BAB ILATAR BELAKANG

1.1 Latar BelakangSalah satu teori yang populer dan tetap relevan hingga 56 usia kemerdekaan Republik Indonesia berkait dengan kehidupan penduduk yang rendah (imperior) dikemukakan oleh Reverend Thomas Malthus (1798) dalam Lincolin Arsyad (1998). Dalam relasi teori tersebut Malthus lugas menyebut adanya kecendrungan umum penduduk suatu negara untuk tumbuh menurut deret ukur menjadi dua kali lipat setiap 3040 tahun. Sementara disaat yang sama, disebabkan hasil (produk) yang menurun dari tanah, persediaan pangan hanya tumbuh menurut deret hitung.Oleh sebab pertumbuhan perediaan pangan tidak bisa mengimbangi pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dan tinggi, maka dari perspektif teori ekonomi pendapatan perkapita (dalam masyarakat nelayan didefinisikan sebagai produksi pangan perkapita) akan turun menjadi sangat rendah, yang menyebabkan jumlah penduduk tidak pernah stabil atau hanya sedikit diatas tingkat subsisten. Dari argumen tersebut Malthus berkeyakinan bahwa satusatunya cara untuk untuk menghapuskan tingkat kehidupan yang rendah atau kemiskinan absolut adalah menganjurkan masyarakat dengan moral restain (menahan hawa nafsunya) dan membatasi jumlah keturunannya. 1.2 Rumusan Masalah1.3 Tujuan Penelitian1.4 Manfaat Penelitian

BAB IIPENELITIAN TERDAHULU, TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Penelitian Terdahulu2.1.1 Penelitian .........2.1.2 Penelitian......2.1.3 Penelitian .......2.1.4 Penelitian.........2.2 Pengertian2.3 Teori Yang Berkenaan ........

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian (Penelitian Kualitatif)........3.2Lokasi dan Waktu Penelitian3.3Jenis Penelitian dan Sumber Data3.4Metode Pengumpulan Data3.5Metode AnalisisBAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

RUJUKAN Arsyad, Lincolin. 1998. Ekonomi Pembangunan. Penerbit Bagian Penerbitan STIEYKPN. Yogyakarta.

3