audit saldo kas

9
Audit Saldo Kas Kas di Bank dan Siklus Transaksi Hubungan antara kas di bank dan siklus transaksi : 1. Hal tersebut menunjukan pentingnya pengujian audit atas berbagai siklus transaksi dalam audit kas 2. Hal tersebut membantu mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang memadukan berbagai siklus transaksi Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi saldo pada laporan bank klien dan saldo di buku besar umum, serta memverifikasi apakah kas yang tercatat di buku besar umum merefleksikan dengan benar semua transaksi kas yang terjadi selama tahun tersebut. Salah saji yang tidak akan ditemukan sebagai bagian dari audit rekonsiliasi bank : - Kegagalan penagihan pelanggan - Penggelapan kas dengan memotong penerimaan kas dari pelanggan sebelum penerimaan itu dicatat, dengan menghapus akun sebagai piutang tak tertagih - Salinan pembayaran faktur pemasok - Pembayaran yang tidak semestinya berupa pengeluaran pribadi pejabat - Pembayaran bahan baku yang tidak diterima - Pembayaran kepada karyawan untuk jam kerja yang lebih besar dari yang dikerjakan - Pembayaran bunga kepada pihak terkait dalam jumlah yang melampaui tingkat yang berlaku Salah saji sebagai bagian dari pengujian rekonsiliasi bank : - Kegagalan memasukan cek yang belum di kliring oleh bank pada daftar cek yang beredar, walaupun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas - Kas yang diterima oleh klien setelah tanggal neraca tapi dicatat sebagai penerimaan kas pada tahun berjalan

Upload: satrio-isnantomo

Post on 11-Dec-2014

46 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

audit saldo kas bab 23

TRANSCRIPT

Page 1: Audit Saldo Kas

Audit Saldo Kas

Kas di Bank dan Siklus Transaksi

Hubungan antara kas di bank dan siklus transaksi :

1. Hal tersebut menunjukan pentingnya pengujian audit atas berbagai siklus transaksi dalam audit kas

2. Hal tersebut membantu mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang memadukan berbagai siklus transaksi

Dalam audit kas, auditor harus membedakan antara memverifikasi rekonsiliasi saldo pada laporan bank klien dan saldo di buku besar umum, serta memverifikasi apakah kas yang tercatat di buku besar umum merefleksikan dengan benar semua transaksi kas yang terjadi selama tahun tersebut.

Salah saji yang tidak akan ditemukan sebagai bagian dari audit rekonsiliasi bank :

- Kegagalan penagihan pelanggan- Penggelapan kas dengan memotong penerimaan kas dari pelanggan sebelum penerimaan itu

dicatat, dengan menghapus akun sebagai piutang tak tertagih- Salinan pembayaran faktur pemasok- Pembayaran yang tidak semestinya berupa pengeluaran pribadi pejabat- Pembayaran bahan baku yang tidak diterima- Pembayaran kepada karyawan untuk jam kerja yang lebih besar dari yang dikerjakan- Pembayaran bunga kepada pihak terkait dalam jumlah yang melampaui tingkat yang berlaku

Salah saji sebagai bagian dari pengujian rekonsiliasi bank :

- Kegagalan memasukan cek yang belum di kliring oleh bank pada daftar cek yang beredar, walaupun telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas

- Kas yang diterima oleh klien setelah tanggal neraca tapi dicatat sebagai penerimaan kas pada tahun berjalan

- Setoran yang dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank pada bulan yang sama dan dicantumkan pada rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan

- Pembayaran wesel bayar yang di debet langsung ke saldo bank oleh bank, tetapi belum dimasukan pada catatan klien

Jenis Akun Kas

1. Akun Kas Umum, merupakan kas yang penting bagi sebagian besar organisasi karena hamper semua penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun ini

2. Akun Imprest, perusahaan membuat akun penggajian imprest yang terpisah untuk memperbaiki pengendalian internal terhadap pengeluaran penggajian

3. Akun Bank Cabang, berguna untuk membangun hubungan perbankan di komunitas local dan memungkinkan sentralisasi operasi pada tingkat cabang

4. Dana Kas Kecil Imprest, bukan merupakan rekening bank, tetapi hamper serupa dengan kas di bank dalam pencantumannya. Akun kas kecil adalah akun sederhana seperti memisahkan

Page 2: Audit Saldo Kas

sejumlah kas dalam kotak terkunci untuk beban yang tidak terduga, digunakan untuk akuisisi kas bernilai kecil yang dapat dibayar secara lebih mudah dan lebih cepat dengan kas ketimbang dengan cek atau untuk memudahkan karyawan dalam mencairkan cek pribadi atau cek penggajian.

5. Ekuivalen Kas, bersifat jangka pendek dan sangat likuid. Ekuivalen kas yang dapat sangat material, dicantumkan dalam laporan keuangan sebagai bagian dari akun kas hanya jika ekuivalen kas tersebut merupakan investasi jangka pendek yang siap dikonversi menjadi sejumlah kas tertentu dan terdapat resiko perubahan nilai yang tidak signifikan akibat perubahan tingkat bunga.

Audit Akun Kas Umum

Auditor harus memahami resiko yang berasal dari kebijakan dan strategi investasi klien, serta pengendalian manajemen yang mengurangi resiko tersebut. Kas lebih rentan terhadap pencurian ketimbang aktiva lainnya, terdapat resiko inherren yang tinggi untuk tujuan eksistensi, kelengkapan, dan keakuratan. Tujuan tersebut menjadi fokus dalam mengaudit saldo kas. Pengendalian internal terhadap saldo kas akhir tahun dalam akun umum :

1. Pengendalian terhadap siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas

2. Rekonsiliasi bank independent

Rekonsiliasi bank memastikan bahwa catatan akuntansi merefleksikan saldo kas yang sama seperti jumlah actual kas di bank setelah mempertimbangkan item-item rekonsiliasi. Rekonsiliasi independent memberikan kesempatan bagi verifikasi internal atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Tindakan-tindakan kompeten oleh personil klien dalam rekonsiliasi bank :

1. Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran kas menyangkut tanggal, payee atau pihak yang dibayar dan jumlahnya

2. Memeriksa cek yang dibatalkan menyangkut tanda tangan, endorsement dan pembatalan3. Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat, menyangkut tanggal,

pelanggan, dan jumlah4. Memeriksa urutan nomor cek, dan menyelidiki cek yang hilang5. Merekonsiliasi semua item yang menyebabkan perbedaan antara nilai buku dan saldo bank serta

memverifikasi kesesuaiannya dengan bisnis klien6. Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total pencatatan pengeluaran kas7. Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan penerimaan kas8. Mereview transfer antar bank pada akhir bulan untuk melihat kesesuaian dan pencatatan yang

tepat9. Menindaki cek yang beredar dan pemberitahuan penghentian pembayaran

Langkah awal dalam memverifikasi saldo akun bank umum adalah memperoleh rekonsiliasi bank dari klien untuk dicantumkan dalam dokumentasi auditor. Untuk mengaudit kas di bank, auditor memverifikasi apakah rekonsiliasi bank yang diterima dari klien sudah benar. Tiga prosedur yang layak dibahas lebih lanjut karena arti penting dan kompleksitasnya :

Page 3: Audit Saldo Kas

1. Penerimaan konfirmasi bank, auditor meminta konfirmasi langsung dari setiap bank atau dari institusi keuangan lainnya dimana klien melakukan bisnis, kecuali ada sejumlah besar akun yang tidak aktif. Untuk memudahkan auditor maka menggunakan formulir konfirmasi bank standar untuk mengkonfirmasi informasi saldo akun dengan institusi keuangan

2. Penerimaan laporan pisah batas bank, tujuannya adlah untuk menguji apakah karyawan klien telah menghilangkan, menambah, atau mengubah dokumen yang menyertai laporan. Verifikasi yang dilakukan auditor untuk pengujian salah saji yang disengaja :

a. Memfoot daftar semua cek yang dibatalkan, memo debet, setoran, dan memo kreditb. Memverifikasi bahwa laporan bank dalam keadaan seimbang ketika total footing

digunakanc. Mereview item yang dilibatkan dalam footing untuk memastikan bahwa hal itu telah

dibatalkan oleh bank pada periode yang benar dan tidak memasukan penghapusan atau perubahan

3. Pengujian rekonsiliasi bank, untuk menentukan apakah personil klien telah membuat rekonsiliasi bank dengan cermat dan untuk memverifikasi apakah saldo bank yang tercatat milik klien sama jumlahnya dengan kas actual di bank kecuali setoran dalam perjalanan, cek yang beredar dan item rekonsiliasi lainnya. Prosedur verifikasi atas rekonsiliasi :

a. Memverifikasi bahwa bank klien sudah akurat secara matematisb. Menelusuri saldo pada konfirmasi bank dan atau saldo awal pada laporan pisah batas

pada saldo per bank pada rekonsiliasi bank untuk memastikan saldo tersebut samac. Menelusuri cek yang ditulis dan dicatat sebelum akhir tahun dan dimasukan dengan

laporan pisah batas bank ke daftar cek yang beredar pada rekonsiliasi bank dan ke jurnal pengeluaran kas pada periode sebelum tanggal neraca

d. Menyelidiki semua cek yang signifikan yang tercantum dalam daftar cek yang beredar yang belum di kliring oleh bank pada laporan pisah batas

e. Menelusuri setoran dalam perjalanan ke laporan pisah batas bankf. Memperhitungkan item yang direkonsiliasi lainnya pada laporan bank dan rekonsiliasi

bank untuk memastikan bahwa item itu telah diperllakukan secara tepat oleh klien

Page 4: Audit Saldo Kas

Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo

Prosedur Pengujian atas Rincian Saldo yang Umum

Komentar

Kas di bank yg dinyatakan pada rekonsiliasi di foot dengan benar dan sama dengan buku besar umum (detail tie-in)

Memfoot daftar cek yg beredar dan setoran dalam perjalanan

Pengujian tersebut dilakukan sepenuhnya pada rekonsiliasi bank, dengan referensi kepada dokumen atau catatan lain kecuali buku besar umum

Membukukan rekonsiliasi bank sebagai penambahan dan pengurangan, termasuk semua item rekonsiliasiMenelusuri saldo buku pada rekonsiliasi ke buku besar umum

Kas di bank seperti yg dinyatakan pada rekonsiliasi memang ada (eksistensi) kas di bank yg ada dicatat (kelengkapan)

(Melihat diskusi yag diperluas untuk masing-masing)

Ini adalah tiga tujuan yg paling penting untuk kas di bank. Prosedur itu dikombinasikan karena saling ketergantungan mereka yg erat. Ketiga prosedur terakhir seharusnya hanya dilakukan jika ada kelemahan pengendalian internal

Penerimaan dan pengujian konfirmasi bankPenerimaan dan pengujian laporan pisah batas bank

Kas di bank yg dinyatakan dalam rekonsiliasi adalah sudah akurat (keakuratan)

Pengujian rekonsiliasi bankPengujian yg diperluas dari rekonsiliasi bankBukti bankPengujian untuk kiting

Transaksi penerimaan kas dan pengeluaran kas dicatat di periode yg benar (pisah batas)

Penerimaan kas : Ketika penerimaan kas diterima setelah akhir tahun dimasukan dalam jurnal, posisi kas yg lebih baik daripada yg sebenarnya ada ditunjukan. Hal tersebut disebut “tetap membuka” jurnal penerimaan kas. Tetap membuka jurnal pengeluaran kas mengurangi utang usaha dan menyatakan berlebih rasio lancar

Menghitung kas di tangan pada hari terakhir tahun tersebut dan selanjutnya menelusuri deposit dalam perjalanan dan jurnal penerimaan kasMenelusuri deposit dalam perjalanan ke laporan bank periode selanjutnya (laporan pisah batas bank)

Pengeluaran kas : Prosedur pertama yg disebutkan untuk pengujian pisah batas penerimaan dan pengeluaran kas mengharuskan kehadiran auditor di tempat klien pada akhir tahun terakhir tahun tersebut

Mencatat nomor cek terakhir yang digunakan pada hari terakhir dari tahun dan selanjutnya menelusuri ke cek yg beredar dan jurnal pengeluaran kasMenelusuri cek yg beredar ke laporan bank periode selanjutnya

Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Kas Umum di Bank

Page 5: Audit Saldo Kas

Prosedur yang Berorientasi Kecurangan

Prosedur yang dapat mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan kas termasuk :

1. Konfirmasi piutang usaha 2. Pengujian yang dilaksanakan untuk lapping3. Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-pos tidak biasa4. Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan penerimaan kas selanjutnya5. Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak tertagih dan retur penjualan serta

pengurangan

Untuk mengungkapkan kecurangan yang berhubungan secara langsung dengan saldo kas akhir tahun prosedurnya adalah :

1. Memperluas pengujian rekonsiliasi bank2. Bukti kas3. Pengujian transfer antar bank

Auditor menggunakan bukti kas untuk menentukan kelemahan pengendalian internal terhadap kas :

1. Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan 2. Semua setoran di bank dicatat dalam catatan akuntansi3. Semua pengeluaran kas yang dicatat telah dibayarkan oleh bank4. Semua jumlah yang telah dibayar oleh bank dicatat

Bukti kas memasukan empat tugas rekonsiliasi berikut :

1. Merekonsiliasi saldo di laporan bank dengan saldo buku besar pada awal periode bukti kas2. Merekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan per bank dengan penerimaan yang dicatat dalam

jurnal penerimaan kas selama periode tertentu3. Merekonsiliasi kliring cek yang dibatalkan oleh bank dengan yang dicatat di jurnal pengeluaran

kas selama periode tertentu4. Merekonsiliasi saldo pada laporan bank dengan saldo buku besar umum pada akhir periode

bukti kas

Bukti kas merupakan metode yang jitu untuk membandingkan penerimaan dan pengeluaran kas yang tercatat dengan rekening bank dan dengan rekonsiliasi bank. Akan tetapi bukti pengeluaran kas tidak efektif untuk mengungkapkan cek yang ditulis dalam jumlah yang tidak sesuai, cek palsu, atau salah saji lainnya dimana jumlah saldo yang muncul dalam catatan pengeluaran kas tidak benar, dan bukti penerimaan kas tidak dapat digunakan untuk mengungkapkan pencurian kas atau pencatatan dan penyetoran jumlah kas yang tidak tepat.

Kiting : mentransfer uang dari satu bank ke bank lain dan mencatat transaksi tersebut dengan tidak benar

Beberapa hal yang sebaiknya di audit dalam skedul transfer antar bank :

1. Ketepatan informasi di skedul transfer antar bank harus diverifikasi

Page 6: Audit Saldo Kas

2. Transfer antar bank harus dicatat baik dalam laporan bank yang menerima dan bank yang mengeluarkan

3. Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer harus berada dalam tahun fiskal yang sama

4. Pengeluaran dalam skedul transfer antar bank harus dimasukan dalam atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar, sebagai cek yang beredar

5. Penerimaan dalam skedul transfer antar bank harus dimasukan dalam atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar, sebagai setoran dalam perjalanan

Audit Kas Kecil Imprest

Pengendalian internal yang paling penting untuk kas kecil adalah penggunaan dana imprest menjadi tanggung jawab dari individu. Dana kas kecil tidak boleh digabungkan dengan penerimaan lain, dan dana tersebut seharusnya dipisahkan semua aktifitas lainnya. Harus ada pembatasan dalam setiap pengeluaran dari kas kecil, sebagai total jumlah dana. Jenis pengeluaran yang dapat dilakukan dari kas kecil harus di definisikan dengan baik oleh kebijakan perusahaan.

Dalam menguji kas kecil, auditor harus menentukan prosedur klien dalam menangani dana dengan membahas pengendalian internal dengan pemegang kas kecil dan memeriksa dokumentasi untuk beberapa transaksi. Dua prosedur yang paling umum ketika auditor menguji kas kecil adalah menghitung saldo kas kecil dan melaksanakan pengujian mendetil terhadap salah satu dari dua trnasksi penggantian. Prosedur utama seharusnya memasukan :

1. Footingt voucher kas kecil yang mendukung jumlah penggantian2. Memeriksa urutan voucher kas kecil 3. Memeriksa voucher kas kecil dalam hal otorisasi dan pembatalan4. Memeriksa dokumen yang dilampirkan, yang seringkali memasukanpita register kas, faktur, dan

bukti pembayaran, sebagai bukti

Page 7: Audit Saldo Kas