att_1450475060964_f5 endang

Upload: trubusdexter

Post on 02-Mar-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    1/11

    LAPORAN KEGIATAN

    PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

    DAN TIDAK MENULAR (F5)

    ASMA BRONKIAL PERSISTEN BERAT

    Pendam!n"#

    d$% A"&'!na R&'maa!

    D!'&'&n O*e+#

    d$%Endan" M&$!n!

    PUSKESMAS KA,EN I

    KABUPATEN PEKALONGAN

    -./0

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    2/11

    LAPORAN KEGIATAN

    PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

    DAN TIDAK MENULAR (F5)

    ASMA BRONKIAL PERSISTEN BERAT

    A% Nama Ke"!aan

    Kunjungan Rumah pasien dengan diagnosa Asma Bronkial Persisten Berat(F5).

    B% Laa$ Be*a1an"

    Asma bronkial merupakan kelainan saluran nafas kronik yang merupakan salah satu

    masalah kesehatan masyarakat di dunia. Penyakit ini dapat terjadi pada berbagai usia

    baik laki!laki maupun perempuan. "alam dekade terakhir ini pre#alensi asma bronkial

    $enderung meningkat sehingga masalah penanggulangan asma menjadi masalah yang

    menarik.

    Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkhiolus yang

    menyebabkan sukar bernafas. Penyebab yang umum adalah hipersensiti#itas

    bronkhioulus terhadap benda!benda asing di udara. Reaksi yang timbul pada asma tipe

    alergi diduga terjadi dengan $ara sebagai berikut%seorang yang alergi mempunyai

    ke$enderungan untuk membentuk sejumlah antibody &g ' abnormal dalam jumlah besar

    dan antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bila reaksi dengan antigen spesifikasinya.

    Pada asmaantibody ini terutama melekat pada sel mast yang terdapat pada interstisial

    paru yang berhubungan erat dengan brokhiolus dan bronkhus ke$il.

    Bila seseorang menghirup alergen maka antibody &g ' orang tersebut meningkat

    alergen bereaksi dengan antibodi yang telah terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel

    ini akan mengeluarkan berbagai ma$am at diantaranya histamin at anafilaksis yang

    bereaksi lambat (yang merupakan leukotrient) fa$tor kemotaktik eosinofilik danbradikinin. 'fek gabungan dari semua faktor!faktor ini akan menghasilkan edema lokal

    pada dinding bronkhioulus ke$il maupun sekresi mu$us yang kental dalam lumen

    bronkhioulus dan spasme otot polos bronkhiolus sehingga menyebabkan tahanan saluran

    nafas menjadi sangat meningkat.

    Pada asma diameter bronkiolus lebih berkurang selama ekspirasi dari pada selama

    inspirasi karena peningkatan tekanan dalam paru selama eksirasi paksa menekan bagian

    luar bronkiolus. Karena bronkiolus sudah tersumbat sebagian maka sumbatan selanjutnya

    adalah akibat dari tekanan eksternal yang menimbulkan obstruksi berat terutama selama

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    3/11

    ekspirasi.Pada penderita asma biasanya dapat melakukan inspirasi dengan baik dan

    adekuat tetapi sekali!kali melakukan ekspirasi. al ini menyebabkan dispnea. Kapasitas

    residu fungsional dan #olume residu paru menjadi sangat meningkat selama serangan

    asma akibat kesukaran mengeluarkan udara ekspirasi dari paru. al ini bisa menyebabkan

    barrel $hest.

    Berdasarkan Keparahan Penyakitasma dibagi menjadi Asma intermiten(*ejala

    mun$ul + , kali dalam , minggu eksaserbasi ringan dalam beberapa jam atau hari gejala

    asma malam hari terjadi + - kali dalam , bulan fungsi paru normal dan asimtomatik di

    antara aktu serangan Peak '/piratory Fol (P'F) dan For$ed '/piratory 0alue in ,

    se$ond (P'0,) 1 234)Asma persisten ringan (*ejala mun$ul 1 , kali dalam , minggu

    tetapi + , kali dalam , hari eksaserbasi mengganggu aktifitas atau tidur gejala asma

    malam hari terjadi 1 - kali dalam , bulan P'F dan P'0, 1 234) Asma persisten sedang

    (*ejala mun$ul tiap hari eksaserbasi mengganggu aktifitas atau tidur gejala asma malam

    hari terjadi 1, kali dalam , minggu menggunakan inhalasi beta - agonis kerja $epat

    dalam keseharian P'F dan P'0, 134 dan + 234)Asma persisten berat(*ejala terus

    menerus terjadi eksaserbasi sering terjadi gejala asma malam hari sering terjadi aktifitas

    fisik terganggu oleh gejala asma P'F dan P'0, + 34)

    Pada saat ini tersedia banyak jenis obat asma yang dapat diperoleh di &ndonesia tetapi

    hal ini tidak mengurangi jumlah penderita asma. Beberapa negara melaporkan terjadinya

    peningkatan morbiditas dan mortalitas penderita asma. al ini antara lain disebabkan

    karena kurang tepatnya penatalaksanaan atau kepatuhan penderita. Bertambahnya

    pengetahuan dalam perjalanan penyakit terjadinya asma mempunyai dampak positif

    terhadap penatalaksanaan asma. Ketika asma dianggap hanya sebagai suatu penyakit

    alergi antihistamin dan kortikosteroid merupakan obat yang selalu digunakan dalam

    penatalaksanaan asma.

    C% T&2&an Ke"!aan

    ,. 6elaksanakan anamnesa dan pemeriksaan fisik diagnostik terhadap pasien.

    -. 6enelusuri faktor yang berpengaruh terhadap pasien dengan asma bronkial.

    7. 6emberikan edukasi mengenai kondisi pasien dengan asma bronkial

    D% Ben&1 Ke"!aan

    ,. Penegakan diagnosis dengan urutan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

    -. 6enganalisis faktor yang mempengaruhi penyakit asma bronkial pada pasien.

    7. 6elakukan home #isit untuk mengetahui kondisi lingkungan dan perkembangan

    penyakit pasien.

    8. 6emberikan edukasi pada pasien dan keluarga.

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    4/11

    E% 3a1& Ke"!aan

    Kegiatan telah dilaksanakan pada tanggal - 9o#ember -3,8.

    F% Tema Ke"!aanKunjungan rumah ini dilakukan di "esa *ejlig Ke$amatan Kajen Kabupaten

    Pekalongan.

    G% Pe'e$a Ke"!aan

    Keluarga 9y.: di "esa *ejligKe$amatan KajenKabupaten Pekalongan.

    H% Pe*a1'ana Ke"!aan

    ,. dr.'ndang 6urtini

    -. dr."onna Ra$hmaati

    I% Ha'!* Ke"!aan

    a. Anamnesis

    ,. Keluhan utama

    :esak 9afas

    -. Riayat Penyakit :ekarang

    Pasien datang ke P;:

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    5/11

    Pasien merupakan seorang nenek yang tinggal bersama $u$u

    perempuannya yang berusia 7 tahun.Pasien tinggal disebuah rumah di desa

    gejlig.Rumah pasien terlihat seperti tidak diraatlantai rumah terlihat

    kotorjendela tertutup.:uami pasien sudah meninggal dunia sekitar tiga tahun

    yang lalu.Pasien berobat ke pustu dengan biaya sendiri.

    b. Pemeriksaan Fisik

    Keadaan ;mum> Kesadaran

    K; % ?ompos 6entis ( *?: ,5 % '8 05 6 )

    BB%53 kg

    ,) 0ital :ign

    23

    9adi % 2@/> menit

    Pernafasan % -@/> menit

    :uhu % afebris

    -) Pemeriksaan Fisik

    a. Kepala%

    konjungti#a anemis (!>!)

    sklera ikterik tidak ditemukan

    nafas $uping hidung tidak ditemukan.

    b. eher %

    retraksi supra sternal tidak ditemukan

    de#iasi tra$heal tidak ditemukan

    peningkatan 0P tidak ditemukan

    pembesaran kelenjar limfe tidak ditemukan

    $.

    C) :" #esikuler Dheeing % C>C Rhonki%!>

    antung % Bunyi jantung &!&& regular bising jantung tidak ditemukan.

    d. Abdomen %

    &nspeksi%perut tampak datarsimetris

    Palpasi %nyeri tekan(!)lien dan hepar tidak teraba

    Perkusi%timpani

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    6/11

    Auskultasi%Bising usus(C)normal.

    e. 'kstremitas %

    "ari hasil pemeriksaan ekstremitas dalam batas normal.

    -. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang dilakukan terhadap pasien dengan

    asma bronkial persisten beratini banyak disebabkan dari berbagai ma$am faktordiantaranya%

    ,. Faktor predisposisi

    *enetik

    "imana yang diturunkan adalah bakat alerginya meskipun belum diketahuibagaimana $ara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alergi biasanya

    mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena adanya bakat

    alergi ini penderita sangat mudah terkena penyakit asma bronkial jika terpapar

    dengan faktor pen$etus. :elain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa

    diturunkan.

    Pada pasien terdapat riayat asma dikeluarganya yaitu ibu pasien juga memiliki

    riayat penyakit asma.

    -. Faktor presipitasi

    a. Alergen

    "imana alergen dapat dibagi menjadi 7 jenis yaitu %

    ,). &nhalan yang masuk melalui saluran pernapasan

    $ontoh% debu bulu binatang serbuk bunga spora jamur bakteri dan polusi

    -). &ngestan yang masuk melalui mulut

    $ontoh% makanan dan obat!obatan

    7). Kontaktan yang masuk melalui kontak dengan kulit

    $ontoh% perhiasan logam dan jam tangan.

    "ari ketiga hal diataspasien mengaku tidak memiliki riayat alergi

    terhadap alergen inhalaningestanmaupun kontaktan

    b. Perubahan $ua$a

    ?ua$a lembab dan haa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma.

    Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemi$u terjadinya serangan

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    7/11

    asma. Kadang!kadang serangan berhubungan dengan musim seperti% musim

    hujan musim kemarau musim bunga. al ini berhubungan dengan arah angin

    serbuk bunga dan debu.

    Pasien mengaku jika dirinya seringkali kambuh asma jika $ua$a dingin atau

    setelah kehujanan pasien sering kali kambuh asma.

    $. :tress

    :tress> gangguan emosi dapat menjadi pen$etus serangan asma selain itu juga

    bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. "isamping gejala asma yang

    timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress>gangguan

    emosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Karena jika

    stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.

    Pasien mengaku terkadang jika dirinya banyak fikiran asma seringkali kambuh.

    d. ingkungan kerja

    6empunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. al ini

    berkaitan dengan dimana dia bekerja. 6isalnya orang yang bekerja di

    laboratorium hean industri tekstil pabrik asbes polisi lalu lintas. *ejala ini

    membaik pada aktu libur atau $uti.

    Pasien saat ini sudah tidak bekerjapasien hanya tinggal dirumah.

    e. Elah raga> aktifitas jasmani yang berat

    :ebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas

    jasmani atau olah raga yang berat. ari $epat paling mudah menimbulkan

    serangan asma. :erangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah

    selesai aktifitas tersebut.

    Pasien mengaku jika dirinya jarang melakukan olah raga terlebih lari

    pagiterkait dengan faktor usia pasien saat ini yakni 5 tahun.

    7.'dukasi terhadap pasien%

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    8/11

    $ukupagar tidak kelelahan dan agar asma yang diderita tidak sering kambuh.Kondisi pasien

    yang mengeluh sesak setiap hari serta setiap malam agar tidak membiarkan sajaapabila

    keluarga melihat pasien saat serangan asma kambuh segera dibaa periksa ke dokterserta

    menyarankan agar rumah pasien diraat tidak dibiarkan kotor serta jendela sering dibuka

    diaktu pagi hari agar tetap terjaga #entilasi rumah.Kebiasaan pasien yang sering duduk

    diluar rumah saat menjelang malam juga disarankan agar membiasakan diri untuk masuk

    kedalam rumah ditambah saat hujan tiba dan pasien tetap duduk teras rumah semakin

    meningkatkan risiko kambuhnya asma yang pasien derita.

    ,% E4a*&a'!

    ,. Kendala

    a) Keluarga pasien yang kurang kooperatif dan $enderung menutupi kondisi

    pasien sehingga pasien kurang mendapat dukungan.b) ingkungan tempat tinggal pasien yang kurang kondusif.

    $) "iperlukan adanya dukungan dari keluarga pasien sehingga pasien lebih

    bersemangat untuk meningkatkan kesehatannya

    -. Kelebihan

    Adanya rekam medis pasien mempermudah dalam pen$atatan perjalanan penyakit

    pasien

    Kajen 9o#ember -3,8

    "okter &nternship "okter Pendamping

    dr. 'ndang 6urtini dr. Agustina Rusmaati

    9&P. ,@,-7, -332 3, - 3,2

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    9/11

    LAMPIRAN

    FOTO KEGIATAN

    KUN,UNGAN RUMAH

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    10/11

  • 7/26/2019 ATT_1450475060964_F5 ENDANG

    11/11