profesionalisasi pengadaan di industri perminyakan & panas .... profesionalisasi pengadaan...

31
PROFESIONALISASI PENGADAAN DI INDUSTRI PERMINYAKAN & PANAS BUMI WIN SUKARDI Ir., M. Eng, MM, MBA, M. Hum, C.P.M. SIMPOSIUM NASIONAL PBJP JAKARTA, 29 NOPEMBER 2011

Upload: lamtuong

Post on 05-Aug-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROFESIONALISASI PENGADAAN DI

INDUSTRI PERMINYAKAN & PANAS BUMI

WIN SUKARDIIr., M. Eng, MM, MBA, M. Hum, C.P.M.

SIMPOSIUM NASIONAL PBJPJAKARTA, 29 NOPEMBER 2011

Profesionalisasi Pengadaan

PROFESIONALISASI

PROFESIPROFESIONALISME

PROFESIONAL

Tiga KATA terkait dalam upaya PROFESIONALISASI:

Naturally needed?

Artificially created so it will be needed?

Karakter Profesional

Mempunyai keahlian dan keterampilan tinggi di bidang-nya

Dapat menghasilkan pekerjaan dengan kualitas yang sangat

baik

Menjunjung tinggi, menjaga sikap dan perbuatan serta

melakukan pekerjaan sesuai dengan etika profesi

Selalu memperhatikan keinginan, keperluan dan tujuan klien

Mempunyai moral dan motivasi terhadap pekerjaan yang tinggi

Mempunyai ketertarikan tinggi terhadap pekerjaannya

Mempunyai sikap positif

Menjaga hubungan baik dengan sesama pekerja dan pihak-

pihak lain yang terkait

Key questions?

Sudahkah pekerjaan pengadaan menjadi sebuah

profesi?

Apakah insan pengadaan sudah profesional?

Apakah sudah terlihat dan berkembang

profesionalisme-nya?

Finally.. Sudahkah terjadi profesionalisasi (fungsi)

pengadaan di perminyakan dan panas bumi?

How to answer?

• Bagaimana kondisi bisnis di perminyakan dan

panas bumi; long term outlook?

• Apa yang dapat dilakukan oleh fungsi pengadaan

untuk mendukung tujuan perusahaan?

• Bagaimana fungsi pengadaan dipandang dalam

organisasi perusahaan? Strategic importance, how

important? Is it a project base or long term and

improved organization?

Outlook – Perminyakan

• Penerimaan Negara 2010: USD 26.5 Milyar (100.6% dari target APBN)

• Lifting minyak 2010: 2.27 Juta barel oil ekuivalen

• Pengeboran sumur pada tahun 2010:

• Eksploitasi: 951

• Work-over & pemeliharaan: 1439

• Eksplorasi: 95

• Wilayah Kerja pada akhir tahun 2010:

• Total: 245 (total jumlah perusahaan 231)

• Produksi: 67 (jumlah perusahaan 67)

• Eksplorasi: 178 (jumlah perusahaan 164)

• Yearly expenditures (capital dan non-capital):

• 2010: USD 12 Milyar

• 2009: USD 11.5 Milyar

• 2008: USD 13 Milyar

• 2007: USD 10 Milyar

Sumber: Laporan Tahunan BPMIGAS 2010

Outlook – Perminyakan

• Jenis:

• Kontrak Kerja Sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (BUMN, BUMD, Koperasi) atau Bentuk Usaha Tetap

• Dikendalikan oleh Badan Pelaksana (BPMIGAS)

• Dirjen MIGAS sebagai Pembina Sektor

• Peraturan Pengadaan:

• Public procurement

• PTK (Pedoman Tata Kerja) BPMIGAS No. 007 Rev-2/2011

• Peraturan pelaksanaan lebih lanjut internal

• Peraturan lain yang terkait (UU No 18/1999 ttg JasaKonstruksi, Permen Perindustrian No 15/2011 tentangPenggunaan Produk Dalam Negeri, dll)

Outlook – Panas Bumi

• Potensi listrik dari panas bumi: 29.038 MWe (Badan Geologi, Desember 2010)

• Potensi cadangan: +/- 14.172 MWe (ITB/Nenny Saptaji)

• Cadangan terbukti: 2.287 MWe

• Cadangan mungkin: 1.050 MWe

• Cadangan terduga: 10.835 MWe

• Jumlah WKP:

• Total: 50 (19 WKP pra UU No 27/2003, 31 WKP post – 19 ber-IUP)

• WKP produksi: 7 (PGE, Chevron, Star Energy)

• Produksi/kapasitas pembangkit (2010/2011): 1.169 MWe

• Target produksi/kapasitas pembangkit tahun 2014: 3.967 MWe

• Target produksi/kapasitas pembangkit tahun 2025: 9.500 MWe

• Biaya investasi & 30 tahun produksi: +/- USD 3 Juta/MWe

• Total investasi untuk target 2014: +/- USD 8.4 Milyar (additional 2.798 MWe)

• Total investasi untuk target 2025: +/- USD 25 Milyar (additional 8.331 MWe)

Outlook – Panas Bumi

• Jenis:

• Ijin Usaha Pertambangan kepada Badan Usaha (BUMN, BUMD, Koperasi, Swasta), dikeluarkan olehPemerintah Daerah

• Dirjen EBTKE sebagai Pembina Sektor

• Peraturan Pengadaan:

• Private procurement

• Peraturan internal

• Peraturan lain yang terkait (UU No 18/1999 ttg JasaKonstruksi, UU No 27/2003 ttg Panas Bumi, dll)

Sejarah MIGAS

• Terkait erat dengan perkembangan sejarah berdirinya Pertamina dan BPMIGAS

• 1850-an: sejarah penemuan migas di dunia dimulai

• 1850-an – 1885: masa awal pencarian migas di Indonesia

• 1885 – 1950-an: beroperasinya perusahaan2 asing dannasional

• 1957: lahirnya Pertamina

• 1966: dimulainya Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS)

• 1971: penerapan UU No. 8/1971 yang menugaskan Pertamina sebagai pemegang hak dan kontrol/manajemen atas operasipertambangan Minyak dan Gas di Indonesia

• 2001: penerapan UU No. 22/2001 yang mengatur deregulasisektor minyak dan gas

• 2002: pendirian BPMIGAS

Perkembangan Pengadaan MIGAS

• Sebelum 2002:

• Bagian dari organisasi Pertamina: • BKKA (Badan Koordinasi Kontraktor Asing)

• BPPKA (Badan Pembinaan Pengusahaan Kontraktor Asing)

• MPS (Management Production Sharing)

• Sentralisasi kebijakan, peraturan dan laporan oleh dankepada Pertamina

• Sesudah 2002:

• BPMIGAS sebagai badan pelaksana, pengawas kegiatanusaha hulu

• Sentralisasi kebijakan, peraturan dan laporan oleh dankepada BPMIGAS

Sejarah Panas Bumi

• 1918: usulan pertama pemanfaatan panas bumi oleh orang Belanda

• 1926 – 1928: pengeboran pertama sumur di Kamojang oleh Belanda

• 1928 – 1964: kegiatan berhenti sama sekali

• 1957: lahirnya Pertamina

• 1964 – 1980-an: penyelidikan lebih lanjut potensi panas bumi

• 1980-an: Keppres No. 45/1991 (pengganti Keppres No. 22/1981, Keppres No.

16/1974), menunjuk Pertamina melakukan survei eksplorasi & eksploitasi panas

bumi di Indonesia

• 1994: Kontrak kerjasama pengusahaan panas bumi (JOC) ditandatangani dengan

swasta dan Pertamina (Wayang Windu, Patuha, Dieng, Karaha Bodas)

• 2003: lahirnya UU No. 27/2003 tentang Pengusahaan Panas Bumi; diberikannya Ijin

Usaha Pertambangan ke Badan Usaha, tidak harus melalui Pertamina. Badan Usaha

lain dan Pertamina berkedudukan sama sebagai Badan Usaha.

• 2006, 2007 – : PGE (Pertamina Geothermal Energy) berdiri, era berdirinya

perusahaan-perusahaan swasta pengelola panas bumi

Perkembangan Pengadaan Pabum

• Sebelum 2003 (UU No. 27/2003):

• JOC (Joint Operation Contract)

• Apabila perusahaan swasta belum mempunyaikebijakan, peraturan, prosedur, maka dapatmenggunakan milik Pertamina (dan Keppres 80/2003)

• Sesudah 2003:

• Ijin Usaha Pertambangan, independen tergantung darijenis Badan Usaha-nya

• Apabila swasta, mempunyai kebijakan, peraturan, danprosedur sendiri

Fase Bisnis MIGAS dan PABUM

Studi (Joint Study,

Preliminary Study)

Eksplorasi(Seismic, MT,

Drilling)

StudiKelayakan,

Pengembanga,Konstruksi

Eksploitasi, Operasi,

Produksi & Pemeliharaan

PengembanganLapangan

Berhenti, KontrakBerakhir,

PenyerahanAset ke Negara

FUNGSI PENGADAAN

MIGAS (KONTRAK KERJA SAMA):

30 TAHUN (TERMASUK 6-10 TH EKSPLORASI) + 20 TH PERPANJANGAN

PANAS BUMI (IUP):

5 TH EKSPLORASI & STUDI KELAYAKAN + 30 TH EKSPLOITASI (DAPAT DIPERPANJANG)

Peran Pengadaan

• Memberikan peran yang lebih proaktif dan advisory roles, bersama-sama dengan fungsi yang lain dalamhal planning, budgeting, maupun dalam operasional

• Prime mover untuk upaya cost minimization denganacceptable quality (+/- 60% dari biaya operasionaladalah untuk pembelanjaan/pembelian barang/jasa)

• Gate keeper sebelum terjadinya komitmen (finansial)

• Center of coordination dari semua pembelian barangdan jasa

• Focal point hubungan dengan pihak penyedia barangdan jasa

Cakupan Tugas Pengadaan

Planning & budgeting

Sourcing and selection process

Goods delivery expediting

Monitoring the execution

Close out, performance evaluation & improvement

plan, and relationship management

Cakupan Tugas Pengadaan

1. Exploration

2. Drilling

3. Production & Maintenance

Phase of the project

Internal Chain – OG & GEO

Karakter Organisasi Pengadaan

• Sudah merupakan departemen sendiri, namun secara trenmerupakan bagian dari Supply Chain Management

• Pimpinan tertinggi adalah Manajer Pengadaan

• Reporting to General Manager (Pimpinan Tertinggi), atau ke Vice President SCM (VP SCM merupakan direct report dari President)

• Full time, tidak ad hoc, karyawan tetap

• Mempunyai jenjang karir tidak terbatas, sampai dengan jabatanPresident, dapat pindah departemen untuk pengembangan karir

• Diberikan otoritas approval terhadap proses dan komitmen finansialuntuk perjanjian dengan nilai tertentu

• Kesejajaran dalam fungsi dan tanggung jawab dengan departemenyang lain, termasuk dengan departemen pengguna

Organisasi Perusahaan – 1

President

VP SCM

Manager Procurement

Manager X Manager Y

VP FinanceVP

Engineering & Operation

VP Exploration

Other VP

Organisasi Perusahaan – 2

GM

Manager SCM

Section Head

Procurement

Section Head X

Section Head Y

Manager Finance

Manager Engineering & Operation

Manager Exploration

Other Managers

Organisasi Perusahaan – 3

President

VP Business Support

Manager SCM

Section Head - Procurement

Section Head A

Section Head B

Manager X Manager Y

VP Exploration

VP Engineering & Production

VP Finance Other VP

Pengembangan SDM Pengadaan

• Rotasi di-dalam satu divisi/departemen (pengadaan ke logistik, support atausebaliknya)

• Regular training (internal, in-house atau lintas negara dan external); hard dan soft skills

• Studi, edukasi formal lanjutan

• Sertifikasi (untuk KKKS, PTK BPMIGAS – mandatory untuk panitia pengadaan, sedangkan yang lain seperti IPSCM-ITC, CPSM, CPIM, CSCP – optional, dll)

• Jenjang karir sbb:

• Analyst, specialist, sr. specialist – untuk non struktural

• Supervisor, superintendent, manager, sr. manager, vice president – untuk struktural

• Program rotasi di antara fungsi terkait (pengadaan ke logistik, atau sebaliknya)

• Tidak semua perusahaan mempunyai program on the job training lintas departemen(misal pengadaan ke drilling, project, finance atau yang lain)

• Untuk international company, ada program employee exchange atau overseas job training lintas negara (atau subsidiary ke pusat, misal dari Indonesia ke US, atau keInggris atau Perancis)

Organisasi SCM

SCM

Procurement

Strategic/ Project

Operational

Logistics

Warehousing

Inventory Management

Formalities (Import, Export)

Performance & Support

Performance & Relationship Management

ICT & General Support

Transportation Field SCM

Strategic importance – Bottom Line

• Up

• Sustainable and growREVENUE

• Down

• Technically meeting the quality standards & acceptable to market

COST

• Up

• Sustainable and growPROFIT

Strategic importance?

Profitable Growth

Cost Minimization

Tax Minimization

Working Capital Efficiency

E

V

A

Time

$ Market Cap

Fixed-Capital Efficiency

Source: Cap Gemini E&Y Research

For O&G, GEO – Energy

Five Key Drivers of Stakeholder Value

Strategic importance?

Fungsi pengadaan selalu diperlukan di setiap fase perusahaan;

entry, grow, mature or decline; project or operations

Semakin tinggi prosentase pembelian barang/jasa, semakin tinggi

tuntutan involvement pengadaan (segregation of responsibility,

accountability and authority)

Diperlukan independensi fungsi pengadaan dan dukungan dari top

manajemen; survival mode and sustained growth (ensure the right

concept is implemented; right quality, right quantity, right price and

right time)

Depending upon nature of business, pengadaan harus dipandang

sebagai strategic department, long term, perlu continuous

improvement; regular evaluation, benchmark

Key enablers

Dukungan dari top management (kesempatan career path yang

sama dan jelas, equality treatment, remunerasi yang kompetitif),

part of management

Organisasi yang fit-for-purpose

Quality in leadership; continuous development untuk leader-nya

dan para staf berdasarkan gap analysis result

People

Prosedur, alur proses yang flexible, efektif dan efisien

Dukungan ERP atau software lain untuk database, integrasi dan

otomatisasi proses dan approvals)

Integritas, team work – towards one common company goals

People

Best and fit-for-purpose people

Can-do attitude, good interpersonal skills, strategic

thinking, value oriented, and relationship management

skills

Technical and project management skills

Diversity in experience.

Avoid under paid: “You pay peanuts, you will get monkey!”.

Seek a balance between buy and make/develop

Closing

Fungsi pengadaan di sektor migas dan panas bumi adalah fungsi

yang strategis, from start to the end of the business life!

Pengadaan sudah merupakan profesi di sektor migas dan pabum

Secara kebijakan, tuntutan profesionalisme sudah tertuang dengan

sangat baik dan lengkap. Perlu adanya pengkajian yang lebih detil

tentang implementasi-nya

Profesionalisasi pengadaan di migas dan pabum sudah terjadi dan

perlu tetap dilakukan evaluasi secara berkala

Perlu di-adakan workshop for benchmarking profesionalisasi

pengadaan antar Negara (Asia Tenggara misalnya) continuous

improvement terhadap profesi dan profesionalisme pengadaan

sektor publik dan swasta

Terima kasih, wish you all the best!

[email protected]