asuhan pada kondisi terminal.ppt

14
ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL Dr. Setyoko, SpPD

Upload: erik-sesuatu-bangeet

Post on 06-Feb-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL

Dr. Setyoko, SpPD

Page 2: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

Pendahuluan

• Kondisi terminal (end of life): saat ketika kematian, baik karena penyakit “terminal”, penyakit akut atau penyakit kronis atau oleh karena umur diperkirakan terjadi dalam minggu atau bulan dan tidak dapat dicegah dengan intervensi medis.

• Dokter dalam upaya memperpanjang kehidupan harus memahami kapan kehidupan itu akan berakhir, untuk mempersiapkan perawatan pasien lebih lnjut

Page 3: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

• Pada kenyataannya kebanyakan guidelines tidak memberi perhatian yang cukup pada perawatan pasien dalam kondisi terminal.

• Perawatan pada kondisi terminal lebih memfokuskan pada perawatan menjelang kematian dengan tujuan mengurangi distressing symptoms dan mengupayakan kualitas hidup daripada upaya penyembuhan atau sekedar memperpanjang umur.

Page 4: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

Prognosis

• Dokter harus membantu pasien memahami kapan mereka mendekati masa akhir kehidupan. Informasi ini akan mengubah keputusan pengobatan pasien dan mungkin akan memberi petunjuk bagaimana mereka memanfaatkan sisa waktu hidupnya.

• Penyakit keganasan/kanker lebih prediktable dalam perkiraan kapan pasien akan meninggal, dibanding penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung, stroke, penyakit paru kronis dan demensia.

• Bahkan pada pasien kanker, dokter kadang tidak akurat dalam memperkirakan prognosis, kadang terlalu optimis.

Page 5: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

• Oleh karena itu ketrampilan klinis, data epidemiologi, guidelines dari organisasi profesi (mis; the National Hospice Organizations) dan computer modeling dan prediction tools ( mis: the Acute Phisiology and Chronic Health Evaluation (APACHE) system, SUPORT model, atau the Palliative Performance Scale harus digunakan untuk membantu pasien mengidentifikasi kapan akhir hidup mereka.

Page 6: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

Harapan pada kondisi terminal

• Pengalaman pasien pada kondisi terminal berbeda, tergantung harapan mengenai:bagaimana mereka akan meninggal dan bagaimana memaknai kematian. Beberapa orang lebih takut bagaimana mereka akan mati daripada kematian itu sendiri. Ketakutan akan kematian meliputi takut: rasa sakit, kehilangan kontrol, merasa terhina, terisolasi, kehilangan keluarga. Semua kecemasan itu bisa dikurangi dengan perawatan suportif yang diberikan oleh caretaker dengan penuh perhatian.

Page 7: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

• Kematian kadang dipahami oleh dokter, pasien dan keluarga sebagai kegagalan upaya medis. Sikap ini dapat memberikan rasa bersalah karena anggapan gagal mencegah kematian.

• Ada anggapan bahwa mengobati pasien yang sedang sekarat harus secara sungguh-sungguh, bahkan harus dilakukan secara mati-matian, apalagi apabila hal ini terjadi di RS. Pada kenyataannya 75-80% masyarakat AS meninggal di RS atau di Fasilitas perawatan jangka lama.

Page 8: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

• Bahkan ketika dokter mengupayakan kesembuhan pada penyakit yang potensial disembuhkan, mengupayakan kenyamanan, dan membantu pasien mempersiapkan kematian kadang perlu.

• Beberapa hal penting dalam meningkatkan kualitas pasien pada kondisi terminal: memanage nyeri dan gejala lain secara adekuat, mencegah sekarat yang berkepanjangan, memberikan penghormatan, mempersiapkan kematian, mendapatkan rasa nyaman, mengurangi kerugian dan memperkuat hubungan kasih sayang.

Page 9: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

Komunikasi dan perawatan pasien

• Merawat pasien pada kondisi terminal memerlukan ketrampilan klinis sama seperti merawat pasien lain yang dalam kondisi bisa disembuhkan. Termasuk membangn diagnosis,memberi edukasi, memfasilitasi pengambilan keputusan dan menunjukkan kesungguhan dalam merawat pasien.

• Ketrampilan dalam berkomunikasi merupakan hal yang sangat vital.

• Komunikasi yang berkualitas akan meningkatkan kenyamanan.

• Kadang dokter harus pintar-pintar menyampaikan berita buruk dan kemudian membuat kesepakata sebagai konsekuensinya.

Page 10: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

Tiga hal penting bagi dokter pada kondisi ini

• Dokter harus mengidentifikasi, memahami dan mengurangi penderitaan termasuk fisiologis, psikologis, sosial atau spiritual. Dokter membantu memberi suport, memahami makna, mengembangkan hal-hal transendental sehingga dokter dapat memperbaiki keadaan pasien dan membantu pasien hidup secara utuh selama dalam kondisi ini.

Page 11: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

• Dokter dapat berperan sebagai fasilitator atau katalisator pada saat hasil terapi yang mungkin sangat ekstrem tak diharapkan (mis: sembuh dari keganasan tingkat lanjut setelah kemoterapi konvensional atau eksperimental). Harapan didefinisikan sebagai pasien mempercayai bahwa hal itu masih mungkin. Meskipun harapan itu merupakan miraculus cure, mungkin sangat sulit, harapan terbebas dari rasa nyeri, rekonsiliasi dengan orang yang dicintai, menemukan makna, dan transformasi spiritual adalah realistik pada kondisi tersebut.

Page 12: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

• Pasien yang sedang sekarat merasa terisolasi dan ketakutan, oleh karena itu kehadiran dokter, tidak penting apakah akan bisa memecahkan semua masalah,tapi lebih pada komitmen untuk memahami dan membantu kesulitan pasien dengan keterampilan, dengan penuh respek serta empati.

Page 13: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

Peran keluarga

• Dokter harus mengapresiasi peran keluarga, teman, pasangan hidup, semua diupayakan untuk mengurangi kecemasan, depresi atau hal-hal lain yang merugikan.

Page 14: ASUHAN PADA KONDISI TERMINAL.ppt

Terimakasih