atresia duodeni

3
ATRESIA DUODENI PROSEDUR TETAP No. Dokumen ............... ............... .... No. Revisi ................. ................. ..... Halaman .................... .................... ...... Tanggal Terbit ......................... ......................... ... Ditetapkan Direktur Utama Dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K) NIP: 196108201988121001 PENGERTIAN Atresia duodeni merupakan kelainan kongenital yang terjadi akibat kegagalan rekanalisasi atau vakuolisasi lumen duodenum pada minggu kedelapan sampai dengan minggu kesepuluh kehidupan intrauterin, teori lain sebagai akibat vascular accident dimana pada usus terjadi iskemi, nekrosis dan resorpsi yang mempengaruhi segmen usus di kemudian hari, sehingga perjalanan makanan dari lambung ke usus terhambat. KLASIFIKASI Berdasarkan anatomi obstruksi duodeni dibagi atresia dan stenosis. Inkomplit Obstruksi akibat fenestrated web atau diaphragma dipertimbangkan sebagai stenosis, sedangkan komplit obstruksi sebagai atresia. Berdasarkan tipe morfologi dapat dibagi : Tipe I Atresia ditandai oleh adanya webs atau membran pada lumen duodenum. Tipe II Atresia dengan segmen proksimal dan distal dihubungkan dengan fibrous cord. Tipe III

Upload: setiawan-suseno

Post on 09-Feb-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

SOP

TRANSCRIPT

Page 1: Atresia Duodeni

ATRESIA DUODENI

PROSEDUR TETAP

No. Dokumen

..................................

No. Revisi

.......................................

Halaman

..............................................Tanggal Terbit

.....................................................

DitetapkanDirektur Utama

Dr. Bambang Wibowo, Sp.OG(K)NIP: 196108201988121001

PENGERTIAN Atresia duodeni merupakan kelainan kongenital yang terjadi akibat kegagalan rekanalisasi atau vakuolisasi lumen duodenum pada minggu kedelapan sampai dengan minggu kesepuluh kehidupan intrauterin, teori lain sebagai akibat vascular accident dimana pada usus terjadi iskemi, nekrosis dan resorpsi yang mempengaruhi segmen usus di kemudian hari, sehingga perjalanan makanan dari lambung ke usus terhambat.

KLASIFIKASI Berdasarkan anatomi obstruksi duodeni dibagi atresia dan stenosis.

Inkomplit Obstruksi akibat fenestrated web atau diaphragma dipertimbangkan sebagai stenosis, sedangkan komplit obstruksi sebagai atresia.

Berdasarkan tipe morfologi dapat dibagi :

Tipe I

Atresia ditandai oleh adanya webs atau membran pada lumen duodenum.

Tipe II

Atresia dengan segmen proksimal dan distal dihubungkan dengan fibrous cord.

Tipe III

Atresia dengan diskontinuitas komplit antar segmen proksimal dan distal .

Berdasarkan letak obstruksi terhadap ampula vateri:

Obstruksi distal dari ampula vateri

Obstruksi proksimal dari ampula vateri

ANAMNESIS riwayat polihidramnion saat melahirkan. muntah yang bilious (warna empedu).

PEMERIKSAAN FISIK tidak ditemukan perut yang kembung.

PEMERIKSAAN Rontgen foto polos abdomen

Page 2: Atresia Duodeni

PENUNJANG Lakukan aspirasi cairan lambung dan diisi dengan udara sebanyak cairan yang dikeluarkan

Gambaran radiologis : Double bubble sign ( dilatasi lambung dan proksimal bulbus duodenum ) Gasless bagian distal (komplit atresia)

Echocardiografiuntuk melihat kelainan jantung

Upper GI tract study untuk menyingkirkan adanya malrotasi

DIAGNOSIS DIFERENSIAL

Preduodenal portal vein Malrotation Ladd’s bands Pankreas anulare

PENATALAKSAAN AWAL DI UNIT GAWAT DARURAT

Pasang Nasogastric tube Pasang Kateter Uretra Koreksi cairan dan elektrolit Jaga suhu tubuh Bila tidak ada malrotasi atau volvulus setelah pasien stabil evaluasi

kelainan kongenital Antibiotik profilaksis Diit Total Parenteral Nutrition

KOMPETENSI Bagian Bedah Umum, Bedah AnakRUJUKAN/RAWAT BERSAMA

Bagian Pediatrik

TEMPATLOGISTIK/SARANA NICU/PICU