aspek lingkungan di dalam mendukung penetapan desa percontohan
TRANSCRIPT
PERPUSTAKAAN HELMUT TODO TUA SIMAMORABADAN LINKUNGAN HIDUP, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KABUPATEN SAMOSIR PROVINSI SUMATERA UTARA
ASPEK LINGKUNGAN DALAM MENDUKUNG PENETAPAN DESA PERCONTOHAN, DESA MENUJU OBJEK WISATA DAN PENETAPAN DESA
BINAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA
Oleh :Helmut Todo Tua Simamora
Berikut ini merupakan inspirasi Penulis yang dituangkan ke dalam tulisan, semoga dapat bermanfaat.
Aspek lingkungan yang menjadi perhatian dan dasar dalam mendukung hal tersebut di atas,
antara lain :
1. Keindahan dan estetika lingkungan.
2. Keteduhan dan kenyamanan lingkungan.
3. Kebersihan dan sanitasi lingkungan, air dan halaman perkarangan rumah penduduk.
4. Saluran drainase / parit air limbah domestik
Penjelasan
1. Keindahan dan estetika lingkungan
Kabupaten Samosir memiliki panorama keindahan dan estetika lingkungan alam yang
dikaruniakan Tuhan Yang Maha Esa kepada kita masyarakat Kabupaten Samosir, khususnya dan
secara umum bagi bangsa Indonesia yang dapat dibanggakan karena memiliki nilai ekonomi
yang tak ternilai.
1
Keindahan dan estetika lingkungan, dimulai dari tingkat lingkungan :
1. Rukun tetangga dan rukun warga (RT/RW).
Dimana setiap rumah tangga di dalam RT/RW diwajibkan memiliki sarana dan prasarana
sederhana dalam mengemas dan mengelola lingkungannya. Misalnya : membenahi tata
letak dan tata ruang bangunan baik yang permanen dan semi permanen sehingga tampak
indah dan tertata baik.
2. Desa / Kelurahan dan Kecamatan
Pembangunan Desa/Kelurahan dan Kecamatan wajib memasukkan program lingkungan
hidup. Sehingga ketika masyarakat akan akan melakukan pelbagai kegiatan
pembangunan, maka masyarakat memahami bahwa sebagai warga masyarakat yang baik,
wajib memperhatikan :
a. Kesesuaian dalam peruntukan fungsi lahan.
b. Ketertiban dan keamanan lingkungan.
c. Kerapatan dan kepadatan pemanfaatan fasilitas umum, misalnya lalu lintas di jalan
raya, pasar umum, rumah sakit, rumah ibadah, puskesmas dan lain-lain.
d. Keselarasan dan sinergitas dengan Tata Ruang Tata Wilayah (RT/RW) yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir.
2. Keteduhan dan kenyamanan lingkungan
Keteduhan ini tercipta dengan adanya rimbunan tegakan pohon yang ditanam di pinggir
sepanjang badan jalan raya. Keteduhan dari tegakan pohon berfungsi untuk :
a. Mengurangi tingkat pancaran panas intensitas cahaya matahari yang langsung ke
permukaan bumi sehingga suhu udara di sekitar lingkungan menjadi sejuk.
b. Menghasilkan volume oksigen yang banyak dan segar yang merupakan fungsi vital bagi
kehidupan manusia dan makhluk hidup yang lain.
c. Mengurangi tingkat polusi pencemaran udara, sehingga masyarakat dan lingdapat
menjadi sehat.
2
d. Menjaga keseimbangan hidrologis. Keseimbangan ini dipengaruhi oleh jenis tegakan
pohon, luas tutupan tajuk dan tanaman dibawahnya sehingga dapat meminimalisir
terjadinya erosi, kekeringan air dan banjir pada saat insitas jatuh curah hujan besar.
3. Kebersihan dan sanitasi lingkungan, air dan halaman perkarangan rumah penduduk
Prinsip dasar lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang tidak berbau, beracun dan
berbahaya akibat dimasukkan/masuknya sesuatu zat atau materi ke dalam lingkungan yang dapat
merubah fungsi dan peruntukan lingkungan baik tanah, air dan udara yang mendukung
kehidupan makhluk hidup dan keberlanjutan lingkungan.
Kebersihan dan sanitasi lingkungan
a. Kebersihan dari sampah
Menimalisir pembuangan sampah dengan cara memilah sampah organik dan inorganik.
Sampah organik berupa sampah yang dapat dengan mudah membusuk sehingga dapat
diolah dan digunakan menjadi pupuk kompos. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
pencemaran udara. Kualitas sampah organic tersebut semakin baik bila dicampur dengan
kotoran ternak. Sampah inorganik berupa sampah yang tidak mudah membusuk dan
untuk menghancurkannya memerlukan bantuan tenaga mekanis mesin, proses biokimiawi
yang dibantu dengan memanfaatkan mikroorganisme misalnya plastik, fiber, besi, seng,
logam dan lain-lain. Sampah yang berbahaya, berbau dan beracun (B3) dapat berasal dari
limbah rumah sakit, bengkel diperlakukan dengan metode khusus sehingga tidak
membahayakan lingkungan, kesehatan lingkungan dan masyarakat.
b. Sanitasi lingkungan
Menghindari timbulnya wabah penyakit yang ditularkan oleh vektor penyebar bibit
penyakit misal lalat, kecoa, tikus, monyet dan nyamuk dengan memperhatikan wadah
tetap bersih, tempat sampah tertutup rapi, wadah terbuka misal bak air dikuras, dicuci dan
dikubur. Bak sampah, jika muatan sampahnya sudah penuh diambil. Sebelum sampah
dibuang ke bak sampah sebaiknya materi sampah dipisahkan agar mudah dilakukan
pengolahannya. Hindari kegiatan pembakaran sampah agar udara tetap bersih dan saluran
parit tetap mengalir tidak tergenang.
Air yang sehat
3
Air yang sehat merupakan air yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau serta tidak
mengandung materi atau zat yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Air yang sehat
mengandung kandungan mineral yang cukup dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan
oleh Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Nilai Ambang Batas (NAB) Kualitas Air
sesuai peruntukannya. Tidak tercemari oleh air lindi dari pengolahan sampah (UU Nomor 18
Tahun 2008).Untuk mendapatkan air yang sehat (higienis) dapat dilakukan dengan cara system
penyaringan yang sederhana.
Halaman pekarangan rumah yang sehat
Halaman rumah yang sehat adalah halaman rumah cukup memiliki tanaman yang bervariasi,
cukup mendapatkan sinar matahari dan tangkapan curah hujan serta tidak terdapat sampah.
Hindari halaman rumah dari genangan air hujan, air parit dan air lindi dari tempat sampah.
Dengan adanya keseimbangan yang terdapat di halaman pekarangan rumah tersebut maka
halaman ini dapat dikategorikan sehat.
4. Saluran drainase / parit air limbah domestic
Saluran drainase dibangun berdasarkan pada :
1. Jumlah kapasitas volume air yang akan dialirkan baik jumlah komunitas domestik, curah
hujan dan lain-lain.
2. Mengikuti prinsip level permukaan air, dimana air akan mengalir dari tempat yang tinggi
ke tempat yang rendah. Artinya sebelum kita menentukan dan membangun drainase
sebaiknya perlu dikaji baik secara teknis dan manajemen drainase. Secara teknis
maksudnya kapasitas dan kualitas bangunan drainase dapat diperhitungkan kekuatannya
dan kemampuannya untuk menahan erosi air bila kapasitas air yang mengalir cukup
besar. Manajemen drainase maksudnya pemeliharaan dan perawatan saluran drainase
agar tidak tumpat karena tumpukan sampah dan mengalami pendangkalan akibat
endapan-endapan sedimen pasir dan tanah.
3. Sistem dan jenis model saluran drainase itu sendiri.
4
4. Kebebasan drainase dari bangunan yang berdiri atau dibangun diatasnya. Hindari
bangunan fisik yang dibagun yang bersifat mempengaruhi dan mempersempit luas
kapasitas atau volume daya tampung alir drainase yang mengakibatkan air meluap ke luar
drainase sehingga mengakibatkan banjir.
5. Air limbah yang dianggap berpotensi mencemari dan membahayakan kualitas air dan
biota di dalam sungai dan danau, sebaiknya harus melalui pengolahan dengan
menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Misal air limbah yang berasal
dari kandang peternakan, bengkel, rumahsakit, restaurant, hotel, kapal motor dan lain-
lain.
5. Yang harus dimiliki Desa Percontohan
Yang harus dimiliki Desa Percontohan, antara lain :
a. Desa memiliki struktur perangkat pemerintahan dan peraturan desa.
b. Perangkat Desa senantiasa dekat dengan masyarakat melalui pertemuan umum dan rapat
rembug desa sehingga dapat diketahui aspirasi masyarakat di dalam meningkatkan
pembangunan desa dengan swadaya partisipatif.
c. Desa memiliki taman apotik hidup yang memiliki ragam tanaman obat dan lain-lain, yang
senantiasa rutin dirawat dan dipelihara sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat desa.
6. Menetapkan Desa sebagai Obyek Wisata Unggulan
Desa harus dan wajib memiliki :
a. Panorama.
b. Keheningan.
c. Kedamaian.
d. Keunikan dengan bentuk atau arsitektur bangunan berbeda.
e. Kerapian zonasi desanya.
f. Warga desa sadar lingkungan.
g. Menjunjung tinggi keharmonisan alam, manusia dan Tuhan.
h. Memiliki kesepakatan tentang hukum adat dan budaya, hukum negara dan agama.
i. Masyarakat berupaya tetap menjaga keasrian adat istiadat secara turun temurun karena
dengan menyadari kekuatan alam dan Tuhan lebih dari apa pun.
5
7. Desa yang memiliki ciri dan karakteristik yang khas
6