aspek aspek akuntansi perminyakan

4
Aspek Akuntansi Perminyakan 1 Aspek Aspek Akuntansi Perminyakan (2005) Oleh: Benny Lubiantara Karena karakter bisnisnya yang unik, Industri perminyakan mempunyai aturan tersendiri dalam penanganan prosedur akuntansinya. Salah satu karakter industri migas adalah adanya jangka waktu yang lama antara investasi awal yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan diperoleh (biasanya perlu waktu yang lama (rata rata 3 5 tahun) antara penemuan sumur minyak dengan pengembangan dan produksi migas tersebut, hal ini tergantung lokasi dan infrastruktur yang tersedia dan tentu saja keekonomian proyek tersebut). Ada dua metoda akuntansi yang dikenal dalam industri migas dan diakui oleh Securities and Exchange Commission (SEC) dan Financial Accounting Standard Board (FASB) yaitu: Full Cost (FC) dan Successful Efforts (SE). Sebelum membahas perbedaan antara kedua metoda tersebut, terlebih dahulu akan dijelaskan komponen komponen biaya utama yang umum terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang hulu migas. 1. Lease Acquisition Costs (Biaya Biaya Akuisisi) Adalah biaya biaya yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh izin, konsesi atau hak terhadap lahan eksplorasi (hak untuk melakukan eksplorasi dan produksi migas). 2. Exploration Cost (Biaya Biaya Eksplorasi) Adalah biaya biaya yang berhubungan dengan aktivitas pencarian migas (eksplorasi migas), seperti biaya Geologi dan Geofisika (G & G), pemboran eksplorasi dan lain lain.

Upload: blubiantara

Post on 21-Jun-2015

1.010 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aspek Aspek Akuntansi Perminyakan

Aspek Akuntansi Perminyakan 1

Aspek Aspek Akuntansi Perminyakan (2005)

Oleh:

Benny Lubiantara

Karena karakter bisnisnya yang unik, Industri perminyakan mempunyai aturan tersendiri

dalam penanganan prosedur akuntansinya. Salah satu karakter industri migas adalah

adanya jangka waktu yang lama antara investasi awal yang dikeluarkan dengan manfaat

yang akan diperoleh (biasanya perlu waktu yang lama (rata rata 3 – 5 tahun) antara

penemuan sumur minyak dengan pengembangan dan produksi migas tersebut, hal ini

tergantung lokasi dan infrastruktur yang tersedia dan tentu saja keekonomian proyek

tersebut).

Ada dua metoda akuntansi yang dikenal dalam industri migas dan diakui oleh Securities

and Exchange Commission (SEC) dan Financial Accounting Standard Board (FASB)

yaitu: Full Cost (FC) dan Successful Efforts (SE). Sebelum membahas perbedaan antara

kedua metoda tersebut, terlebih dahulu akan dijelaskan komponen komponen biaya

utama yang umum terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam bidang hulu migas.

1. Lease Acquisition Costs (Biaya Biaya Akuisisi)

Adalah biaya biaya yang berhubungan dengan usaha untuk memperoleh izin,

konsesi atau hak terhadap lahan eksplorasi (hak untuk melakukan eksplorasi dan

produksi migas).

2. Exploration Cost (Biaya Biaya Eksplorasi)

Adalah biaya biaya yang berhubungan dengan aktivitas pencarian migas (eksplorasi

migas), seperti biaya Geologi dan Geofisika (G & G), pemboran eksplorasi dan lain

lain.

Page 2: Aspek Aspek Akuntansi Perminyakan

Aspek Akuntansi Perminyakan 2

3. Development Cost (Biaya Biaya Pengembangan)

Adalah biaya biaya yang berhubungan dengan pengembangan lapangan yang

terbukti mengandung cadangan yang komersial, biaya biaya ini termasuk: biaya

pemboran sumur pengembangan, biaya penyelesaian sumur (well competion cost),

biaya pembuatan fasilitas produksi dan lain lain.

4. Operating Cost (Biaya Biaya Operasi)

Adalah biaya yang berhubungan dengan aktivitas pengangkatan migas mulai dari

sumur, sampai ke pemukaan termasuk aktivitas proses pemisahan minyak dan

transportasinya, biaya operasi ini akan langsung dibebankan pada tahun berjalan.

Metoda Successful Effort (S.E)

Sebelum tahun 1950 hampir semua perusahaan minyak menggunakan metoda

akuntansi Successful Effort (SE), inti dari metoda S.E ini adalah bahwa semua

pengeluaran biaya (expenditure) yang tidak memberi manfaat ekonomis dimasa yang

akan datang harus dibebankan pada periode terjadinya biaya tersebut, hal ini sesuai

dengan teori dasar Akuntansi. Dengan demikian, metoda SE akan membebankan biaya

pemboran eksplorasi apabila sumur tersebut (dry hole) pada periode tersebut, namun

apabila pemboran tersebut sukses, maka biaya yang telah terjadi dapat dikapitalisasi

(dibebankan sejalan dengan waktu manfaat dari aset tersebut). Para pendukung metode

ini mengangap bahwa hanya pengeluaran (expenditure) yang berhubungan dengan

penemuan prospek migas yang dapat dikapitalisasi.

Metoda Full Costing (F.C)

Metoda FC dikembangkan sekitar tahu 1950-an, inti dari metoda FC adalah bahwa

dalam kegiatan migas, kegiatan eksplorasi adalah suatu kegiatan yang sangat vital bagi

perusahaan. Tanpa eksplorasi, cadangan minyak tidak akan pernah ditemukan.

Mengingat resiko pada tahap eksplorasi ini sangat besar, maka adanya pemboran yang

menghasilkan sumur (dry hole) adalah suatu yang tidak terelakan, sehingga metoda ini

menganggap bahwa semua biaya eksplorasi baik berhasil maupun dry hole harus

dikapitalisasi.

Page 3: Aspek Aspek Akuntansi Perminyakan

Aspek Akuntansi Perminyakan 3

Successful Effort (SE)

Full Costing (FC)

Biaya G&G Expensed Capitalized

Biaya Eksplorasi : - Dry hole

- Success

Expensed

Capitalized

Capitalized

Capitalized

Biaya Akuisisi Capitalized Capitalized

Biaya Pengembangan :

- Dry hole - Success

Capitalized Capitalized

Capitalized Capitalized

Biaya Operasi Expensed Expensed

Aspek Akuntansi PSC Indonesia

Metoda akuntansi PSC tidak sama dengan salah satu dari kedua metoda tersebut. Tabel

dibawah ini memperlihatkan perbedaan dari metoda akuntansi PSC dengan metoda SE

dan FC.

Metoda PSC cenderung mirip dengan metoda SE, perbedaannya adalah : untuk sumur

sukses apakah itu sumur eksplorasi atau sumur pengembangan, metoda SE akan

menganggap biaya tersebut dikapitalisasi, sedangkan metoda PSC akan membagi dua

jenis biaya, yaitu : biaya Tangible dan biaya Intangible, untuk biaya Tangible maka

biaya tersebut akan dikapitalisasi sedangkan untuk biaya Intangibe, biaya tersebut

langsung akan dibebankan (expensed) pada periode biaya tersebut dikeluarkan.

Dalam sistem PSC, biaya akusisi tidak dapat di recover (bukan termasuk cost recovery).

Tabel : Perbandingan Sistem Akuntansi

Sumber : Daniel Johnston, “Oil Company : Financial Analysis in Non Technical Language”, Hal. 59

Expensed : Dibebankan pada periode dimana biaya tersebut dikeluarkan. Capitalized : Alokasi biaya dibebankan beberapa tahun sesuai dengan periode manfaatnya.

Page 4: Aspek Aspek Akuntansi Perminyakan

Aspek Akuntansi Perminyakan 4

Successful Effort (SE)

Full Costing (FC)

PSC

Biaya Akuisisi C C -

Biaya Eksplorasi : - Dry Hole

- Success - Tangible Cost - Intangibe Cost

E

C C

C

C C

E

C E

Biaya Pengembangan : - Dry Hole

- Success - Tangible Cost - Intangibe Cost

E

C C

C

C C

E

C E

Biaya Operasi : - Peralatan Penunjang

dan Fasilitas - Perawatan

Sumur/Kerja Ulang

(Workover) - Tangible Cost - Intangibe Cos

C

C

E

C

C

E

C

C

E

Referensi : Daniel Johnson, Oil Company : Financial Analysis in Non Technical language,

Tulsa, Penwell, 1992

Gallun, Wright, “International Petroleum Accounting”, Penwell, 2005

Haryono, Akuntansi Perminyakan, Penebit Universitas Trisakti, 1998

Biaya Akuisisi untuk Sistem PSC tidak dapat di recover (Not Cost Recoverable) E (Expensed) : Dibebankan pada periode dimana biaya tersebut dikeluarkan. C (Capitalized) : Alokasi biaya dibebankan beberapa tahun sesuai dengan periode manfaatnya.

Perbandingan Sistem Akuntansi