ayu lbm 1 modul 9

17
LBM 1 STEP 1 Kram : Nyeri akibat spasme otot karena otot terlalu keras berkontraksi Spasme ? (Kejang otot) Kontraksi otot atau ligamen atau tendon yang berlebihan yang terjadi secara mendadak tanpa disadari. Ritmis : Kondisi suatu tindakan yang dilakukan dengan berirama. STEP 2 1. Bagaimana proses terjadinya kram ? 2. Apa saja komponen tubuh yang terlibat saat berlari ? 3. Bagaimana mekanisme gerakan tubuh ? (secara umum) 4. Apa penyebab kram otot dan bagaimana penangannya ? 5. Apa saja macam-macam kram ? 6. Bagaimana cara mencegah terjadinya kram ? 7. Apa faktor risiko terjadinya kram ? 8. Apa saja macam- macam kontraksi otot ? 9. Apa yang mempengaruhi kontraksi otot ? 10. Apa DD dari kram ? 11. Bagaimana mekanisme kontraksi otot ? STEP 3 1. Apa saja komponen tubuh yang terlibat saat berlari ? -Otot -SSP -SST Sistem Saraf Sensorik dan Sistem saraf Motorik Ekstremitas Atas : otot punggung dan perut dan Ekstremitas Bawah : Otot betis ,pinggul, hamstring 2. Bagaimana mekanisme gerakan tubuh ? (secara umum) Secara Normal: Adanya rangsangan saraf sensorik nervus aferent SSP nervus eferent saraf motorik kontraksi otot gerakan Secara Reflek:

Upload: ayu-yuli-asih

Post on 08-Apr-2016

81 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

waw

TRANSCRIPT

Page 1: Ayu Lbm 1 Modul 9

LBM 1STEP 1

Kram : Nyeri akibat spasme otot karena otot terlalu keras berkontraksiSpasme ? (Kejang otot)

Kontraksi otot atau ligamen atau tendon yang berlebihan yang terjadi secara mendadak tanpa disadari.

Ritmis : Kondisi suatu tindakan yang dilakukan dengan berirama.

STEP 21. Bagaimana proses terjadinya kram ? 2. Apa saja komponen tubuh yang terlibat saat berlari ?3. Bagaimana mekanisme gerakan tubuh ? (secara umum)4. Apa penyebab kram otot dan bagaimana penangannya ?5. Apa saja macam-macam kram ?6. Bagaimana cara mencegah terjadinya kram ?7. Apa faktor risiko terjadinya kram ?8. Apa saja macam- macam kontraksi otot ?9. Apa yang mempengaruhi kontraksi otot ?10. Apa DD dari kram ?11. Bagaimana mekanisme kontraksi otot ?

STEP 31. Apa saja komponen tubuh yang terlibat saat berlari ?

-Otot-SSP-SSTSistem Saraf Sensorik dan Sistem saraf MotorikEkstremitas Atas : otot punggung dan perutdan Ekstremitas Bawah : Otot betis ,pinggul, hamstring

2. Bagaimana mekanisme gerakan tubuh ? (secara umum)Secara Normal:Adanya rangsangan saraf sensorik nervus aferent SSP nervus eferent saraf motorik kontraksi otot gerakanSecara Reflek:Adanya rangsangan saraf sensorik nervus aferent Radik Dorsal Cornu Posterior Cornu Anterior Radik Ventral nervus eferent saraf motorikMacam-macam gerakan tubuh ?-Gerakan tangan: Ekstensi : (meluruskan) Refleksi: (memendek)

Abduksi: (menjauh)Adduksi: (mendekat)Pronasi: Supinasi:

Page 2: Ayu Lbm 1 Modul 9

Elevasi:Depresi:

-Gerakan pada kakiInversi:Eversi:Bagaimana koordinasi dan pengendalian gerak pada tubuh?Ada rangsangan sensorik merangsang auditorik SSP (pengatur gerakan sadar)

3. Apa saja macam- macam kontraksi otot ?Ada 2:Isometric : tegangan pada serabut otot tetapi tidak menyebabkan gerakan sendi, karena melawan transduser,Isotonic : melibatkan kontraksi otot dan gerakan sendi, tegangan tetap

4. Bagaimana struktur otot secara anatomis ?-Otot Jantung : pada jantung, reflek tidak sadar-Otot Polos: pada sal.pencernaan dan pemb.darah, tidak sadar-Otot Rangka /lurik: memberi pengontrolan pergerakan, mempertahankan sikap dan menghasilkan panas. Aktin (tipis, terang) terbagi menjadi 3 unsur:

o Aktino Tropomiosin (melindungi filamen aktin)o Troponin terbagii menjadi 3 : T C (mengikat Kalsium), T I (menghubungkan

troponin dan aktin) , T T (menghubungkan troponin dan tropomiosin) Miosin (tebal, gelap)

5. Apa yang mempengaruhi kontraksi otot ?-Rangsangan dari luar : auditorik, visual, suhu (panas merangsang kontraksi lebih tinggi daripada suhu dingin)-Kebutuhan O2

6. Bagaimana mekanisme kontraksi otot ?-Adanya pelepasan vesikel dari motor endplate-Adanya pembangkitan potensial aksi pada membran sel otot-Adanya pelepasan ion Ca dari sarkoplasma yang berdifusi ke filamen tipis-Ion Ca diikat oleh troponin C, kemudian melemahkan troponin I, -Adanya pergeseran tropomiosin ke lateral / membebaskan ikatan aktin dan miosin-Adanya pergeseran filamen halus dan tebal mendekati pusat sarkomer-Pita I menyempit, Pita A tetap kontraksi otot

7. Bagaimana proses terjadinya kram ? Ujung saraf bebas merespon thd stimulus yang kuat dan secara potensial merusakKram terjadi pada muskulo tendinous junction (area perlekatan tulang dan otot) karena daya elastisitas sarkomer rendah.

8. Apa penyebab kram otot dan bagaimana penangannya ?Penyebab: kelelahan, kurangnya pemanasan dan pendinginan, dehidrasi,posisi duduk yang salah / terlalu lama, suhu (kedinginan dapat menyebabkan kram pada kaki), penimbunan asam laktat, kurangnya aliran darah ke otot, rangsangan mendadak dan

Page 3: Ayu Lbm 1 Modul 9

RangsanganGerak

Kontraks

i OtotFisiologis

Normal

Refleks

SpontanKram

Komponen

berlebih, kekurangan vitamin (B1, B5, dan B6), konsumsi obat pelancar kemih (furosemide, lovastatin), konsumsi obat penurun lemak.Penanganan: -Melakukan peregangan otot (melalui tidakan pemanasan)-Dibawa ke tempat sejuk dan diberi air garam-Dipijat dan diberi obat gosok-Diberi air minum secukupnya-Istirahat -Pemberian NaCl 0,9 % intra vaskuler (selama tindakan hemodialisa)Bagaimana pengaturan kecepatan, ketepatan, dan akurasi pada mekanisme gerak?Pengaturan kecepatan: Dipengaruhi oleh jenis serabut otot (misal serabut otot lambat dan serabut otot cepat)-Serabut otot lambat/ merah : lebih kuat untuk bekerja secara aerobik-Serabut otot cepat/ putih: lebih cepat untuk bekerja secara anaerobik misalnya lari sprintPengaturan ketepatan:

STEP 4

STEP 71. Apa saja komponen tubuh yang terlibat saat berlari ?

Pergerakan dikendalikan oleh sistem saraf motorik dengan komponen sebagai berikut :

a. Korteks serebrik : tepatnya di daerah girus presentral. Daerah ini memunculkan ide dan komando gerakan sejauh mana kekuatan gerakan yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan

b. Sub kortikal : modulasi dan koordinasi gerak terdiri dari :1. Ganglia basal : berperan dalam mengatur kecepatan gerak 2. Serebelum : berperan dalam akurasi/ketepatan gerak3. Batang otak : meneruskan perintah ke medula spinalis

c. Medula spinalis : mengatur penampilan gerak refleks, dan pembagian gerak radiks anterior medula spinalis (segmen servikal, thorakal, lumbal dan sakral)

Page 4: Ayu Lbm 1 Modul 9

membentuk anyaman yang aksonnya berjalan memanjang sebagai saraf perifer yang mensarafi otot

d. Input dari perifer juga sangat berperan dalam menentukan arah dan jenis gerakan. Input dari vestibuler dan visual khususnya yang berkaitan dengan posisi dan keseimbangan tubuh sangat dibutuhkan untuk suatu gerakan yang akan dilakukan. Secara konkrit pergerakan dilaksanakan oleh tulang dan otot dimana tulang membentuk rangkaian alat gerak pasif sedangkan otot melekat pada tulang yang satu dengan yang lain membentuk alat gerak pasif. Gerakan dapat terjadi jika ada perintah dari sistem saraf motorik ke otak.

Guyton and Hall, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta

2. Bagaimana mekanisme gerakan tubuh ? (secara umum)

Macam-macam gerakan tubuh ?a. Supinatio : Eksorotasi untuk lengan/tungkaiPronatio : Endorotasi untuk lengan/tungkaiSupinasi dan Pronasi gerakan dasar yang mengelilingi axis vertical

a. Fleksi : Gerakan memutar dalam satu bidang dengan sudut mengecil

Page 5: Ayu Lbm 1 Modul 9

Ekstensi : Gerakan memutar dalam satu bidang dengan sudut membesarFleksi & Ekstensi merupakan gerakan dasar mengelilingi axis transversal

b. Abduksi : Pergerakan menjauhi garis tengahAdduksi : Pergerakan mendekati garis tengahAbduksi dan Adduksi merupakan gerakan dasar yang mengelilingi axis sagital

Adduksi Abduksi

- Protaksi : Gerakan ke depan- Retraksi : Gerakan ke Belakang

Page 6: Ayu Lbm 1 Modul 9

Sumber : Diktat anatomi

Bagaimana koordinasi dan pengendalian gerak pada tubuh?

Anatomi Tubuh Manusia Oleh Daniel S. Wibowo

Page 7: Ayu Lbm 1 Modul 9

3. Apa saja macam- macam kontraksi otot ?

Buku Saku Patofisiologi CorwinOleh Elizabeth J. Corwin

4. Bagaimana struktur otot secara anatomis ?

Apa yang mempengaruhi kontraksi otot ?

Page 8: Ayu Lbm 1 Modul 9

.Jumlah serat yg berkontraksi

- jumlah unit motorik yg terlibat- jumlah serat otot per unit motorik- jumlah serat otot yg tersedia u/ kontraksi(ukuran otot, adanya penyakit, tingkat pemulihan)

2. Tegangan yg terjadi oleh setiap serat yg berkontraksi- frekuensi rangsangan- panjang serat permulaan- tingkat kelelahan (lama aktivitas, jenis serat: oksidatif/ glikolitik)- ketebalan serat (jenis serat, pola aktivitas saraf, jumlah testosteron)

MYOLOGIA DAN ARTHROLOGIA FKUI

Jumlah unit motor neuron yang terlibat.Gerakan halus hanya melibatkan sedikit unit motor, dengan kontrol penuh

Panjang awal otot, makin panjang makin kuat kontraksiKelelahanKetebalan. Makin tebal makin kuat1. SuhuSuhu meningkat suhu atau semakin menurun maka akan menyebabkan reaksi enzimatikterganggu dan terjadi denaturasi protein, hal ini menyebabkan kekuatan kontraksi menurun.Bilakekuatan kontraksi menurun terjadi penigkatan masa laten, masa kontraksi & masa relaksasipada mekanomiogram.2. Initial LengthPanjang otot sebelum berkontraksi juga mempengaruhi kekuatan kontraksi otot. Untuk setiapserat otot terdapat panjang optimal.yg pada panjang tersebut dapat dicapai gaya maksimum padakontraksi tetanus berikutnya. Hubungan panjang-ketegangan ini  dapat di jelaskan olehmekanisme pengglinciran filament pada kontraksi otot.3. Jenis Pembebanana. pembebanan langsung, beban diberikan secara langsung pada ujung otot yang bebas, otot diregang sebelum berkontraksi b. Pembebanan tak langsung, beban diberikan pada ujung otot yang terfiksasi dengan penumpu otot .tidak diregang sebelum berkontrasiHorrison , Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam halaman 469

5. Bagaimana mekanisme kontraksi otot ?Mekanisme kontraksi otot .Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan tahap-tahap berikut :1. suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada serabut otot

Page 9: Ayu Lbm 1 Modul 9

2. Disetiap ujung,saraf menyekresi substansi neurotransmitter,yaitu asetilkolin, dalam jumlah sedikit3. asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serabut otot untuk membuka banyak kanal “bergerbang asetilkolin” melalui molekul-molekul protein yang terapung pda membran.4. Terbukanya kanal bergerbang asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natriu untuk berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot. Peristiwa ini akan menimbulkan suatu potensial aksi pada membran5. Potensial aksi akan berjalan disepanjang membran serabut otot dengan cara yang sama seperti potensial aksi berjalan disepanjang membran serabut saraf6. potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran otot, dan banyak aliran listrik potensial aksi mengalir melalui pusat serabut otot. Disini, potensial aksi menyebabkan retikulum serkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium, yang telah tersimpan di dalam retikulum ini.7. ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menariks antara filamen aktin dan miosin, yang menyebabkan kedua filamen tersebut bergeser satu sama lain, dan menghasilkan proses kontraksi8. setelah kurang dari satu detik,ion kalsium dipompa kembali kedalam retikulum sarkoplasma oleh pompa ca++, dan ion-ion tetap disimpan dalam retikulum sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi, pengeluaran ion kalsium dari miofibril akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.

Buku Ajar fisiologi kedokteran, Guyton & Hall, Edisi 11

Page 10: Ayu Lbm 1 Modul 9
Page 11: Ayu Lbm 1 Modul 9

[Lauralee_Sherwood]_Fundamentals_of_Human_Physiolo(Bookos.org).pdf

6. Bagaimana proses terjadinya kram ?

Kontraksi otot yang kuat dan lama mengakibatkan sebagai kelelahan otot.Penyelidikan pada atlit menunjukkan kelelahan otot meningkat hampir berbanding langsung dengan kecepatan penurunan glikogen otot.Kelelahan otot mungkin diakibatkan ketidakmampuan proses kontraksi dan metabolik serat-serat otot untuk terus memberi hasil kerja yang sama.Penyebaran sinyal safar melalui neuromuskular akan menurun setelah aktivitas otot yang lama, jadi mengurangi otot lebih lanjut.

Guyton and Hall, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta

Kram terjadi karena ada faktor yang menyebabkan iritasi atau keadaan metabolisme abnormal pada otot seperti sangat kedinginan, kurangnya aliran darah, atau latihan yang berlebihan. Dapat menimbulkan nyeri atau sinyal sensorik lainnya yang akan dijalarkan dari otot ke medula spinalis yang selanjutnya menimbulkan reflek umpan balik kontraksi otot. Kontraksi ini dipercaya merangsang reseptor sensorik yang sama lebih hebat lagi, menyebabkan medula spinalis meningkatkan intensitas kontraksinya. Jadi, timbul suatu mekanisme

Page 12: Ayu Lbm 1 Modul 9

umpan balik positif sehingga sedikit saja iritasi menyebabkan kontraksi terus-menerus.Guyton and Hall, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta

7. Apa penyebab kram otot dan bagaimana penangannya ?Etiologi:Sangat kedinginan, kurangnya aliran darah, latihan yang berlebihan, timbul suatu mekanisme umpan balik positif sehingga sedikit saja iritasi menyebabkan kontraksi terus-menerus.Guyton and Hall, 2007, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11, EGC, Jakarta Pencegahan kram U.S. National Library of Medicine menyebutkan bahwa kram seringkali terjadi ketika tubuh berada dalam kondisi kekurangan cairan atau dehidrasi. Kram juga terkait dengan kekurangan asupan darah pada otot yang mengalami kram.

Agar kram tak mengganggu aktivitas olahraga, coba lakukan beberapa hal berikut ini:

Perbanyak minum. Saat berolahraga tubuh mengeluarkan banyak cairan dan garam melalui keringat. Anda harus mengganti kembali kehilangan tersebut dengan banyak-banyak minum agar tubuh tak mengalami dehidrasi. 

Jaga keseimbangan mineral.Tubuh yang kekurangan natrium, potasium, magnesium, kalium atau kalsium rentan sekali mengalami kram. Karena itu, jika Anda senang berolahraga, faktor makanan benar-benar harus diperhatikan. Rajin-rajinlah mengonsumsi makanan-makanan yang tinggi kandungan zat tersebut, seperti pisang, wortel, nanas, kacang-kacangan, susu dan ikan.

Pemanasan. Melakukan peregangan otot dan pemanasan sebelum memulai latihan inti bisa memperlancar peredaran darah dan menurunkan risiko kram otot. Lakukan selama 7-10 menit sebelum latihan inti.

Jika Anda sudah melakukan semua hal di atas, tetapi masih sering mengalami kram otot, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter karena mungkin ada masalah lain pada otot Anda. (Wiko Rahardjo)

Bagaimana pengaturan kecepatan, ketepatan, dan akurasi pada mekanisme gerak?Dipengaruhi oleh jenis serabut otot (misal serabut otot lambat dan serabut otot cepat)

Page 13: Ayu Lbm 1 Modul 9

Perbedaan serabut cepat dan lambat

Anatomi Dan Fisiologi Untuk PemulaOleh Ethel Slonane

Cara kerja serabut cepat dan lambat

Buku Saku Patofisiologi CorwinOleh Elizabeth J. Corwin

Page 14: Ayu Lbm 1 Modul 9

Buku Saku Patofisiologi CorwinOleh Elizabeth J. Corwin