asuhan pada bbl dengan bblr da ikterus
TRANSCRIPT
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 1/33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian bayi atau Infant Mortality Rate (IMR) di Indonesia masih
cukup tinggi, yaitu 31,04/1000 kelahiran hidup artinya terdapat 31,04 bayi
meninggal dalam setiap 1.000 kelahiran.Angka tersebut masih lebih tinggi
dibanding Malaysia dan Singapura yang masing-masing sebesar 16,39/1000 dan
2,3/1000 kelahiran hidup.
Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan khusus
apapun sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang
berat badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamilan dan
yang di bawa presentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Berdasarkan
itu bahwa 10 % semua bayi ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang berat
badannya kurang dari 2500 gr pada saat lahir dinamakan berat badan lahir rendah.
BBLR menjadi masalah kesehatan masyarakat utama berdasarkan
rekomendasi internasional pada cut of 15%, (De Onis et al. (1998) Eur J Cl Nutr
52(S1):S5. dalam WHO, 2004). Dan jumlah BBLR di Indonesia diperkirakan
mencapai 350 ribu bayi setiap tahunnya ( Depkes, 2004. dalam Fatmawati,
2006)Penyebab BBLR di berbagai negara berkembang menurut WHO (2004)
1
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 2/33
Ikterus yang ditemukan pada bayi baru lahir dapat merupakan suatu gejala
fisiologis (terdapat pada 25-50% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada
neonatus kurang bulan) atau dapat merupakan hal yang patologis misalnya pada
inkompatibilitas Rhesus dan ABO, sepsis, galaktosemia, penyumbatan saluran
empedu dan sebagainya. Ikterus fisiologis ialah ikterus yang timbul pada hari
kedua dan ketiga yang tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak melewati
kadar yang membahayakan atau mempunyai potensi menjadi ‘kernicterus’ dan
tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi. Ikterus patologis ialah ikterus
yang mempunyai dasar patologis atau kadar bilirubinnya mencapai suatu nilai
yang disebut hiperbilirubinemia.
Di ruang Perina RSUD Banyumas sangat banyak sekali kejadian BBLR pada
periode agestus hingga september 2011 hampir 75 % bayi yang dirawat di perina
mempunyai riwayat BBLR.
Berdasarkan Uraian di atas, maka kami membahas kasus yang berjudul
“Asuhan Kebidanan pada BBL Ny K umur 10 hari dengan BBLR, ikterus dan
riwayat Prematur”
B. Tujuan Penyusunan
1. Tujuan Umum
Mengetahui pelaksanaan asuhan kebidanan pada BBL Ny K umur 10 hari
dengan BBLSR, ikterus dan riwayat Prematur.
2. Tujuan Khusus
2
1
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 3/33
a. Mengetahui pelaksanaan pengkajian dan pengumpulan data pada bayi
BBLR
b. Mengetahiu dan merumuskan diagnosa kebidanan bayi dengan BBLR
berdasarkan prioritas masalah
c. Mengetahui intervensi, pelaksanaan tindakan dan evaluasi pada bayi
dengan BBLR
d. Mengetahui kesenjangan antara konsep dasar teori dengan penerapan
nyata di lapangan.
C. BATASAN MASALAH
Pada makalah ini masalah kami batasi pada asuhan kebidanan pada neonatus
dengan BBLSR, ikterus, dan riwayat prematur
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Masalah
Adapun lingkup masalah dalam kasus ini adalah asuhan kebidanan pada
BBL Ny. K 10 hari dengan BBLSR, ikterus dan riwayat prematur.
2. Lingkup Metode
Penyusunan laporan kasus ini menggunakan metode deskriptif yang
memberikan gambaran pelaksanaan asuhan kebidanan pada BBL Ny. K
10 hari dengan BBLSR ikterus dan riwayat prematur.
3. Lingkup Sasaran
3
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 4/33
Sasaran laporan kasus ini yaitu asuhan kebidanan pada BBL Ny. K 10
hari dengan BBLSR, ikterus dan riwayat prematur.
4. Lingkup Tempat dan Waktu
Laporan kasus ini dilaksanakan di R.Perinatologi RSUD Banyumas pada
tanggal 7 oktober sampai 8 oktober 2011.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi bayi
Bayi baru lahir adalah bayi yang bayi yang keluar dari rahim dan mampumenyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan diluar kandungan. Kelahiran
bayi dari rahim ibu melalui 2 cara yaitu :
1. Lahir melalui vagina
4
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 5/33
2. Lahir melalui operasi
Bayi baru lahir adalah individu yang memiliki kemampuan gerak terbatas,
sehingga bayi membutuhkan perawatan dari seorang ibu yang intensif.Karena
berbeda seperti bayi saat didalam rahim. didalam rahim bayi bergerak bebas
karena bayi selalu mendapat asupan nutrisi langsung yang disampaikan melalui
placenta. Setelah bayi lahir dan tali placenta dipotong segera dari bayi, maka
sirkulasi placenta yang berfungsi sebagai penghantar nutrisi kepada bayi
terputus, sehingga bayi harus beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda.
Bayi yang lahir dari ibu yang memiliki kadar gula diatas normal sulit untuk
beradaptasi dengan lingkungan sebab bayi harus memenuhi kadar gula yang
seimbang sehingga bayi kekurangan kadar gula. Biasanya terjadi pada bayi
dengan berat badan lebih dari 4000 gram.
Bayi baru lahir rentan terhadap penyakit, sehingga orang tua harus dengan
cermat menjaga kesehatan bayi, misalnya memberikan nutrisi yang cukup
kepada bayi, pemberian ASI EKSKLUSIF, menjaga kebersihan diri pada bayi
baru lahir, menjaga kebersihan pakaian pada bayi, menjaga kebersihan
lingkungan pada bayi sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit yang dapat
membahayakan bayi dan jangan lupa membawa bayi untuk imunisasi setiap
jadwal yang sudah ditentukan agar tidak terjadi resiko cacat pada bayi.
5
4
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 6/33
2.2 BAYI BERAT LAHIR RENDAH
A. DEFINISI
Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir
kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan khusus
apapun sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil. Bayi yang
berat badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur kehamilan dan
yang di bawa presentil 10 dinamakan ringan untuk umur kehamilan. Berdasarkan
itu bahwa 10 % semua bayi ringan untuk umur kehamilan. Bayi yang berat
badannya kurang dari 2500 gr pada saat lahir dinamakan berat badan lahir rendah
Berkaitan dengan penanganan dan harapan hidupnya bayi berat badan
lahir rendah dibedakan:
1. Bayi berat lahir rendah, berat lahir 1500 – 2500 gram
2. Bayi berat lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram
3. Bayi berat lahir eksterem, Berat lahir kurang dari 1000 gram
B. ETIOLOGI
Bayi berat lahir rendah mungkin prematur ( kurang bulan ) mungkin juga
cukup bulan (dismatur).
1. PREMATUR MURNI
6
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 7/33
Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari
37 minggu dan mempunyai berat badan yang sesuai dengan masa kehamillan
atau disebut juga neonatus preterm / BBLR / SMK.
Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Persalinan Prematur atau
BBLR adalah
a. Faktor Ibu
1) Riwayat kelahiran prematur sebelumnya
2) Gizi saat hamil kurang
3) Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
4) Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
5) Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah
(perokok)
6) Perdarahan antepartum, kelainan uterus, Hidramnion
7) Faktor pekerja terlalu berat
8) Primigravida
9) Ibu muda
b. Faktor kehamilan
Hamil dengan hidramnion, hatnil ganda, perdarahan antepartum,
komplikasi hamil seperti pre eklamsia, eklamsi, ketuban pecah dini
c. Faktor Janin
7
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 8/33
Cacat bawaan, infeksi dalam rahim dan kehamilan ganda., anomali
kongenital
d. Faktor Kebiasaan : Pekerjaan yang melelahkan, merokok
e. Faktor yang masih belum diketahui.
Karakteristik yang dapat ditemukan pada prematur murni adalah
(1) Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45
cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm lingkar dada kurang dari 30 cm(2) Gerakan kurang aktif otot masih hipotonis
(3) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
(4) Kepala lebih besar dari badan rambut tipis dan halus
(5) Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan sutura besar
(6) Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana
(7) Jaringan payudara tidak ada dan puting susu kecil
(8) Pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apneu
(9) Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak terutama pada
dahi dan pelipis dahi dan lengan
(10) Lemak subkutan kurang
(11) Genetalia belum sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup
oleh labia mayora
(12) Reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk masih lemah.
Bayi prematur mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahantubuh masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan
antibodi belum sempurna. Oleh karena itu tindakan prefentif sudah
dilakukan sejak antenatal sehingga tidak terjadi persalinan dengan
prematuritas (BBLR).
8
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 9/33
C. PENATALAKSANAN
Dengan memperhatikan gambaran klinik dan berbagai kemungkinanan
yang dapat terjadi pada bayi prematuritas maka perawatan dan pengawasan
ditujukan pada pengaturan suhu, pemberian makanan bayi, Ikterus, pernapasan,
hipoglikemi dan menghindari infeksi
1. Pengaturan suhu badan bayi prematuritas /BBLR.
Bayi prematur dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi
hipotermi karena pusat pengaturan panas belum berfungsi dengan baik,
metabolisme rendah dan permukaan badan relatif luas. Oleh karena itu bayi
prematuritas harus dirawat dalam inkubator sehingga panas badannya
mendekati dalam rahim , apabila tidak ada inkubator bayi dapat dibungkus
dengan kain dan disampingnya ditaruh botol berisi air panas sehingga panas
badannya dapat dipertahankan.
2. Makanan bayi prematur.
Alat pencernaan bayi belum sempurna, lambung kecil enzim
peneernaan belum matang, sedangkan kebutuhan protein 3-5 gr/kg BB dan
kalori 110 kal;/kgBB sehingga pertumbuhan dapat meningkat. Pemberian
minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului derngan menghisap
cairan lambung , reflek masih lemah sehingga pemberian minum sebaiknya
sedikit demi sedikit dengan frekwensi yang lebih sering. ASI merupakan
makanan yasng paling utama sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan, bila faktor menghisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan diberikan
dengan sendok perlahan-lahan atau dengan memasang sonde. Permulaan
cairan yang diberikan 50- 60 cc/kgBB/hari terus dinaikan sampai mencapai
sekitar 200 cc/kgBB/hari.
9
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 10/33
3. Ikterus
Semua bayi prematur menjadi ikterus karena sistem enzim hatinya
belum matur dan bilirubin tak berkonjugasi tidak dikonjugasikan secara
efisien sampai 4-5 hari berlalu . Ikterus dapat diperberat oleh polisetemia,
memar hemolisias dan infeksi karena hperbilirubinemia dapat menyebabkan
kernikterus maka wama bayi harus sering dicatat dan bilirubin diperiksa, bila
ikterus muncul dini atau lebih cepat bertambah coklat.
4. Pernapasan
Bayi prematur mungkin menderita penyakit membran hialin. Pada
penyakit ini tanda-tanda gawat pernafasan selalu ada dalam 4 jam. Bayi haras
dirawat terlentang atau tengkurap dalam incubator, dada abdomen harus
dipaparkan untuk mengobserfasi usalia pernapasan.
5. Hipoglikemi
Mungkin paling timbul pada bayi prematur yang sakit bayi berberat
badan lahir rendah, harus diantisipasi sebelum gejala timbul dengan
pemeriksaan gula darah secara teratur.
6. Menghindari Infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan
tubuh masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan
antibodi belum sempurna . Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan
sejak antenatal sehingga tidak terjadi persalinan dengan prematuritas (BBLR)
D. PROGNOSA
10
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 11/33
Prognosis bayi berat lahir rendah ini tergantung dari berat ringannya
masalah perinatal misalnya masa gestasi ( makin muda masa gestasi / makin
rendah berat bayi, makin tinggi angka kematian), asfiksia/iskemia otak ,
sindroma gangguan pernapasan , perdarahan intrafentrikuler , displasia
bronkopulmonal, retrolental fibroplasia, infeksi, gangguan metabolik
(asidosis, hipoglikemi, hiperbilirubinemia). Prognosis ini juga tergantung dari
keadaan sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan pada saat
kehamilan persalinan dan post natal (pengaturan suhu lingkungan, resusitasi,
nutrisi, mencegah infeksi, mengatasi gangguan pernapasan, asfiksia
hiperbilirubinemia, hipoglikemia dan lain – lain).
\
E. ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS DENGAN BBLR
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
Data subyektif adalah persepsi dan sensasi klien tentang masalah
kesehatan (Alien Carol V. 1993:28).
Data subyektif terdiri dari
1) Biodata atau identitas pasien :
Bayi meliputi nama tempat tanggal lahir jenis kelamin
Orangtua meliputi : nama (ayah dan ibu, umur, agama, suku atau
kebangsaan, pendidikan, penghasilan pekerjaan, dan alamat). (Talbott Laura A, 1997: 6).
2) Riwayat kesehatan
11
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 12/33
Riwayat antenatal yang perlu dikaji atau diketahui dari riwayat
antenatal pada kasus BBLR yaitu:
a. Keadaan ibu selama hamil dengan anemia, hipertensi, gizi buruk,
merokok ketergantungan obat-obatan atau dengan penyakit seperti
diabetes mellitus, kardioyaskuler dan paru.
b. Kehamilan dengan resiko persalinan preterm misalnya kelahiran
multiple, kelainan kongenital, riwayat persalinan preterm.
c. Pemeriksaan kehamilan yang tidak kontinyuitas atau periksa tetapi
tidak teratur dan periksa kehamilan tidak pada petugas kesehatan.
d. Hari pertama haid terakhir tidak sesuai dengan usia kehamilan
(kehamilan postdate atau preterm).
3) Riwayat Kehamilan komplikasi persalinan juga mempunyai kaitan yang sangat erat dengan
permasalahan pada bayi baru lahir. Yang perlu dikaji:
Kala I : Perdarahan antepartum baik solusio plasenta maupun plasenta
previa.Kala II : Persalinan dengan tindakan bedah caesar, karena pemakaian
obat penenang (narkose) yang dapat menekan sistem
pusat pernafasan.
4) Riwayat Post Natal
Yang perlu dikaji antara lain:
a. Berat badan lahir : Preterm/BBLR 2500 gram lingkar kepala kurang
atau lebih dari normal (34-36 cm).
b. Adanya kelainan kongenital: Anencephal, hidrocephalus, anetrecial
aesofagal.
12
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 13/33
5) Pola Nutrisi
Yang perlu dikaji pada bayi dengan BBLR gangguan absorbsi
gastrointentinal, muntah aspirasi, kelemahan menghisap sehingga
perlu diberikan cairan parentral atau personde sesuai dengan kondisi
bayi untuk mencukupi kebutuhan elektrolit, cairan, kalori dan juga
untuk mengoreksi dehidrasi, asidosis metabolik, hipoglikemi
disamping untuk pemberian obat intravena.
a. Kebutuhan parenteral
Bayi BBLR D 5 %
Bayi BBLR > 1500 gram menggunakan D 10 %
b. Kebutuhan nutrisi enteral
BB = 24 kali per 24 jam
BB 1250- = 12 kali per 24 jam
BB > 2000 gram = 8 kali per 24 jam
c. Kebutuhan minum pada neonatus :
1) Hari ke 1 = 50-60 cc/kg BB/hari
2) Hari ke 2 = 90 cc/kg BB/hari
3) Hari ke 3 = 120 cc/kg BB/hari
4) Hari ke 4 = 150 cc/kg BB/hari
Dan untuk tiap harinya sampai mencapai 180 – 200 cc/kg BB/hari
(Iskandar Wahidiyat, 1991:l)
13
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 14/33
6) Pola Eliminasi
Yang perlu dikaji pada neonatus adalah :
1) BAB : frekwensi, jumlah, konsistensi.
2) BAK : frekwensi, jumlah
2.3 IKTERUS NEONATORUM
a. ANGKA KEJADIAN
Warna kekuningan pada bayi baru lahir adakalanya merupakan
kejadian alamiah (fisologis), adakalanya menggambarkan suatu penyakit
(patologis). Bayi berwarna kekuningan yang alamiah (fisiologis) atau bukan
karena penyakit tertentu dapat terjadi pada 25% hingga 50% bayi baru lahir
cukup bulan (masa kehamilan yang cukup)2, dan persentasenya lebih tinggi
pada bayi prematur.
Disebut alamiah (fisiologis) jika warna kekuningan muncul pada harikedua atau keempat setelah kelahiran, dan berangsur menghilang (paling
lama) setelah 10 hingga 14 hari. Ini terjadi karena fungsi hati belum
sempurna (matang) dalam memproses sel darah merah. Selain itu, pada
pemeriksaan laboratorium kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah
tidak melebihi batas yang membahayakan1. Kuning fisiologis biasanya tidak
berbahaya karena akan cepat teratasi dengan berjalannya waktu.
Bayi cukup bulan mempunyai batas aman untuk kadar bilirubin 12
mg/dl. Sedangkan bayi kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah
10 mg/dl. Jika kadarnya meningkat diluar kadar tersebut disebut
hiperbilirubin (patologis, penyakit).
14
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 15/33
b. PARAMETER DAN GEJALA KLINIS
Ada beberapa batasan warna kekuningan pada bayi baru lahir untuk
menilai proses alamiah (fisiologis), maupun warna kekuningan yang
berhubungan dengan penyakit (patologis), agar lebih mudah dikenali.
Secara garis besar, batasan kekuningan bayi baru lahir karena proses
fisiologis adalah sebagai berikut:
• Warna kekuningan tampak pada hari kedua sampai hari keempat.
• Secara kasat mata, bayi nampak sehat.
• Warna kuning berangsur hilang setelah 10-14 hari.
• Kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah krang dari 12 mg%.
Pengamatan dan penelitian di RSCM Jakarta (Monintja dkk., 1981)
menunjukkan bahwa dianggap hiperbilirubinemia bila:
1. Ikterus terjadi pada 24 jam pertama
2. Peningkatan konsentrasi bilirubin 5mg% atau lebih setiap 24 jam
3. Konsentrasi bilirubin serum sewaktu 10mg% pada neonatus kurang
bulan dan 12,5mg% pada neonatus cukup bulan
15
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 16/33
4. Ikterus yang disertai proses hemolisis (inkompatibilitas darah, defisiensi
enzim G-6-PD dan sepsis)
5. Ikterus yang disertai keadaan sebagai berikut:
Berat lahir kurang dari 2000 gram
Masa gestasi kurang dari 36 minggu
Asfiksia, hipoksia, sindrom gangguan pernafasan
Infeksi
Trauma lahir pada kepala
Hipoglikemia, hiperkarbia
Hiperosmolalitas darah
c. PENGOBATAN
Pada bayi baru lahir dengan warna kekuningan fisiologis, tidak
berbahaya dan tidak diperlukan pengobatan khusus, kondisi tersebut akan
hilang dengan sendirinya. Prinsip pengobatan warna kekuningan pada bayi
baru lahir adalah menghilangkan penyebabnya.
Tujuan utama penatalaksanaan ikterus neonatal adalah untuk
mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat
menimbulkan kernikterus/encefalopati biliaris, serta mengobati penyebab
langsung ikterus tersebut. Pengendalian bilirubin juga dapat dilakukan
16
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 17/33
dengan mengusahakan agar kunjugasi bilirubin dapat dilakukan dengan
megusahakan mempercepat proses konjugasi.
1. Pemberian ASI (Air Susu Ibu)
Pada bayi yang kuning sebagian ibu-ibu menghentikan pemberian
ASI. Justru pemberian ASI tidak boleh dihentikan, bahkan harus
ditingkatkan (lebih kurang 10-12 kali sehari)3. Banyak minum ASI dapat
membantu menurunkan kadar bilirubin, karena bilirubin dapat
dikeluarkan melalui air kencing dan kotoran bayi. Sedangkan pemberian
banyak air putih tidak akan menurunkan kadar bilirubin.
2. Terapi sinar
Dilakukan di klinik atau rumah sakit. Caranya yaitu dengan
memberikan sinar lampu berspektrum 400-500 nanometer pada kulit bayi.
Dengan terapi sinar bilirubin dalam tubuh bayi dapat dipecah sehingga
mudah larut dalam air, dieksresikan dengan cepat ke dalam kandung
empedu dan dikeluarkan dari dalam tubuh.
17
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 18/33
3. Terapi dengan sinar matahari
Terapi dengan sinar matahari saat ini masih menjadi perdebatan. Dasar
pemberian sinar matahari karena sinar matahari mempunyai panjang
gelombang sekitar 450-460 nm. Sinar yang mempunyai spektrum emisi
pada panjang gelombang tersebut (warna biru, putih dan sinar matahari),
akan memecah bilirubin menjadi zat yang mudah larut dalam air.
Bayi yang kuning dengan kadar fisiologis, dapat dijemur di bawahsinar matahari pagi antara pukul 07.00 sampai 09.00, adalah merupakan
waktu yang paling efektif, jadi tidak dapat sepanjang waktu, serta belum
terlalu panas. Penjemuran biasanya diberikan selama lebih kurang 15
hingga 30 menit3. Bayi dijemur tanpa busana, lindungi mata dan
kemaluan bayi dari sorot sinar matahari secara langsung.
Beberapa ahli yang tidak setuju dengan penjemuran, berpendapat
bahwa meletakkan bayi dibawah sinar matahari tidak akan menurunkan
kadar bilirubin dalam darah. Malahan sinar matahari tersebut akan
menyebabkan luka bakar pada kulit. Selain itu bayi akan kedinginan.
Oleh karena itu yang terpenting ialah memberikan ASI secara cukup dan
teratur pada bayi-bayi yang kuning, bahkan dengan frekuensi yang lebih
ditingkatkan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
18
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 19/33
ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL NY. K 10 HARI DENGAN
BBLSR,IKTERUS DAN RIWAYAT PREMATUR
Tanggal Pengkajian : 7 oktober 2011
Tempat Pengkajian : R. Perinatologi RSU Banyumas
Waktu Pengkajian : 18.53 WIB
Pengkaji : Tina Cahyana
I. Data Subjektif
A. Identitas Anak
Nama : Bayi Ny.K
Umur : 10 hari
Tanggal lahir : 28 september 2011
Jam lahir : 18.50 WIB
Jenis kelamin : perempuan
Anak ke : 1
B. Identitas Orang Tua
Nama Ibu : Ny.K Nama Suami : Tn. E
Umur : 23 tahun Umur : 34 th
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Gol. Darah : - Gol. Darah :
19
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 20/33
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Kp. Sindang layang RT/RW 07/02 Banyumas
C. Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ini kehamilan yang pertama. Ibu merasa hamil 7 bulan
lebih tidak ada penyakit berat,menular maupun keturunan yang menyertai
kehamilan ini. Ibu sudah memeriksakan kehamilan sebanyak 6x ke bidan
desa. Ibu telah mendapat 2x imunisasi TT dan telah menghabiskan 3
bungkus tablet Fe selama masa kehamilannya. Alasan ibu dirujuk ke
rumah sakit adalah ibu di mengalami kontraksi pada usia kehamilan yang
belum cukup bulan.
D. Riwayat kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan dan gangguan
reproduksi.ibu memiliki riwayat prematur dari ibunya.
E. Riwayat persalinan
Jenis Persalinan : Spontan
Penolong Persalinan : Bidan
Lama persalinan : 20 menit
Tempat lahir : R.VK RSUD Banyumas
Letak bayi : Kepala
Berat badan lahir :1280 gram
Warna ketuban : jernih
20
17
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 21/33
Jenis Kelamin : perempuan
Keadaan bayi saat lahir : tidak menangis spontan dilakukan resusitasi
oleh bidan
II. DATA OBJEKTIF
A. Penilaian Awal
Keadaan umum : sedang
Warna Kulit : agak kekuningan di bagian kepala hingga ekstremitas
Tonus otot : baik
B. Antopometri
Berat Badan : 1450 gram
Panjang Badan : 37 cm
Lingkar kepala : 23cm
Lingkar dada : 21 cm
C. Tanda-Tanda Vital
Denyut Jantung : 144x/menit
Pernafasan : 50x/menit
Suhu : 36,4º C
D. Pemeriksaan Fisik
21
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 22/33
1. Kepala
Sutura : Terdapat moulage di sutura sagitalis
Caput Succedanum : Tidak ada
Cephal Haematom : Tidak ada
Rambut : Hitam
2. Muka : Bentuk simetris
3. Mata
Letak : Simetris
Sklera : ikterik
Konjungtiva : Merah muda
Secret : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
4. Hidung
Bentuk : Simetris
Secret : Tidak ada
Kelainan : Tidak ada
Terpasang NGT di hidung bagian kiri
22
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 23/33
5. Mulut
Bibir : Simetris
Labio schizis : Tidak ada
Palato schizis : Tidak ada
Reflek Rooting, sucking, Swallowing belum terkaji
6. Telinga
letak : Simetris
Kelainan : Tidak ada
7. Leher
Pergerakan : Aktif
Pembengkakan : - KGB : Tidak Ada
: - Thyroid : Tidak ada
8. Dada
Bentuk : simetris
Kelainan : Tidak ada
Retraksi : Tidak ada
Suara Nafas : Tidak ada wheezing dan ronchi
Mammae : Letak puting simetris, areola sudah nampak
jelas
9. Abdomen
23
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 24/33
Bentuk : Tampak lonjong dan agak buncit, kembung (-)
Keadaan tali pusat : kering
Kelainan : Tidak ada
10. Ekstremitas Atas
Letak : Simetris antara kanan dan kiri
Jari-jari : lengkap, garis tangan sudah nampak
Pergerakan : aktif
Reflek genggam : (+)
Reflek moro : (+)
11. Genitalia
Lubang Urethra : Ada, BAK (+)
Labia mayora masih tertutup oleh labia minora dan agak menonjol
12. Anus
Lubang : Ada
Meconium : Ada
13. Punggung
Bentuk : simetris, susunan tulang belakang tidak
terdapat lordosis, kifosis, skoliosis
Spina bifida : Tidak Ada
14. Ekstremitas Bawah
24
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 25/33
Letak : Simetris antara kanan dan kiri
Jari-jari : lengkap, garis kaki sudah nampak
Pergerakan : lemah
Reflek Babinski : (+)
E. Pemeriksaan penunjang
Billirubin total :16,8 mg%
Billirubin direk :4,2 mg%
III. Analisa Data
Bayi Ny.K 10 hari dengan BBLSR, Ikterus neonatorum dan riwayat
Prematur
Masalah potensial : hipertermi, penurunan berat badan dan peningkatan
kadar billirubin yang lebih lanjut
Kebutuhan : menjaga kehangatan bayi, melakukan fototerapi,
dan pemenuhan nutrisi
IV. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
25
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 26/33
2. Melakukan pemberian ASI per sonde kepada bayi sebanyak 21 cc per
2 jam
3. Melakukan fototerapi sesuai advice dokter spesialis anak
4. Menjaga kehangatan bayi
5. Mengobservasi TTV
6. Memberitahu ibu tanda bahaya pada BBL
7. Memotivasi ibu untuk mengaplikasikan ASI ekslusif
8. Menjaga personal hygiene
9. Melakukan pendokumentasian
26
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 27/33
CATATAN PERKEMBANGAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA BBL NY. K 11 HARI DENGAN BBLSR,
IKTERUS DAN RIWAYAT PREMATUR
Tanggal Pengkajian : 8 oktober 2011
Tempat Pengkajian : R. Perinatologi RSU Banyumas
Waktu Pengkajian : 09.15 WIB
Pengkaji : Tina Cahyana
I. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan By K BAK dan BAB normal
II. DATA OBJEKTIF
1. warna kulit :agak kekuningan di bagian kepala hingga ekstremitas bawah
2. Berat Badan : 1520 gram
3. Warna sklera :ikterik
III. Analisa Data
Bayi Ny.K 11 hari dengan BBLSR, Ikterus neonatorum dan riwayat
Prematur
Masalah potensial : hipertermi, penurunan berat badan dan peningkatan
kadar billirubin yang lebih lanjut
27
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 28/33
Kebutuhan :menjaga kehangatan bayi, melakukan fototerapi ,
dan pemenuhan nutrisi.
IV. Penatalaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
b. Melakukan pemberian ASI per sonde kepada bayi sebanyak 21 cc per
2 jam
c. Melakukan fototerapi sesuai advice dokter spesialis anak
d. Mengambil sampel darah untuk cek billirubin
e. Menjaga kehangatan bayi
f. Mengobservasi TTV
g. Memberitahu ibu tanda bahaya pada BBL
h. Memotivasi ibu untuk mengaplikasikan ASI ekslusif
i. Menjaga personal hygiene
j. Melakukan pendokumentasian
28
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 29/33
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Data Subjektif
Dari data subjektif yang dilihat dari riwayat kehamilan dan persalinan,
penegakan diagnosa bayi lahir prematur sudah benar Prematur murni adalah
neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat
badan yang sesuai dengan masa kehamillan atau disebut juga neonatus
preterm / BBLR / SMK. Dan ibu melahirkan saan usia kehamilan belum
cukup bulan yaitu pada usia kehamilan 28 minggu. Dan berat bayi saat lahir
adalah kurang dari 1500 gram dan termasuk kedalam kategori BBLSR.
B. Data Objektif
Bayi cukup bulan mempunyai batas aman untuk kadar bilirubin 12
mg/dl. Sedangkan bayi kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10
mg/dl. Jika kadarnya meningkat diluar kadar tersebut disebut hiperbilirubin
(patologis, penyakit).
29
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 30/33
Dari data objektif terdapat data hasil pemeriksaan labolatorium yaitu
kandungan billirubin dalam darah yang lebih dari 12 mg% dan itu termasuk
ikterus neonatorum yang patologis.
C. Analisa Data
Dari hasil pengkajian data objektif dan subjektif didapat analisa Bayi
Ny.K 11 hari dengan BBLSR, Ikterus neonatorum dan riwayat Prematur
analisa tersebut didukung oleh hasil dari data subjektif dan objektif dimana
ibu melahirkan saan usia kehamilan belum cukup bulan yaitu pada usia
kehamilan 28 minggu. Dan berat bayi saat lahir adalah kurang dari 1500 gram
dan dari data hasil pemeriksaan labolatorium yaitu kandungan billirubin
dalam darah yang lebih dari 12 mg% dan itu termasuk ikterus neonatorum
yang patologis.
.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan oleh petugas RSUD Banyumas sudah
sesuai diantaranya :
1. Menjaga kehangatan bayi agar tidak terjadi hipertermi
2. Memberi ASI untuk peningkatan nutrisi bayi.
3. Melakukan fototerapi untuk menurunkan kadar billirubin dalam darah
30
25
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 31/33
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bayi berat lahir rendah ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat
lahir kurang dari 2500 gram ( WHO, 1961 ). Berat badan pada kehamilan
khusus apapun sangat berfariasi dan harus digambarkan pada grafik presentil.
Bayi yang berat badannya diatas presentil 90 dinamakan besar untuk umur
kehamilan dan yang di bawa presentil 10 dinamakan ringan untuk umur
kehamilan
Warna kekuningan pada bayi baru lahir adakalanya merupakan
kejadian alamiah (fisologis), adakalanya menggambarkan suatu penyakit
31
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 32/33
(patologis). Bayi berwarna kekuningan yang alamiah (fisiologis) atau bukan
karena penyakit tertentu dapat terjadi pada 25% hingga 50% bayi baru lahir
cukup bulan (masa kehamilan yang cukup)
B. SARAN
1. Petugas kesehatan : diharapkan melakukan asuhan sesuai dengan tepri dan
protap yang telah di tetapkan pada kasus BBLR, ikterus neonatorum dan
riwayat prematur.
2. Bagi klien (ibu) diharapkan untuk mencegah faktor – faktor yang bisa
menyebabkan terjadinya BBLR, ikterus, dan prematur.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonimus. Mengenal ikterus neonatorum. Diunduh dari
http://www.smallcrab.com/anak-anak/52-anak-anak/535-mengenal-ikterus-
neonatorum. 2009
32
2
5/11/2018 asuhan pada bbl dengan BBLR da ikterus - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-pada-bbl-dengan-bblr-da-ikterus 33/33
2. Wiknjosastro H, Saifudin AB, Rachimhadhi T. Ilmu kebidanan. Edisi ketiga.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo, 1994: 386-397
3. World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards
promoting optimal fetal growth. Avaliable from :
http://www.who.int/nutrition/topics/feto_maternal/en.html. Last update :
January 2007 [diakses pada tanggal 20 Nopember 2011].
4. Manuaba, I. 1997.- Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan Kedokteran. Jakarta.
EGC
5. Purwadianto. A. 2000. Kedaruralan Medik. Bina Rupa Aksara
Jakarta Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas. 1998, Edisi 1.
Kedokteran Jakarta. EGC.
6. Wong. L Donna. 2004. Keperawatan Pediatrik. Edisi 1. Kedokteran.
Jakarta. EGC
33