audit komersial, audit atas saldo kas

19
Audit Atas Saldo Kas 2014 Kas merupakan bagian dari setiap siklus kecuali siklus persediaan dan pergudangan. Audit atas saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang diakumulasikan untuk saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus lain. Kesalahsajian (misstatement) yang mungkin tidak terungkap sebagai bagian dari audit atas rekonsiliasi bank: · Gagal untuk menagih pelanggan · Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan oleh kebijakan perusahaan · Penggelapan kas dengan jalan menahan hasil penerimaan kas dari pelanggan sebelum dibukukan, dan akun itu dihapuskan sebagai piutang tak tertagih · Pembayaran ganda atas satu faktur pemasok · Pembayaran yang tidak benar atas pengeluaran pribadi pejabat perusahaan · Pembayaran untuk bahan baku yang tidak pernah diterima · Pembayaran ke karyawan tetapi jumlah jam kerjanya melampaui jumlah jam kerja yang benar-benar dijalaninya · Pembayaran bunga ke pihak yang memiliki hubungan istimewa diatas suku bunga yang berlaku saat itu Apabila kesalahan-kesalahan itu tidak ditemukan dalam audit, penemuan hal tersebut seharusnya dapat dilakukan melalui pengujian transaksi pada audit atas siklus-siklus yang berkaitan dengan kas. Kesalahsajian (misstatement) yang pada umumnya terungkap sebagai bagian dari audit atas rekonsiliasi bank: · Kegagalan memasukkan selembar cek yang belum dikliring oleh bank ke daftar cek beredar, walaupun sudah dicatat dalam buku pengeluaran kas · Kas diterima oleh klien sesudah tanggal neraca tetapi dicatat sebagai penerimaan kas dalam tahun berjalan 1

Upload: naranggi-pramudya-soko

Post on 11-Jan-2016

55 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Ringkasan mengenai audit saldo kas karya Brigita Ceranitha Nuraini (8)Eka Muhammad Muqorrobien (12)Ginanjar Aditya (15)Naranggi Pramudya Soko (22)

TRANSCRIPT

Page 1: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

Kas merupakan bagian dari setiap siklus kecuali siklus persediaan dan pergudangan. Audit atas

saldo kas merupakan bidang audit yang terakhir dipelajari karena bukti yang diakumulasikan untuk

saldo kas sangat tergantung pada hasil pengujian di dalam siklus lain.

Kesalahsajian (misstatement) yang mungkin tidak terungkap sebagai bagian dari audit atas

rekonsiliasi bank:

· Gagal untuk menagih pelanggan

· Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan oleh kebijakan

perusahaan

· Penggelapan kas dengan jalan menahan hasil penerimaan kas dari pelanggan sebelum

dibukukan, dan akun itu dihapuskan sebagai piutang tak tertagih

· Pembayaran ganda atas satu faktur pemasok

· Pembayaran yang tidak benar atas pengeluaran pribadi pejabat perusahaan

· Pembayaran untuk bahan baku yang tidak pernah diterima

· Pembayaran ke karyawan tetapi jumlah jam kerjanya melampaui jumlah jam kerja yang

benar-benar dijalaninya

· Pembayaran bunga ke pihak yang memiliki hubungan istimewa diatas suku bunga yang

berlaku saat itu

Apabila kesalahan-kesalahan itu tidak ditemukan dalam audit, penemuan hal tersebut seharusnya

dapat dilakukan melalui pengujian transaksi pada audit atas siklus-siklus yang berkaitan dengan kas.

Kesalahsajian (misstatement) yang pada umumnya terungkap sebagai bagian dari audit atas

rekonsiliasi bank:

· Kegagalan memasukkan selembar cek yang belum dikliring oleh bank ke daftar cek beredar,

walaupun sudah dicatat dalam buku pengeluaran kas

· Kas diterima oleh klien sesudah tanggal neraca tetapi dicatat sebagai penerimaan kas dalam

tahun berjalan

· Setoran dicatat dalam buku kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank, dan dimasukkan

ke dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan

· Pembayaran wesel-wesel bayar didebet langsung ke saldo bank oleh bank tetapi tidak

dimasukkan ke dalam catatan klien

· Setoran diterima oleh bank atas nama perusahaan dari agen kartu kredit dan pemasok lainnya

yang melakukan pembayaran secara elektronik, tetapi tidak dibukukan ke dalam catatan klien

1

Page 2: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

2

Page 3: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

I. JENIS AKUN-AKUN KAS

a. Akun Kas Umum

Pengeluaran untuk siklus perolehan dan pembayaran biasanya dibayarkan dari akun ini, dan

penerimaan kas dari siklus penjualan dan penerimaan kas disetorkan ke akun ini. Di samping itu,

setoran dan pengeluaran untuk semua akun kas lainnya biasanya dilakukan melalui akun kas umum.

b. Akun Gaji Impres

Sebagai upaya meningkatkan pengendalian banyak perusahaan yang membuat akun bank impres

tersendiri untuk melaksanakan pembayaran gaji dan upah kepada para karyawan.

c. Akun Bank Cabang

Perusahaan yang beroperasi dengan banyak lokasi seringkali memerlukan adanya suatu saldo kas

pada setiap lokasi. Akun bank cabang bermanfaat untuk membina hubungan masyarakat di

lingkungan yang bersangkutan dan dapat memusatkan kegiatan di tingkat cabang.

d. Dana Kas Kecil Impres

Dana ini dipergunakan untuk pembelian tunai yang kecil-kecil yang dapat dibayar lebih mudah

dan lebih cepat dengan kas daripada menggunakan cek, atau memudahkan para karyawan dalam

menguangkan cek-cek pribadi atau cek-cek gaji dan upah.

e. Setara Kas

Contohnya adalah deposito berjangka, sertifikat deposito atau instrumen pasar uang

3

Page 4: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

II. AUDIT AKUN KAS UMUM

Metodologi untuk audit kas akhir tahun pada hakikatnya sama dengan semua akun neraca lainnya,

yaitu:

Tahap I: Mengidentifikasi Resiko Bisnis Klien yang mempengaruhi Kas di Bank

Tahap I: Menetapkan Salah Saji yang Dapat Ditolerir dan menetapkan Resiko Bawaan untuk Kas

di Bank

Tahap I: Menetapkan Resiko Pengendalian untuk Kas di Bank

Tahap II: Merancang dan melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas

Transaksi untuk beberapa siklus

Tahap III: Merancang dan melaksanakan Prosedur Analitik untuk Saldo Kas di Bank

Tahap III: Merancang Pengujian Terinci atas Saldo Kas di Bank untuk memenuhi tujuan audit

saldo terkait

Audit atas kas harus dibedakan antara verifikasi rekonsiliasi atas saldo rekening koran dengan

buku besar, dan verifikasi kas yang tercatat di buku besar telah mencerminkan dengan benar semua

transaksi kas. Salah saji akan mengakibatkan pembayaran atau penerimaan kas yang tidak layak.

4

Page 5: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

Salah saji yang terungkap melalui pengujian rekonsiliasi bank antara lain:

1. Kegagalan memasukkan selembar cek yang belum dikliring bank pada daftar cek beredar,

walaupun sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas

2. Kas yang diterima oleh klien sesudah tanggal neraca tetapi telah dicatat sebagai penerimaan kas

3. Setoran yang dicatat dalam buku kas mendekati akhir tahun, disetorkan ke bank, dan

dimasukkan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan

4. Pembayaran wesel bayar yang didebet langsung ke saldo bank oleh bank tetapi tidak

dicantumkan dalam catatan klien

Faktor yang mempengaruhi audit atas kas akhir tahun:

1. Kas dipengaruhi sebagian besar siklus lainnya sehingga banyak peluang terjadi kekeliruan

2. Saldo kas tidak besar, jumlah yang mempengaruhi saldo umumnya lebih besar dari perkiraan

lainnya

3. Kas adalah aktiva yang paling rawan pencurian

Auditor harus mengumpulkan bukti yang cukup untuk mengevaluasi apakah kas, telah disajikan

secara wajar dan diungkapkan secara pantas. Kepemilikan dan klasifikasi dalam kas di neraca tidak

menjadi masalah.

Pengendalian intern atas saldo kas akhir tahun dalam perkiraan kas umum:

1. Pengendalian atas siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan penerimaan dan pengeluaran

kas diantaranya pemisahan tugas dan fungsi

2. Rekonsiliasi bank dilakukan secara independen

Rekonsiliasi mencakup hal-hal:

Pembandingan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat

Akuntansi untuk urutan nomor cek,dan penyelidikan atas cek yang hilang

Rekonsiliasi total debit rekening koran dengan total pada jurnal pengeluaran kas

Rekonsiliasi pos yang menimbulkan perbedaan antara saldo buku dan bank serta verifikasi

penyebabnya

Rekonsiliasi total kredit rekening koran dengan total pada jurnal penerimaan kas

Penelaahan transfer antar bank akhir bulan mengenai kelayakan pencatatannya

Tindak lanjut secara periodik atas cek dalam peredaran dan pembatalan pembayaran

Prosedur analitis membandingkan saldo akhir rekonsiliasi bank, setoran dalam perjalanan, cek

dalam peredaran, dan pos rekonsiliasi lainnya dengan rekonsiliasi tahun sebelumnya, membandingkan

saldo akhir kas dengan bulan sebelumnya. Prosedur ini tidak dapat mengungkapkan salah saji kas.

5

Page 6: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

Auditor harus memperluas prosedur dalam audit kas akhir tahun untuk menetapkan

kemungkinan timbulnya kecurangan material apabila pengendalian intern tidak memadai. Hubungan

erat dalam audit kas akhir tahun, keabsahan kas yang tercatat pada bank, penilaian dan kas yang ada

harus digabungkan, maka 3 prosedur harus dilaksanakan yaitu:

1. Penerimaan konfirmasi bank

Arti penting konfirmasi bank dalam audit melebihi verifikasi atau saldo kas yang aktual. Bank

tidak bertanggungjawab untuk mencari catatan mengenai saldo bank atau pinjaman yang

terdapat pada formulir klien kantor akuntan publik, tetapi berkewajiban untuk

menginformasikan mengenai setiap pinjaman yang tidak terdapat dalam konfirmasi mengenai

apa-apa yang diketahui bank.

2. Penerimaan rekening koran pada titik pisah batas

Tujuan rekening pisah batas adalah untuk memverifikasi pos-pos rekonsiliasi pada

rekonsiliasi bank klien akhir tahun dengan bahan bukti yang tidak dapat diakses oleh klien.

Auditor membuktikan rekening koran pada periode berikutnya jika laporan pisah batas tidak

diterima secara langsung oleh bank dengan cara:

Menjumlah semua nota debet, setoran dan nota kredit

Mencek bahwa rekening koran akan seimbang jika dilakukan penjumlahan ke bawah

Menelaah pos-pos dalam penjumlahan untuk memastikan bahwa semua telah dibatalkan

bank dalam periode yang sesuai dan tidak mengandung penghapusan

Tujuan pembuktian adalah untuk menguji apakah pegawai klien telah menghilangkan,

menambah, atau mengubah dokumen lampiran laporan.

3. Pengujian atas rekonsiliasi bank

Dilakukan untuk memverifikasi apakah saldo bank klien yang tercatat berjumlah sama dengan

jumlah kas sebenarnya yang ada di bank kecuali untuk pos-pos rekonsiliasi. Prosedur utama

yang tercakup adalah:

Telusuri saldo rekening pisah batas menurut bank pada rekonsiliasi bank sampai dua

jumlah itu sama

Telusuri cek-cek yang termasuk dalam rekening koran pisah batas terhadap daftar cek

yang beredar pada rekonsiliasi bank dan buku pengeluaran kas.

Selidiki semua cek yang signifikan dalam daftar cek beredar yang belum dikliring pada

laporan pisah batas, dengan menelusuri jumlah suatu pos yang belum selesai ke jurnal

pengeluaran kas. Jika ada kemungkinan kecurangan, saldo utang pemasok harus

ditegaskan untuk menetapkan apakah pemasok telah mengakui penerimaan kas dalam

pembukuannya

Telusuri setoran dalam perjalanan sampai ke laporan berikutnya, untuk meyakinkan bahwa

semuanya disetorkan segera setelah awal tahun buku

6

Page 7: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

Hitung semua pos rekonsiliasi lainnya dalam laporan bank dan rekonsiliasi bank

Tujuan Audit Terkait Saldo dan Pengujian Terinci atas Saldo untuk Kas umum di Bank

Tujuan Audit Terkait SaldoProsedur Terinci atas

Saldo UmumKomentar

Kas di bank seperti yang

dinyatakan pada rekonsiliasi

bank penjumlahannya benar

dan cocok dengan buku besar

(kecocokan rincian/detail tie-

in)

Jumlahkan daftar cek yang beredar

dan setoran dalam perjalanan

Buktikan rekonsiliasi bank

mengenai penambahan dan

pengurangan, termasuk semua pos-

pos yang dibukukan

Telusuri (trace) saldo buku pada

rekonsiliasi ke buku besar

Pengujian-pengujian tersebut

dilakukan secara keseluruhan pada

rekonsiliasi bank, dengan mengacu ke

dokumen atau catatan lain selain buku

besar.

Kas di bank seperti yang

dinyatakan pada

rekonsiliasi bank ada

(keberadaan/existence).

Kas yang ada di bank

dibukukan (kelengkapan/

completeness).

Kas di bank seperti yang

dinyatakan pada

rekonsiliasi adalah akurat

(akurasi/accuracy)

Penerimaan dan pengujian

konfirmasi bank

Penerimaan dan pengujian

mengenai rekening koran pisah

batas

Pengujian rekonsiliasi bank

Kelanjutan pengujian rekonsiliasi

bank

Pembuktian kas

Pengujian atas kitting

Ini merupakan 3 tujuan terpenting atas

kas di bank. Prosedur itu

dikombinasikan karena saling

ketergantungan satu sama lainnya erat.

3 prosedur terakhir harus dilakukan

hanya jika pengendalian internal

lemah.

Transaksi penerimaan kas dan

pengeluaran kas dibukukan

ke dalam periode yang

semestinya (pisah batas/cut-

off)

Penerimaan Kas:

Hitung kas yang ada pada hari

terakhir dari akhir tahun, kemudian

telusuri ke setoran dalam

perjalanan dan jurnal penerimaan

kas

Telusuri setoran dalam perjalanan

ke rekening koran periode

berikutnya (rekening koran pisah

batas)

Pengeluaran Kas:

Bilamana penerimaan kas yang

diterima setelah akhir tahun

dimasukkan ke dalam jurnal,

muncul posisi kas yang lebih baik

dibandingkan dengan sebenarnya.

Disebut juga “tetap membuka”

jurnal penerimaan kas. Jurnal

pengeluaran “tetap terbuka” itu

mengurangi hutang usaha dan

bisanya melebih sajikan rasio

lancar.

Prosedur pertama yang didaftar

7

Page 8: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

Bukukan nomor cek terakhir pada

hari terakhir dari akhir tahun serta

kemudian ditelusuri ke cek yang

beredar dan jurnal pengeluaran kas

Telusuri cek yang beredar ke

rekening koran periode berikutnya

untuk pengujian pisah batas

penerimaan dan pengeluaran

membutuhkan kehadiran auditor

dengan persetujuan klien pada

akhir hari terakhir tahun

bersangkutan.

Kas di bank disajikan dan

diungkapkan dengan

semestinya (penyajian dan

pengungkapan/presentation

and disclosure)

Periksa notulen rapat, perjanjian

pinjaman, dan dapatkan konfirmasi

mengenai pembatasan atas

penggunaan kas dan saldo yang

dikompensasikan

Telaah laporan keuangan untuk

memastikan (a) rekening tabungan

dan setoran sertifikat diungkapkan

terpisah dari kas di bank, (b) kas

yang dibatasi untuk penggunaan

tertentu dan saldo yang

dikompensasikan diungkapkan

dengan semestinya, (c) cerukan

bank (bank overdraft) dimasukkan

sebagai hutang lancar

Contoh pembatasan atas penggunaan

kas yaitu kas yang disetorkan ke agen

untuk pembayaran bunga hipotik dan

pajak atas hasil dari hipotik bangunan.

Saldo kompensasi yaitu perjanjian

klien dengan bank untuk

menyelenggarakan minimum tertentu

dalam akun gironya

III. PROSEDUR BERORIENTASI KECURANGAN

Seringkali auditor merasa perlu untuk memperluas prosedur-prosedur audit akhir tahunnya untuk

menguji secara ekstensif kemungkinan timbulnya kecurangan material apabila pengendalian intern

klien ternyata lemah. Pertimbangan utamanya adalah kemungkinan terjadinya kecurangan. Auditor

harus memperluas prosedur dalam audit kas akhir tahun untuk mentukan kemungkinan adanya

kecurangan yang material apabila pengendalian internal tidak memadai, terutama pemisahan tugas

yang tidak tepat antara penanganan kas dan pencatatan transaksi kas dalam catatan akuntansi serta

tidak adanya rekonsiliasi bank bulanan yang disiapkan secara independen. Dalam mendesain prosedur

untuk menemukan kecurangan, auditor harus mempertimbangkan sifat dari kurangnya pengendalian

internal, jenis kecurangan yang dapat terjadi dari kekurangaan tersebut, potensi material kecurangan,

dan prosedur audit yang paling efektif untuk menemukan kecurangan. Prosedur yang dapat

mengungkapkan kecurangan dalam bidang penerimaan kas antara lain:

Konfirmasi piutang dagang

8

Page 9: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

Pengujian yang dilakukan untuk menemukan pencurian uang

Penelaahan aktivitas buku besar dalam akun kas atas transaksi yang tidak lazim

Perbandingan pesanan konsumen atas penjualan dan penerimaan kas

Pemeriksaan persetujuan dan dokumen pendukung untuk piutang tak tertagih dan retur dan

cadangan penjualan..

Prosedur pengungkapan kecurangan tersebut antara lain meliputi:

1. Pengujian yang diperluas atas rekonsiliasi bank

Tujuannya adalah untuk memverifikasi apakah semua transaksi yang dimasukkan dalam

jurnal untuk bulan terakhir tahun yang bersangkutan telah dimasukkan atau dikeluarkan dari

rekonsiliasi bank dan untuk memverifikasi apakah semua pos pada rekonsiliasi bank telah

dimasukkan dengan benar.

Jika pengendalian intern lemah, maka pendekatan yang dilakukan adalah:

Memulai rekonsiliasi bank dan membandingkan seluruh bagian rekonsiliasi dengan cek

yang dibatalkan dan dokumen lainnya.

Membandingkan sisa cek yang dibatalkan dan slip setoran dalam laporan bank dengan

jurnal pengeluaran dan penerimaan kas.

Menelusuri seluruh bagian yang tidak jelas dalam rekonsiliasi bank dan jurnal

penerimaan dan pengeluaran kas ke rekonsiliasi bank klien untuk memastikan semua

sudah dimasukkan.

Melakukan verifikasi seluruh bagian rekonsiliasi dalam rekonsiliasi bank dari jurnal

untuk rekonsiliasi bank yang belum dikliring bank.

Sebagai contoh, misalkan karyawan klien mencuri $5.000 dari klien. Maka saldo kas klien di

bank akan lebih rendah $5.000 dari yang dilaporkan di buku klien. Pada rekonsiliasi bank,

kekurangan $5.000 tersebut dapat disembunyikan. Oleh karena itu, pendekatan khusus untuk

menyelidiki kemungkinan kecurangan adalah dengan memperluas prosedur audit atas

rekonsiliasi bank dengan memeriksa penghapusan unsure yang harus direkonsiliasi bank

bulan sebelumnya dan unsur yang harus direkonsiliasi pada rekonsiliasi bank bulan berjalan.

2. Pembuktian kas

Ketika pengendalian intern atas kas dianggap tidak memadai, maka auditor perlu menyiapkan

pembuktian kas. Pembuktian kas adalah pengujian atas transaksi dan pengujian perincian

saldo, di mana rekonsiliasi bank merupakan pengujian atas saldo kas pada suatu titik waktu.

Pembuktian kas merupakan metode yang sangat baik dalam membandingkan pencatatan

penerimaan dan pengeluaran kas dengan akun bank dan dengan rekonsiliasi bank. Pembuktian

atas pengeluaran kas tidak efektif untuk menemukan cek yang ditulis dengan jumlah yang

9

Page 10: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

tidak benar, kecurangan cek, atau salah saji lainnya di mana jumlah uang yang salah muncul

pada pencatatan pengeluaran kas.

Pembuktian kas mencakup rekonsiliasi 4 kolom atas:

Rekonsiliasi saldo pada rekening koran terhadap saldo buku besar pada awal periode

pembuktian kas

Rekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan terhadap jurnal penerimaan kas pada periode

tertentu

Rekonsiliasi cek yang dibatalkan yang dikliring bank terhadap jurnal pengeluaran kas

periode tertentu

Rekonsiliasi saldo pada rekening koran terhadap saldo buku besar pada akhir periode

pembuktian kas

Pembuktian kas dilakukan dengan cara membandingkan penerimaan dan pengeluaran yang

tercatat dengan rekening koran dan dengan rekonsiliasi bank. Auditor menggunakan

pembuktian kas untuk menetapkan:

Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan

Semua setoran di bank dicatat dalam pembukuan

Semua pengeluaran kas yang tercatat dibayarkan oleh bank

Semua jumlah yang dibayar oleh bank telah dicatat

Menurut hasil penelitian The Association of Certified Fraud Examiner (ACFE) 2006 dari

1.134 kecurangan menemukan bahwa kerugian terbesar dihasilkan dari kecurangan laporan

keuangan, salah penempatan aset yang bukan merupakan skema kejahatan yang lazim,

terhitung lebih 90% dari kasus yang dipelajari. Sebagaimana diperkirakan aset yang paling

banyak dijadikan target kecurangan karyawan adalah kas. Skema kecurangan kas biasanya

dibagi 3 kategori:

1. Kecurangan pengeluaran kas (Fraudulent disbursements). Contohnya penyerahan faktur

fiktif, kartu pencatat waktu fiktif, permintaan uang fiktif dan pencatatan jurnal fiktif

dalam jurnal pengeluaran kas untuk menutupi pencurian kas.

2. Pencurian kas di awal (Skimming). Kas dicuri dari perusahaan sebelum dicatat dalam

pencatatan akuntansi.

3. Pencurian kas di akhir (Cash Larceny). Kas dicuri dari perusahaan setelah dicatat dalam

pencatatan akuntansi.

Sumber 2006 Report to the notion: Occupational Fraud and Abuse. Associate of certified

Fraud Examiners 2006, Austin, Texas.

10

Page 11: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

3. Pengujian atas Transfer Bank

Pengujian untuk kitting atau kecurangan yang dilakukan dengan menutupi defalkasi dengan

cara mentransfer uang dari satu bank ke bank lain dan mencatat transaksi secara tidak wajar.

Penanganan transfer yang keliru berakibat kesalahan klasifikasi antara kas dan utang usaha.

Prosedur audit untuk mengungkapkan kecurangan, pertimbangan seksama harus dipusatkan

pada sifat kelemahan struktur pengendalian intern, jenis kecurangan yang mungkin timbul

akibat kelemahan tersebut, materialitas potensial kecurangan, dan prosedur yang paling

efektif dalam mengungkapkan salah saji. Prosedur terpenting untuk verifikasi penggajian

ialah pengujian atas transaksi. Ada beberapa hal yang perlu diaudit terkait skedul transfer

antar bank, yaitu:

Akurasi informasi mengenai skedul transfer antar bank harus diverifikasi.

Transfer antar bank harus dibukukan baik ke bank masuk maupun ke bank keluar.

Tanggal pembukuan pengeluaran dan penerimaan untuk setiap transfer harus berada dalam

tahun fiskal yang sama.

Pengeluaran pada skedul transfer antar bank harus dimasukkan atau tidak dimasukkan

dengan benar dari rekonsiliasi bank akhir tahun sebagai cek yang beredar.

Penerimaan pada skedul transfer antar bank harus dimasukkan atau tidak dimasukkan

dengan benar dari rekonsiliasi akhir tahun sebagai setoran dalam perjalanan.

IV. AUDIT AKUN BANK PENGGAJIAN IMPREST

Perusahaan kadang kala mempunyai rekening bank tersendiri yang hanya diperuntukkan untuk

membayar gaji pegawai. Biasanya perusahaan menetapkan jumlah dana yang akan selalu ada dalam

rekening bank tersebut, misalnya Rp 5.000.000,-. Dana dengan jumlah tertentu sesuai beban gaji yang

akan dibayarkan kepada pegawai akan ditransferkan ke akun bank penggajian imprest dari akun kas

umum beberapa saat sebelum waktu penggajian tiba, kemudian setelah dibayarkan kepada pegawai

akun ini akan menunjukkan saldo Rp 5.000.000,- lagi. Dengan kata lain rekening ini akan mempunyai

saldo dana yang bersifat tetap, dan penerimaan dan pengeluaran rekening hanya diperuntukkan untuk

proses penggajian pegawai.

Dalam menguji saldo rekening bank penggajian, auditor harus memperoleh rekonsiliasi bank,

konfirmasi bank, dan laporan pisah batas bank. Prosedur rekonsiliasi dilaksanakan dengan cara yang

sama seperti yang dilakukan pada kas umum, kecuali bahwa pengujian cek yang beredar pada

umumnya terbatas pada pengujian kewajaran. Biasanya, prosedur lebih lanjut akan diperlukan jika

pengendalian tidak memadai atau jika rekening bank penggajian tidak terekonsiliasi dengan saldo kas

imprest buku besar umum.

11

Page 12: Audit komersial, audit atas saldo kas

Audit Atas Saldo Kas 2014

V. AUDIT KAS KECIL IMPREST

Pengendalian intern atas kas kecil ialah penggunaan dana imprest yang merupakan

tanggungjawab satu orang, tidak boleh dicampur dengan penerimaan lain,dan dana harus dipisahkan

dari aktivitas lainnya. Verifikasi kas kecil diutamakan pada pengujian transaksi, bukan pada saldo

akhir perkiraan. Prosedur yang paling umum:

Menghitung secara fisik saldo kas kecil

Melaksanakan pengujian terinci atas satu atau dua transaksi pengisian kembali

Prosedur yang dilakukan harus mencakup penjumlahan ke bawah total voucher-voucher kas kecil

yang mendukung jumlah penggantian, akuntansi untuk serangkaian voucher kas kecil, pemeriksaan

voucher untuk melihat otorisasi dan pembatalan, serta pemeriksaan dokumentasi lampiran untuk

melihat kewajarannya. Dokumentasi pendukung mencakup pita register kas, faktur, dan bukti

penerimaan. Pelaksanaan biasanya pada tanggal interim. Jika saldo kas kecil dianggap material, maka

jumlah harus dihitung pada akhir tahun, pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa pada saat

penghitungan guna menetapkan materialitas jumlah beban yang belum dicatat.

12