asuhan keperawatan diare
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
Asuhan Keperawatan Diare
Kelompok 5:Rina WahyuningsihRisky Novian Hadi
Rayzar RomaySri ChusniahSupartianaTri Wahyudi
Wisnu ApriandyYusuf Hidayat
A. Pengertian Diare
Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja.
Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.
B. Penyebab Diarew
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), 2. Diare osmotik (osmotik diarrhoea)
C. MANIFESTASI KLINIS DIARE
1. Mula-mula anak menjadi cengeng, gelisah, suhu badan menggigil, nafsu makan berkurang bahkan tidak ada, tinja menjadi cair bahkan mengandung darah dan lendir, berat badan turun tungur kulit berkurang
2. Muntah dapat terjadi sebelum dan sesudah diare
3. Bila sudag banyak kehilangan cairan dan elitrolit maka akan terjadi dehidrasi
D. PATOFISIOLOGI
yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare.
Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
Slain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
akibat dari diare akan terjadi beberapa hal
1. Kehilangan air (dehidrasi) 2. Gangguan keseimbangan asam basa
(metabik asidosis) 3. Hipoglikemia 4. Gangguan gizi 5. Gangguan sirkulasi
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan tinja2.Pemeriksaan gangguan keseimbangan
asam basa dalam darah, dengan menentukan PH dan cadangan alkali dan analisa gas darah.
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar Na, K, Kalsium dan Posfat
F. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik).
2. Renjatan hipovolemik.3. Hipokalemia (dengan gejala mekorismus, hiptoni otot,
lemah, bradikardi, perubahan pada elektro kardiagram).
4. Hipoglikemia.5. Intoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat
defisiensienzim laktase karena kerusakan vili mukosa, usus halus.
6. Kejang terutama pada dehidrasi hipertonik.7. Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan
muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
G. PENATLAKSANAAN
1. Medis Pemberian cairana) Cairan per oralb) Cairan parentral Pengobatan
dietetik Obat-obatan
2. Keperawatan Data fokusa) Hidrasib) Abdomen Diagnosa
keperawatan Intervensi
Tinjauan Kasus
PENGKAJIAN
MRS : 02 Mei 2013 Jam : 18.00 WIB
No Ruangan : 5
Pengkajian tanggal : 03 Mei 2013 Jam : 16.00 WIB
A.Identitas Pasien
Nama pasien : Ny.” S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 23 Tahun
Alamat : Ds.Waru kulon pucuk
Agama : islam
Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Jawa
Diagnosa medic : Gastroenteritis
Yang bertanggung jawab
Nama : Tn. “ F “
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Ds. Waru Kulon Pucuk
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Hub. Dengan pasien : Ayah
B. Riwayat Kesehatan
I. Keluhan Utama
Saat MRS : Demam, diare, disertai muntah
Saat pengkajian : Klien mengatakan bahwa badannya terasa lemas, demam, disertai muntah.
II. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakatan badannya panas 2 hari yang lalu, BAB 5x/hari warna kuning kehijauan bercampur lendir, dan disertai dengan muntah 2x/hari, lalu dibawa ke Balai Pengobatan AS SYIFA Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan.
III. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan bahwa dahulu pernah sakit Diare 8x/hari tiap 1-2 jam sekali warna kuning, disertai muntah, badan panas dan tidak mau makan.
IV. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan dalam anggota keluarga ada yang perna mengalami sakit diare seperti yang di alami klien.
V. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan bahwa tinggal di lingkungan yang berdebu dan padat penduduknya dan ingin sekali cepat sembuh dan pulang kerumah.
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : klien lemah, panas, muntah dan diare
Kesadaran : composmentis
TTV : Tensi 80/50 mmHg, Nadi 112x/mnt, suhu 390 C,RR 22x/mnt
Pemeriksaan Head to toe
a. Kepala : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada benjolan,kulit kepala bersih.
b. Mata : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda, sklera putih, mata cowong.
c. Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis, lidah bersih.
d. Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada polip.
e. Telinga : Simetris, tidak ada benjolan, lubang telinga bersih, tidak ad serumen.
f. Leher : Tidak ada pembesaran kenjar tyroid, limphe, tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada kaku kuduk.
g. Dada
Inspeksi : dada simetris, bentuk bulat datar, pergerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan.
Palpasi : Tidak ada benjolan mencurigakan
Perkusi : paru-paru sonor, jantung dullnes
Auskultasi : Irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.
h. Perut
Inspeksi : simetris
Auskultasi : Peristaltik meningkat 40x/mnt
Palpasi : Turgor kulit tidak langsung kembali dalam 1 detik
Perkusi : Hipertimpan,perut kembung
i. Punggung : Tidak ada kelainan tulang belakang (kyfosis, lordosis, skoliosis) tidak ada nyeri gerak.
j. Genetalia : jenis kelamin perempuan, tidak odem, tidak ada kelainan, kulit perineal kemerahan
k. Anus : Tidak ada benjolan mencurigakan,kulit daerah anus kemerahan.
l. Ekstremitas : Lengan kiri terpasang infus, kedua kaki bergerak bebas, tidak ada odem.
D. Pengkajian Fungsional Gordon
1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat.
2. Pola nutrisi dan metabolik
Makan : Ny. “ S “ tidak nafsu makan, makan hanya 3 sendok, tapi sebelum sakit diare mau menghabiskan 1 porsi makan.
Minum : Ny. “ S “ minumnya tidak terlalu banyak.
3. Pola Eliminasi
BAK :5x/hari
BAB :5x/hari warna kuning kehijauan bercampur lendir
4. Pola aktifitas dan latihan
Pasien merasa lemah dan mengeluh kesakitan
5. Pola istirahat tidur
Pasien sering mengeluh tentang sulit untuk tidur
6. Pola persepsi sensoris dan kognitif
Pasien sudah mengenal dengan orang-orang di sekilingnya
7. Pola hubungan dengan orang lain
Pasien sudah saling mengenal orang-orang disekitarnya
8. Pola reproduksi / seksual
Klien berjenis kelamin perempuan, tidak mengalami gangguan genetalia
9. Pola persepsi diri dan konsep diri
Klien ingin sembuh dengan cepat
10. Pola mekanisme koping
Jika pasien tidak enak badan, maka akan mengeluh kesakitan
11. Pola nilai kepercayaan / keyakinan
Keluarga semua beragama islam, keluarga yakin semuanya sudah diatur oleh Allah SWT.
Ø Pemeriksaa Serologi/ Imunologi
Jenis pemeriksaan Hasil Pemeriksaan Nilai Normal
Tes widal
-O - (Negatif) Negatif
-H 1/80 Negatif
-PA - (Negatif) Negatif
-PB -(Negatif) Negatif
Therapy : 1. Infus RL 15 tpm (750 cc) : Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. 2. Injeksi Novalgin 3x1 amp (metampiron 500 mg/ml) : Golongan Analgesik 3. Injeksi Ulsikur 3x1 amp (simetidina 200mg/ 2ml) : Antasida dan Ulkus 4. Injeksi Cefotaxime 3x1 amp (sefotaksim 500mg/ml) : Antibiotik.
Data Masalah keperawatan Etiologi
DS : klien mengatan berak
kuning kehijauan
bercampur lendir
DO : Turgor kulit menurun,
mulut kering, malas
makan
Gangguan keseimbangan
cairan
Output yang berlebihan
DS: Pasien mengatakan bahwa
mengalami perut
kembung
DO :setelah dilakukan perkusi
diketahui klien distensi,
klien tampak menahan
kesakitan.
Peristaltik : 40x/ menit
Skala nyeri :
P : sebelum dan sesudah BAB
Q : nyeri seperti teremas
R : pada regio epigastrium
S : skala nyeri 5
T : sering
Gangguan rasa nyaman
(nyeri)
Hiperperistaltik
DS : klien mengatakan bahwa
klien BAB berkali-kali
DO :klien tampak lemas, mata
cowong.
Gangguan pola eliminasi
BAB
Infeksi bakteri
3.2 ANALISA DATANama pasien : ” NY. S”Ruangan : 5 Umur : 23 tahun
3.3 DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Gangguan keseimbangan cairan b/d output yang berlebihan2. Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) b/d hiperperistaltik3. Gangguan eliminasi BAB : diare b/d infeksi bakteri 3.4 INTERVENSI
No.
DxTujuan dan KH Intervensi Rasional
1 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 2x24 Jam
denganTujuan : volume cairan dan elektrolit dalam tubuh
seimbang (kurangnya cairan dan elektrolit terpenuhi)
Dengan KH :
- Turgor kulit cepat kembali.
- Mata kembali normal
- Membran mukosa basah
- Intake output seimbang
1.
2
3
4
5
pantau tanda kekurangan cairan
observasi/catat hasil intake output cairan
anjurkan klien untuk banyak minum
jelaskan pada ibu tanda kekurangan cairan
berikan terapi sesuai advis :
- Infus RL 15 tpm
1.
2.
3.
4.
5.
Menentukan intervensi selanjutnya
Mengetahui keseimbangan cairan
Mengurangi kehilangan cairan
Meningkatkan partisipasi dalam perawatan
mengganti cairan yang keluar dan mengatasi diare
2 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x24 jam dengan
Tujuan :
rasa nyaman terpenuhi, klien terbebas dari distensi
abdomen dengan KH :
- Klien tidak menyeringai kesakitan.
- Klien mengungkapkan verbal (-)
- Wajah rileks
- Skala nyeri 0-3
1.
2.
3.
4.
Teliti keluhan nyeri, cacat intensitasnya (dengan
skala0-10).
Anjurkan klien untuk menghindari allergen
Lakukan kompres hangat pada daerah perut
Kolaborasi
- Berikan obat sesuai indikasi
- Steroid oral, IV, & inhalasi
- Analgesik : injeksi novalgin 3x1 amp (500mg/ml)
- Antasida dan ulkus : injeksi ulsikur 3x1 amp
(200mg/ 2ml)
1
2.
3.
4.
5.
.
Identifikasi karakteristik nyeri & factor yang
berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting
untuk memilih intervensi yang cocok & untuk
mengevaluasi ke efektifan dari terapi yang diberikan.
Mengurangi bertambah beratnya penyakit.
Dengan kompres hangat, distensi abdomen akan
mengalami relaksasi, pada kasus peradangan
akut/peritonitis akan menyebabkan penyebaran infeksi.
Kortikosteroid untuk mencegah reaksi alergi.
Analgesik untuk mengurangi nyeri.
3 Setelah Dilakukan Tindakan Keperawatan 2x24 Jam
denganTujuan : Konsistensi BAB lembek, frekwensi 1 kali
perhari dengan KH :
- Tanda vital dalam batas normal (N: 120-60 x/mnt,
S; 36-37,50 c, RR : < 40 x/mnt )
- Leukosit : 4000 – 11.000
- Hitung jenis leukosit : 1-3/2-6/50-70/20-80/2-8
1.
2.
3.
4.
5.
Mengobservasi TTV
Jelaskan pada pasien tentang penyebab dari diarenya
Pantau leukosit setiap hari
Kaji pola eliminasi klien setiap hari
Kolaborasi
- Konsul ahli gizi untuk memberikan diet sesuai
kebutuhan klien.
- Antibiotik: cefotaxime 3x1 amp (500mg/ml)
1.
2.
3.
4.
5.
kehilangan cairan yang aktif secara terus menerus akan
mempengaruhi TTV
Klien dapat mengetahui penyebab dari diarenya.
Berguna untuk mengetahui penyembuhan infeksi
Untuk mengetahui konsistensi dan frekuensi BAB
Metode makan dan kebutuhan kalori didasarkan pada
kebutuhan.
TGL/
JAM
NO.
DxIMPLEMENTASI RESPON PS TTD
Jumat, 03/5/1316.00 16.15
1,2,3 1
- Mengkaji keluhan pasien- Mengobservasi TTV setiap 8 jam - Menentukan tanda-tanda kekurangan cairan- Memasang infus RL 15 tpm
DS : Klien mengatakan bahwa BAB berkali-kali, muntah, dan perut kembung.DO : Turgor kulit menurun, mulut kering, mata cowong, dan menahan kesakitanTD = 80/50 mmHg, S = 390 C, N= 112, tampak lemah ,RR 22x/mnt DS : klien mengatakan akan minum yang banyakDO :Turgor kulit berkurang, mukosa mulut kering,disertai muntah.
3.5 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. ”S”
No.ruangan : 5
Umur : 23 tahun
TGL/
JAM
NO.
DxIMPLEMENTASI RESPON PS TTD
16.25 21.00 Sabtu,04/5/13 06.30 07.30 08.50
1,2 1,2 1,3 2,3 1,3
Memberikan obat:· Injeksi Novalgin 1 amp· Injeksi Ulsikur 1 amp· Injeksi Cefotaxime 1 amp- Menganjurkan untuk klien banyak minum - Menganjurkan klien untuk istirahat dan melakukan kompres hangat pada daerah perut- Mengobservasi TTV- Mengganti infus RL 15 tpm- Mengkaji pola eliminasi klien Memberikan obat:·Injeksi Novalgin 1 amp·Injeksi Ulsikur 1 amp· Injeksi Cefotaxime 1 amp Observasi/catat hasil intake output cairanMenganjurkan makan dalam
DS : expesi wajah klien sedikit rileksDO : keluarga kooperatif,dan akan memberikan banyak minum agar klien tidak dehidrasi DS : -DO : Ny. “ S “ keluarga kooperatif DS : -DO : TD = 100/70, S = 380, N = 100x/mnt, RR = 20x/mnt DS : -DO : Keluarga kooperatif DS : Klien mengatakan akan makan dalam porsi kecil tapi sering.DO : Keluarga kooperatif
TGL/
JAM
NO.
DxIMPLEMENTASI RESPON PS TTD
08.30 10.00
2,3 3
Memberikan obat· Injeksi Ulsikur 1 amp· Injeksi Cefotaxime 1 amp Observasi leukosit
saat disuntikDO : Obat masuk tidak ada tanda alergiDS : -DO : Leukosit : 8600/mm3Hitung jenis leukosit : 1-3/2-6/50-70/20-80/2-8
3.6 EVALUASI KEPERAWATAN
No.
DxHari/tgl Catatan Perkembangan TTD
1. 2. 3.
Jumat,03/5/2013
S : Kien mengatakan bahwa masih merasa lemasO : - Klien masih tampak lemas - Aktifitas klien masih dibantu keluarganyaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi 1-4 dilanjutkanS : Klien mengatakan bahwa perutnya masih tersa sakitO : - Kien tampak menyeringai kesaklitan- Klien terus memegangi perutnya- Skala nyeri 3A : Masalah belum teratasiP : Intervensi 1,3,4,5 dan 6 dilanjutkanS : klien mengatakan bahwa klien BAB berkali-kali,sudah mulai berkurang 2x/hari, masih merasa mual tapi tidak sampai muntah.O : - klien BAB 2x/hari - Turgor kulit kembali < 1 detik - Mata tidak cowong - Klien merasa mual sehingga tidak menghabiskan porsi makannya - Klien tidak muntahA : Masalah gangguan pola eliminasi BAB teratasi sebagianP : Pertahankan intervensi 1-4 dilanjutkan- Kaji intak output cairan setiap 8 jam-Pantau tanda-tanda dehidrasi
No.
DxHari/tgl Catatan Perkembangan TTD
1. 2. 3
Sabtu,04/5/2013 S : Klien mengatakan bahwa merasa lebih sehatO : - Klien tampak lebih sehat- Klien lebih mandiri dalam melakukan aktifitasnya- Turgor kulit < 1 detik kembali- Mata tidak cowong- Mukosa mulut tidak keringA : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan S : Kien mengatakan bahwa sakit perutnya sedikit berkurangO : Klien menyeringai menahan sakit, skala nyeri 2A : Masalah tertasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan S : Klien mengatakan bahwa BAB sudah lembek 1-2/hari mual sudah berkurang, tidak muntah lagi.O : - Klien BAB 1-2x/hari, konsistensi sedikit lunak- Klien menghabiskan makanannya-Klien tidak muntah- Turgor kulit kembali < 1 detik-Mata tidak cowong- Mukosa mulut tidak kering- Klien minum 1000cc/hariA : Masalah teratasi sebagaianP : Intervensi 1-4 dilanjutkan
No.
DxHari/tgl Catatan Perkembangan TTD
1. 2.
Minggu, 05/5/2013
S: Klien mengatakan bahwa perutnya sudah tidak sakitO : - Skala nyeri 0- Klien tidak menyeringai kesakitanA : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan S : Klien mengatakan bahwa sudah tidak merasa mual dan muntah, konsistensi BAB lunak.O : - Klien BAB dengan konsistensi lunak- Klien tidak merasa mual dan muntah- Klien menghabiskan porsi makannya dan minum kurang lebih 1500cc/hari- Jumlah leukosit normalA : Masalah teratasiP : Intervensi dihentikan