aspek hukum kegawatdaruratan medis

5

Upload: rizka-nurul-firdaus

Post on 30-Dec-2015

301 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Hukum Kegawatdaruratan Medis
Page 2: Aspek Hukum Kegawatdaruratan Medis

Aspek Hukum Kegawatdaruratan meliputi :

Page 3: Aspek Hukum Kegawatdaruratan Medis

Definisi BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

(2) Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan

medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih

lanjut.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

Page 4: Aspek Hukum Kegawatdaruratan Medis

Tanggung Jawab Hukum Tenaga Kesehatan

Pasal 32

(1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun

swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan

pencegahan kecacatan terlebih dahulu.

(2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta

dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka.

Pasal 58

(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga Kesehatan,

dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau

kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.

(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga

kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan

seseorang dalam keadaan darurat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN

Page 5: Aspek Hukum Kegawatdaruratan Medis

Tanggung Jawab Hukum Tenaga Kesehatan

Pasal 32

(1) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun

swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan

pencegahan kecacatan terlebih dahulu.

(2) Dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta

dilarang menolak pasien dan/atau meminta uang muka.

Pasal 58

(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga Kesehatan,

dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau

kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang diterimanya.

(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga

kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan

seseorang dalam keadaan darurat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN