aspek proses produksi dan manajemen lingkungan

54
ASPEK PROSES PRODUKSI DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN MUHAMMAD IQBAL F34070123 PALM OIL MILL SEI BALEH PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATION KISARAN SUMATERA UTARA

Upload: muhammad-iqbal

Post on 01-Nov-2015

504 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

ASPEK PROSES PRODUKSI DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

MUHAMMAD IQBALF34070123

PALM OIL MILL SEI BALEHPT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONKISARANSUMATERA UTARA

Page 2: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

KELAPA SAWIT (Elais Guineensis)

100% FRESH FRUIT BUNCH (D X P)

24% EMPTY BUNCH

10% EVAPORATE TO ATMOSPHERE

60% FRUITLETS

6% NOS

8% WATER

0.5% ASH

12% NUTS

54% PERICARP

7% SHELL

5% KERNEL

8.5% NOS

20.5% WATER

25% OIL

Page 3: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

POM SEI BALEH

Latar Belakang Perusahaan

Aspek Proses Produksi

Aspek Manajemen Lingkungan

Kesimpulan dan Penutut

Page 4: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

Page 5: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Sejarah Perusahaan

Salah satu kelompok usaha Bakrie yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan karet dengan luas lahan 22.173 ha dengan status Hak Guna Usaha.

Terletak di Kisaran, Sumatera Utara

Visi : industri agro yang holistik yang menjaga kesinambungan kesejahteraan para pemangku kepentingan.

Misi :mengembangkan usaha melalui pengembangan produktiitas, lahan pabrik dan pemasaran, serta diversifikasi dan impementasi tata kelola perusahaan yang baik.

Page 6: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Struktur Organisasi POM Sei BaleiMill ManagerAbdullah Sani

Asistant Produksi Yusdiadi

Asst. LabMega Khairani Nst. Asst. Administrasi

Deddy Herlambang

Asst. MaintenanceSugiono

Asst. Teknik Listrik/Instrument

Tatar Situmorang

Mandor SortasiM. Ridwan S.

Mandor LabDwi Amelia T.

Kerani ProduksiAdly

Asst. Produksi ADolly JuanitoBeni Susanto

Asisten Produksi B Eko Arif Syarifuddin

Rudi Chairuddin

Mandor Shift AMisli

Mandor Shift BGaharia P.

Mandor MekanikSuriono

Mandor Listrik/Instrument

Rizal

Mandro Transport/UpkeepMansur

Chief ClerkIwan Kurniawan

Security Group Leader

Arifin Effendi

Kerani GudangLatifah H.

Page 7: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

ASPEK PROSES PRODUKSI

Page 8: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Gambaran Umum Proses Produksi

Stasiun Timbangan

Stasiun Penerimaan

Stasiun Perebusan

Stasiun Pengepresan

Stasiun Klarifikasi

Stasiun Kernel

Page 9: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

MATERIAL BALANCETOTAL FFB ( MATERIAL DXP)     100 T

TOTAL OIL 23.22 T

TOTAL OIL LOSS ABCD 1.23 T

TOTAL RECOVERED OIL 22.00 T

OIL RECOVERY EFFICIENCY     94.70 %

TOTAL KERNEL WET       4.14 T

TOTAL KERNEL LOSS 1234 0.25 T

TOTAL KERNEL DRY 3.86 T

TOTAL RECOVERY DRYED KERNEL 3.85 T

TOTAL KERNEL RECOVERY EFFICIENY   93.00 %

OIL LOSS/FFB        

A. STERILIZER WASTES 0.05 %

B. EMPTY BUNCH 0.30 %

C. SLUDGE WASTE 0.14 %

D. FIBRE 0.65 %

E. NUTS 0.08 %

TOTAL OIL LOSSES/FFB     1.23 %

KERNEL LOSS/FFB        

1. FIBRE CYCLONE 0.08 %

2. DUST CYCLONE 0.04 %

3. SHELL 0.12 %

4. KERNEL WINNOWING 0.01 %

TOTAL KERNEL LOSSES/FFB     3.85 %

OIL LOSS ON DRY BASES  

PRESS CAKE 8.00 %

FIBRE CYCLONE 7.44 %

SLUDGE WASTE 12.20 %

QUALITY          

OIL   KERNEL  

WATER 0.15 % WATER 8%

NOS 0.015 % DIRT 8%

Page 10: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Timbangan

Melakukan Penimbangan Tonase

Pendataan Material yang Keluar Masuk

Page 11: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Penerimaan

Melakukan Sortasi FFB yang akan Diolah

Hasil Sortasi Berupa Angka Nilai Panen

FIFO FFB conveyor sebagai

alat transportasi FFB ke Lori

Menggunakan Lori kapasitas 15 ton

ANGKA NILAI PANEN

Page 12: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Perebusan

Perebusan dilakukan pada tekanan 2,8 hingga 3 bar (kg/cm2) dengan suhu perebusan 1300C dan lama perebusan 96 menit menggunakan sterilizer

Kapasitas perebusan 45 ton/jam Tujuan Perebusan untuk

menonaktifkan enzim lipase, koagulasi albumin, serta pelunakan buah.

Sterilizer sistem triple peak Tippler untuk menuang menuju

inclined sterilized fruit bunch untuk selanjutnya menuju stasiun rebusan.

Sterilizer

Page 13: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Rebusan

Menuang TBS rebusan ke inclined sterilized bunch conveyor.

Merupakan bottle neck pada kapasitas pengolahan POM

Lama penuangan 9 menit dengan satu kali siklus selama 20 menit

Tippler

Page 14: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Pengepresan• Berfungsi untuk memberondolkan

buah dari tandannya.• Putaran drum diatur untuk

mencegah peningkatan USB (Unstripped Sterilized Bunch).

• Menggunakan Bunch Crusher untuk membantu proses pemberondolan.

• Tandan yang telah kosong akan keluar dari drum dan masuk ke empty bunch conveyor untuk di timbun di tankos hopper.

• Buah yang telah memberondol akan lolos melalui kisi-kisi drum untuk selanjutnya masuk ke fruit conveyor

• Menggunakan lifting bar untuk membawa TBS bersama putaran drum untuk memberikan efek bantingan

• Sudut kemiringan lifting bar 50 0Thresher

Page 15: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Pengepresan

Berfungsi untuk melumatkan buah sebelum di press

Melakukan Injeksi uap bertekanan 3 bar dan suhu 90-95 0

C . Penambahan dilution water

sebanyak 10-15% dari total TBS olah.

Diisi sebanyak ¾ bagian drum.

Hasil berupa Cake dan Crude Oil.

Digester

Page 16: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Pengepresan

Memisahkan cake dan crude oil dengan cara pressing hasil lumatan buah

Tekanan press 30 – 60 bar

Tekanan terlalu besar dapat menyebabkan pecahnya nut

Tekanan terlalu kecil menyebabkan tingginya losses pada cakeWorm Screw

Press

Page 17: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Page 18: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

• Memisahkan kotoran kasar pada crude oil• Menggunakan sistem cascade dengan 4 sekat• Dilengkapi valve untuk melakukan drain

Sand Trap Tank

Page 19: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Melakukan penyaringan dengan pengayakan

Terdapat 2 screen, bagian atas 20 mesh bagian bawah 40 mesh

Crude oil yang lolos screen mengalir ke Crude Oil Tank

Cake dialirkan kembali ke fruit conveyor

Vibrating Screen

Page 20: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Crude oil dipanaskan hingga 90-950 C menggunakan steam coil.

Terdapat sekat-sekat dengan ketinggian tertentu untuk melakukan separasi.

Crude oil dipompakan ke Continous Settling Tank Crude Oil Tank

Page 21: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

•Mengurangi kotoran halus yang terkandung dalam minyak.• Kadar kotoran minyak hingga 0,015%• Prinsip pemisahan memanfaatkan perbedaan massa jenis antara kotoran dan minyakOil Purifier

Page 22: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Mengurangi kadar air dalam minyak hingga >0,20%

Bekerja pada -680 mmHg s/d -720 mmHg

Memanfaatkan sifat penurunan titik uap air ketika tekanan turun

Minyak yang telah di proses dialirkan ke storage tankVacuum Drier

Page 23: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Terdapat 3 storage tank kapasitas 2 tanki 2000 ton dan 1 tanki 1000 ton

Suhu 50-600 C bertujuan menjaga fase minyak

Pemanasan menggunakan sistem steam coil

Setiap tanki mempunyai perlakuan berbeda (contoh tanki 1 FFA > 5%, tanki 2 FFA < 5 %)Storage Tank

Page 24: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Berisi sludge yang berasal dari CST

Bentuk dasar cone untuk mempermudah proses pengendapan

Memisahkan minyak dan kotoran dengan prinsip perbedaan massa jenis

Suhu 90-950 CSludge Tank

Page 25: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

• Memisahkan kotoran berupa pasir • Memperingan kerja sludge centrifuge agar tidak terjadi keausan dini• Memanfaatkan gaya sentrifugal pada massa jenis yang berbeda• Benda bermassa jenis lebih besar dari minyak akan terlempar ke luar menuju ceramic cone

Sand Cyclone

Page 26: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Penyangga feeding pada sludge separator

Terdapat pipa overflow untuk mencegah sludge meluap

Ditempatkan di tempat yang lebih tinggi dari sludge separator

Buffer Tank

Page 27: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Memurnikan minyak dari pengotor

Memperingan kerja sludge centrifuge

Pemisahan sistem saring

Terdapat sikat berputar di dalam strainer

Brush Strainer

Page 28: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Alat untuk melakukan separasi minyak dan sludge

Memanfaatkan gaya sentrifugal pada perbedaan massa jenis

Menghasilkan heavy phase dan light phase

Heavy phase berupa sludge yang masih mengandung pengotor dan minyak

Light phase berupa crude oil Heavy phase akan dialirkan

menuju sludge pit sedangkan light phase dipompakan menuju COT melalui recycle oil tank untuk dilakukan klarifikasi karena masih mengandung minyak

Brush Strainer

Page 29: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Menampung minyak dari sludge centrifuge

Menampung drain dari wet oil tank

Menampung overflow dari sand tank

Mengalirkan crude oil ke COT

Memiliki limit switch untuk mengatur permukaan level minyak pada tanki sehingga tidak ada minyak yang melimpah keluar atau pompa bekerja tanpa minyak

Recycle Oil Tank

Page 30: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Klarifikasi

Sludge Pit

• Sebagai tempat penampungan heavy phase pada sludge centrifuge, drain dari stasiun klarifikasi atau press, serta air rebusan• Terdapat 4 bak• Sludge dialirkan secara underflow dan dari bak 1,2, dan 3 dan mengalir secara overflow pada bak 4• Pengutipan secara manual pada bak 1 dan 2.

Page 31: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Page 32: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Melakukan pemisahan fibre dan nut melalui perbedaan berat dalam kondisi hisapan pneumatic

Hisapan 22.400 cfm Fibre menuju below fuel

conveyor sebagai bahan bakar boiler

Nut akan jatuh ke polishing drum

Dikatakan berhasil apabila losses <2 %Separating

Column and Fibre Cyclone

DEPERICARPER

Page 33: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Membersihkan serabut yang melekat pada nut dengan memanfaatkan gesekan nut pada drum dan sesama nut

Drum berongga, mulai dari kecil hingga besar sesuai ukuran nut

Tujuan rongga untuk meloloskan pengotor kasar selain nut

DEPERICARPER

Nut Polishing Drum

Page 34: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Memisahkan material yang lebih berat dari nut (batu,logam, dll) dengan prinsip pneumatic.

Nut akan terhisap dan tertangkap oleh airlock

Destoner

Page 35: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Pengutipan nut berdasarkan ukurannya

Terdiri dari drum yang memiliki rongga berbeda

Nut akan jatuh ke nut hopper sesuai fraksi ukurannya

Membantu efisiensi pemecahan cangkang nut

Nut Grading Drum

Page 36: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Penampungan sementara nut sebelum dipecah di unit pemecah

Terbagi tiga fraksi, besar, sedang, kecil

Membantu efisiensi pemecahan nut

Nut Hopper

Page 37: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Memecahkan cangkang

Keberhasilan pemecahan cangkang tergantung pada proses perebusan dan pemeraman pada nut hopper

Ripple Mill

Page 38: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Berfungsi untuk memisahkan cangkang, fibre, abu halus dengan kernel

Memanfaatkan perbedaan densitas komponen-komponen yang menjadi umpan (cracker mixture).

Losses kernel pada LTDS 1 maksimum 2% dan pada LTDS 2 maksimum 5%.

Penangkapan material dengan sistem air lock

Light Tenera Dust Separator

Page 39: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Memisahkan kernel dengan cangkang

Pemisahan cangkang dan kernel dalam pusaran air yang kuat

Kernel yang berat jenis lebih rendah terkumpul ditengah dan keluar melalui vortex finder ke vibrating screen

Cangkang yang berat terlempar ke pinggir tabung dan keluar melalui cones ke vibrating screen

Hydro Cyclone

Page 40: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Kernel Silo Drier

• Menimbun sementara dan mengeringkan kernel sesuai kadar air di dalam kernel yang tepat• Kadar air kernel maksimum 8 %

Page 41: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Kernel

Penampung kernel produksi sebelum dijual

Kapasitas 200 ton FIFO Dilakukan

pembersihan satu tahun sekali

Kernel Bunker

Page 42: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

STASIUN PENDUKUNG

Preventive Maintenance

adalah maintenace rutin untuk mencegah mesin atau alat mengalami kerusakan sebelum usia pakai mesin atau alat tersebut habis. Kegiatan secara garis besar meliputi pemeliharaan, Kegiatan ini meliputi pemeliharaan rutin dan berkala.

MAINTENANCE

Predictive Maintenancebertujuan untuk mengetahui lebih dini kemungkinan terjadinya kerusakan pada suatu unit. Dengan diketahuinya kondisi peralatan tersebut dapat dilakukan tindakan untuk mencegah peralatan tersebut breakdown pada saat beroperasiyang dapat menyebabkan terjadinya stagnasi proses produksi.

Breakdown Maintenancemerupakan perbaikan yang dilakukan pada suatu unit yang terhenti operasinya akibat kerusakan pada alat tersebut. Pada dasarnya breakdown maintenance sangat tidak diinginkan, karena akan mengganggu proses produksi.

Page 43: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Pendukung

Power House• Pada stasiun power house terdapat diesel generator, turbin generator, back pressure vessel dan capasitor bank. Stasiun power house berfungsi sebagai pembangkit tenaga yang bertugas memenuhi kebutuhan tenaga POM serta office.

• Pada alat ini terjadi proses pengubahan steam kering (superheated steam) yang keluar dari turbin menjadi steam basah (saturated steam) dengan tekanan 3 kg/cm2,

Turbin generator mengubah tenaga uap menjadi tenaga gerak/putar melalui sudu-sudnya yang selanjutnya memutar poros as generator sehingga menghasilkan energi listrik

Diesel generator mengkonversi energi bahan bakar solar menjadi energi gerak/putar yang selanjutnya memutar poros generator sehingga menghasilkan energi listrik

. Generator digunakan di awal proses produksi sebelum suplai steam yang akan menggerakkan turbin dikirim ke kamar mesin.

Back Pressure Vessel berfungsi sebagai akumulator untuk mengumpulkan uap keluaran exhaust turbin sekaligus untuk mempertahankan tekanan balik (back pressure).

Page 44: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Stasiun Pendukung

• Boiler merupakan instalasi penghasil uap yang berfunsi menghasilkan uap yang akan dimanfaatkan dalam proses produksi pabrik.

• 35 ton uap per jam dengan tekanan kerja 26-27

• Jenis uap yang dihasilkan adalah superheated steam (uap kering) dengan temperatur 2600-3200C.

Page 45: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

MANAJEMEN LINGKUNGAN

Page 46: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Manajemen Lingkungan

KEBIJAKAN

PERENCANAAN

STRUKTUR DAN TANGGUNG

JAWAB

Page 47: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

KEBIJAKAN

•Meninjau ulang kebijakan mutu dan lingkungan untuk menjaga kesesuaiannya.•Membuat sasaran-sasaran yang mungkin tercapai, yang akan ditinjau secara periodic dalam kerangka waktu tertentu. Menetapkan target-target kuantitatif untuk menunjukkan perbaikan berkesinambungan dari system mutu dan lingkungan.•Meninjau ulang dan mengevaluasi sasaran dan target secara periodic.

Mengkomunikasikan kebijakan mutu dan lingkungan beserta sasaran-sasaran dan target-target kepada semua tingkat dalam organisasi/karyawan, supplier dab pelanggan dimanapun dapat dilakukan.

Bekerja sama dan berkomunikasi secara terbuka dengan masyarakat, pemerintah, pihak yang berwenang terhadap peraturan dan pihak-pihak lain untuk mendapatkan penyelesaian yang layak dan tepat terhadap maslah-masalah mutu dan lingkungan.

Melatih dan mendidik karyawan dan supplier untuk meningkatkan kesadaran mutu dan lingkungan.

 

Page 48: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

STRUKTUR ORGANISASI BAKORTIBA

Ketua

Sekretaris

Wakil Ketua

Seksi Penanggulangan

Kebakaran

Seksi Penanggulangan

Kecelakaan

Seksi Perlengkapan dan

Peralatan

Seksi Pengamanan

Seksi EvakuasiSeksi P3K/Kesehatan

Seksi Penghubung

Page 49: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

PENGOLAHAN LIMBAH

Gbr. Kolam Limbah Kisaran Palm Oil Mill

35 m 35 m25 m

25 m

29 m

55 m

29 m

55 m

150 m

124 m

180 m

154 m

Kolam 2Cooling Pond

Kolam 4Primary Anaerobic Pond

Kolam 6Secondary Anaerobic Pond

35 m

35 m25 m

25 m

29 m

55 m

29 m

55 m

150 m

124 m

180 m

154 m

Kolam 1Cooling Pond

Kolam 3Primary Anaerobic Pond

Kolam 5Secondary Anaerobic Pond

Pompa Sirkulasi Pompa LA

Pompa Sirkulasi

Pompa LA

Strainer Flow materKe Area

54 ha

Ke Area 18 ha

Volume Kolam 1 & 2

Volume Kolam 5 & 6

Volume Kolam 3 & 4

= 2.275 m3

= 49.098 m3

= 35.538 m3

Inlet Rata-Rata/hari

Outlet Rata-Rata/hari

= 400 m3

= 420 m3

Page 50: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Pengolahan Limbah

Page 51: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Pengolahan Limbah

1. Limbah Cair• Pengolahan secara anaerobik• Cooling Pond (kolam1) - mendinginkan

suhu limbah cair tersebut dari 70 - 800C menjadi sekitar 40 - 450C, sehingga bakteri mesofilik hidup dan berkembang biak dengan baik

• Seeding Pond (Kolam 2) - pembiakan bakteri yang akan digunakan merombak limbah dengan memberikan nutrisi dari air limbah dan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan bakteri.

• Bak Kontrol - . Fungsi dari bak kontrol adalah sebagai tempat proses pra kondisi limbah sebelum masuk ke Primary Anaerobic Pond. Pencampuran ini bertujuan agar bakteri yang telah aktif dari Secondary Anaerobic Pond dapat bercampur dengan limbah cair tersebut sehingga proses pengaktifan bakteri bisa lebih cepat.

Primary Anaerobic Pond (Kolam 3 & 4) - proses perombakan limbah cair oleh mikroba secara anaerobic , bahan organic dirubah pada kondisi anaerobic ke beberapa produk antara lain methan dan CO2,

Secondary Anaerobic Pond (Kolam 5 & 6) - Secondary Anaerobic Pond adalah kolam penampungan untuk dialirkan ke Land Application dengan menggunakan pompa , BOD yang baik untuk Land Application adalah 3000 – 5000 ppm.

Page 52: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Pengolahan Limbah

2. Limbah Padat

Limbah padat yang dihasilkan antara lain tandan kosong (tankos) dan cangkang inti. Tankos yang dihasilkan pabrik diangkut setiap hari menggunakan truk keluar pabrik dan dibawa ke kebun dengan tujuan land application sebagai pupuk. Namun, tidak dilakukan treatment terlebih dahulu pada tankos, dengan kata lain, tankos langsung dibiarkan membusuk di kebun dengan harapan dapat menjadi kompos penyubur tanah karena telah dibusukkan oleh bakteri.

Fibre dan cangkang dijadikan bahan bakar boiler, sedangkan sisanya dijual.

3. Penanganan Polusi Udara, Debu, dan Kebisingan

Pemantauan emisi buangan dilakukan oleh laboratorium pabrik setiap enam bulan sekali untuk emisi buangan, kebauan dan mutu udara ambien setiap tiga bulan sekali. Selain itu, pemantauan juga dilakukan terhadap kebisingan dan getaran pada pabrik setiap tiga bulan sekali, kebauan 3 bulan sekali,sampel tanah setiap satu tahun sekali, dan kualitas air minum satu tahun dilakukan dua kali.

 

Page 53: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan• Perusahaan sudah mengaplikasikan manajemen lingkungan dengan baik – Aspek-aspek ISO 14000• Proses produksi amat baik, dibuktikan dengan losses yang kecil serta rendemen yang cukup baik yaitu 23%

Saran Limbah berupa tankos

merupakan limbah yang potensial untuk dijadikan pupuk. Sebaiknya perusahaan mengolah terlebih dahulu tankos menjadi pupuk daripada menjadikannya mulsa di perkebunan. Tankos tersebut dapat menjadi sarang mikroorganisme maupun hama yang dapat menyerang pohon kelapa sawit

 

Page 54: Aspek Proses Produksi Dan Manajemen Lingkungan

TERIMA KASIH