asuhan-pasca-keguguran

14
PENDAHULUAN Frekuensi kehamilan yang tidak diinginkan akan meningkatkan kebutuhan jasa pelayanan abortus. Sementara sikap negara yang melarang abortus akan membuat fasilitas pelayanan aborsi profesional yang berkualitas menjadikan langka dan mahal. Akibatnya, pilihan akan jatuh pada jasa pelayanan resiko tinggi yang petugasnya tidak mampu memprediksi resiko tindakan yang dilakukannya. Para ibu yang kebingungan itu nekad memilih pelayanan aborsi yang mengancam keselamatannya, ketimbang membesarkan janin yang mereka kandung. Pelayanan abortus yang tidak aman itu akan menjerumuskan mereka pada resiko kematian yang 100-500 kali lebih besar. Setiap tahun diperkirakan 1,5-3 juta abortus, spontan atau tidak spontan terjadi di Indonesia dengan komplikasi utama berupa perdarahan dan infeksi yang dapat berakhir dengan kematian. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 15-20% kematian maternal disebabkan oleh komplikasi abortus. Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu maka Asuhan Pascakeguguran merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan primer. Asuhan Pascakeguguran akan dapat menyelamatkan wanita yang mengalami abortus dari kematian dan kesakitan. Bahkan pada Asuhan Pascakeguguran akan dilakukan konseling mengenai kontrasepsi serta diberikan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya. 1

Upload: dian-puspita-sari

Post on 30-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan-Pasca-Keguguran

PENDAHULUAN

Frekuensi kehamilan yang tidak diinginkan akan meningkatkan kebutuhan

jasa pelayanan abortus. Sementara sikap negara yang melarang abortus akan

membuat fasilitas pelayanan aborsi profesional yang berkualitas menjadikan langka

dan mahal. Akibatnya, pilihan akan jatuh pada jasa pelayanan resiko tinggi yang

petugasnya tidak mampu memprediksi resiko tindakan yang dilakukannya. Para ibu

yang kebingungan itu nekad memilih pelayanan aborsi yang mengancam

keselamatannya, ketimbang membesarkan janin yang mereka kandung. Pelayanan

abortus yang tidak aman itu akan menjerumuskan mereka pada resiko kematian yang

100-500 kali lebih besar. Setiap tahun diperkirakan 1,5-3 juta abortus, spontan atau

tidak spontan terjadi di Indonesia dengan komplikasi utama berupa perdarahan dan

infeksi yang dapat berakhir dengan kematian.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 15-20% kematian maternal

disebabkan oleh komplikasi abortus. Dalam rangka menurunkan angka kematian ibu

maka Asuhan Pascakeguguran merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan

primer. Asuhan Pascakeguguran akan dapat menyelamatkan wanita yang mengalami

abortus dari kematian dan kesakitan. Bahkan pada Asuhan Pascakeguguran akan

dilakukan konseling mengenai kontrasepsi serta diberikan pelayanan kesehatan

reproduksi lainnya.

Pelayanan Asuhan Pascakeguguran yang lengkap, meliputi asuhan medik dan

preventif. Elemen-elemen kunci tersebut adalah :

- Pelayanan gawat darurat abortus inkomplit dan komplikasi yang

membahayakan keselamatan jiwa pasien.

- Konseling dan pelayanan kontrasepsi pascakeguguran

- Jalinan kerjasama pelayanan gawat darurat pascakeguguran dan sistim kesehatan

reproduksi

Adapun penatalaksanaan komplikasi pascakeguguran meliputi :

- Penilaian awal untuk mengenali komplikasi pascakeguguran

- Berkomunikasi dengan pasien untuk menginformasikan kondisi medis dan

rencana pengobatan

- Evaluasi klinis (riwayat penyakit, pemeriksaan fisik terbatas dan panggul)

1

Page 2: Asuhan-Pasca-Keguguran

- Bila fasilitas kesehatan tidak mempunyai kemampuan untuk menatalaksana

komplikasi yang terjadi, setelah upaya stabilisasi, rujuk pasien ke fasilitas

kesehatan yang lebih lengkap

- Stabilisasi pasien dari komplikasi atau kondisi gawat darurat.

- Evakuasi sisa konsepsi

Dalam uraian berikut akan dijelaskan bagaimana mengenali tanda atau gejala

abortus dan komplikasinya yang membahayakan keselamatan jiwa pasien serta

kontrasepsi pascakeguguran.

PENILAIAN AWAL KOMPLIKASI ABORTUS

Bila pasien datang dengan dugaan suatu abortus inkomplit, penting sekali

untuk dengan segera menentukan ada tidaknya komplikasi yang dapat mengancam

keselamatan jiwa pasien tersebut. Komplikasi serius yang memungkinkan adalah

syok, perdarahan hebat, infeksi/sepsis dan trauma intra abdomen. Bila ditemui

berbagai komplikasi tersebut maka harus segera dilakukan upaya stabilisasi sebelum

menangani lebih lanjut atau merujuk pasien ke fasilitas kesehatan rujukan.

Syok

Syok adalah suatu kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan segera dan

intensif untuk menyelamatkan jiwa pasien. Syok meengakibatkan gangguan aliran

darah dan perfusi jaringan akibat kegagalan sistim sirkulasi. Terdapat berbagai

penyebab syok dan khusus pada abortus inkomplit, umumnya disebabkan oleh

perdarahan, infeksi/sepsis atau trauma. Pasien dengan syok, harus ditangani dengan

segera dan diobservasi secara ketat karena kondisi mereka dapat memburuk secara

mendadak. Tujuan utama dalam mengatasi syok adalah stabilisasi pasien yaitu

mengembalikan cairan tubuh yang hilang dan memperbaiki sistim sirkulasi.

Segera dilakukan penilaian gejala-gejala syok, yaitu :

- Nadi cepat dan lemah (>110 x/menit)

- Turunnya tekanan darah (diastolik 60 mmHg)

- Pucat (terutama konjungtiva palpebra, telapak tangan, bibir)

2

Page 3: Asuhan-Pasca-Keguguran

- Berkeringat banyak

- Pernafasan cepat (respirasi >32 x/menit)

- Gelisah, apatis atau kehilangan kesadaran

Bila syok dapat dikenali, segera lakukan tindakan untuk mengatasi keadaan tersebut.

Walaupun beberapa gejala mungkin belum nampak jelas tetapi dianjurkan untuk

tetap memantau kondisi pasien secara ketat karena syok mungkin dapat menjadi

lebih berat pada masa-maa selanjutnya. Apabila penolong tidak segera melakukan

upaya-upaya antisipatif sebelumnya maka derajat syok yang terjadi dapat secara tiba-

tiba menjadi sangat berat.

Penanganan : Periksa tanda vital, bebaskan jalan nafas, tinggikan tungkai, perbaiki

cairan tubuh (RL 1 L dalam 15-20 menit kemudian dilanjutkan hingga

mencapai 3 L dalam 2-3 jam),transfusi darah (Hb , 6 g% atau Ht <

20), pemeriksaan lab, antibiotika.

Perdarahan Hebat

Tanda dan gejala

- Perdarahan banyak, merah segar, baik dengan ataupun tanpa bekuan

- Darah membasahi pakaian, kain, handuk, atau selimut

- Pucat (konjungtiva palpebra, telapak tangan, bibir)

- Pusing, kesadaran menurun

Tindakan : Ganti darah/cairan yang hilang, cari sumber perdarahan dan hentikan

perdarahan yang terjadi.

Infeksi / Sepsis

Tanda

- Demam tinggi (temperatur >38°C), menggigil atau berkeringat

- Sekret berbau per vaginam

- Kaku atau tegang dinding perut bawah (dengan atau tanpa nyeri ulang-lepas atau

rebound tenderness)

- Keluarnya cairan mukopurulen melalui ostium serviks

- Nyeri goyang serviks (pada periksa dalam)

3

Page 4: Asuhan-Pasca-Keguguran

Gejala

- Riwayat abortus provokatus

- Nyeri perut bawah

- Perdarahan yang lama (8 hari)

- Gejala-gejala seperti influenza (meriang/tidak enak badan)

Sebelum melakukan evakuasi sisa konsepsi (sumber infeksi), langkah pertama yang

harus dilakukan adalah segera mengatasi infeksi/septikemi yang terjadi.

Trauma Intra Abdomen

Tanda

- Perut kembung

- Bising usus melemah

- Dinding perut kaku (tegang/keras)

- Nyeri tekan dan nyeri ulang lepas (rebound tenderness)

Gejala

- Mual/muntah

- Nyeri bahu

- Demam (temperatur >38°C)

- Nyeri atau kram perut

Bila selain gejala tersebut di atas, juga dijumpai tanda-tanda syok (tekanan darah

menurun, nadi dan pernafasan cepat), kemungkinan terjadi pula perdarahan intra

abdomen (misalnya, akibat perforasi uterus)

Penanganan : Periksa tanda vital, bebaskan jalan nafas, perbaiki volume cairan

tubuh, antibiotika dan serum anti tetanus, periksa lab, analgesik,

roentgen abdomen.

Asuhan Mandiri

Perhatikan

- Hindari aktivitas fisik yang berlebihan untuk 2-3 hari pertama

- Hindari sanggama hingga perdarahan telah berhenti sempurna

- Hindari untuk memasukkan sesuatu (tampon, jari, vaginal tablet) ke dalam

vagina selama perdarahan

4

Page 5: Asuhan-Pasca-Keguguran

- Hindari irigasi/semprot vagina (vaginal douche) beberapa hari pasca tindakan

- Hindari penggunaan obat-obatan lain/tradisional selama masa pengobatan

Keadaan normal

- Perdarahan dan mules atau kram pada perut bawah seperti halnya saat menstruasi

- Kelemahan atau lesu pada minggu pertama pascakeguguran

- Depresi ringan, sedih dan rasa kecewa yang berlangsung dalam beberapa hari

- Pusing

- Kurang nafsu makan

Keadaan Abnormal

- Demam atau berkeringat banyak dan menggigil

- Pusing, rasa ringan atau limbung

- Nyeri perut yang hebat

- Spasme atau kram dalam intensitas yang kuat

- Mual dan muntah berlebihan

- Perdarahan yang jumlahnya melebihi dua kali jumlah perdarahan menstruasi

yang normal

- Bau yang menyertai sekret atau cairan pervaginam

- Perut kembung dan nyeri

- Sesak nafas atau urtikaria yang hebat setelah mengkonsumsi obat-obatan

- Tidak dapat BAB hingga 3 hari pasca tindakan

!!! Segera kembali ke klinik atau memeriksakan diri pada tenaga medik terdekat

apabila dijumpai tanda-tanda seperti tersebut di atas.

KONTRASEPSI PASCAKEGUGURAN

Bila abortus pontan terjadi pada trimeseter pertama maka umumnya

kesuburan akan kembali (paling cepat) 2 minggu pascakeguguran. Sayangnya

kebanyakan pasien mengabaikan hal tersebut karena berpatokan pada kembalinya

kesuburan pada kasus pacapersalinan. Melihat kenyataan tersebut di atas maka

5

Page 6: Asuhan-Pasca-Keguguran

upaya-upaya pencegahan kehamilan pada pasien pascakeguguran (terutama bila

belum ingin hamil segera) harus dilakukan sedini mungkin.

Pada umumnya, hampir semua metode kontrasepsi mutakhir yang ada, dapat

segera digunakan pada pasien pascakeguguran, asalkan diperhatikan hal-hal berikut :

- Tidak ada komplikasi berat lanjutan yang masih membutuhkan pengobatan

- Pasien menerima konseling yang adekuat

- Petugas kesehatan mengetahui kondisi khusus (perhatian sebelum penggunaan)

Pasien tidak boleh melakukan hubungan seksual hingga perdarahan berhenti

(5-7 hari pascakeguguran) dan hingga semua komplikasi dapat diatasi. Metode

kontrasepsi alamiah tidak dianjurkan untuk pasien pascakeguguran (tunggu hingga

siklus menstruasi normal kembali)

Tidak ada komplikasi

Perhatian :

- KB alamiah : Tidak dianjurkan

- Tubektomi : Bukan waktu tepat untuk memutuskan metode permanen

- Diafragma : tidak sesuai

Anjuran :

- Semua metode temporer

- Implant : dapat segera digunakan

- Suntikan (DMPA, Net-en) : dapat segera digunakan

- AKDR : dapat segera digunakan

- PIL (tunggal/kombinasi) : dapat segera digunakan

- Spermisida : Digunakan apabila hubungan seksual sudah memungkinkan

- Diafragma : digunakan apabila hubungan seksual sudah memungkinkan

Dugaan Infeksi (tidak dapat menyingkirkan kemungkinan infeksi, riwayat

abortus provokatus, tanda dan gejalan infeksi/sepsis)

Perhatian :

- Tubektomi : tidak dianjurkan hingga infeksi atau komplikasi dapat diatasi

(memerlukan waktu 3 bulan)

6

Page 7: Asuhan-Pasca-Keguguran

- AKDR : tidak dianjurkan hingga infeki atau komplikasi dapat diatasi

(memerlukan waktu 3 bulan)

Anjuran :

- Implant

- Suntikan

- Pil

- Spermisida

- Kondom/diafragma : digunakan apabila hubungan seksual sudah memungkinkan

Trauma Traktus Genitalis (perforasi uterus dengan atau tanpa trauma usus,

trauma hebat termasuk luka baker bahan kimia pada vagina atau serviks)

Perhatian :

- Tubektomi : tidak dianjurkan, kecuali bila trauma sudah sembuh

- AKDR : tidak dianjurkan, kecuali bila trauma sembuh

- Spermisida : tidak dianjurkan, kecuali bila trauma sembuh

- Diafragma : tidak dianujrkan, kecuali bila trauma sembuh

Anjuran :

- Implant

- Suntikan

- Pil

- Kondom : digunakan apabila hubungan seksual sudah memungkinkan

- Spermasida

- Diafragma : digunakan apabila hubungan seksusal sudah memungkinkan (hanya

pada perforasi uterus tanpa komplikasi)

Perdarahan Hebat (Hb < 7 gr% dan Ht < 20)

Perhatian :

- Tubektomi, pil hormon tunggal, suntikan, AKDR : tunggu hingga anemia

teratasi.

Anjuran :

- AKDR dengan progesteron) : mengurangi perdarahan menstruasi

7

Page 8: Asuhan-Pasca-Keguguran

- Pil hormon kombinasi : mulai 7 hari pertama pasca keguguran untuk

meningkatkan faktor koagulasi

- Spermisida, kondom/diafragma : digunakan apabila hubungan seksual sudah

memungkinkan

Abortus Inkomplit

Perhatian :

- Tubektomi : tunggu hingga involusi uterus mencapai kondisi normal (4-6

minggu)

Anjuran :

- Implant, suntikan, pil hormon kombinasi

- Kondom, spermisida : digunakan apabila hubungan seksual sudah

memungkinkan

8

Page 9: Asuhan-Pasca-Keguguran

DAFTAR PUSTAKA

Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi POGI, Paket Pelatihan Klinik Asuhan Pascakeguguran, Jakarta : AVSC International, 2001

Cunningham dkk, Obstetri Williams, edisi 18 alih bahas; Joko Suyono. Jakarta : EGC;1995

Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Unpad, Obstetri Patologi. Bandung : Elstar Offset,1984

9

Page 10: Asuhan-Pasca-Keguguran

10