada kelompok umurnya.

Berdasarkan APK yang ada, pada tahun 2009 APK tertinggi terdapat di tingkat Sekolah

Dasar/MI yaitu 117,61 persen dan yang terendah APK SMP/MTs yaitu 71,54 persen.

Tingginya APK adalah akibat meningkatnya jumlah penduduk usia sekolah yang

menempuh pendidikan. Selanjutnya, jika dilihat semakin tinggi jenjang pendidikan

maka semakin rendah APK. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi jenjang

pendidikan maka biaya yang dikeluarkan semakin besar sehingga berimplikasi

terhadap minat dan kemampuan calon siswa untuk bersekolah.

Tabel 16. Angka Partisipasi Kasar Penduduk Kota Bandar Lampung

NO KelompokUmur 2005 2006 2007 2008 2009

1 SD 111,60 114,30 116,25 117,50 117,612 SMP/M.Ts 97,38 98,65 99,20 101,00 109,703 SMA/MA/SMK 67,01 68,05 69,58 70,22 71,54

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, 2009

Angka Partisipasi Murni (APM) menunjukkan gambaran proporsi anak yang bersekolah

pada kelompok umur tertentu sesuai dengan jenjang pendidikan pada kelompok

umurnya. Berdasarkan data pada tabel dibawah ini, dapat diketahui bahwa Angka

Partisipasi Murni (APM) pada setiap jenjang pendidikan baik pada tingkat SD/MI,

SMP/MTs dan SMA/MA/SMK pada tahun 2005-2009 terus meningkat. Hal ini

menunjukkan bahwa proporsi anak yang bersekolah pada kelompok umur tertentu

sesuai dengan jenjang pendidikan pada kelompok umurnya selalu meningkat setiap

tahunnya.

Tabel 17. Angka Partisipasi Murni Kota Bandar Lampung Tahun 2005-2009

NO KelompokUmur

2005(%)

2006(%)

2007(%)

2008(%)

2009(%)

1 SD/MI 97,54 98,62 98,74 98,79 99,032 SMP/M.Ts 68,37 68,78 69,00 69,02 69,03

Page 60: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

59RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

3 SMA/MA/SMK 48,37 48,67 49,03 49,50 50,57

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, 2010

Angka Partisipasi Sekolah adalah proporsi atau persentase dari keseluruhan penduduk

dari berbagai kelompok usia tertentu (7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun) yang

masih duduk di bangku sekolah. Angka Partisipasi Sekolah mencerminkan pemerataan

akses bagi pendidikan formal. Semakin tinggi Angka Partisipasi Sekolah, maka

semakin banyak keluarga yang sadar dan mampu menyekolahkan anaknya. Angka

Partisipasi Sekolah usia 7-12 tahun di Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 sebesar

99,83 %, artinya dari jumlah penduduk usia 7-12 tahun terdapat 99,83 % yang masih

bersekolah baik di tingkat SD/MI maupun SMP/MTs. Angka ini meningkat

dibandingkan pada tahun 2005 yang mencatat Angka Partisipasi Sekolah sebesar

99,54%.

Pada kelompok usia 13-15 tahun mencatat Angka Partisipasi Sekolah pada tahun 2009

sebesar 100,00 %, artinya dari jumlah penduduk usia 13-15 tahun seluruhnya masih

bersekolah di SMP/MTs atau sudah sekolah di SMA/MA/SMK. Angka ini meningkat

dibanding tahun 2004 yang mencatat Angka Partisipasi Sekolah sebesar 97,38%.

Angka Partisipasi Sekolah kelompok usia 15-18 tahun tahun 2009 sebesar 71,54%,

berarti ada sebanyak 71,54% dari penduduk usia 15-18 tahun yang masih berstatus

sekolah di SMA/SMK/MA atau masih duduk di SMP/M.Ts dan SMA/MA/SMK. Angka ini

meningkat dibanding tahun 2005 yang mencatat angka partisipasi sekolah sebesar

67,01%.

Tabel 18. Data APS Kota Bandar Lampung

No Parameter 2005 2006 2007 2008 20091 APS 7-12 th (%) 99,54 99,62 99,74 99,79 99,832 APS 13-15 th(%) 97,38 98,65 99,20 101,00 100,003 APS 16-18 (%) 67,01 68,05 69,58 70,22 71,54

Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, 2010

2.3.2 Kesehatan

Selain peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Perawatan, sejak tanggal 1 Januari

2007 juga telah diberlakukan pengobatan gratis bagi seluruh masyarakat kota Bandar

Lampung yang mandapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Sampai tahun

2006, Pemerintah Kota Bandar Lampung telah memiliki tiga unit Puskesmas Perawatan

Page 61: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

60RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

yaitu puskesmas Kota Karang, Puskesmas Panjang dan Puskesmas Kedaton. Pada

tahun 2007 telah dibangun 3 unit puskesmas perawatan yaitu Puskesmas Sukabumi,

Puskesmas Gedong Air dan Puskesmas Sukamaju. Sedangkan pada tahun 2008

dibangun Puskesmas Perawatan Sukarame dan Puskesmas Simpur. Pada Tahun 2009

jumlah Puskesmas Perawatan di Kota Bandar Lampung sebanyak 8 unit. Selain itu,

Pemerintah Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 juga telah membangun Rumah

Sakit Umum Daerah Kota Bandar Lampung yang telah mulai beroperasi pada tahun

2010.

Tabel 19. Perkembangan Jenis Sarana Kesehatan di Kota Bandar Lampung

Jenis Sarana 2005 2006 2007 2008 2009

Puskesmas Rawat Inap 3 3 6 8 8Puskesmas 19 19 19 19 19Puskesmas Pembantu 57 55 54 53 53Puskesmas Keliling/ambulan 22 22 25 25 25POSYANDU 557 567 568 568 568Balai Pengobatan 54 53 67 67 67Rumah Bersalin 33 33 33 33 33Rumah Sakit Bersalin 1 1 1 1 1Rumah Sakit TNI dan Polri 2 2 2 2 2Rumah Sakit Swasta 6 6 6 6 6Apotek 84 84 100 100 100

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, 2010

Jumlah kasus kematian balita di Kota Bandar Lampung berfluktuasi, pada tahun 2005

sebanyak 25 kasus, peningkatan kasus terjadi pada tahun 2007 dengan tercatat 29

kasus, dan terjadi penurunan pada tahun 2008 dengan tercatat 18 kasus dan tahun

2006 sebesar 21 kasus. Sedangkan yang terendah adalah tahun 2008 tercatat 14

kasus kematian balita. Penyebab kematian balita tersebut antara lain karena

Pneumonia, Malaria, Diare ,Tetanus, DBD dan sebab lainnya.

Jumlah kasus kematian ibu maternal di Kota Bandar Lampung tahun 2005 tercatat 16

orang, pada tahun 2006 meningkat dengan tercatat sebanyak 22 orang, pada tahun

Page 62: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

61RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

2007 terjadi penurunan 21 orang dan pada tahun 2008 ada peningkatan kembali

menjadi 26 orang kematian ibu, dan pada tahun 2009 terjadi penurunan sebanyak 14

kasus dengan penyebab kematian ibu maternal antara lain karena pendarahan,

eklamsi, infeksi dan lain-lain. Oleh karena itu pelaksanaan program pelayanan

kesehatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat harus terus

dilakukan.

2.4 ASPEK DAYA SAING DAERAH

2.4.1 Potensi Unggulan Daerah

Sebagai ibukota Provinsi Lampung, peranan sektor tersier seperti sektor industri,

sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor jasa-jasa maupun sektor perdagangan,

hotel dan restoran berpengaruh signifikan dalam perekonomian kota Bandar Lampung.

a. Sektor Industri Pengolahan

Sektor industri ini meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan kerajinan

rumah tangga. Secara kuantitas, jumlah industri di Bandar Lampung sangat banyak

dan beragam, mulai dari industri makanan, barang-barang plastik/pengepakan, olahan

kayu sampai industri alat-alat mesin. Di Kota Bandar Lampung terdapat banyak

industri yang mengolah hasil bumi yang berasal dari wilayah lain, misalnya industri

pengolahan tapioka, industri pengolahan minyak sawit, dan sebagainya. Nilai tambah

yang dihasilkan sektor ini sangat besar sehingga kontribusi terhadap PDRB Kota

Bandar Lampung cukup tinggi.

Kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDRB pada tahun 2009 mencapai

22,48% meningkat dibandingkan tahun 2008 sebesar 20,01 persen dan tahun 2007

sebesar 17,44 persen. Pertumbuhan sektor industri pengolahan dalam kurun waktu

empat tahun menunjukkan nilai yang positif. Pada tahun 2005, pertumbuhan sektor

ini sebesar 6,94 persen, tahun 2006 sebesar 15,08 persen, tahun 2007 sebesar 10,47

persen dan pada tahun 2008 sebesar 4,91 persen serta pada tahun 2009 sebesar

2,75%. Nilai tambah yang bisa diserap sektor industri pada tahun 2005 sebesar 1,01

trilyun rupiah, tahun 2006 sebesar 1,46 trilyun rupiah, tahun 2007 sebesar 1,83 trilyun

rupiah, pada tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi sebesar 2,69 trilyun rupiah

dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 2,78 trilyun.

Page 63: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

62RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

b. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

Sektor pengangkutan dan komunikasi memiliki kontribusi yang baik terhadap

perekonomian kota Bandar Lampung. Hal ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan

sektor pengangkutan dan komunikasi terhadap PDRB Kota Bandar Lampung yang

cukup besar yaitu 20,53 persen pada tahun 2009. Dengan semakin meningkatnya

aktivitas masyarakat maka meningkatkan arus pengangkutan dan komunikasi. Saat

ini hampir semua operator seluler di Indonesia memperluas wilayah pelayanannya di

kota Bandar Lampung. Hal ini terlihat pada laju pertumbuhan subsektor komunikasi

pada tahun 2009 sebesar 6,73 persen. Bahkan pada tahun 2007, pertumbuhan

komunikasi di kota Bandar Lampung mencapai 12,25 persen. Nilai PDRB yang

dihasilkan subsektor ini mencapai 519,74 milyar rupiah.

Pada subsektor pengangkutan, nilai PDRB yang dihasilkan pada tahun 2009 sebesar

2,21 trilyun. Angka yang cukup besar karena sekitar 16 persen dari nilai PDRB Kota

Bandar Lampung tahun 2009 merupakan sumbangan subsektor ini. Sedangkan dalam

subsektor pengangkutan sendiri, angkutan jalan raya mempunyai andil yang paling

besar dengan nilai tambah yang mampu dihasilkan sebesar 1,68 trilyun rupiah.

c. Sektor Jasa-Jasa

Sektor jasa-jasa mempunyai cakupan lapangan usaha yang sangat luas yang meliputi

jasa pemerintahan umum dan swasta. Jasa pemerintahan umum meliputi pelayanan

yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat. Pencapaian nilai tambah untuk jasa

pemerintahan umum pada tahun 2009 mencapai 1,73 trilyun rupiah, dengan

kontribusi yang diberikan sebesar 14,80 persen naik dari tahun 2008 sebesar 14,00

dengan pertumbuhan sebesar 5,81 persen. Jasa swasta adalah penyediaan jasa

kepada masyarakat yang dilakukan oleh pihak swasta. Nilai tambah yang dihasilkan

subsektor ini sebesar 492,49 milyar rupiah, dengan pertumbuhan sebesar 5,35 persen.

Jasa swasta memberikan peluang yang sangat besar dalam penciptaan lapangan kerja

baru mengingat jasa swasta sangat beragam. Namun untuk kota Bandar Lampung

peranan jasa swasta dalam perekonomian khususnya dalam kontribusi terhadap nilai

PDRB masih rendah yaitu hanya sebesar 3,67 persen. Oleh karena itu subsektor ini

masih harus ditingkatkan lagi agar dapat memberikan sumbangan yang cukup

signifikan dalam perekonomian kota Bandar Lampung.

Page 64: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

63RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

d. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Sumbangan sektor ini cukup signifikan, bahkan secara agregat sektor ini merupakan

salah satu leading sektor dalam perekonomian kota Bandar Lampung. Posisi geografis

kota Bandar Lampung, yang merupakan pintu masuk Pulau Sumatera menjadikan

sektor ini mempunyai prospek yang besar. Secara kasat mata, kota Bandar Lampung

sebagai ibukota Provinsi Lampung menjadi barometer usaha perdagangan yang

ditandai dengan adanya pasar baru baik tradisional maupun modern. Perkembangan

warung makan baik tradisional maupun siap saji memberikan kontribusi terhadap

peningkatan sektor ini begitu juga dengan bertambahnya pengguna jasa perhotelan.

Kontribusi sektor ini terhadap perekonomian kota Bandar Lampung pada tahun 2009

sebesar 13,96 persen dimana subsektor perdagangan memberikan kontribusi sebesar

11,59 persen, subsektor hotel sebesar 0,30 persen dan subsektor restoran sebesar

3,93 persen. Sektor perdagangan, hotel dan restoran mampu memberikan nilai

tambah sebesar 2,16 trilyun pada tahun 2009. Nilai tambah ini meningkat jika

dibandingkan pada tahun 2005 sebesar 1,16 trilyun rupiah, tahun 2006 sebesar 1,46

trilyun rupiah dan pada tahun 2007 sebesar 1,79 trilyun rupiah. Pada tahun 2009,

porsi nilai tambah subsektor perdagangan besar dan eceran memberikan sumbangan

terbesar yaitu 1,62 trilyun rupiah.

e. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

Semua subsektor pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan mengalami

pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2009 sebesar 14,80

persen. Dimana subsektor bank tumbuh sangat cepat yaitu sekitar 21 persen,

sementara subsektor lainnya mengalami pertumbuhan dibawah 10 persen. Kontribusi

sektor ini terhadap PDRB Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 sebesar 14,80

persen. Andil subsektor bank terhadap PDRB Kota Bandar Lampung sebesar 7,74

persen, sedangkan subsektor sewa bangunan memberikan andil sebesar 5,36 persen.

Nilai tambah yang dihasilkan masing-masing subsektor pada tahun 2009 adalah:

subsektor bank sebesar 1,14 trilyun rupiah, subsektor lembaga keuangan non bank

sebesar 132,02 milyar rupiah, subsektor sewa bangunan sebesar 724,21 milyar rupiah

dan subsektor jasa perusahaan sebesar 52,17 milyar rupiah.

Page 65: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

64RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

2.4.2 Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator makro yang dapat

menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini biasanya digunakan

untuk menilai tingkat keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu

tertentu, sehingga indikator ini dapat pula dipakai untuk menentukan arah

kebijaksanaan pembangunan yang akan datang. Pertumbuhan yang positif

menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, dan sebaliknya pertumbuhan yang

negatif menunjukkan adanya penurunan perekonomian. Untuk melihat pertumbuhan

ekonomi secara riil dapat digambarkan melalui laju pertumbuhan PDRB atas dasar

harga konstan.

Pertumbuhan ekonomi kota Bandar Lampung secara tidak langsung dipengaruhi oleh

keadaan perekonomian nasional dan kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah

Pusat. Pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung selama empat tahun terakhir

(2005-2008) mengalami pertumbuhan yang fluktuatif. Pertumbuhan ekonomi selama

lima tahun terakhir dapat digambarkan sebagai berikut, pada tahun 2005 sebesar

5,03 persen, tahun 2006 sebesar 6,30 persen, tahun 2007 sebesar 6,83 persen, tahun

2008 sebesar 6,82 persen dan tahun 2009 sebesar 6.01%.

Secara sektoral seluruh sektor ekonomi kota Bandar Lampung sampai tahun 2009

masih dalam kondisi normal. Hampir seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan

positif, meskipun masih ada sebagian kecil yang sedikit melemah seperti sektor listrik,

gas dan air bersih, dan sektor pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan

negatif sebesar -2,86 persen. Pada tahun 2009 pertumbuhan ekonomi kota Bandar

Lampung banyak disumbangkan dari sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan. Sektor ini menyumbang laju pertumbuhan terbesar yaitu tumbuh secara

signifikan sebesar 11,99 persen, sedangkan sektor ekonomi lainnya tumbuh pada level

dibawah 10 persen.

Tabel 20. Pertumbuhan riil sektor ekonomi Tahun 2005-2009 (persen)

Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009

1. Pertanian 0,10 9,99 2,95 3,95 2,062. Pertambangan dan Penggalian -4,21 -1,79 -1,57 -2,86 1,503. Industri Pengolahan 6,94 15,08 10,47 4,91 7,54

Page 66: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

65RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

4. Listrik, gas dan air bersih 1,44 -14,30 7,36 2,98 1,465. Bangunan 1,21 1,06 5,69 6,21 1,376. Perdagangan, Hotel dan Restoran 2,18 0,32 2,85 3,75 1,787. Pengangkutan dan Komunikasi 7,07 3,91 3,40 4,82 6,998. Keuangan, persewaan dan jasaperusahaan

14,32 16,11 18,34 16,23 11,99

9. Jasa-jasa 1,44 1,51 1,27 5,70 4,27Rata-Rata Pertumbuhan Ekonomi 5,03 6,30 6,83 6,93 6,01

Sumber : Kota Bandar Lampung dalam Angka, 2010

a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Pendapatan Regional atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sering disalah

tafsirkan dengan pendapatan Pemerintah Daerah. Pendapatan Pemerintah Daerah

yaitu besarnya penerimaan pemerintah daerah dalam bentuk pajak dan non pajak dari

masyarakat. Sedangkan Pendapatan Regional adalah seluruh nilai netto barang dan

jasa yang dihasilkan dalam suatu daerah pada waktu tertentu atau dari segi arus

uangnya adalah jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh faktor produksi.

Dengan kata lain Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah

yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah atau merupakan jumlah

nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi dikurangi

dengan biaya antara yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang dan jasa tersebut.

Pengukuran terhadap nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit kegiatan

ekonomi di suatu wilayah dapat ditunjukan oleh nilai Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) di wilayah tersebut. Dengan demikian, nilai PDRB dapat menggambarkan

kemampuan wilayah dalam menghasilkan barang dan jasa yang mencerminkan

pendapatan masyarakat di suatu daerah.

Nilai PDRB yang selanjutnya dibagi dengan jumlah penduduk akan menghasilkan nilai

PDRB per kapita. Jika menggunakan PDRB per kapita atas dasar harga berlaku, maka

PDRB per kapita tersebut akan menggambarkan besarnya nilai PDRB per penduduk,

sedangkan jika menggunakan PDRB atas harga konstan menunjukan besarnya PDRB

riil perkapita penduduk.

Selanjutnya struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari besarnya

peranan/kontribusi masing-masing sektor usaha terhadap total PDRB yang dihitung

atas dasar harga berlaku. Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandar Lampung

Page 67: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

66RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

(berdasarkan harga konstan 2000) pada Tahun 2005 terlihat bahwa sektor usaha yang

dominan kontribusinya terhadap PDRB yaitu Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

(20,28%), sektor Industri pengolahan (16,71%) serta sektor pengangkutan dan

komunikasi (16,54%). Pada tahun 2006 sektor yang dominan adalah sektor

perdagangan, hotel dan restoran (19,14%), sektor industri pengolahan (18,09%)

serta sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (16,59%). Pada tahun 2007,

sektor usaha yang dominan adalah sektor industri pengolahan (18,70), sektor

perdagangan, hotel dan restoran (18,42%) serta sektor keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan (18,38%). Sedangkan pada tahun 2008, sektor usaha yang dominan

adalah sektor sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (20,00%), sektor

industri pengolahan (18,37), serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (17,90%).

Pada Tahun 2009, sektor usaha yang dominan adalah sektor industri (22,48), sektor

pengangkutan, dan komunikasi (20,53), sektor keuangan, persewaan perusahaan

(14,80), sektor jasa-jasa (14,42%), perdagangan, hotel dan restoran (13,96),

pertanian (6,37%), bangunan (5,29%), listrik dan air (1,28%) dan penggalian

(0,87%).

Besarnya sumbangan/kontribusi sektor tersier dan sekunder terutama keempat sektor

tersebut diatas sesuai dengan kondisi riil yang dapat kita amati antara lain karena

Kota Bandar Lampung merupakan pusat perbelanjaan di Propinsi Lampung sehingga

perputaran keuangan berlangsung cepat dan dalam nominal yang relatif besar.

Selain itu, Kota Bandar Lampung juga merupakan pusat kegiatan pemerintahan,

sosial, politik dan kebudayaan, serta sebagai kota pelajar, pusat transportasi dan

komunikasi di Proipinsi Lampung.

Oleh karena itu, wajar saja jika keempat sektor tersebut menjadi tulang punggung

perekonomian Kota Bandar Lampung. Bahkan jika dilihat dari kontribusinya terhadap

PDRB Propinsi Lampung, terlihat bahwa Kota Bandar Lampung sebagai penyumbang

terbesar untuk keempat sektor tersebut.

Dengan tingginya dominasi dari keempat sektor tersebut dalam menyumbang

perekonomian Kota Bandar Lampung, maka Pemerintah Kota Bandar Lampung

menyikapinya dengan menyediakan sarana dan prasarana yang lebih kondusif untuk

mendapatkan multiplier effect dari keempat sektor tersebut. Sehingga dengan

berkembangnya keempat sektor ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan

Page 68: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

67RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

sektor lainnya. Sektor usaha yang kontribusinya terhadap PDRB Kota Bandar Lampung

sangat kecil yaitu sektor listrik dan Air Bersih, sektor Pertambangan dan Penggalian

serta sektor Pertanian, Peternakan dan Perikanan.

Pada tahun 2005, ketiga sektor ini hanya mampu memberikan kontribusinya masing-

masing sebesar 0,86 persen, 1,62 persen dan 4,40 persen. Pada tahun 2006,

kontribusinya masing-masing sebesar 0,70 persen, 1,49 persen dan 4,56 persen.

Pada tahun 2007, kontribusinya masing-masing sebesar 0,70 persen, 1,38 persen dan

4,39 persen. Pada tahun 2008, kontribusinya masing-masing sebesar 0,67 persen,

1,25 persen dan 4,27 persen sedangkan pada tahun 2009 memeberikan kontribusi

sebesar 6,37%. Secara rinci mengenai besaran masing-masing sektor pada PDRB

terdapat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 21. Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandar Lampung atas dasar HargaKonstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2009 (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 20091 Pertanian 210.340,05 231.358,28 238.175,51 247.576,79 252.685,95

2Pertambangan danPenggalian 77.287,51 75.904,65 74.713,85 72.574,08 80.061,01

3 Industri Pengolahan 798.199,71 918.547,12 1.014.690,48 1.064.499,76 1.144.736,04

4Listrik, Gas, dan AirBersih 41.214,31 35.319,45 37.919,71 39.050,24 39.618,57

5 Bangunan 392.271,84 396.438,07 419.001,41 445.025,21 451.126,26

6Perdagangan, Hotel,dan Restoran 968.951,70 972.055,13 999.763,24 1.037.250,53 1.055.692,19

7Pengangkutan danKomunikasi 790.381,17 821.273,12 849.185,97 890.120,90 952.344,28

8

Keuangan,persewaan dan jasaperusahaan

725.941,50 842.866,98 997.415,99 1.159.261,25 1.298.268,87

9 Jasa-Jasa 773.600,23 785.284,03 795.292,32 840.637,71 876.531,43PDRB (Juta Rp) 4.778.188,02 5.079.046,83 5.426.158,48 5.795.996,47 6.151.064,60

JUMLAH PENDUDUK 809.860 844.608 812.133 822.880 879.651PDRB PERKAPITA (Rp) 5.900.017,31 6.317.835,35 6.681.366,81 7.043.550,05 7.379.656,00Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2010

Tabel 22. Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandar Lampung atas dasar HargaBerlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2009 (Juta Rupiah)

No Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 20091 Pertanian 336.894,05 459.996,11 620.404,75 796.707,82 1.087.045,57

2Pertambangan danPenggalian 91.919,13 94.068,61 95.056,95 130.418,71 149.286,75

3 Industri Pengolahan 1.015.320,73 1.457.313,08 1.835.621,45 2.689.277,81 3.836.648,234 Listrik, Gas, dan Air 127.954,99 153.563,36 166.298,05 190.871,43 219.110,51

Page 69: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

68RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

No Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008 2009Bersih

5 Bangunan 453.174,75 602.517,46 698.983,08 749.030,26 902.695,94

6Perdagangan, Hotel,dan Restoran 1.163.215,10 1.462.783,74 1.788.842,72 2.126.055,52 2.383.390,20

7Pengangkutan danKomunikasi 1.187.246,55 1.500.958,47 2.086.636,96 2.669.594,17 3.503.254,07

8

Keuangan,persewaan dan jasaperusahaan

1.113.247,33 1.252.690,83 1.493.565,50 1.938.705,16 1.298.268,87

9 Jasa-Jasa 1.306.664,22 1.394.547,09 1.740.248,72 2.146.508,64 2.460.807,89PDRB (Juta Rp) 6.795.636,84 8.378.438,75 10.525.658,17 13.437.169,52 15.840.508,03

JUMLAH PENDUDUK 809.860 844.608 812.133 822.880 879.651PDRB PERKAPITA (Rp) 8.391.125,43 10.421.954,81 12.960.510,37 16.329.439,92 20.477.084,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2010

2.4.3 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Prasarana Jalan dan Jembatan

Sebagai ibukota Propinsi Lampung, kota Bandar Lampung merupakan pusat

pertumbuhan daerah, dimana fungsi jalan sebagai sarana transportasi darat sangat

mempengaruhi aksesibilitas pergerakan orang dan barang baik lintas kabupaten/kota

maupun lintas propinsi. Pada tahun 2005, panjang jalan di kota Bandar Lampung

adalah 900.320 km yang terdiri dari jalan aspal sepanjang 848.010 km, jalan kerikil

sepanjang 24.860 km dan jalan tanah sepanjang 27.420 km. Selain itu di kota Bandar

Lampung juga mempunyai jalan negara dan jalan provinsi dengan perincian, panjang

jalan negara sepanjang 65.040 km dan panjang jalan propinsi sepanjang 43.980 km.

Tabel 23. Keadaan dan Panjang Jalan di Kota Bandar Lampung 2005 -2009

Uraian Panjang Jalan2005 2006 2007 2008 2009

I. Jenis Permukaan 900.320 900.320 900.320 900.320 900.320a. Di aspal 848.010 862.010 928.920 932.010 948.010b. Kerikil/Onderlag 34.890 30.890 30.400 28.190 24.890c. Tanah/Awcas 47.420 37.420 37.000 34.420 27.420d. Tidak Dirinci - - - - -II. Kondisi Jalan 900.320 900.320 900.320 900.320 900.320a. Baik 382.420 344.420 246.420 244.420 282.420b. Sedang 389.140 382.140 357.140 362.240 289.140c. Rusak 50.910 66.910 76.910 66.190 50.910d. Rusak Berat 29.540 38.540 43.540 48.540 49.540

Page 70: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

69RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

e. Tidak Dirinci - - 166.310 68.310 48.310III. Kelas Jalan 900.320 900.320 900.320 900.320 900.320a. Kelas I - - - - -b. Kelas II - - - - -c. Kelas III - - - - -d. Kelas III A 119.315 119.315 119.315 119.315 119.315e. Kelas III B 228.445 228.445 228.445 228.445 228.445f. Kelas III C 552.560 552.560 552.560 552.560 552.560g. Tidak Dirinci - - - - -

Sumber: BPS Kota Bandar Lampung, Tahun 2010

Jalan adalah merupakan faktor kunci dalam melaksanakan kegiatan sosial dan

ekonomi suatu daerah, fungsi jalan di Wilayah Kota Bandar Lampung terdiri dari jalan;

Arteri Primer, Kolektor Primer, Arteri Sekunder dan Kolektor Sekunder. Bentuk

jaringan jalan dari jalan kolektor primer (jalan propinsi) dan Jaringan jalan kolektor

sekunder itu berfungsi untuk menghubungkan jalan-jalan dalam kota dan jalan ke

batas kelurahan/kecamatan.

Selain itu terdapat jaringan jalan lokal sekitar kompleks perkantoran Pemda, jalan

lingkar kota dan jalan-jalan yang menghubungkan permukiman-permukiman dalam

Kota Bandar Lampung. Pembangunan Prasarana Jalan raya di Kota Bandar lampung

selama ini mengutamakan peningkatan kondisi atau kualitas jalan-jalan yang sudah

ada, sedangkan pembangunan jalan-jalan baru diarahkan dalam rangka perluasan

kota dan membuka daerah yang terisolir. Sasaran pembangunan jalan ditujukan untuk

menghubungkan transportasi pada daerah pinggiran kota. Sedangkan jalan

lingkungan / setapak untuk didaerah pemukiman termasuk dikelurahan dengan

penduduk miskin yang cukup banyak. Dengan terhubungnya daerah kabupaten

lainnya dengan Kota Bandar Lampung yang didukung dengan kualitas kondisi jalan

yang memadai akan berdampak positif bagi perkembangan perekonomian di Kota

Bandar Lampung dan daerah lainnya, terutama memberikan kemudahan kepada

masyarakat dalam menyalurkan hasil-hasil setempat dan memperlancar pemenuhan

kebutuhan hidup. Beberapa tabel dan gambar dibawah ini menggambarkan

perkembangan jalan di Kota Bandar Lampung.

Tabel 24. Fungsi Jalan di Wilayah Kota Bandar Lampung

No Nama JalanFungsiJalan

StatusJalan

GarisSempadan

Kanan & Kiri Ket

Page 71: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

70RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

No Nama JalanFungsiJalan

StatusJalan

GarisSempadan

Kanan & Kiri Ket

1 Laks. Malahayati Arteri Primer Negara 202 Soekarno – Hatta Arteri Primer Negara 453 Yos Sudarso Arteri Primer Negara 204 Basuki Rahmat Kolektor Primer Propinsi 165 Cut Nyak Dien Kolektor Primer Propinsi 166 Emir M Noor Kolektor Primer Propinsi 207 Imam Bonjol Kolektor Primer Negara 208 Laks. Malahayati Kolektor Primer Propinsi 69 Martadinata Kolektor Primer Propinsi 1110 Pramuka Kolektor Primer Propinsi 2411 Ir. Sutami Kolektor Primer Negara 4512 Sisingamangaraja Kolektor Primer Kota 1613 Achmad Yani Arteri Sekunder Kota 2014 Antasari Arteri Sekunder Kota 2115 Diponegoro Arteri Sekunder Negara 2416 Gajah Mada Arteri Sekunder Kota 1617 Gatot Subroto Arteri Sekunder Kota 1118 Hassanudin Arteri Sekunder Negara 2019 Ikan Tenggiri Arteri Sekunder Kota 1120 Kartini Arteri Sekunder Kota 1121 Kotaraja Arteri Sekunder Propinsi 2022 W. Mongonsidi Arteri Sekunder Kota 1123 Raden Intan Arteri Sekunder Negara 2024 Sudirman Arteri Sekunder Kota 1125 Supratman Arteri Sekunder Kota 1126 Teuku Umar Arteri Sekunder Negara 2027 Agus Salim Kolektor Sekunder Kota 1328 Achmad Dahlan Kolektor Sekunder Kota 1629 Antasari Kolektor Sekunder Kota 730 Arif Rahman

HakimKolektor Sekunder Kota 16

31 Cokroaminoto Kolektor Sekunder Kota 732 Cut Mutia Kolektor Sekunder Kota 1633 Cut Nyak Dien Kolektor Sekunder Kota 1634 Hayam Wuruk Kolektor Sekunder Kota 1335 Ridwan Rais Kolektor Sekunder Kota 736 Kyai Maja Kolektor Sekunder Kota 737 Pagar Alam Kolektor Sekunder Kota 2238 Pahlawan Kolektor Sekunder Kota 739 Pattimura Kolektor Sekunder Propinsi 1140 Rasuna Said Kolektor Sekunder Kota 741 Salim Batubara Kolektor Sekunder Kota 742 Sultan Agung Kolektor Sekunder Kota 743 Supratman Kolektor Sekunder Propinsi 1144 Dr. Susilo Kolektor Sekunder Kota 7

Page 72: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

71RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

No Nama JalanFungsiJalan

StatusJalan

GarisSempadan

Kanan & Kiri Ket

45 Syam Ratulangi Kolektor Sekunder Kota 746 Tamin Kolektor Sekunder Kota 747 Teuku Cik Di Tiro Kolektor Sekunder Kota 748 Moh. Thamrin Kolektor Sekunder Kota 749 Tirtayasa Kolektor Sekunder Kota 750 Urip Sumoharjo Kolektor Sekunder Kota 751 Warsito Kolektor Sekunder Kota 7Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung , 2009

Prasarana Air Limbah

Sampai saat ini Kota Bandar Lampung belum memiliki sistem jaringan air limbah untuk

menampung dan menyalurkan limbah perkotaan. Berdasarkan survei rumah tangga

yang dilakukan pada tahun 1990 di 54 kelurahan, Lotti Consultan dan Asosiasi

menyimpulkan (Mengutip Laporan Akhir Studi Master Plan Drainase Kota Bandar

Lampung Tahun 2001 yang dilakukan FT-Unila), bahwa 88% dari rumah tangga

memiliki kakus sendiri, 5% memanfaatkan kakus umum dan 7% selebihnya

memanfaatkan lahan sekitarnya atau selokan/parit, karena tidak memiliki kakus,

sehingga masih banyak ditemui pemanfaatan alur sungai sebagai kakus. Kondisi paling

buruk terdapat pada alur Way Galih dan Way Lunik.

Pada umumnya air limbah dari kamar mandi dan dapur dialirkan secara terpisah dari

buangan manusia. Secara keseluruhan 57% air limbah dari buangan manusia. Secara

keseluruhan 57% air limbah kamar mandi dan dapur (limbah rumah tangga) dilairkan

kesaluran atau alur drainase dan 40% lainnya dialirkan kelubang rembesan. Pemkot

Bandar Lampung saat ini belum memiliki peraturan dan belum melaksanakan

pengawasan terhadap dimensi atau standar ukuran septic-tank dan sistem rembesan

setempat. Oleh sebab itu, saluran drainase kota yang pada umumnya berupa alur

sungai alami menjadi tempat pembuangan effluen dari septic-tank serta air limbah

rumah tangga.

Prasarana Drainase

Sebagian besar sistem jaringan saluran drainase Kota Bandar Lampung mema

nfaatkan saluran alami dan sebagian kecil saluran dari pasangan batu kali yang

didukung oleh topografi yang menguntungkan untuk pengaliran. Sungai-sungai yang

Page 73: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

72RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

ada di Bandar Lampung merupakan jenis sungai yang bercabang, ruas-ruas

sungai/anak sungai yang menyusun alur aliran yang terbesar dan terpanjang

diklasifikasikan sebagai saluran drainase primer. Sedangkan anak sungai / cabang

sungai yang bermuara ke alur tersebut disebut saluran drainase sekunder, dan

seterusnya sebagai saluran drainase kuarter.

Dari kualitas air yang mengaliri sungai-sungai di kota mengalami tingkat pencemaran

baik dari limbah domestik maupun perusahaan sudah melebihi ambng batas.

Ketimpangan pemanfaatan air juga terjadi ditingkat masyarakat didaerah rendah yang

memanfaatkan air permukaan yang sudah tercemar, sedangkan beberapa masyarakat

didaerah yang lebih tinggi dengan leluasa memanfaatkan air bersih dari sumur-sumur

bor yang mereka buat. Hal ini harus dibenahi oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung

karena kondisi lingkungan sebenarnya bisa diberdayakan untuk mengatasi keadaan

diatas. Badan sungai dan jaringan drainase di Kota Bandar Lampung selain berfungsi

menerima dan mengalirkan limpahan air permukaan juga berfngsi sebagai tempat

pembuangan limbah domestik, industri maupun aktivitas perkotaan lainnya.

Banjir yang terjadi di Kota Bandar lampung sebenarnya disebabkan oleh kelalaian

manusia diantaranya, beberapa daerah tangkapan air sungai yang ada telah rusak

terutama pada bagian hulu. Di bagian tengah, karena keterbatasan lahan dan

ketidakteraturan dalam penataan lingkungan beberapa wilayah tampungan air/retensi

alam dibangun menjadi perumahan, perkantoran maupun fasilitas umum, sehingga

daerah resapan air menjadi berkurang. Sedangkan dibagian hilir kepadatan penduduk

tinggi mendorong masyarakat memanfaatkan daerah bantaran kali untuk

pemukimannya, sehingga kesan kumuh tak bisa dihindari lagi.

Rencana Sistem Drainase

1. Zona Drainase

Pembagian zona drainase erat kaitannya dengan sistem drainase yang ada

sekarang ini, seperti dijelaskan di atas maka pembagian zona drainase mengikuti

pola sistem drainase alam (persungaian) karena sistem drainase merupakan main

drain dari zona drainase yang ada di Kota Bandar Lampung. Sedangkan

pembagian wilayah pembebanan drainase sesuai dengan arah aliran drainase yang

ada. Seperti halnya sistem drainase maka zona drainase dibagi atas :

Page 74: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

73RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Zona Tanjung Karang, meliputi drainase yang ada di Wilayah Tanjung Karang

yang mengalirkan airnya pada sungai-sungai Way Kuripan (Way Simpang

Kanan, Way Simpang Kiri, dan Way Betung), Way Kupang, Way Kunyit serta

Way Bakung.

Zona Teluk Betung, merupakan zona drainase terbesar di Kota Bandar

Lampung yang meliputi beberapa drainase utama yang mengalirkan airnya ke

sungai-sungai Way Kuala sebagai main drain, dan anak-anak sungainya yaitu ;

Way Kemiling, Way Pemanggilan, Way Langkapura, Way Kedaton, Way Balau,

Way Halim, Way Durian Payung, Way Simpur, Way Awi dan cabangnya, Way

Panengahan serta Way Kedamaian.

Zona Panjang meliputi, drainase yang mengalirkan airnya pada sungai-sungai

: Way Lunik Kanan, Way Lunik Kiri, Way Pidada, Way Galih Panjang, dan Way

Srengsem merupakan zona drainase pada daerah yang datar pada bagian

hilirnya sehingga menimbulkan banjir.

Zona Kandis, yang meliputi daerah-daerah di wilayah Kedaton dan sebagian

Sukarame wilayah Barat, pada zona ini drainase utama akan membuang pada

sungai Way Kandis 1, Way Kandis 2 dan Way Kandis 3.

2. Kriteria Perencanaan

Setiap saluran drainase yang dibangun dengan syarat memenuhi kriteria perencanaan

teknis yang ada. Kriteria disusun dari fungsi saluran yang akan dibangun, karena

dengan memenuhi kriteria tersebut diharapkan saluran yang akan dibangun berfungsi

dengan baik, sesuai dengan fungsi waktu, tempat, dan tepat sasaran, sehingga

masyarakat yang ada di sekitarnya akan merasa terpanggil untuk memelihara, dan

menjaganya. Adapun kriteria perencanaan teknis secara umum dalam merencanakan

sistem drainase adalah :

Muka air rencana lebih rendah dari tinggi muka tanah yang akan dilayani

Aliran berlangsung cepat namun tidak menimbulkan bahaya erosi pada dinding

saluran dan dasar saluran

Kapasitas aliran membesar searah dengan aliran, jangan sebaliknya

Adanya proses penggelontoran dan pengenceran sehingga kotoran, sampah

dan limbah rumah tangga yang ada dapat terangkut secara cepat sampai pada

pembuangan akhir

Page 75: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

74RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Tidak menimbulkan bau dan mengganggu lingkungan serta mempunyai nilai

estetika yang tinggi

3. Pemilihan Jalur Sekunder dan Primer

Penentuan jalur sistem drainase menurut kaidah yang umum digunakan adalah :

saluran intersepsi (kuarter), saluran tersier (kolektor), saluran sekunder (berupa anak-

anak sungai dan drainase pada jalan protokol) dan saluran primer (saluran-saluran

alami maupun buatan yang mengalirkan limpasan air permukaan meninggalkan Kota

Bandar Lampung baik bermuara ke laut (Teluk Lampung) maupun ke wilayah di

sekitarnya.

Sesuai dengan kondisi alur sungai di Kota Bandar Lampung merupakan aliran

dendristik (bercabang) maka ditetapkan bahwa sungai yang menyusun ruas

terpanjang sungai tersebut disebut sebagai saluran primer, sedangkan anak-anak

sungai yang menyusun/bermuara pada alur ini merupakan saluran sekunder, dan

seterusnya sampai pada saluran tersier dan kuarter.

4. Pola Aliran Drainase Kota Bandar Lampung

Dari hasil survei yang telah dilakukan, dapat digaris bawahi bahwasanya, dari sistem

drainase yang ada, yaitu Sistem Teluk Betung, Panjang, Tanjung Karang dan Sistem

Kandis, beserta anak-anak sungai yang menyusun aliran tersebut bermuara ke Teluk

Lampung, kecuali Sistem Kandis yang bermuara di Laut Jawa melalui aliran Way

Sekampung.

Pola aliran drainase Kota Bandar Lampung mengikuti kaidah aliran sungai, sebagai

tempat berkumpulnya air drainase dari beberapa sistem drainase yang menyusunnya.

Pola aliran juga dibatasi oleh topografi dan kemiringan lahan dari sistem drainase yang

ada di atasnya. Bisa jadi pada satu drainase kelurahan ada lebih dari satu pola aliran,

ini tergantung dari topografi daerah setempat.

Prasarana Persampahan

Sistem Pengangkutan Sampah

Sampah yang ada di Bandar Lampung pengangkutannya dikelola oleh Dinas

Kebersihan yang melayani pengangkutan sampah di jalan protokol, meliputi sampah

usaha perdagangan dan industri dan sampah di pasar-pasar umum pengangkutannya

dilakukan oleh Dinas Pasar. Sementara itu, untuk sampah dilingkungan pemukiman

Page 76: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

75RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

diorganisir oleh kecamatan dan kelurahan melalui Satuan Organisasi Kebersihan

Lingkungan (SOKLI).

Sampah domestik non-jalan protokol diangkut oleh SOKLI ke TPS (container) dengan

menggunakan gerobak. Selanjutnya sampah tersebut diangkut Ketempat Pembuangan

Akhir (TPA) Bakung dengan menggunakan arm roll truck oleh Dinas Kebersihan.

Sampah domestik dan non-domestik pada jalan protokol dan pasar-pasar umum oleh

petugas Dinas Kebersihan dan Dinas Pasar dikumpulkan ke depo pengumpul atau

container kemudian diangkut menggunakan dump truck dan Armroll Truck ke TPA.

Beberapa kelurahan mengalami kendala terbatasnya jangkauan pelayanan petugas

SOKLI atau bahkan SOKLI dibeberapa kelurahan kurang efektif, karena persoalan

renumerasi dan terbatasnya jumlah kontainer penampungan sampah. Berdasarkan

survei dan studi PAD Kota Bandar Lampung tahun 2000 dinyatakan bahwa jangkauan

pelayanan SKLI terhadap seluruh penduduk/KK yang ada hanya menjangkau 33%.

Artinya sampah diluar jangkauan SOKLI itu dibuang ke saluran drainase atau

ditimbun/dibakar.

Lokasi Timbunan Sampah

Lokasi yang sering terjadi timbunan sampah di Kota Bandar Lampung terjadi karena

kekurangan armada angkut, baik karena rusak ataupun umur armada yang sudah tua.

Dalam data pokok pembangunan daerah tahun 2001 (Master Plan Drainase Bandar

Lampung, LBT FT Unila 2001) diindikasikan ada 13 lokasi di Bandar Lampung yang

sering terjadi timbunan sampah, yaitu :

1) Kelurahan Teluk Betung (Kecamatan Telukbetung Selatan)

2) Kelurahan Talang (Kecamatan Telukbetung Selatan)

3) Kelurahan Kangkung (Kecamatan Telukbetung Selatan)

4) Kelurahan Sukaraja (Kecamatan Telukbetung Selatan)

5) Kelurahan Gunung Mas (Kecamatan Telukbetung Utara)

6) Kelurahan Panjang Utara (Kecamatan Panjang)

7) Kelurahan Pidada (Kecamatan Panjang)

8) Kelurahan Sukajawa, 2 lokasi (Kecamatan Tanjungkarang Barat)

9) Kelurahan Beringin Raya (Kecamatan Tanjungkarang Barat)

10) Kelurahan Pasir Gintung (Kecamatan Tanjungkarang Pusat)

Page 77: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

76RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

11) Kelurahan Tanjung Agung (Kecamatan Tanjungkarang Timur)

12) Kelurahan Sidodadi, 2 lokasi (Kecamatan Kedaton)

13) Kelurahan Kedaton (Kecamatan Kedaton)

Prasarana Air Bersih

Kapasitas Sumber Air dan Produksi

Sumber mata air antar lain; sumber air baik yang berasal dari mata air dan sumur

dalam maupun sungai yang telah dieksploitasi dengan akumulasi debit air sebesar 570

Lt/dt. Debit terbesar dihasilkan dari sumber-sumber air baku khususnya sungai

membutuhkan perhatian serius dengan menjaga daerah tangkapan air sebagai

kawasan konservasi. Sumber-sumber air baku di bandar Lampung dapat dilihat pada

tabel berikut. Pengembangan kapasitas air baku tersebut dilakukan dengan

mempertimbangkan sumber-sumber air baku yang sedang dan akan digunakan PDAM

Way Rilau ditambah sumber air baku yang berasal dari air permukaan yang

memungkinkan untuk dieksplorasi seperti Sungai Way Sabu dan Way Sekampung.

Tabel 25. Sumber-Sumber Air Bersih Kota Bandar Lampung

Sumber Elevasi(m.dpl)

TahunEksploitasi

Debit (lt/dt) Debit*Maks. Min Lt / dt

MATA AIR1. Tj. Aman +366 1972 50 18 47,402. Way Rilau +237 1937 35 12 38,603. Way Pancuran I +234 1986 12 9 12,404. Way Pancuran II +235 1997 12 8 8,005. Batu Putih I +245 1986 10 8 8,006. Batu Putih II +243 1997 12 8 8,007. Way Gudang +250 1987 20 5 10,008. Way Linti I & III +247/248 1981 50 20 50,009. Way Linti II +245 1981 50 10 18,0010.Ega Harap - - 15 5 10,00SUMUR DALAM1. Way Kandis 1996 5 1,5 2,502. Way Kandis II 1996 5 1,5 2,503. Way Kandis III 1999 7 2,0 5,00Jumlah I 120 220,40SUNGAIWay KuripanWTP I 1987 225 225 225WTP II 1992 225 225 225Jumlah II 450Jumlah I + II 570

Page 78: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

77RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sumber : PDAM Way Rilau, 2009

Distribusi

Sumber air PDAM Way Rilau seperti telah diungkap dibagian sebelumnya berasal dari

mata air dan Sungai Way Kuripan yang letaknya disebelah barat Kota bandar

lampung. Sumber mata air terletak didaerah yang relatif tinggi, yaitu pada elevasi 300

sampai 227, kecuali dari air Batu Putih, Way Pancuran dan way Rilau yang

menggunakan pompa untuk mengalirkan ke reservoir Kemiling, yang lainnya dapat

mengalir secara gravitasi ke reservoir-reservoir ditribusi.

Sedangkan air baku dari Way Kuripan mengalir yang terletak pada elevasi 15 harus

dipompa agar masuk kedalam WTP 1 & 2 di Sumur Putri. Selanjutnya dari WTP Sumur

Putri, air yang telah diolah, secara gravitasi ditampung dalam reservoir Sumur Putri

untk kemudian dipompa ke reservoir Palapa dan Rasuna Said. Selanjutnya melalui 6

(enam) reservoir, yaitu reservoir Langkapura, Kemiling, Cimeng, Palapa, rasuna Said

dan Sumur Putri, air didistribusikan secara gravitasi keenam daerah (zone pelayanan),

yaitu zone 300, 231, 185, 145, 108 dan 75. Nama atau nomor zone ini diambil

berdasarkan elevasi operasi dari reservoir yang melayaninya. Tabel berikut menyajikan

kapasitas dan elevasi reservoir serta kecamatan yang dapat dilayani berdasarkan zone

distribusi.

Pengembangan kapasitas air baku tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan

sumber-sumber air baku yang sedang dan akan digunakan PDAM Way Rilau ditambah

sumber air baku yang berasal dari air permukaan yang memungkinkan untuk

dieksplorasi seperti Sungai Way Sekampung dengan kapasitas rata-rata sebesar 2000

lt/dt dansumber air baku dari Sungai Way sabu dan sumber lainnya dengan kapasitas

rata-rata 1.400 lt/dt. Sarana distribusi tersebut pada tahun 2001 telah

mendistribusikan air sebesar 10.422.540 m3 dengan nilai Rp 13.608.334.630 atau Rp

13,6 milyar.

Prasarana Perhubungan

Pembangunan sektor transportasi di Kota Bandar Lampung menitikberatkan pada

angkutan jalan raya dan kereta api atau transportasi darat yang berfungsi sebagai

penghubung antar daerah, antar kota dan angkutan/lalu lintas pergerakan dalam kota

dengan fungsi utama untuk mendistribusikan barang dan jasa dari pusat-pusat

Page 79: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

78RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

produksi dan daerah pertumbuhan ke daerah pemasaran atau konsumen. Dalam

mendukung pelayanan pendistribusian penumpang dan barang, di kota Bandar

Lampung pada tahun 2010 ini memiliki lima buah terminal dan satu stasiun kereta api.

Adapun terminal angkutan darat yang terdapat di kota Bandar Lampung yaitu:

- Terminal Rajabasa

- Terminal Kemiling

- Terminal Panjang

- Terminal Pasar Bawah

- Terminal Sukaraja

- Stasiun Kereta Api Penumpang Tanjung Karang

Untuk melayani angkutan transportasi darat khususnya angkutan kota digunakan

beberapa jenis angkutan antara lain mikrolet, bus kota dan taksi argometer.

Sedangkan pada sektor transportasi laut, kota Bandar Lampung mempunyai prospek

yang sangat strategis karena wilayah kota Bandar Lampung terletak di ujung selatan

Pulau Sumatera yang merupakan pintu gerbang berbagai komoditas ekspor dan impor

melalui Pelabuhan Panjang. Selain Pelabuhan Panjang, ada beberapa pelabuhan laut

lainnya yaitu:

1) Pelabuhan tempat pelelangan ikan yang berlokasi di Lempasing Teluk Betung

Barat.

2) Pelabuhan Batu Serampok yang berfungsi untuk pengangkutan hasil tambang.

3) Pelabuhan Srengsem yang akan dikembangkan menjadi tempat bertambatnya

kapal-kapal penambat ikan tradisional.

Sarana dan Prasarana Pariwisata

Kota Bandar Lampung mempunyai potensi wisata yang cukup baik yang didukung

dengan topografi yang berbukit, dataran rendah dan pantai. Tanah yang rendah dan

dekat dengan pantai diarahkan sebagai kawasan pendukung pariwisata dengan sarana

yang telah tersedia antara lain hotel, diskotik, taman hiburan, restoran dan lain-lain.

Adapun obyek wisata yang ada di kota Bandar Lampung antara lain Taman Hutan

Raya Wan Abdul Rahman, Taman Dipangga, Pantai Hiburan Duta Wisata, Pantai

Hiburan Tirtayasa, Air Terjun Sukadanaham, Taman Wisata Bumi Kedaton, Museum

Lampung, Taman Wisata Lembah Hijau.

Page 80: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

79RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Beberapa fasilitas pendukung pariwisata yang ada di kota Bandar Lampung antara lain

hotel dan restoran. Pada tahun 2009, di kota Bandar Lampung terdapat 7 hotel

berbintang, 45 hotel non bintang, 5 pondok wisata, 5 restoran dan 210 rumah makan.

Tabel 26. Jumlah Hotel dan Restoran di Kota Bandar Lampung Tahun 2005-2009

UraianJumlah

2005 2006 2007 2008 20091. Hotel Berbintang 7 7 7 7 72. Hotel Non Bintang 47 37 37 45 493. Pondok Wisata 5 5 5 7 94. Restoran 3 5 6 5 55. Rumah Makan 200 210 210 212 219

Sumber: BPS Kota Bandar Lampung, Tahun 2010

2.5 ASPEK PEMERINTAHAN UMUM

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah, Pemerintah Kota Bandar Lampung telah menetapkan Kelembagaan

Perangkat Daerah Kota Bandar Lampung sebagai berikut :

1) Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor : 02 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung dan Staf Ahli

Walikota Bandar Lampung terdiri dari 3 Asisten, Staf Ahli, 9 Bagian, dan 1

Sekretariat DPRD

2) Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor : 03 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandar Lampung terdiri atas 15

Dinas.

3) Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor : 04 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong

Praja terdiri atas 6 Badan, 1 Inspektorat, 3 Kantor, dan 1 Satpol PP.

4) Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor : 05 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan Kota Bandar Lampung

terdiri atas 13 Kecamatan dan 98 Kelurahan.

5) Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor : 04 Tahun 2009 tentang

Page 81: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

80RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Perubahan atas Perda Nomor 02 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Sekretariat Daerah Kota Bandar Lampung dan Staf Ahli Walikota Bandar Lampung

6) Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Perda Nomor 03

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandar

Lampung terdiri atas 16 Dinas.

Jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung sampai dengan Agustus

2010 adalah berjumlah 12.466 orang dengan rincian sebagai berikut :

Golongan I = 304 orang

Golongan II = 2.149 orang

Golongan III = 6.439 orang

Golongan IV = 3.574 orang

Komposisi jumlah PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung pada Agustus

tahun 2010 menurut golongan, dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Komposisi Jumlah PNS menurut Golongan

Adapun komposisi PNS dalam jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kota

Bandar Lampung sampai dengan Desember tahun 2009 berjumlah 1.454 orang

dengan rincian sebagai berikut :

Eselon II : 34 orang

Eselon III : 165 orang

Eselon IV : 1.207 orang

Eselon V : 48 orang

Page 82: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

81RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Komposisi jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung

tahun 2009, dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Komposisi Jabatan Struktural

I.Sedangkan komposisi PNS di lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung

berdasarkan jenis kelamin sampai dengan Agustus 2010 adalah sebagai berikut :

Pria = 4.644 orang

Wanita = 7.822 orang

Komposisi PNS menurut Jenis Kelamin

2.6 EVALUASI RPJMD TAHUN 2005-2010 (RPJPD TAHAP I)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar Lampung

Tahun 2005-2010 sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program walikota Bandar

Page 83: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

82RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Lampung periode 2005-2010 adalah tahap pertama dari Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah Kota Bandar Lampung 2005-2025. Dalam RPJMD 2005-2010

tersebut, telah mempunyai indikator kinerja yang jelas. Berdasarkan indikator kinerja

ini, maka dapat dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja pemerintahan,

sesuai dengan setiap misi yang telah ditetapkan selama periode 2005-2010.

2.6.1 Evaluasi Kinerja Pembangunan Pendidikan

Pembangunan pendidikan merupakan implementasi dari misi I RPJMD Bandar

Lampung Tahun 2005-2010 yang bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan

pemerataan pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan serta meningkatkan prestasi

pemuda dan olahraga.

Parameter pertama yang hendak dicapai dengan misi tersebut adalah meningkatnya

proporsi anak yang terlayani pada pendidikan anak usia dini dengan indikator (1)

Persentase jumlah anak yang tertampung di Lembaga PAUD dan Taman kanak-kanak

mencapai 40%; (2) Jumlah Lembaga PAUD menjadi 200 Lembaga dan jumlah TK/RA

menjadi 210 buah. Hasil RPJMD I menunjukkan bahwa ketercapaian terhadap

parameter tersebut sudah cukup baik bahkan telah mencapai 60%. Meskipun jumlah

PAUD dan TK/RA telah melampaui jumlah yang direncanakan yaitu meningkat dari

9.618 menjadi 12.907 anak tertampung di TK, jumlah PAUD meningkat secara

signifikan menjadi 323 serta ketersediaan TK/RA juga meningkat dari 159 menjadi

293, namun untuk menertibkan keberadaan PAUD dan menyelaraskan dengan

program Pemerintah Kota maka hendaknya peraturan tentang pendirian PAUD harus

segera dibuat sehingga pemantauan terhadap PAUD dapat berjalan baik.

Parameter kedua yang hendak dicapai adalah dari pembangunan bidang pendidikan

adalah terlaksananya program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun dengan

indikator (1) Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI mencapai 117,61%, SMP/MTs

106,59%; (2) Angka Partisipasi Murni SD/MI mencapai 99,6%, SMP/MTs mencapai

69,03%; (3) Angka Putus Sekolah Jenjang SD/MI ≤ 0,02%, SMP/MTs ≤ 0,20%. Hasil

RPJMD tahap I menunjukkan bahwa ketercapaian terhadap parameter ini sudah cukup

baik karena angka APK SD/MI meningkat dari 116,12 menjadi 117,61 dan untuk level

SMP/MTs juga mengalami peningkatan dari 98,17 menjadi 109,7.

Page 84: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

83RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Akan tetapi angka partisipasi murni mengalami penurunan walaupun tidak terlalu

signifikan untuk SD/MI angka menurun dari 99,24 menjadi 99,03 sementara untuk

SMP/MTs angka tersebut juga mengalami penurunan dari 73,53 menjadi 69,03. hal ini

berarti, banyak penduduk usia sekolah dari luar Kota Bandar Lampung yang masuk di

Bandar Lampung dan tidak sekolah. Selain itu, tercatat juga angka putus sekolah

untuk jenjang SD/MI mencapai 70 orang sementara untuk SMP mencapai 193 kasus.

Oleh sebab itu diperlukan program percepatan pendidikan bagi mengatasi penurunan

angka APM dan Angka Putus Sekolah tersebut kedepan mesti lebih intensif

dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Parameter ketiga adalah meningkatnya angka partisipasi pendidikan menengah (1)

Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA mencapai 71,54% (2) Angka Partisipasi

Murni (APM) SMA/SMK/MA mencapai 50,57%. Hasil RPJMD tahap I menunjukkan

bahwa baik APM maupun APK mengalami kenaikan secara signifikan Angka Partisipasi

Kasar (APK) SMA/SMK/MA naik dari 70,30% menjadi 71,54% dan angka Partisipasi

Murni SMA/SMK/MA juga mengalami peningkatan dari 49,12% menjadi 50,57%,

artinya target APK dan APM yang direncanakan telah tercapai. Oleh sebab itu

Pemerintah Kota hendaknya perlu melanjutkan program kerja yang relevan terhadap

upaya peningkatan APK dan APM.

Parameter keempat adalah menurunnya angka buta aksara (usia 15 - 45 tahun)

dengan indikator menurunnya tingkat buta aksara (usia 15-45 tahun) ≤ 0,5%. Hasil

RPJMD tahap I dalam parameter ini juga menunjukkan hasil yang baik angka buta

aksara menurun dari 0,5% menjadi 0,2% atau sekitar 3.800 orang yang berusia 15-44

di Kota Bandar Lampung dan mayoritas diantaranya adalah perempuan. Menurunnya

jumlah buta aksara ini juga ditunjang oleh aktifitas penyelenggaraan kejar Paket A, B

dan C yang dilakukan setiap tahun yang telah menunjukkan kinerja yang baik, sejalan

dengan meningkatnya angka partisipasi kasar maupun angka partisipasi murni pada

semua jenjang pendidikan.

Parameter kelima adalah berkembangnya pendidikan non formal dengan indikator (1)

Jumlah lembaga pendidikan Non Formal meningkat sebesar 50%; (2) Jumlah

Pendidikan Non Formal yang memiliki sertifikasi meningkat sebesar 40%. Khusus

capaian terhadap kinerja dalam parameter ini, dikarenakan tidak ada program yang

dilakukan, maka hasil RPJMD tahap I dari sasaran ini dinyatakan negatif, dalam artian

Page 85: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

84RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

tidak ada upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk

mencapai sasaran tersebut selama kurun waktu 2005-2010.

Parameter keenam dalam misi pertama ini adalah meningkatnya sekolah kejuruan

dengan indikator (1) Jumlah SMK Negeri bertambah 2 sekolah; (2) Lulusan SMK yang

bekerja (Formal/Informal/ Wiraswasta) meningkat. Hasil RPJMD tahap I dari indikator

pertama dalam kurun waktu lima tahun (2005-2010) secara kuantitatif tidak tercapai

karena jumlah SMK hanya meningkat 1 (satu) sekolah dari target 2 (dua) sekolah

yang diprogramkan namun ketercapaian terjadi pada penambahan lokal belajar.

Sedangkan daya tampung lulusan SMK yang diterima bekerja secara signifikan

meningkat, meskipun persentasenya masih jumlah lulusan SMK yang belum

mendapatkan pekerjaan, sehingga kondisi ini mengharuskan Pemerintah Kota mencari

alternatif untuk menampung lulusan SMK tersebut.

Parameter ketujuh adalah meningkatnya pelaksanaan standar pelayanan minimal

(SPM) pendidikan dengan indikator SPM bidang pendidikan terlaksana 100%. Merujuk

pada Hasil RPJMD tahap I peningkatan terjadi dari angka 80% menjadi 95%. Hal ini

menunjukkan meski pelaksanaan SPM telah meningkat dengan cukup signifikan

namun kondisi ini masih dibawah target standar pelayanan minimal yang harus

terlaksana sebesar 100%.

Parameter berikutnya yakni ke delapan dalam misi pertama RPJMD 2005-2010 adalah

meningkatnya proporsi pendidik yang memiliki kualifikasi dan sertifikasi sesuai dengan

Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

dengan indikator persentase guru yang berpendidikan S-1 untuk Sekolah Dasar 60%,

Sekolah Menengah Pertama 90% dan Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah

Kejuruan 100%. Merujuk pada hasil RPJMD tahap I presentase guru yang

berpendidikan S-1 untuk tingkat SD naik dari 487 tenaga pendidik menjadi 1.531

(tahun 2010), SMP meningkat dari 1.561 menjadi 2.261 (tahun 2010), dan untuk level

SMA/SMK juga mengalami kenaikan dari 2.748 menjadi 2.792 (tahun 2009) hal ini

mengindikasikan bahwa pemerintah tetap harus fokus terhadap upaya peningkatan

kualitas tenaga pendidik pada semua jenjang pendidikan dalam RPJMD lima tahun

mendatang.

Page 86: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

85RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Parameter atau sasaran ke sembilan adalah meningkatnya proporsi satuan pendidikan

baik negeri maupun swasta yang terakreditasi dengan indikator (1) Sekolah Standar

Nasional (SSN) untuk SD 2 sekolah, SMP 5 sekolah dan SMA/SMK 5 sekolah; (2)

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) untuk SD 1 sekolah, SMP 1 sekolah,

SMA/SMK 1 sekolah; (3) Persentase sekolah yang terakreditasi (Negeri dan Swasta)

untuk SD 100%, SMP 100%, SMA/SMK 80%. Melihat hasil RPJMD tahap I sekolah

berstandar nasional telah melampaui target menjadi 19 sekolah, kemudian untuk RSBI

juga tercapai target 1 sekolah SD, untuk SMP RSBI menjadi 2 sekolah, SMA dan SMK

RSBI mencapai 5 sekolah. Sementara itu presentase sekolah yang terakreditasi

meningkat secara signifikan yaitu untuk SD dari 48 sekolah menjadi 90, SMP dari 35

sekolah menjadi 60 sekolah dan SMA/SMK dari 23 sekolah menjadi 50.

Sasaran ke sepuluh adalah meningkatnya persentase kelulusan siswa pada setiap

jenjang pendidikan dengan indikator (1) nilai rata-rata kelulusan siswa SD sebesar

7,50 dan untuk SMP sebesar 6,50 serta untuk SMA/SMK sebesar 6,0; (2) Persentase

jumlah lulusan SD 100%, SMP 100% dan SMA/SMK 90%. Berdasarkan pada hasil

RPJMD tahap I nilai rata-rata kelulusan siswa SD meningkat dari 6,69 menjadi 7,65

sementara itu angka rata-rata kelulusan SMP menurun dari 6,09 menjadi 5,12

sementara itu tidak ada perubahan untuk nilai rata-rata kelulusan SMA/SMK yang

tetap diangka 5,50. Oleh karena itu menjadi sangat penting untuk mengadakan

program khusus yang dibuat bagi meningkatkan nilai rata-rata kelulusan terutama

untuk SMP dan SMA/SMK. Pada bagian lain presentase kelulusan SD mengalami

penurunan dari 99,6% menjadi 96,07%, untuk SMP juga mengalami penurunan dari

angka 100% menjadi 92,28% dan SMA/SMK juga mengalami penuruanan dari angka

100% menjadi 89,77%. Dalam konteks ini mesti mendapatkan perhatian serius oleh

pemerintah kota mengatasi masalah penurunan kualitas pendidikan secara umum.

Sasaran kesebelas adalah meningkatnya partisipasi stakeholders dalam bidang

pendidikan dengan indikator komite sekolah di semua tingkatan sekolah

(SD,SMP,SMA,SMK) dapat menjalankan peran dan fungsinya.

Parameter atau sasaran kedua belas adalah meningkatnya minat dan budaya baca

dengan indikator (1) tersedianya perpustakaan di setiap sekolah negeri 100% dan

sekolah swasta 40%; (2) Terbentuknya komunitas minat baca di setiap kecamatan.

Berdasarkan pada hasil RPJMD tahap I terjadi peningkatan ketersediaan perpustakaan

Page 87: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

86RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

di setiap sekolah dari 30% menjadi hanya 70% yang berarti belum dapat mencapai

sasaran. Sementara itu komunitas baca juga terbentuk dan meningkat dari 30%

menjadi 80%. Walaupun target sasaran program tidak tercapai akan tetapi mengalami

dari sisi kualitas peserta didik terjadi peningkatan minat yang cukup signifikan untuk

memanfaatkan perpustakaan.

Parameter atau sasaran ke tiga belas adalah tersedianya fasilitas kepemudaan dan

olahraga yang memadai dengan indikator fasilitas kepemudaan dan olahraga tersedia

serta terpelihara. Berdasarkan hasil dari RPJMD Tahap I fasilitas kepemudaan dan

olahraga tidak mengalami peningkatan, oleh sebab itu pada masa yang akan datang

diharapkan dapat mengupayakan pemenuhan terhadap sasaran ketersediaan sarana

dan prasarana olahraga.

Parameter berikutnya adalah terselenggaranya kegiatan-kegiatan kepemudaan dan

olahraga yang berorientasi prestasi dengan indikator (1) Penyelenggaraan PORSENI

setiap tahun; (2) Penyelenggaraan PORKOT setiap 4 tahun; (3) Kegiatan kepemudaan

berkembang. Berdasarkan RPJMD Tahap I PORSENI telah diselenggarakan pada tahun

2008 dan FORKOT akan diselenggarkan pada tahun 2010 oleh karena kegiatan ini

adalah kegiatan 4 (empat) tahunan.

Sedangkan parameter atau sasaran terakhir dari misi pertama dalam RPJMD 2005-

2010 adalah meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga dengan indikator (1)

prestasi olahraga di tingkat Provinsi dan Nasional meningkat; (2) Penghargaan

pemuda/mahasiswa/pelajar berprestasi tingkat propinsi dan nasional. Berdasarkan

pada hasil RPJMD Tahap I terdapat 3 event penghargaan bagi pemuda berprestasi

yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.

2.6.2 Evaluasi Kinerja Keselarasan Kehidupan Beragama

Mewujudkan keselarasan dan kehidupan beragama merupakan butir ke II dari Misi

yang tertuang dalam RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015. Terdapat 2 (dua)

tujuan dari misi ini yaitu meningkatnya kualitas keagamaan dan mengembangkan

kerukunan hidup bermasyarakat

Page 88: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

87RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Paramater yang pertama yang hendak dicapai dalam misi tersebut adalah

meningkatnya kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama

dengan indikator fasilitasi penyelenggaraan kegiatan keagamaan. Hasil dari RPJMD

Tahap I menunjukkan bahwa kualitas pemahaman, penghayatan dan pengamalan

ajaran agama dengan indikator fasilitasi penyelenggaraan kegiatan keagamaan

masyarakat Kota Bandar Lampung meningkat secara signifikan hal ini dibuktikan

dengan semakin kondusifnya situasi keberagaman keagamaan di Kota Bandar

Lampung.

Parameter kedua yang yang hendak dicapai dalam misi ini adalah meningkatkan

kerukunan intern dan antar umat beragama dengan indikator stabilitas kehidupan

beragama dan bermasyarakat. Merujuk hasil dalam RPJMD tahap I, kerukunan

kehidupan beragama di Kota Bandar Lampung berlangsung dengan cukup baik hampir

tidak ada konflik yang berteraskan agama yang terjadi selama medio 2010-2015. Dan

jika ada itupun dapat diselesaikan dengan model musyawarah mufakat disamping itu

terdapat program KUA Teladan dan Penyelenggaraan Haji yang diharapkan juga dapat

memacu kerukunan intern dan antar umat beragama.

2.6.3 Evaluasi Kinerja Pembangunan Kesehatan

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat merupakan butir ke III dari Misi Kota

Bandar Lampung yang tertuang dalam RPJMD 2005-2010. Misi meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat mempunyai 2 (dua) tujuan utama yaitu meningkatkan

pelayanan kesehatan masyarakat dan meningkatkan pembangunan keluarga

berencana.

Parameter pertama yang hendak dicapai dalam misi ini adalah Menurunnya angka

kematian ibu (AKI) dengan indikator kasus yang terjadi ≤ 18 kasus. Jika merujuk pada

RPJMD tahap I angka kematian ibu (AKI) mengalami penurunan yang cukup

signifikan, jumlah kasus dari 16 kasus menjadi 10 kasus. Terdapat beberapa kegiatan

atau program yang telah dilakukan untuk menekan angka kematian ibu salah satunya

adalah program menyediakan obat-obatan berkualitas di Puskesmas kemudian juga

adanya sosialisasi yang relatif reguler serta penyediaan media informasi kesehatan

bagi ibu dan anak.

Page 89: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

88RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Parameter kedua yang hendak dicapai dalam misi ini adalah menurunnya angka

kematian bayi (AKB) dengan indikator kasus yang terjadi ≤ 178 kasus. Hasil dalam

RPJMD Tahap I menunjukkan terdapat peningkatan 1 kasus menjadi 28 kasus

kematian bayi akan tetapi beberapa program yang dilakukan sangat mendukung

terhadap minimalisir angka kematian bayi salah satunya yang penting adalah adanya

program mengenai peningkatan status gizi masyarakat, penyuluhan pola hidup sehat

dan tersedianya tenaga penyuluh kesehatan, dengan adanya ketiga program tersebut

maka secara teknis angka kematian bayi dapat diminimalisir dengan baik.

Parameter yang ketiga adalah menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak dan

balita dengan indikator persentase anak dan balita gizi kurang dibawah 11,50%.

Merujuk pada RPJMD Tahap I terdapat beberapa program yang positif bagi menekan

angka prevalensi gizi kurang pada anak dan balita antara lain adalah program

mengenai peningkatan status gizi masyarakat, program reguler mengenai Keluarga

Berencana dengan beragam variasinya antara lain penyediaan alat kontrasepsi serta

pembinaan terhadap peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak. Program tersebut

diatas mempunyai korelasi yang positif terhadap target menurunnya prevalensi gizi

kuran pada anak dan balita di Kota Bandar Lampung.

Parameter keempat adalah Menurunnya angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan

(DBD, Diare, Pneumonia, TBC, Malaria) dengan indkator untuk DBD (Angka Bebas

Jentik ≥ 95%, CFR ≤ 2%, IR ≤ 30/100.000 penduduk), untuk Diare (cakupan

penanganan 100%), untuk TBC (cakupan penanganan pneumonia 87%, Angka

kesembuhan ≥ 85%, CDR ≥ 70%), untuk Malaria (Angka AMI ≤ 50 per mil). Jika

melihat hasil RPJMD Tahap I maka penurunan angka kesakitan penyakit berbasis

lingkungan mengalami peningkatan secara signifikan kasus DBD dari 38 kasus menjadi

89 kasus, angka ABJ naik dari 81,9% menjadi 88,0%, CFR naik dari 1,9% menjadi

2,2% dan IR dari 50,1% menjadi 57,36%. Jumlah kasus diare menurun dari 20.248

kasus menjadi 14.128 kasus berdasarkan persentase cakupan penanganan diare juag

meningkat dari 84% menjadi 100%. Penyakit TBC juga mengalami peningkatan kasus

dari 799 menjadi 946 kasus walaupun cakupan penanganan TBC juga mengalami

peningkatan yang cukup signifikan dari 62,1% menjadi 100%. Angka kesmebuhan

pasien meningkat dari 89% menjadi 92,80%, CDR mengalami peningkatan dari

62,10% menjadi 70,90% sementara itu angka AMI juga mengalami penurunan dari

Page 90: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

89RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

angka 9,71 per mil menjadi 4,79 per mil dan angka kasus pneumonia juga mengalami

penurunan dari 45,5% menjadi 32,0%.

Walaupun masih terdapat banyak tantangan akan tetapi terdapat beberapa program

yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut antara lain peningkatan

kualitas obat di puskesmas, pemanfaatan tanaman obat keluarga, penyediaan media

informasi, penyuluhan pola hidup sehat, adanya tenaga penyuluh kesehatan sebanyak

27 orang, terbentuknya UKBM. Dalam konteks penyekit berbasis lingkungan data juga

menunjukkan hal yang positif kasus DBD tertangani sebanyak 275 kasus, tercapainya

target deteksi dini penyakit APF, Imunisasi dan sebanyak 86 tenaga terlatih dan 79

orang telah dilakukan pemeriksaan ANC.

Parameter yang kelima adalah Terkendalinya pertumbuhan penduduk dengan

indikator angka pertumbuhan penduduk 1,68% dan Total Fertility Rate (TFR) 2,231.

Beberapa program yang dilakukan dalam RPJMD tahap I juga terkait atau berkorelasi

positif terhadap minimalisasi angka pertumbuhan penduduk dan TFR, salah satu

program yang berkorelasi positif terhadap hal ini adalah penyediaan alat kontrasepsi

berupa pil KB, suntik KB dan Implant angka pertumbuhan penduduk juga diminimalisir

dengan melakukan program pelayanan pemasangan alat kontrasepsi, pembinaan

terhadap 26 kelompok BKB, BKR dan BKL. Secara datatif misalkan angka keluarga pra

sejahtera satu menurun dari 37,10% menjadi 29,9%, angka keluarga sejahtera I

meningkat dari 21,8% menjadi 24%, angka keluarga sejahtera II meningjat dari

21,51% menjadi 22,2%, angka keluarga sejahtera III meningkat dari 15,18% menjadi

18,44% dan angka keluarga sejahtera IV

Parameter yang keenam adalah meningkatnya kualitas keluarga dengan indikator

sasaran Angka Keluarga Pra Sejahtera turun menjadi 33,15%, Angka Keluarga

Sejahtera 1 Turun menjadi 18,75%, Angka Keluarga Sejahtera II Naik menjadi

22,90%, Angka Keluarga Sejahtera III Naik menjadi 18,95%, dan Angka Keluarga

Sejahtera IV Naik dari 4,41% menjadi 5,45%. Walaupun dalam RPJMD tahap I tidak

ada data capaian yang konkrit terhadap parameter ini akan tetapi terdapat beberapa

program yang bekorelasi positif terhadap parameter ini antara lain program

terbentuknya kelompok UPPKS dan peningkatan status gizi masyarakat, dua program

ini secara prinsipil mendukung terhadap terbentuknya keluarga yang sejahtera.

Page 91: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

90RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

2.6.4 Evaluasi Kinerja Pembangunan Sarana & Prasarana Perkotaan

Peningkatan Prasarana dan sarana perkotaan yang berkualitas sesuai dengan tata

ruang merupakan misi kempat dalam RPJMD Kota Bandar Lampung tahun 2010-2015.

Terdapat 2 (dua) Tujuan yang ingin dicapai dalam misi ini adalah Meningkatkan

penyediaan prasarana dan sarana perkotaan secara terpadu dan Meningkatkan

kualitas penataan ruang (perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang) sesuai

peruntukan.

Parameter pertama adalah meningkatnya Prasarana dan Sarana Perkotaan secara

merata dengan indikator (1) Pelaksanaan SPM Bidang Infrastuktur mencapai 90%; (2)

Cakupan Pelayanan air bersih PDAM dipertahankan ≥ 30% ;(3) Pelayanan Air Bersih

melalui sumur bor ≥ 60%; (4) Sampah terangkut mencapai 90% dan (5) Titik Banjir

berkurang. Berdasarkan pada RPJMD tahap I maka terdapat beberapa capaian yang

positif terhadap misi ini antara lain telah dilakukannya pembangunan jembatan

sebanyak 2 (dua) buah, pemeliharaan jalan kota sepanjang 13.450 m, pemeliharaan

jalan dan terminal kota dan untuk mengatasi persoalan air bersih pemerintah kota

juga telah melakukan pembuatan sumur bor sebanyak 17 titik, pembangunan sanitasi

masyarakat, pembuatan sumur bor sebanyak 10 titik.

Hal lain yang dilakukan untuk memperbaiki infrastruktur kota adalah pemeliharaan

drainase sepanjang 3500m termasuk juga adanya program tapis berseri di 98

kelurahan. Persoalan mendasar mengenai penataan kota adalah wilayah pesisir dan

pemukinan akan tetapi pemerintah kota juga telah membuat beberapa yang

berkorelasi positif terhadap hal ini antara lain program penataan lingkungan pesisir

dan penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur dilingkungan rusunawa kota

Bandar Lampung.

Parameter kedua adalah meningkatnya kualitas bangunan publik dan gedung

pemerintah dengan indikator (1) Pemeliharaan dan Pembangunan Gedung Publik dan

Pemerintah meningkat; (2) Tersedianya Kantor Kelurahan (Tanah dan Bangunan) se-

Kota Bandar Lampung mencapai 95%. Merujuk pada RPJMD tahap I, kualitas

bangunan publik dan gedung pemerintah bergerak cukup positif berdasarkan capaian

dalam LPJ AMJ beberapa program telah dilakukan antara lain pemeliharaan 6 unit

gedung kantor, pembangunan 17 unit gedung pemerintahan di lingkungan pemerintah

Page 92: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

91RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

kota, pembangunan gedung DPRD kota tahap III, bertambahnya aset tanah milik

Pemda serta terpasangnya 60 plang nama disepenjang jalan protokol kota.

Parameter ketiga adalah meningkatnya sarana dan prasarana perhubungan dengan

indikator (1) tersedianya sarana angkutan umum yang mampu melayani seluruh

wilayah Kota bandar Lampung; (2) Jumlah fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)

meningkat; (3) Pelayanan Jasa terminal, pengujian kendaraan bermotor dan parkir

meningkat. Merujuk pada RPJMD tahap I ketercapain dalam parameter ini cukup baik

terdapat beberapa program yang sangat mendukut terhadap pencapaian parameter ini

yaitu sosialisasi kebijakan di bidang perhubungan, pemasangan pagar pengaman,

pemasangan rambu lalu lintas dan rambu overhead sebanyak 13 dan 17 buah.

Parameter keempat adalah meningkatnya kualitas perencanaan penataan ruang

dengan indikator (1) Dokumen RDTRK untuk 8 BWK, RTBL dan dokumen perencanaan

lainnya tersedia; (2) Perda pengelolaan pesisir tersusun. Berdasarkan pada RPJMD

tahap I, target dalam parameter ini tercapai dengan baik antara lain telah tersusunnya

juklak dan juknis pembangunan gedung dan dokumen RTRW kota Bandar Lampung.

Parameter kelima adalah terlaksananya pembangunan secara terarah, terintregrasi

dan berkelanjutan dengan indikator persentase bangunan yang memiliki izin

meningkat. Dalam RPJMD tahap I tidak terdapat data kuantitatif terhadap hal ini

sehingga tidak dapat memberikan penilaian yang komprehensif.

Parameter keenam adalah terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai peruntukannya

dengan indikator persentase bangunan yang melanggar tata ruang menurun. Dalam

RPJMD tahap I tidak terdapat data kuantitatif terhadap hal ini akan tetapi beberapa

program seperti sosialisasi perda, terpasangnya patok garis sempadan sebanyak 200

buah, terpasangnya papan himbauan sebanyak 12 buah serta terdokumennya RTRW

Kota Bandar Lampung akan berkorelasi positif terhadap semakin terkendalinya

pemanfaatan ruang sesui dengan peruntukan.

2.6.5 Evaluasi Kinerja Keamanan Dan Ketertiban Kota

Terciptanya keamanan dan ketertiban kota merupakan misi kelima dalam RPJMD

Pemerintah Kota Bandar Lampung 2010-2015. Terdapat dua tujuan yang ingin dicapai

Page 93: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

92RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

dalam misi kelima ini yaitu meningkatkan ketertiban masyarakat dan mengendalikan

masalah sosial masyarakat.

Parameter pertama dalam misi ini adalah menurunnya angka Penyakit Masyarakat.

Merujuk pada hasil RPJMD Tahap I terdapat peningkatan yang cukup signifikan tahun

2005 angka penyandang masalah kesejahteraan meningkat dari 16.847 menjadi

42.296, jumlah penyandang cacat tidak terdapat data, sementara itu jumlah yang

terjaring dalam operasi PSK menurun dari 150 orang menjadi 64 orang. Walaupun

terjadi peningkatan yang signifikan akan tetapi terdapat beberapa program

mendukung terwujudnya menurunnya angka penyakit masyarakat antara lain

penertiban WTS, penertiban gelandangan dan pengemis, penertiban dan

penaggulangan psykotis sebanyak 22 orang gila. Untuk mewujudkan hal itu daya

dukung lainnya adalah tersedianya 111 petugas pendata PMKS.

Parameter kedua adalah meningkatnya wawasan kebangsaan dengan indikator tidak

terjadinya konflik akibat isu SARA. Merujuk pada RPJMD tahap I, tidak ada data

kuantitatif yang menunjukkan apakah pemahaman wawasan kebangsaan meningkat

atau tidak akan tetapi terdapat beberapa program yang mendukung terhadap

peningkatan wawasan kebangsaan antara lain adalah terciptanya koordinasai antar

anggota muspida, forum komunikasi antar agama dilaksanakan di 13 kecamatan yang

diikuti oleh beberapa perwakilan suku dan etnis seharusnya.

Parameter ketiga adalah menurunnya pelanggaran lalu lintas dengan indikator angka

kecelakaan lalu lintas menurun. Merujuk pada RPJMD tahap I, tidak ada data

kuantitatif terhadap penurunan angka pelanggaran lalu lintas akan tetapi beberapa

program dalam RPJMD mendukung terhadap penurunan pelanggaran lalu linta antara

lain pengecatan marka sepanjang 790 meter persegi, pembuatan median jalan di jalan

Teuku Cik Di Tiro, Pembuatan box traffic light dan down counter sebanyak 3 s.d 5

buah, PAMTUR lalu lintas sebanyak 4 kegiatan dan PAMTUR angkutan lebaran, natal

dan tahun baru sebanyak 3 buah.

Parameter keempat adalah stabilitas keamanan dengan indikator situasi keamanan

terkendali. Dalam RPJMD tahap I tidak terdapat data kuatitatif yang menunjukkan

bahwa situasi keamanan terkendali akan tetapi terdapat beberapa program yang

terkait erat dengan hal tersebut antara lain terkumpulnya data-data yan akurat

Page 94: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

93RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

mengenai situasi keamanan dan terdapat program peningkatan kapasitas dalam

pengelolaan SDM intelejen.

Parameter yang kelima adalah meningkatnya pelayanan perlindungan masyarakat

serta penanggulangan bencana dengan indikator (1) sistem peringatan dini di daerah

rawan bencana tersedia; (2) Optimalisasi tugas Satkorlak- PB (Satuan Koordinasi

Pelaksanaan Penanggulangan Bencana) di 13 Kecamatan. Merujuk pada RPJMD tahap

I terdapat beberapa program yang mendukung terwujudnya peningkatan pelayanan

perlindungan masyarakat serta penanggulangan bencana. Program tersebut adalah

pengadaan sarana dan prasaranan pemadam kebakaran, mengadakan pelatihan

penanggulangan bahaya kebakaran, pembinaan terhadap satuan pengamanan

lingkungan masyarakat dan sosialisasi protap dan juknis satlak penanggulangan

bancana.

2.6.6 Evaluasi Kinerja Pembangunan Perekonomian

Peningkatan pembangunan perekonomian dan ketersediaan kebutuhan masyarakat

menjadi misi keenam dalam RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015. Terdapat 4

(empat) tujuan yang ingin dicapai dalam misi ini yaitu, Memperluas kesempatan kerja

dan berusaha, Mengembangkan perekonomian daerah, Menjaga ketersediaan

kebutuhan masyarakat, Meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan

Mengembangkan budaya dan pariwisata daerah.

Parameter pertama dalam misi ini adalah Meningkatnya penyerapan tenaga kerja

dengan indikator tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 10,50%. Jika merujuk

pada data memang tidak ada data kuantitatif terhadap angka pengangguran di Kota

Bandar Lampung akan tetapi terdapat beberapa program yang mendukung terhadp

peningkatan penyerapan tenaga kerja, beberapa program tersebut adalah tersedianya

buku profil ketenagakerjaan sebanyak 100 buah, pelatihan bagi pencari kerja,

tersedianya sarana dan prasaranan BLK serta tersedianya data pengangguran hal ini

juga kemudian didukung oleh pembinaan terhadap kelompok-kelompok usaha

sehingga jika program tersebut dilaksanakan kemungkinan kecil terjadi peningkatan

angka pengangguran.

Page 95: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

94RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Parameter kedua adalah meningkatnya kondisi yang kondusif dalam hubungan

industrial, kesejahteraan pekerja dan perlindungan tenaga kerja dengan indikator (1)

penyelesaian kasus tenaga kerja yang dapat ditangani meningkat; (2) Meminimalkan

Angka Kecelakaan Kerja sampai ≤ 1,5%; (3) Tingkat Upah yang layak yaitu mencapai

92% dari KHL (Kebutuhan Hidup Layak). Merujuk pada RPJMD tahap I tidak ada data

kuantitatif terhadap hal ini dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini dinyatakan

negatif karena tidak ada satu pun program yang mendukung terlaksananya sasaran

ini.

Parameter ketiga adalah menurunnya Jumlah Penduduk Miskin dengan indikator

jumlah keluarga miskin sebesar ≤ 27 %. Merujuk pada RPJMD tahap I tidak ada data

kuantitatif terhadap hal ini dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini dinyatakan

negatif karena tidak ada satu pun program yang mendukung terlaksananya sasaran

ini.

Parameter keempat adalah meningkatnya iklim investasi yang kondusif dengan

indikator (1) pertumbuhan investasi daerah (PMA dan PMDN) sebesar 9%; (2)

kemudahan dan bebas biaya perizinan bagi usaha kecil. Merujuk pada RPJMD tahap I

jumlah investasi daerah mengalami penurunan dari total tahun 2005 sebanyak 41

perusahaan pada tahun 2010 menjadi 40 perusahaan walaupun jumlah investasi

daerah naik menjadi 41 jenis dari 39 jenis pada tahun 2005, hal ini harus menjadi

catatan serius dengan beragam upaya seharusnya pemerintah kota kembali membuat

program yang dapat membangkitkan iklim investasi seperti memberikan kemudahan-

kemudahan fasilitas bagi pengusaha dan jaminan keamanan yang lebih baik.

Parameter kelima adalah meningkatnya produktivitas koperasi dan UKM dengan

indikator (1) jumlah UKM meningkat; (2) Persentase koperasi yang sehat ≥ 12%.

Merujuk pada RPJMD tahap I jumlah UKM meningkat cukup signifgikan dari 24.000

menjadi 34.560 buah, jumlah koperasi juga mingkat dari 518 658 sementara itu

jumlah presentase koperasi yang sehat juga meningkat dari 60,43% menjadi 69,15%

secara umum produktivitas koperasi dan UKM selama lima tahun terakhir mengalami

peningkatan yang cukup signifikan.

Parameter keenam adalah meningkatnya produktivitas hasil perikanan, pertanian dan

peternakan dengan indikator (1) Hasil tangkapan ikan laut sebesar 23.533 ton; (2)

Page 96: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

95RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Produksi ikan air tawar 120 ton/tahun; (3) Produksi hasil olahan perikanan mencapai

992,34 ton/tahun; (4) Konsumsi ikan masyarakat mencapai 29/kg/tahun; (5)

Produktifitas tanaman pangan 5,1 ton/ha; (6) Kakao yang difermentasi mencapai

25%. Merujuk pada RPJMD tahap I menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan

menurun selama lima tahun terakhir dari 27.480,4 ton menjadi 24.736,4 ton, produksi

ikan air tawar juga mengalami penurunan dari 801,04 ton menjadi 396,1 ton

sementara itu produk olahan hasil perikanan mengalami stgnasi hanya pada angka

32.550 ton.

Pada bagian lain, sampai dengan tahun 2009 jumlah hewan yang diperiksa mencapai

112.265, kejadian flu burung 21 kasus hewan, produktivitas hasil tanaman pangan

mencapai 78,67 kw/ha, jumlah kelompok tani yang dibina mencapai 98 kelompok tani

dan jumlah penyuluh pertanian mencapai 16 orang. Jika kita menganalisis data maka

sebenarnya banyak indikator yang tidak tercapai oleh sebab itu kedepan pemerintah

harus membuat program yang sifatnya akseleratif untuk mengejar peningkatan

produktivitas. Pada bagian lain juga terdapat beberapa program yang mendukung

terlaksananya sasaran ini antara lain, tergabungnya pintu gerbang (Gapura) bukit

kunyit sebagai pintu masuk untuk palataran bahari dalam pengembangan WFC,

Pelatihan peminjahan dan pemeliharaan induk ikan bagi 50 orang, pembangunan

infrastruktur BBDI Batu Putu dan tersedianya 1 unit kendaraan roda empat

pengangkut induk/benih dengan bak fiber, pembangunan infrastruktur BBDI Batu

Putu, pembangunan infrastruktur PPI lempasing (jalan, area parkir dan gotong

royong), pengadaan shelter nelayan lengkap dengan instalasi listrik dan air,

tersedianya sarana dan prasaranan pelabuhan, tersedianya sarana dan prasarana

untuk pengembangan pertanian berupa palet budidaya, tersedianya saranan dan

prasaranan bagi pertanian, perkebunan dan pengembangan peternakan.

Parameter ketujuh adalah meningkatnya Pelayanan kesehatan hewan dan pelayanan

kesmavet (Kesehatan Masyarakat Veteriner) dengan indikator (1) Persentase jumlah

daging (sapi, kuda, kambing, babi, kerbau, unggas) yang diperiksa mencapai 90%; (2)

kasus penyakit hewan (flu burung, rabies, antrax dan ND) menurun. Merujuk pada

RPJMD tahap I tidak ada data kuantitatif terhadap hal ini dalam konteks keseluruhan

maka sasaran ini dinyatakan negatif karena tidak ada satu pun program yang

mendukung terlaksananya sasaran ini.

Page 97: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

96RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Parameter kedelapan adalah tersedianya kebutuhan bahan pokok dan bahan bakar

keperluan rumah tangga dengan indikator stabilitas stok bahan pokok dan bahan

bakar keperluan rumah tangga di pasaran. Merujuk pada RPJMD tahap I tidak ada

data kuantitatif terhadap hal ini dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini

dinyatakan negatif karena tidak ada satu pun program yang mendukung

terlaksananya sasaran ini.

Parameter kesembilan adalah meningkatnya pendapatan daerah dengan indikator

rata-rata peningkatan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) mencapai

20% per tahun dan (2) Pendapatan Asli Daerah (PAD) rata-rata meningkat 10%

sampai 15% per tahun. Merujuk pada RPJMD tahap I terjadi optimalisasi APBD

mencapai 9% sementara itu PAD mengalami peningkatan dari 2% menjadi 19%, hal

ini mengindikasikan bahwa secara umum parameter ini telah berjalan dengan baik.

Parameter kesepuluh adalah meningkatnya pembinaan dan pengembangan budaya

daerah dan kepariwisataan dengan indikator (1) jumlah objek wisata bertambah

sebanyak 2 objek wisata; (2) Tingkat kunjungan wisatawan naik sebesar 30%; (3)

jumlah usaha disektor pariwisata meningkat 10%; (4) jumlah bangunan yang berciri

khas daerah Lampung dan jumlah sanggar seni budaya meningkat 10%; (5) cagar

adat budaya terpelihara. Merujuk pada RPJMD tahap I jumlah objek wisata

mengalami pertambahan dari 8 menjadi 11 objek, jumlah even promosi eisata stagnan

tepat pada angka 2, jumlah usaha di sektor pariwisata juga stagnan di angka 10 jenis

usaha, jumlah bangunan bercirikan Lampung juga tidak bertambah hanya 2 dan cagar

adat juga hanya 1 yang terpelihara. Banyak tantangan pada sektor ini akan tetapi

terdapat beberapa program yang mendukung terhadap peningkatan pembinaan dan

pengembangan budaya daerah dan kepariwisataan. Beberapa program tersebut

adalah partisipasi dalam event festival krakatau, tersedianya data dan informasi pada

website, promosi wisata dalam sumatera promotion center, bimbingan masyarakat

sadar wisata untuk 50 orang dan tersedianya buku-buku pedoman untuk pembinaan

hotel-hotel di Bandar Lampung.

2.6.7 Evaluasi Kinerja Pembangunan SDA & Lingkungan

Page 98: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

97RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertanggung jawab dan

berkelanjutan adalah misi ketujuh dalam RPJMD Kota Bandar Lampung. Tujuan yang

ingin dicapai melalui misi ini adalah Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup secara berkelanjutan.

Parameter pertama dalam misi ini adalah meningkatnya pengelolaan sumber daya

alam dan lingkungan hidup oleh stakeholder secara berkelanjutan dengan indikator (1)

perusahaan yang telah memenuhi baku mutu air limbah mencapai 50%; (2)

penurunan beban pencemaran air dengan BOD 25%; (3) penambangan liar berkurang

14,3%. Berdasarakan pada hasil RPJMD tahap I tidak terdapat data kuantitatif

terhadap beberapa indikator tersebut diatas, dalam konteks keseluruhan maka

sasaran ini dinyatakan negatif karena tidak ada satu pun program yang mendukung

terlaksananya sasaran ini.

Parameter kedua adalah terciptanya kebijakan lingkungan hidup dengan indikator

tersusunnya 3 (tiga) buah peraturan dibidang pengelolaan lingkungan hidup.

Berdasarakan pada hasil RPJMD tahap I tidak terdapat data kuantitatif terhadap

beberapa indikator tersebut diatas, dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini

dinyatakan negatif karena tidak ada satu pun program yang mendukung

terlaksananya sasaran ini.

Parameter ketiga adalah meningkatnya kebersihan, keindahan dan lingkungan kota

yang sehat dengan indikator (1) kebersihan lingkungan permukiman meningkat; (2)

kebersihan pada fasilitas umum meningkat; (3) terpeliharanya taman-taman kota.

Berdasarakan pada hasil RPJMD tahap I terdapat beberapa program yang mendukung

terhadap sasaran ini adalah terbentuknya 10 peta dan buku profil kota, penataan

wilayah pesisir Kota Bandar Lampung, pemantaua kualitas lingkungan yang meliputi

air laut 12 sampel, air sumur dan sampel dan udara 5 sampel, penataan taman

dwipangga, taman tugu juang, pemeliharaan median jalan teuku umar, pagar alam,

soekarno hatta, perempatan antasari, penataan cik ditiro, penataan taman raja basa,

penghijauan pada TPA, pengadaan bibit untuk penghijauan, rehabilitasi jalan teuku

umar, urip sumoharjo sampai dengan sultan agung, panyediaan lampu PJU di

Antasari, pengadaan lampu penerangan-pemakaman-taman.

Page 99: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

98RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

2.6.8 Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan

Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, berwibawa, bertanggung jawab dan

partisipatif Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ini adalah mewujudkan pelaksanaan

prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.

Parameter pertama adalah Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan

kebijakan publik dengan indikator peran dan fungsi lembaga legislatif meningkat.

Berdasarkan pada RPJMD tahap I tidak terdapat data kuantitatif terhadap beberapa

indikator tersebut diatas, dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini dinyatakan

negatif karena tidak ada satu pun program yang mendukung terlaksananya sasaran

ini.

Parameter kedua adalah meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan

indikator laporan keuangan daerah mencapai tahap wajar tanpa pengecualian (WTP).

Tidak terdapat data kuantitatif terhadap peningkatan pengelolaan keuangan daerah

akan tetapi terdapat 22 (dua puluh dua) program yang relevan terhadap peningkatan

kualitas pengelolaan keuangan daerah yaitu Tersusunnya buku standar harga barang

dan jasa, Tersusunnya Perda tentang APBD tahun 2009, Tersusunya peraturan

Walikota tentang penjabaran APBD kota Bandar Lampung, tersusunya rancangan

pearturan daerah tentang perubahan APBD tahun 2009, Tersusunnya peraturan

walikota tentang ppenjabaran perubahan APBD, Tersusunnya rancangan peraturan

daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD 2008, Dihasilkannya

peraturan walikota Bandar Lampung tentang penjabaran pertanggung jawaban APBD

2008, Tersusunya laporan semester I dan prognosis semester II pada pelaksanaan

APBD 2008, Tersusunnya laporan mutasi barang daerah serta daftar mutasi barang

daerah, Tertibnya pengelolaan gaji pegawai, Keputusan kepala DPPKA tentang

penetapan anggaran kas persatuan kerja, Peningkatan SDM melalui Bimtek,

Implementasi SIPKD, Peningkatan kapasitas TAPD, Sosialisasi tentang peraturan pajak

daerah, Tersusunnya peraturan walikota tentang, kebijakan anggaran dalam tertib

administrasi, emberian penghargaan kepada 13 kecamatan dan keluran berprestasi,

Tersusunya data potensi pajak daerah, Intensifikasi penagihan PBB, Peneriban

reklame, Revisi sistem informasi APBD dan Tersedianya himpunan transaksi BPHTB.

Dengan begitu banyaknya program kemungkinan terjadinya penyimpangan keuangan

dapat diminimalisir.

Page 100: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

99RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Parameter ketiga adalah meningkatnya pelaksanaan pengawasan pemerintah dan

pengendalian pembangunan dengan indikator kasus penyimpangan penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan menurun. Dalam RPJMD tahap I terlihat bahwa

terjadi penurunan yang cukup signifikan terhadap kasus kasus penyimpangan

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan data menunjukkan misalkan

Tertangani/terperiksanya 61 kasus pengaduan masyarakat, Temuan hasil pemeriksaan

sebanyak 357 kasus, Terawasinya satuan kerja perangkat daerah yag menjadi objek

pemerikasaan bidang Irban II, Terwujudnya tertib administrasi dengan 9 LHP,

Terawasinya satuan kerja perangkat daerah yang menjadi objek pemeriksaan bidang

Irban IV, Terawasinya laporan keuangan pemerintah kota bandar lampung,

Terawasinya kegiatan gema tapis berseri pada 98 pokmas, Terpenuhinya data wajib

pajak LP2P sebanyak 15.000 wajib pajak PNS, Terdatanya 140 wajib LHPKN pejabat di

lingkungan pemda kota, meningkatnya ketaatan 51 terhadap peraturan.

Parameter keempat adalah meningkatnya kualitas aparatur pemerintah daerah dengan

indikator (1) pejabat struktural yang telah mengikuti pendidikan penjenjangan

struktural sebanyak 1.182 orang; (2) tenaga honorer yang diangkat menjadi CPNSD

sebanyak 575 orang; (3) terbitnya Surat Keputusan Kenaikan Pangkat PNS sebanyak

2.222 orang. Berdasarkan pada RPJMD tahap I maka parameter yang keempat

menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan kualitas aparatur pemda yang cukup

signigfikan hal ini berdasarkan pada pemberian beasiswa s-2 pemerintah kota kepada

26 aparat dan pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah kepada 8

aparat, PNS yang telah lulus ujian kenaikan pangkat juga mengalami kenaikan yang

signifikan yaitu mencapai 258 PNS, sepanjang 5 (lima) tahun telah terjadi

penambahan kuantitas PNS sejumlah 866 orang serta PNS dari IPDN sejumlah 124

orang, dengan adanya penambahan personel beban kerja di lingkungan pemkot dapat

diminimalisir serta dimaksimalkan output dan outcome-nya.

Parameter kelima adalah meningkatnya sistem administrasi kepegawaian dan

manajemen informasi dengan indikator (1) komputerisasi sistem administrasi

kepegawaian dan manajemen informasi kepegawaian; (2) tersedianya data formasi

kebutuhan pegawai dan penempatan tugas PNS; (3) Tersedianya buku panduan

adminstrasi kepegawaian. Berdasarkan pada RPJMD tahap I terjadi peningkatan yang

signifikan parameter kelima, komputerisasi administrasi kepegawaian dari data base

Page 101: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

100RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

sebanyak 10.340 orang menjadi 12.467, pengadaan buku panduan administrasi

sebanyak 90 eksemplar dan peningkatan jumlah pegawai dari formasi umum dari

angka 146 menjadi 329 pegawai.

Parameter keenam adalah terwujudnya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan

pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan dan profesional dengan

indikator (1) terbentuknya pelayanan perizinan satu pintu; (2) terlaksananya e-

government di lingkungan pemerintah Kota Bandar Lampung. Berdasarkan pada

RPJMD Tahap I maka sasaran dalam parameter keenam ini mengalami peningkatan

yang cukup signifikan hal ini ditandai dengana adanya kantor pelayanan satu atap

yang telah mulai beroperasi serta pemanfaatan e-government yang mulai

diberdayakan oleh masing-masing satuan kerja.

Parameter ketujuh adalah meningkatnya kualitas perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah dengan indikator (1) meningkatnya kualitas perencanaan

pembangunan daerah; (2) meningkatnya koordinasi dan pengendalian pembangunan.

Berdasarkan data RPJMD tahap I tidak ada data kuantitatif yang terkait dengan hal ini,

dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini dinyatakan negatif karena tidak ada satu

pun program yang mendukung terlaksananya sasaran ini.

2.6.9 Evaluasi Kinerja Penegakan Hukum

Peningkatan supremasi hukum berdasarkan rasa keadilan yang demokratis adalah

bagian dari misi kesembilan Kota Bandar Lampung, tujuan utama yang ingin dicapai

melalui misi ini adalah mewujudkan pelaksanaan prinsip-prinsip tata pemerintahan

yang baik.

Parameter pertama adalah Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dengan

indikator (1) meningkatnya pemahaman dan kesadaran hukum masyarakat; (2)

meningkatnya produk-produk hukum daerah; (3) berkurangnya pelanggaran terhadap

Peraturan Daerah. Berdasarkan pada RPJMD Tahap I indikator tersebut dapat tercapai

dengan cukup baik dengan sosialisasi maksimal yang dilakukan antara lain program

yang relevan terhadap hal itu adalah sosialisasi dengan menggunakan website

sehingga masyarakat dengan mudah mengakses produk hukum yang diinginkan. Pada

bagian lain data menujukkan bahwa untuk menyukseskan parameter ini telah 21 kali

Page 102: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

101RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

diadakan sosialisasi tentang peraturan pemerintah dan perundang-undangan

sedangkan jumlah produk hukum yang terbuat adalah 50 perda.

Parameter kedua adalah sinkronisasi peraturan hukum dan Perda dengan indikator

terbentuknya sistem jaringan dokumentasi dan informasi hukum. Berdasarkan hasil

dari RPJMD tahap I capaian terhadap sasaran ini relatif baik walaupun datanya

bersifat kualitatif antara lain telah terbangunnya sistem jaringan dokumentasi dan

informasi hukum. Pada bagian lain terdapat beberpa program yang mendukung

sasaran ini antara lain penegakan peraturan daerah, peningkatan pemahaman

masyarakat dan aparatur tentang raperda dan perda kota, terciptanya kodifikasi

hukum.

Parameter yang ketiga adalah meningkatnya tingkat kesadaran politik masyarakat

dengan indikator (1) meningkatnya partisipasi masyarakat dalam PEMILU (Legislatif,

Kepala Daerah dan Presiden); (2) terkendalinya penyampaian aspirasi masyarakat.

Berdasarkan RPJMD Tahap I dan merujuk data KPU angka partisipasi politik

masyarakat kota Bandar Lampung relatif baik jika dibandingkan dengan kota-kota

lainnya di Indonesia, pada bagian lain beberapa program pokok yang dilakukan juga

mendukung terhadap sasaran ini antara lain tersedianya median tempat pemasangan

bendera dan simbol-simbol lembaga, parpol, ormas, LSM dan Organisasi, kemudian

tersedianya data ormas, LSM, dan organisasi profesi tahun 2009, tersosialisasikannya

pelaksanaan pemilu legislatif 2009, terlaksananya pemilihan presiden dan wakil

presiden periode 2009-2014.

Parameter yang keempat adalah meningkatnya partisipasi perempuan dalam

pembangunan dengan indikator meningkatnya kualitas pemberdayaan perempuan.

Berdasarkan pada RPJMD tahap I tidak terdapat data kuantitatif maupun kualitatif

dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini dinyatakan negatif karena tidak ada satu

pun program yang mendukung terlaksananya sasaran ini.

Parameter yang kelima menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak

dengan indikator berkurangnya jumlah kasus tindak kekerasan terhadap perempuan

dan anak. Berdasarkan pada RPJMD tahap I tidak terdapat data kuantitatif maupun

kualitatif dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini dinyatakan negatif karena tidak

ada satu pun program yang mendukung terlaksananya sasaran ini.

Page 103: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

102RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Parameter yang keenam meningkatnya kesejahteraan dan perlindungan anak dengan

indikator berkurangnya jumlah anak yang mengalami kekerasan dan perlakuan yang

tidak menyenangkan. Berdasarkan pada RPJMD tahap I tidak terdapat data kuantitatif

maupun kualitatif dalam konteks keseluruhan maka sasaran ini dinyatakan negatif

karena tidak ada satu pun program yang mendukung terlaksananya sasaran ini,

secara prinsip dan teknis parameter ini memerlukan dukungan yang sifatnya lintas

SKPD.

Page 104: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

103RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 105: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

104RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 106: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

105RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 107: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

106RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 108: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

107RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 109: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

108RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 110: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

109RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 111: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

110RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 112: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

111RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 113: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

112RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 114: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

113RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 115: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

114RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 116: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

115RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 117: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

116RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 118: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

117RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 119: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

118RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 120: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

119RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 121: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

120RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 122: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

121RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 123: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

122RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 124: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

123RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 125: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

124RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 126: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

125RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 127: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

126RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

3.1 KINERJA KEUANGAN MASA LALU

Dalam melaksanakan pengelolaan pendapatan daerah ke depan, perlu dilihat

pelaksanaan penerimaan pendapatan daerah selama ini, yaitu realisasi penerimaan

daerah selama tahun anggaran 2006-2010, sebagai berikut :

3.1.1 Gambaran Pendapatan Daerah Tahun 2006-2010

Optimalisasi Pendapatan Kota Bandar Lampung selama kurun waktu 2005-2009

ditandai dengan adanya peningkatan pendapatan daerah dari target pendapatan

sebesar Rp.393.519.345.922,00 pada Tahun 2005 menjadi Rp.808.693.410.458,18

pada Tahun 2009, atau dengan kata lain selama kurun waktu tahun 2005 sampai

dengan tahun 2009 telah terjadi peningkatan target sebesar Rp. 415.174.064.536,18

atau sebesar 51,334%. Sedangkan realisasi pendapatan pada Tahun 2005

sebesar Rp. 411.681.662.993,70 dan realisasi Tahun 2009 sebesar Rp.

793.492.316.672,28 sehingga dalam kurun waktu Tahun 2005-2009 telah terjadi

peningkatan realisasi sebesar Rp.381.810.653.678,58 atau sebesar 51,88 %.

Adapun target dan realisasi pendapatan daerah pada Tahun Anggaran 2005 sampai

dengan Tahun Anggaran 2009 dapat digambarkan dalam tabel-tabel sebagai berikut:

a. Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2005-2010

No Tahun Target Realiasi %

1 2005 393.519.345.922,00 411.681.662.993,70 104,62

2 2006 573.306.419.145,04 595.004.847.734,32 103,78

3 2007 646.946.547.345,98 665.973.208.162,83 102,94

4 2008 725.597.468.445,85 747.982.275.503,92 103,07

5 2009 808.693.410.458,18 793.492.316.672,28 98,12

6 2010 864.080.474.398,64 - -

3 GAMBARAN PENGELOLAANKEUANGAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 128: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

127RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sumber Data : DPPKA Kota Bandar Lampung, 2010

b. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2005-2010

No. Tahun Target Realiasi %

1. 2005 46.513.715.922,00 46.073.499.722,70 99,05

2. 2006 47.495.953.455,04 45.843.383.278,16 97,14

3. 2007 54.629.930.061,98 53.714.914.761,96 98,33

4. 2008 60.422.775.028,70 67.661.519.021,92 111,98

6. 2009 72.009.309.841,70 70.432.264.168.28 97.81

7. 2010 75.031.991.782,16 - -

Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota BandarLampung, 2010

Upaya Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dalam kurun waktu 2005-2009 menunjukkan adanya peningkatan yang

berarti. Pada tahun 2005 target PAD sebesar Rp.46.513.715.922,00 dan pada tahun

2009 sebesar Rp.72.009.309.841,70 atau meningkat Rp.25.495.593.919,70 (35,40%).

Pada tahun 2005 realisasi PAD sebesar Rp.46.073.499.722,70 dan pada tahun 2009

sebesar Rp. 70.432.264.168.28 meningkat sebesar Rp.38.930.491.289,29 (45,80%).

Kontribusi realisasi PAD terhadap realisasi Pendapatan dan kontribusi realisasi PAD

terhadap target APBD dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :

a. Kontribusi Realisasi PAD Terhadap Realisasi Pendapatan

No Tahun RealisasiPendapatan Realisasi PAD

Kontribusi PADTerhadap

Pendapatan1 2005 411.681.662.993,70 46.073.499.722,70 11,19 %

2 2006 595.004.847.734,32 45.843.383.278,16 7,70 %

3 2007 665.973.208.162,83 53.714.914.761,96 8,07 %

4 2008 747.982.275.503,92 67.661.519.021,92 9,05 %

5 2009 791.619.289.395,99 85.003.991.011,99 10,73 %

b. Kontribusi Target PAD Terhadap Target APBD

No. Tahun Target APBD Target PADKontribusi PAD

TerhadapTarget APBD

1 2005 393,519,345,922.00 46,513,715,922.00 11.82%

2 2006 604.724.541.370,17 47.495.953.455,04 7.85%

3 2007 701.462.094.803,79 54.629.930.061,98 7.79%

Page 129: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

128RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

4 2008 781.189.330.424,37 60.422.775.028,70 7.73%

5 2009 848.452.628.519,18 72.009.309.841,70 8.49%

6 2010 864.080.474.398,64 75.031.991.782,16 8,68%

Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota BandarLampung,2009

c. Kontribusi Realisasi PAD Terhadap Realisasi APBD

No. Tahun Realisasi APBD Realisasi PADKontribusi PAD

TerhadapRealisasi APBD

1 2005 396,943,238,630.15 46.073.499.722,70 11.61%

2 2006 564,988,592,647.63 45.843.383.278,16 8.11%

3 2007 660.075.263.348,13 53.714.914.761,96 8.14%

4 2008 778.777.514.052,53 67.661.519.021,92 8.69%

5 2009 800.238.171.042,29 85.003.991.011,99 10,62 %

Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota BandarLampung,2009

3.1.2 Gambaran Target Dan Realisasi Belanja Tahun 2005-2009

Belanja daerah sepenuhnya tergantung pada pendapatan. Kemampuan belanja

dipengaruhi oleh kapasitas pendapatan. Belanja sebagai upaya untuk memecahkan

masalah daerah dan mendorong optimalisasi pendayagunaan potensi daerah harus

dilakukan secara efisien dan efektif. Untuk itu, belanja haruslah berbasis kinerja.

Anggaran berbasis kinerja membutuhkan adanya standar pelayanan minimum

terutama untuk urusan wajib dan analisa standar belanja. Belanja terdiri dari belanja

tidak langsung dan belanja langsung. Sedangkan belanja tidak lansgung terdiri dari

belanja pegawai, bunga, hibah, bantuan social, bagi hasil kepada akelurahan, bantuan

keuangan kepada kelurahan, dan belanja tidak terduga. Belanja langsung terdiri dari

belanja pegawai, barang dan jasa, dan belanja modal.

Saat ini komposisinya adalah sekitar 60:40, dimana yang terbesar masih untuk belanja

tidak langsung. Artinya sebagian besar adalah unntuk menjalankan roda pemerintahan

dan pelayanan publik. Sekitar 90 persen belanja tidak langsung tersebut untuk belanja

pegawai. Sementara untuk belanja langsung sekitar 60 persen adalah untuk belanja

barang dan jasa.

Page 130: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

129RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

a. Target Dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2005

Dengan total rencana pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Tahun Anggaran

2005 sebesar Rp. 393.519.345.922,00 maka belanja dalam APBD tahun 2005

ditargetkan sebesar Rp.410.316.378.495,58. Dengan demikian ABPD Tahun 2005

mengalami defisit sebesar Rp. 16.797.032.573,58. Namun defisit tersebut ditutupi dari

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp.

23.315.862.427,58 sedangkan sisa pembiayaan dialokasikan untuk penyertaan

modal sebesar Rp. 1.000.000.000,00 dan pembayaran cicilan pokok pinjaman yang

jatuh tempo sebesar Rp.418.829.854,00. Alokasi belanja tersebut dipergunakan untuk

membiayai pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan tugas-tugas pembangunan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Alokasi rencana belanja daerah dilakukan dengan berpedoman pada berbagai

kebijakan yang digariskan oleh Pemerintah Pusat dalam kerangka sinkronisasi dan

integrasi pembangunan, serta RPJMD Kota Bandar Lampung tahun 2005-2010.

Pengalokasian dilakukan dengan mempertimbangkan visi dan misi pembangunan

daerah, arah dan kebijakan umum dan strategi serta prioritas APBD tahun 2005.

Alokasi belanja pada APBD Kota Bandar Lampung Tahun 2005 tidak saja dialokasikan

berdasarkan misi pembangunan sesuai rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2005-2010 tetapi juga disusun berdasarkan

bidang pemerintahan dan berdasarkan program dan kegiatan.

Struktur belanja pada APBD Tahun 2005 (realisasi) terdiri dari Belanja Aparatur

Daerah (Belanja Administrasi umum, Belanja Operasi dan Pemeliharaan dan Belanja

Modal) mencapai Rp.61.100.610.422,15 atau sebesar 15,39 % dari total belanja

daerah; Belanja Pelayanan Publik sebesar Rp. 335.842.628.208,00 atau sebesar 84,61

% yang terdiri dari belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan sebesar Rp.

25.649.596.233,00; Belanja Tidak Tersangka sebesar Rp.985.407.770,00. Secara

lengkap struktur alokasi belanja pada APBD Tahun 2005 sebagai berikut:

No Uraian Belanja Target Realisasi %

1 Aparatur Daerah 65.653.979.176,38 61.100.610.422,15 93,06Belanja AdministrasiUmum

40.291.964.948,38 37.782.315.161,15 93,77

Belanja Operasi dan 10.992.321.788,00 9.713.990.761,00 88,37

Page 131: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

130RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

No Uraian Belanja Target Realisasi %

PemeliharaanBelanja Modal 14.369.692.440,00 13.604.304.500 94.67

2 Pelayanan Publik 344.662.399.319,20 335.842.628.208,00 97,44Belanja AdministrasiUmum

243.060.276.254,45 239.298.390.545,00 98.45

Belanja Operasi danPemeliharaan

32.320.340.537,00 30.694.127.716,00 94,97

Belanja Modal 41.335.727.226,00 39.215.105.944,00 94,87

3 Belanja Bagi Hasil danBantuan Keuangan

26.625.121.000,00 25.649.596.233,00 96,34

4 Belanja TakTersangka

1.320.934.301,75 985.407.770,00 74,60

Jumlah Belanja 410.316.378.495,58 396.943.238.630,15 96,74

Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandar Lampung,2009

b. Target Dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2006

Dengan total rencana pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Tahun anggaran

2006 sebesar Rp. 573.306.419.145,04 maka belanja dalam APBD tahun 2006

ditargetkan sebesar Rp.604.724.541.370,17. Dengan demikian APBD Tahun 2006

mengalami defisit sebesar Rp. 31.418.122.225,13. Namun defisit tersebut ditutupi dari

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 2005 sebesar

Rp. 35.836.952.079,13, sedangkan sisa pembiayaan dialokasikan untuk penyertaan

modal sebesar Rp. 4.000.000.000,00 dan pembayaran utang pokok yang jatuh tempo

sebesar Rp.418.829.854,00.

Struktur belanja pada APBD Tahun 2006 (realisasi) terdiri dari Belanja Aparatur

Daerah (Belanja Administrasi umum, Belanja Operasi dan Pemeliharaan dan Belanja

Modal) mencapai Rp.65.757.761.765,63 atau sebesar 11,64 % dari total belanja

daerah; Belanja Pelayanan Publik sebesar Rp. 499.230.830.882,00 atau sebesar 88,36

% yang terdiri dari belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan sebesar

Rp. 25.762.463.550,00; Belanja Tidak Tersangka sebesar Rp.748.046.250,00. Secara

lengkap struktur alokasi belanja pada APBD Tahun 2006 sebagai berikut:

No Uraian Belanja Target Realisasi %

1 Aparatur Daerah 80.428.674.742,60 65.757.761.765,63 81,76Belanja Administrasi Umum 48.278.830.340,60 42.560.814.540,63 88,16Belanja Operasi dan Pemeliharaan 17.283.268.591,00 14.448.751.708,00 83,60Belanja Modal 14.866.575.811,00 8.748.195.517,00 58,84

Page 132: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

131RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

No Uraian Belanja Target Realisasi %

2 Pelayanan Publik 524.295.866.627,56 499.230.830.882,00 95,22Belanja Administrasi Umum 312.008.751.677,86 296.863.792.458,00 95,15Belanja Operasi dan Pemeliharaan 80.435.184.247,00 77.393.258.851,00 96,22Belanja Modal 104.163.758.694,80 98.463.269.773,00 94,63

3 Belanja Bagi Hasil dan BantuanKeuangan

26.131.650.000,00 25.762.463.550,00 98,59

4 Belanja Tak Tersangka 1.556.522.007,90 748.046.250,00 48,06Jumlah Belanja 604.724.541.370,17 564.988.592.647,63 93,43

Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandar Lampung, 2009

c. Target Dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2007

Dengan total rencana pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Tahun anggaran

2007 sebesar Rp.646.946.547.345,98 maka belanja dalam APBD tahun 2007

ditargetkan sebesar Rp.701.462.094.803,79. Dengan demikian APBD Tahun 2007

mengalami defisit sebesar Rp.54.515.547.457,81. Namun defisit tersebut ditutupi dari

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp

61.434.377.311,81 sedangkan sisa pembiayaan dialokasikan untuk penyertaan modal

sebesar Rp.4.000.000.000,00 dan pembayaran pokok hutang sebesar

Rp.2.918.829.854,00.

Struktur belanja pada APBD Tahun 2007 (realisasi) terdiri dari Belanja Operasi sebesar

Rp. 546.565.703.807,13 atau 82,80% dari total belanja; Belanja Modal sebesar

Rp.111.875.364.541,00 atau sebesar 16,95% dari total belanja; Belanja Tak Terduga

Rp.379.195.000,00 atau sebesar 0,06% dari total belanja; Belanja Transfer sebesar

Rp.1.255.000.000,00 atau sebesar 0,19% dari total belanja. Secara lengkap struktur

alokasi belanja pada APBD Tahun 2007 sebagai berikut:

No Uraian Belanja Target Realisasi %

1 Belanja Operasi 557.593.804.530,97 546.565.703.807,13 98,02

2 Belanja Modal 141.372.937.634,00 111.875.364.541,00 79,13

3 Belanja Tidak Terduga 1.379.952.638,82 379.195.000,00 27,48

4 Belanja Transfer 1.115.400.000,00 1.255.000.000,00 112,52

Jumlah Belanja 701.462.094.803,79 660.075.263.348,13 94,10

Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandar Lampung, 2009

Page 133: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

132RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

d. Target Dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2008

Dengan total rencana pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Tahun anggaran

2008 sebesar Rp.725.597.468.445,85 maka belanja dalam APBD tahun 2008

ditargetkan sebesar Rp.781.189.330.424,37. Dengan demikian APBD Tahun 2008

mengalami defisit sebesar Rp.55.591.861.978,52. Namun defisit tersebut ditutupi dari

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp.63.85.362.193,52

sedangkan sisa pembiayaan dialokasikan untuk penyertaan modal sebesar

Rp.3.000.000.000,- dan pembayaran pokok hutang sebesar Rp.5.193.500.215,00.

Struktur belanja pada APBD Tahun 2008 (realisasi) terdiri dari Belanja Operasi sebesar

Rp. 652.412.631.034,53 atau 83,78% dari total belanja; Belanja Modal sebesar

Rp.124.903.058.018,00 atau sebesar 16,04% dari total belanja; Belanja Tak Terduga

Rp.346.425.000,00 atau sebesar 0,04% dari total belanja; Belanja Transfer sebesar

Rp.1.115.400.000,00 atau sebesar 0,14% dari total belanja. Secara lengkap struktur

alokasi belanja pada APBD Tahun 2008 sebagai berikut:

No Uraian Belanja Target Realisasi %

1 Belanja Operasi 637.933.381.695,94 652.412.631.034,53 102,27

2 Belanja Modal 141.513.062.685,00 124.903.058.018,00 88,26

3 Belanja Tidak Terduga 607.486.043,43 346.425.000,00 57,03

4 Belanja Transfer 1.135.400.000,00 1.115.400.000,00 98,24

Jumlah Belanja 781.189.330.424,37 778.777.514.052,53 99,69

Sumber Data : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Bandar Lampung, 2009

e. Target Dan Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2009

Dengan total rencana pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Tahun anggaran

2009 sebesar Rp.808.693.410.458,18 maka belanja dalam APBD tahun 2009

ditargetkan sebesar Rp.848.452.628.519,18. Dengan demikian APBD Tahun 2009

mengalami defisit sebesar Rp.39.759.218.061,00. Namun defisit tersebut ditutupi dari

penerimaan pembiayaan sebesar Rp.41.429.218.061,00 sedangkan sisa pembiayaan

dialokasikan untuk penyertaan modal sebesar Rp.1.250.000.000,00 dan pembayaran

pokok hutang sebesar Rp.420.000.000,00.

Struktur belanja pada APBD Tahun 2009 (realisasi) terdiri dari Belanja Tidak langsung

sebesar Rp. 499.428.199.977,29 atau 103.66 dari total belanja dan Belanja Langsung

Page 134: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

133RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

sebesar Rp.302.667.431.385,00 atau 37,73% dari total belanja. Belanja tidak

langsung terdiri dari Belanja pegawai sebesar Rp.460.744.039.726,20; Belanja Bunga

sebesar Rp. 70.643.380,09; Belanja Hibah sebesar Rp. 28.145.352.000,00; Belanja

Bantuan Sosial sebesar Rp. 8.800.726.950,00; Belanja Bagi Hasil kepada

Provinsi/Kabupaten dan Pemerintah Desa sebesar

Rp.1.115.400.000,00; Belanja Bantuan Keuangan sebesar Rp.30.000.000,00;

Belanja tidak terduga sebesar Rp.522.037.921,00. Sedangkan Belanja langsung terdiri

dari Belanja pegawai sebesar Rp. 31.283.530.750,00; Belanja Barang dan Jasa

sebesar Rp. 189.104.269.925,00; dan Belanja Modal sebesar Rp.82.279.630.710,00.

Secara lengkap struktur alokasi belanja pada APBD Tahun 2009 sebagai berikut

URAIAN BELANJA TARGET REALISASI %

BELANJA TIDAK LANGSUNG 531.232.638.240,18 499.428.199.977,29 94,01

Belanja Pegawai 490,449.198.710,63 460.744.039.726,20 93,95Belanja Bunga 188.482.904,55 70.643.380,09 37,48

Belanja Hibah 28.859.505.000,00 28.145.352.000,00 97,52

Belanja Bantuan Sosial 9.623.100.000,00 8.800.726.950,00 91,45

Belanja Bagi Hasil kepadaProv/Kab dan Pemerintah Desa 1.115.400.000,00 1.115.400.000,00 100

Belanja Bantuan Keuangan kepadaProv/Kab dan Pemerintah Desa 30.000.000,00 30.000.000,00 100

Belanja Tidak Terduga 966.951.625,00 522.037.921,00 53,98

BELANJA LANGSUNG 317.219.990.279,00 302.667.431.385,00 95,41

Belanja Pegawai 34.431.539.500,00 31.288.530.750,00 90,87

Belanja Barang dan Jasa 195.059.975.036,00 189.104.269.925,00 96,54

Belanja Modal 87.728.475.743,00 82.279.630.710,00 93,78

JUMLAH BELANJA 848.452.628.519,18 800.238.171.042,29 94,31

f. Target Belanja Tahun Anggaran 2010

Dengan total rencana pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung Tahun anggaran

2010 sebesar Rp.856.288.282.398,64 maka belanja dalam APBD tahun 2010

ditargetkan sebesar Rp.864.080.474.398,64. Dengan demikian APBD Tahun 2010

mengalami defisit sebesar Rp.7.792.192.000,00. Namun defisit tersebut ditutupi dari

penerimaan pembiayaan sebesar Rp.15.212.192.000,00 sedangkan sisa pembiayaan

dialokasikan untuk pembayaran pokok hutang sebesar Rp.7.420.000.000,00.

Page 135: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

134RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Struktur rencana belanja pada APBD Tahun 2010 terdiri dari Belanja Tidak langsung

sebesar Rp. 609.972.539.507,64 atau 70,59% dari total belanja dan Belanja

Langsung sebesar Rp.254.107.934.891,00 atau 29,41% dari total belanja. Belanja

tidak langsung terdiri dari Belanja pegawai sebesar Rp.549.132.630.603,09; Belanja

Bunga sebesar Rp.188.482.904,55; Belanja Hibah sebesar Rp.47.830.550.000,00;

Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp. 10.147.600.000,00; Belanja Bagi Hasil kepada

kabupaten dan Pemerintah Desa sebesar Rp.1.115.400.000,00; Belanja Bantuan

Keuangan sebesar Rp.30.000.000,00; Belanja tidak terduga sebesar

Rp.1.527.876.000,00. Sedangkan Belanja langsung terdiri dari Belanja pegawai

sebesar Rp. 29.425.783.900,00; Belanja Barang dan Jasa sebesar

Rp.146.827.344.288,00; dan Belanja Modal sebesar Rp.77.854.806.703,00. Secara

lengkap struktur alokasi belanja pada APBD Tahun 2010 sebagai berikut :

URAIAN BELANJA TARGET

BELANJA TIDAK LANGSUNG 609.972.539.507,64

Belanja Pegawai 549.132.630.603,09

Belanja Bunga 188.482.904,55

Belanja Hibah 47.830.550.000,00

Belanja Bantuan Sosial 10.147.600.000,00

Belanja Bagi Hasil kepada Prov/Kab dan Pemerintah Desa 1.115.400.000,00

Belanja Bantuan Keuangan kepada Prov/Kab dan PemerintahDesa 30.000.000,00

Belanja Tidak Terduga 1.527.876.000,00

BELANJA LANGSUNG 254.107.934.891,00

Belanja Pegawai 29.425.783.900,00

Belanja Barang dan Jasa 146.827.344.288,00

Belanja Modal 77.854.806.703,00

JUMLAH BELANJA 864.080.474.398,64

3.2 KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU

Beberapa permasalahan yang masih dihadapi selama tahun 2005-2009 berkaitan

dengan pengelolaan pendapatan daerah antara lain :

Page 136: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

135RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

1) Ada beberapa objek pajak dan retribusi daerah yang karena alasan teknis dan

yuridis tidak dapat dipungut

2) Tingkat kepatuhan wajib pajak belum optimal

3) Masih belum optimalnya kondisi sarana dan prasarana operasional yang

diperlukan dalam pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah

4) Masih belum meratanya tingkat profesionalisme tenaga pengelola pendapatan

daerah yang tersebar pada berbagai instansi penghasil pendapatan

5) Masih lemahnya sanksi hukum terhadap wajib pajak yang tidak memenuhi

kewajibannya

6) Ada beberapa Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi Daerah yang perlu

ditinjau kembali terutama yang berdampak pada ekonomi biaya tinggi, guna

peningkatan iklim usaha yang kondusif.

Selanjutnya dalam upaya untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut dan untuk

menggali potensi pendapatan daerah, maka dilakukan langkah-langkah kebijakan

sebagai berikut :

1) Mengoptimalkan peningkatan pendapatan daerah yang berasal dari

Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan peran serta masyarakat dari

sektor swasta.

2) Meningkatkan sumber pendapatan daerah melalui intensifikasi dan

ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah, Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak serta

mengoptimalkan sumber pendapatan daerah yang berasal dari dana

perimbangan yang lebih proporsional, yang akan ditempuh melalui upaya-

upaya sebagai berikut :

Optimalisasi pelaksanaan peraturan perundangan yang berkaitan dengan

pendapatan daerah

Sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai ketentuan pajak

daerah dan retribusi daerah

Peningkatan pengawasan terhadap pelaksanaan pemungutan pendapatan

daerah

Peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparat pelaksana pemungut

pajak dan retribusi daerah

Page 137: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

136RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Peningkatan koordinasi dan kerjasama unit satuan kerja terkait pengelola

pendapatan daerah, agar pendapatan yang bersumber dari Pendapatan Asli

Daerah dan Dana Perimbangan dapat tercapai secara optimal.

3.3 KERANGKA PENDANAAN

3.3.1 Perkiraan Pendapatan Daerah Tahun 2011-2015

Keuangan daerah menggambarkan kemampuan daerah dalam membiayai

pembangunannya. Keuangan daerah secara garis besar terdiri dari penerimaan,

pengeluaran dan pembiayaan. Penerimaan terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD),

dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Sedangkan pendapatan

asli daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Dana

perimbangan terdiri dari bagi hasil pajak-nonpajak, dana alokasi umum, dan dana

alokasi khusus. Lain-lain pendapatan daerah yang sah terdiri dari pendapatan hibah,

dana bagi hasil pajak dari propinsi, dana penyesuaian dan otonomi khusus, dan dana

insentif daerah.

Pengeluaran daerah terdiri belanja langsung dan belanja tidak langsung. Sedangkan

belanja tidak langsung terdiri dari belanja pegawai, bunga, hibah, bantuan social,

bagi hasil kepada kelurahan, bantuan keuangan kepada kelurahan, dan belanja tidak

terduga. Belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, barang-jasa, dan belanja

modal.

Penerimaan daerah diharapkan terus meningkat terutama yang berasal dari

pendapatan asli daerah. Karena semakin besar penerimaan berarti semakin banyak

belanja yang dapat dibiayai. Dan itu berarti semakin banyak masalah daerah akan

diselesaikan serta makin besar dorongan pada pendayagunaan potensi daerah. Disisi

lain, belanja daerah harus diefisienkan dan diefektifkan agar pengeluaran tersebut

dapat berdampak luas dalam penyelesaian masalah daerah dan mengoptimalkan

pendayagunaan potensi daerah.

Di Kota Bandar Lampung, pendapatan daerah saat ini masih bertumpu pada dana

perimbangan. Sekitar 80 persen pendapatan daerah berasal dari dana perimbangan.

Page 138: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

137RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Jika kita lihat sumbernya maka dana perimbangan berasal dari pemerintah pusat.

Artinya, keuangan daerah masih sangat tergantung pada dana yang berasal dari

pemerintah pusat. PAD yang merupakan dana yang berasal daerah itu sendiri hanya

menyumbang sekitar 8 persen.

Akan sulit mengintervensi berapa dana perimbangan yang akan diperoleh karena

kewenangannya ada pada pemerintah pusat. Daerah hanya secara tidak langsung

mempengaruhi kondisi yang menjadi variable yang mempengaruhi alokasi serta

memenuhi ketentuan dan persyaratan yang ditetapkan pemerintah pusat. Kondisi ini

belum menjadikan daerah mandiri. Hal ini tidak sepenuhnya masalah daerah karena

memang sumber pendapatan yang dilimpahkan ke daerah adalah sumber-sumber

yang secara ekonomi kecil potensinya. Masalah ini sudah disadari oleh pemerintah

pusat, karena itu, terus diupayakan untuk memberikan kepada daerah sumber

pendapatan yang secara ekonomi potensial.

Melalui UU tentang Pajak dan Retribusi daerah, sudah dilakukan perbaikan terhadap

sumber pendapatan daerah. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan pendapatan

daerah, khususnya pendapatan asli daerah, diperlukan upaya yang menyeluruh dan

konsisten.

1. Upaya yang pertama adalah menyesuaikan dasar hukum sumber pendapatan

daerah terkait dengan perubahan undang-undang pajak dan retribusi daerah.

Perubahan ini ada yang bersifat status karena ada sumber baru yang dilimpahkan

ke daerah da ada yang dihapuskan serta ada yang bersifat substantif.

2. Menyangkut perubahan substantif hendaknya dilakukan kajian secara mendasar

terkait dengan tarif. Peninjauan tariff dapat dilakukan setiap lima tahun.

Perubahan tarif memerlukan kajian yang mendalam karena menyangkut

kemampuan bayar. Dan fungsi pajak/retribusi bukan hanya sekadar fungsi

anggaran (sumber pendapatan) tapi juga fungsi regulasi (pengaturan).

3. Selama ini dinilai bahwa penarikan pendapatan belum sepenuhnya

menggambarkan potensinya. Untuk itu, ada dua konsekwensi, pertama ada

kebutuhan untuk mengetahui potensi masing-masing sumber pendapatan. Kedua,

harus ada manajemen pengelolaan pendapatan yang handal. Kedua hal ini

membutuhkan data based dan system informasi manajemen yang baik.

Page 139: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

138RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Melalui upaya tersebut diharapkan pendapatan daerah akan tumbuh rata-rata sebesar

18,65 persen per tahun untuk scenario optimis, 12,37 persen per tahun untuk scenario

moderat, dan 8,42 persen per tahun untuk scenario pesimis. Sedangkan PAD akan

tumbuh rata-rata sebesar 21,42 p-ersen per tahun untuk scenario optimis, 17,07

persen per tahun untuk scenario moderat, dan 9,26 persen per tahun untuk scenario

pesimis.

Skenario tersebut belum secara penuh menggali berbagai kemungkinan dampak

pelaksanaan UU tentang pajak dan retribusi karena memang belum semua

diberlakukan dan masih membutuhkan proses transisi.

3.3.2 Perkiraan Belanja Daerah Tahun 2011-2015

Belanja daerah sepenuhnya tergantung pada pendapatan. Kemampuan belanja

dipengaruhi oleh kapasitas pendapatan. Belanja sebagai upaya untuk memecahkan

masalah daerah dan mendorong optimalisasi pendayagunaan potensi daerah harus

dilakukan secara efisien dan efektif. Untuk itu, belanja haruslah berbasis kinerja.

Anggaran berbasis kinerja membutuhkan aanya standar pelayanan minimum terutama

untuk urusan wajib dan analisa standar belanja. Belanja terdiri dari belanja tidak

langsung dan belanja langsung. Sedangkan belanja tidak lansgung terdiri dari belanja

pegawai, bunga, hibah, bantuan social, bagi hasil kepada akelurahan, bantuan

keuangan kepada kelurahan, dan belanja tidak terduga. Belanja langsung terdiri dari

belanja pegawai, barang dan jasa, dan belanja modal.

Saat ini komposisinya adalah sekitar 60:40, dimana yang terbesar masih untuk belanja

tidak langsung. Artinya sebagian besar adalah unntuk menjalankan roda pemerintahan

dan pelayanan public. Sekitar 90 persen belanja tidak langsung tersebut untuk belanja

pegawai. Sementara untuk belanja langsung sekitar 60 persen adalah untuk belanja

barang dan jasa.

Ke depan diharapkan komposisi itu akan berimbang dan lebih besar pada nelanja

langsung. Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah masih dominannya belanja

pegawai. Untuk itu, perlu upaya yang sitematis dan kontinyu untuk mengefisienkan

dan mengefektifkan belanja daerah. Hal ini membutuhkan pengaturan dan

manajemen penganggaran yang baik.

Page 140: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

139RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

1. Untuk menunjang penerapan anggaran berbasis kinerja maka harus segara

diefektikan berlakunya standar pelayanan minimum serta analisa standar belanja.

2. Dalam rangka mengefektifkan pengeluaran maka penganggaran haruslah

menetapkan masalah yang mendesak serta penentuan prioritas penyelesaiannya

serta menerapkan pengeluaran jangka menengah.

3. Proses pengadaan barang dan jasa harus dapat dilakukan secara akuntabel dan

transparan.

4. Untuk pengeluaran yang bersifat pemeliharaan terutama bagi barang public

berupa infrstruktur harus ada mekanisme yang bersifat berkelanjutan sehingga

bisa melakuan respon dengan cepat.

5. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan harus dapat menjamin

kualitas pekerjaan sehingga terpenuhi masa berlakunya.

Pengeluaran haruslah selalu didasarkan atas kapasitas pendapatan. Berdasarkan

kecenderungan yang ada, maka belanja daerah akan meningkat rata-rata 19,98

persen per tahun untuk scenario optimis, 14,40 persen per tahun untuk scenario

moderat, dan 9,01 persen per tahun untuk skenario pesimis (sebagaimana dilhat

dalam tabel di atas).

Mengingat luas dan besarnya cakupan masalah yang dihadapi maka harus ada upaya

mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut mengurangi masalah dan bahkan

menyelesaikan masalah. Untuk membangun kepercayaan masyarakat kepada

pemerintah maka harus terbangun komunikasi yang baik antara pemerintah dengan

masyarakat.

Belanja daerah merupakan komponen pengeluaran yang digunakan untuk

menjalankan fungsi pemerintahan dan pelayanan publik. Belanja daerah pada

hakekatnya diarahkan pada pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan Pemerintah Kota Bandar Lampung yang terdiri dari urusan wajib dan

urusan pilihan yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan

seperti Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Belanja daerah dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk

melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi

Page 141: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

140RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar,

pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak.

Belanja daerah Kota Bandar Lampung disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja

yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dan bertujuan

untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta menciptakan

efektivitas dan efisiensi anggaran. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk

menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam

rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawabnya.

Kebijakan belanja diarahkan pada program dan kegiatan untuk melaksanakan prioritas

pembangunan yang telah ditetapkan sebagaimana isu strategis dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar Lampung Tahun 2010-

2015:

1) Ekonomi Kerakyatan dan Penciptaan Lapangan Kerja

2) Pendidikan

3) Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

4) Reformasi Birokrasi

5) Lingkungan Hidup dan Tata Ruang

6) Infrastruktur

Berdasarkan enam isu pokok pembangunan sebagaimana tertuang dalam RPJMD

tersebut maka belanja daerah juga diarahkan untuk membiayai kegiatan-kegiatan

yang memiliki relevansi dengan enam isu pokok tersebut yaitu :

1. Mengembangkan usaha skala mikro, kecil serta menengah dan koperasi melalui

penciptaan iklim usaha yang kondusif, peningkatan akses kepada sumberdaya

produktif serta mengembangkan kewirausahaan usaha kecil, menengah dan

koperasi (UKMK) yang berkeunggulan kompetitif.

2. Mengembangkan perikanan dan kelautan dalam rangka memanfaatkan potensi

ekonomi di dalamnya dan pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir dan kelautan

secara optimal dan berkelanjutan.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui perbaikan dan penyempurnaan

kurikulum, proses belajar mengajar agar mampu menguasai perkembangan dan

kemajuan ilmu pengetahuan dan memiliki keterkaitan dengan pasar tenaga kerja.

Page 142: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

141RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

4. Mendorong untuk tumbuh dan berkembangnya lembaga pendidikan menengah

umum, kejuruan, dan agama baik negeri maupun swasta yang berkualitas dan

mampu menghasilkan tenaga-tenaga terampil menengah melalui pemberian

fasilitas yang memadai, peluang, kesempatan, dan kondisi yang kondusif.

5. Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan,

terutama bagi penduduk miskin.

6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial

bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial.

7. Meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai dengan tugas dan sumpah

pegawai berdasarkan paradigma reformasi birokrasi.

8. Pengelolaan lingkungan hidup dan penegndalian tata ruang wilayah serta

meningkatkan kapasitas adaptasi kota terhadap dampak isu perubahan iklim.

9. Peningkatan kualitas dan kuantitas layanan infrastruktur dasar perkotaan secara

adil menuju kota yang modern.

Pada dasarnya alokasi belanja tahunan daerah yang tercermin pada APBD merupakan

kerangka kebijakan publik yang memuat hak dan kewajiban pemerintah daerah dan

masyarakat, maka penganggaran pada tahun 2011-2015 tetap mengacu pada norma

dan prinsip anggaran yaitu :

1. Transparansi dan akuntabilitas anggaran

2. Disiplin anggaran

3. Keadilan Anggaran

4. Efisiensi dan efektifitas anggaran

3.3.3 Perkiraan Pembiayaan Daerah Tahun 2011-2015

Pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Penerimaan pembiayaan berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu dan

hutang. Di samping itu juga pengeluaran pembiayaan berupa sisa lebih perhitungan

anggaran tahun berjalan dan pembayaran hutang serta penyertaan modal.

Sampai saat ini masih ada kewajiban Kota Bandar Lampung untuk membayar hutang

sebesar Rp418.829.854. Dengan kapasitas fiskal yang ada masih memungkinkan

untuk melakukan hutang. Hanya saja untuk melakukan hutang perlu pengkajian yang

Page 143: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

142RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

mendalam, selain prosesnya rumit yang melibatkan DPRD dan pemerintah pusat juga

akan menjadi beban anggaran dalam jangka panjang. Untuk itu, hutang hanya

dibatasi pada pembiayaan kegiatan yang ada sumber pendapatannya. Dengan

demikian, diharapkan dapat membiayai sediri pembayaran cicilan pokok dan

bunganya.

Sedangkan penyertaan modal, sangat dimungkinkan terutama untuk kegiatan yang

secara financial menguntungkan. Sampai saat ini sudah ada 3 BUMD yang dimiliki,

yaitu PD bank pasar, PT BPRS Bandarlampung, dan PDAM Way Rilau. Disamping ikut

memiliki saham pada PT Bank Lampung.

Pembiayaan daerah disediakan untuk menganggarkan setiap penerimaan yang perlu

dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun

anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Kebijakan

pembiayaan pada tahun 2011-2015 diarahkan pada:

a. Dari sisi penerimaan, pembiayaan daerah diarahkan pada pengamanan sisa

perhitungan tahun anggaran berjalan untuk dapat dipergunakan secara efisien

dan diupayakan tidak melakukan pinjaman/hutang.

b. Dari sisi pengeluaran, pembiayaan daerah diarahkan pada tahun anggaran

berikutnya untuk membayar cicilan pokok pinjaman yang jatuh tempo,

penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah dan modal bergulir untuk

pengembangan ekonomi kerakyatan.

Gambaran perkiraan peningkatan pendapatan daerah, belanja daerah dan Pendapatan

Asli Daerah (PAD) pada masing-masing skenario (pesimis, sedang/moderat dan

optimis) disajikan pada tabel berikut :

Page 144: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

143RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 145: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

144RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN

Ciri utama perkotaan adalah pertumbuhannya yang cepat. Penduduk tumbuh cepat

terutama karena faktor migrasi. Akibatnya kepadatan penduduk kota tinggi. Jumlah

penduduk yang besar dan pertumbuhan yang tinggi menyebabkan masalah perkotaan

kompleks, diantaranya:

1. Kebutuhan perumahan tinggi dan banyaknya rumah tidak layak huni serta

tumbuhnya kawasan kumuh.

2. Tingginya volumen sampah bsementara kemampuan mengelolanya masih

terbatas dan daya tampung tempat pembuangan ahir semakin menurun.

3. Drainase semakin memburuk karena pendangkalan dan penyempitan baik

karena sampah maupun dimanfaatkan untuk perumahan dan usaha. Sementara

volume air makin meningkat karena buruknya resapan air akibat semakin

banyak kawasan terbangun.

4. Sungai dan laut tercemar karena sampah maupun kegiatan masyarakat baik

untuk permukiman maupun usaha. Di sisi lain kapasitas sungai menampung air

berkurang sementara volume air makin tinggi karena resapan yang makin

rendah.

5. Tingginya kebutuhan akan rumah dan tempat usaha menyebabkan banyak

kawasan lindung rusak dan termanfaatkan. Kondisi ini akan memperburuk daya

dukung lingkungan.

6. Kondisi lingkungan makin kurang sehat dan pola makan dan pola hidup tidak

memperhatikan aspek kesehatan sehingga jenis dan penyebaran penyakit makin

beragam.

7. Kebutuhan pendidikan juga meningkat sementara daya tampung terutama untuk

tingkat menengah (SMA) masih rendah. Di sisi lain rendahnyan pendapatan

4 ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 146: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

145RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

menyebabkan sebagian masyarakat tidak mampu melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi.

8. Terbatasnya lapangan kerja dan rendahnya keterampilan sebagian besar tenaga

kerja menyebabkan banyak pengangguran serta produktivitas yang belum

memuaskan.

9. Perkembangan sektor informal (perdagangan, transportasi, industri dan lainnya)

pesat karena menjadi jalan keluar bagi masyarakat yang tidak mampu masuk di

sektor formal karena keterbatasan pengetahuan, keterampilam, dan modal.

10. Sebagai ibu kota propinsi, Kota Bandar Lampung harus mampu memberikan

pelayanan terbaik baik di bidang ekonomi, pemerintahan, maupun budaya. Hal

ini menuntut peningkatan pelayanan baik ketersediaan infrastruktur maupun

fasilitas umum-sosial.

11. Cepatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan makin besarnya

konflik penggunaan lahan. Hal ini menuntut kesigapan pemerintah dalam

mengelola tata ruang.

12. Penyandang masalah kesejahteraan sosial cukup tinggi akibatnya banyaknya

penduduk yang tidak memiliki daya saing sehingga harus menganggur atau

bekerja dengan pendapatan tidak layak.

13. Mobilitas penduduk sangat tinggi akibatnya frekwensi lalu lintas tinggi sehingga

menyebabkan kemacetan pada bebarapa wilayah. Kecenderungan yang ada

kemacetan akan makin meluas.

14. Posisi Bandar Lampung yang strategis secara geografis dan moda transportasi

serta adanya kegiatan skala besar yang digagas pemerintah provinsi menuntut

kota untuk mereposisi dan mendefinisi ulang perannya dengan menanggapi

kecenderungan skala besar yang akan segera berkembang di Provinsi Lampung.

15. Pelayanan publik dan birokrasi belum berada pada kondisi yang memuaskan.

Semengtara permasalahan kota yang kompleks membutuhkan pengelolaan yang

cepat dan baik.

4.2 ISU STRATEGIS

Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan

dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas

(daerah/masyarakat) di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu

Page 147: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

146RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

strategis adalah keadaan apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang

lebih besar; atau sebaliknya, dalam hal tersebut tidak dimanfaatkan maka akan

menghilangkan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka

panjang pula.

Karekteristik suatu isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat penting,

mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan

menentukan tujuan di masa yang akan datang. Secara teknokratis, penentuan sesuatu

atau kondisi menjadi isu strategis dapat didukung dengan menerbitkan pedoman atau

kriteria oleh Kepala Daerah , sedangkan secara populis, penetapan isu strategis dapat

merupakan kesepakatan multipihak dari sekian banyak stakeholders. Berdasarkan

penggabungan kedua pendekatan tersebut, di bawah ini akan diuraikan secara rinci

tentang berbagai isu strategis baik dalam skalan nasional, provinsi Lampung maupun

Kota Bandar Lampung yang memiliki pengaruh signifikan dalam pembangunan Kota

Bandar Lampung lima tahun mendatang.

Tabel 29. Identifikasi Isu-Isu Strategis

Isu StrategisNasional Provinsi Lampung Bandar Lampung

1. Percepatan PertumbuhanEkonomi

2. Pengurangan Kemiskinan3. Kesenjangan Antar Daerah4. Ketenagakerjaan,

Persaingan Global danPasar Kerja

5. Lingkungan Hidup6. Pembangunan

Infrastruktur7. Peningkatan Kualitas SDM8. Reformasi Birokrasi9. Demokratisasi10. Penegakan Hukum

1. Isu Bidang Ekonomi- Peningkatan

Pertumbuhan EkonomiLokal

- MempertahankanKetahanan Pangan

- PengembanganAgroindustri

- Penciptaan LapanganKerja

- Optimalisasi Bagi HasilMigas

2. Isu Bidang Sosbud danKependudukan- Penurunan Jumlah

Penduduk Miskin- Pengendalian

PertumbuhanPenduduk

- Peningkatan KualitasPendidikan

- Peningkatan KualitasKesehatan

- Penanganan Dampak

1. Isu Bidang Ekonomi- Pengembangan Iklim

Usaha dan Investasi- Pemberdayaan

Ekonomi Kerakyatan- Penciptaan Lapangan

Kerja- Penataan Pasar

Tradisional dan SentraPerdagangan

2. Isu Bidang Pendidikan,Seni Budaya danOlahraga- Pengembangan

Sekolah Unggulan- Peningkatan Sarana

dan PrasaranaPendidikan

- PengembanganPendidikan Inklusi

- PengembanganPendidikan Karakter

- Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan

Page 148: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

147RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Isu StrategisNasional Provinsi Lampung Bandar Lampung

Krisis Global- Peningkatan Budaya

Daerah dan Pariwisata

3. Bidang Infrastruktur- Pengembangan

Infrastruktur- Adaptasi dan Mitigasi

Bencana

4. Bidang Tata Ruang danPertanahan- Pengembangan

Daerah Otonomi Baru- Optimalisasi

Keunggulan Wilayah- Pengembangan

Kawasan Strategis

5. Bidang Sumber DayaAlam dan Lingkungan- Konservasi Lingkungan

dan SDA- Antisipasi Krisis Air- Antisipasi Global

Warming- Pengembangan Energi

Terbarukan

6. Bidang Politik danKeamanan- Peningkatan

Sinkronisasi danKoordinasiPembangunan

- PengembanganJaminan Sosial

- Pembinaan Seni danBudaya Daerah

- Pembinaan AtletBerprestasi

3. Isu Bidang Kesehatandan Kesejahteraan Sosial- Pengobatan Gratis- Penanggulangan Gizi

Buruk- Pemberantasan

Penyakit Menular- Pengembangan Kota

Sehat- Penurunan Jumlah

Keluarga Miskin- Rehabilitasi

Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial

- Bantuan dan JaminanSosial MasyarakatMiskin

4. Isu Bidang GoodGovernance danPelayanan Publik- Disiplin dan

ProfesionalismeAparatur Pemerintah

- Peningkatan KualitasMental dan Spriritual

- PengembanganMekanisme Rewarddan Punishment

- Peningkatan KualitasPelayanan Publik

- Peningkatan KualitasPerencanaan,Pelaksanaan danEvaluasi Pembangunan

- Sinkronisasi danKoordinasiPembangunan Daerah

5. Isu Bidang SDA danPengelolaan LingkunganHidup- Tuntutan Masyarakat

akan KualitasLingkungan yang LebihBaik

- Penurunan KualitasLingkungan Akibat

Page 149: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

148RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Isu StrategisNasional Provinsi Lampung Bandar Lampung

KegiatanPembangunan

- Pemanasan Global danPerubahan Iklim

- Daya Dukung danDaya TampungLingkungan

- Alih Fungsi Lahan- Mitigasi dan Adaptasi

Bencana

6. Isu Bidang Infrastruktur- Peranan Infrastruktur

TerhadapPembangunanEkonomi

- KeterbatasanPembiayaanInfrastruktur OlehPemerintah

- Kemitraan Publik danSwasta dalamPembangunanInfrastruktur

- Manajemen Aset danPengembanganTeknologi

- Penataan KawasanPerumahan danPermukiman

- PenguranganKemacetan danPeningkatanInfrastrukturPerhubungan

- PeningkatanInfrastrukturPendukung Pariwisata

- Peningkatan Saranadan Prasarana MitigasiBencana

4.2.1 Isu Strategis Nasional

Dalam kurun waktu lima tahun mendatang (2010-2014), tantangan pembangunan

nasional tidaklah semakin ringan. Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi untuk

mencapai perwujudan masyarakat Indonesia yang sejahtera di tengah persaingan

global yang meningkat.

Page 150: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

149RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pertama, capaian laju pertumbuhan ekonomi sekitar 6% selama periode 2004-2008

belum cukup untuk mewujudkan tujuan masyarakat Indonesia yang sejahtera. Masih

banyak masyarakat Indonesia yang tertinggal dan tidak dapat menikmati buah dari

pertumbuhan ekonomi jika laju pertumbuhan hanya mencapai 6% per tahun.

Teknologi yang makin maju telah mengurangi jumlah tenaga kerja dalam kegiatan

produksi. Untuk menciptakan pembangunan yang inklusif, pembangunan memerlukan

percepatan pertumbuhan ekonomi menuju di atas 6,5 persen per tahun dalam lima

tahun mendatang.

Kedua, percepatan pertumbuhan ekonomi yang diinginkan adalah pertumbuhan

ekonomi yang mengikutsertakan sebanyak mungkin penduduk Indonesia (inclusive

growth). Hal ini untuk mempercepat penurunan jumlah penduduk di bawah garis

kemiskinan serta memperkuat kapasitas keluarga Indonesia dalam menghadapi

berbagai goncangan. Pengurangan kemiskinan tidak sepenuhnya dapat mengandalkan

pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memerlukan berbagai intervensi yang efektif. Pola

pertumbuhan yang inklusif memerlukan intervensi pemerintah yang tepat memihak

(afirmatif) kepada kelompok yang terpinggirkan, untuk memastikan semua kelompok

masyarakat memiliki kapasitas yang memadai dan akses yang sama terhadap

kesempatan ekonomi yang muncul. Mengingat peningkatan kapasitas ini memerlukan

waktu, maka program afirmatif perlu dilakukan dengan secara konsisten dan kontinu

dengan sasaran yang terarah, jelas, dan tepat.

Ketiga, untuk mengurangi kesenjangan antardaerah, pertumbuhan ekonomi harus

tersebar ke seluruh wilayah Indonesia, terutama daerah-daerah yang masih memiliki

tingkat kemiskinan yang cukup tinggi. Pertumbuhan di seluruh wilayah perlu

memperhatikan keterkaitan terhadap pelaku dan sumber daya lokal sehingga

masyarakat lebih banyak berperan di dalamnya dan ikut menikmati hasil

pertumbuhan, sekaligus nilai tambah yang dinikmati di daerah-daerah.

Keempat, untuk mengurangi kesenjangan antarpelaku usaha, pertumbuhan ekonomi

yang tercipta harus dapat memberikan kesempatan kerja seluas-luasnya dan lebih

merata ke sektor-sektor pembangunan, yang banyak menyediakan lapangan kerja.

Pertumbuhan ekonomi melalui investasi, diharapkan dapat menyerap tenaga kerja

dalam jumlah besar. Usaha mikro, kecil, dan menengah, diharapkan juga dapat

tumbuh dan berkembang dengan sehat agar dapat meningkatkan produktivitas dan

Page 151: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

150RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

daya saing yang lebih baik. Harapan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

dapat dicapai jika para pekerja tersebut dilengkapi dengan keahlian, kompetensi,

kemampuan untuk bekerja (employable) dan disiapkan untuk menghadapi persaingan

global dalam pasar kerja. Pendidikan saja tidak cukup, karena banyak para pekerja

masih belum siap untuk memasuki pasar kerja.

Kelima, pertumbuhan ekonomi tidak boleh merusak lingkungan hidup. Kerusakan

lingkungan hidup akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak berkelanjutan.

Pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam yang tidak tepat akan mengakibatkan

sumber daya menyusut lebih cepat dan dengan mudah mengembalikan krisis pangan

dan energi seperti yang terjadi tahun 2007-2008 yang lalu. Kerusakan lingkungan

hidup mengakibatkan biaya hidup meningkat yang pada gilirannya menurunkan

kualitas hidup. Kerusakan lingkungan hidup juga diduga menjadi salah satu penyebab

utama munculnya epidemik dan penyakit saluran pernapasan. Dimensi lingkungan

hidup pun makin luas berkaitan dengan perubahan iklim yang mempunyai keterkaitan

kuat dengan kerusakan lingkungan hidup dan pembangunan yang tidak ramah

lingkungan. Ancaman perubahan iklim ini bukan hanya meningkatkan kemungkinan

terjadinya goncangan yang tidak terduga seperti bencana alam, tetapi juga dapat

mengancam produktivitas dari sumber daya alam. Jika hal ini terjadi, krisis pangan

pun dapat kembali terjadi setiap saat.

Keenam, pembangunan infrastruktur makin penting jika dilihat dari berbagai dimensi.

Percepatan pertumbuhan ekonomi jelas membutuhkan tambahan kuantitas dan

perbaikan kualitas infrastruktur. Revilitalisasi pertanian tidak mungkin berhasil tanpa

infrastruktur yang memadai, mengingat biaya pemasaran makin dominan dalam

struktur biaya akhir suatu komoditas pertanian. Keluarga miskin tidak akan mampu

ikut dalam gelombang pertumbuhan ekonomi jika terisolasi akibat ketiadaan

infrastruktur. Masalah lingkungan hidup seperti polusi air, udara dan tanah, atau banjir

di lingkungan perkotaan memiliki keterkaitan yang kuat dengan ketiadaan infrastruktur

yang memadai. Walaupun pengeluaran dalam bidang infrastruktur telah ditingkatkan,

kesenjangan infrastruktur masih terasa, baik di tingkat nasional maupun antardaerah.

Karena itu, pembangunan infrastruktur dasar harus menjadi prioritas pembangunan.

Page 152: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

151RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Ketujuh, sumber pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan harus

berasal dari peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas sangat ditentukan

oleh peningkatan kualitas sumber daya manusia, utamanya dalam penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Sumber daya manusia, bukan hanya sebagai faktor

produksi melainkan ikut berfungsi mengkoordinasi faktor produksi lain dalam kegiatan

ekonomi. Karenanya, peningkatan kualitas manusia Indonesia, khususnya dalam

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadi faktor penentu dalam mencapai

pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Peningkatan sumber daya manusia di

Indonesia dalam lima tahun ke depan harus terfokus pada peningkatan kualitas

manusia Indonesia secara keseluruhan dan memperbaiki kesenjangan kualitas

manusia, baik dilihat dari status golongan pendapatan, gender maupun antardaerah.

Hanya dengan intervensi pemerintah, kesenjangan kualitas sumber daya manusia

dapat teratasi.

Kedelapan, keberhasilan proses pembangunan ekonomi tergantung pada kualitas

birokrasi. Pada saat ini kualitas birokrasi Indonesia perlu ditingkatkan untuk

menghadapi persaingan di era globalisasi. Ekonomi biaya tinggi yang terjadi hingga

dewasa ini tidak terlepas dari rendahnya kualitas birokrasi. Oleh karena itu,

keberhasilan reformasi birokrasi merupakan kunci utama yang membawa Indonesia

dalam kancah persaingan di pasar global dan meningkatkan daya saing nasional.

Kesembilan, demokrasi telah diputuskan sebagai dasar hidup berbangsa. Dewasa ini

pelaksanaan demokrasi telah mengalami kemajuan. Harus diakui, sebagian masih

demokrasi prosedural. Masih banyak esensi demokrasi yang substansial yang belum

mampu dijalankan sepenuhnya. Oleh karena itu, konsolidasi demokrasi harus terus

diperkuat. Selanjutnya, terkait erat dengan demokrasi adalah desentralisasi.

Desentralisasi sejak hampir 10 tahun lalu telah berhasil dijalankan. Proses

transformasi sistem pemerintahan ini belum berjalan sempurna. Pemantapan proses

desentralisasi melalui penguatan sinergi pusat-daerah dan antar daerah merupakan

agenda penting dalam rangka memperoleh manfaat yang optimal dari integrasi

dengan ekonomi global. Dalam kaitan itu, salah satu langkah strategis yang harus

dilakukan adalah peningkatan kapasitas pemerintah daerah.

Page 153: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

152RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kesepuluh, dalam sistem yang demokratis, hukum harus menjadi panglima.

Penegakan hukum secara konsisten, termasuk pemberantasan korupsi, dapat

memberikan rasa aman, adil, dan kepastian berusaha. Banyak upaya perbaikan sistem

hukum yang sudah dibenahi. Namun¸ saat ini fungsi hukum untuk menuntun perilaku

berkehidupan Bangsa Indonesia sehari-hari masih harus banyak diperbaiki.

4.2.2 Isu Strategis Provinsi Lampung

4.2.2.1 Isu Bidang Ekonomi

Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Isu pertama pada bidang ekonomi adalah berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi

lokal sehingga mampu meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat. Secara

makro, pertumbuhan ekonomi akan terukur melalui laju pertumbuhan ekonomi daerah

dan perkembangan PDRB. Sedangkan bagi pembangunan manusia, pertumbuhan

ekonomi akan terukur melalui pertumbuhan daya beli masyarakat seperti terdapat

pada komponen Indeks Pembangunan Masyarakat. Pertumbuhan ekonomi lokal harus

mempunyai karakteristik yang sangat spesifik agar pertumbuhan tersebut kontinyu

dan langgeng. Salah satu parameter spesifikasi lokal adalah adanya pertumbuhan

ekonomi yang sesuai dengan potensi dan kondisi lahan setempat. Berdasarkan

parameter ini, maka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung harus bertumpu dan

didasarkan pada kegiatan agribisnis, sesuai dengan potensi Provinsi Lampung.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi lokal harus sesuai dengan kemampuan dan

ketersediaan SDM yang terdapat di Provinsi Lampung, sehingga penduduk Provinsi

Lampung akan mampu berperan aktif dan tidak akan menjadi penonton di rumah

sendiri. Meskipun demikian, sebagai bagian dari NKRI, maka tidak tertutup

kemungkinan adanya impor SDM yang benar-benar dibutuhkan. Hanya saja, SDM

yang masuk ke Provinsi Lampung harus memberikan transfer of knowledge kepada

penduduk Lampung, sehingga secara bertahap kemampuan dan skill penduduk

Lampung akan meningkat seiring dengan perjalanan waktu.

Pertumbuhan ekonomi lokal yang dimaksudkan juga harus memiliki karakteristik yang

berbasis pada ekonomi kerakyatan. Artinya pertumbuhan ekonomi yang diharapkan

mesti bertumpu kepada perkonomian yang tumbuh dan berkembang secara nyata di

tengah masyarakat, dan bukan bentuk perkonomian yang merupakan introduksi baru.

Page 154: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

153RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Karakteristik lain yang menjadi tantangan adalah bagaimana membangun

perekonomian lokal yang mampu menghasilkan produk dengan nilai komparatif gain

terhadap produk dari daerah lain, sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi

nilai kompetitif lokal. Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi yang dimaksudkan juga

memerlukan dukungan pertumbuhan dan perkembangan industri lokal yang mampu

mem- perkuat pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan demikian produk yang dihasilkan

bukan saja berupa produk setengah jadi, melainkan juga produk jadi.

Salah satu aspek penting berkaitan dengan tantangan dalam penumbuhan ekonomi

lokal adalah bagaimana meningkatkan investasi, sehingga mampu mendorong

pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Dengan demikian tantangannya adalah bagaimana

upaya yang dapat dilakukan agar tercipta iklim kondusif bagi munculnya investasi

baru. Kondusivitas investasi dapat terukur mulai dari rencana, pengajuan ijin investasi,

sampai dengan implementasi.

Selanjutnya, investasi yang dimaksudkan adalah investasi yang sesuai dan mendukung

potensi daerah, sehingga investasi tersebut dapat menjadi lokomotif pergerakan

perkonomian wilayah yang berbasis ekonomi kerakyatan. Investasi ini dapat berupa

ekstensifikasi usaha ekonomi yang telah berkembang di masyarakat. Selain itu,

investasi dapat juga berupa industrialisasi pada lini hulu dan hilir dari produk yang

telah ada dan berkembang di masyarakat.

Pada sisi lain, simultan dengan karakteristrik yang telah diungkapkan, maka investasi

yang dimaksudkan adalah tidak bersifat kontra produktif terhadap ekonomi yang

berbasis ekonomi kerakyatan. Dengan demikian investasi yang dikembangkan tidak

mematikan ekonomi yang berbasis kerakyatan, melainkan justru akan mendukung dan

memperkuatnya.

Aspek penting lain yang harus diperhatikan dalam pengembangan investasi di

Provinsi Lampung adalah penyerapan tenaga kerja. Dengan demikian, investasi yang

masuk diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal. Efek lanjutan dari

penyerapan tenaga kerja ini adalah adanya penurunan angka pengangguran, dan

pada akhirnya memungkinkan terjadinya penurunan angka kemiskinan di Provinsi

Lampung.

Page 155: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

154RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Mempertahankan Ketahanan Pangan

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi atau keadaan yang meliputi kemampuan

suatu wilayah untuk menyediakan pangan dengan jumlah, kualitas, waktu yang tepat,

serta dengan harga terjangkau. Isu ketahanan pangan ini mempunyai arti sangat

penting karena berkaitan secara langsung dengan hajat hidup masyarakat. Dengan

demikian, isu ketahanan pangan telah berkembang menjadi isu strategis.

Kebutuhan primer pangan adalah berbagai sumber karbohidrat. Meskipun demikian,

agar proses kehidupan manusia dapat berjalan dengan normal dan sempurna, maka

kebutuhan pangan harus diikuti dengan pemenuhan akan kebutuhan protein.

Selanjutnya akan diikuti dengan pemenuhan berbagai kebutuhan tambahan, seperti :

vitamin dan feed additive.

Sementara itu, kondisi ketahanan pangan akan terkait dengan produksi dan

produktivitas bahan pangan. Sedangkan produksi dan produktivitas bahan pangan

akan terkait dengan aspek iklim; pengelolaan sumber daya air; input sarana produksi

(bibit, pupuk, pakan, peralatan); serta berbagai aspek lain yang terkait dengan aspek

agribisnis. Dengan demikian, Isu ketahanan pangan akan terkait dengan berbagai Isu

lingkungan hidup yang lain, termasuk isu Global Warming dan Carbon Trade.

Isu ketahanan pangan pada dasarnya adalah tantangan dalam pembangunan

pertanian secara luas, mulai dari aspek hulu sampai dengan aspek hilir. Tantangan

terbesar adalah bagaimana upaya untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas per

satuan luas lahan pada setiap komoditas bahan pangan. Hal ini perlu dilakukan

mengingat perluasan lahan dan ekstensifikasi akan terkendala dengan keterbatasan

lahan. Keterbatasan lahan ini, baik dari segi kesesuaian lahan maupun dari segi

peruntukan lahan, memunculkan tantangan mengenai perlu adanya jaminan bagi

keberlangsungan swasembada pangan di Provinsi Lampung. Dengan demikian sudah

saatnya untuk mempersiapkan regulasi mengenai lahan abadi pertanian.

Kendala pada ekstensifikasi juga menyebabkan penyediaan input menjadi faktor kunci

dalam pengembangan agribisnis. Dalam hal penyediaan input, selain diperlukan

regulasi, maka juga diperlukan adanya koordinasi terus menerus pada semua stake

holder terkait.

Page 156: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

155RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Masalah lain adalah bahwa ketahanan pangan tidak lagi dapat dipandang hanya

bersumber dari bahan pangan beras. Hal ini dapat dipahami karena beras merupakan

komoditas strategis, sehingga tekanan terhadap komoditas beras dari berbagai aspek

semakin berat dari tahun ke tahun. Dengan demikian tantangan yang kemudian

muncul adalah bagaimana Pemerintah Daerah Provinsi Lampung mulai dapat

mendorong penganekaragaman sumber bahan pangan, terutama bahan pangan non

beras.

Pada sisi lain, cara pandang terhadap penyediaan komoditas bahan pangan dalam

rangka ketahanan pangan juga perlu mengalami perubahan. Sebab, pada prinsipnya

yang harus dibangun adalah peningkatan daya beli masyarakat, sehingga ketika daya

beli meningkat, maka dengan sendirinya ketahanan pangan akan terbangun.

Peningkatan daya beli masyarakat ini hanya mungkin dilakukan dengan pembangunan

ekonomi secara keseluruhan, sehingga konsep dasar pembangunan ketahanan pangan

adalah pembangunan ekonomi.

Pengembangan Agro Industri

Sesuai dengan potensi dasar bahwa Provinsi Lampung sebagi ”Bumi Agribisnis”, maka

Isu penting yang kedua adalah pengembangan Provinsi Lampung sebagai provinsi

agro industri. Hal ini dilakukan guna mendukung perkuatan ketahanan pangan yang

telah bekembang menjadi isu pertama, sekaligus merupakan pengembangan

keunggulan potensi daerah.

Komoditas yang dikembangkan dalam agro industri adalah beberapa komoditas yang

merupakan unggulan daerah dan dapat dikembangkan lebih lanjut ke arah produk

industri. Dengan demikian produk akhir yang dipasarkan berupa produk setengah jadi

atau produk jadi. Selain itu, produk yang dihasilkan merupakan sebuah produk yang

dapat berkembang menjadi trade mark Provinsi Lampung. Dengan demikian, baik

secara langsung maupun tidak langsung produk yang dihasilkan mempunyai nilai

komparatif terhadap produk dari luar daerah.

Pada bidang perikanan komoditas yang dapat dikembangkan adalah produk ikan laut;

pada bidang peternakan adalah sapi potong dan ayam potong. Pada bidang

perkebunan adalah: tebu, sawit, karet, singkong, dan nanas. Sedangkan produk

bidang tanaman pangan adalah jagung dan hortikultura. Kata kunci bagi

Page 157: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

156RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

pengembangan isu agro industri adalah nilai ekonomis, kualitas produk, dan berbasis

ekonomi kerakyatan. Ketiga kata kunci ini menjadi aspek pembeda dengan isu

ketahanan pangan yang lebih merupakan pengembangan komoditas strategis untuk

memenuhi hajat hidup orang banyak.

Parameter nilai ekonomis akan terkait dengan berbagai aspek lain, seperti : iklim

investasi, pertumbuhan ekonomi, efisiensi proses, penyerapan tenaga kerja lokal,

pemasaran, serta penggunaan input berupa potensi dan keunggulan daerah.

Sedangkan kualitas produk akan terkait dengan standar kualitas sesuai dengan target

pasar nasional yang sesuai dengan situasi krisis.

Produk agro industri yang dihasilkan juga harus bertumpu kepada usaha agribisnis

yang berbasiskan perekonomian rakyat. Dengan demikian produk tersebut akan

mempunyai nilai kompetitif gain terhadap produk lain dari dalam daerah. Hal ini

penting diupayakan, mengingat semakin besar nilai kompetitif gain sebuah produk

akan menimbulkan implikasi profit yang secara ekonomis lebih besar. Akumulasi dari

nilai kompetitif ini secara meluas akan menimbulkan terjadinya pertumbuhan ekonomi

lokal.

Selanjutnya, dalam pengembangan isu agro industri perlu diupayakan keseimbangan

antara peningkatan produksi di satu sisi, namun pada sisi lain proses produksi masih

mampu didukung oleh sumber daya alam yang tersedia. Artinya, proses produksi

tersebut tidak justru menguras sumber daya alam. Konsep ini dikenal dengan konsep

pertanian berkelanjutan.

Penciptaan Lapangan Kerja

Data komposisi penduduk yang disajikan memperlihatkan bahwa 64,5% merupakan

angkatan kerja. Sedangkan angka pengangguran untuk angkatan kerja mencapai

6,2%. Pada sisi lain, data Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) mencapai

55%, sehingga beban penduduk usia produktif Provinsi Lampung cukup banyak. Data

yang diungkapkan mempunyai arti bahwa penciptaan lapangan kerja menjadi isu

penting yang harus dengan segera diatasi. Sebab, jika persoalan penciptaan kerja ini

tidak ditangani dengan seksama, maka dikhawatirkan akan memunculkan dampak

lanjutan, yang imbasnya menjadi lebih sulit untuk diprediksikan.

Page 158: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

157RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pada sisi lain, penciptaan lapangan kerja bukan hanya persoalan ekonomi yang berdiri

sendiri, namun terkait erat dengan berbagai upaya pembangunan ekonomi lain,

seperti: peningkatan peluang investasi, penegakan hukum, dunia perbankan,

peningkatan kualitas SDM, serta lingkungan hidup.

Kondisi yang telah dikemukakan menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja

merupakan tantangan yang tidak serta merta menjadi parameter aspek ekonomi saja.

Penciptaan lapangan kerja dengan demikian merupakan resultante dari berbagai

aspek lain yang secara langsung maupun tidak langsung terkait dengan aspek

ekonomi.

Selanjutnya, tantangan dalam pembangunan ekonomi guna penciptaan lapangan kerja

adalah bagaimana menciptakan pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal, baik

berupa potensi lahan maupun potensi produksi. Potensi lahan pada umumnya berupa

lahan pertanian. Selain itu potensi produksi seperti tergambar pada struktur

perekonomian pada PDRB, menunjukkan bahwa pertanian merupakan pendukung

utama perekonomian di Provinsi Lampung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

secara umum potensi lokal adalah bidang pertanian, sehingga perekonomian yang

akan dibangun adalah ekonomi berbasis pertanian.

Pembangunan ekonomi Provinsi Lampung diharapkan mampu melibatkan lebih banyak

masyarakat, sehingga diperlukan model pembangunan ekonomi yang berbasis

kerakyatan. Model pendekatan yang mampu mengadopsi konsep ekonomi kerakyatan

tersebut adalah konsep Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sementara itu, pengembangan UMKM adalah terkait dengan perbankan. Artinya,

pada satu sisi dunia perbankan harus mampu mendorong pertumbuhan dan

perkembangan UMKM, namun pada sisi lain harus terdapat jaminan kelangsungan

dunia perbankan melalui penerapan aturan baku perbankan.

Selain itu, penciptaan lapangan kerja secara langsung jelas memerlukan adanya

investasi baru, terutama yang bersifat direct investment. Dengan masuknya investasi,

maka akan terbuka lapangan kerja baru. Dengan demikian diperlukan adanya suatu

prakondisi yang mampu merangsang iklim investasi. Prakondisi tersebut antara lain

meliputi penyiapan dan peningkatan kualitas berbagai aspek yang pada umumnya

Page 159: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

158RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

justru berada di luar ranah ekonomi, seperti: penegakan hukum, kepastian lahan, dan

penyediaan SDM.

Investasi baru yang diharapkan, baik dalam skala menengah maupun skala besar,

harus tetap dalam koridor kesesuaian lahan dan potensi wilayah. Dengan demikian

investasi diharapkan muncul dalam bidang pertanian dalam arti luas, perdagangan,

dan energi terbarukan.

Selain berkaitan dengan kesesuaian lahan, investasi baru tersebut harus mampu

menyerap tenaga kerja sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki oleh penduduk

Lampung. Artinya jangan sampai terjadi investasi baru di Provinsi Lampung namun

menggunakan tenaga kerja trampil dari luar Provinsi Lampung. Pada sisi lain, hal ini

juga menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi Lampung untuk bagaimana

meningkatkan kualitas tenaga kerja sehingga mampu mengimbangi kebutuhan dunia

kerja.

Tantangan lain dalam penciptaan tenaga kerja adalah bagaimana proses dalam

pembangunan ekonomi tetap berjalan, namun pada saat yang sama, kegiatan dan

proses produksi dalam rangka penciptaan tenaga kerja tersebut tetap mampu

melestarikan kondisi lingkungan hidup. Hal ini terutama dengan upaya untuk tetap

menjaga dari adanya pencemaran lingkungan dan mempertahankan cachtment area.

Optimalisasi Bagi Hasil Migas

Provinsi Lampung memiliki beberapa daerah yang mempunyai potensi tambang migas.

Bahkan pada beberapa lokasi, tambang tersebut telah berhasil dieksploitasi.

Sementara itu, peraturan perundangan menyebutkan bahwa daerah memiliki hak

untuk ikut mengelola dan memperoleh hasil 10% (sepuluh persen) dari total

penambangan migas. Berkaitan dengan hal ini, maka muncul Isu mengenai perlunya

optimalisasi hasil bagi tambang migas. Hasil bagi migas ini akan dapat dipergunakan

sebagai PAD dan pada akhirnya dapat dipergunakan untuk pembangunan

kesejahteraan masyarakat.

Persoalan yang memerlukan perhatian adalah bentuk peran serta Provinsi Lampung

dalam optimalisasi hasil bagi migas tersebut. Masalah ini memunculkan berbagai

Page 160: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

159RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

alternatif bentuk kerja sama dengan pihak penambang, sehingga perlu dilakukan

pengaturan sedemikian rupa sehingga menghasilkan win-win solution.

4.2.2.2 Isu Bidang Sosial Budaya dan Kependudukan

Penurunan Jumlah Penduduk Miskin

Data memperlihatkan bahwa pada tahun 2006 di Provinsi Lampung terdapat 785.041

RTM. Jika keluarga di Provinsi Lampung mencapai mencapai 1.840.931 KK, maka

penduduk miskin tersebut secara statistik mencapai 42,6% dari total KK yang ada di

Provinsi Lampung. Penduduk miskin tersebut pada umumnya berada dan tinggal di

daerah Desa Tertinggal (DT). Secara keseluruhan DT di Provinsi Lampung mencapai

765 desa.

Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang multifaset dan multidimensi, sehingga

penanganan kemiskinan tidak akan mungkin diselesaikan oleh satu pihak. Dengan

demikian sinergi dari semua stake holder merupakan kata kunci yang harus diterapkan

pada semua lini.

Faktor penting yang menjadi perhatian adalah bahwa kemiskinan bukan saja

berpengaruh secara langsung terhadap kualitas kehidupan penduduk, namun juga

memberikan implikasi ikutan yang merupakan side effect dari kondisi kemiskinan yang

sedang berlangsung. Side effect tersebut antara lain berupa gangguan keamanan,

peningkatan prostitusi, peningkatan jumlah tenaga kerja anak dan jumlah anak

jalanan, peningkatan angka drop out sekolah, kerusakan lingkungan hidup, serta

berbagai masalah ikutan, baik secara sosial, hukum, maupun secara politis.

Sebagai sebuah masalah multifaset, maka pendekatan masalah kemiskinan harus

dilakukan dari semua sektor dan semua lini, baik dari aspek ekonomi aspek politik,

maupun hukum, serta dilakukan secara serempak dan berkesinambungan. Dengan

demikian pendekatan melalui satu sisi, dari aspek ekonomi saja misalnya, secara

keseluruhan akan memberikan akibat yang kontra produktif bagi kinerja

pembangunan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung.

Penanganan terhadap masalah kemiskinan dapat dihadapi secara langsung maupun

tidak langsung. Pengentasan kemiskinan secara tidak langsung dimulai dengan

berbagai program pembangunan ekonomi, seperti melalui pembukaan investasi baru,

Page 161: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

160RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

terutama yang berupa direct investment. Dengan berjalannya ekonomi, maka akan

dibutuhkan tenaga kerja baru, sehingga pengangguran akan dapat dikurangi dan pada

akhirnya ekonomi akan bertumbuh.

Selanjutnya, pertumbuhan ekonomi tersebut akan menyebabkan terjadinya

pertumbuhan lanjutan secara multiplier effect, termasuk peningkatan daya beli

masyarakat. Pembangunan ekonomi tersebut akan melibatkan semua aspek

kehidupan, termasuk upaya pengentasan kemiskinan, sehingga pembangunan

ekonomi pada dasarnya merupakan pembangunan daerah secara menyeluruh.

Sementara itu, pengentasan kemiskinan secara langsung dilakukan dengan membantu

Rumah Tangga Miskin (RTM) dan/atau Desa Tertinggal (DT) secara langsung.

Program ini dilakukan pada RTM dan/atau DT yang benar-benar sudah sangat

membutuhkan bantuan, sehingga harus sangat selektif. Pada tahun 2007 Pemerintah

Daerah Provinsi Lampung melalui berbagai program khusus, telah ditangani sebanyak

200 DT, sedangkan pada tahun 2008 dan 2009 masing-masing akan ditangani 300

dan 265 DT.

Pada masa mendatang, berbagai program penurunan jumlah penduduk miskin harus

tetap dilanjutkan. Peningkatan perlu dilakukan, terutama dari aspek stake holder

yang terlibat, sektor dan aspek yang ditangani, maupun kualitas dan kuantitas

program yang akan diimplementasikan.

Pengendalian Pertumbuhan Penduduk

Seluruh upaya pembangunan dan pelayanan masyarakat yang dilakukan di Provinsi

Lampung dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan melayani kebutuhan

penduduk. Semakin besar jumlah penduduk, maka akan semakin besar juga beban

dan tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi Lampung, sehingga semua persoalan

yang berkembang di masyarakat pada dasarnya terjadi karena adanya peningkatan

jumlah penduduk. Berdasarkan hal yang telah dikemukakan, maka perkembangan

jumlah penduduk akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan oleh

Pemerintah Daerah kepada masyarakat. Dengan demikian pengendalian jumlah

penduduk menjadi faktor sanagt penting dalam upaya mencapai kesejahteraan

masyarakat dan peningkatan pelayanan Pemerintah Daerah kepada masyarakat.

Page 162: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

161RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pengendalian jumlah penduduk memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari

masyarakat secara keseluruhan. Pada sisi lain, pengendalian jumlah penduduk

memerlukan revitalisasi dari institusi Badan Koordinasi Kependudukan Nasional di

Provinsi Lampung, sehingga fungsi koordinasi serta penyediaan SDM dan sarana

prasarana dalam pengendalian jumlah penduduk menjadi lebih tertata.

Peningkatan Kualitas Pendidikan

Sumber daya manusia (SDM) dalam konteks pembangunan merupakan subjek

sekaligus objek pembangunan. Dengan demikian Isu peningkatan SDM melalui

peningkatan pendidikan mempunyai peran sentral dalam pembangunan. Peran SDM

ini semakin jelas ketika kualitas SDM menjadi salah satu faktor yang sangat

berpengaruh dalam program pengurangan kemiskinan dan pengangguran,

peningkatan investasi, serta berbagai program lain. Berkaitan dengan peningkatan

kualitas SDM, maka pendidikan sebagai dasar bagi pengembangan SDM menjadi

faktor kunci dalam pembangunan.

Masalah yang muncul dari bidang pendidikan adalah sarana dan prasarana pendidikan

yang belum merata sehingga kualitas pendidikan di Provinsi Lampung menjadi tidak

merata. Sarana dan prasarana tersebut selain berupa fisik, seperti: bangunan

sekolah, buku, dan laboratorium; juga berupa non fisik, seperti: tenaga kependidikan,

kurikulum, dan teknik kependidikan.

Ketidakmerataan kualitas pendidikan tersebut terutama terjadi pada daerah terpencil

dan daerah yang merupakan kantong kemiskinan. Pada sisi lain, tenaga kependidikan

yang merupakan lulusan perguruan tinggi sebagian besar menumpuk di daerah

perkotaan. Dengan demikian, tantangan yang muncul adalah bagaimana memberikan

rangsangan bagi lulusan tenaga kependidikan untuk bersedia bekerja di daerah

terpencil.

Masalah lain adalah bagaimana menambahkan kurikulum yang mampu memberikan

”life skill” kepada peserta didik. Dengan demikian diharapkan lulusan pendidikan di

Provinsi Lampung tidak selalu terjebak menjadi barisan pencari kerja dan akan mampu

mandiri, sehingga secara tidak langsung akan mampu menurunkan angka pencari

kerja.

Page 163: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

162RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Selain itu juga perlu dikembangkan materi pendidikan yang mampu mengadopsi ”local

wisdom”. Diharapkan dengan adopsi ini maka lulusan pendidikan di Provinsi Lampung

akan mampu hidup mandiri dengan mempergunakan semua kelebihan dan potensi

yang dimiliki oleh Provinsi Lampung sendiri.

Berkaitan dengan era globalisasi, maka tidak tertutup kemungkinan pergerakan

masyarakat antar wilayah, bahkan antarnegara, secara sangat cepat. Kondisi ini

memerlukan SDM dengan kualitas berstandar internasional. Dengan demikian

diperlukan adanya suatu institusi pendidikan berstandar internasional, sehingga

mampu mempersiapkan SDM dalam menghadapi tantangan global. Era globalisasi

juga memerlukan SDM dengan kemampuan spesifik dan khusus pada bidang tertentu.

Dengan demikian, model pendidikan yang dikembangkan, selain berstandar

internasional juga mempunyai karakteristik khusus atau bersifat kejuruan.

Peningkatan Kualitas Kesehatan

Isu utama pada bidang kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang terjangkau dan

cepat, terutama kepada masyarakat miskin. Selain itu juga bagaimana jangkauan

pelayanan kesehatan tersebut dapat merata ke seluruh pelosok dan daerah terpencil.

Dengan demikian perlu dikembangkan sarana dan prasarana kesehatan di

masyarakat.

Sarana dan prasarana tersebut minimal berupa Puskesmas Pembantu; adanya Mantri

Kesehatan yang ditempatkan di perdesaan; ataupun peningkatan operasionalisasi

Puskesmas Keliling. Selain itu, juga perlu dikembangkan berbagai upaya guna

mempermudah perolehan layanan kesehatan dan obat yang terjangkau, terutama

untuk kalangan penduduk miskin. Salah satu konsep yang dapat dikembangkan

adalah perluasan peserta Asuransi Kesehatan hingga dapat menjangkau seluruh

lapisan masyarakat.

Masalah pada bidang kesehatan juga meliputi upaya pencegahan dari penyebaran dan

penyalahgunaan NAPZA serta berbagai penyakit menular seperti HIV/AIDS. Hal ini

sangat penting dilakukan mengingat posisi Provinsi Lampung yang tepat berada di

persimpangan antara pulau Jawa dan Sumatra, sehingga mobilitas barang dan

manusia sebagai vektor penyakit menjadi sangat tinggi.

Page 164: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

163RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Penanganan Dampak Krisis Global

Krisis global yang terjadi pada tahun 2008 tidak pernah diprediksikan oleh siapapun

dan imbas dari krisis tersebut telah melanda ke seluruh dunia. Dampak yang

kemudian muncul adalah timbulnya kelesuan ekonomi, yang berujung pada

pemutusan hubungan kerja di berbagai sektor industri.

Dampak krisis global ini akan mulai terlihat pada awal tahun 2009 dan diperkirakan

akan berlangsung selama 3-4 tahun ke depan. Akibatnya, RPJMD II Provinsi Lampung

akan melalui suatu periode yang merupakan efek dari sebuah krisis global. Berkaitan

dengan hal ini, maka Isu penanganan dampak krisis global mau tidak mau telah

berkembang menjadi Isu lokal.

Implikasi dari adanya krisis global adalah terjadinya berbagai pemutusan hubungan

kerja, sehingga akan menghasilkan pengangguran baru. Di Indonesia diperkirakan

akan muncul lebih dari 1 juta orang penganggur baru. Penganggur baru ini secara

langsung akan menambah beban bagi pemerintah yang telah cukup banyak memiliki

beban tanggungan penganggur.

Peningkatan jumlah penganggur ini memerlukan antisipasi, solusi, dan perencanaan

program penanganan yang lebih baik agar tidak memunculkan berbagai dampak

ikutan sebagai akibat adanya peningkatan jumlah penganggur. Berkaitan dengan hal

ini maka perlu dikembangkan berbagai program yang berorientasi ke rakyat kecil dan

mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Efek lain dari terjadinya krisis global adalah terhentinya pasar ekspor. Hal ini berarti

bahwa berbagai komoditas dari Provinsi Lampung yang berorientasi ekspor akan

mengalami hambatan dan kemunduran. Dengan demikian tidak ada pilihan lain

kecuali mengembangkan pasar domestik dengan skala nasional.

Peningkatan Budaya Daerah dan Pariwisata

Salah satu isu global penting saat ini adalah Revolusi 3T. Isu ini mengakibatkan

adanya mobilitas manusia yang sangat cepat dan tidak terbatas. Salah satu akibat

positif yang terjadi adalah berkembangnya industri pariwisata di seluruh dunia.

Page 165: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

164RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Berkaitan dengan Isu global yang telah mengakibatkan berkembangnya industri

pariwisata di atas, maka Provinsi Lampung harus memposisikan diri untuk mengambil

peran dan kesempatan, sehingga dapat memperoleh benefit guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakatnya.

Peningkatan peran dalam pengembangan industri pariwisata ini dimungkin kan karena

secara alami Provinsi Lampung memiliki SDA yang layak untuk dikembangkan sebagai

sebuah industri pariwisata. Sementara itu, pengembangan pariwisata tidak dapat

dilepaskan dari pengembangan budaya daerah. Dengan demikian, kedua kepentingan

ini, telah melahirkan Isu berupa pentingnya pengembangan budaya daerah dan

pariwisata.

Barangkali masalah yang memerlukan pertimbangan dan perhatian adalah upaya

untuk menjaga supaya pengembangan pariwisata dan budaya tidak menjadi

bumerang yang justru mengakibatkan degradasi budaya lokal. Berkaitan dengan hal

ini, maka diperlukan adanya suatu kearifan sehingga pengembangan pariwisata justru

akan mengembangkan dan memperkuat budaya lokal.

4.2.2.3 Isu Bidang Infrastruktur

Pengembangan Infrastruktur

Isu infrastuktur seperti diketahui mempunyai peran sangat penting dalam proses

pengembangan ekonomi pada suatu wilayah. Hal ini dimungkinkan karena

infrastruktur merupakan pendorong, pendukung, sekaligus pemacu bagi tumbuhnya

berbagai kegiatan ekonomi.

Peran infrastruktur sebagai pendorong perkembangan ekonomi adalah pada saat

suatu wilayah belum berkembang atau terisolasi. Sementara peran pendukung,

dimiliki pada saat suatu wilayah telah terdapat kegiatan ekonomi, sehingga mampu

mendorongan pertumbuhan ekonomi lebih lanjut. Sedangkan bila ekonomi pada suatu

wilayah telah berkembang baik, maka pembangunan infrastruktur akan berperan

untuk memacu pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Satu aspek penting adalah bahwa infrastruktur tidak dapat dipahami secara sempit,

yakni hanya meliputi: jalan, jembatan, pelabuhan, dan sarana pengairan, namun

infrastruktur mesti dipahami dalam konteks lebih luas. Dengan demikian termasuk

Page 166: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

165RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

dalam cakupan infrastruktur ini akan meliputi: pengembangan teknologi informasi,

pembangunan gedung, pengadaan sarana transportasi, serta pembangunan berbagai

sarana lain, baik berupa fisik maupun non fisik, yang berperan dalam mendukung

berbagai kegiatan ekonomi.

Tantangan utama dalam implementasi Isu pengembangan infrastruktur adalah

bagaimana format pembangunan infrastruktur mampu secara mantap dan konsisten

mendukung perkembangan ekonomi lokal secara keseluruhan. Dengan demikian,

pembangunan infrastruktur diharapkan mampu menjangkau seluruh wilayah,

termasuk daerah terpencil, agar memungkinkan terjadinya penyebaran dan

pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya inherent dengan penyebaran pembangunan infrastruktur, maka tantangan

lain adalah bagaimana pembangunan infrastruktur tersebut dirancang sesuai dengan

kebutuhan dan kepentingan masyarakat, baik dalam rangka pengembangan ekonomi

maupun sosial. Dengan demikian, pembangunan infrastruktur akan mampu

meningkatkan kapasitas dan ekonomi masyarakat.

Tantangan selanjutnya yang sangat menarik adalah bagaimana upaya pembangunan

infrastruktur mempunyai kerangka berpikir yang bersifat long term,

berkesinambungan, dan mempunyai visi yang jauh ke masa depan; sehingga tidak

akan terjadi pembangunan infrastruktur yang tambal sulam dan tidak well program.

Dengan demikian sangat dimungkinkan untuk mulai merancang dan membangun

infrastruktur yang bersifat fungsional sekaligus monumental.

Berbagai infrastruktur visioner, fungsional, sekaligus monumental yang mulai dapat

dikembangkan antara lain: Infrastruktur Penghubung Jawa-Sumatera (IPJS); Jalan Toll

Bakaheuni-Terbanggi Besar, Pelabuhan Internasional Panjang; Bandara Inten II, Kota

Baru Lampung; serta pengembangan jalur akses utama utara-selatan.

Sementara itu, seperti diketahui anggaran Pemda Provinsi Lampung mem- punyai

berbagai keterbatasan. Kondisi ini akan memunculkan tantangan dalam hal pendanaan

program pembangunan infrastruktur. Sehingga, perlu dikembangkan alternatif

pendanaan, seperti : merancang skala prioritas; merancang kerja sama dengan pihak

Page 167: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

166RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

di luar Pemda untuk membiayai pembangunan infrastruktur; atau merancang

kombinasi kedua desain secara akurat dan konsisten.

Adaptasi dan Mitigasi Bencana

Provinsi Lampung secara “given” berada pada daerah rawan bencana alam, sehingga

Isu mitigasi bencana menjadi suatu keniscayaan. Kondisi ini mengharuskan Pemda

Provinsi Lampung untuk mampu secara komprehensif mempersiapkan diri guna

mengantisipasi semua aspek yang terkait dengan bencana alam. Jadi, meski bencana

alam tidak dapat diramalkan kapan akan terjadi, namun paling tidak dapat

diminimalkan resiko dan akibat susulan yang terjadi pasca bencana. Dengan demikian

sangat diperlukan adanya suatu konsep mitigasi bencana yang jelas.

Mitigasi bencana harus meliputi suatu konsep yang menyeluruh, komprehensif, dan

mendasar; serta akan menyangkut aspek hard ware maupun soft ware dalam

penanganan bencana. Aspek hard ware akan terkait dengan penyediaan semua

peralatan, fasilitas, serta sarana dan prasarana pendukung dalam penanganan

bencana, termasuk aspek pendanaan. Sedangkan aspek soft ware akan terkait dengan

konsep, strategi, manajemen, dan kemampuan SDM dalam penanganan bencana.

Konsep mitigasi bencana juga harus melibatkan partisipasi masyarakat. Peran serta

masyarakat sangat diperlukan mengingat masyarakat merupakan komponen yang

terlibat secara langsung sebagai obyek dan sekaligus subyek dalam mitigasi bencana.

Dengan demikian pendampingan masyarakat akan situasi riil yang terkait dengan

posisi Provinsi Lampung yang tepat berada di daerah rawan bencana menjadi

keharusan yang tidak dapat dinafikkan.

Mitigasi bencana tidak saja terkait dengan kejadian bencana alam, namun juga

menyangkut semua bencana yang berpengaruh dan berdampak besar terhadap

kehidupan masyarakat. Dengan demikian, termasuk dalam konsep ini adalah

bagaimana mengantisipasi dan menangani bencana yang disebabkan oleh kejadian

berbagai penyakit menular dan berdampak luas, seperti penyakit HIV/AID dan Flu

Burung.

4.2.2.4 Bidang Tata Ruang dan Pertanahan

Page 168: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

167RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pengembangan Daerah Otonomi Baru (DOB)

UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memungkinkan setiap daerah

untuk melakukan pengelolaan dan pengaturan daerahnya sendiri. Dalam hal ini

termasuk pengembangan daerah dalam pengertian untuk melaksanakan pemekaran

wilayah sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah.

Pada satu sisi, setiap daerah sesuai dengan UU, mempunyai kewenangan untuk

memekarkan daerahnya sesuai dengan kepentingan dan kebutuhannya. Namun pada

sisi lain, pemekaran tersebut mempunyai berbagai implikasi, baik secara politis,

ekonomis, maupun kesejahteraan masyarakat. Sehingga pemekaran wilayah jika tidak

dikelola dengan baik justru akan menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat yang

berada di daerah yang telah dimekarkan.

Berkaitan kontradiksi ini maka muncul Isu pentingnya pengelolaan dan penanganan

pemekaran wilayah dengan cermat dan terprogram. Kebutuhan ini menunjukkan

bahwa pemekaran wilayah harus berada pada suatu kondisi keseimbangan optimal

antara kebutuhan wilayah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga pada

tahap selanjutnya fokus kegiatan lebih diarahkan kepada konteks pengembangan

Daerah Otonomi Baru (DOB).

Optimalisasi Keunggulan Wilayah

Perubahan paradigma pembangunan yang lebih bertumpu pada aspek kewilayahan

memungkinkan Provinsi Lampung untuk dapat berperan lebih baik. Posisi Provinsi

Lampung yang berada di ujung selatan Pulau Sumatra mempunyai beberapa

keunggulan yang dapat dioptimalkan karena menjadi titik penghubung antara Pulau

Sumatera dengan Pulau Jawa. Posisi wilayah Provinsi Lampung memungkinkan untuk

menjadi titik tumpu dari 8 provinsi yang berada di Pulau Sumatra sebelum mencapai

Pulau Jawa. Sebaliknya, posisi ini juga menjadi titik masuk dari 6 provinsi di Pulau

Jawa sebelum masuk ke Pulau Sumatra.

Posisi geografis Provinisi Lampung dengan demikian menjadi sangat strategis dan

secara langsung membentuk suatu keunggulan wilayah. Berkaitan dengan posisi

geografis ini, maka muncul Isu tentang pentingnya optimalisasi keunggulan wilayah

yang secara geografis dimiliki oleh Provinsi Lampung.

Page 169: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

168RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Keunggulan wilayah ini juga telah diamati oleh Pemerintah Pusat, sehingga muncul

beberapa program berskala nasional di Provinsi Lampung. Beberapa program nasional

yang memanfaatkan keunggulan wilayah Provinsi Lampung antara lain: pembangunan

Infrastruktur Penghubung Jawa-Sumatra (IPJS); Pelabuhan Internasional di Panjang;

jalan toll; serta pembukaan jalur utara-selatan di kawasan bagian timur Provinsi

Lampung.

Pengembangan Kawasan Strategis

Undang Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan Undang Undang No.

22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, serta Undang Undang No 32 tahun 2004

telah mengamanatkan kewenangan pelaksanaan pembangunan, termasuk

perencanaan tata ruang kepada setiap daerah.

Provinsi Lampung telah menyusun tata ruang dalam bentuk Rencana Struktur Tata

Ruang (RSTR) Provinsi Lampung yang kemudian pada tahun 1998 telah direvisi

menjadi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP). RTRW tersebut selanjutnya

mendapatkan legal aspect dengan ditetapkannya Perda No 5 Tahun 2001 tentang

Penataan Ruang Wilayah Provinsi tahun 2001-2015.

Selanjutnya, Pemerintah Provinsi Lampung telah merevisi kembali RTRW Provinsi

Lampung sejak Tahun 2006 dan telah difinalisasi pada tahun 2009. Dengan demikian,

RTRW Provinsi Lampung yang telah direvisi akan digunakan sebagai acuan untuk

RPJM 2010-2014.

RTRWP ini merupakan penjabaran dari strategi dan arahan kebijakan pemanfaatan

ruang wilayah dalam rangka meningkatkan keseimbangan dan keserasian

perkembangan antarwilayah serta keserasian antarsektor agar dapat berkelanjutan.

RTRW Provinsi Lampung sendiri berfungsi sebagai penyelaras kebijakan penataan

ruang nasional, provinsi, dan kabupaten di dalam provinsi sebagai acuan kebijakan

pembangunan daerah, khususnya yang berkaitan dengan struktur dan pola tata ruang

wilayah.

Dengan adanya RTRWP yang telah direvisi dan menjadi salah satu dasar bagi

penyusunan RPJMD II, maka telah memunculkan Isu mengenai pentingnya

pengembangan berbagai kawasan strategis. Berdasarkan RTRWP yang telah direvisi

Page 170: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

169RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

maka dapat dikembangkan berbagai kawasan strategis untuk tujuan tertentu. Dengan

adanya perencanaan tata ruang untuk kawasan strategis untuk tujuan tertentu yang

baik akan mampu mengakomodasi dan memungkinkan untuk mengendalikan berbagai

perubahan dan perkembangan yang terjadi di Provinsi Lampung secara terpadu dan

serasi.

4.2.2.5 Isu Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Konservasi Lingkungan dan SDA

Isu kerusakan lingkungan dan SDA telah menjadi topik yang berkembang selama

dekade terakhir. Isu ini menjadi sangat penting mengingat lingkungan dan SDA

merupakan daya dukung utama bagi keberlangsungan kehidupan manusia secara

normal. Isu kerusakan lingkungan dan SDA juga telah memunculkan permasalahan

lanjutan berupa: pengamanan dan pelestarian hutan, peningkatan lahan kritis,

pencemaran, bencana banjir, ataupun kekeringan.

Isu kerusakan lingkungan dan SDA tidak hanya menyangkut kerusakan hutan semata,

namun juga melibatkan kerusakan ekosistem secara lebih luas. Kerusakan lingkungan

tidak terbatas pada wilayah maupun matra, sehingga kerusakan lingkungan dapat

terjadi di berbagai lini kehidupan.

Kerusakan lingkungan akan menyebabkan terjadinya ketidaknormalan kehidupan

manusia secara umum. Hal ini antara lain terlihat dari terjadinya penurunan

produktivitas dalam bidang pertanian dalam arti luas, sehingga akan mempengaruhi

ketersediaan pangan. Penurunan produktivitas juga dapat terjadi pada manusia

sendiri sebagai akibat adanya penurunan tingkat kenyamanan lingkungan tempat

manusia hidup.

Berkaitan dengan hal ini maka pengelolaan lingkungan saat ini tidak lagi hanya

berorientasi pada produk semata, namun juga harus memperhatikan masyarakat yang

berusaha dan berada di sekitar/dalam lingkungan, sehingga diperlukan pelibatan

secara aktif masyarakat yang berada di lingkungan tersebut.

Antisipasi Krisis Air

Page 171: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

170RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Isu krisis air bermula dari kondisi hutan di Provinsi Lampung sudah sangat

memprihatinkan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Penurunan luas kawasan

hutan cukup cepat dan signifikan. Tingkat kerusakan cukup berat, yakni mencapai ±

65%, sehingga pada saat ini luas kawasan hutan di Provinsi Lampung hanya tinggal ±

30% dari luas daratan Provinsi Lampung. Kenyataan ini telah memunculkan

pentingnya isu kerusakan lingkungan dan SDA.

Meskipun secara status hukum kawasan hutan Lampung masih cukup luas, namun

adanya kerusakan menyebabkan fungsi hutan secara ekologis tidak dapat berjalan

secara optimal. Hal tersebut terbukti dengan semakin luasnya lahan kritis, baik di

dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan. Pada saat ini diperkirakan luas

lahan kritis Provinsi Lampung 768.284,94 Ha.

Fungsi hutan secara ekologis yang sangat vital adalah sebagai catchment area, yakni

sebagai daerah resapan air. Sementara itu, peningkatan lahan kritis akan

menyebabkan daya ikat tanah terhadap aliran air akan semakin rendah. Dengan

demikian, kerusakan hutan telah memunculkan isu krisis air.

Krisis air ini menjadi isu penting yang harus ditangani, mengingat perekonomian di

Provinsi Lampung sangat bertumpu pada pertanian dan agribisnis. Ancaman Isu krisis

air ini secara langsung akan sangat mempengaruhi keberlangsungan kegiatan

pertanian dan agribisnis di Provinsi Lampung. Hal ini berarti krisis air telah menjadi isu

yang berpengaruh besar terhadap kehidupan penduduk di Provinsi Lampung.

Antisipasi Global Warming

Global Warming telah berkembang menjadi isu dunia. Isu ini berkembang sedemikan

cepat dan menyebar ke seluruh dunia karena pengaruhnya yang sedemikian besar

terhadap kehidupan manusia. Global Warming telah memungkinkan terjadinya

perubahan iklim global, dan perubahan iklim ini akan sangat berpengaruh terhadap

kegiatan pertanian dan agribisnis secara keseluruhan.

Pada saat ini Provinsi Lampung telah mencanangkan diri sebagai provinsi agribisnis,

sehingga berbagai isu yang mempengaruhi kegiatan pertanian dan agribisnis secara

langsung juga akan mempengaruhi kehidupan masyarakat di Provinsi Lampung.

Dengan demikian, mau tidak mau, isu Global Warming juga telah berkembang

menjadi isu lokal.

Page 172: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

171RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Berkaitan dengan isu Global Warming, maka Provinsi Lampung harus mampu

mengoptimalkan potensi SDA dan lingkungan hidup yang tersedia guna meningkatkan

posisi tawar. Selanjutnya posisi tawar ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Posisi tawar ini dimungkinkan melalui pengembangan

hutan sebagai bahan dalam carbon trade.

Pada sisi lain, isu Global Warming juga mengharuskan pengelolaan sumber daya air

dengan cermat dan bijak. Hal ini perlu dilakukan mengingat Global Warming

memungkinkan terjadinya banjir dan kekeringan dalam kondisi kontras, ekstrim, dan

tidak terprediksi.

Pengembangan Energi Terbarukan

Bahan bakar karbon mempunyai batas jumlah yang dapat ditambang, sehingga hanya

soal waktu bahan bakar karbon tersebut menjadi habis. Fakta ini memunculkan isu

mengenai pentingnya pengembangan berbagai sumber energi alternatif dan

terbarukan. Selain itu, menjadi sangat penting untuk melakukan penghematan

penggunaan bahan bakar yang bersumber dari karbon.

Penghematan energi dapat dilakukan antara lain melalui pengalihan bahan bakar

minyak (BBM) dengan gas. Meskipun demikian, konsep ini masih terkendala dengan

mekanisme dan penyediaan sarana prasarana pengalihan bahan bakar. Salah satu

penyebabnya adalah belum siapnya sarana pendukung seperti tabung gas. Selain itu

masyarakat secara psikologis juga belum siap karena kurangnya sosialisasi tentang

penghematan energi.

Masalah dalam isu pengembangan energi alternatif adalah bagaimana mengupayakan

penyediaan bio fuel sebagai substitusi untuk bahan bakar karbon secara efisien dan

murah. Hal ini perlu dilakukan mengingat meskipun Provinsi Lampung menyediakan

bahan dasar bagi pengembangan bio fuel seperti singkong, tebu, dan sawit dalam

jumlah melimpah, namun masih terdapat masalah berkaitan dengan efisiensi

ekonomis. Selain itu masih diperlukan adanya investor untuk dapat menanamkan

modalnya bagi pengembangan bio fuel di Provinsi Lampung.

Page 173: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

172RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Hal lain yang memerlukan perhatian adalah bagaimana menjaga titik keseimbangan

antara penyediaan bahan mentah untuk kebutuhan bio fuel dengan untuk kebutuhan

konsumsi. Dengan demikian harus terdapat blocking wilayah tanam dan pengaturan

sumber bahan mentah sehingga tidak terjadi kerawanan pangan sebagai akibat

pengalihan bahan pangan menjadi energi.

Energi alternatif terbarukan juga sangat dimungkinkan dari eksploitasi terhadap energi

yang berasal dari panas bumi. Provinsi Lampung memiliki cadangan energi panas bumi

yang sudah menjadi perhatian nasional, yakni di Suoh, Kabupaten Lampung Barat.

Dengan adanya potensi bahan dasar bio fuel yang melimpah dan cadangan panas

bumi yang dimiliki, maka terbuka kemungkinan untuk mengembangkan Provinsi

Lampung sebagai lumbung energi alternatif terbarukan. Dengan demikian

dimungkinkan untuk menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk

Pemerintah Pusat, guna mengoptimalkan berbagai sumber energi alternatif

terbarukan, baik untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun nasional.

4.2.2.6. Isu Bidang Politik dan Keamanan

Peningkatan Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan

Desentralisasi sebagai implementasi UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan

di Daerah, telah memberikan memberikan kesempatan bagi daerah untuk mengatur

dan mengendalikan rumah tangganya sendiri. Meskipun demikian, pelaksanaan

konsep desentralisasi ini belum berjalan dengan optimal.

Banyak faktor yang menjadi penyebab ketidakoptimalan konsep desentralisasi ini.

Salah satu penyebab utama adalah belum dipahaminya jiwa dari UU tersebut secara

utuh. Selain itu, penerbitan UU tersebut belum diikuti dan ditindaklanjuti dengan

dengan penerbitan pedoman petunjuk pelaksanaan.

Persoalan juga muncul ketika persepsi mengenai UU Nomor 32 tahun 2004 antara

stakeholder masih belum sama. Perbedaan persepsi bukan hanya muncul antara

Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, namun juga terjadi antara Pemerintah

Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota. Ketidaksamaan persepsi terutama

muncul pada pembagian urusan yang menjadi kewewenangan masing-masing

stakeholder. Berkaitan dengan masalah yang telah diungkapkan, maka timbul Isu

Page 174: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

173RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

mengenai pentingnya peningkatan sinkronisasi dan koordinasi pembangunan antar

stakeholder pada setiap lini pemerintahan. Diharapkan dengan adanya koordinasi dan

sikronisasi yang baik akan menghasilkan sebuah sinergitas pembangunan sehingga

tidak terjadi over lapping maupun double funding.

Selanjutnya, peningkatan sinkronisasi dan koordinasi juga akan mampu meningkatkan

efisiensi sumber daya, baik berupa SDA maupun SDM. Selain itu, isu sinkronisasi dan

koordinasi menjadi sangat relevan ketika paradigma pembangunan dalam RPJM II

adalah bertumpu kepada aspek kewilayahan.

Pengembangan Jaminan Sosial

Berbagai krisis yang melanda Indonesia sejak 1998 dan kemudian diikuti dengan krisis

global tahun 2008 telah melahirkan kelompok masyarakat yang termarjinalkan dan

tertinggal. Betapapun, kelompok masyarakat ini tidak dapat ditinggalkan dan

memerlukan penanganan secara serius dan manusiawi. Pengelolaan yang salah, baik

secara konseptual maupun penanganan terhadap kelompok masyarakat, ini akan

justru menimbulkan berbagai masalah lain.

Upaya pemberdayaan pada kelompok masyarakat tertinggal ini, tidak dapat dilakukan

secara langsung, sehingga memerlukan proses pendampingan dan penyapihan secara

kontinyu dan berkesinambungan. Kondisi ini memunculkan pentingnya isu

pengembangan berbagai Jaminan Sosial (Jamsos), khususnya bagi kelompok

masyarakat tertinggal.

Pengembangan Jamsos dapat dilakukan pada berbagai bidang dan sektor kehidupan.

Pengembangan program JPS terutama dimaksudkan sebagai buffer yang mampu

meredam terhadap berbagai guncangan dan krisis yang terjadi di masyarakat,

sehingga tidak menimbulkan masalah susulan. Dengan demikian pengembangan

program Jamsos akan berbeda dengan pengembangan ekonomi produktif pada

kelompok masyarakat lain yang lebih berdaya.

4.2.3 Isu Strategis Kota Bandar Lampung

4.2.3.1. Isu Bidang Ekonomi

Page 175: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

174RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Diantara isu bidang ekonomi yang menonjol dalam kaitan dengan perencanaan

pembangunan bidang ekonomi diantaranya adalah tentang Membangun Iklim Usaha

dan Investasi, Pengembangan Modal Usaha Mikro dan Pemberdayaan Ekonomi

Kerakyatan dalam konteks peningkatan perekonomian daerah, Penciptaan Lapangan

Kerja, Penataan Pasar Tradisional, serta Pengembangan Sentra Perdagangan.

Capaian laju pertumbuhan ekonomi sekitar 6,2% selama periode 2005-2010 di Kota

Bandar Lampung belum cukup untuk mewujudkan tujuan masyarakat yang sejahtera.

Masih banyak masyarakat Bandar Lampung yang tertinggal dan tidak dapat menikmati

buah dari pertumbuhan ekonomi jika laju pertumbuhan hanya mencapai 6,2% per

tahun tersebut. Selain Teknologi yang makin maju telah mengurangi jumlah tenaga

kerja dalam kegiatan produksi. Untuk menciptakan pembangunan yang inklusif,

pembangunan memerlukan percepatan pertumbuhan ekonomi menuju di atas 6

hingga 7 persen dalam lima tahun mendatang.

Selain itu, percepatan pertumbuhan ekonomi yang diinginkan adalah pertumbuhan

ekonomi yang mengikutsertakan sebanyak mungkin penduduk Indonesia (inclusive

growth). Hal ini untuk mempercepat penurunan jumlah penduduk di bawah garis

kemiskinan serta memperkuat kapasitas keluarga Indonesia dalam menghadapi

berbagai goncangan. Pengurangan kemiskinan tidak sepenuhnya dapat mengandalkan

pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memerlukan berbagai intervensi yang efektif. Pola

pertumbuhan yang inklusif memerlukan intervensi pemerintah yang tepat memihak

(afirmatif) kepada kelompok yang terpinggirkan, untuk memastikan semua kelompok

masyarakat memiliki kapasitas yang memadai dan akses yang sama terhadap

kesempatan ekonomi yang muncul.

Sebagai ibu kota Provinsi Lampung, Bandar Lampung merupakan pusat ekonomi,

pemerintahan dll. Sebagai pusat ekonomi, ekonomi Bandarlampung relatif lebih maju

an berkembang dibndingkan dengan Kabupaten/Kota se Provinsi Lampung. Sesuai

dengan karakteristiknya sebagai perkotaan maka basis ekonomi kota bandarlampung

adalah sektor jasa dan industri. Saat ini Bandar Lampung didominasi oleh sektor jasa.

Berdasarkan karakteristik tersebut, isu ekonomi Kota Bandar Lampung sangat

kompleks. Isu-isu tersebut akan disajikan sebagai berikut :

Pengembangan Iklim Usaha dan Investasi yang Kondusif

Page 176: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

175RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sebagai ibu kota Provinsi Lampung, Kota Bandar Lampung merupakan pusat

perekonomian daerah. Karena itu, perekonomian Kota Bandar Lampung relatif lebih

maju dibandingkan dengan daerah lainnya di Lampung. Di samping itu,

perekonomiannya yang ada juga bercorak perkotaan, yang berbasis pada sektor jasa

dan industri. Itulah sebabnya minat investasi sangat tinggi di Bandar Lampung. Hanya

saja, pesatnya perekembangan ekonomi seringkali tidak diimbangi dengan pengaturan

dan penegakan tata ruang sehingga menimbulkan ketidakseimbangan antarwilayah

serta kemacetan.

Rencana umum penanaman modal sudah dibuat hanya saja belum berlaku secara

efektif, karena baru dibuat dan tersosialisasi dengan luas. Disamping itu, tata ruang

daerah sedang dalam proses revisi. Diharapkan dengan adanya renana umum

penanaman modal dan pemberlakuan perizinan sati pintu akan menciptakan iklim

investasi yang kondusif.

Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

Sebagai ekonomi dengan corak perkotaan maka basisnya adalah jasa dan industri.

Disisi lain, sebagai pusat perekonomian menjadikan Bandarlampung tumpaun untu

mencari pekerjaan. Implikasinya banyak tumbuh usaha kecil dan mikro baik sisektor

jasa dan industri yang tumbuh. Tentu saja dengan karakteristiknya yang modalnya

kecil dan tidak didukung keahlian yang memadai. Bahkan banyak sekali tumbuh

usaha di sektor informal.

Hal ini menimbulkan banyak masalah karena menggangu ketertiban dan keindahan

kota, disamping menyebabkan banyaknya keluarga miskin. Karena itu dibutuhkan

pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berbasis ekonomi skala mikro dan kecil serta

sektor informal. Selama ini sudah ada kegiatan baik dari pemerintah pusat dan

propinsi serta dari pemerintah kota untuk membina dan memberdayakan ekonomi

rakyat. Hanya saja masalah ekonomi kerakyatan cukup rumit dan kompleks sehingga

masih terus membutuhkan penanganan secara terpadu dan kontinyu.

Penciptaan Lapangan Kerja

Penduduk kota Bandar Lampung berkembang pesat dan memiliki kepadatan yang

tinggi. Konsekwensinya angkatan kerja banyak dan bertambah besar dengan daya

Page 177: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

176RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

tarik kota sehingga banyak migrasi pencari kerja. Hampir umum terjadi diperkotaan

termasuk di Banarlampung tingkat pengangguran cukup besar. Itulah sebabnya isu

dibidang ketenagakerjaan adalah pengangguran yang besar terutama pengangguran

terdidik.

Bagi yang sudah bekerja pun tidak lepas dari masalah. Ada masalah upah, yang

sampai saat ini upah minimum kota (UMK) belum sesuai dengan kebutuhan hidup

layak (KHL). Hubungan industrial masih harus ditingkatkan agar terjalin komunikasi

yang baik antara karyawan dengn pengusaha.

Penataan Pasar Tradisional dan Sentra Perdagangan

Saat ini pasar terpusat di Tanjungkarang bahkan Telukbetung cenderung kehilangan

peran. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan perkembangan kota bahkan ikut

menimbulkan titik kemacetan. Disamping itu, masih cukup banyak pasar tradisional

yang tersebar dan diikuti dengan perkembangan mini market yang pesat. Dan yang

juga penting adalah banyaknya PKL dan perkembangan sektor informal.

Berdasarkan kondisi yang ada maka isu terkait dengan pasar meliputi distribusi sentra

perdagangan terutama pasar skala local, menyeimbangkan perkembangan mini

market dengan pengembangan pasar tradisional, menata dan membina PKL dan

sektor infrmal. Mengingat posisi Lampung yang strategis terutama untuk skala provinsi

maupun kawasan sumatera bagian selatan maka pengembangan sentra perdagangan

skala besar (grosir) perlu disiapkan. Hal ini akan sangat menunjang upaya menjadikan

Bandarlampung sebagai pusat perdagangan dan jasa.

4.2.3.2 Isu Bidang Pendidikan, Seni Budaya dan Olahraga

Pengembangan Sekolah Unggulan

Pendidikan merupakan salah satu isu penting dalam konteks kepemerintahan sebagai

salah satu pilar dari MDGs (Millenium Development Goals). Dalam konteks lain,

Kabinet Indonesia Bersatu Jilid ke-dua memprioritaskan pendidikan sebagai salah satu

leading sektor yang tidak dapat diganggu gugat bahkan harus mendapatkan

kosnentrasi penanganan yang lebih maksimal.

Page 178: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

177RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Anggaran 20% (dua puluh) persen untuk dunia pendidikan bahkan masuk dalam salah

satu item konstitusi negara. Artinya pada satu sisi pendidikan menjadi program

prirotas negara oleh sebab itu menjadi sangat penting bagi Pemerintah Kota Bandar

Lampung merespon hal tersebut dengan baik. Untuk menjadikan dan menjamin

pembangunan dapat berkelanjutan maka diperlukannya infrastruktur pendidikan yang

baik, salah satunya adalah dengan mengembangkan sekolah unggulan. Pemerintah

Kota Bandar Lampung dalam konteks ini telah mengembangkan beberapa sekolah

unggulan, dengan mengembangkan beberapa sekolah unggulan maka simbol

pendidikan berkualitas di sebuah daerah akan terpublikasi dengan baik.

Kesenjangan pendapatan antara keluarga di Indonesia menjadi sebuah masalah serius

negara, sehingga pada satu sisi menjadi sangat penting bagi negara melakukan

advokasi kebijakan dalam ranah dunia pendidikan. Dan salah satu usaha ke arah sana

adalah pemerintah kota Bandar Lampung mesti mengalokasikan dana bagi dunia

pendidikan dalam hal ini semacam bantuan pendidikan bagu guru dan siswa. Bantuan

pendidikan tersebut dapat berupa bantuan peningkatan SDM guru melalui beasiswa

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi ataupun dengan memberikan insentif

peningkatan soft skill bagi guru. Sementara itu bagi siswa prioritas pemberian

beasiswa tiap penjenjangan pendidikan dimulai dari SD, SMP dan SMA/SMK bagi siswa

kurang mampu dan berprestasi.

Pengentasan kemiskinan salah satu cara yang efektif adalah dengan melakukan

advokasi terhadap kebijakan pendidikan salah satunya adalah dengan pemberian

bantuan pendidikan guru dan siswa, jika hal ini secara konsisten dilaksanakan oleh

Pemerintah Kota Bandar Lampung maka masalah kemiskinan dan pengangguran akan

dengan sendirinya terselesaikan.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Pada posisi tertentu penyelenggaraan pendidikan mesti memenuhi 2 (dua) hal pokok

yaitu aspek substansi pendidikan dan aspek infrastruktur. Dalam konteks substansi

pendidikan SDM Pengajar menjadi sangat penting—menjadi sangat penting sebagai

bagian dari tenaga pendidik.

Akan tetapi pada sisi yang lain menjadi sangat penting juga memperhatikan aspek

infrastruktur pendidikan. Jika pendidikan hanya bersandarkan pada kemampuan SDM

Page 179: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

178RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang baik maka proses pendidikan tidak

akan bisa berjalan dengan efektif. Jika kita perhatikan kesenjangan pendidikan jawa

dan luar jawa adalah persoalan keterbatasan fasilitas pendidikan di luar jawa. Menjadi

sangat penting juga bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung merupaya meningkatkan

sarana dan prasarana pendidikan dengan begitu pendidikan yang berkualitas akan

dapat tercapai dengan baik. Beberapa program dan kegiatan dalam RPJMD 2010-2015

Kota Bandar Lampung yang medukung isu ini antara lain kegiatan rehabilitasi gedung,

penyediaan dana operasional sekolah dan peningkatan mutu pendidik.

Pengembangan Pendidikan Inklusi

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia untuk menjamin

keberlangsungan hidupnya agar lebih bermartabat. Karena itu negara memiliki

kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu kepada setiap

warganya tanpa terkecuali termasuk mereka yang memiliki perbedaan dalam

kemampuan (difabel) seperti yang tertuang pada UUD 1945 pasal 31 (1). Namun

sayangnya sistem pendidikan di Indonesia belum mengakomodasi keberagaman,

sehingga menyebabkan munculnya segmentasi lembaga pendidikan yang berdasar

pada perbedaan agama, etnis, dan bahkan perbedaan kemampuan baik fisik maupun

mental yang dimiliki oleh siswa. Jelas segmentasi lembaga pendidikan ini telah

menghambat para siswa untuk dapat belajar menghormati realitas kehidupan dalam

masyarakat.

Pendidikan inklusi adalah hak asasi manusia, di samping merupakan pendidikan yang

baik dan dapat menumbuhkan rasa sosial. Itulah ungkapan yang dipakai untuk

menggambarkan pentingnya pendidikan inklusi. Ada beberapa argumen di balik

pernyataan bahwa pendidikan inklusi merupakan hak asasi manusia: (1) semua anak

memiliki hak untuk belajar bersama; (2) anak-anak seharusnya tidak dihargai dan

didiskriminasikan dengan cara dikeluarkan atau disisihkan hanya karena kesulitan

belajar dan ketidakmampuan mereka; (3) orang dewasa yang cacat, yang

menggambarkan diri mereka sendiri sebagai pengawas sekolah khusus, menghendakii

akhir dari segregrasi (pemisahan sosial) yang terjadi selama ini; (4) tidak ada alasan

yang sah untuk memisahkan anak dari pendidikan mereka, anak-anak milik bersama

dengan kelebihan dan kemanfaat untuk setiap orang, dan mereka tidak butuh

dilindungi satu sama lain (CSIE, 2005).

Page 180: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

179RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pertimbangan filosofis yang menjadi basis pendidikan inklusi paling tidak ada tiga.

Pertama, cara memandang hambatan tidak lagi dari perspektif peserta didik, namun

dari perspektif lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah harus memainkan peran

sentral dalam transformasi hambatan-hambatan peserta didik. Kedua, perspektif

holistik dalam memandang peserta didik. Dengan perspektif tersebut, peserta didik

dipandang mampu dan kreatif secara potensial. Sekolah bertanggung jawab untuk

menciptakan lingkungan di mana potensi-potensi tersebut berkembang. Ketiga, prinsip

non-segregasi. Dengan prinsip ini, sekolah memberikan pemenuhan kebutuhan

kepada semua peserta didik. Organisasi dan alokasi sumber harus cukup fleksibel

dalam memberikan dukungan yang dibutuhkan kelas. Masalah yang dihadapi peserta

didik harus didiskusikan terus menerus di antara staf sekolah, agar dipecahkan sedini

mungkin untuk mencegah munculnya masalah-masalah lain (UNESCO, 2003).

Ada tiga langkah penting menuju inklusi yang nyata: komunitas, persamaan dan

partisipasi. Semua staf yang terlibat dalam pendidikan merupakan suatu komunitas

yang memiliki visi dan pemahaman yang sama tentang pendidikan inklusi, baik konsep

dan pentingnya maupun dasar-dasar filosofis. Setiap anggota komunitas memiliki

persamaan (hak yang sama), dan—karena itu—sama-sama berpartisipasi dalam

mengembangkan pendidikan inklusi, sejak dari perencanaan, pelaksanaan sampai

evaluasinya. Dalam pendidikan inklusi, sistem sekolah tidak berhak menentukan tipe

peserta didik, namun sebaliknya sistem sekolah yang harus menyesuaikan untuk

memenuhi kebutuhan semua peserta didik. Terkait dengan ini, ada ungkapan bahwa

komunitas (semua staf yang terlibat dalam pendidikan inklusi) ‘melampaui dan di atas’

(over and above) kurikulum (UNESCO, 2003).

Dalam konteks RPJMD Kota Bandar Lampung terdapat program dan beberapa

kegiatan yang mengakomodasi isu pendidikan inklusi. Sebagai bagian dari proses

program prioritas pendidikan nasional bahwa semua warga negara Indonesia berhak

memeroleh pendidikan. Dalam konteks pengembangan pendidikan inklusi Pemerintah

Kota Bandar Lampung dalam hal ini menjadi pionir di Provinsi Lampung.

Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa

Page 181: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

180RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan

pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang

mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak mulia baik dilihat

dari aspek jasmani maupun rohani. Manusia yang berakhlak mulia, yang memiliki

moralitas tinggi sangat dituntut untuk dibentuk atau dibangun. Bangsa Indonesia tidak

hanya sekedar memancarkan kemilau pentingnya pendidikan, melainkan bagaimana

bangsa Indonesia mampu merealisasikan konsep pendidikan dengan cara pembinaan,

pelatihan dan pemberdayaan SDM Indonesia secara berkelanjutan dan merata. Ini

sejalan dengan Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sindiknas yang

mengatakan bahwa tujuan pendidikan adalah “… agar manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.”

Melihat kondisi sekarang dan akan datang, ketersediaan SDM yang berkarakter

merupakan kebutuhan yang amat vital. Ini dilakukan untuk mempersiapkan tantangan

global dan daya saing bangsa. Memang tidak mudah untuk menghasilkan SDM yang

tertuang dalam UU tersebut. Persoalannya adalah hingga saat ini SDM Indonesia

masih belum mencerminkan cita-cita pendidikan yang diharapkan. Misalnya kasus-

kasus aktual, masih banyak ditemukan siswa yang menyontek dikala sedang

menghadapi ujian, bersikap malas, tawuran antar sesama siswa, melakukan pergaulan

bebas, terlibat narkoba, dan lain-lain.

Pendidikan merupakan hal terpenting membentuk kepribadian. Pendidikan itu tidak

selalu berasal dari pendidikan formal seperti sekolah atau perguruan tinggi. Pendidikan

informal dan non formal pun memiliki peran yang sama untuk membentuk

kepribadian, terutama anak atau peserta didik. Dalam UU Sisdiknas No.20 tahun 2003

kita dapat melihat ketiga perbedaan model lembaga pendidikan tersebut. Dikatakan

bahwa Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang

yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Sementara pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal

yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Satuan pendidikan

nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat

kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.

Page 182: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

181RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sedangkan pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan lingkungan dalam bentuk

kegiatan belajar secara mandiri.

Oleh karena itu, Paling tidak, ada tiga hal penting dan urgen untuk diperhatikan agar

agenda besar tersebut tidak terjebak menjadi slogan dan retorika belaka. Pertama,

memberikan bekal pendidikan karakter kepada seluruh guru lintas-mata pelajaran

sebagai bagian yang tak terpisahkan dari profesionalisme guru secara simultan dan

berkelanjutan. Dekadensi moral dan merosotnya nilai keluhuran budi di kalangan

pelajar kita sudah ibarat tanggul jebol. Penanganannya tak cukup hanya diserahkan

kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Pendidikan Agama saja, tetapi

secara kolektif harus melibatkan semua guru lintas-mata pelajaran. Semua guru dari

berbagai jenjang satuan pendidikan perlu digembleng secara khusus melalui pelatihan

intensif dengan lebih menekankan pada penguasaan substansi materi dan

pendekatan-pendekatan inovatif agar penyemaian pendidikan karakter kepada siswa

didik tidak kaku, monoton, dogmatis, dan indoktrinatif.

Kedua, menjadikan pendidikan karakter sebagai salah satu kegiatan pengembangan

diri di sekolah. Aktivitas pengembangan diri yang sudah diterapkan sejak Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digulirkan empat tahun yang lalu, terbukti mampu

menumbuhkembangkan bakat, minat, dan talenta siswa. Dalam suasana yang

menarik, dialogis, interaktif, dan terbuka, siswa didik bisa diajak bercurah pikir,

berdebat, dan mendemonstrasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam kegiatan

pengembangan diri. Mereka perlu diberikan ruang dan “mimbar bebas” di luar jam

pelajaran yang secara khusus didesain untuk menggembleng kepribadian dan jati diri

siswa agar benar-benar menjadi sosok yang berkarakter. Hal ini jauh akan lebih efektif

ketimbang menjadikan pendidikan karakter sebagai mata pelajaran tersendiri yang

pada kenyataannya justru akan menimbulkan beban, baik buat guru maupun siswa,

apalagi kalau disajikan dengan cara-cara yang cenderung menggurui dan dogmatis

seperti orang berkhotbah.

Ketiga, menciptakan situasi lingkungan yang kondusif yang memungkinkan pendidikan

karakter bisa bersemi dan mengakar dalam dunia pendidikan kita. Situasi kondusif

bisa ditumbuhkan jika semua elite bangsa, tokoh-tokoh masyarakat, atau pemuka

agama, yang dijadikan sebagai kiblat dan anutan sosial dalam bersikap dan bertingkah

laku bisa saling bersinergi dengan memberikan keteladanan nyata di tengah-tengah

Page 183: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

182RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

kehidupan masyarakat. Pemerintah juga perlu segera melakukan “deteksi dan cegah

dini” apabila ditemukan bibit-bibit konflik yang bisa mengarah dan memicu terjadinya

aksi kekerasan. Media pun dituntut peran sertanya dengan memberikan sajian

informasi dan hiburan yang mencerahkan, sehingga mampu memberikan imaji positif

ke dalam ruang batin dan memori anak-anak tentang adanya nilai kesantunan,

keramahan, kearifan, dan keluhuran budi.

Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan

Di era globalisasi persoalan keagamaan dan nilai-nilai keagamaan menjadi sangat

penting. Logika globalisasi yang borderless atau dunia tanpa batas kemudian

menegasikan local wisdom dan local knowldegde.

Pada poin ini pemerintah Kota Bandar Lampung punya kepentingan, keberlanjutan

pembangunan tentunya harus didukung dengan pengembangan nilai-nilai keagamaan

tanpa adanya nilai-nilai keagamaan maka sustanalibility pembangunan hanya akan

sampai pada tahap simbolik saja dan menegasikan subtansi. Oleh sebab itu potensi

pembangunan jika diselaraskan dengan nilai-nilai keagamaan akan melahirkan daya

juang pembangunan yang baik dan tugas pemerintah kota Bandar Lampung dalam hal

ini adalah mengembangkan nilai-nilai keagamaan tersebut agar sesuai dengan konteks

pembangunan di Kota Bandar Lampung.

Sebagai bagian dari pendidikan dan karakter bangsa maka dalam RPJMD terdapat

beberapa program bagi menggalakkan nilai-nilai keagamaan, salah satunya adalah

menambahkan dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah diharapkan dengan

menambahkan pelajaran yang terkait erat dengan peletakan dasar nilai-nilai

keagamaan maka karakter anak terdidik akan lebih baik dan untuk mengakomodasi

hal tersebut dalam RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015 terdapat beberapa

program dan kegiatan yang relevan untuk mengembangkan nilai-nilai keagamaan.

Pembinaan Seni dan Budaya Daerah

Pembangunan daerah itu meliputi beberapa aspek salah satu aspek pembanguanan

tersebut adalah pembangunan seni dan budaya daerah. Menjadi sebuah amanat

undang-undang untuk setiap pemerintah kabupaten/kota melakukan pembinaan seni

dan budaya daerah.

Page 184: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

183RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sebuah investasi sosial jangka panjang telah dilakukan jika pembinaan seni dan

budaya daerah menjadi salah satu program prioritas pembangunan daerah. Dalam

konstitusi juga diamanahkan setiap daerah otonom diwajibkan untuk

mengembangkan local knowledge Termasuk juga budaya lokal. Menjadi sangat

penting juga tentunya bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk menyiapkan

serangkaian program pemkot yang pro terhadap pembinaan seni dan budaya daerah.

Dalam konteks RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015, selama kurun waktu 5 (lima)

tahun kedepan terdapat 18 (delapan belas) kegiatan yang terkait erat dengan

pengembangan dan pembinaan seni dan budaya diharapkan dengan padatnya

kegiatan budaya tersebut akan memberikan implikasi positif terhadap pengembangan

budaya daerah.

Pembinaan Atlet Berprestasi

Salah satu point penting dalam pengembangan pendidikan adalah menyelaraskan

antara pembinaan atlet dan program akselerasi pendidikan. Salah satu hal penting

dalam konteks ini adalah bagaimana pemerintah kota Bandar Lampung secara

simultan dapat melakukan pembinaan yang aktif terhadap atlet-atlet berprestasi

daerah sehingga potensi mereka dapat diberdayakan bagi kemajuan daerah.

Menjadi sangat penting program itu disinergikan dengan pendidikan, artinya dalam

konteks tertentu pendidikan juga akan sangat berperan terhadap terbinanya atlet-atlet

berprestasi. Secara prinsip pembinaan atlet berprestasi dan pengembangan

pendidikan daerah memiliki korelasi yang saling mengisi dan tugas pemerintah kota

mensinkronkan antara kedua isu tersebut. Dalam RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-

2015 terdapat 13 (tiga belas) kegiatan yang berkorelasi terhadap pembinaan atlet

berprestasi, dengan padatnya kegiatan yang terkait dnegan pembinaan atlet

berprestasi diharapkan kualitas atlet-atlet di Bandar Lampung akan lebih baik di masa

yang akan datang.

4.2.3.3 Isu Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

Beberapa isu dalam bidang kesehatan adalah Pengobatan Gratis, Penanggulangan Gizi

Buruk serta Pemberantasan Penyakit Menular. Tiga hal tersebut juga ditunjang oleh

Page 185: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

184RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan, juga upaya Peningkatan Kualitas

Kesehatan dengan pengembangan Kota Sehat. Sedangkan dalam isu kesejahteraan

sosial adalah Penurunan Jumlah Penduduk Miskin, Rehabilitasi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial serta Bantuan dan Jaminan Sosial Masyarakat Miskin.

Pengobatan Gratis

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang tinggi. Pembangunan kesehatan dapat dipandang sebagai suatu

investasi untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia, yang antara lain diukur

dengan Indeks Pembangunan Manusia. Kesehatan juga merupakan investasi untuk

mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya

penanggulangan kemiskinan.

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Bandar Lampung sangat penting

dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat. Beberapa indikator utama yang

dapat dijadikan standard antara lain mortalitas, morbiditas, status gizi masyarakat,

keadaan lingkungan, perilaku hidup masyarakat dan akses serta mutu pelayanan

kesehatan. Pelayanan kesehatan kepada penduduk miskin masih sangat rendah, dari

59.183 jumlah keluarga miskin yang memiliki kartu sehat hanya 27.530 KK. Artinya

masih terdapat 30% keluarga miskin yang belum terjangkau jamkesmas. Sedangkan

yang mendapatkan pelayanan kesehatan hanya 38.783 KK serta jumlah ibu hamil

yang mendapatkan pelayanan anternatal dari 8.720 ibu hamil keluarga miskin hanya

3.327 ibu yang mendapatkan pelayanan.

Dalam konteks itu terlihat bahwa persoalan dasar kesehatan masih merupakan

masalah serius dalam konteks Bandar Lampung, oleh sebab itu dalam RPJMD Kota

Bandar Lampung 2010-2015 terdapat 23 (dua puluh) tiga program yang terkait erat

dengan pembenahan sektor dasar kesehatan di Kota Bandar Lampung, dengan

banyaknya kuantitas program tersebut maka diharapkan persoalan mendasar bidang

kesehatan di Kota Bandar Lampung akan terselesaikan dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun kedepan.

Penanggulangan Gizi Buruk

Page 186: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

185RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Di suatu kelompok masyarakat, anak balita merupakan kelompok yang paling rawan

terhadap terjadinya kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat terjadi dari tingkat ringan

sampai tingkat berat dan terjadi secara perlahan-lahan dalam waktu cukup lama.

Keadaan gizi atau status gizi masyarakat menggambarkan tingkat kesehatan yang

diakibatkan oleh keseimbangan antara kebutuhan dan asupan zat-zat gizi yang

dikonsumsi seseorang. Anak yang kurang gizi akan menurun daya tahan tubuhnya,

sehingga mudah terkena penyakit infeksi, sebaliknya anak yang menderita penyakit

infeksi akan mengalami gangguan nafsu makan dan penyerapan zat-zat gizi sehingga

menyebabkan kurang gizi. Anak yang sering terkena infeksi dan gizi kurang akan

mengalami ganggguan tumbuh kembang yang akan mempengaruhi tingkat

kesehatan, kecerdasan dan produktivitas di masa dewasa.

Bila jumlah asupan zat gizinya sesuai dengan kebutuhan disebut seimbang (Gizi baik),

bila asupan zat gizi lebih rendah dari kebutuhan disebut Gizi Kurang, sedangkan bila

asupan zat gizi sangat kurang dari kebutuhan disebut Gizi Buruk.

Anak balita yang sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui dengan

membandingkan antara berat badan menurut umur atau berat badan menurut tinggi,

apabila sesuai dengan standar anak disebut Gizi Baik. Kalau sedikit di bawah standar

disebut Gizi Kurang, sedangkan jika jauh di bawah standar disebut Gizi Buruk. Bila gizi

buruk disertai dengan tanda-tanda klinis seperti ; wajah sangat kurus, muka seperti

orang tua, perut cekung, kulit keriput disebut Marasmus, dan bila ada bengkak

terutama pada kaki, wajah membulat dan sembab disebut Kwashiorkor. Marasmus

dan Kwashiorkor atau Marasmus Kwashiorkor dikenal di masyarakat sebagai “busung

lapar”.

Meski kondisi di Bandar Lampung tidak terlalu mengkhawatirkan, akan tetapi beberapa

kejadian gizi buruk masih ditemukan dehingga upaya-upaya sistematis perlu terus

dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam mencegah terjadinya gizi

buruk di Kota Bandar Lampung melalui program-program yang tertata dan

berkelanjutan.

Dalam konteks RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015 terdapat 5 (lima) kegiatan

yang tekait dengan penyelesaian persoalan gizi buruk kegiatan tersebut antara lain,

penanggulana kurang energi dan protein, pemberian makanan tambahan dan vitamin

Page 187: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

186RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

serta peningkatan IMD dan ASI Ekslusif. 5 (lima) kegiatan utama itu diharapkan akan

mampu mengatasi persoalan gizi buruk di Kota Bandar Lampung.

Pemberantasan Penyakit Menular

Seseorang dapat menderita sakit, terutama menderita penyakit menular, karena

dimulai adanya agen penyakit (kuman) yang masuk dalam tubuh orang tersebut,

keadaan ini disebut sebagai terpapar dan terinfeksi. Didalam tubuh kuman

berkembang biak, merusak jaringan, atau menebarkan racun, sehingga pada jumlah

kuman yang memadai akan menimbulkan gejala penyakit, keadaan ini disebut

menderita sakit. Proses dari keadaan sehat menjadi sakit, karena masuknya agen

penyakit kedalam badan, dapat terhambat perkembang biakannya karena adanya

imunitas dan daya tahan tubuh orang-orang yang terserang agen penyakit tersebut.

Penularan dapat terjadi secara langsung dari orang yang menderita sakit kepada

orang sehat tanpa perantara lain, misalnya penularan tuberkulosa paru, penyakit

menular seksual, campak, inluenza dan sebagainya. Penularan dapat juga terjadi

karena agen penyakit yang berasal dari seorang penderita, disebarkan ke lingkungan

sekitarnya, misalnya agen penyakit keluar dari tubuh orang sakit bersamaan dengan

tinja penderita dan menyebar ke tanah, udara atau air, yang kemudian mencemari

makanan dan minuman orang sehat.

Penularan dapat juga terjadi karena agen penyakit menular pada pembawa penyakit

(vektor), kemudian vektor memindahkan agen penyakit kepada orang sehat lainnya,

misalnya penularan malaria, demam berdarah, chikungunya melalui vektor nyamuk.

Dengan mencermati proses penularan dan kemampuan tubuh menghadapi penularan

agen tersebut, maka dapat diidentifikasi sasaran upaya pemberantasan penyakit

menular. Upaya pemberantasan dengan menerapkan manajemen kasus dan

manajemen kesehatan masyarakat (public health).

Manajemen kasus dapat diterapkan pada penderita agar dapat cepat sembuh,

mencegah kecacatan atau kematian. Manajemen kasus dapat diterapkan pada

seseorang yang diperkirakan telah terpapar atau terinfeksi suatu agen penyakit yang

belum menunjukkan gejala penyakit agar tetap sehat, baik dengan obat profilaksis,

pemberian serum anti penyakit, perbaikan gizi dan sebagainya. Misalnya, pada infeksi

malaria dengan pemberian obat anti malaria, karier difteri mendapat antibiotika,

Page 188: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

187RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

terinfeksi HIV dengan menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Pada penderita

pnemonia, manajemen kasus menjadi strategi dasar penanggulangan yang paling

tepat pada pengungsi, baik dengan cara pengobatan, maupun dengan perbaikan gizi

terhadap penderita maupun terhadap anak-anak yang sehat agar tidak terserang

pnemonia.

Manajemen kesehatan masyarakat dimanfaatkan untuk menekan kemungkinan

terjadinya penularan dan penyebarluasan penyakit ke orang lain, sehingga angka

kesakitan (insidance rate) dan angka kematian (mortality rate) dapat diturunkan.

Manajemen kesehatan masyarakat lebih menekankan pada upaya pencegahan

penularan dengan cara memutus mata rantai penularan. Cara pertama adalah dengan

melakukan manajemen kasus, baik pengobatan maupun profilaksis. Cara ini dapat

secepatnya membersihkan tubuh penderita dari agen penyakit, sehingga penderita

atau karier tidak lagi menjadi sumber penularan.

Cara kedua, memutus kemungkinan penularan agen penyakit dari penderita ke orang

sehat dengan cara isolasi. Misalnya penderita istirahat di rumah dan tidak usah tidak

masuk sekolah atau kerja selama sakit, terutama penderita yang penularannya ke

orang lain melalui penularan langsung udara, misalnya campak, influenza, difteri dan

sebagainya. Penyakit dengan penularan melalaui nyamuk, seperti demam dengue,

malaria sebaiknya juga beristirahat di rumah selama periode penularan.

Cara ketiga, meningkatkan daya tahan setiap orang dengan cara perbaikan status gizi,

sehingga tubuh mampu menahan serangan agen penyakit, atau memproduksi antibodi

dengan cepat. Upaya peningkatan daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan

meningkatkan imunitas secara aktif melalui pemberian imunisasi, misalnya imunisasi

campak, difteri, batuk rejan dan sebagainya. Cara keempat, dengan melakukan

perbaikan kondisi lingkungan agar tidak rentan menjadi sumber penularan penyakit.

Cara yang ditempuh adalah dengan manajemen vektor, seperti pemberantasan sarang

nyamuk pada demam dengue dan malaria, manajemen sanitasi lingkungan dan

makanan dalam pemberantasan penyakit-penyakit perut, diare, tifus perut dan

sebagainya. Cara lain adalah dengan manajemen perilaku sehat.

Dalam konteks RPJMD Kota Bandar Lampung terdapat program Surveilance

Epidemologi dan Penanggulangan KLB yang tediri atas 13 (tiga belas) kegiatan yang

terkait erat dengan pemberatasan penyakit menular dengan banyaknya kegiatan yang

Page 189: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

188RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

terfokus pada penanggulangan pemberantasa penyakit menular itu diharapkan

persoalan penyakit menular di Kota Bandar Lampung akan dapat tereduksi dengan

baik.

Pengembangan Kota Sehat

Kota sehat adalah suatu kondisi dari suatu wilayah yang bersih, nyaman, aman dan

sehat untuk dihuni penduduknya dengan mengoptimalkan potensi ekonomi

masyarakat yang saling mendukung melalui koordinasi forum kecamatan dan

difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan masing-masing

kelurahan. Tatanan sasaran Kota Sehat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan

pada masing-masing kecamatan di Kota. Sedangkan Kawasan sehat adalah kondisi

wilayah tertentu yang bersih, nyaman, aman dan sehat bagi pekerja dan masyarakat

dikawasan tersebut dengan mengoptimalkan potensi masyarakat dan pekerja, melalui

pemberdayaan pelaku pembangunan yang terkait, difasilitasi oleh sektor terkait dan

sinkron dengan perencanaan wilayah.

Kelurahan sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang

bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan

potensi masyarakat , melalui pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi

oleh sektor terkait dan sinkron dengan perencanaan wilayah. Sedangkan Forum Kota

adalah wadah bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan berpatisipasi turut

menentukan arah, prioritas, perencanaan pembangunan wilayahnya yang

mengintegrasikan berbagai aspek sehingga dapat mewujutkan wilalah yang bersih,

nyaman, aman dan sehat untuk dihuni oleh warganya.

Tujuan Program Kota Sehat pada dasarnya adalah tercapainya kondisi Kota untuk

hidup dengan bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni dan bekerja bagi

warganya dengan terlaksananya berbagai program-program kesehatan dan sektor

lain, sehingga dapat meningkatkan sarana dan produktifitas dan perekonomian

masyarakat.

Sedangkan Sasaran Kota sehat adalah:

1. Terlaksananya program kesehatan dan sektor terkait yang sinkron dengan

kebutuhan masyarakat, melalui perberdayaan forum yang disepakati masyarakat.

Page 190: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

189RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

2. Terbentuknya forum masyarakat yang mampu menjalin kerjasama antar

masyarakat, pemerintah Kota dan pihak swasta, serta dapat menampung aspirasi

masyarakat dan kebijakan pemerintah secara seimbang dan berkelanjutan dalam

mewujutkan sinergi pembangunan yang baik.

3. Terselenggaranya upaya peningkatan lingkungan fisik, sosial dan budaya serta

perilaku dan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan secara adil, merata dan

terjangkau dengan memaksimalkan seluruh potensi sumber daya di Kota tersebut

secara mandiri.

4. Terwujutnya kondisi yang kondusif bagi masyarakat untuk menigkatkan

produktifitas dan ekonomi wilayah dan masyarakatnya sehingga mampu

meningkatkan kehidupan dan penghidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Secara umum dalam RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015 terdapat 9 (sembilan)

kebijakan yang terkait erat dengan perwujudan pengembangan kota sehat di Bandar

Lampung, karena mewujudkan kota sehat merupakan kebijakan kesehatan yang

terintegrasi satu dengan lain oleh sebab itu kesembilan kebijakan dalam RPJMD

tersebut diharapkan akan dapat mewujudkan kota sehat Bandar Lampung tahun 2015.

Penurunan Jumlah Keluarga Miskin

Menurut Peraturan Pemerintah No. 42/1981 fakir miskin adalah orang yang sama

sekali tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi

kemanusiaan atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak

dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan. Keluarga adalah

suatu keluarga yang telah diikat oleh suatu tali perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu,

anak (sebagai anggota keluarga).

Maka keluarga fakir miskin dapat dijelaskan dengan keluarga yang anggotanya tidak

mempunyai sumber mata pencaharian yang tetap dan tidak mempunyai keterampilan

untuk dapat memenuhi kebutuhan pokok yang layak. Kriteria keterbatasan fakir miskin

adalah penghasilan, pemilikan rumah, perumahan, pendidikan, keterampilan, tingkat

kesehatan, kehidupan keagamaan, kehidupan normatif, hubungan sosial keluarga,

hubungan sosial antara keluarga dengan masyarakat sekitar, hubungan sosial

keluarga dengan masyarakat yang lebih luas lagi.

Page 191: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

190RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Keluarga fakir miskin merupakan salah satu permasalahan sosial yang ada dalam

masyarakat. Miskin dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan ini maka

berdampak pada meningkatnya populasi keluarga fakir miskin. Di pedesaan dan

perkotaan Provinsi Lampung terdapat 739.641 keluarga fakir miskin baik hampir

miskin (116.567), miskin (333.113) dan sangat miskin (116.567).

Dalam RJPMD Kota Bandar Lampung 2010-2015 terdapat 42 (empat puluh dua)

kegiatan yang terfokus untuk menangani persoalan penanggulan masyarakat miskin

diharapkan dengan banyak kegiatan dan program yang direncanakan maka persoalan

kemiskinan Bandar Lampung akan dapat tereduksi dengan baik.

Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Secara konseptual, pembangunan kesejahteraan sosial merupakan bagian dari

pembangunan sosial yang memberi perhatian pada keseimbangan kehidupan

manusia dalam memperbaiki atau menyempurnakan kondisi-kondisi sosialnya. Dalam

beberapa hal, pembangunan sosial dan pembangunan kesejahteraan sosial memiliki

makna yang sama mengingat sasaran utama pembangunan tersebut adalah manusia

dan lingkungannya, sedangkan tujuannya adalah untuk meningkatkan kondisi

kehidupan dan keseimbangan sosial baik secara rohaniah maupun jasmaniah.

Peningkatan kondisi kehidupan tersebut ditempuh dengan jalan menumbuhkan,

membina dan mengembangkan keselarasan hidup pribadi-pribadi manusia serta

menciptakan lingkungan yang lebih baik meliputi segi fisik, mental dan sosial budaya.

Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan kesejahteraan sosial

merupakan bagian integral dalam kesatuan sistem pembangunan nasional yang

dilaksanakan searah, saling menunjang, saling melengkapi dan saling menopang

dengan pembangunan bidang-bidang lainnya dalam upaya yang mengarah kepada

semakin meningkatnya taraf kesejahteraan sosial masyarakat secara lebih adil,

merata dan berkualitas.

Oleh karena itu, di Indonesia kesejahteraan sosial secara luas merujuk pada

pembangunan sosial sedangkan secara sempit mengacu pada pembangunan

kesejahteraan sosial. Dengan demikian, karena arti kesejahteraan rakyat disini

mengacu pada konsep pembangunan sosial yang mencakup aspek kesehatan,

Page 192: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

191RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

pendidikan dan kebudayaan serta agama, maka kesejahteraan sosial dimaknai dalam

arti sempit sebagai pelayanan kesejahteraan sosial, terutama bagi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan masyarakat miskin yang menjadi kelompok

sasaran pelayanan sosial.

Pembangunan kesejahteraan sosial merupakan sesuatu yang kompleks dan dinamis.

Hal ini tak terhindarkan, mengingat ia senantiasa memberikan perhatian pada

keberfungsian sosial manusia dalam kehidupan sosial masyarakatnya. Tujuan

pembangunan kesejahteraan sosial adalah tercapainya kondisi kesejahteraan sosial

yang adil dan merata serta berjalannya sistem kesejahteraan sosial yang mapan dan

melembaga sebagai salah satu piranti kehidupan masyarakat Indonesia dalam upaya

menjadi bangsa yang maju, mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya

sesuai dengan standar kemanusiaan. Kondisi tersebut dicapai melalui pelayanan

sosial yang diwujudkan dengan usaha kesejahteraan sosial.

Namun, kompleksitas pembangunan kesejahteraan sosial ditambah lagi dengan

tuntutan perkembangan lingkungan internal dan eksternal menyebabkan

perkembangan dinamika permasalahan yang dihadapi selalu lebih cepat dibandingkan

upaya peningkatan kemampuan semua pihak untuk menyelesaikan permasalahan

tersebut. Kondisi ini tentu saja membuat keadaan sejahtera terasa sulit dicapai,

bahkan segala upaya yang dikerahkan tampaknya tidak pernah akan cukup. Untuk

menghindari penilaian seperti itu, upaya pembangunan dalam jangka panjang

memerlukan suatu gambaran yang menyeluruh mengenai hal tersebut, sehingga

upaya pemecahan masalah ditujukan pada permasalahan yang memiliki daya ungkit

(leverage) paling besar.

Pembangunan kesejahteraan sosial yang telah dilaksanakan sampai sat ini telah

memberikan kontribusi di dalam mewujudkan kesejahteraan sosial yang makin adil

dan merata. Sasaran utama program pembangunan kesejahteraan sosial adalah

manusia, maka perubahan-perubahan yang secara langsung terkait dengan sasaran

program tersebut terutama permasalahan dan kebutuhannya, serta ukuran-ukuran

taraf kesejahteraan sosialnya sangat berpengaruh terhadap arah,tujuan dan kegiatan-

kegiatan program. Kemajuan kondisi sosial masyarakat terutama PMKS seperti

tercermin pada indikator sosial, antara lain jangkauan pelayanan sosial di satu sisi dan

penurunan jumlah PMKS dan masyarakat miskin, kemandirian dan keberfungsian

Page 193: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

192RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

sosial PMKS dan masyarakat miskin, serta tercermin pada tumbuh dan

berkembangnya kelembagaan sosial, organisasi sosial, pranata sosial, pilar-pilar

partisipasi sosial (volunteerism), dan nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang menjadi

karakteristik dan jati diri bangsa Indonesia. Selain itu, pencapaian pembangunan

kesejahteraan sosial bisa terlihat juga dari indikator sosial lainnya yakni: adanya

peningkatan produktivitas PMKS dan masyarakat miskin sebagai sumber daya manusia

yang dapat berpartisipasi aktif dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat dan

bernegara.

Dalam RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015 terdapat 15 (lima belas)) kegiatan

yang diprogramkan untuk mengatasi persoalan penyandang masalah kesejahteraan

sosial, diharapkan dengan banyaknya kegiatan yang tefokus bagi mengatasi persoalan

kesejahteraan sosial dalam lima tahun kedepan persoalan ini akan dapat teratasi

dengan baik.

Bantuan dan Jaminan Sosial Masyarakat Miskin

Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program asistensi social kepada rumah

tangga yang memenuhi kualifikasi tertentu dengan memberlakukan persyaratan dalam

rangka untuk mengubah perilaku miskin. PKH diutamakan bagi rumah tangga sangat

miskin (RTSM) yang memiliki ibu hamil/menyusui, dan anak usia 0-15 tahun, atau

anak usia 15-18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasarnya. Tujuan

jangka pendek PKH adalah memberikan income effect melalui pengurangan beban

pengeluaran RTSM. Sementara tujuan jangka panjangnya adalah untuk memutus

mata rantai kemiskinan RTSM melalui peningkatan kualitas kesehatan/nutrisi,

pendidikan, dan kapasitas pendapatan anak (price effect) serta memberikan kepastian

akan masa depan anak (insurance effect) dan mengubah perilaku (behaviour effect)

keluarga miskin.

PKH adalah program yang memberikan bantuan tunai kepada RTSM. Sebagai

imbalannya RTSM diwajibkan memenuhi persyaratan yang terkait dengan upaya

peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui aspek pendidikan dan kesehatan.

Untuk mendukung PKH, sesuai dengan ketentuan yang berlaku Kementerian Sosial

telah membentuk Unit Pengelola PKH (UPPKH) yang dibentuk di tingkat pusat maupun

daerah. Tujuan utama PKH adalah untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan

Page 194: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

193RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

kualitas sumber daya manusia terutama kelompok masyarakat miskin. Secara khusus,

tujuan PKH adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi RTSM, meningkatkan taraf

pendidikan anak-anak RTSM, meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu hamil, ibu

nifas, dan anak di bawah 6 tahun dari RTSM, dan meningkatkan akses dan kualitas

pelayanan pendidikan dan kesehatan khususnya bagi RTSM.

Di sisi lain, jaminan sosial merupakan komitmen yang harus diwujudkan dan

dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat sesuai dengan amanat UUD 1945.

Dalam kaitannya dengan karakteristik sasaran program pembangunan kesejahteraan

sosial baik perorangan, keluarga maupun komunitas masyarakat yang berada dalam

kondisi rentan dan tidak mampu. Program jaminan sosial perlu dirancang secara

khusus dengan memperhatikan kondisi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

1. Jaminan sosial sebagai perwujudan dari sekuritas sosial adalah suatu system

perlindungan dan pemeliharaan kesejahteraan sosial bagi warga Negara yang di

selenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, guna memelihara

kesejahteraan sosial.

2. Asuransi kesejahteraan Sosial (ASKESOS) adalah sistem asuransi sosial untuk

memberikan perlindungan/pertanggungan bagi warga masyarakat terhadap resiko

penurunan taraf kesejahteraan social akibat pencari nafkah utama meninggal,

sakit atau mengalami kecelakaan.

3. Perlindungan Sosial adalah upaya pemerintah dan atau masyarakat untuk

memberikan kemudahan pelayanan sektor informal dari musibah sakit, kecelakaan

dan mninggal dunia.

4. Pemeliharaan taraf kesejahteraan social adalah upaya perlindungan dan pelayanan

yang bersifat terus menerus agar lanjut usia/jompo terlantar dan cacat ganda

dapat hidup secara wajar.

Di sisi lain, Jaminan kesejahteraan sosial dilakukan dalam upaya memberikan

perlindungan sosial bagi masyarakat rentan dan marginal yang dilaksakan melalui

kegiatan Asuransi Kesejahteraan Sosial dan Batuan Kesejahteraan Sosial Permanen

(BKSP)

Asuransi Kesejahteraan Sosial (ASKESOS) merupakan system asuransi sosial untuk

memberikan perlindungan/pertanggungan bagi masyarakat marginal atau pekerja

mandiri pada sektor informal terhadap resiko menurunnya tingkat kesejahteraan sosial

Page 195: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

194RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

akibat pencari nafkah utama meninggal dunia, menderita sakit atau mengalami

kecelakaan. Program ini menjadi strategis karena selama ini belum ada program

pemeliharaan penghasilan (income maintenance) yang berskala nasional bagi

masyarakat miskin atau marginal. Dalam pelaksanaannya program jaminan sosial ini

bermitra dengan Orsos/Yayasan/Lembaga yang telah dibina oleh Departemen Sosial

sebagai pengelolaan atau pelaksanaan ASKESOS dengan menbentuk tim pengelola

ASKESOS.

Bantuan Kesejahteraan Sosial Permanen merupakan usaha perlindungan dan jaminan

penghidupan bagi warga yang karena kondisinya mampu dalam menenuhi kebutuhan

hidupnya sendiri tanpa bantuan berkesinambungan dari luar dirinya dan tidak

didasarkan kontribusi yang bersangkutan. Pelaksanaan BKSP berdasarkan

kebersamaan, kekeluargaan, kegotongroyongan dan kesetiakawanan sosial untuk

membantu yang lemah, meningkatkan upaya pelindungan sosial bagi masyarakat

rentan dan marginal dan terbentuknya kelembagaan dan mekanisme pelaksanaan

jaminan sosial yang efektif. Dalam RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015 terdapat

3 (tiga) program yang tefokus untuk mengatasi persoalan Jaminan Sosial Masyarakat

Miskin.

4.2.3.4. Isu Good Governance dan Pelayanan Publik

Beberapa persoalan strategis dalam isu Good Governance dan Pelayanan Publik di

Bandar Lampung adalah Disiplin dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah,

Peningkatan Kualitas Mental dan Spiritual, Pengembangan Mekanisme Reward &

Punishment, Kualitas Pelayanan Publik, Kualitas Perencanaan, Pelaksanaan dan

Evaluasi Pembangunan serta Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan Daerah.

Disiplin dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah

Salah satu indikator governance atau tata kelola pemerintahan yang baik adalah

tingkat kedisiplinan pegawai pemerintah, dalam hal ini adalah kedisiplinan PNS di

Lingkungan Pemerintah Kota Bandar Lampung.

Jika merujuk pada teori ada 8 (delapan) indikator yang mempengaruhi tingkat

kedisiplinan karyawan dalam suatu organisasi Hasibuan (2003:194), yaitu :

Page 196: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

195RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

1. Tujuan dan kemampuan, tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan

secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Tujuan yang

dibebankan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan.

2. Teladan Pimpinan; Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik,

jujur, adil serta sesuai kata dengan perbuatan

3. Balas Jasa; Balas jasa berupa gaji dan kesejahteraan.

4. Keadilan; Keadilan dijadikan dasar kebijaksanaan dalam pemberian balas jasa dan

hukuman.

5. Waskat; Artinya atasan secara aktif dan langsung mengawasi bawahan dan

memberikan petunjuk.

6. Sanksi Hukuman; Sanksi hukuman harus ditetapkan berdasarkan pertimbangan

logis, masuk akal dan informasikan secara jelas kepada semua karyawan.

7. Ketegasan; Ketegasan pimpinan menegur dan menghukum setiap karyawan yang

indisipliner.

8. Hubungan kemanusiaan; Hubungan–hubungan baik bersifat vertikal maupun

horisontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group relationship dan

cross relationship.

Pemerintahan memiliki tujuan utama untuk menjalankan amanah, melalui pelayanan

(Service), memberdayakan (Empowerment), dan melaksanakan pembangunan

(Development) (Ryaas Rasjid, 1997:64). Pelayanan diharapkan dapat membuahkan

keadilan di lingkungan kerja, pemberdayaan akan mendorong kemandirian, dan

pembangunan akan menciptakan kesejahteraan/kemakmuran.

Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, selain melakukan

pembangunan, pemerintah juga dituntut harus melakukan pembaharuan dan menata

ulang manajemen pemerintahan, sebab dalam pelaksanaannya, pembangunan

memerlukan manajemen yang baik, karena tanpa pengelolaan yang baik, selain tidak

akan mewujudkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan juga justru akan

menimbulkan masalah baru yang tidak mungkin akan lebih parah dan complicated.

Disiplin menjadi kata kunci dalam penegakkan Good Governance tanpa didahului

dengan semangat mendisiplinkan aparat maka prinsip-prinsip tata pemerintahan yang

baik tidak dapat dijalankan, menjadi sangat penting bagi Pemerintah Kota Bandar

Page 197: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

196RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Lampung untuk menjadikan program disiplin dan profesionalisme aparat program

prioritas selama 5 (lima) tahun kedepan.

Untuk meningkatkan tingat disiplin PNS di Lingkungan Pemkot Bandar Lampung dalam

RPJMD Kota Bandar Lampung 2010-2015 terdapat 2 (dua) program yang terfokus bagi

menyelesaikan persoalan disiplin PNS kedua program tersebut adalah meningkatkan

kualitas sumber daya aparatur Pemda dan perbaikan sistem administrasi kepegawaian,

dengan dua program utama tersebut diharapkan tingkat disiplin aparatur Pemkot akan

lebih baik selama lima tahun ke depan.

Peningkatan Kualitas Mental dan Spiritual

Dalam konteks tertentu peningkatan kualitas mental dan spiritual aparat menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari logika reformasi birokrasi. Menciptakan sistem

birokrasi yang efektif, efisien dan transparan saja tidak cukup jika tidak dibarengi

dengan upaya meningkatkan kualitas mental dan spiritual aparat.

Persoalan red tape ataupun patologi birokrasi (penyakit birokrasi) diawali dengan

lemahnya mental dan spiritual aparat apalagi kalau kemudian tidak didukung oleh

sistem birokrasi yang baik. Memerioritaskan pada pembenahan aspek kualitas mental

dan spiritual pegawai juga menjadi hal yang mesti dilakukan oleh Pemerintah Kota

Bandar Lampung agar reformasi birokrasi yang dilakukan dapat berjalan lebih baik.

Dalam RPJMD Kota Bandar Lampung, terdapat program mengenai pembinaan dan

pengembangan aparatur dalam konteks itu terdapat beberapa kegiatan yang terkait

erat dengan peningkatan kualitas mental dan spiritual diharapkan dengan

terakomodasinya beberapa kegiatan yang berkorelasi terhadap peningkatan mental

dan spiritual kinerja aparatur Pemkot akan lebih baik.

Pengembangan Mekanisme Reward & Punishment

Sastrohadiwiryo (2003:269) mengemukakan pendapat Sagir mengenai ”unsur-unsur

penggerak motivasi yaitu : kinerja (Achievement), penghargaan (Recognition),

tantangan (Challenge), tanggung Jawab (Responsibility), pengembangan

(Development), keterlibatan (Involvement) dan kesempatan (Oppurtinity)”. Pada

umumnya bentuk motivasi yang sering dianut adalah (Sastrohadiwiryo, 2003:270):

Page 198: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

197RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

1. Kompensasi Bentuk Uang; Kompensasi yang diberikan berwujud uang. Rasa takut

kehilangan pekerjaan dan sumber uang merupakan perangsang kerja yang sangat

efektif karena uang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup.

2. Pengarahan dan Pengendalian; Pengarahan maksudnya menentukan apa yang

harus dikerjakan atau tidak dikerjakan, mencakup proses operasi standar,

pedoman, dan buku panduan, bahkan Management By Objective

(MBO)/manajemen berdasarkan sasaran.

Sedangkan pengendalian maksudnya menentukan bahwa tenaga kerja harus

mengerjakan hal-hal yang telah diinstruksikan, dan fungsinya mencakup penilaian

kinerja, pemeriksaan mutu dan pengukuran hasil kerja.

3. Penetapan Pola Kerja yang Efektif; Teknik ini antara lain memperkaya kerja,

manajemen partisipatif dan mengalihkan perhatian para pekerja dari pekerjaan

yang membosankan kepada instrumen (alat) waktu luang untuk istirahat atau

sarana lain yang lebih fantastis.

4. Kebajikan; Kebajikan dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang diambil

dengan sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para

tenaga kerja. Hal yang dilakukan adalah pelatihan atau kursus-kursus singkat,

kegiatan yang lebih formal dan seremonial cenderung berkurang.

Dalam beberapa studi ternyata terdapat korelasi antara program peningkatan

kesejahteraan terhadap tingkat disiplin PNS. Dari beberapa responden yang

ditanyakan dalam studi tersebut ternyata 88.8% PNS menyatakan bahwa terdapat

korelasi positif antara peningkatan kesejahteraan terhadap tingkat disiplin dan kinerja

PNS.

Artinya jika PNS sejahtera secara finacial maka ini akan berkorelasi terhadap

meningkatnya tingkat disiplin mereka. Sementara itu hanya hanya sekitar 11.2%

menyatakan bahwa tidak ada korelasi antara peningkatan kesejaheraan dengan

tingkat disiplin PNS. Terdapat pesan yang ingin disampaiakan oleh studi ini bahwa

tingkat kesejahteraan sangat berkorelasi terhadap disiplin dan kinerja oleh sebab itu

Pmerintah Kota Bandar Lampung perlu membuat sebuah rancangan program yang

bertujuan meningkatkan kesejahteraan PNS di Lingkungan Pemda.

Page 199: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

198RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Dalam RPJMD terdapat program Peningkatan Kesejahteraan Pegawai diharapkan

dengan ini mekanisme reward dan punishment dapat berjalan sehingga berkorelasi

dengan kinerja aparatur pemerintah kota Bandar Lampung yang lebih baik.

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Implementasi kebijakan otonomi daerah dalam meningkatkan pelayanan publik bagi

masyarakat di daerah yang dilaksanakan. Pada satu sisi menjadi sangat penting

pemerintah menjadikan peningkatan kualitas pelayanan publik sebagai skala prioritas

pembangunan.

Menurut studi yang dilakukan oleh Bappenas secara umum tingkat pelayanan publik

nasional lebih fluktuatif yang cenderung bergerak positif dibandingkan dengan tingkat

pelayanan publik Provinsi Lampung. Pada tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 tingkat

pelayanan publik Lampung masih lebih baik dibandingkan dengan tingkat pelayanan

publik nasional akan tetapi tren itu semakin berkurang pada tahun 2008 dan titik

terendahnya pada tahun 2010 dimana tren nasional bergerak positif sedangkan tren

Kota Bandar Lampung bergerak negatif.

Hal ini dimungkinkan karena bagi Kota Bandar Lampung tahun 2009 dan 2010 adalah

“tahun transisi politik”, pada tahun 2010 Pilakda Bandar Lampung diselenggarakan

sehingga besar kemungkinan event-event politik itu yang mengganggu kinerja

pelayanan publik di Kota Bandar Lampung.

Dalam konteks Bandar Lampung pasca pemilihan walikota 2010, diharapkan kualitas

pelayanan publik akan bergerak kembali normal salah satu hal yang harus dilakukan

adalah dengan membuat initial public service offering dan keterbaruan pelayanan

publik mesti sering dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung sebagai

antisipasi terhadap kebutuhan publik yang semakin kompleks.

Kualitas pelayanan publik dapat menjadi lebih baik, ketika semua unsur terlibat

didalamnya dan untuk itu perlu pola kemitraan atau partnership. Beban Pemerintah

Kota Bandar Lampung yang semakin kompleks dan APBD yang tidak ideal

menyebabkan kemitraan merupakan strategi yang penting untuk coba

diimplementasikan. Paradigma pemerintahan yang berubah dari konsep to govern

menjadi to service adalah sebuah konsep yang mesti dijalankan dengan penuh disiplin

oleh pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik prima.

Page 200: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

199RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pada bagian lain pilihan strategi dalam pembangunan menjadi sangat penting, sebagai

sebuah grand design maka pilihan strategi tersebut merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari perencanaan kebijakan Kota Bandar Lampung. Governance hanya

akan terwujud jika muncul kolaborasi, kemitraan, dan jejaring antar elemen-elemen

governance, yaitu negara, sektor swasta dan masyarakat sipil.

Pada bagian lain Jejaring atau Partnership menjadi ciri penting dari pengembangan

organisasi modern saat ini, baik organisasi swasta atau publik. Kebijakan publik saat

ini juga tidak lagi merupakan proses eksklusif yang melibatkan aktor-aktor negara

saja, tetapi merupakan produk dari jejaring, kolaborasi, dan kemitraan antara elemen-

elemen governance (policy network).

Bagaimana model kemitraan ini dibedakan dengan model kerjasama sebelumnya? Jika

kerjasama sebelumnya posisi pemerintah kota berada satu level diatas swasta dan

masyarakat sipil, thus, dalam konsep kemitraan ini pemerintah kota harus muncul

sebagai inisiator sekaligus katalisator pembangunan. Oleh sebab itu beragam

prasyarat yang harus dipenuhi agar kemitraan dan jejaring seperti ini dapat

berkembang dan pada akhirnya akan melahirkan kebijakan yang pro good

governance. Beberapa prasayat Kemitraan Pemerintah Kota Bandar Lampung dan

pihak swasta adalah sebagai berikut :

a. Terdapat dua pelaku yang terlibat, yaknipemerintah dan swasta;

b. kedunya bekerjasama sebagai mitra,dalam hal ini tidak ada pihak yang bersifat

membawahi pihak lain;

c. Adanya tujuan bersama berdasarkan

d. Komitmen yang hendak dicapai;

Peningkatan Kualitas Perencanaan, Pelaksanaan & Evaluasi Pembangunan

Kebijakan pembangunan yang baik ketika ada keterpaduan antara perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembangunan. Dalam bagian lain misalkan RPJP-RPJMD

dibuat sebagai sebuah skema pembangunan selama 5 (lima) sampai dengan 20 (dua

puluh) tahun pembangunan. Oleh sebab itu diperlukan sebuah keterpaduan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan secara simultan dengan cara

Page 201: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

200RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

mengintensifkan koordinasi perencanaan, pelaksanaan dan valuasi pembangunan

pada setiap kebijakan kota yang dibuat.

Dalam RPJMD Kota Bandar Lampung terdapat beberapa program dan kegiatan yang

berkorelasi terhadap kualitas perencanaan, Pelaksanaan dan Eavluasi Pembangunan,

kelemahan selama ini pola pembangunan tidak dimaksimalkan dimensi evaluasinya,

sehingga terlihat beberapa program tidak sinkroni antara perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi. Dalam RPJMD terdapat 24 (dua puluh empat) kegiatan yang berkorelasi

terhadap peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan,

sehingga diharapakan selama 5 (lima) tahun kedepan masalah yang terkait dengan

sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dapat berjalan dengan lebih baik.

Sinkronisasi dan Koordinasi Pembangunan Daerah

Peralihan fungsi pemerintah dari prinsip to govern (memerintah) ke to service

(melayani) mempunyai beberapa implikasi, yang paling pokok adalah pemerintah di

era globalisasi dituntut untuk dapat memberikan layanan yang prima kepada

masyarakat. Oleh sebab isu korupsi dan pelayan publik yang prima menjadi tema

penting dalam setiap kebijakan pemerintah bahkan cenderung menjadi indikator tolak

ukur keberhasilan kepemimpinan.

Dalam konteks desentralisasi, dimana penekan otonomi daerah berada pada

kabupaten dan kota maka provinsi menjadi institusi pengontrol pelaksanaan otda di

kabupaten dan kota. Secara teknis hal tersebut dapat berjalan dengan baik apabila

program yang dibuat antara pemerintah provinsi, kabupaten atau kota sinkron. Oleh

sebab itu penting sekali melakukan koordinasi antara provinsi, kabupaten atau kota

dengan memaksimalkan rapat-rapat koordinasi antar provinsi, kabupaten dan kota.

Dalam konteks otonomi daerah pun sudah digariskan bahwa skema pembangunan

kabupaten dan kota mesti mendukung pencapain pembangunan provinsi dan nasional.

Dalam konteks penyusunan RPJMD Kota Bandar Lampung secara metodelogi juga

telah mengakomodasi pola pembangunan dan penyusunan program disuaikan dengan

pola penyusunan program pemerintah pusat dan provinsi, dalam penyusunan

kebijakan dan program juga Pemerintah kota Bandar Lampung telah menyesuaikan

dengan RPJMN dan RPJMD Provinsi sehingga diharapkan kedepan sinergisitas

pembangunan antara Pusat-Provisni dan Kota dapat terwujud.

Page 202: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

201RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

4.2.3.5. Isu Bidang SDA dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan beban dukung

lingkungan makin berat dan daya dukung lingkungan makin berkurang. Hal ini

menyebabkan banyak masalah lingkungan, mulai dari banjir sampai kerusakan bukit,

sungai, laut, dan pantai. Semua ini harus dicari jalan keluarnya dan dislesaikan secara

terpadu dan terys menerus dengan melibatkan stakeholders.

Bandar Lampung sebagai kota sangat padat sehingga lahan makin terbatas. Karena

itu, SDA harus dikelola secara intensif dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Diharapkan optimalisasi SDA bersifat ramah lingkungan sehingga

keseimbangan ekonologi tetap terjaga.

Pertanian kota harus mengutamakan pertanian organik dan memperluas penggunaan

kompos. Sampah kota yang menumpuk selain harus dapat ditangani secara cepat juga

harus dapat diolah baik untuk energi maupun pupuk dan lainnya. Ruang terbuka hijau

harus diupayakan untuk memenuhi standar baik luasnya maupun fungsinya. Utuk

menjamin keseimbangan lingkungan maka pengendalian dan pengawasan kegiatan

yang berdampak pada lingkungan ditingkatkan. Termasuk dalam hal ini adalah

membuat dan mengevaluasi secara berkala tata ruang.

Beberapa isu dalam isu ini adalah Tuntutan Masyarakat akan Kualitas Lingkungan

yang Lebih baik, Penurunan Kualitas Lingkungan akibat Pembangunan, Adaptasi

Dampak Global Warming dan Perubahan Iklim, Daya Tampung dan Daya Dukung

Lingkungan dan Alih Fungsi Lahan dan Penataan Ruang.

Konsep kepemerintahan lingkungan dalam isu ini ditekankan bahwa pertumbuhan

ekonomi tidak boleh merusak lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup akan

menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan dan

sumber daya alam yang tidak tepat akan mengakibatkan sumber daya menyusut lebih

cepat.

Kerusakan lingkungan hidup mengakibatkan biaya hidup meningkat yang pada

gilirannya menurunkan kualitas hidup. Dimensi lingkungan hidup pun makin luas

berkaitan dengan perubahan iklim yang mempunyai keterkaitan kuat dengan

Page 203: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

202RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

kerusakan lingkungan hidup dan pembangunan yang tidak ramah lingkungan.

Ancaman perubahan iklim ini bukan hanya meningkatkan kemungkinan terjadinya

goncangan yang tidak terduga seperti bencana alam, tetapi juga dapat mengancam

produktivitas dari sumber daya alam.

Tuntutan Masyarakat akan Kualitas Lingkungan yang Lebih Baik

Masyarakat dari waktu ke waktu semakin sadar dan makin menuntut pentingnya

kualitas lingkungan hidup yang lebih baik dan sehat bagi kehidupannya sehingga

pemerintah harus menyiapkan antisipasi terhadap kemungkinan penrunan kualitas

lingkungan (dengan cara penerapan aturan secara konsisten dan penegakan hukum).

Penurunan Kualitas Lingkungan Akibat Kegiatan Pembangunan

Kegiatan pembangunan pada hakekatnya meruapakan kegiatan pemanfaatan sumber

daya alam yang dapat merubah ekosistem lingkungan. Hal ini dapat mengakibatkan

kerusakan dan pencemaran lingkungan bila pemanfaatannya tidak dilandasi oleh azas

keseimbangan dan kelestarian. Oleh karena itu, kegiatan npembangunan di Kota

Bandar Lampung harus diarahkan dan diawasi secara baik sehingga kualitas

lingkungan dapat terjaga.

Pemanasan Global dan Perubahan Iklim

Kecenderungan pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca memicu terjadinya

perubahan iklim, peningkatan tinggi muka air laut yang memicu terjadinya bencana

lingkungan seperti banjir, tanah longsor, gelombang pasang, kekeringan dan

sebagainya. Kondisi tersebut merupakan ancaman terhadap lingkungan hidup dan

masyarakat. Perubahan iklim di satu sisi menjadi kendala dalam pembangunan daerah

namun di sisi lain menjadi potensi untuk menggerakkan kesadaran dan keswadayaan

serta partisipasi dari pihak-pihak lain.

Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan

Topografi wilayah Kota Bandar Lampung yang berbukit, kondisi sungai yang umumnya

berupa sungai kecil dan luas lahan merupakan faktor pembatas daya dukung dan daya

tampung. Keterbatasan daya dukung dapat dilihat dari kecenderungan kekeringan

danmusim kemarau dan banjir dimusim hujan. Keterbatsan daya tampung dapat

dilihat dari kualtas air sungai di umumnya hanya memenuhi baku mutu air kelas III.

Page 204: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

203RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Alih Fungsi Lahan

Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan akan ruang, lahan,

sumberdaya seperti air akan meningkat pula. Peningkatan kebutuhan akan ruang akan

memicu alih fungsi lahan dan tumbuhnya pemukiman dilahan marjinal. Peningkatan

kebutuhan air harus memicu over exploitasi disamping menambah kuantitas air

limbah. Tingginya kebutuhanan lahan yang tidak sebanding dengan ketersediaan

lahan memicu tingginya alih fungsi lahan.

Adaptasi dan Mitigasi Bencana

Kota Bandar Lampung sangat rawan terhadap bencana alam. Jenis bencana alam

yang melanda Kota Bandar Lampung meliputi banjir, tanah longsor, air pasang

menyebabkan rob, tsunami, gempa bumi dan kekeringan. Juga terdapat resiko abrasi,

erosi dan sedimentasi yang terjadi di wilayah pesisir ini. Oleh karena itu, upaya

adaptasi dan mitigasi harus dilakukan secara optimal.

Ketahanan (resilience), adalah upaya membangun kapasitas sistem untuk bertahan

dari goncangan, bangkit kembali dan berupaya untuk berubah, termasuk terhadap

perubahan yang tidak diantisipasi (The Resilience Alliance dalam Rockefeller

Foundation White Paper/RFWP, 2009). Sedangkan ketahanan terhadap perubahan

iklim (climate change resilience) adalah kapasitas dari individu, komunitas, atau

institusi untuk secara dinamis dan efektif memberikan respon atau tanggapan

terhadap kondisi perubahan dari dampak iklim dan terus melakukan fungsinya dalam

tingkat yang dapat diterima; secara sederhana ketahanan adalah kemampuan untuk

bertahan dan bangkit kembali dari dampak perubahan iklim (RFWP, 2009).

Di sisi lain, ketahanan merujuk pada kapasitas sepanjang waktu dari sebuah sistem,

organisasi, komunitas, atau individu untuk membuat, mengubah, dan

mengimplementasikan beragam pilihan-pilihan (tindakan) adaptif (RFWP, 2009).

Sedangkan kriteria dari ketahanan meliputi: redundansi, diversitas dan desentralisasi,

fleksibilitas, responsivitas dan reorganisasi, pembelajaran, seperangkat ketrampilan

multi-masalah, pendekatan multi-sektor kolaboratif, perencanaan dan proyeksi masa

depan, dan rencana antisipasi kegagalan (RFWP, 2009 dan Lokakarya Rencana

Ketahanan Kota, 2010).

Page 205: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

204RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Sedangkan adaptasi (adaptation), adalah penyesuaian dalam sistem alam maupun

manusia dalam merespon atau memberikan tanggapan terhadap kondisi aktual atau

pemicu iklim yang diperkirakan atau dampaknya, baik berupa kerugian moderat atau

mengeksploitasi peluang-peluang manfaat (IPCC/Panel Antarpemerintah dalam

Perubahan Iklim, 2007a). Adaptasi meliputi berbagai sektor seperti air, pertanian,

infrastuktur dan permukiman (termasuk zona-zona pesisir), kesehatan, pariwisata,

transportasi, dan energi.

Selain stategi adaptasi, terdapat juga strategi mitigasi. Mitigasi (mitigation), adalah

perubahan dan penggantian secara teknologi yang mampu mengurangi sumber input

atau masukan dan emisi per unit dari keluaran atau output (IPCC, 2007b). Mitigasi

didefinisikan sebagai intervensi antropogenik untuk mengurangi sumber atau

meningkatkan penurunan dari gas rumah kaca.

Pada dasarnya, sistem ketahanan kota diharapkan mampu memelihara fungsi utama

kota dari berbagai bentuk tekanan dan kejutan yang dihasilkan dari dampak-dampak

perubahan iklim serta mampu membuat kota pulih dengan cepat dari dampak

tersebut. Dokumen strategi ketahanan dari sisi lain juga dapat dilihat sebagai suatu

jalur yang harus ditempuh (roadmap) untuk menyiapkan kota dalam menghadapi

skenario terburuk (the worst scenario) yang mungkin timbul dari adanya perubahan

iklim. Tanpa adanya dokumen strategi ketahanan, fungsi sistem perkotaan akan

terancam begitu pula dengan kelompok-kelompok rentan yang ada.

Sebenarnya harus diakui bahwa Pemerintah Kota Bandar Lampung telah

melaksanakan berbagai program dan juga mengembangkan strategi jangka menengah

dan panjang untuk mengelola bencana. Rencana untuk meningkatkan infrastruktur

untuk pengendalian bencana iklim seperti sistem drainase dan tanggul telah disiapkan.

Namun, dengan meningkatnya perubahan iklim pada frekuensi dan intensitas kejadian

iklim yang ekstrim, desain saat ini mungkin sudah tidak efektif untuk mengelola

bencana iklim pada masa mendatang. Oleh karena itu juga sangat penting untuk

mempertimbangkan perubahan iklim dalam merancang sistem kontrol bencana iklim.

4.2.3.6. Isu Bidang Infrastruktur

Page 206: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

205RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pembangunan infrastruktur makin penting jika dilihat dari berbagai dimensi.

Percepatan pertumbuhan ekonomi jelas membutuhkan tambahan kuantitas dan

perbaikan kualitas infrastruktur. Revilitalisasi kawasan perkotaan di Bandar Lampung

tidak mungkin berhasil tanpa infrastruktur yang memadai, mengingat biaya

pemasaran makin dominan dalam struktur biaya akhir suatu komoditas pertanian.

Keluarga miskin tidak akan mampu ikut dalam gelombang pertumbuhan ekonomi jika

terisolasi akibat ketiadaan infrastruktur.

Masalah lingkungan hidup seperti polusi air, udara dan tanah, atau banjir di

lingkungan perkotaan memiliki keterkaitan yang kuat dengan ketiadaan infrastruktur

yang memadai. Walaupun pengeluaran dalam bidang infrastruktur telah ditingkatkan,

kesenjangan infrastruktur masih terasa, baik di tingkat nasional maupun antardaerah.

Karena itu, pembangunan infrastruktur dasar harus menjadi prioritas pembangunan.

Isu Peran Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Inftrastruktur memiliki peranan positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan jangka

pendek menciptakan lapangan kerja sektor konstruksi dan jangka menengah dan

panjang akan mendukung peningkatan efisiensi dan produktivitas sektor-sektor

terkait. Infrastruktur sepertinya menjadi jawaban dari kebutuhan negara-negara yang

ingin mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan membantu penanggulangan

kemiskinan, meningkatkan kualitas hidup, mendukung tumbuhnya pusat ekonomi dan

meningkatkan mobilitas barang dan jasa serta merendahkan biaya aktifitas investor

dalam dan luar negeri.

Menyadari pentingnya infrastruktur dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, para

pakar infrastruktur sepakat bahwa dalam mendorong pembangunan infrastruktur,

pemerintah sebagai pemain utama dalam sektor infrastruktur selayaknya menjaga

kesinambungan investasi pembangunan infrastruktur dan memprioritaskan

infrastruktur dalam rencana pembangunan nasional, sehingga infrastruktur dapat

dibenahi baik secara kuantitas maupun kualitas. Pembangunan infrastruktur juga

sepatutnya melibatkan pihak swasta dan masyarakat demi tercapainya pembangunan

berkesinambungan. Haruslah ada kombinasi yang tepat antara infrastruktur berskala

besar dan kecil untuk mencapai target penanggulangan kemiskinan dan Agenda 21.

Untuk itu perlu pendekatan lebih terpadu dalam pembangunan infrastruktur mulai dari

Page 207: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

206RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

perencanaan sampai pelayanannya kepada masyarakat, guna menjamin sinergi antar

sektor, daerah maupun wilayah.

Keterbatasan Pembiayaan Infrastruktur Oleh Pemerintah

Diakui oleh pakar-pakar bahwa pemerintah memang menghadapi tantangan serius

dalam pembiayaan infrastruktur dimana keterbatasan dana menyebabkan tidak

mungkinnya pemerintah mengandalkan metode pembiayaan konvensional untuk

memenuhi kebutuhan infrastruktur yang terus meningkat. Bahkan untuk infrastruktur

dimana kelayakan finansial tidak mungkin dicapai seperti di daerah terpencil dan

pedesaan, dana pemerintah masih belum mencukupi mengingat biaya investasi yang

cukup besar.

Walaupun masalah desentralisasi bagi pakar dari negara lain terlihat menjadi isu tidak

sepenting yang dialami Indonesia, namun para pakar berbagi pengalaman bahwa

manfaat desentralisasi pembangunan infrastruktur adalah adanya kesempatan

interaksi langsung antara masyarakat dengan pemerintah daerah yang lebih dekat

dengan permasalahan yang dihadapi. Namun, desentralisasi dapat membawa masalah

apabila pertimbangan-pertimbangan administratif akhirnya mendominasi

pertimbangan-pertimbangan yang bersifat fungsional maupun sosial dan geografis

terutama bagi infrastruktur yang melayani lebih dari satu daerah administrasi,

sehingga dapat menghambat pembangunan infrastruktur. Para pakar menekankan

pentingnya desentralisasi untuk berkembang selayaknya dalam meningkatkan peranan

pemerintah daerah dengan mempertimbangkan situasi spesifik masing-masing negara.

Kerjasama antar pemerintah daerah berbasis prinsip berbagi dan peduli juga perlu

dikedepankan, dan intervensi pemerintah pusat diperlukan bila kepentingan

infrastruktur melibatkan dua atau lebih pemerintah daerah sehingga menjadi

kepentingan nasional. Yang terpenting, diperlukan ketersediaan sumber daya manusia

yang kompeten pada pemerintah daerah.

Menyadari tantangan pembiayaan infra-struktur, perlu tetap dikedepankan prinsip

Infrastructure for All, dengan pemerintah menjamin kesetaraan sosial melalui

penyediaan prasarana dasar dalam rangka mendukung penanggulangan kemiskinan.

Mengingat keterbatasan dana pemerintah, maka cost-recovery sebaiknya

dikembangkan secara bertahap dengan prioritas awal menutup biaya operasional dan

Page 208: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

207RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

perawatan, sehingga pada akhirnya anggaran pemerintah dapat dialokasikan khusus

untuk prasarana dengan manfaat sosial tinggi namun kelayakan finansial rendah;

Kemitraan Publik dan Swasta dalam Pembangunan Infrastruktur

Diakui - keterbatasan sumber daya pemerintah telah menjustifikasi hadirnya pihak

swasta dalam penyediaan infrastruktur. Dalam beberapa kasus, seringkali

pemerintahan terlalu birokratis, sehingga tidak seefisien sektor swasta dalam

penyediaan infrastruktur. Walaupun banyak manfaat kemitraan swasta dengan

pemerintah dalam infrastruktur, terdapat pula banyak proyek infrastruktur yang

melibatkan pihak swasta yang menghadapi masalah operasional karena kurang

jelasnya kebijakan pemerintah terutama kerangka hukum dan perundang-undangan,

resiko nilai tukar mata uang dan berbagai ketidak pastian yang ber-muara pada terlalu

tingginya biaya pengguna.

Oleh karena itu, kemitraan pemerintah dengan pihak swasta dalam mengevaluasi

tujuan dari proyek dan menetapkan pembagian resiko yang adil, menjamin

pendapatan minimum dan menjamin konsistensi peraturan perundang-undangan.

Pemerintah juga seharusnya menjamin kelayakan ekono-mis proyek infrastruktur

sebelum menerapkan kemitraan dengan swasta. Perlu diatur pula kontrak BOT dalam

sebuah kerangka hukum sebagai pedoman penetapan nilai aset infrastruktur dan nilai

transfer. Diperlukan kebijakan kemitraan yang jelas dan sebaiknya disampaikan pula

kepada masyarakat.

Disamping itu, Pemerintah perlu senantiasa menjamin bahwa kepentingan publik,

investor dan pengguna tetap dilindungi, diantaranya melalui konsultasi dengan

masyarakat dan membentuk badan regulator independen bila diperlukan. Mekanisme

pasar perlu dijamin untuk mendorong terbentuknya corporate governance yang baik

meliputi persaingan sehat, transparansi dan akuntabilitas. Pendanaan kemitraan

sektor publik dan swasta dapat dikembangkan melalui metode-metode seperti asset-

backed securities, modified turn key system, dana infrastruktur dan skema insentif

lainnya.

Manajemen Aset dan Pengembangan Teknologi

Page 209: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

208RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Defisit dalam biaya pemeliharaan, yang membawa implikasi menurunnya kondisi

pelayanan aset sehingga secara sistem kebutuhan biaya rehabilitasi meningkat.

Fenomena ini mendorong terjadinya biaya ekonomi tinggi yang merugikan ekonomi

domestik dan regional dengan meningkatnya harga sementara produktivitas justeru

menurun. Bantuan internasional sesuai preseden belum pernah signifikan, tidak

seperti bantuan pembangunan infrastruktur baru.

Langkah-langkah yang ditawarkan terutama penerapan metode-metode percontohan

yang sudah terbukti berhasil sebelumnya disertai adaptasi lokal, sehingga biaya dalam

memproduksi mampu biaya bagi secara total dapat dioptimalkan. Diperlukan pula

dukungan manajemen pengawasan kualitas pada masa konstruksi maupun masa

pelayanan. Dengan demikian alokasi penganggaran yang tepat terkait prioritas dalam

manajemen infrastruktur sangat diperlukan.

Sistem penganggaran juga perlu ditinjau kembali terkait keberlanjutan fungsionalisasi

aset infrastruktur seperti jaminan sumber pendanaan dari pengguna maupun kontrak

berdasarkan area, multi tahun atau kontrak berbasis kinerja. Database dan sistem

pendukung pengambilan keputusan dalam manajemen aset infrastruktur untuk

Indonesia misalnya (RMS) perlu terus dikembangkan. Pilihan teknologi sangat penting

untuk efisiensi, namun bagi negara-negara berkembang sering kesulitan terutama

biaya. Oleh karena itu, ditekankan pentingnya meningkatkan kerjasama internasional

Asia Pasifik dalam pengelolaan aset infrastruktur yang sebagai wahana pula bagi

peningkatan daya saing ekonomi wilayah.

Penataan Kawasan Perumahan dan Permukiman

Kebutuhan rumah yang tinggi menyebabkan pesatnya pembangunan perumahan dan

pengembangan kawasan permukiman. Perkembangan ini menimbulkan dampak

sekaligus bermanfaat bagi distribusi beban antarwilayah. Karena itu penataan dan

pengendaliannya menjadi strategis. Kelalain dalam pengendalian akan menimbulkan

dampak yang akan menambah beban masalah kota Bandar Lampung. Kelalalian dalam

penataan akan menimbulkan kawasan permukiman kumuh dan tidak sesuai dengan

peruntukannya, seperti dikawasan konservasi-lindung.

Kawasan padat dan kumuh seperti Kaliawi, Kampung Sawah, Panjang, Gudang Lelang,

Kota Karang dan lainnya perlu mendapat perhatian dalam penataannya agar menjadi

Page 210: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

209RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

sehat dan nyaman bagi lingkungan permukiman yang layak dan sehat. Kawasan

permukiman baru di Sukabumi, Sukarame, Kemiling dan lainnya perlu dikendalikan

agar dapat menjadi pusat pertumbuhan baru dan tidak menimbulkan konflik

pemanfaatan ruang.

Pengurangan Kemacetan dan Peningkatan Infrastruktur Perhubungan

Kepadatan lalu lintas semakin tinggi bahkan untuk beberapa ruas jalan tertentu

seperti jalan sudirman, radin intan, kartini, teuku umar, cut nyakdin dll sudah rawan

kemacetan. Kondisi ini memerlukan distribusi beban jalan sehingga tidak

terkonsentrasi pada jalan-jalan utama. Ini artinya harus ada penataan moda

transportasi dan penyediaan jalur transportasi alternatif melalui penciptaan jaring-

jaring jalan penghubung karena selain akan berfungs sebagai pemecah kepadatan

juga dapat mendorong perkembangan kawasan baru.

Peningkatan dukungan Pariwisata

Bandarlampung dengan posisinya yang strategis serta kondisi alam yang indah serta

budaya yang unik menjadikannya daerah tujuan wisata dan transit bagi tujuan wisata

laimnya di Lampung. Hal ini membutuhkan dukungan yang baik untuk pengembangan

wisata terutama pada sikap sadar wisata warganya maupun ketersediaan infrastruktur

yang memadai dan tidak kalah penting adalah menciptakan momen-momen wisata

yang membutuhkan kreativitas. Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang

harus menjadi pemicu tumbuh dan berkembangnya sektor jasa agar menjadi motor

penggerak pertumbuhan ekonomi kota.

Peningkatan Sarana dan Prasarana Mitigasi Bencana

Bandar Lampung termasuk daerah rawan bencana baik karena gempa, tsunami,

maupun banjir dll. Hal ini membutuhkan kesiapan penanganannya. Kesiapan menjadi

penting karena ada kecenderungan bencana makin sering melanda. Karena itu

kesiapan menghadapi bencana menjadi strategis. Kesiapan itu meliputi penumbuhan

sadar bencana bagi masyarakat terutama pada kawasan potensi bencana. Hal yang

juga penting adalah manajemen bencana, pemerintah kota harus bukan hanya

tanggap bencana tapi juga siap untuk menanganinya secara cepat. Terkait dengan

aktifnya gunung krakatau yang dapat mnimbulkan tsunami maka harus sudah

disiapkan penampungan dan jalur evakuasinya. Hal ini membutuhkan banyak srana

Page 211: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

210RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

prasarana seperti shelter penampungan, jalur evakuasi serta sarana dan prasarana

lainnya.

Page 212: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

210RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

5.1 VISI

Pembangunan kota Bandar Lampung merupakan rangkaian kegiatan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan yaitu masa depan yang lebih baik. Dalam rangka menetapkan

tujuan pembangunan kota Bandar Lampung, diperlukan visi yang mengarahkan

pandangan ke depan mengenai cita-cita kota yang disepakati bersama. Visi

pembangunan kota Bandar Lampung akan memedomani seluruh pihak yang terlibat

dalam pembangunan kota, baik pemerintah kota, swasta, dan masyarakat dalam

memantapkan peran masing-masing dalam membangun Bandar Lampung. Melalui visi

pembangunan yang menjangkau perspektif waktu jauh ke depan, Pemerintah Kota

Bandar Lampung menyiapkan strategi pelaksanaan pembangunan yang merupakan

penjabaran visi, misi, dan tujuan pembangunan kota.

Strategi pelaksanaan pembangunan kota Bandar Lampung yang disepakati berperan

sebagai pranata untuk penetapan program maupun kegiatan pembangunan, sekaligus

mengindikasikan pihak-pihak yang perlu terlibat di dalamnya.

Perumusan visi kota Bandar Lampung tahun 2005-2015 dilandasi oleh pertimbangan

sebagai berikut :

Kebijaksanaan pembangunan sektoral yang mendorong perkembangan Kota

Bandar Lampung, baik yang ditetapkan si tingkat pusat maupun regional.

Kerjasama ekonomi regional di lingkup ASEAN, yang telah disepakati melalui IMS-

GT serta proses globalisasi yang menuntut peningkatan daya saing, terutama yang

langsung terkait dengan Indonesia melalui kesepakatan APEC dan AFTA.

Rencana pembangunan sektor dan tata ruang pada skala regional Sumatera

bagian Selatan, Provinsi Lampung, dan Kota Bandar Lampung.

Potensi dan kendala fisik, ekonomi, dan sosial-budaya yang dimiliki oleh Kota

Bandar Lampung dan hinterland-nya.

5 VISI, MISI, TUJUAN & SASARANPEMBANGUNAN 2010-2015

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 213: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

211RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Tawaran strategis dari kepala daerah terpilih, aspirasi masyarakat, serta masukan

pihak swasta dan para akademisi terutama dalam upaya menciptakan kota Bandar

Lampung yang nyaman, aman, tertib, sejahtera, maju, dan modern.

Oleh karena itu, pernyataan visi merupakan pandangan jauh ke depan dan merupakan

cita-cita yang ingin dicapai oleh suatu institusi di masa depan, disusun dengan

mempertimbangkan initiation, ideas-idealism, information, identification, inception dan

forecasting, yakni pemikiran tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi di

masa depan serta memperhatikan keinginan stakeholders. Secara ontologis, visi

merupakan das sollen, yaitu apa yang sebenarnya menjadi tujuan atau keinginan yang

ideal yang disepakati oleh seluruh stakeholders dan terkristalisasi dalam bentuk jati

diri.

Pada umumnya visi dibangun untuk mendorong semangat seluruh stakeholders agar

dapat berperan serta aktif dalam pembangunan dan sekaligus sebagai inspirasi untuk

menggerakkan seluruh kemampuan stakeholders untuk secara bersama dan sinergis

membangun daerah.

Masyarakat Kota Bandar Lampung berkehendak untuk menjadikan visi pembangunan

sebagai aspirasi, peta jalan atau langkah strategik, energi masyarakat untuk

pembangunan, dan identitas masyarakat untuk bergerak ke arah yang lebih maju,

baik secara komparatif ataupun secara kompetitif. Visi pembangunan Kota Bandar

Lampung ini merupakan kondisi akhir daerah dan wilayah Bandar Lampung yang

dikehendaki oleh seluruh komponen pemangku kepentingan (stakeholders) di Kota

Bandar Lampung dalam periode 2010-2015.

Salah satu hal penting adalah bahwa Kota Bandar Lampung pada tahun 2011-2015

memasuki tahapan II dari RPJPD Kota Bandar Lampung 2005-2025. Tahapan II

meliputi proses memantapkan penataan kembali daerah Kota Bandar Lampung di

segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi serta penguatan daya saing

perekoniman. Hal ini berarti bahwa tahap II merupakan kelanjutan dari RPJPD Tahap

I dan merupakan jembatan bagi pelaksanaan Tahap III, dan pada akhirnya akan

mengarah kepada pencapaian visi RPJP 2005-2025 yakni menjadikan Kota Bandar

Page 214: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

212RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Lampung sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Sumatera Bagian Selatan pada Tahun

2025.

Beberapa alasan dan kesepakatan dasar stakeholders Kota Bandar Lampung tentang

perlunya visi kota 2015 adalah sebagai berikut :

1. Adanya kebutuhan untuk mengendalikan cita-cita institusi.

Visi pada dasarnya mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh sebuah kota. Fungsi

visi dalam hal ini adalah sebagai alat kendali intitusi sehingga memiliki arah yang

jelas yang telah ditentukan.

2. Adanya kebutuhan mengenai arah dan fokus strategi yang jelas.

Visi akan mengarahkan seluruh jajaran institusi memiliki titik tolak dalam

merumuskan misi dan tujuan organisasi secara lebih operasional.

3. Adanya kebutuhan untuk mengeksploitasi kesempatan atau untuk mengatasi

tantangan baru.

Visi akan mengarahkan langkah operatif Kota dalam mengantisipasi perubahan

lingkungan yang mengharuskan adanya kajian ulang strategi kota dalam

menghadapinya.

4. Adanya kebutuhan terhadap visi bersama dan rasa sebagai sebuah kesatuan.

Visi merupakan perekat yang menyatukan berbagai gagasan strategi yang

terdapat dalam institusi sehingga menumbuhkan saling pengertian dalam

merumuskan peran dan fungsi masing-masing jajaran dalam mewujudkan cita-cita

kota.

5. Adanya kesadaran bahwa keberhasilan di masa kini bukanlah jaminan bagi

keberhasilan di masa datang.

Visi akan mengorientasikan seluruh jajaran intitusi untuk memiliki kesadaran

strategis dalam pengelolaan rutinitas operasi sehingga dapat berpartisipasi dalam

mendefinisikan dan membentuk masa depan melalui pemanfaatan peluang yang

muncul dari lingkungan yang terus berubah.

6. Adanya kebutuhan untuk membebaskan diri dari kendala operasional yang

dihadapi masa kini.

Visi akan menstimulasi solusi stratejik operatif terhadap masalah-masalah

operasional setiap jajaran institusi. Hal tersebut akan memberikan arahan yang

jelas terhadap masalah-masalah operasional yang dihadapai oleh seluruh jajaran

institusi.

Page 215: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

213RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

7. Adanya kebutuhan untuk menumbuhkan komitmen seluruh jajaran institusi.

Visi akan menumbuhkan rasa kebermaknaan pada setiap jajaran institusi dalam

upaya untuk mencapai tujuan institusi. Hal ini akan mendorong antusiasme dan

keterlibatan emosional pada segenap jajaran institusi.

8. Adanya kebutuhan untuk menjamin kesinambungan kepemimpinan.

Visi akan memberikan pedoman bagi segenap jajaran institusi dalam aktivitas

operasionalnya dalam mencapai cita-cita institusi sehingga momentum pergantian

kepemimpinan kota tidak memberikan kendala bagi pelaksanaan operasional rutin

institusi.

Perekonomian dunia yang semakin menekankan pentingnya kompetisi dan

keterbukaan akan menjadikan perekonomian Kota Bandar Lampung berhadapan

secara langsung dengan dunia internasional. Provinsi Lampung dan kota Bandar

Lampung harus memanfaatkan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki

untuk bersaing dengan pusat perekonomian lainnya, terutama di lingkup ASEAN.

Dalam konteks ini Bandar Lampung dapat berperan sebagai outlet berbagai kegiatan

ekonomi khususnya untuk wilayah Sumatera bagian Selatan. Dalam tatanan yang

demikian kota Bandar Lampung dapat dipastikan berfungsi sebagai pusat jasa dan

informasi, dengan ciri kegiatan perdagangan, pariwisata, transportasi, dan keuangan.

Dalam jangkauan waktu yang panjang, pembangunan dan perkembangan kota Bandar

Lampung harus terjamin sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, sekaligus menjamin

tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar. Keberlanjutan pembangunan

kota Bandar Lampung perlu diupayakan sehingga dampak lingkungan yang

ditimbulkan oleh proses transformasi lahan kota, penggunaan sumberdaya alam,

penambahan unsur-unsur baru dalam media lingkungan, serta dinamika populasi tidak

menurunkan dan mengakibatkan degradasi kualitas lingkungan secara struktural.

Keseluruhannya perlu menjamin bahwa hasil pembangunan kota hingga tahun 2015

dapat dinikmati dan dilanjutkan secara inter-generasional.

Secara fisik, kota Bandar Lampung merupakan kota yang memiliki estetika tinggi

dengan morfologi perbukitan, pantai hingga laut yang melingkupi Teluk Lampung.

Potensi alam ini sekaligus perlu dimanfaatkan untuk menciptakan kualitas hidup yang

baik bagi warganya maupun yang berkunjung ke Bandar Lampung, baik sebagai

tempat hunian maupun tempat untuk melangsungkan aktifitas kegiatan. Kenyamanan

Page 216: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

214RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

hidup perlu diupayakan dalam tingkat keterjangkauan (affordability) warganya, dan

dalam arti sesuai dengan tingkat sosial-ekonomi warga Bandar Lampung.

Di bidang sosial-budaya, Bandar Lampung tumbuh sebagai kota yang multi-etnik.

Keragaman ini tidak mengurangi nilai budaya lokal yang pada waktu mendatang perlu

semakin digali sebagai unsur komplementer dalam menjadikan Bandar Lampung

bagian dari kota berkelas internasional. Kekhasan nilai-nilai tradisional senantiasa

menjadi daya tarik suatu kota atau wilayah untuk dikunjungi dan penyebarluasan

informasi, dalam hal ini budaya Lampung.

Berdasarkan kebutuhan serta potensi di atas, serta komitmen kepala daerah terpilih

maka visi Kota Bandar Lampung 2010-2015 adalah: “Terwujudnya Kota Bandar

Lampung yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Maju, dan Modern”.

Visi tersebut mengandung 5 (lima) unsur utama dalam pembangunan Kota Bandar

Lampung yaitu:

1) Aman

Suatu kondisi tercipta dan terjaganya keamanan dan ketertiban masyarakat baik

dari gangguan manusia maupun dari gangguan alam, diukur dari menurunnya

tingkat kriminalitas, minimnya tingkat gangguan baik keamanan dan ketertiban

dalam masyarakat, meningkatnya penegakan supremasi hukum serta

meningkatnya adaptasi dan mitigasi terhadap resiko terjadinya bencana alam.

Tujuan akhir dari visi ini adalah menciptakan kondisi yang aman untuk dihuni,

aman untuk tempat bekerja dan suasana yang aman dan menarik untuk

dikunjungi oleh pendatang.

2) Nyaman

Suatu kondisi yang memberikan keselarasan aspek sosial budaya, ekonomi serta

lingkungan hidup dan tata ruang wilayah, diukur dari meningkatnya keselarasan

dan konsistensi pemanfaatan tata ruang oleh masyarakat untuk peningkatan

keselarasan antara manusia dan lingkungan serta meningkatnya kenyamanan

wilayah kota untuk bermukim dan bekerja. Untuk mencapai visi Kota yang

Nyaman, misi yang hendak diemban oleh kota Bandar Lampung adalah mampu

menyediakan tempat tinggal yang berkualitas, sesuai serta terjangkau oleh

kemampuan warga kota dan pendatang serta mampu menyediakan dan

Page 217: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

215RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

memperluas lapangan dan kesempatan kerja yang memadai bagi warga kota

dan pendatang.

3) Sejahtera

Suatu kondisi masyarakat yang lebih baik dan terus menerus diukur dari

beberapa aspek yaitu meningkatnya taraf hidup masyarakat seimbang dengan

pertumbuhan perekonomian wilayah. Hal ini ditandai dengan peningkatan usia

harapan hidup, meningkatnya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat,

meningkatnya kesempatan berusaha, berkurangnya jumlah penduduk miskin,

meningkatnya angka partisipasi kasar dan murni di bidang pendidikan, dan

peningkatan pertumbuhan ekonomi.

4) Maju

Adalah kondisi masyarakat yang mampu dan cepat dapat menangkap dan

menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan baik di tataran lokal, nasional dan

internasional. Hal ini ditandai dengan adanya kesiapan aparatur pemerintah kota

dan masyarakat dalam merespon tuntutan dan perkembangan perubahan

lingkungan internal maupun eksternal.

Untuk mencapai kota yang maju, Bandar Lampung perlu meningkatkan diri

untuk menciptakan kinerja pelayanan berkualitas internasional. Perkembangan

dunia telah menumbuhkan kriteria-kriteria baru dalam tingkat kemudahan

bertransaksi, berkomunikasi dan penyelenggaraan transformasi usaha maupun

aktifitas domestik.

Kinerja pelayanan yang berkualitas dan kompetitif ditujukan untuk mendukung

sektor-sektor yang akan bersaing dalam perekonomian dunia dan regional, serta

berfungsi sebagai basis perkembangan kota Bandar Lampung. Disamping itu,

kinerja pelayanan internasional ini juga ditujukan untuk mendukung kualitas

kehidupan warga kota Bandar Lampung.

5) Modern

Adalah kondisi ketersediaan infrastruktur perkotaan yang baik, teratur, aksesibel

dan berkelanjutan dalam memberikan dukungan fungsi kota dan peningkatan

daya saing basis perkotaan. Dalam konteks modern ini, juga mengarah kepada

proses pergeseran sikap dan mentalitas pemerintahan maupun masyarakat

untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai tuntutan masa kini. Hal ini didasarkan

atas fakta bahwa perekonomian dunia semakin menekankan pentingnya

kompetisi dan keterbukaan yang mendorong perekonomian kota Bandar

Page 218: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

216RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Lampung berhadapan langsung dengan jaringan dan sistem internasional.

Karena itu, Bandar Lampung harus mampu memilih dan mengembangkan

sektor perkotaan yang strategis sebagai basis perekonomian kota serta

menyiapkan dan meningkatkan seluruh prasarana pendukung bagi sektor-sektor

basis perkotaan.

5.2 MISI

Misi merupakan gambaran kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian

suatu visi, yang selanjutnya dijadikan sebagai suatu pedoman dalam penyusunan

strategi yang dirumuskan dalam arah kebijakan dan program prioritas dalam

mengalokasikan sumber daya daerah. Adapun Misi Pemerintah Kota Bandar Lampung

dalam upaya mewujudkan visi 2010-2015 tersebut adalah sebagai berikut;

1) Mengembangkan Kota Bandar Lampung sebagai Pusat Jasa dan

Perdagangan, Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan.

Pelaksanaan misi ini didasarkan oleh posisi strategis Kota Bandar Lampung

sebagai ibukota provinsi, sekaligus sebagai jalur perlintasan dan pusat jasa,

industri, dan perdagangan. Misi ini ditujukan untuk membangun dan

mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi daerah dalam rangka memberikan

peluang seluas–luasnya bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi. Melalui misi ini akan disinergikan semua potensi dari semua pelaku

ekonomi, dunia usaha, lembaga keuangan dan kelembagaan lainnya dalam

rangka membangun ekonomi kota yang berdaya saing. Potensi industri,

perdagangan dan jasa akan menjadi prioritas dengan didukung oleh sub sektor

turunan ketiga sektor tersebut. Kebijakan ekonomi dengan pendekatan

kemitraan yang sinerjik dan saling menguntungkan antara usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) dengan usaha besar akan dikembangkan untuk membangun

perekonomian yang tangguh dan berdaya saing baik perekonomian kota secara

umum maupun ekonomi kerakyatan secara khusus.

Misi ini antara lain diselenggarakan melalui penetapan prioritas sektor-sektor

andalan yang perlu didorong menuju pasar internasional dengan memberikan

peran yang utama bagi kota Bandar Lampung menjadi pusat koleksi dan

distribusi barang dan jasa; menyiapkan dan menyediakan perangkat

administratif-birokrasi yang bersifat insentif bagi sektor-sektor andalan dan

Page 219: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

217RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

seluruh sektor pendukungnya; serta menyiapkan institusi dan aparat yang

mampu menyelenggarakan aktifitas pembangunan dan pengendalian

perkembangan kota Bandar Lampung.

Secara fisik, misi ini akan didukung dengan penyiapan lokasi dan lahan yang

memadai bagi fungsi-fungsi bisnis dan residensial, sesuai dengan kebutuhan

aksesibilitas, komunikasi, maupun rekreasi dari masing-masing fungsi. Kualitas

pelayanan kota juga perlu menjamin tingkat kenyamanan dan keamanan warga

maupun pendatang yang terlibat dalam penyelenggaraan aktifitas pembangunan

kota, baik aktifitas bisnis maupun domestik. Dalam kualitas pelayanan yang

nyaman dan aman tercakup kondisi penyediaan fasilitas umum dan lingkungan,

utilitas, ruang terbuka hijau, iklim mikro, prasarana dan sarana transportasi

sarana keamanan dan keselamatan, tingkat keterampilan dan kemampuan

sumberdaya manusia yang terlibat dalam pelayanan publik.

2) Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Penguasaan Iptek dan Nilai-Nilai

Ketaqwaan, Perkembangan Kreatifitas Seni dan Budaya serta

Peningkatan Prestasi Olahraga.

Pelaksanaan misi ini dilandasi oleh kesadaran bahwa keberhasilan pembangunan

sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dan orientasi

pembangunan dengan paradigma pembangunan kualitas manusia yang sehat,

sejahtera serta berkarakter dengan dilandasi oleh nilai ketakwaan. Misi ini juga

ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui

peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan pendidikan serta pengembangan

pendidikan dan latihan yang berorientasi kepada kualitas untuk menjawab

tantangan global, serta pengembangan kreatifitas seni dan budaya. Melalui misi

ini akan disinergikan semua potensi yang dimiliki oleh pemerintah Kota Bandar

Lampung dan masyarakat melalui keterpaduan kebijakan, pendekatan program

kerja, dan alokasi anggaran berimbang. Pengembangan pendidikan yang

berkualitas dan terjangkau juga tetap dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan yang Maha Esa untuk memberikan bekal kemampuan iptek dan

imtaq bagi peserta didik. Yang tidak kalah pentingnya dalam misi ini adalah

bahwa peningkatan kualitas pendidikan, kreatifitas dan lainnya juga harus

diimbangi dengan prestasi baik prestasi pendidikan maupun prestasi

keolahragaan pemuda.

Page 220: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

218RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Dalam menjalankan misi yang diemban, berb agai prasyarat diperlukan agar kota

Bandar Lampung mencapai visi sebagai kota budaya. Prasyarat tersebut

mencakup prasarana dan fasilitas untuk mewadahi aktifitas kebudayaan dan

kesenian, penyiapan sarana penunjang kebudayaan dan kesenian, memperluas

dan membina kegiatan budaya dan seni yang akan dipromosikan pada dunia

internasional, serta memperluas jaringan informasi kebudayaan dan kesenian.

Dalam perannya sebagai pusat Sumatera bagian Selatan dan Lampung, kota

Bandar Lampung menjadi wahana pertukaran informasi. Kebudayaan dan

kesenian Lampung, yang secara terus menerus perlu digali dan dibina pada

seluruh komunitas di wilayah Lampung. Pelestarian kebudayaan dan kesenian

Lampung antara lain ingin dicapai melalui bentuk apresiasi seni dan budaya,

yang diinformasikan secara tertulis, verbal maupun bentuk nyata kepada

masyarakat yang lebih luas, termasuk masyarakat internasional. Di sini kota

Bandar Lampung akan berperan sebagai wahana penyampaian informasi, baik

melalui pagelaran seni dan budaya, penerbitan informasi tertulis mengenai seni

dan budaya, penerbitan informasi tertulis mengenai seni dan budaya, dan

museum atau bangunan bersejarah (artifak) yang menyimpan benda dan

informasi mengenai seni dan budaya Lampung.

3) Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

Masyarakat

Sesuai dengan konvensi internasional hak-hak sosial, ekonomi dan budaya 1966

dan berbagai amanat internasional, kesehatan pada dasarnya merupakan hak

asasi manusia. Oleh karena itu, setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh

pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu. Kewajiban negara adalah

untuk memenuhi hak tersebut kepada seluruh warga yang berada di wilayah

administratifnya. Dalam era otonomi daerah saat ini, tanggung jawab terbesar

dalam menjamin terpenuhinya hak kesehatan masyarakat, berada di pundak

pemerintah kabupaten/kota.

Misi ini merupakan landasan bagi pembangunan kesehatan dan peningkatan

kualitas hidup masyarakat (terutama penyandang masalah kesejahteraan sosial)

di Kota Bandar Lampung. Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk

memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan

kesehatan sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat (1) dan

Page 221: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

219RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Undang–undang No 23/1992 tentang Kesehatan. Misi ini memandang bahwa

pembangunan kesehatan dan kesejahteraan sosial masyarakat merupakan suatu

investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam jangka

panjang.

4) Meningkatkan Pelayanan Publik dan Kinerja Birokrasi yang Bersih,

Profesional, Berorientasi Kewirausahaan dan Bertata Kelola yang Baik.

Misi ini dimaksudkan untuk mencapai kondisi tata kepemerintahan yang baik,

yaitu tata pemerintahan yang dilaksanakan secara transparan dengan dukungan

aparatur yang akuntabel, profesional, efesien dan efektif serta berkeadilan. Misi

ini juga bertujuan unbtuk mewujudkan pemerintahan daerah yang berorientasi

pada kewirausahaan (entrepreneurial government) yang mendorong inovasi

dalam manajemen pemerintahan untuk pelayanan lebih baik kepada masyarakat

dan dunia usaha. Pada akhirnya, misi ini akan bermuara pada peningkatan

kualitas pelayanan publik dan peningkatan tingkat kepuasan masyarakat

terhadap kinerja dan pelayanan dalam berbagai aspek pembangunan.

Misi ini muncul menanggapi perkembangan dunia yang semakin pesat dan

bersifat global. Era globalisasi dicirikan oleh keterbukaan dan persaingan dalam

memanfaatkan peluang hubungan antar-negara. Untuk mencapai kota berkelas

dunia, Bandar Lampung perlu meningkatkan diri untuk menciptakan kinerja

pelayanan berkualitas internasional (modern). Perkembangan dunia telah

menumbuhkan kriteria-kriteria baru dalam tingkat kemudahan bertransaksi,

berkomunikasi dan penyelenggaraan transformasi usaha maupun aktifitas

domestik. Kinerja pelayanan yang berkualitas dan kompetitif ditujukan untuk

mendukung sektor-sektor yang akan bersaing dalam perekonomian dunia dan

regional, serta berfungsi sebagai basis perkembangan kota Bandar Lampung

juga ditujukan untuk mendukung kualitas kehidupan warga kota Bandar

Lampung.

5) Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

Berkelanjutan

Misi ini ditujukan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup secara bijaksana sehingga semua aktivitas pembangunan tidak

merusak lingkungan yang dapat berakibat menurunkan daya dukung lingkungan

yang dapat menopang hidup seluruh warga kota dalam jangka panjang.

Page 222: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

220RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Keberhasilan misi ini sangat tergantung dari komitmen politik pemerintah kota

dan peran serta masyarakat. Oleh karena itu, pendekatan untuk membangun

kesadaran publik, komitmen, kebijakan dan perencanaan tata ruang serta

keterpaduan program pelestarian lingkungan hidup sangat secara berkelanjutan

penting untuk dilakukan.

Misi ini juga bertujuan mewujudkan mutu lingkungan hidup yang sehat guna

mendukung tumbuh kembang anak/remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk

hidup sehat, dan meningkatkan interaksi sosial serta melindungi masyarakat dari

ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat

kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat secara optimal.

Misi yang diemban kota Bandar Lampung dalam misi ini adalah menjamin

ketersediaan sumberdaya alam dan kualitas lingkungan hidup generasi yang

akan datang serta menjamin tingkat kualitas hidup yang lebih baik bagi generasi

kini dan yang akan datang.

Dalam penyelenggaraan pembangunan yang menjadikan kota Bandar Lampung

sebagai kota perdagangan dan jasa, pariwisata, pusat transportasi, permukiman,

pendidikan dan kebudayaa; berbagai perubahan lingkungan akan timbul proses

transformasi lahan; penambahan unsur-unsur baru ke dalam lingkungan oleh

limbah kegiatan; penggunaan dan pengambilan sumberdaya alam sebagai bahan

baku maupun penunjang; serta proses dinamika populasi kependudukan, flora

dan fauna.

Misi pembangunan yang berkelanjutan menjadi bagian terpadu dari seluruh

aktifitas pembangunan yang dilangsungkan, sehingga proses dan hasil

pembangunan tersebut tetap dapat dilangsungkan dan dinikmati oleh generasi

mendatang.

6) Meningkatkan Daya Dukung Sarana dan Prasarana Kota Berbasis

Penataan Wilayah dan Pengembangan Wisata

Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan

prasarana dan sarana dasar perkotaan yang terdiri dari sarana dan prasarana

perumahan permukiman, transportasi, pengairan, energi listrik dan

telekomunikasi serta membangun infrastruktur lainnya, bekerjasama dengan

dunia usaha dan atau BUMN untuk menghadapi era globalisasi serta

membangun daya saing keunggulan dan potensi daerah dan pencerminan

budaya daerah dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas daerah dan

Page 223: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

221RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

kualitas kehidupan masyarakat kota. Keseluruhan pengembangan sarana dan

prasarana perkotaan tersebut diarahkan untuk mendukung pengembangan Kota

Bandar Lampung sebagai kota wisata yang maju dan modern.

5.3 TUJUAN DAN SASARAN

Penjabaran dari masing-masing agenda berdasarkan uraian misi yang berisi tujuan

dari masing-masing misi serta permasalahan dan strategi yang perlu dilakukan adalah

sebagaimana uraian berikut.

Misi 1 : Mengembangkan Kota Bandar Lampung sebagai Pusat Jasa

dan Perdagangan, Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan

Tujuan yang ingin dicapai dari misi ini adalah:

1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi;

2. Meningkatnya perkembangan ekonomi kerakyatan;

3. Meningkatkan peran serta masyarakat, swasta, perbankan dan lembaga lainnya

untuk mendukung ekonomi kerakyatan;

4. Menguatnya struktur ekonomi kota dalam sektor jasa, perdagangan dan industri;

5. Meningkatnya pendapatan asli daerah

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai sebagai alat ukur tercapainya tujuan dari misi

1 (pertama) tersebut adalah :

1. Pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 - 7% per tahun.

2. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM dalam pengembangan

ekonomi lokal yang berdaya saing.

3. Kontribusi sektor jasa terhadap PDRB Kota sebesar 50-51%

4. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kota sebesar 15-16%

5. Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kota sebesar 20-23%

6. Menurunnya angka kemiskinan menjadi 20%.

7. Peningkatan PAD rata-rata 20% per tahun.

8. Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 65%.

9. Upah minimum kota (UMK) sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL).

Page 224: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

222RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Penguasaan Iptek dan

Nilai-Nilai Ketaqwaan, Perkembangan Kreatifitas Seni dan

Budaya serta Peningkatan Prestasi Olahraga

Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan Misi kedua ini adalah:

1. Meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan pendidikan;

2. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan;

3. Meningkatnya manajemen pendidikan;

4. Meningkatkan minat dan budaya baca;

5. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama dan kerukunan hidup bermasyarakat;

6. Meningkatnta ketahanan sosial masyarakat;

7. Meningkatnya stabilitas sosial dan politik;

8. Meningkatnya perlindungan kepada masyarakat;

9. Meningkatnya pengembangan seni, budaya dan parisiwata;

10. Meningkatnya prestasi pemuda dan olahraga.

Agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bandar Lampung yang lebih

baik melalui misi 2 (dua) ini dilakukan dengan upaya tercapainya sasaran:

1. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan baik APK maupun APM pada semua

jenjang pendidikan;

2. Meningkatnya jumlah SMK;

3. Menurunnya angka buta aksara;

4. Berkurangnya jumlah sekolah yang rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat;

5. Meningkatnya jumlah guru yang berkualifikasi S-1;

6. Meningkatnya jumlah sekolah SSN dan RSBI pada semua tingkatan;

7. Seluruh sekolah memiliki perpustakaan;

8. Seluruh sekolah memiliki prasarana sekolah (ruang UKS, laboratorium, lapangan

olahraga, ruang praktek, dsb);

9. Terfasilitasinya penyelengaraan kegiatan keagamaan;

10. Terjaganya stabilitas, kerukunan dan ketertiban masyarakat;

11. Terjaganya kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat;

12. Meningkatnya jumlah kegiatan seni dan budaya;

13. Meningkatnya jumlah wisatawan dan yang berkunjung ke Kota Bandar Lampung;

14. Meningkatnya prestasi olahraga di tingkat provinsi dan nasional.

Page 225: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

223RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Misi 3 : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial

Masyarakat

Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ini adalah:

1. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar.

2. Meningkatnya pelayanan kesehatan rujukan.

3. Meningkatnya surveylance epidemologi dan penanggulangan kejadian luar biasa.

4. Meningkatnya kualitas dan kesejahteraan keluarga;

5. Meningkatnya perlindungan serta peran serta perempuan dalam pembangunan.

6. Meningkatnya pelayanan sosial kepada masyarakat.

7. Meningkatnya pelayanan penanggulangan korban bencana.

Agenda meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bandar Lampung yang lebih

baik melalui misi 3 (tiga) ini dilakukan dengan upaya tercapainya sasaran:

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil : 95%

2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani : 80%

3 Cakupan Perslinan Nakes : 90%

4 Cakupan Pelayanan Nifas : 90%

5 Cakupan Neunatus Komplikasi Ditangani : 80%

6 Cakupan Kunjungan Bayi : 90%

7 Cakupan Kelompok UCI : 100%

8 Cakupan Anak Balita : 100%

9 Cakupan MP ASI : 90%

10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan : 100%

11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD : 100 %

12 Cakupan KB Aktif : 100%

13 Cakupan Penemuan & Penanganan

Penderita Penyakit :

- AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun : < 5 %

- Penemuan Penderita Pnemonia Balita : 100%

- Penemuan Pasien Baru TB. BTA Positif : 85%

- Penderita TBC yang Ditangani : 100%

- Penemuan Penderita Diare : 100%

14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin : 100%

Page 226: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

224RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

15 Cakupan Pelayanan kesehatan Rujukan untuk Masyarakat Miskin : 100%

16 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus diberikan Sarana

Kesehatan (RS) di Kota : 100%

17 Cakupan Kel. KLB yang dilakukan PE 24 Jam : 100%

18 Cakupan Desa Siaga Aktif : 80%

19 Tersedianya asuransi jiwa bagi masyarakat

20 Berkurangnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

21 Tertanganinya korban bencana

22 Tersedianya sarana dan prasarana penanggulangan korban bencana

Misi 4 : Meningkatkan Pelayanan Publik dan Kinerja Birokrasi yang

Bersih, Profesional, Berorientasi Kewirausahaan dan Bertata

Kelola yang Baik.

Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ini adalah :

1. Meningkatnya kualitas sumber daya aparatur.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk hukum daerah.

4. Meningkatnya kesadaran hukum

5. Meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan daerah.

6. Meningkatnya kinerja perencanaan daerah.

7. Meningkatnya kinerja administrasi daerah.

8. Meningkatnya kapasitas kelembagaan Pemda, Kecamatan dan Kelurahan.

9. Meningkatnya Fungsi Penganggaran, Pengawasan dan Legislasi.

Agenda meningkatkan Kota Bandar Lampung yang lebih aman dan nyaman melalui

misi 4 (empat) ini dilakukan dengan berbagai kebijakan untuk tercapainya sasaran:

1. Berkurangnya jumlah PNS yang melanggar disiplin;

2. Meningkatnya jumlah PNS yang mengikuti pendidikan fungsional dan struktural;

3. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan ketentuan;

4. Pelayanan perizinan yang tepat waktu dan sesuai dengan SOP;

5. Tersedianya media pengaduan masyarakat terkait pelayanan pemerintahan;

6. Tercapainya laporan keuangan wajar tanpa pengecualian;

7. Tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah;

Page 227: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

225RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

8. Tersedianya data dan informasi terkait perencanaan;

9. Terlaksananya proses dan tahapan perencanaan sesuai ketentuan;

10. Tertib administrasi pelaksanaan pembangunan daerah;

11. Tertib administrasi kearsipan;

12. Meningkatkatnya jumlah Perda yang disahkan.

Misi 5 : Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup yang

Berkelanjutan

Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ini adalah :

1. Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberkelanjutan pembangunan.

2. Meningkatnya pelayanan kebersihan dan pengelolaan sampah.

Agenda meningkatkan Kota Bandar Lampung yang lebih aman dan nyaman melalui

misi 5 (lima) ini dilakukan dengan berbagai program untuk tercapainya sasaran:

1. Terjaganya daerah resapan air dan sumber-sumber air;

2. Berkurangnya polusi udara;

3. Adanya pengolahan sampah oleh masyarakat;

4. Peningkatan persentase ruang terbuka hijau;

5. Terpantaunya IPAL pada industri dan fasilitas umum lainnya;

6. Berkurangnya jumlah gunung dan bukit yang mengalami kerusakan;

7. Volume sampah yang tertangani mencapai 90%;

8. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana.

Misi 6 : Meningkatkan Daya Dukung Sarana dan Prasarana Kota

berbasis Penataan Wilayah, danPengembangan Wisata.

Tujuan yang ingin dicapai melalui misi ini adalah:

1. Meningkatnya akses dan kualitas prasarana dan sarana perkotaan.

2. Meningkatnya penanganan sungai dan drainase.

3. Meningkatnya penataan kawasan permukiman kumuh.

4. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan air bersih dan air limbah.

5. Meningkatnya akses dan kualitas prasarana dan sarana perhubungan.

6. Meningkatnya pelayanan dan sarana prasarana obyek wisata.

Page 228: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

226RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

7. Meningkatnya pemanfaatan ruang kota yang sesuai dengan fungsi dan

peruntukannya.

Agenda meningkatkan Kota Bandar Lampung yang lebih maju dan modern melalui

misi 6 (enam) ini dilakukan untuk tercapainya sasaran :

1. Meningkatnya jumlah jalan yang kondsisinya mantap (baik);

2. Bertambahnya panjang jalan kota dan jalan lingkungan;

3. Tertatanya daerah bantaran sungai;

4. Berkurangnya sedimentasi sungai dan drainase;

5. Tertatanya kawasan permukiman kumuh;

6. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih mencapai 45%;

7. Tersedianya instalasi penanganan air limbah yang bersifat komunal;

8. Berkurangnya titik banjir;

9. Berkurangnya titik kemacetan;

10. Bertambahnya fasilitas lalu lintas dan angkutan massal;

11. Meningkatnya kualitas pelayanan pariwisata

12. Meningkatnya sarana dan prasarana wisata;

13. Berkurangnya bangunan yang melanggar peruntukan ruang;

14. Meningkatnya keindahan dan kenyamanan kota;

Page 229: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

227RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

6.1 STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH 2010-2015

Strategi pembangunan daerah merupakan kebijakan dalam mengimplementasikan

program walikota Bandar Lampung sebagai payung pada perumusan program dan

kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi Walikota Bandar Lampung.

Oleh karena itu, strategi disusun berdasarkan misi dan tujuan yang ingin dicapai.

Secara umum, dari 6 (enam) misi sebagai penjabaran visi Kota Bandar Lampung

2010-2010 dijabarkan ke dalam 3 (tiga) agenda pokok pembangunan Kota Bandar

Lampung 2010-2015 yaitu :

1. Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kota Bandar Lampung yang

Lebih Baik (dicapai dengan misi 1, misi 2 dan misi 3).

2. Agenda Meningkatkan Kota Bandar Lampung yang Lebih Aman dan Nyaman

(dicapai dengan misi ke 4 dan misi 5).

3. Agenda Meningkatkan Kota Bandar Lampung yang Lebih Maju dan Modern

(dicapai dengan misi ke 6).

Berdasarkan ketiga agenda pembangunan tersebut maka strategi pencapaiannya

adalah :

Agenda 1 :

1. Memperkuat ekonomi kerakyatan dengan mengembangkan UMKM.

2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong investasi dan

peningkatan produktivitas.

3. Memperluas lapangan kerja dengan peningkatan keterampilan dan akses

pasar, modal, teknologi dan manajemen usaha.

4. Perluasan akses pendidikan dengan meningkatkan daya tampung dan kualitas

pembelajaran.

6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKANPEMBANGUNAN KOTA

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 230: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

228RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

5. Perluasan akses keseahatan dengan jaminan kesehatan dan perluasa

jangkauan pelayanan.

Agenda 2 :

1. Menciptakan transportasi kota yang aman dan nyaman dengan menyebar

pusat keramaian dan membangun jaring laba sebagai jalur alternatif serta

mengembangkan angkutan massal.

2. Membangun manajemen penanggulangan bencana yang baik dengan

menumbuhkan sadar bencana pada masyarakat, penyiapan jalur evakuasi dan

shelter, serta penyiapan tenaga sukarela dan logistik.

3. Mewujukan kota yang hijau dengan menjaga daerah konservasi-lindung, hutan

kota, daerah aliran sungai, dan mencukupi ruang terbukan hijau.

4. Menciptakan keamanan dan ketertiban dengan memantapkan pengamanan

swakarsa, penegakan perda, pemolisisn masyarakat, dan pengaturan melalui

produk hukum.

Agenda 3 :

1. Meningkatkan skala layanan infrastruktur ekonomi dengan mengembangkan

perdagangan dan jasa skala regional.

2. Membangun layanan pendidikan dan kesehatan skala nasional dan

inetrnasional dengan mengembangkan sekolah unggulan dan rumah sakit

unggulan.

3. Mengembangkan pariwisata skala nasional dan internasional dengan

menciptakan kegiatan/event, membangun objek, dan kerjasama tingkat

nasional dan internasional.

Untuk mewujudkan strategi tersebut dilakukan dengan pendekatan :

1. Pengembangan Strategi partnership melalui kerjasama pemerintah dengan

swasta (KPS).

2. Pengembangan Koridor Pengembangan Kota dalam Konstelasi Provinsi dan

Wilayah Sekitar.

3. Pemberdayaan (Capacity Building) melalui peningkatan kapasitas masyarakat,

dunia usaha, dan pemerintah daerah.

4. Keswadayaan melalui penumbuhan kesadaran dan kebersamaan.

Page 231: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

229RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

5. Good governance melalui praktek bisnis yang baik, tata pemerintahan yang

baik, dan pengembangan masyarakat madani.

Pengembangan Strategi Kemitraan (Patnership)

Beban Pemerintah Kota Bandar Lampung yang semakin kompleks dan APBD yang

tidak ideal menyebabkan kemitraan merupakan strategi yang penting untuk coba

diimplementasikan. Paradigma pemerintahan yang berubah dari konsep to govern

menjadi to service adalah sebuah konsep yang mesti dijalankan dengan penuh disiplin

oleh pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik prima.

Pada bagian lain pilihan strategi dalam pembangunan menjadi sangat penting, sebagai

sebuah grand design maka pilihan strategi tersebut merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari perencanaan kebijakan Kota Bandar Lampung. Governance hanya

akan terwujud jika muncul kolaborasi, kemitraan, dan jejaring antar elemen-elemen

governance, yaitu negara, sektor swasta dan masyarakat sipil. Pada bagian lain

Jejaring atau Partnership menjadi ciri penting dari pengembangan organisasi modern

saat ini, baik organisasi swasta atau publik. Kebijakan publik saat ini juga tidak lagi

merupakan proses eksklusif yang melibatkan aktor-aktor negara saja, tetapi

merupakan produk dari jejaring, kolaborasi, dan kemitraan antara elemen-elemen

governance (policy network).

Bagaimana model kemitraan ini dibedakan dengan model kerjasama sebelumnya? Jika

kerjasama sebelumnya posisi pemerintah kota berada satu level diatas swasta dan

masyarakat sipil, thus, dalam konsep kemitraan ini pemerintah kota harus muncul

sebagai inisiator sekaligus katalisator pembangunan. Oleh sebab itu beragam

prasyarat yang harus dipenuhi agar kemitraan dan jejaring seperti ini dapat

berkembang dan pada akhirnya akan melahirkan kebijakan yang pro good

governance.

Beberapa hal yang mesti dikembangkan dalam relasi partnership antara pemerintah

kota dan swasta adalah:

a. Network/Jejaring social coordination, self organising. Juga merupakan alternatif

terhadap negara dan pasar.

b. Pilar membangun Jejaring: trust, reputasi, ketergantungan timbal balik.

Page 232: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

230RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

c. Governance: mengelola jaringan supaya tercipta sinergi Network yang terintegrasi

mampu menciptakan resistensi dan menghindarkan semua pihak dari dominasi

salah satu kekuatan.

Beberapa prasayat Kemitraan Pemerintah Kota Bandar Lampung dan pihak swasta

adalah sebagai berikut :

a. Terdapat dua pelaku yang terlibat, yaknipemerintah dan swasta;

b. kedunya bekerjasama sebagai mitra,dalam hal ini tidak ada pihak yang bersifat

membawahi pihak lain;

c. Adanya tujuan bersama berdasarkan

d. Komitmen yang hendak dicapai;

Pada prinsipnya Public Private/Citizen Partnership antara Pemerintah Kota dan Sektor

Swasta terdiri atas Ruang tiga dimensi diciptakan dengan tiga poros: sektor swasta,

sektor publik, dan masyarakat/pelanggan.Oleh sebab itu menjadi sangat penting agar

beban pemerintahan yang secara tradisional selama ini berada hanya pada

pemerintah kota merujuk pada konsep partnership beban tersebut dapat dibagi

dengan kerangka hubungan yang saling menguntungkan atau mutual relations, antara

ketiga sektor pemerintah, swasta dan masyarakat sipil.

Bagan 2. Landasan Partnership Pemerintah Kota dan Swasta

Bagan 3. Siklus Kegiatan Kemitraan

Page 233: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

231RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Memaksimalkan potensi swasta bagi pembangunan Kota Bandar Lampung menjadi

salah satu solusi yang bisa dikedepankan, kemitraan yang sepadan dan saling

menguntungkan menjadi hal yang bisa dilakukan dan dikembangkan sebagai bagian

dari tanggung jawab swasta dalam pembangunan Kota Bandar Lampung.

Pada satu sisi melibatkan sektor swasta dalam area pembangunan menjadi hal yang

paling penting untuk dilakukan. Pada prinsipnya melibatkan sektor swasta merupakan

bagian integral dari mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, hampir tidak

mungkin dalam konteks sekarang dan APBD yang terbatas pelayanan prima kepada

masyarakat dapat terwujud tanpa melibatkan sektor swasta untuk mengambil peran.

Secara politik konsep partnership tidak mengurangi kedaulatan politik pemerintah kota

tapi sebaliknya beban tradisional pemerintah akan terkurangi sehingga diharapkan

Pemerintah Kota Bandar Lampung akan lebih fokus kepada menjalankan

pemerintahan dengan lebih efisien.

Strategi Pengembangan Koridor Pengembangan Kota dalam KonstelasiProvinsi dan Wilayah Sekitar

Clustering area dalam konteks penataan kota menjadi hal yang perlu dilakukan dalam

konteks kekinian. Di era sekarang model pengembangan kota berdasarakan pada

konsep koridor yang mutifungsi dan efisien menjadi tren penataan kota dunia dan

Bandar Lampung harus mulai berani merintis mewujudkan hal tersebut, sehingga

dalam 20 tahun (dua puluh tahun) kedepan konsep pengembangan wilayah di Kota ini

akan lebih baik, terarah serta terintegrasi.

Bandar Lampung sebagai Ibukota Provinsi memiliki peluang untuk melakukan

penataan wilayah sesuai dengan konsep koridor tersebut, mengartikulasi serta

mengagregasi kemampuan kabupaten sekitarnya menjadi bagian dari potensi

pembangunan yang juga penting untuk dilakukan. Pada prinsipnya secara teoritik

penataan wilayah mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mempertimbangkan dan

memanfaatkan potensi lokal Kota Bandar Lampung dengan wilayah sekiitar yang

terkait.

Page 234: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

232RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

VISI&MISI

KAPASITASPEM DA

KEM AM PUANKEUANGAN

DAERAH

LINGKUNGANKONDUSIF

PERTUM BUHANEKONOM I

STRATEGI PEM BANGUNANKABUPATEN GRESIK

200 6 - 2 010

INTERNAL

EKSTERNAL

b. Mewujudkan keberlanjutan pembangunan Kota Bandar Lampung.

c. Meningkatkan sinergi antar wilayah, dan pengembangan wilayah yang pada

akhirnya dapat mendorong perkembangan pembangunan di Provinsi Lampung.

Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya tumpang tindih kebijakan antar daerah

diperlukan suatu perangkat mediasi dan koordinasi pembangunan antara pemerintah

propinsi dengan pemerintah kabupaten/kota atau antar kabupaten/kota. Sehingga

dalam penyusunan kebijakan pembangunan Kota Bandar Lampung perlu

memperhatikan hal-hal berikut:

- Pengembangan wilayah mesti memperhatikan dan memanfaatkan faktor internal.

Artinya pengembangan yang dilakukan harus memperhatikan potensi lokal

setempat (local resources) dan kemampuan alam mendukung perkembangan

kegiatan budidaya (development area).

- Pengembangan wilayah Kota Bandar Lampung harus memperhatikan dan

memanfaatkan faktor eksternal. Artinya pengembangan yang dilakukan harus

memperhatikan hubungan antar wilayah melalui : keterkaitan sistem kota-kota,

keterkaitan geokultural masyarakat setempat, keterkaitan sistem ekonomi.

- Pengembangan wilayah juga memperhatikan sektor terkait di kabupaten

tetangganya, sehingga dapat dikembangkan sistem koordinasi dan kerjasama

antar daerah.

- Pengembangan wilayah ini harus didukung oleh perangkat perundangan maupun

kelembagaan yang sesuai.

Strategi Pemberdayaan Melalui Peningkatan Kapasitas (Capacity Building)

Sedikitnya terdapat 4 (empat) strategi pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan

dan pembangunan Kota Bandar Lampung di masa datang, yakni : (1) Strategi

Pengembangan Kapasitas Pemerintah Daerah, yang meliputi : (a). Kapasitas Sistem,

(b). Kapasitas Kelembagaan, dan (c). Kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatur , (2)

Strategi Pengembangan Kemampuan Keuangan Daerah dan (3) Strategi Peningkatan

Pertumbuhan/ Kinerja Ekonomi Daerah

Bagan 4. Arahan Strategi Peningkatan Kapasitas (Capacity Building)

Page 235: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

233RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

a. Pengembangan Kapasitas Pemerintah Daerah

Strategi pengembangan kapasitas pemerintah daerah ditujukan untuk meningkatkan

kemampuan Pemerintah Daerah secara berkelanjutan dalam aspek-aspek : pelayanan

dasar kepada masyarakat, pengembangan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan

dan tata pemerintahan yang baik. Pengembangan kapasitas pemerintah daerah juga

ditujukan untuk mengembangkan sistem kelembagaan dan kompetensi serta

pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang berorientasi pada

kinerja. Dalam rangka pengembangan kapasitas Pemerintah daerah, maka ditetapkan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Strategi Pengembangan Sistem; Pengembangan sistem pada hakekatnya

mencakup kebijakan dan pengaturan kerangka kerja yang relevan untuk

mencapai tujuan kebijakan yang ditetapkan. Dalam proses yang lebih

operasional, pengembangan sistem mencakup; substansi kebijakan, strategi,

perencanaan serta sasaran kinerja.

2. Strategi Pengembangan Kelembagaan yang mencakup proses pengambilan

keputusan, sistem manajemen dan relasi antar organisasi, peraturan dan

pengaturan pemerintah yang baik, pembuatan pedoman dan sistem manajemen,

restrukturisasi organisasi, refungsionalisasi organisasi, dan revitalisasi organisasi.

3. Strategi pengembangan SDM aparatur yang meliputi ketrampilan dan kualifikasi

individu, pengetahuan, sikap, etika dan motivasi personil yang bekerja pada

suatu unit kerja atau organisasi.

2. Pengembangan Kapasitas & Kemampuan Keuangan Daerah

Kemampuan keuangan daerah merupakan elemen yang penting peranannya untuk

mendukung penyelenggaraan pemerintahan maupun pemberian pelayanan kepada

publik. Dengan pola kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan keuangan

daerah, pemerintah daerah secara bertahap akan mampu keluar dari berbagai

persoalan yang selama ini dihadapi seperti tingkat pengangguran yang tinggi dan

jumlah penduduk miskin yang cukup besar.

3. Peningkatan Kapasitas Pertumbuhan Ekonomi

Page 236: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

234RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan

kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,

memperluas lapangan kerja dan pemerataan pembagian pendapatan masyarakat.

Kinerja pembangunan ekonomi mempunyai kedudukan yang amat penting, karena

keberhasilan di bidang ekonomi dapat menyediakan sumber daya yang lebih luas bagi

pembangunan di bidang lainnya. Namun sebaliknya untuk melakukan pembangunan

ekonomi diperlukan landasan yang kuat, yaitu pengambilan kebijakan yang tepat,

akurat dan terarah, supaya hasil yang dicapai akan benar-benar sesuai dengan yang

direncanakan.

Strategi Keswadayaan Melalui Penumbuhan Kesadaran dan Kebersamaan

Dalam upaya peningkatan kualitas pembangunan daerah secara nyata harus

mencantumkan istilah pemberdayaan masyarakat sebagai strategi dalam

pembangunan yakni :

(1) Pemberdayaan: peningkatan profesionalisme dan kinerja aparatur dan pelaku

pembangunan untuk memberikan kepercayaan dan peluang kepada masyarakat,

Organisasi Sosial, LSM, dan dunia usaha dalam mencegah dan mengatasi masalah

yang ada di lingkungannya serta merealisasikan aspirasi dan harapan mereka dalam

mewujudkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat;

(2) Kemitraan: kerjasama, kepedulian, kesetaraan, kebersamaan, kolaborasi dan

pelaksanaan jaringan kerja yang menumbuhkembangkan kemanfaatan timbal balik

antara pihak-pihak yang bermitra dan mengoptimalkan pelayanan-pelayanan yang

bersifat terpadu;

(3) Partisipasi: prakarsa, peranan dan keterlibatan semua pihak pelaku pembangunan

dan penerima pelayanan, lingkungan sosial dan penyedia pelayanan dalam

pengambilan keputusan, perumusan rencana, pelaksanaan kegiatan dan pemantauan

pelaksanaan serta melakukan pilihan terbaik untuk peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Strategi Good Governance dan Pengembangan Masyarakat Madani

Good Governancediartikan sebagai pelaksanaan kewenangan politik, ekonomi, dan

administrasi dalam mengelola masalah-masalah bangsa. Governance dikatakan baik

(good atau sound) apabila sumber daya dan masalah-masalah publik dikelola secara

Page 237: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

235RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

efektif, efisien yang merupakan respon terhadap kebutuhan masyarakat. Pada

dasarnya konsep Good Governance memberikan rekomendasi pada sistem

pemerintahan yang menekankan kesetaraan antara lembaga-lembaga negara baik di

tingkat pusat maupun daerah, sektor swasta, dan masyarakat madani (Civil Society).

Good Governance berdasar pandangan ini berarti suatu kesepakatan menyangkut

pengaturan negara yang diciptakan bersama oleh pemerintah, masyarakat madani,

dan sektor swasta. Kesepakatan tersebut mencakup keseluruhan bentuk mekanisme,

proses dan lembaga-lembaga di mana warga dan kelompok masyarakat

mengutarakan kepentingannya, menggunakan hak hukum, memenuhi kewajiban dan

menjembatani perbedaan di antara mereka.

Good Governance sebagai sebuah paradigma dapat terwujud bila ketiga pilar

pendukungnya dapat berfungsi secara baik, yaitu negara, masyarakat madani, dan

sektor swasta. Negara dengan birokrasi pemerintahannya dituntut untuk merubah

pola pelayanan dari birokrasi elitis menjadi birokrasi populis. Sektor swasta sebagai

pengelola sumber daya di luar negara dan birokrasi pemerintahan pun harus

memberikan kontribusi dalam usaha pengelolaan sumber daya tersebut. Penerapan

cita Good Governance pada akhirnya mensyaratkan keterlibatan organisasi

kemasyarakatan sebagai kekuatan penyeimbang negara.

6.2 ARAH KEBIJAKAN PENBANGUNAN DAERAH

Arah kebijakan merupakan pedoman untuk mengarahkan strategi dalam rangka

pencapaian tujuan dan sasaran selama periode RPJMD (lima tahun). Arah kebijakan

memandu dan menjelaskan pelaksanaan strategi selam periode perencanaan. Arahan

kebijakan RPJM kota Bandar Lampung 2010-2015 ditampilkan dalam matrik berikut:

Tabel 30. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

TahunKebijakan I II III IV V

Agenda 1 (Misi 1,2 dan 3)

1. Penciptaan Iklim Usaha yang Kondusif2. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan3. Pengembangan Ekonomi Daerah4. Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja5. Peningkatan dan Pembinaan Hubungan Industrial

Page 238: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

236RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

TahunKebijakan I II III IV V

6. Peningkatan Akses Pendidikan7. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan8. Peningkatan Manajemen Pendidikan9. Penumbuhan Minat Baca10. Peningkatan Nilai-Nilai Keagamaan Bagi Masyarakat11. Peningkatan Ketahanan Sosial Masyarakat12. Peningkatan Stabilitas Sosial dan Politik13. Peningkatan Perlindungan Masyarakat14. Peningkatan Seni dan Budaya Daerah15. Pengembangan dan Peningkatan Prestasi Pemuda

Dan Olahraga16. Peningkatan Pelayanan Dasar dan Pelayanan Rujukan17. Penyediaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Semesta18. Surveylance Epidemologi dan Penanggulangan KLB19. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pengembangan

Kesehatan Masyarakat20. Pembinaan Keluarga Berencana21. Peningkatan Kesetaraan Gender22. Pelayanan Sosial bagi Fakir Miskin dan PMKS Lainnya23. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Bencana

Agenda 2 (Misi 4 dan 5)1. Peningkatan Profesionalisme Aparatur2. Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Kerja Aparatur3. Peningkatan Kualitas Data Kependudukan4. Peningkatan Kualitas Produk Hukum Daerah5. Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat & Aparatur6. Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah7. Peningkatan Kualitas Perencanaan Daerah8. Peningkatan Tertib Administrasi Pengendalian

Pelaporan Kegiatan9. Peningkatan Tertib Administrasi Kearsipan Daerah10. Peningkatan Kelembagaan Pemerintah Kota,

Kecamatan dan Kelurahan11. Peningkatan Peran Lembaga Perwakilan Rakyat

Daerah12. Penataan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan

Lingkungan Hidup13. Pemanfaatan SDA dan Lingkungan Hidup Secara

Berkelanjutan14. Peningkatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan15. Pengembangan SDM Lingkungan16. Peningkatan Kebersihan & Kenyamanan Lingkungan

Agenda 3 (Misi 6)1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Dasar Perkotaan

Page 239: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

237RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

TahunKebijakan I II III IV V

2. Pengembangan Permukiman3. Pengelolaan Air Limbah4. Pengembangan Air Bersih / Air Minum5. Pengembangan Sarana & Prasarana Perhubungan6. Pengembangan Prasarana dan Sarana Kepariwisataan7. Penataan, Pengendalian dan Pemanfaatan Tata Ruang

Dan ruang terbuka hijau

6.3 PRIORITAS STRATEGI DALAM RPJP TAHAP II

Tahap pembangunan ke-2 dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) 2005-2025 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali daerah

Kota Bandar lampung di segala bidang dengan menekankan upaya peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan

teknologi serta penguatan daya saing perekonomian.

Prioritas pembangunan pada tahap pembangunan ke-2 berdasarkan amanat Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Bandar Lampung 2005-2025, adalah

sebagai berikut :

1) Sebagian anak usia dini (60 %) telah mendapatkan pendidikan, pelaksanaan wajib

belajar telah menjangkau semua anak usia sekolah, seluruh masyarakat lampung

telah Bebas Buta Aksara. Proses pembelajaran paket paket A, B, dan C yang

diselenggarakan oleh masyarakat mutunya semakin meningkat.

2) Delapan puluh persen (80 %) Guru Sekolah Dasar berpendidikan sarjana dan

empat puluh persen (40 %) Guru sudah mengikuti dan lulus sertifikasi

3) Pembangunan sarana dan prasarana seperti : Ruang belajar, Laboratorium,

Perpustakaan, ditingkat pendidikan menengah telah lengkap

4) Peningkatan implementasi kurikulum Sekolah Dasar dan Menengah berbasis

keunggulan daerah, dan peningkatan pemanfaatan teknologi, metode dan media

pembelajaran

5) Peningkatan sikap kewirausahaan melalui pendidikan keterampilan hidup (life

skill) terutama bagi yang mencari kerja

Page 240: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

238RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

6) Sebagian SMP, dan SMK/SMA sudah memperoleh standar nasional, pondok

pesantren menjadi lembaga pendidikan yang kompetitif, lulusan SD, SMP,

SMA/SMK sederajat nilainya semakin meningkat

7) Peningkatan kualitas kesehatan penduduk dengan penurunan angka kekurangan

gizi, meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan di Rumah Sakit dan

Puskesmas

8) Peningkatan keterampilan SDM bidang kesehatan (medis dan paramedis), dan

implementasi perda pengaturan kerangka regulasi dan sisitem pembiayaan dalam

pelayanan kesehatan masyarakat miskin

9) Peningkatan peserta Keluarga Berencana mandiri, yang ditunjang oleh Perda

Pengaturan Sistem Pembiayaan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin

(pelayanan kesehatan dari swasta dan pemerintah)

10) Pengendalian laju pertumbuhan penduduk, yang didukung oleh peningkatan

peserta keluarga Berencana (KB) aktif, penurunan jumlah keluarga miskin dan

tingkat pengangguran

11) Pengendalian tingkat urbanisasi, yang didukung oleh sistem administrasi

kependudukan yang berbasis teknologi informasi

12) Penurunan angka kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan kemitraan antara

pengusaha dan buruh, peningkatan UMR menjadi 95 % dari KHL (Kebutuhan

Hidup Layak)

13) Peningkatan kesetaraan gender di berbagai instansi dan lembaga, membuka

kesempatan yang luas bagi perempuan untuk mengembangkan kemampuan diri,

serta adanya upaya untuk membatasi ruang gerak kekerasan terhadap kaum

perempuan, yang membutuhkan perlindungan, baik berupa hukum maupun

fasilitasi

14) Peningkatan pembinaan olahraga secara terpadu dengan melibatkan

stakeholders, peningkatan sarana dan prasarana olahraga untuk mencapai

prestasi nasional, perkembangan bidang keolahragaan sesuai dengan potensi

lokal yang ditunjang oleh peningkatan kesejahteraan olahragawan

15) Pemberdayaan seni dan budaya, serta kerajinan lampung sebagai kekuatan

wisata budaya, yang didukung oleh sarana dan prasarana pengembangan

kebudayaan lampung

Page 241: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

239RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

16) Peningkatan kualitas kepedulian dan kesadaran pemuda terhadap pembangunan

dan lingkungannya, pergaulan bebas dan narkoba, dan peningkatan penguasaan

IPTEK dan IMTAQ

17) Kebebasan mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang

dianutnya, pada sekolah sekolah umum yang membawa misi keagamaan.

Peningkatan fungsi sarana ibadah bagi masing masing umat beragama dan

peningkatan kualitas kerukunan antar umat beragama di berbagai wilayah

perkotaan

18) Pembangunan kawasan Ekonomi Terpadu (Way Halim, Antasari dan Yos Sudarso)

19) Pembangunan infrastruktur kawasan pesisir Bandar Lampung, untuk menunjang

kegiatan perdagangan, wisata bahari dan industri perikanan

20) Pengembangan infrastruktur kawasan wisata alam Batuputuk dan sekitarnya

21) Pengembangan pelabuhan laut International Panjang

22) Pengembangan sisitem informasi perdagangan dan jasa

23) Peningkatan volume penanaman modal PMDN dan PMDA di wilayah kota Bandar

Lampung

24) Peningkatan dan pengembangan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi

25) Pengembangan kemitraan antara pengusaha dengan buruh yang ditandai dengan

peningkatan UMR menjadi 95 % dari KHL (kebutuhan Hidup Layak) serta adanya

jaminan hak hak tenaga kerja

26) Pengembangan agribisnis berbasi ikan dan produk pertanian lainnya

27) Pengembangan IPTEK dibidang produksi, telekomunikasi, dan jasa, peningkatan

fungsi balitbangda, peningkatan temuan dan hasil karya masyarakat yang

mendapat hak patent dan royalty, dan peningkatan penerapan Standar Mutu

(SNI, ISO)

28) Meningkatkan funsi Badan Litbang Kota Bandar Lampung

29) Implementasi konsep sistem angkutan umum massal (SAUM), terlaksananya

pembangunan pelabuhan Srengsem dan pengembangan Pelabuhan Panjang,

Terlaksananya proses pembangunan Ring Road Kota Bandar Lampung,

pembanguna jalan layang pada titik titik kemacetan yang tidak mungkin untuk

pelebaran jalan

30) Pengembangan sistem drainase terpadu

31) Pengembangan sistem penyediaan air minum, penanganan banjir,mitigasi

bencana, penanganan tsunami, pengelolaan sampah secara komprehensif

Page 242: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

240RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

32) Pengembangan pembangunan rumah susun bagi warga

33) Peningkatan kinerja pelaku politik wakil rakyat yang tangguh, keberpihakan

terhadap kepentingan rakyat, budaya politik yang beretika tinggi, komunikasi

politik yang lancar diantara pelaku politik maupun pemerintah dalam mengambil

keputusan sesuai dengan harapan publik

34) Peningkatan jumlah produkhukum seperti perda perda yang sesuai dengan

kebutuhan dan sinkron dengan perundang undangan yang berlaku

35) Peningkatan pelayanan dan bantuan hukum kepada masyarakat secara

sederhana, murah, dan cepat, dan penegakan hukum dan HAM secara tegas,

lugas, dan profesional serta meningkatkan kesadaran hukum masyarakat

36) Peningkatan kualitas SDM Aparatur yang ditandai oleh semakin meningkatnya

produktifitas kerja, implementasi hasil Kajian Kebutuhan Aparatur, peningkatan

kesejahteraan Aparatur rata rata 15% per tahun, Kualitas Pelayanan Birokrasi,

kebutuhan struktur organisasi pemerintah, perencanaan yang terpadu antar

dinas/instansi/lembaga serta unit-unit pelayan teknis

37) Penyediaan Sarana dan fasilitas untuk menunjang kinerja aparat kamitbmas

38) Pengembangan kepariwisataan secara terpadu, melalui peningkatan pemandu

wisata yang profesional, kerjasama kepariwisataan dengan pihak lain,

pembangunan sarana dan prasarana pendukung kepariwisataan, dan peningkatan

kegiatan promosi kepariwisataan

39) Pembangunan kawasan wisata alam, wisata budaya dan wisata agro di wilayah

Batuputuk dan sekitarnya, dan pengembangan kawasan Hutan Kota

40) Pengembangan pengelolaan sumber pencemaraan lingkungan hidup, seperti

penambangan bukit, penimbunan pantai, limbah industri dan rumah tangga,

dengan penegakkan regulasi dan pelaksanaan perda penanggulangan terhadap

kegiatan yang berpotensi merusak lingkungan hidup

Page 243: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

241RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

7.1 KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Arah kebijakan umum merupakan kebijakan yang berkaitan dengan program Walikota

Bandar Lampung sebagai arah bagi SKPD maupun lintas SKPD dalam merumuskan

kebijakan guna mencapai kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD terkait.

Dengan demikian Arah Kebijakan Umum merupakan penjabaran kebijakan Walikota

Bandar Lampung dalam mewujudkan misi yang telah ditetapkan dalam kurun waktu

2010 – 2015 mendatang. Secara detail dapat dilihat dalam tabel atau matrik di bawah

ini.

Tabel 31. Program Prioritas dalam Pembangunan Daerah

Kebijakan Umum Program Pembangunan Daerah

Penciptaan Iklim Usaha yangKondusif

1 Perlindungan dan Kepastian Berusaha danBerinvestasi

2 Peningkatan Promosi dan kerjasamaInvestasi

3 Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana danPrasarana terkait Investasi

4 Peningkatan Iklim Investasi dan RealisasiInvestasi

5 Penciptaan Iklim Usaha Kecil danMenengah yang kondusif

Pengembangan EkonomiKerakyatan

1 Peningkatan Kualitas Kelembagaandan Pemberdayaan Koperasi

2 Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif UKM

3 Pengembangan Sistem Pendukung Usahabagi UMKM

4 Pengembangan Industri Kecil danMenengah

Pengembangan Ekonomi Daerah 1 Perlindungan Konsumen dan PengamananPerdagangan

7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAMPEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 244: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

242RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kebijakan Umum Program Pembangunan Daerah

2 Peningkatan dan Pengembangan Ekspor3 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam

Negeri4 Pengembangan Teknologi Tepat Guna

dalam Industri Kreatif5 Pengembangan Sentra-Sentra Industri

Potensial6 Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan

Tangkap7 Peningkatan Perikanan Budi Daya8 Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan9 Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan

Pulau-Pulau Kecil10 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan11 Penataan Pasar Tradisional12 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan

Pedagang Asongan13 Pengembangan Agribisnis14 Peningkatan Kesejahteraan Petani dan

Peternak15 Peningkatan Ketahanan Pangan16 Peningkatan Kualitas SDM, Aparatur dan

Kelembagaan Pertanian, Peternakan danKehutanan

17 Optimalisasi Pendapatan DaerahPerluasan dan PengembanganKesempatan Kerja

1 Peningkatan Kualitas dan ProduktivitasTenaga Kerja

2 Perluasan Kesempatan KerjaPeningkatan dan PembinaanHubungan Industrial

1 Perlindungan dan Pengembangan LembagaKetenagakerjaan

Peningkatan Akses Pendidikan 1 Pengembangan Pendidikan AnakUsia Dini

2 Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun

3 Pengembangan Pendidikan Menengah4 Pengembangan Pendidikan Non Formal

Peningkatan Mutu dan RelevansiPendidikan

1 Pengembangan Sekolah UnggulanBertaraf Internasional

2 Peningkatan Minat, Bakat dan Prestasi3 Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan4 Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah

Page 245: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

243RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kebijakan Umum Program Pembangunan Daerah

5 Peningkatan Sarana Penunjang SekolahPeningkatan ManajemenPendidikan

1 Pengembangan Manajemen PelayananPendidikan

2 Peningkatan Partisipasi SekolahPenumbuhan Minat Baca 1 Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

Peningkatan Nilai-NilaiKeagamaan Bagi Masyarakat

1 Pembinaan dan Bantuan TerhadapKehidupan Beragama

2 Pemberdayaan Kelembagaan SosialKeagamaan

3 Fasilitasi Penyelenggaraan KegiatanKeagamaan

Peningkatan Ketahanan SosialMasyarakat

1 Peningkatan Kualitas Lembaga Pember-dayaan Masyarakat

2 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalamPembangunan Kelurahan

Peningkatan Stabilitas Sosialdan Politik

1 Pendidikan Politik Masyarakat

Peningkatan PerlindunganMasyarakat

1 Peningkatan Keamanan dan KetertibanLingkungan

2 Pemeliharaan Kantrantibmas danPencegahan Tindak Kriminal

3 Pemberdayaan Masyarakat dalamSistem Pengamanan Lingkungan

Peningkatan Seni dan BudayaDaerah 1 Pengembangan Seni dan Nilai

Budaya Daerah2 Pengelolaan Keragaman Budaya3 Promosi Potensi Wisata Kota Bandar

Lampung4 Pengembangan Destinasi Pariwisata5 Pengembangan Kemitraan Pariwisata6 Peningkatan Lembaga Adat dan Budaya

MasyarakatPengembangan danPeningkatan Prestasi Pemudadan Olahraga

1 Peningkatan Peran Serta Kepemudaan2 Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba3 Pembinaan dan Pemasyarakatan

Olahraga4 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Olahraga5 Peningkatan Perhatian bagi Atlet

Berprestasi

Page 246: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

244RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kebijakan Umum Program Pembangunan Daerah

6 Pengembangan Kebijakan dan ManajemenOlahraga

Peningkatan Pelayanan Dasardan Pelayanan Rujukan

1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat3 Pengawasan Obat dan Makanan4 Pengembangan Obat Asli Indonesia5 Perbaikan Gizi Masyarakat6 Standarisasi Pelayanan Kesehatan7 Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan

Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustudan Jaringannya

8 Pengadaan, Peningkatan dan PerbaikanSarana dan Prasarana Rumah Sakit/RumahSakit Mata/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah SakitParu-Paru

9 Pemeliharaan Sarana & Prasarana RumahSakit/Rumah Sakit Mata/ Rumah SakitJiwa/

10 Peningkatan Kemitraan PelayananMasyarakat

11 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita12 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia13 Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan

Makanan14 Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan

dan Anak15 Manajemen Pelayanan Kesehatan

Penyediaan Jaminan KesehatanMasyarakat Semesta

1 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

Surveylance Epidemologi danPenanggulangan KLB

1 Pencegahan dan PenanggulanganPenyakit Menular

2 Pengembangan Lingkungan SehatPeningkatan Promosi Kesehatandan Pengembangan KesehatanMasyarakat

1 Promosi Kesehatan dan PemberdayaanMasyarakat

Pembinaan Keluarga Berencana 1 Peningkatan Keluarga Berencana2 Pelayanan Kontrasepsi3 Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam

Pelayanan KB/KR yang Mandiri4 Penguatan Tenaga Pendamping Kelompok

Bina KeluargaPeningkatan Kesetaraan Gender 1 Penguatan Kelembagaan Pengarus-

Utamaan Gender2 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindung-

Page 247: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

245RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kebijakan Umum Program Pembangunan Daerah

an Perempuan3 Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan

Gender dalam pembangunanPelayanan Sosial bagi FakirMiskin dan PMKS Lainnya

1 Pemberdayaan dan PengembanganKelembagaan Sosial Masyarakat

2 Jaminan dan Pemberdayaan Sosial,bagi PMKS

3 Rehabilitasi Sosial bagi PMKS4 Pelayanan Sosial Lainnya5 Pengembangan Jaminan Sosial Masyarakat6 Peningkatan Nilai-Nilai Keperintisan,

Kepahlawanan dan KesetiakawasananSosial

Pelayanan dan RehabilitasiSosial Korban Bencana

1 Tanggap Darurat Bencana2 Peningkatan Strategi Mitigasi Bencana3 Penanganan Pasca Bencana

Peningkatan ProfesionalismeAparatur

1 Peningkatan Kapasitas & Kualitas SumberDaya Aparatur

2 Pendidikan Kedinasan3 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur4 Peningkatan Kesejahteraan Pegawai

Peningkatan Efisiensi danEfektifitas Kerja Aparatur

1 Pengembangan Sistem InformasiManajemendan Database Kepagawaian

2 Pelayanan Mutasi dan Pensiun Pegawai3 Pengembangan Sinergi Kepegawaian4 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur5 Pengumpulan, Penyaringan dan Penge-

lolaan Data dan Informasi6 Publikasi Pelaksanaan Kegiatan Pemerin-

tahan, Kemasyarakatan dan Pembangunan7 Penataan Kelembagaan Organisasi

Perangkat DaerahPeningkatan Kualitas DataKependudukan

1 Penataan AdministrasiKependudukan

2 Peningkatan Kualitas Data Penduduk3 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Administrasi Kependudukan4 Peningkatan SDM Aparatur Kependudukan

Peningkatan Kualitas ProdukHukum Daerah

1 Legislasi Daerah2 Dokumentasi dan Informasi Hukum

Peningkatan Kesadaran Hukum 1 Penegakan Hukum

Page 248: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

246RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kebijakan Umum Program Pembangunan Daerah

Masyarakat & Aparatur 2 Peningkatan Kualitas Aparatur Hukum3 Peningkatan Kepatuhan PNS4 Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan

Sistem dan Prosedur Pengawasan5 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

dan Pengendalian Kebijakan KDHPeningkatan KualitasPengelolaan Keuangan Daerah

1 Peningkatan dan PengembanganPengelolaan Keuangan Daerah

Peningkatan KualitasPerencanaan Daerah

1 Perencanaan Pembangunan Daerah2 Program Perencanan Sosial Budaya3 Program Perencanaan Pembangunan

Ekonomi4 Program Perencanaan Prasarana Wilayah

dan Sumberdaya Alam5 Pengembangan Data/Informasi/Statistik

DaerahPeningkatan Tertib AdministrasiPengendalian PelaporanKegiatan

1 Tertib Penyusunan Administrasi2 Tertib Pengendalian Administrasi

Pembangunan3 Peningkatan Tertib Administrasi Pelaporan

PembangunanPeningkatan Tertib AdministrasiKearsipan Daerah

1 Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan

Peningkatan KelembagaanPemerintah Kota, Kecamatandan Kelurahan

1 Penguatan Lembaga Pemerintah Kecama-tan dan Kelurahan

2 Peningkatan Kualitas Koordinasi PejabatDaerah serta Kerjasama antar Pemda

3 Program Peningkatan Pelayanan KedinasanKepala Daerah/Wakil Kepala daerah

4 Pengelolaan Tanah Aset Pemda dan TertibPertanahan

Peningkatan Peran LembagaPerwakilan Rakyat Daerah

1 Peningkatan Kapasitas Lembaga PerwakilanRakyat Daerah

Penataan Pengelolaan SumberDaya Alam dan LingkunganHidup

1 Pengendalian Pencemaran danPerusakan Lingkungan Hidup

2 Peningkatan Adaptasi Terhadap DampakPerubahan Iklim

Pemanfaatan SDA danLingkungan Hidup SecaraBerkelanjutan

1 Perlindungan dan Konservasi SumberDaya Alam dan Lingkungan Hidup

2 Rehabilitasi SDA dan Lingkungan Hidup3 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi

SDA dan Lingkungan Hidup4 Peningkatan Ekowisata dan Jasa

Page 249: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

247RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kebijakan Umum Program Pembangunan Daerah

Lingkungan5 Pengawasan Usaha Pertambangan, Pengu

sahaan Air Tanah dan Pemakaian Air Tanah6 Pengembangan Biogas7 Pengembangan Informasi Penghematan

Pemakaian Air dan ListrikPeningkatan Rehabilitasi Hutandan Lahan

1 Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DASBerbasis Pemberdayaan Masyarakat

2 Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi3 Konservasi Keanekaragaman Hayati dan

Perlindungan HutanPengembangan SDMLingkungan

1 Pengembangan Sumber Daya Aparatur2 Pengembangan Kapasitas Masyarakat

Peduli Lingkungan HidupPeningkatan Kebersihan &Kenyamanan Lingkungan

1 Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2 Pengembangan Sistem PengolahanTPA Bakung

3 Penelitian dan Pengembangan SumberDaya Alam pada TPA Bakung

5 Penataan dan Pengembangan KeindahanKota

6 Peningkatan Partisipasi Masyarakatdalam penanganan Kebersihan

Peningkatan Sarana danPrasarana Dasar Perkotaan

1 Pembangunan Jalan dan Jembatan

2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan

3 Peningkatan Sarana dan PrasaranaKebinamargaan

4 Penyehatan Lingkungan Permukiman

5 Perbaikan Lingkungan Perumahan danPermukiman

6 Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong

7 Pembangunan Talud/ Bronjong

8 Pengendalian Banjir

9 Normalisasi Daerah Aliran Sungai

10 Pemeliharaan dan Pengembangan SaluranDrainase Kota

11Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparaturAparatur Negara

Pengembangan Permukiman 1 Penataan dan Peremajaan Kawasan

Page 250: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

248RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Kebijakan Umum Program Pembangunan Daerah

2 Pengembangan RUSUNAWA3 Penyediaan Prasarana dan Sarana Rumah

Sehat Sederhana (RSH)Pengelolaan Air Limbah 1 Revitalisasi IPAL Tahu Tempe Gunung

Sulah2 Pengembangan IPAL Domestik Skala

Lingkungan3 Pengembangan IPAL Domestik Terpusat4 Pengembangan Sanitasi Berbasis

MasyarakatPengembangan Air Bersih / AirMinum

1 Penurunan Angka Kehilangan Air2 Peningkatan Kapasitas dan Perluasan

Pelayanan3 Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Air

MinumPengembangan Sarana &Prasarana Perhubungan

1 Pembangunan Sarana & PrasaranaPerhubungan

2 Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan

3 Peningkatan Pelayanan Angkutan4 Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor5 Pengendalian dan Pengamanan

Lalu Lintas6 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana

dan Fasilitas LLAJPengembangan Prasarana danSarana Kepariwisataan

1 Pembangunan Prasarana dan SaranaObjek Wisata

Penataan, Pengendalian danPemanfaatan Tata Ruang danRuang Terbuka Hijau

1 Penataan Ruang2 Pengendalian Pemanfaatan Ruang3 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan

Rawan Bencana4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan

Pesisir5 Pemanfaatan Ruang6 Pengendalian, Monitoring dan Pengawasan

Bangunan Gedung dan Pemanfaatan Lahan7 Penataan Kota8 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya dan

Kerja Sama dalam Penataan Ruang Kota

Page 251: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

249RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 252: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

250RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 253: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

251RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 254: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

252RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 255: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

253RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 256: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

254RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 257: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

255RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 258: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

256RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 259: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

257RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 260: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

258RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 261: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

259RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 262: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

260RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

7.2 INDIKASI RENCANA PROGRAM DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

Program pembangunan daerah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah 2010-2015 merupakan instrumen kebijakan yang ditetapkan yang akan

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka mewujudkan sasaran

yang telah ditetapkan selama tahun 2010-2015, yang terdiri dari program SKPD,

program Lintas SKPD dan program kewilayahan. Berdasarkan masing-masing misi,

tujuan, sasaran, kebijakan dan program indikatif maupun kegiatan termasuk

kebutuhan pendanaan disajikan pada matrik berikut ini.

Page 263: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

300RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

8.1 INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN EKONOMI

Indikator kinerja daerah sebagai alat ukur tercapainya kinerja kebijakan dan program

bidang ekonomi adalah :

1. Pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 - 7% per tahun.

2. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM dalam pengembangan

ekonomi lokal yang berdaya saing.

3. Kontribusi sektor jasa terhadap PDRB Kota sebesar 50-51%

4. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kota sebesar 15-16%

5. Kontribusi Sektor Industri terhadap PDRB Kota sebesar 20-23%

6. Menurunnya angka kemiskinan menjadi 20%.

7. Peningkatan PAD rata-rata 20% per tahun.

8. Meningkatnya tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 65%.

9. Upah minimum kota (UMK) sesuai dengan kebutuhan hidup layak (KHL).

8.2 INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN

Indikator kinerja daerah sebagai alat ukur tercapainya kinerja kebijakan dan program

bidang pendidikan dan keagamaan adalah :

1. Meningkatnya angka partisipasi pendidikan baik APK maupun APM pada semua

jenjang pendidikan;

APK SD/MI = 115%APM SD/MI = 100%APK SMP/MTs = 110%APM SMP/MTs = 80%APK SMA/SMK/MA = 80%APM SMA/SMK/MA = 60%

2. Meningkatnya jumlah SMK (bertambah 2);

3. Menurunnya angka buta aksara (usia 15 - 45 tahun) menjadi < 0.5%;

8 INDIKATOR KINERJA DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 264: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

301RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

4. Berkurangnya jumlah sekolah yang rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat;

5. Meningkatnya jumlah guru yang berkualifikasi S-1;

6. Meningkatnya jumlah sekolah SSN dan RSBI pada semua tingkatan;

7. Seluruh sekolah memiliki perpustakaan;

8. Seluruh sekolah memiliki prasarana sekolah (ruang UKS, laboratorium, lapangan

olahraga, ruang praktek, dsb);

9. Terfasilitasinya penyelengaraan kegiatan keagamaan;

10. Terjaganya stabilitas, kerukunan dan ketertiban masyarakat;

11. Terjaganya kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat;

12. Meningkatnya jumlah kegiatan seni dan budaya;

13. Meningkatnya jumlah wisatawan dan yang berkunjung ke Kota Bandar Lampung;

14. Meningkatnya prestasi olahraga di tingkat provinsi dan nasional.

8.3 INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN KESEHATAN

Indikator kinerja daerah sebagai alat ukur tercapainya kinerja kebijakan dan program

bidang kesehatan dan sosial adalah :

1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil : 95%

2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani : 80%

3 Cakupan Perslinan Nakes : 90%

4 Cakupan Pelayanan Nifas : 90%

5 Cakupan Neunatus Komplikasi Ditangani : 80%

6 Cakupan Kunjungan Bayi : 90%

7 Cakupan Kelompok UCI : 100%

8 Cakupan Anak Balita : 100%

9 Cakupan MP ASI : 90%

10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan : 100%

11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD : 100 %

12 Cakupan KB Aktif : 100%

13 Cakupan Penemuan & Penanganan

Penderita Penyakit :

- AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 Tahun : < 5 %

- Penemuan Penderita Pnemonia Balita : 100%

- Penemuan Pasien Baru TB. BTA Positif : 85%

Page 265: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

302RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

- Penderita TBC yang Ditangani : 100%

- Penemuan Penderita Diare : 100%

14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin : 100%

15 Cakupan Pelayanan kesehatan Rujukan untuk Masyarakat Miskin : 100%

16 Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus diberikan Sarana

Kesehatan (RS) di Kota : 100%

17 Cakupan Kel. KLB yang dilakukan PE 24 Jam : 100%

18 Cakupan Desa Siaga Aktif : 80%

19 Tersedianya asuransi jiwa bagi masyarakat

20 Berkurangnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

21 Tertanganinya korban bencana

22 Tersedianya sarana dan prasarana penanggulangan korban bencana

8.4 INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN GOOD GOVERNANCE

Indikator kinerja daerah sebagai alat ukur tercapainya kinerja kebijakan dan program

bidang kepemerintahan adalah :

1. Berkurangnya jumlah PNS yang melanggar disiplin;

2. Meningkatnya jumlah PNS yang mengikuti pendidikan fungsional dan struktural;

3. Tersedianya sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan ketentuan;

4. Pelayanan perizinan yang tepat waktu dan sesuai dengan SOP;

5. Tersedianya media pengaduan masyarakat terkait pelayanan pemerintahan;

6. Tercapainya laporan keuangan wajar tanpa pengecualian;

7. Tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah;

8. Tersedianya data dan informasi terkait perencanaan;

9. Terlaksananya proses dan tahapan perencanaan sesuai ketentuan;

10. Tertib administrasi pelaksanaan pembangunan daerah;

11. Tertib administrasi kearsipan;

12. Meningkatkatnya jumlah Perda yang disahkan.

8.5 INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP

Indikator kinerja daerah sebagai alat ukur tercapainya kinerja kebijakan dan program

bidang lingkungan hidup adalah :

Page 266: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

303RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

1. Terjaganya daerah resapan air dan sumber-sumber air;

2. Berkurangnya polusi udara;

3. Adanya pengolahan sampah oleh masyarakat;

4. Peningkatan persentase ruang terbuka hijau;

5. Terpantaunya IPAL pada industri dan fasilitas umum lainnya;

6. Berkurangnya jumlah gunung dan bukit yang mengalami kerusakan;

7. Volume sampah yang tertangani mencapai 90%;

8. Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana.

8.6 INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

Indikator kinerja daerah sebagai alat ukur tercapainya kinerja kebijakan dan program

bidang infrastruktur adalah :

1. Meningkatnya jumlah jalan yang kondsisinya mantap (baik);

2. Bertambahnya panjang jalan kota dan jalan lingkungan;

3. Tertatanya daerah bantaran sungai;

4. Berkurangnya sedimentasi sungai dan drainase;

5. Tertatanya kawasan permukiman kumuh;

6. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih mencapai 45%;

7. Tersedianya instalasi penanganan air limbahn yang bersifat komunal;

8. Berkurangnya titik banjir;

9. Berkurangnya titik kemacetan;

10. Bertambahnya fasilitas lalu lintas dan angkutan massal;

11. Meningkatnya kualitas pelayanan pariwisata

12. Meningkatnya sarana dan prasarana wisata;

13. Berkurangnya bangunan yang melanggar peruntukan ruang;

14. Meningkatnya keindahan dan kenyamanan kota;

Page 267: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

304RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

B A B

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Kota Bandar Lampung

2010–2015 yang berisi visi, misi, arah kebijakan, dan prioritas pembangunan daerah,

merupakan pedoman bagi pemerintah daerah Kota Bandar Lampung dan masyarakat

dalam penyelenggaraan pembangunan daerah 5 (lima) tahun ke depan.

9.1 PROGRAM TRANSISI

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan

dokumen perencanaan jangka menengah setelah masa akhir jabatan Kepala Daerah,

pada tahun 2010. Mengingat RPJMD Kota Bandar Lampung akan habis masa

berlakunya pada tahun 2010 dan walikota terpilih yang baru belum menyusun RPJMD,

agar supaya tidak terjadi kekosongan dokumen perencanaan maka ditambahkan

rancangan program indikatif 1 (satu) tahun. Program indikatif tahun 2011,

merupakan acuan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Tahun 2011.

Rancangan program indikatif tahun 2011, ini disusun dengan mempertimbangkan azas

kesinambungan program yang meliputi kebijakan dan program prioritas.

Mengembangkan Kota Bandar Lampung sebagai Pusat Jasa & Perdagangan,

Berbasis Ekonomi Kerakyatan

Bidang Urusan Program Transisi

PENANAMAN MODAL 1 Perlindungan dan Kepastian Berusaha danBerinvestasi

2 Peningkatan Promosi dan kerjasamaInvestasi

3 Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana danPrasarana terkait Investasi

9 PEDOMAN TRANSISI DANKAIDAH PELAKSANAAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Page 268: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

305RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bidang Urusan Program Transisi

4 Peningkatan Iklim Investasi dan RealisasiInvestasi

5 Penciptaan Iklim Usaha Kecil danMenengah yang kondusif

KOPERASI, UKM, PERDAGANGAN,INDUSTRI, PERIKANAN DANKELAUTAN, PERTANIAN

1 Peningkatan Kualitas Kelembagaandan Pemberdayaan Koperasi

2 Pengembangan Kewirausahaan danKeunggulan Kompetitif UKM

3 Pengembangan Sistem Pendukung Usahabagi UMKM

4 Pengembangan Industri Kecil danMenengah

KOPERASI, UKM, PERDAGANGAN,INDUSTRI, PERIKANAN DANKELAUTAN, PERTANIAN

1 Perlindungan Konsumen dan PengamananPerdagangan

2 Peningkatan dan Pengembangan Ekspor3 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam

Negeri4 Pengembangan Teknologi Tepat Guna

dalam Industri Kreatif5 Pengembangan Sentra-Sentra Industri

Potensial6 Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan

Tangkap7 Peningkatan Perikanan Budi Daya8 Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan9 Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan

Pulau-Pulau Kecil10 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan

Perikanan11 Penataan Pasar Tradisional12 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan

Pedagang Asongan13 Pengembangan Agribisnis14 Peningkatan Kesejahteraan Petani dan

Peternak15 Peningkatan Ketahanan Pangan16 Peningkatan Kualitas SDM, Aparatur dan

Kelembagaan Pertanian, Peternakan danKehutanan

17 Optimalisasi Pendapatan DaerahTENAGA KERJA 1 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

Tenaga Kerja2 Perluasan Kesempatan Kerja

Page 269: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

306RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bidang Urusan Program Transisi

TENAGA KERJA 1 Perlindungan dan Pengembangan LembagaKetenagakerjaan

Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Penguasaan Iptek dan Nilai-Nilai

Ketaqwaan, Perkembangan Kreatifitas Seni dan Budaya serta Peningkatan

Prestasi Olahraga

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

PENDIDIKAN 1 Pengembangan Pendidikan AnakUsia Dini

2 Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan Tahun

3 Pengembangan Pendidikan Menengah4 Pengembangan Pendidikan Non Formal

PENDIDIKAN 1 Pengembangan Sekolah UnggulanBertaraf Internasional

2 Peningkatan Minat, Bakat dan Prestasi3 Peningkatan Mutu Pendidik dan

Tenaga Kependidikan4 Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah5 Peningkatan Sarana Penunjang Sekolah

PENDIDIKAN 1 Pengembangan Manajemen PelayananPendidikan

2 Peningkatan Partisipasi SekolahPENDIDIKAN 1 Pengembangan Budaya Baca dan

Pembinaan Perpustakaan2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi

AGAMA 1 Pembinaan dan Bantuan TerhadapKehidupan Beragama

2 Pemberdayaan Kelembagaan SosialKeagamaan

3 Fasilitasi Penyelenggaraan KegiatanKeagamaan

KESATUAN BANGSA DAN POLITIKDALAM NEGERI

1 Peningkatan Kualitas Lembaga Pember-dayaan Masyarakat

2 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalamPembangunan Kelurahan

KESATUAN BANGSA DAN POLITIKDALAM NEGERI

1 Pendidikan Politik Masyarakat

KESATUAN BANGSA DAN POLITIKDALAM NEGERI

1 Peningkatan Keamanan dan KetertibanLingkungan

Page 270: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

307RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

2 Pemeliharaan Kantrantibmas danPencegahan Tindak Kriminal

3 Pemberdayaan Masyarakat dalamSistem Pengamanan Lingkungan

KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA1 Pengembangan Seni dan Nilai

Budaya Daerah2 Pengelolaan Keragaman Budaya3 Promosi Potensi Wisata Kota Bandar

Lampung4 Pengembangan Destinasi Pariwisata5 Pengembangan Kemitraan Pariwisata6 Peningkatan Lembaga Adat dan Budaya

MasyarakatPEMUDA DAN OLAHRAGA 1 Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

2 Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba3 Pembinaan dan Pemasyarakatan

Olahraga4 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Olahraga5 Peningkatan Perhatian bagi Atlet

Berprestasi6 Pengembangan Kebijakan dan Manajemen

Olahraga

Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

KESEHATAN 1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat3 Pengawasan Obat dan Makanan4 Pengembangan Obat Asli Indonesia5 Perbaikan Gizi Masyarakat6 Standarisasi Pelayanan Kesehatan7 Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan

Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustudan Jaringannya

8 Pengadaan, Peningkatan dan PerbaikanSarana dan Prasarana Rumah Sakit/RumahSakit Mata/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah SakitParu-Paru

9 Pemeliharaan Sarana & Prasarana Rumah

Page 271: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

308RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

Sakit/Rumah Sakit Mata/ Rumah SakitJiwa/

10 Peningkatan Kemitraan PelayananMasyarakat

11 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita12 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia13 Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan

Makanan14 Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan

dan Anak15 Manajemen Pelayanan Kesehatan

KESEHATAN 1 Pelayanan Kesehatan Penduduk MiskinKESEHATAN 1 Pencegahan dan Penanggulangan

Penyakit Menular2 Pengembangan Lingkungan Sehat

KESEHATAN 1 Promosi Kesehatan dan PemberdayaanMasyarakat

KELUARGA BERENCANA 1 Peningkatan Keluarga Berencana2 Pelayanan Kontrasepsi3 Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam

Pelayanan KB/KR yang Mandiri4 Penguatan Tenaga Pendamping Kelompok

Bina KeluargaPEMBERDAYAAN PEREMPUAN 1 Penguatan Kelembagaan Pengarus-

Utamaan Gender2 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindung-

an Perempuan3 Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan

Gender dalam pembangunanSOSIAL 1 Pemberdayaan dan Pengembangan

Kelembagaan Sosial Masyarakat2 Jaminan dan Pemberdayaan Sosial,

bagi PMKS3 Rehabilitasi Sosial bagi PMKS4 Pelayanan Sosial Lainnya5 Pengembangan Jaminan Sosial Masyarakat6 Peningkatan Nilai-Nilai Keperintisan,

Kepahlawanan dan KesetiakawasananSosial

SOSIAL 1 Tanggap Darurat Bencana2 Peningkatan Strategi Mitigasi Bencana3 Penanganan Pasca Bencana

Page 272: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

309RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Meningkatkan Pelayanan Publik dan Kinerja Birokrasi yang Bersih,

Profesional, Berorientasi Kewirausahaan dan Bertata Kelola yang Baik

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

KEPEGAWAIAN 1 Peningkatan Kapasitas & Kualitas SumberDaya Aparatur

2 Pendidikan Kedinasan3 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur4 Peningkatan Kesejahteraan Pegawai

PEMERINTAHAN UMUM 1 Pengembangan Sistem InformasiManajemendan Database Kepagawaian

2 Pelayanan Mutasi dan Pensiun Pegawai3 Pengembangan Sinergi Kepegawaian4 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur5 Pengumpulan, Penyaringan dan Penge-

lolaan Data dan Informasi6 Publikasi Pelaksanaan Kegiatan Pemerin-

tahan, Kemasyarakatan dan Pembangunan7 Penataan Kelembagaan Organisasi

Perangkat DaerahPEMERINTAHAN UMUM 1 Penataan Administrasi

Kependudukan2 Peningkatan Kualitas Data Penduduk3 Peningkatan Sarana dan Prasarana

Administrasi Kependudukan4 Peningkatan SDM Aparatur Kependudukan

LEGISLASI DAERAH 1 Legislasi Daerah2 Dokumentasi dan Informasi Hukum

PENEGAKAN HUKUM 1 Penegakan Hukum2 Peningkatan Kualitas Aparatur Hukum3 Peningkatan Kepatuhan PNS4 Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan

Sistem dan Prosedur Pengawasan5 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal

dan Pengendalian Kebijakan KDHPEMERINTAHAN UMUM 1 Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan DaerahPERENCANAAN PEMBANGUNAN 1 Perencanaan Pembangunan Daerah

2 Program Perencanan Sosial Budaya3 Program Perencanaan Pembangunan

Ekonomi

Page 273: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

310RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

4 Program Perencanaan Prasarana Wilayahdan Sumberdaya Alam

5 Pengembangan Data/Informasi/StatistikDaerah

PEMERINTAHAN UMUM 1 Tertib Penyusunan Administrasi2 Tertib Pengendalian Administrasi

Pembangunan3 Peningkatan Tertib Administrasi Pelaporan

PembangunanPEMERINTAHAN UMUM 1 Perbaikan Sistem Administrasi KearsipanPEMERINTAHAN UMUM 1 Penguatan Lembaga Pemerintah Kecama-

tan dan Kelurahan2 Peningkatan Kualitas Koordinasi Pejabat

Daerah serta Kerjasama antar Pemda3 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan

Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah4 Pengelolaan Tanah Aset Pemda dan Tertib

PertanahanPEMERINTAHAN UMUM 1 Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan

Rakyat Daerah

Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

LINGKUNGAN HIDUP 1 Pengendalian Pencemaran danPerusakan Lingkungan Hidup

2 Peningkatan Adaptasi Terhadap DampakPerubahan Iklim

LINGKUNGAN HIDUP 1 Perlindungan dan Konservasi SumberDaya Alam dan Lingkungan Hidup

2 Rehabilitasi SDA dan Lingkungan Hidup3 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi

SDA dan Lingkungan Hidup4 Peningkatan Ekowisata dan Jasa

Lingkungan5 Pengawasan Usaha Pertambangan, Pengu

sahaan Air Tanah dan Pemakaian Air Tanah6 Pengembangan Biogas7 Pengembangan Informasi Penghematan

Pemakaian Air dan ListrikLINGKUNGAN HIDUP 1 Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS

Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

Page 274: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

311RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

2 Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi3 Konservasi Keanekaragaman Hayati dan

Perlindungan HutanLINGKUNGAN HIDUP 1 Pengembangan Sumber Daya Aparatur

2 Pengembangan Kapasitas MasyarakatPeduli Lingkungan Hidup

LINGKUNGAN HIDUP 1 Pengembangan Kinerja PengelolaanPersampahan

2 Pengembangan Sistem PengolahanTPA Bakung

3 Penelitian dan Pengembangan SumberDaya Alam pada TPA Bakung

5 Penataan dan Pengembangan KeindahanKota

6 Peningkatan Partisipasi Masyarakatdalam penanganan Kebersihan

Meningkatkan Daya Dukung Infrastruktur dengan Mengedepankan

Penataan Wilayah, Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota Wisata yang

Maju dan Modern

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

PEKERJAAN UMUM 1 Pembangunan Jalan dan Jembatan

2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan

3 Peningkatan Sarana dan PrasaranaKebinamargaan

4 Penyehatan Lingkungan Permukiman

5 Perbaikan Lingkungan Perumahan danPermukiman

6 Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong

7 Pembangunan Talud/ Bronjong

8 Pengendalian Banjir

9 Normalisasi Daerah Aliran Sungai

10 Pemeliharaan dan Pengembangan SaluranDrainase Kota

11Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparaturAparatur Negara

PEKERJAAN UMUM 1 Penataan dan Peremajaan Kawasan

Page 275: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

312RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Bidang Urusan Program Pembangunan Daerah

2 Pengembangan RUSUNAWA3 Penyediaan Prasarana dan Sarana Rumah

Sehat Sederhana (RSH)PEKERJAAN UMUM 1 Revitalisasi IPAL Tahu Tempe Gunung

Sulah2 Pengembangan IPAL Domestik Skala

Lingkungan3 Pengembangan IPAL Domestik Terpusat4 Pengembangan Sanitasi Berbasis

MasyarakatPEKERJAAN UMUM 1 Penurunan Angka Kehilangan Air

2 Peningkatan Kapasitas dan PerluasanPelayanan

3 Peningkatan Kapasitas Pengelolaan AirMinum

PERHUBUNGAN 1 Pembangunan Sarana & PrasaranaPerhubungan

2 Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan

3 Peningkatan Pelayanan Angkutan4 Peningkatan Kelaikan Pengoperasian

Kendaraan Bermotor5 Pengendalian dan Pengamanan

Lalu Lintas6 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana

dan Fasilitas LLAJKEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 1 Pembangunan Prasarana dan Sarana

Objek WisataPENATAAN RUANG 1 Penataan Ruang

2 Pengendalian Pemanfaatan Ruang3 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan

Rawan Bencana4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan

Pesisir5 Pemanfaatan Ruang6 Pengendalian, Monitoring dan Pengawasan

Bangunan Gedung dan Pemanfaatan Lahan7 Penataan Kota8 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya dan

Kerja Sama dalam Penataan Ruang Kota

Page 276: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

313RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

9.2 KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandar Lampung 2005 -2010

merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam menyusun

Renstra SKPD. RPJM Daerah juga akan digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah. Untuk itu perlu ditetapkan kaidah pelaksanaan sebagai berikut :

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah, masyarakat dan dunia usaha berkewajiban

untuk melaksanakan program-program dalam Rencana pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2010 – 2015

2. Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban menyusun Rencana Strategis yang

memuat visi, misi, tujuan, strategi kebijakan dan program sesuai tugas pokok

dan fungsi SKPD dengan berpedoman pada RPJM Daerah Kota Bandar Lampung

Tahun 2010 – 2015.

3. Visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan dan program pembangunan lima tahunan

yang dijabarkan dari RPJM Daerah Kota Bandar Lampung Tahun 2010–2015 oleh

masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah menjadi acuan penyusunan

rencana kerja tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Rencana kerja tahunan

ini selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan rencana kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

9.3 PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar Lampung

Tahun 2010-2015 ini disusun berdasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Tahun 2005-2025. Dengan adanya RPJMD II maka diharapkan

pembangunan dapat berjalan ecara efektif dan efisien, sehingga visi dan misi

Pemerintah Kota Bandar Lampung segera akan menjadi kenyataan sesuai dengan

tujuan, sasaran, dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah. Selanjutnya untuk menjabarkan RPJMD II setiap tahunnya, maka

perlu ditindaklanjuti dengan penyusunan Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2015.

Keberhasilan implementasi pelaksanaan RPJMD II, sangat tergantung dari

kesepahaman, kesepakatan, dan komitmen bersama antara Pemerintah, Pemerintahan

Page 277: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

314RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 - 2015

Provinsi Lampung, Pemerintahan Kota Bandar Lampung serta pemangku kepentingan

di Kota Bandar Lampung dalam kurun waktu Tahun 2011-2015. Oleh karena itu, maka

partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat sangat diperlukan.

Demikian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandar

Lampung Tahun 2010-20154 dibuat untuk menjadi landasan dalam pelaksanaan

pembangunan di Kota Bandar Lampung dalam 5 (lima) tahun ke depan. Semoga

Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk dan kemudahan.

Page 278: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

MISI 1 : Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas dan Terjangkau yang dilandasi oleh Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

1. Meningkatkan 1 Meningkatnya proporsi anak yang 1 Persentase jumlah anak yang Perluasan akses masyarakat Program Pendidikan Anak Usia Dini Jumlah siswa PAUD : 9.907 Perluasan dan terlayani pada pendidikan anak tertampung di Lembaga PAUD dan yang lebih merata untuk dengan Kegiatan Pokok Jumlah umur siswa PAUD dan TK : 12.907 Pemerataan usia dini Taman Kanak-kanak mencapai 40% mendapatkan pelayanan 1 Pembangunan gedung sekolah Persentase : 60% Pendidikan pendidikan usia dini 2 Penambahan ruang kelas

3 Pembangunan sarana dan parasaranabermain

2 Jumlah Lembaga PAUD : 200 4 Pengadaan meubeler sekolah Jumlah lembaga PAUD : 323 lembagaJumlah TK/RA : 210 buah 5 Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini Jumlah TK/RA : 293 lembaga

6 Pengembangan pendidikan anak usia dini7 Pelatihan kompetensi tenaga pendidik8 Publikasi dan Sosialisasi PAUD9 Bantuan operasional TK

2 Terlaksananya program Wajib 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perluasan akses masyarakat Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Angka Partisipasi Kasar (APK)

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARAN

Tabel 27. MATRIK SANDINGAN EVALUASI RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHAP I (2005-2010)

PROGRAM DANKEGIATAN POKOK

VISI : “Terwujudnya Masyarakat Bandar Lampung yang Sejahtera, Adil, Aman, dan Demokratis dengan Dukungan Pelayanan Publik yang Baik”.

KEBIJAKANSASARANTUJUAN

2 Terlaksananya program Wajib 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perluasan akses masyarakat Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Angka Partisipasi Kasar (APK)Belajar pendidikan dasar 9 tahun SD/MI = 116,12 % yang lebih merata untuk Sembilan Tahun - SD/MI : 117,61 %

SMP/MTs = 106,59 % mendapatkan pelayanan dengan Kegiatan Pokok - SMP/MTs : 109,7 %2 Angka Partisipasi Murni (APM) pendidikan dasar 1 Pembangunan gedung sekolah Angka Partisipasi Murni (APM)

SD/MI = 100% 2 Penambahan ruang kelas sekolah - SD/MI : 99,03 SMP/MTs = 90 % 3 Pembangunan laboratorium dan ruang - SMP/MTs : 69,03 %

3 Angka putus sekolah jenjang praktikum sekolah Angka putus sekolah jenjang SD/MI = 0,02 % 4 Pembangunan ruang UKS - SD/MI : 70 orang SMP/MTs = 0,20 % 5 Pengadaan meubeler SD/MI, SMP/MTs - SMP/MTs : 193 orang

6 Penyediaan bantuan operasional sekolah(BOS) jenjang SD/MI dan SMP/MTs

7 Penyediaan buku pelajaran SD/MI & SMP/MTs8 Penyelenggaraan Paket A setara SD9 Penyelenggaraan Paket B setara SMP10 Pembinaan minat, bakat dan kreativitas siswa11 Penyelenggaraan akreditasi SD12 Penyediaan biaya perlengkapan sekolah

siswa kurang mampu13 Penyediaan beasiswa bagi anak keluarga

kurang mampu14 Penyelenggaraan penerimaan siswa baru15 Penyelenggaraan sekolah standar nasional16 Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional17 Penyelenggaraan Akselerasi

3 Meningkatnya angka partisipasi 1 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perluasan akses masyarakat Program Pendidikan Menengah Angka Partisipasi Kasar (APK)pendidikan menengah SMA/SMK/MA = 70,30 % yang lebih merata untuk dengan Kegiatan Pokok SMA/SMK/MA : 71,54 %

2 Angka Partisipasi Murni (APM) mendapatkan pelayanan 1 Pembangunan gedung sekolah Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA = 49,12 % pendidikan menengah 2 Penambahan Ruang Kelas Sekolah SMA SMA/SMK/MA : 50,57 %

3 Penambahan ruang guru sekolah4 Pembangunan Lab Bahasa SMA5 Pembangunan Lab IPA SMA

Page 279: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

4 Menurunnya angka buta aksara 3 Tingkat buta aksara Peningkatan intensitas dan 6 Pembangunan Lab Komputer SMA Tingkat buta aksara(usia 15 - 45 tahun) (usia 15 - 45 tahun) ≤ 0,5 persen kualitas pendidikan 7 Pembangunan Saranan Prasarana Olah Raga (usia 15 - 45 tahun) : 0,2 persen

keaksaraan 8 Pembangunan Ruang UKS SMA9 Pembangunan Perpustakaan Sekolah SMA10 Penyediaan biaya perlengkapan sekolah

bagi siswa kurang mampu11 Penyediaan beasiswa bagi anak keluarga

kurang mampu12 Penyelenggaraan akreditasi sekolah

menengah13 Pengadaan Alat Pratikum /Peraga14 Pengadaan alat praktek & peraga siswa SMK15 Pengadaan Meubeler ( Meja/Kursi Siswa)16 Pengadaan perlengkapan sekolah17 Rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah18 Bantuan Operasional SMA/MA/SMK19 Pembangunan Pagar Sekolah20 Peningkatan prestasi siswa Olimpiade sains

( 8 mata pelajaran ) tingkat SMA21 Penyelenggaraan Penerimaan Siswa Baru21 Penyelenggaraan Penerimaan Siswa Baru22 Pembinaan Dan Lomba Kompetensi

Siswa SMK23 Penyelenggaraan sekolah standar nasional24 Penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional25 Penyelenggaraan Akselerasi26 Penyelenggaraan menuju sekolah

Internasional27 Pembinaan kesiswaan melalui kegiatan iman

dan taqwa (IMTAQ) dan Operasi Tertib Siswa28 Pelatihan manajemen kepemimpinan OSIS

SMP/MTs, SMA/MA/SMK29 Lomba Karya Ilmiah Remaja siswa SMP dan

SMA

5 Berkembangnya pendidikan 1 Jumlah Lembaga pendidikan Non FormalPerluasan akses masyarakat Program pendidikan Non Formal Jumlah lembaga pendidikan nonformalnon formal meningkat sebesar 50% yang lebih merata untuk dengan Kegiatan Pokok meningkat

2 Jumlah pendidikan non formal yang mendapatkan pelayanan 1 Pengembangan sertifikasi pendidikan Jumlah pendiikan nonformal yang men-memiliki sertifikasi meningkat pendidikan non formal non formal dapatkan sertifikasi meningkatsebesar 40 % yang bermutu 2 Pemberdayaan pendidikan Non Formal

3 Pengembangan pendidikan kecakapan Hidup4 Penyelenggaraan kelas kewirausahaan

6 Meningkatnya sekolah kejuruan 1 Jumlah SMK Negeri bertambah 2 sekolahPengembangan pendidikan 5 Penyelenggaraan program carrier center Jumlah SMK negeri : 6 sekolah2 Lulusan SMK yang bekerja (Formal/ kejuruan yang relevan 6 Peningkatan Kerjasama Dengan Dunia Usaha Lulusan SMK yang bekerja meningkat

Informal/Wiraswasta) meningkat dengan kebutuhan tenaga dan Dunia industri secara signifikankerja 7 Pengembangan pendidikan keaksaraan

Pembinaan pendidikan kursus dan8 kelembagaan

Page 280: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

2.   Meningkatkan 1 Meningkatnya pelaksanaan standar 1 SPM bidang pendidikan terlaksana 100%Peningkatan kualitas, Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Capaian SPM : 95,00% Mutu Pendidikan pelayanan minimal pendidikan efektivitas dan efisiensi Tenaga Kependidikan

manajemen pelayanan dengan Kegiatan Pokokpendidikan 1 Pelaksanaan sertifikasi pendidik

2 Pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi2 Meningkatnya proporsi pendidik 1 Persentase guru yang pendidikan S1 Peningkatan jumlah dan standar kompetensi Persentase guru yang pendidikan S1

yang memiliki kualifikasi dan SD = 60 % kualitas pendidik dan tenaga 3 Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk SD : 80%sertifikasi sesuai dengan SMP = 90 % kependidikan memenuhi standar kualifikasi SMP : 90%Peraturan Pemerintah SMU/SMK = 100 % 4 Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG) SMU/SMK : 98%

5 Penyelenggaraan Akreditasi sekolah dasardan Sekolah Menengah Pertama

3 Meningkatnya proporsi satuan 1 Sekolah Standar Nasional (SSN) Peningkatan kualitas 6 Penyediaan dana operasioanal Badan Sekolah Standar Nasional (SSN) pendidikan baik negeri maupun SD = 2 Sekolah pengelolaan pendidikan Akreditasi Kota SD : 3 Sekolahswasta yang terakreditasi SMP = 5 Sekolah pada satuan pendidikan 8 Penyelenggaraan MGMP SMP, SMA dan SMK SMP : 9 Sekolah

SMU/SMK = 5 Sekolah 9 Pelatihan penyusunan kurikulum SMU/SMK : 7 Sekolah2 Rintisan Sekolah Bertaraf Intern. ( sosialisasi kurikulum) 2006 Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

(RSBI) 10 Pelatihan Kompentensi Tenaga Pendidik/ (RSBI) SD = 1 sekolah sosialisasi KTSP SD : 1 Sekolah SMP = 1 sekolah 11 Pengembangan metode Belajar Mengajar SMP : 2 Sekolah SMU/SMK = 1 sekolah SMP, SMA dan SMK SMU/SMK : 5 Sekolah SMU/SMK = 1 sekolah SMP, SMA dan SMK SMU/SMK : 5 Sekolah

3 Persentase sekolah yang terakreditasi Persentase sekolah yang terakreditasi (Negeri dan Swasta) (Negeri dan Swasta) SD = 100 % SD : 90% SMP = 100 % SMP : 60% SMU/SMK = 80% SMU/SMK : 50%

4 Meningkatnya persentase kelulusan 1 Nilai rata-rata kelulusan siswa Peningkatan efektivitas Nilai rata-rata kelulusan siswasiswa pada setiap jenjang SD = 7,50 pelaksanaan manajemen SD : 7,65pendidikan SMP = 6,50 pendidikan berbasis SMP : 5,12

SMU/SMK = 6,0 sekolah SMU/SMK : 5,502 Persentase jumlah lulusan Persentase jumlah lulusan

SD = 100 % SD : 96,07 SMP = 100 % SMP : 92,28 SMU/SMK = 90 % SMU/SMK : 89,77

5 Meningkatnya partisipasi 1 Komite Sekolah di semua tingkatan Peningkatan peran serta Program Manajemen dan Pelayanan terdapat komite sekolah di semua tingkatanstakeholder dalam bidang sekolah (SD, SMP,SMU.SMK) Negeri masyarakat dalam Pendidikan dan jenjang pendidikan serta menjalankan pendidikan menjalankan peran dan fungsinya pembangunan pendidikan dengan kegiatan Pokok peran dan fungsinya

1 Penyediaan dana operasional DewanPendidikan

2 Penerapan sistem dan informasi manajemenpendidikan

3 Penyelenggaraan pelatihan, seminar dan lokakarya, serta diskusi ilmiah tentangberbagai issu pendidikan

6 Meningkatnya minat dan budaya 1 Tersedianya perpustakaan disetiap Pengembangan budaya Program Pengembangan minat dan budaya Perpustakaan di sekolah negeri : 70%baca sekolah negeri 100 %; sekolah baca dan menciptakan baca Perpustakaan di sekolah swasta : 30%

swasta 40 % masyarakat gemar membaca dengan kegiatan Pokok2 Terbentuk komunitas minat baca di 1 Penyediaan buku pelajaran untuk SD/MI, telah terbentuk komunitas minat baca

setiap kecamatan SMP/M.Ts, SMA/MA dan SMK di sejumlah 11 kecamatan dari sebanyak2 Pelayanan masyarakat dan siswa gemar 13 kecamatan yang ada di B. Lampung

Page 281: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

membaca3 Penyediaan bahan bacaan bagi masyarakat

Program Wajib Belajar Pendidikan DasarSembilan TahunPembangunan ruang perpustakaan sekolah

Program Pembinaan Perpustakaandengan kegiatan PokokPenyediaan buku perpustakaan sekolah

3.   Meningkatkan 1 Tersedianya fasilitas kepemudaan Fasilitas kepemudaan dan olahraga Peningkatan sarana dan Program peningkatan peran serta fasilitas kepemudaan dan olahraga Prestasi dan olahraga yang memadai tersedia dan terpelihara prasarana kepemudaan kepemudaan tersedia dan terpeliharan meskipun Pemuda dan dan olahraga dengan Kegiatan Pokok belum maksimal Olahraga 1 Pembinaan organisasi kepemudaan

2 Penyuluhan pencegahan penggunaannarkoba di kalangan generasi muda

2 Terselengggaranya kegiatan- 1 Penyelenggaraan PORSENI setiap tahunFasilitasi kegiatan olahraga Porseni dilaksanakan setiap tahunkegiatan kepemudaan dan olahraga 2 Penyelenggaraan PORKOT setiap 4 tahundan kepemudaan PORKOT diselenggarakan setiap 4 tahunyang berorientasi prestasi 3 Kegiatan Kepemudaan berkembang - penyuluhan narkobakegiatan kepemudaan dan olahraga 2 Penyelenggaraan PORKOT setiap 4 tahundan kepemudaan PORKOT diselenggarakan setiap 4 tahunyang berorientasi prestasi 3 Kegiatan Kepemudaan berkembang - penyuluhan narkoba

- seleksi calon peserta paskibra- pelatihan kewirausahaan pemuda- bantuan peralatan ketrampilan dan modal untuk pemuda

3 Meningkatnya prestasi pemuda dan 1 Prestasi olahraga di tingkat Propinsi danPeningkatan pembinaan Program pembinaan dan pemasyarakatan prestasi olahraga meningkatolahraga Nasional meningkat kepemudaan dan olahraga olahraga

2 Penghargaan Pemuda/Mahasiswa/pelajar dengan Kegiatan Pokok penghargaan pemuda/mahasiswa dan berprestasi tingkat Propinsi dan Nasional 1 Pembinaan atlit dan seleksi Olahraga Usia Dini pelajar meningkat

SD/MI Kota Bandar Lampung2 Pembinaan dan Seleksi Olahraga dan seni

SMP/MTs Kota Bandar Lampung3 Pembinaan dan Seleksi Pekan Olah Raga dan

Seni (PORSENI) SLTA Kota Bandar Lampung4 Pembinan dan seleksi dalam rangka PON ,

PORPROV dan PORKOT5 Penghargaan bagi atlit yang berprestasi6 Bantuan dana pembinaan cabang-cabang

olahraga7 Penyelenggaraan kompetisi olahraga8 Pembinaan cabang olahraga prestasi di

tingkat daerah9 Pembinaan dan pemasyarakatan olahraga

melalui KONI

1. Meningkatkan 1 Meningkatnya kualitas pemahaman, 1 Fasilitasi penyelenggaraan kegiatan 1. Peningkatan kualitas Pembinaan dan bantuan terhadap kehidupan - Fasilitasi kegiatan PHBI Kualitas penghayatan dan pengamalan keagamaan pelayanan dan pemahaman beragama - Fasilitasi penyelenggaraan MTQ

MISI 2 : Mewujudkan Keselarasan Kehidupan Beragama

Page 282: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

Keagamaan ajaran agama agama dengan Kegiatan Pokok - Fasilitasi pemilihan keluarga sakinah1 Pemberian bantuan kepada lembaga agama

dan tempat beribadah2 Pelaksanaan MTQ3 Pengiriman Tim Pelaksana Haji Daerah

(TPHD)4 Pelaksanaan Perayaan Hari Besar Islam5 Pembinaan dan peningkatan peran Majelis

Taklim6 Pembinaan Qori dan Qoriah7 Pembinaan RISMA

2. Mengembangkan 1 Meningkatkan kerukunan intern dan 1 Stabilitas kehidupan beragama dan 2. Pengoptimalan peran Fasilitasi antar forum lintas agama dan antar Tidak ada kejadian dan kerawanan kerukunan hidup antar umat beragama bermasyarakat dan fungsi Forum lintas forum sosial kemasyarakatan konflik di masyarakat yang disebabkan bermasyarakat lintas agama dan Forum dengan Kegiatan Pokok oleh kejadian yang bernuansa SARA

sosial kemasyarakatan Penyelenggaraan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) mulai rutin pemilhan KUA teladan

MISI 3 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Meningkatkan 1 Menurunnya angka kematian ibu 1 AKI ≤ 18 Kasus 1.Peningkatan kinerja 1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan AKI : 10 Kasuspelayanan (AKI) pelayanan kesehatan dengan Kegiatan Pokokkesehatan terhadap ibu hamil Pengadaan obat dan perbekalan kesehatanmasyarakat

2 Menurunnya angka kematian bayi 2 AKB ≤ 178 Kasus 2.Peningkatan kinerja 2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat AKB 2005 : 27 Kasus(AKB) pelayanan kesehatan dengan Kegiatan Pokok AKB 2010 : 28 Kasus

terhadap bayi dan balita Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya

3 Menurunnya prevalensi gizi kurang 3 Persentase anak dan balita gizi kurang 3.Peningkatan jaringan dan Gizi Buruk : 2.19%pada anak dan balita dibawah 11,50% kualitas Puskesmas 3 Program Pengawasan Obat dan Makanan Gizi Kurang : 12.26%

dengan Kegiatan Pokok Gizi Lebih : 2.46%4 Menurunnya angka kesakitan 4 DBD 4.Peningkatan sosialisasi Peningkatan pengawasan keamanan pangan

penyakit berbasis lingkungan - ABJ ≥ 95 % kesehatan lingkungan dan bahan berbahaya - ABJ : 88 % (DBD, Diare, Pneumonia, TBC, - CFR ≤ 2 % dan pola hidup sehat - CFR : 2.2% Malaria) - IR ≤ 30/100.000 Penduduk 4 Program Promosi kesehatan dan - IR : 57.36%

DIARE : Pemberdayaan Masyarakat- Cakupan Penanganan Diare 100% dengan Kegiatan Pokok - Penanganan Diare : 100%TBC Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat- Cakupan penanganan pneumonia 87% - Cakupan Penanganan : 100%- Angka kesembuhan ≥ 85% 5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat - Angka Kesembuhan : 92,80%- CDR ≥ 70% dengan Kegiatan Pokok - CDR : 70.90%- Konversi ≥ 80% Penanggulangan kurang energi protein, - Konversi : 93.80%- Eror Rate ≤ 5% anemia gizi besi, GAKY, kurang vitamin A dan - Eror rate : 0%Malaria kekurangan zat gizi mikro lainnya- Angka AMI ≤ 50 per mil - Angka AMI : 4.79 permil

6 Program Pengembangan Lingkungan Sehatdengan Kegiatan PokokPenyuluhan menciptakan lingkungan sehat(Kelurahan Sehat)

MISI 3 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Page 283: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

7 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatandengan Kegiatan PokokPengembangan dan pemutakhiran data dasarstandar pelayanan kesehatan

8 Program Pengembangan obat asli Indonesiadengan Kegiatan PokokPeningkatan promosi obat bahan alamindonesia di dalam dan di luar negeri

9 Program Pencegahan dan PenanggulanganPenyakit Menulardengan Kegiatan Pokok

1 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk2 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan

penyakit menular3 Peningkatan imunisasi

10 Program Pengadaan, Peningkatan dan10 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan PrasaranaPuskesmas/Puskesmas Pembantu danJaringannyadengan Kegiatan Pokok

1 Peningkatan puskesmas menjadi puskesmasrawat inap

2 Pengadaan, peningkatan dan perbaikansarana dan prasarana puskesmas danjaringannya

11 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatananak balitadengan kegiatan PokokImunisasi bagi anak balita

12 Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan makanandengan kegiatan PokokPengawasan dan pengendalian keamanandan kesehatan makanan hasil produksirumah tangga

13 Program peningkatan keselamatan ibumelahirkan dan anakdengan kegiatan PokokPenyuluhan kesehatan bagi ibu hamil

14 Program peningkatan pelayanan kesehatanLansiadengan kegiatan PokokPelayanan pemeliharaan kesehatan

Page 284: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

Meningkatkan 1 Terkendalinya pertumbuhan 1 Angka pertumbuhan penduduk = 1,68%1.Peningkatan akses Program Keluarga berencana - Angka pertumbuhan penduduk : 1,55%pembangunan penduduk Total Fertility Rate : 2,231 pelayanan keluarga dengan Kegiatan Pokok - Total Fertility Rate : 2,231keluarga berencana berencana 1 Penyediaan pelayanan KB dan alat

kontrasepsi bagi keluarga miskin2 Meningkatnya kualitas keluarga 2 Angka Keluarga Pra Sejahtera Turun 2.Peningkatan pembinaan 2 Advokasi dan KIE tentang kesehatan - Keluarga PS : 29.90%

menjadi 33,15% keluarga sejahtera reproduksi remajaAngka Keluarga Sejahtera I Turun 3 Pengadaan alat kontrasepsi - Keluarga Sejahtera 1 : 24.00% menjadi 18,75% 4 Penyuluhan penanggulangan narkobaAngka Keluarga Sejahtera II Naik dan PMS di sekolah - Keluarga Sejahtera II : 22.20%menjadi 22,90% 5 Pelatihan tenaga pendampingAngka Keluarga Sejahtera III Naik kelompok bina keluarga di kecamatan - Keluarga Sejahtera III : 18.44%menjadi 18,95 %Angka Keluarga Sejahtera III + Naik Program pelayanan kontrasepsi - Keluarga Sejahtera III : 5.45%menjadi 6,25 % dengan Kegiatan Pokok

1 Pelayanan konseling KB2 Pengadaan alat kontrasepsi3 Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB

Program pembinaan peran serta masyarakatdalam pelayanan KB/KR yang mandiridalam pelayanan KB/KR yang mandiridengan Kegiatan PokokFasilitasi pembentukan kelompok masyarakatpeduli KB

Program promosi kesehatan ibu, bayidan anak melalui kelompok kegiatandi masyarakatdengan Kegiatan PokokPenyuluhan kesehatan ibu, bayi dan anakmelalui kelompok kegiatan di masyarakat

Program peningkatan penanggulangannarkoba, PMS termasuk HIV/AIDSdengan Kegiatan PokokPenyuluhan penanggulangan narkobadan PMS di sekolah

Program penyiapan tenaga pendampingkelompok bina keluargadengan Kegiatan PokokPelatihan tenaga pendamping kelompok binakeluarga di kecamatan

1. Meningkatkan 1 Meningkatnya prasarana dan 1 Pelaksanaan SPM Bidang infrastruktur Peningkatan penyediaan Program pembangunan jalan dan jembatan - Pelaksanaan SPM Infrastruktur : 90% penyediaan sarana perkotaan secara merata mencapai 90% prasarana dan sarana dengan Kegiatan Pokok prasarana dan 2 Cakupan pelayanan air bersih PDAM perkotaan secara terpadu Peningkatan Jalan dan Jembatan Perkotaan - Cakupan pelayanan PDAM : 25,32% sarana perkotaan dipertahankan ≥ 30% secara terpadu 3 Pelayanan air bersih melalui sumur bor Program Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Pelayanan air bersih sumur bor : 0.4%

MISI 4 : Meningkatkan Prasarana dan Sarana Perkotaan yang Berkualitas Sesuai dengan Tata Ruang

Page 285: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

≥ 60% Perkotaan4 Sampah Terangkut mencapai 90 % dengan Kegiatan Pokok - Sampah terangkut : 80%5 Titik banjir Berkurang 1 Pemeliharaan Berkala Jalan dan Jembatan

Perkotaan - Titit Banjir : 47 lokasi (bertambah)2 Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

Perkotaan

Program Pembangunan Jalan LingkunganPemukimandengan Kegiatan PokokPerbaikan Perumahan dan Pemukiman (P2P)

Program Perencanaan Teknis dan Supervisidengan Kegiatan Pokok

1 Penyusunan perencanaan teknispembangunan jalan dan jembatan

2 Monitoring dan Evaluasi

Program Peningkatan Sarana dan Prasaranakebinamargaandengan Kegiatan Pokokdengan Kegiatan PokokPengadaan Alat-alat berat

Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorongdengan Kegiatan PokokPembangunan Saluran drainase

Program Rehabilitasi/PemeliharaanTalud/Bronjongdengan Kegiatan PokokPemeliharaan Rutin saluran drainase

Program Pemberdayaan Masyarakat BidangInfrastrukturdengan Kegiatan Pokok

1 Bantuan Teknis Gerakan Masyarakat TapisBerseri Bidang infrastrukur

2 Neigbourhood Upgrading and ShelterSector Projek (NUSSP)

Program Lingkungan Sehat Perumahandengan Kegiatan PokokPengadaan sarana dan prasarana air minumdan sanitasi

Program Peningkatan sarana dan prasaranasumber daya airdengan Kegiatan PokokNormalisasi sumber daya air

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan persampahandengan Kegiatan Pokok

Page 286: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

1 Penyediaaan prasarana dan saranapersampahan

2 Lomba kebersihan antar kecamatan,kelurahan, sekolah, pasar, puskesmas

3 Peningkatan sarana TPA Bakung4 Sosialisasi 3R, Pendataan dan

Pembinaan SOKLI

2 Meningkatnya kualitas bangunan 1 Pemeliharaan dan Pembangunan GedungPeningkatan kualitas Program Pembangunan dan Pemeliharaan - pembangunan gedung publik : 18 publik dan gedung pemerintah Publik dan Pemerintah meningkat bangunan publik dan Gedung Pemerintah/Publik - pemeliharaan gedung publik : 5

2 Tersedianya Kantor Kelurahan (Tanah gedung pemerintah dengan Kegiatan Pokok dan Bangunan) se-Kota Bandar 1 Pemeliharaan/Rehab Gedung Kantor - kantor kelurahan permanen : 98Lampung mencapai 95% Pemerintah/Publik

2 Pemagaran Gedung Kantor Pemerintah/Publik3 Pembangunan Gedung DPRD

Kota Bandar Lampung

Program Penataan, Penguasaan, Pemilikan,Penggunaan dan Pemanfaatan Tanahdengan Kegiatan Pokok

1 Pemutakhiran Batas Wilayah1 Pemutakhiran Batas Wilayah2 Pengadaan tanah untuk kantor Kelurahan

3 Meningkatnya sarana dan 1 Tersedianya sarana angkutan umum Peningkatan pelayanan Program Pembangunan Prasarana dan - jumlah sarana angkutan umum : 2032prasarana Perhubungan yang mampu melayani seluruh wilayah dan ketersediaan sarana Fasilitas Perhubungan

Kota Bandar Lampung dengan 2736 dan prasarana perhubungan dengan Kegiatan Pokok2 Jumlah Fasilitas Lalu lintas Angkutan 1 Perencanaan Pembangunan prasarana dan - jumlah fasilitas LLAJ : 1172

Jalan (LLAJ) meningkat dari 506 fasilitas perhubungan3 Pelayanan jasa Terminal, Pengujian 2 Peningkatan pengelolaan terminal angkutan - pelayanan jasa terminal : 4 jenis jasa

Kendaraan Bermotor dan parkir daerahmeningkat dari 4 dan 26.349 - pelayanan jasa pengujian : 96.548

Program Rehabilitasi dan PemeliharaanPrasarana dan Fasilitas LLAJdengan Kegiatan PokokRehabilitasi/pemeliharaan sarana alatpengujian kendaraan bermotor

Program Pembangunan Sarana dan prasarana Perhubungandengan Kegiatan Pokokpembanguna gedung terminal

2. Meningkatkan 1 Meningkatnya kualitas perencanaan 1 Dokumen RDTRK untuk 8 BWK, RTBL dan1.Penyediaan dokumen Program Perencanaan Tata Ruang - tersedia dokumen RDTR dan RTBL : 8 kualitas penataan penataan ruang dokumen perencanaan lannya tersedia perencanaan dengan Kegiatan Pokok ruang 2 Perda pengelolaan pesisir tersusun 1 Penyusunan RDTR Kawasan - perda pengelolaan pesisir tersusun (perencanaan, 2 Penyusunan RTBL pemanfaatan dan 2 Terlaksananya pembangunan 1 Persentase Bangunan yang memiliki 2.Penerbitan IMB sesuai 3 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan - Persentase izin bangunan : 1070 pengendalian secara terarah, terintegrasi dan izin meningkat dari 272 peruntukan tentang Rencana Tata Ruang ruang) sesuai berkelanjutan 4 Penyusunan Dokumen Perencanaan peruntukkan Kawasan Pesisir

Page 287: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

3 Terkendalinya pemanfaatan ruang 1 Persentase Bangunan yang melanggar 3.Peningkatan pengawasan Program Pemanfaatan Ruang - jumlah bangunan melangar : 118sesuai peruntukannya tata ruang menurun dari dari jumlah pemanfaatan ruang dengan Kegiatan Pokok

312 1 Pembuatan dan Pemasangan PatokGSB dan GSS

2 Pembuatan Papan larangan dan himbauan

Program Pengendalian Pemanfaatan Ruangdengan Kegiatan Pokok

1 Sosialisasi Perda Bangunan2 Pengendalian dan Pengarahan Estetika Kota3 Pengawasan pemanfaatan ruang

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alamdengan Kegiatan PokokInventarisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH)di Kota Bandar Lampung

Misi 5 : Menciptakan Keamanan dan Ketertiban Kota

1. Meningkatkan 1 Menurunnya Penyakit Masyarakat Jumlah PMKS menurun Peningkatkan kualitas Program Pemberdayaan Fakir Miskin, - Jumlah PMKS 2010 : 42.296 jiwa Ketertiban dari Jumlah 2005 : 16.847 jiwa hidup PMKS Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Masyarakat Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) Lainnyadengan Kegiatan Pokok

1 Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin

2 Pelatihan keterampilan bagi penyandang masalah Kesejahteraan Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi kesejahteraan Sosialdengan Kegiatan PokokPelayanan dan perlindungan sosial, hukumbagi korban eksploitasi, perdaganganperempuan dan anak

Program Pembinaan Anak Terlantardengan Kegiatan PokokPelatihan keterampilan dan praktek belajarbagi anak terlantar

Program Pembinaan Para PenyandangCacat dan Traumadengan Kegiatan PokokPendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan eks trauma

Program Pembinaan Eks Penyandang

Misi 5 : Menciptakan Keamanan dan Ketertiban Kota

Page 288: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

Penyakit Sosialdengan Kegiatan PokokPemberdayaan eks penyandang penyakitsosial

Program Pemberdayaan KelembagaanKesosdengan Kegiatan PokokPeningkatan peran aktif masyarakat dan duniausaha

2 Meningkatnya wawasan Tidak terjadinya konflik akibat isu SARA Peningkatkan wawasan Program pengembangan wawasan - tidak terjadi konflik yang bernuansa SARAkebangsaan kebangsaan kebangsaan

dengan kegiatan pokok1 Forum Rapat Muspida Kota Bandar Lampung2 Forum Koordinasi Pengamanan dan

Pengendalian (Korpandal)3 Forum Pembauran kebangsaan

Program kemitraan pengembanganProgram kemitraan pengembanganwawasan kebangsaandengan kegiatan pokokSeminar, talk show, diskusi peningkatan wawasan kebangsaan

3 Menurunnya Pelanggaran Lalulintas Angka kecelakaan lalu lintas menurun Peningkatan kesadaran Program Peningkatan Pelayanan Angkutan - angka kecelakaan lalu lintas menurun Masyarakat dalam berlalu- dengan Kegiatan Pokoklintas 1 Sosialisasi/penyuluhan ketertiban lalu-lintas

angkutan2 Koordinasi dalam peningkatan pelayanan

angkutan

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintasdengan Kegiatan Pokok

1 Pengadaan rambu-rambu lalu lintas2 Pengadaan marka jalan

2. Mengendalikan 1 Stabilitas keamanan Situasi Keamanan terkendali Peningkatan keamanan Program Peningkatan Keamanan dan - Situasi keamanan kota terkendali Masalah Sosial lingkungan Kenyamanan Lingkungan Masyarakat dengan Kegiatan Pokok

1 Pelatihan pengendalian keamanan dankenyamanan lingkungan

2 Operasi penyelenggaraan ketentraman danketertiban umum

3 Operasi penegakan PERDA danKeputusan Kepala Daerah

Program Pemeliharaan Kamtrantibmas danpencegahan tindak kriminal

Page 289: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

dengan Kegiatan Pokok1 Pengawasan pengendalian dan evaluasi

kegiatan polisi pamong praja2 Kerjasama pengembangan kemampuan

aparat polisi pamong praja dengan TNI/POLRI

Program Pemberdayaan Masyarakat untukmenjaga ketertiban dan keamanandengan Kegiatan PokokPembentukan satuan keamanan lingkungandi masyarakat

2 Meningkatnya pelayanan 1 Sistem peringatan dini di daerah rawan Peningkatan perlindungan Program Pencegahan dini dan - Terbentuk Badan Penanggulanganperlindungan masyarakat serta bencana tersedia masyarakat penanggulangan korban bencana alam bencana di Kotapenanggulangan bencana 2 Optimalisasi tugas Satkorlak PB di dengan Kegiatan Pokok

13 Kecamatan 1 Pemantauan dan penyebarluasan - Dokumen Mitigasi Bencana tersedia informasi potensi bencana

2 Pembinaan dan penanggulangan bencana - Terbentuk Satkorlak di 13 kecamatan dan SATLAK PB dan SATLAK PB

3 Pembinaan peningkatan sumber dayamanusia (SDM) Tim Reaksi Cepat (TRC)

4 Sosialisasi Prosedur Tetap (Protap),Petunjuk Teknis (JUKNIS) SATLAKPenanggulangan Bencana

5 Peningkatan sarana dan prasarana pemadamkebakaran

6 Pelatihan penanggulangan bahaya kebakaran

1. Memperluas 1 Meningkatnya penyerapan 1 Tingkat pengangguran terbuka Perluasan akses masyarakat Program Peningkatan kualitas dan - Tingkat Pengangguran terbuka : 37.564 Kesempatan tenaga kerja turun menjadi 10,50 % untuk mendapatkan produktivitas Tenaga kerja (6,47%) Kerja dan pekerjaan dengan Kegiatan Pokok berusaha 1 Penyusunan database tenaga kerja daerah

2 Pendidikan dan Pelatihan bagi pencari kerja3 Pengadaan sarana dan prasarana

Balai Latihan Kerja4 Pemberian informasi ketenagakerjaan

Program Peningkatan kesempatan kerjadengan Kegiatan Pokok

1 Penyebarluasan informasi Bursa Kerja (Bursa Kerja On Line)

2 Pengembangan Kelembagaan Produktivitasdan Pelatihan Kewirausahaan

2 Meningkatnya kondisi yang kondusif dalam1 Penyelesaian kasus tenaga kerja Peningkatan Perlindungan Program Perlindungan dan Pengembangan - Penyelesaian Kasus tenaga kerjadalam hubungan industrial, yang dapat ditangani meningkat tenaga kerja Lembaga Ketenagakerjaan mengalami peningkatankesejahteraan pekerja dan 2 Meminimalkan Angka Kecelakaan Kerja dengan Kegiatan Pokok

Misi 6 : Meningkatkan Pembangunan Perekonomian dan Ketersediaan Kebutuhan Masyarakat

Page 290: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

perlindungan tenaga kerja sampai ≤1,5% 1 Sosialisasi Berbagai Peraturan Tentang - Angka Kecelakaan Kerja :3 Tingkat Upah yang layak yaitu mencapai ketenagakerjaan

92% dari KHL (Kebutuhan Hidup Layak) 2 Peningkatan pengawasan, perlindungan - Tingkat upah dari KHL : 80 %ketenagakerjaan

3 Pengembangan Lembaga Kerja Sama Tripatrit4 Penelitian dan Sosialisasi Upah Minimum

Kota dan upah sektoral5 Pembinaan dan penyuluhan Jamsostek

di Perusahaan

2. Mengembangkan 1 Menurunnya jumlah penduduk 1 Jumlah Keluarga miskin sebesar ≤ 27% 1. Penanggulangan Program Perencanaan Pembangunan - Jumlah Keluarga Miskin : 55.896 (33%) Perekonomian miskin kemiskinan secara Ekonomi daerah partisipatif dengan Kegiatan Pokok

1 Penyusunan Perencanaan Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Bandar Lampung

2 Pendamping Program PenanggulanganKemiskinan Terpadu (Paket)

Program Perencanaan Pembangunan Daerah Daerahdengan Kegiatan Pokok

1 Sharing kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PenanggulanganKemiskinan Perkotaan (PNPM-P2KP)

2 Meningkatnya iklim investasi 1 Pertumbuhan investasi daerah (PMA 2. Peningkatan pelayanan Program Penciptaan iklim usaha Kecil - Jumlah investasi PMA : 40 perusahaanyang kondusif dan PMDN) sebesar 9% bagi dunia usaha dan Menengah yang Kondusif - Jumlah investasi PMDN : 41 perusahaan

2 Kemudahan dan bebas biaya perizinan promosi produk daerah dengan Kegiatan Pokok dari target 39 perusahaanbagi usaha kecil Perencanaan, Koordinasi, dan

Pengembangan Usaha Kecil Menengah

3 Meningkatnya produktivitas 1 Jumlah UKM meningkat 3. Pemberdayaan Koperasi, Program Pengembangan Kewirausahaan - Jumlah UKM : 34.560 koperasi dan UKM 2 Persentase Koperasi yang sehat ≥12% usaha kecil menengah dan Keunggulan Kompetitif - Jumlah koperasi : 658

(UKM) dan pedagang usaha kecil Menengah - Persentase Koperasi Sehat : 69%dengan Kegiatan PokokMemfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah

Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha makro kecil menengahdengan Kegiatan Pokok

1 Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah

2 Bantuan pinjaman modal bergulir bagi koperasi

Program peningkatan kualitas kelembagaan koperasidengan Kegiatan Pokok

1 Sosialisasi Prinsip-Prinsip PemahamanPerkoperasian dan pendidikan pelatihanperkoperasian

2 Penilaian terhadap Kelembagaan Koperasi

Page 291: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

dan PKM3 Keragaan Koperasi dan Rasionalisasi

Kelembagaan Koperasi

Program peningkatan promosi dankerjasama investasidengan Kegiatan Pokok

1 Pengembangan potensi unggulan daerah2 Pameran / Promosi dalam rangka APEKSI

(Indonesia City Expo dan Lampung Expo)

Program pembinaan pedagang kaki limadan asongandengan Kegiatan Pokok

1 Penyuluhan peningkatan disiplin pedagang kaki lima dan asongan

2 Penataan tempat berusaha bagi pedagangkaki lima dan asongan

Program Pengelolaan PasarProgram Pengelolaan Pasardengan Kegiatan Pokok

1 Pembinaan dan Pelatihan KAMTIB Pasar2 Pengadaan sarana dan prasarana pasar

Program pengembangan industri kecil dan menengahdengan Kegiatan Pokok

1 Pendataan dan Pemetaan Industri,Perdagangan Kota Bandar Lampung

2 Penerapan gugus kendali mutu (GKM)khusus untuk industri kecil dan menengah

3 Pembinaan industri dan UKM

Program peningkatan kemampuan teknologiindustridengan Kegiatan Pokok

1 Pembinaan kemampuan teknologi industri2 Sosialisasi industri melalui media

Program pengembangan sentra-sentra industri potensialdengan Kegiatan Pokok

1 Pelatihan pengemasan keripik singkong2 Penyediaan sarana dan informasi yang dapat

diakses masyarakat

4 Meningkatnya produktivitas hasil 1 Hasil Tangkapan ikan laut 4. Pemberdayaan nelayan Program Pemberdayaan ekonomi - Hasil Tangkapan Ikan Laut : 24.736 ton perikanan, pertanian dan sebesar = 23.533 ton dan petani masyarakat pesisir peternakan 2 Produksi ikan air tawar = 120 ton/tahun dengan Kegiatan Pokok - Produksi Ikan Air Tawar : 396.100 ton

3 Produksi hasil olahan perikanan Dana Pendamping Program PEMP mencapai 992,34 ton/tahun - Produksi olahan hasil ikan : 32.550 ton

Page 292: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

4 Konsumsi ikan masyarakat Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam - Konsumsi ikan masyarakat : 25/kg/th mencapai 29/kg/tahun Pengawasan dan pengendalian sumber daya

5 Produktivitas tanaman pangan 5,1 ton/ha kelautan - Produktifitas tanaman pangan : 5,2 ton6 Kakao yang difermentasi mencapai 25% dengan Kegiatan Pokok

1 Penyusunan DED Penataan Kawasan - Jumlah kakao yang difermentasi : 15%Pesisir Kota Bandar Lampung

2 Inspeksi/pengawasan laut di Teluk Lampung

Program Peningkatan Kegiatan BudayaKelautan dan Wawasan Maritim KepadaMasyarakatdengan Kegiatan PokokPelestarian Kebudayaan Bahari

Program Pengembangan BudidayaPerikanandengan Kegiatan Pokok

1 Peningkatan sarana dan prasaranaBBDI Batu PutuBBDI Batu Putu

2 Pembangunan Infrastruktur BBDI Batu Putu3 Monitoring dan Pelatihan Bagi Pembudidaya

Ikan

Program Pengembangan PerikananTangkapdengan Kegiatan Pokok

1 Pengembangan Infrastruktur PPI Lempasing2 Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan

Tangkap

Program Pengembangan Sistem PenyuluhanPerikanandengan Kegiatan PokokOptimalisasi Pengelolaan dan PemasaranProduksi PerikananPengembangan Potensi media penyuluhperikanan dan kelautan

Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran produks perikanandengan Kegiatan PokokPengembangan sarana dan prasarana PusatPemasaran Hasil Produk Perikanan

Program Peningkatan Ketahanan PanganPertanian/Perkebunandengan Kegiatan Pokok

1 Peningkatan Ketahanan Pangan2 Pengembangan Agribisnis3 Pengadaan sarana dan prasarana

kelembagaan ketahanan pangan

Page 293: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

Program Peningkatan Kesejahteraan Petanidengan Kegiatan Pokok

1 Pengadaan Sarana dan PrasaranaKelembagaan pembenihan/pembibitan

2 Pengadaan Sarana dan PrasaranaKelembagaan penyuluhan

Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunandengan Kegiatan Pokok

1 Pembuatan Kebun Toga (TOGA)2 ROAD MAP Komoditas Unggulan Peternakan3 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kebijakan4 Subsidi Pertanian/Perkebunan

Program Pemberdayaan PenyuluhPertanian/Perkebunan Lapangandengan Kegiatan PokokPeningkatan kualitas SDM PertanianPeningkatan kualitas SDM Pertanian

5 Meningkatnya pelayanan 1 Presentase jumlah daging (sapi, kuda, Peningkatan kewaspadaan Program Pencegahan dan Penanggulangan - Jumlah ternak yang diperiksa : 90% kesehatanhewan dan pelayanan kambing, babi, kerbau, unggas) yang terhadap penyakit hewan Penyakit Ternak atau 112.265 ekorkesmavet (kesehatan masyarakat diperiksa mencapai 90% dengan Kegiatan Pokokveteriner) 2 Kasus penyakit hewan (flu burung, 1 Pengawasan, pemotongan hewan sebelum, - Kasus penyakit hewan menurun secara

rabies, antrax dan ND) menurun saat dan sesudah dipotong signifinak selama lima tahun terakhir2 Pengendalian, pencegahan, pemeriksaan,

pengobatan, pemberantasan penyakit hewan

Program Peningkatan Produksi HasilPeternakandengan Kegiatan PokokPembinaan Peternakan, Monitoring Ternakdan Pabrik Ternak

Program Peningkatan Pemasaran HasilProduksi Peternakandengan Kegiatan Pokok

1 Expo Pembangunan Peternakan2 Kontes Ternak

3. Menjaga 1 Tersedianya kebutuhan bahan 1 Stabilitas stok bahan pokok dan bahan Peningkatan koordinasi Program peningkatan perdagangan - Stabilitas stok bahan pokok di pasaran ketersediaan pokok dan bahan bakar bakar keperluan rumah tangga di pasarandalam penyediaan kebutuhan dalam negeri stabil kecuali menghadapi ramadhan dan kebutuhan keperluan rumah tangga pokok dan bahan bakar dengan Kegiatan Pokok lebaran masyarakat keperluan rumah tangga 1 Promosi Perdagangan Produk Dalam Negeri

2 Pembuatan VCD Profil serta leaflet - koordinasi antara pemerintah kotatentang industri dan UKM dengan instansi lain berjalan dalam

3 Monitoring dan informasi perkembangan rangka menjaha stabilitas harga harga pasar

Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan

Page 294: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

dengan Kegiatan Pokok1 Pengawasan Barang Beredar2 Sosialisasi Tentang Perlindungan Konsumen

dan pengamanan perdagangan

Program pengembangan ekonomi daerahdengan Kegiatan Pokok

1 Monitoring/Pemantauan/Pengendalian HargaSembako di PasarTradisional Kota BL

2 Peningkatan Pengembangan dan PelatihanBagi pedagang kecil dan menengah

4 Monitoring dan evaluasi operasi pasar kebutuhan pokok

4. Meningkatkan 1 Meningkatnya pendapatan daerah 1 Rata-rata peningkatan APBD (anggaran Optimalisasi pengelolaan Program peningkatan pengembangan - Peningkatan APBD : 9% kemampuan pendapatan dan belanja daerah) keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah keuangan mencapai 20% per tahun dengan kegiatan pokok - Peningkatan PAD : 19% daerah 2 Pendapatan Asli Daerah (PAD) rata-rata 1 Penyusunan Standar Satuan Harga

meningkat 10% sampai 15% per tahun 2 Penyusunan Sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah pengelolaan keuangan daerah

3 Pembinaan Pengelolaan barang danpemutakhiran data pengadaan barangpemerintah Kota B. Lampung

4 Publikasi neraca pemerintahan kota BandarLampung

5 Pengadaan dan pemasangan papan himbauanpembayaran pajak daerah

Program pembinaan dan fasilitasipengelolaan keuangan kabupaten/kotadengan kegiatan pokok

1 Evaluasi rancangan peraturan daerahtentang APBD

2 Evaluasi rancangan peraturan daerah tentangpajak daerah dan retribusi daerah

Program administrasi pembangunandengan kegiatan pokok

1 Pembinaan Pelayanan Pengadaanbarang/Jasa dilingkungan PemerintahKota Bandar Lampung

2 Pelaporan dan Monitoring Kegiatan Pembangunan Kota Bandar Lampung

5. Mengembangkan 1 Meningkatnya pembinaan dan 1 Jumlah Objek Wisata bertambah Promosi budaya dan Program pengembangan pemasaran - Jumlah Obyek Wisata : 11 buah budaya dan pengembangan budaya daerah sebanyak 2 objek wisata pariwisata daerah pariwisata pariwisata dan kepariwisataan 2 Tingkat kunjungan wisatawan naik dengan kegiatan pokok: - Tingkat Kunjungan Wisata : 18% daerah sebesar 30 % 1 Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara

3 Jumlah usaha disektor pariwisata Di Dalam dan luar Negeri - Jumlah usaha di sektor pariwisata : 10meningkat 10% 2 Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Page 295: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

4 Jumlah bangunan yang berciri khas Dalam pemasaran Pariwisata - Jumlah bangunan yang berciri khasdaerah Lampung dan jumlah sanggar daerah Lampung : 2seni budaya meningkat 10%

5 Cagar adat budaya terpelihara Program pengembangan destinasi pariwisata - Cagar budaya terpelihara dengan baikdengan kegiatan pokok:

1 Penataan sarana dan prasarana Batu Putu2 Penyusunan paket wisata dan alat promosi

Program pengembangan kemitraandengan kegiatan pokok:Penyuluhan teknis dan operasional usahapariwisata dan objek wisata

Program pengelolaan keragaman budayadengan kegiatan pokok:

1 Begawi Bandar Lampung2 Penyelenggaraan Dialog Kebudayaan (Dialog

kebudayaan Daerah Lampung)3 Pembinaan Sanggar Seni Budaya Daerah4 Partisipasi pada Even Festival Krakatau3 Pembinaan Sanggar Seni Budaya Daerah4 Partisipasi pada Even Festival Krakatau

Meningkatkan 1 M\eningkatnya pengelolaan sumber 1 Perusahaan yang telah memenuhi baku 1. Pendayagunaan sumber Program peningkatan kualitas dan akses - Perusahaan yang telah memenuhi bakuPengelolaan daya alam dan lingkungan hidup mutu air limbah 50% daya alam secara optimal informasi sumber daya alam dan lingkungan mutu air limbah : 25%Sumber Daya Alam oleh stakeholder secara 2 Penurunan beban pencemaran air dengan kegiatan pokokdan Lingkungan berkelanjutan dengan BOD 25% Pengawasan Pelaksanaan AMDAL - Penurunan beban pencemaran airhidup secara 3 Penambangan liar berkurang 14,3% dan UKL-UPL dengan BOD : 25%berkelanjutan

2 Terciptanya kebijakan lingkungan 4 Peraturan dibidang pengelolaan 2. Pencegahan dan Program penyusunan dokumen perencanaan - Penambangan liar berkurang : 25%hidup lingkungan hidup tersusun 3 buah penanggulangan pengelolaan sumber daya alam

pencemaran serta dan lingkungan hidup - Jumlah peraturan lingkungan hidup yang kerusakan lingkungan dengan kegiatan pokok tersusun : 1 buah hidup Penyusunan Buku Status Lingkungan

Hidup Daerah

Program rehabilitasi hutan dan lahandengan kegiatan pokokPembinaan dan monitoring pelaksanaan RHL(Rehabilitasi Hutan dan Lahan)

3 Meningkatnya kebersihan, 1 Kebersihan lingkungan permukiman Peningkatan koordinasi Program pengendalian pencemaran dan - Kebersihan lingkunan permukimankeindahan dan lingkungan meningkat dan partisipasi masyarakat kerusakan lingkungan hidup meningkat meskipun kesadaran masyara kota yang sehat 2 Kebersihan pada fasilitas umum dalam pengelolaan dengan kegiatan pokok kat masih rendah

meningkat lingkungan hidup 1 Pembinaan Operasional ADIPURA, pembuatan3 Taman-taman kota terpelihara PROFIL ADIPURA dan Pembuatan Peta - Kebersihan pada fasilitas umum juga

2 Pengawasan Pertambangan Bahan Galian meningkat meskipun kadang naik turunGol. C, air bawah tanah dan Air Permukaan namun pernah mendapatkan ADIPURA

3 Pembinaan dan Sosialisasi Kali

Misi 7: Mengelola Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Secara Bertanggungjawab dan Berkelanjutan

Page 296: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

dan Pantai Bersih - Taman-taman kota terpelihara denganbaik

Program perlindungan dan konservasi sumber daya alamdengan kegiatan pokok

1 Peningkatan Kualitas Air sungai2 Kegiatan Dana Alokasi Khusus Bidang

Lingkungan Hidup3 Penyusunan AMDAL Penataan Pesisir

Teluk Lampung

Program pengelolaan RuangTerbuka Hijau (RTH)dengan kegiatan pokok

1 Pemeliharaan dan penataan taman2 Penyediaan bibit tanaman dan pemeliharaan

tanaman penghijauan

Program penataan dan pengembanganKeindahan kotaProgram penataan dan pengembanganKeindahan kotadengan kegiatan pokok

1 Pengadaan dan Pemasangan PeneranganJalan Umum

2 Pemeliharaan Lampu Jalan3 Pemasangan dan pemeliharaan lampu hias

Mewujudkan 1 Meningkatnya partisipasi 1 Peran dan fungsi lembaga legislatif Peningkatan fungsi Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan - DPRD menjalankan fungsi dan perannyaPelaksanaan masyarakat dalam pengambilan meningkat birokrasi dalam pelayanan Kepala Daerah/Wakil Kepala daerah meskipun belum maksimal baik dalamPrinsip-prinsip Tata kebijakan publik kepada masyarakat dengan kegiatan pokok fungsi legislasi, fungsi pengawasanPemerintahan yang 1 Dialog/Audensi dengan tokoh-tokoh dan fungsi penganggaranBaik masyarakat, pimpinan/anggota organisasi

sosial dan organisasi kemasyarakatan2 Penerimaan kunjungan kerja pejabat negara3 Rapat koordinasi unsur MUSPIDA4 Rapat koordinasi pejabat Pemerintah Daerah

Program Peningkatan Kapasitas LembagaPerwakilan Rakyat Daerahdengan kegiatan pokok

1 Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah2 Penjaringan dan Penyampaian Aspirasi

Masyarakat3 Kunjungan Kerja Komisi dan Alat

Kelengkapan Lainnya4 Monitoring Pembangunan Fisik dan Non Fisik5 Penerbitan Berkala Info Legislatif

Misi 8 : Menyelenggarakan Pemerintahan yang Bersih, Berwibawa, Bertanggungjawab dan Partisipatif

Page 297: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

2  Meningkatnya kualitas pengelolaan 1 Laporan Keuangan Daerah mencapai Peningkatan kemampuan Program Peningkatan dan Pengembangan - Laporan keuangan daerah mencapai stakeuangan daerah wajar tanpa pengecualian (WTP) pengelolaan keuangan Pengelolaan Keuangan Daerah tus wajar dengan pengecualian (WDP)

daerah dengan kegiatan pokok yang merupakan indikasi menurunnya1 Bimbingan teknis, dalam rangka pelaksanaan kasus penyimpangan

sistem dan prosedur pengelolaankeuangan daerah

2 Bimbingan teknis penyusunan laporankeuangan SKPD dalam rangka penyusunanlaporan keuangan konsolidasi PemkotBandar Lampung

3 Pendamping implementasi pelaksanaanpenyusunan laporan keuangan SKPD

4 Penyusunan APBD dan Perubahan APBD5 Penyusunan Laporan Keuangan

3 Meningkatnya pelaksanaan 1 Kasus penyimpangan penyelenggaraan Pengembangan prinsip- Program Peningkatan Sistem Pengawasan - Laporan keuangan daerah mencapaipengawasan pemerintah dan pemerintahan dan pembangunan prinsip transparansi Internal dan Pengendalian Pelaksanaan status wajar dengan pengecualianpengendalian pembangunan menurun dan akuntabilitas Kebijakan KDH yang merupakan indikasi menurunnya

dengan kegiatan pokok kasus penyimpangan1 Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan

dengan kegiatan pokok kasus penyimpangan1 Penanganan Kasus Pengaduan Di Lingkungan

Pemerintah Daerah2 Tindak Lanjut Temuan Pengawasan dan

Inventarisasi Temuan Pengawasan3 Inventarisasi Temuan Hasil Pemerikasaan4 Pengawasan Internal Secara Berkala Bidang

Pemerintahan5 Pengawasan Internal Secara Berkala Bidang

Ekonomi6 Pengawasan Internal Secara Berkala Bidang

Kesra7 Pengawasan Internal Secara Berkala Bidang

Pembangunan8 Pengawasan Internal Secara Berkala

Aparatur9 Penghimpunan dan penyuluhan LP2P10 Penyusunan Laporan Harta Kekayaan

pejabat negara11 Review Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah12 Pengawasan pemberdayaan masyarakat

dalam pelaksanaan pembangunan

4 Meningkatnya kualitas aparatur 1 Pejabat struktural yang telah mengikuti Peningkatan kompetensi Program Peningkatan Kapasitas Sumber - Pejabat struktural yang telah mengikutipemerintah daerah pendidikan penjenjangan struktural dan profesionalisme Daya Aparatur pendidikan penjenjangan struktural

sebanyak 1.182 orang aparatur dengan kegiatan pokok lebih dari 1.182 orang2 Tenaga honorer yang diangkat menjadi 1 Penyelenggaraan Ujian Penyesuaian

CPNSD sebanyak 575 orang Kenaikan Pangkat - Tenaga honorer yang diangkat menjadi3 Terbitnya SK kenaikan pangkat PNS 2 Pendidikan dan Pelatihan Struktural bagi CPNS CPNSD sebanyak 575 orang

sebanyak 2.222 orang 3 Pendidikan dan Pelatihan Teknis bagi PNS- Terbitnya SK kenaikan pangkat PNS

Page 298: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

Program Pendidikan Kedinasan lebih dari 2.222 orangdengan kegiatan pokokPendidikan penjenjangan struktural

5 Meningkatnya sistem administrasi 1 Komputerisasi sistem administrasi Peningkatan ketersediaan Program Pembinaan dan Pengembangan - Komputerisasi sistem administrasikepegawaian dan manajemen kepegawaian dan manajemen sarana dan prasarana Aparatur. kepegawaian dan manajemen informasiinformasi kepegawaian informasi kepegawaian aparatur dengan kegiatan pokok berjalan dengan baik namun belum

2 Data formasi kebutuhan pegawai dan 1 Seleksi Penerimaan Calon PNS maksimal penempatan tugas PNS tersedia 2 Pembinaan disiplin PNS/Waskat

3 Buku panduan administrasi 3 Pemberian Penghargaan bagi PNS yang - Data formasi kebutuhan pegawai dankepegawaian tersedia memasuki pensiun penempatan tugas PNS tersedia

4 Penyusunan formasi PNS dan alihtugas pegawai - Buku panduan administrasi kepegawaian

5 Peningkatan Sistem Administrasi tersedia dengan baik dan lancarKepegawaian dan manajemen informasikepegawaian

6 Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas

7 Pengembangan Database & PenyempurnaanBezetting PNS

7 Pengembangan Database & PenyempurnaanBezetting PNS

8 Penyusunan Buku Panduan AdministrasiKepegawaian

9 Penyelesaian Kasus Kepegawaian (BAPEK)10 Penyusunan himpunan peraturan dibidang

kepegawaian

6 Terwujudnya sistem kelembagaan 1 Pelayanan perizinan Satu Pintu terbentukPengembangan prinsip- Program Pengembangan Komunikasi, - Sistem pelayanan satu pintu terbentukdan ketatalaksanaan pemerintahan 2 E-Government di lingkungan Pemerintahprinsip tata pemerintahan Informasi dan Media Massayang bersih efisien, efektif, Kota Bandar Lampung dapat terlaksanayang baik (efisensi, efektif, dengan kegiatan pokok - E-Government di lingkungan Pemkottransparan, profesional dan profesionalisme) Pelaksanaan E-Government belum terlaksana dengan baik

7 Meningkatnya kualitas perencanaan 1 Kualitas Perencanaan Pembangunan Peningkatan kualitas Program Kerjasama Pembangunan - Kualitas perencanaan pembangunandan pengendalian Daerah meningkat perencanaan pembangunan dengan Kegiatan Pokok daerah meningkat baik dari sisipembangunan daerah 2 Koordinasi dan pengendalian 1 Sinkronisasi dan Koordinasi Program Bidang substansi pengaturan maupun implemen

Pembangunan meningkat Infrastruktur Kota Bandar Lampung tasinya.2 Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan

pembangunan - Koordinasi dengan FORKOMPIMDA dan kelompok masyarakat lainnya ter

Program Perencanaan Pembangunan jalin dengan baikDaerahdengan Kegiatan Pokok

1 Penyusunan Rancangan RKPD2 Penyelenggaraan Musrenbang RKPD3 Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja

Pemerintah Daerah4 Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ)5 Bimbingan Teknis Tentang Perencanaan

Pembangunan Daerah

Page 299: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

1. Meningkatkan 1 Meningkatnya kesadaran hukum 1 Pemahaman dan kesadaran hukum 1.  Peningkatan Kesadaran Program Dokumentasi dan Informasi Hukum - Terlakasana sebanyal 21 kali penyuluhan Kesadaran masyarakat masyarakat meningkat hukum dengan Kegiatan Pokok sehingga kesadaran dan pemahaman hukum dan 2 Produk-produk hukum daerah meningkat Inventarisasi dan pengembangan produk- hukum oleh masyarakat meningkat supremasi 3 Pelanggaran terhadap perda berkurang produk hukum dari manual ke elektronik hukum - Selama kurun waktu lima tahun dihasilkan

2 Sinkronisasi peraturan Hukum 4 Sistem jaringan dokumentasi dan 2. Peningkatan supremasi Program Penegakan Hukum sebanyak 50 buah Perdadan Perda informasi hukum terbentuk hukum dengan Kegiatan Pokok

1 Pembinaan Kadarkum - Pelanggaran terhadap produk hukum2 Operasi Yustisi Kota Bandar Lampung berkurang dengan beberapa kali dilaku3 Sosialisasi Rencana Aksi Nasional kan penyuluhan

Hak Asasi Manusia (HAM)- Sistem jaringan dokumentasi dan infor

Program Penataan Peraturan Perundang- masi hukum terbentuk dengan baikundangandengan Kegiatan Pokok

1 Penyusunan pedoman dan evaluasi

Misi 9 : Menegakkan Supremasi Hukum Berdasarkan Rasa Keadilan yang Demokratis

1 Penyusunan pedoman dan evaluasi analisis jabatan

2 Evaluasi tupoksi dan perda kelembagaan3 Sosialisasi Peraturan Pemerintah4 Penyusunan penetapan kinerja pemerintah5 Penyelenggaraan Forum Komunikasi

Pendayagunaan Aparatur Daerah (FORKOMPANDA)

6 Legalisasi Rancangan PeraturanPerundang-undangan

7 Fasilitasi Sosialisasi PeraturanPerundang-undangan

2.  Meningkatkan 1 Meningkatnya tingkat kesadaran 1 Partisipasi masyarakat dalam PEMILU 2.   Peningkatan Kehidupan Program Pendidikan Politik Masyarakat - Partisipasi masyarakat dalam pemilu kehidupan politik masyarakat (Legislatif, Kepala Daerah dan Presiden) Politik dan dengan Kegiatan Pokok hanya 64% dan cenderung menga politik dan meningkat Bermasyarakat yang 1 Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik lami penurunan dari pemilu sebelumnya bermasyarakat 2 Penyampaian aspirasi masyarakat Demokratis 2 Diskusi Interaktif Masalah Ipoleksosbud yang demokratis terkendali dan PAN - Penyampaian aspirasi masyarakat ter

3 Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) kendali atas kerja sama antara Pol PPKota Bandar Lampung dengan jajaran kepolisian

3. Meningkatkan 1 Meningkatnya partisipasi Kualitas pemberdayaan perempuan Peningkatan Program Peningkatan Kualitas Hidup dan - Partisipasi perempuan dalam Pengarustamaan perempuan dalam pembangunan meningkat pengarustamaan gender perlindungan Perempuan pembangunan meingkat secara baik Gender, Kualitas dengan kegiatan pokok hidup 1 Sosialisasi dan Advokasi bagi buta - Jumlah kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan 2 Menurunnya tindak kekerasan Jumlah kasus tindak kekerasan terhadapPeningkatan perlindungan aksara perempuan anak dan perempuan berkurang perlindungan terhadap perempuan dan anak perempuan dan anak berkurang perempuan dan anak 2 Fasilitasi upaya perlindungan perempuan anak terhadap tindak kekerasan - jumlah anak yang mengalami kekerasan

dan perlakuan yang tidak menyenangkanProgram keserasian kebijakan peningkatan berkurang secara signifikan

Page 300: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATORSASARAN

RPJMD 2005-2010CAPAIAN INDIKATOR SASARANPROGRAM DAN

KEGIATAN POKOKKEBIJAKANSASARANTUJUAN

3 Meningkatnya kesejahteraan dan Jumlah anak yang mengalami kekerasanPeningkatan kualitas anak dan perempuanperlindungan anak dan perlakuan yang tidak menyenangkankualitas hidup anak dengan kegiatan pokok

berkurang Sosialisasi kesetaraan gender,pemberdayaan perempuan dan perlindungananak

Program Peningkatan Peran Serta danKesetaraan Gender dalam Pembangunandengan kegiatan pokok

1 Pendidikan dan Pelatihan Peran Serta danKesetaraan Gender dalam Pembangunan

2 Peningkatan Peran Perempuan MenujuKeluarga Sehat Sejahtera

3 Peningkatan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Page 301: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

150

162107

Tabel 27. MATRIK SANDINGAN EVALUASI RPJMD KOTA BANDAR LAMPUNG TAHAP I (2005-2010)VISI : “Terwujudnya Masyarakat Bandar Lampung yang Sejahtera, Adil, Aman, dan Demokratis dengan Dukungan Pelayanan Publik yang Baik”.

PERSENTASE CAPAIAN

104103

9977

100100

97

95

Page 302: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

250

100

80

5075

Page 303: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

95

12010098

150180140

100200500500

906063

1027992

9692

99.7

80

7080

80%

Page 304: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

70

100%100%80%100%80%

80

80

90

MISI 2 : Mewujudkan Keselarasan Kehidupan Beragama

Page 305: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

100

MISI 3 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

160

96

525

1209560

100

115109101117100

150

MISI 3 : Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

Page 306: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

Page 307: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

120100

111

133

97

97

87

100

84

20

MISI 4 : Meningkatkan Prasarana dan Sarana Perkotaan yang Berkualitas Sesuai dengan Tata Ruang

Page 308: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

88.9

0

Page 309: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

100100

110

74

232

100

366

100

0

393

Page 310: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

264

0

Page 311: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

100

75%

80

Page 312: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

100

100

100

162

60%

Page 313: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

80

0

105

144127115

Page 314: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

105

330

20

Page 315: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

85

110

60

Page 316: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

100

110

90

100

Page 317: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

50

126 - 190 %

110

50

50

Page 318: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

50

100

50

100

170

30

70

100

Page 319: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

90

60

Page 320: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

90

90

110

90

110

Page 321: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

80

100

100

100

50

100

100

Page 322: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

90

60

90

100

20

90

50

50

70

Page 323: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

PERSENTASE CAPAIAN

Page 324: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

AGENDA 1 : Terwujudnya Masyarakat Bandar Lampung yang Sejahtera (Misi 1, 2 dan 3)AGENDA 2 : Terwujudnya Masyarakat Bandar Lampung yang Aman dan Nyaman (Misi 4 dan 5)AGENDA 3 : Terwujudnya Kota Bandar Lampung yang Maju dan Modern (Misi 6)

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN

MATRIKS KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KINERJA RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 – 2015

VISI : “Terwujudnya Masyarakat Bandar Lampung yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Maju dan Modern”.

1. MISI : Mengembangkan Kota Bandar Lampung sebagai Pusat Jasa dan Perdagangan Berbasis Ekonomi Kerakyatan

KEBIJAKANSKPD

PENANGGUNGJAWAB

Ekonomi 1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi 1 Pertumbuhan ekonomi rata-rata 1 Penciptaan Iklim Usaha yang Sehat 1 Perlindungan dan Kepastian Berusaha dan BPMP Kota Bandar Lampung 6 - 7% per tahun dan Kondusif Berinvestasi

(rata-rata 2005-2009 : 6,2%)(posisi 2009 : 6,01%) 2 Peningkatan Promosi dan kerjasama BPMP

3 Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan BPMPPrasarana terkait Investasi

4 Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi BPMPInvestasi

5 Penciptaan Iklim Usaha Kecil dan Menengah Dinas Kop, UKM dan Perindagyang Kondusif

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

yang Kondusif

2. Meningkatnya perkembangan ekonomi 2 Meningkatnya peran kelembagaan 2 Pengembangan Ekonomi 1 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Dinas Kop, UKM dan Perindag kerakyatan dan permodalan KUMKM Kerakyatan dan Pemberdayaan Koperasi

dalam pengembangan ekonomi lokalyang berdaya saing 2 Pengembangan Kewirausahaan dan Dinas Kop, UKM dan Perindag

3. Meningkatkan peran serta masyarakat Keunggulan Kompetitif UKM swasta, perbankan dan lembaga lainnya

3 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Dinas Kop, UKM dan Perindagbagi UMKM

4 Pengembangan Industri Kecil dan Dinas Kop, UKM dan PerindagMenengah

5 Peningkatan Kemampuan Teknologi Dinas Kop, UKM dan PerindagIndustriIndustri

6 Penataan Struktur Industri Dinas Kop, UKM dan Perindag

4. Menguatnya struktur ekonomi kota dalam 3 Kontribusi sektor jasa terhadap PDRB 3 Pengembangan Ekonomi 1 Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Dinas Kop, UKM dan Perindag sektor jasa, perdagangan dan industri Kota 50-51% Daerah Perdagangan

(rata-rata 2005-2009 : 50,66%)(posisi 2009 : 49,75%) 2 Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Dinas Kop, UKM dan Perindag

4 Kontribusi sektor perdagangan 3 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Dinas Kop, UKM dan Perindagterhadap PDRB Kota 15-16 % Negeri(rata-rata 2005-2009 : 16,23%)(posisi 2009 : 13,96%) 4 Pengembangan Teknologi Tepat Guna Dinas Kop, UKM dan Perindag

dalam Industri Kreatif5 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB

Kota 22-23% 5 Pengembangan Sentra-Sentra Industri Dinas Kop, UKM dan Perindag(rata-rata 2005-2009 : 18,40%) Potensial

Page 325: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

menjadi 20%(Kondisi 2010 : 29%) 7 Peningkatan Perikanan Budi Daya Dinas Perikanan & Kelautan

8 Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan Dinas Perikanan & Kelautan

9 Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan Dinas Perikanan & KelautanPulau-Pulau Kecil

10 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Dinas Perikanan & KelautanPerikanan

11 Penataan Pasar Tradisional Dinas Pengelolaan Pasar

12 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Dinas Pengelolaan PasarPedagang Asongan

13 Pengembangan Agribisnis Dinas Tanakhut

14 Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Dinas TanakhutPeternak

15 Peningkatan Ketahanan Pangan Dinas Tanakhut

16 Peningkatan Kualitas SDM, Aparatur dan Dinas Tanakhut16 Peningkatan Kualitas SDM, Aparatur dan Dinas TanakhutKelembagaan Pertanian, Peternakan danKehutanan

5.Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah 7 Peningkatan PAD rata-rata 20% per 17 Optimalisasi Pendapatan Daerah DPPKA Kota Bandar Lampung tahun

(rata-rata 2005-2009 : 17%)(kondisi 2009 : 26%)

Ketenagakerjaan 6. Mendorong investasi yang menciptakan 8 Meningkatnya tingkat partisipasi 4 Perluasan dan Pengembangan 1 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja lapangan kerja angkatan kerja sebesar 65% Kesempatan Kerja Tenaga Kerja

9 Upah minimum kota (UMK) sesuai dengan 2 Perluasan Kesempatan Kerja Dinas Tenaga Kerjakebutuhan hidup layak (KHL)(kondisi 2010 : 80% dari KHL)

5 Peningkatan dan Pembinaan 1 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Dinas Tenaga Kerja5 Peningkatan dan Pembinaan 1 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Dinas Tenaga KerjaHubungan Industrial dan KetenagakerjaanKesejahteraan Pekerja

SKPDPENANGGUNGJAWAB

Pendidikan 1.Meningkatnya akses masyarakat untuk 1 Meningkatnya Angka Partisipasi 1 Peningkatan Akses Pendidikan 1 Pengembangan Pendidikan Anak Dinas Pendidikan mendapatkan pendidikan Pendidikan Usia Dini

APK SD/MI = 115%APM SD/MI = 100% 2 Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dinas PendidikanAPK SMP/MTs = 110% Sembilan Tahun

SASARANBIDANG PROGRAMKEBIJAKANTUJUAN

2. MISI : Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Penguasaan IPTEK dan Nilai-nilai Ketaqwaan, Perkembangan Kreatifitas Seni dan Budaya serta Peningkatan Prestasi Olahraga

Page 326: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

APM SMA/SMK/MA = 60%4 Pengembangan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan

2 Meningkatnya jumlah SMK (+2)

2.Meningkatnya mutu pelayanan pendidikan 3 Menurunnya angka buta aksara 2 Peningkatan Mutu dan Relevansi 1 Pengembangan Sekolah Unggulan Dinas Pendidikan(usia 15 - 45 tahun) menjadi Pendidikan Bertaraf Internasional< 0.5%

2 Peningkatan Minat, Bakat dan Prestasi Dinas Pendidikan2 Peningkatan Minat, Bakat dan Prestasi Dinas Pendidikan4 Jumlah sekolah yang rusak (ringan,

sedang, berat) berkurang 3 Peningkatan Mutu Pendidik dan Dinas PendidikanTenaga Kependidikan

5 Meningkatnya Kualifikasi Guru S-1 4 Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah Dinas PendidikanSD = 90 %SMP = 98 % 5 Peningkatan Sarana Penunjang Sekolah Dinas PendidikanSMA/SMK = 100 %

3.Meningkatnya manajemen pendidikan 3 Peningkatan Manajemen 1 Pengembangan Manajemen Pelayanan Dinas PendidikanPendidikan Pendidikan

6 Meningkatnya jumlah sekolah SSN 2 Peningkatan Partisipasi Sekolah Dinas Pendidikandan RSBI di semua tingkatan

4.Meningkatnya minat dan budaya baca (SD,SMP,SMU/SMK) 4 Penumbuhan Minat Baca 1 Pengembangan Budaya Baca dan Kantor Perpustakaan & PDESD : + 1 (dari 1 tahun 2010) Pembinaan PerpustakaanSMP : + 2 dari 2 tahun 2010)SD : + 1 (dari 1 tahun 2010) Pembinaan PerpustakaanSMP : + 2 dari 2 tahun 2010)SMA : + 1 (dari 2 tahun 2010) 2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kantor Perpustakaan & PDESMK : + 2 (dari 3 tahun 2010)

7 Seluruh sekolah pada semua jenjangpendidikan memiliki perpustakaan/ruang baca (dari 40% tahun 2010)

8 Seluruh Sekolah pada semua jenjangpendidikan memiliki prasarana pendukung(UKS, Laboratorium, Ruang Praktek,Lapangan Olahraga, dsb)

Keagamaan 5.Meningkatnya kualitas kehidupan beragama 9 Terfasilitasinya penyelenggaraan 5 Peningkatan Nilai-Nilai 1 Pembinaan dan Bantuan Terhadap Dinas Sosial dan kerukunan hidup bermasyarakat kegiatan keagamaan Keagamaan Bagi Masyarakat Kehidupan Beragama

10 Terjaganya stabilitas, kerukunan dan 2 Pemberdayaan Kelembagaan Sosial Dinas Sosialketertiban masyarakat Keagamaan

11 Terjaganya kerukunan hidup 3 Fasilitasi Penyelenggaraan Kegiatan Dinas Sosialberagama dan bermasyarakat Keagamaan

6. Meningkatnya Ketahanan Sosial 6 Peningkatan Ketahanan Sosial 1 Peningkatan Kualitas Lembaga Pember- Kantor Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat Masyarakat dayaan Masyarakat

2 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Kantor Pemberdayaan MasyarakatPembangunan Kelurahan

7. Meningkatnya stabilitas sosial dan politik 7 Peningkatan Stabilitas Sosial 1 Pendidikan Politik Masyarakat Badan Kesbangpoldan Politik

8. Meningkatnya perlindungan kepada 8 Peningkatan Perlindungan 1 Peningkatan Keamanan dan Ketertiban Kantor Satuan Polisi PP

Page 327: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

Pencegahan Tindak Kriminal

3 Pemberdayaan Masyarakat dalam Kantor Satuan Polisi PPSistem Pengamanan Lingkungan

Seni, Budaya dan 9.Meningkatnya pengembgangan seni, budaya 12 Meningkatnya jumlah kegiatan 9 Peningkatan Seni dan Budaya 1 Pengembangan Seni dan Nilai Dinas Kebudayaan dan PariwisataPariwisata dan pariwisata seni budaya Daerah Budaya Daerah

13 Meningkatnya jumlah wisatawan 2 Pengelolaan Keragaman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisatayang berkunjung ke Kota BandarLampung 3 Promosi Potensi Wisata Kota Bandar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lampung

4 Pengembangan Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

5 Pengembangan Kemitraan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

6 Peningkatan Lembaga Adat dan Budaya Dinas Kebudayaan dan PariwisataMasyarakat

Pemuda dan 10.Meningkatnya prestasi Pemuda dan 14 Meningkatnya Prestasi olahraga di tingkat 10 Pengembangan & Peningkatan 1 Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Dinas Pemuda dan OlahragaOlahraga olahraga Propinsi dan Nasional Prestasi Pemuda dan Olahraga

2 Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Dinas Pemuda dan Olahraga

3 Pembinaan dan Pemasyarakatan Dinas Pemuda dan OlahragaOlahraga

4 Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan OlahragaOlahraga

5 Peningkatan Perhatian bagi Atlet Dinas Pemuda dan OlahragaBerprestasi

6 Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Dinas Pemuda dan OlahragaOlahraga

3. MISI : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

SKPDPENANGGUNGJAWAB

Kesehatan 1.Meningkatnya akses dan mutu pelayanan 1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil : 95% 1 Peningkatan Pelayanan Kesehatan 1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Dinas Kesehatan kesehatan dasar Dasar dan Pelayanan Rujukan

2 Cakupan Komplikasi Kebidanan 2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatanyang Ditangani : 80%

3 Pengawasan Obat dan Makanan Dinas Kesehatan3 Cakupan Perslinan Nakes : 90%

4 Pengembangan Obat Asli Indonesia Dinas Kesehatan4 Cakupan Pelayanan Nifas : 90%

5 Perbaikan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan5 Cakupan Neunatus Komplikasi

3. MISI : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

PROGRAMKEBIJAKANBIDANG TUJUAN SASARAN

Page 328: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

6 Cakupan Kunjungan Bayi : 90%7 Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Dinas Kesehatan

7 Cakupan Kelompok UCI : 100% Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustudan Jaringannya

8 Cakupan Anak Balita : 100%8 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Dinas Kesehatan

9 Cakupan MP ASI : 90% Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/RumahSakit Mata/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah SakitSakit Mata/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit

10 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Paru-ParuPerawatan : 100%

9 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Dinas Kesehatan11 Cakupan Penjaringan Kesehatan Sakit/Rumah Sakit Mata/ Rumah Sakit Jiwa/

Siswa SD : 100 %10 Peningkatan Kemitraan Pelayanan Dinas Kesehatan

12 Cakupan KB Aktif : 100% Masyarakat

13 Cakupan Penemuan & Penanganan 11 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita Dinas KesehatanPenderita Penyakit :- AFP Rate per 100.000 penduduk 12 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Dinas Kesehatan < 15 Tahun : < 5 %- Penemuan Penderita Pnemonia 13 Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Dinas Kesehatan Balita : 100% Makanan- Penemuan Pasien Baru TB. BTA Positif : 85% 14 Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dinas Kesehatan Positif : 85% 14 Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dinas Kesehatan- Penderita TBC yang Ditangani : 100% dan Anak- Penemuan Penderita Diare : 100%

15 Manajemen Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan

2. Meningkatnya pelayanan kesehatan 14 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar 2 Penyediaan Jaminan Kesehatan 1 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Dinas Kesehatan rujukan Masyarakat Miskin : 100% Masyarakat Semesta

15 Cakupan Pelayanan kesehatan Rujukanuntuk Masyarakat Miskin : 100%

16 Cakupan Pelayanan Gawat DaruratLevel 1 yang Harus diberikan SaranaKesehatan (RS) di Kota : 100%

3. Surveylance Epidemiologi & Penanggu- 17 Cakupan Kel. KLB yang dilakukan PE 3 Surveylance Epidemiologi 1 Pencegahan dan Penanggulangan Dinas Kesehatan langan KLB 24 Jam : 100% dan Penanggulangan KLB Penyakit Menular

18 Cakupan Desa Siaga Aktif : 80% 2 Pengembangan Lingkungan Sehat Dinas Kesehatan

19 Tersedianya asuransi jiwa bagi 4 Peningkatan Promosi Kesehatan 1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Dinas Kesehatanmasyarakat dan Pengembangan Kesehatan Masyarakat

Masyarakat

4.Meningkatnya Kualitas dan kesejahteraan 5 Pembinaan Keluarga Berencana 1 Peningkatan Keluarga Berencana BKKB dan PP keluarga

2 Pelayanan Kontrasepsi BKKB dan PP

3 Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam BKKB dan PPPelayanan KB/KR yang Mandiri

Page 329: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

5. Meningkatnya perlindungan dan peran 6 Peningkatan Kesetaraan Gender 1 Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan BKKB dan PP serta perempuan dalam pembangunan Gender

2 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindung- BKKB dan PPan Perempuan

3 Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan BKKB dan PPGender dalam pembangunanGender dalam pembangunan

Sosial 6.Meningkatnya pelayanan sosial kepada 20 Berkurangnya jumlah masyarakat 7 Pelayanan Kesejahteraan 1 Pemberdayaan dan Pengembangan Dinas Sosial masyarakat penyandang masalah Sosial bagi Fakir Miskin dan Kelembagaan Sosial Masyarakat

kesejahteraan sosial (PMKS) Penyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS) 2 Jaminan dan Pemberdayaan Sosial, Dinas SosialLainnya bagi PMKS

3 Rehabilitasi Sosial bagi PMKS Dinas Sosial

4 Pelayanan Sosial Lainnya Dinas Sosial

5 Pengembangan Jaminan Sosial Masyarakat Dinas Sosial

6 Peningkatan Nilai-Nilai Keperintisan, Dinas SosialKepahlawanan dan KesetiakawasananSosialSosial

7 Program Penanggulangan Kemiskinan BAPPEDA

7.Meningkatnya pelayanan penanggulangan 21 Tertanganinya korban bencana 8 Pelayanan dan Rehabilitasi 1 Tanggap Darurat Bencana Badan Penanggulangan Bencana korban bencana Sosial Korban Bencana

22 Tersedianya sarana dan prasarana 2 Peningkatan Strategi Mitigasi Bencana Badan Penanggulangan Bencanapenanganan korban bencana

3 Penanganan Pasca Bencana Badan Penanggulangan Bencana

SKPDTUJUAN PROGRAMSASARAN KEBIJAKANBIDANG

4. MISI : Meningkatkan Pelayanan Publik dan Kinerja Birokrasi yang Bersih, Profesional, Berorientasi Kewirausahaan dan Bertata Kelola yang Baik

SKPDPENANGGUNGJAWAB

Pemerintahan 1.Meningkatnya kualitas sumberdaya 1 Berkurangnya jumlah PNS yang 1 Peningkatan Profesionalisme 1 Peningkatan Kapasitas & Kualitas Sumber Badan Kepegawaian Daerah aparatur melanggar disiplin (sesuai PP 53) Aparatur Daya Aparatur Bagian Organisasi

2 Meningkatnya jumlah PNS yang 2 Pendidikan Kedinasan Badan Kepegawaian Daerahmengikuti pendidikan fungsionaldan struktural 3 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Badan Kepegawaian Daerah

3 Tersedianya sarana dan prasarana 4 Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Badan Kepegawaian Daerahkerja sesuai ketentuan

2.Meningkatnya kualitas pelayanan publik 2 Peningkatan Efisiensi dan 1 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Badan Kepegawaian Daerah4 Pelayanan perizinan tepat waktu sesuai Efektifitas Kerja Aparatur dan Database Kepagawaian

SOP (standar operasional (prosedur)2 Pelayanan Mutasi dan Pensiun Pegawai Badan Kepegawaian Daerah

TUJUAN PROGRAMSASARAN KEBIJAKANBIDANG

Page 330: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

pemerintahan4 Peningkatan Sarana dan Prasarana Bagian Umum

6 Tercapainya laporan keuangan AparaturWajar Tanpa Pengecualian (WTP)

5 Pengumpulan, Penyaringan dan Penge- Bagian Humas7 Tertib administrasi pengelolaan lolaan Data dan Informasi

keuangan daerah6 Publikasi Pelaksanaan Kegiatan Pemerin- Bagian Humas6 Publikasi Pelaksanaan Kegiatan Pemerin- Bagian Humas

8 Tersedianya data dan informasi tahan, Kemasyarakatan dan Pembangunanterkait perencanaan

7 Penataan Kelembagaan Organisasi Bagian Organisasi9 Terlaksananya proses dan tahapan Perangkat Daerah

perencanaan sesuai ketentuan3 Peningkatan Kualitas Data 1 Penataan Administrasi Dinas Kependudukan

10 Tertib administrasi pelaksanaan Kependudukan Kependudukanpembangunan daerah

2 Peningkatan Kualitas Data Penduduk Dinas Kependudukan11 Tertib administrasi kearsipan

3 Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas KependudukanAdministrasi Kependudukan

4 Peningkatan SDM Aparatur Kependudukan Dinas Kependudukan

3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas 12 Meningkatnya jumlah Perda yang 4 Peningkatan Kualitas Produk 1 Legislasi Daerah Bagian Hukum Produk Hukum Daerah disyahkan Hukum Daerah

2 Dokumentasi dan Informasi Hukum Bagian Hukum

4. Meningkatnya Kesadaran Hukum 5 Peningkatan Kesadaran Hukum 1 Penegakan Hukum InspektoratMasyarakat dan Aparatur

2 Peningkatan Kualitas Aparatur Hukum Inspektorat

3 Peningkatan Kepatuhan PNS Inspektorat

4 Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan InspektoratSistem dan Prosedur Pengawasan

5 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Inspektoratdan Pengendalian Kebijakan KDHdan Pengendalian Kebijakan KDH

5. Meningkatnya Kinerja Pengelolaan 6 Peningkatan Kualitas Pengelolaan 1 Peningkatan dan Pengembangan DPPKA Keuangan Daerah Keuangan Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah

6. Meningkatnya Kinerja Perencanaan Daerah 7 Peningkatan Kualitas Perencana- 1 Perencanaan Pembangunan Daerah BAPPEDAan Daerah

2 Program Perencanan Sosial Budaya BAPPEDA

3 Program Perencanaan Pembangunan BAPPEDAEkonomi

4 Program Perencanaan Prasarana Wilayah BAPPEDAdan Sumberdaya Alam

5 Pengembangan Data/Informasi/Statistik BAPPEDADaerah

Page 331: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

Kegiatan2 Tertib Pengendalian Administrasi Bag. Administrasi Pembangunan

Pembangunan

3 Peningkatan Tertib Administrasi Pelaporan Bag. Administrasi PembangunanPembangunan

9 Peningkatan Tertib Administrasi 1 Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Kantor Arsip9 Peningkatan Tertib Administrasi 1 Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Kantor ArsipKearsipan Daerah

8, Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan 10 Peningkatan Kelembagaan 1 Penguatan Lembaga Pemerintah Kecama- Bagian Pemerintahan Pemda, Kecamatan dan Kelurahan Pemerintah Kota, Kecamatan tan dan Kelurahan

dan Kelurahan dan Hubunganantar Instansi 2 Peningkatan Kualitas Koordinasi Pejabat Bagian Pemerintahan

Daerah serta Kerjasama antar Pemda

3 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Bagian PemerintahanKepala Daerah/Wakil Kepala daerah

4 Pengelolaan Tanah Aset Pemda dan Tertib Bagian PemerintahanPertanahan

9. Meningkatnya Fungsi Pengawasan, 11 Peningkatan Peran Lembaga 1 Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Sekretariat DPRD Penganggaran dan Legislasi Perwakilan Rakyat Daerah Rakyat Daerah Penganggaran dan Legislasi Perwakilan Rakyat Daerah Rakyat Daerah

SKPDPENANGGUNGJAWAB

Lingkungan Hidup 1.Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan 1 Terjaganya daerah resapan air 1 Penataan Pengelolaan Sumber 1 Pengendalian Pencemaran dan BPPLH keberlanjutan pembangunan dan sumber-sumber air Daya Alam & Lingkungan Hidup Perusakan Lingkungan Hidup

2 Peningkatan Adaptasi Terhadap Dampak BPPLH/Dinas PU/Dinas Kelautan/Perubahan Iklim BAPPEDA/Dinas Pendidikan

BIDANG SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM

5. MISI : Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

TUJUAN

2 Berkurangnya polusi udara 2 Pemanfaatan SDA dan LH Secara 1 Perlindungan dan Konservasi Sumber BPPLHSecara Berkelanjutan Daya Alam dan Lingkungan Hidup

3 Adanya pengolahan sampah di 2 Rehabilitasi SDA dan Lingkungan Hidup BPPLHmasyarakat

3 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi BPPLH4 Meningkatnya persentase ruang SDA dan Lingkungan Hidup

terbuka hijau4 Peningkatan Ekowisata dan Jasa Lingkungan BPPLH

5 Terpantaunya IPAL pada industridan fasilitas umum lainnya

5 Pengawasan Usaha Pertambangan, Pengu BPPLHsahaan Air Tanah dan Pemakaian Air Tanah

6 Pengembangan Biogas BPPLH

Page 332: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

6 Berkurangnya jumlah gunung dan bukit 3 Peningkatan Rehabilitasi 1 Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS Dinas Tanakhutyang mengalami kerusakan Hutan dan Lahan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

2 Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi Dinas Tanakhut

3 Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Dinas TanakhutPerlindungan HutanPerlindungan Hutan

4 Pengembangan SDM 1 Pengembangan Sumber Daya Aparatur BPPLHLingkungan

2 Pengembangan Kapasitas Masyarakat BPPLHPeduli Lingkungan Hidup

Kebersihan 2.Meningkatnya Pelayanan Kebersihan dan 7 Volume sampah yang tertangani 5 Peningkatan Kebersihan dan 1 Pengembangan Kinerja Pengelolaan Dinas Kebersihan & Pertamanan Pengelolaan Sampah mencapai 90% Kenyamanan Lingkungan Persampahan

8 Jumlah sarana dan prasarana 2 Pengembangan Sistem Pengolahan Dinas Kebersihan & Pertamanankebersihan meningkat TPA Bakung

3 Penelitian dan Pengembangan Sumber Dinas Kebersihan & PertamananDaya Alam pada TPA Bakung

5 Penataan dan Pengembangan Keindahan Dinas Kebersihan & Pertamanan5 Penataan dan Pengembangan Keindahan Dinas Kebersihan & PertamananKota

6 Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dinas Kebersihan & Pertamanandalam penanganan Kebersihan

SKPDPENANGGUNGJAWAB

Infrastruktur 1. Meningkatnya akses dan kualitas 1 Meningkatnya persentase jalan kota 1 Peningkatan Sarana dan Pra- 1 Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PU prasarana dan sarana kota yang berstatus mantap (baik) sarana Dasar Perkotaan

2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Dinas PU

6. MISI : Meningkatkan Daya Dukung Infrastruktur dengan Mengedepankan Penataan Wilayah, Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota Wisata yang Maju dan Modern

BIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN PROGRAM

2 Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Dinas PU2 Bertambahnya panjang jalan kota Jembatan

dan jalan lingkungan3 Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas PU

2.Meningkatkan penanganan sungai dan 3 Tertatanya daerah bantaran sungai Kebinamargaan drainase

4 Berkurangnya sedimentasi sungai 4 Penyehatan Lingkungan Permukiman Dinas PUdan drainase

5 Perbaikan Lingkungan Perumahan dan Dinas PU5 Tertatanya kawasan permukiman Permukiman

kumuh6 Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong- Dinas PU

3. Meningkatnya Penataan Kawasan 6 Cakupan pelayanan air bersih Gorong permukiman kumuh mencapai 45 %

7 Tersusunnya dokumen perencanaan 7 Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Dinas PU

Page 333: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

8 Tersedianya instalasi penanganan Bronjongair limbah yang bersifat komunal

9 Pengendalian Banjir Dinas PU9 Berkurangnya titik banjir

10 Normalisasi Daerah Aliran Sungai Dinas PU

11 Pemeliharaan dan Pengembangan Saluran Dinas PUDrainase KotaDrainase Kota

12 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas PUAparatur Negara

2 Pengembangan Permukiman 1 Penataan dan Peremajaan Kawasan Dinas PU

2 Pengembangan RUSUNAWA Dinas PU

3 Penyediaan Prasarana dan Sarana Rumah Dinas PUSehat Sederhana (RSH)

4.Meningkatnya kualitas dan kuantitas 3 Pengelolaan Air Limbah 1 Revitalisasi IPAL Tahu Tempe Gunung Sulah Dinas PU pelayanan air bersih dan air limbah

2 Pengembangan IPAL Domestik Skala Dinas PULingkungan

3 Pengembangan IPAL Domestik Terpusat Dinas PU

4 Pengembangan Sanitasi Berbasis Masyarakat Dinas PUMasyarakat

4 Pengembangan Air Minum 1 Penurunan Angka Kehilangan Air PDAM

2 Peningkatan Kapasitas dan Perluasan PDAMPelayanan

3 Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Air PDAMMinum

5. Meningkatnya akses dan kualitas 9 Berkurangnya titik kemacetan 5 Pengembangan Sarana dan 1 Pembangunan Sarana & Prasarana Dinas Perhubungan sarana dan prasarana perhubungan Prasarana Perhubungan Perhubungan sarana dan prasarana perhubungan Prasarana Perhubungan Perhubungan

10 Bertambahnya fasilitas lalu lintasdan angkutan massal 2 Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Dinas Perhubungan

Perhubungan

3 Peningkatan Pelayanan Angkutan Dinas Perhubungan

4 Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Dinas PerhubunganKendaraan Bermotor

5 Pengendalian dan Pengamanan Dinas PerhubunganLalu Lintas

6 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Dinas Perhubungandan Fasilitas LLAJ

6.Meningkatnya pelayanan dan sarana objek 11 Meningkatnya kualitas pelayanan 6 Pengembangan Prasarana dan 1 Pembangunan Prasarana dan Sarana Dinas Kebudayaan & Pariwisata

Page 334: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

wisata

7.Meningkatkan pemanfaatan ruang kota 13 Berkurangnya bangunan yang 7 Penataan, Pengendalian dan 1 Penataan Ruang Dinas Tata Kota/BAPPEDA sesuai dengan fungsi dan peruntukannya melanggar peruntukan ruang Pemanfaatan Tata Ruang dan

Ruang Terbuka Hijau 2 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Dinas Tata Kota/BAPPEDA14 Meningkatnya keindahan dan

kenyamanan kota 3 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Dinas Tata KotaRawan BencanaRawan Bencana

4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan Dinas Tata Kota/Dinas KelautanPesisir

5 Pemanfaatan Ruang Dinas Tata Kota

6 Pengendalian, Monitoring dan Pengawasan Dinas Tata KotaBangunan Gedung dan Pemanfaatan Lahan

7 Penataan Kota Dinas Tata Kota

8 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya dan Dinas Tata KotaKerja Sama dalam Penataan Ruang Kota

Page 335: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

SKPDPENANGGUNGJAWAB

PROGRAMBIDANG TUJUAN SASARAN KEBIJAKAN

Page 336: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 337: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 338: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 339: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 340: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 341: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 342: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 343: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 344: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 345: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 346: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 347: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 348: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 349: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 350: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 351: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 352: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 353: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 354: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 355: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 356: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 357: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 358: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 359: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 360: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 361: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 362: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 363: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 364: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 365: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 366: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 367: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 368: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 369: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 370: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 371: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 372: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 373: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 374: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 375: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 376: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 377: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 378: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 379: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 380: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 381: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 382: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 383: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 384: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 385: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 386: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 387: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 388: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 389: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 390: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 391: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 392: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 393: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 394: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 395: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 396: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 397: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 398: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 399: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 400: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 401: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 402: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 403: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 404: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 405: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 406: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 407: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 408: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 409: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 410: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 411: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 412: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 413: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 414: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 415: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 416: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 417: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 418: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 419: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 420: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 421: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 422: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 423: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 424: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 425: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 426: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 427: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 428: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 429: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 430: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 431: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 432: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 433: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 434: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 435: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 436: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 437: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 438: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 439: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 440: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 441: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 442: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 443: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 444: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 445: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 446: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 447: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 448: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 449: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 450: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 451: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 452: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 453: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 454: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 455: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 456: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 457: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 458: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 459: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 460: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 461: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 462: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 463: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 464: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 465: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 466: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 467: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 468: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 469: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 470: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 471: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 472: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 473: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 474: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 475: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 476: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 477: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 478: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 479: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 480: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 481: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 482: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 483: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 484: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 485: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 486: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 487: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 488: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 489: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 490: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 491: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 492: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 493: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 494: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 495: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 496: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 497: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 498: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 499: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 500: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 501: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 502: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 503: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 504: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 505: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 506: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 507: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 508: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 509: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 510: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 511: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 512: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 513: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 514: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 515: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 516: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 517: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 518: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 519: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 520: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 521: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 522: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 523: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 524: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 525: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 526: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 527: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 528: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 529: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 530: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 531: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 532: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 533: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 534: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 535: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 536: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 537: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 538: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 539: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 540: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 541: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 542: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 543: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 544: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 545: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 546: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 547: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 548: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 549: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 550: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 551: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 552: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 553: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 554: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 555: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 556: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 557: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 558: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 559: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 560: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 561: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 562: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 563: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 564: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 565: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 566: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 567: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 568: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 569: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 570: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 571: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 572: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 573: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 574: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 575: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 576: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 577: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 578: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar
Page 579: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

AGENDA 1 : Terwujudnya Masyarakat Bandar Lampung yang Sejahtera (Misi 1, 2 dan 3)AGENDA 2 : Terwujudnya Masyarakat Bandar Lampung yang Aman dan Nyaman (Misi 4 dan 5)AGENDA 3 : Terwujudnya Kota Bandar Lampung yang Maju dan Modern (Misi 6)

INDIKATOR KINERJA SKPDKEBIJAKAN

MATRIKS PROGRAM, KEGIATAN DAN PENDANAAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2010 – 2015

VISI : “Terwujudnya Masyarakat Bandar Lampung yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Maju dan Modern”.

PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

1. MISI : Mengembangkan Kota Bandar Lampung sebagai Pusat Jasa dan Perdagangan Berbasis Ekonomi Kerakyatan

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

1 Penciptaan Iklim Usaha yang Sehat 1 Perlindungan dan Kepastian Berusaha dan 1 Pembuatan Perda tentang investasi Insentif dan disinsentif investasi penanaman modal 0 100 0 0 0 BPMPdan Kondusif Berinvestasi

2 Pembuatan Standar Operasional Prosedur investasi. Tersusunnya SOP perizinan 0 0 50 0 0 BPMPPerizinan

2 Peningkatan Promosi dan kerjasama Investasi 1 Pelaksanaan Promosi Investasi Kota BandarLampung

Partisipasi event promosi dan pameran investasi 225 250 250 250 250 BPMPdalam negeri

2 Penyusunan Profil Investasi Tersedianya data dan informasi Investasi 55 0 0 0 0 BPMP

3 Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan 1 Pembuatan Gedung Kantor PTSP Kota Gedung Kantor PTSP Kota Bandar Lampung yang 0 2,000 0 0 0 BPMPPrasarana terkait Investasi representatif dalam optimalisasi pelayanan

2 Corporate Training SDM Petugas Pelayanan yang profesional 0 50 60 70 80 BPMP

4 Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi 1 Fasilitasi dan Monitoring PMDN dan PMA Termonitoringnya penanaman modal daerah 50 60 70 80 90 BPMP

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Page 580: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

5 Penciptaan Iklim Usaha Kecil dan Menengah 1 Perencanaan, Koordinasi dan Pengembangan Rapat Kordinasi 8 kali selama lima tahun 0 40 40 50 50 Dinas Kop, UKM dan Perindagyang Kondusif Usaha Kecil Menengah

2 Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah Memfasilitasi Pengembangan UKM 200 orang 0 40 40 50 50 Dinas Kop, UKM dan Perindag

2 Pengembangan Ekonomi 1 Peningkatan Kualitas Kelembagaan 1 Koordinasi pelaksanaan Kebijakan Terselenggara Rapat Koordinasi 8 kali 0 40 45 45 50 Dinas Kop, UKM dan PerindagKerakyatan Koperasi dan Program Pembangunan Koperasi

2 Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Informasi melalui Media Cetak dan Visual 16 kali 0 60 65 75 75 Dinas Kop, UKM dan PerindagPengembangan Koperasi dan Tersedianya Sarana Informasi 4 paketPengembangan Koperasi dan Tersedianya Sarana Informasi 4 paket

3 Sosialissasi Prinsip-Prinsip Pemahaman Terlaksana sosialisasi kepada 160 koperasi 0 50 50 50 50 Dinas Kop, UKM dan PerindagPerkoperasian

4 Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Penilaian Koperasi : 400 unit 337 50 50 55 55 Dinas Kop, UKM dan PerindagKoperasi Berprestasi Pembinaan Koperasi : 175 orang

Peringatan Hari Koperasi : 5 kali

5 Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kemitraan antara pihak swasta dengan 200 koperasi 0 60 60 70 70 Dinas Kop, UKM dan PerindagKerjasama Usaha Koperasi

6 Penilaian Kelembagaan Koperasi, PKM, Pendataan dan rasionalisasi 500 unit koperasi 0 50 55 55 60 Dinas Kop, UKM dan Perindagdan Pendataan Keragaan Koperasi sertaRasionalisasi Kelembagaan Koperasi

7 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Terlaksana monitoring dan evaluasi koperasi di 13 0 50 50 50 50 Dinas Kop, UKM dan Perindagkecamatan dan penyusunan laporan 4 kali

2 Pengembangan Kewirausahaan dan 1 Fasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi Fasilitasi kemitraan 200 UMKM 0 40 50 50 60 Dinas Kop, UKM dan Perindag2 Pengembangan Kewirausahaan dan 1 Fasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi Fasilitasi kemitraan 200 UMKM 0 40 50 50 60 Dinas Kop, UKM dan PerindagKeunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Usaha Mikro Kecil Menengah

2 Peningkatan Kerjasama di Bidang HAKI Bertambahnya HAKI 200 UKM 0 70 70 70 70 Dinas Kop, UKM dan Perindag

3 Fasilitasi Pengembangan Sarana Promosi Hasil Fasilitasi pengembangan sarana promosi sebanyak 0 90 95 95 100 Dinas Kop, UKM dan PerindagProduksi empat kali

4 Pelatihan Kewirausahaan Terlaksana pelatihan untuk 200 peserta 0 50 60 65 65 Dinas Kop, UKM dan Perindag

5 Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD Pelatihan 270 koperasi 30 60 60 60 60 Dinas Kop, UKM dan Perindag

6 Sosialisasi dan Pelatihan Pola Pengelolaan Sosialisasi dan Pelatihan 200 UMKM 0 50 60 70 70 Dinas Kop, UKM dan PerindagLimbah Industri dalam menjaga kelestarian Kawasan Usaha Kecil Menengah

3 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha 1 Bantuan Pinjaman Modal Bergulir bagi Koperasi Bantuan pinjaman 40 koperasi 0 600 600 600 600 Dinas Kop, UKM dan Perindagbagi Usaha Mikro Kecil Menengah

2 Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Sosialisasi sebanyak 2 kali 0 150 150 0 0 Dinas Kop, UKM dan PerindagPermodalanPermodalan

3 Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemantauan dana pemerintah pada UMKM 4 kali 0 50 50 55 55 Dinas Kop, UKM dan PerindagPemerintah bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

4 Pengembangan Sarana Pemasaran Produk Usaha Sarana Pemasaran untuk 110 UMKM 0 50 60 60 70 Dinas Kop, UKM dan PerindagUMKM

5 Penyelenggaraan Pemmbinaan Industri Rumah Pembinaan terhadap IRT dan IKM 200 orang 0 50 50 55 55 Dinas Kop, UKM dan PerindagTangga, Industri Kecil dan Industri Menengah

6 Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM Terlaksana 30 kali promosi 300 650 650 700 700 Dinas Kop, UKM dan Perindag

7 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Terlaksana monitoring dan evaluasi UMKM di 13 50 50 50 50 50 Dinas Kop, UKM dan Perindagkecamatan dan penyusunan laporan 4 kali

4 Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1 Pembinaan Industri Kecil dan Menengah Terselenggaran elatihan sebanyak 15 kali 97 110 120 120 130 Dinas Kop, UKM dan Perindag

2 Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Mikro, Terselenggara kemitraan sebanyak 8 kali 0 50 50 50 50 Dinas Kop, UKM dan PerindagKecil dan Menengah dengan Swasta

Page 581: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

4 Pengembangan Kawasan Khusus Ekonomi Meningkatnya perkembangan kawasan khusus 150 200 300 400 500 Dinas Kop, UKM dan PerindagKerakyatan Pulau Pasaran

5 Pengembangan Kawasan Khusus Ekonomi Meningkatnya perkembangan kawasan khusus 150 200 300 400 500 Dinas Kop, UKM dan PerindagKerakyatan Keripik Pisang Pagar Alam

6 Pengembangan Kawasan Khusus Ekonomi Meningkatnya perkembangan kawasan khusus 150 200 300 400 500 Dinas Kop, UKM dan PerindagKerakyatan Batu Putu

7 Pendampingan Program Gemma Tapis Berseri Terlaksananya program Gemma Tapis Berseri 110 120 125 130 135 Kantor Pemberdayaan Masyarakat

8 Pengendalian Kredit Ekonomi Kerakyatan Meningkatnya pendapatan masyarakat 75 100 100 100 100 Bagian Perekonomian

9 Pelatihan Kewirausahaan bagi Pedagang Meningkatnya pendapatan pedagang kecil dan 100 100 100 100 100 Bagian PerekonomianKecil dan Menengah menengah

5 Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 1 Pembinaan Kemampuan Teknologi Terselenggaran pembinaan sebanyak 12 kali 0 100 110 120 130 Dinas Kop, UKM dan Perindag

6 Penataan Struktur Industri 1 Pembinaan Keterkaitan Produksi Industri Terselenggaran pembinaan sebanyak 12 kali 0 200 230 240 260 Dinas Kop, UKM dan PerindagHulu hingga Hilir

3 Pengembangan Ekonomi 1 Perlindungan Konsumen dan Pengamanan 1 Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang Terselenggaran pengawasan sebanyak 40 kali 0 50 75 75 75 Dinas Kop, UKM dan PerindagDaerah Perdagangan dan Jasa

2 Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Terselenggaran sosialisasi sebanyak 2 kali 45 50 55 60 65 Dinas Kop, UKM dan PerindagKonsumen

3 Monitoring Harga Sembako pada Pasar Termonitornya harga sembako 80 90 100 120 150 Bagian Perekonomian3 Monitoring Harga Sembako pada Pasar Termonitornya harga sembako 80 90 100 120 150 Bagian PerekonomianTradisional

4 Pendataan Potensi Kegiatan pada Instansi Terhimpunnya data sebagai bahan penyusunan 0 65 75 90 110 Bagian Perekonomian Kota Bandar Lampung pedoman teknis

2 Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 1 Pengembangan Informasi Peluang Pasar Informasi peluang pasar sebanyak 4 kali 0 75 100 100 100 Dinas Kop, UKM dan PerindagPerdagangan Luar Negeri

2 Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur Tersososialisasikannya kebijakan sebanyak 2 kali 0 50 75 80 85 Dinas Kop, UKM dan Perindagdan Dokumen Ekspor Impor

3 Pengembangan Database Informasi Potensi Tersusunnya database unggulan sebanyak 2 kali 0 50 0 100 0 Dinas Kop, UKM dan PerindagUnggulan

4 Promosi Perdagangan Terlaksana promosi sebanyak 30 kali 583 1250 1250 1300 1500 Dinas Kop, UKM dan Perindag

3 Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam 1 Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Tersedianya sistem dan jaringan informasi sebanyak 0 100 125 125 125 Dinas Kop, UKM dan PerindagNegeri perdagangan 4 kali

2 Monitoring dan Informasi Perkembangan Sebanyak 30 kali di 10 pasar 42 50 75 75 75 Dinas Kop, UKM dan PerindagHarga Pasar

3 Fasilitasi Modal Usaha bagi Pedagang Fasilitasi Pedagang dengan BUMD/BUMN 5 kali 50 50 50 55 55 Dinas Kop, UKM dan Perindag

4 Penyempurnaan Perangkat Peraturan Kebijaksana- Tersedianya 4 peraturan daerah 0 60 70 70 70 Dinas Kop, UKM dan Perindagan dan Pelaksanaan Operasional

5 Pembangunan dan Pengembangan Sarana Pembangunan 9 buah pasar 20000 0 20000 0 20000 Dinas Kop, UKM dan PerindagDistribusi

6 Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produk Terlaksana sosialisasi sebanyak 2 kali 100 120 140 160 180 Dinas Kop, UKM dan PerindagDalam Negeri

4 Pengembangan Teknologi Tepat Guna 1 Lomba Pengembangan Teknologi Tepat Guna Meningkatnya penggunaan teknologi tepat guna 50 60 75 95 115 Kantor Pemberdayaan Masyarakatdalam Industri Kreatif oleh masyarakat

2 Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional Terselenggaranya Gelar Teknologi tepat guna 70 85 105 120 150 Kantor Pemberdayaan Masyarakat

Page 582: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

6 Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan 1 Pengadaan Sarana dan Prasarana PPI Lempasing Peningkatan pembangunan dan pencapaian standar 650 1000 500 500 500 Dinas Kelautan dan PerikananTangkap pelayanan prima sebesar 90%

2 Pelayanan Usaha Perikanan Tangkap yang Meningkatnya pelayanan prima dan ketertiban 0 100 100 100 100 Dinas Kelautan dan PerikananEfisien, Tertib dan Berkelanjutan usaha perikanan tangkap sesuai SDI 85%

3 Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan Terwujudnya kawasan minapolitan dengan usaha 0 50 50 50 50 Dinas Kelautan dan Perikanandan Pemberdayaan Nelayan Skala Kecil yang bankable sebesar 80%

7 Peningkatan Perikanan Budi Daya 1 Pengembangan dan Pembinaan Budidaya Meningkatnya perikanan budidaya dengan mutu 60 60 60 60 60 Dinas Kelautan dan Perikanan7 Peningkatan Perikanan Budi Daya 1 Pengembangan dan Pembinaan Budidaya Meningkatnya perikanan budidaya dengan mutu 60 60 60 60 60 Dinas Kelautan dan PerikananPerikanan terjamin dan data akurat sebesar 85%

2 Pengembangan sistem pembenihan ikan Terpenuhinya kebutuhan benih untuk produksi 50 50 50 50 50 Dinas Kelautan dan Perikanandan pasar sebesar 90%

3 Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana Tercapainya kawasan perikanan budidaya yang 100 100 100 100 100 Dinas Kelautan dan PerikananBudidaya Ikan memiliki sarana dan prasarana sesuai kebutuhan

sebesar 80%

8 Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan 1 Penyediaan Sarana Prasarana Peningkatan Meningkatnya volume produk hasil perikanan 815 1000 1000 800 500 Dinas Kelautan dan Perikananmutu produk perikanan di pasar tradisional sebesar 95%

2 Pengembangan Jaminan Mutu dan Keamanan Meningkatnya unit penanganan pengolahan hasil 800 500 200 300 100 Dinas Kelautan dan PerikananHasil Perikanan perikanan sebesar 95%

3 Pembinaan Kelompok Pengolah dan Kelompok Meningkatnya jumlah produk bidang pengolahan 50 50 50 50 50 Dinas Kelautan dan PerikananPengumpul dalam Rangka Pemanfaatan Sistem hasil 80%Rantai Dingin

4 Pembangunan Fasilitas Cold Storage Peningkatan mutu hasil perikanan 314 200 300 500 300 Dinas Kelautan dan Perikanan

9 Pengelolaan Sumber Daya Laut, Pesisir, dan 1 Penyediaan Sarana Pemberdayaan : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat 200 500 300 200 200 Dinas Kelautan dan PerikananPulau-Pulau Kecil Pembuatan Jalan Kampung di P. Pasaran

2 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat 0 100 100 100 100 Dinas Kelautan dan Perikananpesisir 90%

3 Pelatihan Ketrampilan Kepada Masyarakat Rentan Meningkatnya ketrampilan masyarakat rentan 0 250 250 250 250 Dinas Kelautan dan Perikanan(nelayan dan perempuan)

4 Fasilitasi Akses Permodalan Nelayan dan Meningkatnya pendapatan masyarakat 0 500 750 1000 1250 Dinas Kelautan dan PerikananPerempuan Pesisir

5 Marine Expo Terjalinnya kerjasama dengan pihak investor 0 150 150 150 150 Dinas Kelautan dan Perikanan

10 Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan 1 Pengawasan di Laut dan Pembinaan Nelayan Meningkatnya keamanan di laut 30 30 30 30 30 Dinas Kelautan dan PerikananPerikanan

2 Pemeliharaan/Docking Kapal Pengawas Meningkatnya kerja pengawas 30 0 30 0 30 Dinas Kelautan dan Perikanan2 Pemeliharaan/Docking Kapal Pengawas Meningkatnya kerja pengawas 30 0 30 0 30 Dinas Kelautan dan Perikanan

3 Inventarisasi Potensi Sumberdaya Terdatanya potensi sumber daya perikanan dan 0 50 50 50 50 Dinas Kelautan dan PerikananPerikanan dan Kelautan kelautan sebesar 85%

4 Penilaian Kapasitas Asimilasi Teluk Diketahuinya daya dukung lingkungan pesisir 0 250 0 0 0 Dinas Kelautan dan PerikananLampung yang Masuk Wilayah B.Lampung sebesar 90%

3 Penyediaan Sarana dan Prasarana Penyuluh Kinerja penyuluh meningkat 450 500 300 200 200 Dinas Kelautan dan PerikananPerikanan dan Kelautan

4 Pengembangan dan Pembinaan Kerjasama Terjalinnya kerja sama 0 150 200 200 200 Dinas Kelautan dan PerikananRegional dan Internasional

11 Penataan Pasar Tradisional 1 Pembinaan dan Pelatihan Keamanan & Ketertiban Meningkatnya ketertiban pasar 75 85 95 110 125 Dinas Pengelolaan PasarPasar

2 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pasar Meningkatnya fungsi dan pelayanan pasar 1500 2000 2500 3000 3500 Dinas Pengelolaan Pasar

3 Pembangunan dan Rehabilitasi Pasar Meningkatnya kuantitas dan kualitas pasar 10000 12000 14000 16000 18000 Dinas Pengelolaan Pasar

Page 583: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

5 Peningkatan Ketertiban Pasar Meningkatnya ketaatan pedagang pasar 100 125 150 175 200 Dinas Pengelolaan Pasar

12 Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan 1 Pembinaan Organisasi Pedagang Kaki Lima Meningkatnya kerjasama kelembagaan antara 100 125 150 175 200 Dinas Pengelolaan PasarPedagang Asongan dan Asongan pemerintah dengan organisasi PKL

2 Penyuluhan Peningkatan Disiplin Pedagang Meningkatnya ketaatan hukum PKL & Asongan 75 100 125 150 175 Dinas Pengelolaan PasarKaki Lima dan Asongan

3 Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Berkurangnya tempat ilegal untuk berdagang 1000 1250 1500 1750 2000 Dinas Pengelolaan Pasar3 Penataan Tempat Berusaha Bagi Pedagang Berkurangnya tempat ilegal untuk berdagang 1000 1250 1500 1750 2000 Dinas Pengelolaan PasarKaki Lima dan Asongan

4 Fasilitasi Modal Bagi Pedagang Kaki Lima Meningkatnya kesejahteraan pedagang kaki lima 1000 1000 1000 1000 1000 Dinas Pengelolaan Pasardan Asongan

5 Pengawasan Mutu Dagangan Pedagang Berkurangnya tingkat kecurangan pasar 75 100 125 150 175 Dinas Pengelolaan PasarKaki Lima dan Asongan

13 Pengembangan Agribisnis 1 Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan Meningkatnya budidaya komoditas unggulan 100 100 100 100 100 Dinas TANAKHUT

2 Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Meningkatnya pemasaran hasil komoditas unggulan 100 100 100 100 100 Dinas TANAKHUTHasil Komoditas Unggulan

3 Promosi Produk Unggulan Lokal Melalui Meningkatnya hasil pemasaran produksi 20 20 22 22 25 Dinas TANAKHUTPameran, Expo Tingkat Lokal dan Nasional

4 Keikutsertaan dalam Indonesia Agribisnis Tereksposnya produk segar dan olahan 143 200 250 300 350 Dinas TANAKHUTExpo dan Agro and Food Expo

5 Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Meningkatnya mutu dan nilai jual produk hasil 40 40 50 20 30 Dinas TANAKHUT5 Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Meningkatnya mutu dan nilai jual produk hasil 40 40 50 20 30 Dinas TANAKHUTHasil Holtikultura olahan holtikultura

6 Pengembangan Pasca Panen, Pengolahan Meningkatnya hasil rendeman padi dan palawija 50 60 40 30 30 Dinas TANAKHUTdan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan

7 Penguatan Modal Usaha Petani Penangkar Meningkatnya modal usaha 25 25 25 25 25 Dinas TANAKHUTDurian "Putar Alam"

8 Bantuan Alsintan Meningkatnya efisiensi kerja 40 40 40 40 40 Dinas TANAKHUT

14 Peningkatan Kesejahteraan Petani dan 1 Rehabilitasi Tanaman Kakao Meningkatnya produksi kakao 100 115 125 137 155 Dinas TANAKHUTPeternak

2 Peningkatan Mutu Hasil Tanaman Perkebunan Meningkatnya mutu hasil perkebunan 140 150 160 160 175 Dinas TANAKHUT

3 Pengembangan Kelapa Kopyor Meningkatnya kesejahteraan 120 125 136 150 165 Dinas TANAKHUT

4 Pengadaan Bibit Ternak Berkualitas Tersedianya hewan ternak sehat 90 90 90 100 100 Dinas TANAKHUT

5 Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Meningkatnya ketrampilan peternak 30 30 35 35 35 Dinas TANAKHUTPeternak dalam Pemanfaatan TeknologiPeternak dalam Pemanfaatan Teknologi

6 Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Tersedianya produk yang variatif, baik, berkualitas 45 45 50 50 55 Dinas TANAKHUTHasil Peternakan dan berdaya saing

7 Penyusunan Informasi Harga Pasar Tersedianya informasi harga komiditi peternakan 30 30 35 35 35 Dinas TANAKHUT

8 Pemantauan Lalu Lintas Ternak Masuk & Keluar Mengurangi terjadinya penularan penyakit hewan 20 25 25 30 30 Dinas TANAKHUTKota Bandar Lampung

9 Kampanye Gizi Meningkatnya pengetahuan masyarakat 20 20 25 25 25 Dinas TANAKHUT

10 Pembangunan dan Penataan Kios Daging Tersedianya daging yang ASUH 100 100 100 100 100 Dinas TANAKHUTSehat di Pasar Tradisional

11 Partisipasi dalam Kontes Ternak Tingkat Provinsi Terlaksana setiap tahun 20 20 25 25 30 Dinas TANAKHUT

12 Sosialisasi Perda 13/2008 Tentang Retribusi Terlaksana setiap tahun satu kali 50 50 50 50 50 Dinas TANAKHUTPemotongan Hewan Ternak

15 Peningkatan Ketahanan Pangan 1 Pengawasan dan Pemeriksaan Hewan Sebelum, Tersedianya daging yang memenuhi standar 60 70 70 75 75 Dinas TANAKHUT

Page 584: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Penyakit Hewan2 unggas

3 Penumbuhan Lumbung Pangan Masyarakat Peningkatan ketahanan pangan 40 50 60 70 80 Dinas TANAKHUT

4 Pemanfaatan Pekarangan Untuk Pengembangan Percepatan diversifikasi konsumsi pangan 65 75 100 125 150 Dinas TANAKHUTPangan

5 Peningkatan Pengetahuan dan Ketrampilan Meningkatnya budidaya sayuran 65 75 100 125 150 Dinas TANAKHUTPetani dalam Rangka Budidaya Sayuran RamahLingkungan

16 Peningkatan Kualitas SDM, Aparatur dan 1 Penyusunan Program Penyelenggaraan Penyuluh Terlaksana setiap tahun satu kali 50 50 50 50 50 Dinas TANAKHUTKelembagaan Pertanian, Peternakan danKehutanan 2 Rapat Koordinasi Penyuluh 12 kali dalam satu tahun 24 24 36 36 48 Dinas TANAKHUT

3 Pelatihan/Kursus Aparatur dan Magang Meningkatnya pengetahuan 70 75 80 85 90 Dinas TANAKHUT

4 Pembinaan P4K dan P4S & Kelembagaan Petani Meningkatnya pendapatan petani kecil 45 55 60 65 70 Dinas TANAKHUT

5 Pengadaan Sarana dan Prasarana Penyuluh Kinerja PPL meningkat 40 50 60 70 80 Dinas TANAKHUT

6 Bantuan Operasional PPL Kinerja PPL meningkat 80 85 90 95 100 Dinas TANAKHUT

17 Optimalisasi Pendapatan Daerah 1 Peningkatan Kinerja Bank Pasar dan BPRS Meningkatnya pelayanan Bank Pasar dan BPRS 200 300 400 500 600 DPPKA

2 Penyusunan Raperda tentang Pajak dan Tersusunnya Raperda di bidang pendapatan daerah 110 115 121 133 140 DPPKARetribusi Daerah sebanyak 50 buah

3 Penyelenggaraan Pemungutan PBB Kota Mengintensifkan pemungutan PBB sebesar 100% 187 196 206 226 238 DPPKABandar LampungBandar Lampung

4 Pemberian Penghargaan Kepada Kecamatan Intensifikasi pemungutan PBB di 13 kecamatan 273 287 301 331 348 DPPKAdan Kelurahan dan Berprestasi dalamPemungutan PBB

5 Penertiban dan Penurunan Reklame Wilayah Terwujudnya tertib pemasangan reklame dan 88 93 98 107 113 DPPKAKota Bandar Lampung spanduk di 13 kecamatan

6 Pemberian Penghargaan kepada Wajib Pajak Terpilih 20 wajip pajak teladan setiap tahun 68 71 75 82 86 DPPKADaerah Berprestasi (Teladan)

7 Peningkatan Pengelolaan Pajak Daerah melalui Tercapainya tertib administrasi pelayanan penerima- 193 202 212 234 245 DPPKASistem Informasi Pendapatan Daerah an pajak daerah

8 Peningkatan Kapasitas TAPD (Tim Anggaran Tertib pelaksanaan APBD 109 114 120 132 139 DPPKAPendapatan Daerah) Kota Bandar Lampung

4 Perluasan dan Pengembangan 1 Peningkatan Kualitas dan Produktivitas 1 Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Tenaga Tenaga trampil yang mampu bersaing di bursa 497 509 535 561 577 Dinas Tenaga KerjaKesempatan Kerja Tenaga Kerja Kerja kerjaKesempatan Kerja Tenaga Kerja Kerja kerja

2 Pemagangan Tenaga Kerja di Perusahaan dan Penempatan tenaga kerja melalui pemagangan 31 33 36 40 44 Dinas Tenaga KerjaUnit Usaha di perusahaan/unit usaha

3 Pembinaan Lembaga Pelatihan Kerja Peningkatan kualitas lembaga pelatihan kerja 25 28 31 35 40 Dinas Tenaga Kerja

4 Pengadaan Sarana dan Prasarana BLK Peningkatan jumlah sarana dan prasarana BLK 100 120 140 156 175 Dinas Tenaga Kerja

5 Pemeliharaan Rutin (Berkala) Sarana dan Optimalisasi pemanfaatan BLK 30 33 36 40 45 Dinas Tenaga KerjaPrasarana BLK

6 Penyusunan Perencanaan Tenaga Kerja Daerah Tersedianya data dan informasi ketenagakerjaan 100 250 75 75 75 Dinas Tenaga Kerja

7 Penyusunan Profil Ketenagakerjaan Tersedianya database/profil ketenagakerjaan 46 50 55 60 65 Dinas Tenaga Kerja

8 Penyusunan Pengembangan Program Terlaksananya sinkronisasi & koordinasi program 35 38 42 47 50 Dinas Tenaga KerjaKetenagakerjaan ketenagakerjaan

2 Perluasan Kesempatan Kerja 1 Pembinaan Kelompok Kerja Usaha Mandiri Penyerapan tenaga kerja sektor informal 200 250 300 350 400 Dinas Tenaga Kerja

Page 585: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

3 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Padat Karya Perluasan lapangan kerja 180 200 220 245 270 Dinas Tenaga KerjaProduktif

4 Pemberdayaan Masyarakat melalui Terapan Perluasan lapangan kerja 160 180 200 220 245 Dinas Tenaga KerjaTeknologi Tepat Guna

5 Sosialisasi bagi CTKI / TKI Peningkatan jumlah CTKI yang memahami peraturan 50 50 50 50 50 Dinas Tenaga Kerjabekerja di luar negeri

6 Pembinaan dan Monitoring Tenaga Kerja Meningkatnya jumlah perusahaan pengguna TKA 30 30 30 30 30 Dinas Tenaga KerjaAsing di Perusahaan yang memahami norma ketenagakerjaan

7 Penyusunan dan Penyebarluasan Informasi Perluasan lapangan kerja 80 88 96 105 115 Dinas Tenaga KerjaBursa Tenaga Kerja

8 Penempatan Tenaga Kerja Melalui Mekanisme Peningkatan penyerapan tenaga kerja 60 66 73 80 88 Dinas Tenaga KerjaAKL/AKAD/AKAN

9 Penyebarluasan Informasi Ketenagakerjanan Meningkatnya informasi ketenagakerjaan dalam 50 50 50 50 50 Dinas Tenaga Kerjamelalui Pameran Pembangunan rangka perluasan lapangan kerja

10 Survey Kebutuhan Kesempatan Kerja Sesuai Tersedianya data kebutuhan kesempatan kerja 80 88 97 107 118 Dinas Tenaga Kerjadengan Potensi Unggulan Daerah

5 Peningkatan dan Pembinaan 1 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga 1 Sosialisasi Peraturan Perundang-Undang- Meningkatnya jumlah perusahaan yang membuat & 30 35 40 45 50 Dinas Tenaga KerjaHubungan Industrial dan Ketenagakerjaan an Hubungan Industrial dan Perlindungan melaksanakan syarat kerja (PP, PK, PKB)Kesejahteraan Pekerja Tenaga Kerja

2 Bimbingan Teknis Bagi Serikat Pekerja / Serikat Meningkatnya peran serta anggota SP/SB dalam 35 42 53 60 70 Dinas Tenaga KerjaBuruh menciptakan hubungan industrial

3 Pembinaan dan Penyuluhan Peraturan Meningkatnya pemehaman pekerja & pengusaha 50 50 50 50 50 Dinas Tenaga KerjaKetenagakerjaan terhadap LKS Bipartitedan Organisasi Tenaga Kerja di Perusahaan

4 Penetapan dan Sosialisasi UMK Meningkatnya kesejahteraan pekerja 175 175 175 175 175 Dinas Tenaga Kerja

5 Sosialisasi dan Penyuluhan Norma Kerja Meningkatnya pemahaman pekerja 51 61 73 88 106 Dinas Tenaga Kerjadi Perusahaan

6 Sosialisasi dan Penyuluhan Jamsostek Meningkatnya pemahaman pekerja dan pengusaha 34 41 50 60 72 Dinas Tenaga Kerjadi Perusahaan

7 Sosialisasi dan Penyuluhan K3 di Perusahaan Meningkatnya pemahaman pekerja dan pengusaha 55 66 79 95 114 Dinas Tenaga Kerjaterhadap keselamatan dan kesehatan pekerjadi perusahaan

8 Pengawasan Norma Kesehatan dan Kese- Meningkatnya keselamatan pekerja dalam upaya 30 30 30 30 30 Dinas Tenaga Kerjalamatan Kerja (K3) di Perusahaan terwujudnya zero accident di perusahaan

46,107 37,595 58,518 42,659 66,531

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

1 Peningkatan Akses Pendidikan 1 Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini 1 Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini Terselenggaranya pendidikan anak usia dini untuk 104 115 125 138 152 Dinas Pendidikankeluarga kurang mampu

2 Penyediaan Dana Operasional Taman Kanak- Bantuan operasional untuk TK negeri dan swasta 80 87 96 105 116 Dinas PendidikanKanak

3 Pembinaan Minat Bakat dan Prestasi Siswa Meningkatnya minat bakat dan prestasi siswa

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

2. MISI : Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Penguasaan IPTEK dan Nilai-nilai Ketaqwaan, Perkembangan Kreatifitas Seni dan Budaya serta Peningkatan Prestasi Olahraga

Page 586: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Anak Usia Dini)

2 Wajib Belajar Pendidikan Dasar 1 Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMPN 2 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar 1679 2000 3000 0 0 Dinas PendidikanSembilan Tahun

2 Penyelenggaraan Kelompok Kerja Guru (KKG) SD Meningkatnya kualitas guru SD 195 214 236 259 286 Dinas Pendidikan

3 Penyelanggaraan Musyawarah Guru Mata Meningkatnya kualitas guru SMP 200 215 230 250 280 Dinas PendidikanPelajaran (MGMP) SMP

4 Penyelenggaraan Ujian Nasional SD & SMP Terselenggaranya ujian akhir 750 825 907 998 1098 Dinas Pendidikan4 Penyelenggaraan Ujian Nasional SD & SMP Terselenggaranya ujian akhir 750 825 907 998 1098 Dinas Pendidikan

4 Penyelenggaraan Penerimaan Siswa Baru Meningkatnya daya tampung 171 188 207 227 250 Dinas PendidikanSD dan SMP

5 Penyediaan Dana Operasional SD dan SMP Peningkatan mutu pendidikan 878 1500 2500 3000 4000 Dinas Pendidikan

6 Bantuan SPP untuk Siswa SMP Kurang Mampu Peningkatan partisipasi sekolah 500 600 700 800 900 Dinas Pendidikan

7 Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Siswa Meningkatnya mutu pendidikan 7500 8000 9000 10000 11000 Dinas PendidikanSD dan SMP Kurang Mampu

8 Rehabilitasi Gedung dan Pembangunan Meningkatnya APM 19000 25000 30000 35000 40000 Dinas PendidikanRuang Kelas Baru (RKB) SD dan SMP

9 Pengadaan Meubelair SD dan SMP Meningkatnya sarana dan prasarana belajar 350 2000 2500 3000 3500 Dinas Pendidikan

10 Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk SD dan SMP Terselenggarannya pelayanan pendidikan untuk 0 200 250 300 350 Dinas PendidikanPenyelenggara Program Pendidikan Inklusi siswa berkebutuhan khusus

3 Pengembangan Pendidikan Menengah 1 Penyediaan Dana Operasional SMA & SMK Terselenggaranya proses belajar 782 860 946 1041 1525 Dinas Pendidikan

2 Penyelenggaraan Penerimaan Siswa Baru Tertampungnya lulusan SMP/MTs 322 355 390 429 472 Dinas PendidikanSMA dan SMK

3 Penyelanggaraan Musyawarah Guru Mata Meningkatnya kualitas guru 175 193 212 233 256 Dinas PendidikanPelajaran (MGMP) SMA & SMK

4 Penyelenggaraan Ujian Nasional SMA & SMK Terselenggaranya evaluasi belajar 1041 1145 1260 1386 1524 Dinas Pendidikan

7 Bantuan SPP untuk Siswa SMA/SMK Kurang Meningkatnya mutu pendidikan 500 600 700 800 1000 Dinas PendidikanMampu

8 Rehabilitasi Gedung dan Pembangunan Ruang Meningkatnya APK 19000 25000 30000 35000 40000 Dinas PendidikanKelas Baru (RKB) SMA dan SMK

9 Pengadaan Meubelair SMA dan SMK Meningkatnya sarana dan prasarana belajar 500 2000 2500 3000 3500 Dinas Pendidikan

10 Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Meningkatnya jumlah SMK 200 5000 2500 2500 5000 Dinas Pendidikan10 Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK Meningkatnya jumlah SMK 200 5000 2500 2500 5000 Dinas PendidikanNegeri

11 Pengembangan Kerjasama SMK dengan Dunia Meningkatnya daya tampung kerja terhadap 150 200 250 275 300 Dinas PendidikanIndustri dan Dunia Usaha lulusan SMK

12 Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk SMA dan SMK Terselenggarannya pelayanan pendidikan untuk 0 200 250 300 350 Dinas PendidikanPenyelenggara Program Pendidikan Inklusi siswa berkebutuhan khusus

4 Pengembangan Pendidikan Non Formal 1 Penyelenggaraan Paket B Setara SMP Terbinanya warga belajar paket B 200 220 242 266 292 Dinas Pendidikan

2 Penyelenggaraan Paket C setara SMA Terbinanya warga belajar paket C 300 330 360 400 425 Dinas Pendidikan

3 Pemberantasan Buta Aksara Menurunnya tingkat buta aksara usia 15-44 tahun 85 100 115 130 150 Dinas Pendidikan

4 Pembinaan Lembaga Kursus dan Pusat Berkurangnya angka putus sekolah 100 125 150 175 200 Dinas PendidikanKegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

2 Peningkatan Mutu dan Rele- 1 Pengembangan Sekolah Unggulan 1 Evaluasi Penyelenggaraan RSBI Penyelenggaraan RSBI sesuai standar 150 150 150 150 175 Dinas Pendidikanvansi Pendidikan Bertaraf Internasional

Page 587: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

3 Kajian Proyeksi Pengembangan RSBI Bertambahnya jumlah sekolah RSBI 0 200 250 300 350 Dinas Pendidikanpada Tingkat SD, SMP dan SMA/SMK

4 Dukungan Penyelenggaraan RSBI Baru Pelaksanaan RSBI pada sekolah baru 0 750 1000 1250 1500 Dinas Pendidikan

2 Peningkatan Minat, Bakat dan Prestasi 1 Penyelenggaraan Olimpiade Sains dan Terpilihnya siswa dalam olimpiade 100 120 140 160 180 Dinas PendidikanMatematika Tingkat SD

2 Penyelenggaraan Olimpiade Saiins Nasional Terpilihnya siswa dalam olimpiade 125 150 175 200 225 Dinas Pendidikan(OSN) Tingkat SMP(OSN) Tingkat SMP

4 Penyelenggaraan Olimpiade Olahraga & Sains Terpilihnya siswa dalam olimpiade 180 198 217 239 263 Dinas PendidikanNasional (O2SN) Tingkat SMA

5 Penyelenggaraan Lomba Ketrampilan Siswa (LKS) Tertampungnya potensi dan bakat ketrampilan 50 100 150 200 250 Dinas PendidikanTingkat SMK siswa SMK

6 Pembinaan Atlet Sekolah Meningkatnya prestasi siswa 150 200 250 300 350 Dinas Pendidikan/Dispora

7 Liga Pendidikan Meningkatnya prestasi sepakbola 100 150 200 250 300 Dinas Pendidikan/Dispora

3 Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga 1 Benchmarking (Studi Pembandingan) Guru Meningkatnya kinerja guru 150 200 250 300 350 Dinas PendidikanKependidikan Berprestasi Ke Luar Negeri

2 Pelatihan Pendidik Untuk Memenuhi Standar Meningkatnya kemampuan guru dalam menulis 75 85 100 115 130 Dinas PendidikanKompetensi Penulisan Karya Ilmiah karya ilmiah untuk kenaikan pangkat

3 Pelaksanaan Sertifikasi Pendidik Terlaksananya sertifikasi guru 75 100 125 150 175 Dinas Pendidikan

4 Pendidikan Lanjutan Tenaga Pendidik Untuk Meningkatnya kualitas dan kinerja guru 560 1000 2000 3000 4000 Dinas PendidikanMemenuhi Standar Kualifikasi S-1

5 Pemberian Insentif Guru Honor Murni TK, SD Meningkatnya kinerja guru 2000 7200 9000 10800 14400 Dinas PendidikanSMP, SMA dan SMK

6 Penyediaan Dana Operasional Pengawas Meningkatnya kinerja pengawas 325 358 393 433 476 Dinas Pendidikan

7 Penyediaan Perlengkapan Baju Kerja Guru Meningkatnya kinerja guru 1035 0 2000 0 3000 Dinas Pendidikan

8 Pengembangan Sistem Penghargaan dan Evaluasi guru, kepala sekolah dan sekolah 100 120 150 175 200 Dinas PendidikanPerlindungan terhadap Profesi Guru

9 Bantuan Pendidikan Lanjutan untuk Tenaga Meningkatnya kinerja tenaga kependidikan 0 125 150 200 250 Dinas PendidikanKependidikan (Pustakawan, Laboran danKepala Sekolah)

4 Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah 1 Pembinaan UKS Tingkat Kecamatan Meningkatnya kesehatan lingkungan sekolah 125 150 175 200 225 Dinas Pendidikandan peserta didikdan peserta didik

2 Pembangunan Ruang UKS Meningkatnya kesehatan lingkungan sekolah 0 500 650 800 950 Dinas Pendidikandan peserta didik

3 Bantuan Fasilitas UKS Meningkatnya kesehatan lingkungan sekolah 0 250 300 350 400 Dinas Pendidikandan peserta didik

4 Sosialisasi dan Pembinaan Sekolah Sehat Meningkatnya kesehatan lingkungan sekolah 0 100 115 125 140 Dinas Pendidikandan peserta didik

5 Pelatihan Pelajar Pengelola UKS Meningkannya kualitas pelajar pengelola UKS 0 100 115 125 140 Dinas Pendidikan/Dinas Kesehatan

6 Seleksi dan Pengiriman Sekolah dalam Meningkatnya prestasi sekolah dan lomba UKS 100 120 140 160 180 Dinas PendidikanLomba UKS Tingkat Provinsi & Nasional

5 Peningkatan Sarana Penunjang Sekolah 1 Pengembangan Ruang Laboratorium SD, SMP Meningkatnya kualitas pembelajaran 0 250 300 350 400 Dinas Pendidikandan SMA

2 Pengembangan Lapangan Olahraga Meningkatnya kegiatan ekstra kurikuler 0 150 200 250 300 Dinas Pendidikan

Page 588: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

4 Pengembangan Ruang BK Meningkatnya kinerja guru BK 0 100 150 200 250 Dinas Pendidikan

3 Peningkatan Manajemen 1 Pengembangan Manajemen Pelayanan 1 Pengembangan Sistem Pendataan dan Pemetaan Diketahuinya perkembangan data manual 88 90 125 140 175 Dinas PendidikanPendidikan Pendidikan Pendidikan dan Tenaga Pendidik & Kependidikan pendidikan

2 Penyediaan Dana Operasional Badan Meningkatnya mutu manajemen sekolah 150 200 250 300 350 Dinas PendidikanAkreditasi Sekolah

3 Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan Tersususunnya sistem informasi pendidikan 0 350 50 50 75 Dinas Pendidikan

4 Pengembangan Manajemen Sekolah Swasta Terbinanya manajamen sekolah swasta 125 150 175 200 225 Dinas Pendidikan

2 Peningkatan Partisipasi Sekolah 1 Rekonstruksi Peran Komite Sekolah Meningkatnya peran rasional komite sekolah 0 175 200 225 250 Dinas Pendidikan

2 Penyusunan Standar Kebutuhan Pembiayaan Diketahuinya standar ideal pembiayaan sekolah 0 250 250 100 100 Dinas PendidikanSekolah pada semua jenjang

3 Fasilitasi Dewan Pendidikan Kota Meningkatnya peran DPK 50 300 350 400 450 Dinas Pendidikan

4 Peningkatan Minat Baca 1 Pengembangan Budaya Baca dan 1 Pembangunan Perpustakaan Kelurahan Terbangun di 20 kelurahan setiap tahun 140 170 200 230 260 Kantor Perpustakaan, PDE danPembinaan Perpustakaan Arsip

2 Pengembangan Sarana Perpustakaan Keliling Optimalisasi layanan mobil perpustakaan keliling 100 120 140 160 180 Kantor Perpustakaan, PDE dan

3 Pembinaan Perpustaan Sekolah Terlaksana di 40 sekolah setiap tahun 120 140 160 180 200 Kantor Perpustakaan, PDE dan

4 Pengadaan Buku Meningkatnya minat baca 350 500 650 800 1000 Dinas Pendidikan, Kantor Perpust

5 Promosi Gemar Membaca & Pemanfaatan Meningkatnya minat baca 100 125 150 175 200 Kantor Perpustakaan, PDE danPerpustakaan masyarakat ArsipPerpustakaan masyarakat Arsip

6 Pengembangan Computer Literacy di Sekolah Meningkatnya ketersediaan bahan bacaan 0 150 200 250 300 Dinas Pendidikan

2 Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi 1 Pengembangan Jaringan Komunikasi dan Tersedianya data yang akurat tentang kota di website 325 400 420 460 500 Kantor Perpustakaan, PDE danInformasi melalui Website Arsip

5 Peningkatan Nilai-Nilai 1 Pembinaan dan Bantuan Terhadap 1 Bantuan Keagamaan untuk Masjid Terbantu 100 masjid setiap tahun 350 350 350 400 400 Dinas SosialKeagamaan Bagi Masyarakat Kehidupan Beragama

2 Bantuan Keagamaan untuk Musholla Terbantu 100 musholla / tahun 250 250 250 450 450 Dinas Sosial

3 Bantuan Keagamaan untuk Da'i Terbantu 100 dai / tahun 50 50 50 50 50 Dinas Sosial

4 Bantuan Keagamaan untuk Marbot Terbantu 100 marbot / tahun 50 50 75 75 75 Dinas Sosial

5 Bantuan Keagamaan untuk PPN Terbantu 98 PPN setiap tahun 59 59 59 59 59 Dinas Sosial

6 Bantuan Keagamaan untuk Ta'mir Masjid Terbantu 100 ta'mir masjid / tahun 50 50 50 60 60 Dinas Sosial

7 Bantuan Keagamaan untuk Lembaga Dakwah Terbantu 100 lembaga dakwah 50 50 50 60 60 Dinas Sosial7 Bantuan Keagamaan untuk Lembaga Dakwah Terbantu 100 lembaga dakwah 50 50 50 60 60 Dinas Sosial

8 Bantuan Keagamaan untuk RISMA Terbantu 100 RISMA / tahun 50 50 75 75 75 Dinas Sosial

9 Bantuan Keagamaan untuk Ponpes Terbantu 30 Ponpes / tahun 75 80 90 100 100 Dinas Sosial

10 Bantuan Keagamaan untuk Rukun Kematian Terbantu 100 rukun kematian setiap tahun 100 100 120 120 130 Dinas Sosial

11 Bantuan Keagamaan untuk Guru Ngaji Terbantu 400 guru ngaji / tahun 1000 400 400 400 400 Dinas Sosial

12 Bantuan Keagamaan untuk Majelis Ta'lim Terbantu 200 majelis / tahun 300 300 300 360 360 Dinas Sosial

13 Bantuan Keagamaan untuk TPA Terbantu 100 TPA / tahun 100 100 120 120 140 Dinas Sosial

14 Bantuan Keagamaan untun Non Muslim Peningkatan kegiatan keagamaan 50 60 60 75 75 Dinas Sosial

15 Pelatihan dan Peningkatan Peran Majelis Taklim Peningkatan kegiatan keagamaan 48 60 70 80 90 Dinas Sosial

16 Pelatihan dan Peningkatan Peran Guru Ngaji Peningkatan kegiatan keagamaan 47 54 64 74 84 Dinas Sosial

Page 589: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Masjid

2 Pemberdayaan Kelembagaan Sosial 1 Bantuan kepada LPTQ Peningkatan kegiatan keagamaan 350 350 350 350 350 Dinas SosialKeagamaan

2 Fasilitasi Pelaksanaan Tim Pemandu Haji Daerah Peningkatan kualitas penyelenggaraan haji 380 390 405 425 450 Dinas Sosial

3 Pemutakhiran Data Keagamaan Terdapat data keagamaan 35 40 45 50 60 Dinas Sosial

3 Fasilitasi Penyelenggaraan Kegiatan 1 Pelaksanaan MTQ Tingkat Kota Meningkatnya syiar agama 304 335 350 365 380 Dinas SosialKeagamaanKeagamaan

2 Training Centre Qori'ah Kota untuk MTQ Terbinanya calon kafilah 45 45 55 65 75 Dinas SosialTingkat Provinsi

3 Pembinaan dan Pengiriman Kafilah pada MTQ Terpilihnya kafilah 275 285 300 315 330 Dinas SosialTingkat Provinsi Lampung

4 Pemberian Penghargaan kepada Kafilah Meningkatnya kepedulian 100 100 100 125 125 Dinas SosialBerprestasi dalam MTQ

5 Dukungan Pelaksanaan PHBI Kota Bandar Lampung Meningkatnya syiar agama 125 140 155 170 185 Dinas Sosial

6 Peningkatan Ketahanan Sosial 1 Peningkatan Kualitas Lembaga Pember- 1 Pemantapan dan Pembinaan LPM Peningkatan peran serta LPM dalam pembangunan 70 85 105 120 150 Kantor Pemberdayaan MasyarakatMasyarakat dayaan Masyarakat

2 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam 1 Fasilitasi Bulan Bhakti Gotong Royong Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam 70 85 105 120 150 Kantor Pemberdayaan MasyarakatPembangunan Masyarakat Kelurahan (BBGRM) pembangunan

2 Pembentukan dan Pengembangan Kelembagaan Terbentuk dan berfungsinya kelembagaan multi 0 100 200 300 400 BAPPEDAdan Jejaring Ketahanan Perubahan Iklim stakeholders dalam menguatkan ketahanan masyara-dan Jejaring Ketahanan Perubahan Iklim stakeholders dalam menguatkan ketahanan masyara-Multistakeholders kat terhadap dampak perubahan iklim

7 Peningkatan Stabilitas Sosial 1 Pendidikan Politik Masyarakat 1 Koordinasi Forum-Forum Diskusi Politik Meningkatnya kesadaran tentang pentingnya 100 150 175 200 250 Badan Kesbangpoldan Politik menjaga stabilitas

2 Diskusi Interaktif Masalah Ipoleksosbud Meningkatnya kesadaran tentang pentingnya 100 100 100 100 100 Badan Kesbangpoldan keamanan menjaga stabilitas

3 Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) Meningkatnya stabilitas sosial politik masyarakat 100 100 100 100 100 Badan KesbangpolKota Bandar Lampung

4 Fasilitasi Komisi Pemilihan Umum Terselenggaranya pemilihan umum secara baik 100 150 200 1000 15000 Badan Kesbangpol

5 Penyusunan Database dan Kodifikasi Organisasi Tersedianya profil dan kodifikasi orsos dan parpol 125 150 175 200 225 Badan KesbangpolSosial dan Partai Politik

6 Penyuluhan Kepada Masyarakat tentang Sospol Meningkatnya kesadaran tentang pentingnya 125 150 175 200 225 Badan Kesbangpolmenjaga stabilitas

8 Peningkatan Perlindungan 1 Peningkatan Keamanan dan Ketertiban 1 Pelatihan Pengendalian Keamanan dan Meningkatnya keamanan dan perlindungan 100 100 100 100 100 Kantor Satuan Polisi PPMasyarakat Lingkungan Kenyamanan Lingkungan masyarakat

2 Operasi Penyelenggaraan Ketentraman dan Meningkatnya keamanan dan ketertiban umum 250 300 350 400 450 Kantor Satuan Polisi PPKetertiban Umum

3 Operasi Penegakan PERDA dan Keputusan Meningkatnya ketaatan masyarakat terhadap 250 300 350 400 450 Kantor Satuan Polisi PPKepala Daerah penegakan hukum daerah

2 Pemeliharaan Kantrantibmas dan 1 Pengawasan Pengendalian dan Evaluasi Meningkatnya kinerja polisi pamong praja 100 100 100 100 100 Kantor Satuan Polisi PPPencegahan Tindak Kriminal Kegiatan Polisi Pamong Praja

2 Kerjasama Pengembangan Kemampuan Meningkatnya kerjasama antar instansi dalam 100 100 100 100 100 Kantor Satuan Polisi PPAparat Polisi Pamong Praja dengan TNI/POLRI menjaga stabilitas daerah Badan Kesbangpol

3 Pemberdayaan Masyarakat dalam 1 Pembentukan Satuan Keamanan Lingkungan Meningkatnya keamanan lingkungan 125 150 175 200 225 Kantor Satuan Polisi PPSistem Pengamanan Lingkungan Masyarakat

Page 590: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

3 Pembinaan Sanggar Seni Meningkatnya pelestarian seni daerah 40 60 65 65 65 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

2 Pengelolaan Keragaman Budaya 1 Peningkatan Fasilitas Makam Keramat Puang Meningkatnya obyek wisata ziarah 0 0 700 0 0 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

2 Pemeliharaan Lingkungan Taman Dipangga Meningkatnya obyek wisata 0 250 250 300 0 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

3 Pemeliharaan Lingkungan Keratuan Balau Meningkatnya obyek wisata 0 200 250 250 200 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

3 Promosi Potensi Wisata Kota Bandar 1 Promosi Pariwisata Kota Bandar Lampung Meningkatnya kunjungan wisata 265 300 300 400 400 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata3 Promosi Potensi Wisata Kota Bandar 1 Promosi Pariwisata Kota Bandar Lampung Meningkatnya kunjungan wisata 265 300 300 400 400 Dinas Kebudayaan dan PariwisataLampung Dalam Negeri

2 Promosi Pariwisata Kota Bandar Lampung Meningkatnya kunjungan wisata 0 500 500 500 500 Dinas Kebudayaan dan Pariwisatadi Luar Negeri

3 Pengadaan Alat Promosi Meningkatnya kualitas promosi 30 35 40 45 50 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

4 Bimbingan Masyarakat Sadar Wisata dan Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang 38 50 60 70 80 Dinas Kebudayaan dan PariwisataSapta Pesona kepariwisataan

5 Updating Website, Web Hosting dan Langganan Tersedianya profil kepariwisataan 38 40 40 40 40 Dinas Kebudayaan dan PariwisataInternet

4 Pengembangan Destinasi Pariwisata 1 Pendataan Usaha Obyek Wisata dan Daya Tarik Tersedianya data wisata 50 50 50 50 50 Dinas Kebudayaan dan PariwisataWisata

2 Pembinaan Pengelola Usaha Obyek Wisata Meningkatnya pelayanan usaha 75 75 75 75 75 Dinas Kebudayaan dan Pariwisatadan Daya Tarik Wisata

5 Pengembangan Kemitraan Pariwisata 1 Pembinaan Usaha Sarana Kepariwisataan Peningkatan kerjasama 35 40 45 50 55 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

2 Pelatihan Teknis Pramusaji Peningkatan ketrampilan 75 75 75 75 75 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

3 Penilaian Klasifikasi Rumah Makan Terpetakannya klasifikasi RM 0 35 0 45 0 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

4 Penilaian Klasifikasi Biro Perjalanan Terpetakannya klasifikasi biro perjalanan 45 0 55 0 65 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

5 Pembinaan dan Pengawasan Hiburan Umum Meningkatnya ketaatan aturan 25 30 35 40 45 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

6 Peningkatan Lembaga Adat dan Budaya 1 Pembentukan Lembaga Adat dan Budaya Meningkatnya pelestarian adat dan budaya Lampung 60 80 95 110 125 Kantor Pemberdayaan MasyarakatMasyarakat Masyarakat

10 Pengembangan & Peningkatan 1 Peningkatan Peran Serta Kepemudaan 1 Diklat Kewirausahaan bagi Kelompok Dilaksanakan 2 kali setiap tahun dengan minimal 40 52 68 88 115 Dinas Pemuda dan OlahragaPrestasi Pemuda dan Olahraga Usaha Pemuda 80 peserta

2 Gebyar Penggalian Potensi Pemuda Dilaksanakan satu kali setahun 100 130 169 220 285 Dinas Pemuda dan Olahraga

2 Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 1 Penyuluhan Pencegahan Penggunaan Narkoba Terlaksana sebanyak 10 kegiatan setiap tahun 80 104 135 175 228 Dinas Pemuda dan Olahraga2 Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba 1 Penyuluhan Pencegahan Penggunaan Narkoba Terlaksana sebanyak 10 kegiatan setiap tahun 80 104 135 175 228 Dinas Pemuda dan Olahraga

2 Inspeksi Pencegahan Narkoba ke Sekolah- Semua SMA di Bandar Lampung terisnpeksi secara 50 60 70 80 90 Dinas Pemuda dan OlahragaSekolah rutin

3 Pelatihan Calon Penyuluh Bahaya Narkoba Peningkatan kemampuan penyuluh 150 150 150 150 150 Dispora / Dinas Sosial

3 Pembinaan dan Pemasyarakatan 1 Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga TingkatSekolah

Dilaksanakan setiap tahun 105 136 175 230 300 Dinas Pemuda dan OlahragaOlahraga Sekolah

2 Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga TingkatSekolah

Dilaksanakan setiap tahun 105 136 175 230 300 Dinas Pemuda dan OlahragaKota

4 Peningkatan sarana dan prasarana 1 Rehabilitasi Lapangan Tenis Pahoman Dilaksanakan setiap tahun 122 158 206 268 348 Dinas Pemuda dan OlahragaOlahraga

2 Pengembangan Sarana dan Prasarana Olahraga Tersedianya lapangan olahraga pada semua SMA 150 200 250 300 350 Dinas Pemuda dan Olahragadi Bandar Lampung

5 Peningkatan Perhatian bagi Atlet 1 Pendataan Atlet Berprestasi Dilaksanakan setiap tahun 30 39 50 65 85 Dinas Pemuda dan OlahragaBerprestasi

Page 591: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Olahraga Cabang Olahraga

2 Peringatan HAORNAS dan HUT Kota B. Lampung Dilaksanakan setiap tahun 40 52 67 87 114 Dinas Pemuda dan Olahraga

70,899 104,536 125,170 140,028 181,746

INDIKATOR KINERJA SKPDPENDANAAN (dalam juta)KEBIJAKAN

3. MISI : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

PROGRAM KEGIATANINDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

1 Pelayanan Kesehatan Dasar 1 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1 Pengadaan obat dan Perbekalan Kesehatan Tersedianya jaminan obat untuk masyarakat 100% 8028 10437 13568 17639 22931 Dinas Kesehatandan Pelayanan Rujukan

2 Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Meningkatnya formularium sebesar 100% 71 71 72 72 90 Dinas KesehatanPerbekalan Kesehatan

2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin di Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan 100% 750 750 750 750 750 Dinas KesehatanPuskesmas dan Jaringannya

2 Perbaikan Gizi Masyarakat (Gizi Kurang dan Menurunnya kasus kurang gizi < 15% 564 621 683 751 826 Dinas KesehatanGizi Buruk)

3 Revitalisasi Sistem Pelayanan Kesehatan Meningkatnya pelayanan kesehatan 5800 6000 6000 6000 6000 Dinas Kesehatan(Posyandu dan (Poskeskel)

4 Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Terpeliharanya perbekalan kesehatan dan alat 115 115 125 125 135 Dinas Kesehatan(Pemeliharaan Alat Kesehatan) kesehatan 60%

PENDANAAN (dalam juta)KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN

(Pemeliharaan Alat Kesehatan) kesehatan 60%

5 Peningkatan Kesehatan Masyarakat Tersedianya kesehatan tenaga TKS kesehatan di 1646 1760 1936 2129 2342 Dinas Kesehatansetiap kelurahan

6 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Operasional di setiap Puskesmas 1527 2000 2200 2600 3380 Dinas KesehatanPuskesmas

7 Penyelenggaraan Penyehatan Lingkungan Tersedianya air bersih menjangkau 80% wilayah 200 500 500 500 550 Dinas Kesehatan

8 Kesiapsiagaan Petugas dalam pelayanan dan Tersedianya tenaga terlatih dalam penanggulangan 31 40 53 68 89 Dinas KesehatanPenanggulangan Masalah Kesehatan dan bencana di setiap puskesmas dan rumah sakitBencana Kegawatdaruratan

9 Upaya Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah Terjaringnya anak sekolah SD 32 41 53 68 90 Dinas Kesehatan

3 Pengawasan Obat dan Makanan 1 Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan Terbinanya 100% sarana PIRT dan Sarana 0 100 130 130 169 Dinas Kesehatandan Bahan Berbahaya Distribusi

2 Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Meningkatnya kualitas pemeriksanaan bahan obat 100 120 140 150 160 Dinas Kesehatan2 Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Meningkatnya kualitas pemeriksanaan bahan obat 100 120 140 150 160 Dinas KesehatanObat dan Makanan dan makanan

3 Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/ Meningkatnya kesadaran masyarakat temtang 100 125 150 175 200 Dinas KesehatanMasyarakat di Bidang Obat dan Makanan bahaya obat

4 Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Meningkatnya ketaatan hukum 80 80 80 90 100 Dinas KesehatanObat dan Makanan

4 Pengembangan Obat Asli Indonesia 1 Peningkatan Promosi Obat Bahan Alam Masyarakat mengenal manfaat dan pemanfaatan 0 30 40 50 50 Dinas KesehatanIndonesia di Dalam dan di Luar Negeri obat bahan alam

2 Peningkatan Pengawasan Keamanan Obat Terbinanya 100% sarana distribusi 30 50 50 50 50 Dinas KesehatanTradisional obat asli Indonesia

5 Perbaikan Gizi Masyarakat 1 Penanggulangan Kurang Energi Protein, - 85% balita mendapat vitamin A 127 400 450 500 450 Dinas KesehatanAnemia Zat Besi, GAKY, Kurang Vitamin A dan - 85% ibu hamil mendapat FeKekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya - 90% rumah tangga mengonsumsi garam yodium

- 80% keluarga sadar gizi- 80% bayi mendapatkan ASI eksklusif

Page 592: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

3 Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin Buffer Stoc MP ASI 100% 0 400 400 400 400 Dinas Kesehatan

4 Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencapaian Meningkatnya peran serta masyarakat untuk 0 100 100 100 90 Dinas KesehatanKeluarga Sadar Gizi mencapai keluarga sadar gizi sebesar 80%

5 Peningkatan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) 80 % bayi mendapatkan ASI Eksklusif 50 60 60 40 35 Dinas Kesehatandan pemberian ASI Ekslusif gizi lebih

6 Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1 Pengembangan dan Pemutakhiran Data Dasar Tersusunnya data dasar standar kebutuhan 35 50 50 50 50 Dinas Kesehatan6 Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1 Pengembangan dan Pemutakhiran Data Dasar Tersusunnya data dasar standar kebutuhan 35 50 50 50 50 Dinas KesehatanStandar Pelayanan Kesehatan dan standar kemampuan pelayanan kesehatan

2 Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan Penetapan kelas dan akreditasi 900 900 250 250 250 Dinas KesehatanKota Bandar Lampung

3 Penyusunan Standar Analisis Belanja Pelayanan Tersedianya District Health Account (DHA) 0 50 50 50 50 Dinas KesehatanKesehatan

4 Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan 80% sarana pelayanan kesehatan terstandarisasi 600 600 600 600 600 Dinas KesehatanPelayanan

7 Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan 1 Pengadaan puskesmas keliling Tersedia sebanyak 27 Unit - 630 630 630 630 Dinas KesehatanSarana dan Prasarana Puskesmas/Pustudan Jaringannya 2 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas Terlaksana untuk 53 Pustu - 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

pembantu

3 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 27 Puskesmas - - 500 500 500 Dinas Kesehatan

4 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 27 Unit - 230 230 230 230 Dinas Kesehatankeliling

5 Pengadaan sarana dan prasarana Posyandu 100% Posyandu dan Poskelkel terlayani 5,800 5,800 5,800 5,800 5,800 Dinas Kesehatandan Poskeskel

6 Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas Teropenuhinya rasio 1 Pusk/20.000 jiwa - 1,400 1,400 1,400 1,400 Dinas KesehatanInduk

7 Peningkatan Puskesms Induk Menjadi Rawat 13 Puskesmas PONED - 7,500 7,500 2,500 2,500 Dinas KesehatanInap (Pelayanan obstetri neonatal emergency dasar )

9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan 100% Puskesmas terpelihara sarana & prasarana - 150 150 150 150 Dinas KesehatanPrasarana Puskesmas

10 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan 100% Puskesmas induk terpelihara sarana - - 300 300 300 Dinas KesehatanPrasarana Puskesmas Induk dan prasarana

11 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan 13 Unit Puskesmas Rawat Inap - 400 400 400 400 Dinas Kesehatan11 Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan 13 Unit Puskesmas Rawat Inap - 400 400 400 400 Dinas KesehatanPrasarana Puskesmas Rawat Inap

12 Rehabilitasi Sedang/Berat Pustu 43 Unit - 2,500 3,000 2,500 2,500 Dinas Kesehatan

13 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas 27 Unit Dinas Kesehatan

14 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Rawat 13 Unit Dinas KesehatanInap

15 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan 5 Unit 7,946 4,147 4,300 3,000 3,000 Dinas KesehatanSarana & Prasarana Puskesmas Pembantudan Jaringannya

8 Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan 1 Pembangunan Rumah Sakit 1 Unit RS PONEK (Pelayanan obstetri neonatal 8,157 - - - - Dinas KesehatanSarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah emergency komprehensif)Sakit Mata/Rumah Sakit Jiwa/ Rumah SakitParu-Paru 2 Penambahan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit 1 Unit 4,170 - - - - Dinas Kesehatan

(VVIP,VIP,Kelas I.II.III)

Page 593: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Sarana) Rumah Sakit

5 Pembangunan Kamar Jenazah 1 Unit 371 - - - - Dinas Kesehatan

6 Rehabilitasi Bangunan Rumah Sakit - - 100 100 100 Dinas Kesehatan

7 Pengadaan Alat-Alat Kesehatan Rumah Sakit 1 Paket 8,527 10,000 10,000 7,500 7,500 Dinas Kesehatan

8 Pengadaan Obat-Obatan Rumah Sakit 1 Paket - 500 500 500 500 Dinas Kesehatan

9 Pengadaan Ambulance/Mobil Jenazah 3 Unit - 250 250 250 250 Dinas Kesehatan

10 Pengadaan Meubelair Rumah Sakit 100% 1,000 750 750 750 750 Dinas Kesehatan

11 Pengadaan Perlengkapan Rumah Tangga 100% 1,500 300 200 100 50 Dinas KesehatanRumah Sakit (dapur, ruang pasien, ruangtunggu, loundry, dll)

12 Pengadaan Bahan-Bahan Logistik Rumah Sakit 100% - 500,000 500,000 500,000 500,000 Dinas Kesehatan

13 Pengadaan Pencetakan Administrasi dan 100% - 300,000 300,000 300,000 300,000 Dinas KesehatanSurat Menyurat Rumah Sakit

14 Pengembangan type rumah sakit Terbentuknya Badan Layanan Umum Type C - - 100,000 - - Dinas Kesehatan

9 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah 1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Sakit Tersedianya biaya operasional RSUD 1750 2000 2600 3380 4394 Dinas KesehatanSakit/Rumah Sakit Mata/ Rumah Sakit Jiwa/

10 Peningkatan Kemitraan Pelayanan 1 Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat Tersedianya cakupan kesehatan masyarakat 100% 175 250 325 422 550 Dinas Kesehatan10 Peningkatan Kemitraan Pelayanan 1 Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat Tersedianya cakupan kesehatan masyarakat 100% 175 250 325 422 550 Dinas KesehatanKesehatan

11 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 1 Peningkatan Kompetensi Klinis Kesehatan Kunjungan Bayi 90 % 0 100 100 100 100 Dinas KesehatanBayi (BBLR dan Aspeksia)

2 Peningkatan kopetensi klinis kesehatan Balita Cakupan pelayanan Anak Balita 90 % 0 100 100 100 100 Dinas Kesehatan( SDIDTK dan MTBS )

3 Pembahasan Audit Kematian Bayi dan Balita Teraudit Kematian bayi dan Balita 100 % 0 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

4 Pengadaan Form SDIDTK dan MTBS 30 Form SDI DTK dan MTBS 0 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

5 Monitoring dan Evaluasi 3 kali / tahun 0 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

6 Lomba Bayi dan Balita Sehat Terpilihnya Juara LBI 1,2 3 0 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

12 Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 1 Pelayanan Pemeliharaan Kesehatan Resti 100 % kesehatan bagi Lansia terlayani 0 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

2 Pengadaan Makanan Tambahan Usia Lanjut 500 Usia lanjut 0 25 33 42 55 Dinas Kesehatan2 Pengadaan Makanan Tambahan Usia Lanjut 500 Usia lanjut 0 25 33 42 55 Dinas Kesehatan

13 Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan 1 Pengawasan dan pengendalian keamanan Meningkatnya keselamatan masyarakat dari 0 50 65 85 110 Dinas KesehatanMakanan dan kesehatan makanan hasil produksi bahaya makanan hasil 60% home indutri

rumah tangga

2 Pengawasan Keamanan dan Kesehatan Meningkatnya keselamatan masyarakat dari 0 50 65 85 110 Dinas KesehatanMakanan Hasil Industri bahaya makanan hasil 60% industri

3 Pengawasan Keamanan dan Kesehatan 60% restoran terawasi 0 50 65 85 110 Dinas KesehatanMakanan Restaurant

14 Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan 1 Perawatan Secara Berkala bagi Ibu Hamil Cakupan 100% - 650 650 650 650 Dinas Kesehatandan Anak bagi Keluarga Kurang Mampu

2 Pertolongan Persalinan bagi Ibu dan Keluarga Cakupan 100% - 350 350 350 350 Dinas KesehatanKurang Mampu

3 Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu Kematian Ibu mendekati 0 ( Nihil ) 430 400 300 150 150 Dinas Kesehatan

Page 594: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

ditangani

6 Pelayanan Kesehatan Usia Subur dan Cakupan 70% - 275 303 333 366 Dinas KesehatanPeningkatan Cakupan KB Aktif

7 Peningkatan Cakupan Bumil Resti Cakupan 80% - 12 13 15 16 Dinas Kesehatan

15 Manajemen Pelayanan Kesehatan 1 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tersedianya dokumen Penilaian kinerja tiap tahun 129 142 156 172 189 Dinas Kesehatan

2 Penyusunan Perencanaan Terpadu Puskesmas Tersedianya dokumen perencanaan tahunan 169 186 204 225 247 Dinas Kesehatan2 Penyusunan Perencanaan Terpadu Puskesmas Tersedianya dokumen perencanaan tahunan 169 186 204 225 247 Dinas Kesehatan

3 Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Tersedia Sistem informasi berbasis WAN 350 600 50 50 50 Dinas Kesehatan

4 SMS Center Tersedia Sistem penangangan keluhan masyarakat 50 50 50 50 50 Dinas Kesehatan

5 Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan Tersedianya sistem informasi publik berbasis IT - 10 35 35 35 Dinas Kesehatan

6 Penyusunan Sistem Kesehatan Kota Tersedianya Profil Kesehatan Setiap tahun - 25 25 25 30 Dinas Kesehatan

7 Penilaian Kinerja Puskesmas Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan 150 165 182 200 220 Dinas Kesehatandi puskesmas

8 Pengembangan Majelis Kesehatan Kota Terbentuk dan berfungsinya MKK 0 100 120 140 160 Dinas Kesehatan

9 Penyusunan Sistem Kesehatan Daerah Tersedianya Perda tentang SKD 0 150 25 25 25 Dinas Kesehatan

2 Penyediaan Jaminan Kesehatan 1 Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 1 Jaminan Kesehatan Semesta Masyarakat Miskin terjamin kesehatannya 100% 5565 16800 18400 18400 18000 Dinas KesehatanMasyarakat Semesta

2 Pelayanan Operasi Katarak Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan2 Pelayanan Operasi Katarak Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

3 Pelayanan Kesehatan THT Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

4 Pelayanan Operasi Bibir Sumbing Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

5 Pelayanan Sunatan Masal Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

6 Penanggulangan ISPA Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

7 Penanggulangan Penyakit Cacingan Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

8 Pelayanan Kesehatan Kulit dan Kelamin Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

9 Pelayanan Kesehatan Akibat Lumpuh Layu Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

10 Pelayanan Kesehatan Akibat Gizi Buruk Meningkatnya pelayanan kesehatan kepada KFM 100 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

3 Surveylance Epidemiologi 1 Pencegahan dan Penanggulangan 1 Penyemprotan/fogging focus IR < 30/100.000 pddk 241 313 407 529 688 Dinas Kesehatandan Penanggulangan KLB Penyakit Menulardan Penanggulangan KLB Penyakit Menular

2 Pengadaan alat fogging dan bahan bahan IR < 30/100.000 pddk 433 563 732 951 1,237 Dinas Kesehatanfogging

3 Pengadaan vaksin penyakit menular (VAR) Kasus GHTR 100 % tertangani 50 65 85 110 143 Dinas Kesehatan

4 Pelayanan vaksinasi bagi anak balita & anak 100% Anak SD terimunisasi TT dan DT 77 100 130 169 220 Dinas Kesehatansekolah

5 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan AMI 50 o/oo, CDR TB 80 %, Diare 100 %, 356 534 694 902 1,173 Dinas Kesehatanpenyakit menular (penyakit malaria, TB Paru Pnomonia 96 %, AI 100 %, HIV AIDS 100%Diare, Pnomionia, HIV AIDS)

6 Pencegahan penularan penyakit endemik/ ABJ 95 % 162 211 274 356 463 Dinas KesehatanEpidemik

7 Peningkatan Imunisasi UCI 100 % 135 176 228 297 386 Dinas Kesehatan

8 Peningkatan surveilance Epidemiologi dan KLB tertangani <24 Jam 71 92 120 156 203 Dinas Kesehatanpenanggulangan wabah

Page 595: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

10 Pencegahan dan pemberantasan 95 % bayi dapat Imunisasi lengkap 72 94 122 158 206 Dinas Kesehatanpenyakit/Kampanye Campak

2 Pengembangan Lingkungan Sehat 1 Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat 80 % Masyarakat memahami lingkungan sehat - 50 60 70 70 Dinas Kesehatan

2 Pemeriksaan kimia dan bakteriologi kualitas air Hasil pemeriksaan 80% - 100 100 100 100 Dinas Kesehatan

3 Pemeriksaan kimia dan bakteriologi air minum Hasil pemeriksaan 100% - 60 78 101 132 Dinas Kesehatanisi ulang

4 Peningkatan Promosi Kesehatan 1 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan 1 Pengembangan media promosi dan informasi Tersedia media promosi kesehatan di 27 69 250 250 250 250 Dinas Kesehatandan Pengembangan Kesehatan Masyarakat sadar hidup sehat Puskesmas dan Dinas Kesehatan KotaMasyarakat

2 Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 70 % Rumah tangga sehat dan 40 % sekolah sehat - 75 100 120 120 Dinas Kesehatan

3 Peningkatan tenaga penyuluh kesehatan Tersedia tenaga fungsional promosi kesehatan di 27 - 60 100 100 100 Dinas KesehatanPuskesmas

4 Peningkatan pemberdayaan UKBM Desa siaga aktif /poskeskel 80 % 45 100 100 125 125 Dinas Kesehatan(desa Siaga aktif)

5 Pembinaan Keluarga Berencana 1 Peningkatan Keluarga Berencana 1 Penyediaan Pelayanan KB dan Alat Terpenuhinya kebutuhan masyarakat dalam ber KB 500 500 500 500 500 Badan Koordinasi KeluargaKontrasepsi bagi Keluarga Miskin Berencana dan Pemberdayaan

2 Sosialisasi Program KB Terbinanya PA dan Tercapainya PB 80 80 80 80 80 BKKB dan PP

3 Pendataan Keluarga Tersedianya data keluarga 325 325 325 325 325 BKKB dan PP

4 Penyediaan Data dan Informasi Serta Tersedianya pelaporan hasil KB 150 150 150 150 150 BKKB dan PP4 Penyediaan Data dan Informasi Serta Tersedianya pelaporan hasil KB 150 150 150 150 150 BKKB dan PPPemantapan Pelaksanaan PelaporanProgram KB/KS

5 Pembinaan Kesehatan Reproduksi Remaja Peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi 100 100 100 100 100 BKKB dan PPremaja

2 Pelayanan Kontrasepsi 1 Pelayanan Konseling KB Meningkatnya jumlah peserta KB 50 50 50 50 50 BKKB dan PP

2 Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi Meningkatnya jumlah peserta KB 150 150 150 150 150 BKKB dan PP

3 Sosialisasi Norma, Standar, Prosedur dan Meningkatnya jumlah peserta KB 150 150 150 150 150 BKKB dan PPKriteria KB dan KS

4 Dukungan Peran Serta KB melalui Kerja Terbina dan terlayaninya peserta KB dan Keluarga 200 200 200 200 200 BKKB dan PPSama : TNI Manunggal, Kesrak PKK dan KB Pra SejahteraBhayangkara

3 Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam 1 Peningkatan Peran Serta Institusi Masyarakat Terbinanya kelompok institusi masyarakatPelayanan KB/KR yang Mandiri (PPKBD) 100 100 100 100 100 BKKB dan PPPelayanan KB/KR yang Mandiri (PPKBD) 100 100 100 100 100 BKKB dan PP

2 Fasilitasi Hari Keluarga Nasional Tingkat Terbinananya peserta KB baru dan aktif 350 350 350 350 350 BKKB dan PPKota, Provinsi dan Nasional

3 Fasilitasi Lomba Kader IMP, Keluarga Harmonis, Terbinananya peserta KB baru dan aktif 125 125 125 125 125 BKKB dan PPKB Lestari Teladan, BKB, UPPKS

4 Penguatan Tenaga Pendamping Kelompok 1 Pelatihan bagi PPKBD, Sub-PPKBD, Terbinanya kelompok pendamping 100 100 100 100 100 BKKB dan PPBina Keluarga Tenaga Pendamping Bina Keluarga Balita

dan Bina Keluarga Remaja

2 Pembinaan Kelompok Tri Bina Keluarga Terbinanya kelompok 120 120 120 120 120 BKKB dan PP

3 Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga Terbentuk dan Terbinanya keluarga berkualitas 75 75 75 75 75 BKKB dan PP

4 Peningkatan Pendapatan Kelompok Terbentuk & Terbinanya kelompok UPPKS 100 100 100 100 100 BKKB dan PPUPPKS dan Pos pelayanan Keluarga

Page 596: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

2 Fasilitasi Upaya Perlindungan Anak Meningkatnya upaya perlindungan dan kualitas 62 62 62 62 62 BKKB dan PPTerhadap Tindak Kekerasan hidup anak

2 Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan 1 Sosialisasi dan Advokasi Buta Aksara Perempuan Terbinanya kelompok warga belajar 60 60 60 60 60 BKKB dan PPPerempuan

2 Peningkatan Peran Perempuan Menuju Meningkatnya kesadaran akan pengarusutamaan 225 225 225 225 225 BKKB dan PPKeluarga Sehat Sejahtera gender

3 Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan 1 Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Meningkatnya kesadaran akan pengarusutamaan 60 60 60 60 60 BKKB dan PP3 Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan 1 Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Meningkatnya kesadaran akan pengarusutamaan 60 60 60 60 60 BKKB dan PPGender dalam pembangunan Peran Serta dan Kesetaraan Gender gender

2 Pembinaan Teknis Penerima Modal Meningkatnya kesadaran akan pengarusutamaan 125 125 125 125 125 BKKB dan PPuntuk Usaha Kecil Wanita di Kecamatan gender

7 Pelayanan Kesejahteraan 1 Pemberdayaan dan Pengembangan 1 Pendampingan Program Keluarga Menurunnya jumlah keluarga miskin 315 250 250 250 250 Dinas Sosial /BAPPEDASosial bagi Fakir Miskin dan Kelembagaan Sosial Masyarakat Harapan & Pembinaan Kelompok Sasaran PKHPenyandang MasalahKesejahteraan Sosial (PMKS) 2 Kerjasama dan Sinkronisasi Program Peningkatan sinkronisasi kegiatan 50 75 100 125 150 Dinas SosialLainnya dengan Pemerintah dan Swasta yang bisa dilakukan secara

bersama

3 Penyusunan Profil Anak dan Pedoman Tersusunnya pedoman penyelenggaraan kesos 50 150 50 50 50 Dinas SosialPenyelenggaraan Kesos Anak untuk anak

4 Pelatihan TKSK (Tenaga Kesejahteraan Meningkatnya peran PSM 100 125 150 175 200 Dinas SosialSosial Kecamatan) dan PSM

5 Pembinaan dan Sinkronisasi Kegiatan Meningkatnya peran karang taruna 75 75 75 75 75 Dinas Sosial5 Pembinaan dan Sinkronisasi Kegiatan Meningkatnya peran karang taruna 75 75 75 75 75 Dinas Sosialdengan Karang Taruna

6 Pengembangan Peran Serta PSKS Peningkatan dana CSR bagi penanggulangan PMKS 100 125 150 175 200 Dinas Sosialdalam Penanggulangan PMKS

7 Pengembangan dan Sinkronisasi Kegiatan Meningkatnya fungsi WKSBM 50 50 60 60 75 Dinas Sosialdengan Wahana Kesejahteraan SosialBerbasis Masyarakat

8 Verifikasi dan Kodifikasi Lembaga dan LSM Terdata dan terpetakannya lembaga penyelenggara 85 100 115 130 145 Dinas SosialPenyelenggara Kesos Kesos

9 Pengembangan Pusat Data & Informasi Masyarakat mudah memperoleh akses tentang 50 150 50 50 50 Dinas SosialPembangunan Kesos pembangunan sosial

10 Pelatihan dan Bantuan Modal Usaha Terwujudnya Lansia yang Terampil 289 300 350 350 400 Dinas SosialKelompok Lansia Produktif Non Panti

11 Pelatihan dan Bantuan Usaha bagi Terwujudnya kesejahteraan anggota 300 320 340 350 360 Dinas Sosial11 Pelatihan dan Bantuan Usaha bagi Terwujudnya kesejahteraan anggota 300 320 340 350 360 Dinas SosialOrganisasi/Lembaga Sosial

12 Sosialisasi Peraturan Tata Cara Penyeleng- Terhindarnya masyarakat dari penipuan 78 120 150 175 200 Dinas Sosialgaraan Pengumpulan Uang/Barang/Sumbangan dan Undian

13 Peningkatan dan pengembangan nilai-nilai - Terlaksana peringatan hari pahlawan 0 150 200 250 250 Dinas Sosialkepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawa - pengembangan nilai K3S melalui pendidikannan sosial

2 Jaminan dan Pemberdayaan Sosial, 1 Penertiban Anak Jalanan Terlaksana setiap bulan setiap tahun 100 100 100 100 100 Dinas Sosialbagi PMKS

2 Pelayanan Sosial Anak Jalanan Terbantu sebanyak 20 anak setiap tahun 250 250 250 250 250 Dinas Sosial(Rehabilitasi dan Pelatihan)

3 Pelayanan Sosial Anak Cacat Terbantu sebanyak 10 anak setiap tahun 200 200 200 200 200 Dinas Sosial(Rehabilitasi dan Pelatihan)

4 Pelayanan Sosial Penyandang Cacat Terbantu sebanyak 50 penyandang cacat setiap 500 500 500 500 500 Dinas Sosial

Page 597: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

(Rehabilitasi dan Pelatihan)

6 Pelayanan Sosial Lanjut Usia Terlantar Terbantu sebanyak 100 LUT setiap tahun 100 100 100 100 100 Dinas Sosial(Rehabilitasi dalam Panti)

7 Pemberdayaan Sosial Fakir Miskin Terbantu sebanyak 100 FM 300 300 300 300 300 Dinas Sosialsetiap tahun (10 KUBE)

8 Pemberdayaan Sosial Wanita Rawan Sosial Terbantu sebanyak 100 WRSE setiap tahun 80 90 100 110 120 Dinas SosialEkonomiEkonomi

9 Pembangunan Workshop dalam Rangka Terbangun tempat pelatihan bagi 100 1500 250 250 250 Dinas SosialPenguatan dan Pembinaan KUBE PMKS KUBE calon penerima bantuan

3 Rehabilitasi Sosial bagi PMKS 1 Rehabilitasi Sosial Orang Gila Terbantu sebanyak 10 orang setiap tahun 50 50 50 50 50 Dinas Sosial

2 Rehabilitasi Sosial Eks Napi Terbantu sebanyak 20 orang setiap tahun 250 250 250 250 250 Dinas Sosial(Pelatihan dan Bantuan Modal)

3 Rehabilitasi Sosial PSK Terehabilitasi sebanyak 100 orang setiap tahun 250 250 250 250 250 Dinas Sosial(Pelatihan dan Bantuan Modal)

4 Rehabilitasi Sosial Eks Korban Narkoba Terehabilitasi sebanyak 100 orang setiap tahun 250 250 250 250 250 Dinas Sosial(Pelatihan dan Bantuan Modal)

5 Rehabilitasi Sosial bagi Gelandangan Terehabilitasi sebanyak 100 orang setiap tahun 100 100 100 100 100 Dinas Sosialdan Pengemis

6 Rehabilitasi Sosial dalam Panti bagi PMKS Meningkatnya pelayanan sosial 200 200 200 200 200 Dinas Sosial6 Rehabilitasi Sosial dalam Panti bagi PMKS Meningkatnya pelayanan sosial 200 200 200 200 200 Dinas Sosial

7 Pembangunan dan Dukungan Operasional Terbangunnya panti sosial 750 750 750 1000 1000 Dinas SosialPanti Sosial di Bandar Lampung

4 Pelayanan Sosial Lainnya 1 Pernikahan Massal bagi PMKS Dimilikinya surat nikah bagi pasangan PMKS 150 150 150 150 150 Dinas Sosial

2 Bantuan Fakir Miskin Daerah Kumuh Terbantunya fakir miskin di daerah 250 250 250 250 250 Dinas Sosialkumuh sebanyak 100 KFM/tahun

3 Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (Bedah Rumah) Terbangunnya rumah pada daerah kumuh 1000 1500 2000 2500 3000 Dinas Sosial & Kantor Pem. Masysebanyak 100 rumah / tahun

4 Advokasi dan pembinaan kepada Anak Terselesaikannya permasalahan hukum yang 120 120 120 120 120 Dinas SosialKorban Tindak Kekerasan dialami anak

5 Sosialiasi PP No. 54 Tahun 2007 Tentang Diketahui informasi tentang pengangkatan anak 50 50 50 50 50 Dinas SosialPengangkatan Anak

6 Pengurusan Korban Bencana Alam dan Korban bencana alam dan sosial dapat ditangani 50 75 100 100 100 Dinas Sosial6 Pengurusan Korban Bencana Alam dan Korban bencana alam dan sosial dapat ditangani 50 75 100 100 100 Dinas SosialBencana Sosial secara maksimal

7 Sosialisasi dan Monitoring Program RASKIN Terlaksananya pemberian RASKIN yang tepat 95 100 110 115 120 Bagian PerekonomianBandar Lampung waktu dan tepat sasaran

8 Fasilitasi Operasional RASKIN sampai Kelancaran penyaluran RASKIN 300 375 425 450 500 Bagian Perekonomiandengan Titik Rumah Tangga

5 Pengembangan Jaminan Sosial Masyarakat 1 Asuransi Sosial Bagi Masyarakat Miskin Masyarakat miskin mendapatkan asuransi 1000 1000 2000 2000 2000 Dinas Sosial & Disduk

2 Asuransi Sosial Bagi Penduduk yang Meninggal Setiap warga yang meninggal mendapatkan asuransi 3000 3000 3000 3000 3000 Dinas Sosial & Disduk

6 Peningkatan Nilai-Nilai Keperintisan, 1 Pendataan Keluarga Pahlawan Tersedia data keluarga pahlawan 20 20 20 20 20 Dinas SosialKepahlawanan dan Kesetiakawanan Sosial

2 Pemberian Bantuan pada Keluarga Pahlawan Terbantunya keluarga pahlawan 138 140 160 200 250 Dinas Sosial

3 Sosialisasi Nilai-Nilai Kesetiakawanan Tersedia kurikulum pendidikan kesetiakawanan 150 20 20 20 20 Dinas Sosial & Dinas PendidikanSosial melalui Penyusunan Kurikulum Sekolah

Page 598: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

2 Evaluasi Dokumen PJM Pronangkis Kota Bandar Tersusunnya evaluasi Dokumen PJM Pronangkis Kota 0 0 300 0 0 BAPPEDALampung Bandar Lampung

3 Evaluasi Strategi Penanggulangan Kemiskinan Tersusunnya evaluasi strategi penanggulanganDaerah kemiskinan daerah 0 0 400 0 0 BAPPEDA

8 Pelayanan dan Rehabilitasi 1 Tanggap Darurat Bencana 1 Gladi Lapangan/Simulasi Penanganan Terorganisirnya pelaksanaan 100 195 234 280 336 Badan Penanggulangan BencanaSosial Korban Bencana Tanggap Darurat tanggap darurat

2 Pengadaan Sarana Evaluasi Logistik Tersedianya sarana dan prasarana 209 1250 1800 2300 2800 Badan Penanggulangan Bencana2 Pengadaan Sarana Evaluasi Logistik Tersedianya sarana dan prasarana 209 1250 1800 2300 2800 Badan Penanggulangan BencanaPenanggulangan Bencana dan petugas BPPDBahaya Kebakaran

3 Operasional Penanggulangan Bencana Sosial Tidak terjadinya bencana sosial di Bandar Lampung 75 75 75 75 75 Dinas Sosial

4 Sosialisasi tentang Dampak dan upaya adaptasi Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyara- 0 150 200 250 300 Badan Penanggulangan Bencanaperubahan iklim kat terhadap dampak perubahan iklim

5 Sosialisasi tentang Penanggulangan Bencana Kesiapsiagaan Masyarakat Meningkat 100 155 160 165 170 Badan Penanggulangan Bencana

6 Penyuluhan Tentang Penanggulangan Pemahaman siswa tentang bencana meningkat 200 205 210 215 220 Badan Penanggulangan BencanaBencana pada Anak Usia Dini

7 Jambore Siaga Bencana Koordinasi antar Stakeholders 30 40 50 60 70 Badan Penanggulangan Bencana

8 Gelar Siaga Bencana Kesiapsiagaan petugas 500 510 520 530 540 Badan Penanggulangan Bencana

9 Pembentukan Satuan Tugas Penangg Ketersediaan petugas kecamatan 350 355 360 365 370 Badan Penanggulangan Bencanagulangan Bencana di Kecamatangulangan Bencana di Kecamatan

10 Pelatihan Kesiap-siagaan dan Perundangan Kesiapsiagaan Masyarakat meningkat 350 355 360 365 370 Badan Penanggulangan BencanaMasyarakat dalam Menghadapi Bencana

11 Pembentukan Unit Reaksi Cepat (URC) Satuan unit reaksi cepat terbentuk 75 80 85 90 95 Badan Penanggulangan Bencanadalam Perlindungan Masyarakat

2 Peningkatan Strategi Mitigasi Bencana 1 Pelatihan Penanggulangan Bencana Meningkatnya kemampuan petugas dan ketrampilan 25 312 374 488 585 Badan Penanggulangan Bencanadan Bahaya Kebakaran petugas

2 Pendataan Obyek Retribusi Alat Pemadam Meningkatnya kontribusi terhadap PAD 110 115 125 140 150 Badan Penanggulangan BencanaKebakaran

3 Penentuan Akses dan Area Evakuasi Bencana Tersedia jalan & lokasi aman pada saat terjadi 130 145 260 286 325 Badan Penanggulangan Bencanabencana

4 Pengembangan Sistem Peringatan Dini (Early Meningkatnya kesiap-siagaan bencana 0 1000 1000 1000 1000 Badan Penanggulangan BencanaWarning System)

3 Penanganan Pasca Bencana 1 Inventarisasi dan Identifikasi Rehabilitasi Tertanganinya daerah Pasca bencana 150 175 175 200 200 Badan Penanggulangan Bencanadan Rekonstruksi Sarana dan PrasaranaPerkotaan Pasca Bencana

2 Monitoring dan Evaluasi Program Terlaksananya monitoring dan evauluasi program 50 125 125 150 175 Badan Penanggulangan BencanaRehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana setiap tahun

3 Normalisasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Tertanganinya pembangunan daerah pasca bencana 300 350 375 400 450 Badan Penanggulangan Bencana

87292 910925.1 1019702 918158.27 928225.96

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

1 Peningkatan Profesionalisme 1 Peningkatan Kapasitas & Kualitas Sumber 1 Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi CPNSD Terlaksananya pemenuhan syarat menjadi PNS 2200 2388 2456 2635 2800 Badan Kepegawaian Daerah

4. MISI : Meningkatkan Pelayanan Publik dan Kinerja Birokrasi yang Bersih, Profesional, Berorientasi Kewirausahaan dan Bertata Kelola yang Baik

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Page 599: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

3 Penyelenggaraan Ujian Penyesuaian Terpenuhinya pemenuhan syarat kenaikan pangkat 28 32 72 78 89 Badan Kepegawaian DaerahKenaikan Pangkat (UPKP)

4 Seleksi Penyelenggaraan Penerimaan Praja IPDN Tersedianya PNS yang memiliki basis ilmu 20 21 21 23 23 Badan Kepegawaian DaerahPraja IPDN kepemerintahan

5 Penyelenggaraan Ujian Dinas Tk. I dan TK. II Terpenuhinya pemenuhan syarat kenaikan pangkat 28 28 29 30 30 Badan Kepegawaian Daerah

6 Pembinaan Citra Pelayanan Prima Meningkatnya pemahaman tentang pentingnya 95 100 105 110 115 Bagian Organisasi6 Pembinaan Citra Pelayanan Prima Meningkatnya pemahaman tentang pentingnya 95 100 105 110 115 Bagian Organisasipelayanan

7 Sosialisasi dan Pembinaan Tata Naskah Terciptanya tertib administrasi perkantoran 95 105 115 125 135 Bagian OrganisasiDinas serta Peraturan Lainnyta di lingkup pemkot

8 Bimtek Penyusunan Capaian Beban Kerja Tersusunnya beban kerja dan indeks kepuasan 98 108 118 128 138 Bagian Organisasidan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) masyarakat terhadap pelayanan

9 Sosialisasi Undang-Undang Nomor 25/2009 Meningkatnya pemahaman tentang pentingnya 95 100 110 120 130 Bagian OrganisasiTentang Pelayanan Publik pelayanan

10 Pembinaan dan Monitoring Citra Pelayanan Prima Meningkatnya profesionalisme aparatur 130 150 170 190 210 Bagian Organisasi

11 Bimtek Penyusunan Analisa Jabatan Tersedianya sumber daya aparatur 97 110 120 130 140 Bagian Organisasiyang memahami analisa jabatan

12 Bimtek Penyusunan Standar Operasional Tersedianya Perwako tentang SOP pada SKPD 95 100 110 120 130 Bagian OrganisasiProsedur pada SKPD

13 Peningkatan Sumber Daya Aparatur kelautan Meningkatnya kompetensi sumber daya aparatur 0 50 50 50 50 Dinas Perikanan dan Kelautandan Perikanan

14 Koordinasi & Kerjasama dengan Lembaga Terjalinnya kerja sama 50 50 50 50 50 Dinas Perikanan dan KelautanDiklat dalam Rangka Kepemimpinan danManajamen Kelautan dan Perikanan

2 Pendidikan Kedinasan 1 Seleksi dan Penyelenggaraan Diklat pim Peningkatan profesionalisme aparatur 1200 1200 1200 1200 1200 Badan Kepegawaian DaerahTingkat IV

2 Pendidikan dan Penjenjangan Struktural Peningkatan profesionalisme aparatur 350 350 350 350 350 Badan Kepegawaian Daerah(Diklatpim II dan III

3 Penyelenggaraan Diklat Teknis Peningkatan profesionalisme aparatur 120 120 120 120 120 Badan Kepegawaian Daerah

4 Penyusunan Formasi Pegawai Penempatan PNS sesuai kebutuhan 12 12 12 12 12 Badan Kepegawaian Daerah

3 Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 1 Seleksi Penerimaan Calon PNSD Terseleksi kebutuhan PNS 780 783 792 799 831 Badan Kepegawaian Daerah

2 Pembinaan Mental dan Kerohanian Terbinanya akhlak para aparatur 1000 1000 1000 1000 1000 Badan Kepegawaian DaerahAparatur melalui Penyelenggaraan Hajidan Umroh

3 Pembinaan Disiplin PNS dan Waskat PNS Berkurangnya indisipliner PNS 22 23 26 26 27 Badan Kepegawaian Daerah

4 Penyelesaian Kasus Kepegawaian Bertambahnya penyelesaian kasus PNS 26 28 29 30 32 Badan Kepegawaian Daerah

5 Pemrosesan Berkas Kenaikan Pangkat Mneingkatnya pemrosesan berkas kenaikan pangkat 150 165 170 170 170 Badan Kepegawaian Daerah

4 Peningkatan Kesejahteraan Pegawai 1 Pemberian Penghargaan Satya Lancana Penerbitan berkas penghargaan 56 57 59 59 61 Badan Kepegawaian Daerah

2 Pemilihan PNS Teladan Terpilihnya PNS berprestasi 31 31 31 31 31 Badan Kepegawaian Daerah

3 Pemberian Tunjangan Kesejahteraan Meningkatnya perhatian Pemkot pada pegawai 33 33 33 33 33 Badan Kepegawaian Daerah

2 Peningkatan Efisiensi dan 1 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 1 Peningkatan Sistem Informasi Manajemen Tertatanya administrasi dan informasi kepegawaian 92 93 94 95 100 Badan Kepegawaian DaerahEfektifitas Kerja Aparatur dan Database Kepagawaian Kepegawaian

Page 600: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

dan tepat

4 Penyelesaian KARPEG, KARIS dan KARSU Terbitnya KARPEG, KARIS dan KARSU 24 24 24 24 24 Badan Kepegawaian Daerah

5 Konversi KARPEG ke KPE Terbit dan berfungsinya KPE 24 24 24 24 24 Badan Kepegawaian Daerah

6 Penyusunan Buku Profil dan Pelayanan Tersedianya profil dan kinerja BKD 16 16 16 16 16 Badan Kepegawaian DaerahKepegawaian

2 Pelayanan Mutasi dan Pensiun Pegawai 1 Proses Penyelesaian Pensiun Terselesaikannya proses usul pensiun 56 56 56 56 56 Badan Kepegawaian Daerah2 Pelayanan Mutasi dan Pensiun Pegawai 1 Proses Penyelesaian Pensiun Terselesaikannya proses usul pensiun 56 56 56 56 56 Badan Kepegawaian Daerah

2 Proses Perpidahan PNS Daerah Terselesaikannya proses usul perpindahan tugas 23 23 23 23 23 Badan Kepegawaian Daerah

3 Pengembangan Sinergi Kepegawaian 1 Sosialisasi Peraturan di Bidang Kepagawaian Peningkatan pemahaman tentang aturan 30 30 30 30 30 Badan Kepegawaian Daerahkepegawaian

2 Sosialisasi Pelayanan Kenaikan Pangkat Peningkatan pemahaman tentang tata cara kenaikan 30 30 30 30 30 Badan Kepegawaian DaerahTerpadu pangkat

4 Peningkatan Sarana dan Prasarana 1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Tersedianya sarana kerja 150 150 150 150 150 Bagian UmumAparatur

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan Terpeliharanya rumah jabatan 321 385 462 555 666 Bagian Umum

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Terpeliharanya rumah dinas 610 732 879 1054 1265 Bagian Umum

4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung/Kantor Terpeliharanya gedung/kantor 393 471 565 679 814 Bagian Umum

5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan Terpeliharanya mobil jabatan 666 799 959 1150 1381 Bagian Umum

6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Terpeliharanya kendaraan dinas 1362 1634 1961 2354 2825 Bagian UmumDinas/Operasional

7 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Terpeliharanya perlengkapan rumah dinas/jabatan 490 588 706 848 1017 Bagian UmumRumah Jabatan/Dinas

8 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Terpeliharanya perlengkapan gedung/kantor 64 76 92 110 132 Bagian UmumGedung Kantor

9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Terpeliharanya peralatan gedung/kantor 76 91 109 131 157 Bagian UmumGedung Kantor

10 Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair Terpeliharanya meubelair kantor 37 45 54 65 78 Bagian Umum

11 Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas Terehabnya rumah dinas 135 162 194 233 279 Bagian Umum

12 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung/Kantor Terehabnya gedung/kantor 190 228 273 328 393 Bagian Umum

5 Pengumpulan, Penyaringan dan Penge- 1 Pengumpulan dan Penyaringan Data Tersebarnya informasi tentang program Pemkot 200 250 300 350 400 Bagian Humas5 Pengumpulan, Penyaringan dan Penge- 1 Pengumpulan dan Penyaringan Data Tersebarnya informasi tentang program Pemkot 200 250 300 350 400 Bagian Humaslolaan Data dan Informasi kepada masyarakat

2 Pengolah Data dan Penyajian Data Tersebarnya informasi tentang program Pemkot 200 250 250 300 325 Bagian Humaskepada masyarakat

6 Publikasi Pelaksanaan Kegiatan Pemerin- 1 Kerjasama Kemitraan Media Cetak dan Tersebarnya informasi tentang program Pemkot 100 125 150 175 200 Bagian Humastahan, Kemasyarakatan dan Pembangunan Elektronik kepada masyarakat

2 Publikasi Hasil-Hasil Pembangunan Melalui Tersebarnya informasi tentang program Pemkot 150 200 225 250 275 Bagian HumasHUT Kota Bandar Lampung kepada masyarakat

3 Publikasi Hasil-Hasil Pembangunan Melalui HUT RI Tersebarnya informasi tentang program Pemkot 50 75 100 125 150 Bagian Humaskepada masyarakat

4 Penerbitan Bulletin Warta Kota Tersebarnya informasi tentang program Pemkot 50 75 100 125 150 Bagian Humaskepada masyarakat

5 Pembuatan Buku Selayang Pandang Tersebarnya informasi tentang program Pemkot 40 60 80 100 125 Bagian HumasKota Bandar Lampung kepada masyarakat

Page 601: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

7 Penataan Kelembagaan Organisasi 1 Penataan/Perubahan Perwako tentang Penyempurnaan Perwako 85 0 0 100 0 Bagian OrganisasiPerangkat Daerah Kelembagaan

2 Penyusunan dan Pengelolaan Data Tertatanya administrasi kepegawaian 85 100 110 120 130 Bagian OrganisasiKepegawaian Sekretariat Kota

3 Pembuatan Tanda Pengenal/Atribut Pegawai Meningkatnya disiplin kerja aparatur 95 100 110 115 120 Bagian Organisasi

3 Peningkatan Kualitas Data 1 Penataan Administrasi Kependudukan 1 Penyediaan Blanko-blanko dan Formulir Tersedianya kebutuhan layanan kependudukan 700 750 750 750 750 Dinas Kependudukan & CapilKependudukanKependudukan

2 Pelayanan Dokumen Catatan Sipil pada Hari- Terfasilitasinya masyarakat dalam pelayanan 150 150 150 150 150 Dinas Kependudukan & CapilHari Khusus kependudukan

3 Implementasi Sistem Informasi Administrasi Meningkatnya kemudahan dan pelayanan 150 150 150 150 150 Dinas Kependudukan & CapilKependudukan (SIAK) kependudukan

4 Sosialisasi Penerapan e-KTP Meningkatnya pengetahuan masyarakat 70 70 0 0 0 Dinas Kependudukan & Capil

5 Pemeliharaan Perangkat SIAK Terpeliharanya alat pendukung SIAK 200 50 250 50 300 Dinas Kependudukan & Capil

6 Monitoring dan Pendataan Penduduk Asing Terdatanya penduduk asing di Bandar Lampung 75 100 100 100 100 Dinas Kependudukan & Capil

2 Peningkatan Kualitas Data Penduduk 1 Pembuatan Database Kependudukan Tersedianya database kependudukan secara 1250 0 0 0 0 Dinas Kependudukan & Capilbaik dan benar

2 Validasi Database/Pemutakhiran Data Penduduk Terupdatenya data penduduk secara rutin 150 150 150 150 150 Dinas Kependudukan & Capil

3 Pembuatan Sistem Bank Data Penduduk Tersedianya data penduduk sesuai kebutuhan 0 0 1500 0 0 Dinas Kependudukan & CapilOnline Akses TerbatasOnline Akses Terbatas

4 Pemeliharaan Bank Data Penduduk Terpeliharanya data penduduk 0 0 250 250 200 Dinas Kependudukan & Capil

3 Peningkatan Sarana dan Prasarana 1 Pengadaan Komputerisasi untuk Program e-KTP Meningkatnya pelayanan kependudukan 250 0 0 150 0 Dinas Kependudukan & CapilAdministrasi Kependudukan e-KTP

2 Penyediaaan Scanner, Mesin Pembaca Finger Meningkatnya pelayanan kependudukan 100 0 50 0 50 Dinas Kependudukan & CapilPrint (Sidik Jari) dan Foto Digital

3 Pemeliharaan Komputer dan Peralatan Meningkatnya pelayanan kependudukan 70 70 75 75 80 Dinas Kependudukan & Capil

4 Penyediaan Peralatan Penunjang Pelaksanaan Meningkatnya pelayanan kependudukan 500 50 50 100 100 Dinas Kependudukan & CapilTugas Kependudukan

4 Peningkatan SDM Aparatur Kependudukan 1 Bimbingan Teknis Operator SIAK untuk Meningkatnya kualitas dan kinerja aparatur 100 0 0 0 0 Dinas Kependudukan & CapilPengembangan Program e-KTP

2 Bimbingan Teknis Administrator Data Base Meningkatnya kualitas dan kinerja aparatur 10 0 10 0 10 Dinas Kependudukan & Capil

3 Pelatihan Penataan Administrasi Kependudukan Meningkatnya kualitas dan kinerja aparatur 0 50 0 50 0 Dinas Kependudukan & Capil

4 Bimbingan Teknis dan Pelatihan Lainnya Meningkatnya kualitas dan kinerja aparatur 10 10 10 10 10 Dinas Kependudukan & CapilPenunjang Kegiatan Kependudukan

4 Peningkatan Kualitas Produk 1 Legislasi Daerah 1 Legalisasi Rancangan Perundang-Undangan Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang 250 250 250 250 250 Bagian HukumHukum Daerah (Prolegda) produk hukum dan kesadaran hukum masyarakat

dan aparatur

2 Harmonisasi Peraturan Perundang-Undangan Terbentuknya Perda yang tidak bertentangan 150 150 150 150 150 Bagian HukumDaerah dengan peraturan yang lebih tinggi

3 Kajian Perda terrhadap Peraturan Perundang- Terbentuknya Perda yang tidak bertentangan 150 150 150 150 150 Bagian HukumUndangan yang Lebih Tinggi dengan peraturan yang lebih tinggi

4 Evaluasi Pelaksanaan Perda Terkait dengan Terlaksananya evaluasi terhadap perda yang terkait 0 100 100 0 0 Bagian HukumLingkungan Hidup dengan lingkungan hidup

5 Penyusunan Perda Baru tentang Lingkungan Hidup Tersusunnya Perda 0 0 250 100 0 Bagian Hukum

Page 602: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

2 Fasilitasi Produk Hukum Daerah Terhimpunnya produk hukum daerah 150 150 150 150 150 Bagian Hukum

5 Peningkatan Kesadaran Hukum 1 Penegakan Hukum 1 Pembinaan Keluarga Sadar Hukum Tercipatnya masyarakat yang tertib hukum 150 150 150 150 150 Bagian Hukum

2 Operasi Yustisi Tercipatnya masyarakat yang tertib hukum 300 300 300 300 300 Bagian Hukum

3 Kerjasama dengan Kejaksaan Negeri B. Lampung Memberi bantuan hukum dalam kasus perdata 150 150 150 150 150 Bagian Hukumdalam Penyelesaian Sengketa TUN dan Perdata dan TUN

2 Peningkatan Kualitas Aparatur Hukum 1 Pembinaan PPNS Meningkatnya kualitas PPNS 100 100 100 100 100 Bagian Hukum

2 Sosialisasi Keppres No. 40 Tahun 2004 Meningkatnya pemahaman aparatur tentang HAM 300 300 300 300 300 Bagian Hukumtentang RAN-HAM

3 Peningkatan Kepatuhan PNS 1 Penyuluhan dan Penghimpunan LP2P Terkoordinasinya pajak-pajak pribadi PNS 62 76 95 117 146 Inspektorat(Laporan Pajak-Pajak Pribadi)

2 Implementasi Sistem Pengendalian Intern Implementasi tugas Satgas SPIP 55 62 70 78 88 InspektoratPemerintah

4 Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan 1 Penyusunan Pedoman Evaluasi Fungsional Tersusunnya pedoman manual evaluasi kualitatif 0 250 50 50 300 InspektoratSistem dan Prosedur Pengawasan Kualitatif terhadap Outcome Program SKPD program

2 Evaluasi Fungsional Tahunan terhadap Diketahuinya dampak program secara otcome 350 400 450 500 550 InspektoratOutcome Program SKPD

5 Peningkatan Sistem Pengawasan Internal 1 Penanganan Kasus Pengaduan di Surat-surat pengaduan 101 136 184 250 300 Inspektoratdan Pengendalian Kebijakan KDH Lingkungan Pemerintah Kotadan Pengendalian Kebijakan KDH Lingkungan Pemerintah Kota

2 Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Rekomendasi temuan hasil pemeriksaan 229 230 240 250 300 Inspektorat

3 Pengawasan Internal Secara Berkala Tersususunnya 26 LHP 101 142 150 160 170 InspektoratInspektorat Pembantu Wilayah I

4 Pengawasan Internal Secara Berkala Tersususunnya 20 LHP 101 134 178 200 236 InspektoratInspektorat Pembantu Wilayah II

5 Pengawasan Internal Secara Berkala Tersususunnya 22 LHP 96 127 169 170 248 InspektoratInspektorat Pembantu Wilayah III

6 Pengawasan Internal Secara Berkala Tersususunnya 20 LHP 95 125 166 220 291 InspektoratInspektorat Pembantu Wilayah IV

7 Pengawasan Kegiatan Gemma Tapis Terlaksana di 98 Pokmas 62 76 95 117 146 InspektoratBerseri

8 Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Laporan pelaksanaan 10 diktum 67 63 95 100 146 Inspektorat8 Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Laporan pelaksanaan 10 diktum 67 63 95 100 146 InspektoratLaporan Harta Kekayaan Pejabat Negara

9 Pengelolaan Inpres No. 5 Tahun 2004 Laporan pelaksanaan 10 diktum 67 63 59 55 52 Inspektorat

10 Review Laporan Keuangan SKPD Laporan hasil review 68 68 87 113 145 Inspektorat

11 Evaluasi LAKIP SKPD Laporan hasil evaluasi 62 68 87 113 145 Inspektorat

6 Peningkatan Kualitas Pengelo- 1 Peningkatan dan Pengembangan 1 Penyusunan Raperda tentang APBD Tersusun Raperda APBD 356 374 392 432 453 Dinas Pendapatan Pengelolaanlaan Keuangan Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah Keuangan dan Aset Daerah

2 Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota Tertib pelaksanaan APBD 54 57 60 66 69 DPPKAtentang Penjabaran APBD

3 Penyusunan Raperda tentang Perubahan Tertib pelaksanaan APBD 282 296 311 342 359 DPPKAAPBD

4 Penyusunan Rancangan Peraturan Walikota Tertib pelaksanaan APBD 30 31 33 36 38 DPPKAtentang Penjabaran Perubahan APBD

Page 603: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

6 Pengelolaan Sistem Informasi Penyusunan Terpeliharanya sarana dan prasarana sistem 210 221 232 255 268 DPPKAAPBD Kota Bandar Lampung informasi

7 Pengelolaan Sistem Informasi Belanja Daerah Tersedianya informasi belanja daerah yang cepat 85 90 94 104 109 DPPKAdan akurat

8 Penyusunan Laporan Semester I & Pragnosis Diketahuinya realisasi APBD setiap tahun 116 122 128 141 148 DPPKASemseter II Pelaksanaan APBD

9 Penyusunan Laporan Mutasi Barang Daerah Tercapainya tertib administrasi pengelolaan aset 195 205 215 237 249 DPPKA9 Penyusunan Laporan Mutasi Barang Daerah Tercapainya tertib administrasi pengelolaan aset 195 205 215 237 249 DPPKAdan Daftar Mutasi Barang daerah

10 Pengembangan dan Peningkatan Administrasi Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan gaji 260 273 267 316 332 DPPKAPengelolaan Gaji Pegawai

11 Penyusunan Anggaran Kas Pemerintah Pedoman dalam pemungutan pendapatan dan 58 61 64 70 74 DPPKAKota Bandar Lampung belanja daerah

12 Penyusunan Kebijakan Anggaran Daerah tertib administrasi pengelolaan anggaran 121 127 133 147 154 DPPKA

13 Penyusunan Peraturan dan Keputusan Tertib administrasi pengelolaan belanja 94 99 103 114 120 DPPKAtentang Kebijakan Belanja

14 Intensifikasi Penyelesaian Kerugian Daerah Tertib administrasi pengelolaan penyelesaian 89 94 99 109 114 DPPKAkerugian daerah

15 Pengamanan dan Pemanfaatan Barang Milik Tertib administrasi pengelolaan atas pemanfaatan 33 34 35 40 42 DPPKADaerah barang milik daerah

16 Penataan Arsip Bendahara Umum Tersusunnya arsip bendahara bantuan 106 111 117 128 135 DPPKA

17 Pengendalian Administrasi Surat Perintah Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan SP2D 138 145 152 168 176 DPPKAPencairan Dana (SP2D)

18 Pengendalian Administrasi Surat Penyediaan Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan SPD 55 58 60 66 70 DPPKADana

19 Pemutakhiran Data Aset Tanah Pemkot Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan barang 71 75 79 87 91 DPPKA

20 Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan 93 98 103 113 119 DPPKAKeuangan SKPD keuangan daerah

21 Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan 150 200 225 250 250 DPPKAKeuangan Daerah keuangan daerah

7 Peningkatan Kualitas Perencana- 1 Perencanaan Pembangunan Daerah 1 Koordinasi Penyusunan Laporan Keterangan Tersedianya LKPJ Walikota Bandar Lampung 80 100 100 100 180 BAPPEDAan Daerah Pertanggungjawaban Walikota Bandar Lampung ke DPRD Kota Bandar Lampung

Th 2010, 2011,2012, 2013, 2014Th 2010, 2011,2012, 2013, 2014

2 Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Tersedianya Dokumen Indikator Kinerja Utama 50 40 40 40 60 BAPPEDAPenetapan Kinerja SKPD dan Penetapan (IKU), Penetapan Kinerja SKPD dan PenetapanKinerja Walikota Bandar Lampung Tahun Kinerja Walikota Bandar Lampung2011, 2012, 2013, 2014, 2015

3 Koordinasi Penyusunan Laporan Akuntabilitas Tersedianya Laporan Akuntabilitas Kinerja 100 100 100 100 110 BAPPEDAKinerja (LAKIP) Pemerintah Daerah Kota Pemerintah Daerah Kota Bandar LampungBandar Lampung Tahun 2010, 2011, 2012,20132014

4 Penyusunan Rancangan RKPD Pemerintah Tersedianya peraturan Walikota Bandar Lampung 50 65 65 65 65 BAPPEDAKota Bandar Lampung Tahun 2012,-2013, 2014, tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota2015, 2016 Bandar Lampung

5 Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Terselenggaranya Musrenbang Kota Bandar 150 160 160 170 175 BAPPEDAPembangunan (Musrenbang) Kota Bandar LampungLampung

Page 604: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

7 Pembuatan Peta Relief Kota Bandar Lampung Tersedianya Peta Relief 10 buah. 100 0 0 0 0 BAPPEDA

8 Evaluasi RPJMD Kota Bandar Lampung Tersusunnya evaluasi kesesuain RPJMD Kota 0 0 250 0 0 BAPPEDATahun 2010-2015 B.Lampung Th 2010-2015 dg ketentuan peraturan

dan eksisting kebutuhan pembangunan

9 Penyusunan RPJMD Kota Bandar Tersusunnya RPJMD 2015-2020 0 0 0 0 300 BAPPEDALampung Tahun 2015-2020

10 Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD Kota Terselenggaranta Musrenbang RPJMD 0 0 0 0 150 BAPPEDA10 Penyelenggaraan Musrenbang RPJMD Kota Terselenggaranta Musrenbang RPJMD 0 0 0 0 150 BAPPEDABandar Lampung 2015-2020

11 Evaluasi Kinerja dan Capaian Indikator Diketahuinya capaian kinerja RPJMD 0 0 75 0 75 BAPPEDARPJMD Tahun 2010-2015

12 Penyusunan Pedoman Pelaporan dan Tersusunnya pedoman pelaporan dan evaluasi 75 0 0 0 0 BAPPEDAEvaluasi Kinerja SKPD kinerja SKPD

13 Koordinasi dan Sinkronisasi Pra Penyusunan Tersusunnya RKA 40 40 40 40 40 BAPPEDARencana Kerja dan Anggaran

14 Penyusunan Pedoman Musyawarah Perencanaan Tersusunnya Pedoman Musrenbang Kota 75 0 0 0 0 BAPPEDAPembangunan Kota B.Lampung Bandar Lampung

15 Penyusunan Pedoman Penetapan Kinerja Tersusunnya Pedoman Penetapan Kinerja SKPD 75 0 0 0 0 BAPPEDASKPD dan LAKIP SKPD dan LAKIP SKPD

16 Pelatihan Penyusunan Renstra SKPD Kota Terselenggaranya pelatihan penyusunan Renstra 0 0 0 0 100 BAPPEDABandar Lampung SKPD Kota Bandar LampungBandar Lampung SKPD Kota Bandar Lampung

2 Program Perencanan Sosial Budaya 1 Penyusunan Profil Daerah Data dan informasi tentang Profil Daerah Kota 150 150 150 150 150 BAPPEDABandar Lampung

2 Penyusunan Capaian Indikator Pembangunan Tersusunnya capaian IPM MDG's Bidang Pendidikan 178 0 0 0 0 BAPPEDAManusia (IPM) MDG's Bidang Pendidikan dan dan KesehatanKesehatan

3 Koordinasi, Sinkronisasi Perencanaan SKPD Kota Bandar Lampung 75 75 75 75 75 BAPPEDAProgram Bidang Sosial BudayaKota Bandar Lampung

4 Penyusunan Panduan dan Orientasi dan Evaluasi SKPD Kota Bandar Lampung 75 100 150 50 50 BAPPEDAProgram/Kegiatan Responsif Gender

5 Penyusunan Analisis Situasi Ibu dan Anak Tersedianya dokumen situasi ibu dan anak 0 200 0 0 0 BAPPEDA

6 Penataan Perencanaan Kesehatan dan 13 kecamatan 175 185 195 205 215 BAPPEDAPendidikan dalam peningkatan Daya SaingPendidikan dalam peningkatan Daya SaingSMD Sejak Dini

7 Penyusunan Data dan Informasi Terkait Tersusunnya data capaian pembangunan bidang 0 125 130 135 140 BAPPEDAPembangunan Bidang Kesehatan & Pendidikan kesehatan dan pendidikan yang up to date

8 Penyusunan Indikator Makro Pengarusutamaan Tersedianya dokumen data indeks pembangunan 0 125 0 0 0 BAPPEDAGender gender dan indeks pemberdayaan gender

9 Pemetaan Potensi Lembaga Keagamaan dalam Tersedianya data pemetaan potensi lembaga 100 0 0 0 0 BAPPEDArangka Pemberdayaan Lembaga Keagamaan keagamaan

10 Studi Manajemen Pembelajaran pada Rintisan Tersusunnya Studi Manajemen Pembelajaran RSN 0 105 0 0 0 BAPPEDASekolah yang Berstandar Nasional (RSN) Tingkat Tingkat SD di 3 SD di Kec. KedatonSekolah Dasar (3 sekolah) di Kecamatan Kedaton

3 Program Perencanaan Pembangunan 1 Identifikasi Kemitraan antara Badan Terhimpunnya data dan informasi yang berkenaan 112 0 0 0 200 BAPPEDAEkonomi Usaha dan UMKM di Kota Bandar Lampung dengan pengembangan kemitraan antara UMKM

dengan badan-badan usaha di Bandar Lampungdalam mendukung Program Penanggulangan

Page 605: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

(TKKSD)

3 Penyusunan Data Potensi Ekonomi Daerah Tersusunnya data potensi ekonomi daerah Kota 0 0 200 0 200 BAPPEDAKota Bandar Lampung Bandar Lampung

4 Kajian Investasi Daerah Tersusunnya kajian investasi daerah 0 0 0 400 0 BAPPEDA

5 Studi Pengembangan Sentra-sentra Industri Tersusunnya studi pengembangan sentra-sentra 0 0 0 300 0 BAPPEDAPotensial di Kota Bandar Lampung industri potensial di Kota Bandar Lampung

6 Penyusunan Rencana Induk Pengembangan dan Tersusunnya Rencana Induk Pengembangan dan 0 450 0 0 0 BAPPEDA Penataan Pasar Kota Bandar Lampung Penataan Pasar Kota Bandar Lampung

7 Review Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Kredit Tersedianya review petunjuk pelaksanaan penyaluran 0 0 200 0 0 BAPPEDA Ekonomi Kerakyatan kredit ekonomi kerakyatan

4 Program Perencanaan Prasarana Wilayah 1 Penyusunan Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas Tersedianya rencana induk jaringan lalu lintas dan 400 0 0 0 0 BAPPEDAdan Sumberdaya Alam dan Angkutan Jalan Kota Bandar Lampung angkutan jalan sesuai RTRW Kota Bandar Lampung

2 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Bantuan Terselenggaranya Kegiatan Tim Koordinasi 40 50 60 70 80 BAPPEDAStimulan Pembangunan Perumahan Swadaya Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP)

di Kota Bandar Lampung.

3 Fasilitasi Sekretariat Tim Koordinasi Terlaksananya tugas dan fungsi Tim Koordinasi 50 80 100 0 0 BAPPEDAPerubahan Iklim Kota Bandar Lampung Ketahanan Perubahan Iklim di Kota Bandar Lampung

4 Sekretariat Pokja Penyusunan Masterplan Terselenggaranya Kegiatan Tim Koordinasi 40 0 0 0 0 BAPPEDAAir Limbah Air Limbah Kota Bandar Lampung

5 Pendampingan penyusunan RPKPP Tersusunnya RPKPP kawasan prioritas 0 75 100 0 0 BAPPEDA

6 Review Masterplan Drainase Kota Bandar Lampung Tersedianya masterplan drainase yang telah 0 500 0 0 0 BAPPEDAdirevisi

7 Penyusunan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air Tersusunnya dokumen pengelolaan sumber daya air 0 500 0 0 0 BAPPEDA

8 Studi Awal Potensi Daya Guna Air (Pengenda- Tersusunnya studi awal potensi daya guna air 0 400 0 0 0 PU / BAPPEDAlian banjir dan pembangkit listrik Mikrohidro) (Pengendalian banjir dan pembangkit listrik Mikro-pada DAS Way Kuala, Sub DAS Way Halim, hidro) pada DAS Way Kuala, Sub DAS Way HalimWay Kedamaian dan Way Awi Way Kedamaian dan Way Awi

9 Studi Kajian Penempatan Alat Ukur Pemantauan Tersusunnya Studi Penempatan Alat Ukur 0 200 0 0 0 PU / BAPPEDACurah Hujan dan Alat Ukur Debit Sungai Pemantauan Curah Hujan dan Alat Ukur Debit

Sungai

10 Pembuatan Peta Administrasi Kota Bandar Lampung Tersedianya Peta Administrasi Kota Bandar Lampung 0 355 100 100 100 BAPPEDA

11 Evaluasi RTRW Kota Bandar Lampung Tersusunnya evaluasi RTRW Kota Bandar Lampung 0 0 0 0 600 BAPPEDA11 Evaluasi RTRW Kota Bandar Lampung Tersusunnya evaluasi RTRW Kota Bandar Lampung 0 0 0 0 600 BAPPEDA

12 Kajian Intrusi air laut di kota Bandar Lampung Tersusunnya kajian intrusi air laut di Kota Bdl. 0 0 500 0 0 BAPPEDA

5 Pengembangan Data/Informasi/Statistik 1 Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah Data/Informasi kegiatan di Kota Bandar Lampung 200 200 200 200 200 BAPPEDADaerah

2 Penyusunan Indeks Pembangunan Manusia Tersusunnya dokumen IPM 150 150 150 150 150 BAPPEDA(IPM) Kota Bandar Lampung

3 Penyusunan Indeks Kesejahteraan Masyarakat Tersusunnya dokumen IKM 150 150 150 150 150 BAPPEDA(IKM) Kota Bandar Lampung

4 Koordinasi Jaringan Penelitian Pendidikan Peneliti-peneliti Muda, SMA/SMK Sederajat, 75 100 125 150 175 BAPPEDAPerguruaan Tinggi dan Masyarakat

5 Penyediaan Sistem Informasi Perencanaan Tersedianya data Informasi perencanaan Daerah 50 60 70 80 90 BAPPEDADaerah secara elektronik melalui web-site. BAPPEDA

6 Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Terkendalinya evaluasi kegiatan pada SKPD 175 185 200 210 220 BAPPEDAPembangunan

Page 606: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

8 Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis WEB Tersedianya SIG Berbasis WEB untuk Pengembangan untuk Pengembangan Informasi Jaringan Jalan Informasi Jaringan Jalan Kota B. Lampung 0 120 120 240 0 BAPPEDA Kota B. Lampung

9 Penyusunan dan Pengembangan Sistem Informasi Tersusunnya Pengembangan Sistem Informasi Sarana 0 250 50 50 50 BAPPEDASarana Prasarana Kota Prasarana Kota

10 Penyusunan Data Jaringan Jalan Tersusunnya data jaringan jalan 0 0 0 200 0 BAPPEDA

8 Peningkatan Tertib Administrasi 1 Tertib Penyusunan Administrasi Pembangunan 1 Penyusunan Dokumen Hasil Pembangunan Tersusunnya dokumen hasil pembangunan 250 275 300 325 350 Bagian Administrasi pembangunanPengendalian dan Pelaporan Kota Bandar LampungKegiatan

2 Sosialisasi Perpres 54 Tahun 2010 dan Ujian Meningkatnya kualitas dan kuantitas panitia 125 125 125 125 125 Bagian Administrasi pembangunanSertifikasi Ahli Pengadaan Nasional pengadaan barang/jasa

3 Pengembangan E-Procurement Meningkatnya transparansi pengadaan barang/jasa 75 250 100 150 100 Bagian Administrasi pembangunan

2 Tertib Pengendalian Administrasi 1 Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Meningkatnya pengendalian pembangunan 150 150 150 150 150 Bagian Administrasi pembangunanPembangunan Pembangunan

2 Pengembangan Sistem Informasi Pengendalian Meningkatnya efisiensi pelaporan dan pengendalian 150 250 100 100 100 Bagian Administrasi pembangunandan Pelaporan Pembangunan pembangunan

3 Tertib Pelaporan Administrasi Pembangunan 1 Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Tersusunnya laporan pembangunan 200 250 300 350 400 Bagian Administrasi pembangunanPembangunan

9 Peningkatan Tertib Administrasi 1 Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 1 Pembangunan Gudang Arsip Tertatanya gudang penyimpanan arsip 100 125 150 175 200 Kantor Perpustakaan, PDE dan9 Peningkatan Tertib Administrasi 1 Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan 1 Pembangunan Gudang Arsip Tertatanya gudang penyimpanan arsip 100 125 150 175 200 Kantor Perpustakaan, PDE danKearsipan Daerah Arsip Daerah

2 Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan Prasarana Peningkatan sarana dan prasarana 135 150 175 200 225 Kantor Perpustakaan, PDE danKearsipan penyimpanan arsip Arsip Daerah

3 Sosialisasi Undang-Undang No. 43 Tahun Meningkatnya pengetahuan dinas instansi 100 100 100 100 100 Kantor Perpustakaan, PDE dan2009 tentang Kearsipan tentang kearsipan Arsip Daerah

10 Peningkatan Kelembagaan 1 Penguatan Lembaga Pemerintah Kecama- 1 Koordinasi dan Monitoring Dana Bantuan Tersalurkannya dana bantuan kepada aparatur 260 265 270 275 280 Bagian PemerintahanPemerintah Kota, Kecamatan tan dan Kelurahan tingkat RT, LK, Babinsa dan Babinkantibmasdan Kelurahan dan Hubunganantar Instansi 2 Monitoring dan Pembinaan Buku Administrasi Tersedianya buku dan data penyelenggaraan 125 100 130 100 130 Bagian Pemerintahan

Kelurahan pemerintah kelurahan

3 Peningkatan Kapasitas Camat dan Lurah Meningkatnya wawasan dan pemikiran camat dan 0 300 0 0 350 Bagian Pemerintahanlurah

4 Pendataan dan Pengisian Profil Kecamatan Terdatanya potensi dan perkembangan kecamatan 0 100 0 0 125 Bagian Pemerintahan

5 Pembuatan Plang Nama Jalan Tertibnya plang nama jalan di Kota Bandar Lampung 100 100 100 100 100 Bagian Pemerintahan

6 Pembuatan Plat Nomor Rumah Tertibnya plat nomor rumah masyarakat maupun 400 400 400 400 400 Bagian Pemerintahanbangunan fasum

7 Pembuatan Peta Wilayah Kota B. Lampung Tersedianya peta wilayah 60 65 70 75 80 Bagian Pemerintahan

8 Inventarisasi, Pendataan dan Monitoring Tersedianya nama rupabumi di Kota Bandar 40 45 50 60 65 Bagian PemerintahanPembakuan Nama Rupabumi Lampung

9 Penyusunan Peraturan dan Surat Keputusan Penguatan kelembagaan kecamatan 0 150 0 0 0 Bagian PemerintahanTentang Kewenangan Walikota yang akanDilimpahkan kepada Camat dan Lurah

10 Pemekaran Kecamatan Pengembangan wilayah 200 200 250 250 250 Bagian Pemerintahan

11 Penilaian dan Pembinaan Kelurahan Adanya evaluasi dan penilaian 170 185 200 235 250 Kantor Pemberdayaan MasyarakatBerprestasi Tingkat Kota kelurahan

Page 607: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

2 Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Tersususunya LPPD 70 70 75 75 75 Bagian PemerintahanPemerintahan Daerah (LPPD) Kota BandarLampung 2010-2015

3 Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Tersediannya LPPD AMJ dan Buku Memori Serah 0 0 0 0 75 Bagian PemerintahanPemerintahan Daerah Akhir Masa Jabatan Terima Jabatan Walikota(LPPD AMJ) dan Penyusunan Buku MemoriSerah Terima Jabatan 2010-2015

4 Pelaksanaan Pertemuan Komwil III dan Terjalinnya kerja sama yang baik 640 100 100 685 100 Bagian PemerintahanRakernas APEKSI antar pemerintah daerah

3 Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan 1 Dialog/Audiensi dengan Tokoh-Tokoh Kelancaran tugas kedinasan 509 611 733 879 1055 Bagian UmumKepala Daerah/Wakil Kepala daerah Masyarakat, Pimpinan/Anggota Organisasi kepala daerah

Sosial dan Kemasyarakatan

2 Penerimaan Kunjungan Kerja Pejabat Kelancaran tugas kedinasan 524 629 754 905 1087 Bagian UmumNegara/Kementerian/Lembaga Pemerintah kepala daerahNon Departemen/Luar Negeri

3 Rapat Koordinasi Unsur FORKOMPIMDA Meningkatnya kerja sama kelambagaan unsur 200 200 250 275 300 Bagian Pemerintahanpimpinan daerah

4 Rapat Koordinasi Pejabat Pemda Meningkatnya sinkronisasi kebijakan pemkot 100 150 200 250 300 Bagian Pemerintahan

4 Pengelolaan Tanah Aset Pemda dan Tertib 1 Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Penambahan asset tanah milik Pemda 3600 3600 3600 3600 3600 Bagian PemerintahanPertanahan Pemerintah Pemda

2 Sertifikasi Tanah Aset Pemda Kepastian hukum aset Pemda 70 70 70 70 70 Bagian Pemerintahan

3 Penyelesaian Kasus-Kasus Tanah Terciptanya tertib pertanahan 80 80 80 80 80 Bagian Pemerintahan

4 Pemetaan dan Pembuatan Tanda Batas Garis batas wilayah yang jelas 0 600 650 0 0 Bagian PemerintahanGaris Pantai dan Penegasan Batas Wilayahdengan Lamsel dan Pesawaran

11 Peningkatan Peran Lembaga 1 Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan 1 Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Meningkatnya kualitas dan kuantitas Perda 1000 1500 2000 2000 2000 Sekretariat DPRDPerwakilan Rakyat Daerah Rakyat Daerah

2 Penjaringan dan Penyampaian Aspirasi Meningkatnya jumlah aspirasi masyarakat 2000 2000 2000 2000 2000 Sekretariat DPRDMasyarakat yang ditampung dalam kebijakan

3 Kunjungan Kerja Komisi dan Alat Meningkatnya kualitas kerja komisi dan fraksi 4000 5000 5000 5000 5000 Sekretariat DPRDKelengkapan Lainnya dalam menunjang fungsi dewan

4 Monitoring Pembangunan Fisik dan Non Fisik Meningkatnya fungsi pengawasan 1000 1000 1000 1000 1000 Sekretariat DPRD

5 Penerbitan Berkala Info Legislatif Terinformasinya kegiatan anggota DPRD 250 250 250 250 250 Sekretariat DPRD5 Penerbitan Berkala Info Legislatif Terinformasinya kegiatan anggota DPRD 250 250 250 250 250 Sekretariat DPRD

43032 48449 51107 52010 56082

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

1 Penataan Pengelolaan Sumber 1 Pengendalian Pencemaran dan 1 Langit Biru Udara memenuhi baku mutu ambien 0 75 75 75 75 Badan Pengelolaan danDaya Alam & Lingkungan Hidup Perusakan Lingkungan Hidup Pengendalian Lingkungan Hidup

2 Pengawasan B3 dan LB3 Tidak ada pencemaran B3 & LB3 di Bandar Lampung 30 30 30 30 30 BPPLH

3 Sosialisasi, Pembinaan, Pemantauan Adanya pembinaan, pemantauan lapangan serta 100 100 100 100 100 BPPLHdan Pembuatan Profil Adipura profil adipura

4 Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Meningktanya tingkat ketaatan perusahaan 50 50 50 50 50 BPPLHPengelolaan Lingkungan terhadap peraturan

5 Kali Bersih dan Pantai Bersih Meningkatnya kebersihan pantai dan laut 0 100 100 100 100 BPPLH

PENDANAAN (dalam juta)PROGRAM KEGIATANKEBIJAKAN

5. MISI : Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan

Page 608: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

7 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Meningkatnya kesadaran masyarakat 0 30 30 30 30 BPPLHdalam Pengendalian Pencemaran danKerusakan Lingkungan Hidup

8 Pengawasan Sumber -Sumber Potensi Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan 100 100 100 100 100 BPPLHPencemaran & Kerusakan Lingkungan

9 Penyusunan Kebijakan dan NSPM Adanya NSPM 30 30 30 30 30 BPPLHPengendalian Pencemaran dan LHPengendalian Pencemaran dan LH

2 Peningkatan Adaptasi Terhadap Dampak 1 Penyusunan Kurikulum Pendidikan Lingkungan Tersusunnya kurikulum pendidikan lingkungan dan 500 100 100 100 100 Dinas Pendidikan/BAPPEDAPerubahan Iklim dan Adaptasi Perubahan Iklim adaptasi perubahan iklim

2 Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Lingkungan Meningkatnya kemampuan pendidik terhadap 0 500 250 250 0 Dinas Pendidikandan Perubahan Iklim kepada Pendidik pendidikan lingkungan

3 Implementasi Kurikulum Lingkungan dan Perubahan Terselenggaranya pendidikan lingkungan dan adaptasi 0 0 1000 1000 1000 Dinas PendidikanIklim sebagai Muatan Lokal dalam Pendidikan perubahan iklim dalam pendidikan formalFormal

4 Kajian Wilayah Wajib Sumur Resapan dan Biopori Tersusunnya kajian wilayah wajib sumur resapan 0 250 100 0 0 BPPLHdan biopori

5 Penyusunan Perda tentang Wilayah Wajib Sumur Tersusunnya perda 0 0 250 0 0 BPPLHResapan dan Biopori

6 Pembuatan Sumur Resapan dan Biopori Meningkatnya daya tampung air 100 1000 1000 1000 1000 BPPLH

7 Pengembangan Asuransi Meningkatnya ketahanan masyarakat 0 1000 1000 1000 1000 BPPLH

8 Pengembangan Teknologi Pengolahan Air Meningkatnya ketersediaan air bersih 0 1000 1500 2000 2500 BPPLHBersih

9 Kajian Penerapan Tanggul Pemecah Ombak Tersusunnya dokumen kajian penerapan tanggul 0 500 0 0 0 Dinas PU/Dinas Kelautan

10 Pembangunan Tanggul Pemecah Ombak Berkurangnya dampak bahaya ombak 0 1000 1500 1500 1500 Dinas PU/Dinas Kelautan

11 Studi Intrusi Air Laut di Kota Bandar Lampung Tersedianya data dan informasi tentang intrusi air 0 0 500 0 0 BAPPEDAlaut di kota Bandar Lampung

11 Pengendalian Intrusi Air Laut Berkurangnya intrusi air laut 0 250 300 350 300 BPLH

12 Inventarisasi Permukiman Rawan Bencana Teridentifikasinya permukiman rawan bencana 150 100 0 0 0 Dinas Pekerjaan Umum

13 Penyusunan DED Permukiman Tahan Bencana Tersusunnya dokumen kebutuhan anggaran pemba- 0 250 150 0 0 Dinas Pekerjaan Umumngunan permukiman tahan bencana

14 Resetlement Berpindahnya masyarakat dari daerah rawan bencana 0 0 5000 5000 5000 Dinas Pekerjaan Umum

15 Pembangunan Rusunawa/ Rusunami Terbangunnya rumah susun tahan bencana 0 0 5000 5000 5000 Dinas Pekerjaan Umum

16 Pembangunan Rumah Panggung Terbangunnya rumah pada lokasi rawan banjir 0 1000 1000 1000 1000 Dinas Pekerjaan Umum

2 Pemanfaatan SDA dan LH Secara 1 Perlindungan dan Konservasi Sumber 1 Konservasi Sumber Daya Air dan Tanah Kebutuhan air terpenuhi dan kesuburan tanah terjaga 100 100 100 100 100 BPPLHSecara Berkelanjutan Daya Alam dan Lingkungan Hidup

2 Penyusunan Dokumen Rencana Perlindungan Tersedianya dokumen induk RPPLH 300 0 0 0 0 BPPLHdan Pengelolaan Lingkungan Hidup

3 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Adanya kajian lingkungan dalam setiap kebijakan/ 0 300 0 300 0 BPPLH/program yang berdampak besar

4 Pengendalian Dampak Perubahan Iklim Terkendalinya emisi GRK dan adanya mitigasi 1000 300 300 300 300 BPPLH& adpatasi dampak perubahan iklim

5 Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Meningkatnya kesadaran masyarakat 0 30 30 30 30 BPPLHPerlindungan dan Konservasi SDA

Page 609: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

7 Penyusunan Bahan Kebijakan Adanya kebijakan konservasi energi 0 30 0 30 0 BPPLHKonservasi Energi

8 Kajian Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Diketahuinya daya tampung beban pencemaran 0 300 300 0 0 BPPLH

9 Kajian Penetapan Kelas Sungai Adanya kajian penetapan kelas sungai

10 Pemantauan Kualitas Lingkungan Adanya data Time Series kualitas lingkungan 100 100 100 100 100 BPPLH

2 Rehabilitasi SDA dan Lingkungan Hidup 1 Rehabilitasi Lingkungan Bekas Penambangan Penambahan kawasan RTH 0 75 75 75 75 BPPLH2 Rehabilitasi SDA dan Lingkungan Hidup 1 Rehabilitasi Lingkungan Bekas Penambangan Penambahan kawasan RTH 0 75 75 75 75 BPPLH

2 Rehabilitasi Lahan Kritis Berkurangnya lahan kritis 0 100 100 100 100 BPPLH

3 Rehabilitasi Kawasan Pesisir Bertambahnya RTH dan mitigasi bencana lingkungan 100 100 100 100 100 BPPLH

4 Rehabilitasi Sempadan Sumber Air Teramankannya sumber air 100 100 100 100 100 BPPLH

5 Penanaman mangrove (bakau) Berkurangnya abrasi pantai 0 250 250 250 250 Dinas Kelautan / BPPLH

6 Inventarisasi Kondisi Biota Laut Tersusunnya profil biota laut di Pesisir Bandarlampung 0 150 150 0 0 Dinas Kelautan dan Perikanan

7 Penyelamatan Biota Laut Meningkatnya biota laut 0 500 500 500 500 Dinas Kelautan / BPPLH

3 Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi 1 Penyusunan SLHD Diketahuinya trend perubahan status lingkungan 20 20 20 20 20 BPPLHSDA dan Lingkungan Hidup hidup

2 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Meningkatnya pengetahuan dan kepedulian 20 20 20 20 20 BPPLHLingkungan lingkungan masyarakat

3 Penguatan Jejaring Informasi Meningkatknya kapasitas kelembagaan dan ter- 0 20 20 20 20 BPPLHLingkungan wujudnya jejaring informasi lingkungan

4 Pengembangan Sistem Informasi Lingkungfan Meningkatnya akses informasi lingkungan 0 50 0 50 0 BPPLH

4 Peningkatan Ekowisata dan Jasa Lingkungan 1 Pengembangan Potensi Ekowisata dan Jasa Meningkatnya nilai ekonomi kawasan konservasi 50 50 50 50 50 BPPLHLingkungan di Kawasan Konservasi

5 Pengawasan Usaha Pertambangan, Pengu 1 Pengawasan dan Pembinaan Usaha Pertambangan Peningkatan PAD dari pengusahaan air tanah 30 35 40 45 50 BPPLHsahaan Air Tanah dan Pemakaian Air Tanah Pengusahaan Air Tanah dan Pemakaian Air

Tanah dan Penyaluran BBE

6 Pengembangan Biogas 1 Pilot Project Produksi Biogas dari Limbah Cair Pembuangan limbah cair terkendali 0 25 25 30 30 BPPLHuntuk Industri Rumah Tangga (Tahu/Tempe)

2 Planning Desain Pembangunan Pembangkit Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan 0 75 0 0 0 BPPLHListrik Biogas Sampah di TPA Bakung listrik biogas sampah yang dapat ditawarkan ke

pihak swastapihak swasta

7 Penghematan Pemakaian Air dan Listrik 1 Penyebarluasan Informasi Cara Pemakaian Penghematan energi 0 30 30 35 35 BPPLHListrik dan Air

2 Penerapan rainwater harvesting (pemanenen air Meningkatnya ketersediaan air tanah 0 100 150 200 250 BPPLHhujan atau tabungan air hujan)

3 Penyimpanan Air di Drainase Primer (main drain) Berkurangnya kehilangan air 0 250 250 250 250 Dinas Pekerjaan Umum

3 Peningkatan Rehabilitasi 1 Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung DAS 1 Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan & Lahan Tersusunnya dokumen pengelolaan hutan & lahan 250 50 50 50 50 Dinas TANAKHUTHutan dan Lahan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat

2 Rehabilitasi Hutan Rakyat dan Hutan Kota Penambahan Hutan Kota 500 525 525 575 600 Dinas TANAKHUT

3 Penghijauan Lingkungan dan Peningkatan RTH 150 200 250 300 350 Dinas TANAKHUT

4 Bangunan Konservasi Peningkatan cadangan air tanah 300 300 360 360 420 Dinas TANAKHUT

5 Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Berkembangnya usaha 100 120 140 160 180 Dinas TANAKHUTmasyarakat sekitar hutan

Page 610: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

2 Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi 1 Pengawasan Penatausahaan Hasil Hutan Mengurangi penyalahgunana hasil hutan 50 65 80 95 110 Dinas TANAKHUT

2 Pengawasan Penatausahaan Hasil Hutan Tertib administrasi pelayanan 150 150 150 150 150 Dinas TANAKHUT

3 Konservasi Keanekaragaman Hayati dan 1 Pengembangan Pemanfaatan Jasa Ling Meningkatnya kemanfaatan lingkungan 75 75 80 80 85 Dinas TANAKHUTPerlindungan Hutan kungan dan Wisata Alam

4 Pengembangan SDM 1 Pengembangan Sumber Daya Aparatur 1 Pendidikan dan Latihan Teknis AMDAL Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLH4 Pengembangan SDM 1 Pengembangan Sumber Daya Aparatur 1 Pendidikan dan Latihan Teknis AMDAL Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLHLingkungan

2 Pendidikan dan Latihan Teknis Pengen Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLHdalian Pencemaran Air

3 Pendidikan dan Latihan Pencemaran Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLHLimbah B3

4 Pendidikan dan Latihan Teknis Desain Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLHdan Operasi IPAL

5 Pendidikan dan Latihan Teknis Laboratorium Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLH

6 Pendidikan dan Latihan Teknis Pengendalian Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLHPencemaran Udara

7 Pendidikan dan Latihan Teknis PPLH Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLH

8 Pendidikan dan Latihan Teknis PPNS LH Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLH

9 Pendidikan dan Latihan Teknis Pertambangan Terlaksana 1 kali setiap tahun 20 20 20 20 20 BPPLHdan Energi Lainnya

10 Koordinasi dan Kerja Sama Diklat Teknis Adanya koordinasi dan kerjasama 20 20 20 20 20 BPPLHManajemen Pusat-Daerah

2 Pengembangan Kapasitas Masyarakat 1 Sosialisasi Kebijakan Lingkungan Hidup Tersosialisasikannya kebijakan pengelolaan lingkungan 50 50 60 60 70 BPPLHPeduli Lingkungan Hidup hidup

2 Pengembangan Partisipasi Masyarakat Partisipasi masyarakat meningkat 100 100 100 100 100 BPPLHdalam Pengelolaan Lingkungan Hidup

3 Pembentukan dan Fasilitasi Kelompok Terbentuk Pokja di tingkat kota dari berbagai 0 100 100 150 150 BPPLHKerja PengeLolaan Lingkungan Hidup stakehoders

5 Peningkatan Kebersihan dan 1 Pengembangan Kinerja Pengelolaan 1 Pengadaan Sarana dan Prasarana Persampahan Tersedianya sarana dan prasarana persampahan 1600 1650 17000 1750 18000 Dinas Kebersihan dan PertamananKenyamanan Lingkungan Persampahan

2 Lomba Kebersihan Antar Kecamatan Peningkatan kesadaran masyarakat 40 40 40 40 40 Dinas Kebersihan dan Pertamanan2 Lomba Kebersihan Antar Kecamatan Peningkatan kesadaran masyarakat 40 40 40 40 40 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

3 Lomba Kebersihan Antar Kelurahan Peningkatan kebersihan lingkungan kelurahan 40 40 40 40 40 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

4 Lomba Kebersihan Antar Sekolah Peningkatan kebersihan sekolah 40 40 40 40 40 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

5 Lomba Kebersihan Antar Pasar Peningkatan kebersihan pasar 40 40 40 40 40 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

6 Lomba Kebersihan Antar Puskesmas Peningkatan kebersihan lingkungan Puskesmas 40 40 40 40 40 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

7 Studi Manajemen Pengelolaan Sampah Tersedianya dokumen pengelolaan sampah terpadu 0 250 50 0 0 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

8 Pemberdayaan SOKLI Meningkatnya pengelolaan sampah 200 250 300 350 400 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

9 Pengembangan Pengelolaan Sampah Rumah Meningkatnya pemanfaatan dan pengelolaan sampah 0 200 250 250 300 Dinas Kebersihan dan PertamananTangga melalui 4 R + P

2 Pengembangan Sistem Pengolahan 1 Pembuatan Sumur Bor di TPA Bakung Penyediaan air bersih di TPA 120 120 120 120 120 Dinas Kebersihan dan PertamananTPA Bakung Terpadu

2 Peningkatan Pengelolaan TPA Bakung Peningkatan pengelolaan sampah 250 250 250 250 250 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

Page 611: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

3 Penelitian dan Pengembangan Sumber 1 Studi Kelayakan pada TPA Bakung Diketahuinya kelayakan 0 250 0 0 0 Dinas Kebersihan dan PertamananDaya Alam pada TPA Bakung

2 AMDAL pada TPA Bakung Diketahuinya dampak lingkungan 0 0 250 0 0 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

4 Pengembangan dan Pengelolaan Ruang 1 Pemeliharaan dan Penataan Taman Tugu Terpeliharanya taman 2000 2250 2500 2750 3000 Dinas Kebersihan dan PertamananTerbuka Hijau

2 Pemeliharaan & Penataan Taman Median Terpeliharanya taman 2000 2250 2500 2750 3000 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

3 Pengadaan dan Pemeliharaan Bibit Tersedianya bibit 750 1000 1250 1500 1750 Dinas Kebersihan dan Pertamanandi Kebun Bibitdi Kebun Bibit

4 Pengadaan Pot dan Tanaman Hias Terhiasnya wilayah kota 1000 1000 1000 1000 1000 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

5 Inventarisasi dan DED Ruang Terbuka Hijau Tersedianya data valid tentang RTH 100 120 300 140 150 Dinas Tata Kota(RTH)

6 Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Meningkatnya jumlah RTH 500 1000 1500 200 250 Dinas Tata Kota

7 Pengadaan Lahan untuk Ruang Terbuka Hijau Meningkatnya lahan RTH dan wilayah tangkapan air 0 1000 1500 2000 2500 Dinas Tata Kotadan Wilayah Tangkapan Air

5 Penataan dan Pengembangan Keindahan 1 Pemasangan Lampu Cabang Dua Peningkatan keindahan lingkungan 2000 2250 2500 2750 3000 Dinas Kebersihan dan PertamananKota

2 Pengawasan Reguler Lampu Penerangan Peningkatan keindahan lingkungan 200 250 300 350 400 Dinas Kebersihan dan PertamananJalan dan Lampu Hias

3 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik Peningkatan keindahan lingkungan 1000 1250 1500 1750 2000 Dinas Kebersihan dan PertamananUntuk Penerangan Umum

4 Pemeliharaan dan Pengawasan Lampu Peningkatan keindahan lingkungan 1000 1250 1500 1750 2000 Dinas Kebersihan dan PertamananPenerangan / Dekorasi

5 Pengadaan Lampu Jalan Solar Cell (Pilot Project) Peningkatan keindahan lingkungan 1000 1250 1500 1750 2000 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

6 Rehabilitasi dan Pengecatan Pagar Pemakaman Peningkatan kenyamanan makam 1000 1250 1500 1750 2000 Dinas Kebersihan dan PertamananUmum

7 Pendataan Pemakaman se B. Lampung Terdatanya pemakaman 0 350 0 0 0 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

6 Peningkatan Partisipasi Masyarakat 1 Sosialisasi tentang Kebersihan Taman Partisipasi masyarakat meningkat 50 50 50 50 50 Dinas Kebersihan dan Pertamanandalam penanganan Kebersihan

2 Dukungan Bulan Bhakti Gotong Royong Partisipasi masyarakat meningkat 100 100 100 100 100 Dinas Kebersihan dan Pertamanan

3 Pelatihan Penebangan Pohon, Pemasangan Ketrampilan petugas meningkat 100 125 150 175 200 Dinas Kebersihan dan PertamananLampu Jalan dan Penataan Taman

20060 34580 65210 51555 71620

6. MISI : Meningkatkan Daya Dukung Infrastruktur dengan Mengedepankan Penataan Wilayah, Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota Wisata yang Maju dan Modern

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

1 Peningkatan Sarana dan Pra- 1 Pembangunan Jalan dan Jembatan 1 Pembangunan Jalan Perkotaan Terbangun jalan perkotaan 14 Km selama 5 tahun 3,500 13,000 17,500 20,000 20,000 Dinas Pekerjaan Umumsarana Dasar Perkotaan

2 Pembangunan Jembatan Terbangun 6 Unit jembatan 2,580 3,500 2,000 1,000 1,000 Dinas Pekerjaan Umum

3 Rehab Trotoar Terehab trotoar sepanjang 30 Km 4,500 5,000 5,000 5,500 6,000 Dinas Pekerjaan Umum

4 Pembangunan Trotoar Terbangunnya trotoar sepanjang 14 Km 9,000 8,000 8,500 7,500 8,000 Dinas Pekerjaan Umum

5 Penataan Persimpangan Jalan Tertatanya kawasan persimpangan jalan 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 Dinas Pekerjaan Umum

6 Pembangunan jalan layang dan underpass Terbangunnya jalan layang dan underpass 2 Km - 5,000 5,500 6,000 6,000 Dinas Pekerjaan Umum

7 Studi Pengembangan Jaringan Jalan Kota Tersusunnya Studi Pengembangan Jaringan Jalan - 600 - - - Dinas Pekerjaan UmumBandar Lampung Kota Bandar Lampung

PENDANAAN (dalam juta)

6. MISI : Meningkatkan Daya Dukung Infrastruktur dengan Mengedepankan Penataan Wilayah, Pembangunan Sarana dan Prasarana Kota Wisata yang Maju dan Modern

PROGRAM KEGIATAN

Page 612: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Jembatan2 Pemeliharaan Jembatan Terpeliharanya jembatan sebanyak 10 Unit 850 750 750 750 750 Dinas Pekerjaan Umum

3 Pemeliharaan Rutin Jalan Terpeliharanya jalan sepanjang 40 Km 3,000 3,500 4,000 4,500 5,000 Dinas Pekerjaan Umum

3 Peningkatan Sarana dan Prasarana 1 Pengadaan & Pemeliharaan Alat-Alat Berat Tersedianya alat berat sebanyak 3 Unit 6,108 - 3,000 - - Dinas Pekerjaan UmumKebinamargaan

4 Penyehatan Lingkungan Permukiman 1 Pembangunan/Rehab Saluran Drainase Terbangun dan terehabnya saluran drainase 8 km 5,000 5,500 5,500 6,000 6,000 Dinas Pekerjaan UmumLingkunganLingkungan

2 Pengolahan Sampah Terpadu (3R) Terbangun fasilitas sebanyak 20 Unit 1,500 2,000 2,500 2,500 2,500 Dinas Pekerjaan Umum

3 Sanitasi Masyarakat (SANIMAS) Terbangun fasilitas sebanyak 20 Unit 1,200 1,500 1,500 1,600 1,600 Dinas Pekerjaan Umum

4 Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan Tertatanya kawasan kumuh sepanjang 10 Km 2,000 2,500 3,000 2,000 2,000 Dinas Pekerjaan Umum

5 Perbaikan Lingkungan Perumahan dan 1 Peningkatan Jalan Lngkungan Permukiman Meningkatnya panjang jalan permukiman 15 Km 5,000 6,000 6,000 6,500 7,000 Dinas Pekerjaan UmumPermukiman

2 Peningkatan Jalan Lingkungan Perumahan Meningkatnya panjang jalan perumahan 5 Km 1,000 1,500 2,000 1,000 1,000 Dinas Pekerjaan Umum

3 Pembangunan Infrastruktur Daerah Terbangunnya infrastruktur daerah 15 Km 4,000 5,000 6,000 7,500 8,000 Dinas Pekerjaan UmumPerbatasan

4 Perbaikan Perumahan penduduk yang tidak layak Terehabilitasinya perumahan penduduk tidak layak 2,500 2,500 3,000 3,000 3,500 Dinas Pekerjaan Umumhuni huni, 1600 KK

5 Pendampingan Program Gemma Tapis Tersedianya infrastruktur yang memadai 110 120 125 130 135 Kantor Pemberdayaan MasyarakatBerseri Bidang InfrastrukrurBerseri Bidang Infrastrukrur

6 Pendampingan PNPM Mandiri Perkotaan Pemenuhan infrastruktur yang didukung oleh 5350 1505 1270 1280 1290 Kantor Pemberdayaan Masyarakatperan serta masyarakat

6 Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong- 1 Pembangunan/Rehab Saluran Drainase Terbangun dan terehab sepanjang 17 Km 10,000 11,000 7,500 7,500 7,500 Dinas Pekerjaan UmumGorong Jalan

2 Pembangunan Sistem Drainase RIOL Pusat Terbangun drainase di pusat kota - - 4,000 5,000 - Dinas Pekerjaan UmumKota Bandar Lampung

7 Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi 1 Studi Potensi Daya Guna dan Daya Rusak Air Tersusunnya studi Daya Guna dan Daya Rusak - - 150 - - Dinas Pekerjaan UmumSungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya pada DAS Way Balau Air pada DAS Way Balau

2 Studi Potensi Daya Guna dan Daya Rusak Air Tersusunnya studi Daya Guna dan Daya Rusak - - 150 - - Dinas Pekerjaan Umumpada DAS Way Awi Air pada DAS Way Awi

3 Studi Potensi Daya Guna dan Daya Rusak Air Tersusunnya studi Daya Guna dan Daya Rusak - - 150 - - Dinas Pekerjaan Umumpada DAS Way Lunik Air pada DAS Way Awi

8 Pembangunan dan Pemeliharaan Talud/ 1 Pembuatan Talud/ Bronjong Terbangun sebanyak 10 Km 12,000 10,000 10,000 7,500 7,500 Dinas Pekerjaan UmumBronjong

9 Pengendalian Banjir 1 Pengendalian Banjir Terbangun embung sebanyak 8 Unit - 5,000 5,000 10,000 - Dinas Pekerjaan Umum

2 Pembangunan Cek Dam Terbangun sebanyak 20 unit 2,000 5,000 5,000 5,000 3,000 Dinas Pekerjaan Umum

3 Penyediaan Lahan Tersedia sebanyak 6 Unit 2,000 2,000 4,000 - - Dinas Pekerjaan Umum

10 Normalisasi Daerah Aliran Sungai 1 Pengurasan Sedimentasi & Pengerukan Sungai Terlaksana sepanjang 15 Km 2,000 2,000 3,000 3,000 4,000 Dinas Pekerjaan Umum

11 Pemeliharaan dan Pengembangan Saluran 1 Rehabilitasi dan Pengerukan Sedimentasi Terlaksana sepanjang 50 Km saluran 4,000 4,000 5,000 6,000 6,000 Dinas Pekerjaan UmumDrainase Kota Saluran Drainase

2 Pemeliharaan rutin saluran Terpelihara saluran sepanjang 10 km per tahun 2,500 3,000 3,000 3,500 3,500 Dinas Pekerjaan Umum

12 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 Pembangunan Gedung Pemerintah Terbangun sebanyak 14 Unit 5,000 7,000 7,000 7,000 8,000 Dinas Pekerjaan UmumAparatur Negara

Page 613: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

memadai

3 Perbaikan Perumahan Penduduk yang Tidak layakhuni

Terbangunnya rumah untuk 1600 KK miskin 2,500 2,500 3,000 3,000 3,500 Dinas Pekerjaan UmumLayak Huni

2 Pengembangan RUSUNAWA 1 Penyusunan DED Pembangunan RUSUNAWA Tersusunnya dokumen pembangunan RUSUNAWA 800 500 500 800 500 Dinas Pekerjaan Umum

2 Pembangunan RUSUNAWA Tersedianya perumahan untuk masyarakat miskin 0 21168 28000 21168 0 Dinas Pekerjaan Umum

3 Penyusunan DED PSD RUSUNAWA Tersedianya dokumen pembangunan PSD 50 50 50 50 50 Dinas Pekerjaan Umum3 Penyusunan DED PSD RUSUNAWA Tersedianya dokumen pembangunan PSD 50 50 50 50 50 Dinas Pekerjaan Umum

4 Penyediaan PSD RUSUNAWA Tersedianya PSD lingkungan RUSUNAWA 500 750 500 500 750 Dinas Pekerjaan Umum

3 Penyediaan Prasarana dan Sarana Rumah 1 Penyusunan DED PSD Perum PNS/TNI/Polri Tersedianya dokumen pembangunan Perum PNS 0 250 0 0 0 Dinas Pekerjaan UmumSehat Sederhana (RSH) TNI dan Polri

2 Penyediaan PSD Perum PNS/TNI/Polri Terbangunnya PSD pada Perum PNS/TNI/Polri 0 3200 3200 3200 3200 Dinas Pekerjaan Umum

3 Pengelolaan Air Limbah 1 Revitalisasi IPAL Tahu Tempe Gunung Sulah 1 Penyusunan DED Revitalisasi IPAL Tersusun dokumen revitalisasi IPAL di Gn. Sulah 75 0 0 0 0 Dinas Pekerjaan Umum

2 Pengadaan Lahan Bak Equalizing Tersedianya lahan pembangunan IPAL 0 50 0 0 0 Dinas Pekerjaan Umum

3 Pemipaan, Pembangunan Bak dan Pengadaan Terbangunnya IPAL dan perlengkapan pendukung 0 0 200 300 0 Dinas Pekerjaan UmumAerator

2 Pengembangan IPAL Domestik Skala 1 Penyusunan Masterplan dan DED IPAL Tersusun dokumen revitalisasi IPAL 150 0 0 0 0 Dinas Pekerjaan UmumLingkungan

2 Pengadaan Lahan Pembangunan IPAL Tersedia lahan pembangunan IPAL di 5 kelurahan 0 250 0 0 0 Dinas Pekerjaan UmumDomestikDomestik

3 Pembangunan IPAL Domestik Lingkungan Terbangun IPAL domestik lingkungan di 5 kelurahan 0 0 400 400 400 Dinas Pekerjaan Umumdan Pemasangan Jaringan Pipa

3 Pengembangan IPAL Domestik Terpusat 1 Studi Kelayakan Pembangunan IPAL Tersusun dokumen kelayakan pembangunan IPAL 250 0 0 0 0 Dinas Pekerjaan UmumDomestik Terpusat

2 Penyusunan AMDAL Pembangunan IPAL Teranalisis dampak dari rencana pembangunan 0 250 0 0 0 Dinas Pekerjaan UmumDomestik Terpusat

3 Penyusunan DED IPAL Domestik Terpusat Tersusun dokumen pembangunan IPAL terpusat 0 250 0 0 0 Dinas Pekerjaan Umum

4 Pengadaan Lahan IPAL Domestik Terpusat Tersedia lahan pembangunan IPAL terpusat di 0 0 5000 0 0 Dinas Pekerjaan Umum5 kelurahan

5 Pembangunan IPAL Domestik Terpusat Terbangun IPAL domestik terpusat di 5 kelurahan 0 0 0 25000 0 Dinas Pekerjaan Umum

6 Pemasangan Jaringan Pipa Primer Terlayaninya air limbah di 5 kelurahan secara baik 0 0 0 0 15000 Dinas Pekerjaan Umum

4 Pengembangan Sanitasi Berbasis Masyarakat 1 Sanitasi Berbasis Masyarakat Terfasilitasi pengembangan sanimas di 6 kelurahan 300 300 300 300 300 Dinas Pekerjaan UmumMasyarakat

4 Pengembangan Air Minum 1 Penurunan Angka Kehilangan Air 1 Perbaikan/Penggantian Meter Air Menurunnya tingkat kehilangan dan kebocoran air 1200 1200 1200 1200 1200 PDAM

2 Penggantian dan Perbaikan Pipa Transmisi Menurunnya tingkat kehilangan dan kebocoran air 3520 3520 3600 500 500 PDAM

3 Pencarian Kehilangan Air Menurunnya tingkat kehilangan dan kebocoran air 100 100 100 100 100 PDAM

4 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve 50 mm Menurunnya tingkat kehilangan dan kebocoran air 40 40 40 50 50 PDAM

5 Pengadaan dan Pemasangan Air Valve 75 mm Menurunnya tingkat kehilangan dan kebocoran air 30 30 30 30 30 PDAM

6 Pengembangan GIS Pelayanan Air Minum Menurunnya tingkat kehilangan dan kebocoran air 0 150 100 50 50 PDAM

7 Pengadaan Peralatan Deteksi Kebocoran Menurunnya tingkat kehilangan dan kebocoran air 150 150 150 150 150 PDAM

2 Peningkatan Kapasitas dan Perluasan 1 Pengembangan Air Baku Way Sekampung Meningkatnya suplai air baku 500 5000 88000 16000 20000 PDAMPelayanan

Page 614: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

4 Penyediaan Air Minum Daerah Rawan Air Tersedianya pelayanan air minum di wilayah 2000 2500 3000 3500 4000 PDAMMelalui Pengadana Hidran Umum & Tanki Air rawan air minum / air bersih

3 Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Air 1 Training Pegawai Meningkatnya kapasitas pegawai pengelola air 100 100 100 100 100 PDAMMinum

2 Perencanaan Pengaturan Pengaliran Air Per Tersedianya dokumen pengaturan air 150 0 0 0 0 PDAMZone

3 Pembuatan Rencana Induk dan Database Tersedianya dokumen pengembangan perpipaan 0 600 0 0 0 PDAM3 Pembuatan Rencana Induk dan Database Tersedianya dokumen pengembangan perpipaan 0 600 0 0 0 PDAMPerpipaan

4 Sosialisasi Bidang Air Minum Meningkatnya kesadaran masyarakat 0 100 100 100 100 PDAM

5 Pembangunan sumur bor di setiap kelurahan Terbangunnya sumur bor 25 unit 1000 1500 1500 2000 2000 Dinas Pekerjaan Umum

6 Penyambungan pipa air bersih (perpipaan) Terbangunnya pipa air bersih 25 unit 1000 1500 1500 2000 2000 Dinas Pekerjaan Umum

5 Pengembangan Sarana dan 1 Pembangunan Sarana & Prasarana 1 Pembangunan Gedung Terminal Type C/ Meningkatnya pelayanan jasa transportasi 0 350 400 400 0 Dinas PerhubunganPrasarana Perhubungan Perhubungan Terminal Penyangga Lempasing

2 Pembangunan Halte Bus untuk Angkutan Tersedianya halte bus/shelter untuk angkutan 0 600 500 500 0 Dinas PerhubunganUmum Massal / BRT umum massal

3 Pembangunan Terminal Simpang Ir. Sutami Meningkatnya pelayanan jasa transportasi 0 0 2000 2000 0 Dinas Perhubungandan Perum Korpri

4 Relokasi Terminal Sukaraja ke Gudang Meningkatnya pelayanan jasa transportasi 0 0 0 0 2000 Dinas PerhubunganLelangLelang

5 Pembangunan Balai Pengujian Kendaraan Meningkatnya pelayanan publik pengujian 0 800 0 0 0 Dinas PerhubunganBermotor di Terminal Indul Rajabasa kendaraan bermotor

6 Pembangunan Taman Parkir Penerapan Meningkatnya pelayanan jasa perparkiran 0 500 500 500 500 Dinas PerhubunganSistem Aplikasi Pelayanan Parkir Progresif

2 Pembangunan Prasarana dan Fasilitas 1 Sosialisasi Kebijakan Bidang Perhubungan Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang 40 50 60 70 80 Dinas PerhubunganPerhubungan kebijakan perhubungan

2 Perencanaan pembangunan Prasarana Tersedianya perencanaan teknis pembangunan 50 60 70 80 90 Dinas Perhubungandan Fasilitas Perhubungan prasarana dan fasilitas perhubungan

3 Survey Lalu Lintas Tersedianya bahan kajian untuk pengambilan 63 0 60 0 60 Dinas Perhubungankebijakan bidang perhubungan

4 Studi Tatatan Transportasi Lokal Tersedianya bahan kajian untuk pengambilan 0 300 0 0 0 Dinas Perhubungankebijakan bidang perhubungan

5 Survey Inventarisasi Prasarana dan Fasilitas Tersedianya bahan kajian untuk pengambilan 0 60 0 0 0 Dinas PerhubunganPerhubungan kebijakan bidang perhubungan

6 Koordinasi Pembangunan Prasarana dan Tersedianya bahan kajian untuk pengambilan 0 0 10 10 0 Dinas PerhubunganFasilitas Perhubungan (Penyusunan kebijakan bidang perhubunganDokumen Wahana Tata Nugraha)

7 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Potensi Tersedianya bahan kajian untuk pengambilan 0 20 20 20 20 Dinas PerhubunganKegiatan dan Pendapatan Sektor Perhubungan kebijakan bidang perhubungan

8 Pengadaan dan Pemasangan Area Traffict Berkurangnya titik kemacetan 0 0 250 250 250 Dinas PerhubunganControl System

3 Peningkatan Pelayanan Angkutan 1 Pengumpulan dan Analisa Pelayanan Tersedianya aplikasi komputerisasi pelayanan 182 0 200 0 0 Dinas PerhubunganDatabase Angkutan jasa bidang perhububungan

2 Sosialisasi Penyuluhan Ketertiban Lalu Meningkatnya ketertiban berlalu lintas di jalan 50 50 50 50 50 Dinas PerhubunganLintas dan Angkutan

Page 615: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Kendaraan Bermotor Bermotor kendaraan bermotor

2 Kalibrasi Alat Uji Kendaraan Bermotor Meningkatnya pelayanan publik pengujian 0 20 0 20 0 Dinas Perhubungankendaraan bermotor

5 Pengendalian dan Pengamanan 1 Pengadaan dan Pemasangan Rambu Meningkatnya ketertiban dan kelancaran 77 100 100 100 100 Dinas PerhubunganLalu Lintas Lalu Lintas lalu lintas

2 Pengecatan Marka Jalan dan Marka Parkir Meningkatnya ketersediaan penunjang prasarana 93 150 150 150 150 Dinas Perhubunganlalu lintaslalu lintas

3 Pemasangan Pagar Pengaman Jalan Meningkatnya keselamatan lalu lintas 77 100 100 100 100 Dinas Perhubungan

4 Pengadaan dan Penggantian Box Control Terprogramnya siklus lalu lintas 253 120 140 150 160 Dinas PerhubunganTraffic Light

5 Pengamanan dan Pengaturan Lalu Lintas Meningkatnya ketertiban dan kelancaran lalu lintas 355 300 300 300 300 Dinas Perhubungan

6 PAMTUR Angkutan lebaran, Natal dan Meningkatnya ketertiban dan kelancaran lalu lintas 50 50 50 50 50 Dinas PerhubunganTahun Baru

7 Pengadaan dan Penggantian Box Alat Meningkatnya ketertiban dan 0 100 100 100 100 Dinas PerhubunganPemberi Isyarat Lalu Lintas dan Down kelancaran lalu lintasCounter

8 Pengadaan Peralatan Petugas Operasional Meningkatnya pelayanan operasional lapangan 0 100 0 0 100 Dinas PerhubunganLapangan

9 Pengadaan dan Pemasangan Cermin Meningkatnya keselamatan pengguna jalan 0 0 20 20 0 Dinas Perhubungan9 Pengadaan dan Pemasangan Cermin Meningkatnya keselamatan pengguna jalan 0 0 20 20 0 Dinas PerhubunganLalu Lintas

6 Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana 1 Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal Meningkatnya pelayanan jasa 100 100 100 100 100 Dinas Perhubungandan Fasilitas LLAJ terminal

6 Pengembangan Prasarana dan 1 Pembangunan Prasarana dan Sarana 1 Rehabilitasi Obyek Wisata Batu Putu Meningkatnya fasilitas wisata 800 1000 1200 1400 1600 Dinas Kebudayaan dan PariwisataSarana Kepariwisataan Objek Wisata

2 Pengembangan Obyek Wisata Bahari Meningkatnya fasilitas wisata 500 1000 1500 2000 2500 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

3 Rehabilitasi Obyek Wisata Taman Hutan Kera Meningkatnya fasilitas wisata 50 50 50 50 50 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

7 Penataan, Pengendalian dan 1 Penataan Ruang 1 Sosialisasi Perda RTRW Kota B. Lampung Tersosialisasinya RTRW Kota Bandar Lampung 150 50 50 50 50 BAPPEDAPemanfaatan Tata Ruang

2 Penyusunan dan Pengembangan Sistem Informasi Tersusunnya Pengembangan Sistem Informasi 0 250 50 50 50 BAPPEDAPenataan Ruang Penataan Ruang

3 Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Tersusunnya dokumen RDTR semua kawasan 0 700 0 0 0 Dinas Tata Kota

4 Studi Penataan Kawasan Pergudangan Tersusunnya dokumen penataan kawasan 95 0 0 0 0 Dinas Tata Kota4 Studi Penataan Kawasan Pergudangan Tersusunnya dokumen penataan kawasan 95 0 0 0 0 Dinas Tata Kotapergudangan

5 Studi Penataan Tower Tersusunnya dokumen penataan tower 0 150 0 0 0 Dinas Tata Kota

6 Penyusunan Zoning Regulation dan Perda Tersedianya arahan dalam pembangunan kawasan 0 300 250 0 0 Dinas Tata KotaZoning Regulation

7 Studi Kelayakan Pembangunan Kawasan Tersusunnya dokumen pengembangan kawasan Dinas Tata KotaPermukiman (Rumah Susun) permukiman dengan rumah susun 0 75 150 0 0

8 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Meningkatnya kesadaran masyarakat 100 100 100 100 100 Dinas Tata Kotatentang Penataan Ruang

9 Penataan Ruang dan Perencanaan Pe- Meningkatnya penataan dan pemanfaatan 0 300 250 100 100 Dinas Kelautan dan Perikananngelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau sumber daya kelautan, pesisir, dan pulau-pulauKecil kecil secara berkelanjutan

2 Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1 Optimalisasi Sekretariat BKPRD Kota Bandar Terselenggaranya kegiatan BKPRD di Kota 100 120 130 140 150 BAPPEDALampung Bandar Lampung

Page 616: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

4 Penyusunan dan Pengembangan Sistem Tersusunnya dokumen sistem informasi sarana 0 250 50 50 50 BAPPEDAInformasi Sarana Prasarana Kota prasarana & Ter update nya data secara rutin

5 Pembuatan Peta Administrasi Kota Bandar Tersedianya peta administrasi Kota Bandar 0 355 100 100 100 BAPPEDA & Bagian PemerintahanLampung Lampung Dinas Tata Kota

6 Penyusunan dan Pengembangan Sistem Tersedianya data sistem informasi penataan ruang 0 250 50 50 50 BAPPEDAInformasi Penataan Ruang yang up to date

7 Penyusunan Data Jaringan Jalan Tersusunnya identifikasi data jaringan jalan 0 0 0 200 0 BAPPEDA & Dinas PU

8 Sosialisasi Perda Bangunan Meningkatnya kesadaran masyarakat 100 120 130 140 150 Dinas Tata Kota

9 Pengendalian dan Pengarahan Estetika Kota Meningkatnya kualitas estetika kota 100 120 130 140 150 Dinas Tata Kota

10 Pengawasan Pemanfaatan Ruang Meningkatnya pemanfaatan ruang secara baik 100 120 130 140 150 Dinas Tata Kota

11 Monitoring Evaluasi dan Pengawasan Termonitornya pemanfaatan ruang kota 0 150 150 150 150 Dinas Tata KotaPemanfaatan Ruang Kota

3 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan 1 Penataan Kawasan Konservasi Wilayah Tertatanyan kawasan konservasi dan terkendalinya 0 150 0 0 0 Dinas Tata KotaRawan Bencana Perbatasan dan Kawasan Rawan Bencana daerah rawan bencana

4 Pengendalian Pemanfaatan Ruang Kawasan 1 Penataan Kawasan Pesisir (Kawasan Pantai) Tertatanya kawasan pesisir dan kawasan pantai 0 75 150 0 0 Dinas Tata KotaPesisir

2 Pengendalian Pelaksanaan Water Front City Tertatanya kawasan wisata pantai 75 75 75 75 75 Dinas Tata Kota

5 Pemanfaatan Ruang 1 Penerapan Norma Standar Pedoman Manual Berkurangnya pelanggaran 550 300 400 400 400 Dinas Tata Kota(NSPM) Bangunan

6 Pengendalian, Monitoring dan Pengawasan 1 Pengawasan dan Monitoring Bangunan Termonitornya penataan bvangunan 0 75 100 125 150 Dinas Tata KotaBangunan Gedung dan Pemanfaatan Lahan

2 Inventarisasi Perumahan di Bandar Lampung Terinventarisasinya kondisi dan statue perumahan 0 75 100 100 100 Dinas Tata Kota

3 Penyusunan Norma Standar Pedoman Manual Tersusunnya NSPM dalam bangunan gedung 0 150 0 0 0 Dinas Tata Kota(NSPM) Bangunan Berarsitektur Daerah berornamen LampungLampung

4 Penyusunan Draft Raperda Tata Bangunan Tersusunnnya kerangka regulasi untuk tata bangunan 0 150 75 0 0 Dinas Tata Kotabangunan

5 Pembuatan dan Pemasangan Patok GSB Meningkatnya penataan bangunan dan lingkungan 75 200 100 100 0 Dinas Tata Kota

7 Penataan Kota 1 Penyusunan Juklak dan Juknis Pembangunan Tersusunnya dokumen arahan pembangunan dan 0 75 75 0 0 Dinas Tata Kotadan Alih Fungsi Lahan ketentuan alih fungsi lahan

8 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya dan 1 Bimbingan Teknis Tentang Tata Ruang Kota Meningkatnya kemampuan teknis aparatur dan 100 100 100 100 100 Dinas Tata KotaKerja Sama dalam Penataan Ruang Kota kepada Aparatur dan Dunia Usaha kesadaram dunia usaha

2 Fasilitasi Kerja Sama Pemanfaatan Ruang Terlaksananya kemitraan dalam pelaksanaan 0 100 300 300 100 Dinas Tata KotaAntar Daerah Perbatasan dengan Pemerintah penataan ruang kotaKabupaten Sekitar dan Dunia Usaha

142,711 212,298 409,140 261,838 282,340

Page 617: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

INDIKATOR KINERJA SKPD( OUTPUT / TARGET ) 2011 2012 2013 2014 2015 PENANGGUNGJAWAB

KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATANPENDANAAN (dalam juta)

Page 618: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

DINAS YANG BELUM MASUK

1 BPMPD2 Pengelolaan Pasar3 Tata Kota45 Dinas Pendapatan dan PKD67 Kantor Satuan Pol PP8 Dinas Kependudukan9 Bagian Perlengkapan10 Sekretariat DPRD

Page 619: B A Bperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/156816... · Dengan sistem penyelenggaraan urusan pemerintahan yang luas dan utuh tersebut, ... Pemerintah Daerah Kota Bandar

TABEL PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHKOTA BANDAR LAMPUNG 2010-2015

skenario optimis (tinggi)

2011 2012 2013 2014 2015 PertumbuhanPendapatan 1,114,454,901,294 1,322,316,946,449 ########### ########### 2,208,791,688,490 18.65Pengeluaran 1,151,879,773,164 1,381,977,895,703 ########### ########### 2,386,618,101,115 19.98PAD 117,992,493,334 142,861,699,914 169,599,997,749 202,427,920,564 247,875,563,503 21.42

skenario moderat (sedang)

2011 2012 2013 2014 2015 PertumbuhanPendapatan 1,070,585,408,284 1,216,788,833,335 ########### ########### 1,777,332,125,122 12.37pengeluaran 1,151,122,314,325 1,322,254,469,255 ########### ########### 2,037,238,254,072 14.40pengeluaran 1,151,122,314,325 1,322,254,469,255 ########### ########### 2,037,238,254,072 14.40PAD 116,494,458,687 136,376,092,648 159,650,843,958 186,897,802,112 218,794,887,445 17.07

skenario pesimis (rendah)

2011 2012 2013 2014 2015 pertumbuhanPendapatan 1,007,593,328,088 1,098,878,597,045 ########### ########### 1,372,734,401,217 8.42Pengeluaran 1,048,356,070,436 1,150,393,949,059 ########### ########### 1,456,507,584,927 9.01PAD 99,531,108,888 109,499,020,720 119,466,932,553 129,434,844,385 139,402,756,217 9.26