asuhan kebidanan pada ny “t” uk 36-37 minggu inpartu …

12
27 Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019 ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU KALA 1 FASE AKTIF DENGAN RIWAYAT KPD DI RUANG BERSALIN RSUD JOMBANG Dian Krisnawati 1 , Zeny Fatmawati 2 , Siti Mudrikatin 3 123 STIKes Husada Jombang email : [email protected] ABSTRAK Latar belakang : KPD atau ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum adanya tanda-tanda inpartu. Insiden PROM (prelobour rupture of membrane) atau kejadian ketuban pecah dini (KPD) berkisar antara 5-10% dari semua kelahiran.Tujuan : Mampu melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan pada Ibu inpartu dengan riwayat KPD dengan pendokumentasian dalam bentuk SOAP. Metode penelitian : Observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus.. Cara pengambilan data melalui studi kepustakaan, study dokumentasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi langsung. Analisis data menggunakan teknik Triangulasi. Hasil : Ny “T” di kaji pada tanggal 3-04-2019 jam 08.00 WIB dengan penatalaksanaan yaitu NST (Fetal Nonstress Test), misoprostol 50 mg / vag, 5 unit oksitosin dalam 500 ml cairan RL dimulai dengan kecepatan 4 tetes/menit dan dinaikkan 4 tetes setiap 15 menit hingga his adekuat (28 tetes/menit), injeksi antibiotic gentamicin 1x80 mg secara Intravena, observasi selama 2 jam, His 5x 10 menit 55 detik,DJJ 148x/menit, Pembukaan Lengkap Jam 10.00 WIB, bayi lahir jam 10.30 WIB,laki-laki,Apgar Score 10. Kesimpulan : Ny “T” UK 36-37 Minggu Inpartu Kala 1 Fase Aktif Dengan Riwayat Ketuban Pecah Dini (KPD) telah mendapatkan terapi dan tindakan dengan pendokumentasian dalam bentuk SOAP yakni dari kala I hingga kala IV semuanya berlangsung normal tanpa ada penyulit, tidak ditemukan komplikasi pada janin dan ibu, serta keadaan ibu dan bayi baik ditandai dengan tanda-tanda vital dalam batas normal. KATA KUNCI : Asuhan Kebidanan , Ketuban Pecah Dini (KPD), Inpartu Kala 1 Fase Aktif. 1. PENDAHULUAN Pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya melahirkan atau premature repture of the membrane (PROM) sering disebut Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW). Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau pembukaan pada primipara kurang dari 3 cm dan pada multipara kurang dari 5 cm. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

27

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU

KALA 1 FASE AKTIF DENGAN RIWAYAT KPD

DI RUANG BERSALIN RSUD JOMBANG

Dian Krisnawati1, Zeny Fatmawati2, Siti Mudrikatin3 123STIKes Husada Jombang

email : [email protected]

ABSTRAK

Latar belakang : KPD atau ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban

sebelum adanya tanda-tanda inpartu. Insiden PROM (prelobour rupture of

membrane) atau kejadian ketuban pecah dini (KPD) berkisar antara 5-10% dari

semua kelahiran.Tujuan : Mampu melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan

pada Ibu inpartu dengan riwayat KPD dengan pendokumentasian dalam bentuk

SOAP.

Metode penelitian : Observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus..

Cara pengambilan data melalui studi kepustakaan, study dokumentasi,

wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi langsung. Analisis data

menggunakan teknik Triangulasi.

Hasil : Ny “T” di kaji pada tanggal 3-04-2019 jam 08.00 WIB dengan

penatalaksanaan yaitu NST (Fetal Nonstress Test), misoprostol 50 mg / vag, 5

unit oksitosin dalam 500 ml cairan RL dimulai dengan kecepatan 4 tetes/menit

dan dinaikkan 4 tetes setiap 15 menit hingga his adekuat (28 tetes/menit), injeksi

antibiotic gentamicin 1x80 mg secara Intravena, observasi selama 2 jam, His 5x

10 menit 55 detik,DJJ 148x/menit, Pembukaan Lengkap Jam 10.00 WIB, bayi

lahir jam 10.30 WIB,laki-laki,Apgar Score 10.

Kesimpulan : Ny “T” UK 36-37 Minggu Inpartu Kala 1 Fase Aktif Dengan

Riwayat Ketuban Pecah Dini (KPD) telah mendapatkan terapi dan tindakan

dengan pendokumentasian dalam bentuk SOAP yakni dari kala I hingga kala IV

semuanya berlangsung normal tanpa ada penyulit, tidak ditemukan komplikasi

pada janin dan ibu, serta keadaan ibu dan bayi baik ditandai dengan tanda-tanda

vital dalam batas normal.

KATA KUNCI : Asuhan Kebidanan , Ketuban Pecah Dini (KPD), Inpartu Kala 1

Fase Aktif.

1. PENDAHULUAN

Pecahnya selaput ketuban

sebelum waktunya melahirkan

atau premature repture of the

membrane (PROM) sering

disebut Ketuban pecah dini

(KPD) atau ketuban pecah

sebelum waktunya (KPSW).

Pecahnya ketuban sebelum

persalinan atau pembukaan

pada primipara kurang dari 3

cm dan pada multipara kurang

dari 5 cm. Hal ini dapat terjadi

pada kehamilan aterm maupun

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

28

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

pada kehamilan preterm. Pada

keadaan ini dimana risiko

infeksi ibu dan anak

meningkat. Ketuban pecah dini

merupakan masalah penting

dalam masalah obstetri yang

juga dapat menyebabkan

infeksi pada ibu dan bayi serta

dapat meningkatkan kesakitan

dan kematian pada ibu dan bayi

(Purwaningtyas, 2017)1.

Menurut WHO, kejadian

ketuban pecah dini (KPD) atau

insiden PROM (prelobour

rupture of membrane) berkisar

antara 5-10% dari semua

kelahiran. KPD preterm terjadi

1% dari semua kehamilan dan

70% kasus KPD terjadi pada

kehamilan aterm. Pada 30%

kasus KPD merupakan

penyebab kelahiran prematur

(WHO,2014). Angka Kematian

Ibu (AKI) dan Angka Kematian

Bayi (AKB) merupakan salah

satu indikator pembangunan

kesehatan dalam RPJMN 2015-

2019 dan SDGS. Menurut data

SDKI, Angka Kematian Ibu

sudah mengalami penurunan

pada periode tahun 1994-2012

yaitu pada tahun 1994 sebesar

390/100.000 KH, tahun 1997

sebesar 334/100.000 KH, tahun

2012 sebesar 307/100.000 KH,

tahun 2007 adalah sebesar

228/100.000 KH, namun pada

tahun 2012, Angka Kematian

Ibu meningkat kembali menjadi

sebesar 359/100.000 KH,

Untuk Angka Kematian Bayi

dapat dikatakan penurunan On

The Track (terus menurun) dan

pada SDKI 2012 menunjukkan

angka 32/1.000 KH.

Menurut laporan WHO

tahun 2018 memperkirakan 800

perempuan meninggal setiap

harinya akibat komplikasi

kehamilan dan proses

kelahiran. Sekitar 99% dari

seluruh kematian ibu terjadi di

negara berkembang. Sekitar

80% kematian maternal

merupakan akibat dari

meningkatnya komplikasi

selama kehamilan, persalinan

dan setelah persalinan (WHO,

2018). Insiden KPD di

Indonesia berkisar 4,5%-6%

dari seluruh kehamilan,

sedangkan di luar negeri

insiden KPD antara 6%-12%.

Kebanyakan studi di India

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

29

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

mendokumentasikan insiden 7-

12% untuk PROM yang 60-

70% terjadi pada jangka waktu

lama. Insiden kejadian Ketuban

Pecah Dini (KPD) di beberapa

Rumah Sakit di Indonesia

cukup bervariasi yakni

diantaranya : di RS Sardjito

sebesar 5,3%, RS Hasan

Sadikin sebesar 5,05%, RS

Cipto Mangunkusumo sebesar

11,22%, RS Pringadi sebesar

2,27% dan RS Kariadi yaitu

sebesar 5,10% (Sudarto, 2016).

Pada 25 September 2015

dengan Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (SDGs) sebagai

agenda pembangunan global

yang baru untuk periode 2016-

2030. PBB kini menetapkan

target mengurangi angka

kematian ibu global hingga

kurang dari 70 per 100 ribu

kelahiran pada 2030. (WHO,

2018). Angka kematian ibu

(AKI) di Indonesia terjadi

penurunan menjadi 305

kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup berdasarkan

hasil Survei Penduduk Antar

Sensus (SUPAS) 2018. Pada

tahun 2018, AKI Provinsi Jawa

Timur mencapai 89,6 per

100.000 kelahiran hidup.

Angka ini mengalami

penurunan dibandingkan tahun

2014 yang mencapai 93,52 per

100.000 kelahiran hidup.

(Profil Kesehatan Jatim, 2018).

Di Kabupaten Jombang

tahun 2018 angka kematian ibu

sudah sesuai dengan target

untuk AKI, yaitu sebesar 80,75

per 100.000 kelahiran hidup.

Angka tersebut berdasarkan

data jumlah kematian maternal

16 kasus dari 19,815 kelahiran

hidup. (Profil Kesehatan

Kabupaten Jombang, 2018).

Berdasarkan data yang

diperoleh di Paviliun Melati 1 (

Kamar Bersalin) RSUD

Jombang pada periode bulan

Januari – April 2019 terjadi 703

kasus Inpartu dengan rincian

sebagai berikut : SC sebanyak

236 kasus (33,57%), PE

sebanyak 152 kasus (21,62%),

normal sebanyak 125 kasus

(17,78%), anemia sebanyak 31

kasus (4,41%), KPD sebanyak

27 kasus (3,84%), HPP

sebanyak 25 kasus (3,56%),

post date sebanyak 19 kasus

(2,7%), letak sungsang

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

30

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

sebanyak 17 kasus (2,42%),

letak lintang sebanyak 15 kasus

(2,13%), HBsAg sebanyak 15

kasus (2,13%), solutio plasenta

sebanyak 12 kasus (1,71%),

gemelli sebanyak 9 kasus

(1,28%), HIV sebanyak 9 kasus

(1,28%), CPD sebanyak 6 kasus

(0,85%) dan plasenta previa

sebanyak 5(0,71%). (Rekam

Medik RSUD Jombang, periode

Januari-April 2019).

Upaya yang dapat

dilakukan untuk menurunkan

AKI dan AKB adalah

meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan ibu dan bayi salah

satunya adalah pentingnya

memberikan asuhan secara

berkelanjutan (Continuity of

care), dimulai dari masa

kehamilan dengan melakukan

pemeriksaan ANC minimal 4x

untuk mendeteksi adanya

penyulit/komplikasi dalam

kehamilan, masa persalinan

dengan pertolongan oleh tenaga

kesehatan yang profesional,

pelayanan masa nifas yang

diberikan sebanyak 4x

distribusi pemberian pada 6-8

jam post partum-6 minggu

setelah persalinan, bersamaan

dengan pemilihan alat

kontrasepsi sesuai dengan

keinginan pasien, dan keadaan

pasien. (Dinkes Jombang,

2018).

2. METODE

Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif, sebagai

pendekatan yang diharapkan

nantinya dapat membawa hasil

yang terbaik. Adapun yang

dimaksud dengan penelitian

kualitatif yaitu penelitian yang

digunakan untuk memahami

fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian

secara holistik, dan dengan

deskripsi dalam bentuk kata-

kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah

dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah. (Moeloeng.L.J,

2013)

Sebelum melaksanakan

penelitian, pada penelitian

kualitatif merumuskan masalah

terlebih dahulu yang menjadi

fokus penelitian. Akan tetapi,

rumusan masalah yang terdapat

dalam penelitian kualitatif

masih bersifat sementara dan

akan berkembang setelah

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

31

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

peneliti masuk lapangan atau

situasi sosial tertentu.

Pertanyaan penelitian kualitatif

dirumuskan dengan maksud

untuk lebih memahami gejala

yang masih remang-remang,

tidak teramati, dinamis dan

kompleks, sehingga setelah

diteliti menjadi lebih jelas apa

yang ada dalam situasi sosial

tersebut.(Sugiyono, 2015)

Cara pengambilan data

melalui studi kepustakaan,

study dokumentasi, wawancara,

pemeriksaan fisik, dan

observasi langsung. Analisis

data laporan tugas akhir ini di

menggunakan cara teknik

Triangulasi. Jenis penelitian

yang digunakan penulis dalam

Laporan Tugas Akhir ini yaitu

desain penelitian Observasional

Deskriptif dengan pendekatan

study kasus yang dilaksanakan

oleh penulis melalui

pendekatan menejemen asuhan

kebidanan. Study kasus yang

digunakan penulis dalam

membuat Laporan Tugas Akhir

ini adalah menggunakan

asuhan kebidanan 4 langkah

menurut menejemen SOAP

yaitu dari pengkajian data

subyektif dan obyektif, analisa

data dan penatalaksanaan pada

Asuhan Kebidanan pada Ny”T”

G1P00000 Inpartu Kala 1 Fase

Aktif Dengan Riwayat KPD Di

Kamar Bersalin RSUD

Jombang.

Penyusunan laporan tugas

akhir ini menggunakan teknik

pengumpulan data Triangulasi

yaitu teknik pengumpulan data

yang bersifat menggabungkan

berbagai teknik pengumpulan

data yang telah ada. Asuhan

Kebidanan pada Ny”T”

G1P00000 Inpartu Kala 1 Fase

Aktif Dengan Riwayat KPD Di

Kamar Bersalin RSUD

Jombang dengan menggunakan

triangulasii sumber dan

triangulasi teknik.

Dalam teknik pengumpulan

data, triangulasi diartikan

sebagi teknik pengumpulan

data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai

teknik pengumpulan data dan

sumber data yang telah ada.

Bila peneliti melakukan

pengumpulan data dengan

triangulasi, maka sebenarnya

peneliti dalam mengumpulkan

data yang sekaligus menguji

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

32

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

kreadibilitas data, yaitu

mengecek kreadibilitas data

dengan teknik pengumpulan

data dan berbagai sumber

data.(Notoatmodjo, 2015)

Triangulasi teknik, berarti

peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang

berbeda-beda dengan tujuan

untuk mendapatkan data dari

sumber yang sama. Peneliti

menggunakan cara observasi

partisipatif, wawancara yang

mendalam, dan dokumentasi

untuk sumber data yang sama

secara serempak. Triangulasi

sumber berarti, bertujuan untuk

mendapatkan data dari sumber

yang berbeda-beda dengan

menggunakan teknik yang

sama. (Notoatmodjo, 2015)

3. HASIL DAN

PEMBAHASAN

a. Pengkajian Data Subyektif

Pada tinjauan pustaka

didapatkan jika dilihat dari

kapan pecahnya ketuban, maka

KPD dapat diartikan sebagai

pecahnya ketuban sebelum ada

tanda-tanda persalinan dan

ditunggu satu jam belum

dimulainya tanda persalinan

(Aisyah dan Oktarina,2015).

Sedangkan Persalinan menurut

Mochtar, 2013, Persalinan

adalah suatu proses

pengeluaran hasil konsepsi

(janin + uri) yang dapat hidup

ke dunia luar dari dalam rahim

melalui jalan lahir dengan LBK

atau dengan tenaga ibu sendiri,

tanpa bantuan alat-alat, serta

tidak melukai ibu dan bayi,

yang umumnya berlangsung

kurang dari 24 jam.

Ketuban pecah dini dapat

disebabkan dari beberapa

factor seperti Infeksi yang

terjadi secara langsung pada

selaput ketuban maupun

asenderen dari vagina atau

infeksi pada cairan ketuban

yang biasa menyebabkan

terjadinya KPD.(Nugroho,

2015). Penyebab lainnya

seperti inkompetensia serviks,

Tekanan intra uterin yang

meninggi atau meningkat

secara berlebihan (overdistensi

uterus) misalnya trauma,

hidromnian, gemelli, Trauma

yang didapat misalnya dari

hubungan seksual, pemeriksaan

dalam, maupun amniosintesis,

kelainan letak, misalnya

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

33

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

sungsang, sehingga tidak ada

bagian terendah yang menutupi

pintu atas panggul (PAP) yang

dapat menghalangi tekanan

terhadap membran bagian

bawah, Keadaan sosial

ekonomi juga dapat menjadi

penyebab ketuban pecah dini

maupun factor lain misalnya

golongan darah ibu dan anak

yang tidak sesuai, termasuk

kelemahan jaringan kulit

ketuban, disproporsi antar

kepala janin dan panggul ibu

(CPD), faktor multi graviditas,

merokok dan perdarahan

antepartum, serta defisienzi

gizi dari tembaga atau asam

askorbat/ vitamin C (Nugroho,

2015 :2).

Dari tinjauan kasus pada

tanggal 03 April 2019 jam

08.00 WIB, dilakukan

pengkajian ibu inpartu dengan

Riwayat KPD Ny”T” G1P00000

UK 37 Minggu Inpartu Kala 1

Fase Aktif mengeluh perut

merasa kencang-kencang sejak

jam 23.30 WIB tanggal 02-04-

2019 dan terdapat pengeluaran

lendir, darah dan air ketuban.

Ketuban pecah sejak tanggal

01 - 04 - 2019 jam : 23.30 WIB

dan telah dilakukan terminasi

kehamilan. Dilakukan

pemeriksaan dalam VT Ø 6

cm, Porsio teraba lunak,

effecement 50%, ketuban (-),

bagian terendah kepala,

denominator UUK kiri depan,

tidak ada bagian kecil di

samping kanan dan kiri bagian

terendah, tidak ada mollase,

penurunan bagian terendah

kepala di hodge I.

Jadi diantara tinjauan

pustaka dan tinjauan kasus

tidak ada kesenjangan karna

ketuban pecah dini dapat

diartikan sebagai pecahnya

ketuban sebelum ada tanda-

tanda persalinan dan ditunggu

satu jam belum dimulainya

tanda persalinan (Aisyah dan

Oktarina, 2015 ).

b. Pengkajian Data Obyektif

Pada tinjauan pustaka

didapatkan tanda dan gejala

ketuban pecah dini yang terjadi

adalah keluarnya cairan

ketuban merembes melalui

vagina, aroma air ketuban

berbau manis dan tidak seperti

bau amoniak, berwarna pucat,

cairan ini tidak akan berhenti

atau kering karena terus

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

34

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

diproduksi sampai kelahiran.

Tetapi, bila anda duduk atau

berdiri, kepala janin yang

sudah terletak di bawah

biasanya “mengganjal” atau

“menyumbat” kebocoran untuk

sementara.Sementara itu,

demam, bercak vagina yang

banyak, nyeri perut, denyut

jantung janin bertambah cepat

merupakan tanda-tanda infeksi

yang terjadi (Nugroho, 2015 ).

Pada tinjauan kasus

didapatkan keadaan umum ibu

baik, pada pemeriksaan fisik

genetalia terdapat pengeluaran

air ketuban melalui vagina

berwarna keruh sejak 2 hari

yang lalu, setelah dilakukan

pemeriksaan penunjang

didapatkan hasil kertas lakmus

merah berubah menjadi biru,

hasil USG yaitu janin tunggal,

letak kepala, ketuban cukup,

jenis kelamin laki-laki, UK 36-

37 Minggu, tafsiran persalinan

tanggal 28-04-2019.

Pada data obyektif tidak

terjadi kesenjangan antara

tinjauan pustaka dan tinjauan

kasus yaitu tanda dan gejala

ketuban pecah dini yang terjadi

adalah keluarnya cairan

ketuban merembes melalui

vagina, aroma air ketuban

berbau manis dan tidak seperti

bau amoniak, berwarna pucat,

cairan ini tidak akan berhenti

atau kering karena terus

diproduksi sampai kelahiran.

(Nugroho, 2015)

c. Analisa Data

Pada tinjauan kasus

didapatkan diagnosa Ny”T”

G1P00000 UK 37 minggu,

hidup, tunggal, imtrauterin,

presentasi kepala, keadaan

jalan lahir normal, KU ibu dan

janin baik, inpartu kala 1 fase

aktif dengan Riwayat KPD.

d. Penatalaksanaan

Pada tinjauan pustaka

laporan tugas akhir ini didapat

Kasus KPD yang kurang

bulan jika menempuh cara-

cara aktif harus di pastikan

bahwa tidak akan terjadi

RDS, dan jika menempuh

cara koservatif dengan

maksud memberikan waktu

pematangan paru, harus bisa

memantau keadaan janin dan

infeksi yang akan

memeperjelek prognosis

janin. Penatalaksanaan KPD

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

35

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

tergantung pada umur

kehamilan tidak di ketahui

secara pasti segera dilakukan

pemeriksaan ultrasonografi

(USG) untuk mengetahui

umur kehamilan dan letak

janin. Resiko yang lebih

sering pada KPD dengan

janin kurang bulan adalah

RDS dibandingkan dengan

sepsis. Oleh Karena itu pada

kehamilan kurang bulan perlu

evaluasi hati-hati untuk

menentukan waktu yang

optimal untuk persalinan.

Pada umur kehamilan matang,

choriamnionitis yang diikuti

dengan sepsis pada janin

merupakan sebab utama

meningkatnya morbiditas dan

mortalitas janin. Pada

kehamilan cukup bulan,

infeksi janin langsung

berhubungan dengan lama

pecahnya selaput ketuban atau

lamanya periode laten.

Adapun penatalaksanaannya

dapat menggunakan 2 cara

yaitu konservatif dan aktif.

Adapun cara konservatif yaitu

Rawat di rumah sakit, Beri

antibiotic : bila ketuban pecah

> 6 jam berupa: Ampisilin

4x500 mg atau gentamycin 1x

80 mg. Umur kehamilan < 32-

34 minggu: dirawat selama air

ketuban masih keluar atau

sampai air ketuban tidak keluar

lagi, bila usia kehamilan 32-34

minggu, masih keluar air

ketuban, maka usia kehamilan

35 minggu dipertimbangkan

untuk terminasi kehamilan (hal

ini sangat tergantung pada

kemampuan keperawatan bayi

prematur), nilai tanda-tanda

infeksi (suhu, leukosit, tanda-

tanda infeksi intra

uterine).Pada usia kehamilan

32-34 minggu, berikan steroid

untuk memacu kematangan

paru-paru janin.

Sedangkan cara Aktif

yaitu kehamilan > 35 minggu:

induksi oksitosin, bila gagal

dilakukan seksio sesarea. Cara

induksi: 1 ampul syntocinon

dalam dektrosa 5 %, dimulai 4

tetes sampai maksimum 40

tetes/ menit. Pada keadaan

CPD, letak lintang dilakukan

secsio sesarea.Bila ada tanda

infeksi beri antibiotika dosis

tinggi dan persalinan diakhiri

(Taufan, 2015 :8-9).

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

36

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

Pada tinjauan kasus

laporan tugas akhir ini di dapat

bahwa umur kehamilan subyek

penelitian 37 minggu dan telah

dilakukan pemeriksaan lengkap

sehingga penatalaksaanaan

yang di lakukan yaitu diberikan

steroid untuk memacu

kematangan paru dan kemudian

dilakukan terminasi kehamilan

menggunakan misoprostol 50

mg/ vag.

Jadi dari laporan tugas

akhir ini tidak terjadi

kesenjangan penatalaksanaan

antara tinjauan pustaka dan

tinjauan kasus.

4. KESIMPULAN

Dari penyusunan Asuhan

Kebidanan pada Ny “T” UK

36-37 Minggu Inpartu Kala 1

Fase Aktif dengan Riwayat

KPD Di RSUD Jombang dapat

diambil kesimpulan dari

masing-masing langkah yang

sesuai dengan manajemen

SOAP. Setelah dilakukan

Asuhan Kebidanan didapatkan

kesimpulan pada pengkajian

data, yaitu data subyektif ibu

mengatakan mengeluarkan air

ketuban dari jalan lahir pada

tanggal 01-04-2019 jam 23.00

wib dan di bawa ke IGD Rsud

Jombang, dan kemudian

diperiksa di kamar bersalin. Ibu

mengeluh kencang- kencang

sejak jam 23.00 tanggal 02-02-

2019 , semakin sering dan

teratur sejak jam 06.00 wib tgl

03-04-2019.

Pada data obyektif di

dapatkan Keadaan umum Baik,

Kesadaran: Composmentis,

TD: 120/80 mmHg, Nadi :

80x/mnt, Suhu : 36,8, RR :

20x/mnt, BB sebelum hamil :

49 kg, BB sekarang : 58 kg,

TB: 161 Cm, Lila: 27cm. Pada

pemeriksaan fisik didapatkan

hasil inspeksi pada mata

konjungtiva merah muda,

sklera putih. Abdomen His

adekuat, DJJ 144x/menit,

genetalia terdapat pengeluaran

lendir bercampur darah dan

ketuban berwarna keruh, VT Ø

6cm, porsio teraba lunak,

ketuban (-), eff 50%,presentasi

kepala, denuminator uuk kidep.

Pada pemeriksaan penunjang

didapatkan kertas lakmus

merah berubah menjadi biru,

hasil USG : janin tunggal, letak

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

37

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

kepala, ketuban cukup, jenis

kelamin laku-laki, UK 36-37

minggu, tafsiran persalinan 28-

04-2019.

Pada Analisa didapatkan

diagnosa Ny “T” G1P00000

UK 36-37 Minggu Inpartu

Kala 1 Fase Aktif Tunggal,

Hidup, Intrauterin Dengan

Riwayat KPD. Sedangkan

pada penatalaksanaan

meliputi : melakukan

pendekatan terapeutik pada

pasien, melakukan

pemeriksaan keadaan umum,

kesadaran dan TTV pada

ibu, konseling pada ibu dan

keluarga tentang kondisi

pasien saat ini, melakukan

kolaborasi dengan dokter

SPoG yaitu di terminasi

dengan misoprostol 50 mg/

vag, infuse RL 500 ml/ 12

jam, dan mengobservasi

kemajuan persalinan.

5. REFERENSI

Jurnal

Aisyah,S dan Oktarina A,

(2015) .“Perbedaan

Kejadian Ketuban Pecah

Dini Antara Primipara

dan Multipara.

JurnalMidpro

Sunarti. (2017). Manajemen

Asuhan Kebidanan

Intranatal pada Ny “R”

Gestasi 37-38 Minggu

dengan Ketuban Pecah

Dini (KPD) di RSUD

Syekh Yusuf Kab.Gowa.

BUKU

Moleong, L.J. (2013).

Metodologi Penelitian

Kualitatif Edisi Revisi.

Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Mochtar, R. (2013). Sinopsis

Obstetri Fisiologi &

Patologi. Jakarta : EGC.

Nugroho, T. (2015). Obstetri.

Jakarta : Medical Book.

Notoatmojo, S. (2015).

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta :

Rineka cipta

Sugiyono.(2017). Metode

Penelitian Kuantitatif

Kualitatif Dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Profil Kesehatan Provinsi

Jatim (2018).

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “T” UK 36-37 MINGGU INPARTU …

38

Jurnal Akademika Husada │Volume I Nomor 2 : September 2019

Dinkes Kota Jombang, (2018).

Profil Kesehatan kota

Jombang.

Survey penduduk antar Sensus

(2017).

Rekam Medik Rumah Sakit

Umum Daerah Jombang

(2019)