asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan sistem kardiovaskular

4
Asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan sistem kardiovaskular Komponen-komponen utama pada system kardiovskular adalah jantung dan vaskularisasinya. Jantung pada lansia normal tanpa hipertensi atau penyakit klinis tetap mempunyai ukuran yang sama atau menjadi sedikit lebih kecil daripada usia setengah baya. Secara umum, frekuensi denyut Jntung menurun, isi sekuncupnya menurun, dan curah jantung berkurang sekitar 30%-40%. Perubahan juga terjadi pada katup mitral dan aorta, katup- katup tersebut mengalami sklerosis dan penebalan. Endokardium menebal dan terjadi sklerosis, miokard menjadi lebih kaku dan lebih lambat pemulihan kontraktilitas dan kepekaan, sehingga stress mendadak/lama dan takin kardi kurang di perhatikan. Peningkatan frekuensi jantung dalam beresponsterhadap stress berkurang dan peningkatan jantung lebih lama untuk pengembalian pada kondisi dasar. Untuk mengompensasi adanya masalah dalam frekuensi jantung, maka isi sekuncup meningkat, sehingga meningkatkan curah jantung yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Penurunan kadar hemoglobin pada lansia mengkibatkan penurunan kepada konsentrasi oksigen yang dapat ditransportasi oleh darah sehingga oksigenasi menjadi tidak adekuat. Ditambah lagi dengan masukan diet yang buruk, kondidsi psikologis seperti kesepian, serta adanya penyakit kronis dapat menjadi faktor pemberat penyakit anemia.

Upload: ferina-kristi-hawini

Post on 04-Aug-2015

497 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular

Asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan sistem kardiovaskular

Komponen-komponen utama pada system kardiovskular adalah jantung dan

vaskularisasinya. Jantung pada lansia normal tanpa hipertensi atau penyakit klinis tetap

mempunyai ukuran yang sama atau menjadi sedikit lebih kecil daripada usia setengah baya.

Secara umum, frekuensi denyut Jntung menurun, isi sekuncupnya menurun, dan curah jantung

berkurang sekitar 30%-40%.

Perubahan juga terjadi pada katup mitral dan aorta, katup-katup tersebut mengalami

sklerosis dan penebalan. Endokardium menebal dan terjadi sklerosis, miokard menjadi lebih

kaku dan lebih lambat pemulihan kontraktilitas dan kepekaan, sehingga stress mendadak/lama

dan takin kardi kurang di perhatikan. Peningkatan frekuensi jantung dalam beresponsterhadap

stress berkurang dan peningkatan jantung lebih lama untuk pengembalian pada kondisi dasar.

Untuk mengompensasi adanya masalah dalam frekuensi jantung, maka isi sekuncup meningkat,

sehingga meningkatkan curah jantung yang dapat mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

Penurunan kadar hemoglobin pada lansia mengkibatkan penurunan kepada konsentrasi oksigen

yang dapat ditransportasi oleh darah sehingga oksigenasi menjadi tidak adekuat. Ditambah lagi

dengan masukan diet yang buruk, kondidsi psikologis seperti kesepian, serta adanya penyakit

kronis dapat menjadi faktor pemberat penyakit anemia.

Perubahan-perubahan normal pada jantung ( kekuatan otot jantung berkurang ), pembuluh darah

( arteriosklerosis ; elastisitas dinding pembuluh darah berkurang ), dan kemampuan memompa

dri jantung harus bekerja lebih keras sehingga terjadi hipertensi. Semua hal tersebut ini

berhubungan dengan proses menua di mana dapat mengubah fungsi dan menempatkan para

lansia pada risiko terhadap penyakit.

Kehilangan elastisitas pembuluh darah dn adanya hipotensi ortostatik mengakibatkan tekanan

darah menurun saat berubah posisi dari duduk ke berdiri yang mengakibatkan pusing mendadak.

Oleh karena itu, faktor-faktor risiko terhadap penyakit jantung harus diketahui sperti genetik,

adanya penyakit kronis ( hipertensi, diabetes mellitus ), kurang olahraga, obesitas, stress,

merokok, dan makanan yang banyak mengandung kolesterol dan garam.

Page 2: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular

1. Pengkajian

Pengkajian pada klien dengan ganggun sistem kardiovaskular meliputi hal-hl berikut ini.

Sirkulasi perifer, warna, dan kehangatan.

Tekanan darh diatas normal dari biasanya.

Adakah pembekakan vena jugularis.

Sakit kepala bagian belakang atau pusing dan kaku kuduk

Sulit tidur dan gelisah/cemas.

Dada berdebar-debar.

Sesak napas, lemas, berkeringat, dan pingsan.

Adanya edema.

Riwayat pola makan.

Kebiasaan merokok, minum kopi.

Riwayat keturunan/keluarga.

Hipotensi ortostatik.

2. Masalah keperawatan.

Gangguan rasa nyaman.

Penurunan curah jantung.

Gangguan perfusi jaringan.

Kurangnya perawatan diri.

Gangguan mobilitas fisik.

Risiko cedera.

Ganggun integritas kulit.

Ganggun komunikasi.

Kecemasan.

Kurang pengetahuan.

3. Intervensi keperawatan.

Kaji penyebab peningkatan tekanan darah.

Kaji penyebab ketegangan/cemas.

Modifikasi gaya hidup untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

Diet makanan rendah garam dan lemak serta manis.

Anjurkan untuk makan sayuran dan buah.

Page 3: Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular

Turunkan bert badan jika diperlukan.

Latihan fisik/olahraga secara teratur sesuai kemampuan.

Anjurkn untuk berhenti merokok.

Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Bila terdapat penyakit lain

yang menyertai segera konsultasi kepelayanan kesehatan.

Bantu untuk meminum obat yang telah dianjurkan.