pendahuluan latar belakang -...

34
1 PENDAHULUAN Latar belakang Bahan pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan, oleh karena itu para peternak dan pengusaha pakan selalu berusaha mencari bahan pakan yang murah harganya, mudah diperoleh dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, serta memiliki kandungan gizi untuk hidup pokok, partumbuhan dan produksi. Untuk dapat meningkatkan margin keuntungan usaha peternakan, perlu diupayakan pengadaan bahan baku pakan yang murah dan mudah diperoleh. Salah satu tanaman yang ada di Indonesia khususnya Sulawesi adalah tanaman murbei. Sekarang ini tanaman murbei hanya dibudidayakan untuk pakan ulat sutera. Jika dilihat dari kandungan gizinya sangat baik serta tahan terhadap musim kemarau sehingga bagus untuk makanan ternak khususnya ternak ruminansia. Kandungan protein kasar daun murbei (Morus alba L.), 22-23%, lebih tinggi dibandingkan hijauan lainnya seperti rumput raja (8,2%), star grass (8,9%), rumput gajah (9%) (Boschini, 2002), demikian pula bila dibandingkan dengan legume leucaena yang mengandung protein kasar sebesar 21,5%. Jika dilihat dari kadar protein, murbei dapat digunakan sebagai pengganti legume untuk makanan ternak khususnya ternak ruminansia.

Upload: truongthuan

Post on 05-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

1

PENDAHULUAN

Latar belakang

Bahan pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha

peternakan, oleh karena itu para peternak dan pengusaha pakan selalu berusaha

mencari bahan pakan yang murah harganya, mudah diperoleh dan tidak bersaing

dengan kebutuhan manusia, serta memiliki kandungan gizi untuk hidup pokok,

partumbuhan dan produksi. Untuk dapat meningkatkan margin keuntungan usaha

peternakan, perlu diupayakan pengadaan bahan baku pakan yang murah dan

mudah diperoleh.

Salah satu tanaman yang ada di Indonesia khususnya Sulawesi adalah

tanaman murbei. Sekarang ini tanaman murbei hanya dibudidayakan untuk pakan

ulat sutera. Jika dilihat dari kandungan gizinya sangat baik serta tahan terhadap

musim kemarau sehingga bagus untuk makanan ternak khususnya ternak

ruminansia.

Kandungan protein kasar daun murbei (Morus alba L.), 22-23%, lebih

tinggi dibandingkan hijauan lainnya seperti rumput raja (8,2%), star grass (8,9%),

rumput gajah (9%) (Boschini, 2002), demikian pula bila dibandingkan dengan

legume leucaena yang mengandung protein kasar sebesar 21,5%. Jika dilihat dari

kadar protein, murbei dapat digunakan sebagai pengganti legume untuk makanan

ternak khususnya ternak ruminansia.

Page 2: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

2

Rumusan Masalah

Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak

ruminansia yaitu daun murbei (Morus alba L), namun permasalahanya belum

diketahui apakah pemupukan tanaman murbei (Morus alba L) dengan umur

pemotongan yang berbeda berpengaruh terhadap kandungan selulosa, hemiseluosa

dan lignin daun murbei (Morus alba L).

Hipotesis

Diduga bahwa perlakuan pemupukan tanaman murbei dengan umur

pemotongan yang berbeda dapat mempengaruhi kadar selulosa, hemiselulosa dan

lignin daun murbei (Morus alba L. ).

Tujuan dan Kegunaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan selulosa,

hemiselulosa dan lignin daun murbei (Morus alba L.) dengan perlakuan

pemupukan pada umur pemotongan yang berbeda.

Kegunaan dari penelitian ini yaitu sebagai bahan informasi kepada

masyarakat peternak untuk mengetahui dampak pemupukan dan umur

pemotongan daun murbei (Morus alba L) yang baik sebagai pakan ternak

ruminansia.

Page 3: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

3

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Tanaman Murbei

Murbei berasal dari Cina, tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 100 m

dari permukaan laut, dan memerlukan cukup sinar matahari. Tumbuhan ini telah

dibudidayakan dan menyukai daerah-daerah yang cukup basah seperti lereng

gunung, tetapi pada tanah yang berdrainase baik. Tumbuhan murbei kadang

ditemukan tumbuh liar. Tinggi pohon tumbuhan ini maksimal 9 m, percabangan

banyak, cabang muda berambut halus, daun tunggal, letak berseling, dan

bertangkai yang panjangnya 1 - 4 cm. Helai daun tumbuhan murbei bulat telur

sampai berbentuk jantung, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi bergigi,

pertulangan menyirip agak menonjol, permukaan atas dan bawah kasar, panjang

2,5 - 20 cm, lebar 1,5 - 12 cm, dan berwarnanya hijau. Bunga tanaman murbei

majemuk bentuk tandan, keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk taju,

warnanya putih. Dalam satu pohon tanaman murbei terdapat bunga jantan, bunga

betina dan bunga sempurna yang terpisah. Murbei berbunga sepanjang tahun.

Buahnya banyak berupa buah buni, berair dan rasanya enak, buah muda berwarna

hijau, setelah masak jadi hitam (Dalimartha, 2002).

Sistematika tanaman murbei (Morus sp.) menurut Sunanto (1997) adalah

sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Sub-Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledenoleae

Ordo : Urticalis

Page 4: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

4

Family : Moreceae

Genus : Morus

Spesies : Morus sp

Menurut Sunanto (1997), murbei dikenal dengan nama umum sebagai

besaran (Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali), kertu (Sumatera Utara), gertu

(sulawesi), kitaoc (Sumatera Selatan), kitau (Lampung), moerbei (Belanda),

mulberri (Inggris), gelsa (Italia), Murles Prancis). Murbei pada dasarnya

mempunyai bunga kelamin tunggal, meskipun kadang-kadang juga berkelamin

rangkap (Atmosoedarjo, dkk, 2000).

Tanaman murbei dapat diperbanyak dengan biji, stek atau okulasi.

Perbanyakan dengan biji relatif lebih mahal, tetapi menghasilkan tanaman yang

lebih baik dibandingkan dengan perbanyakan melalui stek. Perbanyakan tanaman

dengan stek membutuhkan 75.000 sampai 120.000 stek/ha, sedangkan

perbanyakan dengan okulasi membutuhkan 4.000 tanaman/hektar. Teknik

perbanyakan tanaman dengan okulasi secara eksklusif dilakukan di Jepang.

Page 5: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

5

Tanaman murbei mencapai ketinggian 1.3 m pada umur 10 minggu. Pemanenan

pertama daun dilakukan pada umur 12 minggu setelah penanaman. Pemanenan

dapat dilakukan sebanyak 6 sampai 7 kali dalam waktu kurang lebih 1 tahun.

Waktu panen daun terbaik dilakukan pada sore hari. Tanaman murbei dapat

berproduksi dengan baik sampai berumur 15 tahun. Setelah itu, tanaman harus

diremajakan (Machii et al. 2002).

B. Komposisi Kimia Tanaman Murbei

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan mutu daun murbei

adalah dengan pemupukan. Disamping pemupukan melalui tanah perlu dicoba

pula pemupukan melalui daun yang diharapkan dapat meningkatkan mutu dan

produksi daun murbei dalam waktu yang pendek. Berdasarkan hasil analisis

proksimat, daun murbei yang dipupuk dengan gandasil dan bayfolan, memiliki

susunan kimiawi yang relatif sama dalam hal kandungan air (selisih 1,00), protein

kasar (selisih 1,49) serat kasar (selisih 1,05), karbohidrat (selisih 1,2%), lemak

(selisih 0,2%), abu (3,52%), BETN (selisih 0,39%), Ca (selisih 0,49%) dan P

(0,02%) (Andadari dan Diana, 2005).

Menurut Tazima (1978) daun murbei dengan kandungan protein kasar

24—36%, serat kasar 7—11%, BETN 43—55%, lemak kasar 2—4% dan abu 7—

9% diperlukan bagi pertumbuhan ulat sutera. Kandungan protein kasar daun

murbei (22-23%) lebih tinggi dibandingkan hijauan lainnya seperti rumput raja

(8,2%), star grass (8,9%) dan rumput gajah (9%) ( Boschini 2002).

Page 6: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

6

Tabel 1. Kandungan Zat Makanan (%) Lima Jenis Daun Murbei.

Jenis Murbei Komposisi Kimia

Air PK SK LK Abu Kht Fosfor

Morus alba Morus nigra Morus multicaulis Morus cathayana Morus australia

84,28 83,17 77,11 79,5 83,89

20,15 20,06 15,51 18,53 19,44

13,20 16,19 12,55 12,89 12,82

3,62 3,63 3,64 3,69 4,10

10,58 10,77 14,46 14,84 10,63

39,20 35,94 42,84 38,43 41,80

0,44 0,31 0,30 0,36 0,42

Sumber : Samsija (1992)

Kandungan tanin daun murbei (Morus albal L) sebesar 0,85% (Datta, RK,

2002), nilai yang sagat kecil untuk berpotensi mengikat protein dibandingkan

dengan daun kaliandra yang mengandung tanin sebesar 11,3%. Belum dilaporkan

adanya dampak senyawa aktif yang terdapat pada daun murbei terhadap

produktifitas ternak. Kadar tanin diatas 5% dapat menurunkan degradasi protein,

N amonia dan kecernaan serta (Makkar dan Singh, 2002). Komposisi nutrien

yang lengkap serta produksi daun yang tinggi , menjadikan tanaman murbei

potensial dijadikan bahan pakan ternak, menggantikan konsentrat khususnya

untuk ternak ruminansia (Parakkasi, A. 1999).

C. Potensi Produksi dan Pemanfaatan Murbei

Hampir semua wilayah dibelahan bumi mengenal tanaman murbei. Luas

area tanaman murbei Terlihat pada Tabel 2. Namun perhatian terhadap tanaman

ini lebih terfokus pada pemanfaatannya sebagai pakan ulat sutra serta untuk

biofarmasi. Belum banyak yang mengkaji pemanfaatan tanaman murbei sebagai

bahan pakan ternak, khususnya ternak ruminansia (Dalimartha, 2002).

Page 7: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

7

Adaptasi tumbuh tanaman murbei relatif mudah. Tanaman ini dapat

tumbuh pada lokasi dengan variasi suhu, pH tanah dan ketinggian dari permukaan

laut yang sangat besar. Informasi ini menguak potensi tanaman ini untuk dapat

ditanam dilokasi yang tersebar luas. Selain adaptasi tumbuh, pilihan cara

perbanyakan tanaman murbei yakni dengan benih, stek atau okulasi, juga

mengindikasikan potensi tanaman ini untuk dapat dikembangbiakkan dengan

mudah (Atmosoedarjo et at. 2002).

Tabel 2 : Luas Tanaman Murbei (Morus alba L) di Indonesia No Propinsi 2000 2001 2002 2003 2004 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Aceh Sumatra Utara Riau Sumatra Barat Jawa Barat Banten Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Bali Nusa Tenggara Barat

- 140.0

- 868.0

2.029.0 -

584.0 584.0 530.0 122.0 5270.0

- - -

- 140.0

- 868.0

2.992.0 -

941.3 343.6 540.0 122.0

6.588.2 -

25.0 20.0

- 140.0

- 868.0

2.029,0 -

941.3 483.5 540.0 122.0

6.037.7 -

25.0 20.0

- 140.0

- 868.0 2.992

- 941.3 496.2 540.0 122.0

4.216.3 -

25.0 20.0

- 140.0

- 3.5

2.992.0 -

3941.3 496.2 540.0 122.0

4.184.5 -

25.0 20.0

Jumlah 1027.0 12.581.5 12.198.4 10.338.7 9492.5 Sumber : Dirjen Rehabilitasi lahan dan Perhutanan Sosial (2005)

Dilaporkan oleh Martin et al. (2002), produksi biomassa murbei dengan

interval defoliasi 90 hari akan mencapai 25 ton BK/ha/thn dan produksi daun

sebesar 16 ton BK/ha/thn, dan produki daun sebesar 19 ton BK/ha/thn.

D. Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin

Selulosa merupakan polimer linier dari β-D-glukosa yang dihubungkan

satu sama lain dengan ikatan glikosidik b-(1,4). Selulosa merupakan komponen

struktural utama dinding sel. Selulosa dicirikan dengan kekuatan mekanisnya

Page 8: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

8

yang tinggi, tinggi daya tahannya terhadap zat-zat kimia dan relatif tidak larut

dalam air. Selulosa dapat dihidrolisis dengan enzim selulosa. Karena tubuh

manusia tidak memiliki enzim ini, maka selulosa tidak dapat dimanfaatkan atau

dicerna oleh tubuh manusia. (Kusnandar, 2010).

Hemiselulosa merupakan heteropolisakarida yang mengandung berbagai

gula, terutama pentosa. Hemiselulosa umumnya terdiri dari dua atau lebih residu

pentosa yang berbeda. Komposisi polimer hemiselulosa sering mengandung asam

uronat sehingga mempunyai sifat asam. Hemiselulosa memiliki derajat

polimerisasi yang lebih rendah, lebih mudah terhidrolisis dalam asam, mempunyai

suhu bakar yang lebih rendah dibandingkan selulosa dan tidak berbentuk serat-

serat yang panjang. Selain itu, umumnya hemiselulosa larut dalam alkali dengan

konsentrasi rendah, dimana semakin banyak cabangnya semakin tinggi

kelarutannya. Hemiselulose dapat dihidrolisis dengan enzim hemicellulase

(xylanase) (Kusnandar, 2010).

Lignin adalah salah satu zat komponen penyusun tumbuhan, komposisi

bahan penyusun ini berbeda-beda tergantung jenisnya. Lignin terakumulasi pada

batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak, lignin berfungsi sebagai bahan

pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa berdiri tegak

(Anonim, 2010).

Perbedaan selulosa dan hemiselulosa yaitu hemiselulosa mempunyai

derajat polimerisasi rendah 50-100 unit dan mudah larut dalam alkali, tetapi sukar

larut dalam asam, sedangkan selulosa sebaliknya, tidak larut dalam air dingin

maupun air panas dan alkali panas. Selulosa merupakan komponen penyusun

Page 9: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

9

dinding sel tanaman bersama-sama dengan hemiselulosa, pektin dan protein

(Anonim, 2010).

E. Pemupukan Tanaman Murbei

Pemupukan adalah untuk mencukupi kebutuhan unsur hara dan

memperbaiki kondisi tanah sehingga akar tanaman murbei dapat mudah menyerap

unsur hara pada jumlah yang cukup. Unsur hara merupakan unsur yang

dibutuhkan tanaman murbei untuk pertumbuhan, dan fungsinya tidak dapat

digantikan unsur lain. Jika jumlahnya kurang mencukupi, terlalu lambat tersedia

akan menyebabkan pertumbuhan tanaman murbei terganggu dengan ditandai

gejala seperti, tanaman kurus, daun menguning, dan tidak mau berbuah. Oleh

sebab itu kita harus menambahkan unsur hara ke dalam tanah, agar tanaman

murbei tidak kekurangan ( Ahdiat, 2007)

Pemupukan dilakukan 2 kali setahun yaitu setelah tanaman murbei

dipangkas. Saat yang tepat adalah 2 minggu setelah pemangkasan. Jenis pupuk

yang sering diberikan pada tanaman murbei adalah Urea, KCl dan SP-36 serta

pupuk organik seperti kompos dan pupuk kandang. Adapun banyaknya pupuk

yang diberikan adalah Urea 350 kg/ha, KCl 150 kg/ha dan SP-36 sebanyak 50

kg/ha. Sedangkan pupuk organik berupa pupuk kandang diberikan sebanyak 15

ton/ha (Ahdiat, 2007)

Ada dua cara pemberian pupuk pada tanaman murbei yaitu pupuk ditabur

diantara baris tanaman kemudian ditimbun dengan tanah, atau dengan cara ditugal

pada jarak 30 cm dari tanaman dapat dilihat pada (Gambar 2). Pemupukan,

terutama pupuk buatan harus dilakukan 3 bulan sebelum pemanenan daun, hal ini

untuk menghindari terjadinya keracunan pada ulat sutera (Ahdiat, 2007).

Page 10: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

10

Gambar 2: Cara pemupukan tanaman murbei

F. Defoliasi Tanaman Murbei

Defoliasi ialah pemotongan atau pengambilan bagian tanaman murbei

yang ada di atas permukaan tanah, baik oleh manusia maupun oleh renggutan

hewan itu sendiri di waktu ternak digembalakan (Anonim, 2010).

Sehubungan dengan defoliasi berikut ini akan dikemukakan mengenai saat

defoliasi, frekuensi defoliasi dan tinggi rendahnya batang tanaman murbei yang

ditinggalkan, dan potong paksa. Untuk menjamin pertumbuhan kembali

(regrowth) yang optimal yang sehat dan kandungan gizi yang baik, defoliasi

diharuskan dilakukan pada periode tertentu yakni pada akhir vegetatif atau

menjelang berbunga. Di dalam praktek, biasanya defoliasi dilakukan 40 hari

sekali pada musim penghujan dan 60 hari sekali di musim kemarau. Kesemuanya

hanya biasa dilakukan apabila pemeliharaan itu baik (Anonim, 2010).

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kembali ialah adanya

persediaan bahan makanan (food reserve) berupa karbohidrat di dalam akar dan

tunggal yang ditanggalkan setelah defoliasi. Karbohidrat ini dihasilkan oleh

proses asimilasi. Segera setalah defoliasi karbohidrat, ini dirombak oleh enzim

tertentu menjadi energi untuk pertumbuhan kembali (Anonim, 2010)

Page 11: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

11

Pertumbuhan tanaman hijauan biasa dibedakan menjadi 3 periode

(Anonim, 2010) yaitu :

a. Periode perkecambahan atau awal pertumbuhan yaitu periode dimana tanaman

mulai tumbuh. Jika defoliasi dilakukan pada periode ini, maka hijauan tersebut

nilai gizinya relatif tinggi dan serat kasarnya pun masih rendah. Untuk

mempertahankan agar hijauan tetap dalam keadaan muda, maka tanaman

murbei harus sering dipotong. Tetapi defoliasi yang dilakukan pada periode ini

kurang menguntungkan, karena akan memperlemah pertumbuhan kembali,

dengan demikian tanaman murbei tak ada kesempatan tumbuh kembali dengan

baik, sehingga tanaman liar akan tumbuh subur.

b. Periode vegetatif yaitu periode sesudah awal pertumbuhan sampai menjelang

berbunga. Jika defoliasi terhadap tanaman murbei dilakukan pada periode ini,

sungguh sangat tepat atau merupakan saat pemotongan yang optimal, sebab

- kandungan nilai gizi tananam murbei masih cukup tinggi, belum banyak

yang hilang menjadi buah (biji)

- Kandungan serat kasarnya belum begitu tinggi.

- Kesempatan untuk tumbuh kembali masih baik.

- Rasanya masih enak (palatable)

c. Periode berbuah adalah periode di mana tanaman murbei sudah mulai

membentuk biji. Pada periode ini kandungan serat kasar tanaman sangat

tinggi, karena semakin tua tanaman akan semakin banyak serabut yang

digenangi oleh lignin yang mengeraskannya, sehingga kebanyakan dari sel-

sel tanaman murbei itu diselubungi oleh zat yang tak dapat dicerna dan itulah

sebabnya nilai gizi makanan akan menurun pula.

Page 12: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

12

Frekuensi defoliasi (berulang kalinya pemotongan terhadap tanaman

hijauan murbei) perlu dipikirkan oleh setiap peternak. Sebab sehabis defoliasi,

pertumbuhan kembali tanaman murbei memerlukan zat-zat yang kaya energi

seperti gula dan pati, yang erat hubungannya dengan zat-zat N, P dan K. Pada

interval pemotongan yang panjang keadan tidak mengkawatirkan tetapi pada

interval pemotongan pendek atau intensitas pemotongan yang tinggi maka

karbohidrat dalam akar akan menurun sehingga dapat mengganggu pertumbuhan

kembali, sebab pembentukan karbohidrat merupakan proses asimilasi. Hal ini

disebabkan tanaman murbei tidak ada kesempatan untuk berasimilasi. karbohidrat

ini setelah defoliasi segera dirombak oleh enzim tertentu menjadi energi kemudian

dipergunakan untuk pertumbuhan. Itulah sebabnya jarak antara pemotongan

(frekuensi defoliasi) yang pertama dan kedua perlu diatur baik. Bahwa defoliasi di

musim penghujan 40 hari sekali dan 60 hari sekali di musim kemarau (Anonim,

2010).

Pada saat tanaman murbei itu dipotong, bagian tanaman murbei yang

ditinggalkan tidak boleh terlalu pendek atau terlalu tinggi. Sebab semakin pendek

bagian tanaman murbei yang ditinggalkan, pertumbuhan kembali tanaman murbei

tersebut akan makin lambat, karena persediaan energi (karbohidrat) dan pati yang

ditinggalkan pada tunggul pun semakin sedikit. Sehingga kesempatan berasimilasi

tanaman murbei pun menjadi semakin berkurang. Demikian pula sebaliknya jika

pada saat defoliasi itu bagian tanaman murbei yang ditinggalkan terlalu tinggi dan

tidak benar. Sebab hal ini akan memberikan kesempatan terhadap pertumbuhan

tunas batang saja. Pemotongan paksa untuk tanaman yang pertama kali ditanam,

maka setelah berumur 60 hari perlu dilakukan potong paksa, baik tanaman itu

Page 13: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

13

masih rendah maupun sudah tinggi. Hal ini dimaksudkan untuk menstimulir

pertumbuhan dan untuk memperbanyak anakan dan menyeragamkan

pertumbuhan berikutnya (Anonim, 2010).

Page 14: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

14

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember

2010 yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu pengambilan daun murbei

( Morus alba) di Kabupaten Enrekang Propinsi Sulawesi Selatan. Defoliasi

dilakukan pada bula Oktober dan November. Tahap ke dua yaitu analisis di

Laboratorium Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas

Hasanuddin, Makassar.

Materi Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : timbangan, alat

penangas (pendingin),labu takar 500 ml, timer (jam), gelas piala 100 ml, labu

ukur 10 ml, pipet tetes, ember, alat pengaduk, alat tulis menulis, erlenmeyer,

kertas saring, oven, cawan porselin, serta plastik.

Bahan yang digunakan adalah (Tanaman murbei Morus alba L.), urea, air

atau aquades, KMnO4 0,1 N, garam asam, H2SO4, NaOH 1,5 N, KCL, TSP, dan

alkohol.

Metode Kerja

Lahan murbei petani yang digunakan dalam penelitian ini, sebanyak tiga

kelompok petak. Ukuran satu kelompok petak seluas 400 m yang dibagi empat

anak petak, masing-masing berukuran 100 m dalam satu anak petak .

Sebelumnya seluruh tanaman murbei ini didefoliasi. Setiap satu kelompok petak

diberi perlakuan yang berbeda.

Page 15: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

15

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan

penelitian ini disusun sebagai berikut .

P1 = Perlakuan tanpa pemupukan pada umur pemotongan dua bulan

P2 = Perlakuan tanpa pemupukan pada umur pemotongan tiga bulan

P3 = Perlakuan pemupukan pada umur pemotongan dua bulan

P4 = Perlakuan pemupukan pada umur pemotongan tiga bulan .

Cara pengambilan daun murbei ( Morus alba L.)

Daun Murbei ( Morus alba L.) diambil dilapangan kemudian dipisahkan

daun murbei yang sudah dipotong-potong pada tahap awal. Kemudian hasil

potongan tersebut dimasukkan dalam wadah yang sudah

dikelompokkan dalam petak-petak tersebut.

Penentuan Kadar Hemiselulosa, Selulosa dan Lignin

Untuk menentukan kadar hemiselulosa, selulosa dan lignin suatu bahan

pakan terlebih dahulu harus ditentukan kadar ADF dan NDF seperti yang

dikemukakan oleh Van Soest (1976).

Penentuan kadar ADF dan NDF

Sampel yang sudah digiling harus ditimbang 0,5 g, dan dimasukkan ke

dalam tabung reaksi setelah itu di ukur 50 ml larutan ADF dengan menggunakan

gelas ukur. Selanjutnya didihkan air pada gelas piala dan masukkan di tabung

reaksi yang berisi sampel ke dalam air mendidih selama 1 jam. Setelah mendidih

sampel disaring dengan 100 ml air dengan menggunakan sintered glaas yang telah

disiapkan. Kemudian sampel yang sudah disaring di ovenkan pada suhu 105oC

selama 30 menit dan ditimbang beratnya, (Van Soest, 1976).

Page 16: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

16

Residu dari penerapan ADF yang telah disaring dengan sintered glaas dan

diovenkan kemudian diletakkan di atas cawan petri kemudian di tambahkan 15 ml

H2SO4 72% selama 3 jam. Sambil diaduk-aduk, setelah itu diisap dengan pompa

vacum sambil dibilas dengan aquades, selanjutnya diovenkan pada suhu 105oC

selama 24 jam dan dibandingkan sampai 30 menit kemudian ditimbang (Van

Soest 1976).

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Berat Residu ADF setelah diovenkan – berat cawan kosong % lignin = x 100%

Berat sampel

% Kadar Hemiselulosa = Kadar NDF – Kadar ADF

% Kadar Selulosa = Kadar ADF – Kadar Lignin

Analisa Data

Data yang diperoleh kemudian diolah secara statistik dengan

menggunakan analisa ragam secara Rancangan Acak Kelompok (RAK),

perlakuan yang berpengaruh nyata akan diuji lanjut dengan menggunakan Uji

Beda Nyata terkecil (BNT), (Garperz, 1991).

Model mamematikanya adalah :

Yij = µ + τi + βj + €ij

Keterangan :

Yij = Pengamatan pada perlakuan ke-I dan kelompok ke-j

µ = Rataan umum

τi = Pengaruh perlakuan ke-i

βj = Pengaruh kelompok ke-j

Page 17: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

17

€ij = Error (pengaruh acak) pada perlakuan ke-i dan kelompok

ke-j

Page 18: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

18

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin pada Daun Murbei (Morus alba L.) dengan Perlakuan Pemupukan pada Umur Pemotongan yang Berbeda.

Hasil analisis laboratorium kandungan selulosa, hemiselulosa dan lignin

daun murbei (Morus alba l) dengan perlakuan pemupukan dan umur pemotongan

yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 3. sebagai berikut:

Tabel 3. Rataan Nilai Kandungan Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin Daun Murbei (Morus alba l) dengan Perlakuan Pemupukan dan Umur Pemotongan yang Berbeda.

Perlakuan Selulosa (%) Hemiselulosa(%) Lignin(%)

P1 13,35 +1,047a 7,98+1,862 5,44+ 0,901

P2 13,62 +1,078a 9,17+3,57 4,01 + 1,661

P3 16,99 +0,622c 5,50+2,74 5,48 + 0,449

P4 15,63 +0,041b 6,08+ 2,38 4,50 + 0,483 Keterangan : Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan

perbedaan yang nyata pada taraf 5% (P<0,05)

Kandungan Selulosa

Hasil analisis kandungan selulosa pada daun murbei (Morus alba L) dari

perlakuan P1,P2,P3, dan P4 terhadap masing-masing menghasilkan13,35%,13,62%,

16,99% dan 15,63%. Analisis statistik dengan program SPSS 16,0 diperoleh

kandungan selulosa paling tinggi pada perlakuan P3 dan menunjukkan perbedaan

yang nyata (P<0,05) dengan P4. Kandungan Selulosa terendah diperoleh pada

perlakuan P1 dan menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0.01) terhadap

perlakuan P3 dan P4. Perlakuan P1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 namun

berbeda nyata dengan perlakuan P3 dan P2. Sedangkan perlakuan P2 berbeda nyata

dengan perlakuan P3 dan P4

Page 19: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

19

Berdasarkan hasil, bahwa daun murbei yang dihasilkan tanpa adanya

pemupukan dilihat pada P1 dan P2 memberikan pengaruh yang sangat nyata

(P<0,01) terhadap kandungan selulosa, hal ini menunjukkan bahwa tanpa adanya

pemupukan maka dapat menurunkan selulosa pada daun murbei, dengan adanya

pemupukan maka dapat meningkatkan kandungan selulosa pada daun (Niken,

2009).

Kandungan Hemiselulosa

Hasil analisis kandungan hemiselulosa pada daun murbei (Morus alba L)

dari perlakuan P1,P2,P3, dan P4 masing-masing menghasilkan 7,98%,9,17%,5,50%

dan 6,08%. Analisis statistik dengan program SPSS 16,0 diperoleh kandungan

hemiselulosa paling tinggi diperoleh pada perlakuan P2 dan menunjukkan tidak

berbeda nyata (P>0,05) dengan P1. Kandungan hemiselulosa terendah diperoleh

pada perlakuan P3 dan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P<0.01)

terhadap perlakuan P1 dan P2. Perlakuan P1 tidak berbeda nyata dengan perlakuan

P2 namun berbeda nyata dengan perlakuan P3 dan P4. Perlakuan P2 tidak berbeda

nyata dengan perlakuan P1, P3 dan P4.

Berdasarkan hasil pada P1 dan P2 tanpa pemupukan kandungan

hemiselulosa lebih tinggi dibandingkan dengan P3 dan P4 dengan adanya

pemupukan. Akibat pemupukan maka selulosa akan meningkat dan hemiselulosa

akan menurun sehingga terurai menjadi glukosa (Niken,2009).

Page 20: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

20

Kandungan Lignin

Hasil analisis kandungan lignin pada daun murbei (Morus alba L) dari

perlakuan P1,P2,P3, dan P4 terhadap kandungan lignin masing-masing

menghasilkan 5,44%,4,01%,5,48% dan 4,50%. Analisis statistik dengan program

SPSS 16,0 diperoleh kandungan lignin paling tinggi diperoleh pada perlakuan P3

dan menunjukkan perbedaan yang tidak nyata (P<0,05) dengan P1. Kandungan

lignin terendah diperoleh pada perlakuan P2 dan menunjukkan perbedaan yang

tidak nyata (P<0.01) terhadap perlakuan P1 dan P3. Perlakuan P1 tidak berbeda

nyata dengan perlakuan P3 dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan P2 dan P4.

Berdasarkan hasil yang diperoleh kandungan lignin pada daun murbei

lebih rendah dibandingkan dengan kandungan selulosa dan hemiselulosa hal ini

diakibatkan karena adanya peningkatan kandungan selulosa dan hemiselulosa.

daun yang tinggi kandungan ligninnya akan sulit dicerna oleh ternak sehingga

tidak memberikan hasil yang diinginkan Siregar (1992) menyatakan bahwa

semua tanaman termasuk hijauan mengandung lignin.

Kandungan P1 tanpa pemupukan 5,44% sedangkan P3 dengan pemupukan

5, 48% meningkat dibandingkan dengan P1 hal ini disebabkan karena dengan

pemupukan terjadi perubahan, dimana struktur kimia lignin sangat kompleks dan

tidak berpola sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin, yang saling

dihubungkan dengan rantai alifatik, yang terdiri dari 2-3 karbon.

Di lihat dari perlakuanya, P3 dan P4 lebih baik jika dilihat dari kadar

selulosa karena dengan pemupukan kadar selulosa lebih tinggi yaitu 16,99% dan

15,63% jika dibandingkan dengan tanpa pemupukan 13,35% dan 13,62%.

Page 21: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

21

Kandungan lignin antara pemupukan dan tanpa pemupukan kanduganya hampir

sama yaitu 5,44% dan 4,01% tanpa pemupukan sedangkan tanaman murbei yang

dipupuk yaitu 5,48% dan 4,50%. Kadar selulosa antara perlakuan pemupukan

dan tanpa pemupukan yaitu 7,98% dan 9,17% dan 5,50% dan 6,08%

Page 22: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

22

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa Perlakuan pemupukan dan tanpa pemupukan pada daun murbei (Morus

alba l) tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan hemiselulosa tetapi

meningkatkan kandungan sululosa karena adanya pemupukan sedangkan

kandungan lignin pada daun murbei lebih rendah dibandingkan dengan kandungan

selulosa dan hemiselulosa dan pada umur pemotongan yang berbeda lebih

berpengaruh pada umur petongan dua bulan.

Saran

Diperlukan penelitian lanjutan mengenai pemberian daun murbei kepada

ternak ruminansian dengan pengolahan pemupukan dan tanpa pemupukan untuk

melihat pengaruhnya terhadap ternak

Page 23: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

23

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2002.http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=1065&tbl= Alteratif. Di akses Pada tanggal 15 Oktober 2010.

Anonim, 2010. http://info-nak.blogspot.com/2009/04/defoliasi.html Alternatif

Di akses pada tanggal 19 Oktober 2010

Anonim, 2010. Biokimia http/id.wikipedia.org/wiki/lignin. Di akses pada tanggal 25 Oktober 2010

Andadari.L dan Diana.P. 2005. Pengaruh Pupuk Daun Terhadap Produksi Dan

Mutu Daun Murbei (Morus sp). http://proxy.unila.ac.id/~fp-hutan/mambo/jhutrop/jh23lincah.html. Di akses Pada tanggal 15 Oktober 2010.

Ahdiat, N. 2007 Budidaya Tanaman Murbei http://www.agrisilk.com/index.php Di akses pada tanggal 19 Oktober 2010

Atmoseodarjo, S.,J. Kartasubrata, Kaomini,w. Saleh, dan W. Moerdoko. 2000. Sutera Alam Indonesia. Yayasan Sarana Jaya. Jakarta

Boschini, C.F. 2002. Nutritional Qualityof Mulberry cultivation for ruminant feeding. Sanches MD editor Mulbery for animal production proccedings of an electronic conference carried out. May and August 2002 Roma : FAO Animal Production and Health Paper 173-182

Dalimartha, 2002. Murbei (Morus alba L). http://www.pdpersi.co.id/persi ?s h o

w =data/artikel. Di akses Pada tanggal 15 Oktober 2010. Datta, R.K, A. Sarkar, P.R.M, Ran and N.R.Singhvi 2002. Utilization of mulberry

as animal fodder in India. Dalam MD Sanches editor Mulbery for animal production proccedings of an electronic conference carried out. May and August 2002 Roma : FAO Animal Production and Health Paper 183-188.

Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial 2005 Tanaman Murbei di Indonesia,Jakarta.

Gazperz V, 1994. Metode Perancangan Percobaan Untuk Ilmu-ilmu Pertanian, Ilmu-ilmu Teknik, dan Biologi. PT. Armico, Bandung.

Kusnandar, F. 2010. Mengenal Serat Pangan. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB).http://itp.fateta.ipb.ac.id/ Di akses Pada tanggal 15 Oktober 2010.

Page 24: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

24

Machii H, Kayoma A, Yamanouchi H. 2002. Mulberry Breeding, Cultivation and Untilization in japan. Sanchez MD, editor. Mulberry for Animal Production. Proceedings of an electronic conference carried out, May and August 2000. Roma: FOA Animal Production and Health Paper 147. Hlm 63-72

Makkar, H.P dan R. Singh. 2002. The Potential of Mulberry Foliage as a feed Suplement. 139-154

Martin G, Reyes F, Hernandez I, Milear M. 2002.Agronomic studies with mulberry in Cubai. Di dalam: Sanchez MD, editor. Mulberry for Animal Production.Proceedings of an electronic conference carried out, May and August 2000. Roma: FOA Animal Production and Health Paper 147. Hlm 63-72

Niken, 2009. Mngenal lebih jelas trichoderma viridae.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminanasia. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Tazima Y. 1978. The Silkworm. Tokyo: Kodanisha Ltd.

Samsijah.1992. Pemilihan tanaman murbei (morus alba l)yang sesuai dengan daerah Siding Resmi Sukabumi, Jawa Barat. Bul penelitian hutan 547:45-59

Siregar. T.T.S, S. Riyadi dan Nuraeni. 1992. Budidaya Pengolahan dan Pemasaran Coklat. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sunanto. H. 1997. Budidaya Murbei dan Usaha Pensutraan Alam. Kansius. Yogyakarta.

Van Soest P.J. 1976. New Chemical Methods for Analysis of forages for the purpose of Predicting Nutritive Value. Pref IX International Grassland Cong

Page 25: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

25

Page 26: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

26

LAMPIRAN 1. Skema proses pengolahan daun murbei (Morus alba.L) hingga analisis

dapat di lihat pada skema berikut:

KELOMPOK I

1. Dipotong setelah 2 Bulan 3. Dipotong setelah 2 Bulan

2. Di potong setelah 3 Bulan 4.Dipotong setelah 3 Bulan

KELOMPOK II

1. Dipotong setelah 2 Bulan

3. Dipotong setelah 2 Bulan

2. Di potong setelah 3 Bulan

4.Dipotong setelah 3 Bulan

KELOMPOK III

1. Dipotong setelah 2 Bulan

3. Dipotong setelah 2 Bulan

2. Di potong setelah 3 Bulan

4.Dipotong setelah 3 Bulan

Gambar 3. Skema proses pengolahan tanaman murbei.

Page 27: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

27

ANOVA

selulosa

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups

24.984 3 8.328 12.581 .002

Within Groups 5.296 8 .662

Total 30.280 11

selulosa

Descript ives

N Mean

Std. Deviatio

n Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum

Lower Bound

Upper Bound

p1 3 13.3533 1.04711 .60455 10.7522 15.9545 12.17 14.16

p2 3 13.6267 1.07816 .62248 10.9484 16.3050 12.70 14.81

p3 3 16.9900 .62233 .35930 15.4440 18.5360 16.43 17.66

p4 3 15.0633 .04163 .02404 14.9599 15.1668 15.03 15.11

Total 12 14.7583 1.65913 .47895 13.7042 15.8125 12.17 17.66

Test of Homogeneity of Variances

selulosa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.239 3 8 .082

Page 28: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

28

Multiple Comparisons

Dependent Variable:selulosa

(I) perlakuan

(J) perlakuan

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD p1 K1 -.27333 .66432 .692 -1.8053 1.2586

K2 -3.63667* .66432 .001 -5.1686 -2.1047

K3 -1.71000* .66432 .033 -3.2419 -.1781

p2 K1 .27333 .66432 .692 -1.2586 1.8053

K2 -3.36333* .66432 .001 -4.8953 -1.8314

K3 -1.43667 .66432 .063 -2.9686 .0953

p3 K1 3.63667* .66432 .001 2.1047 5.1686

K2 3.36333* .66432 .001 1.8314 4.8953

K3 1.92667* .66432 .020 .3947 3.4586

p4 K1 1.71000* .66432 .033 .1781 3.2419

K2 1.43667 .66432 .063 -.0953 2.9686

K3 -1.92667* .66432 .020 -3.4586 -.3947

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Page 29: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

29

LAMPIRAN 3. Rata-rata kandunga hemiselulosa daun murbei (morus alba l) dengan perlakuan pemupukan dan umur pemotongan yang berbeda.

Descriptives

hemiselulosa

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum

Lower Bound

Upper Bound

p1 3 7.9800 1.86202 1.07503 3.3545 12.6055 6.17 9.89

p2 3 9.1733 3.57570 2.06443 .2908 18.0559 5.17 12.05

p3 3 5.5000 2.74255 1.58341 -1.3129 12.3129 3.74 8.66

p4 2 6.0850 2.38295 1.68500 -15.3250 27.4950 4.40 7.77

Total 11 7.2845 2.78949 .84106 5.4105 9.1585 3.74 12.05

Test of Homogeneity of Variances

hemiselulosa

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.915 3 7 .481

ANOVA

hemiselulosa

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups

24.585 3 8.195 1.078 .418

Within Groups 53.227 7 7.604

Total 77.812 10

Page 30: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

30

Multiple Comparisons

Dependent Variable:hemiselulosa

(I) perlakuan

(J) perlakuan

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD p1 K1 -1.19333 2.25150 .612 -6.5173 4.1306

K2 2.48000 2.25150 .307 -2.8439 7.8039

K3 1.89500 2.51725 .476 -4.0574 7.8474

p2 K1 1.19333 2.25150 .612 -4.1306 6.5173

K2 3.67333 2.25150 .147 -1.6506 8.9973

K3 3.08833 2.51725 .260 -2.8640 9.0407

p3 K1 -2.48000 2.25150 .307 -7.8039 2.8439

K2 -3.67333 2.25150 .147 -8.9973 1.6506

K3 -.58500 2.51725 .823 -6.5374 5.3674

p4 K1 -1.89500 2.51725 .476 -7.8474 4.0574

K2 -3.08833 2.51725 .260 -9.0407 2.8640

K3 .58500 2.51725 .823 -5.3674 6.5374

Page 31: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

31

LAMPIRAN 4. Rata-rata kandunga lignin daun murbei (morus alba l)dengan perlakuan pemupukan dan umur pemotongan yang berbeda.

Descriptives

lignin

N Mean Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum

Lower Bound

Upper Bound

p1 3 5.4467 .90146 .52046 3.2073 7.6860 4.77 6.47

p2 3 4.0167 1.66161 .95933 -.1110 8.1443 2.61 5.85

p3 3 5.4867 .44959 .25957 4.3698 6.6035 5.10 5.98

p4 3 4.5033 .48387 .27936 3.3013 5.7053 4.13 5.05

Total 12 4.8633 1.07642 .31074 4.1794 5.5473 2.61 6.47

Test of Homogeneity of Variances

lignin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.893 3 8 .102

ANOVA

lignin

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups

4.726 3 1.575 1.571 .270

Within Groups 8.020 8 1.002

Total 12.745 11

Page 32: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

32

Multiple Comparisons

Dependent Variable:lignin

(I) perlakuan

(J) perlakuan

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD p1 K1 1.43000 .81750 .118 -.4552 3.3152

K2 -.04000 .81750 .962 -1.9252 1.8452

K2 .94333 .81750 .282 -.9418 2.8285

p2 K1 -1.43000 .81750 .118 -3.3152 .4552

K2 -1.47000 .81750 .110 -3.3552 .4152

K3 -.48667 .81750 .568 -2.3718 1.3985

p3 K1 .04000 .81750 .962 -1.8452 1.9252

K2 1.47000 .81750 .110 -.4152 3.3552

K3 .98333 .81750 .263 -.9018 2.8685

p4 K1 -.94333 .81750 .282 -2.8285 .9418

K2 .48667 .81750 .568 -1.3985 2.3718

K3 -.98333 .81750 .263 -2.8685 .9018

Page 33: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

33

RINGKASAN

Syamsidar (I 211 06 012) Kadar Hemiselulosa, Selulosa dan Lignin Daun Murbei (morus alba l) dengan Perlakuan Pemupukan dan Umur Pemotongan yang Berbeda Di Bawah Bimbingan Syahriani Syahrir Sebagai Pembimbing Utama dan Rinduwati Sebagai Pembimbing Anggota

Bahan pakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan, oleh karena itu para peternak dan pengusaha pakan selalu berusaha mencari bahan pakan yang murah harganya, mudah diperoleh dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, serta memiliki kandungan gizi yang penting untuk hidup pokok, partumbuhan dan produksi. Untuk dapat meningkatkan margin keuntungan usaha peternakan, perlu diupayakan pengadaan bahan baku pakan yang murah dan mudah diperoleh.Salah satu tanaman yang ada di Indonesia khususnya Sulawesi adalah tanaman murbei. Sekarang ini tanaman murbei hanya dibudidayakan untuk pakan ulat sutera. Jika dilihat dari kandungan gizinya sangat baik serta tahan terhadap musim kemarau sehingga bagus untuk makanan ternak khususnya ternak ruminansia. Kegunaan dari penelitian ini yaitu sebagai bahan informasi kepada masyarakat peternak untuk mengetahui dampak pemupukan dan umur pemotongan daun murbei (Morus alba L) yang baik sebagai pakan ternak ruminansia. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2010 yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama yaitu pengambilan Daun Murbei ( Morus alba L.) di Kabupaten Enrekang propinsi Sulawesi Selatan. Defoliasi dilakukan pada bula Oktober dan November. Tahap ke dua yaitu analisis di Laboratorium Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Penelitiaan dilakukan berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu P1 = Perlakuan tanpa pemupukan pada umur pemotongan dua bulan, P2 = Perlakuan tanpa pemupukan pada umur pemotonga tiga bulan, P3 = Perlakuan pemupukan pada umur pemotonga dua bulan dan P4 = Perlakuan pemupukan pada umur pemotongan tiga bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun murbei (Morus alba sp) dengan perlakuan pemupukan dan tanpa pemupukan berpengaruh nyata 5% (P<0,05) terhadap kadar selulosa sedangkan kandungan hemiselulosa dan lignin tidak berpengaruh nyat pada taraf 5%a (P>0,05)setelah pemupukan

Kata Kunci: Daun Murbei (Morus alba sp), Selulosa, Hemiselulosa dan Lignin

Page 34: PENDAHULUAN Latar belakang - repository.unhas.ac.idrepository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/1477/HASIL YANG... · mencari bahan pakan yang murah harganya, ... dibudidayakan

34