b a b i - dukcapil.gunungkidulkab.go.iddukcapil.gunungkidulkab.go.id/asset/lkijip2016/lkjip...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
(LKj IP)
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN 2016
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya,
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016 dapat
diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) yang didukung manajemen
kinerja yang akuntabel sudah merupakan tekad pimpinan instansi pemerintah baik di tingkat pusat maupun di
daerah. Sejalan dengan era globalisasi yang banyak membawa perubahan yang strategis, memberi pengaruh
kepada masyarakat yang semakin kritis dengan berbagai tuntutan, terutama kepada para pengelola negara
untuk menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab, bersih transparan, dan akuntabel.
Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam pencapaian hasil
pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan evaluasi kinerja yang baik untuk mengetahui sejauh
mana pencapaian hasil bisa optimal serta cara-cara yang digunakan untuk mencapainya.
Akuntabilitas dalam bentuk laporan dapat mengekspresikan pencapaian tujuan melalui pengelolaan
sumber daya suatu organisasi karena pencapaian suatu tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja individu
maupun unit organisasi yang akan terlihat jelas pada pencapaian sasaran.
Tujuan dan sasaran tersebut dapat dilihat dalam rencana stratejik organisasi, rencana kinerja, dan
program kerja tahunan, dengan tetap berpegang pada Rencana Kerja (Renja). Dan Laporan Kinerja Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi SKPD dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang telah digariskan, dan kebijakan operasional
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.
Laporan kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dalam perencanaan,
terutama sebagai input bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Laporan ini diharapkan juga dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan evaluasi yang objektif atas
penyelenggaraan Pemerintahan oleh stake holders yang berhak dan berkepentingan dalam menilai kinerja dan
pertanggungjawaban Kepala SKPD.
Wonosari, 30 Desember 2016
KEPALA SKPD,
Cap/ttd.
H. EKO SUBIANTORO, SH
NIP. 19580702 198903 1 003
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015 merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas pengelolaan sumberdaya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai
konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan.
LKj IP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai dengan rencana kinerja
(performance plan) tahun 2016 yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala 21/KPTS/2015 tentang
Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul tentang Penetapan
Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016 tanggal 18 Nopember 2015
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan Kepala SKPD Nomor 31/KPTS/2016 tentang
Perubahan atas Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nomor 21/KPTS 2015 tentang
Penetapan Rencana Kerja Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016. LKj IP ini disusun dengan
melakukan analisis dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauhmana sasaran pembangunan
yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian indikator kinerja utama (IKU) SKPD yang telah
dicanangkan pada tahun 2015 telah berhasil dicapai.
Dari 6 (enam) IKU SKPD tahun 2016, kinerja yang dicapai menunjukkan bahwa, 5 (lima) IKU dapat
tercapai dengan kategori sangat berhasil, dan 1 (satu) IKU dapat tercapai dengan kategori berhasil.
Keberhasilan capaian IKU SKPD merupakan hasil dari upaya-upaya SKPD, juga berkat dukungan dan
partisipasi seluruh komponen masyarakat baik swasta maupun masyarakat pada umumnya yang
berkepentingan secara integral dan sinergi dalam memenuhi program-program SKPD pada tahun 2016.
Beberapa indikator sasaran yang belum dapat memenuhi target kinerja, karena ada beberapa hambatan
kendala yang apabila tidak segera diantisipasi dapat berpengaruh pada capaian sasaran yang akan datang.
Untuk mengoptimalkan capaian sasaran dan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi pada masa
mendatang perlu ada langkah kebijakan teknis/operasional untuk memantapkan kebijakan agar tujuan dapat
terlaksana sehingga misi SKPD dapat dilaksanakan/dicapai sebagai upaya untuk mewujudkan visi yang telah
ditetapkan.
Adapun langkah-langkah kebijakan teknis/operasional yang diupayakan yaitu:
1. Meningkatkan kerjasama/ koordinasi dengan Kemendagri utamanya dalam kelangsungan Tugas
Pembantuan, sehingga ketersediaan blangko-blango baik berupa formulir pelayanan, maupun blangko
Kependudukan berupa KK, KTP dan blangko akta-akta catatan sipil;
2. Penyebarluasan informasi tentang kebijakan kependudukan baik melalui tatap muka, media elektronik
iklan spot radio, maupun media online;
3. Tetap bekerjasama dengan instansi terkait seperti Biro Tata Pemerintahan D.I.Yogyakarta, Kemenag/
Pengadilan Agama dalam rangka mencapai target kinerja yang telah ditetapkan;
4. Serta meningkatkan kerja sama dengan instansi baik pemerintah maupun swasta sebagai pengguna data
kependudukan sebagai data pembangunan.
Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan kegiatan masa depan adalah
meningkatkan aparatur yang profesional serta dapat dipercaya masyarakat melalui penataan SDM aparatur
yang berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi jabatan sesuai dengan beban kerja masing-
masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) serta adanya perilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja
”tuntas” berdasarkan norma hukum, etika birokrasi pemerintah, dan berbasiskan manajemen kinerja sehingga
bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). Hal ini akan memantapkan dan memperkuat modal sosial
dengan ciri adanya kepercayaan (trust) masyarakat pada pemerintah.
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ii
RINGKASAN EKSEKUTIF …………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………..………………
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ……..……………..
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued).................................
1
1
13
BAB II : PERENCANAAN KINERJA …..........................................… 15
A. Rencana Kerja SKPD Tahun 2016.................. .....................
B. Rencana Kinerja 2016 ...................………………………..
C. Perjanjian Kinerja 2016 ..................………………………
15
17
18
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ……………………………… 20
A. Capaian Kinerja Organisasi ………………………………..
B. Realisasi Anggaran ......................................………………..
20
27
BAB IV : PENUTUP ……………………………………………………… 29
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
1
B. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel,
efisien, dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi pemerintah menjadi kunci dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan
publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap SKPD wajib
menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) kepada Bupati sebagai perwujudan
kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.
LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi
Pemerintah berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LKj IP juga berperan sebagai alat
kendali, alat penilai kinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai
media pertanggungjawaban kepada publik.
Bertitik tolak dari RKPD Tahun 2016 dan Rencana Kinerja Tahun 2016, maka LKj IP SKPD
yang disusun merupakan realisasi hasil kegiatan tahun 2016 dan menyajikan laporan kemajuan
penyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala SKPD kepada Bupati Gunungkidul.
C. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Dinas-Dinas Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 20 Tahun 2011 dan Peraturan
Bupati Gunungkidul Nomor 190 tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 61 Tahun
2011. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai Tugas Pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan Urusan
Pemerintahan Daerah dan Tugas Pembantuan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil. Dinas
BAB
I
PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
2
Kependudukan dan Pencatatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas
tersebut di atas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai Fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
c. penyiapan bahan dan pelaksanaan penyuluhan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
d. pelaksanaan pembinaan kependudukan dan pencatatan sipil;
e. pengkoordinasian pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, dan pengelolaan informasi administrasi
kependudukan;
f. pelaksanaan fasilitas, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervise dan konsultasi pelaksanaan di
bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
g. penyelenggaraan dan penatausahaan administrasi kependudukan;
h. pelayanan administrasi kependudukan dan akta catatan sipil;
i. pelaksanaan pengendalian, pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk;
j. pengelolaan data dan informasi kependudukan dan pencatatan sipil;
k. penerapan, pengelolaan, dan pengembangan sistem informasi kependudukan dan pencatatan sipil;
l. penetapan indikator kependudukan, proyeksi penduduk, dan analisis dampak kependudukan;
m. penyelenggaraan kerja sama di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
n. penyelenggaraan pendataan dan analisis data kependudukan dan pencatatan sipil;
o. pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional bidang
kependudukan dan pencatatan sipil;
p. pengelolaan UPT; dan
q. pengelolaan kesekretariatan dinas,
Sedangkan uraian tugas dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kegiatan, perencanaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan, pengelolaan keuangan, kepegawaian, perlengkapan rumah tangga,
perpustakaan, administrasi umum dan hubungan masyarakat serta memberikan pelayanan administrasi
dan fungsional. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut di atas sekretariat
mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan Sekretariat;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan umum dan kebijakan teknis di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
c. pengkoordinasian penyusunan rencana umum, rencana strategis, rencana kerja, rencana kinerja,
rencana kegiatan ,dan anggaran dinas;
d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas unit-unit organisasi di lingkungan dinas;
e. penyusunan rencana kerja sama;
f. Penyusunan penetapan kinerja dinas;
g. penyusunan petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan;
h. pelaksanaan analisis dan penyajian data di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
i. penerapan dan pengembangan sistem informasi di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
j. pemantauan ,pengendalian, dan evaluasi kinerja serta dampak pelaksanaan program dan kegiatan;
k. penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dinas; dan
l. penyusunan laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
m. penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan tahunan dinas;
n. penyiapan bahan dan penatausahaan bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
o. pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
kesekretariatan;
p. pengelolaan keuangan, kepegawaian, surat-menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, sarana dan prasarana serta hubungan masyarakat;
q. pelayanan administratif dan fungsional; dan
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
3
r. pelaksanaan monitoring,evaluasi, dan pelopran kegiatan Sekretariat.
Tugas Subbagian Perencanaan :
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Perencanaan;
b. menyusun rancangan kebijakan umum dinas;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan perencanaan;
d. melaksanakan analisis dan penyajian data;
e. mengelola sistem informasi, pelayanan data, dan informasi pembangunan di bidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
f. menyusun rencana umum, rencana strategis,rencana kerja dan kinerja tahunan dinas, rencana kegiatan, dan
anggaran dinas;
g. menyusun rencana kerja sama;
h. menyusun petunjuk pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
i. menyusun ketatalaksanaan program dan kegiatan;
j. melaksanakan pemantauan dan evaluasi dampak pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
k. menyiapkan bahan pengendalian kegiatan dinas;
l. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di
bidang perencanaan ; dan
m. menyusun laporan kemajuan pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
n. menyusun laporan akuntabilitas kinerja dinas;
Tugas Subbagian Keuangan:
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian Keuangan;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan administrasi keuangan;
c. mengelola administrasi keuangan, verifikasi, dan perbendaharaan dinas;
d. menyusun laporan keuangan dinas;
e. mengelola administrasi pendapatan;
f. menyiapkan bahan perhitungan anggaran dinas;
g. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang administrasi keuangan, dan
h. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian Keuangan.
Tugas Subbagian Umum :
a. menyusun rencana kegiatan Subbagian umum;
b. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan administrasi umum;
c. melaksanakan koordinasi dan pengelolaan peraturan perundang-undangan;
d. melaksanakan pengendalian internal dinas;
e. mengelola surat menyurat dan kearsipan;
f. mengelola urusan rumah tangga;
g. mengelola sarana dan prasarana perkantoran;
h. mengelola perpustakaan;
i. melaksanakan hubungan masyarakat;
j. mengelola perjalanan dinas;
k. menganalisis rencana kebutuhan, kualifikasi dan kompetensi pegawai;
l. memberikan pelayanan administrasi kepegawaian;
m. melaksanakan pengembangan pegawai;
n. menyelenggarakan analisis jabatan;
o. menyusun rincian tugas dinas;
p. mengelola tata usaha kepegawaian;
q. menganalisis beban kerja;
r. menyiapkan bahan pembinaan dan kesejahteraan pegawai serta pengawasan melekat;
s. melaksanakan pengkajian kompetensi dan kualifikasi jabatan;
t. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman dan petunjuk
operasional di bidang administrasi umum;
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
4
u. menyiapkan bahan evaluasi kinerja pegawai; dan
v. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Subbagian umum.
2. Bidang Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan pendaftaran penduduk dan perencanaan
kependudukan. Bidang kependudukan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud bidang
kependudukan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan Bidang Kependudukan;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang kependudukan;
c. perumusan rencana umum penyerasian dan harmonisasi kebijakan kependudukan antar dan dengan
lembaga pemerintah dan non pemerintah;
d. perumusan rencana umum kebijakan penyelenggaraan kerja sama administrasi kependudukan;
e. penyusunan rencana dan penetapan kinerja Bidang Kependudukan;
f. penyiapan bahan pelaksanaan pendaftaran penduduk dan perencanaan kependudukan;
g. penyusunan bahan pembinaan administrasi kependudukan;
h. penatausahaan administrasi kependudukan;
i. penyiapan bahan dan pelaksanaan penyuluhan di bidang kependudukan;
j. pengkoordinasian pendaftaran penduduk;
k. pelaksanaan fasilitas, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan
pendaftaran penduduk;
l. penyelenggaraan dan penatausahaan administrasi kependudukan;
m. pelayanan administras kependudukan;
n. pelaksanaan pengendalian,pengarahan mobilitas, dan persebaran penduduk;
o. penetapan indikator kependudukan, proyeksi penduduk dan analisis dampak kependudukan; dan
p. pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
kependudukan; dan
q. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Bidang Kependudukan.
Bidang Kependudukan terdiri dari dari :
1. Seksi Pendaftaran Penduduk
2. Seksi Perencanaan Kependudukan.
Seksi-seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Kependudukan.
Seksi Pendaftaran Penduduk mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pendaftaran Penduduk;
b. menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan pendaftaran penduduk;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pendaftaran penduduk;
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja penyelenggaraan pendaftaran penduduk;
e. menyelenggarakan pendaftaran penduduk;
f. melaksanakan penertiban nomor induk kependudukan dan dokumen kependudukan;
g. melaksanakan administrasi kependudukan;
h. melaksanakan pemantauan terhadap kepemilikan identitas penduduk;
i. melaksanakan pengawasan terhadap orang asing;
j. melaksanakan fasilitas, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi
pelaksanaan pendaftaran penduduk;
k. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasioanl di bidang pendaftaran penduduk; dan
l. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Pendaftaran Penduduk.
Seksi Perencanaan Kependudukan mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perencanaan Kependudukan;
b. menyusun kebijakan teknis perencanaan kependudukan;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan perencanaan kependudukan;
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
5
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja perencanaan kependudukan;
e. menyusun rencana teknis penyerasian dan harmonisasi kebijakan kependudukan antar dan dengan
lembaga pemerintah dan non pemerintah;
f. menyusun rencana teknis penyelenggaraan kerja sama administrasi kependudukan;
g. menyusun dan mendayagunakan informasi dan indikator kependudukan, proyeksi penduduk, serta
analisis dampak kependudukan;
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang perencanaan kependudukan; dan
i. melaksanakan pengendalian, pengarahan mobilitas, dan persebaran penduduk; dan
j. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Perencanaan Kependudukan.
2. Bidang Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan pencatatan sipil. Bidang Pencatatan Sipil
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Dinas.
Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud Bidang Pencatatan Sipil mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan Bidang Pencatatan Sipil;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang Pencatatan Sipil;
c. pelaksanaan pencatatan , penerimaan berkas permohonan, pemeriksaan dan penelitian persyaratan,
verikasi dan validasi kebenaran data, pencatatan data, dan pengelolaan data;
d. penerbitan akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, akta perceraian, akta pengakuan
anak, pengesahan anak, dan perubahannya;
e. pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi, dan konsultasi di bidang
pencatatan sipil;
f. penyelenggaraan administrasi dan pelayanan pencatatan sipil;
g. pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pencatatan sipil; dan
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Bidang Pencatatan Sipil.
Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari dari :
1. Seksi Kelahiran, Kematian dan Pengangkatan Anak
2. Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan Anak dan Pengesahan Anak;
Seksi Kelahiran, Kematian dan Pengangkatan Anak mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Kelahiran,Kematian, dan PengangkatanAnak;
b. menyusun kebijakan teknis penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta Pengangkatan
Anak;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta
Pengangkatan Anak;
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian,
dan Akta Pengangkatan Anak;
e. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan, dan pengolahan datam serta penerbitan
Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta Pengangkatan Anak;
f. melaksanakan pendaftaran , pemeriksaan, dan penelitian berkas laporan kematian di luar negeri;
g. melaksanakan penyuluhan pelayanan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta Pengangkatan
Anak;
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Akta Pengangkatan
Anak; dan
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Kelahiran, Kematian, dan
Pengangkatan Anak.
Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan Anak dan Pengesahan Anak mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan Anak, dan pengesahan
Anak;
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
6
b. menyusun kebijakan teknis penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan
Anak, dan Akta Pengesahan Anak;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penerbitan Akta Perkawinan, Akta perceraian, Akta
Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak;
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian,
Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak;
e. melaksanakan pendaftaran , pemeriksaan, pencatatan, pengolahan data, penerbitan Akta
Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak;
f. melaksanakan pendaftaran, pemeriksaan, pencatatan, pengolahan data, penerbitan Akta
Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan Akta Pengesahan Anak;
g. melaksanakan penyuluhan pelayanan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan
Anak, dan Akta Pengesahan Anak;
h. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang penerbitan Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak, dan
Akta Pengesahan Anak; dan
i. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Perkawinan, Perceraian,
Pengakuan Anak, dan Pengesahan Anak.
3. Bidang Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan jaringan
komunikasi data. Bidang data dan informasi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Bidang
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Untuk menyelenggarakan tugas
sebagaimana dimaksud Bidang Data dan Informasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kegiatan Bidang Data dan Informasi;
b. perumusan kebijakan teknis di bidang pendataan dan pelayanan informasi;
c. penyusunan rencana dan penetapan kinerja Bidang Data dan Informasi
d. pengelolaan dan pendaftaran penduduk dan data pencatatan sipil;
e. penerapan dan pengembangan sistem informasi administrasi kependudukan;
f. pendayagunaan dan penyajian informasi administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pelaksanaan analisis dan penyajian data di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
h. penerapan dan pengembangan sistem informasi di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
i. pelaksanaan analisis dan penyajian data;
j. pengelolaan aplikasi sistem informasi administrasi kependudukan;
k. pemeliharaan data kependudukan dan pencatatan sipil;
l. pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pendataan dan pelayanan informasi; dan
m. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Bidang Data dan Informasi.
Bidang data dan informasi terdiri dari :
1. Seksi Pengelolaan Data dan Informasi
2. Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data.
Seksi-seksi sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Data dan Informasi.
Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas :
a. menyusun rancana kegiatan Seksi Pengelolaan Data dan Informasi;
b. menyusun kebijakan teknis pengelolaan data dan informasi;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengelolaan data dan informasi;
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja pengelolaan data dan informasi;
e. mengumpulkan dan mengelola data kependudukan dan pencatatan sipil;
f. menyajikan statistik kependudukan dan pencatatan sipil;
g. menyiapkan bahan informasi kependudukan dan pencatatan sipil;
h. menyelenggarakan informasi kependudukan dan pencatatan sipil;
i. melaksanakan analisis dan penyajian data di bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
j. menerapkan dan mengembangkan sistem informasi di bidang kependudukan dan catatan sipil;
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
7
k. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang pengelolaan data dan informasi; dan
l. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi Pengelolaan Data dan
Informasi;
Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data mempunyai tugas :
a. menyusun rencana kegiatan Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data;
b. meyusun kebijakan teknis pengembangan dan pengelolaan jaringan komunikasi data;
c. menyiapkan bahan pelaksanaan kegiatan pengembangan dan pengelolaan jaringan komunikasi
data;
d. menyusun rencana kinerja dan penetapan kinerja pengembangan dan pengelolaan jaringan
komunikasi data;
e. mengelola dan mengkaji pengembangan program aplikasi pengelolaan informasi kependudukan
dan pencatatan sipil;
f. menyiapkan dan memelihara perangkat keras dan perangkat lunak pengelolaan informasi
kependudukan dan pencatatan sipil;
g. mendayagunakan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi;
h. memantau berfungsinya peralatan jaringan komunikasi data antara daerah dan kecamatan dan
antar kecamatan;
i. mengelola aplikasi sistem informasi kependudukan;
j. menyiapkan bahan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar, pedoman, dan petunjuk
operasional di bidang pengembangan dan pengelolaan jaringan komunikasi data, dan;
k. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Kedudukan dan Tugas Dinas-Dinas Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 20 Tahun
2011 , Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul
terdiri dari : a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas;
b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretaris yang terdiri dari Subbagian-Subbagian;
c. Unsur Pelaksana : 1. Bidang-bidang yang terdiri dari Seksi-Seksi;
2. Unit Pelaksana Teknis;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat Terdiri dari :
1. Subbagian Perencanaan;
2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Umum;
c. Bidang Kependudukan terdiri dari :
1. Seksi Pendaftaran Penduduk;
2. Seksi Perencanaan Kependudukan;
d. Bidang Pencatatan Sipil terdiri dari :
1. Seksi Kelahiran, Kematian dan Pengangkatan Anak;
2. Seksi Perkawinan, Perceraian, Pengakuan dan Pengesahan Anak;
c. Bidang data dan informasi terdiri dari :
1. Seksi Pengolahan data dan informasi;
2. Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Komunikasi Data;
d. Unit Pelaksana teknis;
e. Kelompok Jabatan Funfsional
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
8
Bagan Struktur Organisasai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 11 Tahun 2008 dapat dilihat di bawah
ini
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
9
Seksi Perkawinan, Per-ceraian, Pengakuan Anak,
dan Pengesahan Anak
U P T
Seksi Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan
Komunikasi Data
Seksi Perencanaan Kependudukan
Seksi Kelahiran, Kematian, dan Pengangkatan Anak
Seksi Pengelolaan Datadan Informasi
Seksi Pendaftaran Penduduk
BIDANG PENCATATAN SIPIL
BIDANG DATA DAN INFORMASI
BIDANG KEPENDUDUKAN
Subbagian Keuangan
Subbagian Umum Subbagian Perencanaan
SEKRETARIAT
K E P A L A
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
10
Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi tersebut, didukung sumberdaya
manusia yang memadai dengan jumlah pegawai sebanyak 73 orang pada akhir Tahun 2016.
Adapun jabatan struktural di lingkungan SKPD sebanyak 14 jabatan, terdiri dari jabatan, eselon
II.b = 1 jabatan, eselon III = 4 jabatan, eselon IV = 9 jabatan. Sedangkan jumlah Pegawai
Negeri Sipil non eselon sebanyak 59 orang.
Gambar 1.1
1% 5%
12%
82%
Eselon II Eselon III Eselon IV Non Eselon
Sumber : Subbagian Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil .
Sedangkan komposisi pegawai SKPD berdasarkan Golongan Ruang
adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Komposisi Pegawai
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 – 2016
1 I/a – I/d -
2 II/a – II/d 26
3 III/a – III/d 41
4 IV/a – IV/e 6
Jumlah 73
Sumber : Subbagian Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Gambar 1.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2016
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan
Pada Akhir Tahun 2016
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
11
0%
36%
8%
56%
Gol I/a-Id Gol II/a-IId Gol III/a-IIId Gol IV/a-IVd
Sumber : Subbagian Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
D. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, mekanisme perencanaan Pembangunan daerah ke depan dituntut untuk
semakin mengedepankan pendekatan perencanaan pembangunan partisipatif (partisipatory planning).
Mengacu pada Undang-Undang tersebut, sistem perencanaan pembangunan mencakup lima
pendekatan dalam seluruh rangkaian perencanaan, yaitu :
1. politik
2. teknokratik;
3. partisipatif;
4. atas-bawah (top-down);
5. bawah-atas (down-up).
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan
rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan
yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah. Oleh karena itu rencana pembangunan adalah
penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala Daerah pada saat kampanye ke
dalam rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan dengan pendekatan teknokratik
dilaksanakan dengan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan
kerja yang secara fungsional berkerja untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisifatif
dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap
pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki.
Sedangkan pendekatan atas- bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan. Rencana hasil proses atas –bawah dan bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah
yang dilaksanakan baik di tingkat kabupaten/ kota, kecamatan dan desa.
Berdasarkan proses pembangunan yang telah dilalui tersebut ada beberapa tantangan dan
permasalahan pokok dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil yang dapat dilaporkan sebagai berikut :
1. Adanya Tugas Pembantuan lebih bersifat Top Down, sehingga kadang ada komponen belanja
kegiatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan daerah baik dari sisi jenis belanja maupun volume
yang dibutuhkan;
2. Adanya duplikasi anggaran antara komponen beberapa belanja tugas pembantuan dengan APBD,
sehingga serapan anggaran pada belanja tersebut tidak seperti yang diharapkan/kurang optimal;
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
12
3. Dinas Dukcapil belum dapat menempati gedung baru, sehingga pelayanan langsung kepada
masyarakat masih berada di lantai II yang mana belum berpihak pada manula dan kaum disabilitas;
4. Berkurangnya Jumlah SDM dari tahun ke tahun karena mutasi dan pensiun, sehingga Pemerintah
Daerah perlu mengadakan perekrutan SDM., mengenai hal ini tahun 2016 telah direkrut 4 orang
THL;
5. Banyaknya penduduk yang merantau sehingga berdampak belum optimalnya perekaman data KTP
el dan ada indikasi data ganda sebanyak 32.725 KK belum cetak KK sejak tahun 2011, hal ini apa
datanya sudah benar atau memang tidak ada perubahan data selama kurun waktu 6 Tahun sejak
KTP el digulirkan.
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
13
Dalam kerangka perencanaan pembangunan Kabupaten Gunungkidul, tahun 2016 merupakan
masa transisi dari RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010-2015 ke RPJMD 2015-2020. RPJMD
2015-2020 belum dapat disusun pada tahun 2015 karena harus menunggu Kepala Daerah terpilih yang
sesuai kebijakan pemerintah, pemilihan Kepala Daerah diundur dan dilaksanakan secara serentak pada
bulan Desember 2015, sehingga RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2015-2020 sebagai
penjabaran visi misi Kepala Daerah terpilih baru dapat ditetapkan pada tahun 2016.
Sebelum ditetapkannya RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2015-2020, sasaran dan
target kinerja pemerintahan dan pembangunan pada Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Tahun 2016 disusun berpedoman pada arah kebijakan pembangunan Lima Tahun Ketiga RPJPD
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2005-2025, mengacu dan disinergikan dengan RPJMD Provinsi,
RPJM Nasional, RKP Tahun 2016, serta memperhatikan hasil evaluasi RKPD tahun sebelumnya, agar
pembangunan selalu berkesinambungan dan keberhasilannya dapat lebih terukur. Untuk itu, RKPD
Kabupaten Gunungkidul Tahun 2016 disusun dan dirancang agar mampu menjawab permasalahan-
permasalahan dan target pembangunan yang belum dapat diwujudkan pada tahun-tahun sebelumnya.
RKPD Tahun 2016 disusun harus lebih baik, komprehensif, dan aplikatif dalam mewujudkan arah
kebijakan pembangunan Tahun 2016 sebagaimana tertuang dalam RPJPD Kabupaten Gunungkidul
Tahun 2005-2025.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Gunungkidul tahun 2016
merupakan alat perencanaan pembangunan tahunan yang menjadi tolok ukur kinerja daerah dalam
melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat. Selanjutnya RKPD tersebut dijabarkan
dalam Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) sebagai dokumen teknis
operasional.
A. Rencana Kerja SKPD Tahun 2016
Rencana Kerja SKPD ditetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD Nomor
21/KPTS/2015 tentang Keputusan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Gunungkidul tentang Penetapan Rencana Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Tahun 2016 tanggal 18 Nopember 2015 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan
Kepala SKPD Nomor 31/KPTS/2016 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Nomor 21/KPTS 2015 tentang Penetapan Rencana Kerja
Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016 Dokumen tersebut merupakan alat
perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja SKPD dalam
melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat.
Selanjutnya SKPD menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai
secara tahun 2016. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat ukur keberhasilan sasaran
strategis selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1
Sasaran strategis dan indikator kinerja
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
1
Meningkatkanya Tertib Administrasi
Kependudukkan
1.Prosentase KK yang diterbitkan
2.Prosentase KTP yang diterbitkan
BAB
II PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
14
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja
3.Prosentase Akte Kelahiran yang diterbitkan
4.Prosentase Akte Kematian yang diterbitkan
2 Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Administrasi Kependudukkan
1.Indek Kepuasan Masyarakat
2.Prosentase Layanan yang sesuai SOP
SKPD telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati
Gunungkidul 307/KPTS/2015 tentang Indikator Kinerja Utama Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul. Adapun Indikator Kinerja Utama SKPD adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.2
Indikator Kinerja Utama
No. Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Alasan/Penjelasan/Formulasi
1
Meningkatnya
Tertib
Administrasi
Kependudukk
ant
1.Prosentase KK yang
diterbitkan
∑ KK yang diterbitkan sampai dengan tahun X x 100
∑ KK terdaftar sampai dengan Tahun X
2.Prosentase KTP yang
diterbitkan
∑ KTP yang diterbitkan sampai dengan tahun X x 100
∑ Wajib KTP sampai dengan Tahun X
3.Prosentase Akte
Kelahiran yang
terbitkan
∑ Akte kelahiran yang diterbitkan sampai dengan tahun X x 100
∑ Penduduk ber NIK sampai dengan tahun X
4.Prosentase Akte
Kematian yang
diterbitkan
∑ Akte kematian yang diterbitkan sampai dengan tahun X x 100
∑ Kematian yang dilaporkan sampai dengan tahun X
2 Meningkatnya
Kualitas
Pelayanan
Administrasi
Kependuduka
n
1.Indek Kepuasan
Masyarakat
Nilai IKM
2.Prosentase layanan
yang sesuai SOP
∑ Layanan yang sesuai dengan SOP x 100
∑ Total layanan
3. Program-program
Sedangkan program prioritas untuk mencapai sasaran tersebut di atas ada 3 program
terdiri 10 kegiatan antara lain :
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan , ada 4 kegiatan :
a. Pembangunan dan pengoperasian SIAK secara terpadu;
b. Implementasi sistem administrasi kependudukan (membangun, updating dan
pemeliharaan);
c. Peningkatan pelayanan publik dalam bidang kependudukan;
d. Penyusunan kebijakan kependudukan.
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
15
2. Program Peningkatan Pelayanan Pencatatan Sipil, ada 3 kegiatan :
a. Koordinasi kebijakan dan peningkatan pelayanan pencatatan sipil statis dan keliling;
b. Peningkatan kapasitas aparat catatan sipil;
c. Peningkatan kapasitas kelembagaan pencatatan sipil.
3. Program Pengelolaan data dan Penyebarluasan Informasi, ada 3 kegiatan :
a. Pengembangan database kependudukan dan pencatatan sipil;
b. Pengelolaan data dan informasi kependudukan dan pencatatan sipil;
c. Penyediaan informasi kependudukan dan pencatatan sipil
B. RENCANA KINERJA 2016
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di depan untuk
menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang tentang tingkat capaian
kinerja yang diinginkan serta target (quantitative objectives) apa yang harus dicapai dihubungkan
dengan tingkat pelaksanaan program/kegiatan. Perencanaan Kinerja merupakan bentuk komitmen
pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan dan target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah tersebut SKPD menyusun
perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja SKPD. Dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu menyusun Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak jauh berbeda dengan Renja.
Rencana Kinerja Tahunan 2016 mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran
tahunan serta menguraikan target kinerja yang hendak dicapai SKPD selama tahun 2016. Target
kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama tahun 2016 dari semua
indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja
pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam
upaya pencapaian tujuan.
Target sasaran untuk Tahun 2016 memuat sasaran strategis, indikator kinerja, dan target
yang akan dicapai. RKT 2016 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3
Target dan Sasaran Strategis
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1
Meningkatnya Tertib
Administrasi Kependudukkan
1.Prosentase KK yang
diterbitkan
persen 92
2.Prosentase KTP yang
diterbitkan
persen 88
3.Prosentase Akte Kelahiran
yang diterbitkan
persen 40
4.Prosentase Akte Kematian
yang diterbitkan
persen 65
2 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Administrasi
Kependudukkan
1.Indek Kepuasan Masyarakat Angka 80
2.Prosentase Layanan yang
sesuai SOP
Persen 91
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
16
C. PERJANJIAN KINERJA 2016
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 merupakan suatu dokumen kontrak kinerja antara Kepala
SKPD dengan Bupati Gunungkidul untuk mewujudkan target kinerja tahun 2016 berdasarkan
pada sumber daya yang dimiliki oleh SKPD. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 mencerminkan
rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan. Pada dasarnya perjanjian kinerja Tahun 2016
menguraikan target kinerja yang hendak dicapai SKPD selama Tahun 2016. Target kinerja
merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama Tahun 2016 dari semua indikator
kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran tahunan. Target kinerja pada tingkat
sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya
pencapaian tujuan.
Dokumen Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja SKPD Tahun 2016 disusun setelah
diterimanya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 41/DPA/2016 dan diubah seiring
dengan perubahan DPA atau DPPA Nomor 88/DPPA/2016 Perubahan Perjanjian Kinerja SKPD
Tahun 2016 sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target
1
Meningkatnya Tertib
Administrasi Kependudukkan
1.Prosentase KK yang
diterbitkan
persen 92
2.Prosentase KTP yang
diterbitkan
persen 88
3.Prosentase Akte Kelahiran
yang diterbitkan
persen 40
4.Prosentase Akte Kematian
yang diterbitkan
persen 65
2 Meningkatnya Kualitas
Pelayanan Administrasi
Kependudukkan
1.Indek Kepuasan Masyarakat angka 80
2.Prosentase Layanan yang
sesuai SOP
persen 91
No. Nama Program Anggaran Keterangan
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan 1.038.084.200 APBD
2. Program Peningkatan Pelayanan Pencatatan Sipil 262.127.300 APBD
3 Program Pengelolaan Data dan Penyebarluasan
Informasi
476.966.400 APBD
Jumlah 1.777.177.900
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
17
A. Capaian Kinerja Organisasi
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan
bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari
manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana
program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan
perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu
akuntabilitas, akan menunjukkan sejauhmana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan
mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat.
Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam
memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang
dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri
PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam regulasi ini, antara lain juga
mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
1. Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran kinerja di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dilakukan dengan
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai
berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah
realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah
realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Atau
BAB
III AKUNTABILITAS
KINERJA
Realisasi
Capaian indikator kinerja = X 100% Rencana
Rencana - (Realisasi - Rencana)
Capaian indikator kinerja = X 100% Rencana
(2x Rencana) – Realisasi
Capaian indikator = X 100%
Rencana Rencana
Rencana
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
18
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan interprestasi
penilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu:
Tabel 3.1 Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 ≤ X Sangat Berhasil
70 ≤ X < 85 Berhasil
55 ≤ X < 70 Cukup Berhasil
X < 55 Tidak Berhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan “Metode Rata-Rata
Data Kelompok”. Penyimpulan capaian sasaran nilai mean setiap kategori ditetapkan sebagai berikut
:
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk setiap
kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok
sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator
yang ada di kelompok sasaran tersebut.
2. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2016
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah dilakukan dengan
membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang selanjutnya akan dipergunakan
untuk mengukur kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tahun 2016. Pencapaian IKU tahun
2016 secara ringkas ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2016
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
1 Meningkatnya tertib
administrasi
kependudukan
Prosentase KK
yang diterbitkan
218.146 218.998 205.807 93,98
Prosentase KTP
elektronik yang
diterbitkan
536.050 542.327 546.625 100,79
Prosentase Akte
Kelahiran yang
diterbitkan
246.629 300.130 281.181 93,68
Prosentase akta
kematian yang
diterbitkan
8.920 17.759 17.759 100
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategori
Capaian sasaran = X 100% Jumlah indikator kinerja sasaran
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
19
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2016
Target Realisasi
Capaian
Kinerja
(%)
2 Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Administrasi
Kependudukan
Indek Kepuasan
Masyarakat
83,17 80 81,08 81,08
Prosentase Layanan
yang sesuai SOP
90 91 94 103,29
3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja per
sasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran I “ Meningkatnya tertib administrasi kependudukan”
Capaian sasaran 1 (satu) tersebut diukur dengan 4 (empat) indikator kinerja sasaran yakni
prosentase penerbitan Kartu Keluarga (KK), prosentase penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP-el),
Prosentase penerbitan Akte Kelahiran dan Prosentase penerbitan Akte Kematian sampai dengan
tahun 2016 dengan predikat sangat berhasil, adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3.
Hasil pengukuran capaian Indikator Kinerja Sasaran Pertama adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Sasaran 1
No. Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2016
Target Realisasi Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1. Persentase KK yang telah
diterbitkan 218.146 218.998 205.807 93,98 Sangat berhasil
2. Persentase KTP-el. yang telah
diterbitkan 536.050 542.327 546.625 100,79 Sangat berhasil
3. Persentase Akte Kelahiran yang
telah diterbitkan 246.629 300.130 281.181 93,68 Sangat berhasil
4. Persentase Akte Kematian yang
telah diterbitkan 8.920 17.759 17.759 100 Sangat berhasil
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN Sangat Berhasil
Indikator kinerja sasaran pertama ini dicapai melalui :
1. Penerbitan Kartu Keluarga yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
melalui operator SIAK yang berada di kecamatan se Kabupaten Gunungkidul. Target yang
ingin dicapai pada tahun 2016 adalah 218.998 KK dapat direalisasikan sebanyak 205.807 KK
atau 93,98% ini berarti ada kenaikan capaian dari tahun sebelumnya sebanyak 13.191 KK;
2. Penerbitan Kartu Tanda Penduduk el. yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil dari target 642.327 wajib KTP dapat direalisasikan sebanyak 546.625 KTP el
(100,79%) capaian ini dipengaruhi kondisi blangko yang ada di Kemendagri seperti yang
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
20
terjadi pada tri wulan IV tahun 2016, karena proses pengadaan blangko KTP el yang gagal
lelang sehingga berpengaruh secara nasional, namun hal ini akan segera dilakukan tender
ulang yang diharapkan dapat dilaksanakan pada tri wulan I tahun 2017;
3.Penerbitan Akte Kelahiran yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dari
target secara akumulatif sejumlah 300.130 akta kelahiran dapat direalisasikan sebanyak
281.181 akta kelahiran (93,68%) data capaian ini hasil dari pelayanan yang diselenggarakan
berdasarkan pelayanan dengan Sistem SIAK, yang mana berdasarkan by name bay adress
sehingga data kepemilikan akta kelahiran lebih valid ;
4. Penerbitan Akte Kematian yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dari
target 17.759 akta kematian dapat direalisasikan sebanyak 17.759 akta kematian atau
(100%) yang merupakan akumulasi penerbitan Akte Kematian sejak program SIAK
digulirkan pada Tahun 2011 sampai dengan Desember 2016. Dari hasil analisis ini
pemahaman ahli waris penduduk yang meninggal dunia sudah mulai tumbuh kesadaran akan
pentingnya dokumen kependudukan berupa akta kematian.
Sasaran 2 : Meningkatnya kualitas Pelayanan Administrasi Kependudukan
Capaian sasaran 2 (dua) tersebut diukur dengan 2 (dua) indikator kinerja sasaran yakni
Indeks Kepuasan Masyarakat dan prosentase Pelayanan yang sesuai SOP yang telah diterbitkan
sampai dengan tahun 2016, untuk Indeks kepuasan masyarakat dengan predikat berhasil dan
Persentase pelayanan yang sesuai SOP dengan predikat sangat berhasil, adalah sebagai berikut :
Sasaran I “Meningkatnya kualitas Pelayanan Administrasi
Kependudukan”
Tabel 3.4.
Hasil pengukuran capaian Indikator Kinerja Sasaran Kedua adalah sebagai berikut :
Indikator Kinerja Sasaran 2
No. Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2015
Tahun 2016
Target Realisasi Capaian
Kinerja (%)
Kategori
1. Indeks Kepuasan Masyarakat 83,17 80 81,08 81,08 Berhasil
2. Persentase pelayanan yang
sesuai SOP 16 18 94 103,29 Sangat
berhasil
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
21
Kemudian untuk
mencapai ke 2 (dua) sasaran
tersebut di atas ditempuh
dengan 3 program yaitu
Penataan Administrasi
Kependudukan, Peningkatan
Pelayanan Pencatatan Sipil,
dan Pengelolaan data dan
Penyebarluasan Informasi
dengan nilai anggaran sebesar
Rp1.777.177.900,00 dengan
realisasi sebesar
Rp1.698.279.732,00 (95%)
terjadi efisiensi sebesar 5%
dari anggaran yang telah
ditetapkan karena ada
rasionalisasi anggaran dalam
perubahan APBD
(pemotongan DAU) juga
didukung dana TP dari
Pemerintah Pusat
Gambar 3... Suasana kegiatan pelayanan permohonan akta-akta pelayanan sipil
di dinas
Gambar 3... Pelaksanaan pelayanan perekaman KTP
Elektronik keliling/ jemput bola bagi penyandang
Disabilitas
Permasalahan:
1. Indikator penerbitan Kartu Keluarga
o Masih dijumpainya data ganda
penduduk, hal ini terbukti dalam rangka
pemutakhiran data base kependudukan
masih ditemukan data ganda, orang
yang telah pindah ke daerah lain masih
muncul dalam formulir pendataan
penduduk, hal ini terjadi karena kepindahannya tidak dilaporkan dan
telah berlangsung lama, serta telah
diterbitkan dokumen kependudukan di
tempat yang baru;
o masih adanya kebiasaan warga
masyarakat baru memperbarui kartu
keluarga bila akan dipergunakan untuk
kelengkapan persyaratan dalam
mengurus suatu keperluan, kadang
Kartu Keluarga yang dimiliki datanya
sudah tidak sesuai lagi, sehingga pada
waktu-waktu tertentu volume
pelayanan meningkat;
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
22
2. Indikator penerbitan KTP elektronik
Indikator ini dipengaruhi ketersediaan blangko yang ada di Kemendagri seperti yang
terjadi pada tri wulan IV tahun 2016, karena proses pengadaan blangko KTP el yang
gagal lelang sehingga berpengaruh secara nasional, namun hal ini akan segera dilakukan
tender ulang yang diharapkan dapat dilaksanakan pada tri wulan I tahun 2017 dan untuk
sementara diambil solusi penerbitan Surat Keterangan yang untuk sementara difungsikan
sebagai pengganti KTP el karena memuat elemen data yang sama seperti dalam KTP el;
3. Indikator penerbitan akta kelahiran
Lambatnya perkembangan capaian pada indikator ini, dikarenakan masih banyaknya
penduduk yang enggan mengurus akta kelahiran, karena jauh dari pusat pelayanan dan
mereka beranggapan kurangnya kegunaan akta kelahiran utamanya bagi yang sudah tua;
Pada bilangan penyebut Tahun 2014 menggabungkan data hasil registrasi yang mana by
name by adresnya kurang jelas dengan data SIAK hasil pelayanan, sekarang khusus data
SIAK yang mana by name dan by adresnya dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
persentase capaian lebih valid;
4.Indikator penerbitan akta kematian
Bagi pasangan suami istri yang menikah sebelum tahun 1975 banyak yang tidak mempunyai
akta nikah dan harus menjalani sidang isbat, sehingga menjadi hambatan dalam memenuhi
persyaratan dalam permohonan akta kelahiran;
Solusi :
1. Berusaha mengurangi data ganda penduduk dengan cara bekerja sama dengan Pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta (cq. Biro Tata Pemerintahan) maupun dengan Kemendagri Cq.
Dirjend. Adminduk dan Pencatatan Sipil untuk melaksanakan pemutakhiran data penduduk
dan pembersihan data penduduk ganda;
2. Memberikan pemahaman kesadaran pentingnya selalu melaporkan peristiwa kependudukan
dan peristiwa penting lainnya dengan menggalakkan kegiatan sosialisasi kependudukan
kepada warga masyarakat agar mengurus dokumen kependudukan tidak di saat akan
dibutuhkan saja;
3. Pelayanan akta keliling maupun jemput bola utamanya di lokasi-lokasi yang jauh dari pusat
pelayanan, maupun perekaman data KTP el kepada manula, orang sakit dan penyandang
disabilitas;
4. Bekerja sama dengan Kemenag, maupun Pengadilan Agama untuk terlaksananya sidang isbat
Sebagai upaya
peningkatan tertib
administrasi
kependudukan
tahun 2016
diadakan lomba
tertib adminduk
yang diwakili 18
desa di kecamatan
masing-masing
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
23
B. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2016 sebesar Rp2.382.926.480,00
(94,27%) dari total anggaran yang dialokasikan sebesar Rp2,527.695.550,00,-, sedangkan
Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp1.698.279.732,00,- (95,56%) dari
anggaran sebesar Rp1.777.177.900,00,- sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung
sebesar Rp684.646.748,00,- (91,22%) dari anggaran sebesar Rp750.517.650,00,-. Untuk
mencapai kedua sasaran strategis tersebut ditempuh melalui 3 (tiga) program prioritas yang
terdiri dari 10 (sepuluh) kegiatan untuk sasaran yang pertama, sedangkan untuk sasaran kedua
melalui 1 (satu) program dengan 1 (satu) kegiatan pendukung.
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk membiayai
program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan tabel 3.5. di bawah ini :
Tabel 3.5.
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016
No Sasaran
Strategis
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %
Realis
asi
Pagu
(Rp)
Realisasi
(Rp)
%
Realisasi
1 Meningkatn
ya tertib
administrasi
kependuduk
an
1.777.177.900 1.698.279.732 95,56 1.949.482.350 1.777.177.900 91,16
2 Meningkatk
an Kualitas
Pelayanan
Administras
i
Kependudu
kan
Jumlah 1.777.177.900 1.698.279.732 95,56 1.949.482.350 1.777.177.900 91,16
Belanja Langsung
Pendukung
750.517.650 684.646.748 91,22 750.517.650 684.646.748 91,22
Total Belanja
Langsung
2.527.695.550 2.382.926.480 94,27 2.700.000.000 2.527.695.550 93,61
Sumber data Laporan Keuangan SKPD Tahun 2016
Catatan : Untuk sasaran ke 2 anggaran program/kegiatan masuk belanja langsung pendukung
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
24
LKj IP menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan berbasis kinerja dan
LKj IP menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan berbasis kinerja dan
perbaikan pelayanan publik, dimana setiap SKPD melakukan pengukuran dan pelaporan atas kinerja
institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi SKPD, LKj IP menjadi bagian
dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sedangkan bagi publik sendiri,
LKj IP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik untuk menilai kualitas kinerja
pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
LKj IP SKPD sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja merupakan wujud dukungan
pertanggungjawaban sistem administrasi yang menunjukkan kemampuan menjamin kelancaran dan
keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efisien, efektif, dan tanggap
terhadap aspirasi rakyat serta dinamika perubahan lingkungan strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan dengan data pendukung yang
mengurai bukan hanya pencapaian tahun 2016, namun juga melihat trend pencapaiannya dari tahun ke
tahun. Secara umum, nampak bahwa kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada tahun
2016 adalah sangat berhasil, karena dari 2 (dua) sasaran yang ditetapkan, 5 (lima) indikator sasaran
dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah diuraikan dalam Bab III,
terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk
memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam pembangunan. Namun demikian, beberapa
tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan kinerja ke depan. Pertama, walaupun beberapa IKU
telah mencapai target yang sangat berhasil, persoalan-persoalan di masyarakat belum sepenuhnya bisa
dijawab dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam kondisi terkait dengan
persoalan utamanya lokasi gedung kantor dinas yang merupakan instistusi yang memberikan
pelayanan publik belum berpihak kepada manula dan penyandang disabilitas karena berada di lantai 2
(dua), sehingga mereka kesulitan mengaksesnya.
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam pencapaian
sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada
pengakuan dan penghargaan akan kontribusi berbagai pihak ini, upaya-upaya mencapai sasaran dan
indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk dicapai.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja SKPD yang menjadi tujuan dari penyusunan LKj
IP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun
yang akan datang. Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah dirumuskan akan menjadi tidak
punya makna jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun harus ada rencana dan upaya konkret
PENUTUP BAB
IV
Laporan Kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Tahun 2015
25
untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan
menjadikan LKj IP benar-benar menjadi bagian dari sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan
peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan layanan publik yang semakin baik.
Kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk perbaikan laporan ini di masa yang akan datang.
Demikian laporan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Wonosari, 30 Desember 2016
KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL,
Cap/ttd.
H. EKO SUBIANTORO, SH
NIP. 19580702 198903 1 003