auditing i. pengertian arens, dkk 2003 sebagai...

41
Pengantar Auditing AUDITING I. PENGERTIAN Konrath (2002:5) sebagai berikut: Suatu proses sistematis untuk secara objective mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mnegkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Arens, dkk 2003 sebagai berikut: Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevalauasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompoten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kreiteria-kriteria yang ditentukan. Soekrisno Agus, 2004 sebagai berikut: “suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independent, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemenbeserta catatan-catatan pembukuan dan bukti- bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. II.Perbedaan Accounting dan Auditing Accounting Auditing - Sifat konstruktif - Sifat analitis - Dilakukan oleh pegawai perusahaan - dilakukan oleh Akuntan public. - Pedoman SAK - Pedoman SPAP, Aturan Etika IAI, S P M. III. Mengapa diperlukan Audit? Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen, Karena:

Upload: phamminh

Post on 07-Feb-2018

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Pengantar Auditing

AUDITING

I. PENGERTIAN

Konrath (2002:5) sebagai berikut:

“ Suatu proses sistematis untuk secara objective mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi

tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan

antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mnegkomunikasikan hasilnya kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

Arens, dkk 2003 sebagai berikut:

Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevalauasian bahan bukti tentang informasi yang dapat

diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompoten dan independen untuk

dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kreiteria-kriteria yang

ditentukan.

Soekrisno Agus, 2004 sebagai berikut:

“suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independent, terhadap

laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemenbeserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-

bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan

keuangan tersebut.

II.Perbedaan Accounting dan Auditing

Accounting Auditing

- Sifat konstruktif - Sifat analitis

- Dilakukan oleh pegawai perusahaan - dilakukan oleh Akuntan

public.

- Pedoman SAK - Pedoman SPAP, Aturan

Etika IAI, S P M.

III. Mengapa diperlukan Audit?

Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP yang

merupakan pihak ketiga yang independen, Karena:

Page 2: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

a) Jika Tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik

yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang

dipercaya kewajarannya oleh pihak – pihak yang berkepentingan terhdap laporan keuangan tersebut.

b) Jika Laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini unqualified ( wajar tanpa pengecualian)

dari KAP berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuangan

Tersebut bebas dari salah saji yang material dan sajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

c) Mulai tahun 2001 perusahaan yang total assetnya Rp. 25 milyar keatas harus memasukan audited

Financial Statements nya ke departemen perdagangan dan perindustrian.

d) Perusahaan yang sudah go public harus memasukan audited financial statementsnya kebapepam

paling lambat 90 hari setelah tahun buku

e) SPT yang didukung oleh Audited Financail statement lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan

dengan yang didukung oleh laporan keuangan yang belum diaudit.

IV. JENIS – JENIS AUDIT

Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, terdiri dari :

1. General Audit (Pemeriksaan Umum)

Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan

untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

2. Special Audit (pemeriksaan Khusus)

Suatu pemeriksaan yang terbatas ( sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP yang

independent yang pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap

kewajaran laporan keuangan secara keleluruhan.

Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit dibedakan menjadi:

1. Manajemen Audit (operational Audit)

Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan

kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan

operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

Prosedur Auditnya terdiri dari:

- Analytical review procedures

Adalah membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode lalu, budget dengan

realisasinya serta analisa ratio.

Page 3: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

- Evaluasi atas manjemen control system,yaoitu untuk mengetahui apakah SPM dan PI sudah memadai

perusahaan.

- Complaint Test (pengujian ketaatan) yaitu untuk menilai efektifitas dari PI dan SPM dengan melakukan

pemeriksaan secara sampling atas bukti – bukti pembukuan.

ada 4 tahap dalam suatu manajemen audit:

a. Prelimenary Survey ( survei pendahuluan)

b. Reviuw and testing of management control sistem (penelaahan dan pengujian atas sistem

pengendalian management)

c. Detailed Axamination (pengujian terinci)

d. Report development (pengembangan Laporan)

2. Complience audit (pemeriksaan ketaatan)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan dan

kebijakan yang berlaku baik yang ditetapkan oleh perusahaan maupun pihak extern.

3. Internal auditor (pemeriksaan intern)

Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangan dan

catatan akuntansi keuangan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.

4. Computer audit

pemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memperoses data akuntansinya dengan

menggunakan EDP (electronic Data Processing) System. Ada dua metode yang bisa dilakukan auditor:

1. Audit Around The Computer

2. Audit Through The Computer.

Sedangkan Internal control dalam EDP system terdiri dari:

1. General Control

2. Application Control

V. Peer Review

Adalah suatu penelahaan yang dilakukan terhadap KAP untuk menilai apakah KAP tersebut telah

mengembangkan secara memadai kebijakan dan prosedur pengendalian mutu sebagaimana yang

diisaratkan dalam pernyataan Standar Auditing no.20 oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Adapun Elemen

Pengendalian mutu sbb:

Page 4: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

1. Idependensi, integritas dan objektifitas.

2. Manajemen Personalia

3. Penerimaan dan berkelanjutan klien dan penugasan

4. Kenerja penugasan

5. Pemantauan

Profesional Ethics, Legal Liability

Kode Etik Mencakup dua komponen penting yaitu:

1. Principles, yang berkaitan dengan profesi dan praktik auditing, sehingga dapat menerapkan dan

menegakan prinsip – prinsip berikut ini:Integrity, objectivity, confidentiality dan competency.

2. Rules of conduct yang menjelaskan norma perilaku yang diharapkan dari seorang auditor dan

merupakan alat Bantu untuk menginterprestasikan principles ke dalam penerapan praktik dan

dimaksudkan sebagai pedoman prilaku etis auditor.

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK DAN KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA

1. Standar Profesional Akuntan Publik per 1 januari 2001 terdiri dari lima standar, yaitu

1. Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan interprestasi pernyataan standar

auditing (IPSA).

2. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan interpretasi pernyataan Standar

Atestasi (IPSAT).

3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang dilengkapi dengan Interpretasi

Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR).

4. Pernyataan Standar Jasa konsultasi (PSJK)yang dilengkapi dengan interprestasi pernyataan

Standar Jasa Konsultasi (IPSJK)

5. Pernyataan Standar Pengendalian mutu (IPSM) yang dilengkapi dengan interprestasi pernyataan

standar pengendalian mutu (IPSM).

2. Kode Etik Akuntan Indonesia

Adalah pedoman bagi para anggota ikatan akuntan Indonesia untuk bertugas secara bertanggung jawab

dan obyektif.

Kerangka Kode Etik IAI, terdiri dari:

1. Prinsip Etika (mengikat seluruh anggota IAI), meliputi:

Page 5: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

1. Tanggung Jawab Profesi

2. Kepentingan Umum (publik)

3. Integritas

4. Objektivitas

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

6. Kerahasiaan

7. Prilaku Profesional

8. Standar Teknis

2. Aturan Etika (tidak boleh bertentangan dengan Prinsip Etika), meliputi :

1. Independensi, integritas dan objektivitas.

2. Standar Umum prinsip Akuntansi

3. Tanggung jawab klien

4. Tanggung jawab rekan

5. Tanggung jawab praktik lain.

3. Interpretasi Aturan Etika

adalah sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup

dan penerapannya.

4. Tanya dan Jawab.

ETIKA PROFESI

1.Pengertian

Arens & Loebbecke, 2004 Memberikan definisi Etika Profesi:

“ sebagai perangkat prinsip moral atau nilai”.

Perangkat prinsip yang dibangun oleh Josephon Institute for the Advance of Ethics di amerika

serikat (badan usaha nirlaba yang menyusun kode etik professional dalam pemerintahan, hukum,

kesehatan, bisnis, akuntansi, dan jurnalistik, Adalah sebagai berikut:

1. Kejujuran, bersikap benar, tulus, jernih, tidak menipu, tidak berbohong.

2. Integritas, bersikap berprinsip, terhormat, adil berani, tidak bermuka dua.

Page 6: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

3. Mematuhi janji, bersikap penuh kepercayaan, mematuhi komitmen, berpegang pada surat perjanjian.

4. Loyalitas, bersikap jujur, dan loyal kepada keluarga, teman, atasan, klien dan negara.

5. Keadilan, berlaku sama terhadap orang lain, menerima dan bertoleransi terhadap perbedaan, tidak

memanfaatkan kesalahan orang lain untuk mendapatkan keuntungan.

6. Kepedulian kepada orang lain, bersikap melayani orang lain, memberikan pertolongan jika dibutuhkan

dan tidak merugikan orang lain.

7. menghargai orang lain, bersikap ramah dan wajar dan tidak merintangai orang lain.

8.Menjadi warga yang bertanggung jawab, menaati hukum dan melaksanakan semua hak dan tanggung

jawab demokrasi.

9.Ketanggunggugatan, menerima tanggung jawab pengambilan keputusan.

2. Kode perilaku akuntan Indonesia, meliputi prinsip-prinsip etika:

1. Tanggungjawab, akuntan harus mewujudkan kepekaan professional dan pertimbangan moral

dalam semua aktivitas mereka.

2. Kepentingan masyarakat, mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai

kepercayaan masyarakat.

3. Integritas, akuntan harus melakasanakan semua tanggungjawab professional dengan integritas

yang tinggi.

4. Objektivitas dan independensi. akuntan public harus bersikap independent dalam kenyataan

dan penampilan pada waktu melaksanakan audit.

5. Keseksamaan, melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemapuan terbaik.

6. Lingkup dan sifat jasa, mematahui prinsip-prinsip perilaku professional dalam menentukan

lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan.

LAPORAN AUDIT

Pada akhir pemeriksaannya, dalam suatu pemeriksaan umum (general audit),KAP akan memberikan

suatu laporan akuntan yang terdiri dari :

1. Lembaran opini

merupakan tanggung jawab akuntan public, dimana akuntan public memberikan pemdapatnya terhadap

kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan merupakan tanggung jawab

manajemen.

2. Laporan keuangan, yang terdiri dari :

Page 7: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

- Neraca

- Laporan laba-rugi

- Laporan perubahan ekuitas

- Laporan Arus Kas

- Catatan atas Laporan Keuangan, yang antara lain berisi : bagian umum (menjelaskan latar belakang

perusahaan), kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-pos neraca dan laba rugi.

- Informasi tambahan berupa lampiran mengenai perincian pos-pos penting seperti perincian piutang,

aktiva tetap, hutang beban umum dan adminstrasi serta beban penjualan.

Catatan : Tanggal Laporan Akuntan mempunyai dua tanggal (dual dating), terdiri dari:

1. Tanggal selesainya pemeriksaan lapangan

2. Tanggal terjadinya peristiwa penting

3. Bagian-bagian dari laporan audit bentuk baku

1. Judul laporan Standar

auditing mengharuskan pemberian judul pada laporan dengan memuat kata “Independen”.

2. Alamat yang dituju laporan audit

Lapran ini biasanya ditunjukan kepada perusahaan bersangkutan, pemegang saham atau dewan dereksi

serta komisaris.

3. Paragraf pendahuluan memuat pernyataan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab

manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan

berdasarkan suatu audit.

4. Paragraf lingkup audit

pernyataan actual mengenai apa yang dilakukan auditor didalam audit.

5. Paragraf pendapat

Memuat kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit.

6. Tandatangan dan nama akuntan public

Menunjukan partner akuntan public atau auditor bertanggung jawab atas audit yang dilakukan.

7. Tanggal laporan audit

Page 8: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting dari prosedur audit dilapangan.

Jenis-jenis pendapat akuntan

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

2. Pendapat wajar Tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan

audit bentuk baku ( Unqualified opinion withexplanatory language).

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( disclaimer opinion)

Ad. 1. Pendapat Wajar tanpa pengecualian ( Unqualified opinion)

Kondisi untuk laporan wajar tanpa pengecuali terdiri dari:

1. Semua laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, saldo laba, dan laporan arus kas ) sudah

tercakup didalam laporan keuangan dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

2. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.

3. Telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian (audit evidence) yang cukup mendukung

opininya.

4. Tidak menemukan adanya kesalahan material atas penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

5. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraph penjelasanatau modifikasi kata-kata

dalam laporan.

Ad. 2. Pendapat wajar Tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan

audit bentuk baku ( Unqualified opinion withexplanatory language).

Kondisi tersebut meliputi:

1.Pendapat wajar sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain.

2.Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan- keadaan yang luar biasa.

3. Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip

akuntansi atau dalam metode penerapannya.

4. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit secara material tidak

kinsisten dengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Ad. 3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)

Page 9: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Pendapat ini dinyatakan bilamana:

1. Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit.

2. Laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang

berdampak material.

3. Sehingga dalam paragraph pendapat harus berisi kata kecuali atau pengecualian.

AD. 4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

Pendapat ini dinyatakan bilamana:

“Keseluruhan laporan keuangan yang disajikan memuat salah saji yang material atau menyesatkan

sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum”.

Ad.5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( disclaimer opinion)

Pendapat ini dinyatakan bilamana:

1. Jika auditor tidak berhasil untuk menyakinkan dirinya sendiri bahwa keseleruhan laporan

keuangan disajikan secara wajar.

2. banyak pembatasan lingkup audit

3. Hubungan yang tidak independen antara auditor dan klien menurut kode etik professional.

Contoh laporan auditor bentuk baku adalah sbb:

Laporan Auditor Independen

No : AO1/II/KAP/02

Tanggal : 25 Februari 2002

Kepada Yth,

Direksi dan dewan Komisaris

PT. RENIKU

Jl. Bougenville No. 47

Jakarta Utara

Kami telah mengaudit neraca PT Reniku per 31 desember 2001 serta laporan laba rugi, laporan

perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan

Page 10: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada

pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.

Standar Tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh

keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi

pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti – bukti yang mendukung jumlah – jumlah dan pengungkapan

dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akuntansi yang digunakan dan

estimasi signifikasi yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan

secara keseluruhan. Kami yakin bahwa kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam

semua hal yang material, posisi keuangan PT. RENIKU per 31 Desember 2001, dan hasil usaha,

perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum diindonesia.

Kantor Akuntan Publik

Dra. Astrid Krisnanti, Ak

(Dra. Astrid Krisnanti, Ak)

Reg. Neg. D-241188

NIAP: 09.0001.03

Latihan Soal?

Saudara adalah seorang auditor sekaligus pemilik kantor akuntan public yang t berada dikota Medan,

pada tanggal 10 Juni 2005 ingin mengajukan audit proposal kepada klien anda yaitu PT. Sentosa Aman,

yang beralamat di jalan Sekeloa No. 10 Bandung, dengan audit fee yang diajukan adalah sebesar Rp.

100.000.000,- ditambah PPN 10%, dengan ketentuan sbb:

25 % pada saat proposal disetujui

50% pada saat penyerahan konsep laporan audit

25 % pada saat penyerahan final audit report

PPH 23 sebesar 7.5 % bisa dipotong dari jumlah fee tersebut.

Dari keterangan diatas anda diminta untuk membuat suatu engagement letter kepada klien anda sesuai

dengan standar auditing yang berlaku umum?

ETIKA PROFESI

1.Pengertian

Page 11: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Arens & Loebbecke, 2004 Memberikan definisi Etika Profesi:

“ sebagai perangkat prinsip moral atau nilai”.

Perangkat prinsip yang dibangun oleh Josephon Institute for the Advance of Ethics di amerika

serikat (badan usaha nirlaba yang menyusun kode etik professional dalam pemerintahan, hukum,

kesehatan, bisnis, akuntansi, dan jurnalistik, Adalah sebagai berikut:

1. Kejujuran, bersikap benar, tulus, jernih, tidak menipu, tidak berbohong.

2. Integritas, bersikap berprinsip, terhormat, adil berani, tidak bermuka dua.

3. Mematuhi janji, bersikap penuh kepercayaan, mematuhi komitmen, berpegang pada surat perjanjian.

4. Loyalitas, bersikap jujur, dan loyal kepada keluarga, teman, atasan, klien dan negara.

5. Keadilan, berlaku sama terhadap orang lain, menerima dan bertoleransi terhadap perbedaan, tidak

memanfaatkan kesalahan orang lain untuk mendapatkan keuntungan.

6. Kepedulian kepada orang lain, bersikap melayani orang lain, memberikan pertolongan jika dibutuhkan

dan tidak merugikan orang lain.

7. menghargai orang lain, bersikap ramah dan wajar dan tidak merintangai orang lain.

8.Menjadi warga yang bertanggung jawab, menaati hukum dan melaksanakan semua hak dan tanggung

jawab demokrasi.

9.Ketanggunggugatan, menerima tanggung jawab pengambilan keputusan.

2. Kode perilaku akuntan Indonesia, meliputi prinsip-prinsip etika:

7. Tanggungjawab, akuntan harus mewujudkan kepekaan professional dan pertimbangan moral

dalam semua aktivitas mereka.

8. Kepentingan masyarakat, mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai

kepercayaan masyarakat.

9. Integritas, akuntan harus melakasanakan semua tanggungjawab professional dengan integritas

yang tinggi.

10. Objektivitas dan independensi. akuntan public harus bersikap independent dalam kenyataan

dan penampilan pada waktu melaksanakan audit.

11. Keseksamaan, melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemapuan terbaik.

12. Lingkup dan sifat jasa, mematahui prinsip-prinsip perilaku professional dalam menentukan

lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan.

Page 12: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

BUKTI AUDIT

Tujuan Audit

Adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material,

sesuai dengan prinsip akuntansi berterima di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai

berdasarkan asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.

Menurut Mulyadi,2002 :

Adalah segala informasi yang mendukung angka – angka atau informasi lain yang disajikan dalam

laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan

pendapatnya. Bukti asudit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari: data akuntansi dan semua

informasi penguat (corrobating information) ysng tersedia bagi auditor.

Tipe Bukti Audit

1. Tipe data Akuntansi

Dapat dikelompokan menjadi dua golongan berikut ini:

1. Pengendalian Intern

2. Catatan Akuntansi

Ad. Pengendalian intern sebagai bukti

Pengendalian intern yang dibentuk dalam setiap kegaiatan perusahaan dapat digunakan untuk

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dengan demikian kesalahan yang timbuk akan

segera dan secara otomatis dapat diketahui dengan adanya pengecekan silang (cross check) dan cara –

cara pembuktian (proof) yang dibentuk didalamnya.

Ad. Catatan Akuntansi

Jurnal, buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi yang digunakan oleh klien untuk

mengolah transaksi keuangan guna menghasilkan laporan keuangan. Oleh karena itu pada waktu

auditor melakukan verifikasi terhadap suatu jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan, ia akan

melakukan penelusuran kembali jumlah tersebut melalui catatan akuntansi. Dengan demikian catatan

akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengelohan transaksi keuangan yang telah

dilakukan oleh klien.

2. Tipe Informasi Penguat.

a. Bukti Fisik

adalah bukti audit yang diperoleh dengan cara inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud. Tipe bukti

ini pada umumnya dikumpulkan oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap persediaan dan Kas.

Page 13: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

b. Bukti documenter

Menurut sumbernya bukti audit dapat digolongkan sbb:

1. Bukti documenter yang dibuat oleh pihak luar yang bebas yang dikirm langsung kepada

auditor.

2. Bukti documenter yang dibuat pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien.

3. Bukti documenter yang dibuat dan disimpan dalam organisasi klien.

C. Perhitungan

Dilakukan sendiri oleh auditor untuk membuktikan ketelitian perhitungan yang terdapat dalam

catatan klien merupakan salah satu bukti audit yang bersifat kuantitatif.

D. Bukti lisan

Dalam melaksanakan audit, auditor tidak berhubungan dengan angka, namun berhubungan dengan

orang, terutama para manajer. Seperti kebijakan akuntansinya, lokasi catatan dan dokumen, alasan

penggunaan prinsip akuntansi yang berterima umum diindonesia, kemungkinan pengumpulan piutang

usaha yang sudah lama tidak tertagih, dan kemungkinan adanya hutang bersyarat.

E. Perbandingan

Untuk menentukan akun atau transaksi yang akan dipisahkan guna penyelidikan yang lebih insentif,

auditor melakukan analisis terhadap perbandingan setiap aktiva, utang, penghasilan dan biaya

dengan saldo yang berkaitan dalam tahun sebelumnya.

F. Bukti dari spesialis

Sepesialis adalah seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus dalam

bidang selain akuntansi dan auditing. Contoh adalah pengacara, insinyur sipil, geologist, penilai

(appraiser).

PENGENDALIAN INTERN

(INTERNAL CONTROL)

1. Pengertian Pengendalian intern

Pada tahun 2001, IAI memberikan definisi sebagai berikut:

“Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan

personel lain entitas yang didesain untuk

memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:

Page 14: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

(a) keandalan laporan keuangan

(b) efektivitas dan efisiensi operasi

(c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini:

a. lingkungan pengendalian

Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.

Lingkungan pengendalian mencakup hal – hal sbb:

a. integritas dan nilai etika

b. Komitmen terhadap kompetensi

c. partispasi dewan komisaris

d. struktur organisasi

e. pemberian wewenang dan tanggung jawab

f, kebijakan dan praktek sumber daya manusia

b. Penaksiran resiko

adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya dan

membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. Resiko dapat timbul dan

berubah karena keadaan berikut ini:

a) perubahan dalam lingkungan operasi

b) Personel baru

c) sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki

d) teknologi baru

e) lini produk, produk atau aktivitas baru

f) restrukturisasi korporasi

g) operasi luar negeri

f) standar akuntansi baru

c. Aktivitas pengendalian

Page 15: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.

Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai

kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hal – hal berikut ini:

a) Review terhadap kinerja

b) Pengolahan informasi

c) Pengendalian fisik

d) Pemisahan tugas

d. Informasi dan komunikasi

adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang

memungkinkan orang melakasanakan tanggung jawab mereka. Auditor harus memperoleh pengetahuan

memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami:

a) Golongan transaski dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan.

b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai

c) catatan akuntansi, informasi pendukung dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup

dalam pengolahan dan pelaporan transaksi

d) Pengolahan akuntansi yang cukup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukan kedalam

laporan keuangan.

e. Pemantuan, adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang

waktu.Dan penilaian efektifitas rancangan operasi SPI secara priodik dan terus menerus oleh

manajemen untuk melihat apakah manajemen telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah

diperbaiki sesuai dengan keaadaan.

2. Hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup (scope) pemeriksaan

“ Auditor meyimpulkan apabila pengendalian intern tidak berjalan efektif, maka auditor harus

memperluas scope pemerikasaannya pada melakukan substantive test.

Pengendalain intern memberikan pengaruh terhadap:

- keamanan harta perusahaan

- dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan

- lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan

- Tinggi rendahnya audit fee

Page 16: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

- Jenis opini yang akan diberikan akuntan.

3. Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan public, yaitu:

1. Internal control questionnaires

2. Flow chart

3. Narrative.

Ad. 1.Internal control questionnaires

Pertanyaan- pertanyaan yang disusun dengan baik, dengan ketentuan Sbb:

a. Jawaban Ya akan menunjukan ciri internal control yang baik.

b. Tidak akan menunjukan cirri internal control yang lemah

c. Tidak relevan, berarti pertanyaan tersebut tidak relevan untuk perusahaan tersebut.

Ad.2. Flow chart (bagan arus)

Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam sistem dan prosedur disuatu unit usaha.

Ad. 3. Narrative

Dalam hal ini auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan prosedur akuntansi yang berlaku

diperusahaan.

Keterbatasan pengendalian intern entitas, disebabkan oleh faktor:

- Pertimbangan manusia

- Biaya pengendalian intern

Test Transaksi

Terdiri dari :

1. Compliance Test (Test of recorded transaction)

2. Subtantive Test

1. Bukti audit (audit evidence)

Adalah semua bukti yang mendukung laporan keuangan yang terdiri dari data akuntansi dan semua

informasi penguat yang tersedia bagi auditor.

Bukti audit terdiri dari:

Page 17: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

- Jurnal

- cek

- Notulen - rapat

- Buku besar

- catatan electronic fund system - Komfirmasi

- buku pembantu

- Faktur

- Work sheet

- buku pedoman

- Surat kontrak

Catatan: Bukti audit dikatakan kompeten adalah bukti audit harus sah dan relevan.

Menurut Konrath (2002), ada enam tipe bukti audit, yaitu

1. Physical Evidence : terdiri dari segala sesuatu yang dapat dihitung.

Contoh: bukti yang diperoleh dari kas opname, observasi dari dari perhitungan fisik persediaan,

pemeriksaan phisik surat berharga dan inventarisasi aktiva tetap.

2.Confirmation Evidence : bukti yang diperoleh mengenai eksitensi, kepemilikan atau penilaian langsung

dari pihak ketiga diluar klien.

Contoh: konfirmasi piutang, utang, barang berharga yang disimpan biro adm efek, konfirmasi dari

penasehat hukum klien.

3.Documentary Evidence : Terdiri dari catatan-catatan akuntansi dan seluruh dokumen pendukung

transaksi.

Contoh: faktur pembelian, faktur penjualan, general ledger, sub ledger.

4.Mathematica Evidence: merupakan perhitungan dan rekonsiliasi yang dilakukan auditor. Contoh:

perhitungan dan alokasi beban penyusutan, perhitungan beban bunga.

5. Analitycal Evidence: bukti yang diperoleh melalui penelaahaan analitis terhadap informasi keuangan

klien. Prosedur analisis bisa dilakukan dalam bentuk:

1. Trend Analysis, yaitu membandingkan angka-angka tahun berjalan dengan tahun- tahun sebelumnya

dan menyelidikan kenaikan/penurunan yang signifikan baik dalam jumlah rupiah maupun persentase.

Page 18: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

2. Ratio analysis,misalnya menghitung rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage dan rasio

manajemen asset.

3. Hearsay evidence : merupakan bukti dalam bentuk jawaban lisan dari klien atas pertanyaan –

pertanyaan yang diajukan auditor.

Contoh: pertanyaan –pertanyaan auditor mengenai pengendalian intern, persediaan yang bergerak

lambat atau rusak.

2. Compliance Test

Test ini digunakan untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern disuatu perusahaan, dan

dapat diatasi dengan “Compensating Control”.

Dalam melaksanakan compliance test hal- hal yang perlu diperhatikan:

a. kelengkapan bukti pendukung (supporting document)

b. kebenaran perhitungan mathematis

c. otorisasi dari pejabat yang berwenang

d. kebenaran nomor perkiraan yang didebet/dikredit

e. kebenaran posting kebuku besar dan sub buku besar.

3. Subtantive Test

Test ini digunakan untuk membuktikan kewajaran saldo-saldo perkiraan neraca dan laba rugi. Prosedur

pemeriksaan yang dilakukan dalam subtantif test antara lain:

a. Inventarisasi aktiva tetap

b. Observasi atas stock opname

c. Komfirmasi piutang, utang dan bank

d. Kas opname

e. Pemeriksaan rekonsiliasi bank dan lain-lain.

KERTAS KERJA PEMERIKSAAN

(Audit Working Papers)

1. Pengertian Kertas Kerja Pemeriksaan

Kertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas – berkas yang dikumpulkan oleh auditor dalam

menjalankan pemeriksaan, yang berasal:

Page 19: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

1. dari pihak klien

2. dari analisa yang dibuat oleh auditor

3. dari pihak ketiga

2. Berkas yang berasal dari klien, misalnya:

a. Neraca saldo (Trial balance)

b. Rekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation)

c. Analisa umur piutang (Accounts Receivable Aging Schedule)

d. Rincian persediaan (Final Inventory List)

e. Rincian Utang

f. Rincian Beban Umum dan Administrasi

g. Rincian Beban Penjualan

h. Surat pernyataan langganan

3. Analisis yang dibuat Auditor, misalnya:

a. Berita Acara Kas Opname ( Cash Count Sheet)

b. Pemahaman dan Evaluasi Internal Control

c. Analisa Penarikan Aktiva Tetap

d. Analisa Mengenai cukup tidaknya Allowance for bad debts

e. Working Balance Sheets (WBS)

f. Working Profit and Loss (WPL)

g. Top Shcedule

h. Supporting Schedule

i. Konsep Laporan Audit ( Konsep Audit Report

j. Management Letter

4. Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga, misalnya:Jawaban konfirmasi:

a. Piutang

Page 20: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

b. Utang

c. Dari Bank

d. Dari Penasehat hukum perusahaan

5. Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan

1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan

2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional

Akuntan Publik.

3. Sebagai Referensi dalam hal ada pertanyaan dari:

a. Pihak Pajak

b. Pihak Bank

c. Pihak Klien

4. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh Tim Audit) sehingga dapat dibuat evaluasi

mengenai kemampuan asisten sampai dengan partner, sesudah selesai suatu penugasan.

5. Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya.

6. Kertas kerja dikelompokan dalam :

1. Current File (Berkas tahun berjalan)

2. Permanent File (Berkas permanent)

3. Correspondance File (Berkas surat menyurat)

Ad.1.Current File, berisi kertas kerja mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan,misalnya:

- Neraca saldo

- Berita acara kas opname

- Rekonsiliasi Bank

- Rincian Piutang

- Rincian persediaan

- Rincian Utang

- Rincian Biaya, dan lain-lain

Page 21: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Ad.2. Permanent File, berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk beberapa tahun

Misalnya: - Akte pendirian

- Buku Pedoman akuntansi ( Accounting manual)

- Kontrak-kontrak

- Notulen Rapat

Ad.3. Correspondence File

Berisi korespondensi dengan klien, berupa surat menyurat, facsimile dan lain-lain.

7. Kriteria untuk pembuatan kertas kerja pemeriksaan yang baik, terdiri dari:

1. Kertas kerja pemeriksaan harus mempunyai tujuan

2. Harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan sebab banyak kerugiannya.

3. Dalam kertas kerja pemeriksaan harus dijelaskan prosedur audit apa yang dilakukan dengan

menggunakanaudit tick mark.

4. Kertas kerja pemeriksaan harus di index/cross index

5. Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan mereview working papers sehingga dapat

diketahui siapa yang bertanggung jawab.

8. Pemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja Pemeriksaan

1. Kertas kerja pemeriksaan adalah milik akuntan public. Hak auditor sebagai pemilik kertas kerja

pemeriksaan terikat pada batasan-batasan moral yang dibuat untuk mencegah kebocoran-kebocoran

yang tidak semestinya mengenai kerahasiaan (confidentiality) data klien.

2. Akuntan publik harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk keamanan kertas kerja

pemeriksaan dan menyimpan kertas kerja tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku

(minimal lima tahun).

PENERIMAAN PERIKATAN DAN PERENCANAAN AUDIT (AUDIT PLAN)

1.Audit Plan (Perencanaan Pemeriksaan)

Standar Pekerjaan lapangan pertama berbunyi sebagai berikut:

“ Pekerjaan harus direncanakan sebaik – baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan

semestinya”.

Dalam perencanaan audit, Auditor harus mempertimbangkan, antara lain:

Page 22: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimasa satuan usaha

tersebut beroperasi didalamnya.

b. Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut.

c. Metode yang digunakan oleh satuan usaha terserbut dalam mengolah informasi akuntansi yang

signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok

perusahaan.

d. Penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan.

e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit.

f. Pos Laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian.

g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, seperti resiko

kekeliruan dan ketidakberesan yang material atau adanya transaksi antar pihak – pihak yang mempunyai

hubungan istimewa.

Catatan : Agar dapat membuat perencanaan audit sebaik –baiknya, auditor harus memahami bisnis klien

dengan sebaik – baiknya (understanding client business), termasuk sifat dan jenis usaha klien, struktur

organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran, distribusi dll.

Auditor harus menyusun audit plan, segera setelah engagement letter disetujui oleh klien.

Adapun isi dari audit Plan mencakup:

1. Hal – hal mengenai klien

2. hal – hal yang mempengaruhi klien.

3. Rencana kerja auditor.

Ad. 1. Hal – hal mengenai Klien

a.Bidang Usaha klien, Alamat, Nomor telepon, facsimile. Dll

b.Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian)

- nama pemilik

- Permodalan

c.Accounting Policy ( Kebijakan Akuntansi)

1. Buku – buku yang digunakan:

i. Buku penjualan

Page 23: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

ii. Buku pembelian

iii. Buku kas/bank

iv. Buku memorial

2. Metode pembukuan:

a. Manual

b. Komputer

c. Mesin pembukuan

d.Neraca Komperative dan perbandingan penjualan, laporan laba rugi tahun lalu dan sekarang.

e. Client Contact.

Yaitu mengenai nama dari orang – orang yang akan sering dihubungi auditor.

- Presiden direktur

- Controller, chief Accountant

f. Accounting, auditing dan Tax Problem.

1. Accounting Problem, misalnya:

- perubahan metode pencatatan dari manual ke komputer

- Revaluasi fixed asset

- Perubahan metode atau tariff penyusutan

2. Auditing problem, misalnya:

- hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan

- perubahan accounting policy

3. Tax Problem, misalnya

- masalah restitusi, kekurangan penyetoran

- adanya 2 pembukuan didalam perusahaan

ad. 2. Hal – hal yang mempengaruhi klien

bisa didapat dari majalah – majalah ekonomi/surat kabar, antara lain : Business News, ekonomi

keuangan Indonesia.

Page 24: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Contoh: adanya peraturan – peraturan baru yang dapat mempengaruhi klien.

Ad. Rencana Kerja Auditor

a.Staffing

- nama patner

- nama manager

- nama suvervisor

- nama senior

- nama asisten

b. Waktu pemeriksaan

1. waktu dimulainya suatu pemeriksaan

2. beberapa lama waktu pemeriksaan

3. Dead line, dalam arti laporan pemeriksaan:

- selesai kapan?

- dikirim kemana dan waktu sampainya kapan

- kepada siapa report itu dikirim

4. Budget, baik dalam jumlah kerja maupun biaya pemeriksaan.

Latihan 1

Kantor akuntan publik : Dra. Astrid Krisanti, Ak mendapat kepercayaan untuk memeriksa laporan

keuangan dari PT RASUNA di Bandung untuk tahun buku 2002, sebelum melaksanakan pemeriksaan

kantor akuntan public ini membuat surat penugasan yang merupakan kesepakatan antara kantor

akuntan public dan klien untuk pelaksanaan audit dan pelayanan lain yang terkait. Adapun isi dari surat

penugasan tersebut terdiri dari informasi mengenai:

1)Peraturan audit untuk PT Rasuna

2) Tujuan Penugasan

3)Pembatasan yang dikenakan terhadap pekerjaan auditor, dalam lingkup pengendalian internal

saja tidak untuk menemukan kecurangan.

4) Batas waktu penyelesaian audit, meliputi:

Page 25: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

- Pemeriksaan Interim mulai dari 05 – 10- 02 s/d 23 – 10 -02

- Komentar atas struktur pengendalian intern 02 – 11 -02

- Tutup buku dan pemeriksaan akhir tahun dari 05 – 02 – 03 s/d 21 – 02 – 03

- Pengiriman laporan dan SPT 03 – 03 - 03

5) Bantuan yang akan diberikan klien

6) Besarnya fee yang diajukan sebesar Rp. 50.000.000,-

Dari data diatas saudara diminta untuk membuat surat penugasan dari kantor akuntan public tersebut

terhadap kliennya.

Latihan 2

Pada pertengahan tahun 2004, anda ditunjuk sebagai auditor pelaksana (account Incharge) oleh KAP

tempat anda bekerja, dalam audit atas laporan keuangan PT Bahama Yang merupakan salah satu klien

utama kantor akuntan tersebut. Walaupun PT Bahama merupakan klien lama namun bagi anda

penugasan audit pada perusahaan tersebut merupakan yang pertama kali. Anda telah menerima surat

penugasan untuk audit yang meliputi tahun kalemder yang berakhir pada tanggal 31 desember 2004

beserta daftar personil yang ditunjuk sebagi staf dalam audit tersebut. Anda bertanggung jawab untuk

membuat perancanaan dan melakukan supervisi atas pekerjaan lapangan penugasan tersebut.

Diminta: Uraikan Persiapan yang diperlukan dalam perencanaan audit tahunan atas PT Bahama, adapun

sumber informasi yang perlu anda ketahui adalah sbb:

1. PT Bahama berkantor dijalan panglima polim No. 125 jakarta selatan, sedangkan pabriknya

berlokasi di jl. Naragong No. 1 – 5 bekasi utara.

2. Perusahaan ini bergerak dibidang pabrikasi almunium

3. Susunan dewan pengurus mulai dari dewan komisaris sampai dengan manajer – manajer devisi

yang ada dalam perusahaan tersebut.

4. Permodalan perusahaan terdiri dari modal pribadi sebesar Rp. 5.000.000.000,-

5. Adapun kebijakan akuntansinya sbb:

a) L/K disusun berdasarkan harga perolehan ( at cost), laporan arus kas dengan metode langsung, L/R

dengan multiple – step, neraca dengan bentuk staffel.

b) Persediaan bahan baku penilaiannya berdasarkan lifo perpetual, WIP berdasarkan atas taksiran

ekuivalen unit selesai dan persediaan barang jadi didasarkan pada metode FIFO periodic.

c) Piutang usaha : perusahaan membuat penghapusan piutang tak tertagih dengan metode cadangan

kerugian piutang.

Page 26: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

d) Penyertaan dalam bentuk saham:

Bentuk saham terdiri dari 20% saham preferen, dan 30% saham biasa dan deviden dibagikan setiap akhir

tahun.

e) Aktiva tetap

Berdasarkan harga perolehan dengan metode penyusutan double declining, taksiran umur ekonomis

didasarkan pada ketetapan yang berlaku.

f) Biaya perijinan :

Selama lima tahun dengan metode straight – line

g) Utang /piutang dalam rangka hubungan khusus

Jabarkan syarat –syarat sebagaimana transaksi normal.

h) Pengakuan pendapatan

Pendapatan berasal dari penjualan, barang dalam proses, pada saat penerimaan kas dan pada saat

barang selesai.

i) Transaksi dan penjabaran mata uang

Pembukuan perusahaan didasarkan pada mata uang rupiah

j) Taksiran pajak penghasilan

Perusahaan menganut deffered tac accounting method atas perbedaan waktu

k) Tahun buku

Berjalan dari tanggal 1 Januari s/ d 31 desember

Catatan : Untuk data – data selanjutnya dalam penyusunan audit planning sesuaikan dengan lingkup

usaha klien.

Kuis : Mata Kuliah Teori Auditing

Dosen : Wiwi Idawati, SE., M.Si., Ak

Soal 1

Tunjukanlah perbedaan antara standar auditing yang berlaku umum dan prinsip akuntansi yang berlaku,

dan berikan dua contoh untuk masing – masing.

Soal 2

Page 27: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Standar pekerjaan lapangan yang pertama mewajibkan agar audit dilaksanakan satu atau

sekelompok orang yang berlatang belakang pendidikan formal yang memadai dan berpengalaman kerja

sebagai auditor. Dengan cara apa sajakah seorang auditor dapat memenuhi persyaratan standar itu?

Soal 3.

Apa jenis pendapat yang harus dikeluarkan auditor jika laporan keuangan disusun tidak sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum, karena ketaatan pada prinsip tersebut mengakibatkan laporan

keuangan menjadi menyesatkan.

Soal 4.

Apa tujuan dari paragraf pendapat dalam laporan auditor? Sebutkan informasi penting yang terdapat

pada paragraf ini.

Soal 5.

Mengapa independensi seorang auditor itu esensial sekali? Dan jelasakn perbedaan independence in

fact dan independensi in appearance ?

Soal 6.

Jelaskan perlunya kode etik profesi untuk akuntan public. Dimanakah kode etik profesi akuntan publik

harus sama dan harus berbeda dari kode etik profesi – profesi lainnya seperti pengacara atau dokter?

Soal 7

Bandingkan kepentingan manajemen mengenai internal control dengan kepentingan auditor mengenai

internal control?

Soal 8.

Didin, seorang karyawan PT. Air sehat yang sangat kompeten dan telah memegang tanggung jawab

dalam masalah- masalah yang berkaitan dengan bidang akuntansi selama dua decade. Kesetiaannya

pada perusahaan dan tugasnya selalu tanpa pengecualian, selama bertahun – tahun tanggung jawab

yang dipercayakan kepadanya semakin besar, Baik direktur utama maupun patner dari akuntan publik

yang mengaudit PT. Air Sehat sangat terkejut ketika mendapati bahwa didin telah menggelapkan lebih

dari Rp. 100.000.000,- uang perusahaan selama kurun waktu sepuluh tahun dengan tidak mencatat

tagihan – tagihan kedalam jurnal penjualan dan selanjutnya menggelapkan penerimaan kas.

Dari narasi diatas apakah faktor yang utama yang memungkinkan terjadinyadefalkasi tersebut?

Kuis: Lab auditing

Dosen: Wiwi Idawati, SE., M.Si., Ak

Page 28: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Saudara adalah seorang auditor sekaligus pemilik kantor akuntan public yang berada dikota Medan,

pada tanggal 15 April 2005 ingin mengajukan audit proposal kepada klien anda yaitu PT. Sentosa Aman,

yang beralamat di jalan Sekeloa No. 10 Bandung, dengan audit fee yang diajukan adalah sebesar Rp.

75.000.000,- ditambah PPN 10%, dengan ketentuan sbb:

250% pada saat proposal disetujui

40% pada saat penyerahan konsep laporan audit

20 % pada saat penyerahan final audit report

PPH 23 sebesar 7.5 % bisa dipotong dari jumlah fee tersebut.

Dari keterangan diatas anda diminta untuk membuat suatu engagement letter kepada klien anda sesuai

dengan standar auditing yang berlaku umum?

Materialitas dan Resiko Audit

Depinisi Materialitas

Menurut Arens, dkk (2003):

“ Jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi, dalam kaitannya dengan

kondisi yang bersangkutan, mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang

berkepentingan berubah atau berpengaruh oleh salah saji tersebut.

Menurut Mulyadi, 2001

“ Besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang

melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang

yang meletakan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah

saji.

Tingkatan materialitas

1.Jumlahnya tidak material

Jika terdapat salah saji dalam laporan keuangan, tetapi tidak mempengaruhi keputusan pemakai

laporan keuangan.

2.Jumlahnya material tetapi tidak menggangu laporan keuangan secara keseluruhan.

Jika salah saji dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pemakai, tetapi secara

keseluruhan laporan keuangan tersebut tersaji dengan benar, sehingga tetap berguna.

3. Jumlahnya sangat material sehingga mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara

keseluruhan.

Page 29: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Jika para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan yang salah saji secara material maka hal

tersebut berakibat pengambilan keputusan yang diambil menjadi salah.

Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi yang disebabkan oleh :

- Penerapan prinsip yang salah

- Penyimpangan fakta

- Kesengajaan menghilangkan informasi yang diperlukan.

Tahap – Tahap dalam menerapkan materialitas

1. Menentukan pertimbangan awal materialitas

2. pertimbangan awal salah saji dalam segmen

3. estimasi total salah saji dalam segmen

4. Estimasi salah saji gabungan

5. Memperbandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan awal materialitas.

Faktor yang mempengaruhi pertimbangan materialitas

1.Faktor kualitatif, antara lain:

- Salah saji yang mengandung konsekuensi hukum

- Salah saji dikarenakan sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan.

- Salah saji yang menyababkan trend laba

1. Faktor kuantitatif.

Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan pos – pos dalam laporan keuangan, laba bersih sebelum

pajak dalam laporan keuangan, total aktiva lancar/ aktiva/ ekuitas pemegang saham dalam neraca.

Dibawah ini digambarkan pedoman materialitas berdasarkan kelajiman dalam praktek, menurut

mulyadi (2002) sbb:

Tingkat materialitas Dasar Pengukuran.

5 – 10% Laba Operasi sebelum pajak

0,5 – 1 % Pendapatan Kotor

0,5 – 1 % Total aktiva

1% Pasiva

Page 30: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Konsep Resiko Audit

SPAP (2001: 312.1) “ Resiko audit adalah resiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa disadari tidak

memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung

salah saji material”.

Menurut Boyton (2002) dialih bahasakan oleh ichsan, resiko audit adalah “resiko bahwa auditor

mungkin tanpa sengaja telah gagal untuk memodifikasikan pendapat secara tepat mengenai laporan

keuangan yang mengandung salah saji yang material.

Menurut Mulyadi, 2002 Pengertian Resiko Audit sbb:

“ Resiko audit adalah resiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi

pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji

material”.

Dapat dibagi menjadi dua bagian:

1. Resiko audit keseluruhan yang berkaitan dengan laporan keuangan sebagai keseluruhan.

2. Resiko audit individual yang berkaitan dengan setiap saldo akun individual yang dicantumkan dalam

laporan keuangan.

3.

Definisi Penentuan Resiko

Adalah identifikasi dan analisis risiko-risiko yang relevan untuk mencapai tujuan entitas yang

membentuk suatu dasar untuk menentukan cara pengelolaan resiko. Karena kondisi ekonomi, industri,

peraturan dan operasi akan terus berubah, maka dibutuhkan mekanisme untuk mengidentifikasi dan

menangani resiko-resiko khusus yang berhubungan dengan perubahan.

Resiko berasal; dari dalam dan luar entitas bisnis, contoh :

1. Sebuah perusahaan pesaing memperkenalkan produk atau jasa baru yang membutuhkan

tindakan segera dan menciptakan tujuan baru dengan menurunkan prioritas tujuan sebelumnya.

2. Seorang manajer yang tidak kompeten mengabaikan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Siapa yang memanfaatkan penentuan resiko?

1. Manajemen, menggunakan penentuan resiko sebagai alat yang penting dalam merancang sistem –

sistem baru.

2. Akuntan publik, menggunakan penentuan resiko untuk mendapatkan pemahaman atas sistem

control dalam merencanakan audit mereka.

Page 31: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

3. Internal auditor, menggunakan penentuan resiko yang mengarakahan laporan tahunan manajemen

untuk mengemukakan kondisi sistem control.

Memperluas Audit Berbasis Resiko, dengan didasarkan pada pilihan-pilihan sbb:

- Kontrol : Aktivitas organisasional untuk mengurangi elemen-elemen resiko baik dari segi besaran

maupun jumlah.

- Penerimaan resiko dengan memperbolehkan resiko kehati-hatian yang diperlukan untuk kamajuan dan

keuntungan.

-Penghindaran resiko yang melibatkan perancangan ulang proses bisnis untuk mengubah resiko

- Pendiversifikasikan resiko dengan menyebarkan total resiko keoperasi-operasi yang terpisah.

Organisasi tanpa proses manajemen Resiko, peran audit internal untuk:

1. Mengidentifikasi kesadaran manajemen dan dewan komisaris akan resiko dan menentukan

penyelesaiannya melalui proses manajemen resiko.

2. Memberitahu manajeman kekurangan yang ada pada proses manajemen risiko dan memberikan

saran untuk melaksanakan proses seperti itu.

Resiko audit dan komponen-komponennya pada audit laporan keuangan

Ada dua tingkatan dalam resiko audit:

1. Pada tingkat laporan keuangan

2. Pada saldo akun (tingkat kelompok transaksi)

Ad 1. Pada tingkat laporan keuangan

Resiko audit adalah bahwa auditor mungkin secara tidak sengaja gagal memodifikasi dengan layak

pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara material.

Pada tingkatan ini ada beberapa tingkatan yang harus diperhatikan:

1. Karekteristik manajemen

- kebijakan manajemen didominasi hannya oleh satu orang.

- manajemen memiliki prilaku yang sangat agresif terhadap pelaporan keuangan.

- manajemen sangat berlebihan dalam menekan pencapaian proyeksi laba.

2. Karakteristik operasi dan industri

- profitabilitas dibandingkan dengan industrinya ternyata tidak memadai atau tidak konsisten.

Page 32: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

- Organisasi entitas bersifat desentralistis tanpa pengawasan aktivitas yang memadai

3. Karakteristik penugasan

- Terdapat transaksi- transaksi atau saldo-saldo yang signifikan yang sulit diaudit.

- Terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam jumlah yang signifikan

atau tidak biasa.

Ad. 2. Pada saldo akun, ada tiga komponen

1. Risiko bawaan

adalah penetapan auditor akan memungkinkan adanya salah saji dalam segmen audit yang melewati

batas toleransi, sebelum memperhitungkan faktor efektifitas pengendalian intern.

Resiko bawaan dipengaruhi oleh faktor – faktor :

- sifat bidang usaha dari perusahaan,

- Integritas manajemen ( jika manajemen didominasi oleh satu atau dua orang yang integritasnya

kurang, maka kemungkinan bahwa laporan keuangan disalah sajikan akan lebih manajemen.

2. Resiko Pengendalian (control risk)

adalah resiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah

atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.

3. Resiko deteksi (detection risk)

adalah resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji yang material yang terdapat dalam suatu

asersi.

Model Resiko Audit

1. Model resiko audit yang digunakan terutama untuk tahap perencanaan dalam menentukan berapa

besar bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam tiap siklus.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

RA = RB X RP X RD

Dimana : RA = Resiko Audit

RB = Resiko Bawaan

RP = Resiko Pengendalian

RD = Resiko Deteksi

Page 33: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

2.Model resiko audit yang digunakan untuk menentukan beberapa besar resiko bawaan dalam suatu

penugasan audit, maka dari rumus diatas dapat diturunkan rumus sbb:

RB= RA

RP x RD

Pengembangan persediaan resiko mencakup proses yang terdiri dari 4 tahap:

1. Identifikasi risiko-risiko puncak

2. mengonsolidasikan dan mengorganisasikan risiko-risiko tersebut.

3. membuat model persediaan resiko dan daftar resiko

4. mengelola persediaan resiko tersebut.

Resiko terdiri dari :

1. Resiko eksternal

- lingkungan

- pasar keuangan

- bencana

- peringkat

2. Resiko internal

- Sumber daya manusia

- informasi dan teknologi

- Akuntansi dan pelaporan

- keuangan.

Resiko kecurangan manajemen (manajemen fraud)

Untuk menditeksi hal ini manajemen audit dapat melalui prosedur analitis sbb:

1. membuat ekspektasi kuantatif untuk saldo akun

2. membuat risiko investigative dan saldo materialitas kuantitatif

3. membandingkan saldo akun actual dengan ekspektasi auditor.

Tiga elemen untuk proses evaluasi resiko:

Page 34: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

1. kondisi

2. motivasi

3. tingkah laku.

AUDIT DALAM LINGKUNGAN SISTEM INFORMASI KOMPUTER

PENDAHULUAN

Audit sistem informasi umumnya digunakan untuk menjelaskan dua jenis aktivitas yang berbeda

dengan yang terkait dengan komputer, terdiri dari

1. Audit melalui komputer

untuk menjelaskan proses peninjauan dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah sistem

pemerosesan data elektronik.

2.Audit dengan komputer

Jenis aktivitas ini biasanya dilaksanakan selama pengujian subtantif atas saldo rekening.

Dengan demikian prosedur audit yang digunakan leh auditor lebih berfokus kepada:

1. Pemeriksaan fisik dan konfirmasi aktiva

2. pengujian rinci

3. ukuran sampel yang lebih besar

4. penggunaan lebih banyak teknik audit berbantuan komputer.

Penggunaan Teknik audit berbantuan komputer, dengan alasan:

1. tidak adanya dokumen masukan atau tidak adanya jejak auditdalam sistem informasi

komputer.

2. dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan,

Manfaat TABKL:

1. Pengujian rincian transaksi dan saldo seperti: penggunaan perangkat lunak audit untuk menguji

semua sampel transaksi dalam file komputer.

2. Prosedur reviuw analitik seperti penggunaan perangkat lunak audit mengidentifikasikan unsure

atau fluktuasi yang tidak biasa.

3. Pengujian pengendalian (test of control) atas pengendalian umum sistem informasi

komputer seperti: penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan program.

Page 35: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

4. mengelompokan data berdasarkan kriteria tertentu

5. Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.

Dalam menghadapi lingkungan sistem informasi komputer, auditor dituntut untuk

mempertimbangkan penggunaan teknik audit berbantuan komputer berikut ini:

1. penggunaan perangkat lunak audit (audit software)

2. penggunaan data uji (test data) untuk tujuan audit.

3. Soal ?

1. Sebutkan apakah pernyataan dibawah ini benar atau salah dan berikan alasan anda.

a. bahan bukti audit yang dikumpulkan untuk setiap klien seharunya kurang lebih sama tanpa

memandang kondisi masing – masing.

b. Jika resiko audit yang dapat diterima untuk 2 klien yang berbeda adalah sama, bahan bukti audit

untuk kedua klien tersebut seharusnya kurang lebih sama juga.

c. Jika resiko audit yang dapat diterima, resiko bawaan dan resiko pengendalian kurang lebih sama

untuk dua klien yang berbeda, maka pengumpulan bahan bukti audit untuk kedua klein tersebut

seharusnya kurang lebih sama.

2.Pernyataan berikut ini berhubungan dengan penggunaan model resiko audit:

Misalkan auditor sedang melakukan audit tahun kelima atas kantor walikota Jakarta selatan dan

berkesimpulan bahwa resiko audit dapat ditetapkan tinggi, sedang resiko bawaan dan pengendalian

harus ditentukan rendah.

a) Untuk audit atas pemeliharaan dan perbaikan, risiko bawaan dan resiko pengendalian ditetapkan

masing – masing 20%. Resiko audit adalah 5%. Hitung risiko penemuan yang direncanakan.

b) Dalam situasi seperti ini berapa banyak bahan bukti yang harus dikumpulkan.

Pemeriksaan Kas Dan Setara Kas

1. Pengertian

Menurut PSAK No. 2 tahun 2002:

“Kas terdiri dari : saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang

dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang

signifikan”.

Page 36: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Contoh dari perkiraan – perkiraan yang bisa digolongkan sebagai kas dan bank , Sbb:

- Kas Kecil (Petty cash) dalam rupiah maupun mata uang asing

- Saldo rekening giro di bank dalam rupiah maupun mata uang asing

- Bon sementara

- Bon-bon kas kecil yang belum di reimbursed

- Check tunai yang akan didepositokan.

Contoh dari perkiraan – perkiraan yang tidak dapat digolongkan sebagai kas dan bank pada neraca Sbb:

- Deposito berjangka (Time deposit) yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan

- Check mundur dan check kosong

- Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (Sinking Fund)

- Reking giro yang tidak dapat segera digunakan baik dalam maupun diluar negeri, misalnya karene

dibekukan.

2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas dan Setara Kas

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas transaksi

penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.

2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal neraca betul-betul

ada dan dimiliki perusahaan (existence).

3. Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

3. Prosedur Pemeriksaaan Kas dan Setara Kas

1. Pahami dan evaluasi Internal control atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan

pengeluaran kas dan bank

2. Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (misal per 31-12-2002)

3. Lakukan Cash count (perhitungan pisik uang kas)

4. Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasor dalam hal tidak dilakukan atas kas

opname.

5. Kirim konfirmarsi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.

6. Minta rekonsiliasi bank per tanggal neraca

Page 37: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

7. Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut.

8. Review jawaban konfirmasi dari bank

9. Periksa inter bank +/- 1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca.

10.Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan

lapangan.

11. Pemeriksaan saldo kas terhadap mata uang asing

12.Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

umum.

13. Buat kesimpulan mengenai kewajaran kas dan setara kas.

MATERIALITAS DAN RESIKO

1. Pengertian

Definisi materialitas menurut Financial Accounting Standard Board No. 2 dalam Arrens & Loebecke

(1996:42) yang telah dialih bahasa oleh Amir Abadi Yusuf dinyatakan bahwa:

“Jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi, dalam kaitannya dengan

kondisi yang bersangkutan, mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang

berkepentingan berubah atau berpengaruh oleh salah saji tersebut”.

Menurut Mulyadi (2001,158) :

“Besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang

melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang

yang meletakan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah

saji”.

2. Tiga Tingkatan Materialitas yaitu:

1. Jumlahnya tidak material

Jika terdapat salah saji dalam laporan keuangan, tetapi tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan

keuangan.

2. Jumlahnya material tetapi tidak menggangu laporan keuangan secara keseluruhan.

Jika salah saji dalam laporan keuangan, dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan,

tatapi secara keseluruhan laporan keuangan tersebut tersaji dengan benar, sehingga tetap berguna.

3. Jumlahnya sangat material sehingga mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

Page 38: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi yang disebabkan oleh:

- Penerapan prinsip yang salah

- Penyimpangan fakta

- Kesengajaan menghilangkan informasi yang diperlukan

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertimbangan Materilitas

1. Faktor kualitatif

Pertimbangan kualitatif berkaitan dengan penyebab salah saji :

- Salah saji yang mengandung konsekuensi hukum

- Salah saji dikarenakan sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan

2. Faktor Kuantitatif

Pertimbangan berkaitan dengan hubungan salah saji dengan pos-pos dalam laporan keuangan, meliputi:

- Laba bersih sebelum pajak

- Total aktiva lancar/aktiva/ekuitas pemegang saham.

Menurut Mulyadi (2002), pedoman materialitas berdasarkan kelaziman dalam praktek sbb:

Tingkat Materialitas Dasar Pengukuran

5 – 10% Laba operasi sebelum pajak

0,5 – 1% Pendapatan kotor

0,5 – 1% Total Aktiv

1% Pasiva.

4. Konsep Resiko Audit

Menurut Mulyadi, 2002 Pengertian Resiko Audit sbb:

“ Resiko audit adalah resiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi

pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji

material”.

Dapat dibagi menjadi dua bagian:

d. Resiko audit keseluruhan yang berkaitan dengan laporan keuangan sebagai keseluruhan.

Page 39: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

e. Resiko audit individual yang berkaitan dengan setiap saldo akun individual yang

dicantumkan dalam laporan keuangan.

5. Kompenen – kompenen Resiko Audit:

1. Resiko bawaan (inherent Risk)

Kerentanan suatu saldo akun atau golangan transaksi suatu salah saji material.

Beberapa faktor yang perlu ditelaah auditor dalam menetapkan resiko bawaan:

- Sifat bidang usaha klien

- Integritas manajemen

- Kerentanan terhadap Fraud

2. Resiko Pengendalian (control risk)

adalah resiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah

atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.

3. Resiko deteksi (detection risk)

adalah resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji yang material yang terdapat dalam suatu

asersi.

6. Model Risko Audit

1.Model resiko audit yang digunakan terutama untuk tahap perencanaan dalam menentukan berapa

besar bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam tiap siklus.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

RA = RB X RP X RD

Dimana : RA = Resiko Audit

RB = Resiko Bawaan

RP = Resiko Pengendalian

RD = Resiko Deteksi

2.Model resiko audit yang digunakan untuk menentukan beberapa besar resiko bawaan dalam suatu

penugasan audit, maka dari rumus diatas dapat diturunkan rumus sbb:

RA

Page 40: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

RP x RD

Berikut ini adalah daftar nama dan nilai akun PT. Sejahtera: (dalam Rp)

Rekening 2002 2001

Modal saham 352.000.000 302.000.000

Investasi 493.000.000 241.000.000

Akumulasi dep. bangunan (11.000.000) (10.000.000)

Kas 64.000.000 71.000.000

Laba ditahan 398.700.000 265.000.000

Bangunan 167.000.000 147.000.000

Utang wesel 99.000.000 49.500.000

Tanah 141.500.000 92.500.000

Agio saham 57.500.000 47.500.000

Persediaan 13.500.000 10.000.000

Utang dagang 16.000.000 15.000.000

Piutang dagang 109.000.000 56.000.000

Akumulasi depr. Peralatan (7.300.000) (7.000.000)

Utang obligasi 250.000.000 200.000.000

Peralatan 187.000.000 162.000.000

Informasi tambahan :

sampai dengan 31 desember 2002 ada beberapa data yang masih belum dicatat sehingga harus di

sesuaikan antara lain:

1. Persediaan sudah terpakai belum dicatat sebesar Rp. 4.500.000

2. Pendapatan sewa diterima dimuka sudah menjadi

Kewajiban sebesar Rp. 3.000.000

3. Piutang usaha yang belum dibayar oleh debitur Rp. 2.500.000

Page 41: AUDITING I. PENGERTIAN Arens, dkk 2003 sebagai berikutdocshare04.docshare.tips/files/15127/151274987.pdf · lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan. LAPORAN AUDIT ... Contoh laporan

4. Asuransi yang belum dibayarkan Rp. 1.000.000

5. Utang usaha yang sudah harus dilunasi Rp. 11.000.000