aspek forensik

Upload: birman

Post on 09-Jan-2016

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aspek forensik

TRANSCRIPT

1. ASPEK FORENSIK Ilmu kedokteran forensik berguna bagi seorang dokter guna menerapkan ilmu kedoteran yang dimilikinya untuk kepentingan peradilan. Bantuan dokter sebagai ahli sangat berguna untuk membantu penyelidikan dalam hal menemukan fakta-fakta medik yang dapat digunakan untuk menentukan suatu peristiwa merupakan suatu tindakan pidana atau bukan.Tugas seorang dokter dalam suatu kasus penyidikan tindak pidana adalah membantu penegak hukum untuk mengetahui bagaimana proses tindak pidana tersebut terjadi, identitas korban dan identitas pelaku tindak pidana. Pada tahap ini dokter membantu penyidik mengumpulkan bukti-bukti agar dengan bukti tersebut perkara menjadi jelas dan pelaku dapat ditangkap.Dokter dapat memastikan korban sudah mati atau masih hidup, jika korban masih hidup dokter dapat memberikan pertolongan untuk mencegah kematian atau kecacatan. jika korban sudah mati, maka dokter dapat menentukan cara kematiannya dengan mengumpulkan bukti-bukti baik berupa jenazah ataupun properti.Traumatologi berasal dari 2 kata yaitu trauma dan logos, yang berarti trauma kekerasan atas jaringan tubuh yang masih hidup atau berfungsi, sedangkan logos yang berarti ilmu. Apabila disatukan adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang trauma atau perlukaan, cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa), sehingga menimbulkan kelainan dalam tubuh karena terjadi diskontinuitas akibat kekerasan dengan menimbulkan jejas. Luka di dalam medis ini merupakan kerusakan jaringan akibat dari trauma, sedangkan pandangan hukum mengungkapkan luka merupakan bukti adanya suatu keadaan yang didapatkan oleh suatu tindakan pidana baik yang dilakukan dengan sengaja atau intensional atau negligence yang berarti kurang hati-hati. Secara langsung dapat diartikan bahwa luka merupakan kerusakan atau hilangnya hubungan antar jaringan seperti hilangnya jaringan kulit, jaringan lunak, jaringan otot, pembuluh darah, saraf, dan tulang. Latar belakang munculnya suatu luka dapat diakibatkan oleh suatu peristiwa, salah satunya adalah pembunuhan. Pemeriksaan Terhadap KorbanPada pemeriksaa luka pada kematian yang terjadi akibat tindak kekerasan, harus dapat mengungkap hal-hal di bawah ini :1. Penyebab luka Dengan melihat bentuk dan ciri luka dapat ditentukan cara melakukan kekerasan, yang ditemukan pada korban dapat disimpulkan luka tersebut diakibatkan oleh benda tajam. Kekerasan benda tajam ini dari senjata yang digunakan dapat dibedakan menjadi: Luka diiriskan Luka ditusukkan Luka dibacokkanPada korban yang telah dilakukan pemeriksaan didapatkan luka tusuk dibagian dada. Luka tusuk tersebut adalah luka yang diakibatkan bagian ujung dari senjata tajam ditusukkan langsung kedalam bagian tubuh dengan arah yang tegak lurus ataupun miring yang ditekankan sesuai arah awal. Ciri dari luka dengan menggunakan benda tajam antara lain:1. Luka yang ditimbulkan mempunyai batas luka yang tegas dan teratur, tepinya rata dan sudutnya runcing2. Dengan menautakan luka, akan menjadi rapat karena luka dengan benda tajam ini sifatnya hanya memisahkan bagian jaringan tidak merusak atau menghancurkan jaringan, yang akan menghasilakan garis lurus ataupun seikit melengkung3. Pada bagian luka tidak terdapat jembatan jaringan dan tebing luka yang rata4. Pada bagian luka yang ditemukan tidak terdapat jejas atau memarDari ciri-ciri diatas terdapat pada deskripsi luka yang ditemukan pada korban sehingga dapat diketahui kekerasan yang terjadi pada korban dilakukan dengan cara ditusukkan dengan benda tajam. Sedangkan perbedaan kekerasan dengan menggunakan benda keras dan tumpul ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :1. Terdapatnya memar atau kontusio yaitu luka yang menandai adanya kerusakan jaringan yang tanpa disertai dengan diskontinuitas atau terputusnya bagian jaringan kulit. Serta terdapat pecahnya kapiler yang merembes dikulit sekitar Didahului terjadinya pembengkakan berwarna merah kebiruan yang setelah beberapa hari berikutnya antara 4-5 hari berubah menjadi warna kekuningan. 2. Luka lecet (aberasi) yaitu luak yang disebabkan terjadinya kerusakan atau lepasnya lapisan terluar kulit yang mempunyai ciri: Luka yang ditimbulkan tidak teratur Batasnya juga tidak teratur Tepi lukanya tidak rata Kadang terdapat perdarahan Tertutup krusta dibagian permukaan luka Berwarna coklat kemerahan.

2. Arah kekerasan Arah kekerasan dapat ditentukan pada luka lecet jenis geser dan luka robek. Petunjuk arah kekerasan dapat diketahui dari tempat dimana kulit ari yang terkelupas banyak terkumpul pada tepi luka. Bila pengumpulan tersebut terdapat di sebelah kanan maka arah kekerasan yang mengenai tubuh korban adalah dari arah kiri ke kanan. Arah kekerasan dapat digunakan untuk membantu pihak yang berwajib dalam melakukan rekonstruksi terjadinya perkara.

3. Cara terjadinya luka Cara terjadinya luka adalah apakah luka yang ditemukan terjadi sebagai akibat kecelakaan, pembunuhan atau bunuh diri. Pada kasus ini, korban diduga menjadi korban tindak pidana pembunuhan, sehingga pada luka yang terjadi akibat pembunuhan memiliki ciri-ciri : Lokasi luka di sembarang tempat, yaitu di daerah yang mematikan ataupun yang tidak mematikan. Lokasi terdapat di daerah yang dapat dijangkau ataupun yang tidak dapat dijangkau oleh tangan korban. Pakaian yang menutupi daerah luka ikut robek terkena senjata. Bisa ditemukan luka akibat tangkisan, yaitu pada korban yang sadar saat mengalami serangan.

4. Hubungan antara luka yang ditemukan dengan sebab kematian. Harus dapat dibuktikan jika terjadinya kematian semata-mata disebabkan oleh suatu kekerasan yang menyebabkan luka. Untuk itu perlu dicari ada atau tidaknya tanda-tanda intravital. Jika ditemukan berarti luka terjadi sebelum mati dan demikian pula sebaliknya. Tanda intravital merupakan tanda jika jaringan setempat masih hidup ketika trauma dan organ dalam masih berfungsi ketika terjadi.Pada pemeriksaan terhadap korban dalam kasus ini, ditemukan : Retraksi jaringan pada luka Retraksi jaringan terjadi karena serabut-serabut elastis di bawah kulit terpotong dan kemudian mengkerut sambil menarik kulit diatasnya. Reaksi vaskuler Terdapat perdarahan internal yang ditandai dengan adanya darah yang tertampung dibagian rongga dada yang terlihat pada saat otopsi dan terdapat perdarahan eksternal yang dapat dibuktikan dengan tanda-tanda anemis pada muka dan pada jantung dan nadi utama tidak terdapat adanya darah yang dilihat pada saat dilakukan otopsi.