juknis percontohan kursus dan pelatihan th 2014

66
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KELOMPOK PENYELENGGARAAN PROGRAM KELOMPOK PERCONTOHAN KURSUS DAN PELATIHAN (PKM HORTIKULTURA) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DAN INFORMAL REGIONAL II SEMARANG TAHUN 2014

Upload: rooswahyoe

Post on 04-Feb-2016

58 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

uknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan

TRANSCRIPT

Page 1: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KELOMPOK PENYELENGGARAAN PROGRAM KELOMPOK PERCONTOHAN KURSUS DAN PELATIHAN

(PKM HORTIKULTURA)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NONFORMAL DAN INFORMAL

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI NON FORMAL DAN INFORMAL

REGIONAL II SEMARANG

TAHUN 2014

Page 2: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat

Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatrahmat dan

hidayah-Nya serta kerja keras tim penyusun telah

berhasil menyusun petunjukteknis bantuan

kelompok penyelenggaraan program percontohan

kursus dan pelatihan tahun 2014. Petunjuk teknis

percontohan program kursusdan pelatihan ini berisi

3 hal yakni; 1) gambaran teknis pelaksanaan

percontohan program, 2) tata cara memperoleh

dana bantuan sosial, 3) akuntabilitas

penyelenggaraan. Dengan demikian para pembaca

akan memahami percontohan program kursus dan

pelatihan, bentuk dan jenis dukungan pemerintah

dan tata cara mengajukan dana bantuandan

berbagai konsekuensinya.

Dengan terbitnya petunjuk teknis ini kami

berharap akan memberikan kontribusi yang positif

KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA

DINI NON FORMAL DAN INFORMAL REGIONAL II SEMARANG

Page 3: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

ii

untuk meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan,

kualitas, kesetaraan dan kepastian secara efisien

dan efektif terhadap penyelenggaraan percontohan

program kursus dan pelatihan. Oleh karena itu,

semua pihak dapat memanfaatkan petunjuk teknis

ini dengan benar, sehingga seluruh program kursus

dan pelatihandapat memenuhi prinsip-prinsip tepat

sasaran, tepat penggunaan, bermutu,

jujur,transparan, dan akuntabel.

PP-PAUDNI Regional II Semarang selama

ini telah mengembangkan berbagai model PAUDNI.

Salah satunya adalah modelPendidikan

Kewirausahaan Masyarakat (PKM) Pembudidayaan

Hortikultura dalam rangka Mengembangkan

Kemampuan Berwirausaha Ibu-Ibu Rumah Tangga.

Oleh karena itu, PP-PAUDNI Regional II Semarang

tahun 2014 memberikan kesempatan kepada

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau UPTD sejenis

yang memenuhi syarat untuk menyelenggarakan

percontohan program sebagai implementasi model

yang telah dikembangkan pada tahun 2013

tersebut.

Page 4: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

iii

Kami mengucapkan terima kasih kepada

para penyusun yang telah mencurahkan pikiran,

waktu, dan tenaganya, sehingga petunjuk teknis ini

siap untuk disosialisasikan.Kami menyadari

sepenuhnya bahwa tidak ada gading yang tak

retak.Oleh karena itu, kritik dan saran yang

konstruktif sangat kami harapkan demi

penyempurnaan petunjuk teknis tersebut di

masamendatang.

Amien.

Ungaran, April 2014

Kepala,

Dr. H. Ade Kusmiadi, M.Pd.

NIP. 195512291983031 001

Page 5: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………… i DAFTAR ISI…………………..…………………... iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………………………………… 1

B. Dasar…………………………………………… 2

C. Tujuan………………………………………….. 5

BAB II. PERCONTOHAN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN

A. PengertianPercontohan Program ………….. 8

B. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat …… 10

C. Ruang Lingkup ………………………………... 12

BAB III.TATA CARA MEMPEROLEH DANA BANTUAN A. Lembaga Pengusul dan Persyaratannya…… 26

B. Penyusunan Proposal ……………………….. 28

C. Mekanisme Pengajuan Proposal……………. 29

D. Penilaian roposal……………………………… 30

E. Tahapan Penilaian Proposal………………… 31

F. Penetapan Lembaga Penyelenggara………. 33

Page 6: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

v

G. Pencairan dan Pemanfaatan Dana…………. 34

H. Pelaporan……………………………………… 37

BAB IV. INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU A. Indikator Keberhasilan……………………….. 39

B. Pengendalian Mutu ………………………….. 40

BAB V.AKUNTABILITAS BANTUAN PROGRAM PERCONTOHANKURSUS DAN PELATIHAN A. Pakta Integritas………………………………. 42

B. Pernyataan Kesanggupan........................... 42

C. Pertanggujawaban Mutlak………………….. 43

BAB VI PENUTUP……………………………….. 44 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 7: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar

1945 menyatakan bahwa “Pemerintah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional yang

meningkatkan keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta akhlak

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa yang diatur dengan undang-undang”.

Pengembangan dan pelaksanaan pendidikan

sebagai upaya peningkatan kualitas sumber

daya manusia (SDM) terus dilakukan oleh

pemerintah, salah satunya peningkatan mutu

pendidikan yang merupakan kebijakan pokok

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Peningkatan mutu pendidikan

merupakan komitmen Pemerintah Republik

Indonesia yang diterapkan melalui berbagai

Page 8: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

2

kebijakan, salah satunya adalah

diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor

19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan sebagai upaya penjabaran

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam

Peraturan Pemerintah tersebut ditegaskan

bahwa sistem pendidikan nasional harus

mampu menjamin pemerataan kesempatan

pendidikan, peningkatan mutusertarelevansi

danefisiensi manajemen pendidikan untuk

menghadapi tantangan sesuai dengan

tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional,

dan global sehingga perlu dilakukan

pembaharuan pendidikan secara terencana,

terarah, dan berkesinambungan.

Peningkatan mutu pendidikan

mengacu kepada acuan mutu pendidikan

berupa Standar Nasional Pendidikan dan

dapat dilaksanakan pada jalur pendidikan

formal, nonformal, dan informal. Salah satu

Page 9: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

3

bentuk layanan peningkatan mutu pendidikan

nonformal adalah program percontohan

pendidikan kursus dan pelatihan yang

diselenggarakan oleh Sanggar Kegiatan

Belajar (SKB) atau UPTD Pendidikan

kabupaten/kota, Balai Pengembangan

Kegiatan Belajar (BPKB) atau UPTD propinsi

sejenis. Pendidikan kursus dan pelatihan

diselenggarakan bagi masyarakat yang

memerlukan bekal pengetahuan,

keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap

untuk mengembangkan diri, mengembangkan

profesi, usaha mandiri, dan/atau bekerja.

Program ini diharapkan dapat dijadikan

rujukan atau contoh bagi lembaga lain dalam

rangka melaksanakan program kursus dan

pelatihan yang bisa meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka PP

PAUDNI Regional II Semarang, Direktorat

Jenderal Pendidikan Anak Usia

Page 10: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

4

DiniNonformal dan Informal tahun

2014mengembangkan Program Percontohan pendidikan kursus dan

pelatihan yang mengimplementasikan produk

model PAUDNI yang telah dikembangkan

oleh PP PAUDNI Regional II Semarang tahun

2013 yaitu Model Kursus Pembudidayaan

Hortikultura dalam rangka Mengembangkan

Kemampuan Berwirausaha Ibu-Ibu Rumah

Tangga.Agar penyelenggaraan program

tersebut terlaksana sesuai dengan harapan,

maka diperlukan adanya Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Percontohan Pendidikan Kursus dan Pelatihan yang dapat dijadikan

acuan oleh semua pihak yang terkait.

B. Dasar Hukum 1. Undang- Undang-undang Nomor 20 tahun

2003, tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Page 11: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

5

2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

2005, tentang Standar Nasional

Pendidikan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun

2010 tentang Pengelolaan dan

Penyelenggaraan Pendidikan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan no 18 tahun 2012, tentang

Organisasi dan Tata Kerja Pusat

Pengembangan Pendidikan Anak Usia

Dini, Nonformal dan Informal.

5. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) Pusat Pengembangan Pendidikan

Anak Usia Dini Nonformal dan Informal

(PP PAUDNI) Regional II Semarang

Tahun 2014.

C. Tujuan 1. Tujuan Umum

Tujuan penyusunan petunjuk teknis

penyelenggaraan percontohan kursus dan

Page 12: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

6

pelatihan adalah Sebagai acuan bagi

calon penyelenggara dan pengelola

program percontohan program Kursus

Pembudidayaan Hortikultura dalam rangka

Mengembangkan Kemampuan

Berwirausaha Ibu-Ibu Rumah Tangga.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus petunjuk teknis

penyelenggaraan program Percontohan

Pembelajaran Kursus Pembudidayaan

Hortikultura dalam rangka

Mengembangkan Kemampuan

Berwirausaha Ibu-Ibu Rumah

Tanggaadalah:

a) Memberikan acuan dalam penyusunan

dan pengajuan proposal untuk

mendapatkan bantuan langsung

penyelenggaraan Percontohan Program

Kursus dan Pelatihan.

b) Menyelenggarakan Percontohan

Page 13: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

7

Program Kursus Pembudidayaan

Hortikultura dalam rangka

Mengembangkan Kemampuan

Berwirausaha Ibu-Ibu Rumah

Tanggasesuai dengan model yang

dikembangkan oleh PP PAUDNI

regional II Semarang.

c) Menyelenggarakan tata kelola

keuangan dan administrasi program

sesuai dengan aturan yang berlaku

.

Page 14: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

8

BAB II PERCONTOHAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM)

HORTIKULTURA

A. Pengertian Percontohan Program

Percontohan program dapat diartikan

sebagai proses kegiatan mencari,

menentukan, dan membuat contoh, prototipe,

model, atau patron tentang prosedur atau

wujud kerja penyelenggaraan program atau

pelaksanaan pembelajaran.Percontohan

dapat bersifat menyeluruh (komprehensif)

atau bagian per bagian (partial) dari

keseluruhan kegiatan/komponen

penyelenggaraan program atau keseluruhan

kegiatan/komponen pembelajaran. Program

Percontohan pembelajaran sebagai wujud

implementasi produk-produk pengembangan

model dan program yang telah

Page 15: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

9

dikembangkan oleh PP PAUDNI Regional II

Semarang tahun 2013.

Berdasarkan pengertian tersebut di

atas, maka Percontohan Program

Pembelajaran Kursus dan Pelatihan adalah

kegiatan atau program PAUDNI yang dapat

dijadikan contoh oleh para penyelenggara

program pendidkan kecakapan hidup yang

diselenggarakan secara khusus melalui

kursus dan pelatihan oleh lembaga

percontohan SKB atau UPTD sejenisnya.

Percontohan program dapat bersifat

komprehensif (menyeluruh), artinya setiap

komponen dalam sistem penyelenggaraan

percontohan programtersebut merupakan

contoh yang patut ditiru, atau bersifat partial

(bagian per bagian), artinya hanya

aspek/komponen tertentu saja yang layak

dijadikan contoh.

Page 16: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

10

B. Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat

(PKM) Hortikultura adalah program

pelayanan pendidikan kewirausahaan dan

ketrampilan tatacara budidaya tanaman

hortikultura yang diselenggarakan oleh

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) yang mana

jenis tanaman hortikultura disesuaikan

dengan kebutuhan dan peluang usaha yang

ada di masyarakat.

Berkaitan dengan hal tersebut maka

pendidikan kewirausahan masyarakat di SKB

harus mengikuti 4 tahapan yakni:

1. Need Assessment (analisis kebutuhan)

SKB harus mencari informasi tentang

jenis tanaman hortikultura yang cocok

untuk dikembangkan di suatu daerah.

2. Pelaksanaan program PKM

Program kursus dan pelatihan

dilaksanakan harus sesuai dengan

kondisi masyarakat setempat. Kurikulum

Page 17: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

11

dan bahan ajar mencakup: a)

membangun pola pikir kewirausahaan,

b) membangun dan meningkatkan sikap

dan perilaku usaha, c) manajemen

usaha (mencari peluang usaha, merintis

usaha kecil, administrasi usaha,

pemasaran, pengelolaan keuangan,

strategi persaingan, dan jaringan kerja),

d) ketrampilan budidaya tanaman

hortikultura.

3. Evaluasi

Untuk membuktikan peserta didik telah

memiliki kemampuan wirausaha, maka

SKB yang melaksanakan program PKM

Hortikultura harus melaksanakan

evaluasi kepada setiap lulusan.

4. Pendampingan Lulusan (usaha Mandiri)

Peserta didik yang sudah lulus evaluasi

wajib dibimbing merintis usaha sesuai

dengan ketrampilan yang diperoleh.

Page 18: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

12

C. Ruang Lingkup Program Percontohan PKM

Hortikultura

1. Calon Peserta Didik

Kriteria peserta didik yang layak

diusulkan untuk memperoleh dana

bantuan program Percontohan PKM

Hortikultura sebagai berikut:

a. Diutamakan ibu-ibu rumah tangga

yang belum mempunyai kegiatan lain

selain mengurus rumah tangga

b. Berdomisili di sekitar lokasi kegiatan

c. Memiliki minat terhadap pemanfaatan

pekarangan rumah

d. Berusia 17 sd 50 tahun

e. Pendidikan minimal SLTP / sederjat

f. Memiliki minat dan motivasi untuk

berwirausaha

2. Jenis Tanaman Hortikultura yang

diusulkan

Jenis tanaman hortikultura yang diusul

bisa meliputi tanaman sayuran yang

Page 19: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

13

umum dikonsumsi oleh masyarakat

daerah setempat.

3. Lembaga yang dapat mengusulkan

Penyelenggara PKM Hortikultura adalah

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau

UPTD sejenis, Balai Pengembangan

Kegiatan Belajar (BPKB) atau UPTD

sejenis yang berminat dan memenuhi

kriteria sebagai berikut:

a. Legal artinya memiliki surat

keputusan pendirian lembaga,

b. Memiliki ketenagaan sumber daya

manusia (SDM) yang memadai

c. Telah melaksanakan program-

program PAUDNI minimal 2 (dua)

tahun

d. Memiliki fasilitas pembelajaran untuk

pertanian yang memadai

e. Pengelola minimal berpendidikan

SLTA

4. Besaran dana bantuan

Page 20: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

14

Dana bantuan program Percontohan

PKM Hortikultura ini bersifat stimulan

(hanya membantu meringankan dan

meningkatkan mutu pembelajaran).

a. Besaran dana

Besaran dana yang disediakan Rp

1.200.000,- per orang.

b. Pemanfaatan Dana

Besaran dana yang diusulkan

digunakan untuk membiayai program

PKM Hortikultura meliputi:

1) Bantuan biaya penyelenggaraan

kursus dan pelatihan di lembaga

penyelenggara maksimal sebesar

50% yang dapat digunakan untuk

honor instruktur, transport

peserta, bahan ajar/modul,

manajemen.

2) Bantuan biaya minimal sebesar

35% digunakan untuk merintis

dan mengembangkan usaha yang

Page 21: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

15

diberikan dalam bentuk peralatan,

bibit atau benih tanaman serta

biaya perawatan tanaman.

3) Bantuan biaya maksimal sebesar

15 % digunakan sebagai biaya

manajemen, yang bisa berupa

biaya penyusunan laporan, rapat

koordinasi, monitoring, dan

pengiriman laporan dan lain-lain.

5. Kurikulum

Kurikulum PKM Hortikultura

dikelompokkan ke dalam materi umum,

Inti dan penunjang dengan jumlah jam

keseluruhan 200 jam @60 menit

pelatihan. Berdasarkan materi yang harus

dikuasai oleh peserta didik, selanjutnya

ditentukan mata pelatihan dan beban

belajar sebagai berikut:

Page 22: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

16

Tabel 1 Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan

PKM Hortikultura dan Jumlah Jam

No Mata Pelatihan Jumlah jam

Teori Praktek

Total

a. Materi Umum

1.1 Kewirausahaan 6 - 6

1.2 Merintis usaha kecil 6 - 6

1.3 Peluang usaha 6 - 6

1.4 Pemanfaatan pekarangan

rumah

6 - 6

1.5 Etika Seorang Wirausaha 6 - 6

b. Materi Inti

2.1 Budidaya Tanaman

Hortikultura

14 120 134

c. Materi Penunjang

Page 23: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

17

3.1 Pembukuan 6 2 8

3.2 Pemasaran 4 6 10

3.3 Pengemasan 6 6 12

3.4 Membangun Kemitraan 6 - 6

Jumlah 60 140 200

6. Proses belajar mengajar

Pelaksanaan penyelenggaraan program

PKM Hortikultura

1) Alur penyelenggaraan program

Penyelenggaraan program PKM

hortikultura berlangsung dalam dua

tahap kegiatan pokok yaitu:

a. Kursus/pembelajaran

Pembelajaran dilakukan untuk

memberi pembekalan peserta

didik tentang teori-teori

Page 24: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

18

pengembangan hortikultura dan

kewirausahaan. pembelajaran

diberikan baik secara teori

maupun paktek.

b. Penanaman tanaman hortikultura

di rumah masing-masing

Penanaman tanaman hortikultura

di rumah masing-masing peserta

didik dimaksudkan supaya setiap

peserta didik mempunyai

tanggung jawab sendiri-sendiri

terhadap tanaman yang ditanam.

Penanaman dan pemeliharaan

dilakukan oleh masing-masing

peserta didik di bawah bimbingan

pendidik/instruktur.

2) Prinsip – prinsip penyelenggaraan

program

a. Dilaksanakan secara objektif,

transparan dan akuntabel

Page 25: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

19

b. Berorientasi pada penanaman

jiwa kewirausahaan

c. Dilaksanakan secara terencana

dan sistematis

3) Strategi Pelatihan

PKM Hortikultura dilaksanakan dalam

dua tahapan. Tahap pertama

pelatihan diselenggarakan di SKB

dan tahap kedua mempraktekkan

hasil pelatihan pada tahap pertama.

a. Tahap Pertama

a) Pelatihan pada tahap pertama

diselenggarakan oleh dan

menjadi tanggungjawab SKB.

b) Materi yang diberikan sesuai

dengan kurikulum.

c) Jumlah pertemuan/minggu dan

jumlah jam pelajaran untuk

setiap pertemuan tergantung

penyelenggara masing-masing

atau kesepakatan bersama

Page 26: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

20

antara pengelola, pendidik,

dan peserta didik.

b. Tahap Kedua

a) Pelatihan tahap kedua adalah

melakukan penanaman

tanaman hortikultura di

pekarangan rumah masing-

masing peserta.

b) Melakukan pemeliharaan

tanaman hortikultura di

pekarangan rumah masing-

masing sampai dengan

memanen.

c) Pada akhir program

diharapkan sudah dapat

memasarkan hasil panen.

4) Sistem pembelajaran

a. Pembelajaran teori

Kegiatan pembelajaran teori

dilakukan untuk memantapkan

Page 27: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

21

penguasaan peserta pada

pengembangan tanaman

hortikultura dan menanamkan

jiwa kewirausahaan.

Pembelajaran teori juga

diharapkan dapat memberikan

pemahaman tentang sikap,

perilaku dan pola pikir sebagai

seorang wirausahawan. Materi

diberikan dalam bentuk bahan

belajar mandiri melalui

serangkaian pertemuan langsung

antara peserta didik dengan

pendidik/instruktur secara

terjadwal.

b. Pembelajaran praktek

Pembelajaran praktik adalah

kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan untuk

mengaplikasikan teknik dan

prosedur mulai dari penanaman

Page 28: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

22

tanaman hortikultura,

pemeliharaan sampai memanen

dan memasarkan hasil panen.

Setelah pelaksanaan

pembelajaran teori, peserta

diharuskan mempraktekkan ilmu

yang telah didapat secara

mandiri. Diharapkan setiap

peserta didik memanfaatkan

pekarangan rumahnya dengan

menanam tanaman hortikultura.

Tanaman dapat ditanam dalam

pot atau polibag maupun dengan

memanfaatkan limbah plastik atau

kaleng sebagai media.

Instruktur melakukan bimbingan

untuk:

1) Membantu peserta dalam

pelaksanaan kegiatan praktik

2) Mengawasi dan memberikan

arahan, saran dan bantuan

Page 29: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

23

untuk mengatasi kesulitan

atau permasalahan yang

muncul.

c. Pembentukan karakter

Pembiasaan sikap, perilaku,

kepribadian diarahkan supaya

kehidupan berwirausaha dapat

menjadi suatu budaya dalam

kehidupan sehari-hari dengan

tidak mengesampingkan nilai-nilai

luhur bangsa Indonesia.

7. Sarana dan prasarana yang dimiliki

Sarana dan prasarana minimal yang

harus ada dalam penyelenggaraan PKM

hortikultura yaitu:

a. Ruang kerja dan kelengkapannya

b. Ruang belajar teori dan praktik

c. Media untuk praktik penanaman

tanaman hortikutura

Page 30: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

24

d. Sarana pembelajaran meliputi

SKL,Kurikulum,silabus, bahan ajar

dan instrument evaluasi.

8. Kriteria pendidik

Kriteria pendidik meliputi:

a. Berpendidikan minimal SLTA atau

yang sederajat

b. Memiliki kualifikasi dan kompetensi di

bidang tanaman hortikultura

c. Memiliki pengalaman berwirausaha

di bidang tanaman hortikultura

d. Mampu melaksanakan pembelajaran

9. Evaluasi peserta didik

Penilaian dilakukan oleh

pendidik/instruktur baik selama kegiatan

pembelajaran teori maupun praktik.

10. Pendamping lulusan

Proses pendampingan dilakukan oleh

penyelenggara terhadap lulusan dalam

Page 31: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

25

merintis usaha pengembangan

hortikultura. Pendampingan dilakukan

minimal 3 bulan.

Page 32: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

26

BAB III TATA CARA MEMPEROLEH DANA BANTUAN

A. Lembaga Pengusul dan Persyaratannya Lembaga penyelenggara yang dapat

mengusulkan bantuan langsung program

Percontohan Kursus dan Pelatihan adalah

Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau UPTD

Sejenis, Balai Kegaiatan Belajar (BPKB) atau

UPTD Sejenis yang memiliki legalitas

sebagai lembaga pendidikan (UPTD)

propinsi/kabupaten/kota. Adapun kriteria

lembaga penyelenggara percontohan

program kursus dan pelatihan adalah :

1. Persyaratan administratif

a) Memiliki Surat Keputusan pendirian

lembaga dari Pemerintah daerah

setempat.

b) Dipimpin oleh Kepala defintif

c) Terdapat minimal 2 (dua) tenaga

fungsional/teknis yang mengurusi

Page 33: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

27

bidang kursus dan pelatihan.

d) Memiliki rekening bank yang masih aktif

atas nama lembaga.

e) Memiliki NPWP atas nama lembaga

(bukan rekening dan NPWP atas nama

perorangan).

f) Alamat yang tercantum dalam rekening

dan NPWP harus sama dengan alamat

lembaga terkini.

2. Persyaratan teknis

a) Memiliki instruktur/narasumber yang

berkompeten di bidangnya.

b) Memiliki fasilitas sesuai dengan

persyaratan penyelenggaraan model

Kursus Pembudidayaan Hortikultura

dalam rangka Mengembangkan

Kemampuan Berwirausaha Ibu-Ibu

Rumah Tangga.

c) Memiliki mitra kerja yang dapat

digunakan untuk kegiatan warga

belajar

Page 34: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

28

B. Penyusunan Proposal

Lembaga yang berminat sebagai

penyelenggara program Percontohan Kursus

dan Pelatihan diharuskan menyampaikan

proposal sesuai format terlampir dalam

petunjuk teknis ini.Proposal dimaksudkan

untuk memberikan gambaran yang jelas

tentang program Percontohan Kursus dan

Pelatihan yang akan dilaksanakan. Adapun

kelengkapan proposal dilampiri dengan:

1. Berkas (bukti fisik/fotokopi) persyaratan

administrasi lembaga penyelenggara.

2. Rekomendasi dari Dinas Pendidikan

Propinsi untuk UPTD Propinsi atau dinas

pendidikan Kabupaten/Kota untuk UPTD

Kabupaten/Kota atau sejenisnya.

3. Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak

(SKTJM).

4. Surat Pernyataan Kesanggupan

Menyelenggarakan Program.

Page 35: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

29

5. Rencana program dan jadwal

pelaksanaan pembelajaran.

C. Mekanisme Pengajuan Proposal Lembaga yang berminat menyelenggarakan

Program Percontohan Kursus dan pelatihan

dapat mengajukan proposal untuk

memperoleh dana bantuan penyelenggaraan

Percontohan program Kursus dan Pelatihan,

dengan prosedur sebagai berikut:

1. Menyampaikan proposal sesuai format

terlampir dan diajukan kepada :

Kepala Pusat Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal dan InformalRegional II

Semarang

c.q. Bidang Program dan Informasi

Jl. Pangeran Diponegoro No. 250 Ungaran

Semarang Jawa Tengah

Telp (024) 6921187

2. Waktu Pengajuan Proposal

Page 36: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

30

Proposal harus sudah diterima paling akhir

tgl16Mei2014 (cap pos)

3. Warna Cover

Cover proposal warna kuning, rangkap 1.

D. Penilaian Proposal

Tim penilai proposal bertugas untuk

menyeleksi/memverifikasi kelengkapan

proposal dan menilai substansi isi proposal

dari lembaga pengusul yang diajukan ke PP

PAUDNI Regional II Semarang. Ketentuan

pembentukan Tim Penilai sebagai berikut :

1. Tim penilai proposal dibentuk, ditetapkan

dan bertanggung jawab kepada Kepala

PP PAUDNI Regional II Semarang.

2. Struktur tim penilai minimal terdiri dari

seorang ketua, seorang sekretaris dan 3

orang anggota serta didukung oleh tim

sekretariat.

Page 37: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

31

3. Tim Penilai dapat terdiri dari : Pejabat

structural, tim akademisi, praktisi,

Organisasi Mitra dan Pamong Belajar PP

PAUDNI Regional II Semarang.

4. Tim penilai bekerja setelah mendapat

Surat Keputusan dari Kepala PP PAUDNI

Regional II Semarang dan melaporkan

hasilnya setelah melaksanakan tugas.

E. Tahapan Penilaian Proposal Penilaian proposal dilaksanakan melalui 2

(dua) tahap, yaitu :

1. Tahap Pertama, seleksi/verifikasi

kelengkapan administrasi dan teknis.

calon lembaga penyelenggara,

diantaranya:

a. SK/Perda Kelembagaan.

b. Fotocopy rekening bank atas nama

lembaga (bukan rekening pribadi),

disertai dengan surat keterangan dari

Page 38: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

32

bank bersangkutan yang menyatakan

bahwa rekening tersebut masih aktif.

c. Fotocopy NPWP atas nama lembaga

(bukan NPWP pribadi), alamat yang

tercantum dalam rekening dan NPWP

harus sama dengan alamat lembaga.

d. Surat rekomendasi asli dari: Dinas

Pendidikan kabupaten/kota/provinsi

e. Surat pernyataan kesanggupan

penyelenggaraan program

f. Ketersediaan instruktur/narasumber

yang berkompeten di bidangnya.

g. Ketersediaan sarana prasarana untuk

mendukung percontohan program.

h. Ketersediaan lampiran-lampiran yang

mendukung lainnya.

2. Tahap kedua, verifikasi lapangan Tim

Penilai.

Verifikasi lapangan dilakukan dengan cara

tinjauan lapangan secara langsung untuk

Page 39: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

33

memastikan bahwa lembaga siap

melaksanakan program PKM Hortikultura.

Hal – hal yang diverifikasi Antara lain :

a. Kesiapan SDM

b. Ketersediaan sarana prasarana

pendukung

c. Kesesuaian kondisi antara proposal

yang diajukan dengan kondisi

lapangan

F. Penetapan Lembaga Penyelenggara Calon lembaga penerima dana Bantuan

Operasional Program Percontohan Kursus

dan Pelatihan ditetapkan oleh Kepala PP

PAUDNI Regional II Semarang berdasarkan

rekomendasi tim penilai. Lembaga yang

ditetapkan sebagai penerima dana Bantuan

Sosial Program Percontohan Kursus dan

Pelatihan wajib melakukan akad kerjasama

antara lembaga penyelenggara dengan

Kepala PP PAUDNI Regional II Semarang

Page 40: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

34

sesuai SK penetapan dengan menyerahkan

daftar calon peserta didik dan jadwal

kegiatan.

G. Pencairan dan Pemanfaataan Dana

1. Besar Dana

Besar dan bantuan sosial yang disediakan

oleh pemerintah (melalui PP PAUDNI

Regional II Semarang) sebesar Rp.

1.200.000,-/peserta untuk minimal 20

orang. Namun besaran dana tersebut

dapat berubah disesuaikan dengan jenis

keterampilan dan pengembangan program

yang diusulkan.

2. Pemanfaatan Dana.

a. Biaya Opersional pelatihan (minimal 85

%) dapat digunakan, antara lain :

1) Rekrutmen/identifikasi dan seleksi

peserta didik

2) Penyediaan bahan habis pakai,

termasuk ATK

Page 41: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

35

3) Penyediaan bahan ajar/modul, bahan

dan alat pelatihan/praktek

4) Honorarium pengelola,

instruktur/pembimbing/nara sumber

eksternal.

5) Dana stimulant untuk membuka

rintisan usaha secara kelompok.

6) Biaya operasional lainnya yang

menunjang proses pelatihan atau

pelaksanaan percontohan program

7) Evaluasi hasil belajar.

b. Biaya manajemen (maksimal 15 %),

dipergunakan untuk keperluan

penyelenggaraan program

percontohan, misalnya :

1) Penyusunan laporan kegiatan

2) Dokumentasi kegiatan

3) Monitoring dan evaluasi

4) Biaya rapat-rapat atau biaya lain

yang menunjang kelancaran program

Page 42: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

36

3. Pencairan dana bantuan sosial.

Mekanisme pencairan dana bantuan

penyelenggaraan percontohan program

kursus dan pelatihan sebagai berikut :

i. Setelah SK penetapan lembaga dan

akad kerjasama ditandatangani,

selanjutnya diajukan ke Kantor

Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN) untuk proses pencairan dana

Bantuan Operasional Program

Percontohan Kursus dan Pelatihan.

ii. Setelah dana diterima, lembaga

penerima harus menyampaikan surat

pemberitahuan bahwa dana telah

diterima di rekening lembaganya, dan

segera melaksanakan

program/kegiatan pembelajaran sesuai

dengan akad kerjasama yang telah

disetujui.

Page 43: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

37

H. Pelaporan

Penyelenggara program harus melaporkan

penyelenggaraan program Percontohan

Kursus dan Pelatihan kepada kepala PP

PAUDNI Regional II Semarang dan Kepala

Dinas Pendidikan dengan ketentuan sebagai

berikut:

1. Menyampaikan surat pemberitahuan

bahwa dana penyelenggaraan telah

diterima dalam rekening lembaga

penyelenggara dan jadwal rencana

pelaksanaan pembelajaran.

2. Menyampaikan laporan pelaksanaan

kegiatan yang berisi tentang teknis

penyelenggaraan program maupun

pertanggungjawaban keuangan paling

lambat 2 (dua) minggu setelah program

selesai dilaksanakan. Format pelaporan

terlampir.

3. Laporan dibuat rangkap 3 (tiga), laporan

yang dilampiri dengan bukti-bukti

Page 44: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

38

pengeluaran. Laporan asli disimpan oleh

lembaga penyelenggara sebagai bahan

pertanggungjawaban audit/pemeriksaan,

sedangkan 2 (dua) copy untuk Dinas

Pendidikan dan PP PAUDNI Regional II

Semarang.

4. Isi laporan, meliputi :

a. Laporan Teknis, yang berisi minimal : 1)

Gambaran umum pelaksanaan

program, 2) Tingkat keberhasilan, 3)

Permasalahan dan kendala yang

dihadapi, 4) Upaya penanggulangan

permasalahan, 5) Tindak lanjut

terhadap hasil dan rekomendasi

program di masa depan.

b. Pembukuan pengelolaan

keuangan/dana bantuan.

c. Tanda bukti pengeluaran anggaran.

d. Bukti Setoran Pajak

e. Kisah Sukses (Success Story) dan

Foto-foto/dokumentasi kegiatan.

Page 45: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

39

BAB IV INDIKATOR KEBERHASILAN DAN

PENGENDALIAN MUTU

A. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan program Percontohan

Kursus dan Pelatihan sebagai berikut:

1. Bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;

2. Lembaga telah menerima dana tepat

waktu dan menyelenggarakan program

percontohan sesuai dengan akad

kerjasama

3. Minimal 90% peserta didik belajar tuntas

mengikuti program Percontohan Kursus

dan Pelatihan.

4. Adanya laporan penyelenggaraan

program percontohan, laporan keuangan,

dan kisah sukses (success story) yang

dapat dicontoh lembaga lain dalam

menyelenggarakan program serupa.

Page 46: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

40

5. lembaga/kelompok percontohan kursus

dan pelatihan dijadikan sebagai tempat

belajar warga masyarakat lainnya.

B. Pengendalian Mutu

Pengendalian mutu kegiatan penyaluran

dan pemanfaatan dana bantuan langsung

percontohan program kursus dan pelatihan

dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan

pencitraan publik. Pengendalian mutu

dilakukan secara internal dan

eksternalmelalui pemantauan, evaluasi,

pembinaan, dan pelaporan.

Pengendalian internal, yaitu

pengendalian terhadap proses dan hasil

penyaluran dana bantuan yang dilakukan PP

PAUDNI Regional II Semarang. Aspek

pengendalian internal mencakup ketenagaan,

keuangan, pemanfaatan sarana/bahan, dan

rencana kegiatan penyaluran dana bantuan

program. Sedangkan pengendalian eksternal,

Page 47: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

41

yaitu pengendalian terhadap lembaga

penerima dalam memanfaatkan dana bantuan

program, yang dilakukan oleh PP PAUDNI

dan lembaga pengawasan, melalui

pemantauan, penilaian, pembinaan, dan

pelaporan. Aspek pengendalian eksternal

mencakup:

1. Manajemen lembaga

2. Pemanfaatan dana dan pencatatannya

oleh lembaga

3. Mutu layanan pembelajaran kursus dan

pelatihan.

4. Mutu lulusan

5. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan

prasarana,

6. Permasalahan yang muncul dan kegiatan

antisipasi yang dilakukan.

7. Keterterapan model dan kegiatan

adaptasi/modifikasi terhadap model.

8. Program tindak lanjut terhadap

penyelenggaraan kegiatan

Page 48: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

42

BAB V AKUNTABILITAS BANTUAN PROGRAM

PERCONTOHAN KURSUS DAN PELATIHAN

Dalam mendukung tata kelola proses

pelaksanaan program dan pemanfaatan dana

bantuan program dapat terlaksana sesuai

dengan rambu-rambu yang ditetapkan maka

penyelenggara program diwajibkan melengkapi:

A. Pakta Integritas Pakta Integritas adalah pernyataan tidak akan

melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme

serta penyelewengan dalam pengelolaan dan

penggunaan dana Bantuan Operasional

Program Percontohan Kursus dan Pelatihan

(format terlampir) B. Pernyataan Kesanggupan

Pernyataan kesanggupan adalah surat

pernyataan pimpinan lembaga untuk

melaksanakan program sesuai dengan

proposal yang telah disetujui dan mematuhi

Page 49: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

43

ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam

petunjuk teknis Bantuan Operasional Program

Percontohan Kursus dan Pelatihan (format terlampir)

C. Pertanggungjawaban mutlak Pertanggungjawaban mutlak adalah tanggung

jawab lembaga penyelenggara untuk

menyelesaikan program sesuai dana yang

telah diterima untuk dapat dilaksanakan /

diselesaikan (format terlampir).

Page 50: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

44

BAB VI PENUTUP

Petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi

acuan, rujukan dan petunjuk bagi semua pihak

yang berkepentingan dalam merencanakan,

mengorganisasikan, melaksanakan dan

mengendalikan penyelenggaraan Program

Percontohan Kursus dan Pelatihan. Kami

memberitahukan kepada semua lembaga calon

penyelenggara Program Percontohan Kursus

dan Pelatihan bahwa, ” Jangan tergiur oleh berbagai rayuan yang modusnyapenipuan agar memperoleh Dana Bantuan Operasional Program Percontohan Kursus dan Pelatihanoleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh dalambentuk iming-iming dan surat permintaan dana kepada lembaga”. PP PAUDNI Regional II Semarang menyalurkan

dana secara profesional dantransparan sesuai

Page 51: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

45

dengan petunjuk teknis. Apabila ada hal yang

belum jelas, dapat menghubungi langsung ke PP

PAUDNI Regional II Semarang Jl. Diponegoro

250 Ungaran Semarang Jawa Tengah telp.

(024) 6921187.

Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis

ini, akan ditindaklanjuti dengan Surat Edaran

atau surat resmi Kepala PP PAUDNI Regional II

Semarang.

.

Page 52: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

46

Lampiran I.

PROPOSAL BANTUAN PENYELENGGARAAN

KELOMPOK PERCONTOHAN KURSUS DAN PELATIHAN

(PKM HORTIKULTURA)

JENIS KETERAMPILANYANG DISELENGGARAKAN

Nama dan Alamat Lembaga

Penyelenggara

Page 53: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

47

PROPOSAL PENGAJUAN DANA BANTUAN PENYELENGGARAAN KELOMPOK PERCONTOHAN PROGRAM PKM

HORTIKULTURA

Kepada Yth.

Kepala PP-PAUDNI regional II Semarang

Jl Diponegoro 250 Ungaran Semarang

Semarang

Kami yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : .....................................

Jabatan : .....................................

Alamat : .....................................

Mengajukan usulan bantuan penyelenggaraan

kelompok percontohan program PKM

Hortikultura tahun anggaran 2014. Berkenaan

dengan hal tersebut kami menyatakan bahwa:

Page 54: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

48

1. Bersedia untuk melaksanakan kegiatan

pembelajaran Pendidikan Kewirausahaan

Masyarakat dengan model pembudidayaan

Hortikultura dalam rangka Mengembangkan

Kemampuan Berwirausaha Ibu-Ibu Rumah

Tanggasesuai dengan pengajuan yang

disetujui Pusat Pengembangan Pendidikan

Anak Usia Dini Nonformal dan Informal

regional II Semarang tahun 2014.

2. Semua dana yang diterima menjadi tanggung

jawab mutlak lembaga kami sesuai dengan

Petunjuk Teknis dan peraturan yang berlaku;

3. Bersedia mengadministrasikan penggunaan

dana sesuai dengan pengajuan yang disetujui

yang dibuktikan dengan kuitansi sesuai

aturan yang berlaku;

4. Bersedia memenuhi kewajiban membayar

pajak sesuai aturan yang berlaku;

5. Bersedia menyampaikan laporan

penggunaan dana keseluruhan paling lambat

tanggal 15 Desember 2014.

Page 55: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

49

Demikian pengajuan sekaligus pernyataan ini

dibuat dan ditandatangani diatas kertas

bermaterai enam ribu rupiah, tanpa adanya

paksaan dari pihak manapun.

Yang membuat pernyataan,

Materai Rp. 6.000,-

Stempel Satuan

..............................................

Page 56: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

50

A. Identitas Lembaga

Nama Lembaga : ............................. Alamat Lengkap : ............................. Tahun Berdiri : ............................. Nama Kepala : ............................. NIP : …………………….

B. Program:

Lokasi kegiatan

Sarpras yg tersedia

Jumlah peserta LK…Pr…

Pekerjaan

pendidikan

Narasumber Jumlah Pendidikan Kompetensi

pengelola

Waktu kegiatan

Rencana Penggunaan Dana (RAB) C. Data Administrasi

1. Rekening Lembaga

Page 57: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

51

a. Nama lembaga sesuai dalam rekening b. Alamat lembaga sesuai rekening ......... c. Nomor Rekening Bank ………………… d. Nama Bank ..........................................

2. NPWP

a. Nama Wajib pajak ............................... b. Nomor NPWP ......................................

D. Lampiran:

1. SK kelembagaan 2. Data peserta kursus 3. Data narasumber 4. Surat kesanggupan melaksanakan

program 5. Pakta integritas 6. Surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan 7. Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak

(SPTJM) 8. Foto copy Rekening Bank 9. NPWP

………………..,….....2014 Kepala NIP

Page 58: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

52

Lampiran IV PAKTA INTEGRITAS

PENYELENGGARAAN PROGRAM

PERCONTOHAN KURSUS DAN PELATIHAN

Dalam rangka Penyelenggaraan Percontohan Program Kursus dan Pelatihan pada PP

PAUDNI Regional II Semarang, Direktorat

Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal

dan Informal, yang bertanda tangan di bawah ini,

menyatakan bahwa:

1. Tidak akan melakukan praktik Kolusi, Korupsi,

dan Nepotisme (KKN);

2. Sanggup melaporkan kepada pihak yang

berwajib/berwenang apabila mengetahui ada

indikasi KKN di dalam Penyelenggaraan Percontohan Program Kursus dan Pelatihan ini;

3. Melaksanakan tugas secara bersih,

transparan, profesional, dan akuntabel dengan

mengerahkan segala kemampuan dan sumber

Page 59: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

53

daya secara optimal untuk memberikan hasil

kerja terbaik mulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan penyelesaian program;

4. Apabila melanggar hal-hal yang telah

dinyatakan dalam Pakta Integritas ini, kami

bersedia dikenakan sanksi hukum, moral,

dan/atau sanksi administrasi sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

………, 2014

Kepala

(mat

erai Rp.

6.000,-)

(…………..)

Page 60: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

54

Lampiran V

KOP LEMBAGA

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini saya

Nama :

Tempat dan tanggal lahir :

Pekerjaan :

Jabatan dalam Lembaga :

Alamat Rumah :

Alamat lembaga :

Sesuai dengan proposal yang diajukan oleh

lembaga kami siap untuk menyelenggarakan

program Percontohan Kursus dan Pelatihan dan

menggunakan dana bantuan penyelenggaraan

yang diberikan oleh PP PAUDNI Regional II

Semarang. Apabila lembaga kami mendapatkan

dana bantuan penyelenggaraan Percontohan

program Kursus dan Pelatihan, saya

menyatakan:

Page 61: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

55

1. Sanggup memanfaatkan dana sesuai dengan

pedoman yang telah ditetapkan dan peraturan

yang berlaku.

2. Melakukan koordinasi dengan Dinas

Pendidikan setempat untuk mendapatkan

bimbingan dan petunjuk.

3. Bersedia menyampaikan laporan pelaksanaan

program dan pemanfaatan dana bantuan

kepada PP PAUDNI Regional II Semarang.

Pernyataan ini dibuat dengan sadar, tanpa

paksaan dari pihak lain dan penuh rasa tanggung

jawab.

………………….

Yang menyatakan,

Kepala

Materai Rp.6.000,-

……………….

Tanda Tangan

Page 62: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

56

Lampitan VI.

Contoh Surat Pernyataan Tanggung Jawab

Mutlak (SPTJM)KOP SURAT

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

PENYELENGGARAAN PROGRAM PERCONTOHAN KURSUS DAN PELATIHAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Nama Lembaga :

Jabatan :

Alamat :

Menyatakan dengan sesunguhnya bahwa:

1. Dana yang telah diterima untuk

Penyelenggaraan Percontohan Program PKM Hortikulturapada Pusat

Pengembangan Pendidikan Anak Usia

Dini(PP PAUDNI) Regional II Semarang,

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia

Page 63: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

57

Dini, Nonformal dan Informal menjadi

tanggung jawab saya sepenuhnya sebagai

pihak penerima dana.

2. Apabila terjadi penyelewengan dalam

penggunaan danaPenyelenggaraan Percontohan Program PKM Hortikulturatersebut menjadi tanggung jawab

saya sebagai penerima dana.

3. Apabila dikemudian hari terdapat kelebihan

atas pembayaranmaupun perhitungan dalam

Penyelenggaraan Percontohan Program PKM Hortikultura tersebut, kami bersedia

untuk menyetorkan kelebihannya ke Kas

Negara.

4. Saya sebagai pimpinan/ketua lembaga

penerima danaPenyelenggaraan Percontohan Program PKM Hortikultura

tersebut bertanggung jawab untuk

melaksanakan/menyelesaikan program sesuai

dana yang telah diterima.

5. Apabila terbukti menyalahgunakan

Page 64: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

58

danabantuan sosial ini, kami bersedia

dikenakan sanksi hukum, moral, dan/atau

sanksi administrasi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan

sebenar-benarnya.

…………, (tgl, bln, thn)

Yang menyatakan

(materai Rp. 6.000,-)

(Nama Terang)

Page 65: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

59

Lampiran VII

Sistematika Laporan

1. Pendahuluan

A. Latar belakang (berisi rasional, data-data

empiris, dan pertimbangan atau alasan

perlunya Program tersebut dilaksanakan)

B. Dasar tujuan pengembangan program

C. Tujuan pengembangan program

D. Manfaat (manfaat yang diperoleh dari

program),

2. Lingkup Program percontohan

A. Profil Lembaga (berisi identitas, visi misi

lembaga, struktur organisasi dan job

diskripsi, tupoksi, program unggulan,

prestasi yang pernah diraih)

B. Lingkup Program, berisi komponen-

komponen penyelenggaraan program

yang akan dilaksanakan (karakteristik

peserta, pengelola, program/kurikulum,

Page 66: Juknis Percontohan Kursus Dan Pelatihan Th 2014

60

nara sumber, metode, sarana prasarana,

evaluasi)

3. Hasil Program Percontohan

1) Pelaksanaan Kegiatan

2) Karakteristik WB

3) Produk-produk

4) Masalah yang mucul dan pemecahannya

4. Penutup

5. Lampiran-lampiran (administrasi dan

keuangan)