perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/134430-[_konten_... ·...

7
g tr Li ft: tii di tt FI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29Tahun 2014 tanggal 21April 2014) DENGAN RAHMAT TUHAN YANGMAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK Menimbang: bahwauntukmelaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (3)Peraturan Pemerintah NomorS Tahun 2006 tentang 4. Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, perlumenetapkan Peraturan Presiden tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi 5. Pemerintah; Mengingat : 1. Pasal 4 ayat(1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor1 Tahun 2004tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik lndonesiaTahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone- sia Nomor 4355); 3. Peraturan PemerintahNomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja 6. I nstansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun2006 Nomor 26, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4614); MEMUTUSKAN: Menetapkan : 7. PERATURAN PRESIDENTENTANG SISTEM AKUNTAB I LITAS KI NERJA I NSTANS I PEM ERI NTAH. 8. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden iniyang dimaksud dengan: 9. 1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAKIP, adalah rangkaiansistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang 10. untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, peng- ikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalamrangka pertanggungjawaban danpeningkatankinerjainstansipemerintah. 11. 2. Kinerjaadalah keluaran/hasildari kegiatan/pro- gram yang telah atau hendak dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengankuantitas dan kualitas terukur. 3. Keluaran(outcome)adalah barang atau jasa yangdihasilkan olehkegiatan yangdilaksanakan INDONESIA, untuk mendukung pencapaian sasaran dan tjuan program dan kebijakan. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Kegiatan adalah bagian dariprogram yang di- laksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja padakementerian negara/lembaga atau unit keda pada SKPD sebagaibagian daripencapaian sasaran terukur pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya baik yangberupa personil (sumbe daya manusia), barang modal termasuk per-alatan danteknologi, dana, ataukombinasi daribe- berapa ataukesemua jenis sumber dayater- sebut sebagai masukan (input) untuk menghasil- kan keluaran (output) dalam bentuk bar:ang/jasa. Programadalah penjabaran kebijakan kementerian negara/lembaga atau SKPD dalam bentuk upaya yang berisi sat atau beberapa Kegiatan dengan menggunakan sumber daya yangdisediakan untukmencapai hasil yang teruku r sesua i den gan m isi kementerian negara/ lembaga atau SKPD. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yangakandicapai dari kinerja program dan kegiatan yang telah direncanakan. Indikator Kinerja Program adalah ukuran atas hasil (outcome) dari suatu program yang merupa- kan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu kementerian negara/lembaga danpemerintah daerah yangdilaksanakan olehsatuan kerja/ SKPD. lndikator Kinerja Kegiatan adalah ukuran keluaran (output) darisuatu Kegiatan yang ter- kait secara logis dengan Indikator Kinerja Pro- gram. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keber- hasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasilberbagai Program dan Kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Laoran Kinerja adalah in ktisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yangditetapkan dalamrangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN/APBD). Warta Perundang-U ndangan/8 Juli 201 4 &1

Upload: letuong

Post on 21-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/134430-[_Konten_... · Created Date: 7/14/2014 10:43:57 AM

gtrLift:tii

di

ttFI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tanggal 21 April 2014)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK

Menimbang :bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat(3) Peraturan Pemerintah NomorS Tahun 2006 tentang 4.Pe laporan Keuangan dan K iner ja Ins tans iPemerintah, perlu menetapkan Peraturan Presidententang Sis tem Akuntabi l i tas Kiner ja Instansi 5 .Pemerintah;

Mengingat :1. Pasal 4 ayat(1) Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945;2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara (Lembaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indone-sia Nomor 4355);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja 6.I nstansi Pemerintah (Lembaran Negara Republiklndonesia Tahun 2006 Nomor 26, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor4614);

MEMUTUSKAN:Menetapkan : 7.PERATURAN PRESIDEN TENTANG SISTEMAKUNTAB I LITAS KI N ERJA I NSTANS I PEM ERI NTAH.

8.BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Presiden iniyang dimaksud dengan: 9.1 . S is tem Akun tab i l i t as K iner ja Ins tans i

Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAKIP,adalah rangkaian sistematik dari berbagaiaktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang 10.untuk tujuan penetapan dan pengukuran,pengumpulan data, pengklasifikasian, peng-ikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansipemerintah, dalam rangka pertanggungjawabandanpeningkatankinerjainstansipemerintah. 11.

2. Kinerjaadalah keluaran/hasildari kegiatan/pro-g ram yang te lah a tau hendak d icapa isehubungan dengan penggunaan anggarandengan kuantitas dan kualitas terukur.

3. Keluaran (outcome) adalah barang atau jasayang dihasilkan oleh kegiatan yang dilaksanakan

INDONESIA,

untuk mendukung pencapaian sasaran dan tjuanprogram dan kebijakan.Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yangmencerminkan berfungsinya keluaran darikegiatan-kegiatan dalam satu program.Kegiatan adalah bagian dari program yang di-laksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerjapada kementerian negara/lembaga atau unitkeda pada SKPD sebagaibagian daripencapaiansasaran terukur pada suatu program dan terdiridari sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya baik yang berupa personil (sumbe dayamanusia), barang modal termasuk per-alatandan teknologi, dana, atau kombinasi dari be-berapa atau kesemua jenis sumber daya ter-sebut sebagai masukan (input) untuk menghasil-kan keluaran (output) dalam bentuk bar:ang/jasa.Program adalah pen jabaran keb i jakankementerian negara/lembaga atau SKPD dalambentuk upaya yang berisi sat atau beberapaKegiatan dengan menggunakan sumber dayayang disediakan untuk mencapai hasil yangteruku r sesua i den gan m isi kementerian negara/lembaga atau SKPD.Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilanyang akan dicapai dari kinerja program dankegiatan yang telah direncanakan.Indikator Kinerja Program adalah ukuran atashasil (outcome) dari suatu program yang merupa-kan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatukementerian negara/lembaga dan pemerintahdaerah yang dilaksanakan oleh satuan kerja/SKPD.lndikator Kiner ja Kegiatan adalah ukurankeluaran (output) darisuatu Kegiatan yang ter-kait secara logis dengan Indikator Kinerja Pro-gram.Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keber-hasilan organisasi dalam mencapai tujuan danmerupakan ikhtisar Hasilberbagai Program danKegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsiorganisasi.Laoran Kinerja adalah i n ktisar yang menjelaskansecara ringkas dan lengkap tentang capaianKinerja yang disusun berdasarkan rencana kerjayang ditetapkan dalam rangka pelaksanaanAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBN/APBD).

Warta Perundang-U ndangan/8 J uli 201 4 &1

Page 2: perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/134430-[_Konten_... · Created Date: 7/14/2014 10:43:57 AM

12. Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yangberisikan penugasan dari pimpinan instansi yanglebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebihrendah untuk melaksanakan progra m/Kegiatanyang disertai dengan Indikator Kinerja.

13. Sasaran (target) adalah hasilyang diharapkandar i suatu program atau keluaran yangdiharapkan dari suatu Kegiatan.

14. Akuntabi l i tas Kiner ja adalah perwujudankewajiban suatu instansi pemerintah untu k mem-perta ng g u n gjawa bka n keberhasila n/kegagaf anpelaksanaan Program dan Kegiatan yang telahdiamanatkan para pemangku kepentingan dalamrangka mencapai misiorganisasi secara terukurdengan sasaran/target Kinerja yang telahditetapkan melalui laporan kinerja instansipemerintah yang disusun secara :periodik.

15. Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerjaadalah unit instansi pemerintah pusat selakukuasa pengguna anggaran yang metakukankegiatan pencatatan, pengolahan, dan pelaporandata Kinerja.

16. Entitas Akuntabilitas Kinerja Unit Organisasiadalah unit instansi pemerintah pusat yangmelakukan pencatatan, pengolahan, peng-ikhtisaran, dan pelaporan data kinerja tigkateselon 1.

17. Enti tas Akuntabi l i tas Kinerja KementerianNegara/Lembaga adalah unit kerja kementeriannegara/lembaga yang melakukan pencatatan,pengolahan, pengikhtisaran, dan pelaporan dataKi nerja tingkat kementerian negara/lembaga.

18. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjut-nya disingkat SKPD adalah perangkat daerahpada pemerintah daerah selaku penggunaanggaran/barang.

19. EntitasAkuntabilitas Kinerja SKpD adalah unitinstansi pemerintah daerah selaku pengguna/kuasa pengguna anggaran yang mefakukan pen-catatan, pengolahan, dan pelaporan data Kinerja.

20. Instansi Pemerintah adalah unsurpenyelenggarapemerintahan pusat atau unsur penyelenggarapemerintahan daerah.

21. PenggunaAnggaran adalah pejabatkewenanganpenggunaan anggaran kementerian negara/fembaga/SKPD.

22. Rencana Kerja dan Anggaran adalah dokumenperencanaan dan penganggaran yang berisipro-gram dan Kegiatan suatu kementerian negara/lembaga/SKPD yang merupakan penjabaran dariRencana Kerja Pemerintah/Rencana KerjaPemerintah Daerah (RKP/SKPD) dan RencanaKerja Kementeria n Negara/Lembaga/RencanaKerja SKPD yang bersangkutan dalam satutahun anggaran serta anggaran yang diperlukanuntuk melaksanakannya.

Wafta Perundang-Undangan/B Juti 201 4

23. S is tem Akuntans i Pemer in tahan ada lah' rangkaian sistematik dari prosedur, penye-

lenggara, peralatan, dan elemen lain untukmewujudkan fungsi akuntansi sejak analisistransaksi sampai dengan pelaporan keuangandi lingkungan organisasi pemerintah.

24. Kementer ian Negara/Lembaga ada lahkementerian negara/lembaga pemerintah nonkementerian negarallembaga negara.

25. MenterilPimpinan Lembaga adafah pejabat yangbertanggung jawab atas pengelolaan keuanganKementerian Negara/Lembaga yang ber-sangkutan.

26. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalahkepala satuan kerja pengelola keuangan daerahyang mempunyai tugas melaksanakan penge-lolaan APBD dan bertindak sebagai BendaharaUmum Daerah.

27. Aparat Pengawasan Intern pemeirntah adalahBadan Pengawas Keuangan dan pembangunan,Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secarafungsional melaksanakan pengawasan intern,I nspektorat Provinsi dan I nspektorat Kabupaten/Kota.

BAB IIPENYELENGGARAAN SAKIP

Bagian KesatuUmum

Pasal 2

Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untukpenyusunan Laporan Kinerja sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Penyelenggaraan SAKIP sebagaimana di-maksud pada ayat (1) dilaksanakan secaraselaras dan sesuai dengan penyelenggaraanSistem Akuntansi Pemerintah dan tata carapengendalian serta evaluasi pelaksanaanrencana pembangunan.

Pasal 3

Penyelenggaraan SAKIP pada KementerianNegara/Lembaga oleh entitas AkuntabilitasKinerja secara berjenjang dengan tingkatansebagai berikut:

Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja;Ent i tas Akuntab i l i tas K iner ja Uni tOrganisasi;danEntitas Akuntabilitas Kinerja KementerianNegara/Lembaga.

(1)

(2)

(1)

a.b.

c .

Page 3: perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/134430-[_Konten_... · Created Date: 7/14/2014 10:43:57 AM

(2) Kementerian Negara/Lembaga yang memilikiinstansi vertikal di daerah menetapkan entitassela ku koord inator penyusuna n Laporan Ki nerjasatuan kerja diwilayah yang bersangkutan.

Pasal 4

Penyelenggaraan SAKIP pada SKPD dilaksanakanoleh Entitas Akuntabilitas Kinerja SKPD.

Pasal 5

Penyelenggaraan SAKIP meliputi :a. rencana strategis;b. Perjanjian Kinerja;c. pengukuran Kinerja;d. pengelolaan data Kinerja;e. pelaporan Kinerja;danf. reviu dan evaluasiKinerja.

Bagian KeduaRencana Strategis

Pasat 6

(1 ) Kementerian Negara/Lembaga menyusun rencanastrategis sebagai dokumen perencanaanKementerian Negara/Lembaga untuk periode S(lima)tahunan.

(2) SKPD menyusun rencana strategis sebagaidolumen perencanaan SKPD untuk periode S(lima) tahunan.

(3) Penyusunan rencana strategis sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakansesuai denan ketentuan poeraturan perundang-undangan

Pasar 7

Rencana strategis sebagaimana dimaksud dalamPasal 6 menjadi landasan penyelenggaraan SAKlp.

Bagian KetigaPerjanjian inerja

Pasal I

(1) Setiap EntitasAkuntabilitas Kinerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal4 menyusunRencana Kerja dan Anggaran yang ditetapkandalam dokumen pelaksanaan anggaran.

(2) Dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimanad imaksud pada aya t (1 ) men jad i dasarpenyusunan Perjanjian Kinerja.

Pasal 9

(1) Setiap Entitas Akuntabilitas Kinerja sebagai_mana dimaksud dalam Pasal 3 dan pasal 4menyusun lembar/dokumen Perjanjian Kinerjadengan memperhatikan dokumen pelaksanaananggaran.

(2) Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud padaaya t (1 ) d i susun dengan mencan tumkanIndikator Kerja dan target Kinerja.

(3) Indikator Kinerja sebagaimana dimaksud padaayat (21 memenuhi kriteria sebagai berikut :a. spesifik(specific);b. dapatterukur(measurable);c. dapat dicapai (attainable);d. berjangka waktu tertentu (time bound); dane. dapat dipantau dan dikumpulkan.

Pasal 10

(1) Untuk mewujudkan Perjanjian Kinerja sebagai-mana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), setiapsatuan ker ja menyusun lembar/dokumenPer janj ian Kiner ja dengan menggunakanIndikator Kinerja Kegiatan dan/atau IndikatorKinerja Utama satuan kerja.

(2) Lembar/dokumen Perj anj ia n Kinerja ti ng kat satukerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disepakati oleh pimpinan unit organisasi danpimpinan satuan kerja.

(3) Setiap unit organisasi menyusun lembar/dokumen Per jan j ian K iner ja t i ngka t un i torganisasi dengan menggunakan IndikatorKinerja Program danlatau fndikator KinerjaUtama unit organisasi.

(4) Lembar/dokumen Perjanjian Kinerja tingkat unitorganisasi disepakati oleh Menteri/PimpinanLembaga dan pimpinan unit organisasi.

(5) Setiap Kementerian Negara/Lembaga menyusunlembar/dokumen Perjanjian Kinerja tingkatKementerian Negara/Lembaga dengan meng-gunakan fndikator Kinerja Utama KementerianNegara/Lembaga.

(6) Lembar/dokumen Perjanjian Kinerja tingkatKementerian Negara/Lembaga disampaikankepada Presiden melalui Menteri Pendaya-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biro-krasi.

Warta Perundang-U ndangan/8 Jufi 2A1 4

Page 4: perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/134430-[_Konten_... · Created Date: 7/14/2014 10:43:57 AM

Pasaf 11

(1) Untuk mewujudkan perjanjian Kinerja sebagai_mana dimaksud dalam pasal g ayai (1), seiiapSKPD menyusun lembar/dokumln pdrjaniianKinerja d gn gg I men g_g unaka n I nd ikator rcinerlaProgram dan/atau Indiriator Kinerja regiah; oanlatau lndikator Kinerja Utama SrcpO.

-

(2) Lembar/dokumen perjanjian Kinerja tingkatSKPD sebagaimana dimaksud paOf

"yrt 1f yd isepa kati oreh G u bern u r/B u patiArvat i rJta oanpimpinan SKPD.

Pasal 12

(1) Pemerintah provinsi/kabupaten/kota meng_ikhtisarkan perjanjian Kinerja tingk-t sKpDsebagaimana dimaksud dalam pasa] 11 ayat (1)dafam bentuk tembar/dokumen periZniii,iKinerja tingkat pemerinta h provins i/kabupiten/kota.

(2) Lembar/dokum.en _perjanjian Kinerja tingkatpemerintah prwinsi/kabupaien/kota Oisampait<an

kepada presiden melalui Menteri e*nO"y"-gunaan Aparatur Negara dan Reformasi Biro-krasi.

Pasal 13

Pimpinan masing-masing Entitas Akuntabil i tasKinerja ada Kementerian Ne[arallemoaga d"n s*pobertangg u n g jawa b atas pelalksanaan Cai pencapa ianKi nerja sesuai den g a n iem ba r/doru men F*ijilli" nKinerja dan angg aranyang tefah diarokasikan untukmasing-masing Ent i ta l Akuntabi l i tas Kiner jaKementerian Negara/Lembaga dan SKPD.

Pasal 14

Ketentuan lebih lgnju! mengenai petunjuk teknispenyusunan per janj ian Kiner ja sebagaimanadimaksud daram pasar s huruf u oiatur" o"ni"nPeratu ra n Menteri pendaya g unaa n nparatu r weg"; r"dan Reformasi Birokrasi.

':"tn:il.'ff"ffffi"Pasal 15

(1 ) setiap entitas Akuntabif itas Kinerja sebagaimanadimaksud daram pasar 3 dan pasar+ rne]"rulanpengukuran kinerja.

(2) Pengukuran Kinerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan

Warta Perundang-Undangan/g J uti 201 4

fndikator Kinerja yang telah ditetapkan datam' lembar/dokumen perjinjian Kinerja.

Pasal 1G

Pengukuran Kinerja sebagaimana dimaksud daramPasal 15 dilakukan dengair cara :a. membandingkan realisasi Kinerja dengan

Sasaran (target) Kinerja yang diiantumland a lam lem ba r/doku men perjbnj iin ri neria oa r"mrangka pef aksanaan ApBN/ApBfj t inunberjalan;

b. membandingkan realisasi Kinerja programsampaidengan tahun berjafan dengan Sajaian(target) Kinerja S (lima) tahunan yang direncanakan dalam Rencana Strategis kemenieriNegara/Lembaga/Rencana StrJ'tegis SKFD:

Bagian Kelimapengelolaan Data Kinerja

Pasal 17

(1) setiap entitas sebagaimana dimaksud dafamPasat 3 dan pasat 4 metakuk"n fenglLl;;"data Kinerja.

(2) Pengefofaan data Kinerja sebagaimana dmaksudpada ayat (1.)dirakukan dengan cara mencatat,mengolah, dan melaporkan data Kinerja.

(3) Pengelolaan data Kinerja sebagaimana di_pqksud pagq ayat (1) memper{imbangk;nkebutuhan informasi paOa setiap tingk;-tanorga n isasi, kebutuhan manajerial, datanlpoiankeuangan yang dihasirkan dari sistem

"ku,i"nri,dan statistik pemerintah.

(4) Pengelolaan data Kinerja sebagaimana dmaksudpada ayat (1) mencakup :a. penetapan data dasar (baseline data);b. penyediaan instrumen perolehan data

berupa pencatatan dan registrasi;c. penatausahaan dan penyimpanan data;

dand. pengkompilasiandanperangkuman.

Bagian Keenampelaporan Kinerja

Pasal 1B

(1 ) s_etiap entitas Akuntabif itas Kinerja sebagaimanadimaksud dalam pasal 3 dan paial+, rnEnyrrundan menyajikan Laporan Kinerja,tu, pr6.tJrif"rj" yang dicapai berdasart

"h p"ng'grnaai

Anggaran yang telah dialokasikan. vv

H

Page 5: perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/134430-[_Konten_... · Created Date: 7/14/2014 10:43:57 AM

(1)

(2)

(2) Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdiridari Laporan Kinerja interim JanLaporan Kinerja tahunan.

Pasal 1g

!"porT Kinerja interim sebagaimana dimasuddalam Pasal 18 ayat (2) adafah Laporan Kinerjatriwulanan.

Laporan Kinerja triwulanan sebagaimana di_maksud p ada ayat(l) disampaikan bersamaandengan laporan keuangan triwulanan.

Bentuk, isi, dan tata cara penyampaian LaporanKinerja triwulanan sesuai deng'an ketentuanperaturan peru ndang-undangan.

pasal 22

Berdasarkan Laqolal Kinerja tahunan SKPD sebagai-mana dimaksud dara m pasar z i,' s r'p"trinili ir,ot,menyusun Laporan Kinefla tahunan pemerintah kabu_pate n/kota da n menya pa i ka n nya *epaoa'c Ju"rn u r,Menteri perencanaan pemoang;;; illliln"'Kepara Bada n perenca naa n pe m bin g rn" n rvl"rion"r,Menteri pendayagunaan Aparatur N"g";il;Heror-

masi Birokrasi, dan Menteri _oatam"ili;g;i' pl,,n grambat 3 (tiga) buran seterah tahun anggaran berakhir.

Pasal 23

Berdasarkan Laporan Kiner ja tahunan SKPDsebagaimana dimaksud daram pasar ir, cui*rnu,.menyusun Laporan Kinerja tahunan p"*irint"nprovinsi dan menyampaikannya kepada fr4"nt"riPerencanaan pembangunan Naiiona/Gp"r" b-.0"nPerencanaan pembangunan Nasionii, n,n"nt"rifgn.daVagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi, dan Menteri Dafam NEgeripatingfambat 3(tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Pasat 24

(1) Laporan Kinerja tahunan sebagaimana dmaksuddalam pasal 20, pasal 21 , paia t zZ, ainFasal23 berisi r ingkasan tentang Keluaran OariKegiaran dan Has.if yang dicalai a"iieiogi"rnsebagaimana ditetapkan dalam Ootru"menpelaksanaan ApBN/APBD.

(2) Ringkasan tentang Keruaran dari Kegiatan danHasil yang dicapai dari program sebigaimanadimaksud pad a ay at (1) pa I i n g sed i kit rnJny.iil" ninformasitentang :a. pencapaian tujuan dan Sasaran

Kementerian Nega rallembagalSXFD;b. real isasi . pencapaian talget k iner la

Kementerian Negara/Lemba gilS rcFD ; -

c. penjelasan yang memadaiatas pencapaianKinerja;dan

d. pembandingan capaian Kinerja Kegiatandan program sampaidengan talrun bjrialanlengan target Kinerja S (lima)tafrunan yangdirencanakan dalam Rencana StraiegiaKementelgl Negara/Lembagalnenca"naStrategis SKPD.

-

Pasaf 25

(1) 9{PD yang menjadi pelaksana Kegiatan danadekonsentrasi menyef enggarakan

-SAKI p Jan

menyusun Laporan Kinerja sebagaimana berlaku

(3)

Pasal 20

(1) Laporan Kinerja tahunan sebagiamana dimaksuddatam pasat 1g ayat (2) pada tingkai intit",Akuntabiilitas Kinerja satuan Kerja o-isampait anoleh kepafa satuan kerja kepadi pimpinin unitorganisasi.

(2) Berdasarkan Laporan Kinerja tahunan sebagai-mana dimaksud pada ayai 1t), pimpinan unitorganisasi m.enyusun Laporan klne4'a tahunantingkat Entitas Akuntabiritas xirieri l unitOrganisasi dan menyampaifannya ft*p"d"Menteri/pimpinan Lembaga.

(3) Berdasarkan Laporan Kinerja tahunan sebagai_mana dimaksud pada ayat (2),Menteri/pimpinanLembaga menyusun t--aporan Kinerja tinirn"nt ingkat Ent i tas Akuntab i l i tas X iner laKementerian Negara/Lembaga Aan menyamjaikannya kepada Menteri K6uangan, fvf"nl"riPerencanaa n pembangu nan r.ras-ion"ik"plraBadan perencanaan pembangunan Nasionaf,dan Menteri pendayagunaan Aparatur N"o"r"dan Reformasi Birokrisi paling'lamU"t Z fE""lbulan setelah tahun anggaran berakhir.

\- -.

(4) Laporan Kinerja tahunan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (-2) dis;;;; i l .bersamaan dengan laporan keuangan tahunan.

Pasaf 2i

!ano1a1K!1erja tahunan SKPD disampaikan otehKepafa sKpD kepada Gubernur/aupatinruarir.oL,paling lambat 2 (dua) butan setelah tairun

"ngg"i;nberakhir.

Warta Perund a ng-lJ nd anga n/g J u I i 20 I 4e5

Page 6: perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/134430-[_Konten_... · Created Date: 7/14/2014 10:43:57 AM

bagi satuan kerja pada Kementerian Negara/Lembaga.

(2) Kepala SKPD menyampaikan Laporan Kinerjaatas pelaksanaan Kegiatan dana dekonsentrasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepadaGubernur dan Menteri/pimpinan'Lembagaterkait.

(3) Gubernurmenyiapkan Laporan Kinerja gabunganberdasarkan laporan yang diterimi dlri SKpDyang menjadipelaksana Kegiatan dana dekon-sentrasi, dan gglanjutnya menyampaikannyakepada Menteri/pimpinan Lembaga terkait sertakepada Presiden melalui Menteri Keuangan.

(4) Masing-masing Menteri/pimpinan Lembagamengkompilasi dan merangkum Laporan KineijaKegiatan dana dekonsentiasi di lingkungannyadalam Laporan Kinerja Kementerian Negara/Lembaga.

Pasal 26

(1) SKPD yang menjadi pelaksana Kegiatan tugaspembantuan menyelenggarakan

-SnXtp Oan

menyusun Laporan Kinerja sebagaimana berfakubagi satuan kerja pada Kementerian Negara/Lembaga.

(2) Laporan Kinerja atas pelaksanaan Kegiatantugas pembantuan sebagiamana dimaksuJ padaayat (1) disampaikan kepada Gubernur/Bupati/walikota dan Menteri/pimpinan Lembaga terkait.

(3) G ubernur/BupatiArvar i kota menyiapka n LaporanKinerja gabungan berdasarkan iaporan yangditerima dari SKpD yang menjadi pelakianaKegiatan tugas pembantuan d-an selanjutnyamenyampaikannya kepada Menteri/pimpinanLembaga terkait serta kepada presiden meraruiMenteri Keuangan.

(4) Masing-masing Menteri/pimpinan Lembagamengkompilasi dan merangkum Laporan KineiaKegiatan tugas pembantu-an di lingkungannyadalam Laporan Kinerja Kementerlan tiegaialLembaga.

Pasal 27

Ketentuan lebih,lanjut mengenai petunjuk teknisPelaporan Kinerja sebagaimlna dimaksud daramPasal 5 huruf e diatur dengan peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi.

Wafta Perundang-U ndangan/g Juli 201 4

Bagian KetujuhReviu dan Evaluasi

Pasal 28

(1) Aparat Pengawas Intern pemerintah padaKementerian Negara/Lembaga/pemerintahdaerah melakukan reviu atas Liporan Kinerjadalam rangka meyakinkan keandaran informasiyang disajikan sebelum disampaikan olehMenteri/Pimpinan Lembaga/Gu bernur/Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud dalam pasal20 ayat (3), pasal 21, pasal22, dan pasal 23.

(2) Hasil reviu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dituangkan datam pernyataan telah direviudan ditandatangani oleh Aparat pengawasInternal Pemerintah.

Pasal 29

(1) Aparat Pengawas Internar pemerintah meraku-kan evaluasi atas impfementasi sAKrp dan/atauevaluasi Kinerja pada Kementerian Negara/Lembaga/pemerintah daerah sesuai deigankebutuhan berdasarkan kewenangannya.

(2) Laporan evaluasi atas implementasi SAKIPsebagaimana dimaksud pada ayat (1) di-sampaikan oleh Aparat pengawasan InternalPemerintah kepada Menteri/pimpinan Lembaga/G u bern urlBupatiArVa I iota.

(3) Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan laporan evafuasi atasemplementasi SAKIP sebagaimana dimaksudpada ayat (2) kepada Menteri pendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi giroliraii.

(4) Laporan evaruasi Kinerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) d isampaikan o leh AparatPengawas Internal pemerintah kepada Menteri/Pimpi na n Lem baga/G u bern u r/B u patiArva I ikota.

(5) Kementerian pendayagunaanAparatur Negaradan Reformasi Birokrasi mengkoordasi'kanqqlyqenggaraan evaluasi dan implementasiSAKIP pada Kementerian NegaraTlemb agalpemerintah daerah sebagaimana dimaksud paldaayat (1) dan ayat (2).

Pasal 30

Ketentuan lebih fanjut mengenaitatacara reviu atasLaporan Kinerja dan evaluasi Kinerja sebagaimanadimaksud dalam pasar 2g dan pas-al 2g diitur oleh

e$

Page 7: perpustakaan.bappenas.go.idperpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/134430-[_Konten_... · Created Date: 7/14/2014 10:43:57 AM

(1)

(2)

(3)

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi setelah berkoordinasi denganMenteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, danMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

BAB III1APORAN KINERJA PEMERINTAH PUSAT

Pasal 31

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi melakukan kompilasi danperangkuman Laporan Kinerja yang diterima dariMenter i /P impinan Lembaga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) sebagai bahanpenyusunan Laporan Kinerja pemerintah pusat.

Laporan Kinerja pemerintah pusat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disampaikan kepadaPresiden melafui MenteriKeuangan paling lama5 (lima) bulan setelah tahun anggaran berakhir.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pem-bangunan melakukan reviu atas Laporan Kinerjapemerintah pusat dalam rangka meyakinkankeandalan informasi yang disajikan sebelumdisampaikan oleh Menteri PendayagunaanAparatu r Negara dan Reformasi B i rokrasi kepadaMenteri Keuangan sebagaimana dimaksud adaayat (2).

Tata cara pelaksanaan reviu atas Laporan Kinerjapemerintah pusat ditetapkan oleh MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi.

Pasal 32

Laporan Kinerja pemerintah pusat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 31 menjadi lampirandalam Laporan Keuangan pemerintah pusat.

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagai-mana dimaskud pada ayat (1) merupakan bentukpertanggungjawaban atas pelaksanaan AnggaranPendapatan dan Belanja Negara yag dituangkandalam Rancangan Undang-Undang tentangpertanggungjawaban pelaksanaan APBN.

BAB IVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

(1) lmplementasi SAKIP sebagaimana diatur dalamPeraturan Presiden ini berlaku secara bertahappaling lambat Tahun Anggaran 2014.

Warta Perundang-lJndangan/8 Juli2014 "

Q\ Pentahapan implementasi untuk InstansiPemerintah pusat sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan oleh Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi setelahberkoordinasi dengan Menteri Keuangan.

(3) Pentahapan implementasi untuk InstansiPemerintah daerah sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan oleh Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi seteahberkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.

Pasal 34

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku,Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun l ggg tentangAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dicabutdan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 35

Peraturan Pelaksanaan dari Peraturan Presiden ini,harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun setelahPeraturan Presiden ini diundangkan.

Pasal 36

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanPeraturan Presiden ini dengan penempatannya dalamLembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 21 April 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 21 April 2014

MENTERI HUKUM DAN HAKASASIMANUSIAREPUBLIK INDONESA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIATAHUN aOI4NOMOR 80

(4)

( 1 )

(2)

ffi,