asuhan keperawatan hepatitis

29
 ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS A. DEFINISI Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999). Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001) B. ETIOLOGI Type A Type B Type C Type D Type E Metode transmisi Fekal- oral melalui orang lain Parenteral seksual, perinatal Parenteral  jarang seksual, orang ke orang, perinatal Parenteral perinatal, memerlukan koinfeksi dengan type B Fekal- oral Kepa- rahan Tak ikterik dan asimto- matik Parah Menyebar luas, dapat berkem- bang sampai kronis Peningkatan insiden kronis dan gagal hepar akut Sama dengan D Sumber virus Darah, feces, saliva Darah, saliva, semen, sekresi vagina Terutama melalui darah Melalui darah Darah, feces, saliva 2.Alkohol Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis. 3.Obat-obatan Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut. C.TANDA DAN GEJALA

Upload: maya-desi-siahaan

Post on 19-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 1/29

 

ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS 

ASUHAN KEPERAWATAN HEPATITIS

A. DEFINISI

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksivirus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta

seluler yang khas (Smeltzer, 2001)

B. ETIOLOGIType A  Type B  Type C  Type D  Type E 

Metode

transmisi

Fekal-

oral

melaluiorang

lain

Parenteral

seksual,

perinatal

Parenteral

 jarang

seksual,orang ke

orang,

perinatal

Parenteral

perinatal,

memerlukankoinfeksi

dengan type

B

Fekal-

oral

Kepa-

rahan

Tak 

ikterik dan

asimto-matik 

Parah Menyebar

luas,dapat

berkem-bang

sampai

kronis

Peningkatan

insidenkronis dan

gagal heparakut

Sama

denganD

Sumber

virus

Darah,

feces,

saliva

Darah,

saliva,

semen,

sekresivagina

Terutama

melalui

darah

Melalui

darah

Darah,

feces,

saliva

2.Alkohol

Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.

3.Obat-obatan

Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.

C.TANDA DAN GEJALA

Page 2: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 2/29

 

1.Masa tunas

Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)

Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)

2.Fase Pre Ikterik 

Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7hari. Nafsu makan menurun (pertama kali timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati)

dirasakan sakit. Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, lekas capek 

terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC berlangsung selama 2-5 hari, pusing,nyeri persendian. Keluhan gatal-gatal mencolok pada hepatitis virus B.

3.Fase Ikterik 

Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai denganbradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap

dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa seluruh badan,

rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.

4.Fase penyembuhan

Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusulbertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine

tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai.

D.PATOFOSIOLOGI

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan olehreaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar

disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan

berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap

suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem

imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klienyang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan

peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran

kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum

mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati

dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebutdidalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak 

sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel

ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek),maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbuldisini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi

bilirubin.

Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karenabilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga

menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin

terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan

Page 3: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 3/29

 

menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.

E.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1.Laboratorium

a.Pemeriksaan pigmen

- urobilirubin direk - bilirubun serum total

- bilirubin urine

- urobilinogen urine- urobilinogen feses

b.Pemeriksaan protein

- protein totel serum- albumin serum

- globulin serum

- HbsAG

c. Waktu protombin

- respon waktu protombin terhadap vitamin Kd. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase

- AST atau SGOT- ALT atau SGPT

- LDH

- Amonia serum2. Radiologi

- foto rontgen abdomen

- pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif 

- kolestogram dan kalangiogram- arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan tambahan- laparoskopi

- biopsi hati

F. KOMPLIKASI

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amoniaserta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan

paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak 

ditemukan pada alkoholik.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIANData dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan hati1.Aktivitas

- Kelemahan

- Kelelahan- Malaise

2. Sirkulasi

- Bradikardi ( hiperbilirubin berat )

Page 4: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 4/29

 

- Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa

3. Eliminasi- Urine gelap

- Diare feses warna tanah liat

4. Makanan dan Cairan

- Anoreksia- Berat badan menurun

- Mual dan muntah

- Peningkatan oedema- Asites/Acites

5. Neurosensori

- Peka terhadap rangsang- Cenderung tidur

- Letargi

- Asteriksis

6. Nyeri / Kenyamanan

- Kram abdomen- Nyeri tekan pada kuadran kanan

- Mialgia- Atralgia

- Sakit kepala

- Gatal ( pruritus )7. Keamanan

- Demam

- Urtikaria

- Lesi makulopopuler- Eritema

- Splenomegali- Pembesaran nodus servikal posterior

8. Seksualitas- Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan

B. DIAGNOSA KEPERAWATANBeberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita hepatitis :

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyaman

di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalanmasukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.

2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalami

inflamasi hati dan bendungan vena porta.3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadapinflamasi hepar

4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitis

5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunderterhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empedu

6. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus

Page 5: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 5/29

 

G. INTERVENSI

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan, perasaan tidak nyamandi kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan metabolisme pencernaan makanan, kegagalan

masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.

Hasil yang diharapkan : Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai

laboratorium normal dan bebas dari tanda-tanda mal nutrisi.a.Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan

R/keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan

b.Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan tawarkan pagipaling sering

R/adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro intestinal dan menurunkan

kapasitasnya.c.Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan

R/akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan rasa tak sedap yang

menurunkan nafsu makan.

d.Anjurkan makan pada posisi duduk tegak 

R/menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukane.Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak 

R/glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan energi, sedangkan lemak sulituntuk diserap/dimetabolisme sehingga akan membebani hepar.

2.Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan hepar yang mengalamiinflamasi hati dan bendungan vena porta.

Hasil yang diharapkan :

Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak meringis kesakitan,

menangis intensitas dan lokasinya)a.Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas

nyeriR/nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman, oleh karena terdapat

peregangan secara kapsula hati, melalui pendekatan kepada individu yang mengalami perubahankenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri.

b.Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri

- Akui adanya nyeri- Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya

R/ klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan kesehatan bahwa ia mengalami

nyeric.Berikan informasi akurat dan

- Jelaskan penyebab nyeri

- Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahuiR/ klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan nyeri yang sesungguhnyaakan dirasakan (cenderung lebih tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak terdapat

penjelasan)

d. Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksiR/ kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri.

3. Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap

Page 6: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 6/29

 

inflamasi hepar.

Hasil yang diharapkan :Tidak terjadi peningkatan suhu

a. Monitor tanda vital : suhu badan

R/ sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi

b. Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.

R/ dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi

c. Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur

R/ menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi vasodilatasi kulit dengan

merangsang kelenjar keringat untuk mengurangi panas tubuh melalui penguapand. Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat

R/ kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya pertumbuhan jamur. Juga akan

mengurangi kenyamanan klien, mencegah timbulnya ruam kulit.

4. Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder terhadap hepatitisa. Jelaskan sebab-sebab keletihan individu

R/ dengan penjelasan sebab-sebab keletihan maka keadaan klien cenderung lebih tenangb. Sarankan klien untuk tirah baring

R/ tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan sehingga metabolisme dapat

digunakan untuk penyembuhan penyakit.c. Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan, kemampuan-kemampuan dan

minat-minat

R/ memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan-kegiatan yang sangat penting dan

meminimalkan pengeluaran energi untuk kegiatan yang kurang pentingd. Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu puncak energi, waktu

kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan keletihanR/ keletihan dapat segera diminimalkan dengan mengurangi kegiatan yang dapat menimbulkan

keletihane. Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif (bersikap asertif, teknik 

relaksasi)

R/ untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis

5. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan dengan pruritus sekunder

terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam garam empeduHasil yang diharapkan :

Jaringan kulit utuh, penurunan pruritus.

a. Pertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit kering- Sering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan (kadtril, lanolin)- Keringkan kulit, jaringan digosok 

R/ kekeringan meningkatkan sensitifitas kulit dengan merangsang ujung syaraf 

b. Cegah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan suhu ruangan dingin dankelembaban rendah, hindari pakaian terlalu tebal

R/ penghangatan yang berlebih menambah pruritus dengan meningkatkan sensitivitas melalui

vasodilatasi

Page 7: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 7/29

 

c. Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikan tekanan kuat pada area

pruritus untuk tujuan menggaruk R/ penggantian merangsang pelepasan hidtamin, menghasilkan lebih banyak pruritus

d. Pertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan dingin

R/ pendinginan akan menurunkan vasodilatasi dan kelembaban kekeringan

6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan intraabdomen, asites

penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret.

Hasil yang diharapkan :Pola nafas adekuat

Intervensi :

a. Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasanR/ pernafasan dangkal/cepat kemungkinan terdapat hipoksia atau akumulasi cairan dalam

abdomen

b. Auskultasi bunyi nafas tambahan

R/ kemungkinan menunjukkan adanya akumulasi cairan

c. Berikan posisi semi fowlerR/ memudahkan pernafasan denagn menurunkan tekanan pada diafragma dan meminimalkan

ukuran sekretd. Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif 

R/ membantu ekspansi paru dalam memobilisasi lemak 

e. Berikan oksigen sesuai kebutuhanR/ mungkin perlu untuk mencegah hipoksia

7. Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat menular dari agent virus

Hasil yang diharapkan :Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.

a. Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat untuk menangani semuacairan tubuh

- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atau spesimen- Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan cairan tubuh

- Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan segera pada wadah yang tepat, jangan menutup

kembali atau memanipulasi jarum dengan cara apapunR/ pencegahan tersebut dapat memutuskan metode transmisi virus hepatitis

b. Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh dengan tepat untuk 

membersihkan peralatan-peralatan dan permukaan yang terkontaminasiR/ teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak dengan materi infeksius dan

mencegah transmisi penyakit

c.Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien, keluarga dan pengunjung laindan petugas pelayanan kesehatan.R/ mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak rantai transmisi infeksi

d. Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen kesehatan yang tepat

R/ rujukan tersebut perlu untuk mengidentifikasikan sumber pemajanan dan kemungkinan oranglain terinfeksi.

Page 8: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 8/29

 

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito Lynda Jual, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, EGC, Jakarta.Gallo, Hudak, 1995, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta.

Hadim Sujono, 1999, Gastroenterologi, Alumni Bandung.

Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk Pertumbuhan Penyakit, Gramedia

Pustaka Utama Jakarta.Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-

proses Penyakit, EGC, Jakarta.

Smeltzer, suzanna C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner dan Suddart. Alih bahasaAgung Waluyo, Edisi 8, jakarta, EGC, 2001.

Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC, 1998.

Reeves, Charlene, et al,Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa Joko Setiyono, Edisi I, jakarta,Salemba Medika.

Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi ketiga, Balai Penerbit

FKUI, jakarta

Page 9: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 9/29

 

HEPATITIS 

1.  DEFINISI

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang

dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-

obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999). 

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis

dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001) 

2.  ETIOLOGI

1.  Virus

Type A  Type B  Type C  Type D  Type E 

Metodetransmisi 

Fekal-oral

melalui

oranglain 

Parenteralseksual,perinatal 

Parenteral jarangseksual,

orang keorang,

perinatal 

Parenteralperinatal,

memerlukan

koinfeksidengan type

Fekal-oral 

Keparah-

an 

Tak

ikterik

danasimto-matik 

Parah  Menyebar

luas,

dapatberkem-

bang

sampaikronis 

Peningkatan

insiden

kronis dangagal hepar

akut 

Sama

dengan

Sumber Darah, Darah, Terutama Melalui Darah,

Page 10: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 10/29

 

virus  feces,

saliva 

saliva,

semen,sekresi

vagina 

melalui

darah 

darah  feces,

saliva 

2.  Alkohol

Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol

sirosis. 

3.  Obat-obatan

Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis

toksik dan hepatitis akut. 

3.  TANDA DAN GEJALA

1.  Masa tunas

Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari) 

Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari) 

Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari) 

2.  Fase Pre Ikterik 

Keluhan umumnya tidak khas. Keluhan yang disebabkan infeksi virus

berlangsung sekitar 2-7 hari. Nafsu makan menurun (pertama kali

Page 11: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 11/29

 

timbul), nausea, vomitus, perut kanan atas (ulu hati) dirasakan sakit.

Seluruh badan pegal-pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise,

lekas capek terutama sore hari, suhu badan meningkat sekitar 39oC

berlangsung selama 2-5 hari, pusing, nyeri persendian. Keluhan gatal-

gatal mencolok pada hepatitis virus B. 

3.  Fase Ikterik 

Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan

suhu badan disertai dengan bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera

yang terus meningkat pada minggu I, kemudian menetap dan baru

berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-gatal pasa

seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2

minggu.

4.  Fase penyembuhan

Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit

di ulu hati, disusul bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari

setelah timbulnya masa ikterik. Warna urine tampak normal, penderita

mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas capai. 

4.  PATOFOSIOLOGI

Patways terlampir. 

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh

infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-

bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini

unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya

Page 12: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 12/29

 

inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan

terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan

nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel

hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun

dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya,

sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi

hepar normal. 

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan

suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya

perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini

dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati. 

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah

billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap

normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu

intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut

didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi.

Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus,

karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi

pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek),

maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi

ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam

pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin. 

Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat(abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat

dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan

kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat

disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan

menimbulkan gatal-gatal pada ikterus. 

Page 13: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 13/29

 

 

Page 14: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 14/29

 

5.  PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 

1.  Laboratorium 

1.  Pemeriksaan pigmen 

  urobilirubin direk 

  bilirubun serum total 

  bilirubin urine 

  urobilinogen urine 

  urobilinogen feses 

1.  Pemeriksaan protein 

  protein totel serum 

  albumin serum 

  globulin serum 

  HbsAG 

3.  Waktu protombin 

- respon waktu protombin terhadap vitamin K

1.  Pemeriksaan serum transferase dan transaminase 

  AST atau SGOT 

  ALT atau SGPT 

  LDH 

  Amonia serum 

2.  Radiologi 

  foto rontgen abdomen 

Page 15: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 15/29

 

  pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal

yang berlabel radioaktif  

  kolestogram dan kalangiogram 

  arteriografi pembuluh darah seliaka 

3.  Pemeriksaan tambahan 

  laparoskopi 

  biopsi hati 

6.  KOMPLIKASI 

Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan

oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut

ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan

menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada

alkoholik. 

Page 16: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 16/29

 

ASUHAN KEPERAWATAN 

1.  PENGKAJIAN 

Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan/gangguan

hati 

1.  Aktivitas 

  Kelemahan 

  Kelelahan 

  Malaise 

 2.  Sirkulasi 

  Bradikardi ( hiperbilirubin berat ) 

  Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa 

3.  Eliminasi 

  Urine gelap 

  Diare feses warna tanah liat 

4.  Makanan dan Cairan 

  Anoreksia 

  Berat badan menurun 

  Mual dan muntah 

  Peningkatan oedema 

  Asites 

5.  Neurosensori 

  Peka terhadap rangsang 

  Cenderung tidur 

  Letargi 

Page 17: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 17/29

 

  Asteriksis 

6.  Nyeri / Kenyamanan 

  Kram abdomen 

  Nyeri tekan pada kuadran kanan

  Mialgia 

  Atralgia 

  Sakit kepala 

  Gatal ( pruritus ) 

7.  Keamanan 

  Demam 

  Urtikaria 

  Lesi makulopopuler 

  Eritema 

  Splenomegali 

  Pembesaran nodus servikal posterior 

8.  Seksualitas 

  Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan 

2.  DIAGNOSA KEPERAWATAN

Beberapa masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita

hepatitis : 

1.  Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,

perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan

metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk

memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.  

Page 18: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 18/29

 

2.  Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan

hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta. 

3.  Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah

sekunder terhadap inflamasi hepar

4.  Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder

terhadap hepatitis

5.  Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungan

dengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam

garam empedu

6.  Risiko tinggi terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat

menular dari agent virus

7.  INTERVENSI

1.  Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan,

perasaan tidak nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbsi dan

metabolisme pencernaan makanan, kegagalan masukan untuk

memenuhi kebutuhan metabolik karena anoreksia, mual dan muntah.  

Hasil yang diharapkan : Menunjukkan peningkatan berat badan

mencapai tujuan dengan nilai laboratorium normal dan bebas dari

tanda-tanda mal nutrisi. 

1.  Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan 

R/ keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan

2.  Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi

sering dan tawarkan pagi paling sering 

Page 19: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 19/29

 

R/ adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro

intestinal dan menurunkan kapasitasnya.

3.  Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah

makan

R/ akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan

rasa tak sedap yang menurunkan nafsu makan. 

4.  Anjurkan makan pada posisi duduk tegak 

R/ menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan

pemasukan 

5.  Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak

R/ glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan

energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme

sehingga akan membebani hepar. 

2.  Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan pembengkakan

hepar yang mengalami inflamasi hati dan bendungan vena porta. 

Hasil yang diharapkan : 

Menunjukkan tanda-tanda nyeri fisik dan perilaku dalam nyeri (tidak

meringis kesakitan, menangis intensitas dan lokasinya) 

1.  Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat

digunakan untuk intensitas nyeri

Page 20: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 20/29

 

R/ nyeri yang berhubungan dengan hepatitis sangat tidak nyaman,

oleh karena terdapat peregangan secara kapsula hati, melalui

pendekatan kepada individu yang mengalami perubahan

kenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri. 

2.  Tunjukkan pada klien penerimaan tentang respon klien terhadap nyeri 

  Akui adanya nyeri

  Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan klien tentang nyerinya

R/ klienlah yang harus mencoba meyakinkan pemberi pelayanan

kesehatan bahwa ia mengalami nyeri

3.  Berikan informasi akurat dan

  Jelaskan penyebab nyeri 

  Tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir, bila diketahui

R/ klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan

nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan (cenderung lebih

tenang dibanding klien yang penjelasan kurang/tidak terdapat

penjelasan) 

4.  Bahas dengan dokter penggunaan analgetik yang tak mengandung

efek hepatotoksi

R/ kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk

mengurangi nyeri. 

3.  Hypertermi berhubungan dengan invasi agent dalam sirkulasi darah

sekunder terhadap inflamasi hepar. 

Page 21: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 21/29

 

Hasil yang diharapkan :

Tidak terjadi peningkatan suhu 

1.  Monitor tanda vital : suhu badan

R/ sebagai indikator untuk mengetahui status hypertermi

2.  Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat

(sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah

2,5-3 liter/hari. 

R/ dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang

memicu timbulnya dehidrasi 

3.  Berikan kompres hangat pada lipatan ketiak dan femur

R/ menghambat pusat simpatis di hipotalamus sehingga terjadi

vasodilatasi kulit dengan merangsang kelenjar keringat untuk

mengurangi panas tubuh melalui penguapan 

4.  Anjurkan klien untuk memakai pakaian yang menyerap keringat 

R/ kondisi kulit yang mengalami lembab memicu timbulnya

pertumbuhan jamur. Juga akan mengurangi kenyamanan klien,

mencegah timbulnya ruam kulit. 

Page 22: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 22/29

 

4.  Keletihan berhubungan dengan proses inflamasi kronis sekunder

terhadap hepatitis

1.  Jelaskan sebab-sebab keletihan individu

R/ dengan penjelasan sebab-sebab keletihan maka keadaan klien

cenderung lebih tenang

2.  Sarankan klien untuk tirah baring

R/ tirah baring akan meminimalkan energi yang dikeluarkan

sehingga metabolisme dapat digunakan untuk penyembuhan

penyakit. 

3.  Bantu individu untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan,

kemampuan-kemampuan dan minat-minat 

R/ memungkinkan klien dapat memprioritaskan kegiatan-kegiatan

yang sangat penting dan meminimalkan pengeluaran energi

untuk kegiatan yang kurang penting 

4.  Analisa bersama-sama tingkat keletihan selama 24 jam meliputi waktu

puncak energi, waktu kelelahan, aktivitas yang berhubungan dengan

keletihan 

R/ keletihan dapat segera diminimalkan dengan mengurangi

kegiatan yang dapat menimbulkan keletihan

5.  Bantu untuk belajar tentang keterampilan koping yang efektif 

(bersikap asertif, teknik relaksasi) 

R/ untuk mengurangi keletihan baik fisik maupun psikologis 

Page 23: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 23/29

 

 

5.  Resiko tinggi kerusakan integritas kulit dan jaringan berhubungandengan pruritus sekunder terhadap akumulasi pigmen bilirubin dalam

garam empedu

Hasil yang diharapkan : 

Jaringan kulit utuh, penurunan pruritus. 

1.  Pertahankan kebersihan tanpa menyebabkan kulit kering

  Sering mandi dengan menggunakan air dingin dan sabun ringan

(kadtril, lanolin) 

  Keringkan kulit, jaringan digosok

R/ kekeringan meningkatkan sensitifitas kulit dengan merangsang

ujung syaraf  

2.  Cegah penghangatan yang berlebihan dengan pertahankan suhu

ruangan dingin dan kelembaban rendah, hindari pakaian terlalu tebal 

R/ penghangatan yang berlebih menambah pruritus dengan

meningkatkan sensitivitas melalui vasodilatasi

3.  Anjurkan tidak menggaruk, instruksikan klien untuk memberikan

tekanan kuat pada area pruritus untuk tujuan menggaruk

R/ penggantian merangsang pelepasan hidtamin, menghasilkan

lebih banyak pruritus 

4.  Pertahankan kelembaban ruangan pada 30%-40% dan dingin

Page 24: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 24/29

 

R/ pendinginan akan menurunkan vasodilatasi dan kelembaban

kekeringan 

6.  Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengumpulan cairan

intraabdomen, asites penurunan ekspansi paru dan akumulasi sekret. 

Hasil yang diharapkan : 

Pola nafas adekuat 

Intervensi : 

1.  Awasi frekwensi , kedalaman dan upaya pernafasan 

R/ pernafasan dangkal/cepat kemungkinan terdapat hipoksia atau

akumulasi cairan dalam abdomen 

2.  Auskultasi bunyi nafas tambahan 

R/ kemungkinan menunjukkan adanya akumulasi cairan 

3.  Berikan posisi semi fowler 

R/ memudahkan pernafasan denagn menurunkan tekanan pada

diafragma dan meminimalkan ukuran sekret 

4.  Berikan latihan nafas dalam dan batuk efektif  

R/ membantu ekspansi paru dalam memobilisasi lemak 

5.  Berikan oksigen sesuai kebutuhan 

Page 25: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 25/29

 

R/ mungkin perlu untuk mencegah hipoksia

7.  Risiko tinggi  terhadap transmisi infeksi berhubungan dengan sifat

menular dari agent virus

Hasil yang diharapkan :

Tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. 

1.  Gunakan kewaspadaan umum terhadap substansi tubuh yang tepat

untuk menangani semua cairan tubuh

  Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan semua klien atau

spesimen

  Gunakan sarung tangan untuk kontak dengan darah dan cairan tubuh

  Tempatkan spuit yang telah digunakan dengan segera pada wadah

yang tepat, jangan menutup kembali atau memanipulasi jarum dengan

cara apapun

R/ pencegahan tersebut dapat memutuskan metode transmisi virus

hepatitis

2.  Gunakan teknik pembuangan sampah infeksius, linen dan cairan tubuh

dengan tepat untuk membersihkan peralatan-peralatan dan

permukaan yang terkontaminasi

R/ teknik ini membantu melindungi orang lain dari kontak dengan

materi infeksius dan mencegah transmisi penyakit

3.  Jelaskan pentingnya mencuci tangan dengan sering pada klien,

keluarga dan pengunjung lain dan petugas pelayanan kesehatan. 

Page 26: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 26/29

 

R/ mencuci tangan menghilangkan organisme yang merusak rantai

transmisi infeksi 

4.  Rujuk ke petugas pengontrol infeksi untuk evaluasi departemen

kesehatan yang tepat

R/ rujukan tersebut perlu untuk mengidentifikasikan sumber

pemajanan dan kemungkinan orang lain terinfeksi

Page 27: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 27/29

 

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito Lynda Jual, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi 

Keperawatan, EGC, Jakarta. 

Gallo, Hudak, 1995, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta. 

Hadim Sujono, 1999, Gastroenterologi, Alumni Bandung. 

Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk Pertumbuhan

Penyakit, Gramedia Pustaka Utama Jakarta. 

Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi Konsep

Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta. 

Smeltzer, suzanna C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner dan

Suddart. Alih bahasa Agung Waluyo, Edisi 8, jakarta, EGC, 2001.  

Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC, 1998. 

Reeves, Charlene, et al,Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa Joko

Setiyono, Edisi I, jakarta, Salemba Medika. 

Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi

ketiga, Balai Penerbit FKUI, jakarta. 

Diposkan oleh Ners AJIBARANG BMS di 06:05 

Label: INFEKSI 

Page 28: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 28/29

 

ASKEP HEPATITIS B

A. PENGERTIAN.

Hepatitis B merupakan peradangan atau inflamasi pada hepar yang umumnya terjadi akibat

infeksi virus. Manifestasi penyakit ini bervariasi dari akut sampai kronik. Brumberg merupakanorang pertama yang menemukan bagian dari HBV yang disebut sebagai Australia Antigen pada

tahun 1962 dari serum seorang Aborigin Austraslia. Pada tahun 1970 Dane menemukan virus

lengkap yang kemudian dinamakan partikel Dane.

B. ETIOLOGI.

1. Hepatitis virus A.

Disebabkan oleh virus hepatitis A yang terdiri dari RNA berbentuk bulat tidak berselubung.

Berukuran 27 nm dan termasuk enteral virus vikorna yang mirip virus polio

2. Hepatitis virus B

Virus yang lengkap berupa partikel dua lapis berukuran 42 nm yang di sebut partikel Dane.

3. Hepatitis C,

Merupakan contoh virus tipe non A dan non B yang ditularkan tertama melalui tranfusi darah

serta produkdarah lainnya.

4. Hepatitis D agen delta.

Virus yang berukursn 35-37 nm dan terdiri dari nukleo protein RNA merupsksn hibrid DNA

virus hepatitis B

C. TANDA DAN GEJALA.

Infeksi HBV dapat menimbulkan akibat klinis yang berbeda-beda bagi setiap individu, penderita

dapat mengalami salah satu dari beberapa keadaan seperti dibawah ini ;

Tetap sehat. Terjadi bagi mereka yang memiliki kekebalan ( anti HBS ).

• Mengidap tetapi tetap sehat. 

Bila HBS Ag menetap ( persistem ) selama lebih dari 6 bulan tanpa disertai kelainan virus.Hepatitis akut ikterik. 

Ditandai masa prodromal selama 3 – 6 hari, kadang-kadang sampai 3 minggu, pasien merasatidak sehat, anorexia, mual, kadang demam ringan, ras sakit pada bagian kanan atas perut, rasa

lesu, cepat lelah & sakit lemah. Gejala prodromal mereda saat timbul ikterus yang dimulai

dengan perubahan warna urein menjadi lebih gelap seperti the pekat. Pada stedium ikterik ini

timbul rasa gatal ( pruritus ) selama beberapa hari, hati teraba membesar, rata, kenyal dan nyeritekan kadang disertai pembesaran linfe. Setelah 1 – 4 minggu masa ikterik, penyembuhan

Page 29: Asuhan Keperawatan Hepatitis

5/17/2018 Asuhan Keperawatan Hepatitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asuhan-keperawatan-hepatitis-55b0790154f4d 29/29

 

berlangsung dengan sendirinya ditandai oleh meredanya ikterus, kembalinya nafsu makan dan

keadaan kembali normal.

Hepatitis akut an ikterik. Pada bentuk ini keluhan sangat ringan dan samar-samar, umumnya hanya anorexia dan ganguan

pencernaan, pada pemeriksaan laboratorium ditemukan hiperbilirubinemia ringan, pemeriksan

flopia lesi positife dan bilirubinuria, urein secara makroskopis berwarna seperti the pekat.Hepatitis akut tulminan. 

Bentuk ini hampir semuanya mempunyai prognosis jelek, kematian biasanya terjadi dalam 7  – 10

hari ssejak mulai sakit. Pada waktu yang singkat terhadap gangguan neorologik, faktor hepatik dan muntah yang peresisten, terdapat demam dan ikterus yang menghebat dalam waktu yang

singkat, pada pemeriksaan didapatkan hati yang mengecil purpura, dan perdarahan

gastrointestinal.

Hepatitis Kronik. Diduga bahwa pasien Hepatitis B kronik mengalami episode subklinis dari hepatits akut dengangejala yang sangat ringan sehingga luput dari perhatian. Dugaa kearah kromositas dimulai

manakala keadaan SGOT & SGPT tidak pernah menjadi normal selama 6 bulan dari awal

hepatitis akut disertai dengan peresistensi HBS Ag serum. Seringkali dijumpai ikterushepatoseluler yang hilang timbul pada saat general chek- up, tampak adanya ikterus, spider neri,

hepato splenomegali, eritema palmar dan kelainan biokimiawi serta serologi diagnostik hanya

dapat dipastikan dengan pemeriksaan biopsi dan gambaran PA. Pada hepatitis kronik aktif 

umumnya berakhir menjadi sirosis hepatis.

D. PATOFISIOLOGI.

Masa inkubasi bervariasi, tergantung pada agennya, refleksi virus dalam hati meningkat, yang di

ikuti oleh penampilan komponen virus dan nekrosis sel hati bersama respons peradangan yang

menyertai. Antibodi non spesifik dapat meningkat sama seperti pada infeksi virus lainnya.Perubahan morfologi hati pada hepatitis A, B, C (nonA dan non B), adalah identik. Pada kasus

klasik, ukuran dan warna hati nampak normal, tetapi kadang-kadang sedikit oedem, membesar

dan berwarna seperti empedu. Secara histologi, terjadi kekacauan hepatoseluler, cedera dannecrosis hati, dan peradangan perifer.

Perubahan reversible bila fase akut penyakit mereda. Pada beberapa kasus, necrosis sub masif 

atau masif dapat mengakibatkan payah hati yang berat dan kematian.Hepaptitis virus D merupakan hibrid DNA virus hepatitis B. virus ini dapat menular sendiri

secara langsung dan bersifat hepatoksit. Bentuk ini akan memperbanyak bentuk hepatitis kronik.