audit manajemen untuk menilai efektivitas fungsi sumber daya manusia
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
1/24
AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER DAYA
MANUSIA
(Studi Kasus pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)
Disusun Oleh:
Masita Sari Dewi
NIM. 115020300111083
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih
Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
2/24
AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI SUMBER
DAYA MANUSIA
(Studi Kasus pada Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang)
Oleh:
Masita Sari Dewi
Dosen Pembimbing:
Nasikin, MM., Ak., CPA
Abstrak
Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia yang dilakukan pada Perum Jasa Tirta I
Malang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pencapaian efektivitas fungsi sumber daya
manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang, untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi
dalam pencapaian efektivitas dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk peningkatan
efektivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data
diperoleh melalui kuisioner, wawancara dan observasi. Proses analisis data menggunakanmetode analisis kualitatif dengan membandingkan tiga elemen penting dalam melakukan
audit manajemen yaitu kriteria, sebab dan akibat untuk mengetahui sejauh mana tingkat
efektivitas fungsi sumber daya manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari tujuh
fungsi sumber daya manusia yang diteliti, enam fungsi telah berjalan efektif. Enam fungsi
tersebut antara lain Perencanaan Sumber Daya Manusia, Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi,
Penilaian Prestasi Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dan Pemutusan Hubungan Kerja. Namun salah satu fungsi Manajemen Sistem Kompensasi
masih dianggap belum efektif secara maksimal. Berdasarkan temuan-temuan dalam
penelitian, maka diajukan beberapa saran dan alternatif perbaikan yang mungkin dapat
menjadi pertimbangan pihak manajemen Perum Jasa Tirta I Malang untuk memperbaiki dan
mengembangkan pengelolaan sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
Kata kunci: Audit Manajemen, Efektivitas, Sumber Daya Manusia
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
3/24
MANAGEMENT AUDI T TO ASSESS THE EFFECTIVENESS OF HUMAN
RESOURCES FUNCTI ON
(Case Study at Perusahaan Umum Jasa Tir ta I of M alang)
ArrangedBy:
Masita Sari Dewi
Advisory L ecturer:
Nasikin, MM., Ak., CPA
Abstract
Management audit in human resources function that was in Perum Jasa Tirta I of Malang to
find out how to achieve effective functioning of human resources at Perum Jasa Tirta I of
Malang, to knowing the obstacles in reaching effectiveness and giving repair
recommendation to improve the effectiveness. The method used in this research is descriptive
research method. The data were obtained by questionnaires, interview and observation. The
process of data analysis is using method of qualitative analysis by comparing the threeessential elements in management audit namely criteria, causes and effect to determine the
extent of the effectiveness of human resources function. The result showed that from the seven
human resources functions under research, six functions run effectively. The six functions
such as Human Resources Planning, Recruitment, Selection and Orientation, Achievement
Evaluation, Training and Development, Employee Protection and Dissolution of Work
Relationship. But one of the Management of Compensation function is considered not been
fully effective. Based on the findings in the study, the alternatives put forward some
suggestions and improvements that may be considered the management of Perum Jasa Tirta I
of Malang to improve and develop the human resources management in the future.
Keyword: Management Audit, Effectiveness, Human Resources
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
4/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Hidup pada jaman yang semakin modern dan teknologi yang semakin berkembang pesat,setiap perusahaan swasta maupun BUMN (Badan Usaha Milik Negara) saling bersaing untuk
memajukan bisnis mereka. Persaingan usaha semakin ketat, sehingga perusahaan tidak hanya
harus memiliki sistem manajemen yang baik dan berkualitas, namun juga harus memiliki
sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten dalam bidangnya untuk menunjang
terlaksananya sistem yang baik. Oleh sebab itu maka peran fungsi sumber daya manusia
merupakan peran yang sangat penting di dalam suatu perusahaan. Mengingat pentingnya
peran fungsi sumber daya manusia dalam perusahaan maka perlu dilakukan evaluasi atas
kinerja fungsi sumber daya manusia, apakah telah berjalan secara efektif atau belum.
Sehingga dalam menjawab pertanyaan tersebut maka perusahaan perlu melakukan audit
manajemen terhadap fungsi sumber daya manusia. Audit manajemen atas sumber daya
manusia dalam suatu organisasi maupun perusahaan dapat membantu manajemen untuk
menemukan dan mengevaluasi hal-hal yang menyimpang. Siagian (2001:68) menjelaskan
bahwa audit manajemen sumber daya manusia merupakan seluruh upaya penelitian yang
dilakukan terhadap aktivitas manajemen sumber daya manusia untuk mencari, menemukan
dan mengevaluasi fakta tentang sejauh mana manajemen berhasil memberikan dukungan
kepada berbagai satuan kerja pelaksana tugas pokok perusahaan.
Perum Jasa Tirta merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam
bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang pengusahaan
sumber daya air dan pengelolaan sumber daya air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber
daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan
Perusahaan yang sehat. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki visi untuk menjadi Badan UsahaMilik Negara (BUMN) pengelola Sumber Daya Air kelas dunia tahun 2025. Dalam mencapai
visi perusahaan, Perum Jasa Tirta I Malang menetapkan misi yaitu yang pertama,
menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air sesuai penugasan secara profesional dan
inovatif guna memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku kepentingan. Misi
kedua yaitu menyelenggarakan pengusahaan dengan optimalisasi sumber daya perusahaan
berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel. Dari uraian misi Perum Jasa Tirta
dapat disimpulkan bahwa perusahaan perlu memiliki sumber daya manusia (SDM) yang
kompeten dan berkualitas untuk dapat memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku
kepentingan.
Oleh sebab itu, berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan diatas maka penulis menyimpulkan bahwa fungsi sumber daya manusia memegang peranan penting
dalam keberlangsungan hidup perusahaan sehingga penulis terdorong untuk melakukan
penelitian dengan judul “AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS
FUNGSI SUMBER DAYA MANUSIA (Studi Kasus Perusahaan Umum Jasa Tirta I
Malang)”.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I
Malang?
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
5/24
2. Hambatan-hambatan apa saja yang ditemukan dalam pencapaian tujuan fungsi sumber
daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang?
3.
Rekomendasi apa saja yang dapat diberikan untuk mencapai efektivitas fungsi sumber
daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang?
1.3
Batasan Masalah Penelitian
Supaya penelitian ini memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuannya dan agar
tidak terlalu menyimpang jauh, maka penelitian audit operasional ini dibatasi pada :
A. Aktivitas Fungsi Sumber Daya Manusia, meliputi
1.
Rekrutmen atau Perolehan Sumber daya manusia
a.
Perencanaan kebutuhan SDM
b.
Rekrutmen tenaga kerja
c.
Seleksi tenaga kerja
d.
Orientasi dan penempatan tenaga kerja
2.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
a. Pelatihan dan Pengembangan tenaga kerja
b.
Penilaian Kinerja
c.
Pemberian kompensasi balas jasa
d.
Keselamatan dan kesehatan kerja
3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan Pensiun
Dikarenakan pengunduran diri ataupun pemecatan
B.
Penilaian efektivitas untuk mengetahui ketaatan manajerial dilakukan dengan
membandingkan antara aktivitas aktual pada fungsi sumber daya manusia dengan
kriteria yang sudah di tetapkan oleh perusahaan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
1.4
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan fungsi sumber daya manusia pada Perum
Jasa Tirta I Malang.
2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dialami dalam pencapaian
tujuan fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.
3. Untuk memberikan rekomendasi perbaikan efektivitas atas pelaksanaan fungsi sumber
daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.
1.5
Manfaat Penelitian
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
6/24
1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi
pengembangan teori dan pengetahuan dalam bidang akuntansi terutama yang berkaitan
dengan audit manajemen fungsi sumber daya manusia dan dapat menjadi bahan acuan
maupun perbandingan bagi pengembangan penelitian dimasa yang akan datang.
1.5.2 Manfaat Praktis
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca
dan perusahaan, antara lain:
1. Bagi Perusahaan
a. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat efektivitas dari fungsi sumber daya
manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.
b. Memberikan masukan yang dapat digunakan oleh perusahaan mengenai
peningkatan efektivitas dari fungsi sumber daya manusia.
2. Bagi Penulis
a. Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mempelajari lebih mendalam
mengenai perbandingan antara materi kuliah audit manajemen sumber daya
manusia dengan praktek dilapangan.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai audit menajemen terhadap
fungsi sumber daya manusia di dalam sebuah perusahaan.
3.
Bagi Pembaca
a. Sebagai bahan acuan yang bermanfaat serta menambah informasi dan
pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan audit sumber daya manusia.
b. Sebagai acuan dan pembanding bagi penelitian berikutnya.
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
7/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Audit
2.1.1 Pengertian Audit
Menurut Arens dan Loebbeccke (1997:1) menjelaskan bahwa :
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan
dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria
yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang
independen dan kompeten.
Sedangkan Boynton (2002:5) yang diterjemahkan oleh Paul A. Rajoe berpendapat
bahwa:
Suatu proses sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan
tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil-hasilnya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2.1.2 Jenis-jenis Audit
Menurut Boynton, Johnson, dan Kell yang diterjemahkan oleh Rajoe (2002:6)
bahwa terdapat tiga jenis audit, yaitu:
1. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti tentang laporan-laporan entitas dengan maksud agar dapat
memberikan pendapat apakah laporan-laporan tersebut telah disajikan secara
wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum.
2. Audit Operasional
Audit operasional berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam
hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Audit ini juga dapat disebut
audit kinerja atau audit manajemen.
3. Audit Ketaatan
Audit kepatuhan berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti-
bukti untuk menetapkan apakah kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas
telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau peraturan tertentu, seperti
kriteria yang ditetapkan oleh kreditor dan ketentuan pemerintah.
2.2 Audit Manajemen
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
8/24
2.2.1 Pengertian Audit Manajemen
Menurut Sukrisno Agoes (2004:175) audit operasional atau audit manajemen
adalah suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk
kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen,
untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif,efisien dan ekonomis.
Rivai (2004:1038) menjelaskan audit manajemen merupakan suatu penilaian yang
dilaksanakan secara sistematis dan independen, berorientasi ke masa depan terhadap
kebijakan yang dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
SDM melalui perbaikan pelaksanaan fungsi manajemen, pencapaian rencana yang telah
ditetapkan serta pencapaian social objective.
2.2.2 Tujuan dan Manfaat Audit Manajemen
Bayangkara (2013:3) mengatakan bahwa tujuan audit manajemen yaitu bertujuan
untuk mengidentifikasi kegiatan, program dan aktivitas yang masih memerlukan perbaikan, sehingga dengan rekomendasi yang diberikan nantinya dapat dicapai
perbaikan atas pengelolaan berbagai program dan aktivitas pada perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut Tunggal, (2003:14) manfaat dari audit manajemen adalah:
1. Memberikan informasi operasi yang relevan dan tepat waktu untuk pengambilan
keputusan.
2. Membantu manajemen dalam mengevaluasi catatan, laporan-laporan dan
pengendalian.
3.
Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang ditetapkan, rencana-rencana, prosedur serta persyaratan peraturan pemerintah.
4. Mengindentifikasi area masalah potensial pada tahap dini untuk menentukan
tindakan preventif yang akan diambil.
5. Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya termasuk
memperkecil pemborosan.
6. Menilai efektivitas dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan yang telah
ditetapkan.
7.
Menyediakan tempat pelatihan untuk personil dalam seluruh fase operasi
perusahaan.
2.2.3 Karakteristik Audit Manajemen
Karakteristik audit manajemen menurut Tunggal (1992:2), antara lain:
1. Proses yang sistematis
Seperti dalam audit laporan keuangan, audit manajemen mencakup suatu seri
langkah dan prosedur yang logis terstruktur dan terorganisasi. Aspek ini
termasuk perencanaan yang baik, mendapatkan dan menilai secara obyektif
bukti-bukti yang berhubungan dengan aktivitas yang diperiksa.
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
9/24
2. Menerima operasi organisasi
Penilaian operasi harus didasarkan pada beberapa kriteria yang ditetapkan dan
disetujui. Dalam audit manajemen, kriteria biasanya dinyatakan dalam standar
performa yang ditetapkan manajemen. Audit manajemen mengukur tingkat
korespondensi antara performa aktual dengan kriteria.
3. Efektifitas, efisiensi dan ekonomisasi operasi
Tujuan utama audit manajemen adalah untuk membantu manajemen dan
organisasi yang diperiksa, memperbaiki efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi
dari operasi. Ini berarti audit manajemen menfokuskan pada masa yang akan
datang, kebalikan dari audit keuangan yang mempunyai fokus historikal.
4. Melaporkan kepada orang-orang yang tepat
Penerima laporan audit manajemen adalah manajemen atau individu yang
meminta audit. Seringkali dewan direksi atau panitia menerima tembusanlaporan audit manajemen.
5. Rekomendasi untuk perbaikan
2.2.4 Jenis-jenis Audit Manajemen
Menurut Arens et al., yang diterjemahkan oleh Jusuf (1990:766), menyatakan audit
operasional atau audit manajemen dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
1. Fungsional (Functional)
Audit fungsional memungkinkan adanya spesialisasi oleh auditor sehingga pemeriksaan dapat lebih efisien memakai seluruh waktu mereka untuk
memeriksa dalam bidang itu, namun kelemahannya adalah tidak dievaluasinya
fungsi yang saling berkaitan dalam organisasi.
2.
Organisasional (Organizational)
Audit operasional dalam tataran organisasi melibatkan seluruh unit organisasi,
seperti departemen, cabang atau anak perusahaan.
3. Penugasan khusus
Penugasan audit operasional khusus timbul atas permintaan manajemen karenadirasa ada masalah-masalah yang memerlukan perbaikan.
2.2.5 Ruang Lingkup Audit Manajemen
Ruang lingkup audit operasional meliputi seluruh aspek penting dari kegiatan
organisasi, badan usaha atau instansi baik berupa seluruh kegiatan atau bagian kegiatan,
program atau aktivitas. Tidak terbatas pada masalah akuntansi, catatan, dan dokumen.
Menurut Widjayanto (1985:11), ruang lingkup audit manajemen adalah:
Pemeriksaan operasional terutama bertujuan untuk memeriksa kehematan
efisiensi dan efektivitas kegiatan dan juga menilai apakah cara-cara pengelolaan
yang diterapkan dalam kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik. Dengandemikian ruang lingkup pemeriksaannya adalah lebih luas dibandingkan
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
10/24
pemeriksaan keuangan, karena tekanan pemeriksaan operasional tidak hanya
berkisar pada masalah keuangan belaka.
2.2.6 Tahap-tahap Audit Manajemen
Menurut Bayangkara, (2013:21) langkah-langkah audit adalah sebagai berikut:
1. Audit pendahuluan:
a. Pemahaman auditor terhadap objek audit.
b. Penentuan tujuan audit.
c. Penentuan ruang lingkup dan tujuan audit.
d.
Review terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan
dengan objek audit.
e.
Pengembangan kriteria awal dalam audit.
2. Review terhadap pengendalian manajemen
3. Audit Lanjutan
4. Pelaporan
5. Tindak Lanjut
2.2.7 Kriteria Evaluasi Audit Manajemen
Dalam mengevaluasi semua kegiatan perusahaan sebaiknya menggunakan empatkriteria sebagai alat pemeriksaan seperti yang dijelaskan di dalam buku Hamilton
(1984:22), yaitu:
1. Pendirian formal yang obyektif
Dalam hal ini akan dilakukan analisa tingkat kepercayaan perusahaan secara
obyektif.
2.
Peninjauan kembali proses perencanaan
Proses perencanaan yang dimaksud termasuk bentuk atau siasat, prosedur, urut-
urutan dan prioritas yang telah ditentukan untuk memenuhi fungsi manajemendan kegiatan perusahaan yang obyektif.
3. Mengevaluasi proses organisasi
Dalam hal ini akan ditentukan apakah organisasi perusahaan mengadakan suatu
ketentuan dengan semua tingkat tujuan yang ada pada perusahaan.
4. Menganalisa proses pengawasan
Proses ini akan menolong dalam menjamin kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan perencanaannya.
2.2.8 Standar Audit Manajemen
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
11/24
Menurut Bayangkara, (2013:25-26) standar yang dapat digunakan dalam audit
manajemen adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang (peraturan) yang berlaku.
2. Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan dalam objek audit.
3. Norma (standar) yang sudah mendapat pengakuan (diterima) secara umum.
4. Kriteria yang digunakan pada objek audit sejenis.
5. Pengalaman auditor dalam tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit
sejenis.
2.3 Konsep Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu standar yang digunakan untuk menilai prestasi dari fungsi
sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan. Berikut ini adalah beberapa pengertian
mengenai konsep efektivitas menurut para ahli:
Definisi Efektivitas menurut Tunggal (2000:12) adalah berhubungan dengan penentuan
apakah tujuan perusahaan telah ditetapkan dan tercapai. Johny Setiawan (1988:56)
mengatakan bahwa efektivitas berhubungan dengan hasil guna yang berkaitan dengan hasil
operasi, efektivitas itu dianggap sebagai derajat keberhasilan suatu organisasi (sampai
seberapa jauh suatu organisasi dapat dinyatakan berhasil) di dalam usahanya untuk mencapai
apa yang menjadi tujuan organisasi tersebut. Sedangkan menurut Agoes (2004:8) efektivitasdiartikan sebagai perbandingan masukan-keluaran dalam berbagai kegiatan sampai dengan
pencapaian tujuan yang ditetapkan, baik ditinjau dari kuantitas atau volume hasil kerja
kualitas hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.
2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia
2.4.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Simamora (2004:4), manajemen sumber daya manusia merupakan
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan
individu anggota organisasi atau kelompok karyawan.
Menurut Hariandja (2002:3), Manajemen sumber daya manusia adalah keseluruhan
penentuan dan pelaksanaan berbagai aktifitas, policy, dan program yang bertujuan untuk
mendapatkan tenaga kerja, pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan
dukungannya terhadap peningkatan efektifitas organisasi dengan cara yang secara etis
dan sosial dapat dipertanggungjawabkan.
2.4.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Martoyo (2000:15), fungsi aktivitas sumber daya manusia yang tercakup
dalam hal ini adalah:
1. Perencanaan Sumber daya manusia (human resources planning )
2.
Rekrutmen (recruitmen)
3.
Seleksi ( selection)
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
12/24
4. Orientasi (orientation)
5. Penempatan ( placement )
6. Pendidikan dan Pelatihan (education & training )
7.
Pengembangan (development )
8. Penilaian Kinerja (appraisal of performance)
9.
Proses Kompensasi (compensation)
10.
Pemberian Insentive sesuai jasanya dalam organisasi (required service)
11. Hubungan Kerja (employee relation)
12. Penetuan Akhir (assessment )
2.5 Audit Manajemen Fungsi Sumber Daya Manusia
2.5.1 Pengertian Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Bayangkara (2013:60), audit sumber daya manusia merupakan penilaian
dan analisis yang komprehensif terhadap program-program sumber daya manusia.
Menurut Simamora (2004:672), menyatakan bahwa audit manajemen sumber daya
manusia (human resources audit) sebagai proses evaluasi aktivitas-aktivitas sumber daya
manusia di dalam sebuah organisasi dengan tujuan untuk membenahi aktivitas tersebut.
2.5.2 Tujuan Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Werther dan Davis dalam Bayangkara (2013:61), beberapa hal yang ingin
dicapai melalui audit SDM, antara lain:
1. Menilai efektivitas fungsi Sumber Daya Manusia
2. Menilai apakah program atau aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis,
efektif dan efisien.
3.
Memastikan ketaatan berbagai program atau aktivitas SDM terhadap ketentuan
hukum, peraturan dan kebijakan yang berlaku diperusahaan.
4.
Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitasSDM dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
5. Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas berbagai program atau aktivitas SDM.
2.5.3 Manfaat Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
William B. Werther, Jr. dan Keith Davis dalam Bayangkara (2013:61), menyebutkan
beberapa manfaat dari audit SDM, antara lain:
1. Mengidentifikasi kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi.
2.
Meningkatkan citra profesional dari departemen SDM.
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
13/24
3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan
departemen SDM.
4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.
5. Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dari praktik-praktik SDM.
6. Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM.
7. Memastikan ketaatan terhadap hukum dan aturan dalam praktik SDM.
8. Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam departemen SDM.
9. Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif.
10.
Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi SDM.
2.5.4 Ruang Lingkup Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan ruang lingkup sesuai dengan
yang dijelaskan oleh Bayangkara (2013:68), yaitu:
1. Rekrutmen atau perolehan SDM
Mulai dari awal proses perencanaan kebutuhan SDM sampai proses seleksi dan
penempatan.
2.
Pengelolaan SDM
Meliputi semua aktifitas pengelolaan SDM, mulai dari pelatihan dan
pengembangan sampai dengan penilaian kinerja karyawan.
3. Pengurangan SDM
Di kerenakan mengundurkan diri, pensiun maupun pemecatan akibat
pelanggaran aturan perusahaan.
2.5.5 Langkah-langkah Audit Manajemen Sumber Daya Manusia
Bayangkara (2013:64) menyebutkan secara umum lima tahapan yang harus
dilakukan dalam audit manajemen dan audit sumber daya manusia. Langkah (tahapan)
tersebut meliputi:
1. Audit pendahuluan
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen atas program-program sumber
daya manusia.
3. Audit Lanjutan
4. Pelaporan
5. Tindak lanjut
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
14/24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.“Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-fakta saat
ini dari suatu populasi” (Indriantoro dan Supomo, 1999:26). Menurut Sugiyono (2009:21)
penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis
suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang luas.
Metode penelitian deskriptif meliputi pengumpulan data, penyusunan data, dan analisis
data. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk melakukan pemeriksaan operasional
terhadap pelaksanaan fungsi sumber daya manusia dalam perusahaan. Ruang lingkup
penelitian dibatasi pada perencanaan tenaga kerja, rekrutmen, seleksi dan orientasi, pelatihan
dan pengembangan, penilaian kinerja, keselamatan dan kesehatan kerja, kompensasi dan
pengurangan tenaga kerja. Peneliti menggunakan teknik wawancara secara langsung,kuesioner maupun observasi kepada narasumber yang sesuai dengan lingkup penelitian.
3.2 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang. Perum Jasa Tirta
adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang ekonomi dan
pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang pengusahaan sumber daya air dan
pengelolaan sumber daya air, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk
menghasilkan barang dan jasa berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Perusahaan ini beralamat di Jalan Surabaya No.2A Kecamatan Lowokwaru Kota Malang,
Indonesia.
3.3 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai dengan Juli dimana proses
pengumpulan data dilakukan dengan datang langsung ke Bagian Departemen Sumber Daya
Manusia (SDM) Perum Jasa Tirta I Malang pada jam kerja. Penulis melakukan penelitian
pada jam kerja dimaksudkan untuk melihat secara langsung aktivitas operasional perusahaan,
khususnya pada departemen SDM.
3.4 Ruang Lingkup Penelitian
Fokus penelitian adalah fungsi Sumber Daya Manusia (SDM) yang diselenggarakan olehPerum Jasa Tirta I Malang, yang meliputi: fungsi perencanaan tenaga kerja, rekrutmen tenaga
kerja, seleksi dan orientasi, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja
karyawan, kompensasi balas jasa, keselamatan dan kesehatan kerja, hingga pengurangan
tenaga kerja.
3.5 Sumber Data
Sumber data yang dikumpulkan oleh peneliti ada dua, yaitu:
1. Data Primer
Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti. Pada penelitian ini data primer diperoleh secara langsung melalui proses
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
15/24
wawancara dengan Manajer Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Perum Jasa Tirta I
Malang serta Staf Bagian SDM. Selain itu peneliti juga menyebarkan kuesioner
kepada Manajer dan Staf Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) serta karyawan divisi
lain Perum Jasa Tirta.
2.
Data Sekunder
Data sekunder yang dipakai dalam penelitian ini meliputi:
a. Sejarah dan perkembangan Perum Jasa Tirta I Malang.
b. Visi dan misi Perum Jasa Tirta I Malang.
c.
Struktur organisasi Perum Jasa Tirta I Malang.
d.
Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Perum Jasa Tirta I Malang.
e.
Data mengenai pelaksanaan fungsi sumber daya manusia, dari proses
perencanaan tenaga kerja sampai dengan pemutusan hubungan kerja.
f. Dokumen lain yang berkaitan dan dapat digunakan dalam penelitian audit
operasional fungsi sumber daya manusia pada Perum Jasa Tirta I Malang.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain:
1.
Survei Pendahuluan
Penulis melakukan wawancara awal kepada Manajer Divisi SDM Perum Jasa Tirta I
Malang untuk meminta izin pelaksanaan penelitian serta memperoleh gambarankondisi perusahaan saat ini.
2. Survei Lapangan
Pada survei ini penulis melakukan beberapa teknik, yaitu:
a.
Wawancara
Dalam penelitian ini, penulis melakukan tanya jawab langsung kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dalam perusahaan, khususnya pada Manajer Divisi
SDM Perum Jasa Tirta I Malang.
b. Dokumentasi
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa dokumen sejarah singkat
perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, jumlah tenaga
kerja, kebijakan manajemen mengenai SDM, peraturan disiplin, dan dokumentasi
absensi karyawan pada Perum Jasa Tirta I Malang.
c.
Observasi
Penulis melakukan pengamatan langsung mengenai kegiatan operasional pada
Perum Jasa Tirta I Malang, seperti: prosedur penyeleksian awal karyawan,
kedisiplinan karyawan, prosedur penggajian, dan lainnya. Kejadian ini dicatat dan
didokumentasikan sebagai data primer.
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
16/24
d. Kuisioner
Pada penelitian ini, kuisioner diberikan kepada manajer bagian Sumber Daya
Manusia (SDM) dan staf umum bagian SDM serta karyawan bagian divisi lain.
Kuisioner ini berfungsi sebagai dokumen pendukung.
3.
Studi Kepustakaan ( Library Study)
Studi kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari literature-literatur yang
berhubungan dengan pembahasan, dengan maksud lebih memperdalam teori-teori
yang dipakai dalam membahas dan memecahkan masalah-masalah data pada Perum
Jasa Tirta I Malang.
3.7 Metode Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis data kualitatif, “yaitu dilakukan dalam
bentuk uraian atas data kualitatif yang dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapatkan
kejelasan terhadap suatu kebenaran atau memperoleh gambaran baru, menguatkan gambaranyang sudah ada atau sebaliknya” (Pramono, 2012). Adapun prosedur analitis data pada
penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu:
1. Pemeriksaan Pendahuluan
Beberapa informasi yang diperoleh dari tahap pemeriksaan pendahuluan yaitu:
a. Gambaran umum Perum Jasa Tirta I Malang berupa sejarah, visi misi, lokasi,
struktur organisasi dan beberapa informasi mendasar lainnya.
b. Penyelenggaraan fungsi SDM yang diantaranya:
a)
Fungsi-fungsi SDM, meliputi perencanaan, rekrutmen, seleksi dan orientasi,
penilaian prestasi kerja, kompensasi, pelatihan dan pengembangan,
keselamatan dan kesehatan kerja dan fungsi pengurangan sumber daya
manusia.
b) Kebijakan dalam fungsi SDM seperti pengakuan, fasilitas, jam kerja, peraturan
kerja, upah dan gaji, jaminan pemeliharaan keselamatan dan kesehatan kerja.
2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
Peneliti melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen pada
Perum Jasa Tirta I Malang yang bertujuan untuk menilai efektivitas pengendalianmanajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan, khususnya pada fungsi
SDM.
3. Pemeriksaan Terinci
Peneliti menganalisis temuan-temuan data dengan menggunakan criteria, causes dan
effects yang diperoleh selama melaksanakan audit sumber daya manusia pada Perum
Jasa Tirta I Malang. Analisis tersebut berupa:
a.
Kriteria (criteria)
Merupakan standar (pedoman, norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melakukan aktivitasnya. Kriteria yang digunakan dalam
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
17/24
penelitian ini adalah Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah, kebijakan dan
prosedur yang ditetapkan, standar dan praktek industri, serta praktek manajemen
yang sehat, serta proses dan tehnik yang digunakan oleh perusahaan maju.
b. Penyebab (causes)
Merupakan tindakan (aktivitas) yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di
dalam perusahaan. Penyebab dapat bersifat positif (program/aktivitas berjalan
dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi), atau sebaliknya bersifat
negatif (program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang
lebih rendah dari standar yang ditentukan).
c. Akibat (effect )
merupakan perbandingan antara penyebab dengan kriteria yang berhubungan
dengan penyebab tersebut. Akibat negatif menunjukkan program/aktivitas berjalan
dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan.
Sedangkan akibat positif menunjukkan bahwa program/aktivitas telahterselenggara secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria
yang ditetapkan.
4. Pengembangan dan Perumusan Laporan
Tahap akhir dalam penelitian, yaitu perumusan kesimpulan audit yang ditindaklanjuti
dengan pembuatan rekomendasi sebagai hasil dari audit sumber daya manusia pada
Perum Jasa Tirta I Malang. Hasil audit ini disusun dalam laporan pemeriksaan beserta
informasi lain yang diperoleh selama penelitian. Rekomendasi berisi saran perbaikan
atas kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada saat prosedur audit dilaksanakan.
Dengan demikian diharapkan fungsi personalia dapat lebih efektif dalam menjalankanaktivitasnya.
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
18/24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pemeriksaan Pendahuluan
4.1.1 Profil Perum Jasa Tirta I Malang
Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I, adalah BUMN berbentuk Perum,
didirikan berdasarkan PP No.5/1990 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta
dengan perubahan PP No.93/1999 kemudian dirubah kembali dengan PP No. 46 Tahun
2010 tentang Perusahaan Umum (PERUM) Jasa Tirta I. Maksud dan tujuan Perusahaan
adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di
bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya terutama di bidang
Pengusahaan Sumber Daya Air dan Pengelolaan Sumber Daya Air, serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan
prinsip pengelolaan Perusahaan yang sehat.
Modal perusahaan merupakan kekayaan Negara yang dipisahkan dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan tidak terbagi atas saham-saham.
Dikecualikan dari modal adalah: waduk, bendung, tanggul, terowongan, dan pelurusan
sungai.
4.1.2 Visi dan Misi Perum Jasa Tirta I Malang
Berikut ini adalah visi dan misi Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang :
VISI
Menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pengelola Sumber Daya Air kelas dunia pada tahun 2025.
MISI
a.
Menyelenggarakan pengelolaan sumber daya air sesuai penugasan, secara profesional
dan inovatif guna memberikan pelayanan prima untuk seluruh pemangku
kepentingan.
b. Menyelenggarakan pengusahaan dengan optimalisasi sumber daya perusahaan
berdasarkan prinsip korporasi yang sehat dan akuntabel.
4.1.3 Lokasi Perum Jasa Tirta I Malang
Lokasi Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang berada di Jalan Surabaya No. 2A
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur.
4.1.4 Jenis Pengusahaan Perum Jasa Tirta I Malang
1. Penyediaan Air Baku
Perum Jasa Tirta I melakukan kegiatan usaha dengan memberikan pelayanan untuk
penyediaan air baku PLTA, PDAM dan Industri.
2. Pariwisata
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
19/24
Perum Jasa Tirta I melakukan pemberdayaan terhadap aset yaitu dengan melakukan
improvement untuk sarana pariwisata dengan memanfaatkan kondisi waduk yang
menawarkan suasana tersendiri yang dilengkapi dengan prasarana penunjang lainnya
seperti: kolam renang, lapangan tenis, sepak bola, restoran, agrowisata, taman bunga,
outbond, dll.
3. Jasa Konstruksi dan Konsultasi
Dalam rangka memanfaatkan sumber daya yang ada, Perum Jasa Tirta I dapat bekerja
sama dengan mitra kerja dalam pekerjaan jasa konstruksi dan konsultasi. Khususnya,
untuk pekerjaan yang berkaitan dengan sumber daya air.
4. Jasa Peralatan
Dengan fasilitas bengkel dan peralatan, perusahaan dapat memberikan jasa:
a. Steel sheet pile
b. Peralatan, seperti: Alat berat (darat dan apung), Kendaraan bermotor, Peralatan
ukur dan Peralatan Laboratorium, Peralatan lain-lain (genset, pompa,
vibrohammer , dll).
4.1.5 Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta I Malang
Perum Jasa Tirta I Malang menjalankan usahanya berdasarkan struktur organisasi
yang berbentuk lini staf dimana pemberian wewenang mengalir dari atasan ke bawahan
dan tanggung jawab mengalir dari bawahan ke atasan.
4.2 Review dan Pengujian Pengendalian Manjemen
4.2.1 Gambaran Umum Penyelenggaraan Fungsi Sumber Daya Manusia
Penyelenggaraan fungsi SDM pada Perum Jasa Tirta I Malang dilaksanakan
oleh bagian Biro Pengembangan SDM dan Umum yang dilaksanakan dibawah
naungan Direktur Adiministrasi dan Keuangan. Pada bagian Biro Pengembangan
SDM dan Umum ini dibagi menjadi dua sub kerja, yaitu Bagian Pengembangan
SDM & Pelatihan dan Bagian Perlengkapan, Aset, Umum & PKBL.
Penyelenggaraan fungsi SDM pada Perum Jasa Tirta I Malang pada umumnya
sama dengan perusahaan-perusahaan lain. Fungsi SDM Perum Jasa Tirta I Malang
bertanggung jawab melaksanakan proses pengadaan, pengelolaan, pengembangan
sumber daya manusia dan organisasi, penatausahaan dan pengendalian sarana
kerja, peralatan kantor, pengadministrasian aset serta pengelolaan PKBL untuk
menunjang tugas pokok perusahaan dalam rangka mencapai pengelolaan
perusahaan secara efektif dan efisien.
Hal-hal lain yang digambarkan pada fungsi SDM Perum Jasa Tirta I Malang adalah
sebagai berikut:
1. Pengklasifikasian Karyawan
Karyawan Perum Jasa Tirta I Malang digolongkan menjadi dua yaitu karyawan
tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap berjumlah 460 orang yangdiantaranya 23 orang berpendidikan sarjana S-2, 87 orang berpendidikan sarjana
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
20/24
S-1, 23 orang berpendidikan diploma 3 dan 327 orang berpendidikan dibawah
SLTA sedangkan karyawan tidak tetap atau outsourching berjumlah 291 orang.
2. Jam Kerja
Jam kerja satu hari dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hari kerja 5 hari dalam
seminggu, yaitu 8 jam sehari atau 39 jam seminggu. Jam kerja efektif berlaku
dari hari Senin sampai Kamis dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 16.00
dengan waktu istirahat satu jam dari pukul 12.00 hingga pukul 13.00.
Sedengkan untuk hari Jumat dimulai pukul 07.00 dan diakhiri pukul 16.00
dengan waktu istirahat dua jam dari pukul 11.00 hingga pukul 13.00. Diluar jam
kerja efektif dihitung sebagai waktu lembur dengan catatan lembur hanya
dilaksanakan dengan surat perintah untuk lembur.
3. Hak-hak Pekerja
Perum Jasa Tirta I Malang memberikan imbal jasa kepada karyawannya dalam
bentuk gaji (baik berkala maupun gaji ketigabelas), tunjangan-tunjangan, uang pensiun dan penghargaan sesuai dengan UU No.13 Tahun 2003 yang mengatur
tentang Ketenagakerjaan.
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Perum Jasa Tirta I Malang melaksanakan program K3 (Keselamatan Kesehatan
Kerja) untuk memelihara kesehatan karyawan dan menanggulangi risiko kerja.
Periode pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan setiap setahun sekali.
4.2.2 Sistem Pengendalian Manajemen
Menurut Bayangkara (2008:66), sistem pengendalian manajemen yangdimiliki perusahaan menjadi pedoman yang digunakan oleh manajer dan supervisor
dalam mengendalikan proses yang berjalan agar tidak keluar dari ketentuan yang
telah ditetapkan. Disamping itu, sistem pengendalian ini juga mengendalikan
proses agar berjalan secara ekonomis, efektif dan efisien dalam mencapai tujuan
perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, Perum Jasa Tirta I Malang juga telah memiliki
sistem pengendalian manajemen yang berfungsi untuk mengendalikan aktivitas-
aktivitas fungsi sumber daya manusia. Sistem pengendalian manajemen Perum
Jasa Tirta I Malang tercermin dari adanya hal-hal sebagai berikut:
1. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki tujuan program atau aktivitas yang telah
dinyatakan dengan jelas, tegas dan terdokumentasi yang tertuang dalam
kebijakan dan standar prosedur operasional.
2. Perum Jasa Tirta I Malang memiliki dokumen uraian jabatan. Dokumen tersebut
berisi mengenai uraian tugas, hasil kerja, tanggung jawab dan wewenang. Setiap
jabatan dalam Perum Jasa Tirta I Malang telah memiliki uraian jabatannya
masing-masing.
3. Pedoman pelaksanaan fungsi SDM Perum Jasa Tirta I Malang sesuai dengan UU
No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
4.3 Pemeriksaan Terinci
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
21/24
4.3.1 Audit Fungsi Perencanaan Sumber Daya Manusia
Hasil Audit
Tujuan dibentuknya fungsi sumber daya manusia adalah untuk menjamin
ketersediaan sumber daya manusia dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
Hasil analisa kriteria, penyebab, dan akibat yang dilakukan peneliti mengindikasikan
pelaksanaan fungsi sumber daya manusia telah berjalan sesuai dengan kebijakan yang
ada. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi perencanaan sumber daya manusia yang
dijalankan oleh Perum Jasa Tirta I Malang telah berjalan secara efektif.
4.3.2 Audit Fungsi Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi
Hasil Audit
Fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi bertujuan untuk memperoleh sumber daya
manusia sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang telah ditetapkan guna memenuhi
kebutuhan sumber daya manusia perusahaan.
Berdasarkan pengembangan kriteria, penyebab dan akibat yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan proses rekrutmen, seleksi dan orientasi berjalan sesuai
dengan Standar Prosedur Operasional perusahaan yang berlaku. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi telah berjalan secara efektif.
4.3.3 Audit Fungsi Penilaian Prestasi Kerja
Hasil Audit
Tujuan dari fungsi penilaian prestasi kerja Perum Jasa Tirta I Malang adalah untukmendorong peningkatan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan unit dan tujuan
perusahaan.
Dari hasil pengembangan kriteria, penyebab dan akibat perusahaan telah
melaksanakan fungsi penilaian prestasi kerja sesuai dengan kebijakan perusahaan dan
Standar Prosedur yang berlaku. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi penilaian prestasi
kerja telah dilaksanakan secara efektif.
4.3.4 Audit Fungsi Manajemen Kompensasi
Hasil Audit
Tujuan diberikannya kompensasi adalah sebagai penghargaan terhadap sumber daya
manusia sesuai dengan kontribusinya dalam pencapaian tujuan perusahaan dan untuk
meningkatkan motivasi dan kualitas kerja sumber daya manusia.
Dari hasil analisa kriteria, penyebab dan akibat prosedur pemberian gaji dan upah
menunjukkan akibat yang negatif. Meskipun perusahaan telah menjalankan prosedur
sesuai dengan kebijakan perusahaan namun dengan tidak dilakukannya evaluasi secara
berkala mengenai pekerjaan atau jabatan untuk menentukan kelayakan gaji/upah tidak
tetap, menimbulkan beberapa karyawan yang masih merasa belum puas atas gaji/upah
yang diterima. Sehingga disimpulkan bahwa fungsi manajemen kompensasi yang
dijalankan perusahaan sudah efektif sesuai peraturan dan kebijakan yang berlaku, namun belum sepenuhnya maksimal terlaksana untuk sistem remunerasi penghasilan tidak tetap.
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
22/24
4.3.5 Audit Fungsi Pelatihan dan Pengembangan
Hasil Audit
Tujuan dari fungsi pelatihan dan pengembangan ini bagi perusahaan adalah untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki karyawan.
Dari hasil pengembangan kriteria, penyebab dan akibat yang dilakukan penulis,
dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Program Pendidikan, Pelatihan dan
Pengembangan pada Perum Jasa Tirta I Malang telah berjalan sesuai dengan kebijakan
perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan fungsi pelatihan dan
pengembangan telah berjalan secara efektif.
4.3.6 Audit Fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Hasil Audit
Tujuan adanya fungsi keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan adalah
untuk meminimalisir tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas
karyawan.
Dari pengembangan kriteria, penyebab dan akibat perusahaan maka program
perlindungan keselamatan kerja telah berjalan sesuai dengan prinsip dasar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) pada Perjanjian Kerja Bersama. Sehingga berdasarkan uraian
diatas menunjukkan bahwa fungsi keselamatan dan kesehatan kerja telah berjalan secara
efektif.
4.3.7 Audit Fungsi Pemutusan Hubungan Kerja
Hasil Audit
Dari analisa kriteria, penyebab dan akibat, peneliti menyimpulkan meskipun Perum
Jasa Tirta I Malang belum pernah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena
alasan apapun, namun perusahaan sudah memiliki kebijakan dan peraturan perusahaan
yang baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu UU No.13
Tahun 2003 Bab XII tentang Pemutusan Hubungan Kerja.
Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa fungsi pemutusan hubungan kerja telah
berjalan secara efektif.
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
23/24
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dan pembahasan-pembahasan atashasil yang diperoleh mengenai audit manajemen terhadap fungsi sumber daya manusia pada
Perusahaan Umum Jasa Tirta I Malang dengan membandingkan antara kondisi, kriteria dan
penyebab, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pelaksanaannya sudah berjalan
secara efektif.
Sesuai dengan 7 ruang lingkup SDM yang telah penulis teliti yaitu; fungsi perencanaan
SDM, fungsi rekrutmen, seleksi dan orientasi, fungsi penilaian prestasi kerja/perencanaan
karir, fungsi manajemen kompensasi, fungsi pelatihan dan pengembangan, fungsi
keselamatan dan kesehatan kerja dan fungsi pemutusan hubungan kerja secara umum sudah
berjalan efektif sesuai dengan kebijakan internal perusahaan dan Undang-undang yang
berlaku. Namun, dalam fungsi manajemen kompensasi dengan sistem penggajian remunerasiyang dilaksanakan perusahaan belum secara maksimal dikatakan efektif karena perusahaan
belum memiliki formulasi yang tepat dalam melakukan evaluasi secara berkala terhadap
sistem remunerasi tersebut.
Kendala yang dihadapi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, Perum Jasa Tirta I Malang masih
mengalami kendala. Kendala yang dihadapi perusahaan yaitu perusahaan masih belum
memiliki program untuk mengevaluasi sistem remunerasi yang dilaksanakan perusahaan
secara periodik. Sedangkan sistem penggajian atau pengupahan dengan sistem remunerasi
sangat perlu di lakukan evaluasi secara periodik karena sistem pengupahan tersebut didasarkan atas prestasi kinerja atau jabatan seorang karyawan. Hal tersebut mengakibatkan
masih adanya beberapa karyawan yang belum merasa puas atas gaji atau upah yang
diterimanya. Sehingga fungsi manajemen kompensasi Perum Jasa Tirta I Malang masih
belum secara maksimal dikatakan efektif.
Rekomendasi
Berdasarkan kendala yang dihadapi perusahaan, maka penulis memberikan saran perbaikan
agar pihak-pihak manajemen terkait segera menyempurnakan masalah remunerasi pegawai
dengan memperhatikan dan menyempurnakan terkait jenjang karir pegawai, prestasi kerja
pegawai, analisis beban kerja dan hal-hal yang berpengaruh dalam pemberian remunerasi.
Perusahaan harus membuat program evaluasi secara periodik terhadap pekerjaan atau jabatan
seorang karyawan agar dapat mengetahui apakah gaji atau upah yang diterima sudah layak
dan sesuai. Hal tersebut amat penting karena menyangkut kesejahteraan dan kepuasan bagi
setiap karyawan yang sangat mempengaruhi kinerja dan performa dalam bekerja. Langkah
sederhana yang dapat dilakukan seperti menyebarkan kuisioner penelitian ke seluruh
karyawan untuk menilai kepuasan dan kelayakan gaji/upah. Selanjutnya untuk formulasi
yang tepat dan akurat sebagai dasar menilai kepuasan atau kelayakan dapat dilakukan dengan
melakukan konsultasi dengan pihak konsultan yang kompeten dalam bidangnya.
5.2 KETERBATASAN PENELITIAN
-
8/18/2019 Audit Manajemen Untuk Menilai Efektivitas Fungsi Sumber Daya Manusia
24/24
1. Keterbatasan waktu dan tenaga serta luasnya fungsi SDM yang diteliti
mengakibatkan kemungkinan adanya informasi penting yang tidak dapat diteliti
lebih mendalam.
2. Data kuantitatif tidak dapat diperoleh oleh peneliti sehingga peneliti tidak bisa
menilai efektivitas biaya-biaya pada fungsi SDM.
3. Unsur-unsur subyektifitas mungkin masih menjadi kendala dalam penelitian ini
sehingga efektivitas tidak dapat diukur dengan pasti.
5.3 SARAN
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memanfaatkan waktu penelitian sehingga
dapat memperoleh data yang lebih detail dan obyektif.
2. Apabila memungkinkan untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk
menggunakan data kuantitatif untuk menilai efektifitas biaya fungsi SDM.