asuhan keperawatan hepatitis

44
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93) Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas, mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan 1

Upload: rosiana-kurnia-shabella

Post on 11-Dec-2015

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Askep hepatitis dan sirosis hepatis

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan keperawatan hepatitis

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hepatitis merupakan inflamasi dan cedera pada hepar, penyakit ini

dapat disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alkohol dan

dijumpai pada kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan

untuk infeksi hepar oleh virus, identifikasi virus penyakit dilakukan terus

menerus, tetapi agen virus A, B, C, D, E, F dan G terhitung kira-kira 95%

kasus dari hepatitis virus akut. (Ester Monica, 2002 : 93)

Penyakit hepatitis merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit

hati diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena

penykit hepatits ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta

kematian setiap tahunnya. (Aru, w sudoyo, 2006 : 429). Infeksi virus

hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis atau pengerasan hati bahkan

kanker hati. Masalahnya, sebagian besar infeksi hepatitis tidak

menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi

sudah parah. Pada saat itu gejala timbul, antara lain badan terasa panas,

mual, muntah, mudah lelah, nyeri diperut kanan atas, setelah beberapa hari

air seninya berwarna seperti teh tua, kemudian mata tampak kuning dan

akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning. Pasien hepatitis biasanya

baru sembuh dalam waktu satu bulan.

Menurut guru besar hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia yang juga ketua kelompok kerja Hepatitis Departemen

Kesehatan, Alli Sulaiman, virus hepatitis menginfeksi sekitar 2 miliar

orang didunia. Setiap tahun lebih dari 1.300.000 orang meninggal dunia

akibat hepatitis beserta komplikasinya. Prevalensi di Indonesia sekitar 10-

15 persen jumlah penduduk atau sekitar 18 juta jiwa. Dari jumlah yang

terinfeksi, kurang dari 10 persen yang terdiagnosis dan diobati. Sebanyak

90 persen lain tidak menimbulkan gejala sehingga tidak terdiagnosis.

Karena itu, pemeriksaan menjadi penting.

1

Page 2: Asuhan keperawatan hepatitis

Insiden hepatitis yang terus meningkat semakin menjadi masalah

kesehatan masyarakat. Penyakit ini menjadi penting karena mudah

ditularkan, memiliki morbiditas yang tinggi dan menyebabkan

penderitanya absen dari sekolah atau pekerjaan untuk waktu yang lama.

60-90% dari kasus-kasus hepatitis virus diperkirakan berlangsung tanpa

dilaporkan. Keberadaan kasus-kasus subklinis, ketidakberhasilan untuk

mengenali kasus-kasus yang ringan dan kesalahan diagnosis diperkirakan

turut menjadi penyebab pelaporan yang kurang dari keadaan sebenarnya.

(Brunner & Sudarth, 2001 : 1169)

Pada umumnya klien yang menderita penyakit hepatitis ini

mengalami Anoreksia atau penurunan nafsu makan dimana gejala ini

diperkirakan terjadi akibat pelepasan toksin oleh hati yang rusak untuk

melakukan detoksifikasi produk yang abnormal sehingga klien ini haruslah

mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat memproduksi enegi metabolik

sehingga klien tidak mudah lelah. Secara khusus terapi nutrisi yang

didesain dapat diberikan melalui rute parenteral atau enteral bila

penggunaan standar diet melalui rute oral tidak adekuat atau tidak

mungkin untuk mencegah/memperbaiki malnutrisi protein-kalori. Nutrisi

enteral lebih ditujukan pada pasien yang mempunyai fungsi GI tetapi tidak

mampu mengkonsumsi masukan nasogastrik. Nutrisi parenteral dapat

dipilih karena status perubahan metabolik atau bila abnormalitas mekanik

atau fungsi dari saluran gastrointestinal mencegah pemberian makan

enteral. Asam amino,karbohidrat, elemen renik, vitamin dan elektrolit

dapat diinfuskan melalui vena sentral atau perifer. (Marilyn E. Doengoes,

1999: 758)

Pentingnya mengetahui penyebab hepatitis bagi klien adalah apabila

ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama, supaya anggota

keluarga dan klien siap menghadapi resiko terburuk dari penyakit hepatitis

beserta komplikasinya sehingga penderita mampu menyiapkan diri dengan

pencegahan dan pengobatan yaitu: penyediaan makanan dan air bersih

yang aman, sistem pembuangan sampah yang efektif, perhatikan higiene

2

Page 3: Asuhan keperawatan hepatitis

secara umum, mencuci tangan, pemakaian kateter, jarum suntik dan spuit

sekali pakai serta selalu menjaga kondisi tubuh dengan sebaik-baiknya.

Apabila hal ini tidak dilakukan dengan benar dan teratur berarti keluarga

dan penderita harus siap menerima resiko komplikasi lainnya dan bahkan

dapat menyebabkan kematian.

Dalam memberikan pelayanan kesehatan memerlukan asuhan

keperawatan yang tepat, disamping itu juga memerlukan pengetahuan dan

keterampilan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga

akibat dan komplikasi dapat dihindari seperti memberi penjelasan tentang

Hepatitis antara lain: penyebab, tanda dan gejala, pengobatan, perawatan,

penularan dan akibat yang didapat kalau pengobatan tidak dilakukan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi dari Penyakit Hepatitis dan Sirosis Hepatis ?

2. Bagaimana Etiologi Terjadinya Penyakit Hepatitis dan Sirosis Hepatis ?

3. Bagaimana Manifestasi klinis dari Penyakit Hepatitis dan Sirosis

Hepatis ?

4. Apa saja Komplikasi yang Terjadi pada Penyakit Hepatitis dan Sirosis

Hepatis ?

5. Bagaimana Asuhan Keperawatan yang Dilakukan pada Pasien dengan

Penyakit Hepatitis dan Sirosis Hepatis ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara penyakit hepatitis dengan penyakit

sirosis hepatis dan asuhan keperawatan yang dilakukan pada penyakit

tersebut.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit hepatitis dan sirosis

hepatis

3

Page 4: Asuhan keperawatan hepatitis

b. Untuk mengetahui etiologi terjadinya penyakit hepatitis dan serosis

hepatis

c. Untuk mengetahui manifestasi klinis pada penyakit hepatitis dan

serosis hepatis

d. Untuk mengetahui komplikasi yang disebabkan dari penyakit

hepatitis dan sirosis hepatis

D. MANFAAT PENULISAN

1. Penulis

Menambah pengetahuan tentang penyakit hepatitis dan sirosis hati, dan

memahani asuhan keperawatan pada pasien penyakit hepatitis dan

sirosis hati. Sebagai tambahan reverensi belajar.

2. Pembaca

Menambah pengetahuan tentang penyakit hepatitis dan sirosis hati, dan

memahani asuhan keperawatan pada pasien penyakit hepatitis dan

sirosis hati.

4

Page 5: Asuhan keperawatan hepatitis

BAB II

PEMBAHASAN

A. HEPATITIS1. Definisi

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang

dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap

obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai

nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).

2. Etiologi

a. Virus

Type A Type B Type C Type D Type E

Metode

transmisi

Fekal-oral

melalui

orang lain

Parenteral

seksual,

perinatal

Parenteral

jarang

seksual,

orang ke

orang,

perinatal

Parenteral

perinatal,

memerlukan

koinfeksi

dengan type B

Fekal-

oral

Keparah-an Tak

ikterik

dan

asimto-

matik

Parah Menyebar

luas, dapat

berkem-bang

sampai kronis

Peningkatan

insiden kronis

dan gagal hepar

akut

Sama

dengan D

Sumber

virus

Darah,

feces,

saliva

Darah, saliva,

semen,

sekresi

vagina

Terutama

melalui darah

Melalui darah Darah,

feces,

saliva

5

Page 6: Asuhan keperawatan hepatitis

b. Alkohol

Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol

sirosis.

c. Obat-obatan

Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis

toksik dan hepatitis akut.

3. Manifestasi Klinis

a. Malaise, anoreksia, mual dan muntah

b. Gejala flu, faringitis, batuk, coryza, fotopobia, sakit kepala dan

mialgia

c. Demam ditemukan pada infeksi HIV

d. Ikterus didahului dengan kemunculan urine berwarna gelap

e. Pruritus ( biasanya ringan dan sementara )

f. Nyeri tekan pada hati

g. Splenomegali ringan

h. Limfadenopati.

4. Patofisiologi

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan

oleh infeksi virus oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-

bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini

unik karena memiliki suplai darah sendiri. Seiring dengan

berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar

terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar

ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat

masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh

respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat.

Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis

sembuh dengan fungsi hepar normal.Inflamasi pada hepar karena

invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan

6

Page 7: Asuhan keperawatan hepatitis

peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak

nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan

dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun

jumlah billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam

hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli

empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin

tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal

konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui

duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi)

dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi

(bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi

(bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan

karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi

bilirubin.

Tinja mengandung sedikit sterkobilin,tinja tampak pucat (abolis).

Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat

dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan

kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat

disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan

menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.

7

Page 8: Asuhan keperawatan hepatitis

5. Komplikasi

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang

disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan

stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati

yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih

banyak ditemukan pada alkoholik.

8

Page 9: Asuhan keperawatan hepatitis

B. SEROSIS HEPATIS1. Definisi

Sirosis Hepatis adalah penyakit kronis hati akibat tersumbat saluran

empedu serta pus sehingga timbul jaringan baru yang berlebihan yang

tidak berhubungan yang dikelilingi oleh jaringan parut ( Brunner and

Suddarth ).

Sirosis Hepatis adalah Ditandai dengan adanya lokus

peradangan ,daerah –daerah yang beregenerasi dan penumpukan jaringan

ikat yang di fus. (www.google.co.id) tanggal 15 Juli 2007.

Sirosis Hepatis adalah Penyakit hati yang di karakteriskan oleh

gangguan struktur dan perubahan degenerasi gangguan fungsi selular dan

selanjutnya aliran darah ke hati. ( Marillyn E. Doengoes 1999 )

Sirosis Hepatis adalah Penyakit menahun yang difus ditandai

dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul. ( Soeparman

1996 )

Dari beberapa pengertian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa

Sirosis Hepatis adalah Penyakit kronis menahun ditandai dengan adanya

gangguan struktur hati yaitu timbulnya jaringan baru yang berlebihan dan

tidak saling berhubungan yang dikelilingi oleh jaringan parut serta

gangguan aliran darah ke hati.

2. Etiologi

Penyebab sirosis hepatis antara lain:

a. Malnutrisi

b. Alkohol

c. Virus hepatis

d. Hemokromatosis (kelebihan zat besi)

9

Page 10: Asuhan keperawatan hepatitis

e. Zat toksik

3. Manifestasi Klinis

a. Keluhan pasien

Pruritis

Urin berwarna gelap

Ukuran lingkar pinggang meningkat

Turunnya selera makan dan turunnya berat badan

Ikterus (kuning pada kulit dan mata) muncul belakangan

b. Tanda klasik

Telapak tangan merah

Pelebaran pembuluh darah

Ginekomastia bukan tanda yang spesifik

Peningkatan waktu protombin adalah tanda yang lebih khas

Ensefelopati hepatitis dengan hepatitis fulminan akut dapat

terjadi dalam waktu singkat dan pasien akan merasa

mengantuk, delirium, kejang dan koma dalam waktu 24 jam

Onset enselopati hepatitis dengan gagal hati kronik lebih

lambat dan lemah

(Yuliana elin, 2009)

4. Patofisiologi

Minuman yang mengandung alkohol dianggap sebagai factor

utama terjadinya sirosis hepatis. Selain pada peminum alkohol,

penurunan asupan protein juga dapat menimbulkan kerusakan pada

hati, Namun demikian, sirosis juga pernah terjadi pada individu yang

tidak memiliki kebiasan minum dan pada individu yang dietnya

normal tapi dengan konsumsi alkohol yang tinggi.

Faktor lain diantaranya termasuk pajanan dengan zat kimia tertentu

(karbon tetraklorida, naftalen, terklorinasi, arsen atau fosfor) atau

infeksi skistosomiastis dua kali lebih banyak daripada wanita dan

mayoritas pasien sirosis berusia 40 – 60 tahun.

10

Page 11: Asuhan keperawatan hepatitis

Sirosis laennec merupakan penyakit yang ditandai oleh nekrosis yang

melibatkan sel-sel hati dan kadang-kadang berulang selama perjalanan

penyakit sel-sel hati yang dihancurkan itu secara berangsur-angsur

digantikan oleh jaringan parut yang melampaui jumlah jaringan hati

yang masih berfungsi. Pulau-pulau jaringan normal yang masih tersisa

dan jaringan hati hasil regenerasi dapat menonjal dari bagian-bagian

yang berkonstriksi sehingga hati yang sirotik memperlihatkan

gambaran mirip paku sol sepatu berkepala besar (hobnail appearance)

yang khas.

11

Page 12: Asuhan keperawatan hepatitis

5. Komplikasi

Komplikasi menurut Brunner (2000) ada dua yaitu :

a. Perdarahan dan hemorargia

b. Ensefalopati hepatic

Komplikasi menurut Mansjoer (2001) ada dua yaitu :

a. Hematemisis melena

b. Koma hepatikum

Komplikasi menurut Engram (2000) ada empat yaitu :

a. Encefalo hepatik yang disebabkan oleh peningkatan kadar amonia

darah.

b. Asites ruang disebabkan oleh ekstravasase cairan serosa ke dalam

rongga peritoneal yang disebabkan oleh peningkatan hipertensi

portal, peningkatan reabsorpsi ginjal terhadap natrium dan

penurunan albumin serum.

c. Sindrom hepatorenal yang disebabkan oleh dehidrasi atau infeksi.

d. Gangguan endokrin yang disebabkan oleh depresi sekresi

gonadotropin

12

Page 13: Asuhan keperawatan hepatitis

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. ASUHAN KEPERAWATAN PADA HEPATITIS

1. PENGKAJIAN

Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan

hati

a. Aktivitas

- Kelemahan

- Kelelahan

- Malaise

b. Sirkulasi

- Bradikardi ( hiperbilirubin berat )

- Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa

c. Eliminasi

- Urine gelap

- Diare feses warna tanah liat

d. Makanan dan Cairan

- Anoreksia

- Berat badan menurun

- Mual dan muntah

- Peningkatan oedema

- Asites

e. Neurosensori

- Peka terhadap rangsang

- Cenderung tidur

- Letargi

- Asteriksis

f. Nyeri / Kenyamanan

- Kram abdomen

13

Page 14: Asuhan keperawatan hepatitis

- Nyeri tekan pada kuadran kanan

- Mialgia

- Atralgia

- Sakit kepala

- Gatal ( pruritus )

g. Keamanan

- Demam

- Urtikaria

- Lesi makulopopuler

- Eritema

- Splenomegali

- Pembesaran nodus servikal posterior

h. Seksualitas

- Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita

hepatitis :

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,

perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan

metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi

kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.

b. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar

yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.

c. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah

sekunder terhadap inflamasi hepar .

d. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap

hepatitis.

e. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan

pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam

empedu.

14

Page 15: Asuhan keperawatan hepatitis

f. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular

dari agent virus.

3. INTERVENSI

a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,

perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan

metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi

kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.

Hasil yang diharapkan : menunjukkan peningkatan berat badan mencapai

tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas

dari tanda-tanda malnutrisi.

- Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan

Rasional : keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan

- Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi

sering dan tawarkan pagi paling sering

Rasional : adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro

intestinal dan menurunkan kapasitasnya.

- Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah

makan

Rasional : Resiko akumulasi partikel makanan di mulut dapat

menambah bau dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu

makan.

- Anjurkan makan pada posisi duduk tegak

Rasional : menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat

meningkatkan pemasukan

- Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak

Rasional : glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan

energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme

sehingga akan membebani hepar.

15

Page 16: Asuhan keperawatan hepatitis

b. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar

yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta.

Hasil yang diharapkan :menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku

dalam nyeri (tidak meringis kesakitan, menangis

intensitas dan lokasinya).

- Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat

digunakan untuk intensitas nyeri

- Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri

Akui adanya nyeri

Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang

nyerinya

Rasional : klien yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan

kesehatan bahwa ia mengalami nyeri .

- Berikan informasi akurat dan

Jelaskan penyebab nyeri

Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui .

Rasional : Klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui

penjelasan nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan

(cenderung lebih tenang dibanding klien yang penjelasan

kurang/tidak terdapat penjelasan).

- Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek

hepatotoksi.

Rasional : kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik

untuk mengurangi nyeri.

c. Hypertermi berhubungan dengan invasi agen dalam sirkulasi darah

sekunder terhadap inflamasi hepar.

Hasil yang diharapkan : tidak terjadi peningkatan suhu

- Monitor tanda vital : suhu badan .

Sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi

16

Page 17: Asuhan keperawatan hepatitis

- Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat

(sedikitnya 2000 I/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah

2,5-3 liter/hari.

Rasional : dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang

memicu

timbulnya dehidrasi.

- Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur

Rasional : menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga

terjadi vasodilatasi kulit dengan merangsang kelenjar keringat untuk

mengurangi panas tubuh melalui penguapan.

- Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat

Rasional : kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya

pertumbuhan jamur. Juga akan mengurangi kenyamanan

klien, mencegah timbulnya ruam kulit.

d. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap

hepatitis

- Jelaskan sebab-sebab keletihan individu

Rasional : dengan penjelasan sebab-sebab keletihan maka keadaan

klien cenderung lebih tenang.

- Sarankan klien untuk tirah baring

Rasional : tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan

sehingga metabolisme dapat digunakan untuk

penyembuhan penyakit.

- Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan,

kemampuan-kemampuan dan minat-minat

Rasional : memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan-

kegiatan yang sangat penting dan meminimalkan pengeluaran energi

untuk kegiatan yang kurang penting.

- Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu

puncak energi, waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan

keletihan

17

Page 18: Asuhan keperawatan hepatitis

Rasional : keletihan dapat segera diminimalkan dengan mengurangi

kegiatan yang dapat menimbulkan keletihan.

- Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikap

asertif, teknik relaksasi)

Untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis.

e. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan

pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam

empedu

Hasil yang diharapkan :jaringan kulit utuh, penurunan pruritus.

- Pertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit kering

Sering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan

(kadtril, lanolin)

Keringkan kulit, jaringan digosok

Rasional : kekeringan meningkatkan sensitifitas kulit dengan

merangsang ujung syaraf

- Cegah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan suhu

ruangan dingin dan kelembaban rendah, hindari pakaian terlalu tebal

Rasional : penghangatan yang berlebih menambah pruritus dengan

meningkatkan sensitivitas melalui vasodilatasi

- Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikan

tekanan kuat pada area pruritus untuk tujuan menggaruk.

Rasional : penggantian merangsang pelepasan hidtamin, menghasilkan

lebih banyak pruritus

- Pertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan dingin

Rasional : pendinginan akan menurunkan vasodilatasi dan kelembaban

kekeringan.

f. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan

intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.

Hasil yang diharapkan :pola nafas adekuat

Intervensi :

- Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasan

18

Page 19: Asuhan keperawatan hepatitis

Rasional : pernafasan dangkal/cepat kemungkinan terdapat hipoksia

atau akumulasi cairan dalam abdomen

- Auskultasi bunyi nafas tambahan

Rasional : kemungkinan menunjukkan adanya akumulasi cairan

- Berikan posisi semi fowler

Rasional : memudahkan pernafasan denagn menurunkan tekanan pada

diafragma dan meminimalkan ukuran sekret

- Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif

Rasional : membantu ekspansi paru dalam memobilisasi lemak

- Berikan oksigen sesuai kebutuhan

Rasional : mungkin perlu untuk mencegah hipoksia.

g. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular

dari agent virus

Hasil yang diharapkan : tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.

- Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat

untuk menangani semua cairan tubuh

Rasional : pencegahan tersebut dapat memutuskan metode transmisi

virus hepatitis

- Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh

dengan tepat untuk membersihkan peralatan-peralatan dan permukaan

yang terkontaminasi

Rasional : teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak

dengan materi infeksius dan mencegah transmisi penyakit

- Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien, keluarga

dan pengunjung lain dan petugas pelayanan kesehatan.

Rasional : mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak

rantai transmisi infeksi

- Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen

kesehatan yang tepat.

- Rasional : rujukan tersebut perlu untuk mengidentifikasikan sumber

pemajanan dan kemungkinan orang lain terinfeksi.

19

Page 20: Asuhan keperawatan hepatitis

B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA SEROSIS HEPATIS

1. Pengkajian menurut  (Doenges, dkk 2000)

a. Identitas meliputi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku

bangsa, alamat dan tanggal masuk Rumah Sakit

b. Data dasar pengkajian klien secara biopsikososiospiritual.

- Aktivitas atau istirahat, adanya kelemahan, kelelahan, letargi,

penurunan masa otot atau tonus

- Sirkulasi

Riwayat perikarditis, penyakit jantung rematik, kanker (tidak

berfungsinya hati menyebebkan gagal hati), disritmia, distensi pembuluh

darah perut

- Eliminasi

Flatus, distensi abdomen, hepatomegali, splenomegali, asites,

penurunan atau tidak adanya peristaltik usus, feses warna tanah liat,

melena, urine gelap dan pekat

- Makanan atau cairan

Anoreksia, tidak toleran terhadap makanan, mual, muntah,

penurunan BB, edema umum pada jaringan, nafas berbau, perdarahan

gusi.

- Neurosensori

Perubahan kepribadian, penurunan mental, bingung, bicara lambat,

tidak jelas atau koma

- Nyeri atau kenyamanan

Nyeri tekan abdomen atau nyeri dikuadran kanan atas, pruritis,

neuronefritis perifer

- Pernapasan

Dispneaa, takipnea, pernapasan dangkal, bunyi nafas tambahan,

ekspansi paru terbatas, hipoksia

- Keamanan

20

Page 21: Asuhan keperawatan hepatitis

Pruritus, demam, ikterik, eritema palmaris, ptechie

- Seksualitas

Gangguan menstruasi, impotens, atrofi testis, ginekomastia,

kehilangan rambut pada dada, bawah lengan dan pubis.

c. Aspek psikologis

Konsep diri, keadaaan emosional, pola interaksi, mekanisme kopping.

d. Aspek sosial

Hubungan yang berarti, budaya keluarga, lingkungan keluarga

e. Aspek spiritual

Agama, keyakinan tentang sehat dan sakit, nilai kegiatan agama

f. Tingkat pengetahuan klien tentang penyakit

g. Pemeriksaan fisik

Pada klien dengan sirosis hepatis dapat dilakukan dengan

pemeriksaaan, observasi adanya asites, ikterus pada kulit dan sklera, terdapat

spider nevi terutama pada kulit dan punggung, bahu, leher, dada, dan

ekstrimitas bawah serta adanya eritema palmaris. Selain itu dilakukan pada

pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar perut

h. Pemeriksaan penunjang

Hasil pemeriksaan yang dilakukan pada klien dengan  sirosis hepatis

diantaranya adalah urine akan ditemukan urobilirubinogen dan bilirubin.

Sedangkan pada feses ditemukan adanya peningkatan sterkobilinogen. Pada

pemeriksaan darah ditemukan adanya leukopenia, trombositopenia, dan

waktu protrombim yang memanjang. Pemeriksaan lain melalui

ultrasonografi, endoskopi, esofaguskopi, dan dilakukan biopsi hati.

2. Diagnosa keperawatan 

Menurut Doenges (2000) terdapat 8 diagnosa keperawatan yaitu :

a. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan  diet tidak

adekuat, ketidakmampuan untuk memproses atau mencerna makanan ,

anoreksia, mual atau muntah.

b. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme

regulasi, kelebihan natrium atau masukan cairan

21

Page 22: Asuhan keperawatan hepatitis

c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan sirkulasi, adanya

edema, asites.

d. Resiko terhadap pola nafas tidak efektif berhubungan terhadap cairan

intrabdominal, penurunan ekspansi paru.

e. Resiko perdarahan berhubungan dengan hipertensi portal dan gangguan

faktor pembekuan darah

f. Resiko perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan psikologis,

peningkatan kadar amonium serum.

g. Gangguan body image berhubungan  dengan gangguan penampilan fisik.

h. Kekurangan pengetahuan tentang kondisi prognosis dan kebutuhan

pengolahan berhubngan dengan ketidakbiasaan terhadap sumber-sumber

informasi atau kekurangan informasi

3. Perencanaan

Menurut Doenges (2000) perencanaan keperawatannya yaitu :

a. Perubahan nutrisi tidak adekuat berhubungan dengan  diet tidak adekuat,

kemampuan untuk memproses dan mencerna makanan, anoreksia

Tujuan : Kebutuhan klien terpenuhi dengan kriteria klien menunjukkan

kenaikan berat badan dan tidak ada tanda malnutrisi

Intervensi :

- Hitung diet makanan dengan  jumlah kalori

Rasional : Menyediakan informasi tentang kebutuhan dan kekurangan

intake

- Bandingkan perubahan status cairan, riwayat berat sebelumnya dengan

pengukuran kulit trisep

Rasional : Sulit untuk menggunakan indikator berat langsung maka,

indikator status nutrisi dapat dilihat adanya edema dan

asites, lipatan kulit trisep diukur untuk membantu

perubahan tonus otot dan cadangan lemak subkutan

- Jelaskan klien tentang alasan tipe diet yang diberikan

Rasional : Makanan penting untuk mendukung kesembuhan dan

mungkin berbeda dengan selera

22

Page 23: Asuhan keperawatan hepatitis

- Berikan makanan porsi kecil dan sering

Rasional : Toleransi kurang untuk makanan yang banyak, mungkin

tiba-tiba dapat meningkatkan tekanan abdominal atau asites

- Batasi intake kopi, produksi gas, berbumbu, terlalu panas dan terlalu

dingin

Rasional : Mengurangi iritasi lambung atau atau diare dan

ketidaknyamanan perut yang mungin kelemahan

pencernaan.

- Sediakan  subtansi garam jika diizinkan, menghindari amonium.

Rasional : Subtansi garam menambah rasa makanan dan

meningkatkan  nafsu makan. Amoniak memeberi resiko

encefalopati

- Sediakan makanan lembut atau terlalu kasar jika diindikasikan

Rasional : Hemorargi dari varises esofagus dapat terjadi dalam

kemajuan sirosis

- Sediakan perawatan mulut sebelum makan

Rasional : Klien cenderung cemas, gusi berdarah dan gigi busuk yang

menambah anoreksia

- Monitor laboratorium seperti serum glukose, albumin, protein dan

amoniak

Rasional : Mengetahui gangguan metabolisme

- Konsul dengan ahli gizi untuk menyediakan diet tinggi kalori,

karbohidrat sederhana, rendah lemak, sedang sampai tinggi protein,

pembatasan garam dan cairan

Rasional : Tinggi kalori karena klien kekurangan intake dan selalu

terbatas. Lemak sedikit diabsorbsi karena disfungsi hati

menyebabakan rasa tidak nyaman di perut. Protein untuk

memperbaiki serum protein untuk mengurangi edema dan

regenerasi sel hati 

- Laksanakan pengobatan sesuai indikasi seperti suplemen dan vitamin,

tiamin, Fe, Zn dan anti emetik

23

Page 24: Asuhan keperawatan hepatitis

Rasional : Klien selalu kekurangan vitamin karena diet sedikit dan

kerusakan hati sehingga menyebabkan anemia. Zn dapat

meningkatkan stimulasi sklera. Anti emetik digunakan

dengan hati-hati untuk mengurangi dan meningkatkan

intake oral

- Anjurkan menghentikan merokok

Rasional : Menurunkan rangsangan gaster berlebihan dan resiko iritasi

dan perdarahan.

b. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme

regulasi, kelebihan natrium dan berkurangnya protein plasma

Tujuan : Keseimbangan volume cairan terpenuhi dengan kriteria  turgor

kulit baik, elektrolit dalam batas normal

Intervensi :

- Ukur input dan output, menimbang setiap hari dan mencatat

peningkatan lebih dari 0,5 kg /hari

Rasional : Mengetahui keadaan volume cairan

- Monitor tekanan darah

Rasional : Tekanan darah yang meninggi selalu berhubungan dengan

berlebihnya volume.

- Menilai suhu perifer atau edema

Rasional : Perubahan cairan jaringan, hasil dari sodium dan retensi,

penurunan albumin dan peningkatan ADH.

- Ukur lingkar perut

Rasional : Menggambarkan akumulasi cairan atau  karena kehilangan

protein plasma

- Monitor serum albumin dan elektrolit (potasium partikel dan sodium)

Rasional : Penurunan serum albumin, mempengaruhi tekanan plasma

koloid osmotik menyebabkan edema

24

Page 25: Asuhan keperawatan hepatitis

- Batasi cairan dan sodium sesuai indikasi

Rasional : Sodium dibatasi untuk mengurangi retensi cairan dalam

ekstra vaskuler. Pembatasan penting untuk koreksi cairan

natremi

- Atur garam albumin bebas atau perluasan sesuai indikasi

Rasional : Albumin digunakan untuk meningkatkan tekanan osmotik

koloid dalam vaskuler (pengambilan cairan dari ruang

vaskuler), menurunkan bentuk asites

- Atur pengobatan seperti spirolakton, potasium, obat inotropik

Rasional : Penggunaan spironolakton yang hati-hati untuk mengontrol

edema dan asites, berefek menghalangi aldosteron dan

meningkatkan ekskersi air. Potasium biasa habis karena

penyakit hati hilang bersama urin. Obat inotropik

meningkatkan kardiak output memperbaiki fungsi dan

aliran darah ginjal, teerapi mengurangi kelebihan cairan.

c. Resiko tinggi terhadap perdarahan berhubungan dengan gangguan faktor

pembekuan, hipertensii portal

Tujuan : Menurunkan resiko perdarahan dan mempertahankan

homeostasis dengan tanpa perdarahan

Intervensi

- Observasi warna, konsistensi dan banyaknya tinja

Rasional : Mendeteksi adanya perdarahan saluran perdarahan

- Observasi gejala cemas, lambung penuh dan kelemahan

Rasional : Mungkin mengindikasikan tanda yang lambat dari

perdarahan dan syok

- Observasi perdarahan seperti ekimosis, epitaksis, ptekie dan

perdarahan gigi

Rasional : Untuk mengindikasikan mekanisme pembekuan darah

- Laporakan tanda-tanda vital dengan dengan interval tertentu

Rasional  : Sebagai dasar menjelaskan hipovolemi dan syok

- Jaga ketenangan dan batasi aktivitas

25

Page 26: Asuhan keperawatan hepatitis

Rasional : Meminimalkan resiko perdarahan dan ketegangan

- Beri Vitamin K sesuai order

Rasional : Meningkatkan pembekuan yang berasal dari Vitamin dalam

lemak yang penting untuk mekanisme pembekuan

- Beri intake makanan tinggi Vitamin C

Rasional : Meningkatkan proses penyembuhan

- Gunakan sikat gigi lunak atau lembut

Rasional : Mencegah trauma mukosa mulut sampai terjadi pererbaikan

oral higiene

- Gunakan ukuran jarum suntik kecil untuk injeksi

Rasional : Meminimalkan kehilangan darah dari pengulangan  injeksi

d. Gangguan body image gambaran diri berhubungan dengan  gangguan

fisik, perubahan fungsi peran

Tujuan : Body image klien meningkat dengan kriteria secara verbal

mengerti perubahan diri dan menerimanya

Intervensi :

- Diskusikan keadaanya dan jelaskan penyakit serta gejalanya

Rasional : Klien sensitif terhadap perubahan tubuhnya dan merasa

bersalah jika penyebabnya berhubungan dengan alkohol,

dengan penjelasan itu ia akan paham dan mengerti

- Beri support dan perawatan dengan sikap bersahabat

Rasional : Membantu klien merasa bernilai seperti orang dan lebih

bersahabat

- Libatkan keluarga dalam perawatan

Rasional : Membantu merasa berguna dan meningkatkan kepercayaan

- Libatkan konselor atau psikistri

Rasional : Membantu memecahkan klien

e. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit berhubungan dengan

turgor kulit buruk, penonjolan tulang, adanya edema dan asites, akumulasi

garam empedu pada kulit, gangguan sirkulasi atau status metabolic.

Tujuan : Klien dapat mempertahankan integritas kulit, mengidentifikasi

26

Page 27: Asuhan keperawatan hepatitis

faktor resiko dan menunjukkan faktor perilaku atau teknik untuk

mencegah kerusakan kulit

Intervensi :

- Lihat permukaan kulit atau tekanan secara rutin.

Rasional : Edema jaringan lebih cenderung untuk mengalami

dekubitus asites dapat juga meregangkan kulit sampai pada

titik robekan pada Sirosis hepatis

- Tinggikan ekstrimitas bawah

Rasional : Menurunkan aliran darah balik vena dan menurunkan

edema pada ekstrimitas

- Pertahankan sprei kering dan bebas lipatan

Rasional : Kelembaban meningkatkan pruritus dan meningkatkan 

resiko kerusakan kulit

- Gunting kuku jari pendek, berikan sarung tangan bila diinsikasikan

27

Page 28: Asuhan keperawatan hepatitis

BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat

disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta

bahan-bahan kimia.

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan

klinis, biokimia serta seluler yang khas.

Sirosis Hepatis adalah penyakit kronis hati akibat tersumbat saluran

empedu serta pus sehingga timbul jaringan baru yang berlebihan yang tidak

berhubungan yang dikelilingi oleh jaringan parut.

B. SARAN

Bagi perawat, perlu mengembangkan pengetahuan dalam melaksanakan

tindakan keperawatan di era globalisasi.

Bagi pembaca, menjaga kesehatan khususnya organ hati sangatlah penting.

Selalu berperilaku hidup bersih dan sehat tubuh kita sehat . Lakukan vaksinasi

hepatitis B untuk anak anda dan keluarga terhindar dari Hepatitis B yang apabila

berkelanjutan dapat menyebabkan Serosis Hepatis.

28

Page 29: Asuhan keperawatan hepatitis

29