copy of juknis bg kursus magang kwd 2009

26
Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi kemiskinan di Indonesia menurut Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Biro Statistik BPS hingga Februari tahun 2008 tercatat jumlah penduduk di atas usia 15 tahun diperkirakan naik dari 153,9 juta di tahun 2004 menjadi 165,6juta di tahun 2008. Dari jumlah itu yang bekerja naik dari 93,7 juta menjadi 10,2 juta. Jumlah pengangguran dalam empat tahun terakahir menurun dari 10,2 juta pada tahun 2004 menjadi 9,4 juta pada tahun 2008. Penduduk yang bekerja pada bulkan februari tahun 2008 mengalami kenaikan sebanyak 4,47 juta dibandikan dengan keadaan pada bulan Februari tahun 2007, artinya kenaikan angkatan kerja selama satu tahun terakhir sebesar 3,35 juta orang. Jumlah setengah pengangguran meningkat dari 27,9 juta pada tahun 2004 menjadi 30.6 juta pada bulan Februari tahun 2008. Mereka ada setengah pengangguran terpaksa sebanyak 14,6 juta dan setengah pengangguran sukarela sebanyak 14 juta. Sejalan dengan hal tersebut Sakernas BPS (Februari 2008) menyatakan bahwa terdapat 9,43 juta penduduk (8,46%) usia 15 tahun ke atas menganggur. Dari angka pengangguran tersebut dilihat dari latar belakang pendidikannya terbagi menjadi 29, 65 % berlatar belakang pendidikan SD ke bawah, 22,9% berpendidikan SLTP, 35,63% berpendidikan SLTA, 5,40% berpendidikan diploma dan 6,68% berpendidikan sarjana. Pengangguran yang terjadi di Indonesia, diantaranya disebabkan oleh tiga faktor, pertama, jumlah pencari kerja lebih besar daripada jumlah kesempatan kerja yang tersedia, kedua, kesenjangan antara kualitas pencari kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar kerja, dan ketiga, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena alasan efisiensi dan kebangkrutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dari ketiga faktor tersebut, faktor pertama dan kedua merupakan faktor dominan yang menyebabkan pengangguran. Pengangguran merupakan masalah krusial karena sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat kemiskinan serta dapat menimbulkan kerawanan sosial, ekonomi dan keamanan. Di antara upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran tersebut adalah dengan memberikan pelatihan atau kursus keterampilan produktif atau kursus wirausaha yang pada akhirnya memberi peluang kerja baik bagi para lulusan program maupun orang lain. Program- program tersebut telah banyak digagas dan dilakukan oleh berbagai lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah, akan tetapi operasionalisasinya masih bersifat parsial dan cenderung hanya memberikan keterampilan teknis atau vocational skills tanpa memadukannya dengan personal social skills. Dalam konteks hubungan pusat dan daerah, program-program tersebut cenderung dioperasionalkan atas inisiatif pemerintah pusat tanpa counterpart yang memadai, terencana dan terpadu dari pemerintah daerah. Direktorat Jenderal PNFI Depdiknas pada tahun 2009 sebagai upaya lanjutan dalam mengatasi masalah pengangguran dan sekaligus memberikan skills mata pencaharian meluncurkan blockgrant untuk penyelenggaraan program Kursus

Upload: robi-ryan

Post on 24-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asdfs

TRANSCRIPT

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi kemiskinan di Indonesia menurut Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Biro Statistik BPS hingga Februari tahun 2008 tercatat jumlah penduduk di atas usia 15 tahun diperkirakan naik dari 153,9 juta di tahun 2004 menjadi 165,6juta di tahun 2008. Dari jumlah itu yang bekerja naik dari 93,7 juta menjadi 10,2 juta. Jumlah pengangguran dalam empat tahun terakahir menurun dari 10,2 juta pada tahun 2004 menjadi 9,4 juta pada tahun 2008. Penduduk yang bekerja pada bulkan februari tahun 2008 mengalami kenaikan sebanyak 4,47 juta dibandikan dengan keadaan pada bulan Februari tahun 2007, artinya kenaikan angkatan kerja selama satu tahun terakhir sebesar 3,35 juta orang.

Jumlah setengah pengangguran meningkat dari 27,9 juta pada tahun 2004 menjadi 30.6 juta pada bulan Februari tahun 2008. Mereka ada setengah pengangguran terpaksa sebanyak 14,6 juta dan setengah pengangguran sukarela sebanyak 14 juta. Sejalan dengan hal tersebut Sakernas BPS (Februari 2008) menyatakan bahwa terdapat 9,43 juta penduduk (8,46%) usia 15 tahun ke atas menganggur. Dari angka pengangguran tersebut dilihat dari latar belakang pendidikannya terbagi menjadi 29, 65 % berlatar belakang pendidikan SD ke bawah, 22,9% berpendidikan SLTP, 35,63% berpendidikan SLTA, 5,40% berpendidikan diploma dan 6,68% berpendidikan sarjana. Pengangguran yang terjadi di Indonesia, diantaranya disebabkan oleh tiga faktor, pertama, jumlah pencari kerja lebih besar daripada jumlah kesempatan kerja yang tersedia, kedua, kesenjangan antara kualitas pencari kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh pasar kerja, dan ketiga, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena alasan efisiensi dan kebangkrutan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dari ketiga faktor tersebut, faktor pertama dan kedua merupakan faktor dominan yang menyebabkan pengangguran.

Pengangguran merupakan masalah krusial karena sangat besar pengaruhnya terhadap tingkat kemiskinan serta dapat menimbulkan kerawanan sosial, ekonomi dan keamanan. Di antara upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pengangguran tersebut adalah dengan memberikan pelatihan atau kursus keterampilan produktif atau kursus wirausaha yang pada akhirnya memberi peluang kerja baik bagi para lulusan program maupun orang lain. Program-program tersebut telah banyak digagas dan dilakukan oleh berbagai lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah, akan tetapi operasionalisasinya masih bersifat parsial dan cenderung hanya memberikan keterampilan teknis atau vocational skills tanpa memadukannya dengan personal social skills.

Dalam konteks hubungan pusat dan daerah, program-program tersebut cenderung dioperasionalkan atas inisiatif pemerintah pusat tanpa counterpart yang memadai, terencana dan terpadu dari pemerintah daerah. Direktorat Jenderal PNFI Depdiknas pada tahun 2009 sebagai upaya lanjutan dalam mengatasi masalah pengangguran dan sekaligus memberikan skills mata pencaharian meluncurkan blockgrant untuk penyelenggaraan program Kursus

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 2

Wirausaha Desa (KWD), Kursus Wirausaha Kota (KWK), Kursus Para Profesi (KPP) dan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) kerjasama SMK/POLTEK, serta program-program pemberdayaan pemuda. Program-program tersebut mengedepankan : 1. Penguatan kecakapan hidup dan kewirausahaan yang komprehensif meliputi

personal, sosial dan vocational skills. 2. Keterpaduan antar lembaga yang bersifat horizontal maupun antar lembaga

yang bersifat vertikal. 3. Penjaminan terjadinya four in one process (rekrutmen, pendidikan dan

pelatihan, pemagangan, penyaluran /pemandirian lulusan) 4. Pengembangan model PNF atau penerapan model PKH KWD produk P2-

PNFI Regional I Bandung. Pada luncuran blockgrant tahun 2009 akan mengutamakan bermitra dengan lembaga-lembaga PNF di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang mendapatkan dukungan sumber daya (anggaran, personil dan sarana prasarana) dari pemerintah daerah.

B. Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. 5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

Pemerintah. 6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementrian Negara/ Lembaga. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. 8. Peraturan Presiden RI Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas

Pokok, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara RI sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 20 Tahun 2008.

9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.06/2005 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 28 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal.

11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 tahun 2008 tanggal 31 Maret 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal.

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 7 Tahun 2009 tentang Pemberian Bantuan kepada Lembaga Pendidikan Nonformal dan Informal.

13. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor: 0259.0/023.05-2/XII/2009 Tanggal 31 Desember 2008 Tahun Anggaran 2009, Satuan Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) Regional I Bandung.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 3

14. Pedoman Pelaksanaan Program Pendidikan Nonformal dan Informal Tahun 2009.

C. Tujuan Petunjuk Teknis Memberikan acuan yang jelas bagi lembaga dalam: 1. Menyusun dan mengajukan proposal untuk mendapatkan blockgrant

penyelenggaraan program PKH KWD 2. Menyelenggarakan program PKH KWD sesuai dengan proposal 3. Menyelenggarakan tata kelola keuangan dan administrasi program sesuai

dengan aturan yang berlaku.

D. Tujuan Program Tujuan program pemberian blockgrant PKH KWD ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan kesempatan bagi para peserta didik usia produktif untuk

meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang sesuai dengan kebutuhan/peluang pasar kerja pada dunia usaha dunia industri (DUDI), baik dalam maupun luar negeri dalam rangka penurunan jumlah pengangguran usia produktif serta pengentasan kemiskinan.

2. Memfasilitasi lembaga penerima blockgrant dalam meningkatkan kemampuan penyelenggaraan PNFI khususnya program PKH KWD yang berdampak pada peningkatan pencitraan lembaga dan perluasan akses penyelenggaraan pendidikan bagi warga negara.

3. Mengembangkan atau menerapkan berbagai model PNF yang memiliki keunggulan dan inovasi.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 4

BAB II SASARAN DAN PEMANFAATAN DANA

A. Sasaran dan Besaran Bantuan Program PKH KWD tahun 2009 dilaksanakan melalui pendekatan bantuan biaya kursus individual untuk 870 (delapan ratus tujuh puluh) orang peserta. 1. Sasaran

Sasaran program PKH KWD adalah warga negara Indonesia dengan kriteria: a. Diutamakan minimal lulus Paket B/SLTP/sederajat; atau putus sekolah/

jenjang tingkat Paket C/SMA/sederajat; atau perguruan tinggi. b. Belum memiliki pekerjaan tetap c. Berasal dari keluarga miskin d. Memiliki kemauan untuk belajar wirausaha, dibuktikan dengan Surat

Pernyataan Kesanggupan untuk mengikuti program sampai tuntas e. Prioritas berdomisili dalam kabupaten tempat lembaga penyelenggara

PKH KWD f. Berusia antara 18 - 45 tahun, perempuan maupun laki-laki

2. Besaran Bantuan Bantuan biaya kursus wirausaha desa (KWD) sebesar Rp. 1.750.000,- (satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) per peserta.

B. Pemanfaatan Dana Blockgrant PKH KWD diperuntukkan kepada perorangan yang dikoordinasikan oleh lembaga penyelenggara program. Pemanfaatan blockgrant PKH KWD dipergunakan untuk biaya manajemen, operasional dan personal peserta didik. 1. Biaya manajemen (maksimal 10%) digunakan untuk keperluan manajemen

penyelenggaraan program antara lain penyusunan proposal, biaya rapat-rapat, monitoring dan evaluasi termasuk untuk penyusunan laporan, promosi, penguatan jejaring kemitraan.

2. Biaya Operasional (maksimal 60%), dipergunakan untuk: rekrutmen peserta didik, honorarium pendidik dan tenaga kependidikan, pengadaan bahan dan alat praktikum, pengadaan ATK, pelaksanaan uji kompetensi dan/atau uji sertifikasi profesi, pemeliharaan peralatan, biaya laporan serta biaya operasional lainnya yang menunjang administrasi kegiatan kursus/pelatihan.

3. Biaya Personal (minimal 30%), dipergunakan untuk kepentingan peserta didik, misalnya: transport dan konsumsi peserta didik, biaya penyaluran lulusan, dan termasuk pemberian modal usaha bagi warga belajar yang bekerja mandiri.

C. Penyelenggara Program Satuan PNF yang dapat menyelenggarakan program PKH KWD adalah: 1. UPTD SKB tingkat kabupaten/kota atau dengan nama lain 2. UPTD BPKB tingkat provinsi atau dengan nama lain

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 5

Satuan PNF di atas, yang berminat mengajukan proposal untuk menyelenggarakan program PKH KWD, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Persyaratan Administratif

a. Berbadan hukum yang dibuktikan dengan Akta Notaris atau keterangan legalitas sejenis lainnya.

b. Memiliki izin operasional dari instansi berwenang, dan diprioritaskan dari Dinas Pendidikan atau Dinas Tenaga Kerja.

c. Memiliki rekening bank dan nomor pokok wajib pajak (NPWP) yang masih aktif atas nama lembaga (bukan rekening dan NPWP pribadi).

d. Memiliki jaringan kerja dalam bidang pembiayaan, penggunaan sarana dan prasarana pendidikan, tenaga ahli, dan pemanfaatan lulusan.

e. Diprioritaskan memiliki ”job order atau Demand Letter Attachement” (pesanan tenaga kerja) dibuktikan dengan surat pesanan dari dunia industri atau penyalur tenaga kerja (bukan MOU magang).

f. Jumlah peserta didik setiap program yang diajukan minimal 10 orang. g. Memiliki pendidik yang sesuai dengan kompetensi dasar kependidikan. h. Diprioritaskan memiliki pamong belajar minimal sejumlah 6 orang.

(rasional: setiap pamong bertanggung jawab terhadap masing-masing program PKBM, pendidikan kesetaraan, PAUD, KF, dan Kursus dan pendidikan sejenis)

i. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menyelenggarakan kursus. (teori dan praktek).

j. Mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan (untuk UPTD BPKB/BP3LS rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Propinsi; dan untuk UPTD SKB rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota)

k. Membuat dan melampirkan Surat Pernyataan Kesanggupan menyelenggarakan program PKH KWD secara sungguh-sungguh sesuai proposal yang disetujui, dengan bermaterai secukupnya (contoh terlampir).

D. Jenis Keterampilan Keterampilan yang diselenggarakan dalam program PKH KWD harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Jelas dan besar peluang pasarnya 2. Memanfaatkan komoditas dan potensi lokal 3. Mudah akses permodalan 4. Terdukung oleh rencana pembangunan ekonomi daerah. 5. Jenis keterampilan yang dapat diselenggarakan melalui program PKH KWD ,

diprioritaskan antara lain: a. Pertanian b. Perkebunan c. Perikanan Darat dan Laut d. Kehutanan e. Peternakan f. Pertukangan g. Keterampilan lain yang berorientasi perdesaan dan dianggap marketable

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 6

BAB III PROSEDUR PENYUSUNAN DAN PENGAJUAN PROPOSAL

A. Penyusunan Proposal

1. Lembaga yang berminat sebagai penyelenggara program PKH KWD wajib menyusun proposal. Penyusunan proposal dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang program yang akan dilaksanakan, antara lain meliputi; analisis situasi, program aksi, serta tindak lanjutnya. (sistematika proposal terlampir)

2. Proposal disusun dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara program PKH KWD.

3. Proposal yang diajukan harus mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Propinsi atau Kabupaten/Kota.

B. Mekanisme Pengajuan Proposal 1. Proposal yang telah disusun dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga

calon penyelenggara program PKH KWD, disampaikan kepada Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/kota untuk mendapat rekomendasi;

2. Proposal yang telah ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara program PKH KWD dan mendapat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/kota, selanjutnya dikirim kepada P2-PNFI Regional I Bandung untuk diseleksi,dengan alamat:

3. Proposal dikirim sebanyak 2 eksemplar, dan harus sudah diterima oleh P2-PNFI Regional I Bandung pada minggu pertama bulan Maret 2009.

4. Proposal yang telah diajukan ke P2-PNFI Regional I Bandung tidak boleh diajukan secara bersamaan kepada pemberi bantuan yang lainnya baik pusat maupun daerah, hal ini untuk menghindari terjadinya pemberian subsidi ganda. Proposal yang diketahui diajukan kepada 2 (dua) pihak pemberi bantuan secara otomatis digugurkan.

PANITIA PENGELOLA BLOCKGRANT PKH KWD TAHUN 2009 Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal

(P2-PNFI) Regional I Bandung Jl. Jayagiri Nomor 63 Lembang, 40391

Telp. 022 – 2786017, Fax. 02 - 2787474

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 7

BAB IV PENILAIAN PROPOSAL DAN PENETAPAN LEMBAGA

PENERIMA BLOCKGRANT PKH KWD

A. Tim Penilai 1. Tim penilai proposal dibentuk dan ditetapkan serta bertanggung jawab

kepada Kepala P2-PNFI Regional I Bandung, 2. Tim penilai terdiri dari unsur tenaga fungsional P2-PNFI Regional I Bandung 3. Struktur tim penilai terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang

anggota; 4. Tim penilai proposal bekerja setelah mendapat Surat Keputusan dan

melaporkan hasil penilaian kepada Kepala P2-PNFI Regional I Bandung c.q. Pengelola Blockgrant PKH KWD Tahun 2009.

B. Mekanisme Penilaian Penilaian dilaksanakan melalui dua tahap yaitu penilaian proposal dan penilaian lapangan. 1. Penilaian Proposal

Penilaian proposal merupakan kegiatan penelaahan terhadap proposal baik berkenaan dengan kelengkapan maupun substansi proposal yang diajukan oleh lembaga pengusul. Penilaian proposal menghasilkan urutan/ranking lembaga pengusul berdasarkan nilai dari yang tertinggi ke nilai yang terendah. Urutan ini menjadi dasar dalam penetapan jumlah obyek (lembaga pengusul) dan pelaksanaan verifikasi lapangan.

Penilaian proposal, dilakukan melalui: a. Seleksi substansi/isi proposal:

1) Penilaian substansi/isi proposal dilakukan dengan menggunakan instrumen dan indikator yang telah ditetapkan secara obyektif dan transparan, yang meliputi: a) Kejelasan analisis situasi dan kondisi; b) Kejelasan dan ketepatan program aksi yang terdiri dari:

metodologi pembelajaran yang akan dilakukan (teori dan praktek), penetapan sasaran, jaminan mutu atas keberhasilan program, daya dukung sarana dan prasarana, kemitraan dengan dunia usaha/industri. Catatan: Program aksi yang mengandung kegiatan inovatif memperoleh penilaian lebih besar daripada yang tidak mengandung kegiatan inovatif.

c) Kejelasan dan ketepatan rencana tindak lanjut d) Kejelasan dan ketepatan tujuan, hasil dan indikator keberhasilan; e) Proporsi anggaran yang realistis (adanya counterpart anggaran

dari daerah mendapatkan penilaian lebih besar)

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 8

f) Kejelasan gambaran perolehan peningkatan pendapatan dari lulusan program.

b. Seleksi administratif, meliputi kelengkapan dan keabsahan : 1) Lembar rekomendasi dari Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota

(asli bukan fotocopy) 2) Surat ijin operasional Kelembagaan yang diterbitkan oleh

Gubernur/Bupati/Walikota atau sedang dalam proses penerbitan yang ditunjukan dengan surat keterangan dari Gubernur/Bupati/Walikota.

3) Surat Penetapan Kepala UPTD dari pejabat yang berwenang 4) Kelengkapan administrasi keuangan

a) Nomor rekening lembaga b) Referensi bank (asli bukan fotocopy) c) Fotocopy NPWP lembaga

5) Surat Pernyataan Kesanggupan Lembaga untuk melaksanakan Program PKH KWD secara sungguh-sungguh bermeterai secukupnya. (asli bukan fotocopy)

6) Curriculum vitae pendidik dan tenaga kependidikan;

2. Verifikasi lapangan. Verifikasi lapangan bertujuan untuk memastikan kesesuaian antara yang digambarkan dalam proposal dengan kenyataan di lapangan. Verifikasi lapangan dilakukan terhadap lembaga pengusul dengan mempertimbangkan urutan/ranking hasil penilaian proposal dan keterserapan kuota peserta program. Aspek-aspek penilaian lapangan meliputi: a. Legalitas lembaga b. Keberadaan lembaga termasuk kelengkapan struktur organisasi dan uraian

tugasnya. c. Keberadaan dan kesesuaian kelengkapan sarana dan prasarana yang

dimiliki dengan jenis program d. Kebenaran calon lokasi dan sample calon peserta didik e. Kebenaran profil pendidik dan tenaga kependidikan (sample) f. Kebenaran profil mitra dan jenis kemitraan (sample) g. Keaslian dan kemenyulurahan ide program Lembaga pengusul yang dipandang tidak layak berdasarkan hasil verifikasi lapangan secara otomatis gugur.

Setiap tahapan penilaian, mulai dari penilaian proposal sampai dengan verifikasi lapangan harus dibuatkan Berita Acara Penilaian (BAP), yang ditandatangani oleh seluruh unsur tim penilai.

C. Penetapan Lembaga Penyelenggara 1. Berdasarkan hasil penilaian proposal dan verifikasi lapangan yang telah

dilakukan oleh tim penilai, Kepala P2-PNFI Regional I Bandung menetapkan melalui penerbitan Surat Keputusan Kepala P2-PNFI Regional I Bandung tentang lembaga penerima dana bantuan program PKH KWD.

2. Surat Keputusan tersebut dikirimkan kepada pimpinan lembaga penerima dana program PKH KWD, dengan tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 9

3. Lembaga penerima dana bantuan program PKH KWD dinyatakan berhak menerima dan memanfaatkan dana bantuan apabila telah menandatangani akad kerja sama/ Memorandum of Understanding (MoU).

D. Penyaluran Dana Mekanisme penyaluran dana program PKH KWD dilakukan sebagai berikut: 1. Setelah SK penetapan lembaga ditandatangani dan diterbitkan, kemudian P2-

PNFI Regional I Bandung mengajukan usulan kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk membayarkan/ mengirimkan dana program PKH KWD berdasarkan SK dan MoU.

2. Paling lambat 1 (satu) minggu setelah menerima Surat Keputusan Kepala P2-PNFI Regional I Bandung dan menandatangani MoU, lembaga penyelenggara program PKH KWD harus melakukan pemastian peserta program dan melaksanakan kegiatan KWD sesuai dengan proposal yang telah disetujui.

E. Pelaporan Kegiatan 1. Lembaga penyelenggara PKH KWD diwajibkan membuat dan

menyampaikan laporan secara tertulis kepada Kepala P2-PNFI Regional I Bandung, dengan tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota setempat;

2. Laporan program disampaikan 3 (tiga) kali selama program berlangsung. a. Laporan pendahuluan disampaikan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu

setelah program berjalan. Isi utamanya adalah pemantapan, penyesuaian, dan/atau penambahan (melengkapi/merinci) proposal, misalnya penyesuaian jadwal, merinci daftar peserta program, rincian rencana anggaran biaya (RAB), dan sebagainya.

b. Laporan perkembangan disampaikan pada pertengahan program, berisi proses pelaksanaan program, hasil, tempat dan waktu, PTK, kehadiran dan aktifitas peserta, sarana pembelajaran, daya serap anggaran, masalah dan usaha pemecahannya, serta catatan tentang keterterapan model.

c. Laporan akhir disampaikan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah program berakhir. Isi laporan sesuai dengan sistematika terlampir.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 10

BAB V INDIKATOR KEBERHASILAN DAN PENGENDALIAN MUTU

A. Indikator Keberhasilan

Keberhasilan penyaluran dan pemanfaatan blockgrant PKH KWD ditunjukkan melalui indikator-indikator sebagai berikut: 1. Tersalurkannya dana bantuan langsung kepada lembaga-lembaga yang layak. 2. Seluruh tahapan penyaluran dilaksanakan sesuai dengan rencana yang

tertuang dalam Petunjuk Teknis. 3. Terdokumentasikannya seluruh dokumen kegiatan penyaluran dan

pemanfaatan blockgrant PKH KWD seperti; desain kegiatan penyaluran dan pemanfaatan blockgrant, SK Panitia dan tim penilai, proposal dari lembaga pengusul, berita acara penilaian, SK penetapan, MoU, laporan dari penerima blockgrant (laporan pendahuluan, perkembangan dan laporan akhir), laporan monev, laporan akhir.

4. Tidak ada complain/keluhan dari lembaga pengusul dan lembaga penerima. 5. Adanya profil dan succes story lulusan program. 6. Adanya data 870 orang lulusan program PKH KWD, minimal berkenaan

dengan nama, usia, mata pencaharian pasca program, dan jumlah penghasilan/bulan/ orang.

B. Pengendalian Mutu Pengendalian mutu kegiatan penyaluran dan pemanfaatan dana bantuan langsung program PKH KWD dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas dan pencitraan publik. Pengendalian mutu dilakukan melalui pemantauan, evaluasi, pembinaan, dan pelaporan. Pengendalian mutu dilakukan secara internal dan eksternal. 1. Pengendalian internal, yaitu pengendalian terhadap proses dan hasil

penyaluran blockgrant yang dilakukan P2-PNFI Regional I Bandung. Pengendalian dilakukan melalui rapat rutin tiap bulan dan rapat insidental sesuai kebutuhan program. Aspek pengendalian internal mencakup ketenagaan, keuangan, pemanfaatan sarana/bahan, dan rencana kegiatan penyaluran blockgrant.

2. Pengendalian eksternal, yaitu pengendalian terhadap lembaga penerima dalam memanfaatkan blockgrant, yang dilakukan oleh P2-PNFI dan lembaga pengawasan, melalui pemantauan, penilaian, pembinaan, dan pelaporan. Aspek pengendalian eksternal mencakup: a. Manajemen lembaga b. Pemanfaatan dana dan pencatatannya oleh lembaga c. Mutu layanan pembelajaran kursus, pemagangan dan pembiasaan. d. Mutu lulusan e. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana kursus, f. Kinerja PTK kursus, g. Program tindak lanjut terhadap penyelenggara kursus dan lulusan, h. Permasalahan yang muncul dan kegiatan antisipasi yang dilakukan. i. Keterterapan model dan kegiatan adaptasi/modifikasi terhadap model.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 11

BAB VI PENUTUP

Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan dan petunjuk bagi semua pihak yang berkepentingan dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengendalikan penyelenggaraan pemberian dana blockgrant pendidikan kecakapan hidup kursus wirausaha desa (PKH KWD).

Apabila ada hal yang belum jelas, dapat menghubungi Panitia Pelaksana Blockgrant PNF 2009 P2-PNFI Regional I Bandung melalui nomor telepon 022-2786017 Fax. 022-2787474, e-mail : [email protected], atau [email protected]. Alamat ini termasuk untuk menampung seluruh pengaduan masyarakat apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan atas penyelenggaraan pemberian dana blockgrant PKH KWD.

Hal-hal yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis ini, akan ditindak lanjuti dengan Surat Edaran atau surat resmi Kepala P2-PNFI Regional I Bandung.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 12

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 13

Lampiran 1: SISTEMATIKA PROPOSAL PKH KWD A. Halaman Cover

1. Judul Judul proposal program PKH KWD berisi informasi tentang: a. Jenis keterampilan yang akan diselenggarakan b. Karakteristik umum warga belajar/peserta didik c. Nama, alamat, identitas dan perijinan lembaga Contoh :

PROPOSAL PKH

KURSUS WIRAUSAHA DESA (KWD) Bidang : …….

bagi Pemuda Putus Sekolah di Desa Sukahaji

Kecamatan ..., Kabupaten ............. Prov..........

Diajukan kepada P2-PNFI Regional I Bandung

Oleh: UPTD SANGGAR KEGIATAN BELAJAR

KABUPATEN ...........................

Jl. .............. Kec....., Kab. ..........., Prov. ..........

Telp. ...-............. Izin Operasional : Dinas Pendidikan Kab. …………..

No : 123/DP/LPK/2006 Tahun : 2009

2. Kata Pengantar Ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara program PKH KWD dan dicap lembaga

3. Surat Pernyataan Kesanggupan Lembaga untuk menyelenggarakan program PKH KWK secara sungguh-sungguh sesuai proposal yang disetujui dan bermeterai secukupnya

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 14

4. Lembar rekomendasi. Berupa surat rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/ Kabupaten/Kota yang menjelaskan bahwa : a. proposal yang diajukan dan lembaga pengusul layak dipertimbangkan

mendapatkan kesempatan untuk menjadi penyelenggara program PKH KWD.

b. Pejabat yang merekomendasikan bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan penyelenggaraan program PKH-KWD.

Lembar rekomendasi harus asli bukan fotocopy, contohnya dapat dilihat pada lampiran.

5. Daftar Isi, merefleksikan rincian unsur-unsur (Bab dan Sub-bab) dan nomor halaman.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Berisi uraian tentang: 1. Analisis situasi (mengacu pada rencana strategis pembangunan daerah,

renstra dinas pendidikan dan dinas-dinas terkait seperti disnaker, disikop UKM, disperindag, bapeda) berisi gambaran tentang: - data penduduk dan pencari kerja/ pengangguran terutama usia dan latar

belakang pendidikannya, - data/informasi permasalahan sumber daya manusia daerah dan

peningkatan pendapatan. - Data program yang sudah diluncurkan untuk mengatasi permasalahan

berikut tingkat keberhasilannya 2. Kemampuan lembaga pengusul terkait dengan struktur organisasi,

ketenagaan, sarana prasarana, program dan biaya serta kemitraan yang dimiliki lembaga pengusul, termasuk di dalamnya kemampuan antisipasi terhadap kelemahan-kelemahan yang dimiliki dan diprediksi

3. Analisis kebutuhan program yang potensial dilakukan dengan tingkat kemanfaatan yang tinggi bagi peserta didik yang pada gilirannya berkontribusi terhadap peningkatan daya beli masyarakat, peningkatan pendidikan dan peningkatan kadar kesehatan (IPM). (Jelaskan secara pasti tentang peluang pasar, pembiayaan, kemudahan bahan, alat produksi, kesiapan peserta, kesiapan pendidik, kesiapan pengembangan tindak lanjut)

B. Tujuan Program Berisi uraian tentang tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan program PKH KWD

C. Ruang Lingkup Proposal Berisi uraian tentang pokok-pokok isi proposal yang disusun

BAB II PROGRAM AKSI Program aksi dimaksudkan sebagai uraian rangkaian kegiatan sistematis yang akan dilaksanakan oleh lembaga pengusul dalam rangka mengentaskan peserta program dari kondisi menganggur menjadi berpenghasilan tetap.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 15

Bagian ini minimal berisi uraian tentang: a. Judul program PKH KWD secara lengkap b. Tujuan program PKH KWD (Rumusan tujuan singkat, padat dan terukur serta

relevan dengan Pendidikan Kecakapan Hidup) c. Kelompok sasaran program (jumlah, usia rata-rata, pendidikan rata-rata,

pendapatan rata-rata) d. Lokasi pelaksanaan program (RT, RW, Desa/Kelurahan, Kecamatan, kabupaten/

kota, provinsi) e. Waktu penyelenggaraan program, minimal berdurasi 3 (tiga) bulan dengan lama

pembelajaran minimal 60 jam pembelajaran @ 45 menit f. Tahapan penyelenggaraan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan

tindak lanjut. (uraikan urutan kegiatan, keluaran, petugas dan waktu untuk setiap tahap)

g. Kurikulum pembelajaran disusun dengan mempertimbangkan : 1) mencakup pembelajaran personal, sosial dan vocational skills, termasuk

materi kewirausahaan dan manajemen usaha. 2) Proporsi jam pembelajaran 20 % teori dan 80% praktek, 3) Pelibatan dinas/tenaga ahli yang kompeten, 4) Kurikulum yang sudah tersedia di BSNP/Direktorat Pembinaan Kursus dan

Kelembagaan/Konsorsium kursus, 5) Kurikulum memuat tentang:

- topik pembelajaran - tujuan pembelajaran - pokok materi setiap topik - strategi dan metode pembelajaran (meliputi pembelajaran, pembiasaan,

pemagangan dan pemandiran) - media pembelajaran - cara dan alat evaluasi, (meliputi evaluasi pembelajaran, uji kompetensi

bekerja sama dengan LSK. - waktu yang dibutuhkan untuk setiap topik

6) Jadwal Pembelajaran 7) Optimalisasi komoditas/potensi usaha lokal

h. Narasumber/Pendidik/Instruktur (jumlah, keahlian, lembaga asal, jaringan kemitraan yang dimiliki) (diutamakan narasumber dan instruktur yang sudah bersertifikat)

i. Kemitraan, meliputi kejelasan lembaga dan peran pemeran antara UPTD SKB/BPKB/ Kemitraan terutama dalam bidang pemasaran produk/jasa hasil program, tempat dan peralatan pembelajaran/pemagangan/pemandirian, pendanaan pemandirian pasca program, dan tenaga ahli. (Uraikan nama individu/lembaga, keahlian, alamat, jenis yang dimitrakan, jangka waktu, dan sebagainya)

BAB IV RENCANA TINDAK LANJUT Berisi gambaran tentang rencana program penguatan hasil KWD baik berkenaan dengan peningkatan kemampuan lulusan, peningkatan kesejahteraan lulusan, maupun perluasan program. (Uraikan jenis kegiatan tindak lanjut, output, penanggung jawab setiap kegiatan, kemitraan, waktu, dan perkiraan biaya)

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 16

BAB V INDIKATOR HASIL Rumusan indikator untuk mengukur keberhasilan program PKH KWD baik secara kuantitatif dan kualitatif, dengan menjelaskan hal-hal sebagai berikut : a. Jumlah dan persentase peserta didik yang berhasil menyelesaikan kegiatan

pembelajaran sampai tuntas (minimal 90%). b. Persentase tingkat kompetensi yang dikuasai oleh peserta didik c. Persentase peserta didik yang disalurkan bekerja dan/atau berusaha mandiri

(minimal 80%). d. Jumlah besaran insentif/upah per bulan yang diterima peserta e. Kesepakatan kerjasama dengan mitra dalam hal pendampingan lulusan pasca

program. f. Kesesuaian realisasi penggunaan anggaran dengan rencana alokasi anggaran, g. Jumlah dan bentuk keterlibatan mitra dalam penyelenggaraan program, h. Jumlah dan jenis counter part yang disediakan dan digunakan untuk

penyelenggaraan program.

BAB VI RENCANA ANGGARAN BELANJA Agar anggaran PKH KWD dapat dikelola dengan baik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas serta lebih banyak berpihak kepada kebutuhan belajar masyarakat, maka penggunaan anggaran PKH KWD secara umum harus mengacu pada Bab II point B tentang Pemanfaatan dana Bantuan.

BAB VII PENUTUP Berisi uraian singkat tentang seluruh rangkaian kegiatan yang direncanakan, dilengkapi dengan kesimpulan dan saran-saran. LAMPIRAN o Fotocopy Ijin operasional lembaga o Fotocopy Surat Penetapan Kepala UPTD o Fotocopy Rekening atas nama lembaga (tidak boleh ada c.q. nama orang) o Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga o Calon Narasumber/Instruktur (dilengkapi dengan surat pernyataan, foto terakhir

dan CV (Ijazah, Kompetensi dan pengalaman) o Struktur organisasi penyelenggaraan PKH KWD, termasuk struktur/mekanisme

kemitraan. o Surat kesanggupan dari lembaga/perusahaan mitra untuk menerima lulusan dari

program PKH KWD ini sebagai pekerja (bukan pemagang) dalam bentuk “demand letter attachement/job order” , atau kesanggupan menerima/membeli produk hasil KWD dalam bentuk perjanjian kerjasama.

o Piagam dan atau sertifikat yang dimiliki lembaga/pimpinan lembaga dan pendidik;

o Surat perjaninan kerjasama/kemitraan antara lembaga pengusul dengan lembaga/perorangan yang mendukung program, terutama dalam bidang pemasaran, pembiayaan, peralatan, dan tenaga ahli.

o Foto-foto dokumentasi yang diperlukan;

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 17

Lampiran 2:

CONTOH SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN (Kepala Surat – Lembaga)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini, saya Nama : ........................................... Tempat/tanggal lahir : ........................................... Jabatan dalam lembaga : ........................................... Alamat (Rumah) : ....................................................Tlp/HP:.......................... Alamat (Lembaga) :.....................................................Tlp/Fax:......................... Sesuai dengan proposal yang diajukan, lembaga kami ditetapkan sebagai penerima dana bantuan langsung Program PKH KWD yang menyelenggarakan Program ........................., melalui Surat Keputusan Kepala P2-PNFI Regional I Bandung dengan ini kami menyatakan hal sebagai berikut : 1. Kami sanggup dan bersedia menyelenggarakan program PKH KWD dengan jenis

keterampilan..................................bagi...........orang peserta didik selama ...........bulan mulai bulan...........s.d bulan ........2009 dengan biaya penyelenggaraan program keseluruhan senilai Rp. ................................(...............................................................................................)

2. Penyelenggaraan program tersebut merupakan kegiatan penerapan (uji coba) model PKH-KWD produk BP-PNFI atau P2-PNFI Regional I Bandung.

3. Peserta didik tersebut pada butir 1 akan kami rekrut sesuai aturan dan melalui prosedur yang ditetapkan. akan kami berikan pembelajaran, pemagangan, dan pembiasaan tentang ...................................., dengan didukung oleh kurikulum, sarana,dan tenaga pelatih, untuk mencapai kompetensi, dan indikator hasil yang telah diuraikan/ditetapkan dalam proposal.

4. Bertanggungjawab atas keberhasilan program sebagaimana dimaksud pada butir 2 (dua) dengan melakukan pendampingan/pembinaan kepada lulusan program.

5. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Propinsi dan Kabupaten/Kota, Dinas/lembaga terkait, serta P2-PNFI Regional I Bandung dalam rangka mengantisipasi timbulnya kendala yang berpotensi dapat menggagalkan pencapaian tujuan program.

6. Kami bertanggungjawab sepenuhnya bila dikemudian hari sesuai keputusan Pengadilan, secara hukum kami terbukti melakukan penyimpangan atas penggunaan dana maupun dalam pelaksanaan program.

7. Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya penuh kesadaran dan tanggungjawab, tanpa paksaan dari pihak manapun.

Mengetahui, Yang menyatakan, Ka. Dinas Pendidikan Kab/Kota...........................

(_____________________) (___________________) NIP. Ketua

Materai Rp.6000

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 18

Lampiran 3:

CONTOH LEMBAR REKOMENDASI

(Kepala Surat – Lembaga Pemberi Rekomendasi )

REKOMENDASI

Nomor: ....................... Berdasarkan hasil verifikasi lembaga dan dokumen proposal yang diajukan, dengan ini kami memberikan rekomendasi kepada: Nama lembaga : ................................................................... Penanggung jawab : ................................................................... Alamat lembaga : ...................................................................

................................................................... Telp......................... Fax...........................

Untuk ikut berkompetisi sebagai calon penyelenggara program .........................., dengan jenis keterampilan ......................................... Apabila proposal disetujui, kami bersedia ikut membina dan memantau pelaksanaan program oleh lembaga tersebut di atas. Demikian, rekomendasi ini diberikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

............, .................2009 Kepala Dinas Pendidikan Prop./Kab./Kota.......... Ttd dan cap Nama jelas NIP

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 19

Lampiran 4: CONTOH BLANKO JADWAL PROGRAM PKH KWD

Jadual Penyelenggaraan Program

PKH KWD Budidaya Lele Dumbo...... dst

NO KEGIATAN OUTPUT TEMPAT PETUGAS BIAYA WAKTU

Juli Agustus September m1 m2 m3 m4 m1 m2 m3 m4 m1 m2 m3 m4

A. PERSIAPAN 1. Penyusunan

proposal termasuk penyusunan kurikulum

Tersusunnya proposal dan kurikulum

UPTD SKB .....

Munir

300.000

2. Pengajuan proposal Proposal di terima P2PNFI

P2PNFI Reg. I Bandung

Manar -

3. Penandatangan MoU

Dst........ Dst........ Dst........ Dst........

4. Konsolidasi Panitia 5. Rekrutmen peserta 6. Penyesuaian

proposal

7. Orientasi PTK dan mitra

8. Penyiapan sarana dan prasarana

B PELAKSANAAN Dst........ Dst........ Dst........ Dst........ Dst........ Dst........ Dst........ Dst........ Dst........

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 20

Lampiran 5: BLANKO LAPORAN PERKEMBANGAN

Laporan Perkembangan Program PKH KWD Budidaya Lele Dumbo.....

Lembaga : UPTD SKB Congeang Bulan : Mei Tahun 2008

No Kegiatan Keluaran Lokasi Kegiatan Biaya

Daya Serap/Perkembangan Faktor Pendukung

Faktor Penghambat

Pemecahan Masalah

Rencana Tindak Lanjut Keuangan Fisik

Rupiah % Produk %

1. Rekrutmen peserta didik

Data Peserta didik sesuai dengan rencana

Desa Congeang 250.000 250.000

250.000/50 jt

= 0.5

Data Peserta didik

1/30*100

= 3.3

Respon masyarakat untuk mengikuti program sangat baik

Sasaran menyebar

Waktu kegiatan rekrutmen di tambah 2 hari dari rencana awal

- Penanda tanganan surat kesanggupan peserta

- Orientasi PTK - Penyusunan

kurikulum 2 Dst........ -

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 21

Lampiran 6: SISTEMATIKA LAPORAN AKHIR

Sistematika Keterangan

Halaman Judul

a. Judul Laporan (sesuai proposal awal) b. Nama Lembaga Penyelenggara Program Pendidikan

Kecakapan Hidup. c. Alamat Lengkap Lembaga Penyelenggara program

Pendidikan Kecakapan Hidup: nama jalan, nomor, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, kode pos, nomor telepon, dan nomor fax.

Kata Pengantar Ditandatangani dan distempel pimpinan lembaga penerima blockgrant.

Daftar Isi -jelas- Daftar Lampiran -jelas- Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang

a. Menggambarkan secara umum mengenai diselenggarakannya program

b. Meyajikan uraian mengapa laporan kegiatan diperlukan yang mengarah pada akuntabilitas (bisa dipertanggungjawabkan), transfaransi (terbuka), dan pencitraan publik (meyakinkan masyarakat) dari program yang diselenggarakan

B. Tujuan Laporan -jelas- C. Lingkup laporan -jelas- Bab II Pelaksanaan Kegiatan A. Tujuan program -jelas- B. Rekruitmen Bagian ini memaparkan hasil proses perekrutan WB ketika

awal program C. Program Pembelajaran/

Pelatihan a. Jenis keterampilan

yang dilatihkan b. Kompetensi yang

dicapai peserta didik c. Kurikulum dan Materi

Belajar

Jika perlu, gambarkan pula informasi lain tentang program yang telah dilaksanakan

D. Proses Pembelajaran (Pelatihan/ Kursus)

menjelaskan tentang rangkaian kegiatan yang telah terjadi dalam melaksanakan program yang meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, evaluasi, dan sertifikasi, serta penempatan kerja. Pada bagian ini juga perlu menguraikan tentang keterlibatan pihak lain (mitra kerja) terutama DUDI, baik dalam program pendidikan dan pelatihan maupun dalam penyaluran lulusan program.

E. Proses Uji Kompetensi a. Paparkan bagaimana proses uji kompetensinya b. Berikan profil umum tentang tempat uji kompetensi yang

dimaksud F. Proses Penyaluran/

pemandirian Paparkan pula rencana proses pendampingan pasca penyaluran/pendampingan

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 22

G. Proses Pendampingan

a. Bagaimana proses pendampingan terhadap peserta didik pasca pelatihan yang dimandirikan

b. Jika alumni peserta didik tersalurkan ke DUDI bagaimana proses pendampingannya

H. Penyelenggara Program a. Panitia - b. Instruktur/ Fasilitator -

I. Waktu dan tempat penyelenggaraan

a. Untuk waktu, sebutkan dari mulai perencanaan sampai pelaporan

b. Untuk tempat, jika pun pelaksanaannya lebih dari satu tempat, sebutkan dimana saja proses penyelenggaraan programnya.

BAB III Hasil Yang Dicapai A. Tingkat Pencapaian Hasil Pembelajaran

a. Peserta Didik yang Berhasil Menyelesaikan Program

Menjelaskan berapa banyak peserta didik di awal dan berapa banyak yang berhasil menyelesaikan program, serta berapa persentase keberhasilan yang dicapai. Pada bagian inijelaskan pula penyebab keberhasilan maupun kegagalan yang dialami peserta didik dalam mengikuti program

b. Lulusan yang Bekerja di DUDI

Menjelaskan berapa banyak lulusan (dan berapa %) yang bisa ditempatkan bekerja di DUDI (sebutkan bidang tugas dan nama perusahaannya). Pada bagian inijelaskan pula penyebab keberhasilan maupun kegagalan penyelenggara menempatkan lulusan bekerja di DUDI

c. Lulusan yang Membuka Usaha Mandiri

Menjelaskan berapa banyak lulusan (dan berapa %) yang berhasil membuka usaha mandiri (sebutkan jenis dan alamat tempat usahanya). Pada bagian ini, jelaskan pula penyebab keberhasilan maupun kegagalan penyelenggara membimbing dan mendampingi lulusan dalam membuka usahanya.

d. Lulusan yang Masih dalam Proses Penempatan/ Mengembangkan Usaha Mandiri

Menjelaskan berapa banyak lulusan (dan berapa %) yang masih belum bisa ditempatkan bekerja atau membuka usaha mandiri, faktor-faktor penyebabnya, serta rencana tindak lanjut yang akan dilakukan bagi mereka.

B. Manfaat dan Dampak Pelatihan

beri penjelasan bagaimana manfaat dan dampak untuk peserta didik dan lembaga penyelenggara

C. Masalah dan Solusinya

menjelaskan tentang berbagai masalah, tantangan, dan hambatan yang dihadapi selama menyelenggarakan program serta solusi yang dilakukan sehingga hambatanhambatan tersebut dapat dikurangi

D. Tingkat/ Daya Serap Anggaran

Lihat format, terlampir

E. Pengalaman pengembangan/ penerapan model

1. Langkah-langkah penerapan Uraikan secara rinci jenis kegiatan, unsur yg terlibat dan perannya dari setiap langkah/tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

2. Hasil penerapan Gambarkan hasil penerapan model baik dalam bentuk kualitatif maupun kuantitatif minimal dilihat dari

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 23

aspek peserta didik, program belajar, hasil. Lampirkan produk hasil adopsi atau adaptasi model/bahan belajar yang dikembangkan

3. Kekuatan dan kelemahan penerapan Gambarkan kekuatan dan kelemahan model yang diterapkan minimal dilihat dari aspek program pembelajaran,kompetensi tendik, metodologi,dukungan sarana prasarana

BAB IV Penutup A. Kesimpulan B. Rekomendasi a. Uraikan saran kegiatan yang perlu dilakukan untuk

menjamin keberlangsungan penyelenggaraan program dan hasil penerapan model secara terus menerus dan berkesinambungan.

b. Saran-saran di atas ditujukan untuk unsur UPTD SKB, Disdik, BPKB, P2PNFI, Ditjen PNFI atau Dit PTK PNF

LAMPIRAN (Minimal Memuat)

1. Rekapitulasi nilai uji kompetensi peserta didik 2. Matriks kisah Sukses (success stroy) 3. Dokumentasi foto

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 24

Lampiran 7: CONTOH MATRIK KISAH SUKSES (SUCCESS STORY)

No Foto Nama L/P Alamat Jenis Usaha

Tempat Kerja/Usaha

Penghasilan Kontak Person

Ket

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 25

Lampiran 8: CONTOH MATRIK TINGKAT/DAYA SERAP ANGGARAN No Dana Diterima PENARIKAN PENGGUNAAN No Tangal Jumlah

(Rp.) No. Uraian Pengeluaran Banyaknya Jumlah (Rp.)

1. Tanggal...........2009 Rp. 100.000.000

1. ..............2009 5.000.000 1.1 Pembelian ATK a. Kertas b. Tinta Printer

5 rim 2 buah

200.000 600.000

1.2 Bahan Belajar 40 Set 4.200.000 Sub total I 5.000.000 2. ..............2009 3.000.000 2.1 Honorarium instruktur 1 orang 1.000.000 2.2 Transport WB 40 orang 2.000.000 Sub total I 3.000.000 3. .dst. .dst. .dst. .dst. .dst. .dst. 4. .dst. .dst. .dst. .dst. .dst. .dst. Total penarikan 8.000.000 Sub total I + II 8.000.000 Sisa 92.000.000

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Kursus Magang KWD 2009 0