aspek legal regional management dalam sistem pemerintahan daerah menurut uu no. 23 tahun 2014
DESCRIPTION
Workshop Pengembangan dan Studi Implementasi Penguatan Regional Management dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal Solo 7 Oktober 2014TRANSCRIPT
ASPEK LEGAL REGIONAL MANAGEMENT DALAM
SISTEM PEMERINTAHAN DAERAH MENURUT UU NO.
23/2014Enny Nurbaningsih
(Badan Pembinaan Hukum Nasional)
Regional Management (RM) • Istilah RM tidak dikenal dalam UU Pemda, tetapi esensinya yang
berkaitan dengan managemen pengelolaan kerjasama antardaerah untuk beberapa hal diatur dalam UU No. 22/1999, UU 32/2004, dan UU 23/2014 (terbaru)• Potensi masing-masing daerah akan semakin dapat dikembangkan jika
masing-masing daerah baik yang berdekatan maupun tdk, menjalin kerjasama. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antardaerah.• Managemen pengelolaan kerjasama dalam praktik masih
diperdebatkan, terutama terkait: kelembagaan, kewenangan, dan keuangan. • UU 23/2014 memperjelas fungsi dan kedudukan kelembagaan
kerjasama agar tujuan kerjasama tercapai kesejahteraan masyarakat
KERJASAMA DAERAH
Dasar pertimbangan kerjasama antardaerah:• efisiensi dan efektivitas pelayanan publik • Saling menguntungkan.Daerah dapat bekerja sama dengan:
Daerah lain; Pihak ketiga; dan/atau Lembaga atau pemerintah daerah di luar negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jenis Kerjasama
Kerjasama WajibKerjasama sukarelaPenjenisan ini didasarkan pada pembagian urusan daerah dan optimalisasi layanan dalam pelaksanaan urusan tersebut.
KERJASAMA WAJIBKerja sama antardaerah yang berbatasan untuk penyelenggaraan Urusan Pemerintahan:
yang memiliki eksternalitas lintas daerah; danpenyediaan layanan publik menjadi lebih efisien
a. kerja sama antardaerah provinsi;b. kerja sama antara daerah provinsi dan
daerah kab/kota dalam wilayah provinsi; c. kerja sama antara daerah provinsi dan
daerah kab/kota dari provinsi yang berbeda
d. kerja sama antardaerah kab/kota dari provinsi yang berbeda
kerja sama antardaerah kabupaten/kota dalam satu provinsi
Jika tdk dilaksanakan diambil alih Pusat
jika tdk dilaksanakan diambil alih provinsi
Beban tetap pada APBD masing-masing
Sekretariat bersama (sekber atau nama lain) Tugas Sekber: Fasilitasi Perangkat Daerah dalam melaksanakan kegiatan kerja sama antardaerah yang bersifat KERJASAMA WAJIB.
• Pendanaan Sekber dibebankan pada APBD masing-masing.• Daerah dapat membentuk asosiasi untuk mendukung kerja
sama antardaerah.• Pemerintah Pusat dapat memberikan bantuan dana untuk
melaksanakan kerja sama wajib antardaerah melalui APBN.
KERJASAMA SUKARELA
•Kerja sama sukarela dilaksanakan oleh daerah yang berbatasan atau tidak berbatasan untuk penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah•Tujuan kerjasama: efektivitas dan efisien
KERJASAMA PIHAK KETIGA
• kerja sama dalam penyediaan pelayanan publik;• kerja sama dalam pengelolaan aset untuk meningkatkan
nilai tambah yang memberikan pendapatan bagi Daerah;• kerja sama investasi; dan • kerja sama lainnya yang tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
DITUANGKAN DALAM KONTRAK SETELAH DILAKUKAN STUDY KELAYAKAN (FS)
Kerjasama Daerah dengan Lembaga/Pemerintah Daerah
• pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;• pertukaran budaya;• peningkatan kemampuan teknis dan manajemen
pemerintahan; • promosi potensi Daerah; dan• kerja sama lainnya yang tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.• dilaksanakan setelah mendapat persetujuan Pemerintah
Pusat.
Monev
•Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan MONEV terhadap kerja sama yang dilakukan daerah Kabupaten/Kota.•Menteri melakukan Monev terhadap kerja sama
antardaerah provinsi, antara daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang sama, serta antara daerah provinsi dan daerah kab/kota di luar wilayahnya
Dampak perubahan pengaturan
• Penekanan kerjasama antardaerah dalam UU No. 23/2014 bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan urusan daerah (wajib dan pilihan)•Memperjelas kelembagaan yang mengelola kerjasama •Memperjelas alokasi budget •Memberikan sanksi bagi kepala daerah yang tidak mampu
melaksanakan urusan daerah. •Memperkuat peran gubernur sebagai wakil pemerintah
pusat dalam mengawasi pelaksanaan kerjasama daerah.