audit investigasi-kasus pt elnusa

Upload: eva-indiera

Post on 11-Jul-2015

74 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Dsk. Eva Indira P. / 0810233010 Kasus Bobolnya Dana PT. Elnusa Posisi KasusPT. Elnusa Tbk, telahmendepositokan dananya sebesar Rp. 161milliar pada tanggal 7 September2009diBankMegaKCPBekasi,Jababeka.Danatersebut,menurutdeposito berjangka tidak seperti yang diklaim oleh pihak Bank Mega yaitu deposito on call.DirutPT.ElnusamenjelaskandanasenilaiRP.161milliarituterbagikedalamlima advis deposito berjangka waktu 1-3 bulan. Rincian kelima advis tersebut ialah; Rp. 50 milliar berjangkawaktu91haripada tanggal7 September2009,denganbunga7,75. Pada tangal 29 September 2009 sebesar Rp. 50milliar untuk jangka waktu 91 hari dan bunga 7,75. Pada tanggal 14 April 2010 sebesar Rp. 11milliar dengan jangka waktu 30hari dan bunga 7. Dan terakhirpadatanggal16Juli2010sebesarRp.10milliarberjangkawaktu94haridengan bunga 7.Padatanggal19April2011,pihakElnusamendatangBankMegauntukmencairkan depositotersebut.NamunpihakBankmengatakanbahwadanatersebutsudahtidakada karenatelahdicairkan.PihakElnusamengakubahwa,pihaknyahanyapernahmencairkan danadepositosatukalisebesarRp.50milliarpadatanggal5Maret2010.Seharusnyadana deposito yang masih tersisa adalah Rp. 111milliar. Audit Forensik dengan 5W2H : - Apa siIat atau jenis Iraud yang telah dilakukan ? DalamkasusPT.Elnusadicurigaiterjadipembobolandanadepositoyangdisimpan di Bank Mega KCP Bekasi, Jababeka.- Mengapa bisa dicurigai terjadinya Iraud? DanadepositoPTElnusayangdisimpandiBankMegatelahraib.PihakElnusamendatangiBankMegauntukmencairkandanadeposito,tetapipihakBank menginIormasikan bahwa dana tersebut suda tidak ada karena telah dicairkan.- Kapan diketahui terjadinya Iraud ? DidugaterjadinyaIraudketikapihakkepolisianmenginIormasikanbahwadana deposito PT. Elnusa yang disimpan di Bank Mega KCP Bekasi, Jababeka bermasalah. Kemudian pihak bank menginIormasikan dana sebesar Rp. 111milliar telah dicairkan.- Dimana dicurigai terjadinya Iraud? FrauddicurigaiterjadipadadanadepositoPT.ElnusasebesarRp.111milliaryang telah raib yang disimpan di Bank Mega.- Siapa yang diduga menjadi pelaku Iraud? Pihak-pihakyangdidugaterlibatdalamkasusiniadalahDirekturKeuanganPT. Elnusa,Kepala CabangBankMegaJababeka,Direksi PT. Discovery,KomisarisPT. Har, dan staI dari PT. Har.- Bagaimana Iraud tersebut dilakukan ? AdanyapembobolandanadepositoPT.Elnusaolehsindikatyangdidalamnya melibatkandirekturkeuanganElnusa.Tindakaninidilakukansecaraberkolaborasi denganbeberapapihakterkait,danBankMegadigunakansebagailembagatempat untukbertransaksi.Modustindakaninimenggunakandanaperusahaanuntuk kepentinganpribadidenganmenginvestasikannyadipihakketigayangbergerak dibidang pengelolaan investasi.- Berapa banyak jumlah yang telah raib ? Jumlahdana deposito yang telahhilang adalah sebesar Rp.111milliar. Dana tersebut merupakansisadarisimpanandanaElnusayangsemuladitempatkansebesarRp. 161milliar,yangdilakukansecarabertahappadatanggal7September2009-16Juli 2010. Dan pada tanggal 5 Maret 2010, PT. Elnusa hanya pernah mencairkan satu kali dananya sebesar Rp. 50milliar dari dana yang tersimpan sebanyak Rp. 161milliar.DenganmelalukanauditIoreksimenggunakan5W2H,dapatdiketemukan.Karena denganmenggunakan5W2Hdapatmenunjukkanpreddicationdan sebagaindari teoriIraud. DenganmenggunakanauditIorensik5W2H,kitadapatmenyusunhipotesisdari permasalahan tersebut. Di mana selanjutnya hipotesis dari Iraud ini yang harus dibuktikan. Alat Bukti : - Ditemukannya barang bukti senilai totalRp. 11milliar, barang bukti tersebut berupa 6 unitmobilmewah,limaunitsepedakayuh,danuangtunaisenilaiRp.2milliardan US $34.400.- Terdapat28rekeningyangdidugasebagaipenampungdanahasilpembobolan deposito Elnusa.- Terdapat tujuh rekening yang terdiri dari empat rekening atas nama perseorangan dan tiga rekening atas nama perusahaan. - Terdapat tiga saksi yang berasal dari tiga perusahaan penanam investasi yang berbeda danterdaItarpadaBadanPengawasPerdaganganBerjangkaKomoditidan10orang saksi yang terkait pembobolan dana deposito tersebut. - Keterangan saksi ahli dari dari Bank Indonesi, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan ahli hukum pidana dari Universitas Indonesia.