asuhan ke perawatan pad a sdr. a dan sdr. f post operasi apendisitis dengan nyeri...

92
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI AKUT DIRUANG KANTHIL 2 RSUD KARANGANYAR DISUSUN OLEH : GURUH ADHI PUTRO NIM. P14079 PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017

Upload: others

Post on 28-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DAN Sdr. F POST

OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI AKUT DIRUANG

KANTHIL 2 RSUD KARANGANYAR

DISUSUN OLEH :

GURUH ADHI PUTRO

NIM. P14079

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2017

Page 2: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DAN Sdr. F POST

OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI AKUT DIRUANG

KANTHIL 2 RSUD KARANGANYAR

Karya Tulis Ilmiah

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Diploma 3 Keperawatan

DISUSUN OLEH :

GURUH ADHI PUTRO

P14079

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2017

i

Page 3: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Guruh Adhi Putro

NIM : P14079

Program studi : D3 Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatan Pada Sdr. F dan Sdr. A Post Operasi

Apendisitis Dengan Nyeri Akut Di ruang Kanthil 2 RSUD

Karanganyar

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis benar - benar hasil

karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya

akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari dapat di buktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan

ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 09 Agustus 2017

Yang Membuat Pernyataan

ii

Page 4: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

MOTTO

Sebuah tugas atau pekerjaan akan selalu menjadi sebuah beban, Jika itu hanya

dipikirkan. Sebuah cita-cita juga adalah beban, Jika itu hanya angan-angan.

iii

Page 5: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

LEMBAR PESETUJUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. A DAN Sdr. F POST

OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI AKUT DI RUANG

KANTHIL 2 RSUD KARANGANYAR

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

Ahli Madya Keperawatan (AMd. Kep)

Oleh:

GURUH ADHI PUTRO

P14079

Surakarta, 09 Agustus 2017

Menyetujui,

Pembimbing

Mellia Silvy Irdianty, S.Kep, MPH

NIK. 201690157

iv

Page 6: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI

Telah Di Uji Pada Tanggal : 09 Agustus 2017

Dewan Penguji :

Ketua :

1. Mellia Silvy Irdianty, S.Kep, MPH ( )

NIK. 201690157

Anggota :

2. Joko Kismanto, S.Kep.,Ns ( )

NIK. 200670020

v

Page 7: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh

Nama : Guruh Adhi Putro

NIM : P14079

Program studi : D3 Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah : Asuhan Keperawatan Pada Sdr. F dan Sdr. A Post

Operasi Apendisitis Dengan Nyeri Akut Di ruang

Kanthil 2 RSUD Karanganyar

Telah diajukan dan di pertahankan di hadapan

Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Di tetapkan di : STIKes Kusuma Husada Surakarta

Hari / tanggal : Rabu, 09 Agustus 2017

DEWAN PENGUJI

Ketua : Mellia Silvy Irdianty, S.Kep, MPH ( )

NIK. 201690157

Anggota : Joko Kismanto, S.Kep.,Ns ( )

NIK. 200670020

Mengetahui,

Ketua Program Studi D3 Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

vi

Page 8: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Asuhan keperawatan Pada Sdr. A dan Sdr. F Post Operasi

Apendisitis Dengan Nyeri Akut di Ruang kanthil 2 RSUD Karanganyar.”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat:

1. Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua STIKes yang telah

memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Meri Oktariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Ketua Program Studi D3

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku Sekretaris Program Studi D3

Keperawatan yag telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat

menimba ilmu di STIKes Kusuma Husada Surakarta.

4. Mellia Silvy Irdianty, S.Kep, MPH , selaku dosen pembimbing sekaligus

sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-

masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi

demi sempurnanya studi kasus ini.

5. Joko Kismanto, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji yang telah membimbing

dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman

dalam bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

6. Semua dosen Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

vii

Page 9: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

Penulis

7. Kedua orang tuaku, bapak Santoso, SE, MM dan Ibu Sri Suwarni, S.pd yang

selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat untuk menyelesaikan

pendidikan.

8. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, 09 Agustus 2017

viii

Page 10: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME ....................................................................ii

MOTTO ........................................................................................................................ iii

LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................................iv

LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI...............................................................v

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................................vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................................vii

DAFTAR ISI..................................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Batasan Masalah ........................................................................................3

1.3 Rumusan Masalah .....................................................................................4

1.4 Tujuan Penulisan .......................................................................................4

1.5 Manfaat Penulisan .....................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan teori

2.1.1 Definisi 7

2.1.2 Jenis-jenis apendisitis .................................................................... 7

2.1.3 Etiologi .......................................................................................... 8

2.1.4 Patofisiologi ................................................................................... 8

2.1.5 Pathway........................................................................................ 11

2.1.6 Manifestasi klinis ......................................................................... 12

2.1.7 Komplikasi................................................................................... 13

2.1.8 Pemeriksaan penunjang ............................................................... 13

2.1.9 Penatalaksaan............................................................................... 14

2.2 Asuhan Keperawatan

2.2.1 Pengkajian.................................................................................... 16

1) Identitas Klien ........................................................................ 16

2) Keluhan Utama....................................................................... 17

ix

Page 11: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

3) Riwayat Penyakit Sekarang ................................................... 18

4) Riwayat Penyakit Dahulu ...................................................... 19 5) Riwayat Kesehatan Keluarga ................................................ 19

6) Keadaan Lingkungan............................................................. 19

7) Pola Fungsi Kesehatan .......................................................... 20 8) Pemeriksaan Fisik.................................................................. 23

2.2.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................... 25 2.2.3 Intervensi Keperawatan .............................................................. 26

2.2.4 Implementasi .............................................................................. 32

2.2.5 Evaluasi ...................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitan ................................................................................... 35

3.2 Batasan Istilah....................................................................................... 35

3.3 Partisipan .............................................................................................. 35

3.4Lokasi dan Waktu penelitian ................................................................... 35 3.5 Pengumpulan Data ................................................................................ 36

3.6 Uji Keabsahan Data .............................................................................. 36 3.7 Analisa Data.......................................................................................... 37

BAB IV HASIL STUDI KASUS

4.1 Hasil ...................................................................................................... 38

4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ......................................... 38

4.1.2 Pengkajian .................................................................................. 39

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan .......................................................................................... 70

5.1.1 Pengkajian ................................................................................. 70

5.1.2 Diagnosis Keperawatan .............................................................. 72

5.1.3 Rencana Keperawatan. ............................................................... 73 5.1.4 Implementasi Keperawatan ........................................................ 74

5.1.5 Evaluasi ...................................................................................... 76

BAB VI KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 77

6.1.1 Pengkajian Keperawatan. ........................................................... 77 6.1.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................... 78

6.1.3 Intervensi Keperawatan .............................................................. 78 6.1.4 Implementasi Keperawatan ........................................................ 78

6.1.5 Evaluasi Keperawatan ................................................................ 79

6.2 Saran .................................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

x

Page 12: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.5 Pathway Apendisitis...............................................................................11

Gambar 4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data .....................................................38

Gambar 4.1.2 Genogram pasien 1.................................................................................40

Gambar 4.1.2 Genogram pasien 2.................................................................................41

xi

Page 13: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3. Lembar Audience

Lampiran 4. Jurnal Tindakan

Lampiran 5. Asuhan Keperawatan

xii

Page 14: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit apendisitis merupakan penyebab nyeri abdomen akut yang paling

sering ditemukan di bidang bedah (Shiddiq. dkk, 2012). Apendisitis memiliki

potensi untuk terjadinya komplikasi parah jika tidak segera diobati,seperti

perforasi atau sepsis, dan bahkan dapat menyebabkan kematian (Zulfikar. dkk,

2015).

WHO menyatakan angka mortalitas akibat apendisitis adalah 21.000 jiwa,

di mana populasi laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Angka

mortalitas apendisitis sekitar 12.000 jiwa pada laki-laki dan sekitar 10.000 jiwa

pada perempuan. Di Amerika Serikat terdapat 70.000 kasus apendisitis setiap

tahunnya. Kejadian apendisitis di Amerika memiliki insiden1-2 kasus per

10.000 anak per tahunya antara kelahiran sampai umur 4 tahun. Kejadian

apendisitis meningkat 25 kasus per 10.000 anak per tahunnya antara umur 10-

17 tahun di Amerika Serikat (WHO, 2010). Jumlah pasien yang menderita

penyakit apendisitis di Indonesia berjumlah sekitar 27% dari jumlah penduduk

di Indonesia. Jawa tengah tahun 2009, jumlah kasus apendisitis dilaporkan

sebanyak 5.980 dan 177 diantaranya menyebabkan kematian. Apendisitis

umumnya penyakit pada usia belasan tahun dan awal 20-an dengan penurunan

setelah usia 30 tahun (depkes, 2009).

Dampak dari apendisitis terhadap kebutuhan dasar manusia diantaranya

kebutuhan dasar cairan, karena penderita mengalami demam tinggi sehingga

pemenuhan cairan berkurang. Kebutuhan dasar nutrisi berkurang karena pasien

1

Page 15: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

2

apendisitis mengalami mual, muntah, dan tidak nafsu makan. Kebutuhan rasa

nyaman penderita mengalami nyeri pada abdomen karena peradangan yang

dialami dan personal hygine terganggu karena penderita mengalami

kelemahan. Kebutuhan rasa aman, penderita mengalami kecemasan karena

penyakit yang dideritanya (Ellizabeth, 2008).

The National Research Council (NRC) apendiktomi yang melibatkan

pembukaan usus bagian bawah termasuk dalam klasifikasi pembedahan bersih

terkontaminasi, diperlukan pemberian antibiotika profilaksis antimikroba pre-

operasi untuk mencegah infeksi luka operasi yang merupakan komplikasi

utama dari apendektomi (Katzung, 2004 dalam Zulfikar.dkk, 2013). Bila saat

operasi ditemukan perforasi maka pemberian antibiotik akan diperpanjang

sebagai terapi, pemberian antibiotik harus rasional sesuai dengan indikasi

kemudian jenis, dosis, waktu, jalur dan lama pemberian harus memenuhi

kaidah ilmu farmakologi dan disiplin ilmu lain yang bersangkutan sehingga

tidak menimbulkan efek negatif misalnya resistensi kuman (Edgar dan

Andrew, 2000 dalam Zulfikar.dkk, 2015).

Penatalaksanaan nyeri biasanya digunakan manajemen secara farmakologi

atau obat-obatan diantaranya yaitu analgesic, macam analgesic sendiri dibagi

menjadi dua yaitu, analgesic ringan (aspirin atau salisilat, parasetamol,

NSAID) dan analgesic kuat (morfin, petidin, metadon). Sedangkan tindakan

secara non farmakologi yaitu berupa tekhnik distraksi (tehnik distraksi visual,

distraksi pendengaran, distraksi pernafasan, distraksi intelektual, imajinasi

terbimbing)dan relaksasi (nafas dalam, meditasi, pijatan, music dan aroma

terapi) dan tekhnik stimulasi kulit. Teknik stimulasi kulit yang digunakan

Page 16: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

3

adalah kompres dingin ataupun kompres hangat. Tindakan paliatif harus

dilakukan sebelum penggunan obat-obatan, tinjauan lain selain lebih ekonomis

adalah kontrol nyeri lebih adekuat dan tidak ada efek samping (Tamsuri, 2007).

Teknik relaksasi nafas dalam adalah teknik melakukan nafas dalam, nafas

lambat dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan (Smeltzer &

Bare, 2002 dalam Hapsari dan Anasari, 2013). Selain melakukan nafas dalam,

klien diarahkan untuk berkonsentrasi pada daerah yang mengalami ketegangan

otot (potter & pery, 2005 dalam Hapsari dan Anasari, 2013). Relaksasi secara

umum sebagai metode yang paling efektif terutama pada pasien yang

mengalami nyeri (National Safety Council, 2003 dalam Hapsari dan Anasari,

2010).

Angka kejadian penyakit apendisitis merupakan 10 besar urutan yang ada

di RSUD Karanganyar yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan

uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan studi kasus dengan melakukan

asuhan keperawatan pada klien 1 dan klien 2 dalam pemberian relaksasi nafas

dalam dengan apendisitis.

1.2 Batasan Masalah

Dari data latar belakang di atas di dapatkan batasan masalah yang dapat

diangkat yaitu tentang Asuhan Keperawatan Pada Klien Sdr. F dan Sdr. A Post

Operasi Apendisitis Dengan Nyeri Akut Diruang Kanthil 2 RSUD

Karanganyar.

Page 17: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

4

1.3 Rumusan Masalah

Bagaimana perbedaan Asuhan Keperawatan Pada Klien Sdr. F dan Sdr. A

Post Operasi Apendisitis Dengan Nyeri Akut Diruang Kanthil 2 RSUD

Karanganyar.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian yang dilakukan adalah untuk

mengetahui Asuhan Keperawatan Pada Klien Sdr. F dan Sdr. A Post

Operasi Apendisitis Dengan Nyeri Akut Diruang Kanthil 2 RSUD

Karanganyar.

1.4.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1) Untuk melakukan pengkajian pada klien dengan nyeri apendisitis.

2) Mampu untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada klien

dengan nyeri apendisitis.

3) Untuk menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien yang

mengalami penyakit apendisitis di RSUD Karanganyar.

4) Untuk melaksanakan tindakan keperawatan pada klien yang

mengalami penyakit apendisitis di RSUD Karanganyar.

5) Untuk mengevaluasi pada yang mengalami penyakit apendisitis di

RSUD Karanganyar.

Page 18: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

5

1.5 Manfaat

Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak :

1) Teoritis

a) Sebagai wacana untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan asuhan

keperawatan dengan nyeri pada klien yang mengalami apendisitis akut.

b) Sebagai wacana untuk studi kasus berikutnya terutama dalam Asuhan

Keperawatan pada klien Sdr. F dan Sdr. A post operasi apendisitis

dengan nyeri akut diruang kanthil 2 RSUD Karanganyar

2) Praktis

a) Bagi Perawat

Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan khususnya dalam

praktek pelayanan keperawatan dengan nyeri apendisitis.

b) Bagi Rumah Sakit

c) Hasil studi ini bisa menjadi masukan bagi pelayanan di rumah sakit agar

dapat meningkatkan mutu pelayanan dengan Asuhan Keperawatan

pada klien Sdr. F dan Sdr. A post operasi apendisitis dengan nyeri akut

diruang kanthil 2 RSUD Karanganyar

c) Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi dan menambah wawasan khususnya para mahasiswa

khususnya yang berkaitan dengan asuhan keperawatan dengan nyeri

pada penyakit apendisitis dalam pemberian relaksasi nafas dalam.

d) Bagi peneliti lain

Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai data dasar untuk

penelitian lebih lanjut.

Page 19: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

6

e) Bagi Klien

Sebagai sumber informasi mengenai penyakit apendisitis akut.

Page 20: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Apendisitis

2.1.1 Definisi

Apendisitis adalah peradangan yang terjadi pada apendiks

vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling

sering. Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang

selama ini dikenal dan digunakan dimasyaralat kurang tepat, karena

yang merupakan usus buntu sebenarnya adalah sekum (Wijaya dan

Putri, 2013).

2.1.2 Jenis apendisitis

1. Apendisitis akut adalah timbulnya tanda dan gejala klinis yang

mendadak dari apendisitis.

2. Apendisitis berulang adalah serangan berulang apendisitis akut

insidennya adalah 15 sampai 25%.

3. Apendisitis grumbling adalah serangan berulang grede ringan kolik,

muntah pada kasus yang masuk rumah sakit berulang, dan dapat

sembuh sendiri.

4. Apendisitis simpleks adalah jika durasi gejala klinis kurang dari 48

jam atau pencitraan/imaging tidak menunjukan adanya atau

flegmon.

5. Apendisitis komplikata adalah apendisitis akut dengan perforasi atau

abses/flegmon yang besar.

7

Page 21: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

8

6. Pseudoapendisitis adalah ileitis akut menyerupai apendisitis setelah

infeksi yersinis. Hal ini juga dapat disebabkan oleh penyakit crohn.

7. Apendisitis stump adalah suatu peradangan dan infeksi tunggul

apendiks, jika tunggul yang besar ditinggalkan (kasus pasca-bedah).

Keadaan ini mungkin memerlukan apendiktomi stump. Basis

apendiks perlu diligali dan dipotong untuk mencegah komplikasi ini

(lebih sering terjadi pada apendiktomi laparoskopi) (Shenoy dan

Nileshwar, 2104).

2.1.3 Etiologi atau penyebab

1. Ulserasi pada mukosa

2. Obstruksi pada colon oleh fecalit (faeses yang keras)

3. Pemberian barium

4. Berbagai macam penyakit cacing

5. Tumor

6. Striktur karena fibrosis pada dinding usus (Wijaya dan Putri, 2013)

2.1.4 Patofisiologi

Studi epidemiologi menunjukkan peran kebiasaan makan makanan

rendah serat dan pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis.

Konstipasi akanmenaikkan tekanan intrasekal, yang berakibat

timbulnya sumbatan fungsional apendiks dan meningkatnya

pertumbuhan kuman flora kolon biasa (Sjamsuhidayat, 2005 dalam

Muttaqin, 2011).

Kondisi obstruksi akan meningkatkan tekanan intraluminal dan

peningkatan perkembangan bakteri. Hal lainakan terjadi peningkatan

Page 22: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

9

kogesti dan penurunan perfusi pada dinding apendiks yang berlanjut

pada nekrosis dan inflamasi apendiks (Atassi, 2002 dalam Muttaqin,

2011).

Pada fase ini, pasien akan mengalami nyeri pada area periumbilikal.

Dengan berlanjutnya proses inflamasi, maka pembentukan eksudat

akan terjadi pada permukaan serosa apendiks. Ketika eksudat ini

berhubungan dengan parietal peritoneum, maka intensitas nyeri yang

khas akan terjadi (Santacroce, 2009)

Dengan berlanjutnya proses obstruksi, bakteri akan berproliferasi

dan meningkatkan tekanan intraluminal dan membentuk infiltrat pada

mukosa dinding apendiks yang disebut dengan apendisitis mukosa,

dengan manisfestasi ketidaknyamanan abdomen. Adanya penurunan

perfusi pada dinding akan menimbulkan iskemia dan nekrosis disertai

peningkatan tekanan intraluminal yang disebut apendisitis nekrosis,

juga akan meningkatkan resiko perforasi dari apendiks. Proses

fagositosis terhadap respons perlawanan pada bakteri memberikan

manifestasi pembentukan nanah atau abses yang terakumulasi pada

lumen apendiks yang disebut dengan apendisitis supuratif.

Sebenarnya tubuh juga melakukan usaha pertahanan untuk

membatasi proses peradangan ini dengan cara menutup apendiks

dengan omentum dan usus halus sehingga terbentuk massa

periapendikular. Perforsi dengan cairan inflamasi dan bakteri masuk

kerongga abdomen lalu memberikan respons inflamasi permukaan

peritoneum atau terjadi peritonitis. Apabila perforasi apendiks disertai

Page 23: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

10

dengan material abses,maka akan memberikan manifetasi nyeri lokal

akibat akumulasi abses dan kemudian juga akan memberikan respons

peritonitis. Manifestasi yang khas dari perforasi apendiks adalah nyeri

hebat yang tiba-tiba datang pada abdomen kanan bawah (Tzanakis,

2005 dalam Muttaqin, 2011).

Page 24: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

11

2.1.5 Pathway

Material

apendikolit

Hiperplasia folikel

limfoid submukosa

Parasit Kebiasaan diet rendah serat

dan pengaruh konstipasi

Iskemia dan nekrosis

Obstruksi pada

lumen apendekael

Fakalit (material garam

kalsium,debris fekal)

dinding disertai peningkatan

tekanan intraluminal

Apendisitis nekrosis

Apendisitis supuratif

Peningkatan tekanan intraluminal dan

peningkatan perkembangan bakteri

Perforasi massa

periapendikular peritonitis

Apendisitis

kronis/rekuren

Peningkatan kongesti dan penurunan

perfusi pada dinding apendiks

Intervensi bedah

apendektomi

Respons lokal saraf

terhadap inflamasi Apendisitis akut

Preoperatif Pascaoperatif

Nyeri Gangguan

gastrointestinal

Respon

sistemik

Respons psikologis

misiinterpretasi perawatan

dan penatalaksan

pengobatanaan

Kecemasan

pemenuhan

informasi

Post de

antree pasca

bedah

Resiko

infeksi

Kerusakan

jaringan

pascabedah

Perubahan

pola nutrisi

pascabedah

Mual, muntah,

kembung,

diare,

anoreksia

Asupan

nutrisi tidak

adekuat

Peningkatan

suhu tubuh

Hipertermi

Ketidak

seimbangan

nutrisi

kurang dari

kebutuhan

Gambar 2.1 Pathway apendisitis (Muttaqin dan Sari, 2011)

Page 25: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

12

2.1.6 Manifestasi Klinis

Tanda awal : nyeri mulai diepigastrum/region umbilikus disertai mual

dan anoreksia:

a. Nyeri pndah ke kanan bawah (yang akan menetap dan diperberat bila

berjalan atau batuk) dan menunjukkan tanda rangsangan peritoneum

lokal dititik Mc. Burney : nyeri tekan, nyeri lepas, defans muskuler.

b. Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsung.

c. Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan

(rovsing sign)

d. Nyeri kanan bawah bila ditekan disebelah kiri dilepas (Blumberg).

e. Nyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam,

berjalan, batuk, mengedan.

f. Nafsu makan menurun

g. Demam yang tidak terlali tinggi

h. Biasanya terdapat konstipasi, tapi kadang-kandang terjadi diare.

Gejala-gejala permulaan pada apendisitis yaitu nyeri atau

perasaan tidak enak sekitar umbilikus diikuti oleh anoreksia, nausea

dan muntah, gejala ini umumnya berlangsung lebih dari 1 atau 2

hari. Dalam beberapa jam nyeri bergeser kuadran kanan bawah dan

mungkin terdapat nyeri tekan sekitar titik marginal cost.

Burney, kemudian dapat timbul spasme otot dan nyeri lepas.

Biasanya ditemukan demam ringan dan leukosit meningkat bila

rupture apendiks terjadi nyeri sering sekali hilang secara dramatis

untuk sementara (Wijaya dan Putri, 2013).

Page 26: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

13

2.1.7 Komplikasi

Komplikasi utama apendisitis adalah perforasi apendiks yang dapat

berkembang menjadi peritonitis atau abses. Insidensi periorasi 10-32%.

Perforasi terjadi 24 jam setelah awitan nyeri. Gejala mencakup demam

dengan suhu 37,7oC atau lebih tinggi, penampilan toksik dan nyeri

abdomen atau nyeri tekan abdomen yang kontinyu (Haryono, 2012).

2.1.8 Pemeriksaan Penunjang

1. Hitung WBC/lekosit total hampir selalu meningkat diatas 10.000

sel/mm3, pada sebagian besar pasien (95%). Jumlah leukosit yang

sangat tinggi (> 20.000/mm3) memberi kesan kearah apendisitis

komplikata dengan gangren atau perforasi.

2. Foto polos abdomen posisi tegak dilakukan untuk

mengesampingkan adanya perforasi dan obstruksi intestinalis.

Pemeriksaan ini mungkin menunjukkan dilatasi lengkung usus

halus pada fosa iliaka dekstra.

3. Ultrasonografi abdomen untuk mengesampingkan penyebab lain

yang mencakup penyebab ginekologik. Ultrasonografi dapat

memperlihatkan organ tubular aperistaltik dan tidak mengempis

dengan dinding tabung yang tebal. Pemeriksaan ultrasonografi

dapat digunakan untuk menunjukkan adanya nyeri tekan oleh

probe ultrasonografi (sensitivitas 85%, spesifitas 90%).

4. CT scan merupakan pemeriksaan pilihan (sensitivitas 90%,

spesifisitas 90%). Protein C-reaktif meningkat pada setiap kelainan

peradangan seperti Apendisitis (Shenoy dan Nileshwar, 2014).

Page 27: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

14

2.1.9 Penatalaksanaan

Penatalaksaan appendixitis menurut andra & Yessie, 2013:

1. Sebelum operasi

a. Observasi

Dalam 8-12 jam setelah timbulnya keluhan, tanda dan gejala

appendixitis sering kali belum jelas, dalam keadaan ini observasi

katat perlu dilakukan. Pasien diminta melakukan tirah baring dan

dipuasakan. Laksatif tidak boleh diberikan bila dicurigai adanya

appendixitis ataupun perioritas lainnya. Pemeriksaan abdomen

dan rectal serta pemeriksaan darah (leukosit dan hitung jenis)

diulang secara periodic, foto abdomen dan toraks tegak dilakukan

untuk mencari memungkinan adanya penyulit lain. Pada

kebanyakan kasus, diagnose ditegakkan dengan lokalisasi nyeri

di daerah kanan bawah dalam 12 jam setelah timbulnya keluhan.

b. Antibiotik

Appendixitis tanpa komplikasi biasanya tidak perlu di

berikan antibiotik, kecuali appendixitis ganggrenosa atau

appendixitis perporasi. Penundaan tindak bedah sambil

memberikan antibiotic dapat mengakibatkan abses atau perporasi.

2. Operasi

a. Apendiktomi.

b. Appendiks di buang, jika appendiks mengalami perporasi bebas,

maka abdomen dicuci dengan garam fisiologis dan antibiotika.

Page 28: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

15

c. Abses appendiks diobati dengan antibiotika IV, massanya

mungkin mengecil, atau abses mungkin memerlukan drainase

dalam jangka waktu beberapa hari. Apendiktomi dilakukan bila

operasi elektif sesudah 6 minggu sampai 3 bulan.

3. Pasca operasi

Dilakukan observasi tanda-tanda vital untuk mengetahui

terjadinya perdarahan di dalam, syok, hipertermia atau gangguan

pernapasan, angkat sonde lambung, bila pasien sudah sadar,

sehingga aspirasi cairan lambung dapat dicegah, baringkan pasien

dalam posisi fowler. Pasien dikatakn baik bila dalam 12 jam tidak

terjadi gangguan, selama itu pasien dipuasakan, bila tindakan

operasi lebih besar, misalnya pada perforasi atau peritonitis umum,

puasa diteruskan sampai fungsi usus kembali normal. Satu hari

pasca operasi pasien dianjurkan untuk duduk tegak di tempat tidur

selama 2 x 30 menit. Hari kedua dapat dianjurkan untuk duduk di

luar kamar. Hari ke tujuh jahitan diangkat dan pasien di perboleh

pulang

2.2 Asuhan Keperawatan

2.2.1 Pengkajian

Menurut Nikmatur & Saiful, 2016:

Tanggal/jam masuk rumah sakit: Diisi dengan tanggal-bulan-tahun dan

jam masuk rumah sakit

Ruang: jelas (Ruang Kanthil 2)

Page 29: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

16

Nomor Register: jelas (sesuai rekam medic rumah sakit/puskesmas)

Diagnosis Medis: diisi dengan diagnosis yang ditegakkan oleh tim

medis

Tanggal Pengkajian: Untuk keperluan pembelajaran, mahasiswa

diminta untuk menuliskan tanggal-bulan-tahun dan jam pengkajian

dengan asumsi bahwa tidak selalu pengkajian dilakukan bersamaan

dengan waktu klien masuk rumah sakit

1. Identitas

Nama: Untuk pembelajaran, nama ditulis dengan inisial dan diikuti

dengan label status klien

Wanita : - Sudah kawin Nyonya (Ny.)

- Belum kawin Nona (Nn./Sdri)

Laki-laki : - Sudah kawin Tuan (Tn.)

- Belum kawin Saudara ( Sdr)

Anak : Umur 1-12 tahun Anak (An.)

Bayi : Umur 0-12 bulan Bayi (By.)

Umur : Ditulis umur dalam satuan hari, bulan, tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki - Perempuan

Agama : Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha

Suku/Bangsa : Jawa, Madura, Batak, dan lain-lain / WNI, WNA

Bahasa : Bahasa pengantar sehari-hari yang paling sering digunakan

klien

Pekerjaan : Bidang pekerjaan, profesi, status, atau sesuai dengan

pekerjaan klien

Page 30: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

17

Pendidikan : Pendidikan terakhir klien

Status : Kawin/tidak kawin, Janda/Duda, di bawah umur

Alamat : Untuk keperluan pembelajaran, alamat ditulis secara

singkat

Suami/Istri/Orangtua : Coret yang tidak perlu, kemudian diisi nama,

umur, pekerjaan, dan alamat. Untuk keperluan pembelajaran, nama

ditulis inisial dan alamat ditulis secara singkat

Penanggung Jawab : Diisi nama orang/perusahaan dan alamat.

Untuk keperluan pembelajaran, nama orang ditulis inisial dan alamat

ditulis secara singkat.

2. Keluhan Utama

Keluhan utama ditulis singkat jelas, dua atau tiga kata yang

merupakan keluhan yang membuat klien meminta bantuan

pelayanan kesehatan. Dalam beberapa literature, diterangkan bahwa

keluhan utama adalah alas an klien masuk rumah sakit. Untuk

pembelajaran, mahasiswa pada saat awal melakukan pengkajian

sering tidak bersamaan dengan saat klien masuk rumah sakit

(pengkajian dilakukan setelah beberapa hari klien masuk rumah

sakit), keluhan utama diisi dengan keluhan yang dirasakan klien saat

mahasiswa melakukan pengkajian. Ada juga format yang membagi

item ini menjadi dua bagian, yaitu (1) alasan masuk rumah sakit ;

dan (2) keluhan utama/keluhan saat pengkajian.

3. Riwayat penyakit sekarang

Page 31: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

18

Riwayat penyakit sekarang merupakan penjelasan dari

permulaan klien merasakan keluhan sampai dengan dibawa ke

rumah sakit. Untuk pembelajaran, bila pengkajian dilakukan tidak

bersamaan dengan saat klien masuk rumah sakit, penjelasan pada

riwayat penyakit sekarang dilanjutkan sampai dengan saat

mahasiswa melakukan pengkajian. Upaya yang telah dilakukan

adalah upaya-upaya yang telah dilakukan klien, keluarga dalam

kaitannya usaha untuk mengurangi keluhan yang terjadi, baik yang

rasional maupun irrasional. Terapi yang telah dilakukan diisi hanya

untuk pembelajaran, yaitu bila pengkajian dilakukan beberapa

waktu setelah klien masuk rumah sakit. Semua terapi medis beserta

tindakannya termasuk juga tindakan keperawatan yang telah

dilakukan selama klien dalam masa perawatan di rumah sakit.

4. Riwayat penyakit dahulu

Diisi dengan riwayat penyakit yang diderita klien yang

berhubungan dengan penyakit saat ini atau penyakit yang mungkin

dapat dipengaruhi atau memengaruhi penyakit yang diderita klien saat

ini. Bila klien pernah menjalani operasi, perlu dikaji tentang waktu

operasi, jenis operasi, jenis anastesi, dan kesimpulan akhir setelah

operasi

5. Riwayat kesehatan keluarga

Riwayat kesehatan keluarga dihubungkan dengan

kemungkinan adanya penyakit keturunan, kecenderungan alergi

Page 32: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

19

dalam satu keluarga, dan penyakit yang menular akibat kontak

langsung maupun tak langsung antar-anggota keluarga.

Genogram : genogram pada umumnya ditulis dalam tiga

generasi sesuai dengan kebutuhan. Artinya, bila klien adalan seorang

nenek atau kakek, genogram dibuat dua generasi ke bawah. Bila klien

adalan anak- anak, genogram bias dibuat dua generasi ke atas. Dapat

juga dibuat satu generasi keatas dan satu generasi kebawah. Penyakit

menular dalam keluarga garis yang menunjukkan anggota keluarga

yang berada dalam satu rumah harus dituliskan

6. Keadaan lingkungan

Diisi dengan factor-faktor lingkungan yang merupakan yang

dapat dilihat dalam beberapa aspek: (1) sebagai sumber pengeluaran;

(2) adanya polusi udara; (3) pencemaran lingkungan yang lain; (4)

perubahan iklim; (5) situasi dan kondisi lingkungan yang

meningkatkan risiko trauma (dipilih sesuai dengan penyakit yang

diderita klien).

2.2.2 Pola Fungsi Kesehatan

1. Pola persepsi dan tata laksana kesehatan

Diisi dengan persepsi klien atau keluarga terhadap konsep

sehat sakit dan upaya klien atau keluarga dalam bentuk pengetahuan,

sikap, dan perilakuyang menjadi gaya hidup klien atau keluarga

Page 33: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

20

untuk mempertahankan kondisi sehat. Miskonsepsi tentang sehat

sakit hendaknya dideskripsikan dengan singkat dan jelas.

2. Pola Nutrisi dan Metabolisme

Diisi dengan kebiasaan klien dalam memenuhi kebutuhan

nutrisi sebelum sakit sampai dengan saat sakit (saat ini ) yang

meliputi: jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi, frekuensi

makan, porsi makan yang dihabiskan, makanan selingan, makanan

yang disukai, alergi makanan, dan makanan pantangan. Keluhan

yang berhubungan dengan mual, muntah, dan kesulitan menelan

dibuatkan diskripsi singkat dan jelas. Bila diperlukan, lakuan

pengkajian terhadap pengetahuan klien/keluarga tentang diet yang

harus diikuti serat bila ada larangan adat atau agama pada suatu

makanan tertentu.

3. Pola Eliminasi

Diisi dengan eliminasi alvi (buang air besar) dan eliminasi

uri (buang air kecil). Pola eliminasi menggambarkan keadaan

eliminasi klien sebelum sakit sampai dengan saat sakit (saat ini),

yang meliputi: frekuensi, konsistensi, warna, bau, adanya darah, dll.

Bila ditemukan adanya pada eliminasi, hendaknya dibuatkan

deskripsi singkat dan jelas tentang keluhan yang dimaksud.

4. Pola Aktivitas dan Kebersihan Diri

Diisi dengan aktvitas rutin yang dilakukan klien sebelum

sakit sampai saat sakit mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali,

termasuk penggunaan waktu senggang. Mobilitas selama sakit

Page 34: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

21

dilihat dan aktivitas perawatan diri, seperti makan-minum, mandi,

toileting, berpakaian, berhias, dan penggunaan instrument.

5. Pola Istirahat Tidur

Diisi dengan kualitas dan kuantitas istirahat tidur klien sejak

sebelum sakit sampai saat sakit (saat ini), meliputi jumlah jam tidur

siang dan malam, penggunaan alat pengantar tidur, perasaan klien

sewaktu bangun tidur dan kesulitan atau masalah tidur: sulit jatuh

tidur, sulit tidur lama, tidak bugar saat terbangun, terbangun dini,

atau tidak bias melanjutkan tidur.

6. Pola Kognisi dan Persepsi Sensori

Diisi dengan kemampuan klien berkomunikasi (berbicara

dan mengerti pembicaraan) status mental dan orientasi, kemampuan

pengindraan yang meliputi: indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, perabaan, dan pengecapan.

7. Pola Konsep Diri

Diisi pada hanya klien yang sudah dapat mengungkapkan

perasaan yang berhubungan dengan kesadaran akan dirinya yang

meliputi: gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran diri, identitas

diri.

8. Pola Peran-Berhungan

Diisi dengan hubungan klien dengan anggota keluarga,

masyarakat pada umumnya, perawat, dan tim kesehatan yang lain,

Page 35: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

22

termasuk juga pola komunikasi yang digunakan klien dalam

berhubungan dengan orang lain.

9. Pola Seksual dan Seksualitas

Diisi sesuai dengan tugas perkembangan psikoseksual. Usia

remaja-dewasa-lansia dikaji berdasarkan jenis kelaminnya.

10.Pola Mekanisme Koping

Diisi dengan mekanisme koping yang biasa digunakan klien

ketika menghadapi masalah/konflik/stress/kecemasan. Bagaimana

klien mengambil keputusan (sendiri/dibantu)? Apakah ada

perubahan dalam 6 bulan terakhir dalam kehidupannya?

11.Pola Nilai dan Kepercayaan

Diisi dengan nilai-nilai dan keyakinan klien terhadap sesuatu

dan menjadi sugesti yang amat kuat sehingga memengaruhi gaya

hidup klien, dan berdampak pada kesehatan klien. Termasuk, juga

praktik ibadah yang dijalankan klien sebelum sakit sampai saat sakit.

Untuk mengkaji pola ini, sebaiknya perawat yang melakukan

pengkajian seagama dengan klien sehingga mampu mendapatkan

data yang lengkap.

2.2.2 Pemeriksaan Fisik

1. Status Kesehatan Umum

Keadaan/penampilan umum: lemah, sakit ringan, sakit berat, gelisah

dan rewel

Kesadaran: dapat diisi dengan tingkat kesadaran secara kualitatif

(GCS)

Page 36: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

23

Tanda-tanda vital: Tensi, nadi, suhu, dan RR

Berat badan: Sebelum sakit, sesudah sakit, dan BB ideal

2. Analisa keseimbangan cairan

a. Intake: Minuman, makanan, air metabolism, infus dan trandfusi

dalam satuan cc

b. Out put: Urine, feses, muntah drainage, NGT, perdarahan, diare,

dan insensible water loss dalam satuan cc

Keseimbangan cairan= total intake – total out put

3. Analisa kecukupan nutrisi

a. Kebutuhan (kkal) Kebutuhan diperhitungkan dengan rumus:

1) BB 0-10 kg= 100 kkal/kgBB/hari

2) BB 11-20= 1000 kkal + 50 kkal/kgBB/hari

3) BB>20 kg= 1500 kkal + 20 kkal/kgBB/hari

Dewasa:

a) Normal= 25-30 kcal/kgBB/hari

b) Stress ringan= 30-35 kcal/kgBB/hari

c) Stress sedang= 35-40 kcal/kgBB/hari

d) Stress berat= 40-45 kcal/kgBB/hari

b. Masukan (kkal)

Keseimbangan nutrisi= Masukan-Kebutuhan

4. Integument secara umum

Diisi dengan warna dan perubahan pada kulit

5. Kepala

a. Rambut : warna, distribusi, kebersihan, kuku, ketombe

Page 37: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

24

b. Muka : kelopak mata, warna, kebersihan, jerawat, luka

c. Mata : kelopak mata, konjungtiva, pupil, sclera, lapang pandang,

bola mata, dan ketajaman penglihatan

d. Hidung : kebersihan, sekresi, dan pernapasan cuping hidung

e. Mulut : bibir, mukosa mulut, lidan, dan tonsil

f. Gigi : jumlah, karies, gusi, dan kebersihan

g. Telinga : kebersihan, sekresi, dan pemeriksaan pendengaran

6. Leher

Pembesaran kelenjar limfe, tiroid, posisi trachea, distensi vena

jugoralis, kaku kuduk

7. Dada

a. Inspeksi : bentuk dada, ekspansi dada, gerakan dada, ictus cordis,

penggunaan otot bantu pernapasan

b. Palpasi : nyeri, bengkak, pulsasi, ekspansi dinding dada, dll

c. Perkusi : perhatikan intensitas, nada, kualitas, bunyi, dan vibrasi

yang dihasilkan

d. Auskultasi : suara napas, suara napas tambahan, dan suara jantung

8. Abdomen

a. Inspeksi : warna, striae, jaringan perut, lesi, kemerahan,

umbilicus, dan garis bentuk abdomen

b. Auskultasi : frekuensi, nada, dan intensitas bising usus

c. Palpasi : rasakan adanya spasme otot, nyeri tekan, dan adanya

massa

d. Perkusi : dengarkan bunyi yang dihasilkan

Page 38: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

25

9. Ektremitas

a. Kekuatan otot

b. Range of motion

c. Perabaan akral

d. Perubahan bentuk tulang

e. Capillary refill time (normal >3 detik)

f. Edema pitting dengan derajat kedalaman

10.Anus genetalia: kebersihan dan sesuai prioritas pengkajian

11.Neurologis (Gasgow Coma Scale)

Membuka mata (1-4), respon verbal/bicara (1-5), respon

motoric/gerakan (1-6)

2.2.2 Diagnosa Keperawatan

Menurut Awan & Rini, 2015

1. Diagnose pre-operasi

a. Ansietas berhubungan dengan adanya perubahan status kesehatan

b. Nyeri akut berhubungan dengan peradangan pada appendiks

2. Diagnose post-operasi

a. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan

perlukaan bekas operasi dari program medikasi

b. Nyeri akut berhubungan dengan perlukaan pada bekas operasi

prosedur medikasi

c. Risiko infeksi berhubungan dengan menurunnya pertahanan

tubuh primer dan sekunder yang tidak adekuat akibat prosedur

invasive

Page 39: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

26

2.2.3 Intervensi Keperawatan

Menurut Aan dan Rini, 2015

1. Pre-operasi

a. Ansietas berhubungan dengan adanya perubahan status kesehatan

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama

diharapkan kecemasan hilang atau berkurang.

Kriteria hasil :

1) Pasien mengatakan perasaan cemasnya berkurang atau hilang.

2) Terciptanya lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien.

3) Pasien tampak rileks.

4) Tanda – tanda vital dalam batas normal : Tekanan darah

120/80 mmHg, Nadi 80-100x/menit, Pernapasan 18-

24x/menit, Suhu 36,5-37oC

5) Keluarga atau orang terdekat dapat mengenal dan

mengklarifikasi rasa takut.

6) Pasien mendapat informasi yang akurat, serta prognosis dan

pengobatan dan klien mendapat dukungan dari keluarga

terdekat.

Intervensi:

Pengurangan kecemasan (5820)

a) Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan

Rasional : Agar tercipta hubungan saling percaya

Page 40: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

27

b) Berikan informasi factual terkait diagnosis, perawatan dan

prognosis

Rasional : Memberikan informasi terkait diagnosis,

perawatan dan prognosis

c) Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara

yang tepat

Rasional : Agar tidak terjadi kecemasan yang berlanjut

d) Atur penggunaan obat-obatan untuk mengurangi

kecemasan secara tepat

Rasional : Memberikan obat yang tepat untuk mengurangi

kecemasan

b. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri berkurang

atau hilang.

Kriteria Hasil:

1) Pasien mengatakan nyeri hilang atau berkurang dengan

skala 0 – 3.

2) Ekspresi wajah rileks

3) Tanda-tanda vital dalam batas normal : Tekanan darah

120/80 mmHg, Nadi 80-100x/menit, Pernapasan 18-

24x/menit, Suhu 36,5-37,5oC

Intervensi:

Pain management (1400)

Page 41: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

28

a) Mengkaji karakteristik nyeri

Rasional : Untuk mengetahui karakteristik nyeri

b) Ajarkan teknik relaksasi

Rasional : Untuk mengurangi nyeri

c) Ajarkan metode distraksi

Rasionail : Untuk mengurangi nyeri

d) Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan

berikan berikan posisi yang nyaman

Rasional : Memberikan kenyamanan pada pasien

e) Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik

Rasional : Untuk memberikan terapi yang tepat

Vital sign monitoring (6680)

a) Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan

Rasional : Untuk mengetahui tekanan darah, nadi, suhu dan

pernapasan

b) Identifikasi penyebab dan perubahan vital sign

Rasional : Untuk mengetahui penyebab dan perubahan vital

sign

2. Post-operasi

a. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan

perlukaan bekas operasi dari program medikasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan

kerusakan integritas kulit dapat teratasi.

Page 42: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

29

Kriteria hasil:

1) Integritas kulit yang baik bias dipertahankan

2) Tidak ada luka/lesi pada kulit

3) Perfusi jaringan baik

4) Menunjukan terjadinya proses penyembuhan luka

Intervensi:

Pengecekan kulit (3590)

a) Observasi kondisi luka operasi dengan tepat

Rasional : Mengetahui kondisi luka operasi

b) Monitor kulit adanya ruam dan lecet

Rasional : Untuk mengetahui adanya ruam dan lecet

c) Monitor sumber tekan dan gesekan

Rasional : Untuk mengetahui adanya sumber tekan dan

gesekan

d) Periksa kulit dan selaput lender terkait dengan adanya

kemerahan, kehangatan ekstremitas, edema atau drainase

Rasional : Untuk mengecek kondisi kulit

e) Lakukan langkah-langkah untuk mencegah kerusakan lebih

lanjut

Rasional : Mencegah kerusakan kulit lebih lanjut

b. Nyeri akut berhubungan dengan perlukaan pada bekas operasi

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan nyeri berkurang

atau hilang.

Page 43: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

30

Kriteria Hasil:

1) Pasien mengatakan nyeri hilang atau berkurang dengan skala

0 – 3.

2) Ekspresi wajah rileks

3) Tanda-tanda vital dalam batas normal : Tekanan darah

120/80mmHg, Nadi 80-100x/menit, Pernapasan 18-

24x/menit, Suhu 36,5-37,5oC

Intervensi:

Pain management (1400)

a) Mengkaji karakteristik nyeri

Rasional : Mengetahui karakteristik nyeri

b) Ajarkan teknik relaksasi

Rasional : Mengurangi nyeri

c) Ajarkan metode distraksi

Rasional : Mengurangi nyeri

d) Berikan kesempatan waktu istirahat bila terasa nyeri dan

berikan posisi yang nyaman

Rasional : Memberikan kenyamanan pada pasien

e) Kolaborasikan dengan dokter dalam pemberian analgetik

Rasional : Untuk memberi terapi yang tepat

Vital sign manitoring (6680)

a) Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan pernapasan

Rasional : Untuk mengetahui tekanan darah, nadi, suhu, dan

pernapasan

Page 44: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

31

b) Identifikasi penyebab dan perubahan vital sign

Rasional : Untuk mengetahui penyebab dan perubahan vital

sign

c. Risiko infeksi berhubungan dengan menurunnya pertahanan

tubuh primer dan sekunder yang tidak adekuat akibat prosedur

infasif

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan risiko infeksi

dapat teratasi

Kriteria hasil:

1) Tidak ada tanda-tanda infeksi di daerah luka

2) Tanda-tanda vital dalam batas normal : Tekanan darah

120/80mmHg, Nadi 80-100x/menit, Pernapasan 18-

24x/menit, Suhu 36,5-37,5oC

Intervensi:

Kontrol infeksi (6540)

a) Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda dan gejala infeksi

dan kapan harus melaporkannya kepada penyedia perawatan

kesehatan

Rasional : Agar keluarga pasien dapat melaporkan tanda

infeksin segera

b) Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai protocol institusi

Rasional : Untuk mencegah infeksi

c) Ajarkan cara cuci tangan

Rasional : Untuk mengajarkan cara cuci tangan yang benar

Page 45: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

32

d) Pastikan teknik perawatan luka yang tepat

Rasional : Agar luka cepat sembuh dan tidak terjadi infeksi

e) Berikan terapi antibiotik yang sesuai

Rasional : Mempercepat penyembuhan luka

2.2.3 Implementasi

Pelaksanaan adalah pemberian asuhan keperawatan secara nyata

berupa serangkaian kegiatan sistimatis berdasarkan perencanaan untuk

mencapai hasil yang optimal. Pada tahap ini perawat menggunakan

segala kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan tindakan

keperawatan terhadap klien baik secara umum maupun secara khusus

pada klien appendiktomi. Pada pelaksanaan ini perawat melakukan

fungsinya secara independen, interdependen, dan dependen.

Pada fungsi independen adalah mencakup dari semua keiatan yang

diprakarsai oleh perawat itu sendiri sesuai dengan kemampuan dan

ketrampilan yang dimilikinya. Pada fungsi interdependen adalah

dimana fungsi yang dilakukan dengan bekerja sama dengan

profesi/disiplin ilmu yang lain dalam perawatan maupun pelayanan

kesehatan. Sedangkan fungsi dependen adalah fungsi yang dilksanakan

oleh perawat berdasarkan atas pesan orang lain (Sugeng & Weni, 2010).

2.2.4 Evaluasi

Untuk mengetahui pencapaian tujuan dalam asuhan keperawatan

yang telah dilakukan pada klien perlu dilakukan evaluasi dengan

mengajukan pertanyaan sebagai berikut:

Page 46: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

33

Menurut International Association for Study of Pain (IASP) (1979)

nyeri adalah sensor subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan

yang dapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial,

atau menggambarkan kondisi terjadinya kerusakannya (Ana Zakiyah,

2015 hal 5)

Menurut smelter dan bare (2002) dalam judha.dkk, (2012), nyeri

adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan

kesehatan.

Menurut ana zakiyah (2015) klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi dan

sumber, antara lain :

1. Nyeri somatik superficial (kulit)

Nyeri kulit berasal dari stuktur-stuktur superficial kulit dan jaringan

subkutis

2. Nyeri somatik dalam

Nyeri somatik dalam mengacu kepada nyeri yang berasal dari otot,

tendon, ligamen, tulang, sendi dan arteri.

Teknik relaksasi nafas dalam adalah teknik melakukan nafas

dalam,nafas lambat dan bagaimana menghembuskan nafas secara

perlahan (Smeltzer & Bare, 2002 dalam Hapsari dan Anasari, 2013).

Relaksasi secara umum sebagai metode yang paling efektif terutama

pada pasien yang mengalami nyeri (National Safety Council, 2003

dalam Hapsari dkk, 2010).

Page 47: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Dasar Penelitian

Desain yang digunakan adalah studi kasus, yaitu studi yang mengeksplorasi

suatu masalah atau fenomena dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan

data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus

dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa,

aktivitas atau individu. Studi kasus ini adalah studi untuk mengekplorasi

masalah asuhan keperawatan dengan nyeri pada klien yang mengalami

apendisitis akut di RSUD Karanganyar, Jawa Tengah.

3.2 Batasan Istilah

Batasan istilah (atau dalam versi kuantitatif disebut sebagai definisi

operasional) adalah pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang

menjadi fokus studi kasus yaitu Asuhan keperawatan pada klien yang

mengalami apendisitis akut di RSUD Karangayar, Jawa Tengah.

3.3 Partisipan

Partisipan dalam studi kasus adalah 2 klien (2 kasus) dengan masalah

keperawatan dan diagnosis medis yang sama yaitu klien yang mengalami nyeri

apendisitis akut.

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penyelenggaraaan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami

apendisitis akut dilaksanakan di RSUD Karanganyar, Jawa Tengah selama 2

minggu pada tanggal 22 Mei - 3 Juni 2017. Asuhan keperawatan dengan nyeri

34

Page 48: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

35

pada klien dengan post op Apedisitis yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosis,

Perencanaan Keperawatan (intervensi), Implementasi, Evaluasi.

3.5 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan :

1. Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama,

riwayat penyakit sekarang, riawyat penyakit dahulu, riawyat penyakit

keluarga, riwayat kesehatan lingkungan. Pola kesehatan fungsional yang

meliputi 11 pola gordon (Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan, pola

nutrisi dan metabolik, pola eliminasi, pola aktivitas dan latihan, pola

istirahat tidur, pola kognitif-perseptual, pola istirahat tidur, pola persepsi

konsep diri, pola hubungan peran, pola mekanisme koping, pola nilai dan

keyakinan.

2. Observasi dan pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan Head To Toe

dengan pendekatan IPPA (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi).

3. Studi Dokumentasi yang meliputi dari pemeriksaan diagnostik dan

penunjang lainnya.

3.6 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data atau informasi

yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas tingggi.

Disamping integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrumen utama), uji

keabsahan data dilakukan dengan memperpanjang waktu pengamatan/tindakan,

sumber innformasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data

utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

Page 49: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

36

3.7 Analisis Data

Analisi data dilakukan oleh peneliti adalah :

1. Pengumpulan data

Data dikumpulksn dari hasil WOD (wawancara, observasi, studi

dokumentasi). Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, catatan

terstruktur dalam bentuk catatan asuhan keperawatan.

2. Mereduksi data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkrip dan dikelompokkan menjadi data

subjektif dan data objektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan

diagnostik kemudian dibandingkan nilai normal.

3. Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas

dari klien.

4. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil penelitian terdahulu dan secaa teoritis dengan perilaku kesehatan.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang

dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan,

tindakan, dan evaluasi keperawatan.

Page 50: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

BAB IV

HASIL STUDI KASUS

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Rumah sakit umum daerah karanganyar merupakan salah satu dari

sekian banyak rumah sakit yang bertipe C. Rumah sakit ini terletak di jln.

Laksda Yos Sudarso, Bejen, Kab Karangayar, Jawa Tengah indonesia

57716. Layanan yang tersedia di rumah sakit ini terdiri dari Instalasi Gawat

Darurat (IGD), Instalasi rawat inap, Instalasi rehabilitasi medik, Instalasi

farmasi, Hemodialisa, Poliklinik, Ambulance, ICU, dan Bedah.

Ruang kanthil 1 dan Ruang kanthil 2 merupakan ruang rawat inap

dalam hal perawatan bedah di RSUD Karanganyar. Ruang kanthil 1 ini

37

Page 51: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

38

Tanggal

Pengkajian

26 juli 2017

30 juli 2017

IDENTITAS

KLIEN

Klien 1

Klien 2

Nama

Alamat

Umur

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Status

perkawinan

Sdr. F

Tegari, karanganyar

22 Tahun

Islam

SMA

-

Belum Kawin

Sdr. A

Geneng, Karanganyar

24 Tahun

Islam

SMA

SWASTA

Belum Kawin

Identitas

Penanggung

Jawab

Klien 1

Klien 2

Nama Alamat

Umur

Agama

Pendidikan

Pekerjaan

Hubungan

dengan klien

Ny. N Tegari, Karanganyar

36 Tahun Islam

SMA

Ibu rumah tangga Ibu klien

Ny. S Geneng, Karanganyar

58 Tahun Islam SD

Petani

Ibu klien

adalah ruang khusus penyakit bedah khususnya rawat inap perempuan dan

sedangkan ruang kanthil 2 merupakan ruangan penyakit bedah juga namun

diperuntukkan untuk laki-laki.

4.1.2 Pengkajian

Fokus pengkajian adalah identitas klien, hasil pemeriksaan fisik,

keluhan utama dan riwayat penyakit ( sekarang, dahulu dan keluarga yang

di sertai dengan genogram). Presentasi hasil dalam KTI dengan teknik

uraian atau tabel.

1. Identitas klien

2. Riwayat Penyakit

RIWAYAT

PENYAKIT

Klien 1

Klien 2

Keluhan Utama

Nyeri pada luka operasi Nyeri pada luka operasi

Riwayat Penyakit

Sekarang

Klien datang ke IGD RSUD pada tanggal 24-5-

2017 jam 11.00 WIB

Klien datang ke IGD RSUD pada tanggal 28-5-2017 jam

09.00 WIB klien datang ke

Page 52: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

39

klien datang di IGD

mengatakan nyeri pada

perut bagian kanan

bawah, muntah 4x demam + nyeri setelah

BAK = TTV = Td =

120/80 mmHg N = 80x/menit R = 26x/menit

S = 36,50C. Dari IGD RSUD Karanganyar

dipindah keruang kanthil

I no 18 TD = 120/80

mmHg N = 80x/menit S =

360C R = 24x/menit. Dan

dilakukan operasi apendisitis pada tanggal

26 mei 2017

IGD menyatakan nyeri perut

bagian kanan bawah muntah (+) mual (+) pusing (-) batuk

(+) TTV = TD = 110/70

mmHg N = 76x/menit S =

36,50C RR = 20x/menit. Dari

IGD RSUD Karanganyar

dipindah keruang kanthil I no 19 TD = 110/70 mmHg N

= 76x/menit S = 36,50C RR

= 20x/menit. Dan dilakukan

operasi apendisitis pada

tanggal 29 mei 2017

Riwayat

Penyakit

Dahulu

Klien mengatakan tidak

ada riwayat penyakit

sebelumnya dan baru

pertama kali dioperasi

Klien mengatakan tidak ada

riwayat penyakit

sebelumnya dan baru

pertama operasi

Riwayat

kesehatan

keluarga

Klien menyatakan

didalam keluarganya

tidak mempunyai

penyakit yang menurun

maupun menular dan

keluarga selalu menjaga

kesehatannya

Klien menyatakan didalam

keluarganya tidak

mempunyai penyakit yang

menurun maupun menular

dan keluarga selalu menjaga

kesehatannya

Riwayat

Kesehatan

Lingkungan

Klien menyatakan tinggal

diperdesaan dan tinggal

dilingkungan yang bersih

dan jauh dari pabrik

Klien menyatakan tinggal

diperdesaan dan tinggal

dilingkungan yang bersih dan

jauh dari pabrik

Genogram :

Gambar 4.1 Genogram pasien 1

Page 53: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

40

Keterangan :

: Laki-laki/perempuan meninggal

: Perempuan

: Laki-laki

: Hubungan

: Klien

: Tinggal serumah

Genogram :

Gambar 4.2 Genogram pasien 2

Keterangan :

: Laki-laki/perempuan meninggal

: Perempuan

: Laki-laki

: Hubungan

: Klien

: Tinggal serumah

Page 54: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

41

3. Pola Kesehatan Fungsional Gordon

POLA

KESEHATAN

Klien 1 Klien 2

Pola Persepsi

dan

Pemeliharaan

Kesehatan

Klien mengatakan sehat itu

tidak sakit dan klien menjaga

pola hidup yang sehat dan

pola hidup dengan makanan yang sehat

Klien mengatakan sehat itu

sangatlah berharga, dan mahal

harganya

Pola Nutrisi

Sebelum sakit : Frekuensi : 2x1 sehari, minum : 6-7 gelas (200cc)

Jenis : nasi, sayur, lauk

pauk, buah, minum : air

putih

Porsi : sedang (1 porsi)

Keluhan : -

Selama sakit :

Frekuensi : 3x1 sehari (bubur)

Minum : 5-6 gelas (250cc)

Jenis : bubur, minum susu,

air putih

Porsi : ½ porsi

Keluhan : tidak nafsu makan

Sebelum sakit : Frekuensi : 3x1 sehari minum : 7-

8 gelas (100cc)

Jenis : nasi, lauk pauk, buah,

minum : air putih

Porsi : 1 porsi Keluhan : -

Selama sakit :

Frekuensi : 3x1 sehari (bubur)

Minum : 5-6 gelas (200cc)

Jenis : bubur, minum susu, air

putih

Porsi : ½ porsi

Keluhan : tidak nafsu makan

Pola Eliminasi

a. BAB Sebelum sakit :

Frekuensi BAB : (3 hari1x)

Konsistensi : lunak

berbentuk

Warna : coklat

Keluhan : nyeri saat

mengeluarkan feses Selama sakit :

Frekuensi BAB : (2 hari 1x)

Konsistensi : lunak

berbentuk

Warna : kuning kecoklatan

Keluhan : -

b. BAK

Sebelum sakit :

Frekuensi BAK : 4-5x/hari

Jumlah urine : 900cc

Warna: kuning

Keluhan: -

Selama sakit :

a. BAB Sebelum sakit : Frekuensi BAB : (4 hari 1x)

Konsistensi : lunak berbentuk

Warna : kuning kecoklatan

Keluhan: feses keluar hanya

sedikit

Selama sakit :

Frekuensi BAB : (2 hari 1x)

Konsistensi : lunak berbentuk

Warna : kuning Keluhan : -

b. BAK

Sebelum sakit :

Frekuensi BAK : 5-6x/sehari

Jumlah urine : 1000cc

Warna: kuning

Keluhan: -

Selama sakit :

Frekuensi BAK : -, Terpasan DC

Jumlah urine : 1700cc

Page 55: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

42

Frekuensi BAK : terpasan DC Jumlah urine : 1600cc

Warna : kuning pucat

Keluhan : -

Warna : kuning pekat Keluhan : -

Pola Aktivitas

Dan Latihan

Sebelum sakit Klien mengatakan tidur

siang kurang lebih 2 jam,

malam 7-8 jam, dan tidak ada keluhan

Selama sakit Klien mengatakan tidur

siang jika diberi obat dan

kurang lebih 2 jam tidur

malam kurang lebih 6 jam

kadang-kadang terbangun

pada tengah malam

Gambar 4.5 Pola Aktivitas Dan

Latihan

Pola Istirahat-

Tidur

Sebelum sakit Klien mengatakan

mempunyai hubungan yang

baik dengan keluarga dan

sekitarnya, komunikasi

tidak terganggu, dan kelima

panca indra dapat berfungsi

dengan baik

Selama sakit Klien mengatakan mempunyai hubungan yang

baik dengan keluarga dan

sekitarnya, komunikasi

tidak terganggu, dan kelima

panca indra dapat berfungsi

dengan baik

Sebelum sakit

Klien mengatakan tidur siang

kurang 1- 2 jam, malam 7-8 jam

dan tidak ada keluhan

Selama sakit

Klien mengatakan siang tidur 1-2

jam, malam 5-6 jam kadang-

kadang terbangun merasakan nyeri

Pola Kognitif

Perseptual

Sebelum sakit Klien mengatakan

bersyukur sudah diberikan

kesehatan dan panjang

umur. Pasien tidak tahu

kalau pasien mengalami

sakit Apediksitis.

Selama sakit

Klien mengatakan selalu

menganggap apa yang telah

terjadi merupakan takdir

dari allah, pasien

mengatakan setalah di

lakukan oprasi pasien

merasakan nyeri melilit lilit

dan panas di bagian luka

bekas jahitan.

Sebelum sakit Klien mengatakan hubungan

keluarga dan sekitarnya baik,

komunikasi tidak terganggu, dan

kelima panca indra dapat

berfungsi dengan baik, pasien

tidak tahu bahwa akan mengalami

sakit seperti ini sebelumnya pasien

hanya merasakan sakit perut biasa.

Selama sakit

Setelah selesai dilakukan opresai

pasien mengeluhkan nyeri di

bagian luka bekas operasi nyeri

seperti mililit lilit.

Page 56: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

43

Pola Persepsi

Konsep Diri

Sebelum sakit

-Identitas Diri : klien di

keluarga berstatus sebagai anak

-Peran Diri : klien di

keluarga berperan sebagai

kakak dari 2 orang adik

-Ideal Diri : klien berharap

dapat mempunyai pekerjaan

yang mapam untuk

membantu ekonomi

keluarga

-Harapan Diri : klien selalu

berkonsultasi kepada

keluarga apalah ada

masalah.

Selama sakit

-Identitas Diri : klien di

keluarga berstatus sebagai

anak

-Peran Diri : selama sakit

klien tidak bisa bermain

dengan adik adiknya -Ideal Diri : klien berharap

untuk segera sembuh dari

sakitnya dan melakukan

pekerjaan seperti biasaanya

-Harapan Diri : klien tetap

berkomunikasi baik dengan

keluarganya dan banyak

temannya yang menjenguk

selama klien sakit dan

memberi dukungan.

Sebelum sakit

-Identisas Diri : klien di keluarga

berstatus sebagai anak ke pertama -Peran Diri : klien di keluarga

berperan sebagai anak dari satu

orang adik -Ideal Diri : klien sudah bekerja menjadi karyawan swasta dan

sudah merencanakan untuk

menikah

-Harga Diri : klien mengatakan

sangat dekat dengan semua

keluarganya dan sering

mengadakan acaran bersama

seperti Arisan keluarga atau

Rekreasi bersama.

Selama sakit

-Identitas Diri : klien di keluarga

berstatus sebagai anak pertama

-Peran Diri : selama sakit dalam

memenuhi kebutuhan

individualnya klien di bantu oleh keluarganya -Idela Diri : Klien mengatakan

ingin segera pulang dari RS dan

ingin segera sembuh

-Harapan Diri : selama sakit

komunikasi klien dengan orang

orang terdekatnya tetap berjalan

dengan baik.

Pola Hubungan

Peran

Sebelum sakit

Klien mengatakan belum

menikah dan masih duduk

dibangku SMA, tidak

mempunyai masalah

reproduksi Selama sakit Klien mengatakan belum

menikah dan masih duduk

dibangku SMA, terpasang

kateter

Sebelum sakit

Klien mengatakan hubungan

dengan keluarga baik, pasien juga

mengikuti gotong royong dan perkumpulan

Selama sakit

Pasien mengatakan hubungan

keluarga tetap baik

Pola

Seksualitas

Reproduksi

Sebelum sakit

Klien mengatakan tidak

mempunyai masalah dengan

siapapun

Selama sakit

Sebelum sakit

Klien mengatakan belum menikah

dan sudah bekerja, tidak

mempunyai masalah reproduksi

Selama sakit

Page 57: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

44

Klien mengatakan tidak

mempunyai masalah dengan

siapapun di RS selama sakit ini

Klien mengatakan belum menikah

dan sudah bekerja, terpasang

kateter

Pola

Mekanisme

Koping

Sebelum sakit

Klien mengatakan beragama

islam dan selalu beribadah 5

waktu dan menerima apa

yang diberikan Allah SWT

Selama sakit

Klien mengatakan beragama islam dan selalu berdoa

kepada Allah SWT untuk

diberikan kesembuhan dan

menerima dengan ikhlas apa

yang telah Allah SWT

berikan

Sebelum sakit

Klien mengatakan apabila dalam

keluarga ada permasalahan selalu

diselesaikan dengan musyawarah

Selama sakit Klien mengatakan selama sakit ini

keluarga selalu bermusyawarah

untuk membantu pasien

Pola Nilai Dan

Keyakinan

Sebelum sakit

Klien mengatakan beragama

islam, jarang beribadah

Selama sakit

Klien mengatakan beragama islam

dan selalu berdoa kepada Allah

untuk diberikan kesembuhan

Pola aktifitas dan latihan

Klien 1

Kemampuan Perwatan Diri

Sebelum Sakit Selama Sakit

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Makan/minum V V

Mandi V V

Toileting V V

Berpakaian V V

Mobilitas ditempat tidur

V V

Berpindah V V

Ambulasi/ROM V V

Klien 2

Sebelum Sakit Selama Sakit

Page 58: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

45

Kemampuan Perawatan Diri

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

Makan/minum V V

Mandi V V

Toileting V V

Berpakaian V V

Mobilitas ditempat tidur

V V

Berpindah V V

Ambulasi/ROM V V

Keterangan : 0 : mandiri

1 : dengan alat bantu

2 : dibantu orang lain

3 : dengan alat dan dibantu orang lain

4 : ketergantungan total

4. Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN FISIK

Klien 1

Klien 2

1. Keadaan/penampilan umum

a. Kesadaran : Composmentis

b. Tanda-tanda vital

− Tekanan darah :

110/80mmHg

− Nadi

Frekuensi : 80x/menit

Irama : teratur

Kekuatan : sedang

1. Keadaan/penampilan umum

a. Kesadaran : Composmentis

b. Tanda-tanda vital

− Tekanan darah : 110/80mmHg

− Nadi

Frekuensi : 76x/menit

Irama : teratur

Kekuatan : sedang

− Pernafasan

Page 59: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

46

− Pernafasan

Frekuensi : 24x/menit

Irama : teratur

− Suhu : 36,50C

2. Kepala

Bentuk kepala : mesochepal,

ukuran normal

Kulit kepala : bersih tidak ada lesi Rambut : hitam panjang

3. Muka a. Mata

Palbepra : tidak ada

endema

Konjungtiva : tidak

anemis

Sclera : tidak ikterik

Pupil : isokor

Diameter Ki/Ka : kurang

lebih 3mm/3mm

(simetris)

Reflek terhadap cahaya : +

Penggunaan alat bantu : -

b. Hidung : bersih, tidak ada

polip, tidak ada secret

didalam hidung, dan tidak

memakai O2 c. Mulut : bersih, simetris,

tidak ada lumen

d. Gigi : bersih, simetris,

putih, tidak ada lumen

e. Telinga : simetris Ki/Ka, bersih

4. Leher : leher tidak ada nyeri

tekan dan tidak ada

pembesaran kelenjar thypoid

5. Dada (Thorax)

− Paru-Paru

Inspeksi : kanan kiri simetris

Palpasi : perubahan Ka/Ki

tidak ada nyeri tekan

Perkusi : sonor pada semua

lapang dada

Auskultasi : tidak ada suara

tambahan whezzing dan

ronchi

− Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidale

tampale

Palpasi : ictus cordis teraba

di mid clavicula

Frekuensi : 20x/menit

Irama : teratur

− Suhu : 360C

2. Kepala

Bentuk kepala : mesochepal, ukuran

normal

Kulit kepala : bersih tidak ada lesi Rambut : hitam

3. Muka

a. Mata Palbepra : tidak ada edema

Konjungtiva : tidak anemis

Sclera : tidak ikterik

Pupil : isokor

Diameter Ki/Ka : kurang lebih

3mm/3mm (simetris)

Reflek terhadap cahaya : +

Penggunaan alat bantu : -

b. Hidung : bersih, tidak ada polip

dan tidak ada secret didalam

hidung

c. Mulut : bersih, simetris, d. Gigi : bersih, simetris

e. Telinga : simetris ka/ki,

bersih

4. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar

thypoid 5. Dada (Thorax)

− Paru-Paru

Inspeksi : kanan kiri simetris

Palpasi : perubahan ka/ki tidak ada

nyeri tekan

Perkusi : sonor pada lapang dada

Auskultasi : tidak ada suara

tambahan

− Jantung

Inspeksi : ictus cordis tidale timpale

Palpasi : ictus cordis teraba di mid

clavicula

Perkusi : bunyi pekak

Auskultasi : reguler, terdengar

suara lup-dup

6. Abdomen

Inspeksi : simetris datar, tidak ada

pembesaran ada luka jahitan kanan

bawah Auskultasi : peristaltik 15x/menit

Perkusi : tympani

Page 60: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

47

Perkusi : bunyi pekak

Auskultasi : reguler,

terdengar suara lup-dup

6. Abdomen Inspeksi : simetris datar, tidak ada pembesaran ada

luka jahitan kanan bawah

Auskultasi : peristaltik

15x/menit Perkusi : tympani

Palpasi : ada nyeri tekan

perut bagian kanan bawah

kuadran IV dengan skala 7

7. Genetalia : terpasang selang DC, jenis kelamin perempuan

8. Rectum : tidak dikaji

9. Ekstremitas

a. Atas

Kelainan otot ka/ ki : 4/5 (terpasang infus RL

dikanan)

ROM kanan dan kiri : aktif,

tidone kaku

Perubahan bentuk tulang :

tidak ada perubahan bentuk

tulang

Perabaan akral : hangat

Pitting edema : tidak

terdapat pitting edema

b. Bawah

Kelainan otot ka/ ki : 2/2 ROM ka/ki : simetris ka/ki

Perubahan bentuk tulang :

tidak ada perubahan bentuk

tulang

Perabaan akral : hangat

Pitting edema : tidak

terdapat pitting edema

Palpasi : ada nyeri tekan perut

bagian kanan bawah kuadran IV

dengan skala 8

7. Genetalia : terpasang DC, jenis

kelamin laki-laki

8. Rectum : tidak terkaji

9. Ekstremitas

c. Atas

Kelainan otot ka/ ki : 4/5 terpasang infus RL dikanan

ROM kanan dan kiri : aktif, tidone

kaku

Perubahan bentuk tulang : tidak ada

perubahan bentuk tulang

Perabaan akral : hangat

Pitting edema : tidak terdapat

pitting edema

d. Bawah

Kelainan otot ka/ ki : 4/4

ROM ka/ki : aktif, tidak kaku

Perubahan bentuk tulang : tidak ada

perubahan

Perabaan akral : hangat

Pittung edema : tidak terdapat

pitting edema

Ket :

0 : tidak bisa bergerak sama sekali

1 : tidak konstraksi, otot tetapi tidak

bergerak

2 : hanya dapat bergerak supinasi,

pronasi, obduksi, aduksi

3 : mampu melawan gravitasi 4 : mampu menahan tahanan ringan

5 : pergerakan penuh

Ket : 0 : tidak bisa bergerak sama

sekali

1 : tidak konstraksi, otot tetapi

tidak bergerak

2 : hanya dapat bergerak

supinasi, pronasi, obduksi,

aduksi

3 : mampu melawan gravitasi

4 : mampu menahan tahanan

ringan

5 : pergerakan penuh

Page 61: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

48

5. Hasil Pemeriksaan Diagnostik

Klien 1

Jenis pemeriksaan

Hasil Nilai Rujukan

Satuan Netoda

Hematologi

Hemoglobin

Hematokrit

Leukosit

Trombosit

MPV

PDW

Eritrosit

INDEX

MCV

MCH

MCHC

HITUNG

JENIS gran

% Limfosit

% Monosit

% Limfosit

# Monosit

# Gran #

RDW

CT

BT

12,2

34,5

5,3

197

8,6

15,1

3,78

91,3

32,3

35,4

52,6

39,4

8,0

2,1

0,4

2,8

14,1

04’00”

02’00”

12-16

32,00-

44,00

5-10

150-300

6,5-12,00

9,0-17,0

4,00-5,00

82,0-92,0

27,0-31,0

32,0-37,0

50,0-70,0

25,0-40,0

3,0-9,0

1,25-4,0

0,30-1,00

2,50-7,00

2-8

1-3

6/%

Vol%

/mm3

Mm3

FL

Juta/uI

FI

Pgg

%

%

%

%

Ribu/uI

Ribu/uI

Ribu/uI

FI

Menit

Menit

Colometric

Analyzer Calculates

Impedance

Impedance

Impedance

Analyzer Calculates

Impedance

Analyzer Calculates

Page 62: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

49

GULA DARAH

Glukosa

darah

sewaktu

GINJAL

Creatinin

Ureum

IMUNO-

SEROLOGI

HBs Ag

63

0,84

25

Non

reaktive

70-150

0,5-0,9

10-50

Non

reaktive

Mg/100

ml

Mg/100

ml

Mg/dl

GOD-PAP

Jaffe

Modif-Berhelot

USG

Jenis USG Penjelasan

Ren DX PCS normal batas kortak dan medule

normal bentuk posisi normal

Ren Sn PCS normal batas kortak dan medule normal bentuk posisi normal

Ureter Tidak jelas

Hepar Struktur echoprenchim dan V porta dan V

hepatika normalukura normal

efusulpleurae (-)

GB Dinding normal, lumen normal batu (-)

sludge (-) tidak tampak sumbatan disaluran

empedu intra hepatis

Pankreas dan aorta Tak tampak kelainan

Area ML burney Tampak lesi hypoechoil, nyeri tekan tepas

proba (+)

Kesan

Pada pemeriksaan USG abdomen : tampak adanya tanda-tanda proses radang direglo

ML burney (appendiksitis susbalut)

Klien 2

Jenis

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Netoda

Hematologi

Page 63: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

50

Hemoglobin

Hematrokit

Leukosit

Trombosit

Eritrosit

MPV

PDW

INDEX

MCU

MCH

MCHC

Hitung jenis

Gran

Limfosit

Monosit

Limfosit #

Monosit #

Gran #

RDW

GULA

DARAH

Glukosa

sewaktu

14,1

40,7

20,8

283

4,56

7,3

14,3

89,3

30,9

34,6

82,1

11,7

6,2

2,4

1,3

17,1

12,8

106

6/%

Vol%

/mm3

Mm3

Juta/uI

FL

FI

PG

%

%

%

%

Ribu/uI

Ribu/uI

Ribu/uI

FI

Mg/1ooml

14-18

42,00-52,00

5-10

150-300

4,50-5,500

6,5-12,00

9,0-17,0

82,0-92,0

27,0-31,0

32,0-37,0

50,0-70,0

25,0-40,0

3,0-9,0

1,25-4,0

0,30-1,00

2,50-7,00

70-150

Colometric

Analyzer

Calculates

Impedance

Impedance

Impedance

Analyzer

Calculates

Impedance

GOD PAP 6. Terapi Medis

Klien 1

Jenis Terapi Dosis bd & kandungan

Fungsi & farmakologi

Page 64: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

51

Cairan IV :

Infus RI 20

tpm Obat parenteral

-Ceftriaxon

-Ranitidine

-Metronidazol

-

Dexketoprofen

(drip)

20tpm

1gr/12 jam

(2x2gr)

50mg/12

jam

(2xlamp)

(500gr/8

jam)

3x1

25 ml/8 jam

3x1

Cairan kritaloid

Selfalospin &

seftriakson

Ranitidine

hydrochioride

Antimikroba

Anti implamasi

non steroid

-untuk menambah

cairan

-untuk mencegah

infeksi berat yang

disebabkan oleh

bakteri gram positif

maupun negatif yang

resisten

-untuk mnegurangi

jumlah asam lambung

dalam perut

-mengobati berbagai

macam infeksi yang

disebabkan oleh

mikroorganisme

protozoa dan bakteria

anaerob

-meredakan rasa sakit

setelah operasi

Klien 2

Jenis Terapi

Dosis gol &

kandungan

Fungsi & farmakologi

Cairan IV :

Infus RI 20

tpm

OBH Batuk

-Ceftriaxon

-Ranitidine

-Metronidazol

20tpm

50ml/8 jam

1gr/12 jam

2x1

50mg/12

jam

2x1

Cairan kritaloid

Selfalospin &

seftriakson

Ranitidine

hydrochioride

Antimikroba

-untuk menambah

cairan

-meredakan batuk

-untuk mencegah

infeksi berat yang

disebabkan oleh

bakteri

gram positif maupun

negatif yang resisten

-untuk mnegurangi

jumlah asam lambung

dalam perut.

Page 65: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

52

Dexketoprofen (drip)

(500gr/8 jam)

3x125 ml/8

jam

3x1

Anti implamasi non steroid

-mengobati berbagai

macam infeksi yang

disebabkan oleh

mikroorganisme

protozoa dan bakteria

anaerob

-meredakan rasa sakit

setelah operasi

7. Analisa Data

Data

Masalah

Etiologi Diagnosa keperawatan

Klien 1 Ds :

Klien mengatakan

nyeri pada bagian

bawah kanan

P : klien mengatakan

nyeri saat bergerak

postop App

Q : klien mnegatakan

nyeri seperti melilit-

lilit

R : klien mnegatakan

nyeri bagian perut

kanan bawah

S : skala nyeri 7

T : klien mnegatakan

nyeri terus menerus

Do :

TD : 130/80 mmHg N : 80x/menit

S : 360C RR : 24x/menit

-Klien tampak

melindungi area nyeri

-Klien tampak

meringis kesakitan

-Klien tampak

gelisah

Nyeri akut Agen cidera

fisik Nyeri akut b.d agen

cidera fisik

Ds :

Klien mengatakan

sudah dilakukan

tindakan operasi

Do :

Terdapat luka pasif

operasi apendiktomy 8 cm (tindakan invasif)

Resiko infeksi

Tindakan invasif

Resiko infeksi b.d tindakan invasif

Page 66: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

53

Ds :

Klien mengatakan

lemah dibagian ekstremitas bawah dan letih untuk

melakukan aktivitas

karena ekstremitas terganggu

Do : -Klien terlihat lemah

-Aktivitas dibantu

oleh anggota

keluarganya seperti

ambulansi atau

berpindah tempat

Intoleransi aktivitas

Kelemahan fisik

Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik

Klien 2 Ds :

Klien mengatakan

nyeri pada perut

bagian bawah kanan

P : klien mengatakan

nyeri saat bergerak

Q : klien mengatakan

nyeri seperti melilit-

lilit

R : klien mengatakan

nyeri bagian perut

kanan bawah

S : skala nyeri 8

T : klien mnegatakan

nyeri terus menerus

Do :

TTV = TD = 130/90

mmHg

N = 100x/menit

S = 36,50C

RR = 20x/menit

-Klien tampak

melindungi area nyeri

-Klien tampak meringis kesakitan

-Klien tampak

gelisah

Nyeri akut Agen cidera

fisik Nyeri akut b.d agen

cidera fisik

Ds :

Klien menagatakan

sudah dilakukan

Do :

Terdapat luka pasif

operasiapendiktomy

8 cm (tindakan

invasif)

Resiko infeksi

Tindakan invasif

Resiko infeksi b.d tindakan invasif

Page 67: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

54

8. Diagnosis Keperawatan

Klien 1

1. Nyeri akut b.d Agen cidera fisik

2. Resiko infeksi b.d tindakan invasif

3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik

Klien 2

1. Nyeri akut b.d agen cidera fisik

2. Resiko infeksi b.d tindakan invasif

9. Perencanaan Keperawatan

Dx

Keperawatan

KRITERIA HASIL INTERVENSI

Klien 1

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan masalah

nyeri akut teratasi dengan

KH :

1. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan

menggunakan

skala nyeri

2. Mengatakan rasa

nyaman setelah

nyeri berkurang

3. TTV dalam batas

normal

1. Monitoring TTV klien

2. Kaji skala nyeri

3. Observasi lokasi

nyeri, karakteristik,

dan kualitas nyeri

4. Kolaborasikan

pemberian analgesik

dengan dokter

5. Ajarkan teknik

relaksasi nafas

dalam

Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam

klien tidak mengalami

infeksi dengan KH :

1. Jumlah leukosit

dalam batas

normal

2. Klien bebas dari

tanda dan gejala

infeksi

1. Observasi tanda- tanda vital

2. Ajarkan cara

menghindari infeksi

3. Berikan terapi

antibiotik dengan

kolaborasi dokter

4. Monitor adanya

luka

Page 68: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

55

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam klien mampu melakukan aktivitas secara mandiri dengan KH :

1. Mampu berpindah

tanpa dibantu

2. Mampu

melakukan

aktivitas secara

mandiri tanpa

bantuan

1. Kaji kemampuan

untuk melakukan

tugas klien 2. Observasi TTV

3. Ubah posisi klien

dengan membantu

keadaan klien

4. Anjurkan klien

untuk ikut serta

dalam aktivitas

Klien 2

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24

jam diharapkan masalah

nyeri akut teratasi dengan KH :

1. Melaporkan

bahwa nyeri

berkurang dengan

menggunakan skala nyeri

2. Mengatakan rasa

nyaman setelah

nyeri berkurang

TTV dalam batas normal

1. Monitoring TTV

klien 2. Kaji skala nyeri

3. Observasi lokasi

nyeri, karakteristik,

dan kualitas nyeri

4. Kolaborasikan

pemberian analgesik

dengan dokter 5. Ajarkan teknik

relaksasi nafas

dalam

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3 x 24 jam

klien tidak mengalami

infeksi dengan KH :

1. Jumlah leukosit

dalam batas

normal

2. Klien bebas dari

tanda dan gejala

infeksi

1. Observasi tanda-tanda

vital

2. Ajarkan cara

menghindari infeksi 3. Berikan terapi antibiotik

dengan kolaborasi

dokter

4. Monitor adanya luka

i. Tindakan Keperawatan

Diagnosa

keperawatan

Implementasi

Respon

Klien 1

Dx 1 Memonitoring TTV Ds : klien mengatakan bersedia diperiksa TTV nya Do : TTV : TD :

130/80mmHg

N : 80x/menit

S : 360C

Page 69: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

56

Mengkaji skala

nyeri

Mengobservasi

lokasi karakteristik

dan kualitas nyeri

Mengkolaborasikan

pemberian

analgesik dengan

dokter

Dexketoptofen

(25mg) IV

Memonitoring TTV

Mengkaji skala

nyeri

Mengobservasi

lokasi karakteristik

dan kualitas nyeri

Mengkolaborasikan

pemberian

analgesik dengan

RR : 24x/menit

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : skala nyeri 7

Ds : klien mengatakan mau

dilakukan pemeriksaan

kualitas nyeri

P : klien mengatakan nyeri

saat bergerak Q : klien mengatakan nyeri

seperti melilit lilit

R : klien mengatakan nyeri

dibagian perut kanan bawah, terdapat luka

sayatan post op apendik 6cm

S : skala nyeri 7

T : klien mengatakan nyeri

terus menerus Do :

-klien tampak melindungi

area nyeri

-klien tampak meringis

kesakitan

-klien tampak gelisah

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do :

-obat sudah masuk melalui

IV

-klien tampak meringis

kesakitan

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : TTV : TD : 150/menit

N : 80x/menit

S : 360C

RR : 22x/menit

Ds : klien mengatakan

besedia

Do : skala nyeri 5

Ds : klien mengatakan

bersedia

P : klien mengatakan nyeri

saat bergerak

Page 70: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

57

dokter Dexketoptofen (25g)

Mengajarkan teknik

relaksasi nafas

dalam

Memonitoring TTV

Mengkaji skala

nyeri

Mengobservasi

lokasi karakteristik

dan kualitas nyeri

Mengajarkan teknik

relaksasi nafas

dalam

Q : klien mengatakan nyeri seperti melilit lilit R : klien mengatakan nyeri

dibagian perut kanan

bawah, terdapat luka

sayatan post op apendik

6cm S : skala nyeri 5

T : klien mengatakan nyeri

hilang timbul

Do : -klien tampak agak rileks

-klien tampak tidak gelisah

Ds : klien mengatakan

bersedia Do :obat sudah masuk melalui selang IV

Ds = pasien mengatakan

bersedia

Do = pasien tampak

mempraktekan

Ds = klien mengatakan

bersedia Do = TTV = TD = 120/menit

N = 80x/menit

S = 360C

RR = 20x/menit

Ds = klien mengatakan

bersedia

Do = skala nyeri 2

Ds = klien mengatakan

bersedia

P = klien mengatakan nyeri

saat bergerak berkurang

Q = klien mengatakan nyeri

sudah tidak melilit lilit

R = klien mengatakan nyeri

dibagian perut kanan bawah

S = skala nyeri 2

T = klien mengatakan nyeri

sudah agak hilang

Do =

-klien tampak tidak

kesakitan

-klien rileks

Page 71: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

58

Ds : pasien mengatakan

bersedia

Do : pasien tampak mempraktekan

Dx 2 Memonitoring TTV

Mengajarkan cara

menghindari

infeksi

Memberikan terapi

antibiotik dengan

kolaborasi dokter

Memonitoring TTV

Memonitor adanya

luka

Memonitoring TTV

Memonitor adanya

luka post op

appendik

Ds : klien mengatakan bersedia diperiksa TTV nya

Do : TTV : TD : 130/80mmHg N : 80x/menit

S : 360C

RR : 24x/menit

Ds : klien mengatakan mau

mendengarkan edukasi cara

menghindari infeksi

Do : klien mampu

menjelaskan kembali apa

saja yang dilakukan untuk

menghindari infeksi

Ds : klien mengatakan

bersedia diberikan terapi

antibiotik

Do : antibiotik masuk

melalui selang IV

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : TTV : TD : 150/menit

N : 80x/menit

S : 360C

RR : 22x/menit

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : tidak terdapat tanda

tanda infeksi

Ds : klien mengatakan

bersedia Do : TTV : TD : 120/menit N : 80x/menit

S : 360C RR : 20x/menit

Page 72: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

59

Ds : klien mengatakan bersedia

Do : tidak terdapat adanya

tanda-tanda infeksi

Dx 3 Memonitoring TTV

Mengkaji

kemampuan untuk

melakukan tugas

klien

Mengubah posisi

klien

Mengajarkan klien

untuk ikut serta

dalam aktivitas

Memonitoring TTV

Mengubah posisi

klien

Mengajarkan klien

untuk ikut serta

dalam aktivitas

Memonitoring TTV

Ds : klien mengatakan bersedia diperiksa TTV nya Do : TTV : TD :

130/80mmHg

N : 80x/menit

S : 360C

RR : 24x/menit

Ds : klien mengatakan

aktivitas masih dibantu

anggota keluarga

Do : klien tampak masih

lemah

Ds : klien mengatakan mau

dirubah posisinya miring

kanan dan kiri

Ds : klien mengatakan sulit

untuk melakukan aktivitas

Do : klien tampak sulit

untuk bergerak

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : TTV : TD : 150/menit

N : 80x/menit

S : 360C RR : 22x/menit

Ds : klien mengatakan mau

untuk dirubah posisinya

Ds : klien mengatakan

bersedia Do : klien tampak menggerakan kakinya

Ds : klien mengatakan

bersedia Do : TTV : TD : 120/menit

N : 80x/menit

S : 360C

RR : 20x/menit

Ds : klien mengatakan mau

diubah posisinya

Do :

-klien mau untuk diubah

miring kanan kiri dan

duduk

-klien tampak mandiri

Page 73: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

60

Mengubah posisi klien miring, duduk Mengajarkan klien

untuk ikut serta

dalam aktivitas

Ds : klien mengatakan mengerti Do : klien mampu

melakukan aktivitas secara

mandiri

Klien 2

Dx 1 Memonitoring TTV

Mengkaji skala

nyeri

Mengobservasi

lokasi karakteristik

dan kualitas nyeri

Mengkolaborasikan

pemberian

analgesik dengan

dokter

Dexketoptofen

(25mg) IV

Memonitoring TTV

Ds : klien mengatakan bersedia

Do : TTV : TD :

130/90mmHg

N : 100x/menit

S : 36,50C

RR : 20x/menit

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : skala nyeri 8

Ds : klien mengatakan

bersedia

P : klien mengatakan nyeri

saat bergerak

Q : klien mengatakan nyeri

seperti melilit lilit

R : klien mengatakan nyeri

dibagian perut kanan

bawah, terdapat luka

sayatan post op apendik

8cm

S : skala nyeri 8

T : klien mengatakan nyeri

terus-menerus

Do :

-klien tampak melindungi

area nyeri -klien tampak meringis kesakitan

-klien tampak gelisah

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do :

Page 74: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

61

Mengkolaborasikan

pemberian

analgesik dengan

dokter

-Dexketoprofen

(25mg)

Mengajarkan

teknik relaksasi

nafas dalam

Memonitoring TTV

Mengkaji skala

nyeri

Mengobservasi

lokasi karakteristik

dan kualitas nyeri

Mengajarkan

teknik relaksasi

nafas dalam

-obat sudah masuk melalui selang IV

-klien tampak meringis

kesakitan

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : TTV : TD : 120/90mmHg N : 100x/menit

S : 360C

RR : 20x/menit

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : skala nyeri 5

Ds : klien mengatakan

bersedia P : klien mengatakan nyeri saat bergerak

Q : klien mengatakan nyeri

seperti melilit lilit

R : klien mengatakan nyeri

dibagian perut kanan

bawah, terdapat luka

sayatan post op apendik

8cm

S : skala nyeri 5

T : klien mengatakan nyeri

hilang timbul Do : -klien tampak agak rileks

-klien tampak tidak gelisah

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : obat sudah masuk

melalui selang IV Ds : pasien mengatakan

bersedia

Page 75: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

62

Do : pasien tampak mempraktekan

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : TTV : TD : 120/80mmHg N : 100x/menit

S : 360C

RR : 20x/menit

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : skala nyeri 2

Ds : klien mengatakan

bersedia

P : klien mengatakan nyeri

saat bergerak berkurang Q : klien mengatakan nyeri sudah tidak melilit lilit

R : klien mengatakan nyeri

dibagian perut kanan

bawah, tedapat luka sayatan post op apendik 8cm

S : skala nyeri 2

T : klien mengatakan nyeri

sudah agak hilang

Do :

-klien tampak tidak

kesakitan, rileks

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : pasien tampak

mempraktekan

Page 76: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

63

Dx 2 Memonitoring TTV

Mengajarkan cara

menghindari infeksi

Memberikan terapi

antibiotik dengan

kolborasi dokter

Memonitor adanya

luka

Memonitoring TTV

Memonitor adanya

luka

Memonitoring TTV

Memonitor adanya

luka post op

appendiktis

Ds : klien mengatakan bersedia Do : TTV : TD :

130/90mmHg

N : 100x/menit

S : 36,50C

RR : 20x/menit

Ds : klien mengatakan mau

mendengarkan edukasi cara

menghindari infeksi

Do : klien mampu

menjelaskan kembali apa

saja yang dilakukan untuk menghindari infeksi

Ds : klien mengatakan

bersedia diberikan terapi

antibiotik

Do : antibiotik masuk

melalui selang IV Ds : klien mengatakan bersedia

Do : luka tampak masih

baru

Ds : klien mengatakan

bersedia Do : TTV : TD : 120/90mmHg

N : 100x/menit

S : 360C

RR : 20x/menit

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : tidak terdapat tanda-

tanda infeksi

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : TTV : TD : 120/80mmHg

N : 100x/menit

S : 360C

RR : 20x/menit

Ds : klien mengatakan

bersedia

Do : tidak terdapat adanya

tanda-tanda infeksi

Page 77: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

64

ii. Evaluasi Keperawatan

Evaluas

i

Hari 1

Hari 2

Hari 3

Klien 1

Dx 1 S : klien mengatakan

nyeri pada bagian

perut bawah kanan

P : klien mengatakan

nyeri saat bergerak

Q: klien mengatakan

nyeri seperti melilit

lilit R : klien mengatakan

nyeri pada perut

bagian kanan bawah

S : skala nyeri 7

T : klien mengatakan

nyeri terus-menerus O : TTV:TD :

120/80mmHg S : 360C

N : 80x/menit RR :

24x/menit

-Klien tampak

melindungi area nyeri

A : masalah belum

teratasi P : lanjutan intervensi

1. Monitoring TTV klien

2. Kaji skala

nyeri

3. Observasi

lokasi nyeri

dan

karakteristik nyeri

4. Kolaborasika

n pemberian

analgesik

dengan dokter 5. Ajarkan

teknik

relaksasi

napas dalam

S : klien mengatakan nyeri berkurang

P : klien mengatakan

nyeri saat bergerak

Q : klien mengatakan

nyeri melilit-lilit

sudah berkurang

R : klien mengatakan

nyeri dibagian kanan

bawah

S : skala nyeri 5

T : klien mengatakan

nyeri hilang timbul

O :

-TTV: TD :120/90mmhg S:

37.50C N: 90x/menit

RR: 22x/menit

-klien sudah agak

rileks

-klien tampak sudah

tidak gelisah A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutan intervensi

1. Kaji skala

nyeri

2. Observasi

lokasi nyeri 3. Kolaborasika

n pemberikan

analgesik

4. Monitoring

TTV

5. Ajarkan

teknik

relaksasi nafas dalam

S : klien mengatakan

nyeri sudah

berkurang

P : klien

mengatakan nyeri saat

bergerak

berkurang

Q : klien mnegatakan

nyeri sudah

tidak melilit

lilit

R : klien

mengatakan

nyeri

dibagian

bawah perut

kanan tidak

laginyeri

berat S : skala nyeri 2

T : klien

mengatakan

nyeri cuma sedikit

0 :

-klien tampak

nyaman

-skala nyeri 2

-TTV : TD :

120/80

mmHg S :

360C N :

80x/menit RR :

20x/menit

Dx 2 S: klien mengatakan

sudah dilakukan

tindakan operasi

O :

- TTV:

TD:110/90mmhg S:

S : klien mengatakan

sudah dilakukan

operasi

O :

- TTV:

TD:120/70mmhg S:

S : klien

mengatakan

sudah operasi

2 hari yang

lalu dan

sudah

Page 78: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

65

37.50C N: 90x/menit RR: 22x/menit

-terdapat luka diperut

kanan bawah

-luka tampak masih

baru -leukosit 5,3 (10^3/uL)

A : masalah belum

teratasi

P :lanjutkan intervensi

1. Cek leukosit

2. Berikan cara

menghindari

infeksi

3. Berikan terapi

antibiotik

4. Monitoring

adanya luka

36.0C N: 80x/menit RR: 20x/menit

-terdapat luka diperut

bagian kanan bawah

-leukosit 5,3

(10^3/uL) A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutan intervensi 1. Cek leukosit

2. Berikan cara

untuk

menghindari

infeksi

3. Berikan terapi

antibiotik

dilakukan pembedahan O :

TTV: TD :120/80mmh

g S: 35.90C

N: 86x/menit RR:

23x/menit

-leukosit : 5,3

(10^3/uL) -tidak tampak

gejala infeksi

-luka kering

A : masalah

teratasi P : hentikan intervensi

Dx 3 S : klien mengatakan

sulit untuk digerakan

dan melakukan

aktivitas

0 :

TTV: TD :130/70mmhg S:

36.0C N: 79x/menit

RR: 24x/menit -klien tampak lemas

-klien tampak sulit

untuk

bergerak

-klien tampak sulit

berpindah

tempat

A : masalah belum

teratasi

P : lanjutan interversi

1. Kaji

kemampuan

untuk

melakukan

tugas klien

2. Ubah posisi

klien

3. Ajarkan klien

ikut serta

dalam

aktivitas

S : klien mengatakan

sudah bisa miring ke

kiri O : TTV: TD

:120/80mmhg S:

38.0C N: 92x/menit

RR: 24x/menit

-klien terlihat dibantu

untuk miring ke kiri

-klien bisa mengerakan keduanya

A : masalah teratasi

sebgian

P : lanjutan intervensi

1. Ubah posisi

klien Ajarkan klien untuk

ikut serta dalam

aktivitas

S : klien mengatakan

sudah tidak

terasa lagi

dibagian kaki

dan sudah

tidak luka

O :

TTV: TD :120/70mmh

g S: 37.20C

N: 85x/menit RR:

23x/menit

-klien tampak

mampu

berpindah

tempat tanpa

dibantu

-klien tampak

sudah tidak

lemah

-klien

mampu

secara

mandiri

melakukan aktivitas

A : masalah

teratasi

P : hentikan intervensi

Page 79: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

66

-klien pulang Klien 2

Dx 1 S : klien mengatakan

nyeri pada bagian

perut bawah kanan

P : klien mengatakan

nyeri saat bergerak

Q : klien mengatakan

nyeri seperti melilit

lilit

R : klien mnegatakan

nyeri pada perut

bagian kanan bawah

S : skala nyeri

T : klirn mengatakan

nyeri terus-menerus

O : TTV : TD :130/80mmHg

S :36oC

N :90x/menit RR :18x/menit

-klien tampak

melindungi area nyeri

A : masalah belum

teratasi

P : lanjutkan

intervensi

1. Monitoring

TTV klien

2. Kaji skala

nyeri

3. Observasi lokasi nyeri dan

karakteristik

nyeri

4. Kolaborasika n pemberian

analgesik

dengan dokter

5. Ajarkan

teknik

relaksasi

nafas dalam

S : klien mengatakan nyeri berkurang

P : klien mengatakan

nyeri berkurang Q : klien mengatakan

nyeri melilit lilit sudah

berkurang R : klien mengatakan

nyeri dibagian kanan

bawah

S : skala nyeri

T : klien mengatakan

nyeri hilang timbul

O :

TTV: TD

:130/70mmhg S: 370C

N: 93x/menit RR: 19x/menit

-klien sudah agak

rileks

-klien tampak sudah

tidak gelisah A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan

intervensi

1. Kaji skala nyeri

2. Observasi

skala nyeri

3. Kolaborasika

n pemberian

analgesik

4. Monitoring TTV

5. Ajarkan

teknik

relaksasi

nafas dalam

S : klien mengatakan

nyeri sudah

berkurang

P : klien

mnegatakan

nyeri saat

bergerak

berkurang

Q : klien mengatakan

nyeri sudah

tidak melilit

lilit

R : klien

mengatakan

nyeri

dibagian

bawah perut

kanan tidak

lagi nyeri

berat S : skala nyeri T : klien

mengatakan

nyeri Cuma

sedikit

O :

-klien tampak

nyaman

-skala nyeri

-TTV : TD :120/90

S :36oC

N

:100x/menit

RR :18x/menit

A : masalah

teratasi

P : hentikan

intervensi

Dx 2 S : klien mengatakan

sudah dilakukan

tindakan operasi O : TTV: TD

:120/90mmhg S:

37.50C N: 90x/menit

RR: 22x/menit

S : klien mengatakan

sudah dilakukan

tindakan operasi O : TTV: TD

:130/80mmhg S:

38.20C N: 85x/menit

RR: 20x/menit

S : klien

mengatakan

sudah operasi 2 hari yang lalu dan

sudah

dilakukan

pembedahan

Page 80: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

67

-terdapat luka diperut kanan bawah

-luka tampak masih

baru

-leukosit 5,3

(10^3/uL) A : masalah belum teratasi

P : lanjutan intervensi 1. Cek leukosit

2. Berikan cara

menghindari

infeksi

3. Berikan terapi

antibiotik

4. Monitoring

adanya luka

-terdapat luka diperut bagian kanan bawah -leukosit

A : masalah teratasi

sebagian

P : lanjutkan

intervensi 1. Cek leukosit

2. Berikan cara

menghindari

infeksi

3. Berikan terapi

antibiotik

O : TTV: TD

:130/80mmh

g S: 370C N:

92x/menit

RR:

19x/menit -leukosit

-tidak tampak

gejala infeksi

-luka kering

A : masalah

teratasi P : hentikan intervensi

Page 81: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan

pada Sdr.A dan Sdr.F yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2017-24 Mei

2017 dengan masalah keperawatan nyeri akut dengan etiologi kehilangan

cairan aktif.

5.1.1 Pengkajian

Pengkajian terdiri dari pengumpulan informasi subjektif dan

objektif (misalnya tanda vital, wawancara pasien atau keluarga,

pemeriksaan fisik) dan informasi riwayat pasien pada rekam medik.

Perawat juga mengumpulkan informasi tentang kekuatan (untuk

mengidentifikasi peluang promosi kesehatan) dan resiko (area

perawat dapat mencegah atau potensi masalah yang dapat ditunda

(Herdman & Shigemi Kamitsuru, 2015).

Pada pengkajian umum didapatkan perbedaan antara Sdr.A

dan Sdr.F pada pola makan pasien, Sdr.A sering mengkonsumsi

makanan berserat , dan untuk Sdr. F tidak suka mengkonsumsi

makanan berserat. Pada penelitian jurnal dari Sjamsuhidayat, 2005

dalam Muttaqin, 2011. Kebiasaan makan makanan rendah serat dan

pengaruh konstipasi terhadap timbulnya apendisitis. Dari kedua

pasien Sdr.A sering mengkonsumsi makanan berserat dan Sdr.F

tidak seringmengkonsumsi makanan berserat. Pola BAB dari klien

68

Page 82: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

69

1 BAB Sebelum sakit Frekuensi BAB : (3 hari1x) Konsistensilunak

berbentuk, Warna : coklat, Keluhan nyeri saat mengeluarkan feses.

Selama sakit Frekuensi BAB (2 hari 1x) Konsistensilunak

berbentuk, Warna kuning kecoklatan, Keluhan tidak ada keluhan.

Pada pasien 2 BAB Sebelum sakit Frekuensi BAB (4 hari

1x) Konsistensi lunak berbentuk, Warna kuning kecoklatan,

Keluhan feses keluar hanya sedikit, Selama sakit Frekuensi BAB

(2 hari 1x), Konsistensi lunak berbentuk, Warna kuning Keluhan

tidak ada keluhan. Penyakit radang usus buntu ini umumnya

disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada

beberapa kemungkinan yang sekarang belum dapat diketahui

secara pasti.

Diantaranya faktor penyumbatan (Obstruksi) pada lapisan

saluran (Lumen) apendik oleh timbunan tinja atau feses yang keras

(Fekalit), hyperlasia (pembesaran) jaringan limpoid, penyakit

cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan

Striktur (Arman, 2010).

Apediksitis hanya dapat di obati dengan melalui oprasi

untuk memperlancar kembali saluran dalam pengolahan maknanan,

dan menganjurkan klien yang sudah melakukan oprasi apediksitis

untuk menjaga pola makan dan memilih makanan yang tepat.

Kemudian pengkajian umum kedua didapatkan perbedaan antara

klien 1 dengan klien 2 yaitu skala nyeri klien 1 skala nyeri 6

sedangkan klien 2 skala nyeri 8. Menurut Potter & Perry, 2005

Page 83: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

70

dalam Ummami Vanesa Indri & Darwin Karin dkk 2014 Nyeri

merupakan suatu kondisi yang lebih sekedar sensasi tunggal yang

disebabkan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan dan

sangat bersifat individual. Dari kedua klien terdapat perbedaan

sekala nyeri tapi keduannya skala nyerinya masih bisa di turunkan.

5.1.2 Diagnosis Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon

manusia terhadap gangguan kesehatan atau proses kehidupan atau

kerentanan respon dari seorang individu, keluarga, kelompok atau

komunitas (Heardman & Shigemi Kamitsuru, 2015).

Berdasarkan kasus yang dialami Sdr.A dan Sdr.F, dapat

ditemukan masalah yaitu nyeri akut . Sesuai dengan teori menurut

NANDA (2015 - 2017) bahwa batsasan karakteristik diagnosa nyeri

akut yaitu bukti nyeri dengan menggunakan standar daftar periksa

nyeri untuk pasien yang tidak dapat mengungkapkannnya,

diaforesis, dilatasi pupil, Ekspresi wajah nyeri ( mis mata kurang

bercahaya, tampak kacau, gerakan mata berpencar atau tetap pada

satu fokus, meringis Adapun batasan karakteristik yang ditemukan

penulis yaitu berfokus ) dengan pola PQRST bertujuan untuk

mengetahui karakteristik nyeri pada pasien. Nyeri perlu dikaji

karena nyeri bersifat objektif tidak ada dua individu yang mengalami

nyeri yang sama dan tidak ada dua kejadian nyeri yang menghasilkan

respon atau perasaan yang identik pada seorang individu (Potter dan

Perry, 2005).

Page 84: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

71

Kaji tanda-tanda vital pada pasien untuk mengetahui tekanan

darah, nadi, suhu dan respirasi pasien. Beri posisi nyaman (supinasi)

untuk mengalihkan rasa nyeri dan pasien lebih rileks. Ajarkan terapi

relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyeri, salah satu

metode untuk mengatasi nyeri secara non-farmakologis adalah

terapi relaksasi nafas dalam (Asmadi, 2008 dalam Nurhayati,

2015). Relaksasi merupakan suatu keadaan dimana seseorang

merasakan bebas mental dan fisik dari ketegangan dan stress.

Teknik relaksasi bertujuan agar individu dapat mengontrol diri

ketika terjadi 30 rasa ketegangan dan stres yang membuat

individu merasa dalam kondisi yang tidak nyaman (Potter &

Perry, 2005 dalam Nurhayati, 2015).

Pada kekurangan volume cairan yaitu membran mukosa

kering, penurunan turgor kulit, kulit kering, peningkatan konsentrasi

urine, haus, penurunan berat badan tiba-tiba, kelemahan. Penulis

menetapkan diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan

luka operasi, etiologi ini sesuai dengan teori menurut NANDA

(2015-2017).

5.1.3 Rencana Keperawatan

Intervensi keperawatan (perencanaan keperawatan)

merupakan suatu perawatan yang dilakukan perawat berdasarkan

penilaian klinis dan pengetahuan perawat untuk meningkatkan

outcome pasien atau klien. Intervensi keperawatan mencakup baik

perawatan langsung dan tidak langsung yang ditujukan pada

Page 85: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

72

individu, keluarga dan masyarakat, serta orang-orang dirujuk oleh

perawat, dirujuk oleh dokter maupun pemberi pelayanan kesehatan

lainnya (Bulechek, et al 2015).

Berdasarkan kasus yang dialami Sdr.A dan Sdr.F dengan

masalah keperawatan nyeri akutrencana tindakan keperawatan

dilakukan adalah (1) melakukan Observasi TTV untuk mengetahui

dan memonitor keadaan umum klien (2) melakukan pengkajian nyeri

secara konprehensif untuk menentukan perawatan yang teppat pada

klien saat nyeri sedikit teratasi (Arif dan Hardi, 2015). (3) Teknik

relaksasi nafas dalam dapat menurunkan ketegangan fisiologis dan

teknik ini dapat dilakukan dengan berbaring, teknik ini dapat

dilakukan dengan baik apabila fikiran pasien tenang posisi

kenyamanan pasien dan keadaan lingkungan yang mendukung.

Dengan cara menarik nafas pelan seiring dengan respirasi udara pada

paru (Asmidi, 2008). Dan (4) kolaborasi dengan tenaga kesehatan

lain pemberian obat (Arif dan Hardi, 2015).

5.1.4 Implementasi Keperawatan

Implementasi keperawatan merupakan catatan tentang

tindakan yang diberikan kepada klien. Pencataan mencakup

tindakan keperawatan yang diberikan baik secara mandiri maupun

kolaboratif, serta pemenuhan kriteria hasil terhadap tindakan yang

diberikan kepada klien (Hutahean, 2010).

Penulis melakukan 4tindakan keperawatan sesuai dengan

intervensi yang sudah ditetapkan. Implementasi yang pertama yaitu

Page 86: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

73

mengobservasi tanda-tanda vital dengan tujuan untuk mengetahui

kondisi klien. Implementasi yang kedua yaitu melakukan

pengkajian nyeri secara konprehensif dengan tujuan untuk

mengetahui skala nyeri pada klien dan untuk menentukan tindakan

yang sesuai dengan kondisi yang sesuai pada klien (Arif dan Hardi,

2015)

Implementasi yang dilakukan selama tiga hari, hari

pertamamemonitoring TTV untuk mengetahui keadaan umum

klien, kedua melakukan pengkajian nyeri secara konprehensif

untuk menentukan perawatan yang tepat pada klien saat nyeri

sedikit teratasi (Arif dan Hardi, 2015) yang ketiga yaitu Teknik

relaksasi nafas dalam dengan tujuan menurunkan ketegangan

fisiologis dan teknik ini dapat dilakukan dengan berbaring, teknik

ini dapat dilakukan dengan baik apabila fikiran pasien tenang posisi

kenyamanan pasien dan keadaan lingkungan yang mendukung.

Dengan cara menarik nafas pelan seiring dengan respirasi udara

pada paru (Asmidi, 2008). keempat yaitu kolaborasi dengan tenaga

kesehatan lain pemberian obat dengan tujuan untuk menentukan

pengobatan yang sesuai dengan klien (Arif dan Hardi,2015).

5.1.5 Evaluasi

Keefektifan tindakan keperawatan dan pencapaian hasil yang

teridentifikasi terus dievaluasi sebagai penilaian status klien.

Evaluasi harus terjadi di setiap langkah proses keperawaan

(Herdman & Shigemi Kamitsuru, 2015).

Page 87: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

74

Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan data

subyektif yaitu Sdr.A mengatakan badan segar dan rileks, data

obyektifnya klien tampak rileks, tenang, `tekanan darah 120/80

MmHg, nadi 100 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36oC. Nyeri akut

teratasi. Hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan data

subyektif yaitu Sdr.F mengatakan badan segar, rileks. Data

obyektifnya klien tampak rileks, tenang, tekanan darah 110/90

MmHg, nadi 80 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36oC. Nyeri akut

teratasi.

Page 88: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan proses keperawatan dari

pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi

tentang asuhan keperawatan pada klien (Sdr. A) dan (Sdr. F) dengan masalah

nyeri akut berhungan dengan agen cidera fisik di bangsal Khantil 2 RSUD

Karanganyar dengan memberikan tindakan keperawatan relaksasi nafas dalam

untuk menurunkan nyeri yang dirasakan pasien.

6.1.1. Pengkajian keperawatan

Penulis melakukan pengkajian terhadap 2 klien yang berbeda dengan

diagnosa yang sama. Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan penulis pada

tanggal 26 Mei 2017 didapatkan data : data subyektif dari klien (Sdr.A) di

dapat dari pengkajian P : klien mengatakn nyeri saat bergerak Q : klien

mengatakan nyeri seperti melilit lilit R : klien mengatakan nyeri dibagian perut

bagian kanan bawah S : skala nyeri 8 T : klien mengatakan nyeri terus menerus.

Data Objektif klien tampak melindungi area nyeri, klien tampak meringis

kesakitan, klien tampak gelisah. Pada klien 2 (Sdr.F) di dapat dari pengkajian

P : klien mengatakan mau dilakukan pemeriksaan nyeri Q : klien mengatakan

nyeri seperti melilit-lilit R : klien mengatakan nyeri dibagian perut kanan

bawah S : skala nyeri 7 T : klien mengatakan nyeri terus menerus. Data Objektif

klien (Sdr.A) klien tampak melindungi area nyeri, klien tampak meringis

kesakitan, klien kooperatif.

75

Page 89: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

76

6.1.2 Diagnosa Keperawatan

Hasil perumusan masalah yang penulis angkat sesuai dengan

pengkajian keperawatan yang telah penulis lakukan yaitu nyeri akut

berhubungsn dengan agen cidera fisik.

6.1.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi yang dilakukan pada klien 1 (Sdr.A) dan klien 2 (Sdr.F) pada

diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik di harapkan kedua

klien (Sdr.A) dan (Sdr.F) ketika diberikan tindakan keperawatan rileksasi nafas

dalam bertujuan untuk menurunklan nyeri yang di rasakan oleh klien. Dengan

hasil yang di harapkan dari kedua klien mampu menunjukkan perubahan dalam

penurunan nyeri yang dirasakan.

6.1.4 Implementasi Keperawatan

Asuhan keperawatan yang diberikan pada kedua klien klien 1 (Sdr. A)

dan klien 2 (Sdr.F) yaitu Penulis melakukan 4 tindakan keperawatan sesuai

dengan intervensi yang sudah ditetapkan. Implementasi yang pertama yaitu

mengobservasi tanda-tanda vital dengan tujuan untuk mengetahui kondisi

klien. Implementasi yang kedua yaitu melakukan pengkajian nyeri secara

konprehensif dengan tujuan untuk mengetahui skala nyeri pada klien dan untuk

menentukan tindakan yang sesuai dengan kondisi yang sesuai pada klien.

Implementasi yang ketiga yaitu Teknik relaksasi nafas dalam dengan tujuan

menurunkan ketegangan fisiologis dan teknik ini dapat dilakukan dengan

berbaring, teknik ini dapat dilakukan dengan baik apabila fikiran pasien tenang

posisi kenyamanan pasien dan keadaan lingkungan yang mendukung. Dengan

Page 90: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

77

cara menarik nafas pelan seiring dengan respirasi udara pada paru. keempat

yaitu kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain pemberian obat dengan tujuan

untuk menentukan pengobatan yang sesuai dengan klien.

6.1.5 Evaluasi keperawatan

Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan data subyektif

yaitu Sdr.A mengatakan badan segar dan rileks, data obyektifnya klien tampak

rileks, tenang, tekanan darah 120/80 MmHg, nadi 100 x/m, respirasi 20 x/m,

suhu 36oC. Nyeri akut teratasi. Hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan

data subyektif yaitu Sdr.F mengatakan badan segar, rileks. Data obyektifnya

klien tampak rileks, tenang, tekanan darah 110/90 MmHg, nadi 80 x/m,

respirasi 20 x/m, suhu 36oC. Nyeri akut teratasi.

6.2 SARAN

a. Bagi instansi pelayanan kesehatan (Rumah sakit)

Diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada pasien dengan lebih

optimal dan mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim

kesehatan maupun klien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan

asuhan keperawatan yang optimal pada umumnya.

b. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan lebih meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang

berkualitas dan profesional sehingga dapat menghasilkan perawat-

perawat yang trampil, inovatif dan profesional yang mampumemberikan

asuhan keperawatan sesuai dengan kode etik perawat.

Page 91: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

78

c. Bagi pasien dan keluarga

Diharapkan dapat sebagai sumber referensi dalam memberikan pilihan

terhadap persiapan dengan masalah Apediksitis dengan memberikan

tindakan rileksasi nafas dalam untuk menurunkan nyeri.

d. Bagi penulis

Diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan khususnya pada

penderita Apediksitis, baik individu, keluarga dan masyarakat serta dapat

menjadi pegangan atau manfaat bagi penulis untuk meningkatkan

pengetahuan dalam perawatan klien yang mengalami Apediksitis.

Page 92: ASUHAN KE PERAWATAN PAD A Sdr. A DAN Sdr. F POST OPERASI APENDISITIS DENGAN NYERI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-guruhadhip-1477-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis

DAFTAR PUSTAKA

Aan dan Rini. 2015. Diagnosis Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba

Medika.

Bulecheck, et al Nursing Intervention Clasification (NIC). Edisi 6. 2016. Elsevier.

Singapore.

Depkes RI. 2009. Prevalensi Apendisitis Di Jawa Tengah. Indonesia.

Edgar W, dan Andrew TR. Immunology Applied Basic Science For Basic Surgycal

Training.USA : Churcill livingstone 2000 : 106-200 dalam

Zulfikar.dkk, 2013.

Elizabeth J.Corwin. 2008. Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta : Aditya media.

Haryono. 2012. Keperawatan medikal bedah sistem pencernaan. Yogyakarta ;

Gosyen Publishing.

Herdman T Heather. 2015. Nanda International Inc Diagnosis Keperawatan

Definiisi & Klasifikasi 2015-2017. Jakarta. EGC

Hutahean, Serri. 2010. Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta :

TIM

Katsung BG. Dasar dan Klinik Farmakologi.Edisi8. Jakarta : salemba Medika ;

2004 dalam zulfikar.dkk, 2013.

Moorhead, et al. 2016. Nursing Outcome Classification. (NOC). Edisi 5. Elsevier

Singapore

Nikmatur Rohmah & Saiful walid. 2016. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.

Jogjakarta : AR-Ruzz media.

Potter, P.A., Perry, A.G.2005. Buku Ajar Fundametal Keperawatan, Konsep,

Proses dan Praktik. Edisi 4. Volume 2. Jakarta : Buku Kedokteran

EGC.

Shenoy dan Nileswar. 2014. Buku Ajar Ilmu Bedah Jilid Dua. Tagerang Selatan ;

Karisma Publishing Group.

Shiddiq.dkk, 2012. Suhu Tubuh Nilai Granulosit Praoperasi Pasien Apendisitis

Akut Berkomplikasi DiRSUD Dokter Soeharjo Pontianak