ayat-ayat tentang pelestarian lingkungan
DESCRIPTION
di dalamnya menjelaskan tentang pentingnya menjaga lingkunganTRANSCRIPT
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan benda, daya, keadaan dan
mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk lainnya.
Didalam al-qur’an Alloh memerintahkan kita untuk menjaga kelestarian
lingkungan, hal ini terbukti bahwa terdapat banyak ayat dalam Al-qur’an yang
memerintahkan kita sebagai umat islam untuk menjaga kelestarian
lingkungan.
Namun hal ini sangat disayangkan, karena masih banyak kita jumpai saat
ini kerusakan lingkungan terjadi dimana mana yang disebabkan oleh manusia.
Seperti pencemaran air, udara, tanah, penebangan hutan, pengeksploitasian
kekayaan alam yang sangat berlebihan, kekacauan dimana-mana, seperti
masih banyak terjadi perang, perampokan, perzinaan, kesenjangan sosial dan
masih banyak pengrusakan lingkungan lainnya.
Oleh karena itu perlunya kita dalam mengkaji ulang ayat-ayat Alloh yang
terdapat dalam Al-qur’an yang memerintahkan kita untuk menjaga kelestarian
lingkungan tersebut, agar kelangsungan hidup manusia tetap terjaga. Pada
kesempatan ini ayat-ayat tersebut kami coba kaji atau bahas dengan
berdasarkan perspektif beberapa Tafsir.
B. Rumusan Masalah
1. Surat dan Ayat apa yang dalam al-qur’an yang memerintahkan kita
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup?
2. Bagaimana perspektif masing-masing Tafir Al-quran terhadap ayat
tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Mahasiswa mengetahui tentang surat dan ayat dalam al-qur’an yang
memerintahkan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup.
1
2. Mahasiswa memahami tentang ayat-ayat yang memerintahkan untuk
menjaga kelestarian lingkungan hidup berdasarkan perspektif beberapa
tafsir Al-qu’an .
BAB II PEMBAHASAN
A. Surat Dan Ayat Dalam Al-Qur’an Yang Memerintahkan Kita Untuk
Menjaga Kelestarian Lingkungan.
Sebenarnya banyak surat dan ayat dalam Al-qur’an yang memerintahkan kita
untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, akan tetapi dalam makalah ini hanya
salah satu ayat saja yang akan dibahas atau di tafsirkan, hal ini dikarenakan
banyaknya perspektif tafsir yang digunakan dalam megkaji ayat-ayat Al-qur’an
tersebut, walaupun ayat-ayat lain pun tidak lupa kami sertakan dalam makalah ini.
Yang pertama yaitu terdapat dalam Al-qur’an surat Al-A’raf ayat 56 di bawah
ini:
ا و�ط�م�ع� ف وه خ� ع ه�ا و� ��ح� ل � د� إ � ض� ب� أ � ف�ي د وا س� ا�و�ال� ت و� و� ٱ و� و� و و ٱ و�
�ين� ن س� م *ه� ق�ر�ي م$ن� لل م�ت� �ن* ر� و�إ و ٱ ب ٱ ٥٦و�Artinya: Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah
(Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik.(Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56)
Berikut ini adalah penjelasan beberapa perspektif tafsir al-qur’an mengenai
(Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut diatas:
1. Berdasarkan Tafsir Jalalain (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai
sebagai berikut:
(Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi) maksudnya
yaitu: dengan melakukan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat
(sesudah Allah memperbaikinya) yaitu: dengan cara mengutus rasul-rasul (dan
berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut) terhadap siksaan-Nya (dan dengan
2
penuh harap) terhadap rahmat-Nya. (Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
kepada orang-orang yang berbuat baik) yakni orang-orang yang taat. Lafal
qariib berbentuk mudzakkar padahal menjadi khabar lafal rahmah yang
muannats, hal ini karena lafal rahmah dimudhafkan kepada lafal Allah.
2. Berdasarkan Tafsir Ibnu Katsir (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai
sebagai berikut:
ه�ا ��ح� ل � د� إ � ض� ب� أ � ف�ي د وا س� و�و�ال� ت و� و و ٱ و�
Dan janganlah kamu membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah (alloh) memperbaikinya. Alloh melarang membuat kerusakan di muka bumi ini, dan betapa bahayanya (timbul kerusakan) setelah sebelumnya alloh memperbaikinya. Sebab jika semua urusan telah berjalan dengan benar, kemudian terjadi pengrusakan setelah itu, maka itusangat membahayakan manusia.
Oleh karena itu alloh melarang hal itu dan memeperintahkan supaya beribadah, berdo’a dan merendahkan diri kepadanya, dan tunduk dihadapannya. Dan alloh berfirman: “Dan berdo’alah kepadanya dengan rasa takut dan harap” yakni takut pada apa yang ada di sisinya., berupa siksa yang menyakitkan, dan berharap apa yang ada disiinya berupa pahala yang besar.
Kemudian ia berfirman:
�ين� ن س� م *ه� ق�ر�ي م$ن� لل م�ت� �ن* ر� و�إ و ٱ ب ٱ و�Sesungguhnya rahmat alloh sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat
baik., yakni rahmat alloh dipersiapkan untuk orang-orang yang berbuat kebajikan, dan senantiasa meninggalkan larangannya dan menjalankan perintahnya.
3. Berdasarkan Tafsir Tabhrani (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai
sebagai berikut:
4. Berdasarkan Tafsir Maraghi (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai
sebagai berikut:
Menjelaskan bahwa alloh memerintahkan manusia supaya jangan merusak
atau membuat kerusakan dimuka bumi setelah alloh memberikan perbaikan
3
atau kemaslahatan, dengan menciptakan hal-hal yang bermanfaat dan
menunjuki menusia cara manusia mengeksploitasi bumi dengan
memanfaatkannya dan mendukan bumi itu kepada mereka.
Kerusakan yang dimaksud meliputi kerusakan jiwa dangan cara
membunuh, dan memotong anggota tubuh, kerusakan harta, seperti gazab dan
mencuri, kerusakan agama dan kafir dengan melakukan kemaksiatan,
kerusakan akal dengan cara minum-minuman yang memabukan.
Kesimpulannya kerusakan yang dimaksud meliputi kerusakan terhadap
akal, aqidah, tata kesopanan, (baik pribadi atau sosial), sarana penghidupan,
dan kerusakan terhadap hal-hal yang bermanfaat untuk umum seperi:
kerusakan pertanian, perdagangan, sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.
Adapun perbaikan yang dimaksud adalah diutusnya rosul sebagai rahmat
bagi seluruh alam. Dengan diutusnya rosul aqidah manusia diperbaiki, akhlak
dan kesopanan mereka dibimbing, segala kemaksiatan roh dan jazad telah
disyari’atkan, yaitu dengan adanya sifat saling tolong menolong, kasih
mengasihi, menyempurnakan agama mereka dari agama-agama lain dan lain
sebagainya.
5. Berdasarkan Tafsir (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai sebagai
berikut:
6. Berdasarkan Tafsir Al-Qurtubi (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai
sebagai berikut:
Yang pertama pada ayat 56 dijelaskan bahwa Alloh melarang kepada
hambanya untuk melakukan kerusakan, baik sedikit maupun banyak, setelah
melakukan perbaikan baik sedikit maupun banyak.
Secara umum hal ini terbagi menjadi beberapa pendapat:
Yang pertama menurut pendapat Adh-Dhahhak yang memberi makna
bahwa: janganlah kalian membuka penutup (penyumbat) air dan janganlah
kalian menebang pohon.
4
Ada yang mengatakan bahwa merobek uang dinar juga membuat
kerusakan, ada juga yang mengatakan bahwa perdagangan hakim juga
termasuk membuat kerusakan dimuka bumi.
Al-Qusyairi mengatakan bahwa yang dimaksud adalah janganlah kalian
berbuat kemusyrikan. Dengan kata lain ayat ini menyuruh kita untuk tidak
berbuat syirik dan membunuh, dan Alloh memerintahkan kita untuk
melaksanakan syariat atau perintahnya.
Sehingga Al-Qurtubi berpendapat: yang disebut oleh Adh-Dhahhak tidak
bersifat umum, hal itu hanya terjadi pada saat bahaya (ancaman) terhadap
seorang mukmin. Namun jika kemudhorotan itu terjadi pada kaum musyrikin
maka hal itu diperbolehkan. Buktinya rosululloh pernah menutup sumur, badar
dan pernah menebang pohon yang dimiliki oleh orang-orang kafir.
Dan penjelasan selanjutnya memiliki makna: perintah agar manusia
hendaknya dekat, takut, dan berharap kepada Alloh. Sehingga pengharapan
dan rasa takut menjadi dua sayap bagi seseorang yang dapat menuntun dirinya
meenpuh jalan yang lurus. Jika hanya satu yang dimiliki manusia maka
manusia akan binasa. Seperti yang di jelaskan pada (Q.S. Al-Hijr (15): 49-50).
7. Berdasarkan al-Azhar (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai sebagai
berikut:
Dalam tafsir ini di jelaskan bawa orang-orang yang membuat kerusakan di
muka bumi ialah orang-orang yang mengajak manusia kepada ajaran yang
menyalahi akan ajaran Nabi Muhammad SAW , dan dijelaskan bahwa lebih
buruk orang-orang yang membuat kerusakan dimuka bumi sesudah adanya
perbaikan, dibandingkan membuat kerusakan pada saat sebelum adanya
perbaikan. Dan contoh dari perbuatan merusak yang dimaksud adalah seperti:
takabur, zalim, sewenang-wenang, bermewah-mewahan. Dan pada ayat
selanjutnya Alloh memerintahkan supaya berdo’a dengan merendahkan diri
dan bersembumyi-sembunyi, dan dengan penuh rasa takut dan sangat ingin
diridoiNya yakni dengan do’a yang penuh dengan kehuyu’an, dan memelihara
hubungan dengan sosial dengan sesama manusia.
5
8. Berdasarkan Tafsir Al-Bayan (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai
sebagai berikut:
Dan janganlah membuat kerusakan dimuka bumi sesudah dijadikannya
oleh alloh bumi dengan sebaik-baikNya. Maksudnya: sesudah alloh
menjadikan alam ini dengan cara yang sesuai dengan kemaslahatan makhluk,
dan ayat ini menengah kita menimbulkan kerusakan dimuka bumi, baik
terhadap jiwa, akal, maupun yang lainnya.
Dan alloh menyeru kita untuk berdo’a kepadanya karena (takut dan tama’),
yang bermakna berdo’a dengan adab-adab berdo’a, dengan perasaan takut dan
dengan sangat mengharapkan.tegasnya seseorang hendaknya bero’a dengan
perasaan takut dan penuh pengharapan akan diterima do’anya.
9. Berdasarkan Tafsir (Q.S. Al-A’raf ;|07|: 56) tersebut dimaknai sebagai
berikut:
Sedangkan beberapa surat dan ayat Al-qur’an lainnya yang memerintahkan
kita untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah sebagai berikut:
ن � ا ن �*م �ن � إ و2ا ال �ض� ق� أ � ف�ي د وا �س �ه ال� ت ل� ل�ذ�ا ق�ي و�و�إ و و ٱ و� و�
�ح ون� ل ١١و�مArtinya: Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat
kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang
yang mengadakan perbaikan" (Q.S Al-Baqoroh;|02|: 11)
� وا خ�س � ق� و�ال� ت � ان� ب يز� �م ال� و� �ي م� � وا ف � � أ م ��ق� و و�ي ط�� و� و ٱ و ٱ و� و ٱ و� و�
د�ين� س� ض� م� أ � ف�ي ا � ث � �اء�ه و�ال� ت ي � *اس� أ و�لن و و ٱ و� و� و� و� ٨٥ٱ
Artinya: Dan Syu´aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan
timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak
6
mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat
kerusakan” (Q.S. Hud;|11|: 85)
Juga beberapa surat dan ayat lainnya yang terdapat dalam Al-qur’an seperti
Q.S. Al-A’raf ayat 85, Asy-Syu’araa’ ayat 183, Al-A’raf ayat 74, Al-A’raf ayat
142, dan lain sebagainya. Dan dalam hal ini Alloh memberikan ganjaran bagi
orang-orang yang tetap melakukan kerusakan terhadap lingkungan atau tetap
melakukan perbuatan-perbuatan buruk yang disebabkan oleh tangan manusia
dengan sebuah bencana yang besar seperti yang jelaskan dalam surat Q.S. Ar-rum
ayat 41 yang tertulis dibawah ini:
اس� *لن د�ي � � أ ب ��س ا ك ��م ر� ب � ب �ر$ و� ب اد ف�ي ف�س� ٱظ�ه�ر� و� و� و� و ٱ و ٱ و ٱ
ج�ع ون� � *ه ي �ع�ل � ل وا *ذ�ي ع�م�ل ل ض� � ذ�يق�ه م ب �ي ول و� ٱ ٤١و�Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari
(akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (Q.S. Ar-
rum;|30|: 41)
Demikian pembahasan kita mengenai tafsir ayat-ayat suci dalam Al-qur’an
yang berhubungan dengan perintah Alloh kepada kita manusia agar menjaga
kelestarian lingkungan hidup.
7
BAB III KESIMPULAN
Kita sebagai generasi muda yang baik harus bnikut serta dalam upaya
melestarikan lingkungan karena lingkungan adalah tempat dimana kita hidup.
Dengan melestarikan lingkungan berarti kita telah menyelamatkan beribu bahkan
berjuta juta nyawa. Karena banyak nyawa yang melayang itu banyak disebabkan
adanya kerusakan lingkungan.
“Lingkungan hidup” merupakan tempat berinteraksi makhluk hidup yang
membentuk suatu system jaringan kebutuhan, yaitu: jenis dan jumlah masing-
masing unsur lingkungan, interaksi antar unsur dalam lingkungan hidup, perilaku
dan konndisi unsur lingkungan hidup dan factor material, seperti suhu dan cahaya.
“Lingkungan hidup”, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang
dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi
atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia
8
yang berlebihan. Lawan dari lingkungan hidup adalah lingkungan buatan, yang
mencakup wilayah dan komponen-komponennya yang banyak dipengaruhi oleh
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Al Jami’li Ahkaam Al-Qur’an, Tafsir Al-Qurtubi/syaikh Imam Al-Qurtbbi;
Jakarta: Pustaka Azzam: 2008
Al bayan: Tafsir dan penjelasan Al-Qur’annul Karim/Tengku Muhammad Hasbi
Ash Shidieqy; Pustaka Rizki Putra: 2002
Al-Misbaahul Muniir Fii Tahdziibi Tafsiiri Ibni Katsiir;Pustaka Ibnu Katsiir:
Jakarta, 2010
Ahmad Mustofa al- Maragi; Tafsir al-maraghi jilid 8’ 1993, PT Karya Toha
Putra ; Semarang
Ahmad Mustofa al- Maragi; Tafsir al-maraghi jilid 21’ 1992, PT Karya Toha
Putra ; Semarang
Abu ja’far Muhammad bin jarir ath thabari; Jami’ al- bayan an ta’wil ayi al-
qur’an; 2008: pustaka azzam; jakarta.
Prof. Dr. Hamka, (1982), Tafsir Al-Azhar, PT. Pustaka Panjimas: Jakarta
9
10