pp tekno uas sukma

38
RESUME ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN Tugas UAS OLEH : SUKMA DEWI 2012620155 D-IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS TRIBUANA TUNGGA DEWI MALNG 2012/2013

Upload: dewi1717

Post on 25-Jul-2015

93 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. RESUME ILMU TEKNOLOGI PENDIDIKAN Tugas UAS OLEH : SUKMA DEWI 2012620155 D-IV BIDAN PENDIDIK UNIVERSITAS TRIBUANA TUNGGA DEWI MALNG 2012/2013 2. Teori Belajar Mengajar Definisi Mengajar Mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang sama sama aktif melakukan kegiatan, dimana guru bertujuan membantu dan memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar atau lebih kearah proses menyampaikan materi. Hasil belajar adalah bagian dari prestasi belajar, dan salah satu kegunaan dari prestasi belajar adalah umpan balik bagi guru dalam mengajar. Bila guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran yang telah dia lakukan maka guru akan bisa memperbaiki 3. Dalam ranah kognitif, hasil belajar tersusun dalam enam tingkatan yaitu: Pengetahuan atau ingatan Pemahaman Penerapan Sintesis Analisis Evaluasi 4. Adapun ranah psikomotorik terdiri dari dari lima tingkatan yaitu: Peniruan (menirukan gerak) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar) Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar) 5. Sedangkan ranah afektif terdiri dari lima tingkatan, yaitu: Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu) Merespon (aktif berpartisipasi) Penghargaan (menerima nilai nilai, setia pada nilia nilai tertentu) Pengorganisasian (menghubung- hubungkan nilai nilai tertentu) Pengamalan (menjadikan nilai nilai sebagai bagian dari pola hidup) 6. Teori belajar dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Behaviourisme 2. Kognitivisme 3. Konstruktivisme 4. Teori Belajar Sosial 7. Prinsip-prinsip Pendidikan Orang Dewasa Pendidikan orang dewasa adalah apa yang dipelajari pelajar, bukan apa yang diajarkan pengajar. Artinya, hasil akhir yang dinilai adalah apa yang diperoleh orang dewasa dan pertemuan pendidikan/pelatihan, bukan apa yang dilalukukan pengajar, pelatih atau penceramah dalam pertemuannya 8. Ada beberapa prinsip pendidikan orang dewasa yang perlu diperhatikan, antara lain: Orang dewasa mempunyai konsep diri Orang dewasa kaya akan pengalaman Orang dewasa memiliki masa kesiapan untuk belajar Orang dewasa berpandangan untuk segera mempraktekkan hasil 9. Karakteristik Pembelajaran Orang Dewasa 1. Orang Dewasa Telah Memiliki Lebih Banyak Pengalaman Hidup 2. Orang Dewasa Memiliki Motivasi yang Tinggi Untuk Belajar 3. Orang Dewasa Telah Memiliki Banyak Peran dan Tanggung Jawab 4. Kurang Percaya Pada Kemampuan Diri untuk Belajar Kembali 5. Orang Dewasa Lebih Beragam dari Pada Pemuda 10. Metode Pendidikan Orang Dewasa 1. Metode Ceramah (Preaching Method) 2. Metode demontrasi ( Demonstration method ) 3. Metode diskusi ( Discussion method ) 4. Metode latihan keterampilan ( Drill method ) 5. Metode percobaan ( Experimental method ) 6. Metode pemecahan masalah ( Problem solving method ) 11. Metode Interaksi Pembelajaran Umum Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran 12. Macam Macam Metode Interaksi Pembelajaran Umum 1. Metode Ceramah 2. Metode Tanya Jawab 3. Metode Diskusi 4. Pemberian Tugas Belajar dan Resitasi 5. Metode Karyawisata 6. Metode Pembelajaran Brainstorming 7. Metode Role Playing 13. Pengelolaan Kelas Definisi Pengelolaan kelas lebih berkaitan dengan upaya-upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport, penghentian perilaku peserta didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh peserta didik secara tepat waktu, penetapan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (peserta didik) dan fasilitas. 14. peranan guru dalam proses belajar mengajar a. guru sebagai demonstrator b. guru sebagai pengelola kelas c. guru sebagai mediator dan fasilitator dan d. guru sebagai valuator. 15. Masalah Pengelolaan Kelas dan Cara Menghadapi Masalah Pengelolaan Kelas Ada empat Masalah Individual, yaitu: Attention getting behaviors (pola perilaku mencari perhatian). Power seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan kekuatan) Revenge seeking behaviors (pola perilaku menunjukkan balas dendam) Helplessness (peragaan ketidakmampuan) 16. 7 masalah kelompok dalam kaitannya dengan pengelolaan kelas: Kekurang-kompakan Kekurang-mampuan mengikuti peraturan kelompok Reaksi negatif terhadap sesama anggota kelompok Penerimaan kelas (kelompok) atau tingkah laku yang menyimpang Kegiatan anggota atau kelompok yang menyimpang dari ketentuan yang telah ditetapkan, berhenti melakukan kegiatan atau hanya meniru-niru kegiatan orang (anggota) lainnya saja Ketiadaan semangat, tidak mau bekerja, dan 17. Pendekatan (teknik) dalam Pengelolaan Kelas: 1. Behavior-Modification Approach (Behaviorism Approach) 2. Socio-Emotional Climate Approach (Humanistic Approach) 3. Group Process Approach 18. Rancangan Pembelajaran Praktek Secara garis besar desain pembelajaran terdiri dari lima langkah penting, yaitu: 1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. 2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. 3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 4. Implementasi desain pembelajaran. 19. Secara garis besar desain pembelajaran terdiri dari lima langkah penting, yaitu: 1. Analisis lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. 2. Merancang spesifikasi proses pembelajaran yang efektif dan efesien serta sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan belajar siswa. 3. Mengembangkan bahan-bahan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 4. Implementasi desain pembelajaran. 5. Implementasi evaluasi formaif dan sumatif 20. Penyusunan Terdapat lima variable pembelajaran yang utama, yakni: a. Tujuan Pembelajaran b. Isi Ajaran c. Rancangan Pembelajaran d. Cara Mengajar e. Evaluasi Hasil Belajar 21. Strategi Belajar Profesi Guru Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motifator dan konselor. 22. Strategi Belajar Strategi diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru-anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar- mengajar untuk mencapai tujuan tertentu. 4 Strategi dasar dalam proses belajar-mengajar, yaitu : 1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan. 2. Memilih sistem pendekatan belajar-mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan tehnik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga bisa menjadi pegangan guru dalam kegiatan mengajarnya. 4. Menetapkan norma-norma dan batas-batas keberhasilan 23. Konsep Belajar 1. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai 2. Bahan pelajaran 3. Kegiatan belajar mengajar 4. Metode 24. Pembuatan Dan Penggunaan Media Dan Alat Pengajaran Media Pembelajaran Definisi Media pembelajaran adalah suatu yang dapat diinderai, khususnya penglihatan dan pendengaran baik yang terdapat di dalam maupun di luar kelas, yang digunakan sebagai alat bantu penghubung (medium komunikasi) dalam proses interaksi belajar- mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar siswa. 25. Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran 1. Efektivitas Media Pembelajaran 2. Taraf Berpikir Siswa 3. Interaktivitas Media Pembelajaran 4. Ketersediaan Media Pembelajaran 5. Minat Siswa Terhadap Media Pembelajaran 6. Kemampuan Guru Menggunakan Media Pembelajaran 7. Alokasi Waktu 8. Fleksibelitas (kelenturan) Media Pembelajaran 26. Microteaching Microteaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Maka, dengan memperkecil jumlah siswa, waktu, bahan mengajar dan membatasi keterampilan mengajar tertentu, akan dapat diidentifikasi berbagai keunggulan dan kelemahan pada diri calon guru secara akurat. 27. Tujuan umum pengajaran mikro (micro teaching) adalah untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa (calon guru atau dosen untuk berlatih mempraktikan beberapa keterampilan dasar mengajar di depan teman-temannya dalam suasana yang Constructive, supportive, dan bersahabat. 28. Adapun tujuan khusus pengajaran mikro (micro- teaching) antara lain Sebagai berikut : Mahasiswa terampil untuk membuat persiapan mengajar, Membentuk sikap profesional sebagai calon guru/dosen, Berlatih menjadi guru yang bertanggung jawab dan berpegang kepada Etika keguruan, Dapat menjelaskan pengertian micro teaching, Dapat berbicara di depan kelas secara runtut dan runut sehingga Mudah dipahami oleh audience atau peserta didik, Terampil membuka dan menutup pelajaran, Dapat bertanya secara benar, Dapat memotivasi belajar siswa/peserta didik, 29. Ciri-Ciri Dan Karakteristik Microteaching Karakteristik yang khas dalam pengajaran mikro (micro-teaching) adalah komponen komponen dalam pengajaran yang di-mikrokan atau di-sederhana-kan. Dalam pengajaran sesungguhnya (real teaching) lingkup pembelajaran biasa tidak dibatasi, tetapi di micro-teaching terbatas pada satu kompetensi dasar atau satu hasil belajar dan satu materi pokok bahasan tertentu. 30. Program Pengajaran Program Pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang kita sebut dengan tujuan instruksional. Fungsi Program Pengajaran Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang dilakukan Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik guru maupun murid Sebagai alat ukur keefektifan suatu proses 31. Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) Definisi PPSI adalah sistem yang saling berkaitan dari satu instruksi yang terdiri atas urutan, desain tugas yang progresif bagi individu dalam belajar. Komponen-komponen yang terdapat dalam PSSI adalah sebagai berikut: Pedoman perumusan tujuan Pedoman prosedur pengembangan alat penilaian Pedoman proses kegiatan belajar siswa Pedoman program kegiatan guru Pedoman pelaksanaan program 32. Model-model Pengembangan Sistem Instruksional 1. Model Pengembangan Instruksional Briggs 2. Model Bela H. Banathy 3. Model PPSI 4. Model Kemp 5. Model Pengembangan Gerlach dan Ely 6. Model IDI (Instructional Development Institute) 33. Pelaksanaan Program Pengajaran Hal Yang Harus Dipahami Guru Sebelum Program Pengajaran : Siapkan bahan pengajaran Buatlah bahan yang sistematis. Temukanlah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa. Koneksikan/hubungkan hal yang diajarkan dengan kenyataan sehari-hari yang dialami siswa. Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai, Belajar sedikit tetapi mendalam jauh lebih baik daripada belajar banyak tetapi tahu sedikit Persiapan yang mantap, membuat guru percaya diri dan 34. Tindakan pelaksanaan pengajaran Permulaan pengajaran Perkembangan pengajaran Komunikasi Kualitas pembelajaran Penutup Pencapaian hasil pembelajaran 35. Evaluasi Dalam Pengajaran Perumusan tujuan evaluasi Penetapan aspek-aspek yang akan diukur Menetapkan metode dan bentuk tes Merencanakan waktu evaluasi Melakukan uji coba atau tes 36. Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Definisi CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secar fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor. Indikator CBSA 1.Indikator CBSA akan dilihat dari 5 komponen yaitu : 2.Aktivitas belajar anak didik 3.Aktivitas Guru Mengajar 4.Program Belajar 5.Suasana Belajar 6.Sarana Belajar 37. Prinsip-prinsip CBSA Prinsip prinsip CBSA secara umum : Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajari sendiri tidak ada seorangpun dapat melakukan kegiatan belajar tesebut. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya sendiri dan untuk tiap kelompok umum terdapat variasi kecepatan belajar). Seorang murid belajar lebih banyak bila pada setiap langkah segare diberikan penguatan (reinforcement) Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. Memberikan kesempatan kepada peserta didik