audit komersial, audit atas saldo kas
DESCRIPTION
Ringkasan mengenai audit saldo kas karya Brigita Ceranitha Nuraini (8)Eka Muhammad Muqorrobien (12)Ginanjar Aditya (15)Naranggi Pramudya Soko (22)TRANSCRIPT
Audit Atas Saldo Kas 2014
Kas merupakan bagian dari setiap siklus kecuali siklus persediaan dan pergudangan. Audit atas
saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang diakumulasikan untuk
saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus lain.
Kesalahsajian (misstatement) yang mungkin tidak terungkap sebagai bagian dari audit atas
rekonsiliasi bank:
· Gagal untuk menagih pelanggan
· Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan oleh kebijakan
perusahaan
· Penggelapan kas dengan jalan menahan hasil penerimaan kas dari pelanggan sebelum
dibukukan, dan akun itu dihapuskan sebagai piutang tak tertagih
· Pembayaran ganda atas satu faktur pemasok
· Pembayaran yang tidak benar atas pengeluaran pribadi pejabat perusahaan
· Pembayaran untuk bahan baku yang tidak pernah diterima
· Pembayaran ke karyawan tetapi jumlah jam kerjanya melampaui jumlah jam kerja yang
benar-benar dijalaninya
· Pembayaran bunga ke pihak yang memiliki hubungan istimewa diatas suku bunga yang
berlaku saat itu
Apabila kesalahan-kesalahan itu tidak ditemukan dalam audit, penemuan hal tersebut seharusnya
dapat dilakukan melalui pengujian transaksi pada audit atas siklus-siklus yang berkaitan dengan kas.
Kesalahsajian (misstatement) yang pada umumnya terungkap sebagai bagian dari audit atas
rekonsiliasi bank:
· Kegagalan memasukkan selembar cek yang belum dikliring oleh bank ke daftar cek beredar,
walaupun sudah dicatat dalam buku pengeluaran kas
· Kas diterima oleh klien sesudah tanggal neraca tetapi dicatat sebagai penerimaan kas dalam
tahun berjalan
· Setoran dicatat dalam buku kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank, dan dimasukkan
ke dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan
· Pembayaran wesel-wesel bayar didebet langsung ke saldo bank oleh bank tetapi tidak
dimasukkan ke dalam catatan klien
· Setoran diterima oleh bank atas nama perusahaan dari agen kartu kredit dan pemasok lainnya
yang melakukan pembayaran secara elektronik, tetapi tidak dibukukan ke dalam catatan klien
1
Audit Atas Saldo Kas 2014
2
Audit Atas Saldo Kas 2014
I. JENIS AKUN-AKUN KAS
a. Akun Kas Umum
Pengeluaran untuk siklus perolehan dan pembayaran biasanya dibayarkan dari akun ini, dan
penerimaan kas dari siklus penjualan dan penerimaan kas disetorkan ke akun ini. Di samping itu,
setoran dan pengeluaran untuk semua akun kas lainnya biasanya dilakukan melalui akun kas umum.
b. Akun Gaji Impres
Sebagai upaya meningkatkan pengendalian banyak perusahaan yang membuat akun bank impres
tersendiri untuk melaksanakan pembayaran gaji dan upah kepada para karyawan.
c. Akun Bank Cabang
Perusahaan yang beroperasi dengan banyak lokasi seringkali memerlukan adanya suatu saldo kas
pada setiap lokasi. Akun bank cabang bermanfaat untuk membina hubungan masyarakat di
lingkungan yang bersangkutan dan dapat memusatkan kegiatan di tingkat cabang.
d. Dana Kas Kecil Impres
Dana ini dipergunakan untuk pembelian tunai yang kecil-kecil yang dapat dibayar lebih mudah
dan lebih cepat dengan kas daripada menggunakan cek, atau memudahkan para karyawan dalam
menguangkan cek-cek pribadi atau cek-cek gaji dan upah.
e. Setara Kas
Contohnya adalah deposito berjangka, sertifikat deposito atau instrumen pasar uang
3
Audit Atas Saldo Kas 2014
II. AUDIT AKUN KAS UMUM
Metodologi untuk audit kas akhir tahun pada hakikatnya sama dengan semua akun neraca lainnya,
yaitu:
Tahap I: Mengidentifikasi Resiko Bisnis Klien yang mempengaruhi Kas di Bank
Tahap I: Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditolerir dan menetapkan Resiko Bawaan untuk Kas
di Bank
Tahap I: Menetapkan Resiko Pengendalian untuk Kas di Bank
Tahap II: Merancang dan melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas
Transaksi untuk beberapa siklus
Tahap III: Merancang dan melaksanakan Prosedur Analitik untuk Saldo Kas di Bank
Tahap III: Merancang Pengujian Terinci atas Saldo Kas di Bank untuk memenuhi tujuan audit
saldo terkait
Audit atas kas harus dibedakan antara verifikasi rekonsiliasi atas saldo rekening koran dengan
buku besar, dan verifikasi kas yang tercatat di buku besar telah mencerminkan dengan benar semua
transaksi kas. Salah saji akan mengakibatkan pembayaran atau penerimaan kas yang tidak layak.
4
Audit Atas Saldo Kas 2014
Salah saji yang terungkap melalui pengujian rekonsiliasi bank antara lain:
1. Kegagalan memasukkan selembar cek yang belum dikliring bank pada daftar cek beredar,
walaupun sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
2. Kas yang diterima oleh klien sesudah tanggal neraca tetapi telah dicatat sebagai penerimaan kas
3. Setoran yang dicatat dalam buku kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank, dan
dimasukkan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan
4. Pembayaran wesel bayar yang didebet langsung ke saldo bank oleh bank tetapi tidak
dicantumkan dalam catatan klien
Faktor yang mempengaruhi audit atas kas akhir tahun:
1. Kas dipengaruhi sebagian besar siklus lainnya sehingga banyak peluang terjadi kekeliruan
2. Saldo kas tidak besar, jumlah yang mempengaruhi saldo umumnya lebih besar dari perkiraan
lainnya
3. Kas adalah aktiva yang paling rawan pencurian
Auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup untuk mengevaluasi apakah kas, telah disajikan
secara wajar dan diungkapkan secara pantas. Kepemilikan dan klasifikasi dalam kas di neraca tidak
menjadi masalah.
Pengendalian intern atas saldo kas akhir tahun dalam perkiraan kas umum:
1. Pengendalian atas siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan penerimaan dan pengeluaran
kas diantaranya pemisahan tugas dan fungsi
2. Rekonsiliasi bank dilakukan secara independen
Rekonsiliasi mencakup hal-hal:
Pembandingan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat
Akuntansi untuk urutan nomor cek,dan penyelidikan atas cek yang hilang
Rekonsiliasi total debit rekening koran dengan total pada jurnal pengeluaran kas
Rekonsiliasi pos yang menimbulkan perbedaan antara saldo buku dan bank serta verifikasi
penyebabnya
Rekonsiliasi total kredit rekening koran dengan total pada jurnal penerimaan kas
Penelaahan transfer antar bank akhir bulan mengenai kelayakan pencatatannya
Tindak lanjut secara periodik atas cek dalam peredaran dan pembatalan pembayaran
Prosedur analitis membandingkan saldo akhir rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan, cek
dalam peredaran, dan pos rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun sebelumnya, membandingkan
saldo akhir kas dengan bulan sebelumnya. Prosedur ini tidak dapat mengungkapkan salah saji kas.
5
Audit Atas Saldo Kas 2014
Auditor harus memperluas prosedur dalam audit kas akhir tahun untuk menetapkan
kemungkinan timbulnya kecurangan material apabila pengendalian intern tidak memadai. Hubungan
erat dalam audit kas akhir tahun, keabsahan kas yang tercatat pada bank, penilaian dan kas yang ada
harus digabungkan, maka 3 prosedur harus dilaksanakan yaitu:
1. Penerimaan konfirmasi bank
Arti penting konfirmasi bank dalam audit melebihi verifikasi atau saldo kas yang aktual. Bank
tidak bertanggungjawab untuk mencari catatan mengenai saldo bank atau pinjaman yang
terdapat pada formulir klien kantor akuntan publik, tetapi berkewajiban untuk
menginformasikan mengenai setiap pinjaman yang tidak terdapat dalam konfirmasi mengenai
apa-apa yang diketahui bank.
2. Penerimaan rekening koran pada titik pisah batas
Tujuan rekening pisah batas adalah untuk memverifikasi pos-pos rekonsiliasi pada
rekonsiliasi bank klien akhir tahun dengan bahan bukti yang tidak dapat diakses oleh klien.
Auditor membuktikan rekening koran pada periode berikutnya jika laporan pisah batas tidak
diterima secara langsung oleh bank dengan cara:
Menjumlah semua nota debet, setoran dan nota kredit
Mencek bahwa rekening koran akan seimbang jika dilakukan penjumlahan ke bawah
Menelaah pos-pos dalam penjumlahan untuk memastikan bahwa semua telah dibatalkan
bank dalam periode yang sesuai dan tidak mengandung penghapusan
Tujuan pembuktian adalah untuk menguji apakah pegawai klien telah menghilangkan,
menambah, atau mengubah dokumen lampiran laporan.
3. Pengujian atas rekonsiliasi bank
Dilakukan untuk memverifikasi apakah saldo bank klien yang tercatat berjumlah sama dengan
jumlah kas sebenarnya yang ada di bank kecuali untuk pos-pos rekonsiliasi. Prosedur utama
yang tercakup adalah:
Telusuri saldo rekening pisah batas menurut bank pada rekonsiliasi bank sampai dua
jumlah itu sama
Telusuri cek-cek yang termasuk dalam rekening koran pisah batas terhadap daftar cek
yang beredar pada rekonsiliasi bank dan buku pengeluaran kas.
Selidiki semua cek yang signifikan dalam daftar cek beredar yang belum dikliring pada
laporan pisah batas, dengan menelusuri jumlah suatu pos yang belum selesai ke jurnal
pengeluaran kas. Jika ada kemungkinan kecurangan, saldo utang pemasok harus
ditegaskan untuk menetapkan apakah pemasok telah mengakui penerimaan kas dalam
pembukuannya
Telusuri setoran dalam perjalanan sampai ke laporan berikutnya, untuk meyakinkan bahwa
semuanya disetorkan segera setelah awal tahun buku
6
Audit Atas Saldo Kas 2014
Hitung semua pos rekonsiliasi lainnya dalam laporan bank dan rekonsiliasi bank
Tujuan Audit Terkait Saldo dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Kas umum di Bank
Tujuan Audit Terkait SaldoProsedur Terinci atas
Saldo UmumKomentar
Kas di bank seperti yang
dinyatakan pada rekonsiliasi
bank penjumlahannya benar
dan cocok dengan buku besar
(kecocokan rincian/detail tie-
in)
Jumlahkan daftar cek yang beredar
dan setoran dalam perjalanan
Buktikan rekonsiliasi bank
mengenai penambahan dan
pengurangan, termasuk semua pos-
pos yang dibukukan
Telusuri (trace) saldo buku pada
rekonsiliasi ke buku besar
Pengujian-pengujian tersebut
dilakukan secara keseluruhan pada
rekonsiliasi bank, dengan mengacu ke
dokumen atau catatan lain selain buku
besar.
Kas di bank seperti yang
dinyatakan pada
rekonsiliasi bank ada
(keberadaan/existence).
Kas yang ada di bank
dibukukan (kelengkapan/
completeness).
Kas di bank seperti yang
dinyatakan pada
rekonsiliasi adalah akurat
(akurasi/accuracy)
Penerimaan dan pengujian
konfirmasi bank
Penerimaan dan pengujian
mengenai rekening koran pisah
batas
Pengujian rekonsiliasi bank
Kelanjutan pengujian rekonsiliasi
bank
Pembuktian kas
Pengujian atas kitting
Ini merupakan 3 tujuan terpenting atas
kas di bank. Prosedur itu
dikombinasikan karena saling
ketergantungan satu sama lainnya erat.
3 prosedur terakhir harus dilakukan
hanya jika pengendalian internal
lemah.
Transaksi penerimaan kas dan
pengeluaran kas dibukukan
ke dalam periode yang
semestinya (pisah batas/cut-
off)
Penerimaan Kas:
Hitung kas yang ada pada hari
terakhir dari akhir tahun, kemudian
telusuri ke setoran dalam
perjalanan dan jurnal penerimaan
kas
Telusuri setoran dalam perjalanan
ke rekening koran periode
berikutnya (rekening koran pisah
batas)
Pengeluaran Kas:
Bilamana penerimaan kas yang
diterima setelah akhir tahun
dimasukkan ke dalam jurnal,
muncul posisi kas yang lebih baik
dibandingkan dengan sebenarnya.
Disebut juga “tetap membuka”
jurnal penerimaan kas. Jurnal
pengeluaran “tetap terbuka” itu
mengurangi hutang usaha dan
bisanya melebih sajikan rasio
lancar.
Prosedur pertama yang didaftar
7
Audit Atas Saldo Kas 2014
Bukukan nomor cek terakhir pada
hari terakhir dari akhir tahun serta
kemudian ditelusuri ke cek yang
beredar dan jurnal pengeluaran kas
Telusuri cek yang beredar ke
rekening koran periode berikutnya
untuk pengujian pisah batas
penerimaan dan pengeluaran
membutuhkan kehadiran auditor
dengan persetujuan klien pada
akhir hari terakhir tahun
bersangkutan.
Kas di bank disajikan dan
diungkapkan dengan
semestinya (penyajian dan
pengungkapan/presentation
and disclosure)
Periksa notulen rapat, perjanjian
pinjaman, dan dapatkan konfirmasi
mengenai pembatasan atas
penggunaan kas dan saldo yang
dikompensasikan
Telaah laporan keuangan untuk
memastikan (a) rekening tabungan
dan setoran sertifikat diungkapkan
terpisah dari kas di bank, (b) kas
yang dibatasi untuk penggunaan
tertentu dan saldo yang
dikompensasikan diungkapkan
dengan semestinya, (c) cerukan
bank (bank overdraft) dimasukkan
sebagai hutang lancar
Contoh pembatasan atas penggunaan
kas yaitu kas yang disetorkan ke agen
untuk pembayaran bunga hipotik dan
pajak atas hasil dari hipotik bangunan.
Saldo kompensasi yaitu perjanjian
klien dengan bank untuk
menyelenggarakan minimum tertentu
dalam akun gironya
III. PROSEDUR BERORIENTASI KECURANGAN
Seringkali auditor merasa perlu untuk memperluas prosedur-prosedur audit akhir tahunnya untuk
menguji secara ekstensif kemungkinan timbulnya kecurangan material apabila pengendalian intern
klien ternyata lemah. Pertimbangan utamanya adalah kemungkinan terjadinya kecurangan. Auditor
harus memperluas prosedur dalam audit kas akhir tahun untuk mentukan kemungkinan adanya
kecurangan yang material apabila pengendalian internal tidak memadai, terutama pemisahan tugas
yang tidak tepat antara penanganan kas dan pencatatan transaksi kas dalam catatan akuntansi serta
tidak adanya rekonsiliasi bank bulanan yang disiapkan secara independen. Dalam mendesain prosedur
untuk menemukan kecurangan, auditor harus mempertimbangkan sifat dari kurangnya pengendalian
internal, jenis kecurangan yang dapat terjadi dari kekurangaan tersebut, potensi material kecurangan,
dan prosedur audit yang paling efektif untuk menemukan kecurangan. Prosedur yang dapat
mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan kas antara lain:
Konfirmasi piutang dagang
8
Audit Atas Saldo Kas 2014
Pengujian yang dilakukan untuk menemukan pencurian uang
Penelaahan aktivitas buku besar dalam akun kas atas transaksi yang tidak lazim
Perbandingan pesanan konsumen atas penjualan dan penerimaan kas
Pemeriksaan persetujuan dan dokumen pendukung untuk piutang tak tertagih dan retur dan
cadangan penjualan..
Prosedur pengungkapan kecurangan tersebut antara lain meliputi:
1. Pengujian yang diperluas atas rekonsiliasi bank
Tujuannya adalah untuk memverifikasi apakah semua transaksi yang dimasukkan dalam
jurnal untuk bulan terakhir tahun yang bersangkutan telah dimasukkan atau dikeluarkan dari
rekonsiliasi bank dan untuk memverifikasi apakah semua pos pada rekonsiliasi bank telah
dimasukkan dengan benar.
Jika pengendalian intern lemah, maka pendekatan yang dilakukan adalah:
Memulai rekonsiliasi bank dan membandingkan seluruh bagian rekonsiliasi dengan cek
yang dibatalkan dan dokumen lainnya.
Membandingkan sisa cek yang dibatalkan dan slip setoran dalam laporan bank dengan
jurnal pengeluaran dan penerimaan kas.
Menelusuri seluruh bagian yang tidak jelas dalam rekonsiliasi bank dan jurnal
penerimaan dan pengeluaran kas ke rekonsiliasi bank klien untuk memastikan semua
sudah dimasukkan.
Melakukan verifikasi seluruh bagian rekonsiliasi dalam rekonsiliasi bank dari jurnal
untuk rekonsiliasi bank yang belum dikliring bank.
Sebagai contoh, misalkan karyawan klien mencuri $5.000 dari klien. Maka saldo kas klien di
bank akan lebih rendah $5.000 dari yang dilaporkan di buku klien. Pada rekonsiliasi bank,
kekurangan $5.000 tersebut dapat disembunyikan. Oleh karena itu, pendekatan khusus untuk
menyelidiki kemungkinan kecurangan adalah dengan memperluas prosedur audit atas
rekonsiliasi bank dengan memeriksa penghapusan unsure yang harus direkonsiliasi bank
bulan sebelumnya dan unsur yang harus direkonsiliasi pada rekonsiliasi bank bulan berjalan.
2. Pembuktian kas
Ketika pengendalian intern atas kas dianggap tidak memadai, maka auditor perlu menyiapkan
pembuktian kas. Pembuktian kas adalah pengujian atas transaksi dan pengujian perincian
saldo, di mana rekonsiliasi bank merupakan pengujian atas saldo kas pada suatu titik waktu.
Pembuktian kas merupakan metode yang sangat baik dalam membandingkan pencatatan
penerimaan dan pengeluaran kas dengan akun bank dan dengan rekonsiliasi bank. Pembuktian
atas pengeluaran kas tidak efektif untuk menemukan cek yang ditulis dengan jumlah yang
9
Audit Atas Saldo Kas 2014
tidak benar, kecurangan cek, atau salah saji lainnya di mana jumlah uang yang salah muncul
pada pencatatan pengeluaran kas.
Pembuktian kas mencakup rekonsiliasi 4 kolom atas:
Rekonsiliasi saldo pada rekening koran terhadap saldo buku besar pada awal periode
pembuktian kas
Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan terhadap jurnal penerimaan kas pada periode
tertentu
Rekonsiliasi cek yang dibatalkan yang dikliring bank terhadap jurnal pengeluaran kas
periode tertentu
Rekonsiliasi saldo pada rekening koran terhadap saldo buku besar pada akhir periode
pembuktian kas
Pembuktian kas dilakukan dengan cara membandingkan penerimaan dan pengeluaran yang
tercatat dengan rekening koran dan dengan rekonsiliasi bank. Auditor menggunakan
pembuktian kas untuk menetapkan:
Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan
Semua setoran di bank dicatat dalam pembukuan
Semua pengeluaran kas yang tercatat dibayarkan oleh bank
Semua jumlah yang dibayar oleh bank telah dicatat
Menurut hasil penelitian The Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) 2006 dari
1.134 kecurangan menemukan bahwa kerugian terbesar dihasilkan dari kecurangan laporan
keuangan, salah penempatan aset yang bukan merupakan skema kejahatan yang lazim,
terhitung lebih 90% dari kasus yang dipelajari. Sebagaimana diperkirakan aset yang paling
banyak dijadikan target kecurangan karyawan adalah kas. Skema kecurangan kas biasanya
dibagi 3 kategori:
1. Kecurangan pengeluaran kas (Fraudulent disbursements). Contohnya penyerahan faktur
fiktif, kartu pencatat waktu fiktif, permintaan uang fiktif dan pencatatan jurnal fiktif
dalam jurnal pengeluaran kas untuk menutupi pencurian kas.
2. Pencurian kas di awal (Skimming). Kas dicuri dari perusahaan sebelum dicatat dalam
pencatatan akuntansi.
3. Pencurian kas di akhir (Cash Larceny). Kas dicuri dari perusahaan setelah dicatat dalam
pencatatan akuntansi.
Sumber 2006 Report to the notion: Occupational Fraud and Abuse. Associate of certified
Fraud Examiners 2006, Austin, Texas.
10
Audit Atas Saldo Kas 2014
3. Pengujian atas Transfer Bank
Pengujian untuk kitting atau kecurangan yang dilakukan dengan menutupi defalkasi dengan
cara mentransfer uang dari satu bank ke bank lain dan mencatat transaksi secara tidak wajar.
Penanganan transfer yang keliru berakibat kesalahan klasifikasi antara kas dan utang usaha.
Prosedur audit untuk mengungkapkan kecurangan, pertimbangan seksama harus dipusatkan
pada sifat kelemahan struktur pengendalian intern, jenis kecurangan yang mungkin timbul
akibat kelemahan tersebut, materialitas potensial kecurangan, dan prosedur yang paling
efektif dalam mengungkapkan salah saji. Prosedur terpenting untuk verifikasi penggajian
ialah pengujian atas transaksi. Ada beberapa hal yang perlu diaudit terkait skedul transfer
antar bank, yaitu:
Akurasi informasi mengenai skedul transfer antar bank harus diverifikasi.
Transfer antar bank harus dibukukan baik ke bank masuk maupun ke bank keluar.
Tanggal pembukuan pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus berada dalam
tahun fiskal yang sama.
Pengeluaran pada skedul transfer antar bank harus dimasukkan atau tidak dimasukkan
dengan benar dari rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai cek yang beredar.
Penerimaan pada skedul transfer antar bank harus dimasukkan atau tidak dimasukkan
dengan benar dari rekonsiliasi akhir tahun sebagai setoran dalam perjalanan.
IV. AUDIT AKUN BANK PENGGAJIAN IMPREST
Perusahaan kadang kala mempunyai rekening bank tersendiri yang hanya diperuntukkan untuk
membayar gaji pegawai. Biasanya perusahaan menetapkan jumlah dana yang akan selalu ada dalam
rekening bank tersebut, misalnya Rp 5.000.000,-. Dana dengan jumlah tertentu sesuai beban gaji yang
akan dibayarkan kepada pegawai akan ditransferkan ke akun bank penggajian imprest dari akun kas
umum beberapa saat sebelum waktu penggajian tiba, kemudian setelah dibayarkan kepada pegawai
akun ini akan menunjukkan saldo Rp 5.000.000,- lagi. Dengan kata lain rekening ini akan mempunyai
saldo dana yang bersifat tetap, dan penerimaan dan pengeluaran rekening hanya diperuntukkan untuk
proses penggajian pegawai.
Dalam menguji saldo rekening bank penggajian, auditor harus memperoleh rekonsiliasi bank,
konfirmasi bank, dan laporan pisah batas bank. Prosedur rekonsiliasi dilaksanakan dengan cara yang
sama seperti yang dilakukan pada kas umum, kecuali bahwa pengujian cek yang beredar pada
umumnya terbatas pada pengujian kewajaran. Biasanya, prosedur lebih lanjut akan diperlukan jika
pengendalian tidak memadai atau jika rekening bank penggajian tidak terekonsiliasi dengan saldo kas
imprest buku besar umum.
11
Audit Atas Saldo Kas 2014
V. AUDIT KAS KECIL IMPREST
Pengendalian intern atas kas kecil ialah penggunaan dana imprest yang merupakan
tanggungjawab satu orang, tidak boleh dicampur dengan penerimaan lain,dan dana harus dipisahkan
dari aktivitas lainnya. Verifikasi kas kecil diutamakan pada pengujian transaksi, bukan pada saldo
akhir perkiraan. Prosedur yang paling umum:
Menghitung secara fisik saldo kas kecil
Melaksanakan pengujian terinci atas satu atau dua transaksi pengisian kembali
Prosedur yang dilakukan harus mencakup penjumlahan ke bawah total voucher-voucher kas kecil
yang mendukung jumlah penggantian, akuntansi untuk serangkaian voucher kas kecil, pemeriksaan
voucher untuk melihat otorisasi dan pembatalan, serta pemeriksaan dokumentasi lampiran untuk
melihat kewajarannya. Dokumentasi pendukung mencakup pita register kas, faktur, dan bukti
penerimaan. Pelaksanaan biasanya pada tanggal interim. Jika saldo kas kecil dianggap material, maka
jumlah harus dihitung pada akhir tahun, pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa pada saat
penghitungan guna menetapkan materialitas jumlah beban yang belum dicatat.
12