audit manajemen untuk menilai efektivitas fungsi sumber daya manusia

Upload: andre-jabrixs

Post on 06-Jul-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    1/24

    AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA

    MANUSIA

    (Studi Kasus pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)

    Disusun Oleh:

    Masita Sari Dewi

    NIM. 115020300111083

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

    Gelar Sarjana Ekonomi

    JURUSAN AKUNTANSI

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2015

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    2/24

      AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER

    DAYA MANUSIA

    (Studi Kasus pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)

    Oleh:

    Masita Sari Dewi

    Dosen Pembimbing:

    Nasikin, MM., Ak., CPA

    Abstrak

    Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia yang dilakukan pada Perum Jasa Tirta I

    Malang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencapaian efektivitas fungsi sumber daya

    manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang, untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi

    dalam pencapaian efektivitas dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk peningkatan

    efektivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data

    diperoleh melalui kuisioner, wawancara dan observasi. Proses analisis data menggunakanmetode analisis kualitatif dengan membandingkan tiga elemen penting dalam melakukan

    audit manajemen yaitu kriteria, sebab dan akibat untuk mengetahui sejauh mana tingkat

    efektivitas fungsi sumber daya manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh

    fungsi sumber daya manusia yang diteliti, enam fungsi telah berjalan efektif. Enam fungsi

    tersebut antara lain Perencanaan Sumber Daya Manusia, Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi,

    Penilaian Prestasi Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    dan Pemutusan Hubungan Kerja. Namun salah satu fungsi Manajemen Sistem Kompensasi

    masih dianggap belum efektif secara maksimal. Berdasarkan temuan-temuan dalam

     penelitian, maka diajukan beberapa saran dan alternatif perbaikan yang mungkin dapat

    menjadi pertimbangan pihak manajemen Perum Jasa Tirta I Malang untuk memperbaiki dan

    mengembangkan pengelolaan sumber daya manusia dimasa yang akan datang.

    Kata kunci: Audit Manajemen, Efektivitas, Sumber Daya Manusia

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    3/24

    MANAGEMENT AUDI T TO ASSESS THE EFFECTIVENESS OF HUMAN

    RESOURCES FUNCTI ON

    (Case Study at Perusahaan Umum Jasa Tir ta I of M alang)

    ArrangedBy:

    Masita Sari Dewi

    Advisory L ecturer:

    Nasikin, MM., Ak., CPA

    Abstract

     Management audit in human resources function that was in Perum Jasa Tirta I of Malang to

     find out how to achieve effective functioning of human resources at Perum Jasa Tirta I of

     Malang, to knowing the obstacles in reaching effectiveness and giving repair

    recommendation to improve the effectiveness. The method used in this research is descriptive

    research method. The data were obtained by questionnaires, interview and observation. The

     process of data analysis is using method of qualitative analysis by comparing the threeessential elements in management audit namely criteria, causes and effect to determine the

    extent of the effectiveness of human resources function. The result showed that from the seven

    human resources functions under research, six functions run effectively. The six functions

     such as Human Resources Planning, Recruitment, Selection and Orientation, Achievement

     Evaluation, Training and Development, Employee Protection and Dissolution of Work

     Relationship. But one of the Management of Compensation function is considered not been

     fully effective. Based on the findings in the study, the alternatives put forward some

     suggestions and improvements that may be considered the management of Perum Jasa Tirta I

    of Malang to improve and develop the human resources management in the future.

     Keyword: Management Audit, Effectiveness, Human Resources

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    4/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1  Latar Belakang Penelitian

    Hidup pada jaman yang semakin modern dan teknologi yang semakin berkembang pesat,setiap perusahaan swasta maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara) saling bersaing untuk

    memajukan bisnis mereka. Persaingan usaha semakin ketat, sehingga perusahaan tidak hanya

    harus memiliki sistem manajemen yang baik dan berkualitas, namun juga harus memiliki

    sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya untuk menunjang

    terlaksananya sistem yang baik. Oleh sebab itu maka peran fungsi sumber daya manusia

    merupakan peran yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Mengingat pentingnya

     peran fungsi sumber daya manusia dalam perusahaan maka perlu dilakukan evaluasi atas

    kinerja fungsi sumber daya manusia, apakah telah berjalan secara efektif atau belum.

    Sehingga dalam menjawab pertanyaan tersebut maka perusahaan perlu melakukan audit

    manajemen terhadap fungsi sumber daya manusia. Audit manajemen atas sumber daya

    manusia dalam suatu organisasi maupun perusahaan dapat membantu manajemen untuk

    menemukan dan mengevaluasi hal-hal yang menyimpang. Siagian (2001:68) menjelaskan

     bahwa audit manajemen sumber daya manusia merupakan seluruh upaya penelitian yang

    dilakukan terhadap aktivitas manajemen sumber daya manusia untuk mencari, menemukan

    dan mengevaluasi fakta tentang sejauh mana manajemen berhasil memberikan dukungan

    kepada berbagai satuan kerja pelaksana tugas pokok perusahaan.

    Perum Jasa Tirta merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam

     bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang pengusahaan

    sumber daya air dan pengelolaan sumber daya air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber

    daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan

    Perusahaan yang sehat. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki visi untuk menjadi Badan UsahaMilik Negara (BUMN) pengelola Sumber Daya Air kelas dunia tahun 2025. Dalam mencapai

    visi perusahaan, Perum Jasa Tirta I Malang menetapkan misi yaitu yang pertama,

    menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air sesuai penugasan secara profesional dan

    inovatif guna memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku kepentingan. Misi

    kedua yaitu menyelenggarakan pengusahaan dengan optimalisasi sumber daya perusahaan

     berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel. Dari uraian misi Perum Jasa Tirta

    dapat disimpulkan bahwa perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia (SDM) yang

    kompeten dan berkualitas untuk dapat memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku

    kepentingan.

    Oleh sebab itu, berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi sumber daya manusia memegang peranan penting

    dalam keberlangsungan hidup perusahaan sehingga penulis terdorong untuk melakukan

     penelitian dengan judul “AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS

    FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Perusahaan Umum Jasa Tirta I

    Malang)”. 

    1.2  Rumusan Masalah Penelitian

    1.  Bagaimana pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I

    Malang?

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    5/24

    2.  Hambatan-hambatan apa saja yang ditemukan dalam pencapaian tujuan fungsi sumber

    daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang?

    3. 

    Rekomendasi apa saja yang dapat diberikan untuk mencapai efektivitas fungsi sumber

    daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang?

    1.3 

    Batasan Masalah Penelitian

    Supaya penelitian ini memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuannya dan agar

    tidak terlalu menyimpang jauh, maka penelitian audit operasional ini dibatasi pada :  

    A.  Aktivitas Fungsi Sumber Daya Manusia, meliputi

    1. 

    Rekrutmen atau Perolehan Sumber daya manusia

    a. 

    Perencanaan kebutuhan SDM

     b. 

    Rekrutmen tenaga kerja

    c. 

    Seleksi tenaga kerja

    d. 

    Orientasi dan penempatan tenaga kerja

    2. 

    Pengelolaan Sumber Daya Manusia

    a.  Pelatihan dan Pengembangan tenaga kerja

     b. 

    Penilaian Kinerja

    c. 

    Pemberian kompensasi balas jasa

    d. 

    Keselamatan dan kesehatan kerja

    3.  Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Pensiun

    Dikarenakan pengunduran diri ataupun pemecatan

    B. 

    Penilaian efektivitas untuk mengetahui ketaatan manajerial dilakukan dengan

    membandingkan antara aktivitas aktual pada fungsi sumber daya manusia dengan

    kriteria yang sudah di tetapkan oleh perusahaan dan peraturan perundang-undangan

    yang berlaku.

    1.4 

    Tujuan Penelitian

    Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

    1.  Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada Perum

    Jasa Tirta I Malang.

    2.  Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dialami dalam pencapaian

    tujuan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.

    3.  Untuk memberikan rekomendasi perbaikan efektivitas atas pelaksanaan fungsi sumber

    daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.

    1.5 

    Manfaat Penelitian

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    6/24

    1.5.1 Manfaat Teoritis

    Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi

     pengembangan teori dan pengetahuan dalam bidang akuntansi terutama yang berkaitan

    dengan audit manajemen fungsi sumber daya manusia dan dapat menjadi bahan acuan

    maupun perbandingan bagi pengembangan penelitian dimasa yang akan datang.

    1.5.2 Manfaat Praktis

    Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca

    dan perusahaan, antara lain:

    1.  Bagi Perusahaan

    a.  Untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dari fungsi sumber daya

    manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.

     b.  Memberikan masukan yang dapat digunakan oleh perusahaan mengenai

     peningkatan efektivitas dari fungsi sumber daya manusia.

    2.  Bagi Penulis

    a.  Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mempelajari lebih mendalam

    mengenai perbandingan antara materi kuliah audit manajemen sumber daya

    manusia dengan praktek dilapangan.

     b.  Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai audit menajemen terhadap

    fungsi sumber daya manusia di dalam sebuah perusahaan.

    3. 

    Bagi Pembaca

    a.  Sebagai bahan acuan yang bermanfaat serta menambah informasi dan

     pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan audit sumber daya manusia.

     b.  Sebagai acuan dan pembanding bagi penelitian berikutnya.

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    7/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Konsep Dasar Audit

    2.1.1 Pengertian Audit

    Menurut Arens dan Loebbeccke (1997:1) menjelaskan bahwa :

    Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti

    tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang

    dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan

    dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria

    yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang

    independen dan kompeten.

    Sedangkan Boynton (2002:5) yang diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe berpendapat

     bahwa:

    Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara

    objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan

    tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan

    kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya

    kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

    2.1.2 Jenis-jenis Audit

    Menurut Boynton, Johnson, dan Kell yang diterjemahkan oleh Rajoe (2002:6)

     bahwa terdapat tiga jenis audit, yaitu:

    1.  Audit Laporan Keuangan

    Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan

    mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat

    memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara

    wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip

    akuntansi yang diterima umum.

    2.  Audit Operasional

    Audit operasional berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam

    hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Audit ini juga dapat disebut

    audit kinerja atau audit manajemen.

    3.  Audit Ketaatan

    Audit kepatuhan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-

     bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas

    telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu, seperti

    kriteria yang ditetapkan oleh kreditor dan ketentuan pemerintah.

    2.2 Audit Manajemen

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    8/24

      2.2.1 Pengertian Audit Manajemen

    Menurut Sukrisno Agoes (2004:175) audit operasional atau audit manajemen

    adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk

    kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen,

    untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif,efisien dan ekonomis.

    Rivai (2004:1038) menjelaskan audit manajemen merupakan suatu penilaian yang

    dilaksanakan secara sistematis dan independen, berorientasi ke masa depan terhadap

    kebijakan yang dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas

    SDM melalui perbaikan pelaksanaan fungsi manajemen, pencapaian rencana yang telah

    ditetapkan serta pencapaian social objective.

    2.2.2 Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen

    Bayangkara (2013:3) mengatakan bahwa tujuan audit manajemen yaitu bertujuan

    untuk mengidentifikasi kegiatan, program dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai

     perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.

    Sedangkan menurut Tunggal, (2003:14) manfaat dari audit manajemen adalah:

    1.  Memberikan informasi operasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan

    keputusan.

    2.  Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan-laporan dan

     pengendalian.

    3. 

    Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditetapkan, rencana-rencana, prosedur serta persyaratan peraturan pemerintah.

    4.  Mengindentifikasi area masalah potensial pada tahap dini untuk menentukan

    tindakan preventif yang akan diambil.

    5.  Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya termasuk

    memperkecil pemborosan.

    6.  Menilai efektivitas dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang telah

    ditetapkan.

    7. 

    Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase operasi

     perusahaan.

    2.2.3 Karakteristik Audit Manajemen 

    Karakteristik audit manajemen menurut Tunggal (1992:2), antara lain: 

    1.  Proses yang sistematis

    Seperti dalam audit laporan keuangan, audit manajemen mencakup suatu seri

    langkah dan prosedur yang logis terstruktur dan terorganisasi. Aspek ini

    termasuk perencanaan yang baik, mendapatkan dan menilai secara obyektif

     bukti-bukti yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksa. 

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    9/24

    2.  Menerima operasi organisasi

    Penilaian operasi harus didasarkan pada beberapa kriteria yang ditetapkan dan

    disetujui. Dalam audit manajemen, kriteria biasanya dinyatakan dalam standar

     performa yang ditetapkan manajemen. Audit manajemen mengukur tingkat

    korespondensi antara performa aktual dengan kriteria. 

    3.  Efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi operasi

    Tujuan utama audit manajemen adalah untuk membantu manajemen dan

    organisasi yang diperiksa, memperbaiki efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi

    dari operasi. Ini berarti audit manajemen menfokuskan pada masa yang akan

    datang, kebalikan dari audit keuangan yang mempunyai fokus historikal. 

    4.  Melaporkan kepada orang-orang yang tepat

    Penerima laporan audit manajemen adalah manajemen atau individu yang

    meminta audit. Seringkali dewan direksi atau panitia menerima tembusanlaporan audit manajemen. 

    5.  Rekomendasi untuk perbaikan

    2.2.4 Jenis-jenis Audit Manajemen

    Menurut Arens et al., yang diterjemahkan oleh Jusuf (1990:766), menyatakan audit

    operasional atau audit manajemen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

    1.  Fungsional (Functional)

    Audit fungsional memungkinkan adanya spesialisasi oleh auditor sehingga pemeriksaan dapat lebih efisien memakai seluruh waktu mereka untuk

    memeriksa dalam bidang itu, namun kelemahannya adalah tidak dievaluasinya

    fungsi yang saling berkaitan dalam organisasi.

    2. 

    Organisasional (Organizational)

    Audit operasional dalam tataran organisasi melibatkan seluruh unit organisasi,

    seperti departemen, cabang atau anak perusahaan.

    3.  Penugasan khusus

    Penugasan audit operasional khusus timbul atas permintaan manajemen karenadirasa ada masalah-masalah yang memerlukan perbaikan.

    2.2.5 Ruang Lingkup Audit Manajemen

    Ruang lingkup audit operasional meliputi seluruh aspek penting dari kegiatan

    organisasi, badan usaha atau instansi baik berupa seluruh kegiatan atau bagian kegiatan,

     program atau aktivitas. Tidak terbatas pada masalah akuntansi, catatan, dan dokumen.

    Menurut Widjayanto (1985:11), ruang lingkup audit manajemen adalah:

    Pemeriksaan operasional terutama bertujuan untuk memeriksa kehematan

    efisiensi dan efektivitas kegiatan dan juga menilai apakah cara-cara pengelolaan

    yang diterapkan dalam kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik. Dengandemikian ruang lingkup pemeriksaannya adalah lebih luas dibandingkan

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    10/24

     pemeriksaan keuangan, karena tekanan pemeriksaan operasional tidak hanya

     berkisar pada masalah keuangan belaka.

    2.2.6 Tahap-tahap Audit Manajemen

    Menurut Bayangkara, (2013:21) langkah-langkah audit adalah sebagai berikut:

    1.  Audit pendahuluan:

    a.  Pemahaman auditor terhadap objek audit.

     b.  Penentuan tujuan audit.

    c.  Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit.

    d. 

    Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan

    dengan objek audit.

    e. 

    Pengembangan kriteria awal dalam audit.

    2.  Review terhadap pengendalian manajemen

    3.  Audit Lanjutan

    4.  Pelaporan

    5.  Tindak Lanjut 

    2.2.7 Kriteria Evaluasi Audit Manajemen

    Dalam mengevaluasi semua kegiatan perusahaan sebaiknya menggunakan empatkriteria sebagai alat pemeriksaan seperti yang dijelaskan di dalam buku Hamilton

    (1984:22), yaitu:

    1.  Pendirian formal yang obyektif

    Dalam hal ini akan dilakukan analisa tingkat kepercayaan perusahaan secara

    obyektif.

    2. 

    Peninjauan kembali proses perencanaan

    Proses perencanaan yang dimaksud termasuk bentuk atau siasat, prosedur, urut-

    urutan dan prioritas yang telah ditentukan untuk memenuhi fungsi manajemendan kegiatan perusahaan yang obyektif.

    3.  Mengevaluasi proses organisasi

    Dalam hal ini akan ditentukan apakah organisasi perusahaan mengadakan suatu

    ketentuan dengan semua tingkat tujuan yang ada pada perusahaan.

    4.  Menganalisa proses pengawasan

    Proses ini akan menolong dalam menjamin kegiatan-kegiatan yang

    direncanakan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaannya.

    2.2.8 Standar Audit Manajemen 

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    11/24

      Menurut Bayangkara, (2013:25-26) standar yang dapat digunakan dalam audit

    manajemen adalah sebagai berikut:

    1.  Undang-Undang (peraturan) yang berlaku.

    2.  Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit.

    3.   Norma (standar) yang sudah mendapat pengakuan (diterima) secara umum.

    4.  Kriteria yang digunakan pada objek audit sejenis.

    5.  Pengalaman auditor dalam tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit

    sejenis.

    2.3 Konsep Efektivitas

    Efektivitas merupakan suatu standar yang digunakan untuk menilai prestasi dari fungsi

    sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan. Berikut ini adalah beberapa pengertian

    mengenai konsep efektivitas menurut para ahli:

    Definisi Efektivitas menurut Tunggal (2000:12) adalah berhubungan dengan penentuan

    apakah tujuan perusahaan telah ditetapkan dan tercapai. Johny Setiawan (1988:56)

    mengatakan bahwa efektivitas berhubungan dengan hasil guna yang berkaitan dengan hasil

    operasi, efektivitas itu dianggap sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi (sampai

    seberapa jauh suatu organisasi dapat dinyatakan berhasil) di dalam usahanya untuk mencapai

    apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut. Sedangkan menurut Agoes (2004:8) efektivitasdiartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan sampai dengan

     pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik ditinjau dari kuantitas atau volume hasil kerja

    kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.

    2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia

    2.4.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

    Menurut Simamora (2004:4), manajemen sumber daya manusia merupakan

     pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan

    individu anggota organisasi atau kelompok karyawan.

    Menurut Hariandja (2002:3), Manajemen sumber daya manusia adalah keseluruhan

     penentuan dan pelaksanaan berbagai aktifitas, policy, dan program yang bertujuan untuk

    mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan

    dukungannya terhadap peningkatan efektifitas organisasi dengan cara yang secara etis

    dan sosial dapat dipertanggungjawabkan.

    2.4.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

    Menurut Martoyo (2000:15), fungsi aktivitas sumber daya manusia yang tercakup

    dalam hal ini adalah:

    1.  Perencanaan Sumber daya manusia (human resources planning )

    2. 

    Rekrutmen (recruitmen)

    3. 

    Seleksi ( selection)

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    12/24

    4.  Orientasi (orientation)

    5.  Penempatan ( placement )

    6.  Pendidikan dan Pelatihan (education & training )

    7. 

    Pengembangan (development )

    8.  Penilaian Kinerja (appraisal of performance)

    9. 

    Proses Kompensasi (compensation)

    10. 

    Pemberian Insentive sesuai jasanya dalam organisasi (required service)

    11. Hubungan Kerja (employee relation)

    12. Penetuan Akhir (assessment )

    2.5 Audit Manajemen Fungsi Sumber Daya Manusia

    2.5.1 Pengertian Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

    Menurut Bayangkara (2013:60), audit sumber daya manusia merupakan penilaian

    dan analisis yang komprehensif terhadap program-program sumber daya manusia.

    Menurut Simamora (2004:672), menyatakan bahwa audit manajemen sumber daya

    manusia (human resources audit) sebagai proses evaluasi aktivitas-aktivitas sumber daya

    manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi aktivitas tersebut.

    2.5.2 Tujuan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

    Menurut Werther dan Davis dalam Bayangkara (2013:61), beberapa hal yang ingin

    dicapai melalui audit SDM, antara lain:

    1.  Menilai efektivitas fungsi Sumber Daya Manusia

    2.  Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis,

    efektif dan efisien.

    3. 

    Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan

    hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku diperusahaan.

    4. 

    Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitasSDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.

    5.  Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan

    ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas berbagai program atau aktivitas SDM.

    2.5.3 Manfaat Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

    William B. Werther, Jr. dan Keith Davis dalam Bayangkara (2013:61), menyebutkan

     beberapa manfaat dari audit SDM, antara lain:

    1.  Mengidentifikasi kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi.

    2. 

    Meningkatkan citra profesional dari departemen SDM.

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    13/24

    3.  Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan

    departemen SDM.

    4.  Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.

    5.  Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dari praktik-praktik SDM.

    6.  Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM.

    7.  Memastikan ketaatan terhadap hukum dan aturan dalam praktik SDM.

    8.  Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam departemen SDM.

    9.  Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif.

    10. 

    Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.

    2.5.4 Ruang Lingkup Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan ruang lingkup sesuai dengan

    yang dijelaskan oleh Bayangkara (2013:68), yaitu:

    1.  Rekrutmen atau perolehan SDM

    Mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM sampai proses seleksi dan

     penempatan.

    2. 

    Pengelolaan SDM

    Meliputi semua aktifitas pengelolaan SDM, mulai dari pelatihan dan

     pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan.

    3.  Pengurangan SDM

    Di kerenakan mengundurkan diri, pensiun maupun pemecatan akibat

     pelanggaran aturan perusahaan.

    2.5.5 Langkah-langkah Audit Manajemen Sumber Daya Manusia

    Bayangkara (2013:64) menyebutkan secara umum lima tahapan yang harus

    dilakukan dalam audit manajemen dan audit sumber daya manusia. Langkah (tahapan)

    tersebut meliputi:

    1.  Audit pendahuluan

    2.  Review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program sumber

    daya manusia.

    3.  Audit Lanjutan

    4.  Pelaporan

    5.  Tindak lanjut

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    14/24

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.“Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat

    ini dari suatu populasi” (Indriantoro dan Supomo, 1999:26). Menurut Sugiyono (2009:21)

     penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis

    suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang luas.

    Metode penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis

    data. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan pemeriksaan operasional

    terhadap pelaksanaan fungsi sumber daya manusia dalam perusahaan. Ruang lingkup

     penelitian dibatasi pada perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi dan orientasi, pelatihan

    dan pengembangan, penilaian kinerja, keselamatan dan kesehatan kerja, kompensasi dan

     pengurangan tenaga kerja. Peneliti menggunakan teknik wawancara secara langsung,kuesioner maupun observasi kepada narasumber yang sesuai dengan lingkup penelitian.

    3.2 Objek Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang. Perum Jasa Tirta

    adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang ekonomi dan

     pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang pengusahaan sumber daya air dan

     pengelolaan sumber daya air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk

    menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.

    Perusahaan ini beralamat di Jalan Surabaya No.2A Kecamatan Lowokwaru Kota Malang,

    Indonesia. 

    3.3 Waktu Penelitian

    Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juli dimana proses

     pengumpulan data dilakukan dengan datang langsung ke Bagian Departemen Sumber Daya

    Manusia (SDM) Perum Jasa Tirta I Malang pada jam kerja. Penulis melakukan penelitian

     pada jam kerja dimaksudkan untuk melihat secara langsung aktivitas operasional perusahaan,

    khususnya pada departemen SDM.

    3.4 Ruang Lingkup Penelitian

    Fokus penelitian adalah fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) yang diselenggarakan olehPerum Jasa Tirta I Malang, yang meliputi: fungsi perencanaan tenaga kerja, rekrutmen tenaga

    kerja, seleksi dan orientasi, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja

    karyawan, kompensasi balas jasa, keselamatan dan kesehatan kerja, hingga pengurangan

    tenaga kerja.

    3.5 Sumber Data

    Sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti ada dua, yaitu:

    1.  Data Primer

    Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti. Pada penelitian ini data primer diperoleh secara langsung melalui proses

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    15/24

    wawancara dengan Manajer Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Perum Jasa Tirta I

    Malang serta Staf Bagian SDM. Selain itu peneliti juga menyebarkan kuesioner

    kepada Manajer dan Staf Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) serta karyawan divisi

    lain Perum Jasa Tirta.

    2. 

    Data Sekunder

    Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini meliputi:

    a.  Sejarah dan perkembangan Perum Jasa Tirta I Malang.

     b.  Visi dan misi Perum Jasa Tirta I Malang.

    c. 

    Struktur organisasi Perum Jasa Tirta I Malang.

    d. 

    Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Perum Jasa Tirta I Malang.

    e. 

    Data mengenai pelaksanaan fungsi sumber daya manusia, dari proses

     perencanaan tenaga kerja sampai dengan pemutusan hubungan kerja.

    f.  Dokumen lain yang berkaitan dan dapat digunakan dalam penelitian audit

    operasional fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.

    3.6 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain:

    1. 

    Survei Pendahuluan

    Penulis melakukan wawancara awal kepada Manajer Divisi SDM Perum Jasa Tirta I

    Malang untuk meminta izin pelaksanaan penelitian serta memperoleh gambarankondisi perusahaan saat ini.

    2.  Survei Lapangan

    Pada survei ini penulis melakukan beberapa teknik, yaitu:

    a. 

    Wawancara

    Dalam penelitian ini, penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-

     pihak yang berkepentingan dalam perusahaan, khususnya pada Manajer Divisi

    SDM Perum Jasa Tirta I Malang.

     b.  Dokumentasi

    Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa dokumen sejarah singkat

     perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, jumlah tenaga

    kerja, kebijakan manajemen mengenai SDM, peraturan disiplin, dan dokumentasi

    absensi karyawan pada Perum Jasa Tirta I Malang.

    c. 

    Observasi

    Penulis melakukan pengamatan langsung mengenai kegiatan operasional pada

    Perum Jasa Tirta I Malang, seperti: prosedur penyeleksian awal karyawan,

    kedisiplinan karyawan, prosedur penggajian, dan lainnya. Kejadian ini dicatat dan

    didokumentasikan sebagai data primer.

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    16/24

    d.  Kuisioner

    Pada penelitian ini, kuisioner diberikan kepada manajer bagian Sumber Daya

    Manusia (SDM) dan staf umum bagian SDM serta karyawan bagian divisi lain.

    Kuisioner ini berfungsi sebagai dokumen pendukung.

    3. 

    Studi Kepustakaan ( Library Study)

    Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari literature-literatur yang

     berhubungan dengan pembahasan, dengan maksud lebih memperdalam teori-teori

    yang dipakai dalam membahas dan memecahkan masalah-masalah data pada Perum

    Jasa Tirta I Malang.

    3.7  Metode Analisis Data

    Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif, “yaitu dilakukan dalam

     bentuk uraian atas data kualitatif yang dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan

    kejelasan terhadap suatu kebenaran atau memperoleh gambaran baru, menguatkan gambaranyang sudah ada atau sebaliknya”  (Pramono, 2012). Adapun prosedur analitis data pada

     penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu:

    1.  Pemeriksaan Pendahuluan

    Beberapa informasi yang diperoleh dari tahap pemeriksaan pendahuluan yaitu:

    a.  Gambaran umum Perum Jasa Tirta I Malang berupa sejarah, visi misi, lokasi,

    struktur organisasi dan beberapa informasi mendasar lainnya.

     b.  Penyelenggaraan fungsi SDM yang diantaranya:

    a) 

    Fungsi-fungsi SDM, meliputi perencanaan, rekrutmen, seleksi dan orientasi,

     penilaian prestasi kerja, kompensasi, pelatihan dan pengembangan,

    keselamatan dan kesehatan kerja dan fungsi pengurangan sumber daya

    manusia.

     b)  Kebijakan dalam fungsi SDM seperti pengakuan, fasilitas, jam kerja, peraturan

    kerja, upah dan gaji, jaminan pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja.

    2.  Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen

    Peneliti melakukan review  dan pengujian terhadap pengendalian manajemen pada

    Perum Jasa Tirta I Malang yang bertujuan untuk menilai efektivitas pengendalianmanajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan, khususnya pada fungsi

    SDM.

    3.  Pemeriksaan Terinci

    Peneliti menganalisis temuan-temuan data dengan menggunakan criteria, causes dan 

    effects yang diperoleh selama melaksanakan audit sumber daya manusia pada Perum

    Jasa Tirta I Malang. Analisis tersebut berupa:

    a. 

    Kriteria (criteria) 

    Merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya. Kriteria yang digunakan dalam

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    17/24

     penelitian ini adalah Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, kebijakan dan

     prosedur yang ditetapkan, standar dan praktek industri, serta praktek manajemen

    yang sehat, serta proses dan tehnik yang digunakan oleh perusahaan maju.

     b.  Penyebab (causes)

    Merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di

    dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif (program/aktivitas berjalan

    dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi), atau sebaliknya bersifat

    negatif (program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang

    lebih rendah dari standar yang ditentukan).

    c.  Akibat (effect )

    merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan

    dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan

    dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan.

    Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa program/aktivitas telahterselenggara secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria

    yang ditetapkan.

    4.  Pengembangan dan Perumusan Laporan

    Tahap akhir dalam penelitian, yaitu perumusan kesimpulan audit yang ditindaklanjuti

    dengan pembuatan rekomendasi sebagai hasil dari audit sumber daya manusia pada

    Perum Jasa Tirta I Malang. Hasil audit ini disusun dalam laporan pemeriksaan beserta

    informasi lain yang diperoleh selama penelitian. Rekomendasi berisi saran perbaikan

    atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada saat prosedur audit dilaksanakan.

    Dengan demikian diharapkan fungsi personalia dapat lebih efektif dalam menjalankanaktivitasnya.

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    18/24

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Pemeriksaan Pendahuluan

    4.1.1 Profil Perum Jasa Tirta I Malang

    Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I,  adalah BUMN berbentuk Perum,

    didirikan berdasarkan PP No.5/1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta

    dengan perubahan PP No.93/1999 kemudian dirubah kembali dengan PP No. 46 Tahun

    2010 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I. Maksud dan tujuan Perusahaan

    adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di

     bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang

    Pengusahaan Sumber Daya Air dan Pengelolaan Sumber Daya Air, serta optimalisasi

     pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan

     prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat.

    Modal perusahaan merupakan kekayaan Negara yang dipisahkan dari Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tidak terbagi atas saham-saham.

    Dikecualikan dari modal adalah: waduk, bendung, tanggul, terowongan, dan pelurusan

    sungai.

    4.1.2 Visi dan Misi Perum Jasa Tirta I Malang

    Berikut ini adalah visi dan misi Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang :

    VISI

    Menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pengelola Sumber Daya Air kelas dunia pada tahun 2025.

    MISI

    a. 

    Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air sesuai penugasan, secara profesional

    dan inovatif guna memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku

    kepentingan.

     b.  Menyelenggarakan pengusahaan dengan optimalisasi sumber daya perusahaan

     berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel.

    4.1.3 Lokasi Perum Jasa Tirta I Malang

    Lokasi Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang berada di Jalan Surabaya No. 2A

    Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur.

    4.1.4 Jenis Pengusahaan Perum Jasa Tirta I Malang

    1. Penyediaan Air Baku

    Perum Jasa Tirta I melakukan kegiatan usaha dengan memberikan pelayanan untuk

     penyediaan air baku PLTA, PDAM dan Industri.

    2. Pariwisata

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    19/24

    Perum Jasa Tirta I melakukan pemberdayaan terhadap aset yaitu dengan melakukan

    improvement untuk sarana pariwisata dengan memanfaatkan kondisi waduk yang

    menawarkan suasana tersendiri yang dilengkapi dengan prasarana penunjang lainnya

    seperti: kolam renang, lapangan tenis, sepak bola, restoran, agrowisata, taman bunga,

    outbond, dll.

    3. Jasa Konstruksi dan Konsultasi

    Dalam rangka memanfaatkan sumber daya yang ada, Perum Jasa Tirta I dapat bekerja

    sama dengan mitra kerja dalam pekerjaan jasa konstruksi dan konsultasi. Khususnya,

    untuk pekerjaan yang berkaitan dengan sumber daya air.

    4. Jasa Peralatan

    Dengan fasilitas bengkel dan peralatan, perusahaan dapat memberikan jasa:

    a. Steel sheet pile 

     b. Peralatan, seperti: Alat berat (darat dan apung), Kendaraan bermotor, Peralatan

    ukur dan Peralatan Laboratorium, Peralatan lain-lain (genset, pompa,

    vibrohammer , dll).

    4.1.5 Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta I Malang 

    Perum Jasa Tirta I Malang menjalankan usahanya berdasarkan struktur organisasi

    yang berbentuk lini staf dimana pemberian wewenang mengalir dari atasan ke bawahan

    dan tanggung jawab mengalir dari bawahan ke atasan.

    4.2 Review dan Pengujian Pengendalian Manjemen

    4.2.1 Gambaran Umum Penyelenggaraan Fungsi Sumber Daya Manusia

    Penyelenggaraan fungsi SDM pada Perum Jasa Tirta I Malang dilaksanakan

    oleh bagian Biro Pengembangan SDM dan Umum yang dilaksanakan dibawah

    naungan Direktur Adiministrasi dan Keuangan. Pada bagian Biro Pengembangan

    SDM dan Umum ini dibagi menjadi dua sub kerja, yaitu Bagian Pengembangan

    SDM & Pelatihan dan Bagian Perlengkapan, Aset, Umum & PKBL.

    Penyelenggaraan fungsi SDM pada Perum Jasa Tirta I Malang pada umumnya

    sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Fungsi SDM Perum Jasa Tirta I Malang

     bertanggung jawab melaksanakan proses pengadaan, pengelolaan, pengembangan

    sumber daya manusia dan organisasi, penatausahaan dan pengendalian sarana

    kerja, peralatan kantor, pengadministrasian aset serta pengelolaan PKBL untuk

    menunjang tugas pokok perusahaan dalam rangka mencapai pengelolaan

     perusahaan secara efektif dan efisien.

    Hal-hal lain yang digambarkan pada fungsi SDM Perum Jasa Tirta I Malang adalah

    sebagai berikut:

    1. Pengklasifikasian Karyawan

    Karyawan Perum Jasa Tirta I Malang digolongkan menjadi dua yaitu karyawan

    tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap berjumlah 460 orang yangdiantaranya 23 orang berpendidikan sarjana S-2, 87 orang berpendidikan sarjana

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    20/24

    S-1, 23 orang berpendidikan diploma 3 dan 327 orang berpendidikan dibawah

    SLTA sedangkan karyawan tidak tetap atau outsourching  berjumlah 291 orang.

    2. Jam Kerja

    Jam kerja satu hari dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hari kerja 5 hari dalam

    seminggu, yaitu 8 jam sehari atau 39 jam seminggu. Jam kerja efektif berlaku

    dari hari Senin sampai Kamis dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 16.00

    dengan waktu istirahat satu jam dari pukul 12.00 hingga pukul 13.00.

    Sedengkan untuk hari Jumat dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 16.00

    dengan waktu istirahat dua jam dari pukul 11.00 hingga pukul 13.00. Diluar jam

    kerja efektif dihitung sebagai waktu lembur dengan catatan lembur hanya

    dilaksanakan dengan surat perintah untuk lembur.

    3. Hak-hak Pekerja

    Perum Jasa Tirta I Malang memberikan imbal jasa kepada karyawannya dalam

     bentuk gaji (baik berkala maupun gaji ketigabelas), tunjangan-tunjangan, uang pensiun dan penghargaan sesuai dengan UU No.13 Tahun 2003 yang mengatur

    tentang Ketenagakerjaan.

    4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

    Perum Jasa Tirta I Malang melaksanakan program K3 (Keselamatan Kesehatan

    Kerja) untuk memelihara kesehatan karyawan dan menanggulangi risiko kerja.

    Periode pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan setiap setahun sekali.

    4.2.2 Sistem Pengendalian Manajemen

    Menurut Bayangkara (2008:66), sistem pengendalian manajemen yangdimiliki perusahaan menjadi pedoman yang digunakan oleh manajer dan supervisor

    dalam mengendalikan proses yang berjalan agar tidak keluar dari ketentuan yang

    telah ditetapkan. Disamping itu, sistem pengendalian ini juga mengendalikan

     proses agar berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan

     perusahaan.

    Berdasarkan hal tersebut, Perum Jasa Tirta I Malang juga telah memiliki

    sistem pengendalian manajemen yang berfungsi untuk mengendalikan aktivitas-

    aktivitas fungsi sumber daya manusia. Sistem pengendalian manajemen Perum

    Jasa Tirta I Malang tercermin dari adanya hal-hal sebagai berikut:

    1. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki tujuan program atau aktivitas yang telah

    dinyatakan dengan jelas, tegas dan terdokumentasi yang tertuang dalam

    kebijakan dan standar prosedur operasional.

    2. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki dokumen uraian jabatan. Dokumen tersebut

     berisi mengenai uraian tugas, hasil kerja, tanggung jawab dan wewenang. Setiap

     jabatan dalam Perum Jasa Tirta I Malang telah memiliki uraian jabatannya

    masing-masing.

    3. Pedoman pelaksanaan fungsi SDM Perum Jasa Tirta I Malang sesuai dengan UU

     No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

    4.3 Pemeriksaan Terinci

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    21/24

    4.3.1 Audit Fungsi Perencanaan Sumber Daya Manusia

    Hasil Audit

    Tujuan dibentuknya fungsi sumber daya manusia adalah untuk menjamin

    ketersediaan sumber daya manusia dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

    Hasil analisa kriteria, penyebab, dan akibat yang dilakukan peneliti mengindikasikan

     pelaksanaan fungsi sumber daya manusia telah berjalan sesuai dengan kebijakan yang

    ada. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi perencanaan sumber daya manusia yang

    dijalankan oleh Perum Jasa Tirta I Malang telah berjalan secara efektif.

    4.3.2 Audit Fungsi Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi

    Hasil Audit

    Fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi bertujuan untuk memperoleh sumber daya

    manusia sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang telah ditetapkan guna memenuhi

    kebutuhan sumber daya manusia perusahaan.

    Berdasarkan pengembangan kriteria, penyebab dan akibat yang dilakukan, dapat

    disimpulkan bahwa pelaksanaan proses rekrutmen, seleksi dan orientasi berjalan sesuai

    dengan Standar Prosedur Operasional perusahaan yang berlaku. Sehingga dapat

    disimpulkan bahwa fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi telah berjalan secara efektif.

    4.3.3 Audit Fungsi Penilaian Prestasi Kerja

    Hasil Audit

    Tujuan dari fungsi penilaian prestasi kerja Perum Jasa Tirta I Malang adalah untukmendorong peningkatan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan unit dan tujuan

     perusahaan.

    Dari hasil pengembangan kriteria, penyebab dan akibat perusahaan telah

    melaksanakan fungsi penilaian prestasi kerja sesuai dengan kebijakan perusahaan dan

    Standar Prosedur yang berlaku. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi penilaian prestasi

    kerja telah dilaksanakan secara efektif.

    4.3.4 Audit Fungsi Manajemen Kompensasi

    Hasil Audit

    Tujuan diberikannya kompensasi adalah sebagai penghargaan terhadap sumber daya

    manusia sesuai dengan kontribusinya dalam pencapaian tujuan perusahaan dan untuk

    meningkatkan motivasi dan kualitas kerja sumber daya manusia.

    Dari hasil analisa kriteria, penyebab dan akibat prosedur pemberian gaji dan upah

    menunjukkan akibat yang negatif. Meskipun perusahaan telah menjalankan prosedur

    sesuai dengan kebijakan perusahaan namun dengan tidak dilakukannya evaluasi secara

     berkala mengenai pekerjaan atau jabatan untuk menentukan kelayakan gaji/upah tidak

    tetap, menimbulkan beberapa karyawan yang masih merasa belum puas atas gaji/upah

    yang diterima. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi manajemen kompensasi yang

    dijalankan perusahaan sudah efektif sesuai peraturan dan kebijakan yang berlaku, namun belum sepenuhnya maksimal terlaksana untuk sistem remunerasi penghasilan tidak tetap.

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    22/24

    4.3.5 Audit Fungsi Pelatihan dan Pengembangan

    Hasil Audit

    Tujuan dari fungsi pelatihan dan pengembangan ini bagi perusahaan adalah untuk

    mengembangkan potensi yang dimiliki karyawan.

    Dari hasil pengembangan kriteria, penyebab dan akibat yang dilakukan penulis,

    dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Program Pendidikan, Pelatihan dan

    Pengembangan pada Perum Jasa Tirta I Malang telah berjalan sesuai dengan kebijakan

     perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi pelatihan dan

     pengembangan telah berjalan secara efektif.

    4.3.6 Audit Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Hasil Audit

    Tujuan adanya fungsi keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan adalah

    untuk meminimalisir tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas

    karyawan.

    Dari pengembangan kriteria, penyebab dan akibat perusahaan maka program

     perlindungan keselamatan kerja telah berjalan sesuai dengan prinsip dasar Keselamatan

    dan Kesehatan Kerja (K3) pada Perjanjian Kerja Bersama. Sehingga berdasarkan uraian

    diatas menunjukkan bahwa fungsi keselamatan dan kesehatan kerja telah berjalan secara

    efektif.

    4.3.7 Audit Fungsi Pemutusan Hubungan Kerja

    Hasil Audit

    Dari analisa kriteria, penyebab dan akibat, peneliti menyimpulkan meskipun Perum

    Jasa Tirta I Malang belum pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena

    alasan apapun, namun perusahaan sudah memiliki kebijakan dan peraturan perusahaan

    yang baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu UU No.13

    Tahun 2003 Bab XII tentang Pemutusan Hubungan Kerja.

    Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pemutusan hubungan kerja telah

     berjalan secara efektif.

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    23/24

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 KESIMPULAN

    Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dan pembahasan-pembahasan atashasil yang diperoleh mengenai audit manajemen terhadap fungsi sumber daya manusia pada

    Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang dengan membandingkan antara kondisi, kriteria dan

     penyebab, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaannya sudah berjalan

    secara efektif.

    Sesuai dengan 7 ruang lingkup SDM yang telah penulis teliti yaitu; fungsi perencanaan

    SDM, fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi, fungsi penilaian prestasi kerja/perencanaan

    karir, fungsi manajemen kompensasi, fungsi pelatihan dan pengembangan, fungsi

    keselamatan dan kesehatan kerja dan fungsi pemutusan hubungan kerja secara umum sudah

     berjalan efektif sesuai dengan kebijakan internal perusahaan dan Undang-undang yang

     berlaku. Namun, dalam fungsi manajemen kompensasi dengan sistem penggajian remunerasiyang dilaksanakan perusahaan belum secara maksimal dikatakan efektif karena perusahaan

     belum memiliki formulasi yang tepat dalam melakukan evaluasi secara berkala terhadap

    sistem remunerasi tersebut.

    Kendala yang dihadapi

    Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, Perum Jasa Tirta I Malang masih

    mengalami kendala. Kendala yang dihadapi perusahaan yaitu perusahaan masih belum

    memiliki program untuk mengevaluasi sistem remunerasi yang dilaksanakan perusahaan

    secara periodik. Sedangkan sistem penggajian atau pengupahan dengan sistem remunerasi

    sangat perlu di lakukan evaluasi secara periodik karena sistem pengupahan tersebut didasarkan atas prestasi kinerja atau jabatan seorang karyawan. Hal tersebut mengakibatkan

    masih adanya beberapa karyawan yang belum merasa puas atas gaji atau upah yang

    diterimanya. Sehingga fungsi manajemen kompensasi Perum Jasa Tirta I Malang masih

     belum secara maksimal dikatakan efektif.

    Rekomendasi

    Berdasarkan kendala yang dihadapi perusahaan, maka penulis memberikan saran perbaikan

    agar pihak-pihak manajemen terkait segera menyempurnakan masalah remunerasi pegawai

    dengan memperhatikan dan menyempurnakan terkait jenjang karir pegawai, prestasi kerja

     pegawai, analisis beban kerja dan hal-hal yang berpengaruh dalam pemberian remunerasi.

    Perusahaan harus membuat program evaluasi secara periodik terhadap pekerjaan atau jabatan

    seorang karyawan agar dapat mengetahui apakah gaji atau upah yang diterima sudah layak

    dan sesuai. Hal tersebut amat penting karena menyangkut kesejahteraan dan kepuasan bagi

    setiap karyawan yang sangat mempengaruhi kinerja dan performa dalam bekerja. Langkah

    sederhana yang dapat dilakukan seperti menyebarkan kuisioner penelitian ke seluruh

    karyawan untuk menilai kepuasan dan kelayakan gaji/upah. Selanjutnya untuk formulasi

    yang tepat dan akurat sebagai dasar menilai kepuasan atau kelayakan dapat dilakukan dengan

    melakukan konsultasi dengan pihak konsultan yang kompeten dalam bidangnya.

    5.2 KETERBATASAN PENELITIAN

  • 8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia

    24/24

    1. Keterbatasan waktu dan tenaga serta luasnya fungsi SDM yang diteliti

    mengakibatkan kemungkinan adanya informasi penting yang tidak dapat diteliti

    lebih mendalam.

    2. Data kuantitatif tidak dapat diperoleh oleh peneliti sehingga peneliti tidak bisa

    menilai efektivitas biaya-biaya pada fungsi SDM.

    3. Unsur-unsur subyektifitas mungkin masih menjadi kendala dalam penelitian ini

    sehingga efektivitas tidak dapat diukur dengan pasti.

    5.3 SARAN

    1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkan waktu penelitian sehingga

    dapat memperoleh data yang lebih detail dan obyektif.

    2. Apabila memungkinkan untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk

    menggunakan data kuantitatif untuk menilai efektifitas biaya fungsi SDM.